SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
Konsep Dasar
Mikrobiologi dan Parasitologi
dr. Ira Cinta Lestari, M.Sc
S1 Kebidanan
STIKes Flora Medan
Pendahuluan
• Mikrobiologi , bahasa Yunani yaitu Mikros =
kecil, Bios = hidup, dan Logos = ilmu.
• Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil
(diameter kurang dari 0,1 mm) yang tak dapat
dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu
peralatan khusus.
• Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin ilmu
seperti bakteriologi, imunologi, virology,
mikologi dan parasitologi.
• Dalam Mikrobiologi kedokteran, dipelajari
mikroorganisme yang ada kaitannya dengan
penyakit (infeksi) dan dicari jalan pencegahan,
penanggulangan serta pemberantasannya.
Taksonomi &
Nomenklatur
Kriteria Identifikasi Bakteri
1. Pewarnaan Bakteri
2. Morfologi Koloni
3. Sifat-sifat Biokimia
4. Perlu tidaknya Oksigen
5. Kebutuhan Makanan (Nutrisi)
Pewarnaan Bakteri
• Zat warna yang digunakan adalah derivate
sintetik dari aniline.
• Pewarnaan bakteri merupakan suatu proses
fisika-kimiawi.
• Zat warna yang bersifat basa akan bereaksi
dengan asam nukelat sel bakteri yang
bermuatan negative sehingga bakteri dapat
diwarnai.
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan bakteri Bacillus antrachis penyebab antrax
Morfologi Koloni
• Sekumpulan sel bakteri pada perbenihan
padat akan tampak sebagai koloni.
• Untuk melihat koloni bakteri, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Ukuran diameter
b. Ada tidaknya pigmen
c. Bentuk koloni
d. Biakan pada lempeng agar
Koloni Bakteri
• Sifat-sifat koloni yang tumbuh pada permukaan medium :
• Sifat-sifat umum koloni
a. Besar kecilnya koloni
b. Bentuk koloni
c. Kenaikan permukaan koloni
d. Halus kasarnya permukaan koloni
e. Wajah permukaan koloni
f. Warna koloni
g. Kepekatan koloni
• Sifat-sifat khusus koloni
a. Sifat koloni yang tumbuh pada agar lempengan
b. Sifat koloni yang tumbuh pad agar miring
c. Sifat koloni pada tusukan dalam gelatin
Sifat-sifat Biokimia
• Di dalam proses metabolisme bakteri ada
zat-zat yang masuk, disusun, dibongkar
dan dikeluarkan sisa-sisanya.
• Untuk mengetahui hal yang dikeluarkan
oleh bakteri, maka dilakukan dengan
tabung fermentasi.
• Tabung fermentasi adalah untuk
mengetahui bahwa spesies tersebut
menghasilkan gas dan asam.
Perlu Tidaknya Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen (O2) pada
lingkungannya, maka bakteri dapat digolongkan
menjadi:
• Bakteri Aerob (bakteri yang membutuhkan O2)
▪ Aerob absolute/obligat (mutlak perlu O2)
▪ Mikroerofilik (sedikit O2)
• Bakteri Anaerob (bakteri yang kurang atau tidak
membutuhkan O2)
▪ Anaerob absolute/obligat
▪ Aerotoleran
Kebutuhan Makanan (Nutrisi)
Menurut sifat zat makanan yang diperlukan
bakteri, maka bakteri dapat digolongkan
menjadi:
• Bakteri Autotrof
▪ Fotoautotrof
▪ Kemoautotrof
• Bakteri Heterotrof
Dasar-Dasar Klasifikasi
• Di dunia terdapat >500 juta macam organisme
dengan ciri-ciri yang beraneka ragam.
• Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan
suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan
mempelajari organisme melalui suatu cara
pengklasifikasian.
• Pengklasifikasian merupakan proses
pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
• Penggolongan bakteri didasarkan atas sifat-sifat
morfologi, fisiologi dan imunologi.
• Klasifikasi bakteri yang
dipakai di Eropa dan
Amerika Serikat, sekarang
ini banyak menggunakan
sistematik yang disusun
oleh Bergey.
• “Bergey’s Manual of
Determinative
Bacteriology”
• Kongres-kongres internasional antara ilmuwan
mikrobiologi membuat ketentuan bersama
mengenai taksonomi bakteri dan metode
penamaan (nomenklatur), untuk memberi nama
suatu kelompok organisme tertentu.
• Penamaan bertujuan untuk :
1. membedakan antara satu kelompok dengan
kelompok yang lain.
2. menyusun hubungan kekerabatan antara kelompok.
3. memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok.
4. menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi.
Contoh : Escherichia coli
Merupakan bakteri penghuni usus tebal (kolon)
Klasifikasi bakteri ini adalah:
Jenjang Contoh
Dunia (Kingdom) Tumbuhan (Plantae)
Divisi (Divisio) Protophyta
Kelas (Classis) Schizomycetes
Ordo (Ordo) Eubacteriales
Famili (Famillia) Enterobacteriaceae
Genus (Genus) Escherichia
Spesies (Speciess) coli
• Untuk menyebutkan nama suatu bakteri,
menggunakan sistem “dua nama” atau
binomenklatur.
• Artinya : nama genus diikuti dengan spesies.
➢huruf pertama dari nama genus ditulis dengan
huruf besar
➢nama keterangan spesiesnya ditulis dengan huruf
kecil.
➢Cth : Eschericia coli, Salmonella thyposa
Morfologi
&
Struktur Bakteri
• Nama bakteri berasal
dari kata "bakterion"
(bahasa Yunani) yang
berarti tongkat atau
batang.
• Morfologi Bakteri
1.Bentuk Bakteri
2.Ukuran Bakteri
• Struktur Sel Bakteri
1.Dinding Sel
2.Membran Sitoplasma
3.Sitoplasma
4.Ribosom
5.Nukleus
6.Spora
7.Flagel
8.Fili
Morfologi Bakteri
1. Bentuk Bakteri
a. Bulat (Coccus)
Monokokus (Monococcus)
bola tunggal
cth : Neisseria gonorrhoeae
penyebab penyakit kencing nanah.
Diplokokus (Diplococcus)
bola yang bergandengan dua-dua
cth : Diplococcus pneumoniae
penyebab penyakit pneumonia atau
Streptokokus (Streptococcus)
bola berkelompok membentuk
rantai
Sarkina (Sarcina)
bola berkelompok empat-empat
-> mirip kubus
Stafilokokus (Stafilococcus)
Bola berkoloni tidak teratur
-> mirip kumpulan buah anggur.
b. Bakteri berbentuk Batang (Bacillus)
Basil tunggal (Monobasil)
Cth : Salmonella typhi penyebab tifus.
Diplobasil
batang bergandengan dua-dua.
Streptobasil
batang bergandengan membentuk
rantai
Cth : Bacillus anthracis penyebab
penyakit antraks.
c. Bakteri berbentuk spiral (Spirillum)
Spiral
spiral yang sel tubuhnya kaku
Cth : Spirillum
Vibrio atau bentuk koma
Cth : Vibrio cholerae penyebab
penyakit kolera.
Spirochaeta
Spiral yang bersifat lentur
pada saat bergerak tubuhnya dapat
memanjang dan mengerut.
2. Ukuran Bakteri
Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium
kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm
lebarnya dan 1 – 5 μm panjangnya
Flora Normal
• Normalnya permukaan tubuh (termasuk usus, paru-
paru, dan kulit) selalu behubungan dengan dunia
mikroorganisme.
• Karena hanya terdapat di permukaan, tidak banyak
pengaruhnya. Tetapi jika masuk ke dalam jaringan,
maka akan berhadapan dengan mekanisme
pertahanan tubuh.
• Organisme komensal yang hidup di kulit dan
