Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri, teknik penimbangan dan pengukuran tinggi badan pada balita, serta alat dan cara penggunaannya secara tepat dan akurat. Dokumen juga memberikan informasi tentang pemberian makanan tambahan yang seimbang dan bergizi untuk ibu hamil dan balita serta pemilihan bahan pangan yang baik.
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
PPT PMT LOK - PELATIHAN.pptx
1. 1
Direktorat Gizi & KIA
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
Materi Pembekalan Kader
dalam Rangka
Pemberian Makanan Tambahan
5. Timbangan
Bayi
Cara
Penggunaan • Letakkan timbangan ditempat rata,
datar dan keras serta terang
• Timbangan harus bersih dan tidak
ada beban lain
• Baterai dipasang pada tempatnya
• Tombol power/on dinyalakan dan
pastikan angka pada jendela baca
adalah angka nol
• Bayi berpakaian seminimal mungkin.
Jaket, pakaian tebal dan aksesoris
harus dilepas
• Observasi bayi ada edema atau tidak
• Meletakkan bayi di atas timbangan
hingga angka muncul
• Catat berat badan bayi
6. Teknik menimbang BB bayi ≥ 2 tahun menggunakan timbangan dengan ketelitian 5-10 gram
Sumber energi timbangan
digital dapat berasal dari
baterai atau cahaya. Untuk
timbangan yang
menggunakan cahaya,
timbangan harus diletakkan
pada tempat dengan
pencahayaan yang cukup pada
saat digunakan.
Timbangan siap digunakan.
Langkah-langkah
Sepatu dan pakaian luar anak harus dilepaskan dan anak
menggunakan pakaian seminimal mungkin
1
Nyalakan dengan menekan tombol ON TARE/TARA
2
Pilih unit pengukuran ( pound atau kg) dengan menekan tombol
UNIT HOLD sampai display sudah menunjukkan 0,00 (kg)
3
Saat (display) layar baca menunjukkan 0,00 posisikan anak
(berdiri) tepat di tengah sesuai pijakan serta tetap berada di
atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar
baca dan sudah tidak berubah
4
Salah karena balita
memakai baju lengkap
33 4 5
12
(1/2)
Persiapan:
Carapemasangan:
Memastikan kelengkapan dan kebersihan
1 timbangan.
Memasang baterai pada timbangan
2 yang menggunakan baterai.
Meletakkan timbangan di tempat yang
3 datar,keras,dan cukup cahaya.
Menyalakan timbangan “ON”dan
4 memastikan bahwa angka yang
muncul pada layar baca adalah 00,0.
7. 13
Teknik menimbang BB bayi ≥ 2 tahun menggunakan timbangan dengan
ketelitian 5-10 gram (2/2)
Langkah-langkah
Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu hingga tulisan “HOLD”
pada display berhenti berkedip untuk mendapatkan berat
anak. Bila ragu-ragu, ulangi pemeriksaan 2-3 kali dan
diambil rerata.
6
Petugas membaca dan segera mencatat hasil
penimbangan yang ditunjukkan pada layar baca
7
Untuk mematikan timbangan, tekan tombol OFF, pastikan
timbangan dimatikan setelah dipakai dan dismpan
kembali pada tempatnya
9
6
8
Catat dan plot BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis
kelamin
8
8. Cara Penggunaan
DACIN
Cara Pemasangan Dacin:
• Dacin digantung pada tempat yang
kokoh seperti pelana bangunan atau
penyangga kaki tiga yang kuat
• Periksa kekokohan pemasangan dacin
dengan cara menarik batang dacin
kebawah. Tinggi batang dacin harus
sejajar mata penimbang
• Letakkan bandul geser pada angka nol
dan memeriksa ujung kedua paku
timbang harus dalam posisi lurus
• Letakkan sarung/celana/kotak timbang
pada dacin
• Seimbangkan dacin dengan memasang
kantong plastic berisi pasir, beras/kerikil
diujung batang dacin
Cara Menimbang dengan Dacin:
• Balita berpakaian seminimal mungkin (sepatu,
popok, topi, baju, jaket dan celana tebal harus
dilepas)
• Observasi balita menderita edema atau tidak
• Letakkan balita ke dalam sarung/celana/kotak
timbang
• Bandul digeser sampai jarum tegak lurus lalu
baca berat badan dengan cara melihat angka
di ujung bandul geser
• Hasil penimbangan dicatat dalam kg dengan
satu angka di belakang koma
• Bandul dikembalikan ke angka nol dan
keluarkan balita dari sarung/celana/kotak
timbang
10. Cara
Pengukuran
Panjang Badan
• Pastikanalat dalamkondisi baikdanlengkap,
meteran dapatterbacajelasdantidak
terkelupas/tertutup
• Tempatkanalat padatempatyangdatar, rata
dan keras
• Pasangalatpanjangbadansesuaipetunjuk.
