SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya pengamatan ini adalah untuk mengetahui perubahan yang
dialami air teh dan untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam air teh basi.
II. DASAR TEORI
MIKROBA di dalam TEH BASI
Pasti kalian pernah atau bahkan hobbi minum teh di pagi hari, selain enak untuk di nikmatin
juga dapat untuk menyuburkan rambut. Di dalam air teh basi, ternyata kaya akan kandungan
vitamin C yaitu 508 kali lipat dari pada jeruk lemon yang sangat bermanfaat untuk kesehatan
kulit. Air teh basi memang tidak boleh, karena zat-zat dalam teh sudah teroksidasi mikroba yang
merupakan racun bagi tubuh.
Mikroba apa yang terkandung dalam air teh basi ???
“Salmonella”
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Kelas: Gamma Proteobakteria
Ordo: Enterobakteriales
Famili: Enterobakteriakceae
Genus: Salmonella
Salmonella, sp adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat
yang menyebabkan tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne.[1] Spesies-spesies Salmonella
dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.[2] Salmonella dinamai dari Daniel
Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang
terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885
pada tubuh babi (Alimuddin, 2005).
Salmonella digolongkan ke dalam bakteri gram negatif sebab Salmonella adalah jenis
bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram.
Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol,
sementara gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna penimbal ditambahkan
setelah metal ungu, yang membuat semua gram negative menjadi berwarna merah/merah muda.
Pengujian ini berfungsi mengelompokkan kedua jenis bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur
dinding sel mereka. Banyak species bakteri gram negative bersifat patogen ( penyebab penyakit)
yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini berkaitan dengan
komponen tertentu pada dinding sel gram negative terutama lapisan lipopolisakarida atau dikenal
sebagai endotoksin (Hadioetomo, 1990).
Lalu apa saja nutrisi yang di perlukan mikroba tersebut ..
Nutrisi untuk bakteri diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga
diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri, yaitu :
A. Energi
Semua bakteri memerlukan anergi untuk hidupnya. Energi tersebut dapat berasal dari
cahaya matahari atau karbon. Berdasarkan sumber energi tersebut, bakteri dikelompokkan
menjadi bakteri autrotof, heterotrof, fotoautrotof, dan kemoautrotof. Bakteri autrotof adalah
bakteri yang memperoleh karbon dai CO, sedangkan heterotrof adalah bakteri yang memperoleh
karbon dari senyawa karbon organik
B. Kebutuhan nitrogen
untuk bakteri Beberapa tipe bakteri menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang
lain memerlukan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrogen organik
C. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor
untuk bakteri berasal dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai fosfat
yaitu garam-garam fosfat.
D. Kebutuhan beberapa unsur
logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, dan kobalt
untuk pertumbuhannya yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil dalam ppm (parts per
millon=persejuta).
E. Kebutuhan vitamin
Beberapa bakteri mampu memnuhi kabutuhan vitaminnya dari senyawa-senyawa lain di
dalam medium.
F. Kebutuhan air
untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya.
Bagaimana Media Perantara atau Media Pertumbuhan dari Salmonella ..
1. Media Perantara Bakteri Salmonella
Jenis organisme Salmonella yang sehubungan dengan suplai bahan pangan manusia
banyak ditemukan pada sapi, domba, babi dan ayam. Peternakan secara intensif untuk hewan
ternak dan burung merupakan penyebab bertambah meningkatnya kejadian akibat Salmonella
dari sumber-sumber tersebut. Kejadian yang terjadi pada peternakan ternak besar atau ayam di
negara-negara maju dapat berkisar antara 0-50% ternak atau ayam tertular Salmonella dari
padang rumput yang tercemar oleh kotoran yang tertular oleh Salmonella atau tepung ikan,
tepung daging, atau tepung tulang yang tercemar. Selama perjalanan kerumah potong hewan,
ternak-ternak (ayam-ayam) ditempatkan secara berdesak-desakan dan mengalami tekanan,
sehingga mengakibatkan penyebaran mikroorgnisme lebih luas diantara ternak-ternak tersebut.
Demikian juga selama penyembelihan dan kemudian pemotongan karkas terjadi pencemaran
silang (cross – contamination) dari karkas yang tercemar ke karkas yang masih bersih melalui
