Terdapat 5 uji asumsi klasik yang perlu dilakukan untuk model regresi, yaitu: (1) multikolinearitas, (2) autokorelasi, (3) heteroskedastisitas, (4) normalitas, dan (5) linearitas. Hasil uji pada contoh penelitian menunjukkan bahwa model regresi memenuhi semua asumsi klasik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dimana barang hanya diproduksi sesuai permintaan dan jumlah yang dibutuhkan konsumen. JIT bertujuan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang tepat pada waktunya berdasarkan permintaan. Dokumen juga membahas manfaat penerapan JIT seperti pengurangan biaya persediaan, peningkatan kualitas dan layanan konsumen.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Terdapat 5 uji asumsi klasik yang perlu dilakukan untuk model regresi, yaitu: (1) multikolinearitas, (2) autokorelasi, (3) heteroskedastisitas, (4) normalitas, dan (5) linearitas. Hasil uji pada contoh penelitian menunjukkan bahwa model regresi memenuhi semua asumsi klasik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dimana barang hanya diproduksi sesuai permintaan dan jumlah yang dibutuhkan konsumen. JIT bertujuan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang tepat pada waktunya berdasarkan permintaan. Dokumen juga membahas manfaat penerapan JIT seperti pengurangan biaya persediaan, peningkatan kualitas dan layanan konsumen.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peramalan permintaan yang merupakan seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa di masa depan berdasarkan data historis.
2. Ada beberapa metode peramalan yang dibahas yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif meliputi pendapat ahli sedangkan kuantitatif menggunakan model matematika.
3. Peramalan dibedakan ber
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Dokumen tersebut berisi materi pelajaran Riset Operasi yang mencakup pengertian riset operasi, program linear metode grafik dan contoh soal. Topik utama yang disajikan adalah program linear untuk menyelesaikan masalah maksimisasi dan minimisasi menggunakan metode grafik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perbaikan kualitas seperti diagram Pareto, histogram, lembar pengecekan, analisis matriks, diagram sebab akibat, diagram alir, peta kendali, dan metode Taguchi.
2. Metode-metode tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab, dan memperbaiki proses.
3. Metode Taguchi sangat efektif
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
1) Studi kasus menerapkan Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses pengemasan primer minuman cranberry.
2) Kualitas output bervariasi karena tidak ada SOP dan keterampilan operator rendah.
3) Perbaikan meliputi membuat SOP penanganan material, pelatihan operasi mesin, dan SOP pengaturan mesin.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peramalan permintaan yang merupakan seni dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi peristiwa di masa depan berdasarkan data historis.
2. Ada beberapa metode peramalan yang dibahas yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif meliputi pendapat ahli sedangkan kuantitatif menggunakan model matematika.
3. Peramalan dibedakan ber
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Dokumen tersebut berisi materi pelajaran Riset Operasi yang mencakup pengertian riset operasi, program linear metode grafik dan contoh soal. Topik utama yang disajikan adalah program linear untuk menyelesaikan masalah maksimisasi dan minimisasi menggunakan metode grafik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perbaikan kualitas seperti diagram Pareto, histogram, lembar pengecekan, analisis matriks, diagram sebab akibat, diagram alir, peta kendali, dan metode Taguchi.
2. Metode-metode tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab, dan memperbaiki proses.
3. Metode Taguchi sangat efektif
Six Sigma adalah metode manajemen kualitas yang berfokus pada pengendalian proses produksi untuk mengurangi cacat. Metode ini menggunakan pendekatan statistik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab masalah melalui lima tahapan (DMAIC): mendefinisikan masalah, mengukur, menganalisis, meningkatkan, dan mengendalikan proses. Penerapan Six Sigma oleh Motorola berhasil mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk
Teknik-teknik perbaikan kualitas yang disebutkan dalam dokumen tersebut meliputi diagram Pareto, histogram, lembar pengecekan, analisis matriks, diagram sebab akibat, diagram alir, peta kendali, diagram batang dan daun, diagram titik, serta metode Taguchi. Masing-masing teknik memiliki kegunaan untuk menganalisis masalah dan merencanakan perbaikan kualitas.