Pastikanalat geserdapatdigerakkan
dengan baik
• Berikanalaskainpadabagiankepalapapan
ukurnamuntidakmengganggupergerakan
alat geser
• Panelbagiankepaladiposisikan padasebelah
kiripengukur.Posisipembantupengukur
beradadi belakangpanelbagiankepala
11. • Balita berpakaian seminimalmungkin (sepatu, popok,
topi, baju, jaket dancelanatebal harusdilepas)
• Siapkan alas tipis (bukan bantal) untukbagian kepala
balita
• Baringkanbalita secaratelentang padapapandengan
puncak kepala menempel padapanel bagiankepala
(yangtetap)
• Pengukurpertama memegangdanmenekanlutut
baita agarkaki lurus denganpermukaanalat ukur
• Pengukur keduameletakkantanganpadatelinga
balita (lengan pengukur pertamaharuslurus dantidak
tegang)
• Pengukurpertamamenggerakkan alat geserkearah
telapak kaki balita hingga posisi telapak kaki tegak
lurusmenempel alat geser
• Bacadancatat hasil pengukuran
Cara
Pengukuran
Panjang Badan
13. Pembekalan untuk Kader
EDUKASI GIZI BAGI IBU HAMIL DAN BALITA SERTA
PENGOLAHAN BAHAN PANGAN DAN PENYAJIAN
MAKANAN YANG MEMENUHI SYARAT GIZI DAN
KEAMANAN
dalam rangka
Pemberian Makanan Tambahan Lokal
Direktorat Gizi & KIA
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
14. Mengandung 3 fungsi makanan sebagai zat tenaga,
pembangun dan pengatur dalam jumlah yang seimbang
Karbohidrat
Protein,
Lemak,
Vitamin,
Prinsip Gizi Seimbang
Mineral
Serat
Air
Prinsip gizi seimbang memiliki empat pilar utama
•Pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga
•Menjaga berat badan ideal
•Mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam
•Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
15. Isi Piringku
■50% dari jumlah makanan
setiap kali makan adalah
sayur dan buah
■50% lagi adalah makanan
pokok dan lauk pauk
■Porsi sayur lebih banyak dari
porsi buah
■Porsi makanan pokok lebih
banyak dari porsi lauk pauk
■Anjuran minum setiap kali
makan
PERLU DIPERHATIKAN BAHAN MAKANAN
YANG DIKONSUMSI/DIPILIH
UNTUK MEMEHUNI GIZI SEIMBANG
16. Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Balita
Berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan— kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; lauk hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 macam sumber
protein yang berbeda. Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap
Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama
MT Balita gizi kurang diberikan selama 4-8 minggu,
MT Balita BB kurang dan Balita dengan BB Tidak Naik selama 2-4 minggu dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal
Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas IbuBalita atau melalui kunjungan rumah oleh
kader/nakes/mitra
Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1kali makanan lengkap dalam seminggu dan
sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku.
Pemberian MT disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.
Bagi baduta, pemberian makanan tambahan sesuai prinsip pemberian makanan bayi dan anak
(PMBA) dan tetap melanjutkan pemberian ASI (diberikan secara on-demand sesuai kebutuhan anak)
16
17. Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil
Berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan— kaya sumber protein hewani dengan
memperhatikan gizi seimbang; menggunakan bahan makanan segar (tanpa pengawet buatan) dan
membatasi konsumsi Gula, Garam dan Lemak (GGL).
Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama
MT Ibu Hamil diberikan selama minimal 120 hari dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat
dan penggunaan bahan lokal
Pemberian MT di Posyandu, Fasyankes, Kelas IbuHamil atau melalui kunjungan rumah oleh
kader/nakes/mitra
Diberikan setiap hari dengan komposisi sedikitnya 1kali makanan lengkap dalam seminggu dan
sisanya kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku.
