20. 1.
U U Kepolisian Negara Republik Indonesia no.2 tahun 2002 psl 3.
2.
SKEP Kapolri No.Pol : Skep/1673/X/1994 tanggal 13 Oktober
1994.
3.
SKEP Kapolri No.Pol : Skep/737/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005
tentang
Kebijakan dan Strategi Penerapan Model Per-Polisian
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas POLRI.
4.
Surat Deputi Kapolri Bidang Operasi U.B KAROBIMMAS No.Pol :
B/29/I/2006/SDEOPS tanggal 27 Januari 2006.
5.
SPRIN Kapolri No.Pol : Sprin/2326/X/2005,tentang program tindak
lanjut pengembangan kebijakan dan strategi penerapan PerPolisian Masyarakat.
20
21. 1.
Perkembangan masyarakat semakin meningkat dan menyebar
ke berbagai daerah.
2.
Adanya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
dialami warga baik yang ditujukan pada fisik, rumah, dll.
3.
Perlu sistim komunikasi antar warga yang murah dan cepat
untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan.
bersambung……
21
23. 1. Membentuk jaringan komunikasi yang cepat, efektif, efisien dan
bermanfaat.
2. Tukar informasi kamtibmas melalui media radio kumunikasi.
3. Mempermudah komunikasi dan koordinasi
4. Memperpendek jarak.
bersambung…………
23
24. 5.
Dengan sistem ini maka warga kita juga turut berpartisipasi
dalam menjaga dan membina keamanan dan ketertiban
masyarakat ( KAMTIBMAS )
6.
Membina komunikasi yang cepat dan berkesinambungan
baik dengan sesama warga dan tokoh masyarakat, juga
kepada parat keamanan setempat
7.
Memasyarakatkan Pokdarkamtibmas, meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang hukum dan kamtibmas.
8.
Merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pembinaan
kamtibmas
24
25. Setiap manusia butuh rasa aman.
Setiap Negara butuh rasa aman bagi wilayah dan penduduknya.
Dimanapun berada kita membutuhkan keamanan.
Pokdarkamtibmas peduli akan kebutuhan keamanan, Ini
implementasi dari Bela Negara pada UUD 45 pasal 30 yang
sudah diamandemen.
Pokdarkamtibmas memberi kontribusi bersifat informasi
yang diberikan kepada penegak hukum yang sifatnya rutin.
Pokdarkamtibmas memberikan kontribusi terhadap Negara,
apabila dalam keadaan yang mengharuskan memberi bantuan
menggunakan fisik, seperti : Pam lebaran dan tahun baru, adanya
kerusuhan disuatu - baru dan SAR.
25
27. 1. Pokdarkamtibmas, ormas yang membantu masyarakat dalam masalah
kamtibmas.
2.
Pokdarkamtibmas, sama / sejajar kedudukannya dengan ormas ormasl ainnya
3. Pokdarkamtibmas, independent keberadaannya/tidak ada hubungan
dengan organisasi lain
4. Pokdarkamtibmas, sudah mempunyai
bersambung………
27
28. 5. Pokdarkamtibmas, dalam keanggotaannya bersifat
terbuka dan selektif.
6. Seluruh anggota Pokdarkamtibmas, wajib melancarkan
kegiatan dan menjaga nama baik Pokdarkamtibmas
7. Bagi yang sudah bergabung didalam keanggotaan
Pokdarkamtubmas, supaya menjaga almamater
Pokdarkamtibmas dengan menggunakan atribut –
atribut dengan semestinya.
28
29. Memberikan informasi kepada aparat berwajib,
terhadap gangguan ketertiban dan keamanan
yang ada dimasyarakat.
Segera mengambil tindakan pengamanan dan
penyelamatan, apabila ada hal – hal yang
mengganggu kamtibmas disekitarnya.
29
30. 1.
2.
3.
4.
Pertemuan Pengurus Pokdarkamtibmas Sektor Tambun, setiap malam minggu
di sekretariat ( Kantor Polsek tambun ).
Pertemuan 1 bulan 1 kali, antara pengurus dengan anggota disetiap Sub
Sektor masing-masing.
Melakukan pengobatan geratis kepada masyarakat, bekerja sama dengan
perguruan walet pulih.
Mengikuti upacara yang diadakan oleh Polsek maupun Polres dalam rangka
kegiatan tertentu.
30
31. 1. Pembina
: Memberikan pembinaan dan pengarahan, kepada
pengurus.
2. Penasehat
3. Ketua
4. Wakil Ketua
5. Sekretaris
6. Wakil Sekretaris
7. Bendahara
8. Wakil Bendahara
:
: Bertanggung jawab atas jalannya kegiatan organisasi,
baik kedalam maupun keluar.
: Membantu ketua dalam menjalankan kegiatan
organisasi.
: Membantu ketua dalam mengurusi administrasi dan
kesekretariatan organisasi.
: Membantu Sekretaris dalam mengurusi administrasi
dan kesekretariatan.
: Membantu Ketua dalam mengurusi administrasi
keuangan dan pendanaan.
: Membantu Bendahara dalam mengurusi administrasi
keuangan dan pendanaan.
31
32. 9. Seksi Monitoring
10. Seksi Humas
11. Seksi Teknik & Frekw
12. Seksi Program
13 Seksi Dana Usaha
: Membantu Ketua dalam mengurusi administrasi
keuangan dan pendanaan.
: Membantu Bendahara dalam mengurusi administrasi
keuangan dan pendanaan.
:
:
:
32
33. Perangkat/Alat Komunikasi Radio
1. Peralatan Komunikasi
A. Menguasai Perangkat Yang Digunakan
B. Pengoperasian Perangkat
a. Kesiapan Perangkat
b. Menghidupkan Perangkat
2. Sandi Panggil
A. Call Sign/Nama Panggil
3. Sandi Komunikasi
A. Sandi Huruf
B. Sandi Komunikasi Kamtibmas
4. Berkomunikasi Yang Baik Dan Benar
A. Cara Berkomunikasi
B. Cara Memenggil
C. Cara Menjawab
D. Isi Pembicaraan
E. Pinjam Jalur
33
46. 1. Masing – masing anggota yang memiliki perangkat
radio, sebaiknya menguasai perangkat
yang
digunakan ( HT / RIG ).
2.Tujuan dari menguasai perangkat radio (HT/RIG) ini
adalah : Agar sewaktu - waktu terjadi masalah pada
perangkat radio yang digunakan, anggota paling tidak
dapat mengerti permasalahannya dan dapat
mengkondisikannya.
46
47. 1.Kondisi perangkat radio dapat digunakan
2.Kondisi antena baik
3.Kondisi sambungan listrik baik
1.Hidupkan PS/Adaptor sesuai ukurannya
2.Hidupkan perangkat radio
3.Sesuaikan volume radio
4.Cek signal perangkat radio yang keluar (pencet PTT)
5.Cek suara perangkat radio yang masuk (cek SQL)
47
52. - 8.1 : Penerimaan jelek
- 8.2 : Penerimaan baik
- 8.4 : Kekuatan Pancaran
- 8.6 : Dapat dimengerti
- 8.7 : Sampaikan berita
- 8.8 : Berbicara
- 8.1.0 : Radio dimatikan
- 8.1.1 : Stand By Monitor
- 8.1.2 : Diulang
- 8.1.3 : Selamat bertugas
- 8.1.5 : Keadaan cuaca
- 8.1.6 : Jam berapa
- 8.1.9 : Situasi lingkungan
- 10.2 : Berada dimana
- 10.8 : Saya menuju
- Per 1.1 : Hubungan degan telpon
- Per 1.4 : Hubungan dengan radio
- 3.3 M : Laka rugi material
- 3.3 L : Laka korban luka
- 3.3 K : Laka korban meninggal
- 6.1
: Perampokan
- 6.2
: Pencurian
- 6.3
: Pembunuhan
- 6.5
: Kebakaran
52
53. - Menghadap
: Sholat
- Menonjol
: Penting
- Merumput
: Makan
- Monitor
: Memantau
- Nihil
: Tidak ada
- Pangkalan
: Rumah
- Ranmor
: Curi Kendaraan
bermotor
- Rembang Solo : Rumah Sakit
- Rembang Timur : RT
- Rembang Wilis : RW
- Rembang Pati : Rp/uang
- Rembang
: Rumah
- Sajam
- Senpi
- Sawahan
- Semut
- Situasi
- Solo Bandung
- Taruna
- Tikar
- Timor Lombok
Pati
- Timur Medan
- Timur Timur
Garut
: Senjata tajam
: Senjata api
: Sekolah
: Anak sekolah
: Keadaan
: Stand by
: Berita
: Surat
: Telpon
: Tamu
: Tetangga
53
54. - Butir
- Personil
- Pos
- Posko
- TKA
- TKP
- Anak Kijang
- Bongkar
- Cangkulan
- Demak
Rembang
- Gajah
: Polisi
: Orang
: Pos yang
tercatat
: Pos Komando
: Terkendali aman
: Tempat
Kejadian
Perkara
: Pencuri
: Jelaskan
: Bekerja
: Dokter
- Ganti kulit
- Gelombang
- Gerobak
- Kijang
Merumput
- Kuda angin
- Kuda besi
- Kurawa
- Lalin
- Lampu hijau
- Lampu kuning
- Lampu merah
- Lingkar badai
: Ganti jaga
: Jam
: Mobil
: Pencuri beraksi
: Sepeda
: Sepeda motor
: Keluarga
: Lalu lintas
: Aman
: Siaga
: Bahaya
: Keliling
: Bus
54
55. - 8.1
= Delapan satu
:
- 8.4
= Delapan empat
:
- 8.6
= Delapan enam
:
- 8.1.0 = Delapan satu kosong :
- 8.1.1 = Delapan satu satu
:
- 8.1.2 = Delapan satu dua
:
- 8.1.3 = Delapan satu tiga
:
- 8.1.5 = Delapan satu lima
:
- 8.1.9 = Delapan satu sembilan :
- 10.8 = Sepuluh delapan
:
- Jaya 1.1 / per 1.1
:
- Jaya 1.4 / per 1.4
:
Bukan, pan atu
Bukan, delapan puluh empat
Bukan, lapan genep
Bukan, lapan sepuluh
Bukan, satu satu
Bukan, satu dua
Bukan, satu tiga
Bukan, satu lima
Bukan, satu sembilan
Bukan, satu kosong lapan
Hubungi dengan telpon
Hubungi dengan radio
55
56. - Salam - salam
- Hati - hati
- Dijalan
- Doa
- Lalin
- Solo Bandung
- Solo Bandung
- Solo Bandung
- Rama
- Komandan
- Bapak
- Audio
- Perkembangan
- Kalau 1.4
- Pada saat memanggil
- Pada saat 1.4
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Bukan, Solo - solo
Bukan, Halong - halong
Bukan, Dilandasan
Bukan, Komat - kamit
Bukan, Arulin
Bukan, Solooooo Bandung
Bukan, Solo Balapan
Bukan, Solo Bogor
Bukan, Ramane
Bukan Komandane
Bukan Bapak,e
Bukan Fokalan
Bukan, kembang - kembang
Jangan terlalu panjang/usahakan ada spasi
Tidak usah menggunakan kata monitor/ti
Sebutkan call sign, tidak usah nama
56
57. Pada saat memanggil
- Pada saat 1.4
- Informasi/Irian Flores
- Kosong satu kosong satu
- Kosong tiga tiga delapan
- Tidak masalah
- Pakai call sign yang diberikan
- 8-1-5 Cerah/hujan/gerimis/mendung
- Mengahiri 1-4, cukup 86/ganti
- Laporan situasi wilayah, lombok solo
-
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Tidak usah menggunakan kata monitor/ti
Sebutkan call sign, tidak usah nama
Bukan Irian
Bukan, nol satu nol satu
Bukan, tiga tiga delapan
Bukan, Tidak majalah
Bukan, James Boon, dan lainnya
Bukan, Mengarah cerah
Bukan, Monitor/ti
Bukan, Lombok Pati/di Lombok Patikan
57
58. 1. Mempersiapkan diri kita sebelum menggunakan
jalur/frekuensi.
2. Sudah tau siapa yang akan dipanggil.
3. Sudah tau informasi/taruna apa yang akan
disampaikan/ditanyakan.
4. Memberikan kesempatan kepada orang yang
berbicara/menggunakan jalur/frekuensi lebih
dahulu.
5. Tidak terpengaruh dengan hasutan dari orang lain.
58
59. 1. Memberikan kesempatan kepada orang yang
sedang berkomunikasi terlebih dahulu.
2. Tidak memotong/masuk kedalam suatu
komunikasi yang sedang berlangsung.
3. Tidak membuat gangguan-gangguan, tidak
sambil makan/minum, mencaci maki dan
melakukan pekerjaaan lain.
4. Bila kita ingin bicara, tunggu sampai orang lain
selesai berbicara.
59
60. 1. Jarak extra mic disesuaikan
2. Tekan PTT baru berbicara
3. Pembicaraan selesai baru lepas PTT
4. Jangan memencet PTT berbarengan
dengan mulai bicara
5. Jangan melepas PTT pada saat
pembicaraan belum selesai
60
61. 1. Call sign yang diucapkan pertama
adalah yang dipanggil.
2. Call sign yang diucapkan berikutnya
adalah yang memanggil.
Contoh :
Tambun 219.11....Tambun1.0.6 D maksudnya
:
Tambun1.0.6 D memanggil Tambun 219.11
Bersambung ..........
61
62. 3. Setelah panggilan kita direspon oleh yang kita panggil,
terlebih
dahulu
kita
sampaikan LS / Lombok
Solo/Laporan Situasi kewilayahan kita (bukan Lombok
Pati. LP / Lombok Pati digunakan untuk Laporan
Taruna / Pemberkasan Perkara dijajaran Polri).
4. Pada saat 1.4/pembicaraan dijalur,usahakan memberi
spasi / jarak pembicaraan, antara pembicaraan yang
satu dengan yang lainnya. Agar tidak terjadi
penumpukan signal.
62
63. 1. Jika kita mendapat panggilan dari
anggota lainnya, maka kita jawab :
“ Masuk, 10.2 situasi.......... “
2. Yang memanggil langsung menjawab :
10.2 .........., 8.1.5 .........., 8.1.9 .........
Taruna .........., dilanjut, 8.1.1
63
64. 1.
2.
3.
4.
5.
Pembicaraan seperlunya saja, disesuaikan dengan
keperluannya.
Isi pembicaraan, seputar kamtibmas diwilayahnya
masing - masing dan taruna - taruna yang menonjol.
Pembicaraan dilakukan dengan singkat, padat dan jelas
Untuk pembicaraan yang lama, sebaiknya mengunakan
jalur tersendiri / jalur lokal.
Untuk koordinasi antar wilayah / komunikasi jarak jauh,
dapat menggunakan Jalur Pusat ( menggunakan RPU ).
64
65. 1.
2.
3.
4.
5.
Pinjam jalur, hanya digunakan dalam keadaan urgen /
mendesak/darurat/penting.
Pinjam jalur, digunakan pada saat spasi pembicaraan,
sehingga tidak terjadi penumpukan signal diudara.
Pada saat jalur kosong/tidak dipergunakan, tidak perlu
pinjam jalur/jalur langsung dipergunakan saja.
Bila ada yang pinjam jalur, pembicara yang
menggunakan jalur agar memberi kesempatan kepada
yang pinjam jalur.
Setelah selesai pinjam jalur, agar mengembalikan
jalurnya kembali, kepada yang menggunakan jalur
sebelumnya.
65
66. Yang pinjam jalur
Yang menggunakan jalur
Yang pinjam jalur
Yang pinjam jalur
: Pinjam jalur.
: Silahkan yang pinjam
jalur.
: Terima kasih, mohon
maaf jalur saya
pergunakan.
: Langsung menggunakan
jalur.
Setelah selesai digunakan, jalur dikembalikan kembali :
Yang pinjam jalur
: Terima kasih jalurnya,
saya kembalikan
kembali, dilanjut, 8.1.1.
66
67. 1. Kepada seluruh Anggota Pokdarkamtibmas mohon untuk Solo Bandung,
absensi udara akan segera dimulai
2. Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, selamat pagi / siang /
sore/malam seluruh anggota Pokdarkamtibmas absensi udara dimulai :
Hari ini
: ……………………………
Tanggal
: ……………………………
Jam
: ……………………………
Operator
: ……………………………
3. Absensi udara dimulai dari
67