SlideShare a Scribd company logo
1 of 113
Download to read offline
PENGEMBANGAN DAN
PENERAPAN SISTEM HACCP
PUSAT PENGENDALIAN MUTU
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN
KEAMANAN HASIL PERIKANAN
2017
HACCP ???
 PROBLEM
 PENYAKIT AKIBAT PANGAN (FOODBORNE DISEASES)
 MARKET ACCESS – PENTINGNYA KEAMANAN PANGAN
DI SELURUH RANTAI PANGAN
 SOLUSI
 SISTEM KEAMANAN PANGAN YANG FOKUS PADA PENCEGAHAN MASALAH
SEBELUM TERJADI
 PROGRAM UNTUK MEMPERBAIKI DAN MEMVERIFIKASI KEAMANAN PANGAN PADA
INDUSTRI PANGAN
JAWABAN:
H ard to
A pply,
Complicated, and
C onfusing
P ractice
Hazard Bahaya thd kesehatan
Analysis Investigasi bahaya
Critical Krusial untuk pengendalian
Control Penanganan kondisi
Points Posisi pada proses
LATAR BELAKANG HACCP
 1960 Pillsbury co., NASA dan U.S. Army Natick Research and
Development Laboratories NASA
 1971 Pemaparan pertama pada masyarakat mengenai Sistem HACCP
di U.S.A.
 1973 Peraturan Federal U.S.  Mandat penggunaan Prinsip HACCP
untuk Makanan Kaleng Berasam Rendah.
 1970 - awal 1980 HACCP diadopsi oleh industri besar segmen diluar
manufacturing.
 1986 – 1987 HACCP dalam Inspeksi Daging dan Ternak.
 1987 Membentuk NACMCF (Nat. Advisory Committee on Microbiological
Criteria for Foods) dari 3 Prinsip dikembangkan jadi 7 Prinsip.
 1997 CAC/RCP1-1969-Rev 3-1997
 1998 Diadopsi menjadi SNI 01-4852-1998,
 2003 CAC/RCP1-1969, Rev.4-2003
( HACCP )
HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT
– “Analisa bahaya dan titik kendali kritis dalam suatu
proses yang dapat mengakibatkan kondisi berbahaya”
– Proses pengendalian pro-aktif , preventif bukan reaktif
– Mampu menghilangkan/ mencegah/ meminimalkan tingkat risiko
kontaminasi pangan.
– Sistematik
– Berdasarkan kajian ilmiah
 MERUPAKAN SISTEM JAMINAN MUTU
DAN KEAMANAN PANGAN
 MENDASARKAN BAHWA BAHAYA DAPAT
TIMBUL PADA SETIAP TITIK ATAU TAHAP
PRODUKSI
 NAMUN DAPAT DILAKUKAN
PENCEGAHAN MELALUI PENGENDALIAN
TITIK-TITIK KRITIS
 BUKAN “ZERO RISK SYSTEM”, TETAPI
DIDESAIN UNTUK MEMINIMALISASI
RESIKO BAHAYA KEAMANAN
MAKANAN
WARNING......... !!!!!!!!
HACCP IS NOT A STAND-ALONE CONTROL
SYSTEM
HACCP IS ONE PART OF A LARGER SYSTEM OF
CONTROL PROCEDURES
1. Pre-requisite Program harus memadai dan efektif
 Penerapan prosedur (sesuai persyaratan/ peraturan)
2. Program persyaratan lain : training, product recall
program, monitoring supplier, program perbaikan &
pemeliharaan peralatan, dll
Hal penting dalam penerapan HACCP :
 Komitmen penuh dari manajemen
 Keterlibatan manajemen dan kesadaran seluruh
karyawan
 Tim HACCP (pengetahuan/ketrampilan dalam
mengidentifikasi bahaya dan efektifitas
pengendalian/control measures)
 Tingkat penerapan
 Berbagi tanggung jawab:
EFEKTIVITAS HACCP
Petani/Nelayan UPI Konsumen
Pemerintah
11
Komitmen Manajemen
Pengembangan rekaman dan
dokumentasi
Penetapan prosedur verifikasi
Penetapan rencana tindakan koreksi
Sistem monitoring batas kritis pada CCP
Penentuan batas kritis pada setiap CCP
Penetapan titik kendali kritis (CCP)
Analisa bahaya
Verifikasi diagram alir di lapangan
Penyusunan diagram alir
Identifikasi pengguna produk
Deskripsi produk
Pembentukan tim HACCP
TOR/Scope
• pernyataan kebijakan yang diungkapkan dan
ditandatangani oleh pimpinan puncak organisasi
• berupa komitmen atau upaya untuk melaksanakan dan
menegakkan serta memelihara standar mutu dan keamanan
pangan yang tinggi
• sebaiknya mencakup tujuan, sumber daya yang digunakan, dan
alasan manajemen terkait jaminan mutu dan keamanan
pangan yang digunaka
• termasuk dilakukannya kaji ulang, pelatihan, dan monitor
terhadap CCP
13
Diperlukan untuk:
• Menyediakan sumber2 yang diperlukan
• Menerapkan temuan pada saat
pengembangan
• Secara aktif mendukung
• Mendorong pengertian HACCP oleh
seluruh manajemen senior
Menguraikan:
• Segmen yang mana dari rantai pangan
yang dicakup
• Proses yang mana dari usahanya/ business
• Kelompok bahaya yang terkait (biologi,
kimia dan fisik)
• Disebut juga TOR “term of Reference”
Tahap 2: RUANG LINGKUP HACCP PLAN
14
Keputusan
Tim
Keputusan
Manajemen
 Multi Bagian
 Multi Disiplin
 Terlatih/Kompeten: produk, proses, Bahan
baku, bahaya
 Ditetapkan oleh Pemimpin Puncak
TAHAP 3
Sasaran:
Pembentukan Tim HACCP
Tanggung jawab HACCP team :
•Pengembangan Pre Requisite Programme/PRP
(SSOP dan GMP)
•Validasi dan verifikasi prosedur dan penerapannya
•Pengembangan dan pemutakhiran dokumen
CONTOHTIM HACCP
Nama Posisi Qualifikasi
A ManajerTeknis Anggota tim HACCP. 25 tahun di industri
pangan. Pelatihan auditor keamanan
pangan tahun 2002. Training HACCP tahun
2002
B Manajer Mutu Ketua tim HACCP. 16 tahun di industri
pangan Pelatihan auditor keamanan
pangan tahun – 2006. Ketua instruktur
HACCP HACCP - 2005
C Manajer Produksi Anggota tim HACCP. 20 tahun di industri
pangan. In—house training HACCP - 2004
17
TAHAP 4: DESKRIPSI PRODUK
• Nama Produk
• Nama spesies
• Asal Bahan baku
• Komposisi
• Persyaratan Penyimpanan dan transportasi
• metode penyimpanan
• packaging
• Masa kadaluarsa
• dll
PENGGUNA AKHIR/KONSUMEN YANG DITUJU:
UMUM ATAU KELOMPOK YANG PEKA
Y = YOUNG (BALITA)
O = OLD (MANULA)
P = PREGNANT (IBU HAMIL)
I = IMMUNO-SUPPRESSED (DAYA TAHAN TERBATAS)
A = ALLERGIC (ALERGI)
• PERNYATAAN TUJUAN PENGGUNAAN/ CARA
MENGKONSUMSI
19
PRODUCT DESCRIPTION
a.
b. Species Name (Scientific name)
c. Raw Material Origin
d. How is Raw Material Received
e. Finished Product
f. Ingredients
g. Processing steps
Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
h.
Packaging Type
i.
Storage
j.
Shelf life
k.
Labels / Spesification
l.
Intended Used
m.
Intended Customer
Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
TAHAP 6 : PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR
 Mencakup seluruh tahapan proses untuk produk spesifik
 secara berurutan termasuk penundaan selama dan antara
tahap, produk yang dikembalikan atau reworking
 Diagram alir yang sama dapat digunakan untuk beberapa
produk yang diproses dengan tahapan proses yang serupa.
 Berlaku untuk setiap waktu
operasi/shift
22
CONTOH : FLOW CHART
TAHAP 7 : VERIFIKASI
DIAGRAM ALIR
• KONFIRMASI DILAKUKAN PADA JAM-JAM OPERASI
• INFORMASI TAMBAHAN MUNGKIN DIPERLUKAN:
• PETA PABRIK, LAYOUT PERALATAN, PARAMETER TEKNIS OPERASI, PEMISAHAN
ANTARA AREA KOTOR/BERSIH, RESIKO TINGGI/RENDAH
• ALUR PRODUK, KARYAWAN, BAHAN
• VERIFIKASI: ALIRAN PROSES, PARAMETER PERLAKUAN,
SAMPLING
• PERUBAHAN BILA DIPERLUKAN
24
25
Analisis
bahaya
Identifikasi
titik kendali kritis
(CCP)
Menetapkan batas
kritis untuk setiap
CCP
Menetapkan
sistem
monitoring
CCP
Menetapkan
tindakan
koreksi
Menetapkan prosedur
verifikasi konfirmasi
bahwa sistem HACCP
efektif
Mengembangkan
sistem dokumentasi
dan rekaman
I II III
IV
V
VI
VII
PRINSIP-PRINSIP SISTEM HACCP
26
Tahap 8: Prinsip 1- AnalisaBahaya
Proses pengumpulan dan evaluasi informasi
tentang bahaya dan kondisi yang
menyebabkan adanya bahaya (penyebab)
untuk menentukan bahaya yang signifikan
terhadap keamanan pangan dan harus di
fokuskan pada HACCP Plan
Prinsip 1- Analisis Bahaya (hazard)
• Dilakukan pada setiap tahap operasi dan dikaitkan
dengan penggunaan akhir serta konsumennya.
• Pendekatan :
- Brainstorming
- Risk assessment ( pengukuran resiko)
• Fokus
Hazard yang kemungkinan besar (nyata) terjadi
dan menimbulkan bahaya pada produk akhir
DEFINISI
Hazard adalah suatu kondisi atau faktor baik
biologis, kimiawi maupun fisik yang dapat
menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi
atau merugikan konsumen
KELOMPOK HAZARD
 Food safety (keamanan makanan)
 Wholesomeness/Quality (Aspek mutu yang tidak
berkaitan dengan keamanan pangan)
 Economic Fraud (Penipuan Ekonomi)
1. BIOLOGIS
2. KIMIAWI
3. FISIK
Bahaya adalah suatu kondisi atau faktor baik biologis,
kimiawi maupun fisik yang dapat menyebabkan
makanan tidak aman dikonsumsi atau merugikan
konsumen
A. BAKTERI
B. VIRUS
C. PROTOZOA/PARASIT
BAKTERI TUMBUH SANGAT CEPAT
IDENTIK
BAKTERI
2.097.152 bakteri
7 jam
ALAT DAPUR
TALENAN
750.000 per cm2
5.0 Juta per cm2
3 jam
BELAH
DIRI
9 – 20 menit
Dalam suhu kamar
Jenis – Jenis Bakteri Patogen
 Salmonella spp
 Clostridium botulinum
 Patogenic Escherichia coli
 Listeria monocythogenes
 Campylobacter jejuni
 Shigella spp.
 Staphylococcus aureus
 Vibrio cholerae
 Vibrio parahaemolythicus
 Vibrio vulnificus
 Yersinia enterocolitica
Aeromonas and Plesiomonas spp.
PREVALENSI BAHAYA BIOLOGI PADA BUDIDAYA AIR
PAYAU (SEE ALSO HUSS ET. AL 2004)