Pemberian MT disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.
17
18. Pemberian Makan pada Bayi dan Anak
Usia Energi dari MP ASI
yang dibutuhkan/hari
Konsistensi/tekstur Frekuensi Jumlah setiap kali makan
6-8 bulan 200 kkal Mulai dengan bubur
kental, makanan lumat
2-3 kali setiap hari, 1-2 kali
selingan dapat diberikan
Mulai dengan 2-3 sdm setiap
kali makan, tingkatkan
bertahap hingga ½ mangkok
ukuran 250 ml
9-11 bulan 300 kkal Makanan yang
dicincang halus dan
makanan yang dapat
dipegang bayi
3-4 kali setiap hari, 1-2
kali selingan dapat
diberikan
¼ - ¾ mangkok ukuran 250 ml
12 – 23
bulan
550 kkal Makanan keluarga 3-4 kali setiap hari, 1-2 kali
selingan dapat diberikan
¼ - 1/2 mangkok ukuran 250 ml
Jika tidak
mendapa
t ASI (6-
23
bulan)
Jumlah kalori sesuai
kelompok usia
sesuai kelompok usia sesuai kelompok usia sesuai kelompok usia dengan
penambahan 1-2 gelas susu per
hari @250 ml dan 2-3 kali cairan
(air putih)
20. Pemilihan Bahan Pangan
Ciri Umum bahan pangan yang baik :
• Tidak berubah warna (warna khas)
• Tidak berubah rasa (rasa khas)
• Tidak berubah aroma (aroma khas)
• Tidak berubah bentuk (bentuk baik dan menarik)
• Tidak tercemar/bebas dari unsur yang tidak diharapkan
bahaya biologis: busuk bahaya fisik: ada rambut,
staples, pasir, kutu
bahaya kimiawi: pengawet,
pewarna, pestisida
21. 1. Gunakan pangan lokal dan bahan yang mudah ditemukan
di lingkungan sekitar
2. Pilih bahan pangan segar yang beranekaragam dan dan
kaya akan zat gizi
3. Pilih tingkat kematangan sesuai dengan kebutuhan
(apakah akan dikonsumsi langsung atau untuk beberapa
hari ke depan)
4. Pastikan tidak ada tanda serangan hama/mikroorganisme
atau mengandung zat karsinogenik (zat yang dapat
memicu pertumbuhan sel kanker)
5. Perhatikan juga higienitas penjual/pedagang dalam
menangani bahan pangan
Tips belanja
1. Dari risiko kerusakan rendah (beras,
rempah, kacang umbi)
2. ke risiko sedang (telur, sayur, buah)
3. ke risiko tinggi (daging, ayam, ikan)
4. Waktu berbelanja seawal mungkin dan
jarak antara rumah dengan
warung/pasar seminimal mungkin
5. Buat daftar kebutuhan agar tidak ada
yang terlupa
Anjuran
Pemilihan Bahan Pangan Segar
22. Warna yang cerah, aroma khas yang segar,
tekstur yang tegar
Tidak terlalu matang
minim tanda
kerusakan/kebusukan
pilih tingkat kematangan sesuai
kebutuhan
23. 1. Rasa singkong manis, kulit masih segar atau baru
dicabut dari dalam tanah.
2. Pilihlah singkong yang bentuk dan besarnya hampir
sama
3. Jangan pilih singkong rasa pahit karena mengandung
racun.
