Dokumen tersebut membahas teori perkembangan manusia Erik Erikson dan implikasinya terhadap pengajaran dan pembelajaran. Teori Erikson menjelaskan bahwa perkembangan manusia terbagi menjadi delapan tahap, dimulai dari bayi hingga dewasa. Setiap tahap memiliki tantangan yang berbeda yang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Pemahaman akan tahap-tahap perkembangan ini penting bagi guru untuk men
Ringkasan dokumen tersebut memberikan beberapa implikasi perkembangan kognitif dan bahasa kanak-kanak seperti penggunaan bahan konkrit dalam pembelajaran, memberikan arahan dan contoh yang jelas, memberikan peluang untuk berinteraksi secara fizikal dengan bahan pembelajaran, serta memberikan pengalaman pembelajaran yang pelbagai di luar bilik darjah.
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
Dokumen tersebut membahas implikasi perkembangan sosio-emosi terhadap pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu di sekolah. Beberapa strategi diajukan untuk membantu pelajar menghadapi masalah emosi dan belajar dari perspektif orang lain. Aktivitas pengajaran direkomendasikan untuk melibatkan interaksi antar pelajar dan mendorong pemahaman nilai moral.
Edup2132 topik 3 (peringkat perkembangan guru)Mohd Shirazi
Dokumen ini membandingkan beberapa teori perkembangan guru, termasuk Teori Keprihatinan Guru Fuller, lima peringkat perkembangan guru menurut Trotter, dan enam peringkat perkembangan guru menurut KPM. Ia juga membincangkan pengetahuan pedagogi yang diperlukan guru novis dan guru pakar serta implikasi perkembangan guru dari peringkat awal hingga mahir.
Model Disiplin Asertif Canter menekankan pentingnya menetapkan peraturan kelas yang jelas serta memberikan ganjaran dan hukuman yang konsisten untuk mempengaruhi tingkah laku murid. Guru perlu bertindak secara asertif, adil, dan konsisten untuk mencipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi murid.
Ringkasan dokumen tersebut memberikan beberapa implikasi perkembangan kognitif dan bahasa kanak-kanak seperti penggunaan bahan konkrit dalam pembelajaran, memberikan arahan dan contoh yang jelas, memberikan peluang untuk berinteraksi secara fizikal dengan bahan pembelajaran, serta memberikan pengalaman pembelajaran yang pelbagai di luar bilik darjah.
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
Dokumen tersebut membahas implikasi perkembangan sosio-emosi terhadap pengajaran dan pembelajaran bahasa Melayu di sekolah. Beberapa strategi diajukan untuk membantu pelajar menghadapi masalah emosi dan belajar dari perspektif orang lain. Aktivitas pengajaran direkomendasikan untuk melibatkan interaksi antar pelajar dan mendorong pemahaman nilai moral.
Edup2132 topik 3 (peringkat perkembangan guru)Mohd Shirazi
Dokumen ini membandingkan beberapa teori perkembangan guru, termasuk Teori Keprihatinan Guru Fuller, lima peringkat perkembangan guru menurut Trotter, dan enam peringkat perkembangan guru menurut KPM. Ia juga membincangkan pengetahuan pedagogi yang diperlukan guru novis dan guru pakar serta implikasi perkembangan guru dari peringkat awal hingga mahir.
Model Disiplin Asertif Canter menekankan pentingnya menetapkan peraturan kelas yang jelas serta memberikan ganjaran dan hukuman yang konsisten untuk mempengaruhi tingkah laku murid. Guru perlu bertindak secara asertif, adil, dan konsisten untuk mencipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi murid.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanakAzyyati Zainudin
Faktor persekitaran seperti keluarga, rakan sebaya, status sosioekonomi, dan guru berpengaruh besar terhadap perkembangan sosioemosi kanak-kanak. Persekitaran yang kondusif dan mendukung dapat memastikan pertumbuhan yang seimbang secara fizikal, intelektual, dan emosional.
PERBANDINGAN ANTARA TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN LEV VYGOTSKYSanta Barbara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Teori perkembangan kognitif Piaget dan Vygotsky membahas perkembangan kognitif anak-anak dan remaja. Kedua teori ini memiliki perbedaan dalam konsep utama, penilaian tahap kognitif, peran lingkungan pembelajaran, dan penggunaan bahasa.
2) Kedua teori ini bermanfaat bagi para pendidik dalam merancang kurikulum dan memberikan kesempatan belajar mandiri
Dokumen tersebut membahasakan teori perkembangan psikososial Erik Erikson dan konsep emosi pada kanak-kanak. Erikson mengemukakan lapan peringkat perkembangan manusia yang melibatkan krisis psikososial. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri emosi bayi, kanak-kanak, dan remaja serta strategi mengurus dan mengawal emosi.
