SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
POS GIZI
KAMPUNG PINTARENG
2021
HARI KESATU :
1. Semua peserta sudah mengisi daftar hadir.
Daftar hadir diisi dengan cara menempelkan stiker
bintang.
2. Semua balita sudah ditimbang berat badannya.
Kader mencatat berat badan awal balita
HARI KESATU :Praktik mencuci tangan
Langkah mencuci tangan yang benar :
• Basahi kedua tangan dengan air yang mengalir, kemudian
tangan diberi sabun
1. Kedua telapak tangan digosok-gosokan maju mundur.
2. Kedua telapak tangan berlainan, saling membersihkan
punggung tangan secara bergantian sampai sela-sela jari.
3. Bersihkan sela-sela tangan dengan tangan berhadapandan
jari-jari masuk ke sela-sela tangan.
4. Kedua tangan saling bertautan dan digosok-gosok ke tangan
lainnya.
5. Bersihkan jempol tangan sambil dikepal dan diputar-putar
6. Kelima ujung jari digosokkan ketelapak tangan secara
bergantian
• Bilas dengan air bersih yang mengalir sampai bersih
HARI KEDUA :
1. Semua peserta sudah mengisi daftar hadir.
Daftar hadir diisi dengan cara menempelkan
stiker bintang.
Langkah-langkah menggosok gigi :
Sarana : pasta gigi, sikat gigi, air bersih
1. Peserta diminta berkumur
2. Olesi odol secukupnya
3. Gigi depan disikat dengan arah naik turun
4. Gigi samping sampai geraham belakang disikat
dengan arah maju mundur naik turun dan agak
memutar
5. Sikat bagian bawah gigi dan atas gigi dengan
gerakan maju mundur.
6. Sikat bagian dalam gigi bagian dalam atas dan
bawah dengan arah dari bawah ke atas
7. Berkumur sampai bersih
8. Sikat gigi di cuci sampai bersih, selalu
dikeringkan dan disimpan ditempatnya
Menimbang Berat Badan
dengan Dacin
Pertambahan berat badan balita usia lebih dari 1 tahun
dalam 1 bulan berkisar 0,2-0,3 kg, sehingga apabila
menggunakan alat timbang yang ketelitiannya 0,5 kg tidak
dapat termonitor perubahan berat badannya.
KETELITIAN 0,1 kg
KAPASITAS 25 kg
AMAN
KENAPA??
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (1/5)
1. Dacin
digantungkan
pada penyangga
yang kuat
2. Dacin digantung dan
diikat tali yang kuat.
Periksa dengan cara
menarik batang dacin ke
bawah kuat-kuat
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (2/5)
3. Sebelum dacin digunakan,
bandul geser diletakkan
pada angka 0 (nol), setelah
itu batang dacin dikaitkan
dengan tali pengaman.
4. Celana timbang atau
sarung timbang yang
kosong dipasangkan pada
dacin, pada keadaan ini
bandul geser tetap pada
angka 0 (nol).
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (3/5)
5. Menentukan berat badan
anak, dengan membaca
angka diujung bandul
6. Anak dinaikkan kedalam
sarung timbang, dan
kemudian ditimbang pada
dacin sampai batang dacin
dalam keadaan seimbang.
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (4/5)
7. Menentukan berat badan
anak, dengan membaca
angka diujung bandul
geser.
8. Mencatat hasil
penimbangan pada buku
catatan.
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (5/5)
.9. Menggeser bandul ke angka 0 (nol), kemudian
meletakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah
itu anak atau bayi dapat diturunkan. Ucapkan
terimakasih pada ibu balita.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu
menimbang dengan dacin :
Hal tersebut harus diperhatikan pada
waktu menimbang balita menggunakan
dacin karena jika tidak diperhatikan, hal
tersebut mampu mempengaruhi hasil
penimbangan berat badan balita
SEPATU,,
BAJU/PAKAIAN
TEBAL
Sebelum dilakukan penimbangan, jarum harus menunjukkan angka 0 (nol) setelah
ditambahkan kain sarung dan posisi dacin dalam keadaan seimbang dengan cara
memasangkan penyeimbang menggunakan plastik yang berisi beras atau pasir
Balita menggunakan pakaian
seminimum mungkin
Posisi bayi sebaiknya ditidurkan dalam kain
sarung, anak yang lebih besar bisa sambil
duduk
PENGUKURAN TINGGI BADAN
Tinggi badan merupakan parameter
atropometri untuk pertumbuhan linier. Tinggi
badan merupakan parameter antropometri
untuk menilai pertumbuhan panjang atau tinggi
badan.
Perubahan tinggi badan terjadi dalam
