Keamanan merupakan keperluan setiap orang. Ia sangat primer bagi manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya dini untuk mencegah terjadi ketidak-amanan dan ketidak-nyamanan di masyarakat.
Materi LATSAR 2022 - Kewaspadaan Dini
Ada alasan kenapa kita membutuhkan kewaspadaan dini. Di era kekinian kita dituntut untuk serba cepat dalam segala hal. Cepat dalam bekerja, makan, dan mencuci, bahkan berjalan kaki di trotoar. Bila tidak cepat maka kita akan ketinggalan.
Musni Umar: Bangun Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan Bersam...musniumar
Suka tidak suka keamanan merupakan masalah primer bagi masyarakat. Oleh karena itu, harus dibangun kewaspadaan dini masyarakat untuk ciptakan keamanan bersama di DKI Jakarta
Pentingnya Deteksi Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan di Masyarakat DKI Jakartamusniumar
Keamanan di masyarakat sangat penting dan menjadi prioritas yang harus selalu diupayakan dan diwujudkan.
Oleh karena itu, penting dilakukan deteksi dini untuk mengetahui seberapa besar ancaman dan gangguan di masyarakat
Materi LATSAR 2022 - Kewaspadaan Dini
Ada alasan kenapa kita membutuhkan kewaspadaan dini. Di era kekinian kita dituntut untuk serba cepat dalam segala hal. Cepat dalam bekerja, makan, dan mencuci, bahkan berjalan kaki di trotoar. Bila tidak cepat maka kita akan ketinggalan.
Musni Umar: Bangun Kewaspadaan Dini Masyarakat untuk Ciptakan Keamanan Bersam...musniumar
Suka tidak suka keamanan merupakan masalah primer bagi masyarakat. Oleh karena itu, harus dibangun kewaspadaan dini masyarakat untuk ciptakan keamanan bersama di DKI Jakarta
Pentingnya Deteksi Dini Terhadap Ancaman dan Gangguan di Masyarakat DKI Jakartamusniumar
Keamanan di masyarakat sangat penting dan menjadi prioritas yang harus selalu diupayakan dan diwujudkan.
Oleh karena itu, penting dilakukan deteksi dini untuk mengetahui seberapa besar ancaman dan gangguan di masyarakat
"PODARKAMIBMAS SUB-SEKTOR SRIAMUR" pokdar yang di anak tirikan dari POKDAR SEKTOR TAMBUN dikarena POKDAR SRIAMUR ANGGOTA PADA BODOH SEMUA BARANG KALI .
Pedoman dasar karang taruna ini merupakan materi yang akan disampaikan pada pelatihan karang taruna Perkab (persatuan karang taruna Blagung) pada tanggal 5 Maret 2016 yang berlokasi di Balai Desa Blagung. Pedoman dasar karang taruna memberikan acuan dan gambaran untuk memebentuk, melaksankan, dan membina karang taruna tingkat desa
Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) oleh Drs. Slamet Riyadi,Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Kab.Tulungagung dalam Acara Penataran Kader Dai Wahidiya di Pesantren Tarbiyatul Madjid Tanjungsari Boyolangu Tulungagung, 15 Juni - 6 Juli 2013
DISAMPAIKAN UNTUK TOT KEWIDYAISWARAAN PENYULUH AGAMA NON PNS PUSDIKLAT PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id
"PODARKAMIBMAS SUB-SEKTOR SRIAMUR" pokdar yang di anak tirikan dari POKDAR SEKTOR TAMBUN dikarena POKDAR SRIAMUR ANGGOTA PADA BODOH SEMUA BARANG KALI .
Pedoman dasar karang taruna ini merupakan materi yang akan disampaikan pada pelatihan karang taruna Perkab (persatuan karang taruna Blagung) pada tanggal 5 Maret 2016 yang berlokasi di Balai Desa Blagung. Pedoman dasar karang taruna memberikan acuan dan gambaran untuk memebentuk, melaksankan, dan membina karang taruna tingkat desa
Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) oleh Drs. Slamet Riyadi,Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Kab.Tulungagung dalam Acara Penataran Kader Dai Wahidiya di Pesantren Tarbiyatul Madjid Tanjungsari Boyolangu Tulungagung, 15 Juni - 6 Juli 2013
DISAMPAIKAN UNTUK TOT KEWIDYAISWARAAN PENYULUH AGAMA NON PNS PUSDIKLAT PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id
Materi kuliah PKM tentang Kewaspadaan nasional. Cari lebih banyak lagi mata kuliah semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Berbagai bencana di Indonesia sudah hampir menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Bencana tidak bisa dihilangkan sama sekali, tetapi bisa dicegah dampak negatifnya dengan melakukan antisipasi.
