SlideShare a Scribd company logo
Partisipasi Masyarakat dan Langkah-
     langkah Antispasi Bencana
         Musni Umar, Ph.D
1. Latar Belakang
• Salah satu kebutuhan primer masyarakat ialah rasa
  aman, termasuk aman dari bencana. Setiap orang,
  keluarga, kelompok masyarakat, perusahaan,
  organisasi, partai politik dan negara, ingin aman dari
  bencana. Tidak ada yang menginginkan adanya
  bencana.
• Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, bencana dapat
  diprediksi dan masyarakat bisa mendapat informasi
  melalui lembaga atau pakar yang kompeten, tetapi
  adakalanya informasi dari lembaga atau pakar bisa
  rmeleset, sehingga masyarakat jatuh korban dan timbul
  kerugian harta benda.
• Bencana adakalanya sudah diduga seperti letusan gunung
  merapi, tetapi ada juga bencana yang tidak terduga seperti
  tsunami di Aceh. Mungkin juga bencana sudah diduga,
  seperti bencana banjir, kebakaran dan lain sebagainya, tetapi
  karena bencana tidak selalu datang, maka banyak orang yang
  lengah dan lalai. Kalau sudah datang bencana, baru menyesal
  karena tidak sedia patung sebelum hujan.
• Untuk menjamin terwujudnya keamanan pribadi, keluarga,
  masyarakat, bangsa dan Negara dari bencana, maka suka
  tidak suka dan mau tidak mau, harus selalu siap. Pelaksanaan
  program hari ini yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Jakarta
  Selatan, dimana saya diminta menjadi narasumber dengan
  tajuk “Langkah-langkah Antisipasi Bencana di Kota
  Administrasi Jakarta Selatan,” yang kemudian saya beri judul
  “Partisipasi Masyarakat dan langkah-langkah Antisipasi
  Bencana,” merupakan upaya untuk selalu waspada terhadap
  kemungkinan datangnya bencana yang tidak diinginkan oleh
  siapapun.
Bencana Alam Stunami
2. Pengertian Bencana dan Pentingnya
             Kewaspadaan Dini
• Pengertian bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang
  Penanggulangan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
  peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
  penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
  alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga
  mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
  lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
• Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa bencana
  itu, paling tidak dapat dibagi kepada tiga macam:
• Pertama, bencana alam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh
  peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
  alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
  meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Bencana Alam Gempa Bumi
• Kedua, bencana non-alam, yaitu bencana yang
  diakibatkan peristiwa atau rangkaian peristiwa non-
  alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
  modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
• Ketiga, bencana social, yaitu bencana yang
  diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
  peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
  meliputi konflik sosial antarkelompok atau
  antarkomunitas masyarakat, dan teror.
• Dengan demikian, masalah bencana merupakan
  kebutuhan semua pihak untuk mencegahnya, atau
  paling kurang mengurangi dampak negatif yang
  diakibatkan oleh bencana baik bencana alam, non-
  alam maupun sosial.
Bencana nonalam Wabah Penyakit
• Adapun yang dimaksud dengan kewaspadaan dini
  masyarakat menurut Prof. Dr. Nur Syam, M.Si adalah
  kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat
  dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya
  bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun
  bencana karena ulah manusia (Nur Syam, Urgensi
  Kewaspadaan Nasional, Blog, diunduh 14/3/2012).
• Maka, pengertian kewaspadaan dini masyarakat untuk
  menjaga kemungkinan terjadinya bencana ialah kondisi
  kepekaan, kesiap-siagaan dan antisipasi masyarakat
  dalam menghadapi kemungkinan timbulnya bencana.
