Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Untuk menjaga keamanan pangan, penting untuk menjaga kebersihan saat mengolah dan menyimpan pangan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak pangan hingga matang, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya higiene karyawan dalam industri pengolahan makanan untuk mencegah kontaminasi bahan pangan. Ia menjelaskan bahwa karyawan dapat mencemari pangan melalui penyakit, perhiasan, atau mikroba pada tubuh. Dokumen tersebut juga memberikan panduan tentang kebiasaan higienis karyawan seperti mencuci tangan, mengenakan pakaian kerja bersih, dan menjaga ling
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
GMP (Good Manufacturing Practices) adalah pedoman bagi industri pangan tentang cara berproduksi yang baik mulai dari bahan baku sampai produk akhir untuk memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen.
Untuk menjaga keamanan pangan, penting untuk menjaga kebersihan saat mengolah dan menyimpan pangan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak pangan hingga matang, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya higiene karyawan dalam industri pengolahan makanan untuk mencegah kontaminasi bahan pangan. Ia menjelaskan bahwa karyawan dapat mencemari pangan melalui penyakit, perhiasan, atau mikroba pada tubuh. Dokumen tersebut juga memberikan panduan tentang kebiasaan higienis karyawan seperti mencuci tangan, mengenakan pakaian kerja bersih, dan menjaga ling
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Bencana (PPGD) bagi masyarakat di Jawa Timur. Pelatihan ini mencakup upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian korban kecelakaan dan bencana, serta cara menangani kondisi darurat seperti henti nafas dan jantung, luka bakar, sengatan listrik, tenggelam, dan stres. Dokumen ini juga menjel
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pentingnya hygiene pribadi dan sanitasi bagi personil yang bekerja di pabrik makanan atau obat-obatan untuk mencegah kontaminasi produk. Personil harus selalu menjaga kebersihan diri dan area kerja, serta dilarang makan, minum, dan merokok di area produksi. Prosedur mencuci tangan secara benar juga dijelaskan untuk mencegah penyebaran bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB/GMP), mulai dari tujuan dan peraturan yang mengatur GMP, konsep dasar mutu dan keamanan pangan, serta 18 aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan GMP di industri pengolahan pangan."
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur standar sanitasi yang mencakup seluruh area produksi makanan, mulai dari bahan baku, proses produksi, penanganan produk jadi, hingga pengelolaan limbah. Prosedur sanitasi meliputi kebersihan peralatan, mencegah kontaminasi silang, dan menjaga kesehatan pegawai untuk mencegah kontaminasi mikrobiologis. Tujuannya adalah menghilangkan kontaminasi dari makanan dan peralatan serta
Dokumen tersebut membahas tentang panduan implementasi sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan standar ISO 22000:2018, meliputi penjelasan mengenai ISO 22000, persyaratan sistem manajemen keamanan pangan, tahapan implementasi, dan tips untuk implementasi yang berhasil.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Bencana (PPGD) bagi masyarakat di Jawa Timur. Pelatihan ini mencakup upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian korban kecelakaan dan bencana, serta cara menangani kondisi darurat seperti henti nafas dan jantung, luka bakar, sengatan listrik, tenggelam, dan stres. Dokumen ini juga menjel
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pentingnya hygiene pribadi dan sanitasi bagi personil yang bekerja di pabrik makanan atau obat-obatan untuk mencegah kontaminasi produk. Personil harus selalu menjaga kebersihan diri dan area kerja, serta dilarang makan, minum, dan merokok di area produksi. Prosedur mencuci tangan secara benar juga dijelaskan untuk mencegah penyebaran bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB/GMP), mulai dari tujuan dan peraturan yang mengatur GMP, konsep dasar mutu dan keamanan pangan, serta 18 aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan GMP di industri pengolahan pangan."