Musni Umar: Kerawanan Sosial di DKI Jakarta dan Pentingnya Menjaga Stabilitas...musniumar
DKI Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia, pusat pemerintahan dan pusat pertarungan politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, memiliki tingkat kerawanan sosial yang tinggi.
Ikuti presentasi Musni Umar di Kesbangpol Jaksel 5 Desember 2011 di Resort Ever Green Cisarua, Bogor
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Bencana selalu mengancam manusia. Bencana banjir yang melanda DKI Jakarta awal tahun 2013 merupakan bukti ketidak-berdayaan manusia menghadapi bencana.
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Pengertian Ancaman
Macam Ancaman
1. Ancaman militer
2. Ancaman non militer
Peran Serta Masyarakat
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikansakuramochi
Hasil studi dan pengalaman empiris dalam menangani terorisme yang dilakukan PBB
menyimpulkan bahwa para teroris menganggap kondisi sosial yang mereka rasakan
hanya dapat diubah melalui kekerasan. Konsep pencegahan konvensional tidak efektif
lagi dalam upaya pemberantasan ideologi terorisme, sehingga diperlukan upaya
bersama dalam melawan musuh bersama. Kemajemukan masyarakat Indonesia dari
sisi etnik, suku, agama, pendidikan, dan ragam kelas sosial mengharuskan adanya
sosialisasi yang tepat dan dilindungi pelaksanaannya oleh peraturan yang berlaku.
Momentum Revisi Undang-Undang Anti Terorisme yang sudah disetujui untuk masuk
dalam Prolegnas 2016 menjadi awal gerakan bersama seluruh instansi yang terlibat,
seperti BNPT, Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dalam melawan terorisme secara sinergis.
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI musniumar
Peranan masyarakat amat diperlukan dalam pembangunan di DKI pada khususnya. Maju mundurnya pembangunan sangat tergantung besar kecil peranan masyarakat. Semakin besar peranan masyarakat semakin baik akan akan mendorong percepatan kemajuan pembangunan di DKI.
Melibatkan anak dan orang muda sebagai agen perubahan (agent of change) merupakan proses yang sangat kompleks sekaligus menantang karena harus merubah peranan tradisional anak sebagai obyek sosialisasi, elemen yang menurut dan harus tunduk pada kekuasaan dalam sistem keluarga dan masyarakat yang menjadi SUBYEK dalam menentukan hidup mereka. Struktur tradisional yang memposisikan anak sebagai OBYEK tindakan dan keputusan orang dewasa, tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan kepentingan terbaik anak. Menggalang partisipasi anak dan orang muda berarti mengubah struktur kekuasaan tradisional itu . Oleh karena itu, Konvensi Hak-hak Anak (KHA) PBB memandang perlu memberikan kewajiban bagi orang dewasa untuk mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan atau pendapat anak. Inilah yang disebut partisipasi. Anak dan orang muda zaman ini mengalami perubahan arus informasi yang sangat berbeda dengan
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
Revolusi mental yang hampir identik dengan revolusi akhlak telah diucapkan dan dilaksanakan Nabi Muhammad SAW.
Revolusi mental yang berintikan perbaikan akhlak manusia sangat penting dan menentukan dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Itu sebabnya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya "Sesungguhnya saya di utus oleh Allah untuk menyempurnakan akklak mulia".
Perbaikan mental secara cepat yang sering disebut revolusi mental, harus mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakar, bangsa dan negara.
Melalui revolusi mental akan terjadi perubahan cara berpikir, cara pandang, prilaku dan perangai serta perbuatan. Hasil (out put) dari revolusi mental akan menghadirkan nilai baru yaitu niat, semangat, tekad, kerja keras, disiplin, dan menghargai waktu yang merupakan prasyarat untuk meraih kemajuan dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
DKI Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia. Sebagai ibukota negara, suka tidak suka dan mau tidak mau harus aman. Tidak hanya aman, tetapi warganya harus pula sejahtera.
Oleh karena itu, diperlukan perubahan dengan orientasi utama pada pemberdayaan masyarakat supaya tercipta keadilan. Kalau sudah adil, maka akan aman.
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
Peran perempuan khususnya ibu semakin lama semakin meningkat dan penting. Salah satu peran perempuan yang amat diperlukan ialah mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas, yaitu kuat agamanya, nasionalismenya dan memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi.
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
Pembauran dalam bidang sosial, ekonomi dan lain sebagainya merupakan keniscayaan karena menurut Ibnu Khaldun, manusia menurut tabiat dan fitrahnya memerlukan masyarakat. Bermasyarakat adalah sarana mewujudkan kebersamaan dan persatuan.