4. Simpan singkong paling lama 3 hari.
5. Jangan pilih singkong yang kulitnya sudah bulukan.
6. Jangan pilih singkong yang luka
Ciri Singkong yang
baik
24. 1. kering, tidak lembab atau basah
2. warna aslinya tidak berubah
3. tidak ada kutu atau serangga
4. jika buatan pabrik, masih dalam kemasan yang utuh dan
tidak kadaluarsa
Ciri Tepung yang
Baik
25. Prinsip: Ikan hidup lebih baik dari ikan mati
Ciri ikan mati yang baik
1. Warna terang, cerah, tidak suram
2. Warna kulit cemerlang, sisik melekat kuat dan tidak
mudah rontok
3. mata cembung, jernih dan tidak suram
4. daging elastis, jika ditekan tidak berbekas
5. insang merah segar dan tidak bau
6. Lendir tidak berlebihan
7. Perut tidak pecah dan busuk
Ciri ikan yang
baik
26. Ciri Telur yang Baik
1. Bila dimasukkan ke dalam air, telur
akan tenggelam
2. Bila dilihat dengan cahaya
matahari/lampu tidak menunjukkan ada
bintik hitam didalamnya
3. kulitnya mengkilat, bersih, tidak pecah,
tidak retak atau tidak bocor
4. Tidak kopyor (koclok) waktu digoyang,
atau disebut telur dingin (kuning telur
pecah)
27. Ciri Daging yang Baik
Ciri daging unggas
yang baik
1. Daging bersih dan lapisan luar kering
2. Warna daging dan lemak putih
kekuningan dengan lemak merata di
bawah kulit
3. Bau segar, tidak amis dan tidak asam
4. Tekstur daging kenyal dan jika
ditekan akan kembali seperti semula
5. Daging yang sudah ditiriskan tidak
berdarah
1. segar, mengkilat, warna merah
cerah
2. Bau khas daging segar, tidak
tercium bau asam atau busuk
3. elastis artinya jika ditekan dengan
jari akan segera kembali dan tidak
kaku
4. jika dipegang tidak lengket/tidak
berlendir
28. 1. keadaan umum baik, kering, isi penuh(tidak
keriput dan warna mengkilat)
2. permukaan baik, tidak ada noda karena rusak,
jamur atau kotoran lain
3. tidak ada gigitan serangga dan tidak berlubang-
lubang
4. biji yang baik tenggelam jika dimasukkan ke
dalam air
Ciri kacang-kacangan yang
Baik
29. 1. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar
(25°C) dan bertahan lebih dari 15 hari pada
suhu lemari es (10°C)
2. Tahu terlampau keras, namun tidak padat,
permukaan menjadi lebih kering
3. Bau agak menyengat, bau formalin
Waspada
Ciri Tahu yang Tidak Baik
30. Apel berlapis lilin: lebih kusam,
pucat, tidak cerah ada bubuk
putih pada lapisannya
1. Daun, buah,bunga, batang atau umbi dalam
keadaan segar dan tidak layu
2. Kulit buah atau umbi tidak rusak/pecah, dan tidak
ada gigitan hewan, serangga
3. Tidak ada bagian yang rusak, berubah warna atau
mengandung kotoran
Ciri Buah yang Baik
1. keadaan fisik baik, isi penuh, kulit
utuh, tidak rusak atau kotor
2. warna sesuai bawaan, tidak ada
warna tambahan
3. tidak bau busuk, asam/basi
4. tidak ada cairan lain kecuali getah
aslinya
Ciri Sayur yang Baik
31. 1. Cek tanggal kadaluarsa produk
2. Cek kondisi kemasan (penyok,
sobek, bocor), pastikan tanda
keamanan kemasan masih
utuh
Memilih Produk Pangan Olahan
32. 1. Pastikan tangan bersih saat menangani bahan pangan segar
2. Pisahkan bahan pangan pada wadah yang berbeda-beda (usahakan agar bahan
pangan diberi wadah agar interior lemari pendingin terjaga kebersihannya
3. Simpan bahan pangan segar pada kondisi sesuai:
4. Freezer/chiller: daging, ikan unggas
5. Refrigerator: telur apel, kubis, wortel, kembang kol, anggur, buncis, cabai, ketimun,
melon, cabai, tomat merah, jeruk, papaya,tahu
6. Suhu ruang (tapi sejuk): tomat hijau, kentang, umbi, bawang, pisang, alpukat, nanas,
manga, anggur
7. Suhu ruang (kering dan tertutup rapat): serealia, kacang dan tempe, tepung, susu
bubuk, rempah kering
8. Pastikan lemari pendingin bersuhu sekitar 5 ○
C (atau lebih rendah) dan freezer
bersuhu -15 derajat Celcius atau lebih rendah)
Penyimpanan Bahan Pangan
33. 1. Perhatikan petunjuk penyimpanan pada