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur standar sanitasi yang mencakup seluruh area produksi makanan, mulai dari bahan baku, proses produksi, penanganan produk jadi, hingga pengelolaan limbah. Prosedur sanitasi meliputi kebersihan peralatan, mencegah kontaminasi silang, dan menjaga kesehatan pegawai untuk mencegah kontaminasi mikrobiologis. Tujuannya adalah menghilangkan kontaminasi dari makanan dan peralatan serta
Dokumen tersebut membahas tentang panduan implementasi sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan standar ISO 22000:2018, meliputi penjelasan mengenai ISO 22000, persyaratan sistem manajemen keamanan pangan, tahapan implementasi, dan tips untuk implementasi yang berhasil.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
CPMB atau Cara Produksi Pangan yang Baik merupakan pedoman untuk memproduksi makanan agar aman, bermutu, dan layak dikonsumsi dengan mengatur persyaratan minimum dan prosedur pengolahan di seluruh rantai pasok makanan. GMP mencakup 18 ruang lingkup seperti lokasi, bangunan, sanitasi, bahan, proses, karyawan, dokumentasi, dan pelatihan untuk menjamin keamanan pangan. P
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut merangkum standar operasional prosedur untuk restoran/warung makan yang meliputi tujuan pelatihan untuk memahami peraturan yang berlaku, konsep HACCP, dan ISO 22000 serta persyaratan sanitasi, fasilitas, pengolahan dan penyimpanan makanan sesuai peraturan kesehatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip HACCP dalam mengel
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur untuk restoran/warung makan yang mencakup pelatihan karyawan, (2) tujuan pelatihan adalah memahami peraturan yang berlaku dan konsep HACCP serta ISO 22000, (3) ringkasan SOP restoran harus sesuai dengan peraturan kesehatan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip HACCP.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk industri makanan olahan. HACCP adalah sistem manajemen risiko untuk menjamin keamanan pangan yang menerapkan pendekatan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP dan tahapan-tahapan penerapannya di industri makanan olahan.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi yang merupakan fondasi keamanan pangan. Sanitasi melibatkan penerapan prinsip dan prosedur ilmiah untuk memastikan lingkungan dan permukaan bebas dari mikroorganisme berbahaya. Sanitasi penting untuk mengurangi risiko penyakit melalui makanan serta memastikan kualitas produk.
Standar Operasional Prosedur makanan dan minuman memberikan pedoman untuk melaksanakan tugas pekerjaan yang terkait dengan pengolahan, produksi, dan distribusi makanan dan minuman. SOP ini mencakup prosedur untuk pembersihan permukaan kontak makanan, mengontrol waktu dan suhu selama persiapan makanan, memasak makanan berpotensi berbahaya hingga suhu internal yang sesuai, dan pendinginan makanan berpotensi berbahaya. Tujuannya adalah menceg
1. SPOSSPOS
Standar Prosedur OperasiStandar Prosedur Operasi
SanitasiSanitasi
Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan
SPOS dan RegulasiSPOS dan Regulasi
GMP dan HACCPGMP dan HACCP
PrrequisitePrrequisite
SPOS dan CCPSPOS dan CCP
8 Kunci Pokok Sanitasi8 Kunci Pokok Sanitasi
2. Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan
Maksud: Industri pangan Mengembangkan
Menerapkan
– Prosedur Pengawasan Sanitasi
Tujuan : Mengembangkan SPO Sanitasi
Melakukan monitoring sanitasi
Memelihara kondisi dan praktek sanitasi
3. SPO Sanitasi dan RegulasiSPO Sanitasi dan Regulasi
sebagai pre-requisitesebagai pre-requisite HACCPHACCP
Bisnis pangan harus mempunyai dan
menerapkan Program SPO secara tertulis