Dokumen tersebut membahas evaluasi reliabilitas unit superheater, desuperheater, dan exhaust damper pada HRSG 3.1 di PT PJB UP Gresik dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif dihitung nilai reliabilitas, tingkat kegagalan, maintainabilitas, dan ketersediaan untuk masing-masing komponen. Sedangkan secara kualitatif dilakukan analisis penyebab kegagalan melalui wawancara dan diagram RCFA unt
Dokumen tersebut membahas tujuh alat bantu kualitas (QC tools) yang sering digunakan untuk menganalisis dan meningkatkan proses, yaitu stratifikasi, lembar data, grafik, diagram Pareto, histogram, diagram Ishikawa, dan diagram Tebar. Setiap alat dijelaskan fungsi dan cara pembuatannya."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk atau proses, penyebab kegagalan, dan efek kegagalan. Terdapat tiga jenis FMEA yaitu FMEA sistem, desain, dan proses. FMEA bertujuan untuk meningkatkan desain dan proses manufaktur dengan mengidentifikasi masalah potensial. FMEA melibatkan penilaian tingkat kepar
This problem involves designing a gear drive system to meet specific power, speed, and ratio requirements.
1. The key specifications are: 15 kW power at 1200 rpm driving a compressor at 300 rpm, with a gear ratio of 4:1. The shafts are 400mm apart. The pinion is forged steel with 210 MPa allowable stress, and the gear is cast steel with 140 MPa stress.
2. A two-stage gear train layout is proposed to achieve a 9:1 ratio from an input of 960 rpm to transmit 2 kW power. The shafts are 200mm apart with coaxial input/output.
3. The solution involves calculating the module, pitch diameter, number
Machine design, machine element, Belt drives and chain drives, selection of Belt - sheave and chain - sprocket, perancangan elemen mesin, transmisi sabuk dan rantai, pemilihan sabuk-puli dan rantai-sproket
A document discusses various types of brakes, including block or shoe brakes, band brakes, and internal expanding brakes. It provides examples to calculate braking torque, normal force, tension in brake bands, and forces required to stop motion. It explains factors like coefficient of friction, drum diameter, angle of contact, and fulcrum position impact brake design and performance. Design considerations include making brakes self-energizing without becoming self-locking. Materials and dimensions are selected based on stresses, pressures, and ability to dissipate heat from absorbed energy.
The document discusses different types of clutches including positive clutches, friction clutches, and centrifugal clutches. It provides details on disc clutches, cone clutches, and centrifugal clutches. Disc clutches are one of the most common types of friction clutches and transmit torque through the friction between two or more contact surfaces. The document includes examples calculating torque transmission and determining design parameters for disc and centrifugal clutches.
Rolling Contact Bearing, Selection of Rolling Contact Bearings, Machine Element Design, Bantalan Gelinding, Pemilihan Bantalan Gelinding, Perancangan Elemen Mesin
This document provides information on bearings, including their history, classification, materials used, lubrication types, and design procedures. It discusses how bearings are designed to reduce friction, carry loads, and guide moving parts. The key types are described as radial or thrust bearings, and sliding or rolling contact bearings. Common materials include babbitt metals, bronzes, cast iron, silver, and non-metallic options. Design of journal bearings involves calculating parameters like load capacity, pressure, clearance, heat generation and dissipation. An example at the end illustrates the full design process.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
2. • Pengendalian Proses Statistik
• Statistik Dasar
• Diagram Kontrol
• Diagram Kontrol untuk Atribut
• Diagram Kontrol untuk Variabel
• Pola Bagan Kontrol
• SPC dengan Excel dan OM Tools
• Kemampuan Proses
3. Pengendalian Proses Statistik (SPC)
• Pengendalian Proses Statistik
• memantau proses produksi
untuk mendeteksi dan
mencegah kualitas yang buruk
• Sampel
• sebagian jumlah produk yang
digunakan untuk proses inspeksi
• Diagram Kontrol
• Proses produksi harus berada
dalam batas kontrol statistik
BKA
BKB
4. Variabilitas Proses
• Acak
• melekat dalam sebuah
proses
• tergantung pada
peralatan dan mesin,
teknik, operator, dan
sistem pengukuran
• kejadian “natural”
• Tidak Acak
• penyebab khusus
• dapat diidentifikasi dan
diperbaiki
• termasuk peralatan yang
tidak disesuaikan, bahan
rusak, perubahan suku
cadang atau bahan,
mesin atau peralatan
yang rusak, kelelahan
operator atau metode
kerja yang buruk, atau
kesalahan karena
kurangnya pelatihan.
