Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai pelaksanaan pemeriksaan status gizi anak usia sekolah dasar melalui pengukuran antropometri, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penentuan indeks massa tubuh, kategori status gizi, tindak lanjut, dan pemeriksaan anemia."
2. PELAKSANAAN PENILAIAN STATUS GIZI
Menilai status gizi peserta didik dilakukan melalui :
• pengukuran antropometri dengan menggunakan Indeks Berat
Badan Tinggi Badan (BB/TB)
• Pemeriksaan kelopak mata bawah dalam, bibir, lidah dan telapak
tangan untuk mendeteksi dugaan anemia gizi besi
• Skrining anemia pada remaja putri
5. PENIMBANGAN BERAT BADAN
Penimbangan Berat Badan digunakan timbangan
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 kg (100 g)
• Sudah dikalibrasi
• Tidak menggunakan timbangan pegas
• Dapat menimbang sampai 150 kg
• Menggunakan timbangan digital (elektronik) atau
tared scale (uniscale).
6. LANJUTAN PENIMBANGAN BB
Tared weighing berarti bahwa timbangan dapat diatur
ulang ke angka nol (tared), sementara orang yang
ditimbang masih berada di atas timbangan
Penggunaan timbangan kamar mandi (bathroom
scale) tidak direkomendasikan
7. CARA MENIMBANG BB
• Letak timbangan di lantai yang rata.
• Dalam posisi angka nol setiap kali akan menimbang berat badan.
• Anak yang akan ditimbang berpakaian seminimal mungkin dan tanpa
beban tambahan (sepatu, kaos kaki, topi, jaket, perhiasan, dll).
• • Anak yang ditimbang berdiri di tengah alat timbang.
• • Membaca angka pada jendela baca dan catat hasil penimbangan.
8. PENGUKURAN TINGGI BADAN
Cara mengukur tinggi badan dengan microtoice :
• Letak microtoise di dinding yang rata dan tegak lurus (gunakan tali
bantu yang tergantung sehingga diketahui posisi tegak lurus dari
lantai) dan menempel pada dinding yang rata.
• Pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada jendela baca
menunjukkan angka nol.
• Ujung pita meteran menempel pada dinding.
• Kepala microtoise saat digeser ke atas sesuai dengan tinggi anak.
• Pastikan sepatu/ alas kaki, kaos kaki dan hiasan rambut sudah
dilepaskan.
• Posisi anak berdiri tegak lurus di bawah microtoise membelakangi
dinding.
9. LANJUTAN PENGUKURAN TINGGI BADAN
• Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser microtoise dengan
pandangan lurus ke depan.
• Posisikan anak tegak bebas, bagian belakang kepala, punggung, bokong,
betis dan tumit menempel ke dinding.
• Pada anak obesitas, minimal 2 bagian tubuh menempel di dinding yaitu
punggung dan bokong
• Posisikan kedua lutut dan tumit rapat.
• Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecek garis Frankfort
(garis antara sudut mata dan anak telinga sejajar, berada tegak lurus pada
pita).
• Pengukur utama mengarahkan posisi kepala anak dan papan geser
microtoise, sedangkan asistenpengukur membantu mengatur lutut dan
tumit anak rapat agar menempel pada dinding dan sedikit menekan perut
anak agar tegak.
10. LANJUTAN PENGUKURAN TINGGI BADAN
• Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala anak.
• Baca angka pada jendela baca dari arah depan dan mata
pembaca harus sejajar dengan garis merah.
• Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah dari
angka kecil ke arah angka besar.
• Catat hasil pengukuran tinggi badan.