kemasan
• suhu ruang & kering
• freezer & chiller
• refrigerator
• suhu ruang & sejuk
2. Perhatikan informasi pada kemasan apakah produk
boleh untuk disimpan kembali sesudah kemasan dibuka
3. Habiskan produk dalam sekali pengolahan jika ia
termasuk pada produk berisiko tinggi tetapi awet karena
pengolahan steril 9misal: koret daging, susu sterilisasi)
Lanjutan
34. 1. Cucilah semua peralatan masak, peralatan penyimpanan, dan
peralatan distribusi/penyajian kudapan menggunakan sabun
sampai bersih sebelum menggunakannya
2. Bersihkan semua permukaan yang akan disentuh atau terpapar
oleh pangan dan peralatan yang digunakan
3. Semua peralatan yang sudah digunakan dicuci dan
dikeringkan, kemudian di simpan pada tempat yang terhindar
cemaran
Kebersihan peralatan
35. 1. Permukaan utuh tidak cacat dan mudah dibersihkan
2. Lapisan permukaan tidak berlarut dalam asam/basa atau
garam-garam
3. Permukaan peralatan tidak akan bereaksi selama pengolahan
yang akan mempengaruhi warna, aroma dan rasa makanan
4. Bahan peralatan tidak menyerap, tahan karat, tidak
berbahaya seperti stainless steel,porselain
5. Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang
rapat/sempurna
Persyaratan peralatan
36. 1. Selalu bersihkan tempat masak/dapur dan sediakan tempat
sampah tertutup
2. Jagalah dapur/area memasak dan pangan dari serangga, hama
dan binatang
3. Jaga kebersihan toilet/WC dan sumber air masak/minum
4. Pilih tempat memasak berjarak jauh dari kandang ternak dan
sangkar burung
5. Pilih tempat masak yang jauh dari lalu lintas dan kotoran ternak
Sanitasi ruang dan lingkungan
37. 1. jangan, menyimpan pestisida, insektisida
(pembasmi serangga) atau sejenisnya di
dapur tempat masak
2. Dapur mempunyai lubang udara (ventilasi)
yang cukup
Lanjutan
38. Prinsip Persiapan Bahan Pangan
1. Cuci bahan pangan sebelum dimasak, untuk sayur, cuci
dahulu sebelum dikupas atau dipotong-potong
2. Kupas atau buang bahan pangan yang tidak dapat
dimakan
3. Potong atau iris bahan pangan sesuai kebutuhan, agar
mudah dimasak dan konsumsi
4. Bedakan tempat atau wadah penyimpanan untuk
makanan mentah dengan makanan siap santap
39. Prinsip Persiapan Bahan Pangan
1. Gunakan pisau dan talenan yang berbeda untuk memotong daging mentah
dan sayur atau buah-buahan.
2. Mencairkan makanan beku jangan disuhu ruang atau direndam air. Pindahkan
makanan beku dari freezer ke kulkas bagian bawah (refrigerator). Saat
dicairkan jangan membuka kemasan makanan untuk menghindari kontaminasi.
3. Jangan menyimpan kembali ke freezer bahan pangan yang sudah dicairkan
4. Cuci bersih tangan dan seluruh perlengkapan dapur sebelum dan setelah
digunakan untuk memotong dan mengolah makanan.
5. Masak daging mentah, telur, dan ikan hingga benar-benar matang. Makanan
mentah merupakan jenis makanan berbahaya untuk ibu hamil.
40. Mengolah Bahan Pangan adalah memasak
bahan pangan mentah menjadi siap untuk
dimakan, bergizi dan aman untuk
dikonsumsi dan rasanya enak
1. agar makanan menjadi lunak
2. mempertahankan nilai gizi
3. menambah rasa
4. membunuh kuman berbahaya
Tujuan Memasak
Mengolah Bahan Pangan
41. Perhatikan penggunaan bahan makanan:
1. Ganti bahan makanan yang tercantum di dalam resep kudapan bila sulit
ditemukan dan harga tak terjangkau, misalnya ayam diganti dengan ikan, tepung
panir diganti dengan tepung beras atau sagu.
2. Penggantian bahan tetap harus memperhatikan syarat kandungan gizi kudapan
yang ditetapkan
3. Bila harga minyak goreng mahal, dapat diganti teknik merebus atau mengukus
namun tetap harus memenuhi persyaratan kandungan gizi. Contohnya lemper
goreng bisa diganti dengan teknik mengukus saja namun ditambah dengan bahan
lain/diperbesar potongannya agar tercapai syarat kandungan gizinya.
