SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KALKULUS
PENERAPAN INTEGRAL TAK
TENTU DALAM EKONOMI
Universitas Muhammadiyah Banten
Disusun Oleh :
Muhammad Ali Angga 220220034
Imam Priyadi 220220006
 Penerapan integral tak tentu yaitu untuk mencari persamaan fungsi total dari suatu
variabel ekonomi apabila persamaan fungsi marginalnya diketahui. Karena fungsi
marginal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses
sebaliknya yaitu integrasi dapat dicari fungsi asal dari fungsi turunan (fungsi total).
Macam-macam penerapan integral tak tentu dalam
ekonomi :
A. Fungsi Biaya
B. Fungsi Penerimaan
C. Fungsi Utilitas
D. Fungsi Produksi
E. Fungsi Konsumsi dan Fungi Tabungan
A. Fungsi Biaya
Biaya total (TC) adalah integral biaya marginal (MC) :
Dan Biaya rata-rata (AC) :
F(Q) = ∫ f (Q) dQ
TC = ∫ MC dQ
AC = TC / Q
Contoh:
Diketahui suatu perusahaan fungsi biaya marginalnya MC = 9Q2 – 12Q, maka carilah fungsi
biaya total dan biaya rata-rata dimana c ( konstanta ) sebesar 4 ?
Tentukan :
a. Persamaan Biaya Total
b. Persamaan Biaya Rata-rata
c. Besarnya Biaya Rata-rata dan Biaya Total jika Produksi sebanyak 10 unit
Penyelesaian :
a. Persamaan Biaya Total
TC = ∫ MC dQ
= ∫ 9Q2 - 12Q dQ
= 3Q3 – 6Q2 + c
Konstanta c merupakan biaya tetap yang diketahui sebesar 4. sehingga TC = 3Q3 - 6Q2 + 4
b. Persamaan Biaya Rata-rata
AC =
𝑇𝐶
𝑄
=
3𝑄3−6𝑄2+4
𝑄
= 3Q2 - 6Q+
4
𝑄
Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa fungsi biaya total adalah TC = 3Q3 - 6Q2 +
4 dan fungsi biaya rata-rata adalah AC = 3Q2 - 6Q +
4
𝑄
.
c. Besarnya Biaya Rata-rata dan Biaya Total jika Produksi sebanyak 10 unit.
TC = 3Q3 - 6Q2 + 4
= 3(10)3 - 6(10)2 + 4
= 3000 - 600 + 4
= 2404
Jadi biaya totalnya jika produksi sebanyak 10 unit adalah 2404.
AC = 3Q2 - 6Q +
4
𝑄
= 3(10)2 – 6(10) +
4
10
= 300 – 60 + 0,4
= 240,4
Jadi Biaya Rata-ratanya adalah 240,4
B. Fungsi Penerimaan
Penerimaan total (TR) adalah integral dari penerimaan marginal (MR).
F(Q) = ∫ f(Q) dQ
TR = ∫ MR dQ
AR = TR/Q
Contoh :
Diketahui MR suatu perusahaan adalah 15Q2 + 10Q – 5. Tentukan penerimaan totalnya (TR), jika c = 0
Tentukan penerimaan total dan penerimaan rata-rata jika produksi sebanyak 5 unit!
TR = ∫ MR dQ
= ∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ
= 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c
jika c = 0
TR = 5Q3 + 5Q2 – 5Q
Penyelesaian:
Penerimaan Total
TR = ∫ MR dQ
= ∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ
= 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c
jika c = 0
TR = 5Q3 + 5Q2 – 5Q
= 5(5)3 + 5(5)2 – 5(5)
= 625 + 125 – 25
= 725
Jadi, jika produksi sebanyak 5 unit maka diperoleh penerimaan total sebesar 725.
Penerimaan Rata-rata
AR =
𝑇𝑅
𝑄
=
5𝑄3+5𝑄2+5𝑄
𝑄
= 5Q2 + 5Q – 5
= 5(5)2 + 5(5) – 5
= 145
Jadi, Jika Produksi sebanyak 5 unit maka diperoleh penerimaan rata-ratanya sebesar 145.
C. Fungsi Utilitas
Utilitas Total (TU) Merupaakan Integral dari Utiilitas Marjinal (MU)
F(Q) = ∫ f(Q) dQ
TU = ∫ MU dQ
Contoh :
Tentukan Persamaan Utilitas Total Jika Dikketahui MU = 70 – 6Q
Tentukan pula utilitas total jika diproduksi sebanyak 10 Unit
Penyelesaian :
TU = ∫ MU dQ
TU = ∫ (70 – 6Q) dQ
= 70Q – 6Q2
Untuk Q = 10
TU = 70(10) – 6(10)2
= 700 – 300
= 400
Jadi Jika Produksi sebanyak 10 unit maka diperoleh Utilitas Total Sebesar 400.
D.Fungsi Produksi
1. Produk Total : P = f(Q), dimana P = keluaran dan Q = masukan
