PT Pertamina berkomitmen untuk menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi serta mengelola limbah hasil produksinya secara ramah lingkungan untuk mencegah risiko kecelakaan dan polusi."
Angga Yumam Sukmanto merupakan lulusan S1 Kimia dari Universitas Gadjah Mada dengan IPK 2,98. Ia memiliki pengalaman kerja sebagai Supervisor di PT. SMART Tbk dan saat ini menjabat sebagai Safety Officer. Ia memiliki kemampuan bahasa Inggris berbicara dan mendengar serta penguasaan program komputer Microsoft Office.
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pemeliharaan. Ringkasannya adalah: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuan produksi.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Angga Yumam Sukmanto merupakan lulusan S1 Kimia dari Universitas Gadjah Mada dengan IPK 2,98. Ia memiliki pengalaman kerja sebagai Supervisor di PT. SMART Tbk dan saat ini menjabat sebagai Safety Officer. Ia memiliki kemampuan bahasa Inggris berbicara dan mendengar serta penguasaan program komputer Microsoft Office.
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pemeliharaan. Ringkasannya adalah: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuan produksi.
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
Dokumen tersebut membahas beberapa poin tanpa memberikan informasi spesifik. Dokumen tersebut hanya berisi nomor urut tanpa adanya kalimat atau paragraf yang memberikan makna.
Sistem jaringan komputer PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) kumpulan beberapa unit yang membentuk kesatuan sistem yang terpusat (sentral) untuk memudahkan pertukaran data dan informasi antar unit perusahaan secara cepat dan aman. Sistem ini mencakup komputer, server, router, switch, modem internet, akses nirkabel serta portal internal untuk pengumpulan dan penyebaran informasi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan manajemen mutu mulai dari era tanpa mutu hingga era sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO. Dibahas pula kontribusi tokoh-tokoh seperti Taylor, Shewart, Deming, dan Juran dalam perkembangan konsep manajemen mutu.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Kalimantan Timur. PT Pupuk Kalimantan Timur menerapkan ISO 14001 sejak 1996 dan melakukan audit rutin untuk memastikan penerapannya sesuai standar. Kebijakan lingkungan perusahaan mencakup program CSR dan pelestarian lingkungan, serta hutan kota. Perencanaan lingkungan meliputi identifikasi aspek dan dampak, sasaran, serta target lingkungan. Implementasi dilak
Modul ini membahas prosedur tanggap darurat untuk menangani berbagai keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kegagalan peralatan utama. Prosedur ini mencakup rencana, latihan, penanggulangan, dan pemindahan dalam menghadapi kondisi tidak diinginkan untuk meminimalkan kerugian.
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
Dokumen tersebut membahas beberapa poin tanpa memberikan informasi spesifik. Dokumen tersebut hanya berisi nomor urut tanpa adanya kalimat atau paragraf yang memberikan makna.
Sistem jaringan komputer PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) kumpulan beberapa unit yang membentuk kesatuan sistem yang terpusat (sentral) untuk memudahkan pertukaran data dan informasi antar unit perusahaan secara cepat dan aman. Sistem ini mencakup komputer, server, router, switch, modem internet, akses nirkabel serta portal internal untuk pengumpulan dan penyebaran informasi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan manajemen mutu mulai dari era tanpa mutu hingga era sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO. Dibahas pula kontribusi tokoh-tokoh seperti Taylor, Shewart, Deming, dan Juran dalam perkembangan konsep manajemen mutu.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Dokumen tersebut merangkum implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di PT Pupuk Kalimantan Timur. PT Pupuk Kalimantan Timur menerapkan ISO 14001 sejak 1996 dan melakukan audit rutin untuk memastikan penerapannya sesuai standar. Kebijakan lingkungan perusahaan mencakup program CSR dan pelestarian lingkungan, serta hutan kota. Perencanaan lingkungan meliputi identifikasi aspek dan dampak, sasaran, serta target lingkungan. Implementasi dilak
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Dini Septiana
Seminar Nasional K3 ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang K3 dan mendukung penerapan K3 yang baik di perusahaan dan masyarakat untuk mencapai Indonesia Berbudaya K3 pada tahun 2015. Seminar ini akan membahas topik-topik seperti penerapan manajemen keselamatan kontraktor, kesehatan kerja, dan peran wanita dalam K3. Acara ini diselenggarakan oleh PT. Familia Mitra Selaras dan akan
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT Pertamina (persero) harus dilakukan dengan baik dan benar.
Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya implikasi kerugian baik secara mikro perusahaan maupun makro nasional dan internasional perusahaan berupa kerugian alokasi dana kecelakaan tenaga kerja, penurunan kegiatan ekonomi dan industry, menurunnya kegiatan riset pendidikan dan teknologi, terganggunya kestabilitas ketahanan kegiatan politik, ekonomi dan social, meningkatnya pengangguran, kemiskinan maupun kriminalitas.
Selain itu dapat berdampak pada citra dan kepercayaan PT Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia dalam persaingan pasar bebas di era-globalisasi ini.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Petrokimia Gresik. Penerapan K3 bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan produktif melalui komitmen manajemen, organisasi K3, serta dukungan seluruh karyawan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai program dan alat pelindung diri yang digunakan untuk mencapai tujuan zero accident.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) di perusahaan. K3LH merupakan program untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja bagi karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tujuan K3LH diantaranya untuk memenuhi hak asasi manusia karyawan, mengurangi beban ekonomi, serta menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara
Ringkasan dokumen CV Firmansyah menyatakan bahwa ia lulusan Akademi Pelayaran Niaga Indonesia Semarang jurusan Teknik Mesin Kapal dan memiliki pengalaman kerja lebih dari 15 tahun di bidang operasional, HSE, dan proyek konstruksi serta instalasi gas dan minyak bumi untuk berbagai perusahaan seperti PT Survindo Global, PT Tektonindo Henida Jaya, Pertamina, dan PT Gagas Energi.
1. Dokumen membahas pentingnya penerapan K3 di tempat kerja seiring dengan era perdagangan bebas. K3 bertujuan mencegah kecelakaan kerja dan menjamin kesehatan pekerja. Pemerintah telah menetapkan peraturan tentang sistem manajemen K3 yang wajib diterapkan perusahaan.
Laporan mengenai implementasi keselamatan dan kesehatan kerja di PT Bukit Makmur Mandiri Utama di Jakarta mencakup identifikasi faktor bahaya, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan, inspeksi, pelayanan kesehatan, dan audit.
5. babi, bab ii, bab iii, bab iv dan bab vKrisko Govinda
Dokumen tersebut membahas tentang laporan praktek lapangan industri mahasiswa di PT Semen Padang. PT Semen Padang merupakan perusahaan semen tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1910."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja kantor yang mencakup pengertian K3, tujuan, dan fungsi K3 serta penerapannya pada berbagai industri dan institusi.
2. Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan K3 antara lain metode kerja, lingkungan kerja, alat kerja, dan bahan kerja.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kecelakaan kerja di PT Samator Gas akibat ledakan tabung gas asetilin.
2. Ledakan tersebut menyebabkan kebakaran dan dua karyawan mengalami luka bakar.
3. Penyebab utamanya adalah kualitas tabung gas yang tidak layak dan tidak dilakukan pengecekan yang memadai.
Dokumen tersebut membandingkan struktur dan kaidah teks negosiasi dengan teks drama. Teks negosiasi memiliki struktur yang meliputi penyampaian maksud oleh pihak pertama, penyanggahan oleh pihak kedua, argumentasi pihak pertama, penolakan pihak kedua, dan terjadinya persepakatan. Sedangkan teks drama memiliki unsur seperti tema, plot, tokoh, latar, dan sudut pandang.
Dokumen ini membahas penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan OSIS sekolah. OSIS merupakan organisasi siswa yang berfungsi sebagai wadah kegiatan siswa untuk mendukung pembinaan kesiswaan. Fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian harus diperhatikan dalam kegiatan OSIS seperti gerakan penghijauan sekitar sekolah agar tujuan kegiatan tercapai.
