SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KELOMPOK 2
KELAS 4i
Perilaku cerdik
mencegah ptm
N1A120125
N1A120187
Anisa
rahmawati
Andika aldi
putra
Anggota kelompok
roza rizana
N1A120049
Ra putri
palimbani
N1A120002
Theo fany
tarigan
N1A120208
Sitram
ayunesti
N1A118149
PEMBAHASAN
Penyakit yang bisa
di cegah dengan
program cerdik
Bagian
program
cerdik
Program
cerdik
ptm
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagian dari upaya
membangun manusia seutuhnya antara lain
diselenggarakan melalui upaya pencegahan penyakit
tidak menular.
Oleh karena itu , suatu pendekatan ynag terpadu dan
multi sektoral yg mengacu pada siklus kehidupan
dibutuhkan program-program cerdik.
Ptm
01.
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat
ditularkan atau dari suatu individu ke individu lainnya. Dengan kata lain,
penyakit tersebut tidak membahayakan orang lain. Penyakit Tidak Menular
(PTM), di antaranya kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru
obstruktif dan kanker tertentu, dari sudut pandang kesehatan masyarakat
juga tergolong dalam satu kelompok PTM utama dengan faktor risiko sama.
Hasil riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular
meningkat dari tahun 2013. Prevalensi kanker pada tahun 2018 naik dari
1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke naik dari 7%
menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%.
Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9%
menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari
25,8% menjadi 34,1%. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini
berhubungan dengan pola hidup dan pola makan yang tidak seimbang,
antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta
konsumsi buah dan sayur yang kurang
Program cerdik
02.
CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan dari berbagai
penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga masalah
ginjal. Salah satu kegiatan yang dapat menerapkan perilaku cerdik yaitu dengan
melakukan promosi kesehatan bertujuan untuk mewujudkan PHBS denganmenciptakan
dan mentradisikan perilaku CERDIK masyarakat. Perilaku CERDIK merupakan langkah
preventif yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular. CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan
asap rokok, Rajin aktivitas fisik/olahraga, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat yang
cukup, dan Kelola stress
Bagian progran cerdik
03
01. Cek kesehatan
sevara berkala
Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang mengabaikan cek kesehatan rutin. Padahal
langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit yang ada. Dan
mulailah dengan melakukan cek tekanan darah, cek kadar gula, cekl lingkar perut, cek
kolestrol, mengukur tinggi badan dan berat badan dan perhatikan denyut nadi Anda.
02. Enyahkan Asap Rokok
Asap rokok adalah salah satu asap yang mengandung racun berbahaya untuk tubuh
(Agung dkk, 2013:1). Merokok berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri serta orang-
orang di sekitar. Dampak rokok sangat buruk untuk kesehatan. Jadi mulai lah untuk
berhenti merokok demi kehidupan diri sendiri dan sekitar.
03. Rajin Aktivitas
Fisik/Olahraga
Melakukan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar gula glukosa dalam darah,
menjaga berat badan serta meningkatkan kekuatan tubuh, Adapun aktivitas fisik dalam
kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki, berkebun, mencuci mobil dan naik turun
tangga. setidaknya minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu
04. Diet Sehat dan
Seimbang
Imbangi aktivitas olahraga dengan melakukan diet sehat dan seimbang yakni
mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi per hari. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4
sendok makan per hari per orang dan garam
05. Istirahat
Cukup
Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari
karena perlunya tidur teratur agar baik untuk kesehatan
06. Kelola Stres
Kurangi potensi penyakit dengan mengelola stres. Karena bahaya stress
diakibatkan karena kondisi keleahan fisik, emosional dan mental karena
disebabkan adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang
menuntut secara emosional
Penyakit yang bisa di cegah dengan program cerdik
04.
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia 18 tahun di seluruh dunia
atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan Diabetes tidak tahu bahwa dia
penyandang Diabetes. Oleh karena itu,sering ditemukan penderita Diabetes pada tahap lanjut
dengan komplikasi seperti; serangan jantung, stroke, infeksi kaki yang berat dan berisiko
amputasi,serta gagal ginjal stadium akhir. 90% penderita diabetes diseluruh dunia merupakan
diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Sedangkan Di Indonesia, data
Riskesdas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di Indonesia dari 5,7%
tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data International Diabetes
Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan
sebesar 10 juta.seperti kondisi di dunia, diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian
terbesar di indonesia. Data sampel registration survey 2014 menunjukan bahwa diabetes
merupakan penyebab kematian terbesar no 3 di indonesia dengan prasentase sebesar 6,7%. Untuk
mengendalikan Diabetes Kemenkes sendiri telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu
Menkes menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, dengan progran yang telah
disampaikan sebelumnya.
01. Diabetes
Kanker dapat muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Walau penyakitini
belum bisa disembuhkan, tapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
bahwa 43 persen kanker dapat dicegah.Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pun
mengingatkan pentingnya gayahidup sehat untuk mencegah risiko kanker,
bahkan penyakit lainya. Ada satukata yang perlu diingat untuk mencegah
kanker dan sejumlah penyakit lainnya,yaitu CERDIK. Nila menjelaskan,
CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatansecara berkala, Enyahkan
asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengankalori seimbang, Istirahat
cukup, dan Kelola stres. Jika CERDIK dijalankandengan baik, maka dapat
mengurangi risiko terkena kanker.
02. Kanker
Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat untuk CERDIK, guna
mencegah berbagi risiko penyakit tidak menular, seperti pencegahan gagal ginjal
kronis.Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr.
LilySriwahyuni Sulistyowati, MM, mengatakan, kerusakan jaringan ginjal yang
berfungsi untuk menyaring darah atau dikenal juga dengan istilah
Nefropati,merupakan penyakit tidak menular yang sebenarnya dapat dicegah.
Penyakitginjal dijuluki sebagai silent disease karena seringkali tidak
menunjukkan tanda-tanda peringatan dan jika tidak terdeteksi, sehingga akan
memperburuk kondisi penderita dari waktu ke waktu.Untuk itu, guna mencegah
berbagai risiko penyakit tidak menular,khususnya pencegahan gagal ginjal
kronis
03. Gagal ginjal kronis
Survei Sample Regristration System (SRS) pada tahun 2014 di Indonesiamenunjukkan,
penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab kematiantertinggi pada semua umur
setelah stroke, yakni sebesar 12,9%.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk
penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK,yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi
tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah di
Provinsi Riau (0,3%),
Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur65-74 tahun (3,6%)
diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%), kelompokumur 55-64 tahun (2,1%) dan
kelompok umur 35-44 tahun (1,3%). Sedangkanmenurut status ekonomi, jumlah terbanyak
yang mengidap PJK berada padatingkat ekonomi bawah (2,1%) dan menengah bawah
(1,6%). Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) diantaranya
disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3%)disebabkan oleh stroke
04. Jantung koroner
Thank you

