2. Pendahuluan
• Mikrobiologi , bahasa Yunani yaitu Mikros =
kecil, Bios = hidup, dan Logos = ilmu.
• Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil
(diameter kurang dari 0,1 mm) yang tak dapat
dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu
peralatan khusus.
3. • Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin ilmu
seperti bakteriologi, imunologi, virology,
mikologi dan parasitologi.
• Dalam Mikrobiologi kedokteran, dipelajari
mikroorganisme yang ada kaitannya dengan
penyakit (infeksi) dan dicari jalan pencegahan,
penanggulangan serta pemberantasannya.
6. Pewarnaan Bakteri
• Zat warna yang digunakan adalah derivate
sintetik dari aniline.
• Pewarnaan bakteri merupakan suatu proses
fisika-kimiawi.
• Zat warna yang bersifat basa akan bereaksi
dengan asam nukelat sel bakteri yang
bermuatan negative sehingga bakteri dapat
diwarnai.
8. Morfologi Koloni
• Sekumpulan sel bakteri pada perbenihan
padat akan tampak sebagai koloni.
• Untuk melihat koloni bakteri, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Ukuran diameter
b. Ada tidaknya pigmen
c. Bentuk koloni
d. Biakan pada lempeng agar
10. • Sifat-sifat koloni yang tumbuh pada permukaan medium :
• Sifat-sifat umum koloni
a. Besar kecilnya koloni
b. Bentuk koloni
c. Kenaikan permukaan koloni
d. Halus kasarnya permukaan koloni
e. Wajah permukaan koloni
f. Warna koloni
g. Kepekatan koloni
• Sifat-sifat khusus koloni
a. Sifat koloni yang tumbuh pada agar lempengan
b. Sifat koloni yang tumbuh pad agar miring
c. Sifat koloni pada tusukan dalam gelatin
11. Sifat-sifat Biokimia
• Di dalam proses metabolisme bakteri ada
zat-zat yang masuk, disusun, dibongkar
dan dikeluarkan sisa-sisanya.
• Untuk mengetahui hal yang dikeluarkan
oleh bakteri, maka dilakukan dengan
tabung fermentasi.
• Tabung fermentasi adalah untuk
mengetahui bahwa spesies tersebut
menghasilkan gas dan asam.
12. Perlu Tidaknya Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen (O2) pada
lingkungannya, maka bakteri dapat digolongkan
menjadi:
• Bakteri Aerob (bakteri yang membutuhkan O2)
▪ Aerob absolute/obligat (mutlak perlu O2)
▪ Mikroerofilik (sedikit O2)
• Bakteri Anaerob (bakteri yang kurang atau tidak
membutuhkan O2)
▪ Anaerob absolute/obligat
▪ Aerotoleran
13. Kebutuhan Makanan (Nutrisi)
Menurut sifat zat makanan yang diperlukan
bakteri, maka bakteri dapat digolongkan
menjadi:
• Bakteri Autotrof
▪ Fotoautotrof
▪ Kemoautotrof
• Bakteri Heterotrof
14. Dasar-Dasar Klasifikasi
• Di dunia terdapat >500 juta macam organisme
dengan ciri-ciri yang beraneka ragam.
• Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan
suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan
mempelajari organisme melalui suatu cara
pengklasifikasian.
• Pengklasifikasian merupakan proses
pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
• Penggolongan bakteri didasarkan atas sifat-sifat
morfologi, fisiologi dan imunologi.
15. • Klasifikasi bakteri yang
dipakai di Eropa dan
Amerika Serikat, sekarang
ini banyak menggunakan
sistematik yang disusun
oleh Bergey.
• “Bergey’s Manual of
Determinative
Bacteriology”
16. • Kongres-kongres internasional antara ilmuwan
mikrobiologi membuat ketentuan bersama
mengenai taksonomi bakteri dan metode
penamaan (nomenklatur), untuk memberi nama
suatu kelompok organisme tertentu.
• Penamaan bertujuan untuk :
1. membedakan antara satu kelompok dengan
kelompok yang lain.
2. menyusun hubungan kekerabatan antara kelompok.
3. memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok.
4. menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi.
17. Contoh : Escherichia coli
Merupakan bakteri penghuni usus tebal (kolon)
Klasifikasi bakteri ini adalah:
Jenjang Contoh
Dunia (Kingdom) Tumbuhan (Plantae)
Divisi (Divisio) Protophyta
Kelas (Classis) Schizomycetes
Ordo (Ordo) Eubacteriales
Famili (Famillia) Enterobacteriaceae
Genus (Genus) Escherichia
Spesies (Speciess) coli
18. • Untuk menyebutkan nama suatu bakteri,
menggunakan sistem “dua nama” atau
binomenklatur.
• Artinya : nama genus diikuti dengan spesies.
➢huruf pertama dari nama genus ditulis dengan
huruf besar
➢nama keterangan spesiesnya ditulis dengan huruf
kecil.
