SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
NEGARANEGARA
DANDAN
KONSTITUSIKONSTITUSI
OLEH : EKO BUDI S, S.H., M.H.
state ( bhs. Inggris)
staat (bhs. Jerman & Belanda)
etat (bhs. Prancis)
status/statum (bhs. Latin)
“keadaan yg tegak & tetap/ sesuatu
yg memiliki sifat-sifat yg tegak &
tetap”
Terminologi negara: organisasi
tertinggi diantara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-
cita untuk bersatu hidup didalam
daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat.
♦ Roger H. Soltau : “negara didefenisikan dengan alat (agency) atau
wewenang (agency) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama, atas nama masyarakat.”
♦ Harold J. Laski : “negara merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan
karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih
agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat ini.”
♦ Max Weber : “ negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.”
♦ Robert Mac Iver : “negara diartikan dengan asosiasi yang
menyelenggarakan penertiban didalam suatu masyarakat dalam suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.”
♦ Konsepsi Islam dengan mengacu pada al-Quran dan al-Sunnah, tidak
ditemukan rumuan tentang negara secara eksplisit, hanya saja didalam Al-
Quran dan al-Sunnah terdapat prinsip dasar bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Selain itu konsep Islam tentang negara berasal dari 2
paradigma : a) Paradigma tentang teori Khilafah, dipraktekan sesudah
Rasulullah Saw, merujuk pada masa Khulafaur al Rasyidun. b) Paradigma
bersumber pada teori Imamah dalam paham Islam Syiah
DEFINISI KONSTITUSI
HERMAN
HELLER
 DLM POLITIK SOSIOLOGIS : MENCERMINKAN KEHIDUPAN POLITIK DLM
MASY SBG SUATU KENYATAAN
 DLM YURIDIS : MRPK SATU KESATUAN KAIDAH YG HIDUP DLM MASY
SELANJUTNYA DIJADIKN SUATU KAIDAH HUKUM
 KONSTITUSI YG DITULIS DLM SUATU NASKAH SBG UU YG TINGGI YG
BERLAKU DLM SUATU NGR
K.C.
WHEARE
SBG KESELURUHAN SISTEM KETATANEGARAAN DLM SUATU NGR BERUPA
KUMPULAN PERATURAN YG MEMBENTUK, MENGATUR/ MEMERINTAH SUATU
NGR
PRAYUDI
ATMOSUDIRJO
 HASIL/ PRODUK SEJARAH & PROSES PERJUANGAN BANGSA YG
BERSANGKUTAN
 RUMUSAN DR FILSAFAT, CITA2, KEHENDAK & PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
 CERMIN DR JIWA, JLN PIKIRAN, MENTALITAS & BUDAYA SUATU BANGSA
DLM ARTI LUAS : HKM DASAR TERTULIS & TIDAK TERTULIS
DLM ARTI SEMPIT : TERTULIS (UUD)
NEGARA
DEMOKRASI
KONSTITUSIONAL
 MEMBATASI KEKUASAAN PEMERINTAH AGR TDK
SEMENA-MENA
 MENJAMIN HAK-HAK WARGA NEGARA
 MERUMUSKAN PELAKSANAAN KEKUASAAN YG
BERDAULAT
“Constitution” (bahasa inggris), “constitutie” (bahasa belanda), “constitutionel” (bahasa
prancis), “verfassung” (bahasa jerman), “constitutio” (bahasa latin), “fundamental laws”
(amerika serikat).
Undang-undang dasar (bahasa belanda grondwet). Perkataan wet diterjemahkan menjadi
undang-undang, dan grond berarti tanah/dasar
Istilah UUD (grondwet) adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan constitution
(konstitusi) memuat peraturan tertulis & yang tidak tertulis (L.J van apeldoorn)
Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi-konvensi kenegaraan
(ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan kedudukan organ-organ negara,
mengatur hubungan antara organ-organ negara itu, dan mengatur hubungan organ-
organ negara tersebut dengan warga negara. (Jimly Asshiddiqie)
Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat perhatian, karena
kekuasaan itu perlu diatur dan dibatasi sebagaimana mestinya.
1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi mencerminkan
kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.
2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan suatu kesatuan
kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu
kesatuan kaidah hukum.
3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang dasar. Konstitusi
adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang
tertinggi yang berlaku dalam suatu negara. .
GAGASAN TENTANG
KONSTISUSIONALISME
CIRI DARI ISI
KONSTITUSI NGR
Membatasi kekuasaan pemerintah/
penguasa agar tdk sewenang2
Menjamin hak2 dasar & kebebasan
WN
Penjelasan UUD 1945 “ Undang-undang suatu ngr
ialah hanya sebagian dari hukum dasar negara itu.
UUD ialah hukum dasar yg tertulis, sedang disamping
UUD tsb berlaku juga UUD tidak tertulis, yaitu
aturan2 dasar yg timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara,
meskipun tidak tertulis “
SEBAGAI HUKUM DASAR
DASAR KEHIDUPAN SUATU NEGARA
MEMUAT ATURAN TTG LEMBAGA
NEGARA
MENGATUR KEKUASAAN LEMBAGA
NEGARA
SEBAGAI HUKUM TERTINGGI
ATURAN YG TERDAPAT DALAM
KONSTITUSI SCR HIERARKI MPY
KEDUDUKAN TERTINGGI THDP
ATURAN2 LAINNYA
YG DIATUR DLM KONSTITUSI
oPEMBAGIAN KEKUASAAN, HUNUNGAN ANTAR LEMBAGA, HUBUNGAN
NEGARA DG WARGA NEGARA
oATURAN TSB DIJABARKAN LEBIH LANJUT PD ATURAN PERUNDANGAN
DIBAWAHNYA
MIRRIAM
BUDIARJO
(Dasar Ilmu
Politik)
KONSTITUSI /UU MEMUAT :
ORGANISASI NEGARA (MEMBAGI KEKUASAAN
EKSEKUTIF, LEGISLATIF & YUDIKATIF
HAM
PROSEDUR MENGUBAH UUD
MEMUAT LARANGAN / MENGUBAH SIFAT2 TTTDR
UUD
SIDANG BPUPKI
(TGL 29 MEI – 1 JUNI ‘45 DAN 16 JULI ’45)
RANCANGAN PEMBUKAAN & HKM DASAR NGR
SIDANG PPKI (18 AGST ’45)
1.MENGESAHKN RANCANGAN PEMBUKAAN & HUKUM DASAR NEGARA SBG UUD NKRI