-Biodata
-Pembentukan konsep (konsep konjuntif, konsep disjuntif, konsep hubungan)
-Implikasi terhadap PdP
-teorem pembelajaran matematik
-Stategi pengajaran dan pembelajaran matematik
-Prinsip-prinsip pengajaran-pembelajaran
-inkuiri penemuan
-konsep hukum dan prinsip melalui pendekatan induktif
Lev Semenovich Vygotsky adalah ahli psikologi Rusia yang menekankan bahawa perkembangan kognitif individu berlaku dalam konteks sosial dan budaya. Beliau memperkenalkan konsep Zon Perkembangan Proksimal yang menyatakan bahawa kemahiran yang sukar dicapai secara individu boleh dikuasai melalui bimbingan orang dewasa atau rakan sebaya yang lebih mahir. Vygotsky memberi penekanan kepada interaksi sosial
Dokumen tersebut membahas mengenai pengajaran dan pembelajaran berbasis inkuiri, termasuk definisi, objektif, model, jenis, dan pendekatan inkuiri. Metode ini memberi fokus pada proses belajar siswa melalui penyelidikan dan penemuan pengetahuan baru.
Teori perkembangan Erikson membagi 8 tahap perkembangan manusia sepanjang hayat dari lahir hingga tua. Setiap tahap melibatkan konflik psikososial yang perlu diselesaikan untuk membolehkan perkembangan ke tahap berikutnya. Teori ini memberi panduan penting kepada pendidik untuk memahami perkembangan murid.
Teks tersebut membahas perkembangan psikososial anak, termasuk pengaruh keluarga dan teman sebaya, teori psikososial Erik Erikson, dan peran keluarga dalam perkembangan psikososial anak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanakAzyyati Zainudin
Faktor persekitaran seperti keluarga, rakan sebaya, status sosioekonomi, dan guru berpengaruh besar terhadap perkembangan sosioemosi kanak-kanak. Persekitaran yang kondusif dan mendukung dapat memastikan pertumbuhan yang seimbang secara fizikal, intelektual, dan emosional.
PERBANDINGAN ANTARA TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN LEV VYGOTSKYSanta Barbara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Teori perkembangan kognitif Piaget dan Vygotsky membahas perkembangan kognitif anak-anak dan remaja. Kedua teori ini memiliki perbedaan dalam konsep utama, penilaian tahap kognitif, peran lingkungan pembelajaran, dan penggunaan bahasa.
2) Kedua teori ini bermanfaat bagi para pendidik dalam merancang kurikulum dan memberikan kesempatan belajar mandiri
Dokumen tersebut membahasakan teori perkembangan psikososial Erik Erikson dan konsep emosi pada kanak-kanak. Erikson mengemukakan lapan peringkat perkembangan manusia yang melibatkan krisis psikososial. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri emosi bayi, kanak-kanak, dan remaja serta strategi mengurus dan mengawal emosi.
-Biodata
-Pembentukan konsep (konsep konjuntif, konsep disjuntif, konsep hubungan)
-Implikasi terhadap PdP
-teorem pembelajaran matematik
-Stategi pengajaran dan pembelajaran matematik
-Prinsip-prinsip pengajaran-pembelajaran
-inkuiri penemuan
-konsep hukum dan prinsip melalui pendekatan induktif
Lev Semenovich Vygotsky adalah ahli psikologi Rusia yang menekankan bahawa perkembangan kognitif individu berlaku dalam konteks sosial dan budaya. Beliau memperkenalkan konsep Zon Perkembangan Proksimal yang menyatakan bahawa kemahiran yang sukar dicapai secara individu boleh dikuasai melalui bimbingan orang dewasa atau rakan sebaya yang lebih mahir. Vygotsky memberi penekanan kepada interaksi sosial
Dokumen tersebut membahas mengenai pengajaran dan pembelajaran berbasis inkuiri, termasuk definisi, objektif, model, jenis, dan pendekatan inkuiri. Metode ini memberi fokus pada proses belajar siswa melalui penyelidikan dan penemuan pengetahuan baru.
Teori perkembangan Erikson membagi 8 tahap perkembangan manusia sepanjang hayat dari lahir hingga tua. Setiap tahap melibatkan konflik psikososial yang perlu diselesaikan untuk membolehkan perkembangan ke tahap berikutnya. Teori ini memberi panduan penting kepada pendidik untuk memahami perkembangan murid.