4. Penggunaan beras dan terigu sebaiknya dikurangi, kecuali sebagai bahan
pengikat adonan.
42. Pengolahan
1. Untuk keamanan pangan, pastikan suhu dan
waktu pengolahan pangan seperti daging, ikan
dan ayam mencapai tahap aman, yang diukur
pada titik paling tengah dari dimensi tertebal:
• daging sudah matang sempurna (tidak ada
warna pink)
• daging ikan mudah dilepas dari tulang
• telur bertekstur padat
2. Jika menggunakan air, pastikan dari sumber
yang bersih dan layak minum
43. Tips mengolah kudapan
■masak dalam jumlah kecil, sesuaikan dengan alat masak
■masaklah makanan/kudapan 1-2 jam sebelum disajikan
■ganti minyak goreng setelah 3 kali penggunaan
44. PENGOLAHAN
1. Kandungan gizi bahan makanan dapat
terpengaruh oleh proses pengolahan
2. Perubahan zat gizi akibat proses
pengolahan ditekankan pada vitamin dan
protein
3. Vitamin mudah hilang oleh pencucian,
panas, cahaya, keasaman, suhu, dan
oksidasi
4. Pemecahan protein karena panas,
menurunkan mutu protein (terjadi
perombakan asam amino)
1. MEREBUS
1. Rentan menurunkan Vitamin B kompleks dan
Vitamin C
2. Hilangkan bagian sayur yang keras
3. Merebus dengan sedikit air, suhu sedang
(Api kecil), waktu tidak terlalu lama
4. Memasukkan sayur setelah air mulai
mendidih
5. Sayur tidak sampai layu dan berubah warna
PENGOLAHAN DENGAN MEMPERTAHANKAN
KANDUNGAN GIZI BAHAN MAKANAN
BAGAIMANAMEMPRODUKSI MAKANAN BERGIZI
YANG MENYEHATKAN?
45. BAGAIMANAMEMPRODUKSI MAKANAN BERGIZI
YANG MENYEHATKAN?
2. MENGGORENG
•Rentan menurunkan kandungan vitamin dan
mutu protein
•Usahakan tidak terlalu kering/gosong
•Menggoreng dengan minyak baru
(maksimal minyak digunakan 2x)
mencegah asam lemak baik menjadi asam
lemak tak baik
•Penambahan minyak pada proses
penggorengan menambah kalori
•Tips menjaga kandungan protein saat menggoreng
protein hewani dengan melapisi bahan makanan (misal
dengan tepung terigu/tepung roti)
3. MENGUKUS
•Teknik mengukus dinilai lebih baik dibandingkan
merebus, menggoreng dan memanggang karena
panas tidak mengenai bahan makanan secara
langsung, sehingg mempertahankan nilai gizi bahan
pangan
•Mengukus dapat dilakukan pada sayur maupun
sumber protein hewani tinggi seperti ikan
Lanjutan:
PENGOLAHAN DENGAN MEMPERTAHANKAN
KANDUNGAN GIZI BAHAN MAKANAN
46. BAGAIMANAMEMPRODUKSI MAKANAN BERGIZI
YANG MENYEHATKAN?