2.MEMILIH Ir. SOEKARNO & Drs. MOH. HATTA SBG PRESIDEN & WAPRES
3.MEMBENTUK KOMOTE NASIONAL INDONESIA PUSAT UTK MEMBANTU PRESIDEN
1. Istilah “Hukum Dasar”  “UUD”
2. Kata “ Mukadimah”  “Pembukaan”
3. “ Dalam suatu hukum dasar “  “Dalam suatu UUD”
4. Diadakannya ketentuan ttg perubahan UUD yg
sebelumnya tdk ada
5. Rumusan “Ketuhanan dg kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk2 nya”  “ Ketuhanan YME”
PENETAPAN UUD ‘45
1.Pengesahan Pembukaan UUD ‘45 ( VI Alinea)
2.Pengesahan Batabg Tubuh UUD ‘45 ( XVI Bab, 37
Psl, 4 Psl Atrn Peralihan & 2 ayat Atrn Tambahan)
3.Bagian Penjelasan dimuat dlm Berita RI thn II No. 7
tgl 15 Feb ‘46 (Terdiri : Pembukaan , Batang tubuh,
Penjelasan)
UUD ‘45 BERLAKU DR TGL 18 AGT ‘45 S/D 27 DES ‘ 49
SEJAK SAAT ITU DIBERLAKUKAN KRIS ’49 KRN NGR
INDONESIA BERUBAH DR NGR KESATUAN MENJADI
SERIKAT / FEDERAL
1. Hal-hal yg sifatnya umum (kekuasaan dlm ngr & identitas ngr
2. Hal yg menyangkut lem-neg, hubungan antar lem-neg, fungsi, tugas, hak & kewenangan
3. Hal yg menyangkut hubungan antar negara dg warga negara (hak & kewajiban serta
HAM)
4. Konsepsi / cita ngr dlm berbagai bidang
5. Hal mengenai perubahan UUD
6. Ketentuan peralihan & transisi
BERSIFAT MEMBATASI KEKUASAAN
1.Pembatasan & Pengawasan Kekuasaan
Politik
2.Kontrol kekuasaan
3.Batasan ketetapan bg para penguasa
MENJAMIN PEMENUHAN HAK DASAR
1.Penentu/pembatas kekuasaan
2.Pengatur hubungan antar organ ngr
3.Pengatur hubungan antar organ ngr dg WN
4.Pemberi / sumber legitimasi thdp kekuasaan
Penyalur kewenangankpd organ ngr
5.Sarana pemersatu
6.Sarana pengendali masyarakat
7.Sarana perekayasaan & pembharuan
masyarakat
PONTIANAK
PROVINSI
KALBAR
PROVINSI
KALTENG
PALANGKARAYA
SAMPIT
BANJAR
MASIN
PROVINSI
KALSEL
PROVINSI
KALTIM
SAMARINDA
BALIKPAPAN
PALU
KENDARI
MAKASAR
PROVINSI
SULTENG
POSO
GORONTALO
MANADO
PROPINSI
SULUT
PROPINSI
GORONTALO
BANDA ACEH
PROVINSI
NAD
PROVINSI
SULSEL
MEDAN
PROVINSI
SUMUT
PEKAN BARU
PROVINSI
RIAU
PADANG
PROVINSI
SUMBAR
JAMBI
PROVINSI
JAMBI
BENGKULU
PROVINSI
BENGKULU
PALEMBANG
PROVINSI
SUMSEL
Bd.LAMPUNG
PROVINSI
LAMPUNG
P.PINANG
PROVINSI
BABEL
PROVINSI
SULTRA
SERANG
BANDUNG
SEMARANG SURABAYA
PROPINSI
JABAR
PROPINSI
DKI JAYA
PROPINSI
BANTEN
PROPINSI
JATENG
PROPINSI
JATIM
PROPINSI
D.I.Y
DENPASAR
PROPINSI
BALI
MATARAM
PROPINSI
NTB
KUPANG PROPINSI
NTT
TIMOR
LOROSAE
SORONG
PROVINSI
PAPUA BARAT
PROVINSI
PAPUA TENGAH
TIMIKA
PROVINSI
PAPUA TIMUR
JAYAPURA
TERNATE
PROVINSI
MALUKU UTARA
MALUKU
PROVINSI
MALUKU
MALAYSIA
BRUNEI
DARUSSALAM
MALAYSIA
SINGAPURA
LAUT JAWA
LAUT BANDA
LAUT ARU
LAUT SULAWESI
LAUT NATUNA
KEP SANGIHE
KEP TALAUD
18 AGT’ 45
S/D
27 DES’ 49
UUD 1945
 PEMBUKAAN ( IV ALENIA)
 BATANG TUBUH (XVI BAB, 37 PSL, 4 ATRN PERALIHAN, 2 AYAT
ATRN TAMBAHAN & PENJELASAN)
27 DES’49
S/D
17 AGT’ 50
UUD RIS
 VI BAB
 197 PASAL
 BEBARA BAGIAN
 BENTUK NGR : SERIKAT,
PEMERINTAHAN : REPUBLIK
 SISTEM PEMERINTAHAN :
PARLEMENTER
 KEPALA PEMERINTAHAN : PERDANA
MENTERI
17 AGT’ 50
S/D
5 JULI’59
UUDS
1950
 VI BAB
 146 PASAL
 BEBARA BAGIAN
 BENTUK NGR & PEMERINTAHAN :
REPUBLIK
 SISTEM PEMERINTAHAN :
PARLEMENTER
 ADANYA BADAN KONSTITUANTE YG
SUSUN UUD
5 JULI ‘59 DEKRIT
PRESIDEN
 MNETAPKN PEMBUBARAN
KONSTITUANTE
 MNETAPKN BERLAKU UUD
‘45
 MBENTUK MPRS & DPAS
5 JULI’59
S/D
SEKARANG
1 Lemahnya checks and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan
2
Executive heavy yakni kekuasaan dominan berada ditangan Presiden dengan
hak prerogatif dan kekuasaan legislatif
3 Pengaturan yang terlampau fleksibel (vide: pasal 7 UUD 1945 sebelum
amandemen)
4 Terbatasnya pengaturan hak-hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi
(1) Usul perubahan pasal-pasal UUD dpt diagendakan dlm sidang MPR apabila diajukan
oleh sekurang2nya 1/3 dari jml anggota MPR.
(2) Setiap usul perubahan pasal2 UUD diajukan scr tertulis & ditunjukkan dgn jelas
bagian yg diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3) Utk mengubah pasal2 UUD, sidang MPR dihadiri olh sekurang2nya 2/3 dr jml
anggota MPR
(4) Putusan utk mengubah pasal2 UUD dilakukan dgn persetujuan sekurang2nya
50%ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.
(5) Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dpt dilakukan perubahan
1. 25 butir tidak diubah
2. 46 butir diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya berjumlah
199 butir ketentuan
3. 174 ketentuan baru (> 300 % isi UUD 1945)
4. Lalu, dengan perubahan mendasar yang demikian, bagaimana dengan penamaan
UUD ?
1. 25 butir tidak diubah
2. 46 butir diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya berjumlah
199 butir ketentuan
3. 174 ketentuan baru (> 300 % isi UUD 1945)
4. Lalu, dengan perubahan mendasar yang demikian, bagaimana dengan penamaan
UUD ?
1. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sistematika, aspek kesejahteraan
& orisinalitasnya.
2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial.
4. Penjelasan UUD 1945 ditiadaka serta hal-hal normatif dalam penjelasan dimasukkan dalam
pasal-pasal.
5. Perubahan dilakukan dengancara “adendum”.
*) : Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999 // PAH III (25 orang)
**) : Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000 // PAH I (47 orang)
***) : Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001 // PAH I (51 orang)
****): PerubahanKeempat, disahkan10 Agustus2002 // PAH I (50 orang)
Total anggotaMPR yang terlibat
Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999
1.SU MPR tgl 14-21 Oktober1999
2.Terdiri dari 9 pasal : Ps. 5; Ps. 7 ;Ps.9; Ps.13; Ps.14; Ps.15; Ps.17; Ps.20 ;Ps.21.
3.Inti perubahan : Pergeseran kekuasaan Presiden yg dipandang terlampau kuat
(executive heavy)
Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000
1.SU MPR tgl 7-8 Agustus2000
2.Perubahan : 5 Bab & 25 pasal: Ps. 18; Ps. 18A; Ps. 18B ; Ps. 19 ; Ps.20 ; Ps.20A ;
Ps.22A ; Ps.22B ; BabIXA, Ps 25E; BabX, Ps. 26 ; Ps. 27; BabXA, Ps. 28A ; Ps.28B;
Ps.28C ; Ps.28D; Ps.28E ; Ps.28F ; Ps.28G ; Ps.28H ; Ps.28I ; Ps.28J ; BabXII, Ps. 30;
BabXV, Ps. 36A ; Ps.36B ; Ps.36C.
3.Inti Perubahan : Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia,
Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.
Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001
1.ST MPR tgl 1-9 November 2001
2.Perubahan 3 Bab & 22 Pasal: Ps. 1; Ps. 3 ; Ps.6 ; Ps.6A ; Ps.7A ; Ps.7B ; Ps.7C ; Ps.8 ;
Ps.11 ; Ps.17, BabVIIA, Ps. 22C ; Ps.22D ; BabVIIB, Ps. 22E ; Ps.23 ; Ps.23A ; Ps.23C ;
BabVIIIA, Ps. 23E ; Ps. 23F ; Ps.23G ; Ps.24 ; Ps.24A ; Ps.24B ; Ps.24C.
3.Inti Perubahan : Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan,
Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman
Perubahan Keempat, disahkan10 Agustus2002
1.ST MPR tgl 1-11 Agustus2002
2.Perubahan 2 Bab &13 Pasal: Ps. 2; Ps. 6A ; Ps.8 ; Ps. 11 ; Ps.16 ; Ps.23B ; Ps.23D ; Ps.24
; Ps. 31 ; Ps.32 ; BabXIV, Ps. 33 ; Ps.34 ; Ps.37.
3.Inti Perubahan : DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang,
perdamaian & perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan & kebudayaan,
perekonomiannasionaldankesejahteraansosial, perubahanUUD.
1. Mengurangi kekuasaan Presiden dgn cara mendistribusikan kekuasaan scr vertikal
& membagikan kekuasaan secara horisontal
2. Mengubah kekuasaan yg sentralistik ke arah desentralistik
3. Meningkatkan peran DPR melakukan pengawasan terhadap kekuasaan eksekutif
4. Mengubah struktu rkeanggotaan MPR dan menggunakan sistem bikameral dalam
pembuatan UU
5. Mengembalikan hak atas kedaulatan rakyat dengan pemilu langsung
6. Menjaga kekuasaan yg seimbang dg menerapkan mekanisme“check and balance
system”
7. Menata kembali sistem peradilan dan pranata lunak untuk memulihkan kepercayaan
pencari keadilan
8. Konstitusi yang rinci memuat HAM, kewajiban penyelenggara negara dan
pembatasan/ pengendalian kekuasaan
NEGARA FEDERAL
NGR YG DI DLMNYA TERDAPAT
NGR DISEBUT NGR BAGIAN
PEMERINTAHAN &
KEKUASAAN
FEDERAL & NGR BAGIAN
KEDUANYAN SEDERAJAT
SATU SAMA LAIN
NEGARA KESATUAN
NGR YG DI DLMNYA TDK
TERDAPAT NGR / TDK ADA NGR
BAGIAN
KEKUASAAN MENGATUR
DI TANGAN PEMERINTAH PUSAT
SBG KEKUASAAN TERTINGGI
PSL 1 (1) UUD 1945
“NGR INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN, YG BERBENTUK REPUBLIK“
MAKA HANYA ADA SEORANG KEPALA NGR, SATU UUD BERLAKU UTK
SELURUH WN & SATU PARLEMEN
SENTRALISASI : PEMERINTAH PUSAT MENGATUR & MENGURUS SEGALA URUSAN
PEMERINTAHAN DI SELURUH WILAYAH NGR ITU
DESENTRALISASI : PEMERINTAH PUSAT MENYERAHKAN SEBAGIAN KEKUASAANNNYA
KPD DAERAH2 YG ADA DI WILAYAH NGR ITU & MJD OTONOM DLM ARTI MMLK
KEKUASAAN & WEWENANG SENDIRI UTK MENGELOLA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DI DAERAH ITU
UUD 1945
(PSL 18)
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang
tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih
melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati, and Walikota masing-masing sebagai kepala
pemrintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara
demokratis.
5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan.
MONARKI/KERAJAAN
CARA PENGENGKATAN
KEPALA NEGARA MLL
PEWARISAN/TURUN TEMURUN
REPUBLIK
CARA PENGENGKATAN
KEPALA NEGARA MLL
PEMILIHAN
PSL 1 (1) UUD 1945
“NGR INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN, YG BERBENTUK REPUBLIK“
MAKA HANYA ADA SEORANG KEPALA NGR, SATU UUD BERLAKU UTK SELURUH WN &
SATU PARLEMEN
PSL 37 (5) UUD 1945
KHUSUS MENGENAI BENTUK NKRI TIDAK DAPAT DILAKUKAN PERUBAHAN
PARLEMENTER
BADAN EKSEKUTIF DIAWASI
LANGSUNG OLH BADAN
LEGISLATIF
PRESIDENSIL
EKSEKUTIF BERADA DILUAR
PENGAWASAN LANGSUNG
BADAN LEGISLATIF
Ciri-ciri
1.Parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh
rakyat melalui pemilihan umum. Kekuasaan besar parlemen meliputi  badan
perwakilan dan lembaga legislatif.
2.Anggota parlemen berasal dari partai politik yang mendapatkan kursi dalam
pemiihan umum. Semakin besar perolehan partai atau bahkan memenangkan
pemilu maka perwakilannya akan semakin banyak di parlemen.
3.Kabinet terdiri dari para menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Perdana
Menteri memegang kekuasaan eksekutif. Sebagian besar anggota kabinet
berasal dari parlemen.
4.Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Selama parlemen percaya
kepada kabinet maka kabinet dapat berumur panjang.
5.Kepala negara bukanlah kepala pemerintahan. Ia adalah simbol saja dari
negara tersebut.
6.Kepala negara dapat menjatuhkan parlemen dan mengadakan pemilu lagi.
 