Bisnis pangan harus memonitor kondisi
dan penerapan SPO Sanitasi
Bisnis pangan harus melakukan tindakan
koreksi segera bila ada penyimpangan
kondisi dan penerapan SPO Sanitasi
Bisnis pangan harus memelihara rekaman
pengendalian sanitasi
4. GAP/GMP/GHP/GDP dan Persyaratan dasar HACCPGAP/GMP/GHP/GDP dan Persyaratan dasar HACCP
GAP/GMP/GHP/GDP HACCP pre-quisite
•Lingkungan produksi
•Peralatan
•Personil
•Pengendalian proses
•Sanitasi
•Pencatatan
•Penarikan produk
•Penerimaan/penyimpan
an/ transport
•Lingkungan Produksi
•Peralatan
•Personil
•Bagian dari rencana HACCP
•Sanitasi
•Record keeping=persyaratan
dasar utama dan rencana
HACCP
•Penarikan produk
•Penerimaan/penyimpanan/
transport
6. CCP : Tahap dimana pengendalian dapat
diterapkan dan perlu untuk mencegah atau
mengeliminasi bahaya keamanan pangan atau
menurunkan sampai level yang dapat diterima
CCP dan SPO SanitasiCCP dan SPO Sanitasi
SPO Sanitasi : Prosedur untuk memelihara kondisi
sanitasi yang biasanya berhubungan dengan
seluruh fasilitas produksi/bisnis pangan atau area
dan tidak terbatas pada step tertentu atau CCP
7. 8 Kunci Persyaratan Sanitasi8 Kunci Persyaratan Sanitasi
1. Keamanan Air
2. Kondisi dan kebersihan permukaan
yang kontak dengan bahan pangan
3. Pencegahan kontaminasi
silang
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan
toilet•5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
6. Pelabelan, penyimpanan dan penggunaan
bahan toksin yang benar
7. Pengawasan kondisi kesehatan personil
8. Menghilangkan pest dari unit pengolahan
8. 8 Kunci Persyaratan Sanitasi8 Kunci Persyaratan Sanitasi
1. Keamanan air
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak
dengan bahan pangan
3. Pencegahan kontaminasi silang
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan
toilet
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan
toksin yang benar
7. Pengawasan kondisi kesehatan personil
8. Menghilangkan pest dari unit pengolahan
9. Keamanan supply air yang kontak dengan
produk pangan dan permukaan yang
kontak langsung dengan produk
Keamanan air untuk produksi atau es
Tidak ada hubungan silang antara air
bersih dan air tidak bersih
Kunci 1 : Keamanan Air
10. Sebagai bagian dari komposisi
Untuk mencuci produk
Untuk membuat es
Untuk mencuci peralatan dan sarana
lainnya
Untuk minum
Air adalah komponen sangat penting
11. PAM : mutu standar,telahditreatmen,
telah dianalisa periodik
Sumur : peluang kontaminasi, banjir
atau hujan deras, septic tank,
air pertanian
Air Laut : bebas dari kontaminasi
Sumber air
12. Monitor bukti pembayaran
Fotokopi hasil analisa air dari PAM
Analisa tambahan oleh bisnis pangan
Monitoring air PAMMonitoring air PAM
13. Monitoring air sumur milik sendiri
seharusnya dilakukan sebelum suatu
usaha bisnis pangan dimulai dan
dilakukan paling tidak sekali dalam
setahun atau lebih sering
Monitoring air sumurMonitoring air sumur
14. Monitoring terhadap air laut harus lebih
sering dari PAM atau air sumur
Prosedur seharusnya sesuai persyaratan
dan dibuktikan dengan pengujian
laboratorium
Monitoring air lautMonitoring air laut
15. Koreksi:
1. Mutu keamanan air tidak sesuai :
Stop saluran dan recall produk yang terkena
2. Koreksi silang : Stop proses dan recall
produk yang terkena
3. Terjadi arus balik pada pembuangan
: segera perbaiki, dan catat setiap
16. 1. Perumusan Kebijakan Sistem Jaminan Mutu, a.l
melalui:
– Kerjasama dan harmonisasi standar secara
internasional
– Pengembangan standar & pedoman penerapan
jaminan mutu & keamanan pangan
– Pengembangan informasi sistem dan kebijakan
mutu
– Penciptaan jaminan mutu & keamanan pangan
melalui kerjasama strategis