pisau, alat - alat lainnya dan air pencucian, sehingga keadaan karkas yang tercemar oleh
Salmonella lebih banyak sesudah proses penyembelihan daripada sebelumnya.
Tingkat pencemaran karkas, yaitu jumlah sel/karkas, umumnya rendah – jumlahnya yang
ada tidak cukup sebagai satu dosis infeksi yang biasanya sekitar 105–106 sel. Walaupun
demikian, pencemaran dalam jumlah yang rendah ini tetap memberikan bahaya yang cukup
besar bagi kesehatan masyarakat, karena pemasakan yang kurang sempurna dari produk tersebut,
kemudian akan mengakibatkan perkembangan sel sel Salmonella sampai pada tingkat dapat
menjangkit penyakit pada pengelolaan yang salah. Selanjutnya, produk yang tercemar ini dibawa
ke dapur sebagai bahan baku dan ini akan menjadi sumber kontaminasi silang pada permukaan –
permukaan bahan – bahan, alat– alat masak yang kemudian dapat mencemari bahan pangan
lainnya.
Pembawa utama mikroorganisme kelompok Salmonella ini adalah manusia. Organisme-
organisme kelompok ini dikeluarkan ke dalam alam sekeliling melalui kotoran (faeces) dimana
bahan pangan dan air akan tercemar olehnya. Rantai penularannya adalah : manusia - bahan
pangan (air) - manusia. Bakteri-bakteri ini sangat infektif, yaitu hanya dengan sejumlah kurang
dari 100 sel cukup untuk menimbulkan penyakit.Oleh karena dosis infeksinya cukup rendah,
maka umumnya tidak diperlukan perkembangbiakan sel dalam bahan pangan untuk menjadi
berbahaya, walaupun perkembangbiakan dapat terjadi.
2. Media Pertumbuhan Bakteri Salmonella
Untuk menumbuhkan Salmonella dapat digunakan berbagai macam media, salah satunya
adalah media Hektoen Enteric Agar (HEA). Media lain yang dapat digunakan adalah SS agar,
bismuth sulfite agar, brilliant green agar, dan xylose-lisine-deoxycholate (XLD) agar. HEA
merupakan media selektif-diferensial. Media ini tergolong selektif karena terdiri dari bile salt
yang berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan beberapa gram negatif,
sehingga diharapkan bakteri yang tumbuh hanya Salmonella. Media ini digolongkan menjadi
media diferensial karena dapat membedakan bakteri Salmonella dengan bakteri lainnya dengan
cara memberikan tiga jenis karbohidrat pada media, yaitu laktosa, glukosa, dan salisin, dengan
komposisi laktosa yang paling tinggi. Salmonella tidak dapat memfermentasi laktosa, sehingga
asam yang dihasilkan hanya sedikit karena hanya berasal dari fermentasi glukosa saja. Hal ini
menyebabkan koloni Salmonella akan berwarna hijau-kebiruan karena asam yang dihasilkannya
bereaksi dengan indikator yang ada pada media HEA, yaitu fuksin asam dan bromtimol blue.
Pada BGA (Brilliant Green Agar) koloni dari tidak berwarna merah, dan transparan hingga keruh
dengan lingkaran merah muda hingga merah. Biakan diduga salmonela positif jika ada TSIA
terlihat warna merah pada permukaan agar, warna kuning pada dasar tabung dengan satu atau
tanpa pembentukan H2S. Pada media xylose-lisine-deoxycholate (XLD) bakteri Salmonella akan
membentuk warna merah dengan atau tanpa pusat berwarna hitam. Pada media bismuth sulfite
agar bakteri Salmonella membentuk warna hitam atau hijau.
Apa peranan bakteri salmonella tersebut ..
Di dalam benak kalian mungkin selalu terbayang bahwa organisme prokariotik merupakan
suatu makhluk hidup amat kecil yang menyebabkan bermacam-macam penyakit. Perkiraan
kalian tersebut tidaklah salah, tetapi tidak 100% benar. Memang organisme prokariotik, terutama
bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Akan tetapi, tidak semua
jenis bakteri menyebabkan penyakit. Bahkan lebih dari 90% jenis bakteri tidak berbahaya dan
justru bermanfaat bagi manusia. Bakteri digunakan dalam industri dengan berbagai tujuan yang
bervariasi. Selain dalam bidang industri, bakteri juga berperan dalam pembusukan sampah. Coba
kalian bayangkan yang akan terjadi jika di bumi ini tidak ada bakteri. Tentu bumi ini akan penuh
dengan sampah, yang terserak di mana-mana. Ini menunjukkan bahwa bakteri memiliki peran
ekologis yang sangat penting.
Salmonella juga bisa menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), sebab invasi
bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan
makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian.
Setelah di bahas mengenai bakteri, lalu apa manfaat untuk kehidupan sehari-hari ?
Ada beberapa macam manfaat teh basi yaitu :
1. Untuk menyuburkan rambut. Rambut rontok dan kusam karena sering dicatok
menyebabkan rambut tidak lagi subur dan menarik, untuk mengatasinya dengan keramas