Ciri-ciri
1.Presiden adalah penyelenggara negara. Presiden menjabat dua jabatan
sekaligus yaitu kepala negara dan kepala pemerintahan. Parlemen tidak memilih
presiden, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.
2.Menteri-menteri dipilih langsung oleh presiden menjadi sebuah kabinet yang
bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen
atau legislatif.
3.Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen secara presiden tidak
dipilih oleh parlemen.
4.Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
5.Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.
Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
6.Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
1. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar (Psl 4 (1))
2. Presiden memegang kekuasan membentuk undang-undang
dengan persetujuan Dewan Perwakilan rakyat.(Psl 5 (1))
3. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankn undang-undang sebagaimana mestinya (Psl 5 (2))
4. Presiden & Wapres dipilih dlm suatu pasangan scr langsung
olh rakyat (Psl 6A (1))
5. Presiden td dapat membekukan dan/ membubarkan DPR (Psl
7C)
6. Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan
darat, angkatan laut dan angkatan udara. (Psl 10)
7. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain. (Psl
11 (1))
8. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan
akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. (Psl
12)
9. Presiden mengankat duta & konsul (Psl 13)
10.Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi. (Psl 14)
11.Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan. (Psl 15)
12.Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara. Menteri-menteri itu
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (Psl 17 (1) (2))
13.Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan
umum. (Psl 19 (1))
14.Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk
undang-undang. (Psl 20 (1))
15.Dewan Perwakilian Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan. (Psl 20A (1))
SISTEM POLITIK DEMOKRASI
1.KEWENANGAN PEMERINTAH THDP WN TERBATAS
2.NGR TDK TURUT CAMPUR ATAS SEMUA ASPEK
KEHIDUPAN WARGANYA
3.WN DPT MENGATUR SENDIRI KEHIDUPANNYA
4.ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH
THDP RAKYATNYA ATAS APA SAJA YG DIJALANKAN
Bilamana Sistem Politik
Dikatakan DEMOKRASI
?
Ketika ngr tsb menganut
prinsip2 demokrasi dlm
penyelenggaraan ngr
SISTEM POLITIK OTORITER
1.KEWENANGAN PEMERINTAH THDP WN LUAS
2.NGR TURUT CAMPUR ATAS SEMUA ASPEK
KEHIDUPAN WARGANYA
3.WN TDK DPT MENGATUR SENDIRI KEHIDUPANNYA
4.TDK ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN
PEMERINTAH THDP RAKYATNYA ATAS APA SAJA YG
DIJALANKAN
Bilamana Sistem
Politik
Dikatakan OTORITER
?
Ketika ngr tsb menganut
prinsip2 Otoritarian dlm
penyelenggaraan ngr
SISTEM POLITIK PANCASILA