Teks tersebut membahas perkembangan psikososial anak, termasuk pengaruh keluarga dan teman sebaya, teori psikososial Erik Erikson, dan peran keluarga dalam perkembangan psikososial anak.
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptxPingkanWewengkang1
Teori perkembangan menurut Erikson membahas delapan tahapan perkembangan psikososial seseorang sepanjang hidupnya mulai dari lahir hingga menjelang ajal. Setiap tahapan memiliki konflik utama yang harus dihadapi untuk membentuk karakter yang sehat. Teori ini lebih menekankan aspek psikososial dalam pembentukan kepribadian seseorang.
Teks tersebut membahasikan beberapa teori terkait pendidikan seni, termasuk teori pembelajaran sosial Rotter yang menjelaskan komponen-komponen penting dalam pembelajaran sosial, teori perkembangan Erikson tentang konflik-konflik emosi pada berbagai tahap perkembangan manusia, serta kecerdasan emosi yang terkait dengan kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain secara emosional.
Modul ini membahas tentang kebutuhan psikososial manusia dan tahap-tahap perkembangannya, serta konsep diri. Terdapat delapan tahap perkembangan psikososial mulai dari kepercayaan hingga integritas. Konsep diri terbentuk dari identitas, citra tubuh, harga diri, dan peran yang dipengaruhi oleh lingkungan sejak dini.
Dokumen tersebut membahas mengenai perkembangan sosioemosi remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti peran orang tua, teman sebaya, dan guru. Ia juga memberikan saranan untuk meningkatkan perkembangan sosioemosi remaja melalui hubungan yang penyayang, menetapkan harapan yang tinggi, serta memberikan kesempatan untuk berpartisipasi. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa setiap pih
Dokumen tersebut merangkum teori perkembangan psikososial menurut Erik Erikson. Terdapat 8 tahapan perkembangan yang dialami sejak lahir hingga dewasa, masing-masing dihadapkan pada konflik psikososial. Tahapan tersebut meliputi kepercayaan vs ketidakpercayaan, otonomi vs malu, prakarsa vs bersalah, kerajinan vs inferior, identitas vs kekacauan identitas, keintiman vs isolasi, generativitas vs stagn
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakSantiKartini
Landasan pendidikan merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi kepada mahasiswa FKIP, terdapat banyak materi yang berguna untuk bekal menjadi seorang guru dalam pelajaran ini, salah satunya mengetahui tentang materi Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak, yang di dalamnya membehas tentang psikologi dan perkembangan anak atau peserta didik. Semoga materi ini bisa menambah wawasan kalian semua :). Sekian dan terimakasih:).
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
Makalah ini membahas perkembangan psikologi pada masa usia dini. Ia menjelaskan definisi masa usia dini, ciri-ciri perkembangan pada masa tersebut yang meliputi rasa ingin tahu yang besar, pribadi unik, berpikir konkret, egosentris, suka berfantasi, aktif, jiwa petualang, belajar menggunakan tubuh, konsentrasi pendek, dan sosial. Selanjutnya membahas fungsi psikologi dan tug
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdfPuputAlfrianti
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori perkembangan peserta didik, meliputi teori Piaget tentang perkembangan kognitif, teori Vygotsky tentang perkembangan perseptual, teori Freud dan Erikson tentang psikonalitis dan psikoanalitis, serta teori Bandura tentang pembelajaran sosial. Dokumen juga menjelaskan implikasi penerapan teori-teori tersebut dalam proses pembelajaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. APLIKASI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN (DWP10202)
7
TUGASAN 2
1.0 PENGENALAN
Perkembangan dalam kehidupan seorang manusia menunjukkan perubahan-perubahan
yang berlaku selama seseorang itu hidup. Penekanan terhadap pemerkasaan emosi
yang matang oleh seseorang individu penting dalam kehidupan bermula dari peringkat
bayi dan kanak-kanak kerana menjadi asas kepada pengajaran dan pembelajaran.
Perkembangan ini bermula dengan keupayaan untuk memahami seterusnya
menguruskan emosi sendiri serta pencapaian emosi yang positif. Dalam proses
memahami perkembangan manusia dalam pembelajaran, teori berperanan penting
untuk membolehkan kita memahami gejala serta membuat ramalan terhadap
perkembangan serta perilaku seseorang individu.
Terdapat perbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia. sesuatu
teori akan memberikan maksud serta perolehan yang penting apabila ia dapat
memberikan penerangan serta memberi ramalan tentang gejala yang ada pada
seseorang individu. Teori-teori ini merupakan kenyataan- kenyataan tentang sesuatu
konsep yang tersusun secara integrasi dan berfungsi sebagai teras dalam membuat
andaian, menjelaskan sesuatu keadaan serta menghuraikan sesuatu perilaku yang ada.
Seperti yang dijelaskan melalui teori Erikson bahawa perkembangan manusia dapat
dibezakan berdasarkan tahap-tahap perkembangan tertentu bermula dari bayi hinggalah
mencapai usia tua. Ini jelas menunjukkan bahawa perkembangan pembelajaran
seseorang individu itu tidak akan terhenti selagi mana mereka masih hidup dan
berupaya untuk melakukan sesuatu perkara.
2. APLIKASI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN (DWP10202)
8
2.0 PERKEMBANGAN SOSIO EMOSI INDIVIDU DAN IMPLIKASI TERHADAP
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Perkembangan sosio emosi merupakan perkembangan menguatkan emosi dan
kemahiran sosial yang matang. Pengurusan kemahiran yang baik membolehkan
seseorang pelajar mengawal emosi, pemikiran serta tindakan agar dapat menyesuaikan
diri dalam masyarakat.
Teori perkembangan Erik Erikson adalah teori psikologi yang terkenal yang menegaskan
sosial dan budaya dalam membentuk personaliti seseorang. Menurut Erikson, manusia
berpotensi untuk mengembangkan psikologi yang sihat dan berupaya mengatasi
kesulitan yang timbul dalam proses perkembangan. Seperti mana yang dinyatakan oleh
Sigmund Freud, Erikson turut percaya bahawa keperibadian berkembang dalam
beberapa peringkat pertumbuhan individu.
Erikson menerangkan teorinya melalui konsep yang bertahap-tahap. Terdapat lapan
tahap perkembangan yang bakal dibincangkan memalui Teori Erik Erikson adalah:
2.1. Kepercayaan melawan curiga
Peringkat umur antara 0 hingga 18 bulan merupakan peringkat kepercayaan
melawan perasaan curiga. Peringkat ini amat penting kerana bakal mempengaruhi
perkembangan bayi. Pada peringkat ini, peranan ibu atau penjaga amatlah penting
dalam memberikan kasih sayang yang secukupnya serta mewujudkan kepercayaan
dalam diri bayi. Kegagalan memberikan kasih sayang yang secukupnya mampu
mewujudkan jurang hubungan seterusnya melahirkan perasaan ketidakpercayaan
bayi terhadap ibu atau penjaga.
2.2. Autonomi melawan malu
Berlaku pada peringkat umur 18 bulan hingga 3 tahun. Pada peringkat ini,
perkembangan kakak-kanak ini lebih tertumpu pada perkembangan fizikal. Kanak-
kanak membina keyakinan diri dan autonomi apabila mereka bebas untuk
melakukan sesuatu. Pada tahap ini, penting bagi ibu bapa atau penjaga untuk
memberikan sokongan kepada kanak-kanak ini kerana ia akan menimbulkan
kepercayaan pada keupayaan diri.
3. APLIKASI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN (DWP10202)
9
Sebaliknya pula akan berlaku jika kanak-kanak mendapat halangan atau terlalu
banyak bantuan menjadikan kanak-kanak ini merasa curiga, terhina dan kurang
keyakinan diri.
2.3. Inisiatif melawan kesalahan
Perkembangan tahap kedua lebih menumpukan kepada kanak-kanak berumur
antara 3 hingga 6 tahun. Kanak-kanak di peringkat ini telah mula berdikari serta
keinginan untuk meneroka serta mencuba sesuatu yang baru di sekelilingnya yang
dianggap lebih mencabar. Oleh itu, individu yang berada di sekelilingnya haruslah
memainkan peranan dengan menggalakkan kanak-kanak ini agar mereka
menyedari potensi diri. Namun, jika mereka tidak diberi inisiatif dan dorongan
perasaan rasa bersalah akan sentiasa timbul dalam diri mereka dalam apa jua
keadaan.
2.4. Kerajinan melawan rendah diri
Mencakupi umur antara 6 hingga 12 tahun. Peringkat ini menujukkan kanak-kanak
berada di alam persekolahan. Adalah penting untuk mereka untuk menguasai
kemahiran-kemahiran tertentu, seperti kemahiran berbahasa. Mereka lebih peka
untuk berusaha mendapatkan apa yang diingini dan perasaan rendah diri akan
terbentuk seandainya keinginan merekan dihalang atau disekat. Oleh itu, sebagai
ibu bapa atau guru haruslah mencari pendekatan serta kaedah yang sesuai dalam
mengasah serta menggalakkan mereka untuk menonjolkan kemahiran dan
kebolehan yang ada pada diri mereka. Sekiranya mereka dibiarkan dan tidak
digilap, mereka akan lebih cenderung untuk merasa kurang berkeyakinan dan tidak
percaya akan kebolehan diri sendiri.
2.5. Identiti melawan kekeliruan
Berlaku pada peringkat remaja. Mereka cuba mewujudkan identiti serta persepsi
sendiri mengikut keinginan serta naluri, sesuai dengan dunia mereka. Mereka cuba
mengenal dunia luar dan mula bersosial, mengenal pasti kemahiran yang ada pada
mereka. Guru berperanan dalam mencungkil bakat serta kemahiran yang ada pada
mereka.
4. APLIKASI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN (DWP10202)
10
Seandainya bakat serta kemahiran yang ada pada mereka tidak dikembangkan,
mereka cenderung untuk merasakan mereka tiada peranan di dalam kelas ataupun
masyarakat.
2.6. Keintiman melawan Pengasingan
Pada peringkat ini, individu akan mula membentuk keintiman dalam sesebuah
hubungan. Seterusnya akan membawa ke arah perkahwinan dan membina kerjaya.
Kemahiran berinteraksi serta menyesuaikan diri adalah penting pada peringkat ini.
Interaksi yang baik mampu membuka ruang kepada sebuah keakraban yang
membawa kepada gerbang perkahwinan. sebaliknya jika individu pada tahan ini
tidak diberi pengajaran yang sepatutnya, beliau akan tidak dapat berinteraksi
dengan baik dan penolakan dari individu sekeliling akan menyebabkan beliau
merasa tersisih dan akan mengasingkan diri.
2.7. Pewarisan melawan pemusatan kendiri
Penerapan awal di bangku sekolah akan tanggungjawab yang perlu dilaksanakan
akan melahirkan individu yang sedar akan kepentingan kerja-kerja yang
dipertanggungjawabkan ke atasnya. Tahap ini juga menunjukkan seseorang individu
mempunyai kehidupan berkeluarga serta kerjaya yang stabil. Jika rasa
tanggungjawab serta integriti tidak wujud dalam diri individu pada tahap ini akan
mewujudkan seseorang yang mementingkan diri sendiri serta kecewa dengan
kehidupannya.
2.8. Kesepaduan melawan putus asa
Pada peringkat terakhir dala Teori Erikson, seseorang individu akan lebih
memahami akan hakikat sebenar sebuah kehidupan bahawa ia merupakan satu
proses semula jadi dan hidup merupakan sebuah pembelajaran. Individu yang
menjalani kehidupan yang baik akan merasa berpuas hati serta nikmat akan sebuah
kehidupan. Tetapi, seseorang individu akan merasa menyesal dan berputus asa
seandainya kehidupan tidak berlalu seperti mana yang diinginkan.
5. APLIKASI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN (DWP10202)
11
3.0 RUMUSAN
Pengetahuan terhadap tahap perkembangan sosio emosi individu adalah penting
sebagai panduan dan petunjuk kepada ibu bapa dan guru khasnya dalam membuat
keputusan mengenai pengajaran dan pembelajaran. Setiap tahap atau peringkat
perkembangan mempunyai peranannya yang tersendiri dalam membentuk pertumbuhan
dan perkembangan seseorang individu dari kecil hinggalah ke usia dewasa. Oleh itu,
peringkat perkembangan yang diketengahkan oleh Erik Erikson dapat membantu guru
dalam menyediakan isi pelajaran dan objektif yang sesuai dengan keupayaan mental,
jasmani serta emosi kanak-kanak. Guru juga dapat menyediakan bahan yang
bersesuaian dengan tahap perkembangan yang dapat menarik minat merekan untuk
belajar. Seterusnya memotivasikan serta membimbing pelajar untuk mengaplikasikan
apa yang telah dipelajari di dalam kelas.
6. APLIKASI PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN (DWP10202)
12
RUJUKAN
Ramlan Jantan, Mahani Razali. (2004). Psikologi Pendidikan . Tanjong Malim, Perak. Mc
Graw-Hill Sdn. Bhd.
Mok Soon Sang. (2009). Psikologi pendidikan. Ipoh, Perak. Penerbitan Multimedia Sdn.
Bhd.
Mok Soon Sang. (Mei, 2012). Pedagogi. Puchong, Selangor. Penerbitan Multimedia Sdn.
Bhd.
Norliza Jaafar, Norulazilah Nordin, & Lew Moi Mooi Ph.D. (2014). Perkembangan Kanak-
kanak. Kuala Lumpur: Freemind Horizons Sdn. Bhd.
https://www.youtube.com/watch?v=C5GGq0Gp5s8