  Potensi dan indikasi sekecil apapun kemungkinan
  timbulnya bencana harus diantisipasi dengan penuh
  kepekaan dan kesiagaan.
• Dengan memegang perinsip “sedia payung sebelum
  hujan,” maka diperlukan adanya langkah-langkah
  antisipasi sebelum bencana datang menerjang.
Contoh Kewaspadaan Dini
Langkah-langkah Antisipasi
• Sebagaimana dikemukakan pada judul makalah ini yaitu
  partisipasi masyarakat dan lngkah-langkah antisipasi bencana,
  maka langkah-langkah yang harus dilakukan, sekurang-
  kurangnya untuk mengurangi dampak negatif dari suatu
  bencana. Pertama, kegiatan pencegahan. Ia merupakan
  serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
  menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
  Kegiatan pencegahan ini harus dilihat dari bencana apa yang
  akan dicegah, kalau banjir misalnya yang akan dicegah, maka
  langkah yang harus dilakukan adalah perlunya masyarakat di
  didik dan dibiasakan untuk tidak membuang sampah
  sembarangan. Selain itu, untuk mencegah banjir di DKI
  Jakarta, maka dibangun banjir kanal timur, kanal barat,
  dibuat reservoar air, dibangun taman kota, parit, saluran air,
  gorong-gorong dan sebagainya.
Pencegahan Bencana nonalam
Kedua, kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat
guna dan berdaya guna.
Ketiga, peringatan dini, adalah serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana
pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
Keempat, mitigasi, adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi resiko bencana, baik membangun fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
Kelima, tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan
dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana.
Partisipasi Masyarakat
• Untuk mencegah dan mengatasi bencana, tidak
  mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah.
  Diperlukan partispasi masyarakat, tidak saja fikiran,
  tetapi tenaga dan dana. Dapat dikatakan kunci
  sukses dalam mencegah dan menangani bencana
  sangat ditentukan besar kecilnya partisipasi
  masyarakat. Semakin besar partisipasi masyarakat,
  akan semakin besar tingkat kesuksesan dalam
  mencegah dan mengangani bencana yang dialami
  masyarakat.
Setidaknya terdapat dua macam partisipasi dalam pencegahan dan
penanganan bencana yaitu:
• Autonomous participation (partisipasi otonom)
•Mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi)
Kesimpulan
• Pencegahan bencana sangat diperlukan karena
  tidak ada manusia yang menginginkan adanya
  bencana. Walaupun dalam realitas kadang-kadang
  bencana datang tanpa diduga. Untuk itu,
  kewaspadaan terhadap bencana sangat penting
  dilakukan untuk mengantisipasi datangnya bencana
  dan dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana.
• Di DKI Jakarta dan khususnya di Kota Administrasi
  Jakarta Selatan, berpotensi terjadinya bencana alam
  seperti banjir, angin topan, longsor, serta bencana
  sosial seperti konflik sosial antar kelompok atau
  antar komunitas masyarakat, atau teror.
Oleh karena itu, diperlukan antisipasi bencana dalam bentuk
kegiatan pencegahan dan langkah-langkah penanganan
bencana. Untuk mewujudkan hal itu, amat diperlukan
partisipasi otonom dari seluruh masyarakat DKI Jakarta,
khususnya masyarakat Kota Jakarta Selatan. Tanpa partisipasi
masyarakat, tidak mungkin pemerintah bisa melakukan
kegiatan pencegahan dan penanganan bencana secara baik.
Dalam rangka antisipasi bencana, maka masyarakat perlu
selalu dalam kesiapsiagaan, serta penting adanya peringatan
dini sebelum dan setelah mulai terjadi bencana. Selain itu,
penting ada mitigasi bencana untuk mengurangi resiko
bencana. Terakhir, adalah tanggap darurat jika terjadi
bencana.
Musni Umar, Ph.D adalah Direktur Eksekutif Institute for Social
Empowerment and Democracy (INSED), Sosiolog UIN Syarif
Hidayatullah Jakaarta dan Universitas Nasional Jakarta
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