Salmonella Kontaminasi dari faeces manusia, burung dan hewan lain.
E. coli Kontaminasi dari faeces manusia, burung dan hewan lain
Beberapa serotypes dapat ingenious pada sistem budidaya tropis
Vibrio cholera Ingenious pada lingkungan perairan. Hanya 2 dari 130 serotypes yang
patogen. Jumlah bakteri lebih tinggi pada salinitas rendah. Bertahan di air
sungai.
Vibrio parahae-
Molyticus
Ingenious pada lingkungan perairan. Hanya beberapa serotypes yang patogen.
Memerlukan 2-3 % garam untuk tumbuh. Mesophilic - meningkat pada musim
panas
Aeromonas sp. Ingenious pada air tawar. Bisa sebagai bakteri pembusuk juga.
Listeria
monocytogenes
Ingenious pada lingkungan umum. Di lingkungan perairan hanya bila “run-off
areas” untuk farming. Daerah tropis ?
Staphylococcus
aureus
Lebih sering dibawa dari karyawan yang menangani produk yang sedang
terkena infeksi tangan atau tenggorokan. 33
FAKTOR FAKTOR
PEMBATAS TUMBUH (SEE ALSO HUSS ET. AL 2004)
Min.
temp.
opt. temp. Min.
ph
Max. salt Heat resistance
Salmonella 5 C 35-43 C 3,8 6% D6o: 1-3 min
E. coli 7 C 35-40 C 4,4 5 % Very sensitive
Vibrio Cholera 10 C 37 C 5,0 < 8% D55: 0,24 min
Vibrio Parahaemolyticus 5 C 37 C 4,8 8-10 % D6o: 0,71 min
Aeromonas 0-4 C 28-35 C 4,0 4-5 % D55: 0,17 min
Listeria Monocyogenes 0-2 C 30-37 C 4,6 10 % D60: 1,5-4,5 min
Staphylococcus aureus
(toxins)
10 C 40-45 C 4,5 10-15% Toxins resistent
Clostridium Botulinum
type E
3,3 C 25-28 C 5,0 3-5 % Spores
D80: 4,5-10,5 min 34
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
(SEE ALSO HUSS ET. AL 2004)
Salmonella Hindari kontaminasi silang. Hindari pertumbuhan dengan
pendinginan.
E. coli Hindari kontaminasi silang. Batasi pertumbuhan dengan
pendinginan,
Vibrio cholera Pendinginan cepat dan efisien sampai <10 C untuk ikan
segar. Hindari kontaminasi silang
Vibrio parahae-
molyticus
Pendinginan cepat dan efisien sampai 5 C untuk ikan segar.
Hindari kontaminasi silang
Aeromonas sp. Hindari kontaminasi silang. Batasi pertumbuhan dengan
pendinginan, pembekuan atau penggaraman + asam
Staphylococcus aureus Pendinginan cepat dan pencegahan kontaminasi silang setelah
pemanasan. Pertahankan suhu dibawah 10 C untuk menghindari
pertumbuhan dan pembentukan toksin setelah pemanasan
35
 Berada di mana-mana
 Berukuran kecil
 Menyebarkan penyakit melalui infeksi
 Dapat bertahan hidup berbulan-bulan
Norwalk-like virus
Astrovirus
Hepatitis A
Rota virus
Adenovirus
JENIS
Virus, Hepatitis A
• Pada manusia ditemukan klass
lgM yang merupakan anti HAV.
• Dialam terdapat 10 – 100
patikel virus.
• HAV menginfeksi manusia
melalui kontaminasi oleh air dan
makanan
• Kontaminasi pada makanan
melalui tempat-tempat olahan
dan umumnya restoran.
• Termasuk prototipe struktur
virus kecil
• Pada makanan virus ini tidak
dapat terisolasi,disebabkan
oleh periode lamanya
inkubasi.
Virus Norwalk
KONTAMINASI VIRUS
Norwalk-like virus
(NAV)
Seringkali terkait dengan outbreak penyakit
karena seafood
Hepatitis A (HAV) Seringkali terkait dengan outbreak penyakit
karena seafood
Astrovirus Beberapa terkait penyakit karena seafood
Rota virus Tidak ada dokumentasi krn seafood. Sumber
dari limbah.
Adenovirus Sumber dari limbah dan seafood. Tidak ada
dokumentasi outbreaks 38
PREVALENSI DAN PENGENDALIAN VIRUS
•TERKAIT DENGAN SALURAN PENCERNAAN MANUSIA
•MENYEBAR MELALUI FAECES MANUSIA YANG TERINFEKSI
•TIDAK DAPAT BERKEMBANG BIAK DILUAR HOST
•AGAK TAHAN TERHADAP PRESERVASI (PENDINGINAN,
PEMBEKUAN)
•PEMANASAN BEBERAPA MENIT PADA 60ºC DAPAT MEMBUNUHNYA
•UV-LIGHT – 2.5 MENIT AKAN MENGURANGI TETAPI TIDAK
MENGHILANGKAN
39
• HINDARI KONTAMINASI SILANG DARI ORANG YANG TERINFEKSI – TIDAK BOLEH
MENANGANI PRODUK
• PRAKTEK HIGIENE YANG BAIK
• TRAINING DAN INFORMASI
• VIRUS NVL MENYEBAR DARI ORANG YANG TERINFEKSI – TIDAK BOLEH MENANGANI
PRODUK HINGGA BEBERAPA HARI SETELAH SYMPTOMS MENGHILANG
• VIRUS HAV MENYEBAR PADA PERIODE WAKTU YANG LAMA – 1-2 MINGGU SEBELUM
SAKIT HINGGA 1-2 MINGGU SETELAHNYA.
40
PROTOZOA
NEMATODA
CESTODA
TREMATODA
 Giardia lamblia, protozoa ini dapat
menyebabkan diare, kram perut,
kelelahan, kehilangan berat, dsb.
 Entamoeba histolytica, protozoa
penyebab disentri.
 Ascaris lumbricoides, cacing penyebab
infeksi usus dan paru-paru
 Diphyllobothrium latum, cacing pita,
menyebabkan sakit perut, diare, dll
I. BAHAN KIMIA YANG TERJADI SECARA ALAMI
 Mycotoxins (ex. Alfatoxin)
 Scrombrotoxin (histamin)
 Ciguatoxin
Shellfish toxin
- Paralitic shellfish poisoning (PSP)
- Diarrheic shellfish poisoning (DSP)
- Neurotoxic shellfish poisoning (NSP)
- Amnesic shellfish poisoning (ASP)
- Domoic Acid
II. Bahan Kimia yg Sengaja Ditambahkan
• Bahan Pengawet
• Bahan pewarna
• Bahan penambah nutrisi
•Obat hewan (antibiotik dll)
•Residu pestisida (penyemprotan yg tidak
diperbolehkan, periode yg tidak boleh disemprot,
aplikasi pestisida yg salah
II. Bahan Kimia yg Tidak Sengaja
Ditambahkan
• Bahan kimia untuk pertanian (pestisida, fingisida,
herbisida, pupuk, antibiotik, hormon).
• Bahan kimia pabrik (pelumas, bahan pembersih,
sanitizer, cat)
• Zat dan senyawa beracun (air raksa, sianida, dll).
• dll
Kehadiran logam-logam disuatu perairan laut adalah berasal dari
dua sumber, yaitu dapat terjadi secara alamiah (natural) dan terjadi
sebagai akibat dari aktifitas manusia (anthropogenic), misalnya
kegiatan pertambangan
Pada konsentrasi yang sangat rendah bersifat racun bagi
mahluk hidup
MERCURY (hg), CADMIUM (cd), PLUMBUM (pb),
ARSEN (as), dll
III. CEMARAN LOGAM BERAT
BAHAYA FISIK
• BAHAYA FISIK MERUPAKAN
BENDA ASING YANG DAPAT
MENYEBABKAN LUKA:
• GELAS
• LOGAM , SCREWS, NUTS, BOLTS
• BATU, KERIKIL
• JARUM
• PLASTIK KERAS
• TULANG
Bedakan Apakah Bahaya
Biologi, Kimia, Fisika???
– Rambut
– Logam Berat (Heavy Metal)
– Serpihan Logam (Metal Fragment)
– Clostridium Botulinum
– Lalat
– Salmonella
TAHAP-TAHAP KUNCI DARI ANALISA BAHAYA
DILAKUKAN PADA SETIAP TAHAP OPERASI DAN DIKAITKAN
DENGAN PENGGUNAAN AKHIR SERTA KONSUMENNYA
 IDENTIFIKASI BAHAYA
 IDENTIFIKASI PENYEBAB
 INDENTIFIKASI KEAKUTAN/SEVERITY
 IDENTIFIKASI PROBABILITY
 PENILAIAN TINGKAT SIGNIFIKANSINYA
 IDENTIFIKASI TINDAKAN PENGENDALIAN PADA BAHAYA SIGNIFIKAN
48
8.1. Identifikasi bahaya
 Mendaftar semua bahaya potensial yang mungkin terjadi pada
setiap tahap (bahan baku, bahan tambahan, ingridien, penundaan,
bahan penunjang)
 Pada setiap tahap proses dipertimbangkan mengenai
deskripsi bahaya :
Terdapatnya bahaya (presence), misal: terkait bahan baku atau
ingredien
Masuknya bahaya (introduction), misal: dari lingkungan,
peralatan atau karyawan (kontaminasi)
Perubahan pada bahaya yang ada, misal: pertumbuhan
(growth) atau daya tahan (survival) dari mikroorganisma,
produksi toksin
Sumber/dasar penetapan bahaya:
 Pengamatan proses
 Pengetahuan dan pengalaman tim
 Pengumpulan data :
o spesifikasi standar (SNI, CODEX, ISO, dll.)
o Persyaratan regulasi (Depkes, BPOM, FDA, EU, dll.)
o Persyaratan pelanggan
o Literatur
 Brain storming
 Alat:
 Mind mapping
 ishikawa
50
Pendekatan Potensial Bahaya
1. Berhubungan dengan Jenis Ikan dan Asal
Bahan Baku
- Bakteri patogen
- Parasit
- Natural Toksin
- Bahan kimia dan obat-obatan
- Phisik
2. Berhubungan dengan proses pengolahan
- Bakteri patogen
- Jamur
- Phisik
- dll
Brain storming:
Bahaya fisik pada pembuatan .......
53
 .............
 ...............
 ...............
 .................
 ...............
 .................
 ..................
 .......................
 ..................
 ............
 ............
54
• ciguatera
• logam berat
• pestisida, dll
Bahaya inherent pada
produk atau dari lingkungan
hidup
• karyawan,
• gedung dan
• peralatan pengolahan.
Bahaya dari lingkungan
pengolahan
• Penyimpangan suhu produk,
• tidak cukup pemasakan,
• dll
Bahaya karena kesalahan
dalam pengendalian proses
pengolahan
8.2. Identifikasi penyebab bahaya
IDENTIFIKASI PENYEBAB BAHAYA
Penting untuk membedakan antara bahaya dan
penyebab bahaya
Contoh :
Kontaminasi mikroba (bahaya), salmonella.
Sanitasi personil yang tidak baik (penyebab)
HAZARD AND CAUSE
ANALISA BAHAYA
56
Deskripsi Bahaya Penyebab/sumber
Terdapatnya Logam Berat Ikan (bahan baku), perairan
Kontaminasi Pecahan Kaca Lampu, jendela, meja sinar, alat
Terdapatnya Salmonella/
histamin
Bahan baku
Kontaminasi Salmonella Karyawan, peralatan, air, es,
Pertumbuhan Salmonella Penyimpangan suhu
Bertahannya Salmonella Suhu dan waktu pemasakan
