SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
BAB 9 TEKNIKBAB 9 TEKNIK
PENGINTEGRALANPENGINTEGRALANMetoda Substitusi
Integral Fungsi Trigonometri
Substitusi Merasionalkan
Integral Parsial
Integral Fungsi Rasional
Universitas PadjadjaranUniversitas Padjadjaran
BandungBandung
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
PendahuluanPendahuluan
 Operasi turunan turunan sifatnya algoritmik. Apabila semua
aturannya telah diketahui, maka dapat dapat disusun ‘resep
turunan’. Dalam banyak hal operasi turunan tidak terlalu
menuntut keratifitas.
 Tidak demikian halnya dengan operasi integral. Seringkali
integral yang berbeda menuntut kombinasi teknik-metoda
pengintegralan yang berbeda: pengintegralan lebih
merupakan seni.
 Banyak masalah dalam engineering yang melibatkan integral
dari fungsi yang sangat rumit, sehingga kita memerlukan
Tabel Integral.
 Beberapa metoda yang sangat esensial adalah :
 Metoda Substitusi
 Metoda Integral Parsial
 Integral Pecahan Parsial (Partial Fraction)
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
1. Integral dengan Subtitusi1. Integral dengan Subtitusi
Rumus dan Aturan Pengintegralan yang sudah kita kenal sejauh
ini cukup bermanfaat dan penting, namun scope-nya masih
terbatas. Sebagai contoh dengan Aturan Pangkat kita dapat
menyelesaikan . Namun tidak berdaya untuk menyelesaikan
integral yang ‘serupa’ yaitu
Integral dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan teknik
substitusi. Ide dasar metoda substitusi datang dari Aturan Rantai.
Teknik adalah ‘kebalikan’ dari Aturan Rantai.
x dx∫
2 1+∫ x dx
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Penjelasan Aturan SubstitusiPenjelasan Aturan Substitusi
Misalkan F adalah antiturunan dari f . Jadi, F’(u) = f (u), dan
(1)
Bila u = g(x) sehingga diferensial du = g’(x)dx, diperoleh
Prosedur ini disebut metoda pengintegralan dengan substitusi
atau metoda substitusi. Maka, jika integrand tampak sebagai
komposisi fungsi dikalikan turunan fungsi ‘dalam’nya, maka
disarankan menggunakan metoda ini.
Perhatikan pula bahwa metoda merupakan proses balikan/inverse
dari Aturan Rantai.
( ) ( )f u du F u C= +∫
( ) ( )( ) '( ) ( ) ( ) ( )f g x g x du f u du F u C F g x C= = + = +∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Dari manakah ide metoda substitusi ini?Dari manakah ide metoda substitusi ini?
Perhatikan bahwa F(g(x)) adalah antirunan dari
jika F adalah antiturunan dari .
Menurut Aturan Rantai
Teorema
Diberikan fungsi g terturunkan dan F adalah antiturunan dari f .
Jika , maka
( )( ) '( )f g x g x×
( )'( ) ( )f F u f u=
( ) ( ) ( )( ) ' ( ) '( ) ( ) '( )
d
F g x F g x g x f g x g x
dx
= × = ×
( )u g x=
( ) ( )( ) '( ) ( ) ( ) ( )f g x g x dx f u du F u C F g x C= = + = +∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Menggunakan Teknik SubtitusiMenggunakan Teknik Subtitusi
Contoh Hitunglah
Misalkan u = (2x+3) dengan du = 2dx. Maka setelah disubtitusikan
Contoh Hitunglah
Ingat kembali bahwa 1/cos2
2x = sec2
2x.
Misalkan u = 2x, sehingga du = 2dx atau . Maka,
21
(2 3)x dx+∫
21 21 22 221 1 1
(2 3) (2 3)
2 2 22 44
du
x dx u u x C
 
+ = = = + + ÷
 
∫ ∫
2
cos 2
dx
x∫
12 2
2 2
1 1 1
sec . sec tan tan2
cos 2 2 2 2
dx
u du udu u C x C
x
= = = + = +∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
1
2
dx du=
Contoh : Hitunglah
a. b. c.
Jawab:
a. Misalkan u = 2x dan a = . Maka du = 2dx. Jadi,
b. Misalkan dan a = 2. Maka . Jadi,
c. : silahkan dicoba sebagai Latihan
dengan
2
2
3 4
dx
x−
∫ 2
4
x
x
e dx
e +∫
3 4
5x x dx+∫
1 1
2 2 2
2 2
sin sin
33 4
du u x
dx C C
ax a u
− −   
= = + = + ÷  ÷
   − −
∫ ∫
3
x
u e= x
du e dx=
1 1
2 2 2
1 1
tan tan
4 2 2
x x
x
e dx du u e
C C
e u a a a
− −   
= = + = + ÷ ÷
+ +    
∫ ∫
3 4
5x x dx+∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Sebelum SubstitusiSebelum Substitusi
Seringkali sebelum substitusi diputuskan, kita perlu
memanipulasi fungsi integrand agar lebih memudahkan.
Perhatikan contoh berikut, dimana bentuk kuadrat dilengkapkan
dahulu sebelum menggunakan metoda substitusi.
Contoh
Tentukan 2
4 9
dx
x x− +∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh
Tentukan
= x - tan-1
x + c
2
2
1
x dx
x +∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
2. Integral Fungsi Trigonometri2. Integral Fungsi Trigonometri
Pada pasal ini kita akan melihat bagaimana menkombinasikan
metoda substitusi dengan kesamaan- kesamaan trigonometri
menjadi metoda yang sangat efektif untuk menyelesaikan
beragam integral trigonometri. Beberapa tipe integral yang akan
dibahas adalah bentuk-bentuk berikut :
a.
b.
c.
sin , cosn n
xdx xdx∫ ∫
sin cosm n
x xdx∫
sin cos , sin sin , cos cosmx nxdx mx nxdx mx nxdx∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Tipe 1Tipe 1
Kasus 1: n genap
Turunkan pangkat dengan substitusi menggunakan kesamaan
setengah sudut dan
Contoh
dengan menggunakan hasil sebelumnya kita peroleh
sin , cosn n
xdx xdx∫ ∫
12
2
sin (1 cos2 )x x= − 12
2
cos (1 cos2 )x x= +
1 12 1
2 22
1 1
2 4
cos (1 cos2 ) cos2
sin 2
xdx x dx dx xdx
x x C
= + = +
= + +
∫ ∫ ∫ ∫
[ ]
21 14 2
2 4
1 1 1 2
4 8 4
sin 2 (1 cos4 ) 1 2cos4 cos 4
sin 2 cos 4
xdx x dx x x dx
x x xdx
 = − = − + 
= − +
∫ ∫ ∫
∫
1 1 1 12 2
2 4 2 4
cos 4 cos (4 ) (4 ) (4 ) sin2(4 )xdx x d x x x C = = + + ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Jadi,
Kasus 2:Kasus 2: n ganjil.
Setelah sin x atau cos x difaktorkan, gunakan kesamaan
Pythagoras
Contoh
1 1 1 14
4 8 8 64
3 1 1
8 8 64
cos 2 sin 2 sin8
sin 2 sin8
xdx x x x x C
x x x C
= − + + +
= − + +
∫
2 2
sin cos 1x x+ =
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Tipe 2Tipe 2
Kasus 1: m atau n bilangan ganjil positif.
Setelah sin x atau cos x difaktorkan, gunakan kesamaan
Pythagoras
Contoh
sin cosm n
x xdx∫
2 2
sin cos 1x x+ =
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Kasus 2: m dan n bilangan genap positif.
Gunakan kesamaan setengah sudut
untuk mengurangi pangkat dalam integrand.
Contoh
2 21 cos2 1 cos2
sin cos
2 2
x x
x x
− +
= =
2
4 2 2 2
2
2 2 3
2 3
1 cos2 1 cos2
sin cos (sin 2 ) cos
2 2
1
(1 2cos2 cos 2 )(1 cos2 )
8
1
(1 2cos2 cos 2 cos2 2cos 2 cos 2 )
8
1
(1 cos2 cos 2 cos 2 )
8
x x
x xdx x xdx dx
x x x dx
x x x x x dx
x x x dx
− +   
= =  ÷  ÷
   