permukaan mukosa bersama-sama disebut sebagai
flora residen atau flora normal.
• Bila ada kesempatan, sifat komensalnya dapat
berubah menjadi parasit dan patogenik, yang
cenderung kurang baik bagi tubuh, karena
berpotensi menjadi penyakit, terutama kalau
kebetulan masuk peredaran darah atau jaringan.
• Kuman yang baru menempel pada kulit, umumnya
tidak bertahan lama karena hilang terbilas air atau
mati karena kalah bersaing dengan organisme
residen. Inilah sebabnya disebut flora transient.
Kulit
• Ada flora residen dan flora transient.
• Dokter bedah yang mencuci tangan sebelum operasi,
menghilangkan sebagian besar komensal transient dan sedikit
komensal residen yang superficial.
• Komensal residen yang lebih dalam tetap ada dan cepat
berkembang lagi, sehingga setelah operasi yang cukup lama,
flora tangan sudah hampir sama dengan sebelumnya. Oleh
sebab itu sarung tangan sangat penting untuk dipakai.
• Bakteri yang sering ditemukan di kulit adalah Staphylococcus
epidermidis, Micrococcus, Streptococcus alpa dan
nenhemolyticus, difteroid aerob dan anaerob dan Sarcinae.
Mulut
• Amat kaya akan mikroorganisme Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus aureus,
• Beberapa mikokokus berpigmen, dan Staphylacoccus
yang bersifat anaerob ditemukan dipermukaan gigi
dan saliva.
Saluran Pernafasan
• Organisme yang dominant di saluran nafas,
terutama faring adalah Streptococcus
nonhemolitik dan alfahemolitik, Neisseria,
Staphylococcus epidermidis, Haemophilus,
Pneumococcus, Mycoplasma.
Saluran Pencernaan
• Daerah saluran pencernaan yang mengandung
mikroorganisme adalah usus besar.
• Kurang lebih 20% massa feses berisi bakteri.
• Mikroorganisme yang terdapat di kolon adalah
Bacteroides, Bifidobacteria, Eubacteria, Lactobacillus,
Streptococcus, Clostridium, Candida albicans (jenis
yeast).
• Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis
vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam
empedu, absorbsi zat makanan serta antagonis
mikroba pathogen.
Saluran Genital
• Genitalia eksterna penuh dengan mikroorganisme residen
juga ujung uretra, baik pada pria maupun wanita, adalah
tempat berkumpulnya kuman.
• Di dalam vagina terdapat Lactobacillus yang dengan
produknya memelihara suasana asam vagina.
• Suasana asam ini gunanya untuk mencegah masuknya bakteri,
ragi, protozoa dari luar.
• Bila ekologi normal vagina terganggu, misalnya sedang minum
antibiotic untuk mengobati infeksi di bagian lain tubuh, maka
dapat menghambat Lactobacillus vagina, sehingga organisme
lain dapat berkembang, seperti Trichomonas yang dapat
berakibat vaginitis (leucorrhoea = keputihan).
PARASITOLOGI ADALAH: ILMU
YANG MEMPELAJARI PARASIT
PARASITOLOGI
PARASIT ADALAH :
Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di
dalam organisme lain dan untuk kelangsungan
hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan
serta mendapat perlindungan dari organisme lain tsb
DEFINISI
PARASITOLOGI BERHUBUNGAN DENGAN
✓ PARASIT
✓ TUAN RUMAH (HOSPES)
✓ LINGKUNGAN
Ruang Lingkup
◆ PARASIT ADALAH :
ORGANISME YANG MENGAMBIL MAKANAN SERTA
PERLINDUNGAN DARI ORGANISME LAIN
◆ HOSPES/TUAN RUMAH ADALAH :
ORGANISME YANG MENGANDUNG PARASIT
◆ PARASITISME ADALAH :
HUBUNGAN TIMBAL BALIK PARASIT - HOSPES