LATIHAN Bedakan masing-masing dibawah ini bahaya/penyebab bahaya
• Scombrotoxin
• Bakteri salmonella
• Kontaminasi silang
• Peralatan yang tidak dicuci
• Clostridium botulinum
• Penyimpangan waktu/suhu
• Kurang es
• Pengeringan tidak cukup
• Potongan logam
8.3. Penilaian Signifikansi (Probability dan
severity)
58
Bahaya signifikan; bahaya yang secara alami, eliminasi atau
pengurangan/penurunan hingga tingkat yang dapat diterima
merupakan hal yang sangat esensial bagi produksi pangan
yang aman.
Severity: Keakutan bahaya: besarnya konsekuensi yang
diakibatkan ketika adanya bahaya terhadap kesehatan
konsumen, atau persyaratan (standar) (tinggi, sedang,
rendah, dapat diabaikan)
Probability/peluang terjadinya bahaya (tinggi, sedang,
rendah, dapat diabaikan)
59
Bahaya Potensial ------ Signifikan
a. Bahaya dapat terjadi melebihi batas aman pada
tahapan proses.
b. Bahaya dapat meningkat menjadi tidak aman pada
tahapan proses
c. Signifikan pada tahapan proses atau penanganan yang
lain dan dapat di cegah, dihilangkan atau dikurangi
sampai batas yang dapat diterima
Pertimbangkan: Metoda distribusi, Penyimpanan,
Tujuan penggunaan dan Pengguna/konsumen
Penilaian Signifikansi (Probability dan severity)
60
Bahaya yang mana harus dikendalikan dalam rencana HACCP?
Bahaya yang rendah peluang terjadinya dan rendah
keakutannya tidak dimasukkan dalam rencana HACCP tetapi
pada PRPs
Alat untuk membantu tim dalam menentukan signifikansi
bahaya:
• sistem score
• Grafik quadran
Low High
Severity Severity
Low Risk (10)
High severity (1000)
s*r = 10,000
Medium Risk (100)
High severity (1000)
s*r = 100,000
High Risk (1000)
High severity (1000)
s*r = 1,000,000
Low Risk (10)
Medium severity (100)
s*r = 1,000
Medium Risk (100)
Medium severity (100)
s*r = 10,000
High Risk (1000)
Medium severity (100)
s*r = 100,000
Low Risk (10)
Low Risk
Low severity (10)
s*r = 100
Medium Risk (100)
Low severity (10)
s*r = 1,000
High Risk (1000)
Low severity (10)
High Risks*r = 10,000
High
Probability
Significant: > 10.000
MATRIKS PENGUJIAN RESIKO
Low
Probability
Probability Severity Determination
A Low Low Not Significant
B Low
Low
Medium
High
Medium
High
Low
Low
? No clear answer
? No clear answer
? No clear answer
? No clear answer
C Medium
Medium
High
High
Medium
High
Medium
High
Significant
Significant
Significant
Significant
MATRIKS PENGUJIAN RESIKO
63
Signifikan
HACCP
GARIS BATAS
GRAFIK QUADRAN
P
r
o
b
a
b
i
l
i
t
y
S e v e r i t y
rendah
tinggi
tinggi
Tidak signifikan
PRP
8.4 Indentifikasi Tindakan Pengendalian (Control Measures)
Tindakan / prosedur untuk menghambat terjadinya /
masuknya hazard pada / ke suatu produk
Sudah ada dalam proses atau tindakan baru yang diperlukan
Tujuan dari tindakan pengendalian adalah untuk:
• mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai
batas dapat diterima, misalnya
– Mencegah rekontaminasi dari cooked shrimp
– Menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan/atau
produksi toksin pada produk segar dingin
• Tindakan dan kegiatan yang digunakan untuk
mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya
keamanan hingga level yang dapat diterima
• Mungkin lebih dari satu tindakan pengendalian dapat
dilakukan untuk mengendalikan satu bahaya atau satu
tindakan pengendalian dapat mengendalikan
beberapa bahaya
• Berdasarkan pada penyebab bahaya
65
8.4. Identifikasi tindakan pengendalian
(Control Measures)
TINDAKAN PENGENDALIAN
(CONTROL MEASURES)
 Pengendalian suhu / waktu
 Pemanasan dan pemasakan
 Pendinginan dan pembekuan
 Pengendalian pH
 Penambahan garam / pengawet
 Pengeringan
 Pengemasan
 Pengendalian sumber
 Pembersihan dan sanitasi
Kimiawi  Pengendalian sumber
 Pengendalian produksi
 Pengendalian pelabelan
 Pengendalian sumber
 Pengendalian produksi
 Pengendalian lingkungan
Fisik
TINDAKAN PENGENDALIAN
(CONTROL MEASURES)
ANALISA BAHAYA
68
Deskripsi Bahaya Penyebab/sumber Tindakan
pengendalian
Terdapatnya Pecahan kaca Bahan baku Approval supplier
program
Kontaminasi Kaca Lampu pecah,
termometer pecah,
jendela pecah
Sop peralatan dar kaca
Terdapatnya Salmonella Bahan baku Approval supplier
program
Kontaminasi Salmonella Tangan atau peralatan
yang kotor
ssop
Pertumbuhan Salmonella Penyimpangan
suhu/waktu
gmp
Bertahannya Salmonella Pemasakan yang kurang gmp
Process step Potential hazard Hazard cause Is the potential hazard significant Control
measures
Probability/Ris
k
L/M/H
Severity
L/M/H
Significant
Yes/No
Receiving
Raw
Material
Biology
Pathogenic Bacterial
Growth
Bacterial
Contamination
Temp abuse
Contamination
from equipment
M
L
L
L
N
N
Chemical
Histamin Temp abuse M M Y
Physic
Metal fragment Contamination
from Environment
L H Y
Hazard Analysis Worksheet
Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
• CCP: Suatu tahap dimana pengendalian dapat
diterapkan dan penting untuk mencegah atau
menghilangkan bahaya keamanan pangan, atau
menguranginya hingga level yg dpt diterima
• Pendekatan logis misalnya Decision tree
• Profesional judgement (keahlian dan
pengetahuan tim)
70
71
Apakah ada tindakan pencegahan ?
Modifikasi step, proses/produk
Apakah perlu pengendalian ?
Bukan CCP
Apakah tahapan itu dibuat khusus untuk
menghilangkan/menurunkan bahaya sampai level
yang dapat diterima ?
Apakah bahaya dapat terjadi melebihi batas yang
diperbolehkan/apakah
Dapat berkembang melebihi batas yang dierbolehkan?
Bukan CCP
Apakah tahap selanjutnya dapat
mengendalikan bahaya ?
CCP
Bukan CCP
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
P1
P2
P3
P4
Tidak
DIAGRAM POHON KEPUTUSAN
72
Tahap Bahaya signifikan P1 P2 P3 P4 CCP
MATRIKS DIAGRAM KEPUTUSAN
TABEL ANALISA BAHAYA DAN PENETAPAN CCP
NO Tahapan
Process
Penyebab
Hazard
Potensial
Hazard
Probably Severity Signifikansi Tind.
Pencegahan
DECISION TREE KET
Q1 Q2 Q3 Q4
Biologi
Kimia
Fisik
Contoh lain :
Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan :
No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
Batas kritis: satu atau lebih toleransi yang harus dipenuhi untuk
menjamin bahwa suatu CCP secara efektif mengendalikan bahaya
Kriteria yang memisahkan kondisi yang dapat diterima dan yang
tidak; (aman dan tidak)
Harus spesifik dan jelas : Batas maksimum, minimum atau
keduanya;
Harus berkaitan dengan tindakan pengendalian
Menggunakan parameter yang measurable dan observable,
dikonversikan pada cara pengukuran yg mudah dan cepat
TAHAP 10 – PRINSIP 3: Penetapan Batas Kritis
(CL) di Setiap CCP
Penetapan Batas Kritis
Sumber Informasi
 Survey
 Publikasi Ilmiah
 Regulasi/pedoman
 Pendapat ahli
 Hasil percobaan, penelitian, dsb
 Risk assessment
 dll
76
 parameter kimia: ........
 parameter fisika:
 parameter mikrobiologi:
 parameter sensori:
Latihan…..
Beri contoh batas kritis untuk:
BATAS KRITIS - CONTOH
Hazard CCP Batas Kritis
Bakteri
Patogen
Pasteurisasi Suhu operasi  161°F, waktu  15
detik
Parasit Pembekuan Suhu operasi freezer  -25°C
Bakteri
patogen
Pengeringan
dengan oven
Suhu oven  160°F, waktu
> 2 jam
Histamin Pendinginan Suhu  4°C
Bakteri
patogen
Penggorengan Suhu minyak 350°F, waktu
penggorengan 1 menit, ketebalan
produk 1 cm
CCP Hazard Batas Kritis
Metal
detecting
Metal fragment No fragment (Fe 1.5m, sus
2.5 m)
Penetapan Batas Kritis
Suatu program observasi atau pengukuran yang terencana
pada setiap CCP utk menilai apakah CCP masih di dalam
kendali (menjamin kesesuaian dengan Batas Kritis yang
ditetapkan)
•Observasi atau pengukuran harus mampu mendeteksi
adanya kehilangan kendali pada titik kritis pada saat terjadi
untuk segera dilakukan tindakan perbaikan
•Apabila ada trend hilangnya kendali, harus segera dilakukan
penyesuaian (adjustment), sebelum terjadi penyimpangan
Tahap 11 : Prinsip 4 – Prosedur Monitoring CCP
79
Tujuan Monitoring
Untuk menelusuri operasi dari suatu proses sehingga
kecenderungan lepas kendali dapat diketahui dan tindakan
penyesuaian dapat diambil untuk mengembalikan proses kedalam
kendali sebelum penyimpangan terjadi
Untuk mengetahui apakah suatu proses harus dirubah/disesuaikan
Untuk mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi pada suatu
CCP
Untuk menyediakan dokumen tertulis dari sistem pengendalian
proses untuk digunakan dlm verifikasi
SIAPA YANG MEMONITOR
•Terkait langsung dengan operasional proses
•Terlatih dan mempunyai pengetahuan
•Mempunyai akses terhadap kegiatan
monitoring termasuk CA
•Bertanggung jawab
81
BAGAIMANA MONITORING DILAKUKAN?