= − + +
= − + + − +
= − − +
∫ ∫ ∫
∫
∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
2 3
2
2
2
3
1
(1 cos2 cos 2 cos 2 )
8
1 1
1 cos2 (1 cos4 ) (1 sin 2 )cos2
8 2
1 1 1
cos4 sin 2 cos2
8 2 2
1 1 1
cos4 sin 2 cos2
8 2 2
1 sin 4 sin 2
8 2 8 6
x x x dx
x x x x dx
x x x dx
dx xdx x xdx
x x x
C
= − − +
 
= − − + + − ÷
 
 
= − − ÷
 
 
= − − 
 
 
= − − + 
 
∫
∫
∫
∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Tipe 3Tipe 3
Kesamaan-kesamaan yang dibutuhkan:
1.
2.
3.
Dengan kesamaan ini perkalian fungsi dapat diubah menjadi
jumlah fungsi yang jelas lebih mudah ditangani.
Contoh:
sin cos , sin sin , cos cosmx nxdx mx nxdx mx nxdx∫ ∫ ∫
[ ]1
2
sin cos sin( ) sin( )mx nx m n x m n x= + + −
[ ]1
2
sin cos cos( ) cos( )mx nx m n x m n x−= + − −
[ ]1
2
cos cos cos( ) cos( )mx nx m n x m n x= + + −
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Latihan:
1. Hitunglah untuk kasus m = n
2. Hitunglah
( )1
2
sin sin cos( ) cos( )
sin( ) sin( )
,
2( ) 2( )
mx nxdx m n x m n x dx
m n x m n x
C jika m n
m n m n
= − + − −
+ −
=− + + ≠
+ −
∫ ∫
sin sinmx nxdx∫
cos cos ,
L
L
m x n x
dx m n
L L−
π π
≠∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
1sectan 22
−= xx 1csccot, 22
−= xx
tan sec cot cscdanm n m n
x x dx x xdx∫ ∫
.
Bentuk
Gunakan identitas
serta turunan tangen dan kotangen
2
(tan ) secd x xdx= dxxxd 2
csc)(cot, −=
Contoh :
∫ xdx4
tan
∫= dxxx 22
tantan ∫ −= dxx )1(sectan 22
∫ ∫−= xdxxdxx 222
tansectan
∫ ∫ −−= dxxxxd )1(sec)(tantan 22
Cxxx ++−= tantan3
3
1
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Soal Latihan
∫ dxx4
sec
∫
4/
0
24
sectan
π
dttt
Hitung
dxxx∫
54
cossin1.
2.
3.
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
3. Substitusi Merasionalkan3. Substitusi Merasionalkan
Metoda yang akan dipelajari di sini juga sering disebut
substitusi trigonometrik. Integral yang akan dibahas mempunyai
integrand memuat bentuk-bentuk
Umumnya metoda ini bertujuan untuk meng’eliminasi’ tanda
akar.
Dalam hal integrand memuat bentuk , maka substitusi
dapat mengeliminasi tanda akar.
2 2 2 2 2 2
, , ,n
ax b a x a x x a+ + − −
n
ax b• +
n
ax b+
n
u ax b= +
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Substitusi Bentuk Akar
xu =
ax bn +
n
baxu +=
dx
x2 2+∫
∫ ∫ +
=
+
= du
u
u
u
udu
122
2
( )= − + +x x Cln 1
Integran memuat , maka misalkan
Contoh: Hitung
Misal xu =2
Dengan turunan implisit
12 =
dx
du
u dx=2udu
Jawab : dx
x2 2+∫
du
u
u
∫ +
−+
=
1
11 du
u
)
1
1
1(∫ +
−=
Cuu ++−= )1ln(
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Soal Latihan
x x dx+∫ 43
x x
x
dx
2 2
1
+
+∫
t
t
dt
+∫ 1
∫ +
dt
t
t
43
∫ + dxxx 1
∫ − dxxx 3/2
)1(
Hitung
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh
Hitunglah
Misalkan u = 3t +4 sehingga du = 3dt dan
Hitunglah
Misalkan u = x + π sehingga du = 3dx dan x = u – π
3 4
tdt
t +
∫
1
3
( 4)t u= −
1 1
3 3
3 1 3 1
2 2 2 2
( 4) 1 4 1 4
9 93 4
1 2 2 8
8 (3 4) (3 4)
9 3 27 9
u dutdt u
du u du
t u u u
u u C t t C
− −  
= = = − ÷
+  
 
= − + = + − + + 
 
∫ ∫ ∫ ∫
3
x x dx+ π∫
4 1
3 3 3 3
7 4
3 3
( )
3 3
( ) ( )
7 4
x x dx u udu u du u du
x x C
+ π = − π = − π
π
= + π − + π +
∫ ∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Di sini kita akan menyelesaikan integral-intgeral yang memuat
bentuk-bentuk dan dengan asumsi a >
0.
Jika memuat maka coba ,
Jika memuat maka coba ,
Jika memuat maka coba ,
2 2 2 2 2 2
, ,a x a x x a• + − −
2 2 2 2
, ,a x a x+ − 2 2
x a−
2 2
,a x−
2 2
,a x+
2 2
,x a−
sinx a= θ /2 /2−π ≤ θ ≤ π
tanx a= θ /2 /2−π < θ < π
secx a= θ 0 , / 2≤ θ ≤ π θ ≠
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Mengapa pembatasan nilai θ perlu dilakukan?
Pada integral tentu kita setelah substitusi, dan kemudian
menyelesaikan integral, kita perlu kembali ke variabel semula.
Oleh karena itu, nilai θ perlu dibatasi agar substitusi sin θ , tan θ ,
dan sec θ mempunyai inverse. Setelah melakukan subtitusi,
beberapa penyederhanaan dapat dilakukan, dengan tujuan
mengeliminasi tanda akar.
Catatan : Karena maka
Jadi, . Berikan justifikasi untuk hasil lainnya.
2 2 2 2 2 2 2
sin cos cos cosa x a a a a a− = − θ = θ = θ = θ
2 2 2 2 2 2 2
tan sec sec seca x a a a a a+ = + θ = θ = θ = θ
2 2 2 2 2 2 2
sec tan tan tanx a a a a a a− = θ − = θ = θ = θ
/ 2 / 2−π ≤ θ ≤ π cos 0.θ ≥
cos cosa aθ = θ
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh Hitunglah
Pilih substitusi sehingga Maka
Selanjutnya, karena maka .
2
4 x
dx
x
−
∫
2sin ,u t= 2cos .du tdt=
22 2
4(1 sin )4 4 4sin
2cos 2 cos
sin sin
tx t
dx tdt tdt
x t t
−− −
= =∫ ∫ ∫
( )
2
2(cos )(cos ) 1 sin
2 4 4 csc sin
sin sin
4ln csc cot cos
t t t
dt dt dt tdt
t t
t u t C
−
= = = −
= − + +
∫ ∫ ∫ ∫
2sin ,x t= sin / 2t x=
2
2 2
2
2
4
cos 1 sin 1 ( / 2)
4
1 2 cos 2 1 4
csc cot 4
sin sin 2
x
t t x
t x
t t x
t x t x x
−
= − = − =
− 
= = = = − = ÷
 
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Dengan demikian,
Contoh Hitunglah
Agar lebih memudahkan, integral dipecah menjadi dua bagian
Untuk integral pertama, pilih substitusi , sehingga
Maka
2 2 2
4 2 4 4
4ln
x x x
dx C
x x x x
− − −
= − + +∫
0 2 2
1x
dx
x
π π −
− π
∫
0 2 2 0 2 2 0 2 2
1x x dx
dx dx
x x x
π π ππ − π
= −
− π − π − π
∫ ∫ ∫
2 2
u x= + π 2 .du xdx=
00 2 2 0 2 2 0
2 2 2
0
1 2
2 2
( 2 ) ( 2 1)
x
x
x xdx du
dx u
ux x
x
π π π
=π
=
π
π − π π
= = = π
− π − π
= π − π = π π − π = π −
∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Untuk integral kedua pilih substitusi sehinggatanx v= π
2
secdx vdv= π
( )
2
0
0 2 2 0 0
2
0
2
0 2 2
sec
sec ln sec tan
sec
ln 1 ln 2 1 ln 1 0 ln 2 1
, 2 1 ln 2 1
x x
x
x
x x
dx vdv
dx dx vdv v v
vx
x x
dx
jadi dx
x
π =π =π
=π
=
= =
π
π
π
= − = +
π− π
 
= + + = + − − = + ÷
π π 
= π − − +
− π
∫ ∫ ∫
∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Soal Latihan
Hitung
dx
x
dxx
∫ − 2
2
9
2 3
4 2
x
x
dx
−
−
∫
∫
− 22
4 xx
dx
dx
x x2 9+
∫
∫
− 1622
xx
dx
( )
dx
x2 3 2
9+
∫ /
3
2 52
x dx
x x+ +
∫
5 4 2− −∫ x x dx
2 1
2 22
x
x x
dx
+
+ +
∫
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Melengkapkan kuadratMelengkapkan kuadrat
Bila bentuk kuadratik dibawah tanda akar masih dalam bentuk
ax2
+bx+c maka perlu dilakukan melengkapkan kuadrat sebelum
menggunakan metoda substitusi trigonometrik.
Contoh Tentukan
Selanjutnya, substitusi sehingga Maka
2
16 6
dx
x x− −
∫
( )2 2 2 2 2
2 2 2
2 2 2
16 6 ( 6 16) ( 6 9 25) ( 3) 5
, . 3. ,
16 6 5 ( 3)
16 6 5
x x x x x x x
dx dx
jadi Misalkan v x Maka
x x x
dx dv
x x v
+ − = − − − = − − + − = − − −
= = −
+ − − −
=
+ − −
∫
∫ ∫
5sin ,v w= 5cos .dv wdw=
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
 
Latihan: Selesaikan 
1
2 2 2 2 2
1
5cos 5cos
sin
5cos 55 5 5 sin
3
sin
5
dv wdw wdw v
dw C
wv w
x
C
−
−
 
= = = = + ÷
 − −
− 
= + ÷
 
∫ ∫ ∫
2
3
2 5
xdx
x x+ +
∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
4. Integral Parsial4. Integral Parsial
Bila  metoda  substitusikan  sebenarnya  adalah  balikan  dari 
Aturan  Rantai,  maka  metoda  integral  parsial  didasarkan  pada 
aturan turunan untuk perkalian: 
Diberikan u = u(x) dan v = v(x) mempunyai turunan
atau
Apabila kedua ruas diintegralkan
 
Catatan : Diferensial                   dan   
( )( ) ( ) '( ) ( ) ( ) '( )D u x v x u x v x u x v x= +
( )( ) '( ) ( ) ( ) '( ) ( )u x v x D u x v x u x v x= −
( )( ) '( ) ( ) ( ) ( ) '( ) ( ) '( )
d
u x v x dx u x v x v x u x dx uv v x u x dx
dx
= − = −∫ ∫ ∫ ∫
'( )dv v x dx= '( )du u x dx=
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Teorema Integral ParsialTeorema Integral Parsial
Jika fungsi-fungsi             dan             mempunyai turunan, 
maka
   
 
Sedangkan integral parsial untuk integral tentu adalah
Misalkan
Sehingga
 
Catatan: pilihlah u dan v  sehingga 
mudah dihitung
( )u u x= ( )v v x=
udv uv vdu= −∫ ∫
[ ] [ ]( ) ( ) ( ) ( )
x bx b x b x b
x a x a x ax a
udv uv vdu u b v b u a v a vdu
== = =
= = ==
= − = − −∫ ∫ ∫
1 2 1 2( ), ( ), ( ), ( ),u u a u b v v a v v b= = = =
[ ]2 2 1 2
x b x b
x a x a
udv u v u v vdu
= =
= =
= − −∫ ∫
vdu∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Formula Integral Parsial :
Caranya : pilih u yang turunannya lebih sederhana
Contoh : Hitung
     misal u = x, maka du=dx
                                
    sehingga 
u dv uv v du= − ∫∫
∫ dxex x
 
dxedv x
=
     
∫ ==⇒ xx
edxev
Ceexdxeexdxex xxxxx
+−=−= ∫∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Integral parsial dapat dilakukan lebih dari satu kali
Contoh: Hitung
∫ dxxx sin2
Jawab 
2
xu =(i) Misal du = 2xdx
dv = sinxdx v=-cosx
2
cos 2 cosx x x xdx= − + ∫
Integral parsial
(ii) Misal   u = 2x du = 2dx
dv = cosx dx v = sinx
2
cos (2 sin 2sin )x x x x xdx= − + − ∫
2
cos 2 sin 2cosx x x x x C= − + + +
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh Hitunglah 
Misalkan                          sehingga              dan              . Maka 
                                               
Untuk integral ke dua, misalnya                                Maka  
dan                  Diperoleh
Dengan demikian
Pindahan                     pada ruas kiri. Akhirnya diperoleh
cosx
e xdx∫
, cos ,x
ue dv dx= x
du e dx= sinv x=
cos sin sinx x x
e xdx e x e xdx= −∫ ∫
, sin .x
w e dv xdx= = x
dw e dx=
cos .v x= −
cos cos cosx x x
e xdx e x e xdx= +∫ ∫
cosx
e xdx∫
sin cos
cos
2
x x
x e x e x
e xdx
−
=∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
cos sin cos cosx x x x
e xdx e x e x e xdx = − +
 ∫ ∫
Pada contoh di atas, perhatikan bahwa kita dapat 
menyelesaikan                  karena integral tersebut kembali 
muncul pada ruas kanan.
Contoh  Hitunglah 
Misalkan                        sehingga                      , maka  
 