More Related Content

What's hot

ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiaYogi andreansyah
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaIlham W'ie
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanjimmy
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAIntan Irawati
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanRoberto Pecah
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 

What's hot (19)

Rule Of law
Rule Of lawRule Of law
Rule Of law
 
konstitusi dan uud
konstitusi dan uudkonstitusi dan uud
konstitusi dan uud
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Teori Konstitusi
Teori KonstitusiTeori Konstitusi
Teori Konstitusi
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
 
SISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIASISTEM HUKUM INDONESIA
SISTEM HUKUM INDONESIA
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
 
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIAJENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
JENIS DAN PROSEDUR PEMBUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahan
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 

Similar to KONSTITUSI NEGARA

UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraRizza Magfira
 
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptxPresentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptxAgilHadziq
 
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptxPresentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptxMaanFiz
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalFair Nurfachrizi
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiUniversitas Trisakti
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusiGozali Ghozi
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusiwowwwwwiii
 
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiAbitian Priya
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)sunnysidemochi
 

Similar to KONSTITUSI NEGARA (20)

Konstitusi
Konstitusi Konstitusi
Konstitusi
 
Konstitusi Negara
Konstitusi NegaraKonstitusi Negara
Konstitusi Negara
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptxPresentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
 
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptxPresentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
Presentasi Konstitusi dan Rule of Law.pptx
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUMTEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
 
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang KonstitusiPengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
Pengertian Dan Penjelasan Tentang Konstitusi
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 

More from Eko Budi

INTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptxINTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptxEko Budi
 
Wasbang spektra STIE MUH JAMBI
Wasbang spektra STIE MUH JAMBIWasbang spektra STIE MUH JAMBI
Wasbang spektra STIE MUH JAMBIEko Budi
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusiEko Budi
 
PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)Eko Budi
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)Eko Budi
 
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONALPANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONALEko Budi
 
Pengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKNPengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKNEko Budi
 

More from Eko Budi (7)

INTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptxINTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
INTRODUCING CRIMINOLGY.pptx
 
Wasbang spektra STIE MUH JAMBI
Wasbang spektra STIE MUH JAMBIWasbang spektra STIE MUH JAMBI
Wasbang spektra STIE MUH JAMBI
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
 
PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)
 
PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)PPKN (Identitas Nasional)
PPKN (Identitas Nasional)
 
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONALPANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SBG DASAR DAN IDEOLOGI NASIONAL
 
Pengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKNPengantar kuliah PPKN
Pengantar kuliah PPKN
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