Kunci 2Kunci 2 : Kondisi dan kebersihan: Kondisi dan kebersihan
permukaan yang kontak denganpermukaan yang kontak dengan
bahan panganbahan pangan
17. Bahan yang aman
1. Non-toksin (tidak ada bahan kimia yang
larut
2. Non absorbent (dapat dikeringkan)
3. Tahan karat
4. Tahan terhadap pembersihan dan bahan
sanitasi
Fabrikasi
1. Dapat dibersihkan dan disanitasi
2. Permukaan halus
Kunci 2 : Kondisi dan kebersihan
permukaan yang kontak dengan bahan
18. Tindakan karyawan untuk mencegah
kontaminasi silang
Pemisahan bahan dengan produk siap
konsumsi
Disain sarana prasarana mencegah
kontaminasi silang
Kunci 3 : Pencegahan Kontaminasi Silang
19. Sumber patogen yang dapatSumber patogen yang dapat
mengontaminasi produk akhirmengontaminasi produk akhir
Personil unit usaha
Bahan baku
Peralatan dan Perlengkapan
Lingkungan unit pengolahan
20. MonitoringMonitoring
Praktek yang dapat mencegah kontaminasi silang
Pemisahan yang cukup antara aktivitas penanganan/
pengolahan bahan baku dengan produk olahan jadi
Pemisahan yang cukup produk-produk dalam penyimpanan
Pembersihan dan sanitasi area dan alat penanganan dan
pengolahan pangan
Praktek higine pekerja, pakaian dan pencucian tangan
Praktek pekerja dan peralatan dalam menangani produk
Arus pergerakan pekerja dalam pabrik/unit usaha
21. KoreksiKoreksi
Stop aktivitas sampai situasi kembali
sesuai
Ambil tidakan yang mencegah terjadinya
kembali
Evaluasi keamanan produk, jika perlu
disposisi keproduk lain, reproses, atau
dibuang thd produk terkontaminasi
Dokumentasikan koreksi yang dilakukan
22. Untuk menjamin bahwa produk
pangan, bahan pengemas, dan
permukaan kontak langsung
dengan pangan terlindungi dari
kontaminasi mikrobial, kimia dan
fisik
Kunci 5 : Proteksi dari bahan bahan
kontaminasi
23. KoreksiKoreksi
Perbaiki atau isi bahan perlengkapan
toilet dan tempa cuci tangan
Buang dan buat larutan baru jika
konsentrasi bahan sanitasi salah
Observasi catatan tindakan koreksi
ketika kondisi sanitasi tidak sesuai
Perbaiki toilet yang rusak
24. • Tujuan : Untuk menjamin bahwa
Pelabelan, Penyimpanan, dan
penggunaan bahan toksin adalah
benar untuk proteksi produk dari
kontaminasi
Kunci 6 : Pelabelan, Penyimpanan dan
Penggunaan Bahan Toksin yang
Benar
• Apa yang dimonitor : pelabelan,
penyimpanan dan penggunaan
bahan-bahan toksin
25. • Label wadah asal harus
menunjukkan:
• -Nama bahan/larutan dalam wadah
• -Nama dan alamat
• produsen/distributor
• -Petunjuk penggunaan
Pelabelan wadah bahan toksin
• Label wadah untuk kerja harus
menunjukkan :
• -Nama bahan/larutan dalam wadah
• -Petunjuk penggunaannya
26. • Mengelola personil yang
mempunyai tanda-tanda
penyakit, luka atau kondisi lain
yang dapat menjadi sumber
kontaminasi mikrobiologi
Kunci 7:Pengawasan kondisi kesehatan
personil yang dapat mengkontaminasi
27. • Tujuan :
• Mengontrol kondisi yang dapat
menyebabkan kontaminasi
mikrobiologi pada pangan, bahan
pengemas, dan permukaan kontak
dengan pangan
Monitoring
• Tanda – tanda :
• Diare, demam, muntah bisul
28. • Label wadah asal harus
menunjukkan:
• -Nama bahan/larutan dalam wadah
• -Nama dan alamat
• produsen/distributor
• -Petunjuk penggunaan
Pelabelan wadah bahan toksin
• Label wadah untuk kerja harus
menunjukkan :
• -Nama bahan/larutan dalam wadah
• -Petunjuk penggunaannya
29. • Tidak ada pests dalam
bangunan pengolahan pangan:
Kunci 8 : Menghilangkan Pest dari Unit
Pengolahan
• Pest yang mungkin membawa
penyakit :
• Lalat dan kecoa mentransfer
Salmonella, Staphylococcus dll
• Binatang pengerat, sumber :
Salmonella dan parasit
• Burung pembawah variasi bakteri
patogen : Salmonella dan Listeria
30. • Tujuan :
• Mengkonfirmasikan bahwa pests
telah dikeluarkan dari area