•Pengukuran fisik dan kimia lebih dipilih dari pada
mikrobiologI dan dapat mengendalikan bahaya
mikrobiologi.
• Pembacaan instant atau hampir instant: jam, thermometers,
tekanan, ph meters
• Pembacaan cepat: aw meters, chlorine colourimetry,
• Monitoring harus terpercaya, akurat dan presisi
• Alat ukur harus dikalibrasi secara reguler
• Operator harus terlatih secara menyeluruh prinsip2
pengukuran
• ditandatangani oleh personil yg
mengerjakan monitoring dan
• diverifikasi oleh personil penanggung jawab
yang ditunjuk dan mempunyai pengetahuan
serta kewenangan utk melakukan tindakan
koreksi.
Rekaman Monitoring
83
• Apa yang akan dimonitor, pengukuran atau
observasi?
• Dimana dilakukan monitoring?
• Bagaimana cara memonitor, pengecekan dan/atau
pengukuran?
• Kapan akan dilakukan monitoring, pengecekan dan
atau pengukuran?
• Siapa yang akan melaksanakan monitoring,
pengecekan dan atau pengukuran
1H + 4W
Komponen Sistem Monitoring
1H + 4W
CONTOH :
• Tahap : Penyimpanan dingin
• Hazard dan penyebab : (pertumbuhan) patogen
karena penyimpangan suhu dan waktu
penyimpanan
• Tind.pengendalian: Penerapan SOP penyimpanan
dg benar. Pelatihan staf.
• Batas kritis : suhu maks 4°C dan waktu maksimal
6 jam.
• Monitoring: operator gudang penyimpanan dingin
mengecek suhu dan waktu setiap 1 jam
• Record sesuai FR no......
CCP Hazard Batas
Kritis
Pemantauan
Apa Bagaimana Frekuensi Siapa
Metal
detecti
ng
Metal
fragment
No
fragment
(Fe 1.5m,
sus 2.5
m)
Sensitivita
s Metal
detector
Pantau
dengan
mengguna
kan
fragment
metal
(Fe 1.5m,
sus 2.5
m)
Setiap 1 jam Petugas
QC
Contoh: Penetapan Prosedur
pemantauan/monitoring
Tindakan koreksi: tindakan yang dilakukan ketika hasil monitoring pada
CCP menunjukkan hilangnya kendali
• Harus direncanakan dgn baik terlebih dahulu
• Diterapkan apabila terdapat penyimpangan dari batas kritis atau
kecenderungan (trend) thd hilangnya kendali
• Deviasi dan prosedur disposisi produk harus didokumentasikan dalam
dokumentasi HACCP
87
Tujuan
 Untuk mengoreksi dan menghilangkan penyebab
penyimpangan dan mengembalikan kontrol proses.
 Untuk mengidentifikasi produk yang dihasilkan
selama proses yang menyimpang dan menentukan
disposisinya.
 Kegiatan yang harus segera dilakukan saat terjadi
penyimpangan (present)
 Kegiatan yg dilakukan terkait produk yang sudah diproses
selama periode hilangnya kendali (past)
 Deskripsi cara dan kegiatan yg diperlukan untuk memperbaiki
adanya penyimpangan terpengaruh (future)
 Catatan tertulis (record)
 Identifikasi personil yg bertanggungjawab (responsibility)
Desain prosedur tindakan koreksi:
89
Hold
CEK
RELEASE
REJECT
REDISPOSISI
REWORK
Bentuk Tindakan Koreksi terhadap Produk
CEK
PENYEBAB
Hold
ALAT
PERSONIL
REPAIR/
RESET
RETRAINING
Bentuk Tindakan Koreksi terhadap Penyebab
Contoh:
Pada CL suhu Chilling: 0-4oC terlampaui
Tindakan Koreksi: Hold  check/evaluasi Produk
• Release
• Rework
• Disposisi ke produk lain
• Reject
Contoh :
CCP Hazard Critical
Limit
Monitoring Corrective
Action
What How When Who
Metal
detecti
on
Metal
fragment
No
fragment
(Fe
1.5m,
sus 2.5
m)
Metal
detect
or
Melewatk
an metal
tester
pada
metal
detector
Setiap 1
jam
Petugas
QC
CCP Significant
Hazard
Critical
Limit
Monitoring Corective
Action
Records Verification
What How Frequency Who
Control/Monitoring Establishment of CCP
Prosedur untuk mengkonfirmasi bahwa HACCP bekerja efektif dan
efisien.
- Validasi :
Apakah rencana HACCP benar?
Apakan akan menghasilkan produk yg aman? (Awal)
- Verifikasi:
Apakah rencana HACCP diikuti?
Apakah sesuai?
Apakah masih memproduksi produk yg aman? (saat operasional)
- Kaji ulang: apakah rencana HACCP mutakhir?
95
VALIDASI DAN VERIFIKASI HACCP
96
Aplikasi prinsip – prinsip HACCP
Penyiapan rencana HACCP
Validasi Rencana HACCP
Penerapan Rencana HACCP
Kegiatan
verifikasi
kegiatan
review
97
VALIDASI
 Tanggung jawab industri
 Siapa yang melakukan validasi ?
* Tim HACCP
* Individu yang terlatih dan berpengalaman
 Terdokumentasi
 HACCP Plan ditandatangani
 Memvalidasi rencana HACCP melihat apakah:
 Elemen-elemen HACCP cukup dan sesuai
 Bahaya yang teridentifikasi komplit dan benar?
 Bahaya dapat dikendalikan dengan efektif?
 Batas kritis benar?
 HACCP plan realistis dan dapat dicapai?
 Apakan akan menghasilkan produk yg aman? (Awal)
• Challenge testing (trial)
• pengujian : produk, swabbing
• pemeriksaan dokumen
• evaluasi proses thermal untuk pasteurisasi ,
pemasakan dll
98
METODA VALIDASI
13.2. VERIFIKASI
• menunjukkan kesesuaian dengan Rencana
HACCP
• Mengumpulkan informasi tentang efektifitas sistem
HACCP
• Apakah Rencana HACCP atau penerapannya
memerlukan modifikasi.
99
VERIFIKASI
• Tanggung jawab industri
• Terjadwal
• Frekuensi tergantung: karakteristik usaha, monitoring,kinerja
karyawan, seringnya terjadi penyimpangan
• Dilakukan oleh personil yg tidak bertanggungjawab melakukan
monitoring dan tindakan koreksi
• Personil yang terlatih
• Terdokumentasi
Ketika verifikasi tertentu tidak dapat dilakukan in house, verifikasi
harus dilakukan oleh ahli eksternal atas nama perusahaan atau
pihak ketiga yang qualified.
100
METODE VERIFIKASI
1.Menilai Penerapan Rancangan
HACCP
 Audit internal CCP/PRP
(GMP-SSOP)
 Audit pemasok
 Review terhadap tindakan
koreksi
 Hasil audit eksternal atau
pihak ketiga
2. Menilai efektivitas
 Hasil monitoring
 Komplain pelanggan
 Pengujian produk akhir
 Swabbing
 Sampling acak
 Produk gagal
 analisa trend
•Meningkatkan kesadaran dan pemahaman sistem HACCP
oleh seluruh personal perusahaan
•Menyediakan bukti yang terdokumentasi
•Merupakan tinjauan yang obyektif dan independen
•Memelihara rasa percaya diri terhadap rencana HACCP
•Menjamin dokumen yang tidak relevan dan out of date
sudah dibuang
•Menjamin adanya peningkatan yang berkesinambungan
Manfaat Verifikasi
Contoh Kegiatan Verifikasi Internal:
• Kaji ulang terhadap catatan monitoring oleh
supervisor (mingguan)
• Swab mikrobiologi oleh QA (bulanan)
• Sampling produk akhir oleh QA (bulanan)
• Audit supplier oleh QA (setiap tahun)
• Kalibrasi thermometer oleh QA (bulanan)
• Inspeksi oleh pemerintah menjadi bagian dari
verifikasi :
√ Untuk menjamin perlindungan konsumen
√ Mendukung industri pangan
√ Membantu industri dalam mengambil peluang pasar
dimana diperlukan sertifikat
• Review mencakup seluruh kontrol produksi, rencana
HACCP dan penerapannya
Verifikasi oleh Pemerintah
Contoh Kegiatan Verifikasi
Eksternal:
• Inspeksi
• Survailen
• Pengujian Produk (Targetted
Sampling, Produk Akhir)
KAJI ULANG
 Kaji ulang: melihat apakah rencana
HACCP mutakhir?
 Dilakukan secara terjadwal, minimal
sekali setahun
 Dapat diinisiasi adanya faktor internal
dan eksternal
107
KAJI ULANG
TERJADWAL
TIPIKAL SETIAP 12 BLN
KAJI ULANG TDK
TERJADWAL (SBLM
PERUBHN)
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor internal :
• bahan baku/formulasi produk
• sistem proses
• layout pabrik dan lingkungan
• peralatan proses
• program pembersihan dan sanitasi
• perubahan personil dan tanggungjawab
Faktor eksternal:
• ditemukannya hazard baru
• perubahan legislasi
• informasi permasalahan dari perusahaan
lain
• teknologi baru
• perubahan lingkungan
JIKA DIPERLUKAN
KAJI ULANG HARUS DILANJUTKAN DENGAN
AMANDEMEN TERHADAP PROSEDUR YANG
DITETAPKAN
Perubahan tersebut dimasukkan secara penuh ke
dalam dokumentasi dan sistem pencatatan untuk
menjamin tersedianya informasi yang mutakhir
Record keeping yang efisien dan akurat sangat
penting dalam penerapan sistem HACCP.
Prosedur HACCP harus didokumentasikan
Dokumentasi dan pemeliharaan rekaman agar
disesuaikan dengan sifat dan ukuran bisnis, dan
memadai untuk industri dapat memverifikasi
bahwa pengendalian HACCP diterapkan dan
dipelihara.
111
Kenapa Penting….. ??
• Rekaman adalah alat manajemen yang dapat menunjukan
trend (peningkatan/penurunan) efektifitas operasional
penerapan HACCP;
• Rekaman penting untuk mereview efektivitas rencana HACCP;
• Rekaman memberi informasi untuk perbaikan rencana HACCP
• Rekaman menunjukan sejarah proses operasi dan memberikan
bukti tentang kepatuhan terhadap rencana keamanan pangan
Sistem dokumentasi harus dapat dikomunikasikan dengan mudah
dan efektif kepada karyawan
Dokumentasi HACCP:
 Rencana HACCP
 Policy statement
 prosedur,
IK,
regulasi,
pedoman dll
113
Rekaman:
Rekaman monitoring/
pengendalian
tindakan perbaikan,
kegiatan verifikasi,
pertemuan tim HACCP
dll
@ 2011 Balai Riset dan Observasi Kelautan