Rumus Reduksi
Formula atau rumus berbentuk
disebut  rumus    reduksi,  karena  nilai  pangkat  f  mengalami 
penurunan.  Formula  semacam  ini  biasa  ditemukan  dalam 
integral parsial.
cosx
e xdx∫
2
1
ln xdx∫
ln , ,u x dv dx= =
1
,du dx v x
x
= =
( ) ( ) ( ) ,n k
f x dx g x f x dx k n= + <∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
[ ]
2 2 22
11 1 1
1
ln ln 2ln 2 2ln 2 1xdx x x x dx dx
x
= − = − = −∫ ∫ ∫
Contoh   Tentukan rumus reduksi untuk 
Misalkan                                   , maka                                 
                        Jadi
Apabila               pada ruas kanan dipindahkan ke ruas kiri
dan bila diselesaikan, diperoleh
 
sinn
dx∫
1
sin , sinn
u x dv xdx−
= =
2
( 1)sin cos ,n
du n x xdx−
= −
cos .dan v x= −
1 2 2
1 2 2
1 2
sin sin cos ( 1) sin cos
sin cos ( 1) sin (1 sin )
sin cos ( 1) sin ( 1) sin
n n n
n n
n n n
dx x x n x xdx
x x n x x dx
x x n xdx n xdx
− −
− −
− −
= − + −
= − + − −
= − + − − −
∫ ∫
∫
∫ ∫
sinn
xdx∫
1 2
sin sin cos ( 1) sinn n n
n xdx x x n xdx− −
= − + −∫ ∫
1
2sin cos ( 1)
sin sin
n
n nx x n
xdx xdx
n n
−
−−
= − +∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
5. Integral Fungsi Rasional5. Integral Fungsi Rasional
Metoda Pecahan Parsial
Metoda  pecahan  parsial  adalah  tehnik  untuk  mengintegralkan 
fungsi-fungsi rasional, yaitu fungsi-fungsi berbentuk
Ide dasar adalah metoda ini adalah menuliskan fungsi rasional 
sebagai jumlah dari fungsi pecahan yang lebih sederhana.
Contoh  Tentukan 
Perhatikan bahwa 
( )
( ) , ( ) ( )
( )
p x
R x p x dan q x adalah polinomial
q x
=
2
5 1
1
x
dx
x
−
−∫
2
5 1 5 1
1 ( 1)( 1) 1 1
x x A B
x x x x x
− −
= = +
− − + − +
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Langkah berikutnya adalah menentukan koefisien A dan B  . 
Ini dilakukan  dengan mengalikan kedua ruas dengan    
                  sehingga
Maka haruslah                dan                 . Dengan menyelesaikan 
sistem persamaan ini diperoleh  A = 2 dan B = 3
 
( 1)( 1)x x− +
5 1 ( 1) ( 1) ( ) ( )x A x B x A B x A B− = + + − = + + −
5A B+ = 1A B− = −
2
2 3
5 1 2 3 2 3
1 1 1 1 1
( 1) ( 3)
2 3 2ln 1 3ln 1
1 1
ln 1 1
x
dx dx dx dx
x x x x x
d x d x
dx x x
x x
x x C
−   
= + = + ÷  − − + − +   
− +
= + = − + +
− +
= − + +
∫ ∫ ∫ ∫
∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
 Integral Fungsi Rasional
• Integran berbentuk fungsi rasional :                        , der (P) < 
der(Q)
  Ada 4 kasus dari pemfaktoran penyebut ( Q(x) )  yaitu :
1. Faktor linear tidak berulang.
2. Faktor linear berulang.
3. Faktor kuadratik tidak berulang.
4. Faktor kuadratik berulang.
Kasus 1. ( linear tidak berulang )
Misal 
       maka,
       dengan                           konstanta yang dicari.
( )
( )
( )
f x
P x
Q x
=
  
( ) ( ) ( ) ( )Q x a x b a x b a x bn n= + + +1 1 2 2 ...
  
( )
( )
P x
Q x
A
a x b
A
a x b
A
a x b
n
n n
≡
+
+
+
+ +
+
1
1 1
2
2 2
...
  
A A An1 2, , ... ,
  
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
∫ −
+
dx
x
x
9
1
2
 
( ) ( ) )3)(3(
)3()3(
339
1
2
+−
++−
=
−
+
+
=
−
+
xx
xBxA
x
B
x
A
x
x
 
( ) ( )331 ++−=+⇔ xBxAx
 
( ) ( )BAxBA 33 +−++= 
 
( ) ( )∫ ∫∫ −
+
+
=
−
+
dx
x
dx
x
dx
x
x
3
3
2
3
3
1
9
1
2
 
  
  
  
  
  
Contoh: Hitung
Jawab: 
Faktorkan penyebut :  )3)(3(92
+−=− xxx
Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan
A   +B  =1
-3A+3B=1
x3
x1
3A +3B=3
-3A+3B=1 +
6B=4 B=2/3 ,A=1/3Sehingga 
Cxx +−++= |3|ln
3
2
|3|ln
3
1
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
( ) ( )
1
2 1
2
x x
dx
+ −
∫
( ) ( )Q x a x bi i
p= +
( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )p
ii
p
p
ii
p
iiii bxa
A
bxa
A
bxa
A
bxa
A
xQ
xP
+
+
+
++
+
+
+
≡ −
−
1
1
2
21
...
pp AAAA ,,...,, 121 −
( ) ( ) ( ) ( ) ( )2 2
1
2 12 1 2
A B C
x xx x x
= + +
+ −+ − +
Kasus 2. Linear berulang
Misal 
Maka 
dengan konstanta                               akan dicari
Contoh: Hitung 
Jawab :
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
( ) ( ) ( ) ( )12
)2()1()1)(2(
12
1
2
2
2
−+
++−+−+
=
−+ xx
xCxBxxA
xx
2
)2()1()1)(2(1 ++−+−+= xCxBxxA
)24()4()(1 2
BACxCBAxCA −−+++++=
Penyebut ruas kiri =
penyebut ruas kanan 
A+C=0
A+B+4C=0
-2A-B+4C=1
A+B+4C=0
-2A-B+4C=1 +
-A+8C=1
A+C=0
-A+8C=1
+
9C=1 C=1/9
A=-1/9
B=-1/3
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
dx
x
dx
x
dx
x
dx
xx ∫∫∫∫ −
+
+
−
+
−
=
−+ 1
1
9
1
2
1
3
1
2
1
9
1
12
1
22
Cx
x
x +−+
+
++−= |1|ln
9
1
)2(3
1
|2|ln
9
1
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
      
( ) ( ) ( ) ( )Q x a x b x c a x b x c a x b x cn n n= + + + + + +1
2
1 1 2
2
2 2
2...
   ( )
( )
P x
Q x
A x B
a x b x c
A x B
a x b x c
A x B
a x b x c
n n
n n n
≡
+
+ +
+
+
+ +
+ +
+
+ +
1 1
1
2
1 1
2 2
2
2
2 2
2
...  
nn BBBAAA ,...,,dan,,...,, 2121
  
