Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Puskesmas Bunut. Dokumen menjelaskan definisi, prioritas program, sasaran, dan strategi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular melalui promosi kesehatan, deteksi dini, dan perlindungan khusus. Dokumen juga menyebutkan target global pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular hingga tahun 2025 dan 2030.
3. DEFINISI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Pencegahan dan Pengendalian PTM adalah upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan
rehabilitatif serta paliatif yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan
kematian yang dilaksanakan secara komprehensif,
efektif, efisien, dan berkelanjutan.
4. Penyelenggaraan pencegahan dan pengedalian PTM
diprioritaskan pada jenis PTM yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat. dengan kriteria :
1) Tingginya angka kematian atau kecacatan;
2) Tingginya angka kesakitan atau tingginya beban biaya
pengobatan; dan
3) Memiliki faktor risiko yang dapat diubah.
5. SITUASI DI INDONESIA
KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT PTM DI
INDONESIA SEMAKIN MENINGKAT DARI
TAHUN KE TAHUN
71 % TAHUN 2014
59,9%; RISKESDAS 2007
49,9%; SKRT 2001
41,7% SKRT 1995
6. Diagnosis Tahun 2014
Jml kasus Cost (Rupiah)
Penyakit
jantung dan
pembuluh
darah
3.417.806 4.408.777.379.149
Gagal ginjal 1.151.501 1.626.298.803.849
Kanker 702.207 1.537.693.938.976
Stroke 435.528 741.969.032.547
Thalassemia 60.929 215.122.989.388
Cirrhosis 76.376 179.775.071.844
Leukemia 32.321 126.447.549.192
Hemophilia 14.536 47.890.244.073
TOTAL 5.891.204 8.883.975.009.018
Penyakit Tahun 2015
Jml kasus Cost (Rupiah)
Penyakit
jantung dan
pembuluh
darah
6.158.157 6.607.896.481.571
Gagal ginjal 2.164.058 2.686.310.430.641
Kanker 1.325.776 2.294.312.263.250
Stroke 839.373 1.109.575.017.492
Thalassemia 108.451 415.798.227.019
Cirrhosis 124.118 241.574.776.528
Leukemia 62.712 173.066.008.249
Hemophilia 26.665 93.353.073.346
TOTAL 10.809.310 13.621.886.278.096
Penyakit Tahun 2016
(sampai dengan triwulan III)
Jml kasus Cost (Rupiah)
Penyakit jantung
dan pembuluh
darah
6.513.524 7.423.000.670.016
Gagal ginjal 2.124.154 2.586.657.808.865
Kanker 1.308.061 2.295.619.010.592
Stroke 836.206 1.274.228.295.595
Thalassemia 122.474 476.665.652.970
Cirrhosis 119.265 230.398.465.789
Leukemia 66.601 182.093.205.486
Hemophilia 34.250 119.437.521.563
TOTAL 11.124.535 14.588.100.630.876
Beban pembiayaan kanker sangat besar dan meningkat
signifikan
Pembiayaan Kanker 2014 – 2016 (BPJS)
7. prioritas program pencegahan dan pengendalian
PTM adalah
1) Hipertensi;
2) Stroke;
3) Penyakit Jantung Koroner (PJK);
4) Diabetes melitus;
5) Obesitas;
6) Kanker leher rahim;
7) Kanker payudara;
8) Kanker pada anak;
9) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK);
8. prioritas program pencegahan dan
pengendalian PTM adalah
10) Asma;
11) Gangguan penglihatan dan kebutaan;
12) Gangguan pendengaran dan ketulian; dan
13) Gangguan fungsional.
9. Target global pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) tahun 2025
1) Penurunan kematian akibat PTM (penyakit jantung, kanker, diabetes melitus atau penyakit paru kronik)
sebesar 25%
2) Penurunan konsumsi akohol 10%
3) Penurunan kurang aktivitas fisik 10%
4) Penurunan tekanan darah tinggi 25%
5) Penurunan konsumsi tembakau 25%
6) Peningkatan diabetes melitus/obesitas 0%
7) Penurunan asupan garam 30%
8) Cakupan pengobatan esensial dan teknologi untuk pengobatan PTM 80%
9) Cakupan terapi farmakologis dan konseling untuk mencegah serangan jantung dan stroke 50%
10. Target global pencegahan dan pengendalian gangguan indra
penglihatan dan pendengaran
1) Vision 2020, dengan menurunkan 25% angka kebutaan
2) Sound hearing 2030, dengan mengurangi 90% ketulian yang
dapat dicegah.
11. SASARAN
Sasaran Pelayanan PTM meliputi individu
dan/atau kelompok masyarakat baik yang
berisiko PTM maupun yang tidak berisiko.
12. PENCEGAHAN
Pencegahan PTM dititikberatkan pada pengendalian
faktor risiko PTM yang dapat diubah. Faktor risiko
perilaku yang dapat diubah tersebut, antara lain merokok,
kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, konsumsi
minuman beralkohol, dan lingkungan yang tidak sehat
13. PENCEGAHAN
Pencegahan (upaya promotif dan preventif) PTM
dilaksanakan melalui :
1. kegiatan promosi kesehatan,
2. deteksi dini faktor risiko PTM dan
3. perlindungan khusus,
14. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan yang dimaksud adalah
bertujuan untuk mewujudkan PHBS dengan
menciptakan dan mentradisikan perilaku
CERDIK di masyarakat
15. CERDIK
C cek kesehatan secara berkala
E enyahkan asap rokok
R rajin aktifitas fisik
D Diet sehat dan gizi seimbang
I Istirahat yang cukup
K Kelola stres
16. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan dengan
1 strategi advokasi,
2 pemberdayaan masyarakat, dan
3 kemitraan
Promosi kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi di bidang promosi kesehatan dan/atau
Penanggulangan PTM.
17. DETEKSI DINI
DETEKSI DINI dilakukan untuk menemukan
faktor risiko PTM sedini mungkin.
dilakukan terhadap individu dan/atau
kelompok yang berisiko atau tidak berisiko
secara rutin, melalui :
18. a. wawancara;
b. pengukuran; dan
c. pemeriksaan.
Jika hasil deteksi dini positif berisiko PTM, maka harus
ditindaklajuti dengan pengendalian faktor risiko.
19. PERLINDUNGAN KHUSUS
Perlindungan khusus dilakukan untuk
pencegahan penyakit dengan pemberian
kekebalan/imunisasi
Pemberian kekebalan/imunisasi hanya dapat
dilakukan terhadap jenis PTM yang
memungkinkan secara keilmuan