Waroeng Domba adalah penyedia kebutuhan untuk obat-obatan ternak, peralatan ternak, buku peternakan dan susu kambing yang merupakan salah satu produk dari Peternakan Saung Domba International. Silakan kunjungi websitenya di http://www.waroengdomba.com
Inseminasi buatan adalah deposisi semen ke dalam organ reproduksi betina dengan menggunakan alat. Tujuannya antara lain meningkatkan kualitas genetik keturunan, mencegah penyakit veneris, dan menghemat biaya pemeliharaan pejantan. Prosesnya meliputi seleksi pejantan, penampungan semen, evaluasi kualitas, pemrosesan, inseminasi, pencatatan, dan evaluasi keberhasilan. Pemrosesan semen mencakup pengenceran
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit non infeksius pada ternak, seperti asidosis rumen, indigesti, milk fever, downer cow syndrome, grass tetany, asetonemia, dan pregnancy toxemia. Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian pakan yang tidak seimbang, produksi susu tinggi, perubahan lingkungan, dan kebuntingan lanjut.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang zoonosis dan beberapa penyakit zoonosis pada hewan dan manusia, seperti rabies, avian influenza, swine flu, Japanese encephalitis, cowpox, anthrax, dan leptospirosis. Penyakit-penyakit tersebut ditularkan melalui kontak langsung atau vektor seperti nyamuk, dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan paralisis pada hewan maupun manusia. Pencegahannya melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit brucellosis pada hewan besar seperti sapi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Brucella Abortus dan menyebabkan abortus pada sapi betina. Bakteri ini juga menular pada manusia. Untuk mencegah penularan, perlu dilakukan vaksinasi, menjaga kebersihan, dan isolasi hewan yang terinfeksi. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan darah dan uji laboratorium.
Ribuan penduduk china bagian barat laut dikabarkan terserang brucellosis di tengah pandemin COVID-19. Brucellosis merupakan penyakit zoonosis (penularan dari hewan ke manusia) yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Brucella termasuk bakteri gram negatif berbentuk batang, nonmotil (tidak dapat bergerak). Terdapat beberapa jenis bakteri Brucella, dan setiap jenisnya memiliki target hewan berbeda, diantaranya Brucella abortus pada sapi, B. ovis pada domba, B. melitensis pada kambing, B. suis pada babi, B. neotomae dan B. canis pada anjing.
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...Tata Naipospos
BGC disebabkan oleh Campylobacter fetus subspesies venerealis yang ditularkan melalui hubungan seksual sapi. Sapi jantan dapat menjadi pembawa seumur hidup dan menyebarkan infeksi ke sapi betina, menyebabkan infertilitas dan abortus. Diagnosis didasarkan pada isolasi bakteri dari mukus vagina sapi betina atau kelenjar preputium sapi jantan.
Waroeng Domba adalah penyedia kebutuhan untuk obat-obatan ternak, peralatan ternak, buku peternakan dan susu kambing yang merupakan salah satu produk dari Peternakan Saung Domba International. Silakan kunjungi websitenya di http://www.waroengdomba.com
Inseminasi buatan adalah deposisi semen ke dalam organ reproduksi betina dengan menggunakan alat. Tujuannya antara lain meningkatkan kualitas genetik keturunan, mencegah penyakit veneris, dan menghemat biaya pemeliharaan pejantan. Prosesnya meliputi seleksi pejantan, penampungan semen, evaluasi kualitas, pemrosesan, inseminasi, pencatatan, dan evaluasi keberhasilan. Pemrosesan semen mencakup pengenceran
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit non infeksius pada ternak, seperti asidosis rumen, indigesti, milk fever, downer cow syndrome, grass tetany, asetonemia, dan pregnancy toxemia. Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti pemberian pakan yang tidak seimbang, produksi susu tinggi, perubahan lingkungan, dan kebuntingan lanjut.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang zoonosis dan beberapa penyakit zoonosis pada hewan dan manusia, seperti rabies, avian influenza, swine flu, Japanese encephalitis, cowpox, anthrax, dan leptospirosis. Penyakit-penyakit tersebut ditularkan melalui kontak langsung atau vektor seperti nyamuk, dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan paralisis pada hewan maupun manusia. Pencegahannya melalui
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit brucellosis pada hewan besar seperti sapi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Brucella Abortus dan menyebabkan abortus pada sapi betina. Bakteri ini juga menular pada manusia. Untuk mencegah penularan, perlu dilakukan vaksinasi, menjaga kebersihan, dan isolasi hewan yang terinfeksi. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan darah dan uji laboratorium.
