SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Perbedaan & Persamaan
Sociolocical Jurisprudence,
Sociology of Law dan Socio Legal
(Dalam Kontek Kajian Hukum)
1
Agus Brotosusilo, 2012
Sosiological Jurisprudence:
Penganut faham Sosiological Jurisprudence
sangat percaya pada otonomi ilmu hukum. Hukum
adalah disiplin yang sama sekali berbeda dengan
disiplin lainnya.
Soetandyo (dikutip Sulistowati, 2012)
mengungkapkan istilah “sociological” mengacu
pada pemikiran realisme dalam ilmu hukum, yang
meyakini bahwa meskipun hukum adalah sesuatu
yang dihasilkan melalui proses yang dapat
dipertanggungjawabkan secara logika imperatif,
namun the life of law has not been logic, it is
experince. Kenyaataan-kenyataan sosial perlu
diperhatikan dalam sebuah putusan hakim dalam
penyelesaian perkara.
Agus Brotosusilo, 2012. 2
Sociology of Law:
Apabila Sosiological
Jurisprudence dalam kajiannya
mempergunakan metode yuridis
sehingga kajiannya bersifat
normatif, Sosiologi
Hukum/Sociology of Law
menerapkan metode sosiologis
yang empiris.
Agus Brotosusilo, 2012. 3
Pendekatan empiris & normatif
Dalam pendekatan empiris seperti
dalam kajian ilmu-ilmu alamiah
(natural sciences) hubungan antara
kondisi dan kelanjutannya tunduk
pada rumus ”sebab-akibat
(causation)”, dalam kajian normatif
yang tergolong dalam kategori
”humanitarian sciences” hubungan
antara kondisi dan kelanjutannya
berdasarkan ”imputation”.
Agus Brotosusilo, 2012. 4
Perbedaan causality
dengan imputation
Hans Kelsen menjelaskan perbedaan antara
prinsip hubungan causality dengan prinsip
hubungan imputation : di dalam phenomena
pada disiplin ilmu-ilmu alamiah, hubungan
antara kondisi dan konsekuensinya –yaitu
sebab dan akibatnya--, tidak tergantung sama
sekali pada tindakan manusia.
Sebaliknya, di dalam phenomena pada
disiplin hukum, hubungan antara kondisi dan
konsekuensinya tergantung pada tindakan
manusia (-manusia).
Agus Brotosusilo, 2012.
5
Sebab-akibat & imputasi
• Lebih rinci lagi dikemukakannya bahwa
hubungan kausalitas berwujud sebagai
serangkaian rantai hubungan yang tidak
terhitung jumlahnya, karena setiap sebab
yang konkret menimbulkan akibat; dan setiap
akibat yang konkret menjadi sebab bagi
akibat berikutnya; jadi setiap kejadian
konkret adalah hasil interaksi dari mata-rantai
hubungan sebab-akibat yang tidak terhitung
jumlahnya.
• Sedangkan dalam hubungan imputasi
hubungan tersebut hanya satu langkah saja:
hanya terbatas pada kondisi yang
menimbulkan konsekuensinya.
Agus Brotosusilo, 2012.
6
Contoh Kasus
lmu-ilmu alamiah (natural sciences) /Hubungan
Sebab-Akibat,
• Misal: Siklus Pendek Air Laut, Air Laut 
Evaporasi  Awan  Air Hujan  Terus Berulang
Kembali…..
Ilmu Hukum (Normatif)/Hubungan Imputasi,
• Misal: Pelanggaran Pasal 348 ayat (1) KUHP
• “Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan”
• Unsur-Unsur Pasal (Kondisi)  Akibat Hukum
Yang Muncul. (Titik/Berhenti)
Agus Brotosusilo, 2012.
7
Contoh Kasus
• Kemampuan Manusia (Ahli Hukum) Untuk
Menganalisis Sebuah Kasus Hukum?
Agus Brotosusilo, 2012.
8
Socio-Legal Studies:
Socio-Legal Studies mempromosikan kajian interdisipliner
terhadap hukum. Kajian interdisipliner menggunakan
methode dari satu disiplin --hukum maupun non-hukum--,
yang ditentukan secara cermat yang dipandang relevan,
dengan memanfaatkan hasil kajian disiplin-disiplin non-
hukum, untuk memperoleh pemahaman yang lebih benar
dan mendalam mengenai disiplin hukum.
Banakar (2005) Studi Socio Legal adalah suatu
pendekatan alternatif yang menguji studi doktrinal
terhadap hukum. Kata ‘Socio’ dalam socio-legal studies
merepresentasikan keterkaitan antarkonteks dimana
hukum itu berada.
Agus Brotosusilo, 2012. 9
Socio-Legal Studies:
Dengan demikian Socio-Legal Studies semakin
mempererat keterkaitan antara disiplin hukum dengan
Ilmu-Ilmu Sosial.
Berbeda dengan Sosiologi Hukum yang merupakan
pewaris ilmiah Sosiologi, Socio-Legal Studies seringkali
mempergunakan Sosiologi (dan ilmu-ilmu sosial lainnya)
bukan sebagai sarana analisis substantif, tetapi hanya
sebagai alat untuk pengumpulan data.
Agus Brotosusilo, 2012. 10
Persamaan Sociological Jurisprudence,
Sociology of Law dan Socio Legal
Persamaan Sociological Jurisprudence,
Sociology of Law dan Socio Legal (Sulistyowati,
2012) adalah memposisikan hukum dalam
konteks kemasyarakatan yang luas, dengan
berbagai implikasi metodologisnya.
Penekanannya terletak tidak menempatkannya
sebagai hukum bahan yang terberai, terisolasi
dari kebudayaan dan relasi kekuasaan di antara
para perumus hukum, penegak hukum, para
pihak dan masyarakat luas.
Agus Brotosusilo, 2012. 11
.
.
.
12
Agus Brotosusilo, 2011.
Sumber:
• Utama: Pemaparan Dr. Agus Brotosusilo
di Kementerian Penertiban Aparatur
Negara, Jakarta, 17 Januari 2012
• Tambahan: Lloyd's Introduction to
Jurisprudence by Michael Freeman
Agus Brotosusilo, 2011. 13

