Pedoman ini mengatur protokol dalam acara kenegaraan dan resmi meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sesuai peraturan perundang-undangan. Protokol diperlukan untuk mengatur acara agar berjalan tertib, lancar, dan khidmat sesuai ketentuan keprotokolan.
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maretmaspayjoe
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian protokol, ketentuan umum, asas, tujuan, ruang lingkup, tata tempat, tata upacara bendera, dan kelengkapan upacara bendera dalam acara kenegaraan dan resmi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara protokoler bagi pejabat negara yang mencakup pengertian, asas, tujuan, dan ruang lingkup keprotokolan seperti tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan. Dokumen ini juga menjelaskan pedoman tata tempat, perbedaan acara kenegaraan dengan acara resmi, serta bidang-bidang kegiatan keprotokolan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian protokol, ruang lingkup protokol, hubungan protokol dengan PA/MC, contoh-contoh acara resmi, dan etiket dalam kegiatan sosial. Dokumen ini memberikan informasi mengenai aturan-aturan dasar dalam penyelenggaraan acara resmi maupun sosial secara esensial dan tingkat tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang protokoler. Secara singkat, protokoler adalah serangkaian aturan yang mengatur tata cara pelaksanaan acara resmi seperti upacara, jamuan makan, dan kunjungan untuk menjamin berlangsungnya acara dengan tertib, teratur, dan menghormati kedudukan serta jabatan para pesertanya. Protokoler meliputi pengaturan ruang, tempat duduk, tata upacara, busana, surat-menyurat, dan administrasi.
Rancangan peraturan daerah Kabupaten Barru tentang Pembentukan Peraturan Daerah membahas tentang dasar hukum, latar belakang perubahan aturan, tahapan pembentukan peraturan daerah, sanksi administratif dan pidana dalam peraturan daerah.
Sistem pemerintahan Indonesia mengalami beberapa perubahan sejak kemerdekaan. Awalnya menganut sistem presidensial parlementer berdasarkan UUD 1945, kemudian beralih ke sistem parlementer semu pada masa Konstitusi RIS 1949-1950. Setelah itu menganut sistem parlementer hingga masa Orde Baru yang kembali ke sistem presidensial. Sistem ini diamandemen lagi pada era reformasi dengan membentuk lembaga negara baru seperti DPD dan MK.
Pedoman ini mengatur protokol dalam acara kenegaraan dan resmi meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan sesuai peraturan perundang-undangan. Protokol diperlukan untuk mengatur acara agar berjalan tertib, lancar, dan khidmat sesuai ketentuan keprotokolan.
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maretmaspayjoe
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian protokol, ketentuan umum, asas, tujuan, ruang lingkup, tata tempat, tata upacara bendera, dan kelengkapan upacara bendera dalam acara kenegaraan dan resmi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara protokoler bagi pejabat negara yang mencakup pengertian, asas, tujuan, dan ruang lingkup keprotokolan seperti tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan. Dokumen ini juga menjelaskan pedoman tata tempat, perbedaan acara kenegaraan dengan acara resmi, serta bidang-bidang kegiatan keprotokolan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian protokol, ruang lingkup protokol, hubungan protokol dengan PA/MC, contoh-contoh acara resmi, dan etiket dalam kegiatan sosial. Dokumen ini memberikan informasi mengenai aturan-aturan dasar dalam penyelenggaraan acara resmi maupun sosial secara esensial dan tingkat tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang protokoler. Secara singkat, protokoler adalah serangkaian aturan yang mengatur tata cara pelaksanaan acara resmi seperti upacara, jamuan makan, dan kunjungan untuk menjamin berlangsungnya acara dengan tertib, teratur, dan menghormati kedudukan serta jabatan para pesertanya. Protokoler meliputi pengaturan ruang, tempat duduk, tata upacara, busana, surat-menyurat, dan administrasi.
Rancangan peraturan daerah Kabupaten Barru tentang Pembentukan Peraturan Daerah membahas tentang dasar hukum, latar belakang perubahan aturan, tahapan pembentukan peraturan daerah, sanksi administratif dan pidana dalam peraturan daerah.