More Related Content

Similar to 4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx

Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada strokeIkm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Hanahmahmudah
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
NurSalsa1
 

Similar to 4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx (20)

PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.pptPENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
 
2c
2c2c
2c
 
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada strokeIkm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
 
Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawi
 
Jurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanJurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawan
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
 
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdfBuku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
 
KTI JOANNE dkk.pptx
KTI JOANNE dkk.pptxKTI JOANNE dkk.pptx
KTI JOANNE dkk.pptx
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
coba
cobacoba
coba
 
Buletin kanker
Buletin kankerBuletin kanker
Buletin kanker
 
Buletin kanker
Buletin kankerBuletin kanker
Buletin kanker
 
Jurnal elyasari
Jurnal elyasariJurnal elyasari
Jurnal elyasari
 
LO 7.pptx
LO 7.pptxLO 7.pptx
LO 7.pptx
 
pendahuluan.docx
pendahuluan.docxpendahuluan.docx
pendahuluan.docx
 
Tugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdfTugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdf
 
Waspada Stroke Mengincar Anda tips kesehatan.pdf
Waspada Stroke Mengincar Anda tips kesehatan.pdfWaspada Stroke Mengincar Anda tips kesehatan.pdf
Waspada Stroke Mengincar Anda tips kesehatan.pdf
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
 
Satuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikSatuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdik
 