KONSTITUSI NEGARA

  • 2. state ( bhs. Inggris) staat (bhs. Jerman & Belanda) etat (bhs. Prancis) status/statum (bhs. Latin) “keadaan yg tegak & tetap/ sesuatu yg memiliki sifat-sifat yg tegak & tetap” Terminologi negara: organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang mempunyai cita- cita untuk bersatu hidup didalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
  • 3. ♦ Roger H. Soltau : “negara didefenisikan dengan alat (agency) atau wewenang (agency) yang mengatur atau mengendalikan persoalan- persoalan bersama, atas nama masyarakat.” ♦ Harold J. Laski : “negara merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat ini.” ♦ Max Weber : “ negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.” ♦ Robert Mac Iver : “negara diartikan dengan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban didalam suatu masyarakat dalam suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.” ♦ Konsepsi Islam dengan mengacu pada al-Quran dan al-Sunnah, tidak ditemukan rumuan tentang negara secara eksplisit, hanya saja didalam Al- Quran dan al-Sunnah terdapat prinsip dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain itu konsep Islam tentang negara berasal dari 2 paradigma : a) Paradigma tentang teori Khilafah, dipraktekan sesudah Rasulullah Saw, merujuk pada masa Khulafaur al Rasyidun. b) Paradigma bersumber pada teori Imamah dalam paham Islam Syiah
  • 4. DEFINISI KONSTITUSI HERMAN HELLER  DLM POLITIK SOSIOLOGIS : MENCERMINKAN KEHIDUPAN POLITIK DLM MASY SBG SUATU KENYATAAN  DLM YURIDIS : MRPK SATU KESATUAN KAIDAH YG HIDUP DLM MASY SELANJUTNYA DIJADIKN SUATU KAIDAH HUKUM  KONSTITUSI YG DITULIS DLM SUATU NASKAH SBG UU YG TINGGI YG BERLAKU DLM SUATU NGR K.C. WHEARE SBG KESELURUHAN SISTEM KETATANEGARAAN DLM SUATU NGR BERUPA KUMPULAN PERATURAN YG MEMBENTUK, MENGATUR/ MEMERINTAH SUATU NGR PRAYUDI ATMOSUDIRJO  HASIL/ PRODUK SEJARAH & PROSES PERJUANGAN BANGSA YG BERSANGKUTAN  RUMUSAN DR FILSAFAT, CITA2, KEHENDAK & PERJUANGAN BANGSA INDONESIA  CERMIN DR JIWA, JLN PIKIRAN, MENTALITAS & BUDAYA SUATU BANGSA DLM ARTI LUAS : HKM DASAR TERTULIS & TIDAK TERTULIS DLM ARTI SEMPIT : TERTULIS (UUD) NEGARA DEMOKRASI KONSTITUSIONAL  MEMBATASI KEKUASAAN PEMERINTAH AGR TDK SEMENA-MENA  MENJAMIN HAK-HAK WARGA NEGARA  MERUMUSKAN PELAKSANAAN KEKUASAAN YG BERDAULAT
  • 5. “Constitution” (bahasa inggris), “constitutie” (bahasa belanda), “constitutionel” (bahasa prancis), “verfassung” (bahasa jerman), “constitutio” (bahasa latin), “fundamental laws” (amerika serikat). Undang-undang dasar (bahasa belanda grondwet). Perkataan wet diterjemahkan menjadi undang-undang, dan grond berarti tanah/dasar Istilah UUD (grondwet) adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan constitution (konstitusi) memuat peraturan tertulis & yang tidak tertulis (L.J van apeldoorn) Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi-konvensi kenegaraan (ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan kedudukan organ-organ negara, mengatur hubungan antara organ-organ negara itu, dan mengatur hubungan organ- organ negara tersebut dengan warga negara. (Jimly Asshiddiqie) Semua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan dibatasi sebagaimana mestinya. 1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan. 2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum. 3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara. .
  • 6. GAGASAN TENTANG KONSTISUSIONALISME CIRI DARI ISI KONSTITUSI NGR Membatasi kekuasaan pemerintah/ penguasa agar tdk sewenang2 Menjamin hak2 dasar & kebebasan WN
  • 7.
  • 8. Penjelasan UUD 1945 “ Undang-undang suatu ngr ialah hanya sebagian dari hukum dasar negara itu. UUD ialah hukum dasar yg tertulis, sedang disamping UUD tsb berlaku juga UUD tidak tertulis, yaitu aturan2 dasar yg timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis “
  • 9. SEBAGAI HUKUM DASAR DASAR KEHIDUPAN SUATU NEGARA MEMUAT ATURAN TTG LEMBAGA NEGARA MENGATUR KEKUASAAN LEMBAGA NEGARA SEBAGAI HUKUM TERTINGGI ATURAN YG TERDAPAT DALAM KONSTITUSI SCR HIERARKI MPY KEDUDUKAN TERTINGGI THDP ATURAN2 LAINNYA YG DIATUR DLM KONSTITUSI oPEMBAGIAN KEKUASAAN, HUNUNGAN ANTAR LEMBAGA, HUBUNGAN NEGARA DG WARGA NEGARA oATURAN TSB DIJABARKAN LEBIH LANJUT PD ATURAN PERUNDANGAN DIBAWAHNYA MIRRIAM BUDIARJO (Dasar Ilmu Politik) KONSTITUSI /UU MEMUAT : ORGANISASI NEGARA (MEMBAGI KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF & YUDIKATIF HAM PROSEDUR MENGUBAH UUD MEMUAT LARANGAN / MENGUBAH SIFAT2 TTTDR UUD
  • 10. SIDANG BPUPKI (TGL 29 MEI – 1 JUNI ‘45 DAN 16 JULI ’45) RANCANGAN PEMBUKAAN & HKM DASAR NGR SIDANG PPKI (18 AGST ’45) 1.MENGESAHKN RANCANGAN PEMBUKAAN & HUKUM DASAR NEGARA SBG UUD NKRI 2.MEMILIH Ir. SOEKARNO & Drs. MOH. HATTA SBG PRESIDEN & WAPRES 3.MEMBENTUK KOMOTE NASIONAL INDONESIA PUSAT UTK MEMBANTU PRESIDEN 1. Istilah “Hukum Dasar”  “UUD” 2. Kata “ Mukadimah”  “Pembukaan” 3. “ Dalam suatu hukum dasar “  “Dalam suatu UUD” 4. Diadakannya ketentuan ttg perubahan UUD yg sebelumnya tdk ada 5. Rumusan “Ketuhanan dg kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk2 nya”  “ Ketuhanan YME” PENETAPAN UUD ‘45 1.Pengesahan Pembukaan UUD ‘45 ( VI Alinea) 2.Pengesahan Batabg Tubuh UUD ‘45 ( XVI Bab, 37 Psl, 4 Psl Atrn Peralihan & 2 ayat Atrn Tambahan) 3.Bagian Penjelasan dimuat dlm Berita RI thn II No. 7 tgl 15 Feb ‘46 (Terdiri : Pembukaan , Batang tubuh, Penjelasan) UUD ‘45 BERLAKU DR TGL 18 AGT ‘45 S/D 27 DES ‘ 49 SEJAK SAAT ITU DIBERLAKUKAN KRIS ’49 KRN NGR INDONESIA BERUBAH DR NGR KESATUAN MENJADI SERIKAT / FEDERAL