Dokumen tersebut merangkum sistem pembayaran di Indonesia yang terdiri dari dua jenis yaitu sistem pembayaran tunai dan non tunai serta komponen-komponen penting sistem pembayaran seperti kebijakan, hukum, lembaga, instrumen, mekanisme operasional dan infrastruktur. Bank Indonesia memegang peranan penting sebagai regulator dan pengawas sistem pembayaran di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang jamur merang, termasuk struktur tubuhnya, sejarah konsumsi jamur, dan cara budidaya jamur merang. Jamur merang memiliki tubuh buah berbentuk payung dengan tudung dan miselium. Jamur telah dikonsumsi manusia sejak ribuan tahun lalu dan penduduk Cina mulai membudidayakan jamur merang pada abad ke-17. Cara budidaya jamur merang melibatkan proses pembuatan kompos,
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Mengatasi ngantuk di kelas merupakan hal penting untuk menjaga konsentrasi belajar, (2) Faktor penyebab ngantuk di kelas antara lain kurang tidur, kurang makan, dan tidak menyukai mata pelajaran, (3) Cara mengatasinya adalah dengan istirahat yang cukup, makan yang seimbang, serta terlibat secara aktif dalam pelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum menurut para ahli, tujuan hukum, dan penggolongan hukum berdasarkan wujud, ruang lingkup, waktu berlaku, dan subjek yang diatur. Secara ringkas, hukum didefinisikan sebagai sistem peraturan yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat dengan sanksi hukum bagi pelanggarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dan sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV). SPLDV terdiri atas dua persamaan linear dengan dua variabel, sedangkan SPLTV terdiri atas tiga persamaan linear dengan tiga variabel. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai metode untuk menyelesaikan SPLDV dan SPLTV, seperti metode grafik, substitusi, eliminasi, dan campuran.
1. Klasifikasi makhluk hidup membagi organisme ke dalam kelompok berdasarkan persamaan ciri-ciri untuk mengetahui hubungan kekerabatan.
2. Ada beberapa sistem klasifikasi, termasuk sistem alamiah, buatan, filogenetik, dan modern berdasarkan genetika.
3. Taksonomi membagi organisme menurut tingkatan hierarkis dari kingdom hingga species menurut aturan binominal.
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945Titania Intan Permatasari
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945. Secara garis besar diatur bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang terbagi atas daerah-daerah yang mempunyai otonomi luas untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Terima kasih atas penjelasan dan contohnya. Saya mengerti perbedaan antara bahasa yang baku dan tidak baku. Untuk meningkatkan pengetahuan saya, saya meminta saran bagaimana saya dapat mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar secara terus-menerus.
2. Pengertian
K3?
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) adalah upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lainnya di tempat kerja/perusahaan
selalu dalam keadaan selamat dan sehat,
serta agar setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien
(Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
3. Menurut Suma’mur (1992), tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) adalah sebagai berikut:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan
keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan kinerja.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada
di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan
secara aman dan efisien.
TujuanK3?
4. Sejarah Pertamina
1. Didirikan pada 10 Desember 1957.
2. Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu
hingga hilir.
3. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di
Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi,
produksi, serta transmisi minyak dan gas.
4. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga
menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang
terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM).
5. Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina
beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama
dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body
(JOB), Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/
Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama
(BOB).
5. Sejarah Pertamina
Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda
ini, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8
tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran
Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan milik negara
yang ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas
mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari
ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia,
mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan
serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di
seluruh Indonesia.
6. Sejarah Pertamina
Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian
dari upaya menghadapi persaingan bisnis, PT
Pertamina mengubah logo dari lambang kuda
laut menjadi anak panah dengan tiga warna dasar
hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan
unsur kedinamisan serta mengisyaratkan
wawasan lingkungan yang diterapkan dalam
aktivitas usaha Perseroan.