  
Kasus 3. Kuadratik tak berulang
Misal
Maka 
dengan   konstanta yang akan dicari
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh :Hitung
( )∫ + 12
xx
dx
( ) ( )11
1
22
+
+
+=
+ x
CxB
x
A
xx
( )
( )1
)(1
2
2
+
+++
=
xx
xcBxxA
Jawab:
( ) xcBxxA )(11 2
+++= AcxxBA +++= 2
)(1
A+B=0
C=0
A=1
B=-1
( ) ( ) dx
x
x
dx
x
dx
xx ∫∫∫ +
−=
+ 1
1
1
1
22
( ) ∫∫
+
+
=
+ x
xd
x
x
dx
x
x
2
)1(
11
2
22
∫ +
+
=
1
)1(
2
1
2
2
x
xd
Cxx ++−= )1ln(
2
1
||ln 2
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
( ) ( )Q x a x b x ci i i
p
= + +2
( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )p
iii
pp
p
iii
pp
iiiiii cxbxa
BxA
cxbxa
BxA
cxbxa
BxA
cxbxa
BxA
xQ
xP
++
+
+
++
+
++
++
+
+
++
+
≡ −
−−
212
11
22
22
2
11
...
pppp BBBBdanAAAA ,,...,,,,...,, 121121 −−
Kasus 4. Kuadratik berulang
Misal
Maka
Dimana konstanta yang akan dicari
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh: Hitung
( )( )
6 15 22
3 2
2
2 2
x x
x x
dx
− +
+ +
∫
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
2
2 222 2
6 15 22
3 23 2 2
x x A B x C Dx E
x xx x x
− + + +
= + +
+ ++ + +
( ) ( )( )
( )( )22
222
23
)3)((32)(2
++
++++++++
=
xx
xEDxxxCxBxA
Jawab :
( ) ( )( ) )3)((32)(222156 2222
++++++++=+− xEDxxxCxBxAxx
++++++++=+− 2342
)324()3()(22156 xDCBAxCBxBAxx
)364()326( ECAxEDCB ++++++
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Dengan menyamakan koefisien ruas kiri dan kanan diperoleh
A+B=0
3B+C=0
4A+2B+3C+D=6
6B+2C+3D+E=-15
4A+6C+3E=22
Dengan eliminasi : A=1,B=-1, C=3
D=-5, E=0
( )( ) ( ) ( ) ( )∫∫ ∫∫ +
−
+
−
−
+
=
++
+−
dx
x
x
dx
x
x
dx
x
dx
xx
xx
22222
2
2
5
2
3
3
1
23
22156
∫ ∫∫∫ +
−
+
+
+
−
+
= dx
x
x
x
dx
dx
x
x
x
dx
2222
)2(
2
2
5
2
3
2
2
2
1
3
.
)2(2
5
2
tan
2
3
)2ln(
2
1
|3|ln 2
12
C
x
x
xx +
+
+





++−+= −
Sehingga
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh selesaikan
Kalikan kedua ruas dengan , sehingga
Maka koefisien kedua polinomial haruslah sama. Ini
memberikan sebuah sistem persamaan
yang penyelesaiannya adalah A = 1/4, B = -1 4, C= 3/2. Maka,
3 2
1
4 4
x
dx
x x x
+
− +∫
3 2 2 2 2
1 1 1
4 4 ( 4 4) ( 2) 2 ( 2)
x x x A B C
x x x x x x x x x x x
+ + +
= = = + +
− + − + + − −
2
( 2)x x +
2
2
( 1) ( 2) ( 2)
1 ( ) ( 4 2 ) 4
x A x Bx x Cx
x A B x A B C x A
+ = + + + +
+ = + + − − + +
0, 4 2 1, 4 1A B A B C A= = − − + = =
3 2 2
1 1 1 3
4 4 4 4 2 2 ( 2)
x dx dx dx
dx
x x x x x x
+
= − +
− + − −∫ ∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Dua integral terakhir diselesaikan dengan substitusi u = x – 2.
Contoh Tentukanlah
Setelah kedua ruas dikalikan dengan penyebut. maka diperoleh
Kesamaan kedua polinomial berarti koefisiean-koefisien harus
sama. Maka 2 = A + B ,1 = C , -1 = 4A . Penyelesaian sistem
persamaan ini adalah
2
1 1 ( 2) 3 ( 2)
ln
4 4 2 2 ( 2)
1 1 3 1
ln ln 2
4 4 2 2
d x d x
x
x x
x x
x
− −
= − +
− −
= − − −
−
∫ ∫
2
3
2 1
4
x x
dx
x x
+ −
+∫
2 2
3 2 2
2 1 2 1
4 ( 4) 4
x x x x A Bx C
x x x x x x
+ − + − +
= = +
+ + +
2 2 2
2 1 ( 4) ( ) ( ) 4x x A x Bx C x A B x Cx A+ − = + + + = + + +
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Apabila digunakan pada integral di atas, kita peroleh
Untuk integral kedua, gunakan substitusi sehingga
Jadi,
1/ 4, 9/ 4, 1A B C= − = =
2 2
3 2
2 2
1
2
2 1 1 1 9 4
4 4 4 4
1 9
ln
4 4 4 4
1 9 1
ln tan
4 4 4 2 2
x x dx x
dx dx
x x x x
xdx dx
x
x x
xdx x
x
x
−
+ − +
= − +
+ +
= − + +
+ +
= − + +
+
∫ ∫ ∫
∫ ∫
∫
2
4w x= + 2dw xdx=
2
2 2
1 2 1 1
ln 4
4 2 4 2 2
dx xdx dw
x
x x x
= = = +
+ +∫ ∫ ∫
2
2 1
3
2 1 1 9 1
ln ln 4 tan
4 4 8 2 2
x x x
dx x x C
x x
−+ −
= + + + +
+∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Contoh Selesaikan
Kalikan kedua ruas dengan sehingga
Maka koefisien kedua polinomial haruslah sama. Ini
memberikan sebuah sistem persamaan
2 2
(1 )( 1)
x
dx
x x− +∫
2
2 2 2 2 2
, 1
(1 )( 1) 1 1 ( 1)
x A Bx C Dx E
x irreducible
x x x x x
+ +
= = = +
− + − + +
2 2
(1 )( 1)x x− +
2 2 2
4 3 2
( 1) ( )(1 )( 1) ( )(1 )
( ) ( ) (2 ) ( ) ( )
x A x Bx C x x Dx E x
x A B x B C x A B C D x B C D E x A E C
= + + + − + + + −
= − + − + − + − + − + − + + +
0, 0, 2 0, 1, 0A B B C A B C D B C D A C E− = − = − + − = − + = + + =
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Penyelesaiannya adalah A = B = C = 1/4, D = 1/2,
E = -1/2. Maka,
Substitusi dan maka
2 2 2 2 2
1 1 ( 1) 1 ( 1)
(1 )( 1) 4 1 4 1 2 ( 1)
x dx x dx x dx
dx
x x x x x
+ −
= + +
− + − + +∫ ∫ ∫ ∫
1u x= − 2
1,v x= + , 2 .du dx dv xdx= − =
2 2
2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2
1 1 ( 1) 1 1 1
4 1 4 1 4 4 2 1
1 1 1
ln 1 ln 1 tan
4 8 4
1 ( 1) 1 1 1 1 1
2 ( 1) 2 ( 1) 2 ( 1) 2 2 2 ( 1)
1 1
4( 1) 2 ( 1)
dx x dx du dv dx
x x u v x
x x x
x dx xdx dx dv dx
x x x v x
dx
x x
−
+  
+ = − + + ÷
− + + 
= − − + + +
−  
= − = − ÷
+ + + + 
= − −
+ +
∫ ∫ ∫ ∫ ∫
∫ ∫ ∫ ∫ ∫
∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Untuk menyelesaikan integral terakhir, misalkan
dan2
tan , sec ,x dx d= θ = θ θ 2 2 2
1 tan 1 sec .x + = θ + = θ
( )( )
2
2
2 2 2
2 2
1 1
1
2
sec 1 sin2
cos (1 cos2 )
4 (sec ) 2 2 4
2 1 1 1tan 2sin cos tan
2 4 2 4
tan
2 2( 1)
dx d
d d
x
x x xx x
x x
x
− −
−
θ θ θ θ
= = θ θ = + θ θ = +
+ θ
+ +θ θ
= + = +
= +
+
∫ ∫ ∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Jadi,
2 1
2 2
1
2 2
2
2
1 1 1
ln 1 ln 1 tan
(1 )( 1) 4 8 4
1 1 tan
4( 1) 2 2 2( 1)
1 1 1 1
ln 1 ln 1
4 8 4 ( 1)
x
dx x x x
x x
x x
C
x x
x
x x C
x
−
−
= − − + + +
− +
 
