Dokumen tersebut membahas tentang penilaian status gizi secara antropometri melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan. Dokumen menjelaskan cara mengukur dan menginterpretasikan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi seseorang."
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
Status Gizi Antropometri
1. PENILAIAN STATUS GIZI SECARA
ANTROPOMETRI
OLEH :
PETUGAS GIZI
PUSKESMAS KTK KOTA SOLOK
2. Status Gizi
Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh
untuk berbagai proses biologis.
– Kurang gizi yaitu keadaan yang diakibatkan oleh
kurangnya asupan zat gizi dibandingan dengan
kebutuhan
– Gizi lebih adalah keadaan yang diakibatkan oleh
berlebihnya asupan zat gizi dibandingan dengan
kebutuhan
Keadaan status gizi dapat dilihat dari indikator
status gizi yaitu antropometri (Pengukuran berat
Badan dan Tinggi Badan)
3. Berat Badan
Menggambarkan berat tubuh (otot & lemak)
Alat yg biasa digunakan :
Timbangan Kamar Mandi (Bathroom Scale)
Timbangan Elektronik
5. Cara MENIMBANG BERAT BADAN
• Menimbang berat badan (BB) hendaknya sebelum
makan (pagi hari)
• Letakkan alat timbangan BB di lantai yang datar
• Lakukan kalibrasi alat dengan cara menimbang air
mineral botol isi 1.5 liter sebanyak 4 buah sehingga
hasil pengukuran menunjukkan nilai 6 kg.
• Setelah alat siap, orang melepas alas kaki dan aksesoris
(jam, cincin, gelang, hp, jaket, dompet, dll).
• Minta orang tersebut untuk naik ke atas timbangan,
kemudian berdiri tegak pada bagian tengah timbangan
dengan pandangan lurus kedepan dan tidak bergerak
• Catat hasil
6. TINGGI BADAN
Digunakan untuk anak-anak yang sudah berdiri
tegak (2 tahun keatas) dan orang dewasa
Alat yg biasa digunakan :
Mikrotoise
7. Cara Mengukur Tinggi Badan
• Pilih dinding dan lantai yang datar
• Pasang mikrotoise di lantai kemudian tarik ke atas hingga
menunjukkan angka nol
• Pasang penguat (paku / lakban)
• Orang yang di ukur melepas alas kaki dan ikatan rambut
• Orang yang diukur berdiri tegap , pandangan lurus ke depan, kedua
lenggan berada di samping, posisi lutut tegak, dan telapak tangan
menghadap ke paha (Posisi siap).
• Pastikan Kepala, Punggung, bokong, betis, dan tumit menempel
pada dinding
• Tarik mikrotiose sampai menyentuh kepala dan posisi mikrotois
tegak lurus.
• Catat hasil
10. Indikator antropometri
(indikator status gizi)
• Berat badan menurut umur (BB/U)
• Tinggi badan menurut umur (TB/U)
• Berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB) => KMS
11.
12.
13.
14. TANDA KLINIS
• Tanda klinis pada kurang gizi berat
• MARASMUS
• KWASHIORKOR
• MARASMUS KWASHIORKOR
• ANEMIA GIZI
• BUTA SENJA
15. Cara menilai status gizi
• Menggunakan IMT/U digunakan rumus
• IMT = berat badan (kg)/tinggi badan (m)2
IMT = berat badan (kg)/tinggi badan (m)2
16. • SALSA UMURNYA 10 TAHUN
• BERAT BADAN SALSA 33 KG
• TB ; 134,5 CM = 1.345 M
• IMT = BB : TB ²
• = 33 KG : (1.345)²
• = 33 : 1.8
= 18,3
17. KATEGORI imt :
• KURUS TK.BERAT < 17
• KURUS TK.RINGAN 17,0 – 18,4
• NORMAL 18,5 – 25,0
• GEMUK TK,RINGAN 25,1 – 27,0
• GEMUK TK. BERAT > 27,1
18. • < -3 SD : KURUS SEKALI
• - 2 SD s/d -3 SD : KURUS
• -2 SD s/d 1 SD : BAIK / NORMAL
• 1 SD s/d 2 SD : GEMUK
• > 2 SD : GEMUK SEKALI (OBESITAS)