➢Cth : Eschericia coli, Salmonella thyposa
20. • Nama bakteri berasal
dari kata "bakterion"
(bahasa Yunani) yang
berarti tongkat atau
batang.
• Morfologi Bakteri
1.Bentuk Bakteri
2.Ukuran Bakteri
• Struktur Sel Bakteri
1.Dinding Sel
2.Membran Sitoplasma
3.Sitoplasma
4.Ribosom
5.Nukleus
6.Spora
7.Flagel
8.Fili
21.
22. Morfologi Bakteri
1. Bentuk Bakteri
a. Bulat (Coccus)
Monokokus (Monococcus)
bola tunggal
cth : Neisseria gonorrhoeae
penyebab penyakit kencing nanah.
Diplokokus (Diplococcus)
bola yang bergandengan dua-dua
cth : Diplococcus pneumoniae
penyebab penyakit pneumonia atau
23. Streptokokus (Streptococcus)
bola berkelompok membentuk
rantai
Sarkina (Sarcina)
bola berkelompok empat-empat
-> mirip kubus
Stafilokokus (Stafilococcus)
Bola berkoloni tidak teratur
-> mirip kumpulan buah anggur.
24. b. Bakteri berbentuk Batang (Bacillus)
Basil tunggal (Monobasil)
Cth : Salmonella typhi penyebab tifus.
Diplobasil
batang bergandengan dua-dua.
Streptobasil
batang bergandengan membentuk
rantai
Cth : Bacillus anthracis penyebab
penyakit antraks.
25. c. Bakteri berbentuk spiral (Spirillum)
Spiral
spiral yang sel tubuhnya kaku
Cth : Spirillum
Vibrio atau bentuk koma
Cth : Vibrio cholerae penyebab
penyakit kolera.
Spirochaeta
Spiral yang bersifat lentur
pada saat bergerak tubuhnya dapat
memanjang dan mengerut.
26. 2. Ukuran Bakteri
Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium
kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm
lebarnya dan 1 – 5 μm panjangnya
28. • Normalnya permukaan tubuh (termasuk usus, paru-
paru, dan kulit) selalu behubungan dengan dunia
mikroorganisme.
• Karena hanya terdapat di permukaan, tidak banyak
pengaruhnya. Tetapi jika masuk ke dalam jaringan,
maka akan berhadapan dengan mekanisme
pertahanan tubuh.
• Organisme komensal yang hidup di kulit dan
permukaan mukosa bersama-sama disebut sebagai
flora residen atau flora normal.
29. • Bila ada kesempatan, sifat komensalnya dapat
berubah menjadi parasit dan patogenik, yang
cenderung kurang baik bagi tubuh, karena
berpotensi menjadi penyakit, terutama kalau
kebetulan masuk peredaran darah atau jaringan.
• Kuman yang baru menempel pada kulit, umumnya
tidak bertahan lama karena hilang terbilas air atau
mati karena kalah bersaing dengan organisme
residen. Inilah sebabnya disebut flora transient.
30. Kulit
• Ada flora residen dan flora transient.
• Dokter bedah yang mencuci tangan sebelum operasi,
menghilangkan sebagian besar komensal transient dan sedikit
komensal residen yang superficial.
• Komensal residen yang lebih dalam tetap ada dan cepat
berkembang lagi, sehingga setelah operasi yang cukup lama,
flora tangan sudah hampir sama dengan sebelumnya. Oleh
sebab itu sarung tangan sangat penting untuk dipakai.
• Bakteri yang sering ditemukan di kulit adalah Staphylococcus
epidermidis, Micrococcus, Streptococcus alpa dan
nenhemolyticus, difteroid aerob dan anaerob dan Sarcinae.
31. Mulut
• Amat kaya akan mikroorganisme Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus aureus,
• Beberapa mikokokus berpigmen, dan Staphylacoccus
yang bersifat anaerob ditemukan dipermukaan gigi
dan saliva.
32. Saluran Pernafasan
• Organisme yang dominant di saluran nafas,
terutama faring adalah Streptococcus
nonhemolitik dan alfahemolitik, Neisseria,
Staphylococcus epidermidis, Haemophilus,
Pneumococcus, Mycoplasma.
33. Saluran Pencernaan
• Daerah saluran pencernaan yang mengandung
mikroorganisme adalah usus besar.
• Kurang lebih 20% massa feses berisi bakteri.
• Mikroorganisme yang terdapat di kolon adalah
Bacteroides, Bifidobacteria, Eubacteria, Lactobacillus,
Streptococcus, Clostridium, Candida albicans (jenis
yeast).
• Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis
vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam
empedu, absorbsi zat makanan serta antagonis
mikroba pathogen.
34. Saluran Genital
• Genitalia eksterna penuh dengan mikroorganisme residen
juga ujung uretra, baik pada pria maupun wanita, adalah
tempat berkumpulnya kuman.
• Di dalam vagina terdapat Lactobacillus yang dengan
produknya memelihara suasana asam vagina.
• Suasana asam ini gunanya untuk mencegah masuknya bakteri,
ragi, protozoa dari luar.