4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx

  • 1. KELOMPOK 2 KELAS 4i Perilaku cerdik mencegah ptm
  • 2. N1A120125 N1A120187 Anisa rahmawati Andika aldi putra Anggota kelompok roza rizana N1A120049 Ra putri palimbani N1A120002 Theo fany tarigan N1A120208 Sitram ayunesti N1A118149
  • 3. PEMBAHASAN Penyakit yang bisa di cegah dengan program cerdik Bagian program cerdik Program cerdik ptm
  • 4. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya pencegahan penyakit tidak menular. Oleh karena itu , suatu pendekatan ynag terpadu dan multi sektoral yg mengacu pada siklus kehidupan dibutuhkan program-program cerdik.
  • 6. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat ditularkan atau dari suatu individu ke individu lainnya. Dengan kata lain, penyakit tersebut tidak membahayakan orang lain. Penyakit Tidak Menular (PTM), di antaranya kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif dan kanker tertentu, dari sudut pandang kesehatan masyarakat juga tergolong dalam satu kelompok PTM utama dengan faktor risiko sama. Hasil riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular meningkat dari tahun 2013. Prevalensi kanker pada tahun 2018 naik dari 1,4% (Riskesdas 2013) menjadi 1,8%; prevalensi stroke naik dari 7% menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup dan pola makan yang tidak seimbang, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur yang kurang
  • 8. CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan dari berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga masalah ginjal. Salah satu kegiatan yang dapat menerapkan perilaku cerdik yaitu dengan melakukan promosi kesehatan bertujuan untuk mewujudkan PHBS denganmenciptakan dan mentradisikan perilaku CERDIK masyarakat. Perilaku CERDIK merupakan langkah preventif yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik/olahraga, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress
  • 10. 01. Cek kesehatan sevara berkala Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang mengabaikan cek kesehatan rutin. Padahal langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit yang ada. Dan mulailah dengan melakukan cek tekanan darah, cek kadar gula, cekl lingkar perut, cek kolestrol, mengukur tinggi badan dan berat badan dan perhatikan denyut nadi Anda. 02. Enyahkan Asap Rokok Asap rokok adalah salah satu asap yang mengandung racun berbahaya untuk tubuh (Agung dkk, 2013:1). Merokok berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri serta orang- orang di sekitar. Dampak rokok sangat buruk untuk kesehatan. Jadi mulai lah untuk berhenti merokok demi kehidupan diri sendiri dan sekitar.
  • 11. 03. Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga Melakukan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar gula glukosa dalam darah, menjaga berat badan serta meningkatkan kekuatan tubuh, Adapun aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki, berkebun, mencuci mobil dan naik turun tangga. setidaknya minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu 04. Diet Sehat dan Seimbang Imbangi aktivitas olahraga dengan melakukan diet sehat dan seimbang yakni mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi per hari. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 sendok makan per hari per orang dan garam
  • 12. 05. Istirahat Cukup Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari karena perlunya tidur teratur agar baik untuk kesehatan 06. Kelola Stres Kurangi potensi penyakit dengan mengelola stres. Karena bahaya stress diakibatkan karena kondisi keleahan fisik, emosional dan mental karena disebabkan adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang menuntut secara emosional
  • 13. Penyakit yang bisa di cegah dengan program cerdik 04.
  • 14. Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan Diabetes tidak tahu bahwa dia penyandang Diabetes. Oleh karena itu,sering ditemukan penderita Diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti; serangan jantung, stroke, infeksi kaki yang berat dan berisiko amputasi,serta gagal ginjal stadium akhir. 90% penderita diabetes diseluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Sedangkan Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta.seperti kondisi di dunia, diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di indonesia. Data sampel registration survey 2014 menunjukan bahwa diabetes merupakan penyebab kematian terbesar no 3 di indonesia dengan prasentase sebesar 6,7%. Untuk mengendalikan Diabetes Kemenkes sendiri telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu Menkes menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, dengan progran yang telah disampaikan sebelumnya. 01. Diabetes
  • 15. Kanker dapat muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Walau penyakitini belum bisa disembuhkan, tapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 43 persen kanker dapat dicegah.Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pun mengingatkan pentingnya gayahidup sehat untuk mencegah risiko kanker, bahkan penyakit lainya. Ada satukata yang perlu diingat untuk mencegah kanker dan sejumlah penyakit lainnya,yaitu CERDIK. Nila menjelaskan, CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatansecara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengankalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Jika CERDIK dijalankandengan baik, maka dapat mengurangi risiko terkena kanker. 02. Kanker
  • 16. Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat untuk CERDIK, guna mencegah berbagi risiko penyakit tidak menular, seperti pencegahan gagal ginjal kronis.Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. LilySriwahyuni Sulistyowati, MM, mengatakan, kerusakan jaringan ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah atau dikenal juga dengan istilah Nefropati,merupakan penyakit tidak menular yang sebenarnya dapat dicegah. Penyakitginjal dijuluki sebagai silent disease karena seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan dan jika tidak terdeteksi, sehingga akan memperburuk kondisi penderita dari waktu ke waktu.Untuk itu, guna mencegah berbagai risiko penyakit tidak menular,khususnya pencegahan gagal ginjal kronis 03. Gagal ginjal kronis
  • 17. Survei Sample Regristration System (SRS) pada tahun 2014 di Indonesiamenunjukkan, penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab kematiantertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK,yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%), Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur65-74 tahun (3,6%) diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%), kelompokumur 55-64 tahun (2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%). Sedangkanmenurut status ekonomi, jumlah terbanyak yang mengidap PJK berada padatingkat ekonomi bawah (2,1%) dan menengah bawah (1,6%). Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) diantaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3%)disebabkan oleh stroke 04. Jantung koroner