waktu yang lama, sehingga sering disebut
akibat masalah gizi kronis.
Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur tinggi badan harus mempunyai
ketelitian 0,1 cm. Anak yang berusia 0-2
tahun dikur dengan ukuran panjang badan
sedangkan anak berusia lebih 2 tahun diukur
menggunakan mikrotois
Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan
mikrotois.
• Kelebihan : ketelitian 0,1 cm, mudah
menggunakannya, tidak memerlukam tempat
yang khusus dan relatif terjangkau harganya.
• Kelemahan : setiap kali akan melakukan
pengukuran harus dipasang pada dinding
terlebih dahulu.
Prosedur pengukuran tinggi badan
dengan mikrotois
6. Meminta klien untuk melepaskan alas kaki dan
asesoris yang dapat mengganggu pengukuran.
7. Mengatur telapak kaki klien agar menapak
sempurna dan tumit menyentuh sudut dinding.
Memastikan bahwa kaki klien lurus serta tumit dan
betis menempel pada dinding.
8. Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan
berdiri tegak lurus. Memperkirakan garis antara
cuping telinga dengan puncak tulang pipi
horizontal. Meletakkan tangan kiri pengukur pada
dagu klien, memastikan bahwa bahu klien lurus dan
tegak, tangannya disamping, serta belakang kepala,
rentang bahu dan bokong tepat menempel pada
dinding.
9. Menurunkan perlahan-lahan batas kepala
mikrotois sampai puncak kepala klien.
Memastikan bahwa pengukur menekan
dengan lembut rambut klien.
10. Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi
satu persatu.
11. Apabila posisi anak telah benar, membaca dan
menentukan tinggi badan klien dengan akurasi
0,1 cm. Batas kepala dipindakan kembali dan
tangan kiri dilepaskan dari dagu klien.
12. Mencatat hasil pengukuran dan klien
dipersilahkan untuk turun dari papan alas,
serta menyampaikan ucapan terima kasih.
KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
KMS adalah kartu yang
memuat kurva
pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks
antropometri berat
badan menurut umur.
Gangguan pertumbuhan
Resiko kelebihan gizi
Fungsi
Sebagai alat untuk pemantauan
pertumbuhan anak.
Sebagai catatan pelayanan
kesehatan anak.
Sebagai alat edukasi
Kegunaan
Status
pertumbuhan
Imunisasi
Vitamin A
Gangguan
pertumbuhan (BB
tidak naik)
Kelebihan gizi
Pelayanan
kesehatan
Bagi ibu balita
Kegunaan
Bagi kader
• Mencatat berat badan
• Pemberian kapsul vitamin A
• Menilai hasil penimbangan
• Memberikan pujian kepada ibu balita
Kegunaan
Bagi petugas kesehatan
Mengetahui
jenis pelayanan
Sebagai alat
edukasi
• Imunisasi
• Vitamin A
• Pertumbuhan anak
• Manfaat imunisasi
• Pemberian kapsul vitamin A
• Cara pemberian makan
• Pentingnya ASI eksklusif
Langkah-langkah
pengisian KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin
2. Mengisi identitas
anak dan orang tua
pada halaman muka
KMS.
Langkah-langkah
pengisian KMS
1. Mengisi bulan lahir
dan bulan
penimbangan anak
Contoh kasus :
Angel lahir bulan Maret
2010
Langkah-langkah
pengisian KMS
Umur (bln) 0 1 2 3 4
Bulan
penimbangan
BB (kg)
KBM (gr) 800 900 800 600
N/T
ASI Eksklusif
Maret
‘10
April
‘10
Juni
‘10
Juli
‘10
Mei
‘10
4. Meletakkan titik berat badan dan
membuat garis pertumbuhan anak
a. letakkan (ploting) titik berat
badan hasil penimbangan
b. hubungkan (plot) titik
penimbangan hasil berat badan
Langkah-langkah
pengisian KMS
Umur (bln) 0 1 2 3 4
Bulan
penimbangan
BB (kg) 3,0 3,3 4,7 6,0
KBM (gr) 800 900 800 600
N/T
ASI Eksklusif
a. letakkan
(ploting) titik
berat badan
hasil
penimbangan
Umur (bln) 0 1 2 3 4 5 6 7
Bulan
penimbangan
BB (kg) 3,0 3,3 4,7 6,0 6,6 6,6 6,3
KBM (gr) 800 900 800 600 500 400
N/T
ASI Eksklusif
b. hubungkan
(plot) titik
penimbangan
hasil berat
badan
5. Mencatat setiap kejadian yang
dialami anak
• catat setiap kejadian kesakitan
yang dialami anak :
• Pada penimbangan dibulan
Maret anak tidak mau makan
• Saat ke posyandu di bulan
Agustus, anak sedang
mengalami diare
• Penimbangan selanjutnya
dibulan September anak
sedang demam
Langkah-langkah
pengisian KMS
6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan
KMS Balita
