SlideShare a Scribd company logo
Penguatan Sistem 
Presidensial Ditinjau dari 
Perspektif Administrasi 
Negara 
Disampaikan pada FGD “Memperkokoh 
Sistem Presidensial Dalam Era Demokrasi Guna 
Meningkatkan Stabilitas Nasional” 
Lemhannas, 15 September 2014 
Tri Widodo W. Utomo 
Deputi Inovasi Administrasi Negara, LAN-RI 
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
Paradoks di sekitar kita … 
1. Eksekutif & Legislatif sama2 mengaku memperjuangkan 
rakyat, namun dengan cara yg sering berbeda bahkan 
konfrontatif … 
2. Penguatan lembaga kepresidenan (seolah2) trade-off 
bagi lembaga perwakilan, dan sebaliknya … 
3. Suara rakyat begitu menentukan saat Pemilu, namun 
begitu tak berdaya sepanjang 5 thn berikutnya … 
4. Salah satu kesepakatan dasar pada saat Amandemen 
UUD 45 adalah mempertegas sistem Presidensial, 
namun Penjelasan Umum V, VI, dan VII dihapus …
Paradoks Demokrasi 
1. Kontradiksi antara konflik (conflict) dengan konsensus 
(consensus); 
2. Kontradiksi antara keterwakilan (representativeness) 
dengan kepemerintahan (governability); 
3. Kontradiksi antara persetujuan rakyat (consent) 
dengan efektivitas pemerintahan (effectiveness). 
Larry Diamond, 1990, Three Paradoxes of Democracy, in Journal 
of Democracy, Vol. 1, No. 3, pp. 48-60. The John Hopkins UP
Kunci Stabilitas Nasional 
1. Relasi yg harmonis antara poros politik (legislatif, 
parpol) dgn poros administrasi (eksekutif, birokrasi) 
 Check and balances baru? 
 Shared vision, mutual trust n respect. 
2. Efektivitas pemerintahan 
 Pertumbuhan ekonomi yang merata antar sektor dan antar 
wilayah; 
 Pemberantasan KKN dan mafia peradilan; 
 Pelayanan publik yang semakin prima, terutama pada 
pelayanan dasar; 
 Kohesi sosial yang makin kuat (menurunnya konflik berbasis 
SARA, tawuran antar pelajar, sengketa antar lembaga, dst).
Relasi Politik – Administrasi 
“Nothing is more central in thinking about public 
administration than the nature and interrelations of 
politics and administration. 
What is more important in the day-to-day, year-to-year, 
decade-to-decade operation of government 
than the ways in which politics and administration 
are conceptualized, rationalized, and related one to 
the other?” 
(Dwight Waldo, 1987)
Relasi Politik – Administrasi 
• Interaksi Politik  Administrasi tidak bisa dihilangkan 
sama sekali, mengingat Administrasi Negara bukanlah 
konsep yg bebas nilaiclear division is impossible! 
(Colin Campbell 1983, Carl Friedrich 1965, Donald Kingsley 1944, Guy Peters 
2001, Nelson Polsby 1984, Fred Riggs 1964, Herbert Simon 1976, James 
Svara 1998, dalam Dag Ingvar Jacobsen 2006). 
• Perlu keseimbangan peran  tanggungjawab. Sebab, 
too much control by politics will inevitably “produce 
evil rather than good” by fostering “inefficient 
administration” 
(Goodnow 1990, dalam Dunn and Legge Jr 2002).
Model C  B di AS 
Legislatif thd Eksekutif Eksekutif thd Legislatif 
• Power to determine what laws exist. 
• Power to write laws to constrain the 
internal operation of government. 
• Power to write laws limiting searches, 
arrest, and detentions. 
• Power to make laws concerning what 
regulations may be declared by the 
executive. 
• Sole power to declare war. 
• Responsibility for confirming 
executive appointments (senate). 
• Power to set the budget of the 
executive. 
• Power to impeach and remove 
executive officers (two third majority). 
• Power to set limits. 
• May veto laws (but this may be 
overridden by a two-third majority 
in both houses) 
• May refuse to enforce certain laws. 
• May refuse to spend money 
allocated for certain purposes. 
• Sole power to wage war 
(operational command of the 
military). 
• Responsibility for making 
declarations (eg. declaring a state 
of emergency) and promulgating 
lawful regulations  executive 
orders. 
• Executive privilege (refusal to 
submit to legislative subpoena).
Model C  B di RI Berdasar UUD 45 
Legislatif thd Eksekutif 