5. SPC dalam Manajemen Mutu
• Fungsi Menggunakan SPC
• Apakah proses terkontrol?
• Identifikasi masalah untuk melakukan
perbaikan
• Berkontribusi pada tujuan TQM untuk terus
melakukan perbaikan
6. Ukuran Mutu:
Atribut dan Variabel
• Atribut
• Karakteristik yang dievaluasi dengan respon
diskrit
• baik / buruk; ya / tidak; benar / salah
• Ukuran variabel
• Karakteristik yang kontinu dan bisa diukur
• Berat, panjang, tegangan, volume
7. SPC untuk Jasa Pelayan
• Sifat cacat (defect) berbeda dalam pelayanan
jasa
• Service defect adalah kegagalan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan
• Memantau waktu pelayanan dan kepuasan
pelanggan
8. SPC untuk Jasa Pelayan
• Rumah sakit
• ketepatan waktu & kecepatan perawatan, tanggapan staf
terhadap permintaan, akurasi tes laboratorium, kebersihan,
kesopanan, keakuratan dokumen, kecepatan administrasi
masuk & keluar rawat inap
• Toko grosir
• Waktu tunggu untuk pembayaran di kasir, frekuensi kontrol
stok barang, kualitas makanan, kebersihan, keluhan
pelanggan
• Penerbangan
• penundaan penerbangan, penanganan bagasi & bagasi
yang hilang, waktu tunggu di loket tiket & check-in,
kesopanan agen & petugas pramugari, informasi
penerbangan yang akurat, kebersihan kabin & perawatan
9. SPC untuk Jasa Pelayan
• Restoran cepat saji
• waktu tunggu untuk layanan, keluhan pelanggan,
kebersihan, kualitas makanan, ketertiban, sopan santun
karyawan
• Penjualan melalui katalog
• ketepatan pesanan, pengetahuan operator & kesopanan,
pengemasan, waktu pengiriman, waktu tunggu pesanan
melalui telepon
• Perusahaan asuransi
• akurasi penagihan, ketepatan waktu pemrosesan klaim,
ketersediaan agen & waktu respon
10. Statistik Dasar
• Mean atau titik tengah atau biasa disebut rata-
rata
• adalah jumlah data dibagi banyak data
• Contoh: hasil pengukuran panjang (mm): 25,06;
25,03; 25.08; 25,05; 25,03
n
x
n
i
ix
1
05,25
5
25,125
5
03,2505,2508,2503,2506,25
x
x
x
11. Statistik Dasar
• Range atau rentang atau jangkauan
• adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar
dengan data denga nilai yang terkecil
• Contoh: hasil pengukuran panjang (mm): 25,06;
25,03; 25,08; 25,05; 25,03
05,003,2508,25
03,25
08,25
min
max
R
x
x
minmax xxR
12. Statistik Dasar
• Variance atau varians atau ragam perbedaan
• adalah ukuran seberapa jauh sebuah kumpulan
bilangan tersebar. Varians nol mengindikasikan
bahwa semua nilai sama.
• atau
1
)(
1
2
2
n
xx
s
ni
i
1
1
2
12
2
n
n
x
x
s
ni
i
ni
i
13. Statistik Dasar
• Deviasi standar atau simpangan baku
• adalah rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data
diukur dari nilai rata-rata data tersebut.