a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat
badan kurang dari KBM (<800 g)
b. NAIK, grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat badan
lebih dari KBM (>900 g)
c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya atau kenaikan berat badan lebih
dari KBM (>500 g)
d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (>400 g)
e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (<300 g)
Langkah-langkah
pengisian KMS
Kenaikan Berat Badan Minimal
NAIK, jika...
TIDAK NAIK, jika...
0 1 2 3 4 5 6 7
800 900 800 600 500 400
Umur (bln)
Bulan
Penimbangan
BB(Kg)
KBM (gr)
N/T
Farhan Lahir pada
bulan Desember
2016
BB saat lahir 3,2
Kg
Desember’16
3,2
Hasil
penimbangan
bulan Januari :
4,1Kg
Januari’17
4,1
N
Hasil
penimbangan
bulan Januari
2017 : 4,1Kg
Hasil
penimbangan
bulan Februari
2017 : 4,9Kg
4,9
T
Februari’17
Bulan Maret tidak
ditimbang
Maret’17
-
-
GIZI LEBIH
GIZI BAIK
GIZI KURANG
GIZI BURUK
1. Gizi Buruk
1
2
3
4
5
2. Gizi Kurang
3. Gizi Kurang
4. Gizi Baik
5. Gizi Baik
Langkah-langkah
pengisian KMS
7. Mengisi catatan pemberian
imunisasi bayi
Langkah-langkah
pengisian KMS
9. Isi kolom pemberian ASI
eksklusif
Beri tanda (√) bila pada
bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman
lain. Bila diberi makanan
lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan
berikutnya diisi dengan
tanda (-)
SKDN
Adalah status gizi balita yang digambarkan
dalam suatu balok SKDN, dimana balok
tersebut memuat tentang sasaran baita di
suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS
(K),, balita yang ditimbang berat badannya
(D), balita yang ditimbang dan naik berat
badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari
hasil posyandu yang dimuat di KMS dan
digunakan untuk memantau pertumbuhan
balita. (Depkes RI, 2003)
• SKDN singkatan dari :
S : jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja
posyandu.
K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu
yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat)
D : jumlah balita yang datang di posyandu atau
dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya
sesuai atau jumlah seluruh balita yang ditimbang.
N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya
mengalami peningkatan berat badan dibanding bulan
sebelumnya dengan garis pertumbuhan
Analisi SKDN terdiri dari :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita yaitu jumlah balita
yang ditimbang dibagi dengan jumlah
balita yang ada di wilayah kerja posyandu
atau denngan menggunakan rumus (D/S
x 100%).
2. Tingkat liputan program yaitu jumlah
balita yang mempunyai KMS dibagi
dengan jumlah seuruh balita yang ada di
wilayah posyandu atau dengan
menggunakan rumus (K/S x 100%).
3. indikator-indikator lainnya adalah N/D x 100%)
yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang
ditimbang.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator
Drop Out
Berikut adalah rumus untuk mencari
persentase SKDN:
CONTOH SOAL
Desa Sukakaya memiliki 5 posyandu jumlah balita di desa Sukakaya (S) adalah 125 balita,karena
kader yang kurang aktif maka balita yang memiliki KMS (K) hanya 100 balita, 75 balita
yang datang ditimbang (D) dan hanya 50 balita yang naik (N) . Berapakah D/S dan nya ?
Jawab :
Persentase D/S = balita yang datang ditimbang (D) x 100%
jumlah balita di wilayah kerja posyandu S
= 75 x 100%
125
= 60 %
Persentase K/S = balita yang memiliki KMS (K) x 100%
jumlah balita di wilayah kerja posyandu (S)
= 100 x 100 %
125
= 80 %
Persentase N/D = Jumlah balita yang naik berat badannya (N) x 100%
jumlah balita di wilayah kerja posyandu (S)
= 50 x 100 %
125
= 40 %
Desa Sukamaju memiliki 5 posyandu jumlah balita
di desa Sukamaju (S) adalah 100 balita,karena
kader yang kurang aktif maka balita yang
memiliki KMS (K) hanya 45 balita, 55 balita yang
datang ditimbang (D) dan hanya 50 balita yang
naik (N) . Berapakah D/S dan nya ?
Persentase D/S = balita yang datang ditimbang (D) x 100%
jumlah balita di wilayah kerja posyandu S
= 55 x 100%
100
= 55 %
Terima Kasih