Macam-macam Hospes
➢ Hospes definitif: hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi
dewasa dan berkembang biak secara seksual terdapat pada
manusia.
➢ Hospes perantara: hospes tempat parasit tumbuh menjadi
bentuk infektif yang siap ditularkan kepada manusia (hospes).
➢ Hospes reservoar: hewan yang mengandung parasit dan
merupakan sumber infeksi bagi manusia (kucing dan kera).
➢ Hospes paratenik: hewan yang mengandung stadium infektif
parasit tanpa menjadi dewasa, dan stadium infektif ini dapat
ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif.
VEKTOR
• Vektor adalah jasad (biasanya serangga) yang
dapat menularkan parasit pada manusia dan
hewan.
• Contoh: nyamuk Anopheles yang menularkan
parasit malaria dan nyamuk Culex sebagai
vektor filariasis (kaki gajah).
PEMBAGIAN PARASITOLOGI
◆Helmintologi (cacing)
◆Entomologi (serangga)
◆Protozoologi (parasit bersel satu)
PENGANDUNG PARASIT
 Tanah / air terkontaminasi
 Makanan yang mengandung stadium infektif
 Arthopoda pengisap darah
 Binatang (piaraan, buas)
 Tumbuhan air
 Manusia lain
 Diri sendiri
CARA/TEMPAT MASUK PARASIT
 Mulut
 Menembus Kulit
 Gigitan Arthropoda
 Inhalasi
 Transplasental
(Kongenital)
 Transmammary
 Hubungan Seksual
 Transfusi Darah
 Transplantasi Jaringan
SIKLUS HIDUP PARASIT
• 1. Sumber infeksi (pengandung parasit)
• 2. Tempat/cara masuknya parasit ke dalam tubuh hospes
• 3. Perubahan parasit yang terjadi di dalam tubuh hospes
Untuk mempelajari siklus hidup parasit, harus diketahui :
Pengetahuan siklus hidup diperlukan
karena berhubungan dengan :
SIKLUS HIDUP PARASIT
Pengobatan
Pencegahan
Pemberantasan
SIKLUS HIDUP PARASIT
Pembiakan dengan cara :
1. Seksual
2. Aseksual Parasit bersifat :
• Hermafrodit
• Kelamin terpisah (ada parasit jantan
dan betina)
MORFOLOGI
 Protozoa (Parasit 1 sel), memiliki morfologi seperti sel
pada umumnya
 Morfologi protozoa : ada yang tetap, ada yang tidak tetap
 Pada metazoa (helmin dan artropoda) memiliki morfologi
tertentu
 Terjadinya perubahan morfologi dimaksudkan untuk
dapat menyesuaikan terhadap lingkungannya sehingga
dapat melanjutkan siklus
10 parasit yang penting di dunia yaitu :
✓Ascaris lumbricoides
✓Cacing tambang
✓Plasmodium sp. (malaria)
✓Trichuris trichiura
✓Amoeba
✓Filaria
✓Schistosoma sp.
✓Giardia lamblia
✓Trypanosoma sp.
✓Leishmania sp
• Gejala pada penyakit parasit umumnya tidak spesifik,
sehingga untuk diagnosa diperlukan pemeriksaan
laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium : mencari salah satu stadium
parasit di dalam bahan pemeriksaan
• Untuk pemeriksaan laboratorium diperlukan
menentukan :
– Bahan pemeriksaan (sesuai dengan siklus hidup)
– Teknik pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSA
Pencegahan penyakit parasit dapat dilakukan
▪ Mengurangi sumber infeksi dengan mengobati
penderita
▪ Pendidikan kesehatan, untuk mencegah
penyebaran penyakit parasit
▪ Pengobatan hospes reservoir dan pemberantasan
vektor
▪ Mempertinggi pertahanan biologis terhadap
penularan parasit
▪ Pengawasan higiene dan sanitasi
Pencegahan
PEMBERIAN NAMA PARASIT
 Nama Yunani atau Latin
 Binomial Nomenclature
 The International Code of Zoological Nomenclature
Contoh
: Ascaris lumbricoides