− − + + ÷
+ + 
+
= − − + + − +
+
∫
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
ALGORITMA DEKOMPOSISI PECAHAN PARSIALALGORITMA DEKOMPOSISI PECAHAN PARSIAL
Langkah 1 : Lakukan pembagian sehingga diperoleh polinom
dan sehingga
Jika derajat dengan maka dan
Langkah 2 : Faktorkan dengan suku perkalian dari bentuk
atau dengan yaitu
tidak mempunyai akar.
Langkah 3 : Tulis sebagai jumlah dari fungsi pecahan
yang lebih sederhana, disebut pecahan parsial, sebagai berikut:
( )P x ( )r x
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
p x r x
R x P x
q x q x
= = +
( )( )p x < ( )( )q x ( ) 0P x = ( ) ( )r x p x=
( )q x
( )n
ax b+
2
( )n
ax bx c+ + 2
ax bx c irreducible+ +
2
0ax bx c+ + =
( )
( )
r x
q x
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
a. Untuk setiap faktor diperoleh
b. Untuk setiap faktor diperoleh
Langkah 4 : Kalikan kedua ruas dengan sehingga
diperoleh polinom dengan koefisien memuat Ai, Bi, Ci
Dari kesamaan di atas, semua konstanta Ai, Bi, dan Ci dapat
ditentukan.
( )k
x a+
1 2
2
...
( ) ( )
k
k
AA A
x x x
+ + +
+ α + α + α
2
( )k
ax bx c+ +
1 1 2 2
2 1 2 2 2
...
( ) ( ) ( )
k k
k
B x CB x C B x C
ax bx c ax bx c ax bx c
++ +
+ + +
+ + + + + +
( )q x
( ) ( )R x q x =
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
Soal Latihan
2 1
6 182
x
x x
dx
−
− +
∫
dx
xx∫ −+ )1()5(
1
2
∫ +
−+
dx
xx
xx
23
2
2
235
∫ + 22
)1(xx
dx
( )( )
2 3 36
2 1 9
2
2
x x
x x
dx
− −
− +
∫
dx
xx
xx
∫ ++
+
5
2
23
2
43
2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hitung
Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD

More Related Content

What's hot

metode euler
metode eulermetode euler
metode eulerRuth Dian
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1el sucahyo
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialFitria Maghfiroh
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 

What's hot (20)

metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 

Similar to INTEGRAL BAB 9 (20)

Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralanTeknik pengintegralan
Teknik pengintegralan
 
Tugas mtk blog
Tugas mtk blogTugas mtk blog
Tugas mtk blog
 
Tugas mtk blog
Tugas mtk blogTugas mtk blog
Tugas mtk blog
 
Tugas mtk blog
Tugas mtk blogTugas mtk blog
Tugas mtk blog
 
Tugas mtk blog
Tugas mtk blogTugas mtk blog
Tugas mtk blog
 
Tugas mtk blog
Tugas mtk blogTugas mtk blog
Tugas mtk blog
 
Tugas mtk blog[1]
Tugas mtk blog[1]Tugas mtk blog[1]
Tugas mtk blog[1]
 
TUGAS KELOMPOK MTK2 KALKULUS
TUGAS KELOMPOK MTK2 KALKULUSTUGAS KELOMPOK MTK2 KALKULUS
TUGAS KELOMPOK MTK2 KALKULUS
 
TUGAS MTK BUKU KALKULUS
TUGAS MTK BUKU KALKULUSTUGAS MTK BUKU KALKULUS
TUGAS MTK BUKU KALKULUS
 
Tugas Kalkulus MTK
Tugas Kalkulus MTKTugas Kalkulus MTK
Tugas Kalkulus MTK
 
Bab 7 tugas lint ar
Bab 7 tugas lint arBab 7 tugas lint ar
Bab 7 tugas lint ar
 
Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralanTeknik pengintegralan
Teknik pengintegralan
 
Integral parsial
Integral parsialIntegral parsial
Integral parsial
 
kalkulus2
kalkulus2kalkulus2
kalkulus2
 
Modul matematika-integral
Modul matematika-integral Modul matematika-integral
Modul matematika-integral
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentu
 
Aturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada TurunanAturan Rantai Pada Turunan
Aturan Rantai Pada Turunan
 
Integral_Tentu.pdf
Integral_Tentu.pdfIntegral_Tentu.pdf
Integral_Tentu.pdf
 
Komnum 02
Komnum 02Komnum 02
Komnum 02
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 

More from Kelinci Coklat

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikKelinci Coklat
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanKelinci Coklat
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearKelinci Coklat
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearKelinci Coklat
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)Kelinci Coklat
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait SinglyKelinci Coklat
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)Kelinci Coklat
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman TerstrukturKelinci Coklat
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

More from Kelinci Coklat (20)

Bab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerikBab 7 integrasi numerik
Bab 7 integrasi numerik
 
Bab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerikBab 6 turunan numerik
Bab 6 turunan numerik
 
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutanBab 5 interpolasi newton lanjutan
Bab 5 interpolasi newton lanjutan
 
Bab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasiBab 5 interpolasi
Bab 5 interpolasi
 
Bab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linearBab 4 sistem persamaan linear
Bab 4 sistem persamaan linear
 
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linearBab 3 penyelesaian persamaan tak linear
Bab 3 penyelesaian persamaan tak linear
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)7. Queue (Struktur Data)
7. Queue (Struktur Data)
 
6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)6. Stack (Struktur Data)
6. Stack (Struktur Data)
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)4.1 Operasi Dasar Singly Linked List  1 (primitive list)
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
 
