Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
1. BAKTERI DAN PENYAKIT YANG MENYERANG SISTEM
PERNAPASAN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………... 1
B. Tujuan Penulisan ………………………………………………………… 1
C. Manfaat …………………………………………………………………. 2
BAB II : PEMBAHASAN ………………………………………………. 3
A. Pengertian dan Struktur Bakteri …………………………………………. 3
B. Penyakit dan Gangguan Sistem Pernapasan …………………………….. 7
C. Bakteri yang Menyerang Sistem Pernapasan …………………………… 10
BAB III : PENUTUP …………………………………………………….. 12
A. Kesimpulan ……………………………………………………………… 12
B. Saran …………………………………………………………………….. 12
Daftar Pustaka
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mengenal berbagai macam penyakit yang menyerang tubuh manusia. Keberadaan
penyakit tentu sangat Mempengaruhi kesehatan dan mengganggu kegiatan menjalani hidup.
Dengan adanya penyakit, kita berusaha untuk menyembuhkan melalui berbagai cara
pengobatan, baik secara tradisional (obat herbal) maupun dengan mengkonsumsi obat-obat
kimia.
Tentunya kita juga harus menyadari bahwa setiap penyakit selalu ada penyebabnya.
Penyakit bisa disebabkan oleh benda/organisme asing yang masuk ke dalam tubuh kita tanpa
disadari karena ukurannya yang mikroskopis. Benda asing/organisme tersebut bermacam-macam.
Dalam dunia kedokteran kita mengenal benda asing yang ukurannya sangat kecil
sebagai virus dan bakteri.
Virus dan bakteri menyerang manusia melalui berbagai cara selaras dengan aktivitas
manusia itu sendiri. Banyak medium yang mengantar bakteri untuk masuk ke dalam tubuh.
Mengingat tubuh virus dan bakteri yang sangat kecil (mikroskopis), maka berbagai alat
teknologi kedokteran mulai meneliti struktur, bentuk, cara perkembangbiakannya, masa hidup
dan lain sebagainya untuk bisa menemukan letak penyebab suatu penyakit.
Salah satu bagian tubuh manusia yang sangat rentan diserang penyakit adalah pada sistem
saluran pernapasan. bakteri dan virus sangat cepat menyusup ke dalam tubuh lewat saluran
pernapasan dan dengan mudah menyerang tubuh manusia sehingga menimbulkan gangguan
bahkan kerusakan pada sistem pernapasan itu sendiri.
Pada kesempatan ini, penulis mencoba menggali dari berbagai sumber pustaka untuk
menjelaskan berbagai macam penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengenal berbagai macam
penyakit yang menyerang pada sistem pernapasan manusia, dan juga mempelajari berbagai
penyebab penyakit tersebut khususnya disebabkan oleh bakteri sehingga kita mampu
mengatasi penyakitnya dengan tepat.
3. C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari makalah ini agar kita bisa mengklasifikasi berbagai macam
penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia berdasarkan berbagai macam bakteri
yang menyebabkannya.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Struktur Bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang
tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industr i.
Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel
lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel
prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungka n
tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
mahluk hidup yang lain.
1. Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1) Organisme multiselluler
2) Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3) Umumnya tidak memiliki klorofil
4) Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5) Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6) Hidup bebas atau parasite
7) Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8) Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
2. Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri). Meliputi: dinding
sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
3. Bentuk Bakteri
5. Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
Bakteri Kokus :
a. Monokokus; yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus; yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus; yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d. Sarkina ; yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus; yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur
Bakteri Basil :
a. Monobasil; yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil; yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan
c. Streptobasil; yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai
Bakteri Spirilia :
6. a. Spiral; yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta; yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio; yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran
populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk
pertumbuhan optimum adalah :
Suhu
Derajat keasaman atau pH
Konsentrasi garam
Sumber nutrisi
Zat-zat sisa metabolism
Zat kimia
5. Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun
yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie.
Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus
casei pada pembuatan keju yoghurt.
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
7. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,
Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan
bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces
rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya
methanobacterium
Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam
bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang
disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (
penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ),
Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae
(penyebab penyakit lepra )
Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi )
Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan
tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada
tumbuhan)
B. Penyakit dan Gangguan Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting. Karena
jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama seperti sistem
organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan
yang mempengaruhi sistem itu sendiri.
1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan
8. oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah
Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok,
ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
2. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi
seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba
internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada
selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru.
