Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Beranda
1. Beranda
About
Lavanillate57's Blog
Just another WordPress.com site
Feeds:
Tulisan
Komentar
« Hello world!
ASKEP EMPIEMA »
ASKEP ATRESIA BILIER
November 11, 2010 oleh lavanillate57
1. A. Pengertian
Atresia Biliary adalah merupakan suatu keadaan dimana saluran empedu yang utuh dengan
sumbatan dibagian distalnya atau kelainan yang terjadi dibagian atas porta
hepatic.(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/)
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak
berkembang secara normal.
(http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/. 2010)
Atresia bilier (biliary atresia)a adalah suatu penghambatan di dalam pipa/saluran-saluran
yang membawa cairan empedu (bile) dari liver menuju ke kantung empedu (gallbladder). Ini
merupakan kondisi congenital, yang berarti terjadi saat kelahiran. (http://pilihsehat.tk/.
2010)
Atresia biliary merupakan obliterasi atau hipoplasi satu komponen atau lebih dari duktus
biliaris akibat terhentinya perkembangan janin, menyebabkan ikterus persisten dan kerusakan
hati yang bervariasi dari statis empedu sampai sirosis biliaris, dengan splenomegali bila
berlanjut menjadi hipertensi porta. (Kamus Kedokteran Dorland 2002: 206)
Atresia bilier atau atresia biliaris ekstrahepatik merupakan proses inflamasi progresif yang
menyebabkan fibrosis saluran empedu intrahepatik maupun ekstrahepatik sehingga pada
akhirnya akan terjadi obstruksi saluran tersebut. (Donna L. Wong 2008: 1028)
1. B. Etiologi
1. Belum diketahui secara pasti
2. Diduga kelainan congenital
2. Didapat dari proses-proses peradangan
3. Kemungkinan infeksi virus dalam intrauterine
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. 2010)
1. C. Pathway
Terlampir
1. D. Patofisiologi
1. Obstruksi pada saluran empedu ekstrahepatik menyebabkan obstruksi aliran
normal empedu keluar hati dan kantong empedu dan usus. Akhirnya terbentuk
sumbatan dan menyebabkan empedu balik ke hati ini akan menyebabkan
peradangan, edema, degenerasi hati. Bahkan hati menjadi fibrosis dan
cirrhosis. Dan hipertensi portal sehingga akan mengakibatkan gagal hati.
2. Degerasi secara gradual pada hati menyebabkan joundice, ikterik dan
hepatomegaly
3. Karena tidak ada empedu dalam usus, lemak dan vitamin larut lemak tidak
dapat diabsorbsi, kekurangan vitamin larut lemak dan gagal tumbuh.
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. 2010)
1. E. Komplikasi
1. Cirosis hepatis
2. Gagal hati
3. Gagal tumbuh
4. Hipertensi portal
5. Varises Esophagus
6. Asites
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. 2010)
1. F. Tipe- tipe Atresia Biliary
Secara empiris dapat dikelompokkan dalam 2 tipe:
1. Tipe yang dapat dioperasi (yang dapat diperbaiki)
Jika kelainan/sumbatan terdapat dibagian distalnya
1. Tipe yang tidak dapat dioperasi
Jika kelainan / sumbatan terdapat dibagian atas porta hepatic, tetapi akhir-akhir ini dapat
dipertimbangakan untuk suatu operasi porto enterostoma hati radikal.
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. 2010)
3. 1. G. Manifestasi klinik
2. Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
Air kemih bayi berwarna gelap
Tinja berwarna pucat
Kulit berwarna kuning
Berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat
Hati membesar.
1. Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
Gangguan pertumbuhan
Gatal-gatal
Rewel
Tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari
lambung, usus dan limpa ke hati).
(http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/. 2010)
1. H. Pemeriksaan diagnostik
2. Fungsi hati : bilirubin, aminotranferase dan faktor pembekuan : protombin time,
partial thromboplastin time.
3. Pemeriksaan urine : pemeriksaan urobilinogen penting artinya pada pasien yang
mengalami ikterus. Tetapi urobilin dalam urine negatif. Hal ini menunjukkan adanya
bendungan saluran empedu total.
4. Pemeriksaan feces : warna tinja pucat karena yang memberi warna pada tinja /
stercobilin dalam tinja berkurang karena adanya sumbatan.
5. Biopsi hati : untuk mengetahui seberapa besar sumbatan dari hati yang dilakukan
dengan pengambilan jaringan hati.