2. Produk Marginal : MP = P’ = dP / dQ = f’(Q)
3. Produk Total adalah integral dari produk marginal.
P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ
P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ
AP = P/Q
Contoh :
Diketahui produk marginalnya 2Q2 + 4, maka produk totalnya jika c = 0
a. Tentukan Persamaan Produk Total
b. Tentukan Persamaan produk Rata-rata
Penyelesaian:
a. Tentukan Persamaan Produk Total
P = ∫ MP dQ
= ∫ (2Q2 + 4) dQ
= 2/3 Q3 + 4Q + c
jika c = 0
P = 2/3 Q3 + 4Q
b. Tentukan Persamaan produk Rata-rata
AP =
𝑃
𝑄
=
2/3 Q3 + 4Q
𝑄
= 2/3 Q3 + 4
E. Fungsi Konsumsi dan Fungi Tabungan
Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan dalam fungsional terhadap pendapatan nasional (Y).
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi (C) adalah integral dari MPC dan tabungan (S) adalah integral dari MPS.
C = ∫ MPC dY = F(Y) + c
S = ∫ MPS dY = G(Y) + c
1. k = a = Autonomous Consumption : konsumsi otonom menunjukkan besarnya konsumsi nasional pada saat
Pendapatan Nasional sebesar nol
2. k = a = Autonomous Saving : Tabungan otonom menunjukkan besarnya tabungan nasional pada saat Pendapatan
Nasional sebesar nol (0).
3. MPC (Marginal Propensity to Consume) : Perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi (∆C) dengan
perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut.
4. MPS (Marginal Propensity to Saving) : Perbandingan antara besarnya perubahan saving (∆S) dengan perubahan
Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut.
Keterangan :
MPC < 1, menunjukkan sebagian besar penggunaan tambahan pendapatan digunakan
untuk menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya yaitu sejumlah kecil
merupakan tambahan tabungan.
MPC > ½, menunjukkan lebih dari 50 % pendapatan yang diperoleh digunakan untuk
konsumsi.
MPC selalu positif, karena jika pendapatan naik, konsumsi akan naik.
Contoh :
Dimana C = ∫ MPC dY = ½ dY + c, bila pendapatan = 0 dan konsumsi autonomsnya
adalah 50, maka fungsi konsumsi, tabungan dan Pendapatan Nasionalnya adalah…
Jawaban :
C = ∫ MPC dY
= ∫½ dY
= ½Y + 50
S = Y – ( ½ Y + 50 )
= Y – 50 – ½Y
S = ½ Y – 50
Atau
S = Y – C
S = ∫ MPS dY
= ∫ ½ dY
= ½Y – 50
Y = C + S
Y = ( ½ Y + 50 ) + ( ½ Y – 50 )
Analisa :Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa fungsi konsumsi adalah C = ½Y
+ 50, fungsi tabungan adalah S = ½ Y – 50, dan fungsi pendapatan nasionalnya adalah Y =
( ½ Y + 50 ) + ( ½ Y – 50 ).
KESIMPULAN
1. Integral tak tentu adalah integral yang tidak memiliki batas-batas nilai tertentu,
sehingga hanya diperoleh fungsi umumnya saja disertai suatu konstanta C. Setiap
bentuk operasi matematis pasti memiliki operasi kebalikan atau invers, seperti
penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, akar dan pangkat.
Kebalikan itu juga berlaku pada turunan, di mana kebalikan dari turunan adalah
integral.
2. Persamaan dasar integral tak tentu merupakan rumus umum untuk mengonversi
fungsi turunan menjadi fungsi integral. Adapun persamaan dasarnya adalah
sebagai berikut.
Syarat n ≠ -1
Persamaan di atas menunjukkan bahwa proses integrasi menyebabkan kenaikan
pangkat suatu fungsi, di mana fungsi awalnya berpangkat n dan fungsi
integrasinya berpangkat n + 1
3. Sifat-sifat integral tak tentu adalah bentuk lain dari operasi integral sedemikian
sehingga bisa memudahkanmu dalam menyelesaikan permasalahan terkait
integral.

