SlideShare a Scribd company logo
1 of 170
PEMBANGUNAN DAERAH DAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
TOT ORIENTASI TUGAS BAGI ANGGOTA DPRD
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
TANGGAL 03 SEPTEMBER 2019
OLEH :
Ir, A D M I R A L, MM
WIDYAISWARA AHLI MADYA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENDAGRI
Ir. A d m i r a l, MM
Widyaiswara Ahli Madya
PENDIDIKAN :
S1 : Teknik Sipil
S2 : Manajemen
ralkincai@gmail.com
BPSDM Kemendagri
Hp. 0813 1095 3317
PENGALAMAN
1. DEP. TRANSMIGRASI & PPH
2. TRANSMIGRASI KAB. KAPUAS
3. BAKNAS
4. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
3
PEMBANGUNAN DAERAH
adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
PERENCANAAN
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan
berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka
waktu tertentu.
4
PRINSIP UMUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional
Dilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai
peran dan kewenangan
Mengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunan
Dilaksanakan berdasarkan kondisi, potensi serta
dinamika daerah, nasional dan global
5
• Transparan, membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan Daerah dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
• Responsif mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang terjadi di Daerah.
• Efisien pencapaian keluaran (output) tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran
(output) maksimal.
• Efektif kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki, melalui cara atau proses yang paling optimal.
• Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
• Partisipatif memenuhi hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan Daerah
dan bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan termarginalkan, melalui jalur khusus komunikasi untuk
mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan.
• Terukur penetapan target kinerja yang jelas dan dapat diukur serta cara untuk mencapainya.
• Berkeadilan merupakan prinsip keseimbangan antarwilayah, sektor, pendapatan, gender dan usia.
• Berwawasan lingkungan untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan kerusakan
lingkungan dalam mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia.
• Berkelanjutan mewujudkan keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan dalam
mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
PRINSIP UMUM Lanjutan…….
RENBANGDA VS PKD
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam implementasinya tidak dapat
terpisahkan dengan pengelolaan keuangan daerah (PKD).
Tahap pertama dari PKD adalah perencanaan sebagai dasar penganggaran
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
reformasi PKD 3 paket UU KN (UU 17 Tahun 2003 tentang KN, UU 1 Tahun 2004
tentang PN, dan UU 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan
tanggungjawab KN), terbit juga uu 25 Tahun 2004 tentang SPPN.
PP 105 Tahun 2000 direvisi dengan PP 58 Tahun 2005 tentang PKD, sehingga
prinsip-prinsip PKD menjadi sinkron dengan paket UU di Bidang Keuangan Negara
maupun dengan UU 25 Tahun 2004 SPPN.
 Perubahan Pengelolaan Keuangan Daerah terbitnyan PP Nomor 12 Tahun 2019
3
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004
UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
UU 32/2004
PERMENDAGRI 13/06
misal: SAP, dstnya
PP 58/2005
(Omnibus Regulation)
PERMENDAGRI 59/07; 21/11
PP 41/07
PP 38/07
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
UU 23/2014
UU DANA ..?
PP 18/16 …?
PMDN 86/17
REGULASI DPRD
MENURUT UU NOMOR 23 TAHUN 2014
Pasal 1 angka 4, Pasal 314 sampai dengan Pasal 412, Pasal 418 sampai
dengan Pasal 421 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5568), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN FUNGSI DPRD
DPRD kabupaten/kota terdiri atas anggota partai politik
peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.......
(Pasal 147 UU 23/2014)
Anggota DPRD kabupaten/kota adalah pejabat Daerah Kabupaten/Kota.
(Pasal 148 (2) UU 23/2014)
• DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi : a. pembentukan Perda
Kabupaten/Kota; b. anggaran; dan c. pengawasan.
• Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di Daerah
kabupaten/kota.
• Dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, DPRD kabupaten/kota
menjaring aspirasi masyarakat.
(Pasal 149 UU 23/2014)
PEMBENTUKAN PERDA
PENGAWASAN
ANGGARAN
FUNGSI DPRD
DPRD
LEGAL DRAFTING
PUBLIC FINANCE
CONTROL
TECHNIQUES
FUNGSI
KOMPETENSI
MITRA
PEMDA
SUSTAINABLE
DEVELOPMENT
ROLE OF LAW
QUALITY OF
LIFE
VISI UMUM
PEMERINTAHAN
11
KDH DPRD
PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
• SEKRETARIAT DAERAH
• INSPEKTORAT
• DINAS
• BADAN
• PIMPINAN DPRD
• BADAN MUSYAWARAH
• KOMISI
• BADAN ANGGARAN
• BAPEM PERDA
• BADAN KEHORMATAN
• PANSUS
SEKRETARIAT DPRD
Perencanan dan
Penganggaran
Belanja Hibah
dan Bansos
Perizinan,
Pajak dan
Retribusi
Pengadaan
Barang dan
Jasa
Jual Beli
Jabatan
Belanja
Perjalanan
Dinas
1
2
3
4
5
6
AREA
RAWAN KORUPSI
Pemerintah Daerah
TjahjoKumolo,SH.
13
RPJPD
RPJMD
RKPD
APBD
KUA/PPA
S
• PIMPINAN DPRD
• BAMUS
• KOMISI
• BANGGAR
• BAPEM PERDA
• BADAN
KEHORMATAN
• PANSUS
• SEKRETARIAT
DAERAH
• INSPKTORAT
• DINAS
• BADAN URUSAN
PROGRAM
KEGIATAN
KDH
DPRD
SETWAN
14
RPJPD
RPJMD
RKPD
APBD
KUA/PPAS
KDH DPRD
PENGAWASAN OLEH DPRD
DINAS
BADAN
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan Umum &
Penataan Ruang;
4. Perumahan Rakyatv dan
Kawasan Pemukiman
5. Trantibum dan Linmas
6. Sosial
1. Tenaga Kerja;
2. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
3. Pangan;
4. Pertanahan;
5. Lingkungan Hidup;
6. Adm. Dukcapil
7. Pemberdayaan Masy. Desa
8. Pengendalian Pddk dan KB;
9. Perhubungan;
10.Komunikasi dan Informatika;
KOMISI A/1
KOMISI B/2
KOMISI C/3
KOMISI 4/5
S
E
T
W
A
N
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
MASYARAKAT
SEJAHTERA
1. PUSAT (K/L) DENGAN
KEBIJAKAN SERTA
APBN/POTENSI LAINNYA
3. SWASTA DENGAN
SEGALA POTENSINYA
4. AKADEMISI/
MASYARAKAT
DENGAN SEGALA
POTENSINYA;
2. PEMDA DENGAN
KEOTONOMIANNYA,
OPD, APBD/
POTENSI LAINNYA
PELAKU PEMBANGUNAN
Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah
melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan:
1. Pendapatan masyarakat;
2. Kesempatan kerja;
3. Lapangan berusaha;
4. Akses dan kualitas pelayanan publik; dan
5. Daya saing Daerah.
Merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah
diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
Pembangunan Daerah :
PEMBANGUNAN DAERAH
(Pasal 258 UU NO. 23 Tahun 2014)
URUSAN PEMERINTAHAN
KONKUREN
ABSOLUT
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR NEGERI
6. MONETER & FISKAL
PILIHAN
(8)
WAJIB
(24)
Dibagi
berdasarkan
kriteria Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
Efisiensi
URUSAN
PEMERINTAHAN UMUM
YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18)
S P M N S P K
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN RAKYAT
DAN KAW PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM & LINMAS
6. SOSIAL
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
PASAL 260
UU 23/2014
Wajib Pelayanan Dasar
6 URUSAN:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan umum dan
penataan ruang
4. Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Permukiman
5. Ketenteraman,
Ketertiban Umum, dan
Pelindungan
Masyarakat
6. Sosial
Wajib Non Pelayanan Dasar
18 URUSAN:
1. Tenaga kerja
2. Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak
3. Pangan
4. Pertanahan
5. Lingkungan hidup
6. Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
9. Perhubungan
10. Komunikasi & Informatika
11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
12. Penanaman modal
13. Kepemudaan dan Olah Raga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan
18. Kearsipan
Pilihan
8 URUSAN:
1. Kelautan dan perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. Energi dan Sumber Daya
Mineral
6. Perdagangan
7. Perindustrian; dan
8. Transmigrasi.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
KEWENANGAN DAERAH
(Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004
UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
PERMENDAGRI 13/2006
Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
PP 58/2005:
Pengelolaan Keuda
(Omnibus Regulation)
UU 32/2004
DASAR HUKUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pasal 182 & Pasal 194
UU 32/2004
Pasal 69 & Pasal 86
UU 33/2004
Pasal 155 PP 58 /2005
Perda Pokok-Pokok ttg
Pengelolaan Keu Daerah
Perkada ttg Sistem
& Prosedur Pengelolaan Keuda
Pasal 330 Permendagri
13/2006 Kandungan lokal berdasarkan
kesepakatan bersama yg tidak
bertentangan dng peraturan
perUUan
SE ttg Pedoman Penyusunan
RKA - SKPD
1
Pasal 151 Ayat 1 PP 58/2005
Permendagri
59/2007
Permendagri
21/2011
UU 23/2014
REVISI
REVISI
REVISI
Pasal 330- UU 23/2014
“Ketentuan lebih lanjut
mengenai penyusunan,
pelaksanaan,
penatausahaan,
pelaporan, pengawasan
dan
pertanggungjawaban
keuangan Daerah
diatur dengan
peraturan pemerintah”
REVISI
Pembangunan Daerah
merupakan perwujudan dari
pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang telah
diserahkan ke Daerah
sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional
Pasal 258 UU
23/2014
DASAR HUKUM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
UU No.
25/2004
UU No.
32/2004
PP No. 8/2008
Permendagri
No. 54/2010
UU No.
17/2003
UU No. 1/2004
UU No.
33/2004
PP No.
58/2005
Permendagri
No. 13/2006
Permendagri
No. 59/2007
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TERPADU
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Permendagri
No. 21/2011
PMDN 86/17
UU 23/2014
PP No.
12/2019
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD RKPD
KUA PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi Raperda
APBD oleh
Gubernur/
Mendagri
Rancangan
DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP, SPM-
GU, SPM-TU dan SPM-LS
oleh Kepala SKPD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
Penatausahaan
Pendapatan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
• LRA , LPSAL
• LO, Neraca, LPE
• Lap. Arus Kas
• CaLK
Laporan Keuangan
diperiksa oleh BPK
Raperda PJ Pel
APBD
Perda APBD
• Bendahara penerimaan wajib
menyetor penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari
kerja
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Pelaksanaan APBD
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Disusun dan
disajikan Sesuai SAP
Persetujuan
Bersama (KDH +
DPRD)
Evaluasi o/
Gubernur/MDN 15
hari
7 hari penyesuaian
o/ Pemda
Perda PJ Pel APBD
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
setelah 3 hari
PEDUM APBD
o/ MDN
RPJM
Daerah
RPJP Daerah
RKP
Daerah
Renstra
SKPD
Renja -
SKPD
RAPBD
RKA -
SKPD
APBD
Rincian
APBD
Pedoman
Pedoman Dijabark
an
Pedoman
Pedoman
Diacu
UU 25 /2004 SISTIM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
UU 17/2003 KEUANGAN
NEGARA
KUA
PPAS
Pedoman
BAPPEDA TAPD PPKD
PROSES PLANNING & BUDGETTING
c
PROGRAM
PEMBANGUNA
N DAERAH
PROGRAM
PEMBANGUNA
N DAERAH
PROGRAM
PEMBANGUNA
N DAERAH
PROGRAM
PEMBANGUNA
N DAERAH
PROGRAM
PEMBANGUNA
N DAERAH
THN 1 THN 2 THN 3 THN 4 THN 5
RKPD
TA 3
RPJMD – TUJUAN DAN SASARAN
KUA PPAS
PERDA
APBD
PERKADA
PENJABARA
N APBD
PERDA
P-APBD
PERKADA
PENJABARA
N P- APBD
LKPJ
LKPD
LPPD
ILPPD
KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN – PENGANGGARAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN
1
2
4
5
6
LAP
SEMESTER
PROGNOSI
S 6 BLNN
3
7
DPRD
DPR
D
DPR
D
DPR
D
DPR
D
DPRD
DPRD
DILAKUKAN PENILAIAN
TERHADAP KONSISTENSI
PERENCANAAN –
PENGANGGARAN DAN
PELAKSANAAN
DPR
D
DASAR HUKUM
Pasal 277 UU No. 23 Tahun 2014, bahwa Ketentuan Lebih Lanjut  tata cara perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara evaluasi rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, serta
tata cara perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD diatur dengan Peraturan Menteri.
Permendagri
54 Tahun
2010
Muatan Permendagri
86 Tahun
2017
11 BAB 11
301 Pasal 378
716 Halaman 643
7 Lampiran 7
Tata cara
perencanaan,
pengendalian
dan evaluasi
pembangunan
Daerah
Tata cara
evaluasi
rancangan
Peraturan
Daerah
tentang
RPJPD dan
RPJMD; dan
1 2 3
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI 86/2017
(Pasal 2 Permendagri 86/2017)
Tata cara
perubahan
RPJPD,
RPJMD,
dan RKPD
UU No.23 Th. 2014,
Pasal 263-264
RPJPD
Renstra
RPJMD
Renja
RKPD
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Rencana
Pembangunan
Daerah
Rencana
Perangkat
Daerah
memuat tujuan, sasaran, program,dan kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan
Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap
Perangkat Daerah.
memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok
sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan
sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat
Daerah.
ditetapkan dengan
Perkada setelah RPJMD
ditetapkan.
ditetapkan kepala daerah
setelah RKPD ditetapkan
penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah
yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta
program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat
Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan
bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan
RPJMN.
penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan
kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan
Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RKP dan program strategis nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
ditetapkan dengan Perkada
penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran
pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20
(dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman
pada RPJPN dan RTRW.
Ditetapkan dengan PERDA
paling lama 6 (enam) bulan
setelah RPJPD periode
sebelumnya berakhir
UU No.23 Th. 2014,
Pasal 272-273
Ditetapkan dengan PERDA
paling lama 6 (enam) bulan
setelah Kepala Daerah
terpilih dilantik
DOKUMEN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH &
RENCANA PERANGKAT DAERAH
(Pasal 11 Permendagri 86/2017)
RPJPD
RPJMD
RKPD
RENSTRA PD
RENJA PD
DOKUMEN RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH
DOKUMEN RENCANA
PERANGKAT DAERAH
BAPPEDA PERANGKAT DAERAH
Menyusun Menyusun
Mengkoordinasikan
ARSITEKTUR
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD
Renstra
PD
Renja
PD
RKPD
KUA PPA
Rancangan
APBD
RKA-PD
RPJPD
APBD
DPA-PD
• RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD;
• RPJMD dijabarkan kedalam Renstra PD dan
diterjemahkan kedalam RKPD;
• RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja daerah
jangka menengah yang dilaksanakan melalui
Renstra PD;
• Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala
daerah ditentukan oleh keberhasilan
pencapaian Renstra PD;
• Seluruh program selama lima tahun seluruh
Renstra memedomani program prioritas dalam
RPJMD;
• RPJMD dilaksanakan melalui RKPD;
• Renja PD menerjemahkan program prioritas
(RKPD) kedalam kegiatan prioritas;
• RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD;
• Realisasi (triwulan) DPA-PD menjadi dasar
pengendalian (hasil) RKPD dan Renja PD.
FUNGSI DAN SANKSI
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak
menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD
anggota DPRD dan kepala daerah dikenai sanksi
administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak
keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan.
Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada
tentang RKPD, kepala daerah dikenai sanksi
administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak
keuangan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan selama 3 (tiga) bulan.
( Pasal 265 & Pasal 266 UU No. 23 Tahun 2014)
RPJPD
RPJMD
RKPD
Menjadi pedoman dalam
perumusan visi, misi, dan
program calon kepala daerah
Sebagai instrumen evaluasi
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
•Sebagai instrumen evaluasi
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
•Menjadi pedoman kepala
daerah dalam menyusun
KUA serta PPAS.
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
DALAM SATU KESATUAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJPN
DIPEDOMANI
PEDOMAN
5 TAHUN
PEDOMAN
PEDOMAN DIJABARKAN
DIPEDOMANI
20 TAHUN
DIACU
RPJMN RKP
RPJPD
PROV
RPJMD
PROV
RKPD
PROV
RENSTRA
PD PROV
RENJA
PD PROV
PEDOMAN
DIPEDOMANI
PEDOMAN
1 TAHUN
DIACU
RPJPD
K/K
RPJMD
K/K
RKPD
K/K
RENSTRA
PD K/K
RENJA
PD K/K
RENSTRA
K/L
RENJA
K/L
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN DIACU
PEDOMAN
RAPBN
RAPBD
PROV
RAPBD
K/K
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
DIPEDOMANI
DIPEDOMANI
DIPEDOMANI
DIPEDOMANI
DIPEDOMANI
Menteri Dalam Negeri Wajib Mengkoordinasikan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan di Daerah
(UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah)
RKPD
(1 tahun)
UU 17/2007 &
PP 8/2008
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
UU 26/2007
PENATAAN RUANG
• Potret dasar kewilayahan
• Potensi sumber daya daerah
• Isu-isu Pokok pembangunan
• Keterkaitan antar wilayah, antar fungsi wilayah,
dan antar kegiatan wilayah
SUDAHKAH
TERINTEGRASI?
KEPALA DAERAH
BAPPEDA
RPJP
(20 tahun)
RPJM
(5 tahun)
RENCANA RINCI
TATA RUANG
(20 tahun)
Indikasi Program
Utama Lima
Tahunan
Indikasi Program
Utama Lima
Tahunan
RTRW
(20 tahun)
KETERKAITAN RTRW dengan RPJMD
SINKRONISASI
RENCANA TATA RUANG DGN
RENCANA PEMBANGUNAN
BKPRD
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ADALAH UPAYA MENGINTEGRASIKAN
RENCANA TATA RUANG DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN KLHS
INDIKASI PROGRAM
• Strategi
• Arah
Kebijakan
• Rencana
Struktur
Ruang
• Rencana
Pola Ruang
BAPPEDA selaku
Sekretariat BKPRD
Sebagai lampiran Perda RTRW
(Permendagri 47/2012
P3RTRWP/K/K)
SIKNRONISASI
Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan Daerah
33
INTEGRASI RPJPD
DENGAN RTRW
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Penyelarasan antara visi, misi, arah dan
kebijakan pembangunan jangka panjang
daerah kab./kota
dengan
arah dan kebijakan RTRW
kabupaten/kota RTRW
Penyelarasan arah dan kebijakan
pembangunan jangka panjang daerah
provinsi
dengan
arah dan kebijakan RTRW provinsi
INTEGRASI RPJMD
DENGAN RTRW
menyelaraskan pencapaian visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
strategi dan program pemb.
jangka menengah daerah
dengan
pemanfaatan struktur dan pola
ruang kabupaten/kota
Menyelaraskan visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, strategi dan
program pembangunan jangka
menengah daerah
dengan
struktur dan pola pemanfaatan
ruang provinsi
RTRW HARUS DIPEDOMANI
Dalam Peyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah (Pasal 263 UU Nomor 23 Tahun 2014)
PRINSIP-PRINSIP
PENYUSUNAN DOKRENDA
a. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional.
b. Dilakukan pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.
c. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan
Daerah; dan
d. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-
masing Daerah, sesuai dengan dinamika perkembangan Daerah dan
nasional.
(Pasal 4 Permendagri 86/2017)
PERUMUSAN DOKRENDA
Transparan responsif efisien efektif
akuntabel partisipatif terukur berkeadilan
berwawasan
lingkungan
Berkelanjutan
(Pasal 5 Permendagri 86/2017)
Dokrenda dirumuskan secara:
36
PENDEKATAN:
• Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDH terpilih)
• Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah)
• Partisipatif, (melibatkan semua pemangku kepentingan)
• Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nasional, provinsi, kabupaten/
kota, kecamatan dan desa)
PENDEKATAN & ORIENTASI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ORIENTASI
• Holistik-tematik, dilaksanakan dengan mempertimbangkan keseluruhan
unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan,
hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
• Integratif dilaksanakan dengan menyatukan beberapa kewenangan kedalam satu proses
terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan Daerah.
• Spasial, dilaksanakan dengan mempertimbangkan dimensi keruangan dalam
perencanaan.
DOKRENDA
Teknokratik
Partisipatif
Politis
Atas – bawah
dan Bawah
atas
ORIENTASI PROSES
DOKRENDA
Holistik -
Tematik
Integratif
Spasial
ORIENTASI SUBSTANSI
ORIENTASI PERUMUSAN DOKRENDA
Pasal 7 dan Pasal 9 Permendagri 86 tahun 2017
Konsep Perencanaan Pembangunan
TAHAPAN PENYUSUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
(Pasal 16 ayat (1) )
1
•PERSIAPAN PENYUSUNAN
2
•PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
3
•PENYUSUNAN RANCANGAN
4 •PELAKSANAAN MUSRENBANG
5
•PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR
6
•PENETAPAN
TAHAPAN PENYUSUNAN
RENCANA PERANGKAT DAERAH
(Pasal 16 ayat (2) )
1
•PERSIAPAN PENYUSUNAN
2
•PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
3
•PENYUSUNAN RANCANGAN
4
• PELAKSANAAN FORUM PERANGKAT
DAERAH/LINTAS PERANGKAT DAERAH
5
•PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR
6
•PENETAPAN
SISTEMATIKA RPJPD
Pasal 20
a
b
c
d
e
f
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD
Persiapan
Penyusunan RPJPD
Pengolahan
data dan
informasi
Perumusan
Permasalahan
dan Analisis
Pembangunan
Daerah
Masukan dari
PD
Pelaksanaan
Forum Konsultasi
Publik
Penelaahan
RTRW Provinsi
& Daerah
Lainnya
Perumusan
visi dan misi
daerah
Perumusan
arah kebijakan
dan sasaran
pokok
Analisis isu-isu
strategis
Rancangan
Awal RPJPD
Musrenbang
RPJPD
Evaluasi Raperda
RPJPD ke
Gub/Mendagri
Perumusan
Rancangan
Akhir RPJPD
penetapan
Perda RPJPD
Penelaahan
RPJPN & RPJPD
daerah lainnya
Analisis
Gambaran
umum kondisi
daerah
Penyelarasan visi,
misi dan arah
kebijakan RPJPD
Rancangan
RPJPD
Persetujuan bersama
dengan DPRD
KLHS
Konsultasi
RANWAL dgn
GUB/MENDAGRI
1 2
3
4
5
6
SISTEMATIKA RPJMD
Pasal 46 ayat (2)
Pendahuluan
Gambaran Umum kondisi Daerah
Gambaran Keuangan Daerah
Permasalahan dan Isu Strategis Daerah