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. 2010)
1. I. Penatalaksanaan
1. Medik
Penanganan atresia biliary harus segera dilakukan laparotomi eksplorasi,
sekaligus dilakukan kolangiografi pada saat melakukan operasi untuk
mengetahui adanya dan letak obstruksi yang tepat. Tahap berikutnya
tergantung dari jenis kelainan yang tampak, dapat dikoreksi atau tidak dapat
dikoreksi. Terhadap atresia yang dapat dikoreksi dilakukan pemasangan Salin,
bila diduga tidak mungkin dilakukan tindakan koreksi harus dibuat sendian
beku, untuk menentukan adanya sisa saluran empedu dan besarnya
penyempitan. Dalam kasus demikian tidak dibenarkan untuk melakukan
tindakan bedah seperti transeksi atau diseksi jaringan hepar sampai ke porta
hepatic. Diantara kasus yang tidak dapat dikoreksi pada beberapa bayi masih
mungkin dilakukan hepatoportoonterostomi.
Terapi pengobatan yang dapat diberikan
1. Feno barbital 5 mg / kg / BB (dibagi 2 kali pemberian)
2. Kolesteramin 1 gr / kg / BB (dibagi 6 kali pemberian)
4. 1. Keperawatan
2. Pertahankan kesehatan bayi (pemberian makan cukup gizi sesuai dengan kebutuhan
serta menghindarkan kontak infeksi).
3. Berikan penjelasan kepada orang tua bahwa keadaan kuning pada bayinya berbeda
dengan bayi lain yang kuning karena hiperbilirubinemia biasa yang dapat hanya
dengan terapi sinar / terapi lain.
4. Pada bayi ini perlu tindakan bedah karena terdapatnya penyumbatan.
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/.2010)
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus:
An. M (laki-laki, 7 bulan 4 hari) dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan 1 bulan pasca
kelahiran sedikit demi sedikit kulit tampak berwarna kuning, tinja berwarna pucat, air
kencing berwarna gelap, demam, perut membesar dan selalu rewel. Dari hasil pemeriksaan
diketahui adanya hipertensi vena porta, peningkatan kadar bilirubin dan hasil Rontgen
didapatkan adanya pembesaran hati.
1. A. Pengkajian
Tanggal: 12 Oktober 2010
Pukul: 09.00 WIB
1. Identitas Klien
2. Nama: An. M
3. Jenis Kelamin: Laki-laki
4. Tanggal Lahir: 8 Maret 2010
5. Umur: 7 bulan 4 hari
6. Agama: Islam
7. Pendidikan: -
8. Pekerjaan: -
9. Status Pernikahan: Belum Menikah
10. Alamat: Kradian Kadipuro-Banjarsari
11. Tanggal Masuk: 11 Oktober 2010
12. Jam: 16.00 WIB
13. No. CM: 187549
14. Diagnosa Medis: Atresia Bilier
1. Identitas Penanggung Jawab
2. Nama: Tn. D
3. Umur: 40 tahun
4. Jenis Kelamin: Laki-laki
5. Agama: Islam
6. Pendidikan: SLA
7. Pekerjaan: Wiraswasta
8. Alamat: Kradian Kadipuro-Banjarsari
9. Hubungan dengan Klien: Ayah Klien
5. 1. Riwayat Kesehatan
2. Alasan Masuk RS: Demam selama 4 hari, rewel, perut membesar, dan kulit tampak
kuning
3. Keluhan Utama: Ayah klien mengatakan anaknya demam, perut klien buncit dan
keras, kencing klien berwarna gelap, dan feses pucat
1. Pola Fungsi Kesehatan
2. Persepsi Terhadap Kesehatan-Manajemen Kesehatan
Menggunakan:
− Tembakau: Klien dan orang tua tidak merokok
− Alkohol: Klien dan orang tua tidak ada yang mengkonsumsi alkohol
− Alergi: Klien tidak memiliki riwayat alergi
1. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri
− Mandi: Klien dibantu orang tua 2x sehari
− Berpakaian: Klien dibantu orang tua
− Eliminasi: Klien BAB dengan bantuan orang tua
− Mobilisasi: Sepenuhnya dibantu
1. Pola Istirahat dan Tidur
Setelah sakit, klien susah untuk tidur (rewel)