More Related Content

Similar to perbedaan-sl,-sl-and-sl-ok-sl,-sl-and-sl-ok-sl,.pptx

Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
R Maulana
 
1. dimyati
1. dimyati1. dimyati
1. dimyati
rizquna
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
Andrew Fritz
 

Similar to perbedaan-sl,-sl-and-sl-ok-sl,-sl-and-sl-ok-sl,.pptx (20)

Metode Penelitian Hukum Empiris.pptx
Metode Penelitian Hukum Empiris.pptxMetode Penelitian Hukum Empiris.pptx
Metode Penelitian Hukum Empiris.pptx
 
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM --------
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM ------------------ PENGANTAR ILMU HUKUM --------
---------- PENGANTAR ILMU HUKUM --------
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
 
Tugas Riyandika_compressed.pdf
Tugas Riyandika_compressed.pdfTugas Riyandika_compressed.pdf
Tugas Riyandika_compressed.pdf
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptPengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
 
Hukum non doktrinal
Hukum non doktrinalHukum non doktrinal
Hukum non doktrinal
 
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
Sosiologi hukum (soerjono soekanto)
 
Makalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikaMakalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vika
 
Pengantar-Hukum-Indonesia-1.pptx
Pengantar-Hukum-Indonesia-1.pptxPengantar-Hukum-Indonesia-1.pptx
Pengantar-Hukum-Indonesia-1.pptx
 
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
 
Sinopsis pranata hukum
Sinopsis pranata hukumSinopsis pranata hukum
Sinopsis pranata hukum
 
1. dimyati
1. dimyati1. dimyati
1. dimyati
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptxXIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
XIII. Penemuan dan Pembentukan Hukum.pptx
 
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr. H. ZAINUDIN ALI,M.A)
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr.  H. ZAINUDIN ALI,M.A)RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr.  H. ZAINUDIN ALI,M.A)
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr. H. ZAINUDIN ALI,M.A)
 
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 
Konstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptx
Konstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptxKonstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptx
Konstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptx
 

Recently uploaded

KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 

Recently uploaded (20)

KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdfMaster 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptxPerspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
 
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptx
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptxPancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptx
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 