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Pogram Perangat Daerah
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Penutup
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan
Penyusunan
RPJMD
Perumusan
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Rancangan
Awal
RPJMD
Musrenbang
RPJMD
Evaluasi
RANPERDA RPJMD
GUB/MDN
Rancangan
Akhir RPJMD
Pembahasan dan
persetujuan bersama
RANPERDA RPJMD
VISI, MISI
dan Program
KDH
Penelaahan
RPJPD
Penelaahan
RPJMN/ RPJMD
Provinsi
Kinerja
Penyelenggaraan
Pemda
Hasil
evaluasi
capaian
RPJMD
Penelaahan
RTRW RTRW
daerah
lainnya
KONSULTASI KE
GUB/MENTERI
Rancangan
RPJMD
Analisis isu-
isu strategis
1 2
4
5
Kerangka
pendanaan dan
program PD
Perumusan Strategi,
arah kebijakan
dan program
pembangunan
daerah
Analisis
Gambaran
umum
kondisi
daerah &
Perumusan
gambaran
keuangan
daerah
Perumusan
Penjelasan
visi dan misi
serta
Tujuan dan
Sasaran
Pembahasan
dengan DPRD
(Nota
Kesepakatan)
Pelaksanaan
Forum Konsultasi
Publik
3
Penetapan
Pengolahan
data &
informasi
PENYUSUNAN
RANCANGAN
TEKNOKRATIK RPJMD
6
KLHS
SE Kepala
Daerah
kepada Ka PD
a. Pembentukan tim
penyusun RPJMD;
b. Orientasi;
c. Agenda kerja
d. Penyiapan data dan
informasi;
e. Rancangan teknokratik
RPJMD.
PERSIAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMD
Pasal 41-46
a. Analisis gambaran umum
kondisi Daerah;
b. Gambaran keuangan
Daerah;
c. Permasalahan
pembangunan Daerah;
d. Penelaahan dokumen
perencanaan lainnya; isu
strategis Daerah.
a. Pendahuluan;
b. Gambaran umum kondisi
Daerah;
c. Gambaran keuangan
Daerah; dan
d. Permasalahan dan isu
strategis Daerah.
a. Pendahuluan;
b. Gambaran umum kondisi
Daerah;
c. Gambaran keuangan Daerah;
d. Permasalahan dan isu
strategis Daerah;
e. Visi, misi, tujuan dan sasaran;
f. Strategi, arah kebijakan dan
program pembangunan
Daerah;
g. Kerangka pendanaan
pembangunan dan program
Perangkat Daerah;
h. Kinerja penyelenggaraan
pemerintahan Daerah; dan
i. Penutup.
Disempurnakan
berpedoman
pada visi, misi, &
program Kepala
Daerah terpilih.
PENYUSUNAN DOKUMEN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
1 TAHUN
SISTEMATIKA RKPD
Pasal 79
1 •Pendahuluan
2 •Gambaran Umum Kondisi Daerah
3 • Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah
4
• Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah
5 • Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota
6 • Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah;
7 • Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
8 •Penutup
Rancangan
Awal RKPD
Musrenbang
RKPD kab/kota
Rancangan
Akhir RKPD
Perumusan
prioritas dan
sasaran
pembangunan
Forum
Konsultasi
Publik
Perumusan
Kerangka
Ekonomi &
Kebijakan
Keuda
Pengolahan
data dan
informasi
Analisis
Ekonomi &
keuda
Perumusan
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Telaahan
kebijakan nasional
(RKP) &
provinsi (RKPD
PROV)
SE
Penyusunan
Renja-SKPD
Penyusunan
Rancangan
Renja SKPD
kab/kota
Rancangan
RKPD
VERIFIKASI
Bappeda
Persiapan
Penyusunan
RKPD
Pokok-pokok
pikiran DPRD
Kab/Kota
Berita Acara
Musrenbang
kecamatan
Analisis
Gambaran
Umum
Kondisi
Daerah
Evaluasi
Kinerja RKPD
Tahun Lalu
Dok RKPD
kab/kota tahun
berjalan
Perumusan
program
prioritas
daerah beserta
pagu indikatif
Penyelarasan
Rencana program
prioritas daerah
beserta pagu
indikatif
PENYUSUNAN
KUA & PPAS
Penetapan
PERBUP/PERWAL
ttg RKPD
1
2
3
4
5
Review
RPJMD
Fasilitasi Menteri/
Gubernur
Pembahasan & Kesepakaan
KUA antara KDH dgn DPRD (Juni)
Pembahasan dan Kesepakatan PPAS
antara KDH dgn DPRD (Juni)
Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD
(Juli-September)
Pembahasan dan persetujuan
Rancangan APBD dgn DPRD
(Oktober-November)
Penetapan Perda APBD
(Desember)
Penyelesaian rankhir RKPD
(paling akhir bulan Mei)
Musrenbang Provinsi
(Paling labat minggu ke
dua April)
Musrenbang Kab/Kota
(Paling lambat minggu
ke empat Maret
Forum SKPD
Penyusunan Renja
SKPD Kab/Kota (Maret)
Musrenbang Kecamatan
(Paling labambat Mingu ke
dua Februari)
Musrenbang Desa
(Januari)
Penyusunan DPA SKPD
(Desember)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
12
10
13
Pelaksanaan APBD
Januari thn berikutnya
Evaluasi Rancangan
Perda APBD (Desember)
RKPD KUA PPAS RAPBD
Penetapan RKPD setelah Penetapan RKP (Juni)
Penyusunan Ranwal RKPD DAN RENJA-PD
Minggu pertama Desember
a. Penyusunan dan penetapan keputusan kepala daerah tentang
pembentukan tim penyusun RKPD;
b. Orientasi mengenai RKPD;
c. Penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD; dan
d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan
daerah bardasarkan SIPD.
•PERSIAPAN PENYUSUNAN
(Pasal 73 Permendagri 86/2017)
1
Susunan keanggotaan tim sekurang-kurangnya sebagai berikut:
• Penanggungjawab : Sekretaris Daerah
• Ketua Tim : Kepala Bappeda
• Wakil Ketua : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
• Sekretaris : Sekretaris Bappeda
• Kelompok Kerja : Kepala Perangkat Daerah sesuai dengan
kebutuhan.
Tim Penyusun dipersiapkan oleh Bappeda dan diusulkan
kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Daerah
TIM PENYUSUN RKPD
1. Inventarisasi data dan informasi yang dibutuhkan bagi
penyusunan dokumen RKPD dan Renja Perangkat Daerah dan
disajikan dalam bentuk Matrik untuk memudahkan analisis;
2. Mengumpulkan data dan informasi yang akurat dari sumber2 yg
dapat dipertanggungjawabkan
3. Data dan informasi sekurang-kurangnya mencakup data dan
informasi pada Lampiran Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
4. Data dan informasi bersumber dari:
i. Peraturan perundang-undangan, kebijakan-kebijakan nasional
yang terkait;
ii. Hasil evaluasi RKPD periode lalu, RKP, dan RKPD Provinsi bagi
Kab/Kota
PENYIAPAN DATA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD
1. Merupakan kajian permasalahan pembangunan Daerah yang diperoleh dari DPRD
berdasarkan risalah rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi
melalui reses.
2. Pokir DPRD diselaraskan dengan sasaran dan prioritas pembangunan serta
ketersediaan kapasitas riil anggaran.
3. Hasil telaahan Pokir DPRD dirumuskan dalam daftar permasalahan pembangunan
yang ditandatangani oleh Pimpinan DPRD
4. Pokir DPRD, disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum Musrenbang RKPD
dilaksanakan
5. Pokir DPRD yang disampaikan setelah melewati batas waktu, akan dijadikan bahan
masukan pada penyusunan perubahan RKPD dasar perubahan APBD tahun berjalan
atau pada penyusunan RKPD tahun berikutnya
Pasal 178
 Inventarisasi jenis kegiatan yang diusulkan DPRD dalam dokumen rumusan
hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD mendukung pencapaian prioritas
dan sasarn pembangunan yang ditetapkan dalam Perda RPJMD.
 Kaji pandangan dan pertimbangan yang disampaikan berkaitan dengan usulan
program/kegiatan searah dengan rencana untuk memecahkan permasalahan
pembangunan dan dan isu strategis Perangkat Daerah.
 Lakukan pengecekan dan validasi oleh tim penyusun RKPD yang berasal dari PD
terkait terhadap kebutuhan riil di lapangan dengan mempertimbangkan asas
manfaat, kemendesakan, efisiensi dan efektivitas tidak bertentangan dengan
perundang-undangan.
 Rumuskan usulan kegiatan yang dapat diakomodasikan dalam rancangan awal
RKPD dengan mempertimbangkan bahwa lokasi serta kelompok sasaran
penerima manfaat selaras dengan ditetapkan dalam Renstra-PD,
keseimbangan wilayah serta mendukung perwujudan visi dan misi kepala
daerah yang ditetapkan dalam Perda RPJMD.
Penelaahan Pokok-Pokok Pikiran DPRD
Reses I
Jan Mei September
Jul
Kesepakatan
Nota KUA dan
PPAS
Mrt - Aprl
Musrenbang
RKPD Tahun n
Penyusunan
Perubahan RKPD
Tahun n-1
Agustus
Penyusunan
RKPD Tahun n+1
Reses II Reses III
Ranwal RKPD
Tahun n
Reses III
Tahun
sebelumnya
Des
APBD
RKPD
HUBUNGAN POKIR KEDALAM DOKRENDA
• Pendahuluan;
1
• Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah;
2
• Permasalahan dan Isu Strategis Perangkat Daerah;
3
• Tujuan dan Sasaran;
4
• Strategi dan Arah Kebijakan;
5
• Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan;
6
• Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan; dan
7
• Penutup.
8
SISTEMATIKA RENSTRA PD
Pasal 111
sesuai
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RENSTRA PD
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Persiapan
Penyusunan
Rentra-PD
Musrenbang
RPJMD
Rancangan
Akhir RPJMD
Perda RPJMD
Rancangan
RPJMD
Pengolahan
data dan
informasi
Perumusan
sasaran
Perumusan
Tujuan
Perumusan
Isu-isu
strategis
berdasarkan
tupoksi
Analisis
Gambaran
pelayanan PD
SPM
Penelaahan
RTRW & KLHS
Renstra-KL &
Renstra PD
Provinsi
PENYUSUNAN
RANCANGAN
AWAL RPJMD
SE KDH ttg
Penyusunan
Rancangan
Renstra-PD
Perumusan rencana
program, kegiatan,
indikator kinerja,
kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif
Perumusan indikator
kinerja PD yang
mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD
Rancangan
RENSTRA-PD
VERIFIKASI
sesuai
Penyesuaian
Rancangan
Renstra-PD
Tdk
sesuai
Rancangan akhir
RENSTRA-PD
Penyempurnaan
Rancangan
Renstra-PD
Penetapan
Renstra PD
RENSTRA-PD
VERIFIKASI
Tdk
sesuai
Perumusan Strategi
dan Kebijakan
1
2
3
4
Forum Perangkat
Daerah /Forum
Lintas Perangkat
Daerah
Pendahuluan;
Hasil Evaluasi Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu;
Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah;
Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah;
dan
Penutup
SISTEMATIKA RENJA PD
Pasal 129
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAGAN ALIR PENYUSUNAN RENJA PD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Rancangan Awal
Renja-PD
Prov/kab/kota
Pembahasan
Renja PD pada
Forum PD
Prov/Kab/Kota
Penetapan
Renja PD
dengan
Keputusan KDH
Perumusan
program dan
kegiatan,
indikator kinerja,
dana indikatif
Pengolahan
data dan
informasi
Isu-isu penting
penyelenggara
an tugas dan
fungsi PD
Analisis
Gambaran
Pelayanan
PD
Rancangan Renja
PD Prov/kab/kota
Persiapan
Penyusunan
Renja PD
hasil evaluasi
capaian
Renstra PD
Prov/kab/kota
hasil evaluasi
pelaksanaan Renja-
PD Prov/kab/kota
tahun lalu
Perumusan
Sasaran
Perumusan
Tujuan
Telaahan
Rancangan Awal
RKPD
Prov/kab/kota
Usulan program &
kegiatan dari
masyarakat
SE KDH
perihal penyampaian
rancangan awal RKPD sebagai
bahan penyusunan rancangan
Renja-PD Prov/kab/kota
Sinkronisasi
Kebijakan
Nasional dan
Provinsi
Musrenbang
Kecamatan
Musrenbang
Desa
Penyesuaian
Rancangan Renja
PD kab/kota
Rancangan Akhir
Renja PD
prov/kab/kota
Penyusunan
Rancangan
RKPD
Musrenbang
RKPD
Perumusan R.
akhir RKPD
Per KDH
RKPD
prov/kab/k
ota
RENJA-PD
Prov/Kab/Kot
a
1
2
3
4
5
Pedoman PD
dalam Menyusun
RKA PD
6
KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 153
1. Analisis gambaran umum kondisi Daerah;
2. Analisis keuangan Daerah;
3. Sinkronisasi kebijakan dengan rencana pembangunan lainnya;
4. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
5. Perumusan permasalahan pembangunan dan analisis isu strategis Daerah;
6. Perumusan dan penjabaran visi dan misi;
7. Perumusan tujuan, sasaran dan sasaran pokok;
8. Perumusan strategi dan arah kebijakan;
9. Perumusan prioritas pembangunan Daerah;
10. Perumusan sasaran, program dan kegiatan Perangkat Daerah; dan
11. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD.
“SANKSI”
APA YANG BERUBAH
DI SISI PERENCANAAN…
Amanat UU No. 23 Tahun 2014
FUNGSI DAN SANKSI
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah
tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan
RPJMD anggota DPRD dan kepala daerah
dikenai sanksi administratif berupa tidak
dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan selama 3 (tiga) bulan.
Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada
tentang RKPD, kepala daerah dikenai sanksi
administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak
keuangan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan selama 3 (tiga) bulan.
( Pasal 265 & Pasal 266 UU No. 23 Tahun 2014)
RPJPD
RPJMD
RKPD
Menjadi pedoman dalam
perumusan visi, misi, dan
program calon kepala
daerah
Sebagai instrumen evaluasi
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
•Sebagai instrumen
evaluasi penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
•Menjadi pedoman kepala
daerah dalam menyusun
KUA serta PPAS.
SANKS
I
Pasal 67 Huruf f UU 23 /2014
Kewajiban Kepala Daerah & Wakil
Kepala Daerah melaksanakan
program strategis nasional
HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
Sanksi jika tidak melaksanakan
• dikenai sanksi administratif berupa teguran
tertulis oleh Menteri untuk gubernur dan/atau
wakil gubernur serta oleh gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat untuk bupati dan/atau
wakil bupati atau wali kota dan/atau wakil wali
kota.
• Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2
(dua) kali berturut-turut dan tetap tidak
dilaksanakan, KDH dan/atau Wakil KDH
diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan.
• Dalam hal KDH dan/atau Wakil KDH telah
selesai menjalani pemberhentian sementara,
tetap tidak melaksanakan program strategis
nasional, yang bersangkutan diberhentikan
sebagai KDH dan/atau Wakil KDH .
SANKS
I
GUBERNUR wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Presiden/melalui MDN yang dilakukan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Bupati/Walikota wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada MDN/melalui Gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
KEWAJIBAN ATAS LPPD,
LKPJ
(Pasal 69 s.d Pasal 73)
SANKS
I
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
mencakup laporan
kinerja instansi
Pemerintah Daerah dan
memuat capaian kinerja
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
dan pelaksanaan Tugas
Pembantuan.
JENIS LAPORAN KEPALA DAERAH
PEMERINTAH
PUSAT
Jika tidak menyampaikan LAPORAN:
• dikenai sanksi administratif berupa teguran
tertulis oleh Menteri untuk gubernur dan
oleh gubernur, sebagai wakil pemerintah
Pusat, untuk bupati/wali kota.
• Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan
2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak
dilaksanakan, kepala daerah diwajibkan
mengikuti program pembinaan khusus
pendalaman bidang pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Kementerian serta tugas
dan kewenangannya dilaksanakan oleh wakil
kepala daerah atau oleh pejabat yang
ditunjuk.
Ringkasan laporan
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Masyarakat
SANKS
I
Laporan Keterangan
pertanggungjawaban
memuat hasil
penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang
dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah.
LANJUTAN
DPRD
Jika tidak menyampaikan LAPORAN kpd DPRD:
• DPRD provinsi dapat menggunakan hak interpelasi
kepada gubernur dan DPRD kabupaten/kota dapat
menggunakan hak interpelasi kepada bupati/wali kota
• Apabila penjelasan kepala daerah terhadap penggunaan
hak interpelasi tidak diterima, DPRD provinsi melaporkan
gubernur kepada Menteri dan DPRD kabupaten/kota
melaporkan bupati/wali kota kepada gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat.
• Berdasarkan laporan dari DPRD, Menteri memberikan
sanksi teguran tertulis kepada gubernur dan gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat, memberikan sanksi
teguran tertulis kepada bupati/wali kota.
• Apabila sanksi telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-
turut dan tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah
diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus
pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Kementerian serta tugas dan kewenangannya
dilaksanakan oleh wakil kepala daerah atau oleh pejabat
yang ditunjuk.
SANKS
I
67
No LARANGAN
Subyek
dikenakan
sanksi
Jenis Sanksi
Pasal
Teg
uran
tertu
lis
Teg
uran
II
Bins
us
Tidak
Dibayarkan
hak keu
Pemb
erhent
ian
semen
tara
Pem
berhe
ntian
DA
U/D
BH
Amb
il
Alih
Tund
a
eval
uasi
KDH
WKL
KDH
DPRD
Daera
h
3
bulan
6
bulan
1
Tidak menjalankan
Program strategis
nasional
X X X X X1 X1 68
2
Tidak menyampaikan
LPPD dan ringkasan
LPPD
X X X X 73
3
Tidak menyampaikan
LKPJ kpd DPRD
X X X X 73
4
Menjadi pengurus
perusahaan
X X X1 77
5
Perjalanan Luar Negeri
tanpa izin MDN
X X X1 77
6
Meninggalkan tugas dan
wilayah kerja 7 hari atau
berturut-turut dlm 1
bulan
X X X1 X1 X1 77
JENIS SANKSI DALAM UU 23 TAHUN 2014
68
No LARANGAN
Subyek
dikenakan
sanksi
Jenis Sanksi
Pasal
Tegura
n
tertulis
Tegur
an II Binsus
Tdk Dibayarkan hak
keuangan Pemberh
entian
sementar
a
Pember
hentian
DAU/D
BH
Ambil
Alih
Tunda
evaluas
i
KDH WKL
KDH DPRD Daerah
3
bulan
6
bulan
7
Tidak menyampaikan
Perda setelah ditetapkan
X X 249
8
Masih memberlakukan
Perda yg dibatalkan
X X X 252
Masih memberlakukan
Perda yg dibatalkan
X X 252
9
Masih memberlakukan
Pajak Retribusi
X X 252
10
Tidak menyebarluaskan
perda
X X X X 254
11
Tidak menyampaikan
RPJPD/RPJMD
X X X 266
12
Tidak menetapkan
Perkada RKPD
X X 266
69
No LARANGAN
Subyek
dikenakan
sanksi
Jenis Sanksi
Pasal
Tegur
an
tertuli
s
Tegu
ran II
Bins
us
Tdk
Dibayarkan hak
keuangan
Pembe
rhentia
n
semen
tara
Pembe
rhentia
n
DAU/
DBH
Ambil
Alih
Tunda
evalua
si
KDH
WKLK
DH
DPRD Daerah
3
bulan
6
bulan
13
Melakukan pungutan
diluar UU
X X 287
14
Tidak mengajukan
Perda APBD
X X 311
15
Tidak menyetujui
bersama RAPBD
X X X 312
16
Tidak mengumumkan
informasi pelayanan
publik
X X X X 348
17
Tidak memberikan
pelayanan peizinan
X X X X 350
18
Tidak melaksanakan
rekomOmbudsman
X X 351
19
Tidak mengumumkan
informasi bangda dan
keuda
X X X X 394
Sanksi Administratif
70
Jenis Sanksi Administratif
1. Teguran Tertulis;
2. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 3 (Tiga) Bulan;
3. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 6 (Enam) Bulan;
4. Penundaan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah;
5. Pengambilalihan Kewenangan Perizinan;
6. Penundaan Atau Pemotongan Dana Alokasi Umum
dan/atau Dana Bagi Hasil;
7. Mengikuti Program Pembinaan Khusus Pendalaman
Bidang Pemerintahan;
8. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan;
dan/atau
9. Pemberhentian.
Sanksi Administratif
71
Tahapan Sanksi Administratif
Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang
melakukan pelanggaran administratif dijatuhi
sanksi administratif secara bertahap berupa:
1. Teguran Tertulis;
2. Teguran Tertulis Kedua;
3. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga)
Bulan; dan/atau
4. Pemberhentian.
• UU. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
• PP. Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Tujuan
BINWAS PEMDA
• Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam
rangka mendukung pelaksanaan urusan
pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan
daerah.
• Pembinaan Umum oleh Mendagri dan Pembinaan
Teknis oleh Menteri/Kepala LPNK.
• Pengawasan Umum oleh Mendagri dan Pengawasan
Teknis oleh Menteri/Kepala LPNK.
• BINWAS Pemda Kab/Kota dilaksanakan olegh
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMDA
Dasar Hukum
BINWAS PEMDA
36
SANKSI-SANKSI
SANKSI ADMINISTRATIF
 TEGURAN LISAN;
 TEGURAN TERTULIS;
 TIDAK DIBAYARKAN HAK-HAK
KEUANGAN;
 MENGIKUTI PROGRAM
PEMBINAAN KHUSUS;
 DIBERHENTIKAN DARI
PIMPINAN PADA ALAT
KELENGAKAPAN DPRD ;
 PEMBERHENTIAN SEMENTARA
;
 PERBERHENTIAN TETAP.
SANKSI PIDANA
BAGI KEPALA DAERAH
YANG TIDAK MEMBERIKAN
PELAYANAN PERIJINAN
SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN, DAN
PELANGGARANNYA
BERSIFAT PIDANA
73
SANKSI BAGI KDH DAN WAKIL KDH
YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
 KDH/Wakil KDH yang tidak melaksanakan program
strategis nasional diberi teguran tertulis oleh Mendagri utk
Gub/Wagub dan oleh Gubernur sbg Wakil Pemerintah
Pusat untuk Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil
Walikota;
 Kalau tetap tidak melaksanakan program strategis
nasional, KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan
sementara selama 3 (tiga) bulan.
 Kalau tetap tidak melaksanakan program strategis
nasional, KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan.
74
SANKSI BAGI KDH/WAKIL KDH
YANG MELANGGAR LARANGAN
 KDH/Wakil KDH yang menjadi pengurus suatu perusahaan milik
swasta/negara/daerah atau pengurus yayasan bidang apa pun dikenai sanksi
pemberhentian sementara selama 3 (tiga);
 KDH/Wakil KDH yang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dikenai
sanksi pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan;
 KDH/Wakil KDH yang meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari 7 (tujuh)
hari berturut-turut atau tidak berturut-turut dalam waktu 1 (satu) bulan tanpa
izin, dikenai sanksi teguran tertulis. Jika teguran disampaikan 2 kali berturut-
turut KDH/ wakil KDH tidak mengindahkan, KDH/Wakil KDH ybs diwajibkan
mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Kemendagri.
75
SANKSI BAGI KDH DAN ANGGOTA DPRD
 KDH yang tidak menyampaikan Perda dikenai sanksi
teguran tertulis;
 Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang masih
member-lakukan Perda yang dibatalkan, dikenai
sanksi tidak dibayarkan hak keuangan selama 3 bulan
utk KDH dan anggota DPRD, serta dikenai sanksi
penundaan evaluasi Perda;
 penyelenggara Pemerintahan Daerah yang masih
member-lakukan Perda mengenai Pajak Daerah
dan/atau Retribusi Daerah yang dibatalkan dikenai
sanksi penundaan atau pemotongan DAU dan/atau
DBH bagi Daerah bersangkutan.
76
SANKSI BAGI KDH DAN ANGGOTA DPRD
 KDH yang tidak menyebarluaskan Perda dan Perkada yang
telah diundangkan dikenai sanksi teguran tertulis. Jika
teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali dan tetap tidak
dilaksanakan, KDH diwajibkan mengikuti program pembinaan
khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Kemendagri, serta tugas dan kewenangannya
dilaksanakan oleh Wakil KDH atau oleh pejabat yang ditunjuk;
 Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang tidak menetapkan
Perda tentang RPJPD dan RPJMD, anggota DPRD dan KDH
dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak
keuangan selama 3 (tiga) bulan;
 KDH yang tidak menetapkan Perkada tentang RKPD dikenai
sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak
keuangan selama 3 (tiga) bulan.
77
TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PEMBANGUNAN DAERAH
TAHAPAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 180 s.d. 256
PENGENDALIAN
DAN EVALUASI
TERHADAP
PELAKSANAAN
RENCANA
PEMBANGUNAN
DAERAH
(Menjamin &
Memastikan)
EVALUASI TERHADAP
HASIL RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH
(Menilai & Memastikan)
PENGENDALIAN
DAN EVALUASI
TERHADAP
KEBIJAKAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
(Menjamin &
Memastikan)
PERBANDINGAN ANTARA PERUMUSAN KEBIJAKAN, PELAKSANAAN RENCANA &
EVALUASI HASIL RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD
1 2 3 4 5
RPJPD
I II III IV
RENSTRA PD
1 2 3 4 5
RKPD RKPD RKPD RKPD RKPD
1 2 3 4 5
Renja
PD
Renja
PD
Renja
PD
Renja
PD
Renja
PD
1 2 3 4 5
Perumusan Kebijakan
Pelaksanaan
Evaluasi Hasil
KUA &
PPAS
KUA &
PPAS
KUA &
PPAS
KUA &
PPAS
KUA &
PPAS
1 2 3 4 5
DPA
PD
DPA
PD
DPA
PD
DPA
PD
DPA
PD
1 2 3 4 5
APBD
MEMASTIKAN TERCIPTANYA:
a. Konsistensi dan keselarasan antara kebijakan pembangunan nasional dan
pembangunan daerah (kebijakan provinsi bagi kabupaten/kota)
b. Konsistensi dan keselarasan antarkebijakan pembangunan daerah yang ditetapkan
dalam:
 RPJMD dengan RPJPD dan RTRW
 RKPD dengan RPJMD
 RENSTRA PD dengan RPJMD
 RENJA PD dengan RKPD
 RKPD dengan KUA & PPAS yang disepakati dgn DPRD,
 Perda ttg APBD dgn DPA-PD
 Perubahan dokumen rencana pembangunan daerah, rencana PD dan APBD.
c. Kesesuaian antara tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah
yang dilaksanakan dengan yang diatur dalam Permendagri Nomor 86/2017`
TUJUAN PENGENDALIAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PD
1. Menjabarkan dan memastikan bahwa :
a. Sasaran pokok dan arah kebijakan periode berkenaan untuk
mencapai misi dan mewujudkan visi pembangunan jangka panjang
daerah telah dirumuskan dalam RPJMD
b. Indikasi rencana program, indikator kinerja (outcome) yang disertai
kebutuhan pendanaan jangka menengah (RPJMD) telah dirumuskan
dalam Renstra PD dan RKPD
c. Rencana program, indikator kinerja, kegiatan, kelompok sasaran,
lokasi kegiatan, dan pendanaan indikatif tahun berkenaan dalam
Renstra PD telah dirumuskan dalam Renja PD
d. Sasaran pembangunan tahunan daerah, rencana program dan
kegiatan prioritas daerah, serta pagu indikatif RKPD telah
dirumuskan dalam KUA-PPAS, RKA-PD, RAPBD, dan DPA PD termasuk
perubahannya.
2. Dilakukan melalui pemantauan dan supervisi pada saat penyusunan
rencana pembangunan daerah dan rencana PD
TUJUAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PD
1. Menilai realisasi antara :
a. Capaian sasaran pokok arah kebijakan RPJPD dengan arah kebijakan
pembangunan jangka panjang nasional.
b. Capaian rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD dengan
rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan RPJMD, dan realisasi antara
capaian rencana program dan prioritas yang direncanakan dalam RPJMD dengan
prioritas dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN serta sasaran pokok
dan arah kebijakan dalam RPJPD dan RTRW.
c. Capaian target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan penyerapan dana
dan kendala yang dihadapi dalam Renja PD dengan target indikator kinerja,
kelompok sasaran, lokasi dan dana indikatif yang direncanakan dalam Renstra PD.
d. Capaian target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan penyerapan dana
DPA PD dengan target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan dana
indikatif dalam Renja PD untuk merumuskan kendala dan permasalahan yang
dihadapi untk menilai realisasi capaian RKPD.
2. Dilakukan melalui penilaian hasil pelaksanaan RPJPD (sekurang-kurangnya 1 kali
dalam 5 tahun), RPJMD dan Renstra PD (sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun),
RKPD dan Renja PD (sekurang-kurangnya 1 kali setiap triwulan) dengan
menggunakan laporan realisasi setiap dokumen.
TUJUAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PD
ILUSTRASI KONDISI IDEAL PENCAPAIAN
TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH (RKP-RKPD)
Target Nasional
(10)
Target Prov
(3)
Target Prov
(2)
Target Prov
(5)
Target Kab
(1)
Target Kab
(0,5)
Target Kota
(1,5)
Pemerintah pusat mencanangkan
target dan membahas dalam
musrenbangnas serta meminta
komitmen gubernur dalam mencapai
target nasional
Gubernur mencanangkan target dan
membahas dalam musrenbang prov
serta meminta komitmen
bupati/walikota dlm pencapaian
target prov
Target Kec A
(0,2)
Target Kec B
(0,7)
Target Kec C
(0,1)
Camat mencanangkan target dan membahas
dalam musrenbang Kecamatan serta meminta
komitmen Kades/Lurah dlm pencapaian target
desa/kelurahan
Bupati/Walikota mencanangkan
target dan membahas dalam
musrenbang K/K serta meminta
komitmen Camat dlm pencapaian
target kabupate/kota
TATA CARA EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
RPJPD & RPJMD
Pasal 319 s.d. 341
• Menteri melakukan evaluasi rancangan Peraturan Daerah
Provinsi tentang RPJPD dan RPJMD sebelum rancangan
Peraturan Daerah ditetapkan oleh gubernur.
• Gubernur melakukan evaluasi rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota tentang RPJPD dan RPJMD sebelum
rancangan Peraturan Daerah ditetapkan oleh bupati/wali
kota.
EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
RPJPD & RPJMD
DPRD
Penyampaian RANPERDA
RPJPD/RPJMD Dilampiri:
1). Kesepakatan Legislatif dan
Eksekutif;
2). Berita Acara Musrenbang;
3). Hasil Pengendalian Kebijakan
RPJMD;
4). Dokumen KLHS
5) Review APIP
6) Rankhir RPJMD
MDN/GUB
(15 hari)
Hasil
Evaluasi
Sesuai
dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERDA
RPJPD/RPJMD
KDH
menetapkan
PERDA RPJPD/
RPJMD
Penyempurnaan
Oleh
gub/bup/wal
(7 Hari)
Melewati
Batas WKT
Evaluasi
Tdk
Sesuai
Dgn UU
• Gubernur
kpd MDN
• Bupati/Waliko
ta kpd
Gubernur
paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak
disetujui bersama oleh
DPRD dan KDH.
Merumuskan Kembali
Kesepakatan
GUBERNUR dengan DPRD
(3 hari)
Klarifikasi
MDN/GUB
Sesuai
Tdk
Sesuai
PEMBATALAN
PERDA
DILAKSA
-NAKAN
1 2
3 4
KEWENANGAN PEMDA
CATATAN :
Noreg
Noreg
7 hari
Permendagri No. 80
Tahun 2016
MEKANISME EVALUASI RANCANGAN PERDA TENTANG RPJPD
DAN RPJMD
KEWENANGAN KEMENDAGRI
1. GUBERNUR menyampaikanm rancangan perda ke DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama
2. Ranperda yang sudah disetujui bersama, disampaikan kepada MDN/Gub untuk dievaluasi
3. Kepala daerah menetapkan Perda yang telah dievaluasi dan/atau telah disempurnakan
4. MDN Mengkaji Perda RPJPD, RPJPD yang telah ditetapkan.
Prov mll
Menteri
K/K mll
MA
1. Pengajuan
Verifikasi
Penyempurnaa
n oleh Dirjen
Bangda/Bapped
a Prov; dan
2. Permintaan
Noreg kpd
Dirjen
Otda/Biro
Hukum.
TATA CARA PERUBAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA
PERANGKAT DAERAH
Pasal 342 s.d. 368
Perubahan RPJPD dan RPJMD dapat dilakukan apabila:
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan tidak
sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan
Daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa substansi yang
dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini; dan
c. terjadi perubahan yang mendasar
TATA CARA PERUBAHAN RPJPD & RPJMD
Perubahan yang mendasar, mencakup terjadinya bencana alam, goncangan
politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran
Daerah, atau perubahan kebijakan nasional
Karena, ketika perubahan dilakukan kurang dari sisa tiga tahun perencanaan, maka
perubahan rpjmd ini tidak menjadi dasar penyusunan RKPD tahun perencanaan, namun
hanya sebagai pembenaran penyimpangan capaian kinerja pemerintahan daerah
Perubahan RPJMD sebagai dasar RKPD yang mana?
Penyusunan RKPD Tahun 2021 (Mei)
Dalam rangka efektivitas, perubahan RPJPD dan RPJMD tidak dapat
dilakukan apabila:
• sisa masa berlaku RPJPD kurang dari 7 (tujuh) tahun
• sisa masa berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun
2021
2017 2018 2019 2020
RPJMD 2016-2021
boleh tidak boleh
ILUSTRASI PERUBAHAN RPJMD
Perubahan RKPD meliputi perubahan:
a. kerangka ekonomi dan keuangan Daerah;
b. target sasaran pembangunan Daerah;
c. prioritas pembangunan Daerah;
d. penambahan dan/atau pengurangan program dan kegiatan perangkat
Daerah; dan
e. target kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah.
PERUBAHAN RKPD
“Perubahan RKPD menjadi pedoman Perubahan Renja Perangkat Daerah.”
Penambahan kegiatan baru dalam RKPD ditindaklanjuti dengan perubahan dan/atau
penambahan kegiatan dalam Renstra Perangkat Daerah, sebagai acuan penyusunan Renja
Perangkat Daerah
• Perubahan RPJMD menjadi pedoman RKPD dan Perubahan Renstra Perangkat
Daerah.
• Dalam hal terjadi penambahan kegiatan baru pada KUA dan PPAS yang tidak
terdapat dalam RKPD, perlu disusun berita acara kesepakatan Kepala Daerah
dengan ketua DPRD.
• Penambahan kegiatan baru hanya karena terdapat kebijakan nasional atau
provinsi, keadaan darurat, keadaan luar biasa, dan perintah dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi setelah RKPD ditetapkan.
• Perubahan RKPD dapat dilakukan tanpa melalui tahapan evaluasi dalam hal
terjadi kebijakan nasional, keadaan darurat, keadaan luar biasa, dan perintah dari
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah RPJMD ditetapkan
CATATAN PERUBAHAN
II. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Oleh : Ir. A D M I R A L, MM
93
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004
UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
UU 32/2004
PERMENDAGRI 13/06
Pp 71/2010
Pp 8/2006
PP 58/2005
(Omnibus Regulation)
PERMENDAGRI 59/07
SE 900.762 KEUDA
PP 39/07
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PERMENDAGRI 55/08
PERMENDAGRI 21/11
PERMENDAGRI
54/10
PERDA TTG POKOK-POKOK
PENGELOLAAN KEUDA
PERKDH TTG SISDUR
PENGELOLAAN KEUDA
PERKDH TTG KEBIJAKAN
AKUNTANSI PEMDA
Regulasi Dasar Pemda
96
D P R D KEPALA DAERAH
PERAN DPRD DAN PEMDA DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PEMBENTUKAN
PERDA
ANGGARAN
PENGAWASAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENATAUSAHAAN
PELAPORAN
P-JAWABAN
APBD
PENGAWASAN
UU 23 THN 2014 Pasal 149 Pasal 284
JAN •Musrenbang Desa
FEB •Musrenbang Kec
MAR
• FORUM SKPD &
• MUSRENBNG K/K
APR •MUSRENBANG Prov
MEI •Penetapan RKPD
JUNI •Penyampaian Rancangan KUA &
PAS dari KDH kepada DPRD
JULI •KUA & PPAS disepakati
AGST •Pedoman penyusunan RKA-SKPD
SEPT •Penyusunan RKA-SKPD
OKTO
•Penyampaian RAPBD kpd
DPRD
NOV
•Pengambilan keputusan
bersama terhadap RAPBD
DES •Penetapan APBD
KEUANGAN DAEARAH
(PP No 58/2005)
semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai penyelenggaraan
pemerintah daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam rangka
Mewujudkan Pelayanan Kepada
Masyarakat
3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi
4. Ditetapkan dengan PERDA
APBD
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Fungsi APBD
1. Fungsi otorisasi yaitu merupakan dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi perencanaan yaitu merupakan pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi pengawasan yaitu merupakan pedoman untuk menilai
apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi alokasi yaitu harus diarahkan untuk menciptakan
lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
5. Fungsi distribusi yaitu merupakan kebijakan yang harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Fungsi stabilisasi yaitu merupakan alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
daerah.
Kekuasan Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 58 Tahun 2005
PERMENDAGRI 13/2006
Mendesentralisasikan pelaksanaan kekuasan pengelolaan
keuangan daerah kepada:
a. Kepala SKPKD selaku pejabat pengelola keuangan
daerah.
b. Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna
barang daerah.
c. Sekda selaku koordinator pengelola keuda.
KUASA BUD
KEPALA DAERAH
(PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUDA)
Psl. 5 PP 58 / 2005
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PPKD Selaku BUD
(KEPALA SKPKD)
KUASA PA
BENDAHARA
PPK-SKPD
PPTK
PA
(KEPALA SKPD)
SEKDA
selaku
(KOORD.PENGEL.KEUDA)
BEND. PEMB
Penyampaian Raperda
Pertanggungjawaban
APBD TA n-1 kepada
DPRD
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
JADUAL PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
1/1
JAN FEB
NOP DES
31/12
APBD TA n
ditetapkan
LKPD TA n-1
disampaikan ke
BPK
LHP audit BPK
disampaikan ke
DPRD
Penetapan RKPD
TA n+1
DPA-SKPD dan
Anggaran Kas
Penyampaian KUA
& PPAS TA n+1
Kesepakatan
KUA & PPAS TA
n+1
Penyampaian
Raperda APBD
TA n+1
Laporan
Semester &
Prognosis 6
bulan kepada
DPRD
Kesepakatan
bersama KDH-DPRD
Raperda APBD
TA n+1
Penyampaian
KUPA & PPAS
P-APBD TA n
Penyampaian dan
Pembahasan Raperda
P-APBD TA n
Pengambilan
Keputusan bersama
atas Raperda P-APBD
TA n
TA n-1 TA n+1
FUNGSI PEMBENTUKAN PERDA, ANGGARAN, DAN PENGAWASAN DPRD
TA n
PERENCANAAN PENGANGGARAN
RPJMD RKPD
KUA &
PPAS
APBD
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD KAB/KOTA
Rancangan
Awal RKPD
Musrenbang
RKPD kab/kota
Rancangan
Akhir RKPD
Perumusan
prioritas dan
sasaran
pembangunan
Forum
Konsultasi
Publik
Perumusan
Kerangka
Ekonomi &
Kebijakan
Keuda
Pengolahan
data dAan
informasi
Analisis
Ekonomi &
keuda
Perumusan
Permasalahan
Pembangunan
Daerah
Telaahan
kebijakan
nasional (RKP) &
provinsi (RKPD
PROV)
SE
Penyusunan
Renja-SKPD
Penyusunan
Rancangan
Renja SKPD
kab/kota
Rancangan
RKPD
VERIFIKASI
Bappeda
Persiapan
Penyusunan
RKPD
Pokok-pokok
pikiran DPRD
Kab/Kota
Berita Acara
Musrenbang
kecamatan
Analisis
Gambaran
Umum
Kondisi
Daerah
Evaluasi
Kinerja RKPD
Tahun Lalu
Dok RKPD
kab/kota tahun
berjalan
Perumusan
program
prioritas
daerah beserta
pagu indikatif
Penyelarasan
Rencana program
prioritas daerah
beserta pagu
indikatif
PENYUSUNAN
KUA & PPAS
Penetapan
PERBUP/PERWAL
ttg RKPD
1
2
3
4
5
Review
RPJMD
TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD (Pasal 101 ayat 2)
I. Persiapan PenyusunanRKPD
II. Penyusunan Rancangan awal RKPD
III. Penyusunan rancangan RKPD
IV. Pelaksanaan Musrenbang RKPD
V. Perumusan Rancangan Akhir RKPD
VI. Penetapan RKPD
106
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Musrenbang Desa
(Januari)
Musrenbang Kecamatan
(Februari)
Forum SKPD
Penyusunan Renja SKPD
Kab/Kota (Maret)
Musrenbang Kota
(Maret)
Penetapan RKPD
(Mei)
Pembahasan & Kesepakaan
KUA antara KDH dgn DPRD
(Juni)
Pembahasan dan Kesepakatan PPAS
antara KDH dgn DPRD (Juni)
Penyusunan RKA-SKPD &
RAPBD (Juli-September)
Pembahasan dan persetujuan
Rancangan APBD dgn DPRD
(Oktober-November)
Evaluasi Rancangan
Perda APBD (Desember)
Penetapan Perda APBD
(Desember)
Penyusunan DPA SKPD
(Desember)
Pelaksanaan APBD
Januari thn berikutnya
SIKLUS PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN
DASAR HUKUM
A. UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah
B. UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara
C. UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara
D. PP 71/2010 Tentang SAP
E. PP 58/2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah telah
diubah dengan PP 12/2019 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
F. Permendagri 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman Evaluasi
Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD dan Ranperkada tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Paling lambat
31 Desember
TEKNIS PENYUSUNAN RAPBD
Penetapan APBD
Tepat Waktu
KUA/PPAS
Persetujuan
Bersama
RKA
Akhir
Juli
Akhir
Nopember
Akhir
September
Pasal 105 ayat (3c) dan Pasal 116 ayat (2) PMDN 13/2006,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PMDN
21/2011.
Paling lambat Paling lambat
PERSETUJUAN DPRD DALAM APBD
NO KEGIATAN PRODUK PERSETUJUAN
BERSAMA
DASAR HUKUM
1 KUPA dan PPAS
P-APBD
Nota Kesepakatan Antara Kepala
Daerah dengan Pimpinan DPRD
Psl 87 (2) PMDN
13/2006 Jo 21/2011
2 Dasar
Penganggaran
Kegiatan Tahun
Jamak
Nota Kesepakatan Antara Kepala
Daerah dengan Pimpinan DPRD
Psl 54A (3) PMDN
13/2006 Jo 21/2011
3 RAPBD dan P-
APBD
Disetujui bersama antara Kepala
Daerah dengan DPRD
Psl 105 (3.c), Psl
110 (2) Psl 172
PMDN 13/2006 Jo
21/2011
4 Penyempurnaan
hasil Evaluasi
APBD/P-APBD
Dituangkan dalam Keputusan
Pimpinan DPRD, dilaporkan pada
sidang paripurna berikutnya
Psl 114 PMDN
13/2006 Jo 21/2011
PEMBAHASAN BANGGAR DPRD
DENGAN TAPD
FOKUS
 PENDAPATAN DAERAH
 BTL (DILUAR BELANJA
PEGAWAI)
 PEMBIAYAAN
SASARAN
 KETEPATAN PROGNOSIS
PENDAPATAN
 KETEPATAN ALOKASI BELANJA
 KETEPATAN PEMILIHAN
ALTERNATIF PENERIMAAN &
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Jadwal Perubahan APBD
NO URAIAN WAKTU KET.
1. Penyampaian Rancangan KUPA
dan PPAS Perubahan kepada
DPRD
Minggu pertama
bulan Agustus
2. Kesepakatan KUPA dan PPAS
Perubahan antara Kepala
Daerah dan DPRD
Minggu kedua bulan
Agustus
7 hari
3. Pedoman Penyusunan RKA,
DPPA perubahan APBD
Minggu ketiga bulan
Agustus
4. Penyampaian Raperda P-APBD
berserta lampiran kepada DPRD
Minggu kedua bulan
September
5. Persetujuan DPRD terhadap
Raperda P-APBD
3 bulan sebelum
tahun anggaran
berakhir
Akhir bulan
September
Alasan Perubahan
 perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA;
 keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis
belanja;
 keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
 keadaan darurat; dan
 keadaan luar biasa.
Perubahan Perda tentang APBD hanya dapat
dilakukan 1 kali dalam 1 tahun anggaran, kecuali
dalam keadaan luar biasa
merupakan perkiraan yang
terukur, rasional dan memiliki
kepastian dasar hukum
penerimaannya.
untuk pelaksanaan urusan wajib
dan urusan pilihan yang menjadi
kewenangannya. Terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan
yang telah ditetapkan dgn
ketentuan per-uuan
menutup defisit atau
memanfaatkan surplus
PENDAPATAN
DAERAH
BELANJA
DAERAH
PEMBIAYAAN
DAERAH
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD
A P B D
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
STRUKTUR APBD
PAD
 Pajak Daerah
 Retribusi Daerah
 Hsl Pengelolaan
Kekayaan Daerah yg
Dipisahkan
 Lain –lain PAD yg Sah
Pendapatan Transfer
 Transfer Pemerintah
Pusat
 Transfer Antar Daerah
LAIN 2 PD YG SAH
 Hibah
 Dana Darurat
 Lain-Lain Pendapatan
Sesuai PUU
Belanja Operasi
 B. Pegawai
 B. Barang & Jasa
 B. Bunga
 B. Subsidi
 B. Hibah
 B. Bantuan Sosial
Belanja Modal
Belanja Tidak Terduga
Belanja Transfer
 B. Bagi Hasil
 B. Bantuan Keuangan
Penerimaan Pembiayaan
 SiLPA
 Pencairan d. cadangan
 Penj yang dipisahkan
 Penerimaan pinjaman
 Penerimaan kembali
pemberian pinjaman
 Penerimaan Pembiayaan
lainnya Sesuai PUU
Pengeluaran Pembiayaan
 pembayaran cicilan pokok Utang
 Penyertaan modal
 Pembentukan dana cadangan
 Pemberian pinjaman
 pengeluaran Pembiayaan
lainnya sesuai PUU
DITUANGKAN DALAM DOKUMEN RKA-SKPD
Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya
disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana
belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana
pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
PENDAPATAN – BELANJA – PEMBIAYAAN
PAJAK DAERAH
HASIL
PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PAD
YANG SAH
RETRIBUSI
DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
meliputi pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai pajak daerah
dan retribusi daerah
merupakan Penerimaan Daerah atas hasil penyertaan modal
daerah
Terdiri antara lain:
a.Hasil Penjualan BMD;
b.Hasil Pemanfaatan BMD;
c.hasil kerja sama daerah;
d.jasa giro;
e.hasil pengelolaan dana bergulir;
f.pendapatan bunga;
g.penerimaan atas tuntutan ganti kerugian Keuangan Daerah;
h.penerimaan komisi, potongan, atau bentuk lain;
i.penerimaan untung dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang
asing;
j. pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;
k.pendapatan denda pajak daerah;
l.pendapatan denda retribusi daerah;
m.pendapatan hasil eksekusi atas jaminan;
n.pendapatan dari pengembalian;
o.pendapatan dari BLUD; dan
p.pendapatan lainnya sesuai dengan ketentuan PUU
PEMERINTAH DAERAH
DILARANG
MELAKUKAN PUNGUTAN
ATAU YANG DISEBUT NAMA
LAINNYA YANG
DIPERSAMAKAN DENGAN
PUNGUTAN DI LUAR YANG
DIATUR DALAM UNDANG-
UNDANG
MELAKUKAN PUNGUTAN
YANG MENYEBABKAN
EKONOMI BIAYA TINGGI,
MENGHAMBAT MOBILITAS
PENDUDUK, LALU LINTAS
BARANG DAN JASA ANTAR
DAERAH, DAN KEGIATAN
EKSPOR/IMPOR YANG
MERUPAKAN PROGRAM
STRATEGIS NASIONAL
Kepala Daerah yang
dikenai sanksi
administratif tidak
dibayarkan hak-hak
keuangannya yang
diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-
undangan selama 6
(enam) bulan
melarang
melarang
Kepala Daerah
yang dikenai sanksi
administratif sesuai
ketentuan peraturan
perundang-
undangan
Hasil
pungutan
wajib
disetorkan
seluruhnya
ke kas
negara
BELANJA DAERAH
STANDAR
TEKNIS
SESUAI
DENGAN
PUU
ANALISIS
STANDAR
BELANJA
STANDAR
HARGA
SATUAN
REGIONAL
Standar harga satuan
regional ditetapkan
dengan Peraturan
Presiden
digunakan sebagai
pedoman dalam
menyusun standar harga
satuan pada masing-
masing Daerah
Analisis standar
belanja dan standar
teknis ditetapkan
dengan Perkada
Belanja Operasi
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang Dan
Jasa
Belanja Bunga
Belanja
Subsidi
Belanja Hibah
Belanja
Bantuan Sosial
Belanja Modal
Belanja
Modal
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Transfer
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
BELANJA DAERAH
PENERAPAN
PELAKSANAAN
APBD
31/
12
AKHIR
TA
28/
2
Selesai Lap
Keuangan
SKPD sbg
Entitas
Akuntansi
Penyampaian
Lap. Keu
oleh
Kepala Daerah
ke BPK
31/
5
Selesai
audit
BPK
30/
6
Penyampaian
Ke DPRD
oleh
KDH dlm
bentuk
Raperda ttg PJ
Pel APBD .
• Persetujuan
Bersama
• Evaluasi oleh
Gubernur/MDN
Perda ttg
PJ Pel
APBD
31/
3
Review
oleh
APIP
Prov/
Kab/
Kota
Laporan
Keua-ngan
Konsolidasi
an oleh
PPKD-
BUD
selaku
Entitas
Pelapo-ran
APIP
PENYUSUNAN LK OPD, LKPD DAN PENYAMPAIAN
RAPERDA PERTANGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
Telaah
122
AZAS UMUM PELAKSANAAN APBD
1. Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola
dalam APBD.
2. Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau
menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan
pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
3. Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk
membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan.
4. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke
rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.
5. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan
batas tertinggi untuk setiap pengeluaran belanja.
123
AZAS UMUM PELAKSANAAN APBD
6. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk
pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
APBD.
7. Pengeluaran belanja sesuai batas tertinggi dapat dikecualikan jika
dalam keadaan darurat, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan
perubahan APBD dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi
anggaran.
8. Kriteria keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
9. Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran
daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD.
10. Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak
mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
124
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN
LKPD
RELEVAN
DAPAT
DIBANDINGKAN
DAPAT
DIPAHAMI
ANDAL
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Semua Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Dianggarkan Dalam APBD Dan Dilakukan Melalui Rekening Kas Umum Daerah
Yang Dikelola Oleh BUD
Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Ketentuan PUU Tidak Dilakukan Melalui RKUD,
BUD Melakukan Pencatatan Dan Pengesahan Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Tersebut
PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, Dan Orang Atau Badan Yang Menerima Atau Menguasai
Uang/Kekayaan Daerah Wajiib Menyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU
Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan Dokumen Yang Berkaitan Dengan Surat Bukti Yang Menjadi Dasar
Penerimaan Atau Pengeluaran Atas Pelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material Dan Akibat
Yang Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Dimaksud
Penerimaan Perangkat Daerah Yang Merupakan Penerimaan Daerah Tidak Dapat Dipergunakan Langsung Untuk
Pengeluaran, Kecuali Ditentukan Lain Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang Berakibat Pengeluaran Atas Beban APBD Apabila Anggaran Untuk
Membiayai Pengeluaran Tersebut Tidak Tersedia Atau Tidak Cukup Tersedia
Kepala Daerah Dan Perangkat Daerah Dilarang Melakukan Pengeluaran Atas Beban APBD Untuk Tujuan Lain Dari Yang
Telah Ditetapkan Dalam APBD
Penatausahaan Kas Umum
1. PPKD selaku BUD membuka Rekening Kas Umum
Daerah pada bank umum yang sehat;
2. Bank umum ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dimuat dalam perjanjian antara BUD dengan bank umum
yang bersangkutan;
3. Kepala Daerah dapat memberi izin kepada kepala SKPD
untuk membuka rekening penerimaan melalui BUD yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah pada bank umum.
4. Kepala Daerah dapat memberikan izin kepada
kepala SKPD untuk membuka rekening pengeluaran
melalui BUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah pada
bank umum untuk menampung UP
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
PENDAPATAN DAERAH
Pasal 137
1. Bendahara Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke Rekening Kas Umum Daerah paling lambat
dalam waktu 1 (satu) hari.
2. Dalam hal kondisi geografis Daerah sulit dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan
pelayanan jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya, penyetoran penerimaan dapat melebihi 1 (satu) hari
yang diatur dalam Perkada.
3. Setiap penerimaan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah atas setoran.
4. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat meliputi dokumen elektronik.
5. Penyetoran penerimaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan surat tanda setoran.
Pasal 138
1. Penyetoran penerimaan pendapatan dilakukan secara tunai dan/atau nontunai.
2. Penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap sah setelah Kuasa BUD
menerima nota kredit atau dokumen lain yang dipersamakan.
3. Bendahara Penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat berharga yang
dalam penguasaannya:
a. lebih dari 1 (satu) hari, kecuali terdapat kondisi geografis Daerah sulit
dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan pelayanan jasa
keuangan, serta kondisi objektif lainnya; dan/atau
b. atas nama pribadi.
Mekanisme Pembayaran Belanja
Pelaksanaan
Kegiatan
Pertanggungjawaban
Kegiatan
(SPP-SPM-SP2D)
Pembayaran
Kegiatan
MEKANISME - LS
Pelaksanaan
Belanja
Pembayaran
Non Tunai
Pertanggungjawaban
Belanja UP
(SPP-SPM-SP2D)
MEKANISME – UP/GU
Permintaan TU
(SPP-SPM-SP2D)
Pertanggungjawaban
Belanja
Pembayaran
Non Tunai
MEKANISME – TU
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
PEMBIAYAAN DAERAH
a. menutupi defisit anggaran;
b. mendanai kewajiban Pemerintah Daerah yang belum tersedia
anggarannya;
c. membayar bunga dan pokok Utang dan/atau obligasi Daerah
yang melampaui anggaran yang tersedia mendahului perubahan
APBD;
d. melunasi kewajiban bunga dan pokok Utang;
e. mendanai kenaikan gaji dan tunjangan Pegawai ASN akibat
adanya kebijakan Pemerintah;
f. mendanai Program dan Kegiatan yang belum tersedia
anggarannya; dan/atau
g. mendanai Kegiatan yang capaian Sasaran Kinerjanya ditingkatkan
dari yang telah ditetapkan dalam DPA SKPD tahun anggaran
berjalan, yang dapat diselesaikan sampai dengan batas akhir
penyelesaian pembayaran dalam tahun anggaran berjalan.
Keadaan yang menyebabkan SiLPA
(1) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah dilakukan
berdasarkan rencana penggunaan Dana
Cadangan sesuai peruntukannya.
(2) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah jumlah
Dana Cadangan yang ditetapkan berdasarkan
Perda tentang pembentukan Dana Cadangan
yang bersangkutan mencukupi
(3) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling tinggi sejumlah pagu Dana
Cadangan yang akan digunakan sesuai
peruntukannya pada tahun anggaran berkenaan
sesuai dengan yang ditetapkan dengan Perda
tentang pembentukan Dana Cadangan.
(4) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan
ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan surat
perintah pemindahbukuan oleh Kuasa BUD atas
persetujuan PPKD.
DANA CADANGAN
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
SKPD (ENTITAS AKUNTANSI)
Laporan Pelaksanaan Anggaran
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Keuangan/Finansial
2. Neraca
3. Laporan Operasional (LO)
4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
PEMDA (ENTITAS PELAPORAN)
Laporan Pelaksanaan Anggaran
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Laporan Keuangan/Finansial
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas (LAK)
5. Laporan Operasional (LO)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Laporan
Keuangan Bulanan dan Semesteran
Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri dan Menteri yang
menyelenggarakan urusan di bidang keuangan
Pasal 193 PP 12 Tahun 2019
PPKD
DPRD
Dibahas bersama
DPRD & Pemda
paling lama 1 bulan
Penyampaian
RAPERDA APBD
& RANPERGUB
PENJABARAN
APBD
(3 hari)
Membuat
RANPERGUB
(7 hari)
Pengesahan
MDN
(15 Hari)
Hasil
Evaluasi
Sesuai
dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Gubernur
menetapkan
PER-GUB
Setuju
RAPERDA
Pelak&PertJB
APBD
RAPERGUB
PENJABARAN APBD
Gubernur
menetapkan
PERDA &
PER-GUB
Penyempurnaan
(7 Hari)
Melewati
Batas waktu
Evaluasi
MDN
(15 hari)
Tidak Setuju
Tdk Sesuai
Dgn UU
MDN Usul Ke MENKEU
Untuk
Penundaan Dan/Atau
Pemotongan Dana Transfer
Umum
PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PROVINSI DAN PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN PENJABARAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
= Substansi Baru
135
UPAYA :
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH :
TERTIB, TAAT, EFEKTIF, EFISIEN,
EKONOMIS, TRANSPARAN, DAN
BERTANGGUNGJAWAB.
PENYAMPAIAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
DAERAH (LPKD) TEPAT WAKTU DAN
MENGIKUTI STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN (SAP)
3. FUNGSI
PENGAWASAN DPRD
PELAKSANAAN PERDA APBD
•Dasar Hukum dan Lingkup
Pengawasan
137
138
DASAR HUKUM
 UUD NRI 1945
 UU 25/2004: SPPN
 UU No. 23/2014: Pemerintahan Daerah
 UU No. 15 /2004: Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
 PP No. 58/2005: Pengelolaan Keuangan Daerah
 PP No. 79/2005: Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemda.
 PP No. 3/2007: LPPD, LKPj, IPPD
 PP No. 7/2008: Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
 Permendagri No.13 Th.2010 ttg Pelaksanaan Fungsi
pengawasan DPRD thd TLHP BPK
Lingkup Pengawasan DPRD
• Pelaksanaan Perda dan Perkada ;
• Pelaksanaan peraturan perundang-undangan lain
yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
• Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan
keuangan oleh BPK RI.
(UU 23/2014 Pasal 100 dan 153)
139
FUNGSI PENGAWASAN DPRD
PP 79 TAHUN 2005
DPRD melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Pengawasan
DPRD bersifat kebijakan, dan tidak
bersifat teknis.
140
Lingkup dan Langkah Kerja Pengawasan oleh DPRD
Lingkup Pengawasan DPRD Langkah Kerja Pengawasan
Pelaksanaan
Perda dan Perkada
1. Tentukan Perda dan Perkada yang akan diawasi
2. Pahami isinya dan buat daftar materi pengawasan
3. Bandingkan dengan fakta/data/info/realita
4. Rumuskan rekomendasi
5. Awasi tindak lanjut atas rekomendasi tsb
Pelaksanaan
Peraturan Perundang-
undangaan (PUU) Lain
Terkait Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
1. Tentukan PUU yang akan diawasi
2. Pahami isinya dan buat daftar materi pengawasan
3. Bandingkan dengan fakta/data/info/realita
4. Rumuskan rekomendasi
5. Awasi tindak lanjut atas rekomendasi tsb
Pelaksanaan
TLHP BPK
1. Inventarisasi rekomendasi & saran dlm LHP BPK
2. Lihat dan cermati langkah kerja yang akan dilakukan
oleh Pemda melalui Wakil KDh
3. Cek hasil tinjut oleh Pemda atas LHP BPK
Dapat meminta penjelasan ke BPK
Dapat meminta BPK unt pemeriksaan lanjutan
141
Elaborasi
langkah
pengawasan
lingkup 1
1. Berapa jumlah Perda yang saat ini berlaku dikota/kabupaten
kita ? Inventarisir perda dan perkada.
2. Berapa jumlah Perda yang sudah dievaluasi pelaksanaannya?
3. Sudahkah Bapak/Ibu membuat mapping permasalahan dalam
implementasi perda2 tsb ?
4. Apa tindak lanjut dari hasil pengawasan tersebut?
5. Adakah laporan hasil pengawasan perda2 tsb ?
6. Inventarisir berbagai peraturan perundang-undangan terkait
pemerintahan daerah.
7. Tentukan skala prioriotas terkait point 6 yg akan diawasi.
8. Tentukan metode pengawasannya.
9. Lakukan pengawasan dokumen poin 6
10. Susun laporan, rekomendasi, komunikasikan dengan KDh
11. Susun rencana tindak bersama dg KDh unt tinjut perbaikan.
1. Lihat struktur isi RPJMD
2. Lihat rumusan visi, misi, tujuan, saran, program (Bab V)
3. Lihat rumusan program dan anggaran prioritas (Bab VIII)
4. Cermati RKPD, apakah sesuai isi tabel Bab VIII RPJMD
5. Cermati KUA, PPAS, sesuaikah dg RKPD ?
6. Cermati isi Bab Indikator Kinerja Daerah (Bab IX)
7. Amati capaian indikator kinerja daerah untuk pertahun
anggaran dan dalam lima tahun anggaran.
8. Tuangkan hasil pengamatan, penilaian, evaluasi dalam catatan
rekomendasi atas LKPJ akhir tahun anggaran dan akhir masa
jabatan.
9. dst
Contoh:
Langkah Kerja Rinci untuk Pengawasan Perda
dan Perkada oleh RPJMD
143
• Sistematika penulisan RPJMD, paling sedikit mencakup:
1. Pendahuluan;
2. Gambaran umum kondisi daerah;
3. Gambaran pengelolaan keuda & kerangka pendanaan;
4. Analisis isu-isu strategis;
5. Visi, misi, tujuan dan sasaran;
6. Strategi dan arah kebijakan;
7. Kebijakan umum dan program bangda;
8. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan
pendanaan;
9. Penetapan indikator kinerja daerah; dan
10. Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.
1
4
4
145
PENGAWASAN
MASYARAKAT
D P R D
A P F*
- LSM (Watch)
- KELOMPOK
- PERORANGAN
-DENGAR PENDAPAT
- PANSUS / PANJA
- KUNJUNGAN KERJA
Eksternal (BPK)
Internal (APIP):
-Itjen Kementerian
-BPKP
-Unit pengawasan LPNK
- Inspektorat Prov
-Inspektorat Kab/Kota
Pelaku Pengawasan
* APF: Aparat Pengawas Fungsional
DOMAIN TUGAS
APIP
(PP 79/2005)
INSPEKTORAT
JENDERAL
KEMENDAGRI
INSPEKTORAT
KABUPATEN
/ KOTA
INSPEKTORAT
PROVINSI
UNIT
PENGAWASAN
LPNK
INSPEKTORAT
JENDERAL KEM.
TEKNIS
Dekonsentrasi &
Tugas Pembantuan
PHLN
Pelaks. Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah sesuai
Fungsi &
Kewenangannya
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah Provinsi,
Kabupaten/Kota
Pelaks. Urusan
Pemerintahan di
Daerah Kabupaten/
Kota
Pelaks. Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Pelaks. Urusan
Pemerintahan Desa
Pelaks. Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten/
Kota
Pelaks. Urusan
Pemerintahan
di Daerah Provinsi
Pelaks. Urusan
Pemerintahan di
Daerah Kabupaten
/Kota
Dekonsentrasi &
Tugas Pembantuan
PHLN
Pelaks. Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah sesuai
Fungsi &
Kewenangannya
Dekonsentrasi &
Tugas Pembantuan
PHLN
Pelaks. Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah sesuai
Fungsi &
Kewenangannya
147
Tugas Inspektorat Prov/Kab/Kota
PP 79/2005: BINWAS
Pengawasan terhadap:
1. Pelaks urusan
pemerintahan
di Prov/Kab/Kota
2. Pelaks pembinaan
penyelenggaraan
pemdes
3. Pelaks urusan pemdes
4. Pelaks TP dan PHLN
(delegasi Dept/LPNK)
5. Pengusutan atas
laporan pengaduan
masyarakat
PP 8/2006: ttg
Pelaporan
Kinerja &
Keuangan
Instansi
Pemerintah
Melakukan
reviu atas
laporan
Keuangan dan
kinerja Pemda
Sebelum
disampaikan
kepada BPK
PP 58/2005 ttg
Pengelolaan
Keuda
Pengendalian
Internal atas
Pengelolaan
Keuangan
daerah
PP 60/2008: ttg
SPIP
Melakukan
pengawasan
thd seluruh
kegiatan dlm
rangka tupoksi
SKPD yg
didanai dari
APBD Prov
(unt Itprov) dan
APBD
Kab/Kota (unt
Itkab/kota)
1. Pastikan bahwa RPJMD sebagai jabaran dari RPJPD.
Kesinambungan visi, misi, kebijakan, program, kegiatan.
2. Memastikan bahwa Visi Daerah dalam RPJMD sebagai jabaran
dari janji-janji kampanye Pilkada, dapat diwujudkan. Perjelas
indikator capaiannya.
3. Indikator capaian visi, program dan kegiatan dirumuskan sejak
awal merumuskan RPJMD, bukan di “tengah jalan”.
PENGAWASAN PREVENTIF OLEH DPRD
DALAM PENYUSUNAN RPJMD dan RKPD
148
1. Memastikan bahwa APBD digunakan untuk membiayai urusan
pemerintahan yang secara nyata menjadi kewenangan daerah.
2. Prioritas: 1) Urusan Wajib terkait pelayanan dasar; 2) Sesuai Bab VIII
RPJMD; 3) Sesuai prioritas nasional (nawacita).
3. Setelah langkah 2 tsb, barulah befikir bansos dan hibah.
4. Memastikan bahwa SKPD memahami domain tugas masing-masing,
untuk diusulkan dalam rencana kerja dan anggaran SKPD. Cek
Renstra SKPD dan Bab VIII dan IX RPJMD.
5. Memastikan bahwa tidak terjadi duplikasi anggaran atau pembiayan
ganda (double costing). Lihat Lampiran UU 23 Tahun 2014
PENGAWASAN PREVENTIF OLEH DPRD
DALAM PENYUSUNAN APBD
149
AZAS PEMERINTAHAN
• Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai
penanggung jawab urusan pemerintahan umum.
• Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat
kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari
Pemerintah Daerah Prov kepada Daerah Kab/Kota untuk
melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah provinsi.
PLANNING IMPLEMENTING REPORTING
CONTROLLING
PROSES MANAJEMEN KEUANGAN
DAERAH EKSEKUTIF
APF, DPRD, PUBLIK
KEUANGAN
DAERAH
AUDIT :
BPK-RI
151
152
PENGERTIAN KINERJA
PRESTASI KERJA
=
KINERJA
Keluaran/hasil dari kegiatan/program yang
hendak atau telah dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran, dengan kuantitas dan
kualitas terukur
153
PENGERTIAN KINERJA
Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya
yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan
menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk
mencapai hasil yang terukur sesuai dengan visi dan misi.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan
oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik
yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa
Hirarkhi Kinerja
• Input: Biaya,
Waktu, Tenaga,
Kebijakan
Masukan
• Output
• Outcome
Hasil • Benefit
• Impact
(Capaian Visi di
RPJP, RPJMD)
Manfaat
154
Mekanisme Pengawasan Selama Ini
Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan
APBD selama ini pada dasarnya dilakukan
melalui beberapa mekanisme yaitu:
1. Rapat kerja komisi dengan pemerintah
2. Kegiatan kunjungan kerja
3. Rapat dengar pendapat umum (public
hearing)
4. Pengaduan
Kondisi dan Fungsi Pengawasan Saat Ini
Pengawasan lebih dominan sebagai Sarana Politik
Pengawasan Belum Memberikan Kontribusi yang
Optimal Pada Pengelolaan Pemerintahan Daerah
Pengelolaan Pengawasan Belum Efektif
Tersumbatnya Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengawasan
 Pengawasan telah diterjemahkan sebagai
sarana mencari kesalahan dan kelemahan
 Pengawasan dilakukan cenderung untuk
menjatuhkan lawan politik atau kepala daerah
yang sedang berkuasa.,
 Pengawasan dilakukan untuk mencari imbal
jasa, keuntungan pribadi dan golongan, (kasus
money politics)
Pengawasan Sebagai Sarana Politik.
 Paradigma pengawasan politik telah
mengakibatkan fungsi pengawasan yang
sesungguhnya terabaikan, sehingga hasil
pengawasan kurang memberikan manfaat bagi
pengelolaan pemerintahan daerah.
 Pengawasan yang dilakukan, belum
memberikan umpan balik (feed back) yang
substansial bagi pengelolaan pemerintahan
daerah
 Pengawasan belum mampu untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dan melakukan
koreksi perbaikan
Pengawasan Belum Memberikan
Kontribusi yang Optimal
 Pengawasan dilaksanakan selama ini terkesan
sporadis dan reaktif, tanpa program
 Pengawasan lebih banyak terfokus dan ”terjebak”
pada aktivitas pemeriksaan yang berupa kunjungan
kerja
 Akibatnya, permasalahan masyarakat tak
terselesaikan dan sering tak muncul jalan keluar
menuju perbaikan yang diharapkan oleh masyarakat.
Pengelolaan Pengawasan Belum Efektif.
TUGAS BPK BERKAITAN DG DPRD
BPK
Dasar Hukum:
1. UU No.15/2004: Pemeriksaaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
2. UU No. 15/2006: BPK
Ruang Lingkup:
1. Pemeriksaan Keuangan (laporan keuangan)
2. Pemeriksaan Kinerja (kinerja pengelolaan keu)
3. Pemeriksaan dg tujuan tertentu (di luar 1 dan 2)
Output:
1. Opini
2. Temuan, Kesimpulan, Rekomendasi
3. Kesimpulan
DPR
DPD
DPRD
160
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPK Oleh DPRD
UUD 1945 Pasal 23 E
•Hasil Pemeriksaan Keuangan Negara
(termasuk keuangan daerah) oleh Badan
Pemeriksa Keuangan diserahkan kepada DPR,
DPD dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya.
•Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh
lembaga perwakilan (DPRD) dan/atau badan
sesuai dengan Undang Undang.
161
LHP BPK dan Fungsi Perngawasan DPRD
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK
ditujukan kepada:
• DPRD/DPD/DPR, bersifat terbuka untuk
umum, dicantumkan dalam situs BPK
(www.bpk.go.id)
• Pemerintah
162
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK oleh
DPRD (Pasal 21 UU 15/2004)
•Lembaga Perwakilan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan BPK dengan melakukan
pembahasan sesuai dengan kewenangannya.
•DPRD/DPR meminta penjelasan kepada BPK
dalam rangka menindaklanjuti hasil
pemeriksaan.
•DPRD/DPR dapat meminta BPK untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan.
163
LK SKPD
Kompilasi
LKPD
Reviu Persetujuan
LKPD
PTD
LKPD
PTD
PTJ
Audit
LKPD
Audited
SKPD SKPKD INSPEKT KDH BPK
LK
SKPD
DPRD
Situs BPK
Umum
LSM
Posisi DPRD dalam Audit LKPD
164
Memahami Opini BPK atas LKPD
Unqualified Opinion
(Wajar Tanpa Pengecualian)
Qualified Opinion
(Wajar Dg Pengecualian)
Adverse Opinion
(Tdk Wajar)
Disclaimer
(Tdk Memberi Pendapat)
LK telah menyajikan secara wajar,
Posisi keuangan (neraca), hasil usaha atau LRA,
LAK sesuai SAP
bebas dari keraguan dan ketidakjujuran
LK telah menyajikan info keuangan secara wajar,
tetapi ada bbrp unsur yg dikecualikan,
namun pengecualian tersebut tdk mempengaruhi
kewajaran LK secara keseluruhan.
LK tdk menyajikan secara wajar atas:
posisi keuangan (neraca), LRA,
Laporan Arus Kas, sesuai dengan SAP.
Pemeriksa tdk dapat memberi pendapat atas LK,
karena ada pembatasan lingkup pemeriksaan atau
ada tekanan kepada pemeriksa,
165
Beberapa masalah LKPD
• Pencatatan aset tidak akurat
• Pertanggungjawaban dan pencatanan Dekon dan TP
tidak tertib, termasuk:
► Status aset dan implikasinya
► Pelaporan realisasi
• SPI yang tidak diterapkan dengan baik
• Pemahaman SAP yang masih lemah
166
TLHP BPK (Permendagri 13/2010)
• Untuk LKPD yang mendapatkan opini ”wajar dengan
pengecualian”, ”tidak wajar” atau ”disclaimer”, maka DPRD dapat
meminta BPK untuk memberikan penjelasan.
• DPRD dapat mengadakan rapat kerja bersama pemerintah daerah
untuk mengkorfirmasikan hasil pemeriksaan BPK.
• DPRD dapat mendorong pemerintah daerah untuk menyusun rencana
tindak (action plan) dalam rangka mengubah opini LKPD dari ”tidak
wajar” atau ”disclaimer” menjadi ”wajar tanpa pengecualian”, atau
paling tidak menjadi ”wajar dengan pengecualian”
• DPRD mengawasi pelaksanaan rencana tindak tersebut.
• DPRD mendorong BPK untuk mencantumkan hasil TLHP BPK dalam
situs BPK (www.bpk.go.id)
167
TLHP BPK (PERMENDAGRI 13/2010)
LHP BPK Pembahasan
Panitia
Kerja*
DPRD
Penjelasan BPK
Paripurna
Pemeriksaan
Lanjutan
Konfirmasi
?
-
Satker
KDh
Laporan
TL
+
Action
Plan
TL
Tim TL
* Untuk :
WDP, TW, Disc
LHP Tujuan ttt
Apa yang harus dilakukan DPRD ?
• Lakukan pengawasan kebijakan. Untuk pengawasan
teknis, gunakan aparat pengawas fungsional .
• Jalin kemitraan dengan lembaga2 pengawasan,
masyarakat dan perguruan tinggi.
• Perkuat posisi tenaga ahli DPRD untuk memberikan
data dan informasi akurat unt kepentingan
pengawasan DPRD.
169
170