More Related Content

What's hot

Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidananPerawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidananDinaSari18
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )Dea Noviana
 
[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx
[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx
[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptxAdheliaSeptiana1
 
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidananFisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidananOperator Warnet Vast Raha
 
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)AbidAdora
 
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualValny Majid
 
KB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
KB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu NifasKB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
KB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu NifasUwes Chaeruman
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 

What's hot (20)

Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidananPerawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
post partum bues
post partum buespost partum bues
post partum bues
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG ) refrat  persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
refrat persalinan normal ( 2-08-2013 RSUD SERANG )
 
[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx
[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx
[PPT] TREND DAN ISSUE_ masalah kesehatan wanita (kel-8).pptx
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidananFisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
 
PPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health center
PPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health centerPPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health center
PPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health center
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI (KISTA OVARIUM & PROSTATITIS)
 
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
 
KB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
KB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu NifasKB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
KB 2 - Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
AKDR.ppt
AKDR.pptAKDR.ppt
AKDR.ppt
 
Anfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi WanitaAnfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi Wanita
 
Prolaps
ProlapsProlaps
Prolaps
 

Similar to 1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf

Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)Irma Suryani
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliahhari budin
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaWinda Maylani
 
Lima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupLima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupnenkrozz
 
Archaea dan eubateria
Archaea dan eubateriaArchaea dan eubateria
Archaea dan eubateriaQoniatul Muna
 
dasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.ppt
dasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.pptdasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.ppt
dasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.pptandinovriani1
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
 
KINGDOM MONERA klp 1IPA.pdf
KINGDOM MONERA klp 1IPA.pdfKINGDOM MONERA klp 1IPA.pdf
KINGDOM MONERA klp 1IPA.pdfZakirah18
 
Archaea Bacteria & Eu Bacteria.pptx
Archaea Bacteria & Eu Bacteria.pptxArchaea Bacteria & Eu Bacteria.pptx
Archaea Bacteria & Eu Bacteria.pptxMelisaPutriPane
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxJeriskaPertiwi
 

Similar to 1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf (20)

dasar-dasar-bakteriologi ppt.ppt
dasar-dasar-bakteriologi ppt.pptdasar-dasar-bakteriologi ppt.ppt
dasar-dasar-bakteriologi ppt.ppt
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
kingdom monera (bakteri & cyanobacteria)
 
Biologi - monera
Biologi - moneraBiologi - monera
Biologi - monera
 
Monera.pptx
Monera.pptxMonera.pptx
Monera.pptx
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliah
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 
Materi eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteriaMateri eubakteia & archebakteria
Materi eubakteia & archebakteria
 
Lima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupLima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidup
 
Archaea dan eubateria
Archaea dan eubateriaArchaea dan eubateria
Archaea dan eubateria
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
dasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.ppt
dasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.pptdasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.ppt
dasar-dasar-bakteriologi-2_(1)_2.ppt
 
dasar-dasar-bakteriologi.ppt
dasar-dasar-bakteriologi.pptdasar-dasar-bakteriologi.ppt
dasar-dasar-bakteriologi.ppt
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
KINGDOM MONERA klp 1IPA.pdf
KINGDOM MONERA klp 1IPA.pdfKINGDOM MONERA klp 1IPA.pdf
KINGDOM MONERA klp 1IPA.pdf
 
Archaea Bacteria & Eu Bacteria.pptx
Archaea Bacteria & Eu Bacteria.pptxArchaea Bacteria & Eu Bacteria.pptx
Archaea Bacteria & Eu Bacteria.pptx
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 

