1. Mata Kuliah : Teori
Komunikasi
Dosen Pembina : 1. Dr. Antar Venus,
M.A. Comm
2. Meria Octavianty
S.Sos, M.Ikom
Jurusan : Manajemen komunikasi
Fakultas : Ilmu
Komunikasi
Universitas : Universitas Padjadjaran
2. Teori penjulukan atau labelling theory dari
Howard Saul Becker menempatkan pihak
yang dominan mendefinisikan seseorang
berdasarkan perspektif mereka dan
membiarkan serta mengharapkan pihak
yang lemah mendefinisikan realitas tersebut
dengan cara yang sama, sehingga pihak
yang lemah membentuk karakter mereka
sesuai apa yang pihak dominan katakan.
3. • Lahir di Chicago pada tanggal 18 April 1928
• Seorang sosiolog dari Amerika
• Mempelajari sociology di University of Chicago dan mendapatkan
gelar Ph.D ketika berumur 23 tahun
• Penghargaan:
- Guggenheim Fellowship for Social Sciences, US & Canada
- The Charles Horton Cooley Award, awarded by the Society
for the Study of Symbolic Interaction, in 1980
- The Common Wealth Award in 1981
- The Cooley/Mead Award in the Section on Social Psychology,
awarded by the American Sociological Association in 1985
- The George Herbert Mead Award given by the Society for the
Study of Symbolic Interaction in 1987
- The Award for a Career of Distinguished Scholarship,
American Sociological Association, 1998
7. Pengertian
Pemberian julukan terhadap suatu individu
yang mempunyai sifat atau kebiasaan yang
dianggap minoritas di dalam lingkungan
tersebut oleh suatu masyarakat.
8. Latar Belakang
Sebagai mahkluk sosial tentunya manusia tidak akan
terlepas dari keberadaan manusia lainya. Interaksi yang
terjadi antara manusia sangat kompleks dan
berkelanjutan. Dengan interaksi inilah, setiap manusia
selalu tergantung kepada orang lain baik dalam hal
kebutuhan hidup maupun kebutuhan sebagai identitas
pribadinya sebagai manusia. Labelling theory
terinspirasi oleh Perspektif Interaksionisme Simbolik
dari George Herbert Mead dan telah berkembang
sedemikian rupa dengan riset-riset dan pengujiannya
dalam berbagai bidang seperti kriminologi, kesehatan
mental dan kesehatan, serta pendidikan. Lahirnya teori
penjulukan dari studi tentang penyimpangan di akhir
tahun 1950 dan awal 1960 yang merupakan penolakan
terhadap Teori Konsensus atau Fungsionalisme
Struktural.
9. • Penjelasan tentang bagaimana dan
mengapa seseorang memperoleh julukan
atau label
• Pengaruh pemberian label itu sebagai awal
penyimpangan tingkah laku
10. 1. Orang berperilaku normal atau tidak normal,
menyimpang atau tidak menyimpang,
tergantung pada bagaimana orang-orang lain
(orang tua, keluarga, dan masyarakat)
menilainya.
2. Penilaian itu berubah dari waktu ke waktu,
sehingga orang yang hari inidinyatakan sakit
bisa dinyatakan sehat (dengan gejala yang
sama) beberapa tahun kemudian, atau
sebaliknya.
11. Asumsi
3. Tidak ada satupun perbuatan yang pada
dasarnya bersifat kriminal
4. Perumusan kejahatan dilakukan oleh
kelompok yang bersifat dominan
5. Penerapan aturan tentang kejahatan dilakukan
untuk kepentingan pihak yang berkuasa
6. Orang tidak menjadi jahat karena melanggar
hukum, tapi karena ditetapkan demikian oleh
kelompok penguasa
7. Semua orang pernah melakukan kejahatan
12. Proporsi
• Perilaku menyimpang bukan merupakan
perlawanan terhadap norma, tetapi berbagai
perilaku yang berhasil didefinisikan atau
dijuluki menyimpang.
• Penjulukan menghasilkan atau memperkuat
penyimpangan.
13. 1. Master Status : sekali seseorang berhasil
dijuluki maka ia akan bertindak dominan
seperti yang dijulukan orang lain padanya.
2. Deviant Career : mengacu pada sebuah
tahapan ketika si pelanggar aturan
memasuki atau telah menjadi devian secara
penuh.
15. Dampak
• Belum tentu pemberian label tersebut adalah
benar, sehingga para korban merasa tertindas,
terutama bagi mereka yang berada di posisi
lemah atau minoritas.
• Mempengaruhi psikologis yang negatif
terhadap korban labelling.
17. Kritik
• Teori ini menolak pertanggungjawaban
individual
• Jika penyimpangan tingkah laku hanya
merupakan persoalan reaksi masyarakat, maka
bagaimana dengan bentuk kejahatan yang
tidak diketahui, tidak terungkap pelakunya
(korupsi)
• Teori ini sangat mengabaikan faktor penyebab
awal dari munculnya penyimpangan tingkah
laku
18. Seorang anak bernama Theo yang baru
berumur 7 tahun menyela pembicaraan
orangtuanya, lalu Theo dimarahi dan
dianggap tidak sopan oleh orangtuanya.
Lama kelamaan Theo banyak melanggar
aturan norma, seperti keluar rumah tanpa
izin. Theo dicap “nakal” oleh orangtuanya.
Akhirnya Theo berpikir bagaimana ia bisa
dicap “nakal”, karena Theo merasa sudah
terlanjur dicap “nakal” akhirnya Theo
19. Lahir di Serang-Banten, 2 Juni 1968.
Ia merampungkan pendidikan S1-nya pada jurusan Manajemen
Komunikasi Fikom UNPAD tahun 1992.
Beliau mendapat beasiswa ASTAS untuk menempuh program S2
Communication Studies di Macquarie University Sydney-
Australia (1998).
Ia merampungkan pendidikan S3 Ilmu Komunikasi di Program
Pascasarjana UNPAD.
Pada tahun 2001-2002 ia mendapatkan grant dari The Japan
Foundation untuk menjadi Research Fellow selama satu tahun di
Kokuritsu Minzokugaku Hakubutsukan Osaka-Japan.
Beliau adalah seorang pakar komunikasi yang terobsesi
membumikan ilmu komunikasi.
Ia adalah pengampu mata kuliah teori-teori komunikasi di
UNPAD, Dosen ini menyebarkan motto “Learning communication
theories in practical way.”.
Beliau kerap berpartisipasi dalam berbagai
seminar/simposium/pelatihan/lokakarya di bidang ilmu yang
digelutinya, baik sebagai pembicara maupun peserta.
20. Lahir di Jakarta, 11 Mei 1995.
Lulus dari SMAN 5 Bekasi pada tahun 2013.
Ia sedang menempuh program pendidikan S1
Manajemen Komunikasi di Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjadjaran.