SlideShare a Scribd company logo
Perkembangan 
Demokrasi Kita 
Oleh Musni Umar 
Sociologist and Researcher 
Wakli Rektor I Bidang Akademik & Hubungan 
Antar Lembaga Universitas Ibnu Chaldun 
Jakarta (UIC), Direktur Eksekutif Institute for 
Social Empowerment and Democracy (INSED)
Demokrasi di Indonesia berkembang sangat 
dinamis. Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) 
menetapkan dua pasang calon Presiden dan 
Wakil Presiden pemilihan umum (pemilu) 
Presiden 9 Juli 2014 yaitu Prabowo-Hatta dan 
Jokowi-JK, telah terbelah bangsa ini dalam 
dua kelompok besar. 
Pertama, pengusung dan pendukung 
Prabowo-Hatta, yang terdiri dari Gerindra, 
PAN, PKS, PPP, Partai Golkar, Partai Demokrat, 
PBB dan para relawan dari berbagai 
organisasi serta LSM.
Kedua, pengusung dan pendukung Jokowi-JK, 
yang terdiri dari PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, PKPI, 
relawan dibentuk, ormas, LSM serta para tokoh 
dari berbagai kelompok di masyarakat. 
Pasca penetapan hasil Pilpres oleh KPU pada 22 Juli 
2014 dengan kemenangan Jokowi-JK, serta putusan 
Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh 
gugatan Prabowo-Hatta pada 21 Agustus 2014, 
maka otomatis Jokowi-JK menjadi Presiden dan 
Wakil Presiden terpilih, sejatinya dua kelompok 
yang pernah bertarung dalam pilpres kembali 
bersatu untuk membangun Indonesia. 
Akan tetapi, realitasnya jauh panggang dari api.
Tetap Terbelah Dua 
Terpilihnya Ir. H. Joko Widodo menjadi 
Presiden RI dan Drs. H. Muhammad Jusuf 
Kalla menjadi Wakil Presiden RI, tidak berarti 
berakhirnya pertarungan dua pasang calon 
Presiden dan calon Wakil Presiden dan para 
pendukungnya, justeru pihak yang belum 
beruntung dalam pilpres, melakukan 
konsolidasi kekuatan, sehingga menguasai 
seluruh pimpinan parlemen, yaitu pimpinan 
DPR dan pimpinan MPR.
Hal itu terjadi karena partai-partai politik 
yang mendukung Prabowo-Hatta lebih 
banyak , sehingga mereka mudah 
merubah UU dan Tata Tertib DPR/MPR 
yang menguntungkan mereka. Hasilnya 
dalam pemilihan pimpinan DPR dan MPR 
melalui pemungutan suara (voting), 
mereka unggul dan menang dari koalisi 
Indonesia Bangkit, yang mendukung 
Presiden terpilih dan Wakil Presiden 
terpilih.
Kondisi demikian, menyebabkan terjadi 
pembalikan keadaan dari sebelumnya. 
Kalau pada masa Orde Baru, dan di era 
Orde Reformasi terutama di era 
pemerintahan Presiden SBY, parlemen 
yang populer dengan sebutan DPR 
(Dewan Perwakilan Rakyat) dan MPR 
(Majelis Permusyawaratan Rakyat) 
Republik Indonesia, mayoritas menjadi 
penyokong pemerintah.
Pada masa Orde Baru, dikenal dengan 
istilah ’single majority”, yaitu suatu istilah 
yang dikaitkan dengan Golongan Karya 
yang disingkat Golkar sebagai satu-satunya 
kekuatan mayoritas di parlemen 
(DPR dan MPR) yang senantiasa 
menopang jalannya pemerintahan 
(eksekutif), sehingga seluruh kebijakan 
pemerintahan Presiden Soeharto berjalan 
mulus karena didukung sepenuhnya oleh 
parlemen.
Pada masa Presiden SBY, juga 
mengupayakan adanya kekuatan “single 
majority” di parlemen untuk mendukung 
berbagai kebijakan pemerintahannya. 
Untuk mewujudkan hal itu, maka 
Presiden SBY membangun koalisi besar 
yang terdiri dari berbagai partai politik, 
dengan memberi kompensasi kepada 
mereka berupa kursi menteri, duta besar 
dan berbagai jabatan penting di dalam 
pemerintahan.
Cara yang ditempuh Presiden Soeharto dan 
Presiden SBY untuk mengamankan kekuasaan 
adalah sama tetapi tidak serupa. Kalau Presiden 
Soeharto melakukan penggabungan partai-partai 
politik menjadi 3 (tiga) yaitu Golkar, PDI dan PPP, 
dan membesarkan Golkar sebagai “single majority” 
yang menjadi partai pemerintah, sedang Presiden 
SBY, menggabungkan partai demokrat dengan 
partai-partai politik lain dalam satu koalisi besar. 
Tidak terlalu efektif tetapi tetap dianggap penting 
untuk mengamankan kekuasaan dari berbagai 
rongrongan partai-partai politik.
Kedua rezim pemerintahan yang berkuasa, cukup 
berhasil mengamankan kekuasaannya, tetapi tidak 
banyak memberi manfaat bagi kemajuan dan masa 
depan rakyat, bangsa dan negara Repubkik 
Indonesia. 
Pertama, terjadi banyak skandal korupsi di 
pemerintahan Presiden Soeharto, hanya tidak 
diungkap karena aparat penegak hukum dibawah 
kontrol penuh Presiden Soeharto. Begitu pula di 
masa pemerintahan Presiden SBY, korupsi 
berjamaah terjadi di pemerintahan dan di 
parlemen, karena tidak berjalan secara efetif “check 
and balancies” antara eksekutif dan parlemen.
Dimasa Orde Baru, parlemen dibungkam oleh rezim 
Pemerintahan Soeharto, sedang di era pemerintahan 
SBY, para anggota koalisi besar dari berbagai partai 
politik di bungkam dengan jabatan dan uang, sehingga 
tidak terjadi kontrol secara efektif dari parlemen 
terhadap eksekutif, begitu pula sebaliknya. 
Kedua, pengawasan (kontrol) lemah terhadap 
pembuatan kebijakan, program dan pelaksanaan 
pembangunan, sehingga tidak berjalan efektif, berdaya 
guna dan berhasil guna, karena “parlemen” dalam satu 
kubu dengan “pemerintah” (eksekutif). 
Ketiga, orientasi pemerintah dalam pembangunan 
tidak dikontrol oleh parlemen sebagai institusi yang 
merupakan representasi dari rakyat, untuk 
mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.
Eksekutif Vs Parlemen 
Hasil pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 
Juli 2014, terjadi pembalikan situasi, karena 
kubu Prabowo-Hatta yang menamakan diri 
sebagai koalisi merah-putih, dengan pilar 
utama Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, 
PPP, PBB dan Partai Demokrat ikut bergabung, 
membentuk koalisi besar dan permanen di 
parlemen, sehingga menjepit partai-partai 
politik yang bergabung dalam koalisi Jokowi- 
JK.
Implikasi terbentuknya koalisi Prabowo-Hatta di 
parlemen, telah memberi dampak positif kepada 
mereka, pertama, sukses menggolkan UU M3. 
Kedua, sukses memenangkan UU Pilkada melalui 
DPRD. Ketiga, sukses membuat tata tertib DPR yang 
menguntungkan mereka. Keempat, sukses merebut 
semua pimpinan DPR dan mungkin juga MPR. 
Akan tetapi, hampir pasti akan terjadi “check and 
balancies” secara nyata antara pemerintahan 
Jokowi-JK dengan parlemen yang secara penuh 
dikuasai partai-partai politik pendukung Prabowo- 
Hatta.
Dengan demikian, dalam 5 (lima) tahun mendatang 
akan terjadi sesuatu yang amat berbeda dari masa 
lalu dalam pelaksanaan pemerintahan di Indonesia 
karena pemerintahan Jokowi-JK tidak didukung 
mayoritas anggota parlemen seperti di masa lalu. 
Walaupun begitu, pemerintahan Jokowi-JK yang 
tidak didukung oleh mayoritas anggota parlemen, 
tidak usah terlalu dirisaukan karena ada contoh, 
misalnya di Amerika Serikat, Partai Demokrat yang 
sedang berkuasa, tidak didukung mayoritas anggota 
parlemen, sebab yang mayoritas anggota parlemen 
dari Partai Republik.
Selain itu, walaupun mayoritas anggota 
parlemen dikuasai kubu Prabowo-Hatta, 
tidak bisa jalan sendiri tanpa 
bergandengan tangan dengan 
pemerintahan Jokowi-JK. Begitu pula 
sebaliknya. 
Oleh karena itu, suka tidak suka dan mau 
tidak mau, parlemen ataupun 
pemerintahan Jokowi-JK harus bersinergi 
dengan pimpinan parlemen dan anggota 
parlemen dari koalisi merah-putih.
Untuk bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, 
maka kabinet yang akan dibentuk dan diumumkan 
Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih, tidak 
cukup profesional, tetapi harus memiliki track record 
(rekam jejak) yang baik, berjasa dalam mendukung 
kemenangan Jokowi-JK, serta memiliki jaringan kuat 
dan hubungan baik dengan pimpinan dan para anggota 
koalisi tersebut. 
Selain itu, tidak pernah terlibat dalam perkataan, 
tulisan dan apapun yang merendahkan koalisi merah-putih, 
yang kini menguasai parlemen Indonesia. Hal itu 
diperlukan untuk memudahkan hubungan dan 
kerjasama yang sinergi antara pemerintahan Jokowi-JK 
dengan parlemen untuk membangun Indonesia yang 
lebih baik dan lebih maju. 
Mega Mendung, 15/10/2014