Ribuan penduduk china bagian barat laut dikabarkan terserang brucellosis di tengah pandemin COVID-19. Brucellosis merupakan penyakit zoonosis (penularan dari hewan ke manusia) yang disebabkan oleh bakteri Brucella. Brucella termasuk bakteri gram negatif berbentuk batang, nonmotil (tidak dapat bergerak). Terdapat beberapa jenis bakteri Brucella, dan setiap jenisnya memiliki target hewan berbeda, diantaranya Brucella abortus pada sapi, B. ovis pada domba, B. melitensis pada kambing, B. suis pada babi, B. neotomae dan B. canis pada anjing.
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...Tata Naipospos
BGC disebabkan oleh Campylobacter fetus subspesies venerealis yang ditularkan melalui hubungan seksual sapi. Sapi jantan dapat menjadi pembawa seumur hidup dan menyebarkan infeksi ke sapi betina, menyebabkan infertilitas dan abortus. Diagnosis didasarkan pada isolasi bakteri dari mukus vagina sapi betina atau kelenjar preputium sapi jantan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit bovine tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium bovis. Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui konsumsi produk susu yang terkontaminasi dan kontak dengan hewan yang terinfeksi. Di Indonesia, kasus bovine tuberculosis jarang dilaporkan padahal dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Penyakit hewan diakibatkan oleh berbagai agen penyebab seperti virus, bakteri, parasit, prion, dan klamidia. Untuk menanggulangi penyakit hewan, perlu dilakukan biosekuriti, program vaksinasi, serta surveilans dan monitoring yang meliputi laporan kesehatan ternak, investigasi lapangan, isolasi agen penyebab, dan evaluasi program kesehatan hewan.
Teks memberikan informasi mengenai ascariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk. Gejalanya bervariasi dari tidak bergejala hingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan malnutrisi pada infeksi berat, terutama pada anak-anak. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing pada tinja, sedangkan pengobatannya menggunak
Teks tersebut membahas tentang penyakit pulorum pada unggas, yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Bakteri ini dapat menular secara vertikal melalui telur dari induk yang terinfeksi, dan secara horizontal antar unggas melalui kontak langsung atau lingkungan yang terkontaminasi. Gejalanya berupa diare berwarna putih pada anak ayam.
Pengendalian penyakit hewan membahas upaya mencegah, memadamkan, dan mengobati penyakit pada ternak. Keberhasilannya diukur dari rendahnya angka kematian dan sakit, serta optimalnya produksi ternak. Dokumen ini juga membahas beberapa penyakit penting pada domba seperti bloat, orf, dan kudis beserta gejala, penyebab, dan penanganannya.
Pengendalian penyakit hewan membahas upaya mencegah, memadamkan, dan mengobati penyakit pada ternak. Keberhasilannya diukur dari rendahnya angka kematian dan sakit, serta optimalnya produksi ternak. Dokumen ini juga membahas beberapa penyakit penting pada domba seperti bloat, orf, dan kudis beserta gejala, penyebab, dan penanganannya.
Dokumen tersebut merangkum informasi mengenai toksoplasmosis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan hewan melalui konsumsi daging mentah atau tanah yang terkontaminasi oleh oosista yang dikeluarkan kucing. Gejala klinisnya tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit lain. Diagnosis melibatkan tes serologi dan PCR, sedangkan pencegahannya meliputi memasak daging hing
Balantidium coli adalah protozoa usus terbesar dan satu-satunya ciliata patogen pada manusia yang menyebabkan balantidiasis. Parasit ini biasanya dihuni di usus besar manusia dan babi, dengan babi sebagai reservoir utama. Infeksi pada manusia umumnya terjadi di daerah dengan kontak erat antara manusia dan babi melalui konsumsi air atau makanan terkontaminasi. Gejala klinisnya berupa perdarahan dan lendir pada t
1. Trichuris trichiura adalah cacing nematoda yang hidup di usus manusia dan menyebabkan penyakit trichuriasis.
2. Cacing dewasa memiliki tubuh berbentuk cambuk dengan bagian depan tipis dan belakang tebal.
3. Infeksi paling sering terjadi pada anak-anak di daerah tropis akibat telur cacing yang tertelan melalui kontaminasi tanah atau sayuran.