More Related Content

Similar to KMS-POS

Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxRefinna Sari
 
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptxPEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptxRianAlDavid
 
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxMateri ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxdesacikupa1
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduagriSagala1
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxrismapristisa1
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxBoclamp1
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfMateri 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfTheresiaRaphael
 
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptxSosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptxDeryPrima1
 
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANPELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANSukantiRahayu1
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxJurusanGiziPolkesmas
 
Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...
Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...
Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...sheyllanovreitagusti
 
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptxPemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptxReaganMahardhikaAlfa
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdfPRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdfssuser47e6c2
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to KMS-POS (20)

Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptxKeterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
Keterampilan dasar pelayanan Bayi dan Balita.pptx
 
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptxPEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
PEMERIKSAAN STATUS GIZI.pptx
 
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxMateri ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
 
Kms balita depkes 2009
Kms balita   depkes 2009Kms balita   depkes 2009
Kms balita depkes 2009
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri FIX.pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri (1).pptx
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdfMateri 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
Materi 1. Pengukuran Antropometri_ed 30 Maret 2023-1.pdf
 
KMS-Baru.ppt
KMS-Baru.pptKMS-Baru.ppt
KMS-Baru.ppt
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptxSosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
Sosialisasi-dan-kesepakatan-bersama-POS-GIZI-BAGUSS-pptx.pptx
 
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANPELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
 
Materi pp
Materi ppMateri pp
Materi pp
 
Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...
Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...
Antropometri Antropometri Pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) Ling...
 
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptxPemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayiPengukuran antropometr1 pada bayi
Pengukuran antropometr1 pada bayi
 
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdfPRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
 
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 pada bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 

KMS-POS

  • 2. HARI KESATU : 1. Semua peserta sudah mengisi daftar hadir. Daftar hadir diisi dengan cara menempelkan stiker bintang. 2. Semua balita sudah ditimbang berat badannya. Kader mencatat berat badan awal balita
  • 3. HARI KESATU :Praktik mencuci tangan Langkah mencuci tangan yang benar : • Basahi kedua tangan dengan air yang mengalir, kemudian tangan diberi sabun 1. Kedua telapak tangan digosok-gosokan maju mundur. 2. Kedua telapak tangan berlainan, saling membersihkan punggung tangan secara bergantian sampai sela-sela jari. 3. Bersihkan sela-sela tangan dengan tangan berhadapandan jari-jari masuk ke sela-sela tangan. 4. Kedua tangan saling bertautan dan digosok-gosok ke tangan lainnya. 5. Bersihkan jempol tangan sambil dikepal dan diputar-putar 6. Kelima ujung jari digosokkan ketelapak tangan secara bergantian • Bilas dengan air bersih yang mengalir sampai bersih
  • 4. HARI KEDUA : 1. Semua peserta sudah mengisi daftar hadir. Daftar hadir diisi dengan cara menempelkan stiker bintang.
  • 5. Langkah-langkah menggosok gigi : Sarana : pasta gigi, sikat gigi, air bersih 1. Peserta diminta berkumur 2. Olesi odol secukupnya 3. Gigi depan disikat dengan arah naik turun 4. Gigi samping sampai geraham belakang disikat dengan arah maju mundur naik turun dan agak memutar 5. Sikat bagian bawah gigi dan atas gigi dengan gerakan maju mundur.
  • 6. 6. Sikat bagian dalam gigi bagian dalam atas dan bawah dengan arah dari bawah ke atas 7. Berkumur sampai bersih 8. Sikat gigi di cuci sampai bersih, selalu dikeringkan dan disimpan ditempatnya
  • 7. Menimbang Berat Badan dengan Dacin Pertambahan berat badan balita usia lebih dari 1 tahun dalam 1 bulan berkisar 0,2-0,3 kg, sehingga apabila menggunakan alat timbang yang ketelitiannya 0,5 kg tidak dapat termonitor perubahan berat badannya. KETELITIAN 0,1 kg KAPASITAS 25 kg AMAN KENAPA??
  • 8. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (1/5) 1. Dacin digantungkan pada penyangga yang kuat 2. Dacin digantung dan diikat tali yang kuat. Periksa dengan cara menarik batang dacin ke bawah kuat-kuat
  • 9. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (2/5) 3. Sebelum dacin digunakan, bandul geser diletakkan pada angka 0 (nol), setelah itu batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman. 4. Celana timbang atau sarung timbang yang kosong dipasangkan pada dacin, pada keadaan ini bandul geser tetap pada angka 0 (nol).
  • 10. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (3/5) 5. Menentukan berat badan anak, dengan membaca angka diujung bandul 6. Anak dinaikkan kedalam sarung timbang, dan kemudian ditimbang pada dacin sampai batang dacin dalam keadaan seimbang.
  • 11. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (4/5) 7. Menentukan berat badan anak, dengan membaca angka diujung bandul geser. 8. Mencatat hasil penimbangan pada buku catatan.
  • 12. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (5/5) .9. Menggeser bandul ke angka 0 (nol), kemudian meletakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah itu anak atau bayi dapat diturunkan. Ucapkan terimakasih pada ibu balita.
  • 13. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menimbang dengan dacin : Hal tersebut harus diperhatikan pada waktu menimbang balita menggunakan dacin karena jika tidak diperhatikan, hal tersebut mampu mempengaruhi hasil penimbangan berat badan balita SEPATU,, BAJU/PAKAIAN TEBAL Sebelum dilakukan penimbangan, jarum harus menunjukkan angka 0 (nol) setelah ditambahkan kain sarung dan posisi dacin dalam keadaan seimbang dengan cara memasangkan penyeimbang menggunakan plastik yang berisi beras atau pasir Balita menggunakan pakaian seminimum mungkin Posisi bayi sebaiknya ditidurkan dalam kain sarung, anak yang lebih besar bisa sambil duduk