More Related Content

What's hot

DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
Muhammad Taqwan
 
Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratan
Joni Iswanto
 
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencana
Joni Iswanto
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Joni Iswanto
 
Modul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencanaModul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencana
Lita Najwa
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
sigid_raja
 
Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
Joni Iswanto
 
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdfPendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Natifatullatifah
 

What's hot (20)

3 Materi Presentasi Kajian Risiko Bencana.pptx
3 Materi Presentasi Kajian Risiko Bencana.pptx3 Materi Presentasi Kajian Risiko Bencana.pptx
3 Materi Presentasi Kajian Risiko Bencana.pptx
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratan
 
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencana
 
Sistem informasi Kebencanaan Mitigasi Bencana
Sistem informasi Kebencanaan Mitigasi Bencana Sistem informasi Kebencanaan Mitigasi Bencana
Sistem informasi Kebencanaan Mitigasi Bencana
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Modul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencanaModul penanggulangan-bencana
Modul penanggulangan-bencana
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 
Manajemen Bencana Alam
Manajemen Bencana Alam Manajemen Bencana Alam
Manajemen Bencana Alam
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdfPendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
 
2 Presentasi materi desa tangguh bencana.pptx
2 Presentasi materi desa tangguh bencana.pptx2 Presentasi materi desa tangguh bencana.pptx
2 Presentasi materi desa tangguh bencana.pptx
 
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan BencanaPengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
 
Permasalahan dalam penanggulangan bencana
Permasalahan dalam penanggulangan bencanaPermasalahan dalam penanggulangan bencana
Permasalahan dalam penanggulangan bencana
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah SakitManajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah Sakit
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 

Similar to Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

PPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptx
PPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptxPPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptx
PPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptx
TrivosaSiby
 
MITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjd
MITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjdMITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjd
MITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjd
merahjubah
 

Similar to Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana (20)

Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaMusni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptx
 
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITANPENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAN MATERI YANG BERKAITAN
 
Presentasi mitigasi
Presentasi mitigasiPresentasi mitigasi
Presentasi mitigasi
 
PPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptx
PPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptxPPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptx
PPT KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM BENCANA.pptx
 
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptxPENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
PENANGGULANGAN_BENCANA.pptx
 
Mitigasi dikonversi
Mitigasi dikonversiMitigasi dikonversi
Mitigasi dikonversi
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Konsep Manajemen Bencana kefarmasian.pptx
Konsep Manajemen Bencana kefarmasian.pptxKonsep Manajemen Bencana kefarmasian.pptx
Konsep Manajemen Bencana kefarmasian.pptx
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanaManajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
 
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesiaMakalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
 
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencanaPenyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
 
Konsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdfKonsep Manajemen Bencana.pdf
Konsep Manajemen Bencana.pdf
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Definisi bencana
Definisi bencanaDefinisi bencana
Definisi bencana
 
MITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjd
MITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjdMITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjd
MITIG PPT 1 (1).pptxsfjkdfhsjkfhdskysdufhdhgchdjd
 
Modul 1 Mengenali Risiko COVID-19
Modul 1 Mengenali Risiko COVID-19Modul 1 Mengenali Risiko COVID-19
Modul 1 Mengenali Risiko COVID-19
 
Definisi bencana
Definisi bencanaDefinisi bencana
Definisi bencana
 
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
 

More from musniumar

Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

  • 1. Partisipasi Masyarakat dan Langkah- langkah Antispasi Bencana Musni Umar, Ph.D
  • 2. 1. Latar Belakang • Salah satu kebutuhan primer masyarakat ialah rasa aman, termasuk aman dari bencana. Setiap orang, keluarga, kelompok masyarakat, perusahaan, organisasi, partai politik dan negara, ingin aman dari bencana. Tidak ada yang menginginkan adanya bencana. • Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, bencana dapat diprediksi dan masyarakat bisa mendapat informasi melalui lembaga atau pakar yang kompeten, tetapi adakalanya informasi dari lembaga atau pakar bisa rmeleset, sehingga masyarakat jatuh korban dan timbul kerugian harta benda.
  • 3. • Bencana adakalanya sudah diduga seperti letusan gunung merapi, tetapi ada juga bencana yang tidak terduga seperti tsunami di Aceh. Mungkin juga bencana sudah diduga, seperti bencana banjir, kebakaran dan lain sebagainya, tetapi karena bencana tidak selalu datang, maka banyak orang yang lengah dan lalai. Kalau sudah datang bencana, baru menyesal karena tidak sedia patung sebelum hujan. • Untuk menjamin terwujudnya keamanan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara dari bencana, maka suka tidak suka dan mau tidak mau, harus selalu siap. Pelaksanaan program hari ini yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Jakarta Selatan, dimana saya diminta menjadi narasumber dengan tajuk “Langkah-langkah Antisipasi Bencana di Kota Administrasi Jakarta Selatan,” yang kemudian saya beri judul “Partisipasi Masyarakat dan langkah-langkah Antisipasi Bencana,” merupakan upaya untuk selalu waspada terhadap kemungkinan datangnya bencana yang tidak diinginkan oleh siapapun.
  • 5. 2. Pengertian Bencana dan Pentingnya Kewaspadaan Dini • Pengertian bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. • Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa bencana itu, paling tidak dapat dibagi kepada tiga macam: • Pertama, bencana alam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
  • 7. • Kedua, bencana non-alam, yaitu bencana yang diakibatkan peristiwa atau rangkaian peristiwa non- alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. • Ketiga, bencana social, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. • Dengan demikian, masalah bencana merupakan kebutuhan semua pihak untuk mencegahnya, atau paling kurang mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana baik bencana alam, non- alam maupun sosial.
  • 9. • Adapun yang dimaksud dengan kewaspadaan dini masyarakat menurut Prof. Dr. Nur Syam, M.Si adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia (Nur Syam, Urgensi Kewaspadaan Nasional, Blog, diunduh 14/3/2012). • Maka, pengertian kewaspadaan dini masyarakat untuk menjaga kemungkinan terjadinya bencana ialah kondisi kepekaan, kesiap-siagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan timbulnya bencana. Potensi dan indikasi sekecil apapun kemungkinan timbulnya bencana harus diantisipasi dengan penuh kepekaan dan kesiagaan. • Dengan memegang perinsip “sedia payung sebelum hujan,” maka diperlukan adanya langkah-langkah antisipasi sebelum bencana datang menerjang.
  • 11. Langkah-langkah Antisipasi • Sebagaimana dikemukakan pada judul makalah ini yaitu partisipasi masyarakat dan lngkah-langkah antisipasi bencana, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, sekurang- kurangnya untuk mengurangi dampak negatif dari suatu bencana. Pertama, kegiatan pencegahan. Ia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana. Kegiatan pencegahan ini harus dilihat dari bencana apa yang akan dicegah, kalau banjir misalnya yang akan dicegah, maka langkah yang harus dilakukan adalah perlunya masyarakat di didik dan dibiasakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, untuk mencegah banjir di DKI Jakarta, maka dibangun banjir kanal timur, kanal barat, dibuat reservoar air, dibangun taman kota, parit, saluran air, gorong-gorong dan sebagainya.
  • 13. Kedua, kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
  • 14. Ketiga, peringatan dini, adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
  • 15. Keempat, mitigasi, adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik membangun fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
  • 16. Kelima, tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
  • 17. Partisipasi Masyarakat • Untuk mencegah dan mengatasi bencana, tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah. Diperlukan partispasi masyarakat, tidak saja fikiran, tetapi tenaga dan dana. Dapat dikatakan kunci sukses dalam mencegah dan menangani bencana sangat ditentukan besar kecilnya partisipasi masyarakat. Semakin besar partisipasi masyarakat, akan semakin besar tingkat kesuksesan dalam mencegah dan mengangani bencana yang dialami masyarakat.
  • 18. Setidaknya terdapat dua macam partisipasi dalam pencegahan dan penanganan bencana yaitu: • Autonomous participation (partisipasi otonom) •Mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi)
  • 19. Kesimpulan • Pencegahan bencana sangat diperlukan karena tidak ada manusia yang menginginkan adanya bencana. Walaupun dalam realitas kadang-kadang bencana datang tanpa diduga. Untuk itu, kewaspadaan terhadap bencana sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi datangnya bencana dan dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana. • Di DKI Jakarta dan khususnya di Kota Administrasi Jakarta Selatan, berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir, angin topan, longsor, serta bencana sosial seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, atau teror.
  • 20. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi bencana dalam bentuk kegiatan pencegahan dan langkah-langkah penanganan bencana. Untuk mewujudkan hal itu, amat diperlukan partisipasi otonom dari seluruh masyarakat DKI Jakarta, khususnya masyarakat Kota Jakarta Selatan. Tanpa partisipasi masyarakat, tidak mungkin pemerintah bisa melakukan kegiatan pencegahan dan penanganan bencana secara baik. Dalam rangka antisipasi bencana, maka masyarakat perlu selalu dalam kesiapsiagaan, serta penting adanya peringatan dini sebelum dan setelah mulai terjadi bencana. Selain itu, penting ada mitigasi bencana untuk mengurangi resiko bencana. Terakhir, adalah tanggap darurat jika terjadi bencana. Musni Umar, Ph.D adalah Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED), Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Jakaarta dan Universitas Nasional Jakarta