Eksekutif thd 
Legislatif 
• Mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau 
Wapres dalam masa jabatannya kpd MPR (Ps 7) 
• Mengambil sumpah menurut agama, atau janji 
Presiden danWapres sebelum memangku jabatannya 
(Ps 9: bisa dilakukan juga olehMPR) 
• Memberi persetujuan atas pernyataan perang, 
perdamaian  perjanjian dengan negara lain (Ps 11) 
• Memberi pertimbangan dalam hal pengangkatan dan 
penempatan duta (Ps 13) 
• Memberi pertimbangan dalam pemberian amnesti dan 
abolisi (Ps 14) 
• Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi 
pengawasan, serta memiliki hak interpelasi, hak 
angket, dan hak menyatakan pendapat (Ps 20A) 
• Menyetujui Perpu (Ps 22) 
• Mengajukan RUU 
kepada DPR (Ps 5) 
• Tidak dapat 
membekukan 
dan/atau 
membubarkan 
DPR (Ps 7) 
• Mengesahkan RUU 
yang telah 
disetujui bersama 
(Ps 20)
Relasi Politik – Administrasi 
Legislatif Eksekutif 
Gejala Legislative Heavy?  
Perlu penguatan Sistem 
Presidensial dengan memberi / 
mengakui hak-hak Presiden selain 
yang diatur dalam UUD 45. 
Penguatan Presidensial  
Efektivitas Pemerintahan  
Legitimasi Pemerintahan  
STABILITAS NASIONAL.
Perspektif Adm. Negara untuk 
Memperkuat Sistem Presidensial 
“Membangun Efektivitas Pemerintahan Melalui 
Penguatan Model C  B” 
1. Hak penuh membentuk kelembagaan eksekutif (K/L) 
2. Hak penuh mengangkat para Menteri atau pejabat 
setingkatMenteri; 
3. Hak penuh untuk mengalokasikan anggaran kedalam 
program dan kegiatan, sebagai implementasi UU 
APBN; 
4. Hak menolak RDP dengan menyertakan alasannya.
Hak Penuh Membentuk Kelembagaan 
Eksekutif (K/L) 
1.Menghindari fragmentasi antar K/L (tumpang tindih 
wewenang atau program, mis-koordinasi dll). 
2. Peningkatan efisiensi kelembagaan melalui re-grouping 
Kementerian yang serumpun dengan 
mempertimbangkan beban kerja, span of control, 
pengawasan, dll. 
3. Penguatan kantor kepresidenan untuk menjamin 
integrasi  pencapaian target-target strategis 
tertentu (perencanaan  penganggaran, RB, Otda).
Hak Penuh Mengangkat Menteri / Pejabat 
Setingkat Menteri 
Presiden Terpilih Jokowi: 
“Saya akan mengundang anggota kabinet yg ideologis yg 
paham bagaimana membuat program taktis dan strategis yg 
menguntungkan bagi NKRI, bersih dari korupsi, kompeten, dan 
memiliki jiwa leadership yg tinggi. Mereka tidak hanya harus 
mampu memimpin kementerian, tetapi juga harus mampu 
meyakinkan anggota dewan dan publik tentang perencanaan 
dan pelaksanaan program. Mereka tidak hanya pejabat 
pemerintah yg mampu menjalankan program secara teknis, 
tetapi sekaligus adalah pejabat politik yg trampil mengawal 
program menurut tata negara RI dan berhadapan dengan 
semua pemangku kepentingan”. 
Akun FB Ir. H. JokoWidodo, 27 Agustus 2014
Hak Penuh Mengalokasikan Anggaran  
Hak Menolak RDP dengan Alasan 
1. Selama ini DPR (cq. Komisi) terlalu jauh membahas 
program kerja dan anggaran K/L; 
2. Frekuensi RDP juga terlalu sering sehingga energi 
K/L banyak tersita untuk menyiapkan laporan 
sewaktu-waktu; 
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan DPR tidak 
perlu terlalu teknis dan detil, karena sudah ada 
Bappenas dan Ditjen Anggaran untuk perencanaan 
dan BPK untuk wasrik. DPR cukup pada level 
strategis.
Simpulan 
• Perlu penguatan sistem birokrasi yg relatif lebih tahan 
(immune) dari pengaruh / intervensi yg kurang positif. Hal 
ini bisa dilakukan melalui Amandemen UUD atau 
mekanisme Konvensi; 
• Dari perspektif Administrasi Negara, dimensi 
Kelembagaan, SDM, Anggaran harus diminimalkan dan 
diisolasi dari pengaruh politik agar dapat menjamin 
tercapainya Efektivitas Pemerintahan. 
• Suprastruktur politik yg dihasilkan melalui proses 
demokrasi (Pemilu) harus membangun konsensus besar 
kebijakan ekonomi nasional, yang harus dijaga bersama 
meski ada perbedaan antara politik dengan adm. negara.
Terima Kasih 
Semoga Bermanfaat … 
Tri Widodo W. Utomo 
Deputi Inovasi Administrasi Negara, LAN-RI 
Jl. Veteran No. 10 Jakarta