1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf

  • 1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi dr. Ira Cinta Lestari, M.Sc S1 Kebidanan STIKes Flora Medan
  • 2. Pendahuluan • Mikrobiologi , bahasa Yunani yaitu Mikros = kecil, Bios = hidup, dan Logos = ilmu. • Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang tak dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus.
  • 3. • Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin ilmu seperti bakteriologi, imunologi, virology, mikologi dan parasitologi. • Dalam Mikrobiologi kedokteran, dipelajari mikroorganisme yang ada kaitannya dengan penyakit (infeksi) dan dicari jalan pencegahan, penanggulangan serta pemberantasannya.
  • 5. Kriteria Identifikasi Bakteri 1. Pewarnaan Bakteri 2. Morfologi Koloni 3. Sifat-sifat Biokimia 4. Perlu tidaknya Oksigen 5. Kebutuhan Makanan (Nutrisi)
  • 6. Pewarnaan Bakteri • Zat warna yang digunakan adalah derivate sintetik dari aniline. • Pewarnaan bakteri merupakan suatu proses fisika-kimiawi. • Zat warna yang bersifat basa akan bereaksi dengan asam nukelat sel bakteri yang bermuatan negative sehingga bakteri dapat diwarnai.
  • 7. Pewarnaan Bakteri Pewarnaan bakteri Bacillus antrachis penyebab antrax
  • 8. Morfologi Koloni • Sekumpulan sel bakteri pada perbenihan padat akan tampak sebagai koloni. • Untuk melihat koloni bakteri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: a. Ukuran diameter b. Ada tidaknya pigmen c. Bentuk koloni d. Biakan pada lempeng agar
  • 10. • Sifat-sifat koloni yang tumbuh pada permukaan medium : • Sifat-sifat umum koloni a. Besar kecilnya koloni b. Bentuk koloni c. Kenaikan permukaan koloni d. Halus kasarnya permukaan koloni e. Wajah permukaan koloni f. Warna koloni g. Kepekatan koloni • Sifat-sifat khusus koloni a. Sifat koloni yang tumbuh pada agar lempengan b. Sifat koloni yang tumbuh pad agar miring c. Sifat koloni pada tusukan dalam gelatin
  • 11. Sifat-sifat Biokimia • Di dalam proses metabolisme bakteri ada zat-zat yang masuk, disusun, dibongkar dan dikeluarkan sisa-sisanya. • Untuk mengetahui hal yang dikeluarkan oleh bakteri, maka dilakukan dengan tabung fermentasi. • Tabung fermentasi adalah untuk mengetahui bahwa spesies tersebut menghasilkan gas dan asam.
  • 12. Perlu Tidaknya Oksigen Berdasarkan kebutuhan oksigen (O2) pada lingkungannya, maka bakteri dapat digolongkan menjadi: • Bakteri Aerob (bakteri yang membutuhkan O2) ▪ Aerob absolute/obligat (mutlak perlu O2) ▪ Mikroerofilik (sedikit O2) • Bakteri Anaerob (bakteri yang kurang atau tidak membutuhkan O2) ▪ Anaerob absolute/obligat ▪ Aerotoleran
  • 13. Kebutuhan Makanan (Nutrisi) Menurut sifat zat makanan yang diperlukan bakteri, maka bakteri dapat digolongkan menjadi: • Bakteri Autotrof ▪ Fotoautotrof ▪ Kemoautotrof • Bakteri Heterotrof
  • 14. Dasar-Dasar Klasifikasi • Di dunia terdapat >500 juta macam organisme dengan ciri-ciri yang beraneka ragam. • Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan mempelajari organisme melalui suatu cara pengklasifikasian. • Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu. • Penggolongan bakteri didasarkan atas sifat-sifat morfologi, fisiologi dan imunologi.
  • 15. • Klasifikasi bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat, sekarang ini banyak menggunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. • “Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology”
  • 16. • Kongres-kongres internasional antara ilmuwan mikrobiologi membuat ketentuan bersama mengenai taksonomi bakteri dan metode penamaan (nomenklatur), untuk memberi nama suatu kelompok organisme tertentu. • Penamaan bertujuan untuk : 1. membedakan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. 2. menyusun hubungan kekerabatan antara kelompok. 3. memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok. 4. menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi.
  • 17. Contoh : Escherichia coli Merupakan bakteri penghuni usus tebal (kolon) Klasifikasi bakteri ini adalah: Jenjang Contoh Dunia (Kingdom) Tumbuhan (Plantae) Divisi (Divisio) Protophyta Kelas (Classis) Schizomycetes Ordo (Ordo) Eubacteriales Famili (Famillia) Enterobacteriaceae Genus (Genus) Escherichia Spesies (Speciess) coli