More Related Content

Similar to HACCP

PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxHerlindamn
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptxRetnoAdriyani
 
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfHACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfadhehilda1
 
Haccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri panganHaccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri panganRian Indrajaya
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperEly John Karimela
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptxPujoyuwonoMartosuyon
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfAlFajri60
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptsuci827264
 
Haccp presentation
Haccp presentationHaccp presentation
Haccp presentationHady Chandra
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Septi Dwisidi Hapsari
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanDanang suryo Wardhono
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanDanang suryo Wardhono
 

Similar to HACCP (20)

Tinjauan HACCP
Tinjauan HACCPTinjauan HACCP
Tinjauan HACCP
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
 
Pmm teori haccp
Pmm teori haccpPmm teori haccp
Pmm teori haccp
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
sanitasi
sanitasisanitasi
sanitasi
 
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfHACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
 
Haccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri panganHaccp dan implementasinya dalam industri pangan
Haccp dan implementasinya dalam industri pangan
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
 
Haccp presentation
Haccp presentationHaccp presentation
Haccp presentation
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)
 
HACCP (2).pptx
HACCP (2).pptxHACCP (2).pptx
HACCP (2).pptx
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 

HACCP

  • 1. PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM HACCP PUSAT PENGENDALIAN MUTU BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN 2017
  • 2. HACCP ???  PROBLEM  PENYAKIT AKIBAT PANGAN (FOODBORNE DISEASES)  MARKET ACCESS – PENTINGNYA KEAMANAN PANGAN DI SELURUH RANTAI PANGAN  SOLUSI  SISTEM KEAMANAN PANGAN YANG FOKUS PADA PENCEGAHAN MASALAH SEBELUM TERJADI  PROGRAM UNTUK MEMPERBAIKI DAN MEMVERIFIKASI KEAMANAN PANGAN PADA INDUSTRI PANGAN
  • 3. JAWABAN: H ard to A pply, Complicated, and C onfusing P ractice Hazard Bahaya thd kesehatan Analysis Investigasi bahaya Critical Krusial untuk pengendalian Control Penanganan kondisi Points Posisi pada proses
  • 4. LATAR BELAKANG HACCP  1960 Pillsbury co., NASA dan U.S. Army Natick Research and Development Laboratories NASA  1971 Pemaparan pertama pada masyarakat mengenai Sistem HACCP di U.S.A.  1973 Peraturan Federal U.S.  Mandat penggunaan Prinsip HACCP untuk Makanan Kaleng Berasam Rendah.  1970 - awal 1980 HACCP diadopsi oleh industri besar segmen diluar manufacturing.  1986 – 1987 HACCP dalam Inspeksi Daging dan Ternak.  1987 Membentuk NACMCF (Nat. Advisory Committee on Microbiological Criteria for Foods) dari 3 Prinsip dikembangkan jadi 7 Prinsip.  1997 CAC/RCP1-1969-Rev 3-1997  1998 Diadopsi menjadi SNI 01-4852-1998,  2003 CAC/RCP1-1969, Rev.4-2003
  • 5. ( HACCP ) HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT – “Analisa bahaya dan titik kendali kritis dalam suatu proses yang dapat mengakibatkan kondisi berbahaya” – Proses pengendalian pro-aktif , preventif bukan reaktif – Mampu menghilangkan/ mencegah/ meminimalkan tingkat risiko kontaminasi pangan. – Sistematik – Berdasarkan kajian ilmiah
  • 6.  MERUPAKAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN  MENDASARKAN BAHWA BAHAYA DAPAT TIMBUL PADA SETIAP TITIK ATAU TAHAP PRODUKSI  NAMUN DAPAT DILAKUKAN PENCEGAHAN MELALUI PENGENDALIAN TITIK-TITIK KRITIS  BUKAN “ZERO RISK SYSTEM”, TETAPI DIDESAIN UNTUK MEMINIMALISASI RESIKO BAHAYA KEAMANAN MAKANAN
  • 7. WARNING......... !!!!!!!! HACCP IS NOT A STAND-ALONE CONTROL SYSTEM HACCP IS ONE PART OF A LARGER SYSTEM OF CONTROL PROCEDURES 1. Pre-requisite Program harus memadai dan efektif  Penerapan prosedur (sesuai persyaratan/ peraturan) 2. Program persyaratan lain : training, product recall program, monitoring supplier, program perbaikan & pemeliharaan peralatan, dll
  • 8. Hal penting dalam penerapan HACCP :  Komitmen penuh dari manajemen  Keterlibatan manajemen dan kesadaran seluruh karyawan  Tim HACCP (pengetahuan/ketrampilan dalam mengidentifikasi bahaya dan efektifitas pengendalian/control measures)  Tingkat penerapan
  • 9.  Berbagi tanggung jawab: EFEKTIVITAS HACCP Petani/Nelayan UPI Konsumen Pemerintah
  • 10. 11 Komitmen Manajemen Pengembangan rekaman dan dokumentasi Penetapan prosedur verifikasi Penetapan rencana tindakan koreksi Sistem monitoring batas kritis pada CCP Penentuan batas kritis pada setiap CCP Penetapan titik kendali kritis (CCP) Analisa bahaya Verifikasi diagram alir di lapangan Penyusunan diagram alir Identifikasi pengguna produk Deskripsi produk Pembentukan tim HACCP TOR/Scope
  • 11. • pernyataan kebijakan yang diungkapkan dan ditandatangani oleh pimpinan puncak organisasi • berupa komitmen atau upaya untuk melaksanakan dan menegakkan serta memelihara standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi • sebaiknya mencakup tujuan, sumber daya yang digunakan, dan alasan manajemen terkait jaminan mutu dan keamanan pangan yang digunaka • termasuk dilakukannya kaji ulang, pelatihan, dan monitor terhadap CCP
  • 12. 13 Diperlukan untuk: • Menyediakan sumber2 yang diperlukan • Menerapkan temuan pada saat pengembangan • Secara aktif mendukung • Mendorong pengertian HACCP oleh seluruh manajemen senior
  • 13. Menguraikan: • Segmen yang mana dari rantai pangan yang dicakup • Proses yang mana dari usahanya/ business • Kelompok bahaya yang terkait (biologi, kimia dan fisik) • Disebut juga TOR “term of Reference” Tahap 2: RUANG LINGKUP HACCP PLAN 14
  • 14. Keputusan Tim Keputusan Manajemen  Multi Bagian  Multi Disiplin  Terlatih/Kompeten: produk, proses, Bahan baku, bahaya  Ditetapkan oleh Pemimpin Puncak TAHAP 3 Sasaran: Pembentukan Tim HACCP
  • 15. Tanggung jawab HACCP team : •Pengembangan Pre Requisite Programme/PRP (SSOP dan GMP) •Validasi dan verifikasi prosedur dan penerapannya •Pengembangan dan pemutakhiran dokumen
  • 16. CONTOHTIM HACCP Nama Posisi Qualifikasi A ManajerTeknis Anggota tim HACCP. 25 tahun di industri pangan. Pelatihan auditor keamanan pangan tahun 2002. Training HACCP tahun 2002 B Manajer Mutu Ketua tim HACCP. 16 tahun di industri pangan Pelatihan auditor keamanan pangan tahun – 2006. Ketua instruktur HACCP HACCP - 2005 C Manajer Produksi Anggota tim HACCP. 20 tahun di industri pangan. In—house training HACCP - 2004 17
  • 17. TAHAP 4: DESKRIPSI PRODUK • Nama Produk • Nama spesies • Asal Bahan baku • Komposisi • Persyaratan Penyimpanan dan transportasi • metode penyimpanan • packaging • Masa kadaluarsa • dll
  • 18. PENGGUNA AKHIR/KONSUMEN YANG DITUJU: UMUM ATAU KELOMPOK YANG PEKA Y = YOUNG (BALITA) O = OLD (MANULA) P = PREGNANT (IBU HAMIL) I = IMMUNO-SUPPRESSED (DAYA TAHAN TERBATAS) A = ALLERGIC (ALERGI) • PERNYATAAN TUJUAN PENGGUNAAN/ CARA MENGKONSUMSI 19
  • 19. PRODUCT DESCRIPTION a. b. Species Name (Scientific name) c. Raw Material Origin d. How is Raw Material Received e. Finished Product f. Ingredients g. Processing steps Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan : No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
  • 20. h. Packaging Type i. Storage j. Shelf life k. Labels / Spesification l. Intended Used m. Intended Customer Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan : No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
  • 21. TAHAP 6 : PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR  Mencakup seluruh tahapan proses untuk produk spesifik  secara berurutan termasuk penundaan selama dan antara tahap, produk yang dikembalikan atau reworking  Diagram alir yang sama dapat digunakan untuk beberapa produk yang diproses dengan tahapan proses yang serupa.  Berlaku untuk setiap waktu operasi/shift 22
  • 22. CONTOH : FLOW CHART
  • 23. TAHAP 7 : VERIFIKASI DIAGRAM ALIR • KONFIRMASI DILAKUKAN PADA JAM-JAM OPERASI • INFORMASI TAMBAHAN MUNGKIN DIPERLUKAN: • PETA PABRIK, LAYOUT PERALATAN, PARAMETER TEKNIS OPERASI, PEMISAHAN ANTARA AREA KOTOR/BERSIH, RESIKO TINGGI/RENDAH • ALUR PRODUK, KARYAWAN, BAHAN • VERIFIKASI: ALIRAN PROSES, PARAMETER PERLAKUAN, SAMPLING • PERUBAHAN BILA DIPERLUKAN 24
  • 24. 25 Analisis bahaya Identifikasi titik kendali kritis (CCP) Menetapkan batas kritis untuk setiap CCP Menetapkan sistem monitoring CCP Menetapkan tindakan koreksi Menetapkan prosedur verifikasi konfirmasi bahwa sistem HACCP efektif Mengembangkan sistem dokumentasi dan rekaman I II III IV V VI VII PRINSIP-PRINSIP SISTEM HACCP
  • 25. 26 Tahap 8: Prinsip 1- AnalisaBahaya Proses pengumpulan dan evaluasi informasi tentang bahaya dan kondisi yang menyebabkan adanya bahaya (penyebab) untuk menentukan bahaya yang signifikan terhadap keamanan pangan dan harus di fokuskan pada HACCP Plan