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
Indonesia adalah negara demokrasi, yang telah ditetapkan dalam UUD 1945. Sila keempat dari Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, merupakan dasar dari demokrasi kita.
Dalam amandemen UUD 1945 Bab 1 Bentuk dan Kedaulatan Pasal 1 ayat (2) Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaks anakan menurut Undang-Undang Dasar
2. 1. Latar Belakang
• Salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan. Ia
diperlukan setiap orang, keluarga, lingkungan tempat tinggal,
kantor, organisasi, partai politik dan Negara. Untuk menjamin
terwujudnya keamanan pribadi bagi yang mempunyai kedudukan,
mereka menyewa petugas keamanan (security) untuk menjaga
keamanan bagi yang bersangkutan dimanapun berada. Demikian
pula keluarga, yang mempunyai dana cukup, mempekerjakan
personil keamanan untuk menjaga keamanan rumah. Seterusnya
lingkungan tempat tinggal (kompleks), pada umumnya
mempekerjakan personil keamanan yang direkrut dari masyarakat
untuk bertugas menjaga keamanan secara bergiliran. Begitu pula
di kantor, untuk menjaga keamanan, perusahaan atau instansi
pemerintah mempekerjakan tenaga keamanan.
• Selanjutnya, organisasi massa dan partai politik, pada umumnya
membentuk Satuan Tugas (Satgas) Keamanan untuk menjaga
keamanan pada saat ada kegiatan yang menghimpun massa. Pada
tingkat Negara, dibentuk TNI dan Polisi untuk menjaga pertahanan
keamanan dan ketertiban Negara.
4. Pengertian dan Pentingnya Kewaspadaan Dini
• Masalah keamanan merupakan kebutuhan semua pihak,
sehingga kewaspadaan dini tidak hanya perlu dilakukan oleh
polisi dan tentara, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi di
DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ibukota Negara
Republik Indonesia, memiliki dinamika sosial, politik,
ekonomi dan keamanan yang sangat tinggi, karena pusat
pertarungan kepentingan nasional yang terkait dengan
kepentingan global, sehingga warga DKI Jakarta sangat
penting mengembangkan kewaspadaan dini terhadap
keamanan dilingkungan masing-masing.
• Adapun yang dimaksud dengan kewaspadaan dini masyarakat
menurut Prof. Dr. Nur Syam, M.Si adalah kondisi kepekaan,
kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi
potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang,
bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia (Nur
Syam, Urgensi Kewaspadaan Nasional, Blog, 14/3/2012).
5. Maka, pengertian kewaspadaan dini masyarakat untuk
menjaga keamanan ialah kondisi kepekaan, kesiap-siagaan
dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan
timbulnya gangguan keamanan. Potensi dan indikasi sekecil
apapun kemungkinan timbulnya gangguan keamanan, harus
diantisipasi dengan penuh kepekaan dan kesiagaan.
Pentingnnya kewaspadaan keamanan diantisipasi secara dini
dengan penuh kepekaan dan kesiagaan karena benturan
kepentingan ekonomi, politik, sosial, agama, etnis dan
idiologi setiap saat bisa muncul. Deteksi dini adanya indikasi
dan potensi gangguan keamanan harus selalu dilakukan
dilingkungan masing-masing. Ia amat penting dilakukan oleh
setiap warga Negara Indonesia terutama warga DKI Jakarta,
dalam upaya mewujudkan DKI Jakarta yang aman, damai,
maju dan sejahtera.
7. Apa yang Harus Dilakukan
• Kewaspadaan dini harus diwujudkan dengan melakukan
Langkah-langkah sebagai berikut, pertama, selalu membina
hubungan dan silaturrahim dengan lingkungan terkecil dalam
masyarakat, mulai dari lingkungan keluarga, Rukun Tetangga
(RT) dan Rukun Warga (RW). Ini amat perlu dilakukan supaya
secara dini mengetahui kondisi masyarakat secara ekonomi,
sosial, agama, politik, keamanan dan lain sebagainya.
• Kedua, harus ada komunikasi dan hubungan dengan pemuda
dan remaja dilingkungan terkecil, karena dinamika orang-
orang muda sangat tinggi. Kalau bisa diarahkan kepada hal-
hal positif, supaya menjadi penyanggah keamanan dan
ketertiban. Sebaliknya, jika tidak arah dan pembinaan, maka
dapat menimbulkan masalah.
9. Ketiga, memanfaatkan modal sosial yang ada di dalam
masyarakat seperti pengajian remaja, pengajian ibu-ibu
dan bapak-bapak, perkumpulan arisan, Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Komunitas Remaja,
Karang Taruna, dan lain sebagainya.