More Related Content

What's hot

Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia
Makalah Sistem Pemerintahan IndonesiaMakalah Sistem Pemerintahan Indonesia
Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia
Dini Audi
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratisHaidar Bashofi
 
PKN Kd 3.3 no. 6 12
PKN Kd 3.3 no. 6 12PKN Kd 3.3 no. 6 12
PKN Kd 3.3 no. 6 12Andi Widya
 
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Murnila_Wati
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...musniumar
 

What's hot (6)

Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia
Makalah Sistem Pemerintahan IndonesiaMakalah Sistem Pemerintahan Indonesia
Makalah Sistem Pemerintahan Indonesia
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
 
PKN Kd 3.3 no. 6 12
PKN Kd 3.3 no. 6 12PKN Kd 3.3 no. 6 12
PKN Kd 3.3 no. 6 12
 
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
 

Similar to Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita

Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptxPerkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
amrultvbox
 
Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"
Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"
Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"
threeandra MLC
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
Belum Kerja
 
Publik Cemas Pemerintahan Terbelah
Publik Cemas Pemerintahan TerbelahPublik Cemas Pemerintahan Terbelah
Publik Cemas Pemerintahan Terbelah
Reza Yunanto
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaMuhamad Yogi
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959
Racmat Ridho
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Politik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baruPolitik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baru
PelangiHerman
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Septian Muna Barakati
 
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaKelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Adhitong_
 
Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1. L E M B A G A K...
Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1.  L E M B A G A  K...Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1.  L E M B A G A  K...
Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1. L E M B A G A K...terry_herianta_tarigan
 
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Mamyl Putri
 
Tugas makalah pkn
Tugas makalah pknTugas makalah pkn
Tugas makalah pkn
Septian Muna Barakati
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiadedyprasetyo01
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
Anis Lee Xie
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Warnet Raha
 

Similar to Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita (20)

Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptxPerkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
Perkembangan Sistem Pemerintahan Presidensial.pptx
 
Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"
Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"
Burhanuddin Muhtadi "Divided Government Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK"
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
 
Publik Cemas Pemerintahan Terbelah
Publik Cemas Pemerintahan TerbelahPublik Cemas Pemerintahan Terbelah
Publik Cemas Pemerintahan Terbelah
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
 
Politik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baruPolitik indonesia pada masa orde baru
Politik indonesia pada masa orde baru
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaKelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
 
Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1. L E M B A G A K...
Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1.  L E M B A G A  K...Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1.  L E M B A G A  K...
Dari Orde Baru ke Indonesia Baru lewat Reformasi Total - 1. L E M B A G A K...
 