More Related Content

What's hot

Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum  dan Teori HukumFilsafat hukum  dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Firman Nugraha
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
Ahsanul Minan
 
Tata cara protokoler
Tata cara protokolerTata cara protokoler
Tata cara protokoler
Instansi
 
Konflik Rempang
Konflik RempangKonflik Rempang
Konflik Rempang
Ismail Fahmi
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
Andhika Pratama
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Rahmanzie Share
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
DIAN EKA PERMATASARI
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Leks&Co
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Hasan Basri
 
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana DesaResiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Zainul Ulum
 
Tindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian UangTindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian Uang
Fachrul Kardiman
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Muhammad Rafi Kambara
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Ahsanul Minan
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
Sigit Riono
 
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Dadang Solihin
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Ahsanul Minan
 
Sekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professionalSekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professional
Ahsanul Minan
 
Pelayanan terpadu
Pelayanan terpaduPelayanan terpadu

What's hot (20)

Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum  dan Teori HukumFilsafat hukum  dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Tata cara protokoler
Tata cara protokolerTata cara protokoler
Tata cara protokoler
 
Konflik Rempang
Konflik RempangKonflik Rempang
Konflik Rempang
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
 
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana DesaResiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
Resiko Dalam Pengelolaan Dana Desa
 
Tindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian UangTindak Pidana Pencucian Uang
Tindak Pidana Pencucian Uang
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
 
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Sekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professionalSekretariat bawaslu professional
Sekretariat bawaslu professional
 
Pelayanan terpadu
Pelayanan terpaduPelayanan terpadu
Pelayanan terpadu
 

Similar to Penguatan Sistem Presidensial Ditinjau dari Perspektif Administrasi Negara

Intervensi Politik Thd Sdm Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd Sdm Aparatur PemdaIntervensi Politik Thd Sdm Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd Sdm Aparatur Pemda
gueste5c19e
 
Intervensi Politik Thd SDM Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd SDM Aparatur PemdaIntervensi Politik Thd SDM Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd SDM Aparatur Pemda
Tri Widodo W. UTOMO
 
Menata ulang kabinet 2014 2019 ichwan- 2014_
Menata ulang kabinet 2014 2019  ichwan- 2014_Menata ulang kabinet 2014 2019  ichwan- 2014_
Menata ulang kabinet 2014 2019 ichwan- 2014_
Researcher Syndicate68
 
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
Dian Oktavia
 
Sistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRISistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRIabdul Hamid
 
UUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
UUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptxUUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
UUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
AndikMotto
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Universitas Trisakti
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)Eko Budi
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
Eko Budi
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
suaeb1
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Tri Widodo W. UTOMO
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
Tri Widodo W. UTOMO
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemenNuelnuel11
 
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMASistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Akhdi Romli
 
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
akhdi romli
 

Similar to Penguatan Sistem Presidensial Ditinjau dari Perspektif Administrasi Negara (20)

Intervensi Politik Thd Sdm Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd Sdm Aparatur PemdaIntervensi Politik Thd Sdm Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd Sdm Aparatur Pemda
 
Intervensi Politik Thd SDM Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd SDM Aparatur PemdaIntervensi Politik Thd SDM Aparatur Pemda
Intervensi Politik Thd SDM Aparatur Pemda
 
Menata ulang kabinet 2014 2019 ichwan- 2014_
Menata ulang kabinet 2014 2019  ichwan- 2014_Menata ulang kabinet 2014 2019  ichwan- 2014_
Menata ulang kabinet 2014 2019 ichwan- 2014_
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Local Government)
 
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara
Sistem penyelenggaraan pemerintah negaraSistem penyelenggaraan pemerintah negara
Sistem penyelenggaraan pemerintah negara
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik Kepentingan
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
Sistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRISistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRI
 
UUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
UUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptxUUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
UUD 1945 SBG KONSTITUSI NEGARA INDONESIA & SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemen
 
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMASistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
 
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
Bab 3 Sistem Pemerintahan Kelas 12 SMA
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Tri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Tri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Tri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Tri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
Tri Widodo W. UTOMO
 

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
 
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 

Penguatan Sistem Presidensial Ditinjau dari Perspektif Administrasi Negara

  • 1. Penguatan Sistem Presidensial Ditinjau dari Perspektif Administrasi Negara Disampaikan pada FGD “Memperkokoh Sistem Presidensial Dalam Era Demokrasi Guna Meningkatkan Stabilitas Nasional” Lemhannas, 15 September 2014 Tri Widodo W. Utomo Deputi Inovasi Administrasi Negara, LAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta
  • 2. Paradoks di sekitar kita … 1. Eksekutif & Legislatif sama2 mengaku memperjuangkan rakyat, namun dengan cara yg sering berbeda bahkan konfrontatif … 2. Penguatan lembaga kepresidenan (seolah2) trade-off bagi lembaga perwakilan, dan sebaliknya … 3. Suara rakyat begitu menentukan saat Pemilu, namun begitu tak berdaya sepanjang 5 thn berikutnya … 4. Salah satu kesepakatan dasar pada saat Amandemen UUD 45 adalah mempertegas sistem Presidensial, namun Penjelasan Umum V, VI, dan VII dihapus …
  • 3. Paradoks Demokrasi 1. Kontradiksi antara konflik (conflict) dengan konsensus (consensus); 2. Kontradiksi antara keterwakilan (representativeness) dengan kepemerintahan (governability); 3. Kontradiksi antara persetujuan rakyat (consent) dengan efektivitas pemerintahan (effectiveness). Larry Diamond, 1990, Three Paradoxes of Democracy, in Journal of Democracy, Vol. 1, No. 3, pp. 48-60. The John Hopkins UP
  • 4. Kunci Stabilitas Nasional 1. Relasi yg harmonis antara poros politik (legislatif, parpol) dgn poros administrasi (eksekutif, birokrasi) Check and balances baru? Shared vision, mutual trust n respect. 2. Efektivitas pemerintahan Pertumbuhan ekonomi yang merata antar sektor dan antar wilayah; Pemberantasan KKN dan mafia peradilan; Pelayanan publik yang semakin prima, terutama pada pelayanan dasar; Kohesi sosial yang makin kuat (menurunnya konflik berbasis SARA, tawuran antar pelajar, sengketa antar lembaga, dst).
  • 5. Relasi Politik – Administrasi “Nothing is more central in thinking about public administration than the nature and interrelations of politics and administration. What is more important in the day-to-day, year-to-year, decade-to-decade operation of government than the ways in which politics and administration are conceptualized, rationalized, and related one to the other?” (Dwight Waldo, 1987)
  • 6. Relasi Politik – Administrasi • Interaksi Politik Administrasi tidak bisa dihilangkan sama sekali, mengingat Administrasi Negara bukanlah konsep yg bebas nilaiclear division is impossible! (Colin Campbell 1983, Carl Friedrich 1965, Donald Kingsley 1944, Guy Peters 2001, Nelson Polsby 1984, Fred Riggs 1964, Herbert Simon 1976, James Svara 1998, dalam Dag Ingvar Jacobsen 2006). • Perlu keseimbangan peran tanggungjawab. Sebab, too much control by politics will inevitably “produce evil rather than good” by fostering “inefficient administration” (Goodnow 1990, dalam Dunn and Legge Jr 2002).
  • 7. Model C B di AS Legislatif thd Eksekutif Eksekutif thd Legislatif • Power to determine what laws exist. • Power to write laws to constrain the internal operation of government. • Power to write laws limiting searches, arrest, and detentions. • Power to make laws concerning what regulations may be declared by the executive. • Sole power to declare war. • Responsibility for confirming executive appointments (senate). • Power to set the budget of the executive. • Power to impeach and remove executive officers (two third majority). • Power to set limits. • May veto laws (but this may be overridden by a two-third majority in both houses) • May refuse to enforce certain laws. • May refuse to spend money allocated for certain purposes. • Sole power to wage war (operational command of the military). • Responsibility for making declarations (eg. declaring a state of emergency) and promulgating lawful regulations executive orders. • Executive privilege (refusal to submit to legislative subpoena).