Sistem pemerintahan Indonesia mengalami beberapa perubahan sejak kemerdekaan. Awalnya menganut sistem presidensial parlementer berdasarkan UUD 1945, kemudian beralih ke sistem parlementer semu pada masa Konstitusi RIS 1949-1950. Setelah itu menganut sistem parlementer hingga masa Orde Baru yang kembali ke sistem presidensial. Sistem ini diamandemen lagi pada era reformasi dengan membentuk lembaga negara baru seperti DPD dan MK.
Konstitusi pada hakikatnya adalah kontrak sosial yang membatasi kekuasaan dalam negara dan menjamin hak asasi manusia sebagai hukum dasar tertinggi menurut teori hukum Hans Kelsen.
Dokumen tersebut membahas tentang rapat sebagai kumpulan orang/organisasi untuk membahas masalah bersama dan mencapai kesepakatan. Rapat memiliki tujuan seperti memecahkan masalah, berkoordinasi, dan mempersiapkan kegiatan. Terdapat berbagai jenis, persiapan, dan proses rapat serta pentingnya notulen sebagai catatan resmi hasil rapat.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dokumen ini menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang memberikan otonomi luas kepada daerah, namun kedaulatan tetap berada pada pemerintah pusat. Dokumen ini juga membahas tentang pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah serta mekanisme pembinaan dan
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi humas dan protokoler. Ia mendefinisikan protokol dan keprotokolan serta merangkum lima ruang lingkup keprotokolan yaitu tata ruang, tata upacara, tata tempat, tata busana, dan tata warkat. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran penting protokoler dan fungsinya dalam menunjang keberhasilan acara.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. UU tersebut mengatur tentang standar pelayanan, hak-hak masyarakat, dan sanksi bagi penyelenggara pelayanan publik yang tidak memenuhi standar.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tata naskah dinas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Tata naskah dinas mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media komunikasi kedinasan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang tata persuratan dinas seperti pengelolaan surat masuk dan keluar, tingkat keamanan surat, kecepatan proses, pen
1. Produk hukum daerah adalah peraturan dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk mengatur urusan pemerintahan daerah.
2. Terdapat proses pembuatan yang harus dilalui mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, hingga pengundangan.
3. Peraturan daerah dan keputusan daerah harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Peraturan perundang-undangan membahas hakikat hukum, tujuan hukum, wilayah hukum, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan Indonesia, serta penyusunan dan unsur-unsur peraturan perundang-undangan."
Keputusan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Klaten menunjuk narasumber dan moderator untuk dua kegiatan, yaitu Forum Musyawarah Tingkat Desa tentang Keluarga Berencana dan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja.
Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara resmi dan kenegaraan yang meliputi tata tempat, upacara, dan penghormatan. Tata tempat mengatur urutan tempat pejabat negara dan pemerintah berdasarkan jabatan.
Konstitusi pada hakikatnya adalah kontrak sosial yang membatasi kekuasaan dalam negara dan menjamin hak asasi manusia sebagai hukum dasar tertinggi menurut teori hukum Hans Kelsen.
Dokumen tersebut membahas tentang rapat sebagai kumpulan orang/organisasi untuk membahas masalah bersama dan mencapai kesepakatan. Rapat memiliki tujuan seperti memecahkan masalah, berkoordinasi, dan mempersiapkan kegiatan. Terdapat berbagai jenis, persiapan, dan proses rapat serta pentingnya notulen sebagai catatan resmi hasil rapat.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dokumen ini menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang memberikan otonomi luas kepada daerah, namun kedaulatan tetap berada pada pemerintah pusat. Dokumen ini juga membahas tentang pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah serta mekanisme pembinaan dan
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi humas dan protokoler. Ia mendefinisikan protokol dan keprotokolan serta merangkum lima ruang lingkup keprotokolan yaitu tata ruang, tata upacara, tata tempat, tata busana, dan tata warkat. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran penting protokoler dan fungsinya dalam menunjang keberhasilan acara.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. UU tersebut mengatur tentang standar pelayanan, hak-hak masyarakat, dan sanksi bagi penyelenggara pelayanan publik yang tidak memenuhi standar.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tata naskah dinas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Tata naskah dinas mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media komunikasi kedinasan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang tata persuratan dinas seperti pengelolaan surat masuk dan keluar, tingkat keamanan surat, kecepatan proses, pen
1. Produk hukum daerah adalah peraturan dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk mengatur urusan pemerintahan daerah.