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
 
Tugas makalah pkn
Tugas makalah pknTugas makalah pkn
Tugas makalah pkn
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesia
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
musniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
musniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014musniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 

Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita

  • 1.
  • 2. Perkembangan Demokrasi Kita Oleh Musni Umar Sociologist and Researcher Wakli Rektor I Bidang Akademik & Hubungan Antar Lembaga Universitas Ibnu Chaldun Jakarta (UIC), Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)
  • 3.
  • 4. Demokrasi di Indonesia berkembang sangat dinamis. Sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan dua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden pemilihan umum (pemilu) Presiden 9 Juli 2014 yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, telah terbelah bangsa ini dalam dua kelompok besar. Pertama, pengusung dan pendukung Prabowo-Hatta, yang terdiri dari Gerindra, PAN, PKS, PPP, Partai Golkar, Partai Demokrat, PBB dan para relawan dari berbagai organisasi serta LSM.
  • 5. Kedua, pengusung dan pendukung Jokowi-JK, yang terdiri dari PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, PKPI, relawan dibentuk, ormas, LSM serta para tokoh dari berbagai kelompok di masyarakat. Pasca penetapan hasil Pilpres oleh KPU pada 22 Juli 2014 dengan kemenangan Jokowi-JK, serta putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta pada 21 Agustus 2014, maka otomatis Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, sejatinya dua kelompok yang pernah bertarung dalam pilpres kembali bersatu untuk membangun Indonesia. Akan tetapi, realitasnya jauh panggang dari api.
  • 6. Tetap Terbelah Dua Terpilihnya Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden RI, tidak berarti berakhirnya pertarungan dua pasang calon Presiden dan calon Wakil Presiden dan para pendukungnya, justeru pihak yang belum beruntung dalam pilpres, melakukan konsolidasi kekuatan, sehingga menguasai seluruh pimpinan parlemen, yaitu pimpinan DPR dan pimpinan MPR.
  • 7. Hal itu terjadi karena partai-partai politik yang mendukung Prabowo-Hatta lebih banyak , sehingga mereka mudah merubah UU dan Tata Tertib DPR/MPR yang menguntungkan mereka. Hasilnya dalam pemilihan pimpinan DPR dan MPR melalui pemungutan suara (voting), mereka unggul dan menang dari koalisi Indonesia Bangkit, yang mendukung Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih.
  • 8. Kondisi demikian, menyebabkan terjadi pembalikan keadaan dari sebelumnya. Kalau pada masa Orde Baru, dan di era Orde Reformasi terutama di era pemerintahan Presiden SBY, parlemen yang populer dengan sebutan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Republik Indonesia, mayoritas menjadi penyokong pemerintah.
  • 9. Pada masa Orde Baru, dikenal dengan istilah ’single majority”, yaitu suatu istilah yang dikaitkan dengan Golongan Karya yang disingkat Golkar sebagai satu-satunya kekuatan mayoritas di parlemen (DPR dan MPR) yang senantiasa menopang jalannya pemerintahan (eksekutif), sehingga seluruh kebijakan pemerintahan Presiden Soeharto berjalan mulus karena didukung sepenuhnya oleh parlemen.
  • 10. Pada masa Presiden SBY, juga mengupayakan adanya kekuatan “single majority” di parlemen untuk mendukung berbagai kebijakan pemerintahannya. Untuk mewujudkan hal itu, maka Presiden SBY membangun koalisi besar yang terdiri dari berbagai partai politik, dengan memberi kompensasi kepada mereka berupa kursi menteri, duta besar dan berbagai jabatan penting di dalam pemerintahan.
  • 11. Cara yang ditempuh Presiden Soeharto dan Presiden SBY untuk mengamankan kekuasaan adalah sama tetapi tidak serupa. Kalau Presiden Soeharto melakukan penggabungan partai-partai politik menjadi 3 (tiga) yaitu Golkar, PDI dan PPP, dan membesarkan Golkar sebagai “single majority” yang menjadi partai pemerintah, sedang Presiden SBY, menggabungkan partai demokrat dengan partai-partai politik lain dalam satu koalisi besar. Tidak terlalu efektif tetapi tetap dianggap penting untuk mengamankan kekuasaan dari berbagai rongrongan partai-partai politik.