3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam,
gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang
tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada
paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya
elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami
batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah
penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu,
pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru.
Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan
pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena
berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat
terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh
sehingga terjadi reaksi alergik.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya
kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
9. 8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang
adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB
Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus
terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu
karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
9. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh
Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender
sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit
infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga
disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit
lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab
yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau
pneumokokus.
10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan
oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami
kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
11. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak
dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang
menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair
(ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.
12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit
ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama
dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun. Sedangkan bakteri yang
dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus, dan
Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala
ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan
demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya).
13. Kanker Paru-Paru
10. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru
terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh
tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat
memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
14. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeks i
saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing,
muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak
disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir
(mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatka n
peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu
hewan.
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus
influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca,
serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak
serak.
17. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionel la
pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
18. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang
disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya
alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan
sitem sitokrom (enzim pernapasan
19. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada
pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang
fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan
dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai
koma), dan menurunkan kapasitas kerja otot.
C. Bakteri yang Menyerang Sistem Pernapasan
11. Jika diteliti lebih lanjut tentu kita akan tercengang karena begitu banyak bakteri yang
menyerang sistem pernapasan manusia. Berikut ini merupakan daftar bakteri penyebab
penyakit maupun peradangan pada sistem pernapasan :
1) Streptococcus beta-hemolyticus Non group A.
2) Streptococcus alpha-hemolyticus
3) Streptococcus gamma-hemolyticus
4) Neisseria meningitides
5) Branhamella catarrhalis
6) H. influenza
7) S. aureus dg coagulase neg.
8) Streptococcus pneumonia
9) Coliform bacilli
10) Streptococcus beta-hemolyticus group A & B.
11) Streptococcus pneumonia
12) H. influenza
13) Neisseria gonorrhoeae
14) Neisseria meningitides
15) Branhamella catarrhalis
16) K. pneumoniae dan Coliform bacilli lain
17) Bordetella pertussis dan bordetella parapertussis
18) Pseudomonas aeruginosa.
19) Chlamydia trachomatis
20) Legionella spp.
21) M. tuberculosis
22) Bacteroides spp
23) Fusobacterium spp.
12. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
2. Pada saluran pernapasan manusia ternyata sangat rentan terhadap penyakit,
diantaranya : faringitis, asma, influenza, ISPA, emfisema, bronchitis, SARS,
kanker paru-paru, dipteri, renitis, dan sebagainya.
3. Bakteri yang menyerang sistem pernapasan manusia antara lain diantaranya adalah
Streptococcus beta-hemolyticus Non group A, Streptococcus alpha-hemolyticus,
Streptococcus gamma-hemolyticus, Neisseria meningitides, Branhamella
catarrhalis, H. influenza, S. aureus dg coagulase neg., Streptococcus pneumonia,
Coliform bacilli, Streptococcus beta-hemolyticus group A & B, Streptococcus
pneumonia, H. influenza, Neisseria gonorrhoeae, Neisseria meningitides,
Branhamella catarrhalis, K. pneumoniae dan Coliform bacilli lain, Bordetella
pertussis dan bordetella parapertussis, Pseudomonas aeruginosa, Chlamydia
trachomatis, Legionella spp, M. tuberculosis, Bacteroides spp, Fusobacterium spp.
B. Saran
Pada bagian akhir penulisan makalah ini, kami menyarankan agar penjelasan materi
tentang penyakit terutama yang disebakan oleh bakteri untuk lebih disosialisasikan kepada
masyarakat mengingat masih banyak masyarakat kita yang belum mengerti bahkan tidak
mengerti tentang penyakit saluran pernapasan ini.
13. Daftar Pustaka
1. Kelainan dan Gangguan Sistem Pernapasan Manusia (budisma.web.id)
2. Macam-Macam penyakit sistem pernafasan manusia (debbyzalina.com)
3. Beberapa Penyakit yang Menyerang Sistem Pernapasan pada Manusia
(bimbie.com)
4. Gangguan, Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia
(layartekno.blogspot.com)
5. Macam Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernafasan Manusia (I) (ilmu-duniadanakhirat.
blogspot.com)
6. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia
(biologilma.blogspot.com)
7. Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia (anneahira.com)
8. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia (artikelbagus.com)
9. Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia (apriyaninita.wordpress.com)