2. Terdapat proses pembuatan yang harus dilalui mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, hingga pengundangan.
3. Peraturan daerah dan keputusan daerah harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Peraturan perundang-undangan membahas hakikat hukum, tujuan hukum, wilayah hukum, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan Indonesia, serta penyusunan dan unsur-unsur peraturan perundang-undangan."
Keputusan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Klaten menunjuk narasumber dan moderator untuk dua kegiatan, yaitu Forum Musyawarah Tingkat Desa tentang Keluarga Berencana dan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja.
Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara resmi dan kenegaraan yang meliputi tata tempat, upacara, dan penghormatan. Tata tempat mengatur urutan tempat pejabat negara dan pemerintah berdasarkan jabatan.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol dan pembawa acara di UPTD Puskesmas Kebumen I. Secara umum dibahas tentang pengertian protokol, protokoler, ruang lingkup keprotokolan yang mencakup tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan. Juga dibedakan antara pembawa acara dengan master of seremony, serta syarat-syarat menjadi protokoler. Diakhiri dengan contoh susunan acara resmi sepert
Dokumen tersebut membahas tentang protokol dan perkembangannya, meliputi pengertian protokol, sejarah, jenis kegiatan protokol, dan aktivitas protokoler seperti tata ruang, tata upacara, tata tempat, tata busana, dan tata warkat. Protokol merupakan norma yang mengatur pelaksanaan kegiatan resmi secara formal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai protokoler. Secara singkat, protokoler adalah aturan-aturan dan kebiasaan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan, dan etiket diplomatik. Protokoler juga mengatur berbagai aspek seperti tata ruang, tata tempat, tata upacara, tata busana, dan tata warkat dalam kegiatan resmi.
Dokumen tersebut membahas tentang keprotokolan, khususnya mengenai pengertian keprotokolan, ruang lingkupnya yang mencakup tata tempat, tata penghormatan, dan tata upacara. Juga membahas mengenai persiapan dan pelaksanaan kunjungan pejabat, termasuk penyambutan VIP, pengaturan tempat duduk, dan alat bantu tata tempat.
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Ardian Sufandi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian umum keprotokolan, asas-asas keprotokolan, unsur-unsur keprotokolan, ruang lingkup kegiatan keprotokolan, fungsi pokok keprotokolan, dan syarat-syarat menjadi petugas keprotokolan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar dan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan protokol.
Protokol merupakan serangkaian aturan keupacaraan dan tata krama yang mengatur berbagai kegiatan resmi secara tertulis maupun lisan. Protokol meliputi pengaturan acara, tata tempat, tata upacara, tata busana, dan administrasi surat menyurat.
Dokumen tersebut membahas tentang protokol dan komunikasi massa. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang latar belakang Zenal Aripin beserta riwayat pendidikan dan jabatannya di organisasi Pramuka, kemudian menjelaskan tentang konsep protokol dan etika komunikasi massa."
Tata Kelola Acara Kunjungan Tamu NegaraNoersal Samad
Dokumen ini merangkum perencanaan dan pelaksanaan acara kunjungan tamu negara, termasuk persiapan upacara penyambutan di bandara, jamuan makan malam kenegaraan, dan pertukaran hadiah antara tamu negara dan presiden.