  • 18. • Untuk menyebutkan nama suatu bakteri, menggunakan sistem “dua nama” atau binomenklatur. • Artinya : nama genus diikuti dengan spesies. ➢huruf pertama dari nama genus ditulis dengan huruf besar ➢nama keterangan spesiesnya ditulis dengan huruf kecil. ➢Cth : Eschericia coli, Salmonella thyposa
  • 20. • Nama bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. • Morfologi Bakteri 1.Bentuk Bakteri 2.Ukuran Bakteri • Struktur Sel Bakteri 1.Dinding Sel 2.Membran Sitoplasma 3.Sitoplasma 4.Ribosom 5.Nukleus 6.Spora 7.Flagel 8.Fili
  • 21.
  • 22. Morfologi Bakteri 1. Bentuk Bakteri a. Bulat (Coccus) Monokokus (Monococcus) bola tunggal cth : Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah. Diplokokus (Diplococcus) bola yang bergandengan dua-dua cth : Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia atau
  • 23. Streptokokus (Streptococcus) bola berkelompok membentuk rantai Sarkina (Sarcina) bola berkelompok empat-empat -> mirip kubus Stafilokokus (Stafilococcus) Bola berkoloni tidak teratur -> mirip kumpulan buah anggur.
  • 24. b. Bakteri berbentuk Batang (Bacillus) Basil tunggal (Monobasil) Cth : Salmonella typhi penyebab tifus. Diplobasil batang bergandengan dua-dua. Streptobasil batang bergandengan membentuk rantai Cth : Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
  • 25. c. Bakteri berbentuk spiral (Spirillum) Spiral spiral yang sel tubuhnya kaku Cth : Spirillum Vibrio atau bentuk koma Cth : Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera. Spirochaeta Spiral yang bersifat lentur pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.
  • 26. 2. Ukuran Bakteri Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm lebarnya dan 1 – 5 μm panjangnya
  • 28. • Normalnya permukaan tubuh (termasuk usus, paru- paru, dan kulit) selalu behubungan dengan dunia mikroorganisme. • Karena hanya terdapat di permukaan, tidak banyak pengaruhnya. Tetapi jika masuk ke dalam jaringan, maka akan berhadapan dengan mekanisme pertahanan tubuh. • Organisme komensal yang hidup di kulit dan permukaan mukosa bersama-sama disebut sebagai flora residen atau flora normal.
  • 29. • Bila ada kesempatan, sifat komensalnya dapat berubah menjadi parasit dan patogenik, yang cenderung kurang baik bagi tubuh, karena berpotensi menjadi penyakit, terutama kalau kebetulan masuk peredaran darah atau jaringan. • Kuman yang baru menempel pada kulit, umumnya tidak bertahan lama karena hilang terbilas air atau mati karena kalah bersaing dengan organisme residen. Inilah sebabnya disebut flora transient.
  • 30. Kulit • Ada flora residen dan flora transient. • Dokter bedah yang mencuci tangan sebelum operasi, menghilangkan sebagian besar komensal transient dan sedikit komensal residen yang superficial. • Komensal residen yang lebih dalam tetap ada dan cepat berkembang lagi, sehingga setelah operasi yang cukup lama, flora tangan sudah hampir sama dengan sebelumnya. Oleh sebab itu sarung tangan sangat penting untuk dipakai. • Bakteri yang sering ditemukan di kulit adalah Staphylococcus epidermidis, Micrococcus, Streptococcus alpa dan nenhemolyticus, difteroid aerob dan anaerob dan Sarcinae.
  • 31. Mulut • Amat kaya akan mikroorganisme Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, • Beberapa mikokokus berpigmen, dan Staphylacoccus yang bersifat anaerob ditemukan dipermukaan gigi dan saliva.
  • 32. Saluran Pernafasan • Organisme yang dominant di saluran nafas, terutama faring adalah Streptococcus nonhemolitik dan alfahemolitik, Neisseria, Staphylococcus epidermidis, Haemophilus, Pneumococcus, Mycoplasma.
  • 33. Saluran Pencernaan • Daerah saluran pencernaan yang mengandung mikroorganisme adalah usus besar. • Kurang lebih 20% massa feses berisi bakteri. • Mikroorganisme yang terdapat di kolon adalah Bacteroides, Bifidobacteria, Eubacteria, Lactobacillus, Streptococcus, Clostridium, Candida albicans (jenis yeast). • Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorbsi zat makanan serta antagonis mikroba pathogen.