- Penyakit pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang menginfeksi ayam melalui telur. Gejalanya berupa diare berwarna putih dan lesu pada anak ayam. Pada ayam dewasa dapat menyebabkan berkurangnya produksi telur dan subur. Diagnosa definitif membutuhkan isolasi bakteri dan tes serologi. Pencegahannya meliputi vaksinasi, sanitasi, dan pemusnahan unggas sakit.
Dokumen ini membahas faktor-faktor mekanik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme seperti suhu, keasaman (pH), kebutuhan oksigen, dan salinitas. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh lingkungan seperti suhu optimal antara 50-800C, pH antara 4-9, kebutuhan akan oksigen, dan kadar garam tertentu sesuai jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit bovine tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium bovis. Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui konsumsi produk susu yang terkontaminasi dan kontak dengan hewan yang terinfeksi. Di Indonesia, kasus bovine tuberculosis jarang dilaporkan padahal dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Penyakit hewan diakibatkan oleh berbagai agen penyebab seperti virus, bakteri, parasit, prion, dan klamidia. Untuk menanggulangi penyakit hewan, perlu dilakukan biosekuriti, program vaksinasi, serta surveilans dan monitoring yang meliputi laporan kesehatan ternak, investigasi lapangan, isolasi agen penyebab, dan evaluasi program kesehatan hewan.
Teks memberikan informasi mengenai ascariasis, penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Cacing ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk. Gejalanya bervariasi dari tidak bergejala hingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan malnutrisi pada infeksi berat, terutama pada anak-anak. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing pada tinja, sedangkan pengobatannya menggunak
Teks tersebut membahas tentang penyakit pulorum pada unggas, yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Bakteri ini dapat menular secara vertikal melalui telur dari induk yang terinfeksi, dan secara horizontal antar unggas melalui kontak langsung atau lingkungan yang terkontaminasi. Gejalanya berupa diare berwarna putih pada anak ayam.
Pengendalian penyakit hewan membahas upaya mencegah, memadamkan, dan mengobati penyakit pada ternak. Keberhasilannya diukur dari rendahnya angka kematian dan sakit, serta optimalnya produksi ternak. Dokumen ini juga membahas beberapa penyakit penting pada domba seperti bloat, orf, dan kudis beserta gejala, penyebab, dan penanganannya.
Pengendalian penyakit hewan membahas upaya mencegah, memadamkan, dan mengobati penyakit pada ternak. Keberhasilannya diukur dari rendahnya angka kematian dan sakit, serta optimalnya produksi ternak. Dokumen ini juga membahas beberapa penyakit penting pada domba seperti bloat, orf, dan kudis beserta gejala, penyebab, dan penanganannya.
Dokumen tersebut merangkum informasi mengenai toksoplasmosis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan hewan melalui konsumsi daging mentah atau tanah yang terkontaminasi oleh oosista yang dikeluarkan kucing. Gejala klinisnya tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit lain. Diagnosis melibatkan tes serologi dan PCR, sedangkan pencegahannya meliputi memasak daging hing
Balantidium coli adalah protozoa usus terbesar dan satu-satunya ciliata patogen pada manusia yang menyebabkan balantidiasis. Parasit ini biasanya dihuni di usus besar manusia dan babi, dengan babi sebagai reservoir utama. Infeksi pada manusia umumnya terjadi di daerah dengan kontak erat antara manusia dan babi melalui konsumsi air atau makanan terkontaminasi. Gejala klinisnya berupa perdarahan dan lendir pada t
1. Trichuris trichiura adalah cacing nematoda yang hidup di usus manusia dan menyebabkan penyakit trichuriasis.
2. Cacing dewasa memiliki tubuh berbentuk cambuk dengan bagian depan tipis dan belakang tebal.
3. Infeksi paling sering terjadi pada anak-anak di daerah tropis akibat telur cacing yang tertelan melalui kontaminasi tanah atau sayuran.