perbedaan-sl,-sl-and-sl-ok-sl,-sl-and-sl-ok-sl,.pptx

  • 1. Perbedaan & Persamaan Sociolocical Jurisprudence, Sociology of Law dan Socio Legal (Dalam Kontek Kajian Hukum) 1 Agus Brotosusilo, 2012
  • 2. Sosiological Jurisprudence: Penganut faham Sosiological Jurisprudence sangat percaya pada otonomi ilmu hukum. Hukum adalah disiplin yang sama sekali berbeda dengan disiplin lainnya. Soetandyo (dikutip Sulistowati, 2012) mengungkapkan istilah “sociological” mengacu pada pemikiran realisme dalam ilmu hukum, yang meyakini bahwa meskipun hukum adalah sesuatu yang dihasilkan melalui proses yang dapat dipertanggungjawabkan secara logika imperatif, namun the life of law has not been logic, it is experince. Kenyaataan-kenyataan sosial perlu diperhatikan dalam sebuah putusan hakim dalam penyelesaian perkara. Agus Brotosusilo, 2012. 2
  • 3. Sociology of Law: Apabila Sosiological Jurisprudence dalam kajiannya mempergunakan metode yuridis sehingga kajiannya bersifat normatif, Sosiologi Hukum/Sociology of Law menerapkan metode sosiologis yang empiris. Agus Brotosusilo, 2012. 3
  • 4. Pendekatan empiris & normatif Dalam pendekatan empiris seperti dalam kajian ilmu-ilmu alamiah (natural sciences) hubungan antara kondisi dan kelanjutannya tunduk pada rumus ”sebab-akibat (causation)”, dalam kajian normatif yang tergolong dalam kategori ”humanitarian sciences” hubungan antara kondisi dan kelanjutannya berdasarkan ”imputation”. Agus Brotosusilo, 2012. 4
  • 5. Perbedaan causality dengan imputation Hans Kelsen menjelaskan perbedaan antara prinsip hubungan causality dengan prinsip hubungan imputation : di dalam phenomena pada disiplin ilmu-ilmu alamiah, hubungan antara kondisi dan konsekuensinya –yaitu sebab dan akibatnya--, tidak tergantung sama sekali pada tindakan manusia. Sebaliknya, di dalam phenomena pada disiplin hukum, hubungan antara kondisi dan konsekuensinya tergantung pada tindakan manusia (-manusia). Agus Brotosusilo, 2012. 5
  • 6. Sebab-akibat & imputasi • Lebih rinci lagi dikemukakannya bahwa hubungan kausalitas berwujud sebagai serangkaian rantai hubungan yang tidak terhitung jumlahnya, karena setiap sebab yang konkret menimbulkan akibat; dan setiap akibat yang konkret menjadi sebab bagi akibat berikutnya; jadi setiap kejadian konkret adalah hasil interaksi dari mata-rantai hubungan sebab-akibat yang tidak terhitung jumlahnya. • Sedangkan dalam hubungan imputasi hubungan tersebut hanya satu langkah saja: hanya terbatas pada kondisi yang menimbulkan konsekuensinya. Agus Brotosusilo, 2012. 6
  • 7. Contoh Kasus lmu-ilmu alamiah (natural sciences) /Hubungan Sebab-Akibat, • Misal: Siklus Pendek Air Laut, Air Laut  Evaporasi  Awan  Air Hujan  Terus Berulang Kembali….. Ilmu Hukum (Normatif)/Hubungan Imputasi, • Misal: Pelanggaran Pasal 348 ayat (1) KUHP • “Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan” • Unsur-Unsur Pasal (Kondisi)  Akibat Hukum Yang Muncul. (Titik/Berhenti) Agus Brotosusilo, 2012. 7
  • 8. Contoh Kasus • Kemampuan Manusia (Ahli Hukum) Untuk Menganalisis Sebuah Kasus Hukum? Agus Brotosusilo, 2012. 8
  • 9. Socio-Legal Studies: Socio-Legal Studies mempromosikan kajian interdisipliner terhadap hukum. Kajian interdisipliner menggunakan methode dari satu disiplin --hukum maupun non-hukum--, yang ditentukan secara cermat yang dipandang relevan, dengan memanfaatkan hasil kajian disiplin-disiplin non- hukum, untuk memperoleh pemahaman yang lebih benar dan mendalam mengenai disiplin hukum. Banakar (2005) Studi Socio Legal adalah suatu pendekatan alternatif yang menguji studi doktrinal terhadap hukum. Kata ‘Socio’ dalam socio-legal studies merepresentasikan keterkaitan antarkonteks dimana hukum itu berada. Agus Brotosusilo, 2012. 9
  • 10. Socio-Legal Studies: Dengan demikian Socio-Legal Studies semakin mempererat keterkaitan antara disiplin hukum dengan Ilmu-Ilmu Sosial. Berbeda dengan Sosiologi Hukum yang merupakan pewaris ilmiah Sosiologi, Socio-Legal Studies seringkali mempergunakan Sosiologi (dan ilmu-ilmu sosial lainnya) bukan sebagai sarana analisis substantif, tetapi hanya sebagai alat untuk pengumpulan data. Agus Brotosusilo, 2012. 10
  • 11. Persamaan Sociological Jurisprudence, Sociology of Law dan Socio Legal Persamaan Sociological Jurisprudence, Sociology of Law dan Socio Legal (Sulistyowati, 2012) adalah memposisikan hukum dalam konteks kemasyarakatan yang luas, dengan berbagai implikasi metodologisnya. Penekanannya terletak tidak menempatkannya sebagai hukum bahan yang terberai, terisolasi dari kebudayaan dan relasi kekuasaan di antara para perumus hukum, penegak hukum, para pihak dan masyarakat luas. Agus Brotosusilo, 2012. 11
  • 13. Sumber: • Utama: Pemaparan Dr. Agus Brotosusilo di Kementerian Penertiban Aparatur Negara, Jakarta, 17 Januari 2012 • Tambahan: Lloyd's Introduction to Jurisprudence by Michael Freeman Agus Brotosusilo, 2011. 13