• Bila ekologi normal vagina terganggu, misalnya sedang minum
antibiotic untuk mengobati infeksi di bagian lain tubuh, maka
dapat menghambat Lactobacillus vagina, sehingga organisme
lain dapat berkembang, seperti Trichomonas yang dapat
berakibat vaginitis (leucorrhoea = keputihan).
36. PARASIT ADALAH :
Organisme yang hidup pada permukaan tubuh atau di
dalam organisme lain dan untuk kelangsungan
hidupnya mengambil sebagian atau seluruh makanan
serta mendapat perlindungan dari organisme lain tsb
DEFINISI
38. ◆ PARASIT ADALAH :
ORGANISME YANG MENGAMBIL MAKANAN SERTA
PERLINDUNGAN DARI ORGANISME LAIN
◆ HOSPES/TUAN RUMAH ADALAH :
ORGANISME YANG MENGANDUNG PARASIT
◆ PARASITISME ADALAH :
HUBUNGAN TIMBAL BALIK PARASIT - HOSPES
39. Macam-macam Hospes
➢ Hospes definitif: hospes tempat parasit hidup, tumbuh menjadi
dewasa dan berkembang biak secara seksual terdapat pada
manusia.
➢ Hospes perantara: hospes tempat parasit tumbuh menjadi
bentuk infektif yang siap ditularkan kepada manusia (hospes).
➢ Hospes reservoar: hewan yang mengandung parasit dan
merupakan sumber infeksi bagi manusia (kucing dan kera).
➢ Hospes paratenik: hewan yang mengandung stadium infektif
parasit tanpa menjadi dewasa, dan stadium infektif ini dapat
ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif.
40. VEKTOR
• Vektor adalah jasad (biasanya serangga) yang
dapat menularkan parasit pada manusia dan
hewan.
• Contoh: nyamuk Anopheles yang menularkan
parasit malaria dan nyamuk Culex sebagai
vektor filariasis (kaki gajah).
42. PENGANDUNG PARASIT
Tanah / air terkontaminasi
Makanan yang mengandung stadium infektif
Arthopoda pengisap darah
Binatang (piaraan, buas)
Tumbuhan air
Manusia lain
Diri sendiri
43. CARA/TEMPAT MASUK PARASIT
Mulut
Menembus Kulit
Gigitan Arthropoda
Inhalasi
Transplasental
(Kongenital)
Transmammary
Hubungan Seksual
Transfusi Darah
Transplantasi Jaringan
44. SIKLUS HIDUP PARASIT
• 1. Sumber infeksi (pengandung parasit)
• 2. Tempat/cara masuknya parasit ke dalam tubuh hospes
• 3. Perubahan parasit yang terjadi di dalam tubuh hospes
Untuk mempelajari siklus hidup parasit, harus diketahui :
45. Pengetahuan siklus hidup diperlukan
karena berhubungan dengan :
SIKLUS HIDUP PARASIT
Pengobatan
Pencegahan
Pemberantasan
46. SIKLUS HIDUP PARASIT
Pembiakan dengan cara :
1. Seksual
2. Aseksual Parasit bersifat :
• Hermafrodit
• Kelamin terpisah (ada parasit jantan
dan betina)
47. MORFOLOGI
Protozoa (Parasit 1 sel), memiliki morfologi seperti sel
pada umumnya
Morfologi protozoa : ada yang tetap, ada yang tidak tetap
Pada metazoa (helmin dan artropoda) memiliki morfologi
tertentu
Terjadinya perubahan morfologi dimaksudkan untuk
dapat menyesuaikan terhadap lingkungannya sehingga
dapat melanjutkan siklus
48. 10 parasit yang penting di dunia yaitu :
✓Ascaris lumbricoides
✓Cacing tambang
✓Plasmodium sp. (malaria)
✓Trichuris trichiura
✓Amoeba
✓Filaria
✓Schistosoma sp.
✓Giardia lamblia
✓Trypanosoma sp.
✓Leishmania sp
49. • Gejala pada penyakit parasit umumnya tidak spesifik,
sehingga untuk diagnosa diperlukan pemeriksaan
laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium : mencari salah satu stadium
parasit di dalam bahan pemeriksaan
• Untuk pemeriksaan laboratorium diperlukan
menentukan :
– Bahan pemeriksaan (sesuai dengan siklus hidup)
– Teknik pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSA
50. Pencegahan penyakit parasit dapat dilakukan
▪ Mengurangi sumber infeksi dengan mengobati
penderita
▪ Pendidikan kesehatan, untuk mencegah
penyebaran penyakit parasit
▪ Pengobatan hospes reservoir dan pemberantasan
vektor
▪ Mempertinggi pertahanan biologis terhadap
penularan parasit
▪ Pengawasan higiene dan sanitasi
Pencegahan
51. PEMBERIAN NAMA PARASIT
Nama Yunani atau Latin
Binomial Nomenclature
The International Code of Zoological Nomenclature
Contoh
: Ascaris lumbricoides