4. MENUMIS
•Dinilai lebih baik dibandingkan dengan
menggoreng
•Menggunakanminyak sedikit dan api kecil
Pengolahan sayuran yang baik antara lain
mengukus dan menumis
5. MEMANGGANG
•Pada suhu tinggi rentan menghasilkan reaksikimia
antara lemak dan protein dalam daging sehingga
merusak keseimbangan antioksidan
•Sebaiknya memangang tidak sampai gosong (arang
bersifat karsinogenik/pemicu kanker)
Lanjutan:
TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN MEMPERTAHANKAN
KANDUNGAN GIZI BAHAN MAKANAN
Hal yang perlu diperhatikan:
•Suhu yang digunakan
•Usahakan bahan makanan tidak langsung
terkena panas api
47. 1. Bila kudapan dikemas gunakan kemasan yang bersih dan bebas cemaran
2. Jaga suhu kudapan agar tetap hangat sebelum disajikan
3. Sajikan kudapan pada wadah yang bersih dan bebas cemaran (pakai wadah atau
bungkus alami yang ada di daerah masing-masing)
Prinsip penyajian
makanan/kudapan
48. PEMILIHAN BAHAN MAKANAN
DAPAT MENGACU BAHAN
MAKANAN PENUKAR
Golongan Sumber KH
•Nasi, bihun, jagung segar, akaroni, kentang,
mie, sukun, talas, aneka tepung, dl
Golongan Sumber Protein Hewani
•Rendah Lemak
•Lemak Sedang
•Tinggi Lemak
Golongan Sumber Protein Nabati
•Kacang2an, tempe,
tahu, kembang tahu, dl
Golongan Sayuran
•SayuranA, B, C
Golongan Buah dan Gula
•Nanas, semangka, pisang, apel, belimbing,
dl
Golongan Susu
•tanpa lemak, rendah lemak, tinggi lemak
Golongan Minyak/Lemak
•Tidak jenuh
•Jenuh
49. Konversi Berat URT (ukuran rumah tangga)
Nama bahan Pangan Gram Urt
Nasi 100 1 piring kecil
Roti Putih 70 3 iris
Mie Kering 50 1 gelas
Kentang 210 2 buah sedang
Bihun 50 ½ gelas
Nasi Jagung 100 ¾ gelas
Nama bahan Pangan Gram Urt
Ikan Mujair 30 1/3 ekor kecil
Ikan Kembung 30 1/3 ekor sedang
Ikan lele 40 ½ ekor sedang
Teri Nasi 20 1/3 gelas
Rebon Kering 10 2 sdm
Sumber karbohidrat Sumber Protein Hewani rendah lemak
Nama bahan Pangan Gram Urt
Telur ayam 55 1 butir
Daging sapi 35 1 potong sedang
Bakso 170 10 biji sedang
Hati ayam 30 1 buah sedang
Telur puyuh 55 5 butir
Sumber Protein Hewani lemak sedang
Nama bahan Pangan Gram Urt
Bebek 45 1 Potong sedang
Daging Ayam dengan kulit 40 1 potong sedang
Telur bebek 55 1 butir
Kuning Telur ayan 45 4 butir
Sumber Protein Hewani Tinggi lemak
50. Nama bahan Pangan Gram Urt
Bebek 45 1 Potong sedang
Daging Ayam dengan kulit 40 1 potong sedang
Telur bebek 55 1 butir
Kuning Telur ayan 45 4 butir
Nama bahan Pangan Gram Urt
Tempe 50 2 ptg sedang
Tahu 100 1 biji besar
Kacang hijau 20 2 sdm
Kacang Merah 20 2 sdm
Kacang Tanah 15 2 sdm
Sumber Protein Hewani Tinggi lemak Sumber Protein Nabati
Nama bahan Pangan Gram Urt
Bayam 100
gram
1 gelas
(matang dan air
ditiriskan)
Jagung muda
Daun singkong
Labu siam
Wortel
Sayuran golongan B
Nama bahan Pangan Gram Urt
Kangkung Mengandung sedikit
kalori,
dapat digunakan bebas
dalam jumlah wajar
Daun Bawang
Pepaya muda
Ketimun
Sayuran golongan A
51. Nama bahan Pangan Gram Urt
Mangga 50 ½ buah sedang
Jeruk manis 100 2 buah sedang
Nanas 75 1/6 buah sedang
Sawo 50 1 buah sedang
Pisang raja/emas 50 1 buah sedang
Buah A Buah B
Nama bahan Pangan Gram Urt
Semangka 150 1/6 buah sedang
Pisang kapok 50 1 buah sedang
Belimbing 125 1 buah besar
Pepaya 100 1 potong
Nama bahan Pangan Gram Urt
Minyak goreng 5 1 sdt
Margarin 5 1 sdt
Kelapa Parut 30 5 sdm
Kelapa santan 50 1/5 gelas
Mentega 5 1 sdt
Minyak
susu
Nama bahan Pangan Gram Urt
Susu sapi 200 1 gelas
Tepung susu full cream 30 6 sdm
yogurt 200 1 gelas
Nama bahan Pangan Gram Urt
Gula pasir 13 1 sdm
Madu 15 1 sdm
lain-lain