• deviasi standar sampel:
1
)(
1
2
2
n
xx
ss
ni
i
1
1
2
12
2
n
n
x
x
ss
ni
i
ni
i
14. Statistik Dasar
• Contoh varians dan deviasi standar
• Data hasil pengukuran panjang blok (mm):
25,6; 25,3; 25,8; 25,8; 25,5; 25,5; 25,3
• Langkah Pertama, buat tabel data
n x x2
1 25,6 655,36
2 25,3 640,09
3 25,8 665,64
4 25,8 665,64
5 25,5 650,25
6 25,5 650,25
7 25,3 640,09
15. Statistik Dasar
• Langkah Kedua, tentukan jumlah kolom x, jumlah kolom
x2 dan kuadrat dari jumlah kolom x
n x x2
1 25,6 655,36
2 25,3 640,09
3 25,8 665,64
4 25,8 665,64
5 25,5 650,25
6 25,5 650,25
7 25,3 640,09
(Σx) 178,8
(Σx)2 31969,44
(Σx2) 4567,32
16. Statistik Dasar
• Langkah Ketiga, hitung varians
(Σx) 178,8
(Σx)2 31969,44
(Σx2) 4567,32
1
1
2
12
2
n
n
x
x
s
ni
i
ni
i
043,0
17
7
44,31969
32,4567
2
s
18. Penggunaan Diagram Kontrol
• Proses
• Memiliki kecenderungan untuk lepas kontrol
• Sangat berbahaya dan mahal jika tidak terkendali
• Contoh:
• Pada awal proses, karena akan terjadi pemborosan jika
awal proses “buruk”
• Sebelum mencapai titik tidak bisa daur ulang atau mahal,
dimana setelah itu produk sulit untuk dikerjakan ulang
atau diperbaiki
• Sebelum dan sesudah proses perakitan atau pengecatan
yang mungkin terjadi cacat
• Sebelum produk atau jasa dikirim ke pelanggan
19. Diagram Kontrol
• Grafik yang memonitor kualitas proses
• Batas kontrol
• bagian atas dan bawah dari bagan kendali
• Bagan atribut
• p-chart
• c-chart
• Bagan variabel
• mean (x bar – chart)
• range (R-chart)
20. Bagan Kontrol Proses
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nomor Sampel
Batas
Kontrol
Atas
Proses
Rata-rata
Batas
Kontrol
Bawah
Keluar batas kontrol
22. Proses Terkontrol
1. Jika tidak ada titik sampel di luar batas
2. Sebagian besar sampel mendekati
proses rata-rata
3. Jumlah titik yang berada di atas dan di
bawah garis tengah adalah hampir sama
4. Distribusi titik poin mucul secara acak
23. Diagram Kontrol untuk Atribut
• p-chart
• menggunakan bagian (proporsi) yang cacat dalam
sampel
• c-chart
• menggunakan jumlah cacat (ketidaksesuaian)
dalam sampel
24. p-Chart
BKA = p + zp
BKB = p - zp
z = jumlah penyimpangan standar dari rata-rata proses
p = proporsi sampel rusak; perkiraan proses rata-rata
p = standar deviasi proporsi sampel
n = banyaknya produk dalam sub-grup
p =
25. p-Chart
20 sample dari 100 pasang jeans
Jumlah Proporsi
SAMPEL Produk Cacat Produk Cacat
1 6 0,06
2 0 0,00
3 4 0,04
: : :
: : :
20 18 0,18
200
26. p-Chart
BKA = p + z = 0,10 + 3
p(1 - p)
n
0,10(1 - 0,10)
100
BKA = 0,190
BKB = 0,010
BKB = p - z = 0,10 - 3
p(1 - p)
n
0,10(1 - 0,10)
100
= 200 / 20(100) = 0,10
total produk cacat
total produk dicek
p =
32. Diagram Kontrol untuk Variabel
Grafik Jangkauan ( R-Chart )
Menggambarkan Jangkauan Sampel
(variabilitas)
Bagan Rata-rata ( x -Chart )
Menggambarkan Rata-rata Sampel
33. x-bar Chart: Diketahui
BKA = x + z x
BKB = x - z x
-
-
=
=
Dimana
= deviasi standar proses
x = deviasi standar dari rata-rata sample =/
k = jumlah sampel (subgroup)
n = ukuran sampel (jumlah yang diobservasi)
x1 + x2 + ... + xk
kX =
=
- - -
n
46. Menggunakan x-bar dan R-Charts
secara bersamaan
• Proses rata-rata dan variabilitas proses harus
terkontrol
• Sampel dapat memiliki rentang yang sangat
sempit, namun rata-rata sampel mungkin berada
di luar batas kontrol
• Atau, rata-rata sampel mungkin terkendali,
namun rentangnya mungkin tidak terkendali
• R-chart mungkin menunjukkan tren penurunan