setiap hari menggunakan air teh basi akan mengembalikan rambut menjadi berkilau dan
tidak mudah rontok.
2. Membersihkan kulit muka yang berminyak. Yang dimanfaatkan adalah ampas dari air teh
yaitu daun tehnya. Daun teh basi ini berfungsi sebagai scrup yang membrsihkan kulit
muka, mengangkat sel-sel kulit yang sudah mati, menghilangkan jerawat, menghilangkan
flek-flek hitam, dan dapat mempertahankan elastisitas kulit sehingga kulit muka tetap
cantik dan tidaak mudah keriput.
3. Mengatasi mata yang "blur" yaitu pandangan kabur karena terlalu lama di depan monitor
(komputer, TV, Gim dll). Caranya wajah dicelupkan ke dalam air teh basi sambil
membuka mata lebar-lebar supaya mata terbasuh oleh iar teh tersebut. Dengan cara ini,
pandangan mata akan menjadi lebih jelas lagi.
Selain untuk bahan alami kecantikan ternyata air teh basi juga dapat mempengaruhi
kesuburan tanaman ...
Air sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengaruh air
sangatlah penting karena air merupakan faktor yang terpenting bagi tanaman. Jika tanaman
diberi air,namun air tersebut mengandung bahan berbahaya di dalamnya, maka tanaman tersebut
akan mati. Jadi kita harus mengetahui air apa saja yang berguna bagi tanaman tersebut. Dalam
kehidupan kita sehari-hari kita pasti memerlukan tanaman terutama untuk mendapatkan oksigen
yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman pada siang hari.untuk melakukan fotosintesis
tersebut, tanaman pasti membutuhkan zat-zat atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya fotosintesis. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal
(michigan, 1948).
Air teh basi mengandung karbohidrat, vitamin A, vitamin C, fosfor, besi, tembaga,
magnesium, tannin acid, mangan dan kafein. Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi
seperti di atas membuat air teh basi ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang
pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa
harus diolah lagi. Selain itu air teh basi juga bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika air teh
basi ini dijadikan sebagi kompos. Air teh basi mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk
tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh air teh basi ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak
pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk
dikonsumsi oleh manusia (kusnadi, 2003).
unsur nutrisi yang terdapat dalam teh basi ..
Unsur nutrisi Konsentrasi
 Kalori (mg) 132
 Lemak (mg) 0,79
 Air (gr) 7,6
 Protein (mg) 19,59
 Karbohidrat (mg) 67,89
 Vitamin A (SI) 2095
 Vitamin B (mg) 0,01
 Vitamin C (mg) 300
 Fosfor (mg) 265
 Besi (mg) 11,8
 Karbon Organik Belum diketahui secara pasti Tembaga (%) 20
 Magnesium (%) 10
 Kalium (%) 13
 Kalsium (mg) 717
 Polyphenol 10-25
 methylxanthines Sedikt Asam amino Sedikit Tannin acid (%) 9-20
 Selenium (ppm%) 1-1,8
 Mangan (μg/ml) 300-600
 Kafein (mg%) 45-50
Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi seperti di atas membuat air teh basi ini
mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah
rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.
Selain itu air teh basi juga bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika air teh basi ini
dijadikan sebagi kompos. Air teh basi mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah.
Mikroba yang dihasilkan oleh air teh basi ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada
tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi
oleh manusia.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kontaminasi Salmonella yang sangat efektif
untuk meminimalisir resiko terkena infeksi dari Salmonella antara lain:
1. Bahan pangan mentah harus disimpan di freezer
2. Menjaga kebersihan peralatan makan
3. Selalu mencuci tangan, semua mangkok dan peralatan masak serta peralatan makan yang
mengalami kontak permukaan setelah memroses atau menangani bahan pangan mentah
4. Waktu penyimpanan bahan pangan dalam suhu ruang selama dikonsumsi harus dibatasi
yaitu jangan lebih dari 2 jam dan makanan yang tersimpan di suhu ruang selama lebih
dari 2 jam sebaiknya dibuang (hindari memilih metode prasmanan saat mengkonsumsi
makanan sebab makanan diletakakkan dan tersedia sepanjang waktu di luar pada suhu
ruang sehingga rentan terkontaminasi)
5. Setelah kontak dengan kotoran (feces) hewan, tangan harus dicuci dengan air hangat dan
sabun
6. Dan pastinya selalu menjaga kesehatan tubuh dengan makanan dan gizi seimbang,
istirahat yang cukup, olahraga.