More Related Content

What's hot

Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Nila Aulia
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
Siti Zuariyah
 

What's hot (20)

ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel BebasOptimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
Optimisasi Fungsi Dengan Satu Variabel Bebas
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Fungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Fungsi dan Grafik Fungsi TrigonometriFungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
Fungsi dan Grafik Fungsi Trigonometri
 
Penerapan non linier pada bidang ekonomi (Lanjutan)
Penerapan non linier pada bidang ekonomi (Lanjutan)Penerapan non linier pada bidang ekonomi (Lanjutan)
Penerapan non linier pada bidang ekonomi (Lanjutan)
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
Analisis dengan piecewise
Analisis dengan piecewiseAnalisis dengan piecewise
Analisis dengan piecewise
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Ring
RingRing
Ring
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
 
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
 

Similar to PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx

makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksimakalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
sri rahayu
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
state university of surabaya
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah
Tito Ruliarsa
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
 
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
TeguhTWIN
 

Similar to PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx (20)

Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
 
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksimakalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptxFUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
 
Pertemuan 13.pptx
Pertemuan 13.pptxPertemuan 13.pptx
Pertemuan 13.pptx
 
Matematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierMatematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linier
 
Em.2
Em.2Em.2
Em.2
 
Ema.2 (r)
Ema.2 (r)Ema.2 (r)
Ema.2 (r)
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah
 
Makalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaMakalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan laba
 
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear iiPertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
 
Integral print
Integral printIntegral print
Integral print
 
Biayaprod print
Biayaprod printBiayaprod print
Biayaprod print
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx

  • 1. KALKULUS PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI Universitas Muhammadiyah Banten Disusun Oleh : Muhammad Ali Angga 220220034 Imam Priyadi 220220006
  • 2.  Penerapan integral tak tentu yaitu untuk mencari persamaan fungsi total dari suatu variabel ekonomi apabila persamaan fungsi marginalnya diketahui. Karena fungsi marginal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses sebaliknya yaitu integrasi dapat dicari fungsi asal dari fungsi turunan (fungsi total).
  • 3. Macam-macam penerapan integral tak tentu dalam ekonomi : A. Fungsi Biaya B. Fungsi Penerimaan C. Fungsi Utilitas D. Fungsi Produksi E. Fungsi Konsumsi dan Fungi Tabungan
  • 4. A. Fungsi Biaya Biaya total (TC) adalah integral biaya marginal (MC) : Dan Biaya rata-rata (AC) : F(Q) = ∫ f (Q) dQ TC = ∫ MC dQ AC = TC / Q
  • 5. Contoh: Diketahui suatu perusahaan fungsi biaya marginalnya MC = 9Q2 – 12Q, maka carilah fungsi biaya total dan biaya rata-rata dimana c ( konstanta ) sebesar 4 ? Tentukan : a. Persamaan Biaya Total b. Persamaan Biaya Rata-rata c. Besarnya Biaya Rata-rata dan Biaya Total jika Produksi sebanyak 10 unit Penyelesaian : a. Persamaan Biaya Total TC = ∫ MC dQ = ∫ 9Q2 - 12Q dQ = 3Q3 – 6Q2 + c Konstanta c merupakan biaya tetap yang diketahui sebesar 4. sehingga TC = 3Q3 - 6Q2 + 4
  • 6. b. Persamaan Biaya Rata-rata AC = 𝑇𝐶 𝑄 = 3𝑄3−6𝑄2+4 𝑄 = 3Q2 - 6Q+ 4 𝑄 Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa fungsi biaya total adalah TC = 3Q3 - 6Q2 + 4 dan fungsi biaya rata-rata adalah AC = 3Q2 - 6Q + 4 𝑄 .
  • 7. c. Besarnya Biaya Rata-rata dan Biaya Total jika Produksi sebanyak 10 unit. TC = 3Q3 - 6Q2 + 4 = 3(10)3 - 6(10)2 + 4 = 3000 - 600 + 4 = 2404 Jadi biaya totalnya jika produksi sebanyak 10 unit adalah 2404. AC = 3Q2 - 6Q + 4 𝑄 = 3(10)2 – 6(10) + 4 10 = 300 – 60 + 0,4 = 240,4 Jadi Biaya Rata-ratanya adalah 240,4
  • 8. B. Fungsi Penerimaan Penerimaan total (TR) adalah integral dari penerimaan marginal (MR). F(Q) = ∫ f(Q) dQ TR = ∫ MR dQ AR = TR/Q Contoh : Diketahui MR suatu perusahaan adalah 15Q2 + 10Q – 5. Tentukan penerimaan totalnya (TR), jika c = 0 Tentukan penerimaan total dan penerimaan rata-rata jika produksi sebanyak 5 unit! TR = ∫ MR dQ = ∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ = 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c jika c = 0 TR = 5Q3 + 5Q2 – 5Q
  • 9. Penyelesaian: Penerimaan Total TR = ∫ MR dQ = ∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ = 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c jika c = 0 TR = 5Q3 + 5Q2 – 5Q = 5(5)3 + 5(5)2 – 5(5) = 625 + 125 – 25 = 725 Jadi, jika produksi sebanyak 5 unit maka diperoleh penerimaan total sebesar 725. Penerimaan Rata-rata AR = 𝑇𝑅 𝑄 = 5𝑄3+5𝑄2+5𝑄 𝑄 = 5Q2 + 5Q – 5 = 5(5)2 + 5(5) – 5 = 145 Jadi, Jika Produksi sebanyak 5 unit maka diperoleh penerimaan rata-ratanya sebesar 145.
  • 10. C. Fungsi Utilitas Utilitas Total (TU) Merupaakan Integral dari Utiilitas Marjinal (MU) F(Q) = ∫ f(Q) dQ TU = ∫ MU dQ Contoh : Tentukan Persamaan Utilitas Total Jika Dikketahui MU = 70 – 6Q Tentukan pula utilitas total jika diproduksi sebanyak 10 Unit
  • 11. Penyelesaian : TU = ∫ MU dQ TU = ∫ (70 – 6Q) dQ = 70Q – 6Q2 Untuk Q = 10 TU = 70(10) – 6(10)2 = 700 – 300 = 400 Jadi Jika Produksi sebanyak 10 unit maka diperoleh Utilitas Total Sebesar 400.