  • 11. 1. Hal-hal yg sifatnya umum (kekuasaan dlm ngr & identitas ngr 2. Hal yg menyangkut lem-neg, hubungan antar lem-neg, fungsi, tugas, hak & kewenangan 3. Hal yg menyangkut hubungan antar negara dg warga negara (hak & kewajiban serta HAM) 4. Konsepsi / cita ngr dlm berbagai bidang 5. Hal mengenai perubahan UUD 6. Ketentuan peralihan & transisi BERSIFAT MEMBATASI KEKUASAAN 1.Pembatasan & Pengawasan Kekuasaan Politik 2.Kontrol kekuasaan 3.Batasan ketetapan bg para penguasa MENJAMIN PEMENUHAN HAK DASAR 1.Penentu/pembatas kekuasaan 2.Pengatur hubungan antar organ ngr 3.Pengatur hubungan antar organ ngr dg WN 4.Pemberi / sumber legitimasi thdp kekuasaan Penyalur kewenangankpd organ ngr 5.Sarana pemersatu 6.Sarana pengendali masyarakat 7.Sarana perekayasaan & pembharuan masyarakat
  • 12. PONTIANAK PROVINSI KALBAR PROVINSI KALTENG PALANGKARAYA SAMPIT BANJAR MASIN PROVINSI KALSEL PROVINSI KALTIM SAMARINDA BALIKPAPAN PALU KENDARI MAKASAR PROVINSI SULTENG POSO GORONTALO MANADO PROPINSI SULUT PROPINSI GORONTALO BANDA ACEH PROVINSI NAD PROVINSI SULSEL MEDAN PROVINSI SUMUT PEKAN BARU PROVINSI RIAU PADANG PROVINSI SUMBAR JAMBI PROVINSI JAMBI BENGKULU PROVINSI BENGKULU PALEMBANG PROVINSI SUMSEL Bd.LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG P.PINANG PROVINSI BABEL PROVINSI SULTRA SERANG BANDUNG SEMARANG SURABAYA PROPINSI JABAR PROPINSI DKI JAYA PROPINSI BANTEN PROPINSI JATENG PROPINSI JATIM PROPINSI D.I.Y DENPASAR PROPINSI BALI MATARAM PROPINSI NTB KUPANG PROPINSI NTT TIMOR LOROSAE SORONG PROVINSI PAPUA BARAT PROVINSI PAPUA TENGAH TIMIKA PROVINSI PAPUA TIMUR JAYAPURA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA MALUKU PROVINSI MALUKU MALAYSIA BRUNEI DARUSSALAM MALAYSIA SINGAPURA LAUT JAWA LAUT BANDA LAUT ARU LAUT SULAWESI LAUT NATUNA KEP SANGIHE KEP TALAUD 18 AGT’ 45 S/D 27 DES’ 49 UUD 1945  PEMBUKAAN ( IV ALENIA)  BATANG TUBUH (XVI BAB, 37 PSL, 4 ATRN PERALIHAN, 2 AYAT ATRN TAMBAHAN & PENJELASAN) 27 DES’49 S/D 17 AGT’ 50 UUD RIS  VI BAB  197 PASAL  BEBARA BAGIAN  BENTUK NGR : SERIKAT, PEMERINTAHAN : REPUBLIK  SISTEM PEMERINTAHAN : PARLEMENTER  KEPALA PEMERINTAHAN : PERDANA MENTERI 17 AGT’ 50 S/D 5 JULI’59 UUDS 1950  VI BAB  146 PASAL  BEBARA BAGIAN  BENTUK NGR & PEMERINTAHAN : REPUBLIK  SISTEM PEMERINTAHAN : PARLEMENTER  ADANYA BADAN KONSTITUANTE YG SUSUN UUD 5 JULI ‘59 DEKRIT PRESIDEN  MNETAPKN PEMBUBARAN KONSTITUANTE  MNETAPKN BERLAKU UUD ‘45  MBENTUK MPRS & DPAS 5 JULI’59 S/D SEKARANG
  • 13. 1 Lemahnya checks and balances pada institusi-institusi ketatanegaraan 2 Executive heavy yakni kekuasaan dominan berada ditangan Presiden dengan hak prerogatif dan kekuasaan legislatif 3 Pengaturan yang terlampau fleksibel (vide: pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen) 4 Terbatasnya pengaturan hak-hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi (1) Usul perubahan pasal-pasal UUD dpt diagendakan dlm sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang2nya 1/3 dari jml anggota MPR. (2) Setiap usul perubahan pasal2 UUD diajukan scr tertulis & ditunjukkan dgn jelas bagian yg diusulkan untuk diubah beserta alasannya. (3) Utk mengubah pasal2 UUD, sidang MPR dihadiri olh sekurang2nya 2/3 dr jml anggota MPR (4) Putusan utk mengubah pasal2 UUD dilakukan dgn persetujuan sekurang2nya 50%ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR. (5) Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dpt dilakukan perubahan
  • 14. 1. 25 butir tidak diubah 2. 46 butir diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya berjumlah 199 butir ketentuan 3. 174 ketentuan baru (> 300 % isi UUD 1945) 4. Lalu, dengan perubahan mendasar yang demikian, bagaimana dengan penamaan UUD ? 1. 25 butir tidak diubah 2. 46 butir diubah/ditambah dengan ketentuan lainnya sehingga seluruhnya berjumlah 199 butir ketentuan 3. 174 ketentuan baru (> 300 % isi UUD 1945) 4. Lalu, dengan perubahan mendasar yang demikian, bagaimana dengan penamaan UUD ? 1. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sistematika, aspek kesejahteraan & orisinalitasnya. 2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 3. Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial. 4. Penjelasan UUD 1945 ditiadaka serta hal-hal normatif dalam penjelasan dimasukkan dalam pasal-pasal. 5. Perubahan dilakukan dengancara “adendum”. *) : Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999 // PAH III (25 orang) **) : Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000 // PAH I (47 orang) ***) : Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001 // PAH I (51 orang) ****): PerubahanKeempat, disahkan10 Agustus2002 // PAH I (50 orang) Total anggotaMPR yang terlibat
  • 15. Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999 1.SU MPR tgl 14-21 Oktober1999 2.Terdiri dari 9 pasal : Ps. 5; Ps. 7 ;Ps.9; Ps.13; Ps.14; Ps.15; Ps.17; Ps.20 ;Ps.21. 3.Inti perubahan : Pergeseran kekuasaan Presiden yg dipandang terlampau kuat (executive heavy) Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000 1.SU MPR tgl 7-8 Agustus2000 2.Perubahan : 5 Bab & 25 pasal: Ps. 18; Ps. 18A; Ps. 18B ; Ps. 19 ; Ps.20 ; Ps.20A ; Ps.22A ; Ps.22B ; BabIXA, Ps 25E; BabX, Ps. 26 ; Ps. 27; BabXA, Ps. 28A ; Ps.28B; Ps.28C ; Ps.28D; Ps.28E ; Ps.28F ; Ps.28G ; Ps.28H ; Ps.28I ; Ps.28J ; BabXII, Ps. 30; BabXV, Ps. 36A ; Ps.36B ; Ps.36C. 3.Inti Perubahan : Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001 1.ST MPR tgl 1-9 November 2001 2.Perubahan 3 Bab & 22 Pasal: Ps. 1; Ps. 3 ; Ps.6 ; Ps.6A ; Ps.7A ; Ps.7B ; Ps.7C ; Ps.8 ; Ps.11 ; Ps.17, BabVIIA, Ps. 22C ; Ps.22D ; BabVIIB, Ps. 22E ; Ps.23 ; Ps.23A ; Ps.23C ; BabVIIIA, Ps. 23E ; Ps. 23F ; Ps.23G ; Ps.24 ; Ps.24A ; Ps.24B ; Ps.24C. 3.Inti Perubahan : Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman
  • 16. Perubahan Keempat, disahkan10 Agustus2002 1.ST MPR tgl 1-11 Agustus2002 2.Perubahan 2 Bab &13 Pasal: Ps. 2; Ps. 6A ; Ps.8 ; Ps. 11 ; Ps.16 ; Ps.23B ; Ps.23D ; Ps.24 ; Ps. 31 ; Ps.32 ; BabXIV, Ps. 33 ; Ps.34 ; Ps.37. 3.Inti Perubahan : DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang, perdamaian & perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan & kebudayaan, perekonomiannasionaldankesejahteraansosial, perubahanUUD. 1. Mengurangi kekuasaan Presiden dgn cara mendistribusikan kekuasaan scr vertikal & membagikan kekuasaan secara horisontal 2. Mengubah kekuasaan yg sentralistik ke arah desentralistik 3. Meningkatkan peran DPR melakukan pengawasan terhadap kekuasaan eksekutif 4. Mengubah struktu rkeanggotaan MPR dan menggunakan sistem bikameral dalam pembuatan UU 5. Mengembalikan hak atas kedaulatan rakyat dengan pemilu langsung 6. Menjaga kekuasaan yg seimbang dg menerapkan mekanisme“check and balance system” 7. Menata kembali sistem peradilan dan pranata lunak untuk memulihkan kepercayaan pencari keadilan 8. Konstitusi yang rinci memuat HAM, kewajiban penyelenggara negara dan pembatasan/ pengendalian kekuasaan
  • 17. NEGARA FEDERAL NGR YG DI DLMNYA TERDAPAT NGR DISEBUT NGR BAGIAN PEMERINTAHAN & KEKUASAAN FEDERAL & NGR BAGIAN KEDUANYAN SEDERAJAT SATU SAMA LAIN NEGARA KESATUAN NGR YG DI DLMNYA TDK TERDAPAT NGR / TDK ADA NGR BAGIAN KEKUASAAN MENGATUR DI TANGAN PEMERINTAH PUSAT SBG KEKUASAAN TERTINGGI PSL 1 (1) UUD 1945 “NGR INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN, YG BERBENTUK REPUBLIK“ MAKA HANYA ADA SEORANG KEPALA NGR, SATU UUD BERLAKU UTK SELURUH WN & SATU PARLEMEN SENTRALISASI : PEMERINTAH PUSAT MENGATUR & MENGURUS SEGALA URUSAN PEMERINTAHAN DI SELURUH WILAYAH NGR ITU DESENTRALISASI : PEMERINTAH PUSAT MENYERAHKAN SEBAGIAN KEKUASAANNNYA KPD DAERAH2 YG ADA DI WILAYAH NGR ITU & MJD OTONOM DLM ARTI MMLK KEKUASAAN & WEWENANG SENDIRI UTK MENGELOLA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DI DAERAH ITU
  • 18. UUD 1945 (PSL 18) 1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. 2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. 3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. 4. Gubernur, Bupati, and Walikota masing-masing sebagai kepala pemrintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. 5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. 6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
  • 19. MONARKI/KERAJAAN CARA PENGENGKATAN KEPALA NEGARA MLL PEWARISAN/TURUN TEMURUN REPUBLIK CARA PENGENGKATAN KEPALA NEGARA MLL PEMILIHAN PSL 1 (1) UUD 1945 “NGR INDONESIA IALAH NEGARA KESATUAN, YG BERBENTUK REPUBLIK“ MAKA HANYA ADA SEORANG KEPALA NGR, SATU UUD BERLAKU UTK SELURUH WN & SATU PARLEMEN PSL 37 (5) UUD 1945 KHUSUS MENGENAI BENTUK NKRI TIDAK DAPAT DILAKUKAN PERUBAHAN PARLEMENTER BADAN EKSEKUTIF DIAWASI LANGSUNG OLH BADAN LEGISLATIF PRESIDENSIL EKSEKUTIF BERADA DILUAR PENGAWASAN LANGSUNG BADAN LEGISLATIF
  • 20. Ciri-ciri 1.Parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Kekuasaan besar parlemen meliputi  badan perwakilan dan lembaga legislatif. 2.Anggota parlemen berasal dari partai politik yang mendapatkan kursi dalam pemiihan umum. Semakin besar perolehan partai atau bahkan memenangkan pemilu maka perwakilannya akan semakin banyak di parlemen. 3.Kabinet terdiri dari para menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Perdana Menteri memegang kekuasaan eksekutif. Sebagian besar anggota kabinet berasal dari parlemen. 4.Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Selama parlemen percaya kepada kabinet maka kabinet dapat berumur panjang. 5.Kepala negara bukanlah kepala pemerintahan. Ia adalah simbol saja dari negara tersebut. 6.Kepala negara dapat menjatuhkan parlemen dan mengadakan pemilu lagi.  
  • 21. Ciri-ciri 1.Presiden adalah penyelenggara negara. Presiden menjabat dua jabatan sekaligus yaitu kepala negara dan kepala pemerintahan. Parlemen tidak memilih presiden, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis. 2.Menteri-menteri dipilih langsung oleh presiden menjadi sebuah kabinet yang bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif. 3.Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen secara presiden tidak dipilih oleh parlemen. 4.Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer. 5.Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat. 6.Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
  • 22. 1. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar (Psl 4 (1)) 2. Presiden memegang kekuasan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan rakyat.(Psl 5 (1)) 3. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankn undang-undang sebagaimana mestinya (Psl 5 (2)) 4. Presiden & Wapres dipilih dlm suatu pasangan scr langsung olh rakyat (Psl 6A (1)) 5. Presiden td dapat membekukan dan/ membubarkan DPR (Psl 7C) 6. Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. (Psl 10) 7. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain. (Psl 11 (1))
  • 23. 8. Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. (Psl 12) 9. Presiden mengankat duta & konsul (Psl 13) 10.Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi. (Psl 14) 11.Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan. (Psl 15) 12.Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (Psl 17 (1) (2)) 13.Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (Psl 19 (1)) 14.Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. (Psl 20 (1)) 15.Dewan Perwakilian Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. (Psl 20A (1))
  • 24. SISTEM POLITIK DEMOKRASI 1.KEWENANGAN PEMERINTAH THDP WN TERBATAS 2.NGR TDK TURUT CAMPUR ATAS SEMUA ASPEK KEHIDUPAN WARGANYA 3.WN DPT MENGATUR SENDIRI KEHIDUPANNYA 4.ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH THDP RAKYATNYA ATAS APA SAJA YG DIJALANKAN Bilamana Sistem Politik Dikatakan DEMOKRASI ? Ketika ngr tsb menganut prinsip2 demokrasi dlm penyelenggaraan ngr SISTEM POLITIK OTORITER 1.KEWENANGAN PEMERINTAH THDP WN LUAS 2.NGR TURUT CAMPUR ATAS SEMUA ASPEK KEHIDUPAN WARGANYA 3.WN TDK DPT MENGATUR SENDIRI KEHIDUPANNYA 4.TDK ADANYA PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH THDP RAKYATNYA ATAS APA SAJA YG DIJALANKAN Bilamana Sistem Politik Dikatakan OTORITER ? Ketika ngr tsb menganut prinsip2 Otoritarian dlm penyelenggaraan ngr SISTEM POLITIK PANCASILA