- Penyakit pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang menginfeksi ayam melalui telur. Gejalanya berupa diare berwarna putih dan lesu pada anak ayam. Pada ayam dewasa dapat menyebabkan berkurangnya produksi telur dan subur. Diagnosa definitif membutuhkan isolasi bakteri dan tes serologi. Pencegahannya meliputi vaksinasi, sanitasi, dan pemusnahan unggas sakit.
Dokumen ini membahas faktor-faktor mekanik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme seperti suhu, keasaman (pH), kebutuhan oksigen, dan salinitas. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh lingkungan seperti suhu optimal antara 50-800C, pH antara 4-9, kebutuhan akan oksigen, dan kadar garam tertentu sesuai jenisnya.
Clostridium sp adalah bakteri Gram positif anaerobik atau mikroaerofilik yang menghasilkan endospora dan toksin, beberapa diantaranya patogen seperti Clostridium tetani yang menyebabkan tetanus. Tetanus disebabkan racun Clostridium tetani yang memicu kekakuan otot. Gejalanya berupa kekakuan rahang dan otot lainnya yang dapat berakibat fatal. Pencegahan melalui vaksinasi tetanus adalah cara terbaik untuk m
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang benzodiazepin, obat anastesi yang digunakan untuk tindakan operasi jangka pendek. Benzodiazepin bekerja dengan memperkuat fungsi sistem GABA di otak untuk mengurangi kemampuan sel saraf merespons rangsangan, menyebabkan efek seperti pengurangan kecemasan, sedasi, dan amnesia. Obat ini digunakan sebagai premedikasi sebelum bedah atau untuk meredakan status
Blastomyces dermatitidis adalah jamur dimorfik yang tumbuh sebagai mold pada suhu 25°C dan berubah menjadi sel ragi pada suhu 37°C di dalam tubuh. Jamur ini menyebabkan blastomikosis, infeksi kronis dengan lesi granulomatosa dan supuratif yang umumnya dimulai dari paru-paru dan dapat menyebar ke organ lain. Blastomikosis bersifat endemik di Amerika Utara dan pengobatannya umumnya menggunakan ant
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Brucella sp
Brucellosis adalah penyakit pada beberapa jenis hewan yang disebabkan oleh
Brucella sp. dan dapat menular pada manusia. Manusia merupakan hospes aksidental dan
tidak menularkan pada individu lain. Di Indonesia, brucellosis tersebar luas di Pulau Timor
(Nusa Tenggara Timur), Sulawesi. Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Pulau Bali sampai saat
ini masih tergolong sebagai daerah bebas brucellosis karena adanya larangan memasukkan
sapi jenis lain, berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk memurnikan sapi Bali. Kerugian
ekonomi pada peternakan akibat brucellosis sangat besar, terutama akibat terjadinya abortus.
Australia termasuk salah satu negara yang berhasil membebaskan diri dari brucellosis setelah
melakukan tindakan pemberantasan secara sistematik selama lebih dari 10 tahun.
Penyebab Brucellosis
Penyebab brucellosis adalah bakteria berbentuk kokobasili, bersifat Gram negatif,
dari genus Brucella. Ada 5 (lima) jenis dari genus ini yang potensial menimbulkan penyakit
pada hewan dan manusia, yakni Br. abortus pada sapi, Br. suis pada babi, Br. canis pada
anjing, Br. ovis pada domba jantan, dan Br melitensis pada kambing dan domba. Sebenarnya,
ada lagi Br neotomae dengan tikus hutan sebagai reservoir, tetapi peran bakteri ini sebagai
zoonosis belum pernah dilaporkan.