  • 26. Prinsip 1- Analisis Bahaya (hazard) • Dilakukan pada setiap tahap operasi dan dikaitkan dengan penggunaan akhir serta konsumennya. • Pendekatan : - Brainstorming - Risk assessment ( pengukuran resiko) • Fokus Hazard yang kemungkinan besar (nyata) terjadi dan menimbulkan bahaya pada produk akhir
  • 27. DEFINISI Hazard adalah suatu kondisi atau faktor baik biologis, kimiawi maupun fisik yang dapat menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi atau merugikan konsumen KELOMPOK HAZARD  Food safety (keamanan makanan)  Wholesomeness/Quality (Aspek mutu yang tidak berkaitan dengan keamanan pangan)  Economic Fraud (Penipuan Ekonomi)
  • 28. 1. BIOLOGIS 2. KIMIAWI 3. FISIK Bahaya adalah suatu kondisi atau faktor baik biologis, kimiawi maupun fisik yang dapat menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi atau merugikan konsumen
  • 29. A. BAKTERI B. VIRUS C. PROTOZOA/PARASIT
  • 30. BAKTERI TUMBUH SANGAT CEPAT IDENTIK BAKTERI 2.097.152 bakteri 7 jam ALAT DAPUR TALENAN 750.000 per cm2 5.0 Juta per cm2 3 jam BELAH DIRI 9 – 20 menit Dalam suhu kamar
  • 31. Jenis – Jenis Bakteri Patogen  Salmonella spp  Clostridium botulinum  Patogenic Escherichia coli  Listeria monocythogenes  Campylobacter jejuni  Shigella spp.  Staphylococcus aureus  Vibrio cholerae  Vibrio parahaemolythicus  Vibrio vulnificus  Yersinia enterocolitica Aeromonas and Plesiomonas spp.
  • 32. PREVALENSI BAHAYA BIOLOGI PADA BUDIDAYA AIR PAYAU (SEE ALSO HUSS ET. AL 2004) Salmonella Kontaminasi dari faeces manusia, burung dan hewan lain. E. coli Kontaminasi dari faeces manusia, burung dan hewan lain Beberapa serotypes dapat ingenious pada sistem budidaya tropis Vibrio cholera Ingenious pada lingkungan perairan. Hanya 2 dari 130 serotypes yang patogen. Jumlah bakteri lebih tinggi pada salinitas rendah. Bertahan di air sungai. Vibrio parahae- Molyticus Ingenious pada lingkungan perairan. Hanya beberapa serotypes yang patogen. Memerlukan 2-3 % garam untuk tumbuh. Mesophilic - meningkat pada musim panas Aeromonas sp. Ingenious pada air tawar. Bisa sebagai bakteri pembusuk juga. Listeria monocytogenes Ingenious pada lingkungan umum. Di lingkungan perairan hanya bila “run-off areas” untuk farming. Daerah tropis ? Staphylococcus aureus Lebih sering dibawa dari karyawan yang menangani produk yang sedang terkena infeksi tangan atau tenggorokan. 33
  • 33. FAKTOR FAKTOR PEMBATAS TUMBUH (SEE ALSO HUSS ET. AL 2004) Min. temp. opt. temp. Min. ph Max. salt Heat resistance Salmonella 5 C 35-43 C 3,8 6% D6o: 1-3 min E. coli 7 C 35-40 C 4,4 5 % Very sensitive Vibrio Cholera 10 C 37 C 5,0 < 8% D55: 0,24 min Vibrio Parahaemolyticus 5 C 37 C 4,8 8-10 % D6o: 0,71 min Aeromonas 0-4 C 28-35 C 4,0 4-5 % D55: 0,17 min Listeria Monocyogenes 0-2 C 30-37 C 4,6 10 % D60: 1,5-4,5 min Staphylococcus aureus (toxins) 10 C 40-45 C 4,5 10-15% Toxins resistent Clostridium Botulinum type E 3,3 C 25-28 C 5,0 3-5 % Spores D80: 4,5-10,5 min 34
  • 34. TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN (SEE ALSO HUSS ET. AL 2004) Salmonella Hindari kontaminasi silang. Hindari pertumbuhan dengan pendinginan. E. coli Hindari kontaminasi silang. Batasi pertumbuhan dengan pendinginan, Vibrio cholera Pendinginan cepat dan efisien sampai <10 C untuk ikan segar. Hindari kontaminasi silang Vibrio parahae- molyticus Pendinginan cepat dan efisien sampai 5 C untuk ikan segar. Hindari kontaminasi silang Aeromonas sp. Hindari kontaminasi silang. Batasi pertumbuhan dengan pendinginan, pembekuan atau penggaraman + asam Staphylococcus aureus Pendinginan cepat dan pencegahan kontaminasi silang setelah pemanasan. Pertahankan suhu dibawah 10 C untuk menghindari pertumbuhan dan pembentukan toksin setelah pemanasan 35
  • 35.  Berada di mana-mana  Berukuran kecil  Menyebarkan penyakit melalui infeksi  Dapat bertahan hidup berbulan-bulan Norwalk-like virus Astrovirus Hepatitis A Rota virus Adenovirus JENIS
  • 36. Virus, Hepatitis A • Pada manusia ditemukan klass lgM yang merupakan anti HAV. • Dialam terdapat 10 – 100 patikel virus. • HAV menginfeksi manusia melalui kontaminasi oleh air dan makanan • Kontaminasi pada makanan melalui tempat-tempat olahan dan umumnya restoran. • Termasuk prototipe struktur virus kecil • Pada makanan virus ini tidak dapat terisolasi,disebabkan oleh periode lamanya inkubasi. Virus Norwalk
  • 37. KONTAMINASI VIRUS Norwalk-like virus (NAV) Seringkali terkait dengan outbreak penyakit karena seafood Hepatitis A (HAV) Seringkali terkait dengan outbreak penyakit karena seafood Astrovirus Beberapa terkait penyakit karena seafood Rota virus Tidak ada dokumentasi krn seafood. Sumber dari limbah. Adenovirus Sumber dari limbah dan seafood. Tidak ada dokumentasi outbreaks 38
  • 38. PREVALENSI DAN PENGENDALIAN VIRUS •TERKAIT DENGAN SALURAN PENCERNAAN MANUSIA •MENYEBAR MELALUI FAECES MANUSIA YANG TERINFEKSI •TIDAK DAPAT BERKEMBANG BIAK DILUAR HOST •AGAK TAHAN TERHADAP PRESERVASI (PENDINGINAN, PEMBEKUAN) •PEMANASAN BEBERAPA MENIT PADA 60ºC DAPAT MEMBUNUHNYA •UV-LIGHT – 2.5 MENIT AKAN MENGURANGI TETAPI TIDAK MENGHILANGKAN 39
  • 39. • HINDARI KONTAMINASI SILANG DARI ORANG YANG TERINFEKSI – TIDAK BOLEH MENANGANI PRODUK • PRAKTEK HIGIENE YANG BAIK • TRAINING DAN INFORMASI • VIRUS NVL MENYEBAR DARI ORANG YANG TERINFEKSI – TIDAK BOLEH MENANGANI PRODUK HINGGA BEBERAPA HARI SETELAH SYMPTOMS MENGHILANG • VIRUS HAV MENYEBAR PADA PERIODE WAKTU YANG LAMA – 1-2 MINGGU SEBELUM SAKIT HINGGA 1-2 MINGGU SETELAHNYA. 40
  • 40. PROTOZOA NEMATODA CESTODA TREMATODA  Giardia lamblia, protozoa ini dapat menyebabkan diare, kram perut, kelelahan, kehilangan berat, dsb.  Entamoeba histolytica, protozoa penyebab disentri.  Ascaris lumbricoides, cacing penyebab infeksi usus dan paru-paru  Diphyllobothrium latum, cacing pita, menyebabkan sakit perut, diare, dll
  • 41. I. BAHAN KIMIA YANG TERJADI SECARA ALAMI  Mycotoxins (ex. Alfatoxin)  Scrombrotoxin (histamin)  Ciguatoxin Shellfish toxin - Paralitic shellfish poisoning (PSP) - Diarrheic shellfish poisoning (DSP) - Neurotoxic shellfish poisoning (NSP) - Amnesic shellfish poisoning (ASP) - Domoic Acid
  • 42. II. Bahan Kimia yg Sengaja Ditambahkan • Bahan Pengawet • Bahan pewarna • Bahan penambah nutrisi •Obat hewan (antibiotik dll) •Residu pestisida (penyemprotan yg tidak diperbolehkan, periode yg tidak boleh disemprot, aplikasi pestisida yg salah
  • 43. II. Bahan Kimia yg Tidak Sengaja Ditambahkan • Bahan kimia untuk pertanian (pestisida, fingisida, herbisida, pupuk, antibiotik, hormon). • Bahan kimia pabrik (pelumas, bahan pembersih, sanitizer, cat) • Zat dan senyawa beracun (air raksa, sianida, dll). • dll
  • 44. Kehadiran logam-logam disuatu perairan laut adalah berasal dari dua sumber, yaitu dapat terjadi secara alamiah (natural) dan terjadi sebagai akibat dari aktifitas manusia (anthropogenic), misalnya kegiatan pertambangan Pada konsentrasi yang sangat rendah bersifat racun bagi mahluk hidup MERCURY (hg), CADMIUM (cd), PLUMBUM (pb), ARSEN (as), dll III. CEMARAN LOGAM BERAT
  • 45. BAHAYA FISIK • BAHAYA FISIK MERUPAKAN BENDA ASING YANG DAPAT MENYEBABKAN LUKA: • GELAS • LOGAM , SCREWS, NUTS, BOLTS • BATU, KERIKIL • JARUM • PLASTIK KERAS • TULANG
  • 46. Bedakan Apakah Bahaya Biologi, Kimia, Fisika??? – Rambut – Logam Berat (Heavy Metal) – Serpihan Logam (Metal Fragment) – Clostridium Botulinum – Lalat – Salmonella
  • 47. TAHAP-TAHAP KUNCI DARI ANALISA BAHAYA DILAKUKAN PADA SETIAP TAHAP OPERASI DAN DIKAITKAN DENGAN PENGGUNAAN AKHIR SERTA KONSUMENNYA  IDENTIFIKASI BAHAYA  IDENTIFIKASI PENYEBAB  INDENTIFIKASI KEAKUTAN/SEVERITY  IDENTIFIKASI PROBABILITY  PENILAIAN TINGKAT SIGNIFIKANSINYA  IDENTIFIKASI TINDAKAN PENGENDALIAN PADA BAHAYA SIGNIFIKAN 48
  • 48. 8.1. Identifikasi bahaya  Mendaftar semua bahaya potensial yang mungkin terjadi pada setiap tahap (bahan baku, bahan tambahan, ingridien, penundaan, bahan penunjang)  Pada setiap tahap proses dipertimbangkan mengenai deskripsi bahaya : Terdapatnya bahaya (presence), misal: terkait bahan baku atau ingredien Masuknya bahaya (introduction), misal: dari lingkungan, peralatan atau karyawan (kontaminasi) Perubahan pada bahaya yang ada, misal: pertumbuhan (growth) atau daya tahan (survival) dari mikroorganisma, produksi toksin
  • 49. Sumber/dasar penetapan bahaya:  Pengamatan proses  Pengetahuan dan pengalaman tim  Pengumpulan data : o spesifikasi standar (SNI, CODEX, ISO, dll.) o Persyaratan regulasi (Depkes, BPOM, FDA, EU, dll.) o Persyaratan pelanggan o Literatur  Brain storming  Alat:  Mind mapping  ishikawa 50
  • 50. Pendekatan Potensial Bahaya 1. Berhubungan dengan Jenis Ikan dan Asal Bahan Baku - Bakteri patogen - Parasit - Natural Toksin - Bahan kimia dan obat-obatan - Phisik 2. Berhubungan dengan proses pengolahan - Bakteri patogen - Jamur - Phisik - dll
  • 51.
  • 52. Brain storming: Bahaya fisik pada pembuatan ....... 53  .............  ...............  ...............  .................  ...............  .................  ..................  .......................  ..................  ............  ............