Keempat, mengetahui identitas yang mengontrak
rumah dilingkungan masing-masing, dan tamu yang
menginap, sebagai wujud deteksi dini terhadap
kemungkinan sebagai teroris atau penjahat.
Kelima, mengusahakan adanya interaksi dan
komunikasi dengan lingkungan masyarakat dari unit
terkecil seperti keluarga, RT, RW dan kelurahan. Ini
amat penting karena lingkungan yang disebutkan
adalah miniatur Negara. Kalau lingkungan terkecil
seperti RT dan RW sudah aman, damai dan stabil, maka
Provinsi DKI Jakarta dan Negara Republik Indonesia
akan aman, damai dan tenteram.
11. Penting Partisipasi Warga
• Partispasi warga masyarakat untuk mewujudkan kewaspadaan dini sangat
penting, bahkan dapat dikatakan sebagai kunci untuk menyukseskan deteksi
dini terhadap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan untuk menjaga
keamanan dari lingkungan terkecil (tetangga) sampai dilingkungan paling
besar (Negara).
• Pengertian partisipasi yang dikutip dari Turindra Corporation Indonesia
(15/3/2012) adalah keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan yang
berkaitan dengan keadaaan lahiriahnya (Sastropoetro;1995). Participation
becomes, then, people's involvement in reflection and action, a process of
empowerment and active involvement in decision making throughout a
programme, and access and control over resources and institutions
(Cristóvão, 1990).
• Dengan demikian, pengertian partisipasi ialah masyarakat berperan secara
aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai
dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan
dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk
materill (PTO PNPM PPK, 2007).
12. Untuk bisa mewujudkan partisipasi, maka harus ada tiga K
yaitu:
1. Kemauan (will)
2. Kemampuan (ability)
3. Kesempatan (opportunity)
Ketiga hal tersebut merupakan kunci untuk bisa
melaksanakan partisipasi. Satu dengan yang lain saling terkait.
Walaupun ada kemauan, jika tidak ada kemampuan fisik, juga
tidak bisa adanya partisipasi. Seterusnya, sekalipun ada
kemauan dan kemampuan, jika tidak ada kesempatan, maka
partisipasi tidak dapat dilakukan.
14. Dalam melaksanakan partisipasi, setidaknya terdapat dua macam yaitu:
1. Autonomous participation (partisipasi otonom)
2. Mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi).
Partispasi yang bersifat otonom ialah partisipasi yang muncul dan
tumbuh dari kesadaran dalam diri yang bersangkutan untuk ikut serta
menjaga keamanan dan ketertiban dalam lingkungannya. Partispasi
semacam ini bisa bersifat pribadi dan kelompok. Mereka menjaga
keamanan dan melakukan deteksi dini tanpa disuruh atau dimobilisasi.
Partisipasi semacam inilah yang sangat baik untuk mewujudkan
kewaspadaan dini untuk menjaga keamanan.
Sebaliknya, terdapat partisipasi yang dimobilisasi. Masyarakat
melakukan kewaspadaan dini karena dimobilisasi dengan anjuran,
himbauan, perintah dan desakan dengan imbalan uang atau hadiah
serta janji untuk mendapatkan misalnya pekerjaan, promosi dan lain
sebagainya. Partispasi semacam ini sifatnya sesaat dan tidak langgeng.
16. Kesimpulan
• Kewaspadaan dini sangat penting dilakukan untuk
mewujudkan keamanan lingkungan. Karena
terwujudnya keamanan lingkungan akan lahir
keamanan wilayah dan nasional. Dapat dikatakan,
tidak akan ada stabilitas wilayah apalagi nasional
kalau tidak ada stabilitas lingkungan.
• Kewaspadaan dini yang dimulai dari lingkungan
terkecil, diperlukan untuk mendeteksi secara awal
kemungkinann adanya ancaman, tantangan,
hambatan dan gagngguan (ATHG). Ini hanya bisa
diwujudkan jika ada partisipasi atau keikutsertaan
masyarakat secara otonom.
18. Partisipasi otonom untuk mewujudkan kewaspadaan dini
diperlukan karena tidak mungkin mengharapkan polisi dan
TNI melakukannya sebab jumlah mereka terbatas dan tidak
berada disetiap lingkungan masyarakat.
Maka untuk mewujudkan sistem keamanan yang merata
(siskamrata), partisipasi otonom masyarakat merupakan
kunci untuk melakukan kewaspadaan dini dan keamanan yang
merata dari lingkungan terkecil, wilayah dan nasional.
-----------------------------
* Musni Umar, Ph.D adalah Direktur Eksekutif Institute for Social
Empowerment and Democracy (INSED), Sosiolog UIN Syarif
Hidayatullah Jakaarta dan Universitas Nasional Jakarta