Keputusan Menteri Sekretaris Negara membentuk Panitia Pelaksana Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2021 yang terdiri dari Ketua Pelaksana, Sekretaris, dan beberapa Ketua Bidang untuk mengoordinasikan pelaksanaan perayaan hari kemerdekaan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pentingnya protokol dan tatacara pengendalian majlis rasmi yang sepatutnya. Ia menjelaskan definisi protokol, unsur-unsur penting dalam penyediaan majlis rasmi seperti senarai jemputan, susunan tempat duduk, peranan juruacara, dan etiket sosial yang sepatutnya diikuti ketika menghadiri majlis rasmi.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
3. DESKRIPSI SINGKAT
wewenang dan kewajiban, tata tempat,
tata upacara, dan tata penghormatan,
serta pelaksanaan keprotokolan
4. HASIL BELAJAR:
Peserta dapat memahami
wewenang dan kewajiban, tata tempat, tata
upacara, dan tata penghormatan, serta
pelaksanaan keprotokolan dengan baik dan
benar
5. INDIKATOR HASIL BELAJAR :
Peserta dapat
menjelaskan
wewenang dan
kewajiban, tata tempat,
tata upacara, dan tata
penghormatan, serta
pelaksanaan
6.
7. PENGERTIAN DAN
SEJARAH PROTOKOL
Etimologis:
Protocol (Inggris), Protocole (Perancis),
Protocoll(um) (Latin), Protocollon (Yunani)
Artinya:
Halaman pertama yang dilekatkan pada
sebuah manuskrip atau naskah.
• “Sejalan perkembangannya, meliputi
keseluruhan naskah, terdiri dari catatan,
dokumen persetujuan, perjanjian, dll.
dalam lingkup secara nasional maupun
internasional.”
8. Secara Umum Protokoler adalah seluruh hal yang
mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik
dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat.
PENGERTIAN PROTOKOLER
9. Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan aturan dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata
Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang
sesuai dengan jabatan dan/
atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan,
atau masyarakat.
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN
PASAL 1 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2010
10. Persetujuan
Internasional
• KONVENSI WINA TAHUN 1961 TENTANG HUB. DIPLOMATIK
• KONVENSI WINA TAHUN 1963 TENTANG HUB. KONSULER
• PROTOCOL GUIDELINES DARI ORGANISASI INTERNASIONAL
Peraturan
Nasional
• UU No. 9/2010 tentang Keprotokolan
• PP No. 62/1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata
Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan
• UU No. 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri
• Keppres No. 32/1971 tentang Protokol Negara
Dasar Non-
Juridis
• ADAT ISTIADAT/KEBIASAAN SETEMPAT
• NILAI SOSIAL DAN BUDAYA
• ASAS TIMBAL BALIK/RESIPROSITAS
• KAIDAH AGAMA
• COMMON SENSE/LOGIKA UMUM
LANDASAN DAN
SUMBER HUKUM PROTOKOL
11. PUSAT
• Kepala Biri Hukum dan Humas
dalam hal ini Kepala Bagian
Humas /Kepala Sub Bagian
Protokol Kemenag . Boro
Hukum Dan Humas
mengkoordinasikan
keprotokolan dilingkungan
Kemenag
• Irjen, Dirjen dan Balitbang
Agama menjadi wewenamg dan
kewajiban bagian umum
masing-masing unit eselon I
WEWENANG DAN KEWAJIBAN
KEPROTOKOLAN
12. • Kabiro Adm Umum Akademik dan
kemahasiswaan dalam hal ini Kepala
bagian Umum
• Kepala bagian secretariat dalam hal ini
Kepal Sub bagian Humas
• Kepala Sub Bagian tata usaha
13. • Kepala Sub Bagian Tata Usaha
• (Jakarta, semarang, Makassar),
Kepala Sub Bagian tata usaha
• Kepala tata usaha
15. Acara Resmi adalah acara yang bersifat resmi yang
diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga
tinggi negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi
tertentu,dan dihadiri oleh pejabat negara atau
pemerintah serta undangan lainnya.
Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan
dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat,
dihadiri oleh presiden, serta pejabat negara dan
undangan lain
16. ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI
(1) Penyelenggaraan Acara Kenegaraan dan Acara Resmi
dilaksanakan sesuai dengan aturan Tata Tempat, Tata Upacara,
dan Tata Penghormatan.
(2) Acara Kenegaraan dan Acara Resmi dapat berupa upacara
bendera atau bukan upacara bendera.
(3) Dalam hal terjadi situasi dan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan terlaksananya atau berlangsungnya Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi, pelaksanaan acara dimaksud
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu tersebut.
(4) Penyesuaian pelaksanaan Acara Kenegaraan atau Acara Resmi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diputuskan oleh
inspektur upacara.
17. ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI
(1) Acara Kenegaraan diselenggarakan oleh Negara dan dilaksanakan
oleh panitia negara yang diketuai oleh menteri yang membidangi
urusan kesekretariatan negara.
(2) Dalam hal Acara Kenegaraan diselenggarakan di lingkungan
lembaga negara lain, pelaksanaannya dilakukan oleh
kesekretariatan lembaga Negara dimaksud berkoordinasi dengan
panitia Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penyelenggaraan acara kenegaraan dapat dilaksanakan di
Ibukota Negara Republik Indonesia atau di luar Ibukota Negara
Republik Indonesia.
18. ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI
(1) Penyelenggaraan Keprotokolan Acara Resmi dilaksanakan oleh
petugas protokol yang merupakan bagian dari kesekretariatan
lembaga negara dan/atau instansi pemerintahan.
(2) Penyelenggaraan Acara Resmi dilakukan oleh:
a. lembaga negara yang kewenangannya disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b. lembaga negara yang dibentuk dengan atau dalam Undang-
Undang;
c. kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian;
d. instansi pemerintah pusat dan daerah; dan
e. organisasi lain.
19. ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI
(3) Penyelenggaraan Acara Resmi diselenggarakan di Ibukota Negara
Republik Indonesia dan/atau dapat di luar Ibukota Negara
Republik Indonesia.
20. TATA TEMPAT :
Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan
Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional, serta
Tokoh Masyarakat tertentu dalam
Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi.
TATA UPACARA:
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi.
TATA PENGHORMATAN:
Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi
Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan
RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN
PASAL 4 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2010
22. TATA TEMPAT
Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
Negara asing dan/atau organisasi internasional,
Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi mendapat tempat sesuai dengan
pengaturan Tata Tempat.
23. Tata Tempat
Landasan Operasional adalah PP NO 62
Tahun 1990.
Hakekat tata tempat adalah :
Siapa Yang berhak didahulukan
Siapa yang mendapat hak menerima
prioritas dalam urutan tata tempat
Orang yang mendapat tempat
didahulukan karena jabatan,pangkat atau
derajat dalam pemerintah atau
masyarakat
24. Pedoman Umum Tata tempat
Orang yang paling berhak mendapat tata urutan
pertama/paling tinggi adalah mereka yang mempunyai
urutan paling depan.
Jika mereka berjajar,yang berada disebelah kanan dari
orang yang mendapat urutan tata tempat paling utama
dianggap lebih tinggi dari orang yang duduk disebelah
kirinya
Jika menghadap meja tempat utama adalah yang
menghadap ke pintu keluar dan tempat yang terakhir
adalah yang paling dekat dengan dengan pintu keluar
Apabila naik kendaraan pesawat naik paling akhir dan
turun paling dulu.Kapal Laut,mobil,kereta api Naik dan
Turun paling dulu.
Dalam hal kadatangan selalu paling akhir dan pulang
paling dulu
25. 1. JIKA MEREKA BERSEJAJAR MAKA
YANG SEBELAH KANAN DARI
ORANG YANG PALING UTAMA (1,2)
2. 2. JIKA JUMLAH GENAP(3,1,2,4)
3. JIKA GANJIL (4,2,1,3,5)
4. JIKA BERJAJAR PADA GARIS
LAINNYA (OTHER ROWS) DAPAT
DIGUNAKAN NOMOR URUT BIASA
(1,2,3,4,5 ATAU 4,3,2,1)
RUMUS TATA TEMPAT
27. 27
Upacara bendera hanya dapat dilaksanakan untuk Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi:
a. Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia;
b. hari besar nasional;
c. hari ulang tahun lahirnya lembaga negara;
d. hari ulang tahun lahirnya instansi pemerintah; dan
e. hari ulang tahun lahirnya provinsi dan kabupaten/kota.