  • 12. D.Fungsi Produksi 1. Produk Total : P = f(Q), dimana P = keluaran dan Q = masukan 2. Produk Marginal : MP = P’ = dP / dQ = f’(Q) 3. Produk Total adalah integral dari produk marginal. P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ AP = P/Q Contoh : Diketahui produk marginalnya 2Q2 + 4, maka produk totalnya jika c = 0 a. Tentukan Persamaan Produk Total b. Tentukan Persamaan produk Rata-rata
  • 13. Penyelesaian: a. Tentukan Persamaan Produk Total P = ∫ MP dQ = ∫ (2Q2 + 4) dQ = 2/3 Q3 + 4Q + c jika c = 0 P = 2/3 Q3 + 4Q b. Tentukan Persamaan produk Rata-rata AP = 𝑃 𝑄 = 2/3 Q3 + 4Q 𝑄 = 2/3 Q3 + 4
  • 14. E. Fungsi Konsumsi dan Fungi Tabungan Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan dalam fungsional terhadap pendapatan nasional (Y). Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi (C) adalah integral dari MPC dan tabungan (S) adalah integral dari MPS. C = ∫ MPC dY = F(Y) + c S = ∫ MPS dY = G(Y) + c 1. k = a = Autonomous Consumption : konsumsi otonom menunjukkan besarnya konsumsi nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol 2. k = a = Autonomous Saving : Tabungan otonom menunjukkan besarnya tabungan nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol (0). 3. MPC (Marginal Propensity to Consume) : Perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi (∆C) dengan perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut. 4. MPS (Marginal Propensity to Saving) : Perbandingan antara besarnya perubahan saving (∆S) dengan perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut.
  • 15. Keterangan : MPC < 1, menunjukkan sebagian besar penggunaan tambahan pendapatan digunakan untuk menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya yaitu sejumlah kecil merupakan tambahan tabungan. MPC > ½, menunjukkan lebih dari 50 % pendapatan yang diperoleh digunakan untuk konsumsi. MPC selalu positif, karena jika pendapatan naik, konsumsi akan naik. Contoh : Dimana C = ∫ MPC dY = ½ dY + c, bila pendapatan = 0 dan konsumsi autonomsnya adalah 50, maka fungsi konsumsi, tabungan dan Pendapatan Nasionalnya adalah…
  • 16. Jawaban : C = ∫ MPC dY = ∫½ dY = ½Y + 50 S = Y – ( ½ Y + 50 ) = Y – 50 – ½Y S = ½ Y – 50 Atau S = Y – C S = ∫ MPS dY = ∫ ½ dY = ½Y – 50 Y = C + S Y = ( ½ Y + 50 ) + ( ½ Y – 50 ) Analisa :Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa fungsi konsumsi adalah C = ½Y + 50, fungsi tabungan adalah S = ½ Y – 50, dan fungsi pendapatan nasionalnya adalah Y = ( ½ Y + 50 ) + ( ½ Y – 50 ).
  • 17. KESIMPULAN 1. Integral tak tentu adalah integral yang tidak memiliki batas-batas nilai tertentu, sehingga hanya diperoleh fungsi umumnya saja disertai suatu konstanta C. Setiap bentuk operasi matematis pasti memiliki operasi kebalikan atau invers, seperti penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, akar dan pangkat. Kebalikan itu juga berlaku pada turunan, di mana kebalikan dari turunan adalah integral. 2. Persamaan dasar integral tak tentu merupakan rumus umum untuk mengonversi fungsi turunan menjadi fungsi integral. Adapun persamaan dasarnya adalah sebagai berikut. Syarat n ≠ -1 Persamaan di atas menunjukkan bahwa proses integrasi menyebabkan kenaikan pangkat suatu fungsi, di mana fungsi awalnya berpangkat n dan fungsi integrasinya berpangkat n + 1 3. Sifat-sifat integral tak tentu adalah bentuk lain dari operasi integral sedemikian sehingga bisa memudahkanmu dalam menyelesaikan permasalahan terkait integral.