pengolahan seluas-luasnya dan harus
konfirmasi bahwa prosedur diikuti
untuk mencegah infeksi
Monitoring
• Bagaimana :
• Insfeksi visual, gunakan flashlight untuk mengetahui
tempat sembunyi dan perangkap binatang, menjaga
kebersihan dan memfasilitasi pengawasan
31. • Observasi :
• Setelah pestisida dan
perangkap digunakan, lalat
memasuki kembali ke ruang
pengolahan
Koreksi
Koreksi
• Tambahkan “ air curtain” diatas
pintu luar dan pindahkan wadah
buangan keluar
32. MATRIK RINGKASAN SPOSMATRIK RINGKASAN SPOS
No KUNCI
PERSYARATAN
SANITASI
MONITORING KOREKSI REKAM
AN
APA DIMANA BAGAIMANA KAPAN SIAPA
1. Keamanan air - Sumber air
PAM, bukti
pembayaran
- Kualitas air
- Instalasi
plumbing
- Unit water
treatment
- Outlet
- Instalasi
dan outlet
plumbing
- Cek bukti
pembayaran
- Cek
kualitas air
- Ilisensi
kontraktor
- Setiap
6 bln
- Pre-
operasi
-QC
-opera
tor
- Stop
opresasi,
perbaiki
kesalahan
-Bukti
pemba
yaran
-Monito
ring
kualita
s air
2. Kondisi dan
kebersihan
permukaan
yang kontak
- Permukaan
harus bersih
- Permukaan
disanitasi
- Sarung
tangan dan
pakaian
harus bersih
-Line
produksi
-Karyawan
- Inspeksi
visual
- Inspeksi
karyawan
- Setiap
pre
operasi
&
setiap
4 jam
- QC
- QC
- Stop
operasi &
dibersihka
n dan
disanitasi
-Monito
ring
permu
kaan
-Monito
ring
karyaw
an
33. NO KUNCI
PERSYARATA
N SANITASI
MONITORING KOREKSI REKAMAN
APA DIMANA BAGAIMANA KAPAN SIAPA
3. Pencegahan
kontaminasi
silang
- Kebiasa
an
karyawa
n
- Desain
ruang
untuk
bahan
baku
dan
produk
jadi
- Line
Produksi
- Karyawa
n
- Toilet
dan
wastafel
- Gudang
- Cek bahan
kosentrasi
sanitiser
- Cek
fasilitas
pencuci
tangan dan
toilet
- Inspeksi
lapangan
- Inspeksi
karyawan
- Setiap
preopera
si dan
setiap
periodik
yang
ditentuka
n
(misalny
a setiap 4
jam
sekali)
-QC
-Superv
isor
Produc
tion
line
-Petuga
s
kebersi
han
-Stop
operasi
dan hold
produk
-Peringati
dan latih
karyawan
- Monitoring
karyawan
- Monitoring
pembersiha
n
- Monitoring
tata letak
produk
dalam
ruangan
4. Menjaga
fasilitas
pencuci
tangan,
sanitasi dan
toilet
- Fasilitas
cuci
tangan
- Fasilitas
sanitasi
- Fasilitas
toilet
- Tempat
cuci
tangan
- Bagian
sanitasi
- toilet
- Cek
fasilitas
pencuci
tangan dan
toilet
- Inspeksi
lapangan
- Cek bahan
konsentras
i sanitiser
- preop,
setiap 2
jam
- Pre op,
setiap 4
jam
- QC -Perbaiki
dan
laporkan
-
Peringata
n pd
pelaksana
- Monitoring
harian
- Tindakan
koreksi
34. NO KUNCI
PERSYARAT
AN
SANITASI
MONITORING KOREKSI REKAMAN
APA DIMANA BAGAIMANA KAPAN SIAPA
5. Proteksi
dari
bahan-
bahan
kontamina
n
- Bahan
berpotensi
mengkont
aminasi
- Produk
pangan
- Bahan
pengemas
- Permukaa
n kontak
langsung
- Cek bahan
dan akses
personel
- Inspeksi
visual
- Pre op,
setiap 2
jam
- Pre op,
setiap 4
jam
- QC - Hilangkan
bahan
kontaminan
dari
permukaan
- Hindari
genangan
air
- Monitori
ng
- Tindakan
koreksi
6. Pelabelan,
penyimpa
nan, dan
penggunaa
n bahan
toksin
yang
benar
- Pelabelan
penyimpa
nan,
pengguna
an bahan
- Tempat
menyimpa
n
- Tempat
aplikasi
- Cek
pelabelan
- Cek cara
aplikasi
- 1 x /Hari - QC - Pindahkan
bahan toksi
tidak
berlabel
dengan
benar
- Stop
produksi
recall
produk
yang
terkena
- Monitori
ng
- Tindakan
koreksi
35. NO KUNCI
PERSYARAT
AN SANITASI
MONITORING KOREKSI REKAMAN
APA DIMANA BAGAIMANA KAPAN SIAPA
7. Pengawasa
n kondisi
kesehatan
personil
- Karyawan
dg tanda-
tanda
penyakit/l
uka
-Karyawan
masuk
ruang kerja
-Pada saat
kerja
-Inspeksi
karyawan
-Pre op,
dan
setiap 2
jam
- QC -Istirahatkan
karyawan
-Monitorin
g
-Tindakan
koreksi
8. Menghilan
gkan pest
dari unit
pengolahan
- Pest
diruang
produksi
-Seluruh
ruang
produksi
dan
lingkungan
-Inspeksi
lapang
- 2 x /
hari
- QC - Pest control
program
-Monitorin
g
-Tindakan
keras