Sejumlah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperi kelompok Salmonella dapat
ditularkan dari individu ke individu lainnya melalui makanan.Oleh karena penanganan bahan
pangan perlu dilakukan sebaik mungkin terutama dalam hal sanitasi dari semua pihak yang
terlibat dalam bahan pangan. Penanganan bahan pangan yang baik dapat mencegah infeksi
bakteri, antara lain:
1. Jangan mencicipi makanan menggunakan jari tangan, gunakan sendok dan usai mencicipi
sendok tersebut langsung dicuci dengan air hangat
2. Bahan pangan yang tidak dikemas, jangan langsung diletakkan pada rak refrigerator
(kulkas)
3. Simpan bahan pangan mentah di bagian bawah rak kulkas, dan sebaiknya dipisahkan dari
bahan pangan yang sudah masak atau matang
4. Gunakan penyimpanan, preparasi dan area peletakkan yang masing-masing terpisah
antara bahan pangan mentah dengan bahan pangan yang sudah dimasak. Miliki peralatan
masak yang berbeda seperti papan pemotongan (talenan) untuk bahan pangan mentah dan
yang sudah dimasak
5. Bahan-bahan yang didinginkan (dalam refrigerator) harus disebar dan mendapatkan
sirkulasi udara yang cukup dan pendinginan yang cepat walaupun dalam periode puncak
6. Lakukan thawing pada bahan pangan beku pada refrigerator atau di bawah air dingin
yang mengalir
7. Jaga suhu makanan yang hangat agar di atas 60 derajat C dan makanan dingin di bawah
50C.
8. Makanan yang baru selesai dimasak dan masih panas, harus segera didinginkan sejenak
terlebih dahulu.Untuk mencegah spora pada bakteri menjadi aktif, sebab spora suka
hidup pada suhu yang ekstrem.
9. Jangan gunakan peralatan yang sama untuk bahan pangan mentah dan yang sudah
dimasak atau unggas
10. Cuci sebaik-baiknya peralatan makan dan masak dengan air yang sangat panas dan
deterjen
11. Besihkan dapur hingga sedetail-sedetailnya
12. Hindari penggunaan talenan berbahan kayu
13. Pelihara standar higienis yang tinggi pada tiap individu. Hindari kontak dengan bahan
pangan menggunakan jari tangan, namun gunakan sarung tangan atau penjepit makanan
(tongs)
Untuk pencegahan dan pengobatan akibat infeksi Salmonella secara khusus, dapat
dilakukan tindakan-tindakan berikut:
1. Penggunaan antibiotic secara umum, contohnya ciprofloxacin
2. Menyediakan vaksin untuk infeksi Salmonella
3. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat umum, terutama di Negara-negara
berkembang, mengenai identifikasi atas semua pembawa atau media penularan, serta
sumber kontaminasi dari ketersediaan air
4. Hindari makanan dan minuman yang berisiko terkontaminasi bakteri
5. Masak dan bersihkan makanan sebaik-baiknya, hindari bahan pangan mentah terutama
buah dan sayuran.
6. Selalu gunakan air dan sabun dalam mencuci tangan.
BAB II
PENGAMATAN
 ALAT DAN BAHAN
 Satu bungkus teh
 Gelas Plastik yang Transparan
 Air secukupnya
 PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Masukkan satu bungkus teh ke dalam gelas plastik yang telah disiapkan
3. Kemudian beri air secukupnya
4. Lalu amati dan catat kondisi air tersebut setiap hari selama enam hari.
 HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil yang diperoleh pada pengamatan ini adalah sebagai berikut:
No Hari Kondisi
1 Rabu, 07-12-2016 Air teh belum mengalami perubahan baik warna ataupun bau
2 Kamis, 08-12-2016 Air teh mengalami perubahan warna, dengan warna merah pekat
Dan tidak mengalami perubahan bau.
3 Jumat, 09-12-2016 Warna teh hampir sama seperti sebelumnya tapi baunya agak
sedikit berubah.
4 Sabtu, 10-12-2016 Warnanya hampir sama seperti sebelunya, dan bau semakin
bertambah menyengat.
5 Minggu, 11-12-2016 Warna teh hampir sama seperti sebelumnya, akan tetapi mulai
timbul lumut di gelas plastik.
6 Senin, 12-12-2016 Warna teh merah pekat dengan diikuti bau yang kurang sedap,
dan ada lumut yang menempel di dinding gelas plastik.
GAMBAR HASIL PENGAMATAN
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Air teh mengalami perubahan dalam setiap harimya, baik itu perubahan warna maupun
perubahan bau.
Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Daftar Pustaka
Aneja KR, Jain Pranay, dan Aneja Raman. 2008. A Text Book of Basic and Apllied
Microbiology. New York: New York Age International.
Kusnadi, Peristiwati, dan Ammi. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi) Mikrobiologi.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Michigan. 1948. Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for Microbiological
and Clinical Laboratory Procedures. USA: Difco Laboratories.
Waluyo Iud. 2007. Mikrobiologi Umun. Malang: UMM Press.