More Related Content

Similar to Orientasi Dewan.pptx

Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Unud 242-1071384042-bab i-ii
Unud 242-1071384042-bab i-iiUnud 242-1071384042-bab i-ii
Unud 242-1071384042-bab i-iirhyatokotua
 
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...keuangandesa
 
Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438
Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438
Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438Andry Heryanto
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptxPERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptxdesriantoboy2
 
Orientasi dewan pali dan oi
Orientasi dewan pali dan oiOrientasi dewan pali dan oi
Orientasi dewan pali dan oihoyin rizmu
 
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfPERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfSupliyerJakarta
 
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan PerkotaanPengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan PerkotaanSiti Sahati
 
Reformasi pemda (riview)
Reformasi pemda (riview)Reformasi pemda (riview)
Reformasi pemda (riview)ricky04
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxAllEnaMau
 
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDPentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDDadang Solihin
 
Orientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okiOrientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okihoyin rizmu
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014
Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014
Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014Aksi SETAPAK
 

Similar to Orientasi Dewan.pptx (20)

Paparan APN 2016
Paparan APN 2016Paparan APN 2016
Paparan APN 2016
 
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan DaerahSistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Sistem Perencanaan, Pengawasan, Penyusunan, dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Unud 242-1071384042-bab i-ii
Unud 242-1071384042-bab i-iiUnud 242-1071384042-bab i-ii
Unud 242-1071384042-bab i-ii
 
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
 
Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438
Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438
Pedoman musrenbang bappeda dan kecamatan pdf-f0ce438
 
1
11
1
 
Renstra
RenstraRenstra
Renstra
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptxPERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
PERAN-DPRD-DALAM-PEMBANGUNAN-DESA(1).pptx
 
Orientasi dewan pali dan oi
Orientasi dewan pali dan oiOrientasi dewan pali dan oi
Orientasi dewan pali dan oi
 
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfPERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
 
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan PerkotaanPengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
 
Reformasi pemda (riview)
Reformasi pemda (riview)Reformasi pemda (riview)
Reformasi pemda (riview)
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
 
5. bab i rkp desa jatilor 2015
5. bab i rkp desa jatilor 20155. bab i rkp desa jatilor 2015
5. bab i rkp desa jatilor 2015
 
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMDPentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
Pentingnya Strategi dan Akselerasi Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD
 
Presentasi Ppd Revisi
Presentasi Ppd RevisiPresentasi Ppd Revisi
Presentasi Ppd Revisi
 
Orientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten okiOrientasi dewan kabupaten oki
Orientasi dewan kabupaten oki
 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014
Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014
Dirjen otda-kemendagri-implementasi-uu-23-tahun-2014
 

More from hoyin rizmu

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxhoyin rizmu
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplikhoyin rizmu
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digitalhoyin rizmu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasihoyin rizmu
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaranhoyin rizmu
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedhoyin rizmu
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanhoyin rizmu
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamhoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iihoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanhoyin rizmu
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswarahoyin rizmu
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of governmenthoyin rizmu
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdhoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumahoyin rizmu
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p bassenghoyin rizmu
 

More from hoyin rizmu (20)

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptx
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digital
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasi
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis converted
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan ii
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahan
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of government
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpd
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p basseng
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Orientasi Dewan.pptx