  • 34. Saluran Genital • Genitalia eksterna penuh dengan mikroorganisme residen juga ujung uretra, baik pada pria maupun wanita, adalah tempat berkumpulnya kuman. • Di dalam vagina terdapat Lactobacillus yang dengan produknya memelihara suasana asam vagina. • Suasana asam ini gunanya untuk mencegah masuknya bakteri, ragi, protozoa dari luar. • Bila ekologi normal vagina terganggu, misalnya sedang minum antibiotic untuk mengobati infeksi di bagian lain tubuh, maka dapat menghambat Lactobacillus vagina, sehingga organisme lain dapat berkembang, seperti Trichomonas yang dapat berakibat vaginitis (leucorrhoea = keputihan).
  • 35. PARASITOLOGI ADALAH: ILMU YANG MEMPELAJARI PARASIT PARASITOLOGI
  • 36. PARASIT ADALAH : Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di dalam organisme lain dan untuk kelangsungan hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan serta mendapat perlindungan dari organisme lain tsb DEFINISI
  • 37. PARASITOLOGI BERHUBUNGAN DENGAN ✓ PARASIT ✓ TUAN RUMAH (HOSPES) ✓ LINGKUNGAN Ruang Lingkup
  • 38. ◆ PARASIT ADALAH : ORGANISME YANG MENGAMBIL MAKANAN SERTA PERLINDUNGAN DARI ORGANISME LAIN ◆ HOSPES/TUAN RUMAH ADALAH : ORGANISME YANG MENGANDUNG PARASIT ◆ PARASITISME ADALAH : HUBUNGAN TIMBAL BALIK PARASIT - HOSPES
  • 39. Macam-macam Hospes ➢ Hospes definitif: hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak secara seksual terdapat pada manusia. ➢ Hospes perantara: hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada manusia (hospes). ➢ Hospes reservoar: hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber infeksi bagi manusia (kucing dan kera). ➢ Hospes paratenik: hewan yang mengandung stadium infektif parasit tanpa menjadi dewasa, dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif.
  • 40. VEKTOR • Vektor adalah jasad (biasanya serangga) yang dapat menularkan parasit pada manusia dan hewan. • Contoh: nyamuk Anopheles yang menularkan parasit malaria dan nyamuk Culex sebagai vektor filariasis (kaki gajah).
  • 41. PEMBAGIAN PARASITOLOGI ◆Helmintologi (cacing) ◆Entomologi (serangga) ◆Protozoologi (parasit bersel satu)
  • 42. PENGANDUNG PARASIT  Tanah / air terkontaminasi  Makanan yang mengandung stadium infektif  Arthopoda pengisap darah  Binatang (piaraan, buas)  Tumbuhan air  Manusia lain  Diri sendiri
  • 43. CARA/TEMPAT MASUK PARASIT  Mulut  Menembus Kulit  Gigitan Arthropoda  Inhalasi  Transplasental (Kongenital)  Transmammary  Hubungan Seksual  Transfusi Darah  Transplantasi Jaringan
  • 44. SIKLUS HIDUP PARASIT • 1. Sumber infeksi (pengandung parasit) • 2. Tempat/cara masuknya parasit ke dalam tubuh hospes • 3. Perubahan parasit yang terjadi di dalam tubuh hospes Untuk mempelajari siklus hidup parasit, harus diketahui :
  • 45. Pengetahuan siklus hidup diperlukan karena berhubungan dengan : SIKLUS HIDUP PARASIT Pengobatan Pencegahan Pemberantasan
  • 46. SIKLUS HIDUP PARASIT Pembiakan dengan cara : 1. Seksual 2. Aseksual Parasit bersifat : • Hermafrodit • Kelamin terpisah (ada parasit jantan dan betina)
  • 47. MORFOLOGI  Protozoa (Parasit 1 sel), memiliki morfologi seperti sel pada umumnya  Morfologi protozoa : ada yang tetap, ada yang tidak tetap  Pada metazoa (helmin dan artropoda) memiliki morfologi tertentu  Terjadinya perubahan morfologi dimaksudkan untuk dapat menyesuaikan terhadap lingkungannya sehingga dapat melanjutkan siklus
  • 48. 10 parasit yang penting di dunia yaitu : ✓Ascaris lumbricoides ✓Cacing tambang ✓Plasmodium sp. (malaria) ✓Trichuris trichiura ✓Amoeba ✓Filaria ✓Schistosoma sp. ✓Giardia lamblia ✓Trypanosoma sp. ✓Leishmania sp
  • 49. • Gejala pada penyakit parasit umumnya tidak spesifik, sehingga untuk diagnosa diperlukan pemeriksaan laboratorium • Pemeriksaan laboratorium : mencari salah satu stadium parasit di dalam bahan pemeriksaan • Untuk pemeriksaan laboratorium diperlukan menentukan : – Bahan pemeriksaan (sesuai dengan siklus hidup) – Teknik pemeriksaan laboratorium DIAGNOSA
  • 50. Pencegahan penyakit parasit dapat dilakukan ▪ Mengurangi sumber infeksi dengan mengobati penderita ▪ Pendidikan kesehatan, untuk mencegah penyebaran penyakit parasit ▪ Pengobatan hospes reservoir dan pemberantasan vektor ▪ Mempertinggi pertahanan biologis terhadap penularan parasit ▪ Pengawasan higiene dan sanitasi Pencegahan
  • 51. PEMBERIAN NAMA PARASIT  Nama Yunani atau Latin  Binomial Nomenclature  The International Code of Zoological Nomenclature Contoh : Ascaris lumbricoides