Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Mata kuliah pengantar bisnis (STIE/STIM) untuk 10 pertemuan terdiri pengenalan teori bisnis, etika hukum bisnis, kewirausaan, organisasi bisnis, globalisasi ekonomi, ekonomi internasional, manajemen SDM, manajemen operasional dan pemasaran, perbankan, dll.
Bank syariah sebagai sebuah entitas bisnis, dalam kegiatan usahanya bank khususnya bank syariah menghadapi risiko-risiko yang memiliki potensi mendatangkan kerugian. Risiko yang dikelola dengan tepat dapat memberikan manfaat kepada bank dalam menghasilkan laba.
Tahun 1920 an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa industry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik.
Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American Tobaco (BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden (1929) yang mengakibatkan pengangguran. Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah system dan pola kenijakan ekonomi dari sector perkebunan ke sector industry, dengan memberi kemudahan dalam pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industry baru.
2. Pengertian Dasar
Menurut Jay Heizer & Barry Render :
• Produksi (production) adalah proses
penciptaan barang dan jasa.
(Manufaktur)
• Operasi adalah suatu kegiatan yang
mengolah faktor-faktor produksi
untuk menciptakan produk (barang
dan jasa) agar bernilai tambah
melalui proses transformasi
3. • Manajemen Operasional (operational
management-OM) adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
4. Mengapa kita mempelajari MO
• Empat alasan kita mempelajari MO :
1.MO adalah satu dari tiga fungsi utama dari
setiap organisasi. Kita mempelajari
bagaimana orang-orang mengorganisasi diri
mereka bagi perusahaan yang produktif.
5. 2.Untuk mengetahui bagaimana
barang dan jasa diproduksi
(fungsi produksi).
3.Untuk memahami apa yang
dikerjakan oleh manajer
operasi.
4.Managemen operasi adalah
bagian yg paling banyak
menghabiskan biaya dlm
sebuah organisasi.
6. Sasaran dan Fungsi Manajer Operasi
Manajemen Operasional, Sasarannya adalah
mewujudkan Efisiensi Biaya (Cost
Minimization) dalam proses produksi baik
barang maupun jasa, Kualitas yang tinggi
(High Quality), penyerahan tepat waktu/
cepat (Speed of Delivery) dan peralatan
produksi dapat segera dialihkan untuk
mengerjakan produk lain (Flexibility).
• Hal Yang Dilakukan Oleh Manajer Operasi
Seorang manajer yang baik melaksanakan
fungsi-fungsi dasar manajemen terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
pekerja, pengarahan dan pengendalian.
Manajer operasi menerapkan proses
manajemen ini pada pengambilan keputusan
dalam fungsi MO
7. Berikut Sepuluh Bidang Keputusan :
1. Perancangan produk dan jasa
2. Pengelolaan kualitas
3. Perancangan proses dan kapasitas
4. Strategi lokasi
5. Strategi tata letak
6. Sumberdaya manusia dan perancangan
pekerjaan
7. Manajemen rantai pasokan
8.Persediaan, perencanaan kebutuhan
bahan baku, dan JIT (just in time)
9.Penjadwalan jangka menengah dan
jangka pendek
10. Perawatan
8. Tujuan Manajer Operasi
Mengarahkan organisasi atau
perusahaan untuk dapat :
Menghasilkan output sesuai yang
diharapkan pasar.
Menghasilkan output secara efisien.
Menghasilkan nilai tambah yang
semakin besar secara efisien.
Sebagai pemenang dalam kegiatan
persaingan.
Menghasilkan output yang semakin
digemari pelanggan.
9. Kegiatan Operasi Dalam Sektor Jasa
• Jasa (service) adalah aktivitas yang
biasa-nya menghasilkan produk
tidak nyata (misalnya: pendidikan,
hiburan, penginapan,
pemerintahan, keuangan, dan
layanan kesehatan).
10. • Perbedaan produk dan jasa berdasarkan cirinya.
Ciri-ciri Produk (Produk Nyata) Ciri-ciri Jasa (Produk tidak nyata)
Barang dapat dijual kembali
Barang dapat dijadikan persediaan
Beberapa aspek kualitas dpt diukur
Penjualan berbeda dari produksi
Barang dapat dipindahkan
Lokasi fasilitas sangat mempengaruhi
biaya
Mudah diproduksi secara otomatis
Penghasilannya adalah barang nyata
Penjualan kembali tidak bisa dilakukan
Banyak jasa tidak dapat disimpan
Beberapa aspek kualitas sulit diukur
Penjualan merupakan bagian dr jasa
Penyedia jasa bukan jasa biasanya
dapat berpindah
Lokasi fasilitas penting untuk hubungan
nya dengan pelanggan
Jasa biasanya sulit diproduksi secara
Otomatis
Penghasilannya dari jasa yg tdk nyata
11. • Sebagian besar produk barang melibatkan jasa, sementara sebagian jasa
melibatkan barang.-
Produk Jasa
100 75 50 25 25 50 75
100
%
0
Kendaraan
Komputer
Pemasangan Karpet
Makanan Cepat Saji
Makanan Restoran/perbaikan secara otomatis
Perawatan di rumah sakit
Agen iklan/manajemen investasi
Jasa konsultasi/jasa mengajar
Konseling
12. • Beberapa tantangan yang berubah bagi
Manajer Operasi :
(1). Fokus global :
Penurunan biaya komunikasi dan transportasi secara
tajam telah menghasilkan pasar yang mendunia. Pada saat
bersamaan sumber modal, bahan baku, talenta, dan tenaga
kerja juga menjadi menglobal. Hal ini juga yang mempercepat
globalisasi adalah negara-negara di seluruh dunia bersaing
dalam pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi. Manajer
Operasi harus cepat tanggap terhadap penemuan-penemuan
yang menghasilkan dan menggerakkan ide, produksi, dan
barang jadi secara cepat.
13. (2). Kinerja Just-In-Time :
Sumberdaya keuangan yang besar dan digunakan untuk
persediaan menyebabkan membengkaknya biaya.
Persediaan juga menghalangi respon yang cepat pada
perubahan yg terjadi di pasar. Manajer Operasi mengurangi
persediaan pada setiap tingkatan, mulai dari bhn baku hingga
brg jadi.
(3). Bersekutu dengan rantai-pasokan
Siklus hidup produk lebih singkat yang digerakkan oleh
tuntutan dari pelanggan, sebagaimana juga perubahan yang
cepat dlm teknologi bahan dan proses, mengharuskan para
pemasok menyesuaikan diri dengan kebutuhan para
pengguna akhir. Pemasok biasanya memiliki keahlian yg unik,
manajer operasi mencari pemasok dan membina kemitraan
jangka panjang dengan pihak yang mempunyai peran penting
dalam rantai pemasok.
14. (4). Pengembangan produk yang cepat
Komunikasi internasional yang cepat dalam hal berita,
hiburan, dan gaya hidup membuat waktu siklus produk
menjadi lebih pendek. Manajer Operasi mengatasinya dengan
teknologi dan kerjasama yang lebih cepat dan manajemen yang
lebih efektif.
(5). Kustomisasi massal :
Saat kita memandang dunia sebagai pasar, perbedaan
individu terlihat jelas. Perbedaan budaya yg ditegaskan lagi
oleh perbedaan individu. Dalam dunia dimana konsumen
semakin sadar akan banyaknya penemuan dan pilihan akan
memberikan tekanan pada perusahaan. Manajer Operasi
mengatasinya dengan proses produksi yang lebih fleksibel
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tujuan utama nya
adalah menciptakan produk di saat dan di tempat dimana
produk tsb dibutuhkan.
15. (6). Pemberdayaan Pekerja :
Berkembangnya pengetahuan dan tempat kerja yang
memerlukan teknik membutuhkan kemampuan lebih di
tempat kerja. Manajer Operasi mengalihkan lebih banyak
proses pengambilan keputusan pada pekerjaan secara
perorangan.
(7). Produksi yang peka lingkungan :
Manajer Operasi yang terus berusaha memperbaiki
produktivitas lebih memperhatikan perancangan produk dan
proses-proses yang ramah lingkungan. Hal ini berarti desain
produk yg dapat terurai, komponen mobil yg dapat digunakan
kembali/diproduksi ulang, atau pengemasan yg lebih efisien.
16. Tantangan untuk Meningkatkan
Produktivitas
Proses pembuatan barang dan jasa me-
merlukan transformasi sumberdaya men-jadi
barang dan jasa. Semakin efisien kita
melakukan perubahan ini kita menjadi
semakin produktif dan nilai yg ditambah-kan
pada barang dan jasa yg dihasilkan menjadi
lebih efisien.
17. Produktivitas adalah perbandingan antara
output (barang dan jasa) dibagi dengan input
(sumberdaya : tenaga kerja, modal,
manajemen).