More Related Content

What's hot

Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"Nur Djufry
 
Ciri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteri
Ciri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteriCiri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteri
Ciri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteriVinnyhayati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriFaktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriEsty Sari
 
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)iinmashar
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanBakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanEman Syukur
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanWidyalestarinurpratama
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliahhari budin
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)fitriwirnamasari
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...Fransiska Puteri
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganiswahyuniSRK
 

What's hot (20)

Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
 
Ciri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteri
Ciri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteriCiri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteri
Ciri ciri perkembangbiakan dan manfaat bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteriFaktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
 
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)
 
Monera
MoneraMonera
Monera
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanBakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
 
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahanMekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
Mekanisme ketahanan mikroorganisme terhadap proses pengolahan
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliah
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
ITP UNS SEMESTER 2 Ekologi mikroorganisme pengaruh faktor abiotik dan faktor ...
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Dasar Bakteriologi
Dasar BakteriologiDasar Bakteriologi
Dasar Bakteriologi
 
Ekologi mikroba
Ekologi mikrobaEkologi mikroba
Ekologi mikroba
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 

Viewers also liked

Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoFarhan Yuzevan
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 

Viewers also liked (7)

Analisis air widya
Analisis air widyaAnalisis air widya
Analisis air widya
 
Sulfida
SulfidaSulfida
Sulfida
 
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
 
Sosro
SosroSosro
Sosro
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Contoh swot
Contoh swotContoh swot
Contoh swot
 
Teh botol Sosro
Teh botol SosroTeh botol Sosro
Teh botol Sosro
 

Similar to Pengamatan teh

Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAnalisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAhmad Jihad Almuhdhor
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014afrays iwd
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamurafrays iwd
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfWayuOctavia
 
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermarkMaestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermarkmassonie44
 
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdfEniAngrainiSitumeang
 
Sumber Mikrobia Dan Perannya
Sumber Mikrobia Dan PerannyaSumber Mikrobia Dan Perannya
Sumber Mikrobia Dan PerannyaKlara Tri Meiyana
 
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenfantasykomp
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdfZholaVaryanMuhammad
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiDokter Tekno
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANdilaaasf
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxssuser04c576
 
47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalisMo Nas
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiSeptian Muna Barakati
 

Similar to Pengamatan teh (20)

Bakteri dalam air
Bakteri dalam airBakteri dalam air
Bakteri dalam air
 
Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteriIdentifikasi bakteri
Identifikasi bakteri
 
Bakteri 2
Bakteri 2Bakteri 2
Bakteri 2
 
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAnalisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamur
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
 
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermarkMaestro biologi bab 4 kelas x semester 1   low res - watermark
Maestro biologi bab 4 kelas x semester 1 low res - watermark
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Samonella thypi
 
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
 
Sumber Mikrobia Dan Perannya
Sumber Mikrobia Dan PerannyaSumber Mikrobia Dan Perannya
Sumber Mikrobia Dan Perannya
 
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigenKlasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Pengamatan teh

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. TUJUAN Adapun tujuan dilakukannya pengamatan ini adalah untuk mengetahui perubahan yang dialami air teh dan untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam air teh basi. II. DASAR TEORI MIKROBA di dalam TEH BASI Pasti kalian pernah atau bahkan hobbi minum teh di pagi hari, selain enak untuk di nikmatin juga dapat untuk menyuburkan rambut. Di dalam air teh basi, ternyata kaya akan kandungan vitamin C yaitu 508 kali lipat dari pada jeruk lemon yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Air teh basi memang tidak boleh, karena zat-zat dalam teh sudah teroksidasi mikroba yang merupakan racun bagi tubuh. Mikroba apa yang terkandung dalam air teh basi ??? “Salmonella” Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Bacteria Filum: Proteobacteria Kelas: Gamma Proteobakteria Ordo: Enterobakteriales Famili: Enterobakteriakceae Genus: Salmonella
  • 2. Salmonella, sp adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne.[1] Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.[2] Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi (Alimuddin, 2005). Salmonella digolongkan ke dalam bakteri gram negatif sebab Salmonella adalah jenis bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna penimbal ditambahkan setelah metal ungu, yang membuat semua gram negative menjadi berwarna merah/merah muda. Pengujian ini berfungsi mengelompokkan kedua jenis bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Banyak species bakteri gram negative bersifat patogen ( penyebab penyakit) yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram negative terutama lapisan lipopolisakarida atau dikenal sebagai endotoksin (Hadioetomo, 1990). Lalu apa saja nutrisi yang di perlukan mikroba tersebut .. Nutrisi untuk bakteri diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri, yaitu : A. Energi Semua bakteri memerlukan anergi untuk hidupnya. Energi tersebut dapat berasal dari cahaya matahari atau karbon. Berdasarkan sumber energi tersebut, bakteri dikelompokkan menjadi bakteri autrotof, heterotrof, fotoautrotof, dan kemoautrotof. Bakteri autrotof adalah bakteri yang memperoleh karbon dai CO, sedangkan heterotrof adalah bakteri yang memperoleh karbon dari senyawa karbon organik B. Kebutuhan nitrogen untuk bakteri Beberapa tipe bakteri menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang lain memerlukan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrogen organik C. Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk bakteri berasal dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai fosfat yaitu garam-garam fosfat. D. Kebutuhan beberapa unsur
  • 3. logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, dan kobalt untuk pertumbuhannya yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil dalam ppm (parts per millon=persejuta). E. Kebutuhan vitamin Beberapa bakteri mampu memnuhi kabutuhan vitaminnya dari senyawa-senyawa lain di dalam medium. F. Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya. Bagaimana Media Perantara atau Media Pertumbuhan dari Salmonella .. 1. Media Perantara Bakteri Salmonella Jenis organisme Salmonella yang sehubungan dengan suplai bahan pangan manusia banyak ditemukan pada sapi, domba, babi dan ayam. Peternakan secara intensif untuk hewan ternak dan burung merupakan penyebab bertambah meningkatnya kejadian akibat Salmonella dari sumber-sumber tersebut. Kejadian yang terjadi pada peternakan ternak besar atau ayam di negara-negara maju dapat berkisar antara 0-50% ternak atau ayam tertular Salmonella dari padang rumput yang tercemar oleh kotoran yang tertular oleh Salmonella atau tepung ikan, tepung daging, atau tepung tulang yang tercemar. Selama perjalanan kerumah potong hewan, ternak-ternak (ayam-ayam) ditempatkan secara berdesak-desakan dan mengalami tekanan, sehingga mengakibatkan penyebaran mikroorgnisme lebih luas diantara ternak-ternak tersebut. Demikian juga selama penyembelihan dan kemudian pemotongan karkas terjadi pencemaran silang (cross – contamination) dari karkas yang tercemar ke karkas yang masih bersih melalui pisau, alat - alat lainnya dan air pencucian, sehingga keadaan karkas yang tercemar oleh Salmonella lebih banyak sesudah proses penyembelihan daripada sebelumnya. Tingkat pencemaran karkas, yaitu jumlah sel/karkas, umumnya rendah – jumlahnya yang ada tidak cukup sebagai satu dosis infeksi yang biasanya sekitar 105–106 sel. Walaupun demikian, pencemaran dalam jumlah yang rendah ini tetap memberikan bahaya yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat, karena pemasakan yang kurang sempurna dari produk tersebut, kemudian akan mengakibatkan perkembangan sel sel Salmonella sampai pada tingkat dapat menjangkit penyakit pada pengelolaan yang salah. Selanjutnya, produk yang tercemar ini dibawa ke dapur sebagai bahan baku dan ini akan menjadi sumber kontaminasi silang pada permukaan – permukaan bahan – bahan, alat– alat masak yang kemudian dapat mencemari bahan pangan lainnya.