7. 1. Semburan Liar Gas/Minyak
2. Kebakaran dan Peledakan
3. Tumpahan minyak dan bahan kimia
4. Lepasnya gas H2S Dapat juga menimbulkan
ancaman secara politik dan sosial seperti:
• Kerusuhan Massa
• Ancaman Bom
• Gempa Bumi
• Tabrakan Kapal laut
Kegiatan Pertamina
Yang Dapat
Menimbulkan Bahaya
Dan Resiko
8. Peraturan Negara
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1982 Tentang
Kewajiban Dan Tata Cara Penyetoran Pendapatan Pemerintah Dari Hasil
Operasi Pertamina Sendiri Dan Kontrak Production Sharing.
2. PP No.31 Tahun 2003 Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi.
3. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor: 2576
K/12/Mem/2012 Tentang Formula Dan Besaran Imbalan (Fee) Pengelolaan
Dan I Atau Penjualan Minyak Dan/Atau Gas Bumi Untuk Pt Pertamina
(Persero).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1963.
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/Kmk.06/2008 Tahun 2008.
9. Peraturan Negara
6. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 3794
K/12/MEM/2013 Tahun 2013.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1972.
8. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2003.
9. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 2046
K/12/Mem/2013 Tahun 2013.
10.Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1987.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2012.
12.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1447/Mk/Ii/12/1975 Tahun 1975 Dan
Lain Lain.
Sumber: Hukumonline.Com
10. Efek Apabila Muncul
Ketidakmampuan
Perusahaan Dalam
Pencegahan Adalah
1. Sakit
2. Cacat
3. Kematian
4. Tenaga kerja kehilangan pekerjaan
sehingga penghidupan keluarga
terganggu
5. Menambah tingkat pengangguran
6. Menambah tingkat kriminalitas
11. Resolusi:
Bagi perusahaan sendiri tentunya harus
mealokasikan dana yang besar, berupa
tunjangan seumur hidup bagi tenaga kerja yang
tidak dapat melanjutkan penghidupannya.
Alokasi dana ini tentunya lama kelamaan
akan merugikan perusahaan PT Pertamina
(persero), jika korban tenaga kerja akibat
kecelakaan terus meningkat, seiring dengan
ketidakmampuan PT Pertamina (persero) dalam
melaksakan program K3.
Resolusi?
12. Quality, Health, Safety & Environmental
(QHSE)
Sasaran
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
mempunyai komitmen bahwa Health Safety &
Environmental (HSE) merupakan bagian yang sangat
penting dalam pencapaian efisiensi dan keberhasilan
usaha perusahaan melalui upaya secara terus– menerus
menyempurnakan standar-standar yang ada dengan
penyediaan program–program HSE yang proaktif
menyeluruh dalam kegiatan Perusahaan.
13. Health
Statement: "Pertamina menjamin semua pekerja dapat bekerja secara Sehat
dan dengan gaya hidup yang sehat juga".
Kesehatan adalah Aset yang sangat penting dalam bekerja dan
beraktifitas, sehingga Pertamina mengadakan program-program untuk
mendukung Kesehatan Pekerjanya.
Objective:
1. Mencegah Penyakit akibat Kerja.
2. Menciptakan Iklim Kerja yang sehat serta mendukung Kesehatan Pekerja
secara Optimal.
14. SAFETY
Statement: "Pertamina menjamin semua pekerja dan mitra untuk bekerja
dengan aman dan dapat Selamat kembali kepada keluarga di rumah.“
Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan
Aspek- Aspek Keselamatan dalam bekerja dan beraktifitas. Keselamatan adalah
Prioritas utama yang tidak dapat diabaikan, walaupun pencapaian-pencapaian
lain dalam hal produksi dan pemasaran adalah tujuan perusahaan. Pencapaian
target produksi dan keberhasilan pemasaran akan menjadi percuma jika aspek
keselamatan tidak diperhatikan, untuk itulah semua Pekerja berkomitmen
dalam hal mendukung dan memperhatikan aspek keselamatan dalam bekerja.
Objective:
1. Tanpa Insiden.
2.Menghilangkan faktor-faktor resiko Kecelakaan Kerja.
15. SAFETY
Statement: "Pertamina menjamin semua pekerja dan mitra untuk bekerja dengan
aman dan dapat Selamat kembali kepada keluarga di rumah.“
Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan Aspek-
Aspek Keselamatan dalam bekerja dan beraktifitas. Keselamatan adalah Prioritas
utama yang tidak dapat diabaikan, walaupun pencapaian-pencapaian lain dalam hal
produksi dan pemasaran adalah tujuan perusahaan. Pencapaian target produksi dan
keberhasilan pemasaran akan menjadi percuma jika aspek keselamatan tidak
diperhatikan, untuk itulah semua Pekerja berkomitmen dalam hal mendukung dan
memperhatikan aspek keselamatan dalam bekerja.
Objective:
1. Tanpa Insiden.
2. Menghilangkan faktor-faktor resiko Kecelakaan Kerja.
16. WORKING EFFICIENTLY
ENVIRONMENT
Statement: "Pertamina menjamin lingkungan Kerja yang ramah lingkungan,
operasi tanpa limbah berbahaya dan ramah lingkungan serta berusaha menekan
emisi terhadap lingkungan serta meningkatkan Efisiensi Energi."
Aspek Lingkungan sudah menjadi Prioritas utama dalam Operasi
Perusahaan baik di kantor Pusat maupun Unit-unit Operasi, dimana Proses
Eksplorasi, Produksi, Pengolahan, Distribusi maupun Penyimpanan (Storage)
harus mengedepankan aspek Lingkungan yang ramah lingkungan, tanpa
pencemaran dan emisi/radiasi maupun LImbah beracun serta meningkatkan
pemakaian Energi secara Efisien.
Objective:
1. Tanpa Pencemaran Lingkungan, tumpahan minyak.
2. Tanpa limbah berbahaya.
3. Komitmen dalam pengurangan Emisi terhadap lingkungan.
4. Komitmen dalam pemakaian Energi (Energy Eficiency).
17. TRAINING
Statement: "Dalam hal pengembangan Kompetensi HSE, Pertamina berkomitmen dalam
meningkatkan kemampuan maupun keahlian Pekerjanya, terutama dalam aspek HSE yang
memenuhi Persyaratan Lokal maupun Internasional."
Pengembangan Kompetensi dan keahlian dalam aspek HSE merupakan prioritas dalam
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pertamina, sehingga setiap pekerja wajib
menjalani Safety Mandatory Training, HSE Training Module untuk aspek Operasi dan HSE
Leadership Training dengan Standar Internasional. Untuk naik ke jenjang Jabatan yang lebih
tinggi, maka seorang pekerja wajib mengikuti pelatihan Modul HSE yang sesuai dengan
Jabatan yang akan dicapainya dalam waktu tertentu.
Objective:
1. Mempunyai Skill dan kemampuan Aspek HSE sesuai jabatan dan pekerjaan
18. Alat Pelindung Diri
1. Masker
2. Gas pemadam kebakaran
3. Helm ( untuk tugas luar)
4. Baju anti api (untuk tugas luar)
5. Ear plug, ear muff
6. Rompi
7. Sepatu Karet
19. Kecelakaan Yang Pernah Terjadi
Informasi dihimpun menyebutkan korban bernama Benget
Beda Simanulang (45) bekerja sebagai ahli pengelasan pipa
(Welder) di dapur pengolahan minyak kilang Pertamina RU II.
Benget dilaporkan pada saat itu sedang bekerja las pipa di
atas ketinggian 4 meter dengan badan terikat tali penyelamat.
Namun secara tiba-tiba, pipa menyemburkan air panas bersuhu
140 derajat celsius dan mengenai sekujur tubuh korban yang
sedang bekerja dan tidak bisa melepaskan diri karena sedang
terikat tali.