Pada sapi bunting, bakteri Br abortus berkembang dengan pesat karena plasenta sapi
tersebut menghasilkan suatu zat disebut elythritol yang diperlukan untuk perkembangbiakan
Br abortus. Perkembangan bakteri ini menyebabkan plasentitis dan nekrose kotiledon yang
mengakibatkan abortus. Berbeda dengan Br. abortus patogen umumnya, Br. abortus strain 19
yang digunakan sebagai seed vaksin tidak memerlukan etythritol dalam proses
perkembangbiakan.
Sumber Penular Brucellosis
Sumber penular yang potensial dari hewan kepada manusia adalah sapi. Pada sapi perah, susu
sapi dapat menularkan penyakit pada manusia jika tidak mengalami pasteurisasi. Membran
fetus dan cairan dari saluran reproduksi dapat menularkan penyakit kepada manusia secara
kontak. Di daerah Asia Kecil, kambing merupakan sumber penular Br. melitensis pada
manusia dan menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai Malta Fever. Br. cants
2. menimbulkan gangguan reproduksi serius pada anjing, tetapi penularan pada manusia jarang
terjadi.
Penularan Brucellosis
Pada manusia, penularan terjadi karena kontak langsung dengan plasenta, fetus, atau
cairan/organ reproduksi sapi. Orang-orang yang berprolesi tertentu, misalnya dokter hewan,
inseminator, mantri hewan, petugas rumah pemotongan hewan, tukang perah susu,
mempunyai risiko tinggi tertular brucellosis jika mereka bekerja di daerah tertular. Bruceflu
sp. dapat menembus kulit, konjungtiva, dan saluran pencernaan. Penularan pada petugas di
laboratorium juga dapat terjadi.
Pada sapi penularan umumnya terjadi per Os. Sapi yang mengalami keguguran oleh
brucellosis mengeluarkan bakteri Br abortus dalam jumlah besar melalui membran fetus,
cairan reproduksi, urine, dan feces. Bahan-bahan tersebut akan mencemari rumput atau air
minum. Apabila sapi tersebut dipelihara secara ekstensif seperti di NTT, maka penularan
akan berlangsung cepat. Meskipun jarang, penularan dapat pula terjadi melalui penetrasi kulit
ketika sapi berbaring di atas jaringan tercemar di lapangan atau melewati konjungtiva.
Pada anjing jantan, penularan terjadi per os sewaktu menjilat, intra nasal sewaktu
mencium bagian genital anjing betina tertular, atau secara kontak dengan urine. Anjing betina
dapat tertular lewat perkawinan alami dengan anjing jantan. Bakteri penyebab brucellosis
umumnya cepat mati oleh sinar matahari secara langsung, namun di dalam jaringan yang
dikeluarkan sewaktu keguguran, Br. abortus dapat tahan hidup sampai 6 bulan apabila
terhindar dari sinar matahari.
Gejala Klinik Brucellosis
Hewan
Pada sapi, gejala klinik yang mencolok terjadi abortus, terutama pada usia
kebuntingan lanjut (7 — 8 bulan). Umumnya, sapi hanya mengalami
keguguran sekali saja pada kebuntingan yang berurutan. Meskipun demikian,
induk sapi yang mengalami keguguran tersebut masih dapat membawa Br.
abortus sampai 2 tahun. Sapi yang terinfeksi secara kronik dapat mengalami
higanna (pembesaran kantong persendian karena herisi cairan bening atau
librinopurulen). Pembcsaran kantong persendian karpus atau tarsus cukup
3. mencolok, schingga dapat dilihat dari jauh. Cairan higroma mengandung
banyak sekali bakteri Br. (“Jnius dan merupakan spcsimen yang baik untuk
isolasi Br abortus.
Pada babi, Br suis menimbulkan artritis, osteomielitis, bursitis, dan spondilitis.
Kadang-kadang ditemukan pula posterior paralisis yang disebabkan oleh
nekrosis discus intervcrtebrales. Pada babi jantan dapat ditemukan orchitis,
tetapi Br suis tidak ditemukan pada semen atau urine. Dibandingkan dengan
sapi, abortus relatif jarang terjadi pada babi. Anak babi yang lahir dari induk
tertular umumnya kecil, lemah, dan mati tidak lama setelah dilahirkan.