  • 4. Pembawa utama mikroorganisme kelompok Salmonella ini adalah manusia. Organisme- organisme kelompok ini dikeluarkan ke dalam alam sekeliling melalui kotoran (faeces) dimana bahan pangan dan air akan tercemar olehnya. Rantai penularannya adalah : manusia - bahan pangan (air) - manusia. Bakteri-bakteri ini sangat infektif, yaitu hanya dengan sejumlah kurang dari 100 sel cukup untuk menimbulkan penyakit.Oleh karena dosis infeksinya cukup rendah, maka umumnya tidak diperlukan perkembangbiakan sel dalam bahan pangan untuk menjadi berbahaya, walaupun perkembangbiakan dapat terjadi. 2. Media Pertumbuhan Bakteri Salmonella Untuk menumbuhkan Salmonella dapat digunakan berbagai macam media, salah satunya adalah media Hektoen Enteric Agar (HEA). Media lain yang dapat digunakan adalah SS agar, bismuth sulfite agar, brilliant green agar, dan xylose-lisine-deoxycholate (XLD) agar. HEA merupakan media selektif-diferensial. Media ini tergolong selektif karena terdiri dari bile salt yang berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan beberapa gram negatif, sehingga diharapkan bakteri yang tumbuh hanya Salmonella. Media ini digolongkan menjadi media diferensial karena dapat membedakan bakteri Salmonella dengan bakteri lainnya dengan cara memberikan tiga jenis karbohidrat pada media, yaitu laktosa, glukosa, dan salisin, dengan komposisi laktosa yang paling tinggi. Salmonella tidak dapat memfermentasi laktosa, sehingga asam yang dihasilkan hanya sedikit karena hanya berasal dari fermentasi glukosa saja. Hal ini menyebabkan koloni Salmonella akan berwarna hijau-kebiruan karena asam yang dihasilkannya bereaksi dengan indikator yang ada pada media HEA, yaitu fuksin asam dan bromtimol blue. Pada BGA (Brilliant Green Agar) koloni dari tidak berwarna merah, dan transparan hingga keruh dengan lingkaran merah muda hingga merah. Biakan diduga salmonela positif jika ada TSIA terlihat warna merah pada permukaan agar, warna kuning pada dasar tabung dengan satu atau tanpa pembentukan H2S. Pada media xylose-lisine-deoxycholate (XLD) bakteri Salmonella akan membentuk warna merah dengan atau tanpa pusat berwarna hitam. Pada media bismuth sulfite agar bakteri Salmonella membentuk warna hitam atau hijau.
  • 5. Apa peranan bakteri salmonella tersebut .. Di dalam benak kalian mungkin selalu terbayang bahwa organisme prokariotik merupakan suatu makhluk hidup amat kecil yang menyebabkan bermacam-macam penyakit. Perkiraan kalian tersebut tidaklah salah, tetapi tidak 100% benar. Memang organisme prokariotik, terutama bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Akan tetapi, tidak semua jenis bakteri menyebabkan penyakit. Bahkan lebih dari 90% jenis bakteri tidak berbahaya dan justru bermanfaat bagi manusia. Bakteri digunakan dalam industri dengan berbagai tujuan yang bervariasi. Selain dalam bidang industri, bakteri juga berperan dalam pembusukan sampah. Coba kalian bayangkan yang akan terjadi jika di bumi ini tidak ada bakteri. Tentu bumi ini akan penuh dengan sampah, yang terserak di mana-mana. Ini menunjukkan bahwa bakteri memiliki peran ekologis yang sangat penting. Salmonella juga bisa menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), sebab invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. Setelah di bahas mengenai bakteri, lalu apa manfaat untuk kehidupan sehari-hari ? Ada beberapa macam manfaat teh basi yaitu : 1. Untuk menyuburkan rambut. Rambut rontok dan kusam karena sering dicatok menyebabkan rambut tidak lagi subur dan menarik, untuk mengatasinya dengan keramas setiap hari menggunakan air teh basi akan mengembalikan rambut menjadi berkilau dan tidak mudah rontok. 2. Membersihkan kulit muka yang berminyak. Yang dimanfaatkan adalah ampas dari air teh yaitu daun tehnya. Daun teh basi ini berfungsi sebagai scrup yang membrsihkan kulit muka, mengangkat sel-sel kulit yang sudah mati, menghilangkan jerawat, menghilangkan flek-flek hitam, dan dapat mempertahankan elastisitas kulit sehingga kulit muka tetap cantik dan tidaak mudah keriput. 3. Mengatasi mata yang "blur" yaitu pandangan kabur karena terlalu lama di depan monitor (komputer, TV, Gim dll). Caranya wajah dicelupkan ke dalam air teh basi sambil membuka mata lebar-lebar supaya mata terbasuh oleh iar teh tersebut. Dengan cara ini, pandangan mata akan menjadi lebih jelas lagi.
  • 6. Selain untuk bahan alami kecantikan ternyata air teh basi juga dapat mempengaruhi kesuburan tanaman ... Air sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengaruh air sangatlah penting karena air merupakan faktor yang terpenting bagi tanaman. Jika tanaman diberi air,namun air tersebut mengandung bahan berbahaya di dalamnya, maka tanaman tersebut akan mati. Jadi kita harus mengetahui air apa saja yang berguna bagi tanaman tersebut. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita pasti memerlukan tanaman terutama untuk mendapatkan oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis tanaman pada siang hari.untuk melakukan fotosintesis tersebut, tanaman pasti membutuhkan zat-zat atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya fotosintesis. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal (michigan, 1948). Air teh basi mengandung karbohidrat, vitamin A, vitamin C, fosfor, besi, tembaga, magnesium, tannin acid, mangan dan kafein. Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi seperti di atas membuat air teh basi ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Selain itu air teh basi juga bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika air teh basi ini dijadikan sebagi kompos. Air teh basi mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh air teh basi ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia (kusnadi, 2003). unsur nutrisi yang terdapat dalam teh basi .. Unsur nutrisi Konsentrasi  Kalori (mg) 132  Lemak (mg) 0,79  Air (gr) 7,6  Protein (mg) 19,59  Karbohidrat (mg) 67,89  Vitamin A (SI) 2095  Vitamin B (mg) 0,01  Vitamin C (mg) 300  Fosfor (mg) 265  Besi (mg) 11,8  Karbon Organik Belum diketahui secara pasti Tembaga (%) 20  Magnesium (%) 10  Kalium (%) 13  Kalsium (mg) 717  Polyphenol 10-25