TATA UPACARA: Upacara Bendera
28. Macam upacara yang memerlukan
pengaturan Protokol
Penerimaan Tamu Negara
Perjalanan Menteri,tamu setingkat
menteri
Pengaturan rapat/sidang/konperensi
Penyelenggaraan resepsi
Penyelenggaraan Upacara tertentu
seperti Hari Besar Nasional,Hari Amal
bakti Dep.Agama,Penandatanganan
Kerja Sama dll
29. Persiapan Upacara
Untuk melaksanakan kegiatan upacara diperlukan kelengkapan
suatu upacara seperti :
Undangan
Kelengkapan Upacara
Perlengkapan upacara
Urutan acara dalam upacara
Denah tempat upacara
Tempat duduk
Konsumsi
Kebersihan
Rapat kordinasi Persiapan
Gladi kotor dan gladi bersih
30. Kelengkapan Upacara
Pembina Upacara
Peserta Upacara
Pembawa Naskah
Pembawa Acara
Pembawa Kitab suci
Pembaca Doa
Pemimpin Lagu
Penerima Tamu
Petugas Keamanan
Penggerek Bendera
Pemimpin Upacara
Penanggung jawab Upacara
Pemimpin Barisan
31. Perlengkapan Upacara
Perlengkapan Upacara bendera
Tiang bendera dengan tali
Bendera
Mimbar Upacara
Naskah yang dibaca,Teks
pancasila,Teks pembukaan UUD
1945,P.P Korpri,Do’a
Pengeras suara
32. Perlengkapan Upacara Dalam
Ruangan
Bendera Merah Putih
Bendera Korpri
Bendera DEPAG
Bendera Organisasi
Podium
Naskah yang akan dibaca,SK,Berita Acara,Teks Do’a
Pengeras Suara
Lampu
Meja Kursi
Gambar Presiden/Wakil Presiden
Peralatan khusus,gong,gunting dll
Dekorasi
Buku Tamu
33. Perlengkapan Upacara Out
Door
Podium
Naskah yang dibaca
Pengeras suara
Lampu penerangan
Meja Kursi
Tenda
Peralatan khusus
Dekorasi
Buku Tamu
34. Perlengkapan Upacara seperti,tiang
bendera,tali,bendera,mimbar
upacara,naskah-naskah,lambang-
lambang upacara,Program atau urutan
acara dalam upacara dari pembukaan
sampai penutup,melaksanakan gladi.
35. Pelaksanaan Upacara
HUT PROKLAMASI 17 AGUSTUS
HAB DEPAG TGL 3 JANUARI
(buatlah susunan acara dan kelengkapan
upacara (mulai dari MC sampai dengan
pembaca doa) serta perlengkapan upacara)
Setiap petugas harus menuliskan fungsi
masing-masing dalam kertas yang dikalungkan.
36. SIMAK VIDEO BERIKUT
KIRA KIRA APAKAH ADA
YANG SALAH DI VIDEO
TERSEBUT?
37. (1) Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
negara asing dan/atau organisasi internasional, serta
Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau
Acara Resmi mendapat penghormatan.
(2) Penghormatan meliputi:
a. penghormatan dengan bendera negara;
b. penghormatan dengan lagu kebangsaan; dan/atau
c. bentuk penghormatan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Tata penghormatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
TATA PENGHORMATAN
39. KAIDAH KEPROTOKOLAN
Mengatur tata cara hubungan antar
seseorang, lembaga atau negara
Tata Aturan Kebiasaan Perjanjian Etiket
Kegiatan berjalan tertib dan lancar
sesuai dengan tata aturan dan
tujuan