  • 15. Tinggi badan merupakan parameter atropometri untuk pertumbuhan linier. Tinggi badan merupakan parameter antropometri untuk menilai pertumbuhan panjang atau tinggi badan. Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu yang lama, sehingga sering disebut akibat masalah gizi kronis.
  • 16. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tinggi badan harus mempunyai ketelitian 0,1 cm. Anak yang berusia 0-2 tahun dikur dengan ukuran panjang badan sedangkan anak berusia lebih 2 tahun diukur menggunakan mikrotois
  • 17. Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan mikrotois. • Kelebihan : ketelitian 0,1 cm, mudah menggunakannya, tidak memerlukam tempat yang khusus dan relatif terjangkau harganya. • Kelemahan : setiap kali akan melakukan pengukuran harus dipasang pada dinding terlebih dahulu.
  • 18. Prosedur pengukuran tinggi badan dengan mikrotois
  • 19. 6. Meminta klien untuk melepaskan alas kaki dan asesoris yang dapat mengganggu pengukuran. 7. Mengatur telapak kaki klien agar menapak sempurna dan tumit menyentuh sudut dinding. Memastikan bahwa kaki klien lurus serta tumit dan betis menempel pada dinding. 8. Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan berdiri tegak lurus. Memperkirakan garis antara cuping telinga dengan puncak tulang pipi horizontal. Meletakkan tangan kiri pengukur pada dagu klien, memastikan bahwa bahu klien lurus dan tegak, tangannya disamping, serta belakang kepala, rentang bahu dan bokong tepat menempel pada dinding.
  • 20. 9. Menurunkan perlahan-lahan batas kepala mikrotois sampai puncak kepala klien. Memastikan bahwa pengukur menekan dengan lembut rambut klien. 10. Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi satu persatu. 11. Apabila posisi anak telah benar, membaca dan menentukan tinggi badan klien dengan akurasi 0,1 cm. Batas kepala dipindakan kembali dan tangan kiri dilepaskan dari dagu klien. 12. Mencatat hasil pengukuran dan klien dipersilahkan untuk turun dari papan alas, serta menyampaikan ucapan terima kasih.
  • 21.
  • 23. KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Gangguan pertumbuhan Resiko kelebihan gizi
  • 24. Fungsi Sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan anak. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Sebagai alat edukasi
  • 25. Kegunaan Status pertumbuhan Imunisasi Vitamin A Gangguan pertumbuhan (BB tidak naik) Kelebihan gizi Pelayanan kesehatan Bagi ibu balita
  • 26. Kegunaan Bagi kader • Mencatat berat badan • Pemberian kapsul vitamin A • Menilai hasil penimbangan • Memberikan pujian kepada ibu balita
  • 27. Kegunaan Bagi petugas kesehatan Mengetahui jenis pelayanan Sebagai alat edukasi • Imunisasi • Vitamin A • Pertumbuhan anak • Manfaat imunisasi • Pemberian kapsul vitamin A • Cara pemberian makan • Pentingnya ASI eksklusif
  • 28. Langkah-langkah pengisian KMS 1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin
  • 29. 2. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS. Langkah-langkah pengisian KMS
  • 30. 1. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak Contoh kasus : Angel lahir bulan Maret 2010 Langkah-langkah pengisian KMS Umur (bln) 0 1 2 3 4 Bulan penimbangan BB (kg) KBM (gr) 800 900 800 600 N/T ASI Eksklusif Maret ‘10 April ‘10 Juni ‘10 Juli ‘10 Mei ‘10
  • 31. 4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak a. letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan b. hubungkan (plot) titik penimbangan hasil berat badan Langkah-langkah pengisian KMS
  • 32. Umur (bln) 0 1 2 3 4 Bulan penimbangan BB (kg) 3,0 3,3 4,7 6,0 KBM (gr) 800 900 800 600 N/T ASI Eksklusif a. letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan
  • 33. Umur (bln) 0 1 2 3 4 5 6 7 Bulan penimbangan BB (kg) 3,0 3,3 4,7 6,0 6,6 6,6 6,3 KBM (gr) 800 900 800 600 500 400 N/T ASI Eksklusif b. hubungkan (plot) titik penimbangan hasil berat badan
  • 34. 5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak • catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak : • Pada penimbangan dibulan Maret anak tidak mau makan • Saat ke posyandu di bulan Agustus, anak sedang mengalami diare • Penimbangan selanjutnya dibulan September anak sedang demam Langkah-langkah pengisian KMS
  • 35. 6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS Balita a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (<800 g) b. NAIK, grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat badan lebih dari KBM (>900 g) c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya atau kenaikan berat badan lebih dari KBM (>500 g) d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (>400 g) e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (<300 g) Langkah-langkah pengisian KMS
  • 39. 0 1 2 3 4 5 6 7 800 900 800 600 500 400 Umur (bln) Bulan Penimbangan BB(Kg) KBM (gr) N/T Farhan Lahir pada bulan Desember 2016 BB saat lahir 3,2 Kg Desember’16 3,2 Hasil penimbangan bulan Januari : 4,1Kg Januari’17 4,1 N Hasil penimbangan bulan Januari 2017 : 4,1Kg Hasil penimbangan bulan Februari 2017 : 4,9Kg 4,9 T Februari’17 Bulan Maret tidak ditimbang Maret’17 - -
  • 40. GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
  • 41. 1. Gizi Buruk 1 2 3 4 5 2. Gizi Kurang 3. Gizi Kurang 4. Gizi Baik 5. Gizi Baik
  • 42. Langkah-langkah pengisian KMS 7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
  • 43. Langkah-langkah pengisian KMS 9. Isi kolom pemberian ASI eksklusif Beri tanda (√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-)
  • 44. SKDN Adalah status gizi balita yang digambarkan dalam suatu balok SKDN, dimana balok tersebut memuat tentang sasaran baita di suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS (K),, balita yang ditimbang berat badannya (D), balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari hasil posyandu yang dimuat di KMS dan digunakan untuk memantau pertumbuhan balita. (Depkes RI, 2003)
  • 45. • SKDN singkatan dari : S : jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja posyandu. K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat) D : jumlah balita yang datang di posyandu atau dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya sesuai atau jumlah seluruh balita yang ditimbang. N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan dibanding bulan sebelumnya dengan garis pertumbuhan
  • 46. Analisi SKDN terdiri dari : 1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu atau denngan menggunakan rumus (D/S x 100%). 2. Tingkat liputan program yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seuruh balita yang ada di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%).
  • 47. 3. indikator-indikator lainnya adalah N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. 4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop Out
  • 48. Berikut adalah rumus untuk mencari persentase SKDN:
  • 49.
  • 51. Desa Sukakaya memiliki 5 posyandu jumlah balita di desa Sukakaya (S) adalah 125 balita,karena kader yang kurang aktif maka balita yang memiliki KMS (K) hanya 100 balita, 75 balita yang datang ditimbang (D) dan hanya 50 balita yang naik (N) . Berapakah D/S dan nya ? Jawab : Persentase D/S = balita yang datang ditimbang (D) x 100% jumlah balita di wilayah kerja posyandu S = 75 x 100% 125 = 60 % Persentase K/S = balita yang memiliki KMS (K) x 100% jumlah balita di wilayah kerja posyandu (S) = 100 x 100 % 125 = 80 % Persentase N/D = Jumlah balita yang naik berat badannya (N) x 100% jumlah balita di wilayah kerja posyandu (S) = 50 x 100 % 125 = 40 %
  • 52. Desa Sukamaju memiliki 5 posyandu jumlah balita di desa Sukamaju (S) adalah 100 balita,karena kader yang kurang aktif maka balita yang memiliki KMS (K) hanya 45 balita, 55 balita yang datang ditimbang (D) dan hanya 50 balita yang naik (N) . Berapakah D/S dan nya ?
  • 53. Persentase D/S = balita yang datang ditimbang (D) x 100% jumlah balita di wilayah kerja posyandu S = 55 x 100% 100 = 55 %