  • 7.  methylxanthines Sedikt Asam amino Sedikit Tannin acid (%) 9-20  Selenium (ppm%) 1-1,8  Mangan (μg/ml) 300-600  Kafein (mg%) 45-50 Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi seperti di atas membuat air teh basi ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Selain itu air teh basi juga bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika air teh basi ini dijadikan sebagi kompos. Air teh basi mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh air teh basi ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kontaminasi Salmonella yang sangat efektif untuk meminimalisir resiko terkena infeksi dari Salmonella antara lain: 1. Bahan pangan mentah harus disimpan di freezer 2. Menjaga kebersihan peralatan makan 3. Selalu mencuci tangan, semua mangkok dan peralatan masak serta peralatan makan yang mengalami kontak permukaan setelah memroses atau menangani bahan pangan mentah 4. Waktu penyimpanan bahan pangan dalam suhu ruang selama dikonsumsi harus dibatasi yaitu jangan lebih dari 2 jam dan makanan yang tersimpan di suhu ruang selama lebih dari 2 jam sebaiknya dibuang (hindari memilih metode prasmanan saat mengkonsumsi makanan sebab makanan diletakakkan dan tersedia sepanjang waktu di luar pada suhu ruang sehingga rentan terkontaminasi) 5. Setelah kontak dengan kotoran (feces) hewan, tangan harus dicuci dengan air hangat dan sabun 6. Dan pastinya selalu menjaga kesehatan tubuh dengan makanan dan gizi seimbang, istirahat yang cukup, olahraga.
  • 8. Sejumlah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperi kelompok Salmonella dapat ditularkan dari individu ke individu lainnya melalui makanan.Oleh karena penanganan bahan pangan perlu dilakukan sebaik mungkin terutama dalam hal sanitasi dari semua pihak yang terlibat dalam bahan pangan. Penanganan bahan pangan yang baik dapat mencegah infeksi bakteri, antara lain: 1. Jangan mencicipi makanan menggunakan jari tangan, gunakan sendok dan usai mencicipi sendok tersebut langsung dicuci dengan air hangat 2. Bahan pangan yang tidak dikemas, jangan langsung diletakkan pada rak refrigerator (kulkas) 3. Simpan bahan pangan mentah di bagian bawah rak kulkas, dan sebaiknya dipisahkan dari bahan pangan yang sudah masak atau matang 4. Gunakan penyimpanan, preparasi dan area peletakkan yang masing-masing terpisah antara bahan pangan mentah dengan bahan pangan yang sudah dimasak. Miliki peralatan masak yang berbeda seperti papan pemotongan (talenan) untuk bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak 5. Bahan-bahan yang didinginkan (dalam refrigerator) harus disebar dan mendapatkan sirkulasi udara yang cukup dan pendinginan yang cepat walaupun dalam periode puncak 6. Lakukan thawing pada bahan pangan beku pada refrigerator atau di bawah air dingin yang mengalir 7. Jaga suhu makanan yang hangat agar di atas 60 derajat C dan makanan dingin di bawah 50C. 8. Makanan yang baru selesai dimasak dan masih panas, harus segera didinginkan sejenak terlebih dahulu.Untuk mencegah spora pada bakteri menjadi aktif, sebab spora suka hidup pada suhu yang ekstrem. 9. Jangan gunakan peralatan yang sama untuk bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak atau unggas 10. Cuci sebaik-baiknya peralatan makan dan masak dengan air yang sangat panas dan deterjen 11. Besihkan dapur hingga sedetail-sedetailnya 12. Hindari penggunaan talenan berbahan kayu 13. Pelihara standar higienis yang tinggi pada tiap individu. Hindari kontak dengan bahan pangan menggunakan jari tangan, namun gunakan sarung tangan atau penjepit makanan (tongs)
  • 9. Untuk pencegahan dan pengobatan akibat infeksi Salmonella secara khusus, dapat dilakukan tindakan-tindakan berikut: 1. Penggunaan antibiotic secara umum, contohnya ciprofloxacin 2. Menyediakan vaksin untuk infeksi Salmonella 3. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat umum, terutama di Negara-negara berkembang, mengenai identifikasi atas semua pembawa atau media penularan, serta sumber kontaminasi dari ketersediaan air 4. Hindari makanan dan minuman yang berisiko terkontaminasi bakteri 5. Masak dan bersihkan makanan sebaik-baiknya, hindari bahan pangan mentah terutama buah dan sayuran. 6. Selalu gunakan air dan sabun dalam mencuci tangan. BAB II PENGAMATAN  ALAT DAN BAHAN  Satu bungkus teh  Gelas Plastik yang Transparan  Air secukupnya  PROSEDUR KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
  • 10. 2. Masukkan satu bungkus teh ke dalam gelas plastik yang telah disiapkan 3. Kemudian beri air secukupnya 4. Lalu amati dan catat kondisi air tersebut setiap hari selama enam hari.
  • 11.  HASIL PENGAMATAN Adapun hasil yang diperoleh pada pengamatan ini adalah sebagai berikut: No Hari Kondisi 1 Rabu, 07-12-2016 Air teh belum mengalami perubahan baik warna ataupun bau 2 Kamis, 08-12-2016 Air teh mengalami perubahan warna, dengan warna merah pekat Dan tidak mengalami perubahan bau. 3 Jumat, 09-12-2016 Warna teh hampir sama seperti sebelumnya tapi baunya agak sedikit berubah. 4 Sabtu, 10-12-2016 Warnanya hampir sama seperti sebelunya, dan bau semakin bertambah menyengat. 5 Minggu, 11-12-2016 Warna teh hampir sama seperti sebelumnya, akan tetapi mulai timbul lumut di gelas plastik. 6 Senin, 12-12-2016 Warna teh merah pekat dengan diikuti bau yang kurang sedap, dan ada lumut yang menempel di dinding gelas plastik. GAMBAR HASIL PENGAMATAN
  • 12. BAB III PENUTUP Kesimpulan Air teh mengalami perubahan dalam setiap harimya, baik itu perubahan warna maupun perubahan bau. Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Daftar Pustaka Aneja KR, Jain Pranay, dan Aneja Raman. 2008. A Text Book of Basic and Apllied Microbiology. New York: New York Age International. Kusnadi, Peristiwati, dan Ammi. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi) Mikrobiologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Michigan. 1948. Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for Microbiological and Clinical Laboratory Procedures. USA: Difco Laboratories. Waluyo Iud. 2007. Mikrobiologi Umun. Malang: UMM Press.