  • 12. Kedua rezim pemerintahan yang berkuasa, cukup berhasil mengamankan kekuasaannya, tetapi tidak banyak memberi manfaat bagi kemajuan dan masa depan rakyat, bangsa dan negara Repubkik Indonesia. Pertama, terjadi banyak skandal korupsi di pemerintahan Presiden Soeharto, hanya tidak diungkap karena aparat penegak hukum dibawah kontrol penuh Presiden Soeharto. Begitu pula di masa pemerintahan Presiden SBY, korupsi berjamaah terjadi di pemerintahan dan di parlemen, karena tidak berjalan secara efetif “check and balancies” antara eksekutif dan parlemen.
  • 13. Dimasa Orde Baru, parlemen dibungkam oleh rezim Pemerintahan Soeharto, sedang di era pemerintahan SBY, para anggota koalisi besar dari berbagai partai politik di bungkam dengan jabatan dan uang, sehingga tidak terjadi kontrol secara efektif dari parlemen terhadap eksekutif, begitu pula sebaliknya. Kedua, pengawasan (kontrol) lemah terhadap pembuatan kebijakan, program dan pelaksanaan pembangunan, sehingga tidak berjalan efektif, berdaya guna dan berhasil guna, karena “parlemen” dalam satu kubu dengan “pemerintah” (eksekutif). Ketiga, orientasi pemerintah dalam pembangunan tidak dikontrol oleh parlemen sebagai institusi yang merupakan representasi dari rakyat, untuk mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.
  • 14. Eksekutif Vs Parlemen Hasil pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014, terjadi pembalikan situasi, karena kubu Prabowo-Hatta yang menamakan diri sebagai koalisi merah-putih, dengan pilar utama Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, PPP, PBB dan Partai Demokrat ikut bergabung, membentuk koalisi besar dan permanen di parlemen, sehingga menjepit partai-partai politik yang bergabung dalam koalisi Jokowi- JK.
  • 15. Implikasi terbentuknya koalisi Prabowo-Hatta di parlemen, telah memberi dampak positif kepada mereka, pertama, sukses menggolkan UU M3. Kedua, sukses memenangkan UU Pilkada melalui DPRD. Ketiga, sukses membuat tata tertib DPR yang menguntungkan mereka. Keempat, sukses merebut semua pimpinan DPR dan mungkin juga MPR. Akan tetapi, hampir pasti akan terjadi “check and balancies” secara nyata antara pemerintahan Jokowi-JK dengan parlemen yang secara penuh dikuasai partai-partai politik pendukung Prabowo- Hatta.
  • 16. Dengan demikian, dalam 5 (lima) tahun mendatang akan terjadi sesuatu yang amat berbeda dari masa lalu dalam pelaksanaan pemerintahan di Indonesia karena pemerintahan Jokowi-JK tidak didukung mayoritas anggota parlemen seperti di masa lalu. Walaupun begitu, pemerintahan Jokowi-JK yang tidak didukung oleh mayoritas anggota parlemen, tidak usah terlalu dirisaukan karena ada contoh, misalnya di Amerika Serikat, Partai Demokrat yang sedang berkuasa, tidak didukung mayoritas anggota parlemen, sebab yang mayoritas anggota parlemen dari Partai Republik.
  • 17. Selain itu, walaupun mayoritas anggota parlemen dikuasai kubu Prabowo-Hatta, tidak bisa jalan sendiri tanpa bergandengan tangan dengan pemerintahan Jokowi-JK. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, suka tidak suka dan mau tidak mau, parlemen ataupun pemerintahan Jokowi-JK harus bersinergi dengan pimpinan parlemen dan anggota parlemen dari koalisi merah-putih.
  • 18. Untuk bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, maka kabinet yang akan dibentuk dan diumumkan Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih, tidak cukup profesional, tetapi harus memiliki track record (rekam jejak) yang baik, berjasa dalam mendukung kemenangan Jokowi-JK, serta memiliki jaringan kuat dan hubungan baik dengan pimpinan dan para anggota koalisi tersebut. Selain itu, tidak pernah terlibat dalam perkataan, tulisan dan apapun yang merendahkan koalisi merah-putih, yang kini menguasai parlemen Indonesia. Hal itu diperlukan untuk memudahkan hubungan dan kerjasama yang sinergi antara pemerintahan Jokowi-JK dengan parlemen untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih maju. Mega Mendung, 15/10/2014