12. PENENTUAN STATUS GIZI BERDASARKAN ANTROPOMETRI
• Menggunakan Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/ U),
Permenkes No 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri
Anak
• Untuk mengetahui nilai IMT digunakan rumus:
IMT = BB (kg) / TB² (m)
• Keterangan:
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (m)
13. KATEGORI DAN AMBANG BATAS STATUS GIZI
• Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak usia 5 (lima) tahun
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e digunakan untuk menentukan kategor :
• a. gizi buruk (severely thinness) : < -3 SD
• b. gizi kurang (thinness) : - 3 SD sd < - 2 SD
• c. gizi baik (normal) : -2 SD sd +1 SD
• d. gizi lebih (overweight) : + 1 SD sd +2 SD
• e. obesitas (obese) : > + 2 SD
14. TINDAK LANJUT
• Status Gizi Normal Pola Hidup Sehat meliputi pola dan perilaku makan serta
aktivitas fisik pengukuran antropometri secara berkala (setiap 6 bulan)
• Status Gizi Kurang Dan Gizi Buruk Tanpa Komplikasi Rujuk ke puskesmas untuk
pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga gizi, sesuai dengan Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT)
• Status Gizi Kurang Dan Gizi Buruk dengan komplikasi (antara lain penyakit
penyerta), di rujuk puskesmas perawatan/rumah sakit
• Anak gemuk dan obes dengan komplikasi (antara lain penyakit penyerta) Rujuk
ke puskesmas perawatan/rumah sakit Rujuk ke Puskesmas untuk pemeriksaan
lebih lanjut diberikan pelayanan sesuai Tatalaksana Kasus Kegemukan dan
Obesitas
15. PEMERIKSAAN ANEMIA
• Periksa tanda-tanda klinis pada kelopak mata bawah dalam, bibir, lidah dan
telapak tangan tampak pucat.
• Perhatikan jika ada riwayat pingsan, sering pusing, kurang konsentrasi.
• Skrining Hb pada remaja putri
• Rujuk ke Puskesmas/ fasilitas kesehatan bila ditemukan tanda-tanda tersebut
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
• Untuk mencegah anemia pada remaja putri : Minum Tablet Tambah Darah (TTD)
secara mandiri 1 tablet setiap minggu.
16. STANDAR INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U)
ANAK LAKI - LAKI UMUR 5-18 TAHUN
28. CONTOH SOAL 1
• Umur Aminah sekarang 9 Tahun 6 Bulan, dengan BB 35 kg TB 140 cm
• Berapa IMT Aminah ?
• Berapa zscore nya ?
• Apa kategori status gizi Aminah ?
29. CONTOH SOAL 2
• Umur Rendi sekarang 17 Tahun 5 Bulan, dengan BB 40 kg TB 160 cm
• Berapa IMT Rendi?
• Berapa zscore nya ?
• Apa kategori status gizi Rendi ?
31. Slogan yang lalu:
Empat Sehat Lima Sempurna
Slogan Gizi yang baru :
“ Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi”
32. Perbedaan 4S5S dengan Gizi Seimbang
No 4S5S Gizi Seimbang
1 Berisi pesanmakan
nasi, lauk, sayur,
buah dan minum
susu
Tidak hanya tentang aneka ragam
makanan, tetapi juga dilengkapi
dengan menjaga kebersihan, aktivi
tas fisik secara teratur dan mem
pertahankan berat badan normal
2 Tidak termasuk
jumlah yang harus
dimakan dalam
sehari
Termasuk penjelasan tentang
jumlah yang harus dimakan setiap
hari untuk setiap kelompok maka
nan
33. Perbedaan 4S5S dengan Gizi Seimbang
No 4 S5S Gizi Seimbang
3 Susu menjadi ,makanan/
minuman tersendiri dan
dianggap sebagai
penyempurna
Susu termasuk ke dalam kelompok
lauk-pauk dan bukan makanan
penyempurna (tidak satupun jenis
makanan sempurna). Susu dapat
digantikan dg jenis makanan lainny
a yg sama nilai gizinya
4 Tidak menggambarkan perlun
ya minum air putih yg aman
dan bersih
Menggambarkan perlunya minum
air putih yg aman dan bersih