  • 1. PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TOT ORIENTASI TUGAS BAGI ANGGOTA DPRD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH TANGGAL 03 SEPTEMBER 2019 OLEH : Ir, A D M I R A L, MM WIDYAISWARA AHLI MADYA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENDAGRI
  • 2. Ir. A d m i r a l, MM Widyaiswara Ahli Madya PENDIDIKAN : S1 : Teknik Sipil S2 : Manajemen ralkincai@gmail.com BPSDM Kemendagri Hp. 0813 1095 3317 PENGALAMAN 1. DEP. TRANSMIGRASI & PPH 2. TRANSMIGRASI KAB. KAPUAS 3. BAKNAS 4. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
  • 3. 3 PEMBANGUNAN DAERAH adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). PERENCANAAN adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
  • 4. 4 PRINSIP UMUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional Dilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenangan Mengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunan Dilaksanakan berdasarkan kondisi, potensi serta dinamika daerah, nasional dan global
  • 5. 5 • Transparan, membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pemerintahan Daerah dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. • Responsif mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang terjadi di Daerah. • Efisien pencapaian keluaran (output) tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran (output) maksimal. • Efektif kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki, melalui cara atau proses yang paling optimal. • Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. • Partisipatif memenuhi hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan Daerah dan bersifat inklusif terhadap kelompok masyarakat rentan termarginalkan, melalui jalur khusus komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan. • Terukur penetapan target kinerja yang jelas dan dapat diukur serta cara untuk mencapainya. • Berkeadilan merupakan prinsip keseimbangan antarwilayah, sektor, pendapatan, gender dan usia. • Berwawasan lingkungan untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan dalam mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia. • Berkelanjutan mewujudkan keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan dalam mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. PRINSIP UMUM Lanjutan…….
  • 6. RENBANGDA VS PKD Perencanaan Pembangunan Daerah dalam implementasinya tidak dapat terpisahkan dengan pengelolaan keuangan daerah (PKD). Tahap pertama dari PKD adalah perencanaan sebagai dasar penganggaran penyelenggaraan pemerintahan daerah. reformasi PKD 3 paket UU KN (UU 17 Tahun 2003 tentang KN, UU 1 Tahun 2004 tentang PN, dan UU 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab KN), terbit juga uu 25 Tahun 2004 tentang SPPN. PP 105 Tahun 2000 direvisi dengan PP 58 Tahun 2005 tentang PKD, sehingga prinsip-prinsip PKD menjadi sinkron dengan paket UU di Bidang Keuangan Negara maupun dengan UU 25 Tahun 2004 SPPN.  Perubahan Pengelolaan Keuangan Daerah terbitnyan PP Nomor 12 Tahun 2019
  • 7. 3 UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 25/2004 UU 33/2004 PP PP PP UU 32/2004 PERMENDAGRI 13/06 misal: SAP, dstnya PP 58/2005 (Omnibus Regulation) PERMENDAGRI 59/07; 21/11 PP 41/07 PP 38/07 LANDASAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH UU 23/2014 UU DANA ..? PP 18/16 …? PMDN 86/17
  • 8. REGULASI DPRD MENURUT UU NOMOR 23 TAHUN 2014 Pasal 1 angka 4, Pasal 314 sampai dengan Pasal 412, Pasal 418 sampai dengan Pasal 421 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  • 9. SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN FUNGSI DPRD DPRD kabupaten/kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum....... (Pasal 147 UU 23/2014) Anggota DPRD kabupaten/kota adalah pejabat Daerah Kabupaten/Kota. (Pasal 148 (2) UU 23/2014) • DPRD kabupaten/kota mempunyai fungsi : a. pembentukan Perda Kabupaten/Kota; b. anggaran; dan c. pengawasan. • Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di Daerah kabupaten/kota. • Dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, DPRD kabupaten/kota menjaring aspirasi masyarakat. (Pasal 149 UU 23/2014)
  • 10. PEMBENTUKAN PERDA PENGAWASAN ANGGARAN FUNGSI DPRD DPRD LEGAL DRAFTING PUBLIC FINANCE CONTROL TECHNIQUES FUNGSI KOMPETENSI MITRA PEMDA SUSTAINABLE DEVELOPMENT ROLE OF LAW QUALITY OF LIFE VISI UMUM PEMERINTAHAN
  • 11. 11 KDH DPRD PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH • SEKRETARIAT DAERAH • INSPEKTORAT • DINAS • BADAN • PIMPINAN DPRD • BADAN MUSYAWARAH • KOMISI • BADAN ANGGARAN • BAPEM PERDA • BADAN KEHORMATAN • PANSUS SEKRETARIAT DPRD
  • 12. Perencanan dan Penganggaran Belanja Hibah dan Bansos Perizinan, Pajak dan Retribusi Pengadaan Barang dan Jasa Jual Beli Jabatan Belanja Perjalanan Dinas 1 2 3 4 5 6 AREA RAWAN KORUPSI Pemerintah Daerah TjahjoKumolo,SH.
  • 13. 13 RPJPD RPJMD RKPD APBD KUA/PPA S • PIMPINAN DPRD • BAMUS • KOMISI • BANGGAR • BAPEM PERDA • BADAN KEHORMATAN • PANSUS • SEKRETARIAT DAERAH • INSPKTORAT • DINAS • BADAN URUSAN PROGRAM KEGIATAN KDH DPRD SETWAN
  • 14. 14 RPJPD RPJMD RKPD APBD KUA/PPAS KDH DPRD PENGAWASAN OLEH DPRD DINAS BADAN 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan Umum & Penataan Ruang; 4. Perumahan Rakyatv dan Kawasan Pemukiman 5. Trantibum dan Linmas 6. Sosial 1. Tenaga Kerja; 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3. Pangan; 4. Pertanahan; 5. Lingkungan Hidup; 6. Adm. Dukcapil 7. Pemberdayaan Masy. Desa 8. Pengendalian Pddk dan KB; 9. Perhubungan; 10.Komunikasi dan Informatika; KOMISI A/1 KOMISI B/2 KOMISI C/3 KOMISI 4/5 S E T W A N
  • 15. KEMENTERIAN DALAM NEGERI MASYARAKAT SEJAHTERA 1. PUSAT (K/L) DENGAN KEBIJAKAN SERTA APBN/POTENSI LAINNYA 3. SWASTA DENGAN SEGALA POTENSINYA 4. AKADEMISI/ MASYARAKAT DENGAN SEGALA POTENSINYA; 2. PEMDA DENGAN KEOTONOMIANNYA, OPD, APBD/ POTENSI LAINNYA PELAKU PEMBANGUNAN
  • 16. Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan: 1. Pendapatan masyarakat; 2. Kesempatan kerja; 3. Lapangan berusaha; 4. Akses dan kualitas pelayanan publik; dan 5. Daya saing Daerah. Merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional Pembangunan Daerah : PEMBANGUNAN DAERAH (Pasal 258 UU NO. 23 Tahun 2014)
  • 17. URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ABSOLUT 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL PILIHAN (8) WAJIB (24) Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi URUSAN PEMERINTAHAN UMUM YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18) S P M N S P K 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM & LINMAS 6. SOSIAL Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. PASAL 260 UU 23/2014
  • 18. Wajib Pelayanan Dasar 6 URUSAN: 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan umum dan penataan ruang 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat 6. Sosial Wajib Non Pelayanan Dasar 18 URUSAN: 1. Tenaga kerja 2. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak 3. Pangan 4. Pertanahan 5. Lingkungan hidup 6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 9. Perhubungan 10. Komunikasi & Informatika 11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah 12. Penanaman modal 13. Kepemudaan dan Olah Raga 14. Statistik 15. Persandian 16. Kebudayaan 17. Perpustakaan 18. Kearsipan Pilihan 8 URUSAN: 1. Kelautan dan perikanan 2. Pariwisata 3. Pertanian 4. Kehutanan 5. Energi dan Sumber Daya Mineral 6. Perdagangan 7. Perindustrian; dan 8. Transmigrasi. URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN KEWENANGAN DAERAH (Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)
  • 19. UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 25/2004 UU 33/2004 PP PP PP PERMENDAGRI 13/2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah PP 58/2005: Pengelolaan Keuda (Omnibus Regulation) UU 32/2004 DASAR HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 182 & Pasal 194 UU 32/2004 Pasal 69 & Pasal 86 UU 33/2004 Pasal 155 PP 58 /2005 Perda Pokok-Pokok ttg Pengelolaan Keu Daerah Perkada ttg Sistem & Prosedur Pengelolaan Keuda Pasal 330 Permendagri 13/2006 Kandungan lokal berdasarkan kesepakatan bersama yg tidak bertentangan dng peraturan perUUan SE ttg Pedoman Penyusunan RKA - SKPD 1 Pasal 151 Ayat 1 PP 58/2005 Permendagri 59/2007 Permendagri 21/2011 UU 23/2014 REVISI REVISI REVISI Pasal 330- UU 23/2014 “Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan Daerah diatur dengan peraturan pemerintah” REVISI Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional Pasal 258 UU 23/2014
  • 20. DASAR HUKUM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN UU No. 25/2004 UU No. 32/2004 PP No. 8/2008 Permendagri No. 54/2010 UU No. 17/2003 UU No. 1/2004 UU No. 33/2004 PP No. 58/2005 Permendagri No. 13/2006 Permendagri No. 59/2007 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TERPADU PERENCANAAN PENGANGGARAN Permendagri No. 21/2011 PMDN 86/17 UU 23/2014 PP No. 12/2019
  • 21. SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan RPJMD RKPD KUA PPAS Nota Kesepakatan Pedoman Penyusunan RKA-SKPD o/ KDH RKA-SKPD RAPBD Evaluasi Raperda APBD oleh Gubernur/ Mendagri Rancangan DPA-SKPD DPA-SKPD Verifikasi Laporan Realisasi Semester Pertama R P-APBD Penatausahaan Belanja • Penerbitan SPM-UP, SPM- GU, SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala SKPD • Penerbitan SP2D oleh PPKD Penatausahaan Pendapatan Kekayaan dan Kewajiban daerah • Kas Umum • Piutang • Investasi • Barang • Dana Cadangan • Utang Akuntansi Keuangan Daerah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah • LRA , LPSAL • LO, Neraca, LPE • Lap. Arus Kas • CaLK Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Raperda PJ Pel APBD Perda APBD • Bendahara penerimaan wajib menyetor penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambat-lambatnya 1 hari kerja Penatausahaan Pembiayaan • Dilakukan oleh PPKD Pelaksanaan APBD Pendapatan Belanja Pembiayaan Disusun dan disajikan Sesuai SAP Persetujuan Bersama (KDH + DPRD) Evaluasi o/ Gubernur/MDN 15 hari 7 hari penyesuaian o/ Pemda Perda PJ Pel APBD Evaluasi R P-APBD Oleh Gbrnr/MDN Perda P-APBD setelah 3 hari PEDUM APBD o/ MDN
  • 22. RPJM Daerah RPJP Daerah RKP Daerah Renstra SKPD Renja - SKPD RAPBD RKA - SKPD APBD Rincian APBD Pedoman Pedoman Dijabark an Pedoman Pedoman Diacu UU 25 /2004 SISTIM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UU 17/2003 KEUANGAN NEGARA KUA PPAS Pedoman BAPPEDA TAPD PPKD PROSES PLANNING & BUDGETTING
  • 23. c PROGRAM PEMBANGUNA N DAERAH PROGRAM PEMBANGUNA N DAERAH PROGRAM PEMBANGUNA N DAERAH PROGRAM PEMBANGUNA N DAERAH PROGRAM PEMBANGUNA N DAERAH THN 1 THN 2 THN 3 THN 4 THN 5 RKPD TA 3 RPJMD – TUJUAN DAN SASARAN KUA PPAS PERDA APBD PERKADA PENJABARA N APBD PERDA P-APBD PERKADA PENJABARA N P- APBD LKPJ LKPD LPPD ILPPD KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN – PENGANGGARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN 1 2 4 5 6 LAP SEMESTER PROGNOSI S 6 BLNN 3 7 DPRD DPR D DPR D DPR D DPR D DPRD DPRD DILAKUKAN PENILAIAN TERHADAP KONSISTENSI PERENCANAAN – PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN DPR D
  • 24. DASAR HUKUM Pasal 277 UU No. 23 Tahun 2014, bahwa Ketentuan Lebih Lanjut  tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara evaluasi rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, serta tata cara perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD diatur dengan Peraturan Menteri. Permendagri 54 Tahun 2010 Muatan Permendagri 86 Tahun 2017 11 BAB 11 301 Pasal 378 716 Halaman 643 7 Lampiran 7
  • 25. Tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah Tata cara evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD; dan 1 2 3 RUANG LINGKUP PERMENDAGRI 86/2017 (Pasal 2 Permendagri 86/2017) Tata cara perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
  • 26. UU No.23 Th. 2014, Pasal 263-264 RPJPD Renstra RPJMD Renja RKPD Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Daerah Rencana Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program,dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. memuat program, kegiatan, lokasi, dan kelompok sasaran yang disertai indikator kinerja dan pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. ditetapkan dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan. ditetapkan kepala daerah setelah RKPD ditetapkan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RKP dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ditetapkan dengan Perkada penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 (dua puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan RTRW. Ditetapkan dengan PERDA paling lama 6 (enam) bulan setelah RPJPD periode sebelumnya berakhir UU No.23 Th. 2014, Pasal 272-273 Ditetapkan dengan PERDA paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah terpilih dilantik DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
  • 27. RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH & RENCANA PERANGKAT DAERAH (Pasal 11 Permendagri 86/2017) RPJPD RPJMD RKPD RENSTRA PD RENJA PD DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DOKUMEN RENCANA PERANGKAT DAERAH BAPPEDA PERANGKAT DAERAH Menyusun Menyusun Mengkoordinasikan
  • 28. ARSITEKTUR DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD Renstra PD Renja PD RKPD KUA PPA Rancangan APBD RKA-PD RPJPD APBD DPA-PD • RPJPD dilaksanakan melalui RPJMD; • RPJMD dijabarkan kedalam Renstra PD dan diterjemahkan kedalam RKPD; • RPJMD menjadi dasar pencapaian kinerja daerah jangka menengah yang dilaksanakan melalui Renstra PD; • Keberhasilan pencapaian visi & misi kepala daerah ditentukan oleh keberhasilan pencapaian Renstra PD; • Seluruh program selama lima tahun seluruh Renstra memedomani program prioritas dalam RPJMD; • RPJMD dilaksanakan melalui RKPD; • Renja PD menerjemahkan program prioritas (RKPD) kedalam kegiatan prioritas; • RKPD sebagai dasar penyusunan RAPBD; • Realisasi (triwulan) DPA-PD menjadi dasar pengendalian (hasil) RKPD dan Renja PD.
  • 29. FUNGSI DAN SANKSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD anggota DPRD dan kepala daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan. Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada tentang RKPD, kepala daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam peraturan perundang- undangan selama 3 (tiga) bulan. ( Pasal 265 & Pasal 266 UU No. 23 Tahun 2014) RPJPD RPJMD RKPD Menjadi pedoman dalam perumusan visi, misi, dan program calon kepala daerah Sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah •Sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah •Menjadi pedoman kepala daerah dalam menyusun KUA serta PPAS.
  • 30. SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH DALAM SATU KESATUAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RPJPN DIPEDOMANI PEDOMAN 5 TAHUN PEDOMAN PEDOMAN DIJABARKAN DIPEDOMANI 20 TAHUN DIACU RPJMN RKP RPJPD PROV RPJMD PROV RKPD PROV RENSTRA PD PROV RENJA PD PROV PEDOMAN DIPEDOMANI PEDOMAN 1 TAHUN DIACU RPJPD K/K RPJMD K/K RKPD K/K RENSTRA PD K/K RENJA PD K/K RENSTRA K/L RENJA K/L PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN DIACU PEDOMAN RAPBN RAPBD PROV RAPBD K/K PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN DIPEDOMANI DIPEDOMANI DIPEDOMANI DIPEDOMANI DIPEDOMANI
  • 31. Menteri Dalam Negeri Wajib Mengkoordinasikan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah (UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah) RKPD (1 tahun) UU 17/2007 & PP 8/2008 PERENCANAAN PEMBANGUNAN UU 26/2007 PENATAAN RUANG • Potret dasar kewilayahan • Potensi sumber daya daerah • Isu-isu Pokok pembangunan • Keterkaitan antar wilayah, antar fungsi wilayah, dan antar kegiatan wilayah SUDAHKAH TERINTEGRASI? KEPALA DAERAH BAPPEDA RPJP (20 tahun) RPJM (5 tahun) RENCANA RINCI TATA RUANG (20 tahun) Indikasi Program Utama Lima Tahunan Indikasi Program Utama Lima Tahunan RTRW (20 tahun) KETERKAITAN RTRW dengan RPJMD
  • 32. SINKRONISASI RENCANA TATA RUANG DGN RENCANA PEMBANGUNAN BKPRD PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ADALAH UPAYA MENGINTEGRASIKAN RENCANA TATA RUANG DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN KLHS INDIKASI PROGRAM • Strategi • Arah Kebijakan • Rencana Struktur Ruang • Rencana Pola Ruang BAPPEDA selaku Sekretariat BKPRD Sebagai lampiran Perda RTRW (Permendagri 47/2012 P3RTRWP/K/K) SIKNRONISASI Rencana Tata Ruang dengan Rencana Pembangunan Daerah
  • 33. 33 INTEGRASI RPJPD DENGAN RTRW PROVINSI KABUPATEN/KOTA Penyelarasan antara visi, misi, arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah kab./kota dengan arah dan kebijakan RTRW kabupaten/kota RTRW Penyelarasan arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah provinsi dengan arah dan kebijakan RTRW provinsi INTEGRASI RPJMD DENGAN RTRW menyelaraskan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pemb. jangka menengah daerah dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang kabupaten/kota Menyelaraskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan struktur dan pola pemanfaatan ruang provinsi RTRW HARUS DIPEDOMANI Dalam Peyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah (Pasal 263 UU Nomor 23 Tahun 2014)
  • 34. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN DOKRENDA a. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. b. Dilakukan pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing. c. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan Daerah; dan d. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing- masing Daerah, sesuai dengan dinamika perkembangan Daerah dan nasional. (Pasal 4 Permendagri 86/2017)
  • 35. PERUMUSAN DOKRENDA Transparan responsif efisien efektif akuntabel partisipatif terukur berkeadilan berwawasan lingkungan Berkelanjutan (Pasal 5 Permendagri 86/2017) Dokrenda dirumuskan secara:
  • 36. 36 PENDEKATAN: • Politik, (penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan KDH terpilih) • Teknokratik, (menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah) • Partisipatif, (melibatkan semua pemangku kepentingan) • Top down & Bottom Up (diselaraskan melalui musyawarah nasional, provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan dan desa) PENDEKATAN & ORIENTASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN ORIENTASI • Holistik-tematik, dilaksanakan dengan mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. • Integratif dilaksanakan dengan menyatukan beberapa kewenangan kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan Daerah. • Spasial, dilaksanakan dengan mempertimbangkan dimensi keruangan dalam perencanaan.
  • 37. DOKRENDA Teknokratik Partisipatif Politis Atas – bawah dan Bawah atas ORIENTASI PROSES DOKRENDA Holistik - Tematik Integratif Spasial ORIENTASI SUBSTANSI ORIENTASI PERUMUSAN DOKRENDA Pasal 7 dan Pasal 9 Permendagri 86 tahun 2017
  • 39. TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (Pasal 16 ayat (1) ) 1 •PERSIAPAN PENYUSUNAN 2 •PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL 3 •PENYUSUNAN RANCANGAN 4 •PELAKSANAAN MUSRENBANG 5 •PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR 6 •PENETAPAN
  • 40. TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PERANGKAT DAERAH (Pasal 16 ayat (2) ) 1 •PERSIAPAN PENYUSUNAN 2 •PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL 3 •PENYUSUNAN RANCANGAN 4 • PELAKSANAAN FORUM PERANGKAT DAERAH/LINTAS PERANGKAT DAERAH 5 •PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR 6 •PENETAPAN
  • 42. BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD Persiapan Penyusunan RPJPD Pengolahan data dan informasi Perumusan Permasalahan dan Analisis Pembangunan Daerah Masukan dari PD Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Penelaahan RTRW Provinsi & Daerah Lainnya Perumusan visi dan misi daerah Perumusan arah kebijakan dan sasaran pokok Analisis isu-isu strategis Rancangan Awal RPJPD Musrenbang RPJPD Evaluasi Raperda RPJPD ke Gub/Mendagri Perumusan Rancangan Akhir RPJPD penetapan Perda RPJPD Penelaahan RPJPN & RPJPD daerah lainnya Analisis Gambaran umum kondisi daerah Penyelarasan visi, misi dan arah kebijakan RPJPD Rancangan RPJPD Persetujuan bersama dengan DPRD KLHS Konsultasi RANWAL dgn GUB/MENDAGRI 1 2 3 4 5 6
  • 43. SISTEMATIKA RPJMD Pasal 46 ayat (2) Pendahuluan Gambaran Umum kondisi Daerah Gambaran Keuangan Daerah Permasalahan dan Isu Strategis Daerah Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Pogram Perangat Daerah Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Penutup 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 44. BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD Persiapan Penyusunan RPJMD Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Rancangan Awal RPJMD Musrenbang RPJMD Evaluasi RANPERDA RPJMD GUB/MDN Rancangan Akhir RPJMD Pembahasan dan persetujuan bersama RANPERDA RPJMD VISI, MISI dan Program KDH Penelaahan RPJPD Penelaahan RPJMN/ RPJMD Provinsi Kinerja Penyelenggaraan Pemda Hasil evaluasi capaian RPJMD Penelaahan RTRW RTRW daerah lainnya KONSULTASI KE GUB/MENTERI Rancangan RPJMD Analisis isu- isu strategis 1 2 4 5 Kerangka pendanaan dan program PD Perumusan Strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah Analisis Gambaran umum kondisi daerah & Perumusan gambaran keuangan daerah Perumusan Penjelasan visi dan misi serta Tujuan dan Sasaran Pembahasan dengan DPRD (Nota Kesepakatan) Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik 3 Penetapan Pengolahan data & informasi PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMD 6 KLHS SE Kepala Daerah kepada Ka PD
  • 45. a. Pembentukan tim penyusun RPJMD; b. Orientasi; c. Agenda kerja d. Penyiapan data dan informasi; e. Rancangan teknokratik RPJMD. PERSIAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMD Pasal 41-46 a. Analisis gambaran umum kondisi Daerah; b. Gambaran keuangan Daerah; c. Permasalahan pembangunan Daerah; d. Penelaahan dokumen perencanaan lainnya; isu strategis Daerah. a. Pendahuluan; b. Gambaran umum kondisi Daerah; c. Gambaran keuangan Daerah; dan d. Permasalahan dan isu strategis Daerah. a. Pendahuluan; b. Gambaran umum kondisi Daerah; c. Gambaran keuangan Daerah; d. Permasalahan dan isu strategis Daerah; e. Visi, misi, tujuan dan sasaran; f. Strategi, arah kebijakan dan program pembangunan Daerah; g. Kerangka pendanaan pembangunan dan program Perangkat Daerah; h. Kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah; dan i. Penutup. Disempurnakan berpedoman pada visi, misi, & program Kepala Daerah terpilih.
  • 46. PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) 1 TAHUN
  • 47. SISTEMATIKA RKPD Pasal 79 1 •Pendahuluan 2 •Gambaran Umum Kondisi Daerah 3 • Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah 4 • Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah 5 • Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota 6 • Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah; 7 • Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 8 •Penutup
  • 48. Rancangan Awal RKPD Musrenbang RKPD kab/kota Rancangan Akhir RKPD Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan Forum Konsultasi Publik Perumusan Kerangka Ekonomi & Kebijakan Keuda Pengolahan data dan informasi Analisis Ekonomi & keuda Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Telaahan kebijakan nasional (RKP) & provinsi (RKPD PROV) SE Penyusunan Renja-SKPD Penyusunan Rancangan Renja SKPD kab/kota Rancangan RKPD VERIFIKASI Bappeda Persiapan Penyusunan RKPD Pokok-pokok pikiran DPRD Kab/Kota Berita Acara Musrenbang kecamatan Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu Dok RKPD kab/kota tahun berjalan Perumusan program prioritas daerah beserta pagu indikatif Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif PENYUSUNAN KUA & PPAS Penetapan PERBUP/PERWAL ttg RKPD 1 2 3 4 5 Review RPJMD Fasilitasi Menteri/ Gubernur
  • 49. Pembahasan & Kesepakaan KUA antara KDH dgn DPRD (Juni) Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara KDH dgn DPRD (Juni) Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD (Juli-September) Pembahasan dan persetujuan Rancangan APBD dgn DPRD (Oktober-November) Penetapan Perda APBD (Desember) Penyelesaian rankhir RKPD (paling akhir bulan Mei) Musrenbang Provinsi (Paling labat minggu ke dua April) Musrenbang Kab/Kota (Paling lambat minggu ke empat Maret Forum SKPD Penyusunan Renja SKPD Kab/Kota (Maret) Musrenbang Kecamatan (Paling labambat Mingu ke dua Februari) Musrenbang Desa (Januari) Penyusunan DPA SKPD (Desember) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 10 13 Pelaksanaan APBD Januari thn berikutnya Evaluasi Rancangan Perda APBD (Desember) RKPD KUA PPAS RAPBD Penetapan RKPD setelah Penetapan RKP (Juni) Penyusunan Ranwal RKPD DAN RENJA-PD Minggu pertama Desember
  • 50. a. Penyusunan dan penetapan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun RKPD; b. Orientasi mengenai RKPD; c. Penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD; dan d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah bardasarkan SIPD. •PERSIAPAN PENYUSUNAN (Pasal 73 Permendagri 86/2017) 1
  • 51. Susunan keanggotaan tim sekurang-kurangnya sebagai berikut: • Penanggungjawab : Sekretaris Daerah • Ketua Tim : Kepala Bappeda • Wakil Ketua : Pejabat Pengelola Keuangan Daerah • Sekretaris : Sekretaris Bappeda • Kelompok Kerja : Kepala Perangkat Daerah sesuai dengan kebutuhan. Tim Penyusun dipersiapkan oleh Bappeda dan diusulkan kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah TIM PENYUSUN RKPD
  • 52. 1. Inventarisasi data dan informasi yang dibutuhkan bagi penyusunan dokumen RKPD dan Renja Perangkat Daerah dan disajikan dalam bentuk Matrik untuk memudahkan analisis; 2. Mengumpulkan data dan informasi yang akurat dari sumber2 yg dapat dipertanggungjawabkan 3. Data dan informasi sekurang-kurangnya mencakup data dan informasi pada Lampiran Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 4. Data dan informasi bersumber dari: i. Peraturan perundang-undangan, kebijakan-kebijakan nasional yang terkait; ii. Hasil evaluasi RKPD periode lalu, RKP, dan RKPD Provinsi bagi Kab/Kota PENYIAPAN DATA DAN INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH
  • 53. PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD 1. Merupakan kajian permasalahan pembangunan Daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan risalah rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses. 2. Pokir DPRD diselaraskan dengan sasaran dan prioritas pembangunan serta ketersediaan kapasitas riil anggaran. 3. Hasil telaahan Pokir DPRD dirumuskan dalam daftar permasalahan pembangunan yang ditandatangani oleh Pimpinan DPRD 4. Pokir DPRD, disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum Musrenbang RKPD dilaksanakan 5. Pokir DPRD yang disampaikan setelah melewati batas waktu, akan dijadikan bahan masukan pada penyusunan perubahan RKPD dasar perubahan APBD tahun berjalan atau pada penyusunan RKPD tahun berikutnya Pasal 178
  • 54.  Inventarisasi jenis kegiatan yang diusulkan DPRD dalam dokumen rumusan hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD mendukung pencapaian prioritas dan sasarn pembangunan yang ditetapkan dalam Perda RPJMD.  Kaji pandangan dan pertimbangan yang disampaikan berkaitan dengan usulan program/kegiatan searah dengan rencana untuk memecahkan permasalahan pembangunan dan dan isu strategis Perangkat Daerah.  Lakukan pengecekan dan validasi oleh tim penyusun RKPD yang berasal dari PD terkait terhadap kebutuhan riil di lapangan dengan mempertimbangkan asas manfaat, kemendesakan, efisiensi dan efektivitas tidak bertentangan dengan perundang-undangan.  Rumuskan usulan kegiatan yang dapat diakomodasikan dalam rancangan awal RKPD dengan mempertimbangkan bahwa lokasi serta kelompok sasaran penerima manfaat selaras dengan ditetapkan dalam Renstra-PD, keseimbangan wilayah serta mendukung perwujudan visi dan misi kepala daerah yang ditetapkan dalam Perda RPJMD. Penelaahan Pokok-Pokok Pikiran DPRD