Peningkatan produktivitas dapat dicapai
dengan dua cara, yaitu :
1. Pengurangan input dengan tetap
menjaga output konstan
2. Peningkatan output dengan tetap
menjaga input konstan.
18. Masukan :
-Tenaga Kerja
- Modal
- Manajemen
Masukan :
-Tenaga Kerja
- Modal
- Manajemen
ProsesProses
Keluaran :
-Barang
-Jasa
Keluaran :
-Barang
-Jasa
Umpan Balik
(Informasi Produksi)
Umpan Balik
(Informasi Produksi)
Sistem ekonomi menambah nilai dengan mengubah
input menjadi output
20. • Contoh-1 :
Modern Lumber, Inc., Art Binley (presiden dan
produsen peti apel yg dijual kepada petani) dapat
memproduksi 240 peti dari 100 batang pohon
dengan peralatan yang ada sekarang. Baru-baru ini,
ia membeli 100 batang pohon per hari. Setiap
batang membutuhkan 3 jam kerja. Ia dapat
memperkerjakan pembeli profesional yang bisa
membeli pohon dengan kualitas lebih baik dengan
harga sama. Jika demikian, ia dapat meningkatkan
produksinya hingga 260 peti per 100 batang dan jam
kerjanya akan ber-tambah 8 jam per hari. Hitung
produktivitasnya !
22. Contoh-2 :
Art Binley memutuskan untuk meninjau kembali
produktivitasnya dari berbagai perspektif
(produktivitas multifaktor) dgn mengacu pada
Contoh-1. Untuk dapat melakukannya ia
menetapkan pekerja, modal, energi, dan
penggunaan bahan baku (dlm satuan dollar). Total
jam kerja sekarang 300 per hari dan akan meningkat
menjadi 308 jam per hari. Biaya modal $350 dan
energi $150 per hari. Biaya bahan adalah $1.000
untuk 100 batang per hari. Karena ia membayar rata-
rata $10 per jam. Hitung produktivitasnya !
23. Penyelesaian :
a. Biaya dengan sistem sekarang :
- Tenaga kerja : 300 jam @$10 = 3.000
- B.baku : 100btg/hari = 1.000
- Modal = 350
- Energi = 150
-------------------------------
Total = 4.500
Produktivitas = (240 peti)/4.500 = 0,053
24. b. Biaya dengan pembeli profesional :
- Tenaga kerja : 308 jam @$10 = 3.080
- B-baku : 100btg/hari = 1.000
- Modal = 350
- Energi = 150
-------------------------------
Total = 4.580
Produktivitas = (260 peti)/4.580= 0,057
25. Contoh 3.
Produksi pada tahun I = 28.000 kg dan Tahun II
= 35.000 kg. Perusahaan menggunakan masukan
tenaga kerja, energi dan bahan baku Sbb :
Tahun I = 28.000 = 200 kg / juta Rp
10 (6) + 8(5) + 40 (1)
Tahun 2 = 35.000 = 209,6kg/juta Rp
12(6) + 9(5) + 50 (1)
27. Tenaga kerja
Peningkatan kontribusi tenaga kerja pada
produktivitas disebabkan oleh tenaga kerja yg lebih
sehat, lebih berpendidikan, dan bergizi baik.
Berikut tiga variabel pokok yg dapat meningkat
produktivitas tenaga kerja.
1. Pendidikan dasar yg sesuai bagi tenaga kerja
yang efektif.
2. Kecukupan gizi dari tenaga kerja.
3. Biaya sosial yg membuat tenaga kerja tersedia.
29. Manajemen
Manajemen merupakan faktor produksi
dan sumber daya ekonomi. Manajemen
bertanggung jawab memastikan tenaga kerja
dan modal yang digunakan secara efektif
untuk meningkatkan produktivitas.
30. Latihan
• Sebuah perusahaan konsultan mengeluarkan biaya
overhead sebesar Rp 400 dan biaya tenaga kerja Rp
640 per hari untuk 4 orang stafnya. Kondisi seperti
ini mampu mengolah dan menyelesaikan 8 dokumen
setiap hari. 2 minggu yang lalu perusahaan merubah
sistem pengolahan dengan membeli komputer dan
peralatan lain sehingga mampu mengolah dan
menyelesaikan 14 dokumen. Tapi perusahaan harus
mengeluarkan biaya overhead Rp 800 perhari.
Adakah peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
produktivitas multifactor setelah penambahan alat?