yang berbeda
47. Pola Bagan Kontrol
• Run
• urutan nilai sampel yang menampilkan karakteristik
yang sama
• Tes Pola
• menentukan apakah pengamatan dalam batas-batas
diagram kontrol, menampilkan pola nonrandom
50. Zona untuk Tes Pola
BKA
BKB
Zona A
Zona B
ZonaC
Zona C
Zona B
Zona A
Rata-
rata
3 sigma = x + A2R
=
3 sigma = x - A2R
=
2 sigma = x + (A2R)
= 2
3
2 sigma = x - (A2R)
= 2
3
1 sigma = x + (A2R)
= 1
3
1 sigma = x - (A2R)
= 1
3
x
=
Nomor sample
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
51. Melakukan Uji Pola
1 4.98 B — B
2 5.00 B N C
3 4.95 B T A
4 4.96 B T A
5 4.99 B N C
6 5.01 — N C
7 5.02 A N C
8 5.05 A N B
9 5.08 A N A
10 5.03 A T B
SAMPEL x ATAS/BAWAH NAIK/TURUN ZONA
52. Penentuan Ukuran Sampel
• Bagan atribut memerlukan ukuran sampel yang
lebih besar
• 50 sampai 100 bagian dalam sampel
• Grafik variabel memerlukan sampel yang lebih
kecil
• 2 sampai 10 bagian dalam sampel
53. Kemampuan Proses
• Membandingkan variabilitas natural terhadap variabilitas
desain
• Variabilitas natural
• Apa yang kita ukur dengan diagram kontrol
• Rata-rata proses = 8,80
• Deviasi standar = 0,12
• Toleransi
• Spesifikasi desain yang mencerminkan kebutuhan
produk
• Berat bersih = 9,0 gr 0,5 gr
• Toleransinya adalah 0,5 gr
54. Kemampuan Proses
(b) Spesifikasi desain dan
variasi natural yang sama;
Prosesnya mampu
memenuhi spesifikasi pada
sebagian besar waktu.
Spesifikasi
Desain
Proses
(a) Variasi natural
melebihi spesifikasi
desain; Prosesnya tidak
mampu memenuhi
spesifikasi selamanya.
Spesifikasi
Desain
Proses
55. Kemampuan Proses
(c) Spesifikasi desain lebih
besar dari variasi natural;
Prosesnya selalu bisa
sesuai dengan spesifikasi.
Spesifikasi
Desain
Proses
(d) Spesifikasi lebih besar
dari variasi alami, tapi
proses berada di luar titik
tengah; mampu tetapi
beberapa output tidak akan
memenuhi batas
spesifikasi atas.
Spesifikasi
Desain
Proses
56. Rasio Kemampuan Proses
Cp =
Jangkauan Toleransi
Jangkauan Proses
Toleransi Atas - Toleransi Bawah
6
=
57. Rasio Kemampuan Proses
Cp > 1, prosesnya mampu menghasilkan 99,7% bagian
dalam toleransi (dan dikatakan mampu)
Cp < 1, prosesnya dikatakan tidak mampu
Cp > 1,33 telah menjadi standar untuk menunjukan
kemampuan proses.
Cp menunjukkan apakah variasi proses cukup memuaskan,
tapi tidak mengukur apakah proses terpusat dengan benar
atau tidak.
58. Contoh Menghitung Cp
Spesifikasi berat bersih = 9,0 gr 0,5 gr
Proses rata-rata = 8,80 gr
Standar deviasi proses = 0,12 gr
Cp =
= = = 1,39
Toleransi Atas - Toleransi Bawah
6
9,5 - 8,5
6(0,12)
59. Indeks Kemampuan Proses
Cpk = minimum
x - toleransi bawah
3
=
toleransi atas - x
3
=
,
Cpk < 1 : distribusi proses tidak sesuai spesifikasi desain,
proses tidak dapat diterima
1 < Cpk < 1,33 : distribusi proses hampir tidak dalam spesifikasi,
proses marjinal
Cpk > 1,33 : distribusi proses sesuai spesifikasi,
proses dapat diterima
60. Contoh Menghitung Cpk
Spesifikasi berat bersih = 9,0 gr 0,5 gr
Proses rata-rata = 8,80 gr
Standar deviasi proses = 0,12 gr
Cpk = minimum
= minimum , = 0,83
x - toleransi bawah
3
=
toleransi atas - x
3
=
,
8,80 - 8,50
3(0,12)
9,50 - 8,80
3(0,12)
61. Tentukan apakah proses produksi dapat diterima atau tidak.
Latihan
No Hasil Ukur Ø Hasil Ukur P
1 12,50 150,15
2 12,35 149,95
3 12,35 148,90
4 12,55 150,10
5 12,55 150,05
6 12,60 149,95
7 12,35 149,95
8 12,45 150,10
9 12,60 150,15
10 12,35 150,15
Ø12,5±0,1
150 ± 0,15