  • 55. Reses I Jan Mei September Jul Kesepakatan Nota KUA dan PPAS Mrt - Aprl Musrenbang RKPD Tahun n Penyusunan Perubahan RKPD Tahun n-1 Agustus Penyusunan RKPD Tahun n+1 Reses II Reses III Ranwal RKPD Tahun n Reses III Tahun sebelumnya Des APBD RKPD HUBUNGAN POKIR KEDALAM DOKRENDA
  • 56. • Pendahuluan; 1 • Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah; 2 • Permasalahan dan Isu Strategis Perangkat Daerah; 3 • Tujuan dan Sasaran; 4 • Strategi dan Arah Kebijakan; 5 • Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan; 6 • Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan; dan 7 • Penutup. 8 SISTEMATIKA RENSTRA PD Pasal 111
  • 57. sesuai BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RENSTRA PD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Persiapan Penyusunan Rentra-PD Musrenbang RPJMD Rancangan Akhir RPJMD Perda RPJMD Rancangan RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan sasaran Perumusan Tujuan Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tupoksi Analisis Gambaran pelayanan PD SPM Penelaahan RTRW & KLHS Renstra-KL & Renstra PD Provinsi PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-PD Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Perumusan indikator kinerja PD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Rancangan RENSTRA-PD VERIFIKASI sesuai Penyesuaian Rancangan Renstra-PD Tdk sesuai Rancangan akhir RENSTRA-PD Penyempurnaan Rancangan Renstra-PD Penetapan Renstra PD RENSTRA-PD VERIFIKASI Tdk sesuai Perumusan Strategi dan Kebijakan 1 2 3 4 Forum Perangkat Daerah /Forum Lintas Perangkat Daerah
  • 58. Pendahuluan; Hasil Evaluasi Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu; Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah; Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah; dan Penutup SISTEMATIKA RENJA PD Pasal 129 BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
  • 59. BAGAN ALIR PENYUSUNAN RENJA PD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Rancangan Awal Renja-PD Prov/kab/kota Pembahasan Renja PD pada Forum PD Prov/Kab/Kota Penetapan Renja PD dengan Keputusan KDH Perumusan program dan kegiatan, indikator kinerja, dana indikatif Pengolahan data dan informasi Isu-isu penting penyelenggara an tugas dan fungsi PD Analisis Gambaran Pelayanan PD Rancangan Renja PD Prov/kab/kota Persiapan Penyusunan Renja PD hasil evaluasi capaian Renstra PD Prov/kab/kota hasil evaluasi pelaksanaan Renja- PD Prov/kab/kota tahun lalu Perumusan Sasaran Perumusan Tujuan Telaahan Rancangan Awal RKPD Prov/kab/kota Usulan program & kegiatan dari masyarakat SE KDH perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan Renja-PD Prov/kab/kota Sinkronisasi Kebijakan Nasional dan Provinsi Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa Penyesuaian Rancangan Renja PD kab/kota Rancangan Akhir Renja PD prov/kab/kota Penyusunan Rancangan RKPD Musrenbang RKPD Perumusan R. akhir RKPD Per KDH RKPD prov/kab/k ota RENJA-PD Prov/Kab/Kot a 1 2 3 4 5 Pedoman PD dalam Menyusun RKA PD 6
  • 60. KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 153 1. Analisis gambaran umum kondisi Daerah; 2. Analisis keuangan Daerah; 3. Sinkronisasi kebijakan dengan rencana pembangunan lainnya; 4. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); 5. Perumusan permasalahan pembangunan dan analisis isu strategis Daerah; 6. Perumusan dan penjabaran visi dan misi; 7. Perumusan tujuan, sasaran dan sasaran pokok; 8. Perumusan strategi dan arah kebijakan; 9. Perumusan prioritas pembangunan Daerah; 10. Perumusan sasaran, program dan kegiatan Perangkat Daerah; dan 11. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD.
  • 61. “SANKSI” APA YANG BERUBAH DI SISI PERENCANAAN… Amanat UU No. 23 Tahun 2014
  • 62. FUNGSI DAN SANKSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD anggota DPRD dan kepala daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan selama 3 (tiga) bulan. Apabila kepala daerah tidak menetapkan Perkada tentang RKPD, kepala daerah dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam peraturan perundang- undangan selama 3 (tiga) bulan. ( Pasal 265 & Pasal 266 UU No. 23 Tahun 2014) RPJPD RPJMD RKPD Menjadi pedoman dalam perumusan visi, misi, dan program calon kepala daerah Sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah •Sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah •Menjadi pedoman kepala daerah dalam menyusun KUA serta PPAS. SANKS I
  • 63. Pasal 67 Huruf f UU 23 /2014 Kewajiban Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah melaksanakan program strategis nasional HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH Sanksi jika tidak melaksanakan • dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk gubernur dan/atau wakil gubernur serta oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk bupati dan/atau wakil bupati atau wali kota dan/atau wakil wali kota. • Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan. • Dalam hal KDH dan/atau Wakil KDH telah selesai menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai KDH dan/atau Wakil KDH . SANKS I
  • 64. GUBERNUR wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Presiden/melalui MDN yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Bupati/Walikota wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada MDN/melalui Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat yang dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. KEWAJIBAN ATAS LPPD, LKPJ (Pasal 69 s.d Pasal 73) SANKS I
  • 65. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah mencakup laporan kinerja instansi Pemerintah Daerah dan memuat capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pelaksanaan Tugas Pembantuan. JENIS LAPORAN KEPALA DAERAH PEMERINTAH PUSAT Jika tidak menyampaikan LAPORAN: • dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk gubernur dan oleh gubernur, sebagai wakil pemerintah Pusat, untuk bupati/wali kota. • Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian serta tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh wakil kepala daerah atau oleh pejabat yang ditunjuk. Ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Masyarakat SANKS I
  • 66. Laporan Keterangan pertanggungjawaban memuat hasil penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. LANJUTAN DPRD Jika tidak menyampaikan LAPORAN kpd DPRD: • DPRD provinsi dapat menggunakan hak interpelasi kepada gubernur dan DPRD kabupaten/kota dapat menggunakan hak interpelasi kepada bupati/wali kota • Apabila penjelasan kepala daerah terhadap penggunaan hak interpelasi tidak diterima, DPRD provinsi melaporkan gubernur kepada Menteri dan DPRD kabupaten/kota melaporkan bupati/wali kota kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. • Berdasarkan laporan dari DPRD, Menteri memberikan sanksi teguran tertulis kepada gubernur dan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, memberikan sanksi teguran tertulis kepada bupati/wali kota. • Apabila sanksi telah disampaikan 2 (dua) kali berturut- turut dan tetap tidak dilaksanakan, kepala daerah diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian serta tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh wakil kepala daerah atau oleh pejabat yang ditunjuk. SANKS I
  • 67. 67 No LARANGAN Subyek dikenakan sanksi Jenis Sanksi Pasal Teg uran tertu lis Teg uran II Bins us Tidak Dibayarkan hak keu Pemb erhent ian semen tara Pem berhe ntian DA U/D BH Amb il Alih Tund a eval uasi KDH WKL KDH DPRD Daera h 3 bulan 6 bulan 1 Tidak menjalankan Program strategis nasional X X X X X1 X1 68 2 Tidak menyampaikan LPPD dan ringkasan LPPD X X X X 73 3 Tidak menyampaikan LKPJ kpd DPRD X X X X 73 4 Menjadi pengurus perusahaan X X X1 77 5 Perjalanan Luar Negeri tanpa izin MDN X X X1 77 6 Meninggalkan tugas dan wilayah kerja 7 hari atau berturut-turut dlm 1 bulan X X X1 X1 X1 77 JENIS SANKSI DALAM UU 23 TAHUN 2014
  • 68. 68 No LARANGAN Subyek dikenakan sanksi Jenis Sanksi Pasal Tegura n tertulis Tegur an II Binsus Tdk Dibayarkan hak keuangan Pemberh entian sementar a Pember hentian DAU/D BH Ambil Alih Tunda evaluas i KDH WKL KDH DPRD Daerah 3 bulan 6 bulan 7 Tidak menyampaikan Perda setelah ditetapkan X X 249 8 Masih memberlakukan Perda yg dibatalkan X X X 252 Masih memberlakukan Perda yg dibatalkan X X 252 9 Masih memberlakukan Pajak Retribusi X X 252 10 Tidak menyebarluaskan perda X X X X 254 11 Tidak menyampaikan RPJPD/RPJMD X X X 266 12 Tidak menetapkan Perkada RKPD X X 266
  • 69. 69 No LARANGAN Subyek dikenakan sanksi Jenis Sanksi Pasal Tegur an tertuli s Tegu ran II Bins us Tdk Dibayarkan hak keuangan Pembe rhentia n semen tara Pembe rhentia n DAU/ DBH Ambil Alih Tunda evalua si KDH WKLK DH DPRD Daerah 3 bulan 6 bulan 13 Melakukan pungutan diluar UU X X 287 14 Tidak mengajukan Perda APBD X X 311 15 Tidak menyetujui bersama RAPBD X X X 312 16 Tidak mengumumkan informasi pelayanan publik X X X X 348 17 Tidak memberikan pelayanan peizinan X X X X 350 18 Tidak melaksanakan rekomOmbudsman X X 351 19 Tidak mengumumkan informasi bangda dan keuda X X X X 394
  • 70. Sanksi Administratif 70 Jenis Sanksi Administratif 1. Teguran Tertulis; 2. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 3 (Tiga) Bulan; 3. Tidak Dibayarkan Hak Keuangan Selama 6 (Enam) Bulan; 4. Penundaan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah; 5. Pengambilalihan Kewenangan Perizinan; 6. Penundaan Atau Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Bagi Hasil; 7. Mengikuti Program Pembinaan Khusus Pendalaman Bidang Pemerintahan; 8. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan; dan/atau 9. Pemberhentian.
  • 71. Sanksi Administratif 71 Tahapan Sanksi Administratif Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang melakukan pelanggaran administratif dijatuhi sanksi administratif secara bertahap berupa: 1. Teguran Tertulis; 2. Teguran Tertulis Kedua; 3. Pemberhentian Sementara Selama 3 (Tiga) Bulan; dan/atau 4. Pemberhentian.
  • 72. • UU. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. • PP. Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Tujuan BINWAS PEMDA • Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah. • Pembinaan Umum oleh Mendagri dan Pembinaan Teknis oleh Menteri/Kepala LPNK. • Pengawasan Umum oleh Mendagri dan Pengawasan Teknis oleh Menteri/Kepala LPNK. • BINWAS Pemda Kab/Kota dilaksanakan olegh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA Dasar Hukum BINWAS PEMDA 36
  • 73. SANKSI-SANKSI SANKSI ADMINISTRATIF  TEGURAN LISAN;  TEGURAN TERTULIS;  TIDAK DIBAYARKAN HAK-HAK KEUANGAN;  MENGIKUTI PROGRAM PEMBINAAN KHUSUS;  DIBERHENTIKAN DARI PIMPINAN PADA ALAT KELENGAKAPAN DPRD ;  PEMBERHENTIAN SEMENTARA ;  PERBERHENTIAN TETAP. SANKSI PIDANA BAGI KEPALA DAERAH YANG TIDAK MEMBERIKAN PELAYANAN PERIJINAN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN, DAN PELANGGARANNYA BERSIFAT PIDANA 73
  • 74. SANKSI BAGI KDH DAN WAKIL KDH YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN  KDH/Wakil KDH yang tidak melaksanakan program strategis nasional diberi teguran tertulis oleh Mendagri utk Gub/Wagub dan oleh Gubernur sbg Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota;  Kalau tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan.  Kalau tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, KDH dan/atau Wakil KDH diberhentikan. 74
  • 75. SANKSI BAGI KDH/WAKIL KDH YANG MELANGGAR LARANGAN  KDH/Wakil KDH yang menjadi pengurus suatu perusahaan milik swasta/negara/daerah atau pengurus yayasan bidang apa pun dikenai sanksi pemberhentian sementara selama 3 (tiga);  KDH/Wakil KDH yang melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin dikenai sanksi pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan;  KDH/Wakil KDH yang meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari 7 (tujuh) hari berturut-turut atau tidak berturut-turut dalam waktu 1 (satu) bulan tanpa izin, dikenai sanksi teguran tertulis. Jika teguran disampaikan 2 kali berturut- turut KDH/ wakil KDH tidak mengindahkan, KDH/Wakil KDH ybs diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kemendagri. 75
  • 76. SANKSI BAGI KDH DAN ANGGOTA DPRD  KDH yang tidak menyampaikan Perda dikenai sanksi teguran tertulis;  Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang masih member-lakukan Perda yang dibatalkan, dikenai sanksi tidak dibayarkan hak keuangan selama 3 bulan utk KDH dan anggota DPRD, serta dikenai sanksi penundaan evaluasi Perda;  penyelenggara Pemerintahan Daerah yang masih member-lakukan Perda mengenai Pajak Daerah dan/atau Retribusi Daerah yang dibatalkan dikenai sanksi penundaan atau pemotongan DAU dan/atau DBH bagi Daerah bersangkutan. 76
  • 77. SANKSI BAGI KDH DAN ANGGOTA DPRD  KDH yang tidak menyebarluaskan Perda dan Perkada yang telah diundangkan dikenai sanksi teguran tertulis. Jika teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali dan tetap tidak dilaksanakan, KDH diwajibkan mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kemendagri, serta tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh Wakil KDH atau oleh pejabat yang ditunjuk;  Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, anggota DPRD dan KDH dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan selama 3 (tiga) bulan;  KDH yang tidak menetapkan Perkada tentang RKPD dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan selama 3 (tiga) bulan. 77
  • 78. TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH
  • 79. TAHAPAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 180 s.d. 256 PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (Menjamin & Memastikan) EVALUASI TERHADAP HASIL RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (Menilai & Memastikan) PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (Menjamin & Memastikan)
  • 80. PERBANDINGAN ANTARA PERUMUSAN KEBIJAKAN, PELAKSANAAN RENCANA & EVALUASI HASIL RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD 1 2 3 4 5 RPJPD I II III IV RENSTRA PD 1 2 3 4 5 RKPD RKPD RKPD RKPD RKPD 1 2 3 4 5 Renja PD Renja PD Renja PD Renja PD Renja PD 1 2 3 4 5 Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Evaluasi Hasil KUA & PPAS KUA & PPAS KUA & PPAS KUA & PPAS KUA & PPAS 1 2 3 4 5 DPA PD DPA PD DPA PD DPA PD DPA PD 1 2 3 4 5 APBD
  • 81. MEMASTIKAN TERCIPTANYA: a. Konsistensi dan keselarasan antara kebijakan pembangunan nasional dan pembangunan daerah (kebijakan provinsi bagi kabupaten/kota) b. Konsistensi dan keselarasan antarkebijakan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam:  RPJMD dengan RPJPD dan RTRW  RKPD dengan RPJMD  RENSTRA PD dengan RPJMD  RENJA PD dengan RKPD  RKPD dengan KUA & PPAS yang disepakati dgn DPRD,  Perda ttg APBD dgn DPA-PD  Perubahan dokumen rencana pembangunan daerah, rencana PD dan APBD. c. Kesesuaian antara tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah yang dilaksanakan dengan yang diatur dalam Permendagri Nomor 86/2017` TUJUAN PENGENDALIAN PERUMUSAN KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PD
  • 82. 1. Menjabarkan dan memastikan bahwa : a. Sasaran pokok dan arah kebijakan periode berkenaan untuk mencapai misi dan mewujudkan visi pembangunan jangka panjang daerah telah dirumuskan dalam RPJMD b. Indikasi rencana program, indikator kinerja (outcome) yang disertai kebutuhan pendanaan jangka menengah (RPJMD) telah dirumuskan dalam Renstra PD dan RKPD c. Rencana program, indikator kinerja, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, dan pendanaan indikatif tahun berkenaan dalam Renstra PD telah dirumuskan dalam Renja PD d. Sasaran pembangunan tahunan daerah, rencana program dan kegiatan prioritas daerah, serta pagu indikatif RKPD telah dirumuskan dalam KUA-PPAS, RKA-PD, RAPBD, dan DPA PD termasuk perubahannya. 2. Dilakukan melalui pemantauan dan supervisi pada saat penyusunan rencana pembangunan daerah dan rencana PD TUJUAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PD
  • 83. 1. Menilai realisasi antara : a. Capaian sasaran pokok arah kebijakan RPJPD dengan arah kebijakan pembangunan jangka panjang nasional. b. Capaian rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD dengan rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan RPJMD, dan realisasi antara capaian rencana program dan prioritas yang direncanakan dalam RPJMD dengan prioritas dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN serta sasaran pokok dan arah kebijakan dalam RPJPD dan RTRW. c. Capaian target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan penyerapan dana dan kendala yang dihadapi dalam Renja PD dengan target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan dana indikatif yang direncanakan dalam Renstra PD. d. Capaian target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan penyerapan dana DPA PD dengan target indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi dan dana indikatif dalam Renja PD untuk merumuskan kendala dan permasalahan yang dihadapi untk menilai realisasi capaian RKPD. 2. Dilakukan melalui penilaian hasil pelaksanaan RPJPD (sekurang-kurangnya 1 kali dalam 5 tahun), RPJMD dan Renstra PD (sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun), RKPD dan Renja PD (sekurang-kurangnya 1 kali setiap triwulan) dengan menggunakan laporan realisasi setiap dokumen. TUJUAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PD
  • 84. ILUSTRASI KONDISI IDEAL PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH (RKP-RKPD) Target Nasional (10) Target Prov (3) Target Prov (2) Target Prov (5) Target Kab (1) Target Kab (0,5) Target Kota (1,5) Pemerintah pusat mencanangkan target dan membahas dalam musrenbangnas serta meminta komitmen gubernur dalam mencapai target nasional Gubernur mencanangkan target dan membahas dalam musrenbang prov serta meminta komitmen bupati/walikota dlm pencapaian target prov Target Kec A (0,2) Target Kec B (0,7) Target Kec C (0,1) Camat mencanangkan target dan membahas dalam musrenbang Kecamatan serta meminta komitmen Kades/Lurah dlm pencapaian target desa/kelurahan Bupati/Walikota mencanangkan target dan membahas dalam musrenbang K/K serta meminta komitmen Camat dlm pencapaian target kabupate/kota
  • 85. TATA CARA EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RPJPD & RPJMD Pasal 319 s.d. 341
  • 86. • Menteri melakukan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang RPJPD dan RPJMD sebelum rancangan Peraturan Daerah ditetapkan oleh gubernur. • Gubernur melakukan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang RPJPD dan RPJMD sebelum rancangan Peraturan Daerah ditetapkan oleh bupati/wali kota. EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RPJPD & RPJMD
  • 87. DPRD Penyampaian RANPERDA RPJPD/RPJMD Dilampiri: 1). Kesepakatan Legislatif dan Eksekutif; 2). Berita Acara Musrenbang; 3). Hasil Pengendalian Kebijakan RPJMD; 4). Dokumen KLHS 5) Review APIP 6) Rankhir RPJMD MDN/GUB (15 hari) Hasil Evaluasi Sesuai dgn UU Tdk Disempurnakan RAPERDA RPJPD/RPJMD KDH menetapkan PERDA RPJPD/ RPJMD Penyempurnaan Oleh gub/bup/wal (7 Hari) Melewati Batas WKT Evaluasi Tdk Sesuai Dgn UU • Gubernur kpd MDN • Bupati/Waliko ta kpd Gubernur paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak disetujui bersama oleh DPRD dan KDH. Merumuskan Kembali Kesepakatan GUBERNUR dengan DPRD (3 hari) Klarifikasi MDN/GUB Sesuai Tdk Sesuai PEMBATALAN PERDA DILAKSA -NAKAN 1 2 3 4 KEWENANGAN PEMDA CATATAN : Noreg Noreg 7 hari Permendagri No. 80 Tahun 2016 MEKANISME EVALUASI RANCANGAN PERDA TENTANG RPJPD DAN RPJMD KEWENANGAN KEMENDAGRI 1. GUBERNUR menyampaikanm rancangan perda ke DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama 2. Ranperda yang sudah disetujui bersama, disampaikan kepada MDN/Gub untuk dievaluasi 3. Kepala daerah menetapkan Perda yang telah dievaluasi dan/atau telah disempurnakan 4. MDN Mengkaji Perda RPJPD, RPJPD yang telah ditetapkan. Prov mll Menteri K/K mll MA 1. Pengajuan Verifikasi Penyempurnaa n oleh Dirjen Bangda/Bapped a Prov; dan 2. Permintaan Noreg kpd Dirjen Otda/Biro Hukum.
  • 88. TATA CARA PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN RENCANA PERANGKAT DAERAH Pasal 342 s.d. 368
  • 89. Perubahan RPJPD dan RPJMD dapat dilakukan apabila: a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan Daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri ini; b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini; dan c. terjadi perubahan yang mendasar TATA CARA PERUBAHAN RPJPD & RPJMD Perubahan yang mendasar, mencakup terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran Daerah, atau perubahan kebijakan nasional
  • 90. Karena, ketika perubahan dilakukan kurang dari sisa tiga tahun perencanaan, maka perubahan rpjmd ini tidak menjadi dasar penyusunan RKPD tahun perencanaan, namun hanya sebagai pembenaran penyimpangan capaian kinerja pemerintahan daerah Perubahan RPJMD sebagai dasar RKPD yang mana? Penyusunan RKPD Tahun 2021 (Mei) Dalam rangka efektivitas, perubahan RPJPD dan RPJMD tidak dapat dilakukan apabila: • sisa masa berlaku RPJPD kurang dari 7 (tujuh) tahun • sisa masa berlaku RPJMD kurang dari 3 (tiga) tahun 2021 2017 2018 2019 2020 RPJMD 2016-2021 boleh tidak boleh ILUSTRASI PERUBAHAN RPJMD
  • 91. Perubahan RKPD meliputi perubahan: a. kerangka ekonomi dan keuangan Daerah; b. target sasaran pembangunan Daerah; c. prioritas pembangunan Daerah; d. penambahan dan/atau pengurangan program dan kegiatan perangkat Daerah; dan e. target kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah. PERUBAHAN RKPD “Perubahan RKPD menjadi pedoman Perubahan Renja Perangkat Daerah.” Penambahan kegiatan baru dalam RKPD ditindaklanjuti dengan perubahan dan/atau penambahan kegiatan dalam Renstra Perangkat Daerah, sebagai acuan penyusunan Renja Perangkat Daerah
  • 92. • Perubahan RPJMD menjadi pedoman RKPD dan Perubahan Renstra Perangkat Daerah. • Dalam hal terjadi penambahan kegiatan baru pada KUA dan PPAS yang tidak terdapat dalam RKPD, perlu disusun berita acara kesepakatan Kepala Daerah dengan ketua DPRD. • Penambahan kegiatan baru hanya karena terdapat kebijakan nasional atau provinsi, keadaan darurat, keadaan luar biasa, dan perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah RKPD ditetapkan. • Perubahan RKPD dapat dilakukan tanpa melalui tahapan evaluasi dalam hal terjadi kebijakan nasional, keadaan darurat, keadaan luar biasa, dan perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah RPJMD ditetapkan CATATAN PERUBAHAN
  • 93. II. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Oleh : Ir. A D M I R A L, MM 93
  • 94. UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 25/2004 UU 33/2004 PP PP PP UU 32/2004 PERMENDAGRI 13/06 Pp 71/2010 Pp 8/2006 PP 58/2005 (Omnibus Regulation) PERMENDAGRI 59/07 SE 900.762 KEUDA PP 39/07 LANDASAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PERMENDAGRI 55/08 PERMENDAGRI 21/11 PERMENDAGRI 54/10
  • 95. PERDA TTG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUDA PERKDH TTG SISDUR PENGELOLAAN KEUDA PERKDH TTG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMDA Regulasi Dasar Pemda
  • 96. 96 D P R D KEPALA DAERAH PERAN DPRD DAN PEMDA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMBENTUKAN PERDA ANGGARAN PENGAWASAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PELAPORAN P-JAWABAN APBD PENGAWASAN UU 23 THN 2014 Pasal 149 Pasal 284
  • 97. JAN •Musrenbang Desa FEB •Musrenbang Kec MAR • FORUM SKPD & • MUSRENBNG K/K APR •MUSRENBANG Prov MEI •Penetapan RKPD JUNI •Penyampaian Rancangan KUA & PAS dari KDH kepada DPRD JULI •KUA & PPAS disepakati AGST •Pedoman penyusunan RKA-SKPD SEPT •Penyusunan RKA-SKPD OKTO •Penyampaian RAPBD kpd DPRD NOV •Pengambilan keputusan bersama terhadap RAPBD DES •Penetapan APBD
  • 98. KEUANGAN DAEARAH (PP No 58/2005) semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang AZAZ UMUM APBD 1. Disusun sesuai penyelenggaraan pemerintah daerah 2. Berpedoman pada RKPD dalam rangka Mewujudkan Pelayanan Kepada Masyarakat 3. Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi 4. Ditetapkan dengan PERDA APBD KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
  • 99. Fungsi APBD 1. Fungsi otorisasi yaitu merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. 2. Fungsi perencanaan yaitu merupakan pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 3. Fungsi pengawasan yaitu merupakan pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4. Fungsi alokasi yaitu harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. 5. Fungsi distribusi yaitu merupakan kebijakan yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 6. Fungsi stabilisasi yaitu merupakan alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
  • 100. Kekuasan Pengelolaan Keuangan Daerah PP 58 Tahun 2005 PERMENDAGRI 13/2006 Mendesentralisasikan pelaksanaan kekuasan pengelolaan keuangan daerah kepada: a. Kepala SKPKD selaku pejabat pengelola keuangan daerah. b. Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang daerah. c. Sekda selaku koordinator pengelola keuda.
  • 101. KUASA BUD KEPALA DAERAH (PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUDA) Psl. 5 PP 58 / 2005 KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PPKD Selaku BUD (KEPALA SKPKD) KUASA PA BENDAHARA PPK-SKPD PPTK PA (KEPALA SKPD) SEKDA selaku (KOORD.PENGEL.KEUDA) BEND. PEMB
  • 102. Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban APBD TA n-1 kepada DPRD JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES JADUAL PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1/1 JAN FEB NOP DES 31/12 APBD TA n ditetapkan LKPD TA n-1 disampaikan ke BPK LHP audit BPK disampaikan ke DPRD Penetapan RKPD TA n+1 DPA-SKPD dan Anggaran Kas Penyampaian KUA & PPAS TA n+1 Kesepakatan KUA & PPAS TA n+1 Penyampaian Raperda APBD TA n+1 Laporan Semester & Prognosis 6 bulan kepada DPRD Kesepakatan bersama KDH-DPRD Raperda APBD TA n+1 Penyampaian KUPA & PPAS P-APBD TA n Penyampaian dan Pembahasan Raperda P-APBD TA n Pengambilan Keputusan bersama atas Raperda P-APBD TA n TA n-1 TA n+1 FUNGSI PEMBENTUKAN PERDA, ANGGARAN, DAN PENGAWASAN DPRD TA n
  • 103. PERENCANAAN PENGANGGARAN RPJMD RKPD KUA & PPAS APBD SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
  • 104. BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD KAB/KOTA Rancangan Awal RKPD Musrenbang RKPD kab/kota Rancangan Akhir RKPD Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan Forum Konsultasi Publik Perumusan Kerangka Ekonomi & Kebijakan Keuda Pengolahan data dAan informasi Analisis Ekonomi & keuda Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Telaahan kebijakan nasional (RKP) & provinsi (RKPD PROV) SE Penyusunan Renja-SKPD Penyusunan Rancangan Renja SKPD kab/kota Rancangan RKPD VERIFIKASI Bappeda Persiapan Penyusunan RKPD Pokok-pokok pikiran DPRD Kab/Kota Berita Acara Musrenbang kecamatan Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu Dok RKPD kab/kota tahun berjalan Perumusan program prioritas daerah beserta pagu indikatif Penyelarasan Rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif PENYUSUNAN KUA & PPAS Penetapan PERBUP/PERWAL ttg RKPD 1 2 3 4 5 Review RPJMD
  • 105. TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD (Pasal 101 ayat 2) I. Persiapan PenyusunanRKPD II. Penyusunan Rancangan awal RKPD III. Penyusunan rancangan RKPD IV. Pelaksanaan Musrenbang RKPD V. Perumusan Rancangan Akhir RKPD VI. Penetapan RKPD
  • 106. 106 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Musrenbang Desa (Januari) Musrenbang Kecamatan (Februari) Forum SKPD Penyusunan Renja SKPD Kab/Kota (Maret) Musrenbang Kota (Maret) Penetapan RKPD (Mei) Pembahasan & Kesepakaan KUA antara KDH dgn DPRD (Juni) Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara KDH dgn DPRD (Juni) Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD (Juli-September) Pembahasan dan persetujuan Rancangan APBD dgn DPRD (Oktober-November) Evaluasi Rancangan Perda APBD (Desember) Penetapan Perda APBD (Desember) Penyusunan DPA SKPD (Desember) Pelaksanaan APBD Januari thn berikutnya SIKLUS PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN
  • 107. DASAR HUKUM A. UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah B. UU 17/2003 Tentang Keuangan Negara C. UU 1/2004 Tentang Perbendaharaan Negara D. PP 71/2010 Tentang SAP E. PP 58/2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah telah diubah dengan PP 12/2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah F. Permendagri 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman Evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperkada tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
  • 108. Paling lambat 31 Desember TEKNIS PENYUSUNAN RAPBD Penetapan APBD Tepat Waktu KUA/PPAS Persetujuan Bersama RKA Akhir Juli Akhir Nopember Akhir September Pasal 105 ayat (3c) dan Pasal 116 ayat (2) PMDN 13/2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PMDN 21/2011. Paling lambat Paling lambat
  • 109. PERSETUJUAN DPRD DALAM APBD NO KEGIATAN PRODUK PERSETUJUAN BERSAMA DASAR HUKUM 1 KUPA dan PPAS P-APBD Nota Kesepakatan Antara Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD Psl 87 (2) PMDN 13/2006 Jo 21/2011 2 Dasar Penganggaran Kegiatan Tahun Jamak Nota Kesepakatan Antara Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD Psl 54A (3) PMDN 13/2006 Jo 21/2011 3 RAPBD dan P- APBD Disetujui bersama antara Kepala Daerah dengan DPRD Psl 105 (3.c), Psl 110 (2) Psl 172 PMDN 13/2006 Jo 21/2011 4 Penyempurnaan hasil Evaluasi APBD/P-APBD Dituangkan dalam Keputusan Pimpinan DPRD, dilaporkan pada sidang paripurna berikutnya Psl 114 PMDN 13/2006 Jo 21/2011
  • 110. PEMBAHASAN BANGGAR DPRD DENGAN TAPD FOKUS  PENDAPATAN DAERAH  BTL (DILUAR BELANJA PEGAWAI)  PEMBIAYAAN SASARAN  KETEPATAN PROGNOSIS PENDAPATAN  KETEPATAN ALOKASI BELANJA  KETEPATAN PEMILIHAN ALTERNATIF PENERIMAAN & PENGELUARAN PEMBIAYAAN
  • 111. Jadwal Perubahan APBD NO URAIAN WAKTU KET. 1. Penyampaian Rancangan KUPA dan PPAS Perubahan kepada DPRD Minggu pertama bulan Agustus 2. Kesepakatan KUPA dan PPAS Perubahan antara Kepala Daerah dan DPRD Minggu kedua bulan Agustus 7 hari 3. Pedoman Penyusunan RKA, DPPA perubahan APBD Minggu ketiga bulan Agustus 4. Penyampaian Raperda P-APBD berserta lampiran kepada DPRD Minggu kedua bulan September 5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda P-APBD 3 bulan sebelum tahun anggaran berakhir Akhir bulan September
  • 112. Alasan Perubahan  perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA;  keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;  keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;  keadaan darurat; dan  keadaan luar biasa. Perubahan Perda tentang APBD hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa
  • 113. merupakan perkiraan yang terukur, rasional dan memiliki kepastian dasar hukum penerimaannya. untuk pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangannya. Terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang telah ditetapkan dgn ketentuan per-uuan menutup defisit atau memanfaatkan surplus PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH PEMBIAYAAN DAERAH KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD
  • 114. A P B D PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN STRUKTUR APBD PAD  Pajak Daerah  Retribusi Daerah  Hsl Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan  Lain –lain PAD yg Sah Pendapatan Transfer  Transfer Pemerintah Pusat  Transfer Antar Daerah LAIN 2 PD YG SAH  Hibah  Dana Darurat  Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU Belanja Operasi  B. Pegawai  B. Barang & Jasa  B. Bunga  B. Subsidi  B. Hibah  B. Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer  B. Bagi Hasil  B. Bantuan Keuangan Penerimaan Pembiayaan  SiLPA  Pencairan d. cadangan  Penj yang dipisahkan  Penerimaan pinjaman  Penerimaan kembali pemberian pinjaman  Penerimaan Pembiayaan lainnya Sesuai PUU Pengeluaran Pembiayaan  pembayaran cicilan pokok Utang  Penyertaan modal  Pembentukan dana cadangan  Pemberian pinjaman  pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU
  • 115. DITUANGKAN DALAM DOKUMEN RKA-SKPD Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. PENDAPATAN – BELANJA – PEMBIAYAAN
  • 116. PAJAK DAERAH HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PAD YANG SAH RETRIBUSI DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH meliputi pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pajak daerah dan retribusi daerah merupakan Penerimaan Daerah atas hasil penyertaan modal daerah Terdiri antara lain: a.Hasil Penjualan BMD; b.Hasil Pemanfaatan BMD; c.hasil kerja sama daerah; d.jasa giro; e.hasil pengelolaan dana bergulir; f.pendapatan bunga; g.penerimaan atas tuntutan ganti kerugian Keuangan Daerah; h.penerimaan komisi, potongan, atau bentuk lain; i.penerimaan untung dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; j. pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; k.pendapatan denda pajak daerah; l.pendapatan denda retribusi daerah; m.pendapatan hasil eksekusi atas jaminan; n.pendapatan dari pengembalian; o.pendapatan dari BLUD; dan p.pendapatan lainnya sesuai dengan ketentuan PUU
  • 117. PEMERINTAH DAERAH DILARANG MELAKUKAN PUNGUTAN ATAU YANG DISEBUT NAMA LAINNYA YANG DIPERSAMAKAN DENGAN PUNGUTAN DI LUAR YANG DIATUR DALAM UNDANG- UNDANG MELAKUKAN PUNGUTAN YANG MENYEBABKAN EKONOMI BIAYA TINGGI, MENGHAMBAT MOBILITAS PENDUDUK, LALU LINTAS BARANG DAN JASA ANTAR DAERAH, DAN KEGIATAN EKSPOR/IMPOR YANG MERUPAKAN PROGRAM STRATEGIS NASIONAL Kepala Daerah yang dikenai sanksi administratif tidak dibayarkan hak-hak keuangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan selama 6 (enam) bulan melarang melarang Kepala Daerah yang dikenai sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan Hasil pungutan wajib disetorkan seluruhnya ke kas negara
  • 118. BELANJA DAERAH STANDAR TEKNIS SESUAI DENGAN PUU ANALISIS STANDAR BELANJA STANDAR HARGA SATUAN REGIONAL Standar harga satuan regional ditetapkan dengan Peraturan Presiden digunakan sebagai pedoman dalam menyusun standar harga satuan pada masing- masing Daerah Analisis standar belanja dan standar teknis ditetapkan dengan Perkada
  • 119. Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang Dan Jasa Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer Belanja Bagi Hasil Belanja Bantuan Keuangan BELANJA DAERAH
  • 121. 31/ 12 AKHIR TA 28/ 2 Selesai Lap Keuangan SKPD sbg Entitas Akuntansi Penyampaian Lap. Keu oleh Kepala Daerah ke BPK 31/ 5 Selesai audit BPK 30/ 6 Penyampaian Ke DPRD oleh KDH dlm bentuk Raperda ttg PJ Pel APBD . • Persetujuan Bersama • Evaluasi oleh Gubernur/MDN Perda ttg PJ Pel APBD 31/ 3 Review oleh APIP Prov/ Kab/ Kota Laporan Keua-ngan Konsolidasi an oleh PPKD- BUD selaku Entitas Pelapo-ran APIP PENYUSUNAN LK OPD, LKPD DAN PENYAMPAIAN RAPERDA PERTANGJAWABAN PELAKSANAAN APBD Telaah
  • 122. 122 AZAS UMUM PELAKSANAAN APBD 1. Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD. 2. Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 3. Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. 4. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja. 5. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap pengeluaran belanja.
  • 123. 123 AZAS UMUM PELAKSANAAN APBD 6. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD. 7. Pengeluaran belanja sesuai batas tertinggi dapat dikecualikan jika dalam keadaan darurat, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APBD dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. 8. Kriteria keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 9. Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD. 10. Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 125. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN Semua Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Dianggarkan Dalam APBD Dan Dilakukan Melalui Rekening Kas Umum Daerah Yang Dikelola Oleh BUD Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Ketentuan PUU Tidak Dilakukan Melalui RKUD, BUD Melakukan Pencatatan Dan Pengesahan Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Tersebut PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, Dan Orang Atau Badan Yang Menerima Atau Menguasai Uang/Kekayaan Daerah Wajiib Menyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan Dokumen Yang Berkaitan Dengan Surat Bukti Yang Menjadi Dasar Penerimaan Atau Pengeluaran Atas Pelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material Dan Akibat Yang Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Dimaksud Penerimaan Perangkat Daerah Yang Merupakan Penerimaan Daerah Tidak Dapat Dipergunakan Langsung Untuk Pengeluaran, Kecuali Ditentukan Lain Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang Berakibat Pengeluaran Atas Beban APBD Apabila Anggaran Untuk Membiayai Pengeluaran Tersebut Tidak Tersedia Atau Tidak Cukup Tersedia Kepala Daerah Dan Perangkat Daerah Dilarang Melakukan Pengeluaran Atas Beban APBD Untuk Tujuan Lain Dari Yang Telah Ditetapkan Dalam APBD
  • 126. Penatausahaan Kas Umum 1. PPKD selaku BUD membuka Rekening Kas Umum Daerah pada bank umum yang sehat; 2. Bank umum ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dimuat dalam perjanjian antara BUD dengan bank umum yang bersangkutan; 3. Kepala Daerah dapat memberi izin kepada kepala SKPD untuk membuka rekening penerimaan melalui BUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah pada bank umum. 4. Kepala Daerah dapat memberikan izin kepada kepala SKPD untuk membuka rekening pengeluaran melalui BUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah pada bank umum untuk menampung UP
  • 127. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DAERAH Pasal 137 1. Bendahara Penerimaan wajib menyetor seluruh penerimaannya ke Rekening Kas Umum Daerah paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari. 2. Dalam hal kondisi geografis Daerah sulit dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan pelayanan jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya, penyetoran penerimaan dapat melebihi 1 (satu) hari yang diatur dalam Perkada. 3. Setiap penerimaan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah atas setoran. 4. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat meliputi dokumen elektronik. 5. Penyetoran penerimaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan surat tanda setoran. Pasal 138 1. Penyetoran penerimaan pendapatan dilakukan secara tunai dan/atau nontunai. 2. Penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap sah setelah Kuasa BUD menerima nota kredit atau dokumen lain yang dipersamakan. 3. Bendahara Penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau surat berharga yang dalam penguasaannya: a. lebih dari 1 (satu) hari, kecuali terdapat kondisi geografis Daerah sulit dijangkau dengan komunikasi, transportasi, dan keterbatasan pelayanan jasa keuangan, serta kondisi objektif lainnya; dan/atau b. atas nama pribadi.
  • 128. Mekanisme Pembayaran Belanja Pelaksanaan Kegiatan Pertanggungjawaban Kegiatan (SPP-SPM-SP2D) Pembayaran Kegiatan MEKANISME - LS Pelaksanaan Belanja Pembayaran Non Tunai Pertanggungjawaban Belanja UP (SPP-SPM-SP2D) MEKANISME – UP/GU Permintaan TU (SPP-SPM-SP2D) Pertanggungjawaban Belanja Pembayaran Non Tunai MEKANISME – TU
  • 129. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAN DAERAH a. menutupi defisit anggaran; b. mendanai kewajiban Pemerintah Daerah yang belum tersedia anggarannya; c. membayar bunga dan pokok Utang dan/atau obligasi Daerah yang melampaui anggaran yang tersedia mendahului perubahan APBD; d. melunasi kewajiban bunga dan pokok Utang; e. mendanai kenaikan gaji dan tunjangan Pegawai ASN akibat adanya kebijakan Pemerintah; f. mendanai Program dan Kegiatan yang belum tersedia anggarannya; dan/atau g. mendanai Kegiatan yang capaian Sasaran Kinerjanya ditingkatkan dari yang telah ditetapkan dalam DPA SKPD tahun anggaran berjalan, yang dapat diselesaikan sampai dengan batas akhir penyelesaian pembayaran dalam tahun anggaran berjalan. Keadaan yang menyebabkan SiLPA (1) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah dilakukan berdasarkan rencana penggunaan Dana Cadangan sesuai peruntukannya. (2) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah jumlah Dana Cadangan yang ditetapkan berdasarkan Perda tentang pembentukan Dana Cadangan yang bersangkutan mencukupi (3) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling tinggi sejumlah pagu Dana Cadangan yang akan digunakan sesuai peruntukannya pada tahun anggaran berkenaan sesuai dengan yang ditetapkan dengan Perda tentang pembentukan Dana Cadangan. (4) Pemindahbukuan dari rekening Dana Cadangan ke Rekening Kas Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan surat perintah pemindahbukuan oleh Kuasa BUD atas persetujuan PPKD. DANA CADANGAN
  • 130.
  • 131. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SKPD (ENTITAS AKUNTANSI) Laporan Pelaksanaan Anggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Keuangan/Finansial 2. Neraca 3. Laporan Operasional (LO) 4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
  • 132. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN PEMDA (ENTITAS PELAPORAN) Laporan Pelaksanaan Anggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) Laporan Keuangan/Finansial 3. Neraca 4. Laporan Arus Kas (LAK) 5. Laporan Operasional (LO) 6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
  • 133. Laporan Keuangan Bulanan dan Semesteran Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan Menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang keuangan Pasal 193 PP 12 Tahun 2019 PPKD
  • 134. DPRD Dibahas bersama DPRD & Pemda paling lama 1 bulan Penyampaian RAPERDA APBD & RANPERGUB PENJABARAN APBD (3 hari) Membuat RANPERGUB (7 hari) Pengesahan MDN (15 Hari) Hasil Evaluasi Sesuai dgn UU Tdk Disempurnakan Gubernur menetapkan PER-GUB Setuju RAPERDA Pelak&PertJB APBD RAPERGUB PENJABARAN APBD Gubernur menetapkan PERDA & PER-GUB Penyempurnaan (7 Hari) Melewati Batas waktu Evaluasi MDN (15 hari) Tidak Setuju Tdk Sesuai Dgn UU MDN Usul Ke MENKEU Untuk Penundaan Dan/Atau Pemotongan Dana Transfer Umum PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD PROVINSI DAN PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD = Substansi Baru
  • 135. 135 UPAYA : PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH : TERTIB, TAAT, EFEKTIF, EFISIEN, EKONOMIS, TRANSPARAN, DAN BERTANGGUNGJAWAB. PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH (LPKD) TEPAT WAKTU DAN MENGIKUTI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)
  • 137. •Dasar Hukum dan Lingkup Pengawasan 137
  • 138. 138 DASAR HUKUM  UUD NRI 1945  UU 25/2004: SPPN  UU No. 23/2014: Pemerintahan Daerah  UU No. 15 /2004: Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.  PP No. 58/2005: Pengelolaan Keuangan Daerah  PP No. 79/2005: Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemda.  PP No. 3/2007: LPPD, LKPj, IPPD  PP No. 7/2008: Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan  Permendagri No.13 Th.2010 ttg Pelaksanaan Fungsi pengawasan DPRD thd TLHP BPK
  • 139. Lingkup Pengawasan DPRD • Pelaksanaan Perda dan Perkada ; • Pelaksanaan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. • Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK RI. (UU 23/2014 Pasal 100 dan 153) 139
  • 140. FUNGSI PENGAWASAN DPRD PP 79 TAHUN 2005 DPRD melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pengawasan DPRD bersifat kebijakan, dan tidak bersifat teknis. 140
  • 141. Lingkup dan Langkah Kerja Pengawasan oleh DPRD Lingkup Pengawasan DPRD Langkah Kerja Pengawasan Pelaksanaan Perda dan Perkada 1. Tentukan Perda dan Perkada yang akan diawasi 2. Pahami isinya dan buat daftar materi pengawasan 3. Bandingkan dengan fakta/data/info/realita 4. Rumuskan rekomendasi 5. Awasi tindak lanjut atas rekomendasi tsb Pelaksanaan Peraturan Perundang- undangaan (PUU) Lain Terkait Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 1. Tentukan PUU yang akan diawasi 2. Pahami isinya dan buat daftar materi pengawasan 3. Bandingkan dengan fakta/data/info/realita 4. Rumuskan rekomendasi 5. Awasi tindak lanjut atas rekomendasi tsb Pelaksanaan TLHP BPK 1. Inventarisasi rekomendasi & saran dlm LHP BPK 2. Lihat dan cermati langkah kerja yang akan dilakukan oleh Pemda melalui Wakil KDh 3. Cek hasil tinjut oleh Pemda atas LHP BPK Dapat meminta penjelasan ke BPK Dapat meminta BPK unt pemeriksaan lanjutan 141
  • 142. Elaborasi langkah pengawasan lingkup 1 1. Berapa jumlah Perda yang saat ini berlaku dikota/kabupaten kita ? Inventarisir perda dan perkada. 2. Berapa jumlah Perda yang sudah dievaluasi pelaksanaannya? 3. Sudahkah Bapak/Ibu membuat mapping permasalahan dalam implementasi perda2 tsb ? 4. Apa tindak lanjut dari hasil pengawasan tersebut? 5. Adakah laporan hasil pengawasan perda2 tsb ? 6. Inventarisir berbagai peraturan perundang-undangan terkait pemerintahan daerah. 7. Tentukan skala prioriotas terkait point 6 yg akan diawasi. 8. Tentukan metode pengawasannya. 9. Lakukan pengawasan dokumen poin 6 10. Susun laporan, rekomendasi, komunikasikan dengan KDh 11. Susun rencana tindak bersama dg KDh unt tinjut perbaikan.
  • 143. 1. Lihat struktur isi RPJMD 2. Lihat rumusan visi, misi, tujuan, saran, program (Bab V) 3. Lihat rumusan program dan anggaran prioritas (Bab VIII) 4. Cermati RKPD, apakah sesuai isi tabel Bab VIII RPJMD 5. Cermati KUA, PPAS, sesuaikah dg RKPD ? 6. Cermati isi Bab Indikator Kinerja Daerah (Bab IX) 7. Amati capaian indikator kinerja daerah untuk pertahun anggaran dan dalam lima tahun anggaran. 8. Tuangkan hasil pengamatan, penilaian, evaluasi dalam catatan rekomendasi atas LKPJ akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan. 9. dst Contoh: Langkah Kerja Rinci untuk Pengawasan Perda dan Perkada oleh RPJMD 143
  • 144. • Sistematika penulisan RPJMD, paling sedikit mencakup: 1. Pendahuluan; 2. Gambaran umum kondisi daerah; 3. Gambaran pengelolaan keuda & kerangka pendanaan; 4. Analisis isu-isu strategis; 5. Visi, misi, tujuan dan sasaran; 6. Strategi dan arah kebijakan; 7. Kebijakan umum dan program bangda; 8. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan; 9. Penetapan indikator kinerja daerah; dan 10. Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan. 1 4 4
  • 145. 145 PENGAWASAN MASYARAKAT D P R D A P F* - LSM (Watch) - KELOMPOK - PERORANGAN -DENGAR PENDAPAT - PANSUS / PANJA - KUNJUNGAN KERJA Eksternal (BPK) Internal (APIP): -Itjen Kementerian -BPKP -Unit pengawasan LPNK - Inspektorat Prov -Inspektorat Kab/Kota Pelaku Pengawasan * APF: Aparat Pengawas Fungsional
  • 146. DOMAIN TUGAS APIP (PP 79/2005) INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDAGRI INSPEKTORAT KABUPATEN / KOTA INSPEKTORAT PROVINSI UNIT PENGAWASAN LPNK INSPEKTORAT JENDERAL KEM. TEKNIS Dekonsentrasi & Tugas Pembantuan PHLN Pelaks. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai Fungsi & Kewenangannya Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota Pelaks. Urusan Pemerintahan di Daerah Kabupaten/ Kota Pelaks. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Pelaks. Urusan Pemerintahan Desa Pelaks. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota Pelaks. Urusan Pemerintahan di Daerah Provinsi Pelaks. Urusan Pemerintahan di Daerah Kabupaten /Kota Dekonsentrasi & Tugas Pembantuan PHLN Pelaks. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai Fungsi & Kewenangannya Dekonsentrasi & Tugas Pembantuan PHLN Pelaks. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai Fungsi & Kewenangannya
  • 147. 147 Tugas Inspektorat Prov/Kab/Kota PP 79/2005: BINWAS Pengawasan terhadap: 1. Pelaks urusan pemerintahan di Prov/Kab/Kota 2. Pelaks pembinaan penyelenggaraan pemdes 3. Pelaks urusan pemdes 4. Pelaks TP dan PHLN (delegasi Dept/LPNK) 5. Pengusutan atas laporan pengaduan masyarakat PP 8/2006: ttg Pelaporan Kinerja & Keuangan Instansi Pemerintah Melakukan reviu atas laporan Keuangan dan kinerja Pemda Sebelum disampaikan kepada BPK PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuda Pengendalian Internal atas Pengelolaan Keuangan daerah PP 60/2008: ttg SPIP Melakukan pengawasan thd seluruh kegiatan dlm rangka tupoksi SKPD yg didanai dari APBD Prov (unt Itprov) dan APBD Kab/Kota (unt Itkab/kota)
  • 148. 1. Pastikan bahwa RPJMD sebagai jabaran dari RPJPD. Kesinambungan visi, misi, kebijakan, program, kegiatan. 2. Memastikan bahwa Visi Daerah dalam RPJMD sebagai jabaran dari janji-janji kampanye Pilkada, dapat diwujudkan. Perjelas indikator capaiannya. 3. Indikator capaian visi, program dan kegiatan dirumuskan sejak awal merumuskan RPJMD, bukan di “tengah jalan”. PENGAWASAN PREVENTIF OLEH DPRD DALAM PENYUSUNAN RPJMD dan RKPD 148
  • 149. 1. Memastikan bahwa APBD digunakan untuk membiayai urusan pemerintahan yang secara nyata menjadi kewenangan daerah. 2. Prioritas: 1) Urusan Wajib terkait pelayanan dasar; 2) Sesuai Bab VIII RPJMD; 3) Sesuai prioritas nasional (nawacita). 3. Setelah langkah 2 tsb, barulah befikir bansos dan hibah. 4. Memastikan bahwa SKPD memahami domain tugas masing-masing, untuk diusulkan dalam rencana kerja dan anggaran SKPD. Cek Renstra SKPD dan Bab VIII dan IX RPJMD. 5. Memastikan bahwa tidak terjadi duplikasi anggaran atau pembiayan ganda (double costing). Lihat Lampiran UU 23 Tahun 2014 PENGAWASAN PREVENTIF OLEH DPRD DALAM PENYUSUNAN APBD 149
  • 150. AZAS PEMERINTAHAN • Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. • Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum. • Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah Prov kepada Daerah Kab/Kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.
  • 151. PLANNING IMPLEMENTING REPORTING CONTROLLING PROSES MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH EKSEKUTIF APF, DPRD, PUBLIK KEUANGAN DAERAH AUDIT : BPK-RI 151
  • 152. 152 PENGERTIAN KINERJA PRESTASI KERJA = KINERJA Keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran, dengan kuantitas dan kualitas terukur
  • 153. 153 PENGERTIAN KINERJA Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan visi dan misi. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa
  • 154. Hirarkhi Kinerja • Input: Biaya, Waktu, Tenaga, Kebijakan Masukan • Output • Outcome Hasil • Benefit • Impact (Capaian Visi di RPJP, RPJMD) Manfaat 154
  • 155. Mekanisme Pengawasan Selama Ini Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD selama ini pada dasarnya dilakukan melalui beberapa mekanisme yaitu: 1. Rapat kerja komisi dengan pemerintah 2. Kegiatan kunjungan kerja 3. Rapat dengar pendapat umum (public hearing) 4. Pengaduan
  • 156. Kondisi dan Fungsi Pengawasan Saat Ini Pengawasan lebih dominan sebagai Sarana Politik Pengawasan Belum Memberikan Kontribusi yang Optimal Pada Pengelolaan Pemerintahan Daerah Pengelolaan Pengawasan Belum Efektif Tersumbatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan
  • 157.  Pengawasan telah diterjemahkan sebagai sarana mencari kesalahan dan kelemahan  Pengawasan dilakukan cenderung untuk menjatuhkan lawan politik atau kepala daerah yang sedang berkuasa.,  Pengawasan dilakukan untuk mencari imbal jasa, keuntungan pribadi dan golongan, (kasus money politics) Pengawasan Sebagai Sarana Politik.
  • 158.  Paradigma pengawasan politik telah mengakibatkan fungsi pengawasan yang sesungguhnya terabaikan, sehingga hasil pengawasan kurang memberikan manfaat bagi pengelolaan pemerintahan daerah.  Pengawasan yang dilakukan, belum memberikan umpan balik (feed back) yang substansial bagi pengelolaan pemerintahan daerah  Pengawasan belum mampu untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan melakukan koreksi perbaikan Pengawasan Belum Memberikan Kontribusi yang Optimal
  • 159.  Pengawasan dilaksanakan selama ini terkesan sporadis dan reaktif, tanpa program  Pengawasan lebih banyak terfokus dan ”terjebak” pada aktivitas pemeriksaan yang berupa kunjungan kerja  Akibatnya, permasalahan masyarakat tak terselesaikan dan sering tak muncul jalan keluar menuju perbaikan yang diharapkan oleh masyarakat. Pengelolaan Pengawasan Belum Efektif.
  • 160. TUGAS BPK BERKAITAN DG DPRD BPK Dasar Hukum: 1. UU No.15/2004: Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 2. UU No. 15/2006: BPK Ruang Lingkup: 1. Pemeriksaan Keuangan (laporan keuangan) 2. Pemeriksaan Kinerja (kinerja pengelolaan keu) 3. Pemeriksaan dg tujuan tertentu (di luar 1 dan 2) Output: 1. Opini 2. Temuan, Kesimpulan, Rekomendasi 3. Kesimpulan DPR DPD DPRD 160
  • 161. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPK Oleh DPRD UUD 1945 Pasal 23 E •Hasil Pemeriksaan Keuangan Negara (termasuk keuangan daerah) oleh Badan Pemeriksa Keuangan diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD sesuai dengan kewenangannya. •Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan (DPRD) dan/atau badan sesuai dengan Undang Undang. 161
  • 162. LHP BPK dan Fungsi Perngawasan DPRD Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK ditujukan kepada: • DPRD/DPD/DPR, bersifat terbuka untuk umum, dicantumkan dalam situs BPK (www.bpk.go.id) • Pemerintah 162
  • 163. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK oleh DPRD (Pasal 21 UU 15/2004) •Lembaga Perwakilan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan melakukan pembahasan sesuai dengan kewenangannya. •DPRD/DPR meminta penjelasan kepada BPK dalam rangka menindaklanjuti hasil pemeriksaan. •DPRD/DPR dapat meminta BPK untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. 163
  • 164. LK SKPD Kompilasi LKPD Reviu Persetujuan LKPD PTD LKPD PTD PTJ Audit LKPD Audited SKPD SKPKD INSPEKT KDH BPK LK SKPD DPRD Situs BPK Umum LSM Posisi DPRD dalam Audit LKPD 164
  • 165. Memahami Opini BPK atas LKPD Unqualified Opinion (Wajar Tanpa Pengecualian) Qualified Opinion (Wajar Dg Pengecualian) Adverse Opinion (Tdk Wajar) Disclaimer (Tdk Memberi Pendapat) LK telah menyajikan secara wajar, Posisi keuangan (neraca), hasil usaha atau LRA, LAK sesuai SAP bebas dari keraguan dan ketidakjujuran LK telah menyajikan info keuangan secara wajar, tetapi ada bbrp unsur yg dikecualikan, namun pengecualian tersebut tdk mempengaruhi kewajaran LK secara keseluruhan. LK tdk menyajikan secara wajar atas: posisi keuangan (neraca), LRA, Laporan Arus Kas, sesuai dengan SAP. Pemeriksa tdk dapat memberi pendapat atas LK, karena ada pembatasan lingkup pemeriksaan atau ada tekanan kepada pemeriksa, 165
  • 166. Beberapa masalah LKPD • Pencatatan aset tidak akurat • Pertanggungjawaban dan pencatanan Dekon dan TP tidak tertib, termasuk: ► Status aset dan implikasinya ► Pelaporan realisasi • SPI yang tidak diterapkan dengan baik • Pemahaman SAP yang masih lemah 166
  • 167. TLHP BPK (Permendagri 13/2010) • Untuk LKPD yang mendapatkan opini ”wajar dengan pengecualian”, ”tidak wajar” atau ”disclaimer”, maka DPRD dapat meminta BPK untuk memberikan penjelasan. • DPRD dapat mengadakan rapat kerja bersama pemerintah daerah untuk mengkorfirmasikan hasil pemeriksaan BPK. • DPRD dapat mendorong pemerintah daerah untuk menyusun rencana tindak (action plan) dalam rangka mengubah opini LKPD dari ”tidak wajar” atau ”disclaimer” menjadi ”wajar tanpa pengecualian”, atau paling tidak menjadi ”wajar dengan pengecualian” • DPRD mengawasi pelaksanaan rencana tindak tersebut. • DPRD mendorong BPK untuk mencantumkan hasil TLHP BPK dalam situs BPK (www.bpk.go.id) 167
  • 168. TLHP BPK (PERMENDAGRI 13/2010) LHP BPK Pembahasan Panitia Kerja* DPRD Penjelasan BPK Paripurna Pemeriksaan Lanjutan Konfirmasi ? - Satker KDh Laporan TL + Action Plan TL Tim TL * Untuk : WDP, TW, Disc LHP Tujuan ttt
  • 169. Apa yang harus dilakukan DPRD ? • Lakukan pengawasan kebijakan. Untuk pengawasan teknis, gunakan aparat pengawas fungsional . • Jalin kemitraan dengan lembaga2 pengawasan, masyarakat dan perguruan tinggi. • Perkuat posisi tenaga ahli DPRD untuk memberikan data dan informasi akurat unt kepentingan pengawasan DPRD. 169
  • 170. 170