  • 8. Model C B di RI Berdasar UUD 45 Legislatif thd Eksekutif Eksekutif thd Legislatif • Mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wapres dalam masa jabatannya kpd MPR (Ps 7) • Mengambil sumpah menurut agama, atau janji Presiden danWapres sebelum memangku jabatannya (Ps 9: bisa dilakukan juga olehMPR) • Memberi persetujuan atas pernyataan perang, perdamaian perjanjian dengan negara lain (Ps 11) • Memberi pertimbangan dalam hal pengangkatan dan penempatan duta (Ps 13) • Memberi pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi (Ps 14) • Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan, serta memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat (Ps 20A) • Menyetujui Perpu (Ps 22) • Mengajukan RUU kepada DPR (Ps 5) • Tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (Ps 7) • Mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama (Ps 20)
  • 9. Relasi Politik – Administrasi Legislatif Eksekutif Gejala Legislative Heavy? Perlu penguatan Sistem Presidensial dengan memberi / mengakui hak-hak Presiden selain yang diatur dalam UUD 45. Penguatan Presidensial Efektivitas Pemerintahan Legitimasi Pemerintahan STABILITAS NASIONAL.
  • 10. Perspektif Adm. Negara untuk Memperkuat Sistem Presidensial “Membangun Efektivitas Pemerintahan Melalui Penguatan Model C B” 1. Hak penuh membentuk kelembagaan eksekutif (K/L) 2. Hak penuh mengangkat para Menteri atau pejabat setingkatMenteri; 3. Hak penuh untuk mengalokasikan anggaran kedalam program dan kegiatan, sebagai implementasi UU APBN; 4. Hak menolak RDP dengan menyertakan alasannya.
  • 11. Hak Penuh Membentuk Kelembagaan Eksekutif (K/L) 1.Menghindari fragmentasi antar K/L (tumpang tindih wewenang atau program, mis-koordinasi dll). 2. Peningkatan efisiensi kelembagaan melalui re-grouping Kementerian yang serumpun dengan mempertimbangkan beban kerja, span of control, pengawasan, dll. 3. Penguatan kantor kepresidenan untuk menjamin integrasi pencapaian target-target strategis tertentu (perencanaan penganggaran, RB, Otda).
  • 12. Hak Penuh Mengangkat Menteri / Pejabat Setingkat Menteri Presiden Terpilih Jokowi: “Saya akan mengundang anggota kabinet yg ideologis yg paham bagaimana membuat program taktis dan strategis yg menguntungkan bagi NKRI, bersih dari korupsi, kompeten, dan memiliki jiwa leadership yg tinggi. Mereka tidak hanya harus mampu memimpin kementerian, tetapi juga harus mampu meyakinkan anggota dewan dan publik tentang perencanaan dan pelaksanaan program. Mereka tidak hanya pejabat pemerintah yg mampu menjalankan program secara teknis, tetapi sekaligus adalah pejabat politik yg trampil mengawal program menurut tata negara RI dan berhadapan dengan semua pemangku kepentingan”. Akun FB Ir. H. JokoWidodo, 27 Agustus 2014
  • 13. Hak Penuh Mengalokasikan Anggaran Hak Menolak RDP dengan Alasan 1. Selama ini DPR (cq. Komisi) terlalu jauh membahas program kerja dan anggaran K/L; 2. Frekuensi RDP juga terlalu sering sehingga energi K/L banyak tersita untuk menyiapkan laporan sewaktu-waktu; 3. Fungsi perencanaan dan pengawasan DPR tidak perlu terlalu teknis dan detil, karena sudah ada Bappenas dan Ditjen Anggaran untuk perencanaan dan BPK untuk wasrik. DPR cukup pada level strategis.
  • 14. Simpulan • Perlu penguatan sistem birokrasi yg relatif lebih tahan (immune) dari pengaruh / intervensi yg kurang positif. Hal ini bisa dilakukan melalui Amandemen UUD atau mekanisme Konvensi; • Dari perspektif Administrasi Negara, dimensi Kelembagaan, SDM, Anggaran harus diminimalkan dan diisolasi dari pengaruh politik agar dapat menjamin tercapainya Efektivitas Pemerintahan. • Suprastruktur politik yg dihasilkan melalui proses demokrasi (Pemilu) harus membangun konsensus besar kebijakan ekonomi nasional, yang harus dijaga bersama meski ada perbedaan antara politik dengan adm. negara.
  • 15. Terima Kasih Semoga Bermanfaat … Tri Widodo W. Utomo Deputi Inovasi Administrasi Negara, LAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta