SlideShare a Scribd company logo
1 of 96
Download to read offline
PENGENALAN HACCP
(HAZARD ANALYSIS
CRITICAL CONTROL POINT)
Maksud dari
metoda HACCP
Pusatkan pengendalian pada titik-titik
yang kritis (Critical Control Points)
Harus diperhitungkan jenis makanan
dan besarnya industri
DEFINISI-DEFINISI
PENTING:
• Bahaya: suatu agen biologis, kimiawi atau fisik dalam
makanan, atau keadaan makanan yang berpotensi buruk
terhadap kesehatan
• HACCP: metode yang mengidentifikasikan,
mengevaluasi dan mengendalikan bahaya-bahaya yang
signifikan terhadap keamanan pangan
• HACCP plan: dokumen yang dipersiapkan menurut
prinsip-prinsip HACCP untuk memastikan adanya
pengendalian bahaya-bahaya yang signifikan terhadap
keamanan pangan
• HACCP system: Hasil dari pelaksanaan HACCP plan
7 PRINSIP HACCP
• Analisa bahaya
• Menentukan titik-titik
pengendalian yang kritis
• Menentukan batas-batas
kritis
• Membuat sistem
pemantauan
• Membuat tindakan korektif
• Membuat sistem
dokumentasi dan catatan
• Menetapkan prosedur
verifikasi
12 LANGKAH MENERAPKAN
HACCP (PRACTICE)
• Kumpulkan tim HACCP
• Jelaskan produknya
• Tetapkan dipakai untuk apa
• Buat flow diagram
• Konfirmasi terhadap Flow
diagram
• Identifikasi dan evaluasi potensi-
potensi bahaya (Principle 1: Hazard
Analysis)
• Tentukan titik-titik pengenalian yang
kritis (Principle 2)
• Tentukan batas-batas kritis (Principle 3)
• Buat sistem pemantauan (Principle 4)
• Tentukan tindakan korektif (Principle
5)
• Buat sistem dokumentasi dan
pencatatan (Principle 6)
• Buat prosedur verifikasi (Principle 7)
1. KUMPULKAN TIM HACCP
• Rencana HACCP harus
merupakan upaya bersama
• Tim yang multidisipliner
• Anggota tim arus sudah
pernah dilatih HACCP
• Pengetahuan yang cukup
tentang produk
• Jumlahnya 4 sampai 10
orang
• Dari unit usaha yang berbeda
DOCUMENT NO1: DETAIL TENTANG TIM HACCP
DAN LINGKUP DARI RENCANA
Company FruitEx
Lokasi Jakarta
Scope of HACCP plan Mangoes: Harvest-Packing
and Storage
Potential hazards Biological, Chemical,
physical and quality
HACCP Coordinator Imanudin
Name Jabatan Pengalaman
Ir. Agus Packing Supervisor Agricultural technician
6 years fruit production
3 years in packing
Attended HACCP
course
2. JELASKAN PRODUKNYA
3. TENTUKAN MAKSUD PENGGUNAANNYA
Jenis produk akan
menentukan
signifikan tidaknya
suatu bahaya
Gambaran mengenai produk dan/serta
penggunaannya membantu untuk:
Menentukan berapa
signifikannya suatu bahaya
Menentukan apakah ada
resiko yang akan terjadi
Mengambil tindakan-
tindakan pengendalian
DOCUMENT 2: DISKRIPSI PRODUK DAN
MAKSUD PENGGUNAANNYA
Product Fresh Cherries
Proses, packing dan cara
mempertahankan kesegaran
Cherries dicuci dengan air
Kemudian dikemas dalam
kotak karton.
Persyaratan penyimpanan
dan distribusi
Disimpan pada suhu 0 sampai 2
derajat celcius
Lamanya ditoko 7 hari dalam suhu kamar
Konsumen memakainya
untuk apa
Dimakan segar. Boleh dimakan
tanpa dicuci
Konsumen (sensitif grup; baby,
old people,sick ppl, pregnant)
Dimakan siapa saja
4. FLOW DIAGRAM
Dipersiapkan oleh tim HACCP
Harus meliputi semua langkah
dalam proses (lingkup usaha)
Banyaknya detail: cukup untuk
memungkinkan analisis pada tiap
langkah
Format: tidak ada aturan yang ketat
Pemakaian simbol tidak diharuskan
Sebaiknya tiap langkah diberi
nomor (2,4,6,8)
Beberapa anggota tim memberi
nomor pada titik-titik yang
berpotensi menyebabkan bahaya
HACCP SIMBOL
Langkah
Inspeksi
Transport
Penundaan
Penyimpanan
*Kegiatan yang
menyangkut
pengambilan keputusan
Kegiatan diadakan
bersama inspeksi
Bahan-bahan
Contoh : Flow Diagram Pengemasan
Tomat Seleksi ditolak
Pencucian
Pencucian
Penyimpanan
Tomat
Tomat
12 LANGKAH MENERAPKAN HACCP
Kumpultan tim HACCP
Jelaskan produknya
Penggunaan produk
Buat flow diagram
Konfirmasi tentang flow
diagram
Identifikasi dan evaluasi
potensi bahaya (Principle
1: Hazard Analysis)
Tentukan titik-titik kritis
yang akan dikendaliakan
(Principle 2)
Tentukan batas-batas
kritis (Principle 3)
Buat sistem pemantauan
(Principle 4)
Buat tindakan korektif
(Principle 5)
Buat dokumentasi dan
pencatatan (Principle 6)
Buat prosedur verifikasi
(Principle 7)
5. KONFIRMASI FLOW DIAGRAM
Tim HACCP
melakukan
verifikasi
Dikonfirmasikan
pada unit
pelaksana
Flow diagram
harus dimodifikasi
jika perlu
Flow diagram
harus benar dan
lengkap sebelum
dilakukan langkah
berikutnya
DEFINISI BAHAYA
Bahaya adalah segala sesuatu (biologi,kimia atau fisik) yang
mungkin menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi
Tiga macam jenis bahaya
Biologi
Kimia
Fisik
BAHAYA
KIMIAWI
Pestisida
Logam berat
(e.g. Cadmium)
Pelumas,deterjen,
disinfektant
BAHAYA FISIK
Kotoran
Tulang
Plastik
Barang-barang pribadi
Kaca
Kayu
Batu
BAHAYA BIOLOGI
Mikroorganisme
pathogen à Bacteri,
Viruses, Fungi
Parasites
Tindakan Pengendalian Bahaya Mikrobiologi
Continued ………….
Continued ………….
Cara terjadinya sebelum panen
limbah
air
Produk
Hewan Manusia
tinja tinja
pupuk
tanah
debu
Cara terjadinya setelah panen
Produk
Hewan manusia
feses Feses
Air
terkontaminasi
Kontaminasi
limbah
Kontaminasi
alat pemotong
Kontaminasi
kemasan
Kontaminasi
lingkungan
Kontaminasi alat
6.IDENTIFIKASI DAN EVALUASI KEMUNGKINAN BAHAYA
Lakukan tinjauan tiap langkah
Identifikasi setiap bahaya yang
mungkin dapat terjadi
Tentukan dari kemungkinan tersebut
yang signifikan
Pertimbangkan tindakan
pengendalian yang dapat dilakukan
ANALISA BAHAYA MELIPUTI:
Hazard Analysis
Identifikasi kemungkinan bahaya
Penilaian
resiko
Tindakan
pengendalian
Document 4: Hazard Analysis
Tahap
Sumber
Bahaya
Keamanan
Pangan
Mutu
Sebab
Penting tidaknya
Beratnya Resiko/
masalah
Faktor
Tindakan
Koreksi
Identifikasi kemungkinan
bahaya
Penilaian resiko Tindakan pengendalian
Sumber potensial yang menyebabkan bahaya
METODE MATERIAL ORANGNYA
PERALATAN LINGKUNGAN
PROSES PRODUKSI
MAKANAN
YANG AMAN
DAN
BERMUTU
Saran untuk bagaimana menganalisa
potensi bahaya
Analisa tiap langkah satu persatu
Pertimbangkan semua sumber bahaya
yang mungkin terjadi
Tiap anggota mengidentifikasikan
sumber bahaya
Tulis semua ide
Ulangi proses ini pada tiap
langkah/tahap
Contoh:
Langkah
Sumber
Bahaya
Keamanan
Pangan
Mutu
Pengemasan Operator
Produk tercemar
bakteri pathogen
Bahan
pengemas
Produk dikemas dengan
bahan yang tak sesuai
Tahap
Sumber
Bahaya
Keamanan
makanan Mutu
Sebab
Penting tidaknya
Berat Resiko Faktor
Tindakan
pengawasan
Identifkasi bahaya
potensial
Analisa resiko Tindakan
pengendalian
ANALISA RESIKO
Kesempatan untuk memeriksa bahaya
ditentukan
Tentukan apakan bahaya yang teridenfikasi
tersebut penting atau tidak
Apa yang harus dipertimbangkan adalah beratnya
dan resiko (kemungkinannya)
Keputusan mungkin subjektif
Sehingga tim bertanggung jawab secara
keseluruhan
Bahaya-bahaya yang signifikan
• Bahaya yang berat yang
kemungkinan terjadinya
sangat tinggi
• Bahaya-bahaya ini harus
dikendalikan
Beratnya
Resiko
(kemungkinannya)
Bahaya yang signifikan
METODE PENILAIAN RESIKO
Kuantitatif (tidak dipakai)
Kualitatif (berdasarkan pada
pengalaman dan
pengetahuan tentang produk)
Metode Kualitatif
Beratnya Resiko (probability)
Deskripsi Tingkat Diskripsi Tingkat
Pasti menyebabkan bahaya
bagi konsumen Tinggi
Hampir pasti terjadi
bila tidak ada pengendalian Tinggi
Mungkin menyebabkan
bahaya bagi konsumen Sedang
Dapat terjadi bila
tak ada pengendalian Sedang
Tidak menyebabkan bahaya
bagi konsumen Rendah
Kecil kemungkinannya
akan terjadi Rendah
T S T T
S S S S
R R R R
R S T
Kombinasi
Severity
Risiko (probability)
Contoh: Penilaian Resiko
BAHAYA
Keamanan
pangan Mutu
PENTINGNYA
Beratnya Resiko Faktor
Produk yang
tercemar bakteri
pathogen
Produk yang
dikemas
dengan bahan
yang tidak
benar
T S T
T S T
Tahap
Sumber
Hazard
Keamanan
pangan Mutu
Sebab
Significance
Beratnya
Resiko
Faktor
Tindakan
pengawasan
Identifikasi bahaya
potensia
Analisa resiko Tindakan
pengawasan
TINDAKAN PENGENDALIAN
Tiap kegiatan untuk mencegah, menghilangkan atau
mengurangi bahaya samapai ketingkat yang dapat diterima
Sejumlah tindakan pengendalian yang sudah ada pada unit
usaha tersebut
Adanya kemampuan (sarana, tegana ahli dsb) untuk
melaksanakannya
Sumber bahaya harus dipertimbangkan
Bahaya yang kecil tidak memerlukan pengendalian
Contoh: Tindakan
pengendalian
BAHAYA
SEBAB
TINDAKAN
PENGENDALIAN
Petugas kurang
memahami
kebersihan
Pelatihan dan
penambahan
fasilitas (wetafel dsb)
Sembarang
orang dapat
masuk keruang
pengemasan
Seleksi bahan
pengemas dan
orang yang masuk
Produk tercemar
bakteri pathogen
Produk dikemas
dengan bahan yang
tidak sesuai
Keamanan
pangan
Mutu
7. TENTUKAN TITIK-TITIK
PENGENDALIAN YANG KRITIS
Titik-titik kritis mengindikasikan tindakan untuk mencegah,
menghilangkan atau mengurangi bahaya yang signifikan
CCP adalah tanda atau
indikator
Bahaya Bahaya Bahaya
Tindakan
pengendalian
Tindakan
pengendalian Tindakan
pengendalian
Tindakan
pengendalian
CCP
Significant Bahaya
Tindakan yang diambil pada titik
inilah yang mengendalikan
bahaya
Berapa banyaknya CCP?
ü Tidak cukup banyak:
*dapat berakibat produk yang tidak aman dan mutu rendah
ü Terlalu banyak:
* Perencanaan yang ruwet
* CCP yang sebenarnya mungkin malah tidak bisa dikendalikan
* Keseluruhan rencana malah tidak bisa berjalan
Metode mengidentifikasikan CCP
• Bagan Keputusan Codex
• Versi yang disederhanakan
Bagan Keputusan
Apakah ada tindakan pengendalian?
Apakah perlu pengawasan?
Modifikasi proses
Bukan CCP
Apakah langkah itu dibuat khusus
untuk mengendalikan bahaya?
Dapatkah pencemaran terjadi?
Apakah langkah selanjutnya
dapat mengendalikan bahaya?
No
Yes
No
Yes
CCP
Yes
No
Yes
No
Bukan CCP
No
Bukan CCP
Yes
Versi yang disederhanakan
Hazard Analysis
Pengendalian
tidak diperlukan
Titik Pengendalian
(CP/QP)
Apakah langkah selanjutnya
dapat mengendalikan bahaya?
CCP/CQP
Rendah Sedang Tinggi
No
Yes
Document 5: Bagan Pengendalian HACCP
Step
Tindakan
pengendalian
Batas
kritis
Prosedur
pemantauan
Tindakan
Koreksi
catatan
What:
How:
Where:
When:
Who:
Hazard CCP/CQP
CP/QP
Masukan bahaya yang
sedang/significan
CCP
Tunjukan apakah langkah itu CCP/CQP atau
CP/QP
BATAS-BATAS KRITIS
• Kriteria yang memisahkan
apa yang yang bisa diterima
dan yang tidak
• Tandai bila CCP tidak dapat
dikendalikan lagi
• Harus spesifik dan jelas
• Harus relevan untuk
tindakan pengendalian
Bilamana batas kritis
tidak dapat
dikendalikan, maka
kemungkinan produk
tsb tidak aman untuk
dikonsumsi
Contoh-contoh batas kritis (CCP atau CQP)
• suhu: 1 - 4 derajat
• waktu: kurang dari 2 jam
• pH: 6 s/d 7
• Level of chlorine: 50 to 100 ppm
• Berat: 8 s/d 9 Kg
• Spesifikasi:
warna, ukuran
Contoh: Batas-batas kritis
Mutu
Tindakan
Pengendalian
Batas Kritis
Operator yang
terlatih dan
fasilitas tersedia
Bahan kemasan
sesuai dengan
permintaan
pelanggan
Bahaya
Keamanan
Pangan
Produk dikemas
dengan bahan
yang tidak sesuai
Produk
terkontaminasi
bakteri patogen
Pelatihan serta
penyediaan Faislitas
cuci tangan
Penyerahan bahan
kemasan harus di
kendalikan
9. SISTEM PEMANTAUAN
Pengukuran atau observasi
Ukur dan amati tindakan
pengendalian (bukan bahayanya)
Frekwensinya harus sesuai
Masalah harus dideteksi pada
waktunya
Catatan CCP harus ditandatangani
oleh operator dan pengawas
Contoh:
• Inspeksi visual
dengan check list
• Testing fisik:
mengukur suhu
• Uji kimia:
pengukuran pH
PROSEDUR PEMANTAUAN TERMASUK:
• Apa yang diukur atau diamati
• Bagaimana pemantauan dilakukan
• Dimana pemantauan dilakukan
• Berapa seringnya dilakukan
• Siapa yang bertanggung jawab
Contoh Prosedur
Pemantauan:
Batas Kritis
Pemantauan
Apa: operator hrs
mencuci tangannya
bagaimana:observa
si
Dimana: dipintu
masuk pengepakan
Kapan: permulaan
waktu kerja
Siapa: supervisor
Apa: bhn kemasan
Bagaimana:bandingkan
dgn pesan pelanggan
Dimana: diantrian pengepakan
Kapan: tiap produk
berubah
Siapa: supervisor
Operator terlatih
dan fasilitas
tersedia
Bahan kemasan
sesuai dengan
pesanan
pelanggan
10. TINDAKAN KOREKSI
• Diambil bila ditemukan penyimpangan dari batas kritis
• Diperlukan untuk mengambil kembali kendali atas proses
• Harus meliputi apa yang akan dilakukan terhadap produk yang terkena
• Harus dicatat tindakan apa yang diambil dan siapa yang mengambilnya
Penting
• Harus disebutkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab
atas tindakan korektif
• Operator yang memantau yang harus mengambil tindakan
korektif pertama
Contoh:
Prosedur Pemantauan Tindakan Koreksi
Supervisor: Do not allow operators who
have not washed their hands to enter
packing house
Supervisor: Delay packaging. Request
authorisation from manager to change
over to a different order
What: that operators
wash their hands
How: Observation
Where: entry of packing house
When: beginning of shift
Who: Supervisor
What: packaging material
How: Compare material
with customer order
Where: Packing line
When: at every
product change
Who: Supervisor
Who: Supervisor
11. BUAT SISTEM DOKUMENTASI
DAN CATATAN
• Documents:
– HACCP plan
• HACCP team dan ruang
lingkup
• Diskripsi Produk
• Bagan alir
• Hazard analysis
• Bagan pengendalian
HACCP
• Catatan
– Pemantauan CCP
– Pemantauan program
pendukung
– Tindakan koreksi
– Training
– Audits
– Kalibrasi
Catatan •Merupakan bukti
•Menjelaskan sejarah produk
•Memungkinkan audit
•Memberikan informasi perbaikan proses
•Membantu identifikasi darimana produk berasal
Contoh: Check list pada permulaan shift
Yes No Corrective Action
Toilet sdh bersih?
Sabun dan air tersedia?
Tangan sudah dicuci?
Supervisor
( / / )
Manager
( / / )
Supervisor: dilarang org yang
belum cuci tangan utk masuk
Supervisor: jgn mulai pengepakan bila
bahan tidak sesuai
R-03
Contoh
Tindakan Koreksi Catatan
Check List pada permulaan
shift (R-03)
Supervisor: dilarang org yang belum cuci
tangan utk masuk
Supervisor: Hentikan pengepakan untuk
sementara
Minta otoritas dari manajer utk memakai
bahan lain
Check List pada permulaan
shift (R-03)
HACCP PLAN
PANGAN SIAP SAJI
CONTOH RENCANA HACCP
DI INDUSTRI PANGAN SIAP
SAJI
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE
Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE

More Related Content

Similar to Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE

HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationMarita Rahmawati
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananAdi Wibowo
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Amirotul Khusna
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Amirotul Khusna
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfHenyAkbarMarwiana
 
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptfdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptwenienjelina1
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMindah784916
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Septi Dwisidi Hapsari
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperEly John Karimela
 
Prinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCPPrinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCPAini Alwee
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
Penerapan HAACP di Industri Makanan Indonesia
Penerapan HAACP di Industri Makanan IndonesiaPenerapan HAACP di Industri Makanan Indonesia
Penerapan HAACP di Industri Makanan Indonesiabelanjarizki
 

Similar to Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE (20)

Pmm teori haccp
Pmm teori haccpPmm teori haccp
Pmm teori haccp
 
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikananPenerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
Penerapan konsep HACCP untuk produk perikanan
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
 
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
Kd 3.11 verifikasi penerapan haccp 2020 pertemuan 2
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
 
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptfdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
 
HACCP.pptx
HACCP.pptxHACCP.pptx
HACCP.pptx
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
sanitasi
sanitasisanitasi
sanitasi
 
Prinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCPPrinsip 2 HACCP
Prinsip 2 HACCP
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Food hygiene
Food hygieneFood hygiene
Food hygiene
 
Penerapan HAACP di Industri Makanan Indonesia
Penerapan HAACP di Industri Makanan IndonesiaPenerapan HAACP di Industri Makanan Indonesia
Penerapan HAACP di Industri Makanan Indonesia
 
8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxsarimuliati80
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengenalan HACCP Industri Pangan dan RTE