Pada anjing, Br. Canis merupakan penyebab utama sterilitas pada pejantan dan
abortus pada induk, terutama terjadi di kennel (pembiak) anjing di Amerika.
Fetus tertular in utero, kemudian terjadi abortus pada usia kebuntingan 45 —
59 hari. Anjing yang menderita brucellosis akut mengalami kebengkakan
kelenjar limfe prefemoralis dan submandibularis. Pada anjing jantan,
brucellosis menyebabkan orchitis sehingga testis terlihat membengkak
beberapa lama, kemudian diikuti dengan atrofi, testis terlihat mengecil karena
sel pembentuk spermatozoa mengalami kerusakan.
Manusia
Pada manusia, masa inkubasi bervariasi dari 5 hari sampai beberapa bulan,
dengan rata-rata 2 minggu. Gejala yang mula-mula dirasakan adalah demam,
merasa kedinginan, dan berkeringat pada malam hari. Kelemahan tubuh dan
kelelahan merupakan gejala yang umum dirasakan. Demam umumnya bersifat
intermittent. Kesakitan umum, sakit kepala, nyeri otot leher, anoreksia,
konstipasi, gelisah, dan depresi mental sering dimanifestasi-kan. Terkadang
ditemukan pula batuk yang non-produktif dan pneurnonitis. Jarang ditemukan
orchitis atau osteomyelitis vertebralis pada penderita brucelosis.
Pemeriksaan fisik umumnya hanya ditemukan kelainan kecil atau tidak ada
kelainan sama sekali, namun dapat ditemukan splenomegali, hepatomegali, dan
limfadenopati. Umumnya, infeksi Br abortus lebih ringan dibandingkan dengan
infeksi Br. melitensis dan Br. suis. Kesembuhan terjadi dalam waktu 3 — 6
bulan. Pada beberapa kasus, kesembuhan baru terjadi setelah I tahun atau lebih.
4. Pengobatan dengan antibiotika yang sesuai dapat memperpendek masa sakit
dan menghindari kambuh. Kematian akibat infeksi Br abortus tidak lazim
terjadi.
Diagnosis Brucellosis
Pada hewan, ada beberapa tahapan pemeriksaan serologik yang digunakan. Untuk
screening, digunakan uji Rose Bengal atau rapid agglutination test. Uji ini mudah, murah, dan
cepat, tetapi spesifitasnya kurang tinggi. Serum yang positif terhadap uji Rose Bengal perlu
dilanjutkan dengan uji reaksi pengikatan komplemen (complemen fixation test) atau ELISA.
Untuk daerah bam, pengukuhan diagnosis harus dilanjutkan dengan isolasi Br. abortus.
Uji serum agglutinasi pada manusia sering ditemukan negatif palsu, meskipun
sebenarnya mempunyai titer yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini digunakan uji Coombs atau
anti-human globulin test, di samping uji serum agglutinasi dan uji pengikatan komplemen.
Isolasi Br abortus pada sapi dilakukan dengan mengirimkan cairan higroma, membran fetus,
susu, kelenjar limfe supramamaria dalam keadaan segar dan dingin ke laboratorium.
Pencegahan dan Pengobatan Brucellosis
Pada orang, pengobatan dapat dilakukan dengan tetrasiklin yang di-berikan selama 2
— 4 minggu. Pada kondisi yang lebih parah, pengobatan dapat dikombinasikan dengan
streptomisin. Kekambuhan (relaps) dapat dikurangi dengan cara pengobatan ulangan. Pada
hewan, khususnya sapi, kasus brucellosis umumnya tidak berespon baik terhadap
pengobatan.
Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan didasarkan pada tinggi rendahnya
prevalensi penyakit di suatu daerah. Pada daerah dengan prevalensi kurang dari 2% dilakukan
tindakan pengujian dan pemotongan (test and slaughter), sedangkan daerah dengan prevalensi
2% atau lebih dilakukan vaksinasi menggunakan vaksin aktif abortus strain 19. Pada anjing,
pencegahan dilakukan dengan uji serologik agglutinasi cepat. Anjing yang bereaksi positif
tidak digunakan dalam program per-kembangbiakan.