  • 53. 54 • ciguatera • logam berat • pestisida, dll Bahaya inherent pada produk atau dari lingkungan hidup • karyawan, • gedung dan • peralatan pengolahan. Bahaya dari lingkungan pengolahan • Penyimpangan suhu produk, • tidak cukup pemasakan, • dll Bahaya karena kesalahan dalam pengendalian proses pengolahan 8.2. Identifikasi penyebab bahaya
  • 54. IDENTIFIKASI PENYEBAB BAHAYA Penting untuk membedakan antara bahaya dan penyebab bahaya Contoh : Kontaminasi mikroba (bahaya), salmonella. Sanitasi personil yang tidak baik (penyebab) HAZARD AND CAUSE
  • 55. ANALISA BAHAYA 56 Deskripsi Bahaya Penyebab/sumber Terdapatnya Logam Berat Ikan (bahan baku), perairan Kontaminasi Pecahan Kaca Lampu, jendela, meja sinar, alat Terdapatnya Salmonella/ histamin Bahan baku Kontaminasi Salmonella Karyawan, peralatan, air, es, Pertumbuhan Salmonella Penyimpangan suhu Bertahannya Salmonella Suhu dan waktu pemasakan
  • 56. LATIHAN Bedakan masing-masing dibawah ini bahaya/penyebab bahaya • Scombrotoxin • Bakteri salmonella • Kontaminasi silang • Peralatan yang tidak dicuci • Clostridium botulinum • Penyimpangan waktu/suhu • Kurang es • Pengeringan tidak cukup • Potongan logam
  • 57. 8.3. Penilaian Signifikansi (Probability dan severity) 58 Bahaya signifikan; bahaya yang secara alami, eliminasi atau pengurangan/penurunan hingga tingkat yang dapat diterima merupakan hal yang sangat esensial bagi produksi pangan yang aman. Severity: Keakutan bahaya: besarnya konsekuensi yang diakibatkan ketika adanya bahaya terhadap kesehatan konsumen, atau persyaratan (standar) (tinggi, sedang, rendah, dapat diabaikan) Probability/peluang terjadinya bahaya (tinggi, sedang, rendah, dapat diabaikan)
  • 58. 59 Bahaya Potensial ------ Signifikan a. Bahaya dapat terjadi melebihi batas aman pada tahapan proses. b. Bahaya dapat meningkat menjadi tidak aman pada tahapan proses c. Signifikan pada tahapan proses atau penanganan yang lain dan dapat di cegah, dihilangkan atau dikurangi sampai batas yang dapat diterima Pertimbangkan: Metoda distribusi, Penyimpanan, Tujuan penggunaan dan Pengguna/konsumen
  • 59. Penilaian Signifikansi (Probability dan severity) 60 Bahaya yang mana harus dikendalikan dalam rencana HACCP? Bahaya yang rendah peluang terjadinya dan rendah keakutannya tidak dimasukkan dalam rencana HACCP tetapi pada PRPs Alat untuk membantu tim dalam menentukan signifikansi bahaya: • sistem score • Grafik quadran
  • 60. Low High Severity Severity Low Risk (10) High severity (1000) s*r = 10,000 Medium Risk (100) High severity (1000) s*r = 100,000 High Risk (1000) High severity (1000) s*r = 1,000,000 Low Risk (10) Medium severity (100) s*r = 1,000 Medium Risk (100) Medium severity (100) s*r = 10,000 High Risk (1000) Medium severity (100) s*r = 100,000 Low Risk (10) Low Risk Low severity (10) s*r = 100 Medium Risk (100) Low severity (10) s*r = 1,000 High Risk (1000) Low severity (10) High Risks*r = 10,000 High Probability Significant: > 10.000 MATRIKS PENGUJIAN RESIKO Low Probability
  • 61. Probability Severity Determination A Low Low Not Significant B Low Low Medium High Medium High Low Low ? No clear answer ? No clear answer ? No clear answer ? No clear answer C Medium Medium High High Medium High Medium High Significant Significant Significant Significant MATRIKS PENGUJIAN RESIKO
  • 62. 63 Signifikan HACCP GARIS BATAS GRAFIK QUADRAN P r o b a b i l i t y S e v e r i t y rendah tinggi tinggi Tidak signifikan PRP
  • 63. 8.4 Indentifikasi Tindakan Pengendalian (Control Measures) Tindakan / prosedur untuk menghambat terjadinya / masuknya hazard pada / ke suatu produk Sudah ada dalam proses atau tindakan baru yang diperlukan Tujuan dari tindakan pengendalian adalah untuk: • mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai batas dapat diterima, misalnya – Mencegah rekontaminasi dari cooked shrimp – Menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan/atau produksi toksin pada produk segar dingin
  • 64. • Tindakan dan kegiatan yang digunakan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi bahaya keamanan hingga level yang dapat diterima • Mungkin lebih dari satu tindakan pengendalian dapat dilakukan untuk mengendalikan satu bahaya atau satu tindakan pengendalian dapat mengendalikan beberapa bahaya • Berdasarkan pada penyebab bahaya 65 8.4. Identifikasi tindakan pengendalian (Control Measures)
  • 65. TINDAKAN PENGENDALIAN (CONTROL MEASURES)  Pengendalian suhu / waktu  Pemanasan dan pemasakan  Pendinginan dan pembekuan  Pengendalian pH  Penambahan garam / pengawet  Pengeringan  Pengemasan  Pengendalian sumber  Pembersihan dan sanitasi
  • 66. Kimiawi  Pengendalian sumber  Pengendalian produksi  Pengendalian pelabelan  Pengendalian sumber  Pengendalian produksi  Pengendalian lingkungan Fisik TINDAKAN PENGENDALIAN (CONTROL MEASURES)
  • 67. ANALISA BAHAYA 68 Deskripsi Bahaya Penyebab/sumber Tindakan pengendalian Terdapatnya Pecahan kaca Bahan baku Approval supplier program Kontaminasi Kaca Lampu pecah, termometer pecah, jendela pecah Sop peralatan dar kaca Terdapatnya Salmonella Bahan baku Approval supplier program Kontaminasi Salmonella Tangan atau peralatan yang kotor ssop Pertumbuhan Salmonella Penyimpangan suhu/waktu gmp Bertahannya Salmonella Pemasakan yang kurang gmp
  • 68. Process step Potential hazard Hazard cause Is the potential hazard significant Control measures Probability/Ris k L/M/H Severity L/M/H Significant Yes/No Receiving Raw Material Biology Pathogenic Bacterial Growth Bacterial Contamination Temp abuse Contamination from equipment M L L L N N Chemical Histamin Temp abuse M M Y Physic Metal fragment Contamination from Environment L H Y Hazard Analysis Worksheet Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan : No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
  • 69. • CCP: Suatu tahap dimana pengendalian dapat diterapkan dan penting untuk mencegah atau menghilangkan bahaya keamanan pangan, atau menguranginya hingga level yg dpt diterima • Pendekatan logis misalnya Decision tree • Profesional judgement (keahlian dan pengetahuan tim) 70
  • 70. 71 Apakah ada tindakan pencegahan ? Modifikasi step, proses/produk Apakah perlu pengendalian ? Bukan CCP Apakah tahapan itu dibuat khusus untuk menghilangkan/menurunkan bahaya sampai level yang dapat diterima ? Apakah bahaya dapat terjadi melebihi batas yang diperbolehkan/apakah Dapat berkembang melebihi batas yang dierbolehkan? Bukan CCP Apakah tahap selanjutnya dapat mengendalikan bahaya ? CCP Bukan CCP Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak P1 P2 P3 P4 Tidak DIAGRAM POHON KEPUTUSAN
  • 71. 72 Tahap Bahaya signifikan P1 P2 P3 P4 CCP MATRIKS DIAGRAM KEPUTUSAN
  • 72. TABEL ANALISA BAHAYA DAN PENETAPAN CCP NO Tahapan Process Penyebab Hazard Potensial Hazard Probably Severity Signifikansi Tind. Pencegahan DECISION TREE KET Q1 Q2 Q3 Q4 Biologi Kimia Fisik Contoh lain : Dibuat Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Diperiksa Oleh : Tanggal : Tanda tangan : Disahkan Oleh : Tanggal : Tanda tangan : No. Bagian Edisi Revisi Tanggal Revisi Hal:
  • 73. Batas kritis: satu atau lebih toleransi yang harus dipenuhi untuk menjamin bahwa suatu CCP secara efektif mengendalikan bahaya Kriteria yang memisahkan kondisi yang dapat diterima dan yang tidak; (aman dan tidak) Harus spesifik dan jelas : Batas maksimum, minimum atau keduanya; Harus berkaitan dengan tindakan pengendalian Menggunakan parameter yang measurable dan observable, dikonversikan pada cara pengukuran yg mudah dan cepat TAHAP 10 – PRINSIP 3: Penetapan Batas Kritis (CL) di Setiap CCP
  • 74. Penetapan Batas Kritis Sumber Informasi  Survey  Publikasi Ilmiah  Regulasi/pedoman  Pendapat ahli  Hasil percobaan, penelitian, dsb  Risk assessment  dll
  • 75. 76  parameter kimia: ........  parameter fisika:  parameter mikrobiologi:  parameter sensori: Latihan….. Beri contoh batas kritis untuk:
  • 76. BATAS KRITIS - CONTOH Hazard CCP Batas Kritis Bakteri Patogen Pasteurisasi Suhu operasi  161°F, waktu  15 detik Parasit Pembekuan Suhu operasi freezer  -25°C Bakteri patogen Pengeringan dengan oven Suhu oven  160°F, waktu > 2 jam Histamin Pendinginan Suhu  4°C Bakteri patogen Penggorengan Suhu minyak 350°F, waktu penggorengan 1 menit, ketebalan produk 1 cm
  • 77. CCP Hazard Batas Kritis Metal detecting Metal fragment No fragment (Fe 1.5m, sus 2.5 m) Penetapan Batas Kritis
  • 78. Suatu program observasi atau pengukuran yang terencana pada setiap CCP utk menilai apakah CCP masih di dalam kendali (menjamin kesesuaian dengan Batas Kritis yang ditetapkan) •Observasi atau pengukuran harus mampu mendeteksi adanya kehilangan kendali pada titik kritis pada saat terjadi untuk segera dilakukan tindakan perbaikan •Apabila ada trend hilangnya kendali, harus segera dilakukan penyesuaian (adjustment), sebelum terjadi penyimpangan Tahap 11 : Prinsip 4 – Prosedur Monitoring CCP 79