1. Pola Nutrisi-Metabolik
− Diet Khusus: Selama sakit, klien dianjurkan diet saring tiap 4 jam
− Anjuran Diet Sebelumnya: Tidak ada
− Nafsu Makan: Menurun selama sakit
− Kesulitan Menelan: Klien terlihat sulit menelan makanan
1. Pola Eliminasi
− Sebelum Sakit: BAB 3-5x sehari, BAK 6-7 x sehari
− Setelah Sakit: BAB 1-3x sehari, BAK 2-4 x sehari
− Konsistensi: padat, berwarna pucat
6. 1. Pola Kognitif-Perseptual
− Status Mental: composmentis
− Bicara: -
− Kemampuan membaca: -
− Kemampuan Interaksi: Klien mengalami penurunan interaksi dengan orang tua
− Pendengaran: Klien mampu mendengar suara
− Penglihatan: Klien melihat-lihat kondisi sekitar
1. Pola Konsep Diri
Klien tampak lemas dan selalu rewel
1. Pola Koping
− Masalah Utama Setelah Masuk RS: Klien takut dengan perawat. Orang tua punya
masalah dengan biaya perawatan dan operasi klien
− Adaptasi Klien: Klien susah untuk beradaptasi dengan lingkungan RS
1. Pola Seksual-Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki.
Keadaan alat reproduksi klien normal
1. Pola Peran-Berhubungan
Selama masuk RS, klien selalu ditunggu oleh keluarganya
1. Pola Nilai dan Kepercayaan
Keluarga klien menganut agama Islam
1. Pemeriksaan Fisik
2. Data Klinik
− Usia: 7 bulan 4 hari
− Suhu: 38, 4o C
− Nadi: 103 x/menit
− Tekanan Darah: 100/150 mmHg
7. − BB/TB: 5,1 kg/62 cm
− Status Gizi:
Didapatkan dari tabel Z-score
dengan menggunakan patokan BB,
TB, dan umur
Usia: 7 bulan 4 hari
SD Low: 0,90
SD Upper: 1,00
Median: 8,3
Z-score: (Nilai riel-Nilai median)/SD Low
: (5,1 – 8,3)/ 0,90
: – 3,2/ 0,90
: – 3,56 à BB Rendah (Gizi Kurang)
Keterangan:
>+ 2 SD: BB lebih (Gizi lebih)
-2 s/d +2 SD: BB normal
-3 s/d -2 SD: BB rendah (Gizi kurang)
>+3 SD: BB sangat rendah (Gizi buruk)
1. Pernafasan & Sirkulasi
− RR: 32 x/menit
− Kualitas: cepat
− Batuk: tidak ada
1. Metabolik-Integumen
− Kulit
Warna: kuning
Turgor: kurang elastic
Terdapat pruritus
8. Lesi: tidak ada
Edema: di bagian abdomen
− Mulut
Bibir: kering
Gigi & Gusi: Gusi pucat, gigi belum ada
Lidah: bersih
1. Persyarafan/Sensori
Penglihatan:
− Pupil: isochor
− Sclera: ikterik
− Konjungtiva: anemis
Pendengaran: klien menoleh ke sumber suara jika ada suara
Penghidu: klien belum bisa membedakan bau
Pengecap: klien bisa merasakan makanan
1. Muskuloskeletal
− Keseimbangan: belum bisa berjalan
− Kekuatan Otot Kaki: belum bisa berjalan
− Kekuatan Otot Tangan: tangan lemas
− Ambulasi: Dibantu sepenuhnya
1. B. Analisa Data
No. Data Fokus Problem Etiologi
1. DS: Ibu mengatakan perut
anaknya membesarDO:
Abdomen tampak membesar
Lingkar abdomen semakin
bertambah
Kelebihan volume
cairan
Gangguan absorpsi
2. DS: Ibu mengatakan sakit
anaknya sudah lamaIbu
mengatakan anaknya susah
makan
Gangguan tumbuh-
kembang
Kondisi kronik
9. DO:Didapatkan terjadi
keterlambatan dalam
pertumbuhan anak tsb
Hasil DDST untestable
3. DS: Orang tua setuju dengan
prosedur pembedahan bagi
anaknyaDO: Pembedahan à
perdarahan à jaringan terbuka à
resiko infeksi
Resiko perdarahan
& infeksi
Prosedur
pembedahan
4. DS: Ibu berkata anaknya susah
makanDO: Anaknya tampak
kurus
Hasil Z- skor -3,56 (BB rendah)
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Gangguan absorpsi
& anoreksia
5. DS: Orang tua sering
menanyakan keadaan
anaknyaDO: Orang tua tampak
gelisah dan bingung
Kurang
pengetahuan
Kurang sumber
informasi
6. DS: Ibu mengatakan terdapat
kemerahan pada kulit punggung
anaknyaDO: Anak tampak tidak
nyaman dengan posisi tidunya
Terdapat pruritus di daerah
pantat & punggung anak
Gangguan
integritas kulit
Pruritus
1. C. Prioritas Diagnosa
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
absorbsi dan anoreksia
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbs
3. Resiko perdarahan dan infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus
5. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kondisi kronik
6. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
2. D. Diagnosa & Inervensi Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
absorbsi dan anoreksia
Tujuan : anak akan menunjukan nutrisi yang adekuat yang ditandai dengan nafsu makan baik
dan berat badan sesuai
Intervensi :
1. Pertahankan nutrisi parenteral
2. Pertahankan nutrisi yang adekuat, vitamin, mineral, suplemen
3. Timbang Berat Badan setiap hari
4. Monitor intake dan output
10. 1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan absorbsi
Tujuan : mendemonstrasikan keseimbangan cairan
Intervensi :
1. Kaji intake dan output
2. Ukur lilitan atau lingkar abdomen
1. Resiko perdarahan dan infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Tujuan : perdarahan dan infeksi dapat teratasi
Intervensi :
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Pantau perdarahan dan tanda infeksi
3. Hindari pergerakan yang berlebihan yang menambah ketegangan
4. Pantau distensi abdomen
5. Monitor bising usus
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus
Tujuan : mempertahankan keutuhan kulit
Intervensi :
1. Kaji tanda-tanda keutuhan kulit
2. Ubah posisi anak setiap 2 jam sesuai kondisi
3. Gunakan matras yang lembut
1. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan kondisi kronik.
Tujuan : mempertahankan tumbuh kembang secara normal
Intervensi :
1. Lakukan stimulasi yang dapat dipakai sesuai dengan usia, gerakan motor halus dan
kasar, ROM, posisi duduk, memberikan benda-benda yang dapat dicapai.
2. Jelaskan pada orang tua pentingnya melakukan stimulasi tumbuh kembang dengan
menyesuaikan kondisi anak ; seperti perlu istirahat
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
Tujuan : meningkatkan pemahaman orang tua tentang perawatan pada anak yang sakit
Intervensi :
1. Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan, dosis, reaksi obat dan tujuannya
2. Jelaskan pentingnya stimulasi pada anak, pendengaran, visual, sentuhan
11. 3. Jelaskan pentingnya monitor adanya muntah, mual, keram otot, dan diare.
(http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. 2010)
Pathway
Idiopathy Kemungkinan Inflamsi Kemungkinan
kelainan congenital infeksi virus intrauterine
Sumbatan
saluran empedu
Atresia Bilier
Gangguan absorpsi Anoreksia Kronik
Kelebihan Perubahan nutrisi Gangguan tumbang
volume cairan kurang dr kebutuhan tubuh
Prosedur
Kurang
informasi
Bed rest
pembedahan
Lembab
Jaringan terbuka Kurang pengetahuan Pruritus
Resiko perdarahan Gangguan integritas
& infeksi kulit
(NN. 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Newman, W.A. Dorland. 2002. Kamus Kedoteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EG
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta : EGC
_____2010. http://khaidirmuhaj.blogspot.com/. Diakses Tanggal: 26 Oktober 2010. Pukul:
15.03
_____2010. http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/. Diakses Tanggal: 26 Oktober
2010. Pukul: 14.54
12. _____2010. http://pilihsehat.tk/. Diakses Tanggal: 27 Oktober 2010. Pukul: 05.42
Memuat...
Ditulis dalam ASKEP ANAK | 1 Komentar
Satu Tanggapan
1. pada November 11, 2010 pada 6:52 am | Balas lavanillate57
u’ummmm….semoga bermanfaat..amin
Comments RSS
Tinggalkan Balasan
Arsip
o November 2010 (3)
o September 2010 (1)
Kategori
o ASKEP ANAK (1)
o ASKEP KMB (1)
o ASKEP MATERNITAS (1)
o Uncategorized (1)
Halaman
o About
Blog pada WordPress.com.
The MistyLook Theme.
Ikuti
Follow “Lavanillate57's Blog”
13. Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com