Sumber: http://www.goriau.com/berita/dumai/berikut-rentetan-
kecelakaan- kerja-pt-pertamina-dumai-sejak-2012
20. Kecelakaan Yang Pernah Terjadi
Terbakarnya salah satu bagian pada mesin
operasional kilang minyak Pertamina pada
Minggu (24/11/2013) dini hari tadi. Senin
(25/11/2013), Pertamina mengakui adanya
insiden Minggu malam, dan akibatnya tiga
korban mengalami luka bakar.
Sumber:
http://www.goriau.com/berita/dumai/3-pekerja-
ta-pt-pertamina- dumai-terbakar
21. Kecelakaan Yang Pernah Terjadi
Budi (23), seorang pekerja outsourcing PT Pertamina
RU V dari PT Padiya meninggal dunia, sekitar pukul 10.30
pagi tadi. Setelah terjatuh dari lantai 12 di hall reaktor B
unit flatforming PT Pertamina RU V. Sementara satu
temannya bernama Raymond (25) hanya mengalami luka
memar, karena tersangkut di lantai 10. Saat bekerja,
almarhum Budi dan Raymond berada di lantai 12.
Keduanya sedang membuka baut di pojok reaktor. Saat itu,
keduanya terpleset dari border reaktor. Kebetulan,
bordernya terlepas. Budi langsung tiba di lantai dasar
reaktor, sementara Raymond tersangkut di lantai 10
Sumber
http://kaltim.tribunnews.com/2011/04/07/kecelakaan-
kerja-terjadi-di-kilang-pertamina-balikpapan
23. Pengolahan Limbah Pertamina
Pengolahan limbah dilakukan karena berorientasi pada akibat yang
ditimbulkan dalam lingkungan terutama pada daerah sekitar industri
maupun efek keseluruhan untuk semua lingkungan.
Dengan prinsip pencegahan dan penanggulangan pencemaran harus
dapat menjamin terpeliharanya kepentingan umum dan keseimbangan
lingkungan, dengan tetap memperhatikan kepentingan pihak industri.
24. Pengolahan Limbah Pertamina
Limbah PT. PERTAMINA Pengolahan Limbah Cair Limbah yang
dihasilkan industri minyak bumi umumnya mengandung logam-logam
berat maupun senyawa yang berbahaya. Selain logam berat, limbah, atau
air buangan industri, minyak bumi juga mengandung senyawa-senyawa
hidrokarbon yang sangat rawan terhadap bahaya kebakaran.
Unit pengolah air buangan terdiri dari:
1.Air Floatation Section
2.Activated Oil Sludge
25. Limbah PT. PERTAMINA
Pengolahan Limbah Gas Limbah gas dari
kilang ini diolah di sulfur recovery unit
dan sisanya dibakar di incinerator (untuk
gas berupa H2S dan CO) maupun flare
(gas hidrokarbon). 4.2.
Pengolahan Limbah Gas Limbah
gas dari kilang ini diolah di sulfur
recovery unit dan sisanya dibakar di
incinerator (untuk gas berupa H2S dan
CO) maupun flare (gas hidrokarbon).
26. Limbah PT. PERTAMINA Pengolahan Limbah Padat Sludge merupakan suatu limbah
yang dihasilkan dalam industri minyak yang tidak dapat dibuang begitu saja ke alam bebas,
karena akan mencemari lingkungan. Pada sludge selain mengandung lumpur, pasir, dan air
juga masih mengandung hidrokarbon fraksi berat yang tidak dapat di-recovery ke dalam
proses. Sludge ini juga tidak dapat di buang ke lingkungan sebab tidak terurai secara alamiah
dalam waktu singkat. Pemusnahan hidrokarbon perlu dilakukan untuk menghindari
pencemaran lingkungan. Dalam upaya tersebut, PT. PERTAMINA (Persero) UP-VI Balongan
melakukannya dengan membakar sludge dalam suatu ruang pembakar (incinerator) pada
temperature 800ºC. Lumpur/pasir yang tidak terbakar dapat digunakan untuk landfill atau
dibuang di suatu area, sehingga pencemaran lingkungan dapat dihindari.