  • 79. Tujuan Monitoring Untuk menelusuri operasi dari suatu proses sehingga kecenderungan lepas kendali dapat diketahui dan tindakan penyesuaian dapat diambil untuk mengembalikan proses kedalam kendali sebelum penyimpangan terjadi Untuk mengetahui apakah suatu proses harus dirubah/disesuaikan Untuk mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi pada suatu CCP Untuk menyediakan dokumen tertulis dari sistem pengendalian proses untuk digunakan dlm verifikasi
  • 80. SIAPA YANG MEMONITOR •Terkait langsung dengan operasional proses •Terlatih dan mempunyai pengetahuan •Mempunyai akses terhadap kegiatan monitoring termasuk CA •Bertanggung jawab 81
  • 81. BAGAIMANA MONITORING DILAKUKAN? •Pengukuran fisik dan kimia lebih dipilih dari pada mikrobiologI dan dapat mengendalikan bahaya mikrobiologi. • Pembacaan instant atau hampir instant: jam, thermometers, tekanan, ph meters • Pembacaan cepat: aw meters, chlorine colourimetry, • Monitoring harus terpercaya, akurat dan presisi • Alat ukur harus dikalibrasi secara reguler • Operator harus terlatih secara menyeluruh prinsip2 pengukuran
  • 82. • ditandatangani oleh personil yg mengerjakan monitoring dan • diverifikasi oleh personil penanggung jawab yang ditunjuk dan mempunyai pengetahuan serta kewenangan utk melakukan tindakan koreksi. Rekaman Monitoring 83
  • 83. • Apa yang akan dimonitor, pengukuran atau observasi? • Dimana dilakukan monitoring? • Bagaimana cara memonitor, pengecekan dan/atau pengukuran? • Kapan akan dilakukan monitoring, pengecekan dan atau pengukuran? • Siapa yang akan melaksanakan monitoring, pengecekan dan atau pengukuran 1H + 4W Komponen Sistem Monitoring
  • 84. 1H + 4W CONTOH : • Tahap : Penyimpanan dingin • Hazard dan penyebab : (pertumbuhan) patogen karena penyimpangan suhu dan waktu penyimpanan • Tind.pengendalian: Penerapan SOP penyimpanan dg benar. Pelatihan staf. • Batas kritis : suhu maks 4°C dan waktu maksimal 6 jam. • Monitoring: operator gudang penyimpanan dingin mengecek suhu dan waktu setiap 1 jam • Record sesuai FR no......
  • 85. CCP Hazard Batas Kritis Pemantauan Apa Bagaimana Frekuensi Siapa Metal detecti ng Metal fragment No fragment (Fe 1.5m, sus 2.5 m) Sensitivita s Metal detector Pantau dengan mengguna kan fragment metal (Fe 1.5m, sus 2.5 m) Setiap 1 jam Petugas QC Contoh: Penetapan Prosedur pemantauan/monitoring
  • 86. Tindakan koreksi: tindakan yang dilakukan ketika hasil monitoring pada CCP menunjukkan hilangnya kendali • Harus direncanakan dgn baik terlebih dahulu • Diterapkan apabila terdapat penyimpangan dari batas kritis atau kecenderungan (trend) thd hilangnya kendali • Deviasi dan prosedur disposisi produk harus didokumentasikan dalam dokumentasi HACCP 87
  • 87. Tujuan  Untuk mengoreksi dan menghilangkan penyebab penyimpangan dan mengembalikan kontrol proses.  Untuk mengidentifikasi produk yang dihasilkan selama proses yang menyimpang dan menentukan disposisinya.
  • 88.  Kegiatan yang harus segera dilakukan saat terjadi penyimpangan (present)  Kegiatan yg dilakukan terkait produk yang sudah diproses selama periode hilangnya kendali (past)  Deskripsi cara dan kegiatan yg diperlukan untuk memperbaiki adanya penyimpangan terpengaruh (future)  Catatan tertulis (record)  Identifikasi personil yg bertanggungjawab (responsibility) Desain prosedur tindakan koreksi: 89
  • 91. Contoh: Pada CL suhu Chilling: 0-4oC terlampaui Tindakan Koreksi: Hold  check/evaluasi Produk • Release • Rework • Disposisi ke produk lain • Reject
  • 92. Contoh : CCP Hazard Critical Limit Monitoring Corrective Action What How When Who Metal detecti on Metal fragment No fragment (Fe 1.5m, sus 2.5 m) Metal detect or Melewatk an metal tester pada metal detector Setiap 1 jam Petugas QC
  • 93. CCP Significant Hazard Critical Limit Monitoring Corective Action Records Verification What How Frequency Who Control/Monitoring Establishment of CCP
  • 94. Prosedur untuk mengkonfirmasi bahwa HACCP bekerja efektif dan efisien. - Validasi : Apakah rencana HACCP benar? Apakan akan menghasilkan produk yg aman? (Awal) - Verifikasi: Apakah rencana HACCP diikuti? Apakah sesuai? Apakah masih memproduksi produk yg aman? (saat operasional) - Kaji ulang: apakah rencana HACCP mutakhir? 95
  • 95. VALIDASI DAN VERIFIKASI HACCP 96 Aplikasi prinsip – prinsip HACCP Penyiapan rencana HACCP Validasi Rencana HACCP Penerapan Rencana HACCP Kegiatan verifikasi kegiatan review
  • 96. 97 VALIDASI  Tanggung jawab industri  Siapa yang melakukan validasi ? * Tim HACCP * Individu yang terlatih dan berpengalaman  Terdokumentasi  HACCP Plan ditandatangani  Memvalidasi rencana HACCP melihat apakah:  Elemen-elemen HACCP cukup dan sesuai  Bahaya yang teridentifikasi komplit dan benar?  Bahaya dapat dikendalikan dengan efektif?  Batas kritis benar?  HACCP plan realistis dan dapat dicapai?  Apakan akan menghasilkan produk yg aman? (Awal)
  • 97. • Challenge testing (trial) • pengujian : produk, swabbing • pemeriksaan dokumen • evaluasi proses thermal untuk pasteurisasi , pemasakan dll 98 METODA VALIDASI
  • 98. 13.2. VERIFIKASI • menunjukkan kesesuaian dengan Rencana HACCP • Mengumpulkan informasi tentang efektifitas sistem HACCP • Apakah Rencana HACCP atau penerapannya memerlukan modifikasi. 99
  • 99. VERIFIKASI • Tanggung jawab industri • Terjadwal • Frekuensi tergantung: karakteristik usaha, monitoring,kinerja karyawan, seringnya terjadi penyimpangan • Dilakukan oleh personil yg tidak bertanggungjawab melakukan monitoring dan tindakan koreksi • Personil yang terlatih • Terdokumentasi Ketika verifikasi tertentu tidak dapat dilakukan in house, verifikasi harus dilakukan oleh ahli eksternal atas nama perusahaan atau pihak ketiga yang qualified. 100
  • 100. METODE VERIFIKASI 1.Menilai Penerapan Rancangan HACCP  Audit internal CCP/PRP (GMP-SSOP)  Audit pemasok  Review terhadap tindakan koreksi  Hasil audit eksternal atau pihak ketiga 2. Menilai efektivitas  Hasil monitoring  Komplain pelanggan  Pengujian produk akhir  Swabbing  Sampling acak  Produk gagal  analisa trend
  • 101. •Meningkatkan kesadaran dan pemahaman sistem HACCP oleh seluruh personal perusahaan •Menyediakan bukti yang terdokumentasi •Merupakan tinjauan yang obyektif dan independen •Memelihara rasa percaya diri terhadap rencana HACCP •Menjamin dokumen yang tidak relevan dan out of date sudah dibuang •Menjamin adanya peningkatan yang berkesinambungan Manfaat Verifikasi
  • 102. Contoh Kegiatan Verifikasi Internal: • Kaji ulang terhadap catatan monitoring oleh supervisor (mingguan) • Swab mikrobiologi oleh QA (bulanan) • Sampling produk akhir oleh QA (bulanan) • Audit supplier oleh QA (setiap tahun) • Kalibrasi thermometer oleh QA (bulanan)
  • 103. • Inspeksi oleh pemerintah menjadi bagian dari verifikasi : √ Untuk menjamin perlindungan konsumen √ Mendukung industri pangan √ Membantu industri dalam mengambil peluang pasar dimana diperlukan sertifikat • Review mencakup seluruh kontrol produksi, rencana HACCP dan penerapannya Verifikasi oleh Pemerintah
  • 104. Contoh Kegiatan Verifikasi Eksternal: • Inspeksi • Survailen • Pengujian Produk (Targetted Sampling, Produk Akhir)
  • 105. KAJI ULANG  Kaji ulang: melihat apakah rencana HACCP mutakhir?  Dilakukan secara terjadwal, minimal sekali setahun  Dapat diinisiasi adanya faktor internal dan eksternal
  • 106. 107 KAJI ULANG TERJADWAL TIPIKAL SETIAP 12 BLN KAJI ULANG TDK TERJADWAL (SBLM PERUBHN) FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
  • 107. Faktor internal : • bahan baku/formulasi produk • sistem proses • layout pabrik dan lingkungan • peralatan proses • program pembersihan dan sanitasi • perubahan personil dan tanggungjawab
  • 108. Faktor eksternal: • ditemukannya hazard baru • perubahan legislasi • informasi permasalahan dari perusahaan lain • teknologi baru • perubahan lingkungan
  • 109. JIKA DIPERLUKAN KAJI ULANG HARUS DILANJUTKAN DENGAN AMANDEMEN TERHADAP PROSEDUR YANG DITETAPKAN Perubahan tersebut dimasukkan secara penuh ke dalam dokumentasi dan sistem pencatatan untuk menjamin tersedianya informasi yang mutakhir
  • 110. Record keeping yang efisien dan akurat sangat penting dalam penerapan sistem HACCP. Prosedur HACCP harus didokumentasikan Dokumentasi dan pemeliharaan rekaman agar disesuaikan dengan sifat dan ukuran bisnis, dan memadai untuk industri dapat memverifikasi bahwa pengendalian HACCP diterapkan dan dipelihara. 111
  • 111. Kenapa Penting….. ?? • Rekaman adalah alat manajemen yang dapat menunjukan trend (peningkatan/penurunan) efektifitas operasional penerapan HACCP; • Rekaman penting untuk mereview efektivitas rencana HACCP; • Rekaman memberi informasi untuk perbaikan rencana HACCP • Rekaman menunjukan sejarah proses operasi dan memberikan bukti tentang kepatuhan terhadap rencana keamanan pangan Sistem dokumentasi harus dapat dikomunikasikan dengan mudah dan efektif kepada karyawan
  • 112. Dokumentasi HACCP:  Rencana HACCP  Policy statement  prosedur, IK, regulasi, pedoman dll 113 Rekaman: Rekaman monitoring/ pengendalian tindakan perbaikan, kegiatan verifikasi, pertemuan tim HACCP dll
  • 113. @ 2011 Balai Riset dan Observasi Kelautan