  • 2. Maksud dari metoda HACCP Pusatkan pengendalian pada titik-titik yang kritis (Critical Control Points) Harus diperhitungkan jenis makanan dan besarnya industri
  • 3. DEFINISI-DEFINISI PENTING: • Bahaya: suatu agen biologis, kimiawi atau fisik dalam makanan, atau keadaan makanan yang berpotensi buruk terhadap kesehatan • HACCP: metode yang mengidentifikasikan, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya-bahaya yang signifikan terhadap keamanan pangan • HACCP plan: dokumen yang dipersiapkan menurut prinsip-prinsip HACCP untuk memastikan adanya pengendalian bahaya-bahaya yang signifikan terhadap keamanan pangan • HACCP system: Hasil dari pelaksanaan HACCP plan
  • 4. 7 PRINSIP HACCP • Analisa bahaya • Menentukan titik-titik pengendalian yang kritis • Menentukan batas-batas kritis • Membuat sistem pemantauan • Membuat tindakan korektif • Membuat sistem dokumentasi dan catatan • Menetapkan prosedur verifikasi
  • 5. 12 LANGKAH MENERAPKAN HACCP (PRACTICE) • Kumpulkan tim HACCP • Jelaskan produknya • Tetapkan dipakai untuk apa • Buat flow diagram • Konfirmasi terhadap Flow diagram • Identifikasi dan evaluasi potensi- potensi bahaya (Principle 1: Hazard Analysis) • Tentukan titik-titik pengenalian yang kritis (Principle 2) • Tentukan batas-batas kritis (Principle 3) • Buat sistem pemantauan (Principle 4) • Tentukan tindakan korektif (Principle 5) • Buat sistem dokumentasi dan pencatatan (Principle 6) • Buat prosedur verifikasi (Principle 7)
  • 6. 1. KUMPULKAN TIM HACCP • Rencana HACCP harus merupakan upaya bersama • Tim yang multidisipliner • Anggota tim arus sudah pernah dilatih HACCP • Pengetahuan yang cukup tentang produk • Jumlahnya 4 sampai 10 orang • Dari unit usaha yang berbeda
  • 7. DOCUMENT NO1: DETAIL TENTANG TIM HACCP DAN LINGKUP DARI RENCANA Company FruitEx Lokasi Jakarta Scope of HACCP plan Mangoes: Harvest-Packing and Storage Potential hazards Biological, Chemical, physical and quality HACCP Coordinator Imanudin Name Jabatan Pengalaman Ir. Agus Packing Supervisor Agricultural technician 6 years fruit production 3 years in packing Attended HACCP course
  • 8. 2. JELASKAN PRODUKNYA 3. TENTUKAN MAKSUD PENGGUNAANNYA Jenis produk akan menentukan signifikan tidaknya suatu bahaya
  • 9. Gambaran mengenai produk dan/serta penggunaannya membantu untuk: Menentukan berapa signifikannya suatu bahaya Menentukan apakah ada resiko yang akan terjadi Mengambil tindakan- tindakan pengendalian
  • 10. DOCUMENT 2: DISKRIPSI PRODUK DAN MAKSUD PENGGUNAANNYA Product Fresh Cherries Proses, packing dan cara mempertahankan kesegaran Cherries dicuci dengan air Kemudian dikemas dalam kotak karton. Persyaratan penyimpanan dan distribusi Disimpan pada suhu 0 sampai 2 derajat celcius Lamanya ditoko 7 hari dalam suhu kamar Konsumen memakainya untuk apa Dimakan segar. Boleh dimakan tanpa dicuci Konsumen (sensitif grup; baby, old people,sick ppl, pregnant) Dimakan siapa saja
  • 11. 4. FLOW DIAGRAM Dipersiapkan oleh tim HACCP Harus meliputi semua langkah dalam proses (lingkup usaha) Banyaknya detail: cukup untuk memungkinkan analisis pada tiap langkah Format: tidak ada aturan yang ketat Pemakaian simbol tidak diharuskan Sebaiknya tiap langkah diberi nomor (2,4,6,8) Beberapa anggota tim memberi nomor pada titik-titik yang berpotensi menyebabkan bahaya
  • 13. Contoh : Flow Diagram Pengemasan Tomat Seleksi ditolak Pencucian Pencucian Penyimpanan Tomat Tomat
  • 14. 12 LANGKAH MENERAPKAN HACCP Kumpultan tim HACCP Jelaskan produknya Penggunaan produk Buat flow diagram Konfirmasi tentang flow diagram Identifikasi dan evaluasi potensi bahaya (Principle 1: Hazard Analysis) Tentukan titik-titik kritis yang akan dikendaliakan (Principle 2) Tentukan batas-batas kritis (Principle 3) Buat sistem pemantauan (Principle 4) Buat tindakan korektif (Principle 5) Buat dokumentasi dan pencatatan (Principle 6) Buat prosedur verifikasi (Principle 7)
  • 15. 5. KONFIRMASI FLOW DIAGRAM Tim HACCP melakukan verifikasi Dikonfirmasikan pada unit pelaksana Flow diagram harus dimodifikasi jika perlu Flow diagram harus benar dan lengkap sebelum dilakukan langkah berikutnya
  • 16. DEFINISI BAHAYA Bahaya adalah segala sesuatu (biologi,kimia atau fisik) yang mungkin menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi Tiga macam jenis bahaya Biologi Kimia Fisik
  • 17. BAHAYA KIMIAWI Pestisida Logam berat (e.g. Cadmium) Pelumas,deterjen, disinfektant BAHAYA FISIK Kotoran Tulang Plastik Barang-barang pribadi Kaca Kayu Batu BAHAYA BIOLOGI Mikroorganisme pathogen à Bacteri, Viruses, Fungi Parasites
  • 21. Cara terjadinya sebelum panen limbah air Produk Hewan Manusia tinja tinja pupuk tanah debu
  • 22. Cara terjadinya setelah panen Produk Hewan manusia feses Feses Air terkontaminasi Kontaminasi limbah Kontaminasi alat pemotong Kontaminasi kemasan Kontaminasi lingkungan Kontaminasi alat
  • 23. 6.IDENTIFIKASI DAN EVALUASI KEMUNGKINAN BAHAYA Lakukan tinjauan tiap langkah Identifikasi setiap bahaya yang mungkin dapat terjadi Tentukan dari kemungkinan tersebut yang signifikan Pertimbangkan tindakan pengendalian yang dapat dilakukan
  • 24. ANALISA BAHAYA MELIPUTI: Hazard Analysis Identifikasi kemungkinan bahaya Penilaian resiko Tindakan pengendalian
  • 25. Document 4: Hazard Analysis Tahap Sumber Bahaya Keamanan Pangan Mutu Sebab Penting tidaknya Beratnya Resiko/ masalah Faktor Tindakan Koreksi Identifikasi kemungkinan bahaya Penilaian resiko Tindakan pengendalian
  • 26. Sumber potensial yang menyebabkan bahaya METODE MATERIAL ORANGNYA PERALATAN LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI MAKANAN YANG AMAN DAN BERMUTU
  • 27. Saran untuk bagaimana menganalisa potensi bahaya Analisa tiap langkah satu persatu Pertimbangkan semua sumber bahaya yang mungkin terjadi Tiap anggota mengidentifikasikan sumber bahaya Tulis semua ide Ulangi proses ini pada tiap langkah/tahap
  • 28. Contoh: Langkah Sumber Bahaya Keamanan Pangan Mutu Pengemasan Operator Produk tercemar bakteri pathogen Bahan pengemas Produk dikemas dengan bahan yang tak sesuai
  • 29. Tahap Sumber Bahaya Keamanan makanan Mutu Sebab Penting tidaknya Berat Resiko Faktor Tindakan pengawasan Identifkasi bahaya potensial Analisa resiko Tindakan pengendalian
  • 30. ANALISA RESIKO Kesempatan untuk memeriksa bahaya ditentukan Tentukan apakan bahaya yang teridenfikasi tersebut penting atau tidak Apa yang harus dipertimbangkan adalah beratnya dan resiko (kemungkinannya) Keputusan mungkin subjektif Sehingga tim bertanggung jawab secara keseluruhan
  • 31. Bahaya-bahaya yang signifikan • Bahaya yang berat yang kemungkinan terjadinya sangat tinggi • Bahaya-bahaya ini harus dikendalikan Beratnya Resiko (kemungkinannya) Bahaya yang signifikan
  • 32. METODE PENILAIAN RESIKO Kuantitatif (tidak dipakai) Kualitatif (berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan tentang produk)
  • 33. Metode Kualitatif Beratnya Resiko (probability) Deskripsi Tingkat Diskripsi Tingkat Pasti menyebabkan bahaya bagi konsumen Tinggi Hampir pasti terjadi bila tidak ada pengendalian Tinggi Mungkin menyebabkan bahaya bagi konsumen Sedang Dapat terjadi bila tak ada pengendalian Sedang Tidak menyebabkan bahaya bagi konsumen Rendah Kecil kemungkinannya akan terjadi Rendah T S T T S S S S R R R R R S T Kombinasi Severity Risiko (probability)
  • 34. Contoh: Penilaian Resiko BAHAYA Keamanan pangan Mutu PENTINGNYA Beratnya Resiko Faktor Produk yang tercemar bakteri pathogen Produk yang dikemas dengan bahan yang tidak benar T S T T S T
  • 36. TINDAKAN PENGENDALIAN Tiap kegiatan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya samapai ketingkat yang dapat diterima Sejumlah tindakan pengendalian yang sudah ada pada unit usaha tersebut Adanya kemampuan (sarana, tegana ahli dsb) untuk melaksanakannya Sumber bahaya harus dipertimbangkan Bahaya yang kecil tidak memerlukan pengendalian
  • 37. Contoh: Tindakan pengendalian BAHAYA SEBAB TINDAKAN PENGENDALIAN Petugas kurang memahami kebersihan Pelatihan dan penambahan fasilitas (wetafel dsb) Sembarang orang dapat masuk keruang pengemasan Seleksi bahan pengemas dan orang yang masuk Produk tercemar bakteri pathogen Produk dikemas dengan bahan yang tidak sesuai Keamanan pangan Mutu
  • 38. 7. TENTUKAN TITIK-TITIK PENGENDALIAN YANG KRITIS Titik-titik kritis mengindikasikan tindakan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya yang signifikan CCP adalah tanda atau indikator Bahaya Bahaya Bahaya Tindakan pengendalian Tindakan pengendalian Tindakan pengendalian Tindakan pengendalian CCP Significant Bahaya Tindakan yang diambil pada titik inilah yang mengendalikan bahaya
  • 39. Berapa banyaknya CCP? ü Tidak cukup banyak: *dapat berakibat produk yang tidak aman dan mutu rendah ü Terlalu banyak: * Perencanaan yang ruwet * CCP yang sebenarnya mungkin malah tidak bisa dikendalikan * Keseluruhan rencana malah tidak bisa berjalan Metode mengidentifikasikan CCP • Bagan Keputusan Codex • Versi yang disederhanakan
  • 40. Bagan Keputusan Apakah ada tindakan pengendalian? Apakah perlu pengawasan? Modifikasi proses Bukan CCP Apakah langkah itu dibuat khusus untuk mengendalikan bahaya? Dapatkah pencemaran terjadi? Apakah langkah selanjutnya dapat mengendalikan bahaya? No Yes No Yes CCP Yes No Yes No Bukan CCP No Bukan CCP Yes
  • 41. Versi yang disederhanakan Hazard Analysis Pengendalian tidak diperlukan Titik Pengendalian (CP/QP) Apakah langkah selanjutnya dapat mengendalikan bahaya? CCP/CQP Rendah Sedang Tinggi No Yes
  • 42. Document 5: Bagan Pengendalian HACCP Step Tindakan pengendalian Batas kritis Prosedur pemantauan Tindakan Koreksi catatan What: How: Where: When: Who: Hazard CCP/CQP CP/QP Masukan bahaya yang sedang/significan CCP Tunjukan apakah langkah itu CCP/CQP atau CP/QP
  • 43. BATAS-BATAS KRITIS • Kriteria yang memisahkan apa yang yang bisa diterima dan yang tidak • Tandai bila CCP tidak dapat dikendalikan lagi • Harus spesifik dan jelas • Harus relevan untuk tindakan pengendalian Bilamana batas kritis tidak dapat dikendalikan, maka kemungkinan produk tsb tidak aman untuk dikonsumsi
  • 44. Contoh-contoh batas kritis (CCP atau CQP) • suhu: 1 - 4 derajat • waktu: kurang dari 2 jam • pH: 6 s/d 7 • Level of chlorine: 50 to 100 ppm • Berat: 8 s/d 9 Kg • Spesifikasi: warna, ukuran
  • 45. Contoh: Batas-batas kritis Mutu Tindakan Pengendalian Batas Kritis Operator yang terlatih dan fasilitas tersedia Bahan kemasan sesuai dengan permintaan pelanggan Bahaya Keamanan Pangan Produk dikemas dengan bahan yang tidak sesuai Produk terkontaminasi bakteri patogen Pelatihan serta penyediaan Faislitas cuci tangan Penyerahan bahan kemasan harus di kendalikan
  • 46. 9. SISTEM PEMANTAUAN Pengukuran atau observasi Ukur dan amati tindakan pengendalian (bukan bahayanya) Frekwensinya harus sesuai Masalah harus dideteksi pada waktunya Catatan CCP harus ditandatangani oleh operator dan pengawas Contoh: • Inspeksi visual dengan check list • Testing fisik: mengukur suhu • Uji kimia: pengukuran pH
  • 47. PROSEDUR PEMANTAUAN TERMASUK: • Apa yang diukur atau diamati • Bagaimana pemantauan dilakukan • Dimana pemantauan dilakukan • Berapa seringnya dilakukan • Siapa yang bertanggung jawab Contoh Prosedur Pemantauan: Batas Kritis Pemantauan Apa: operator hrs mencuci tangannya bagaimana:observa si Dimana: dipintu masuk pengepakan Kapan: permulaan waktu kerja Siapa: supervisor Apa: bhn kemasan Bagaimana:bandingkan dgn pesan pelanggan Dimana: diantrian pengepakan Kapan: tiap produk berubah Siapa: supervisor Operator terlatih dan fasilitas tersedia Bahan kemasan sesuai dengan pesanan pelanggan
  • 48. 10. TINDAKAN KOREKSI • Diambil bila ditemukan penyimpangan dari batas kritis • Diperlukan untuk mengambil kembali kendali atas proses • Harus meliputi apa yang akan dilakukan terhadap produk yang terkena • Harus dicatat tindakan apa yang diambil dan siapa yang mengambilnya Penting • Harus disebutkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab atas tindakan korektif • Operator yang memantau yang harus mengambil tindakan korektif pertama
  • 49. Contoh: Prosedur Pemantauan Tindakan Koreksi Supervisor: Do not allow operators who have not washed their hands to enter packing house Supervisor: Delay packaging. Request authorisation from manager to change over to a different order What: that operators wash their hands How: Observation Where: entry of packing house When: beginning of shift Who: Supervisor What: packaging material How: Compare material with customer order Where: Packing line When: at every product change Who: Supervisor Who: Supervisor
  • 50. 11. BUAT SISTEM DOKUMENTASI DAN CATATAN • Documents: – HACCP plan • HACCP team dan ruang lingkup • Diskripsi Produk • Bagan alir • Hazard analysis • Bagan pengendalian HACCP • Catatan – Pemantauan CCP – Pemantauan program pendukung – Tindakan koreksi – Training – Audits – Kalibrasi Catatan •Merupakan bukti •Menjelaskan sejarah produk •Memungkinkan audit •Memberikan informasi perbaikan proses •Membantu identifikasi darimana produk berasal
  • 51. Contoh: Check list pada permulaan shift Yes No Corrective Action Toilet sdh bersih? Sabun dan air tersedia? Tangan sudah dicuci? Supervisor ( / / ) Manager ( / / ) Supervisor: dilarang org yang belum cuci tangan utk masuk Supervisor: jgn mulai pengepakan bila bahan tidak sesuai R-03
  • 52. Contoh Tindakan Koreksi Catatan Check List pada permulaan shift (R-03) Supervisor: dilarang org yang belum cuci tangan utk masuk Supervisor: Hentikan pengepakan untuk sementara Minta otoritas dari manajer utk memakai bahan lain Check List pada permulaan shift (R-03)
  • 54. CONTOH RENCANA HACCP DI INDUSTRI PANGAN SIAP SAJI