3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly3. Pointer dan List Berkait Singly
3. Pointer dan List Berkait Singly
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
1. Algoritma, Struktur Data dan Pemrograman Terstruktur
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

INTEGRAL BAB 9

  • 1. BAB 9 TEKNIKBAB 9 TEKNIK PENGINTEGRALANPENGINTEGRALANMetoda Substitusi Integral Fungsi Trigonometri Substitusi Merasionalkan Integral Parsial Integral Fungsi Rasional Universitas PadjadjaranUniversitas Padjadjaran BandungBandung Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 2. PendahuluanPendahuluan  Operasi turunan turunan sifatnya algoritmik. Apabila semua aturannya telah diketahui, maka dapat dapat disusun ‘resep turunan’. Dalam banyak hal operasi turunan tidak terlalu menuntut keratifitas.  Tidak demikian halnya dengan operasi integral. Seringkali integral yang berbeda menuntut kombinasi teknik-metoda pengintegralan yang berbeda: pengintegralan lebih merupakan seni.  Banyak masalah dalam engineering yang melibatkan integral dari fungsi yang sangat rumit, sehingga kita memerlukan Tabel Integral.  Beberapa metoda yang sangat esensial adalah :  Metoda Substitusi  Metoda Integral Parsial  Integral Pecahan Parsial (Partial Fraction) Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 3. 1. Integral dengan Subtitusi1. Integral dengan Subtitusi Rumus dan Aturan Pengintegralan yang sudah kita kenal sejauh ini cukup bermanfaat dan penting, namun scope-nya masih terbatas. Sebagai contoh dengan Aturan Pangkat kita dapat menyelesaikan . Namun tidak berdaya untuk menyelesaikan integral yang ‘serupa’ yaitu Integral dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan teknik substitusi. Ide dasar metoda substitusi datang dari Aturan Rantai. Teknik adalah ‘kebalikan’ dari Aturan Rantai. x dx∫ 2 1+∫ x dx Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 4. Penjelasan Aturan SubstitusiPenjelasan Aturan Substitusi Misalkan F adalah antiturunan dari f . Jadi, F’(u) = f (u), dan (1) Bila u = g(x) sehingga diferensial du = g’(x)dx, diperoleh Prosedur ini disebut metoda pengintegralan dengan substitusi atau metoda substitusi. Maka, jika integrand tampak sebagai komposisi fungsi dikalikan turunan fungsi ‘dalam’nya, maka disarankan menggunakan metoda ini. Perhatikan pula bahwa metoda merupakan proses balikan/inverse dari Aturan Rantai. ( ) ( )f u du F u C= +∫ ( ) ( )( ) '( ) ( ) ( ) ( )f g x g x du f u du F u C F g x C= = + = +∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 5. Dari manakah ide metoda substitusi ini?Dari manakah ide metoda substitusi ini? Perhatikan bahwa F(g(x)) adalah antirunan dari jika F adalah antiturunan dari . Menurut Aturan Rantai Teorema Diberikan fungsi g terturunkan dan F adalah antiturunan dari f . Jika , maka ( )( ) '( )f g x g x× ( )'( ) ( )f F u f u= ( ) ( ) ( )( ) ' ( ) '( ) ( ) '( ) d F g x F g x g x f g x g x dx = × = × ( )u g x= ( ) ( )( ) '( ) ( ) ( ) ( )f g x g x dx f u du F u C F g x C= = + = +∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 6. Menggunakan Teknik SubtitusiMenggunakan Teknik Subtitusi Contoh Hitunglah Misalkan u = (2x+3) dengan du = 2dx. Maka setelah disubtitusikan Contoh Hitunglah Ingat kembali bahwa 1/cos2 2x = sec2 2x. Misalkan u = 2x, sehingga du = 2dx atau . Maka, 21 (2 3)x dx+∫ 21 21 22 221 1 1 (2 3) (2 3) 2 2 22 44 du x dx u u x C   + = = = + + ÷   ∫ ∫ 2 cos 2 dx x∫ 12 2 2 2 1 1 1 sec . sec tan tan2 cos 2 2 2 2 dx u du udu u C x C x = = = + = +∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD 1 2 dx du=
  • 7. Contoh : Hitunglah a. b. c. Jawab: a. Misalkan u = 2x dan a = . Maka du = 2dx. Jadi, b. Misalkan dan a = 2. Maka . Jadi, c. : silahkan dicoba sebagai Latihan dengan 2 2 3 4 dx x− ∫ 2 4 x x e dx e +∫ 3 4 5x x dx+∫ 1 1 2 2 2 2 2 sin sin 33 4 du u x dx C C ax a u − −    = = + = + ÷  ÷    − − ∫ ∫ 3 x u e= x du e dx= 1 1 2 2 2 1 1 tan tan 4 2 2 x x x e dx du u e C C e u a a a − −    = = + = + ÷ ÷ + +     ∫ ∫ 3 4 5x x dx+∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 8. Sebelum SubstitusiSebelum Substitusi Seringkali sebelum substitusi diputuskan, kita perlu memanipulasi fungsi integrand agar lebih memudahkan. Perhatikan contoh berikut, dimana bentuk kuadrat dilengkapkan dahulu sebelum menggunakan metoda substitusi. Contoh Tentukan 2 4 9 dx x x− +∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 9. Contoh Tentukan = x - tan-1 x + c 2 2 1 x dx x +∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 10. 2. Integral Fungsi Trigonometri2. Integral Fungsi Trigonometri Pada pasal ini kita akan melihat bagaimana menkombinasikan metoda substitusi dengan kesamaan- kesamaan trigonometri menjadi metoda yang sangat efektif untuk menyelesaikan beragam integral trigonometri. Beberapa tipe integral yang akan dibahas adalah bentuk-bentuk berikut : a. b. c. sin , cosn n xdx xdx∫ ∫ sin cosm n x xdx∫ sin cos , sin sin , cos cosmx nxdx mx nxdx mx nxdx∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 11. Tipe 1Tipe 1 Kasus 1: n genap Turunkan pangkat dengan substitusi menggunakan kesamaan setengah sudut dan Contoh dengan menggunakan hasil sebelumnya kita peroleh sin , cosn n xdx xdx∫ ∫ 12 2 sin (1 cos2 )x x= − 12 2 cos (1 cos2 )x x= + 1 12 1 2 22 1 1 2 4 cos (1 cos2 ) cos2 sin 2 xdx x dx dx xdx x x C = + = + = + + ∫ ∫ ∫ ∫ [ ] 21 14 2 2 4 1 1 1 2 4 8 4 sin 2 (1 cos4 ) 1 2cos4 cos 4 sin 2 cos 4 xdx x dx x x dx x x xdx  = − = − +  = − + ∫ ∫ ∫ ∫ 1 1 1 12 2 2 4 2 4 cos 4 cos (4 ) (4 ) (4 ) sin2(4 )xdx x d x x x C = = + + ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 12. Jadi, Kasus 2:Kasus 2: n ganjil. Setelah sin x atau cos x difaktorkan, gunakan kesamaan Pythagoras Contoh 1 1 1 14 4 8 8 64 3 1 1 8 8 64 cos 2 sin 2 sin8 sin 2 sin8 xdx x x x x C x x x C = − + + + = − + + ∫ 2 2 sin cos 1x x+ = Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 13. Tipe 2Tipe 2 Kasus 1: m atau n bilangan ganjil positif. Setelah sin x atau cos x difaktorkan, gunakan kesamaan Pythagoras Contoh sin cosm n x xdx∫ 2 2 sin cos 1x x+ = Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 14. Kasus 2: m dan n bilangan genap positif. Gunakan kesamaan setengah sudut untuk mengurangi pangkat dalam integrand. Contoh 2 21 cos2 1 cos2 sin cos 2 2 x x x x − + = = 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 cos2 1 cos2 sin cos (sin 2 ) cos 2 2 1 (1 2cos2 cos 2 )(1 cos2 ) 8 1 (1 2cos2 cos 2 cos2 2cos 2 cos 2 ) 8 1 (1 cos2 cos 2 cos 2 ) 8 x x x xdx x xdx dx x x x dx x x x x x dx x x x dx − +    = =  ÷  ÷     = − + + = − + + − + = − − + ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 15. 2 3 2 2 2 3 1 (1 cos2 cos 2 cos 2 ) 8 1 1 1 cos2 (1 cos4 ) (1 sin 2 )cos2 8 2 1 1 1 cos4 sin 2 cos2 8 2 2 1 1 1 cos4 sin 2 cos2 8 2 2 1 sin 4 sin 2 8 2 8 6 x x x dx x x x x dx x x x dx dx xdx x xdx x x x C = − − +   = − − + + − ÷     = − − ÷     = − −      = − − +    ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 16. Tipe 3Tipe 3 Kesamaan-kesamaan yang dibutuhkan: 1. 2. 3. Dengan kesamaan ini perkalian fungsi dapat diubah menjadi jumlah fungsi yang jelas lebih mudah ditangani. Contoh: sin cos , sin sin , cos cosmx nxdx mx nxdx mx nxdx∫ ∫ ∫ [ ]1 2 sin cos sin( ) sin( )mx nx m n x m n x= + + − [ ]1 2 sin cos cos( ) cos( )mx nx m n x m n x−= + − − [ ]1 2 cos cos cos( ) cos( )mx nx m n x m n x= + + − Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 17. Latihan: 1. Hitunglah untuk kasus m = n 2. Hitunglah ( )1 2 sin sin cos( ) cos( ) sin( ) sin( ) , 2( ) 2( ) mx nxdx m n x m n x dx m n x m n x C jika m n m n m n = − + − − + − =− + + ≠ + − ∫ ∫ sin sinmx nxdx∫ cos cos , L L m x n x dx m n L L− π π ≠∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 18. 1sectan 22 −= xx 1csccot, 22 −= xx tan sec cot cscdanm n m n x x dx x xdx∫ ∫ . Bentuk Gunakan identitas serta turunan tangen dan kotangen 2 (tan ) secd x xdx= dxxxd 2 csc)(cot, −= Contoh : ∫ xdx4 tan ∫= dxxx 22 tantan ∫ −= dxx )1(sectan 22 ∫ ∫−= xdxxdxx 222 tansectan ∫ ∫ −−= dxxxxd )1(sec)(tantan 22 Cxxx ++−= tantan3 3 1 Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 20. 3. Substitusi Merasionalkan3. Substitusi Merasionalkan Metoda yang akan dipelajari di sini juga sering disebut substitusi trigonometrik. Integral yang akan dibahas mempunyai integrand memuat bentuk-bentuk Umumnya metoda ini bertujuan untuk meng’eliminasi’ tanda akar. Dalam hal integrand memuat bentuk , maka substitusi dapat mengeliminasi tanda akar. 2 2 2 2 2 2 , , ,n ax b a x a x x a+ + − − n ax b• + n ax b+ n u ax b= + Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 21. Substitusi Bentuk Akar xu = ax bn + n baxu += dx x2 2+∫ ∫ ∫ + = + = du u u u udu 122 2 ( )= − + +x x Cln 1 Integran memuat , maka misalkan Contoh: Hitung Misal xu =2 Dengan turunan implisit 12 = dx du u dx=2udu Jawab : dx x2 2+∫ du u u ∫ + −+ = 1 11 du u ) 1 1 1(∫ + −= Cuu ++−= )1ln( Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 22. Soal Latihan x x dx+∫ 43 x x x dx 2 2 1 + +∫ t t dt +∫ 1 ∫ + dt t t 43 ∫ + dxxx 1 ∫ − dxxx 3/2 )1( Hitung 1. 2. 3. 4. 5. 6. Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 23. Contoh Hitunglah Misalkan u = 3t +4 sehingga du = 3dt dan Hitunglah Misalkan u = x + π sehingga du = 3dx dan x = u – π 3 4 tdt t + ∫ 1 3 ( 4)t u= − 1 1 3 3 3 1 3 1 2 2 2 2 ( 4) 1 4 1 4 9 93 4 1 2 2 8 8 (3 4) (3 4) 9 3 27 9 u dutdt u du u du t u u u u u C t t C − −   = = = − ÷ +     = − + = + − + +    ∫ ∫ ∫ ∫ 3 x x dx+ π∫ 4 1 3 3 3 3 7 4 3 3 ( ) 3 3 ( ) ( ) 7 4 x x dx u udu u du u du x x C + π = − π = − π π = + π − + π + ∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 24. Di sini kita akan menyelesaikan integral-intgeral yang memuat bentuk-bentuk dan dengan asumsi a > 0. Jika memuat maka coba , Jika memuat maka coba , Jika memuat maka coba , 2 2 2 2 2 2 , ,a x a x x a• + − − 2 2 2 2 , ,a x a x+ − 2 2 x a− 2 2 ,a x− 2 2 ,a x+ 2 2 ,x a− sinx a= θ /2 /2−π ≤ θ ≤ π tanx a= θ /2 /2−π < θ < π secx a= θ 0 , / 2≤ θ ≤ π θ ≠ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 25. Mengapa pembatasan nilai θ perlu dilakukan? Pada integral tentu kita setelah substitusi, dan kemudian menyelesaikan integral, kita perlu kembali ke variabel semula. Oleh karena itu, nilai θ perlu dibatasi agar substitusi sin θ , tan θ , dan sec θ mempunyai inverse. Setelah melakukan subtitusi, beberapa penyederhanaan dapat dilakukan, dengan tujuan mengeliminasi tanda akar. Catatan : Karena maka Jadi, . Berikan justifikasi untuk hasil lainnya. 2 2 2 2 2 2 2 sin cos cos cosa x a a a a a− = − θ = θ = θ = θ 2 2 2 2 2 2 2 tan sec sec seca x a a a a a+ = + θ = θ = θ = θ 2 2 2 2 2 2 2 sec tan tan tanx a a a a a a− = θ − = θ = θ = θ / 2 / 2−π ≤ θ ≤ π cos 0.θ ≥ cos cosa aθ = θ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 26. Contoh Hitunglah Pilih substitusi sehingga Maka Selanjutnya, karena maka . 2 4 x dx x − ∫ 2sin ,u t= 2cos .du tdt= 22 2 4(1 sin )4 4 4sin 2cos 2 cos sin sin tx t dx tdt tdt x t t −− − = =∫ ∫ ∫ ( ) 2 2(cos )(cos ) 1 sin 2 4 4 csc sin sin sin 4ln csc cot cos t t t dt dt dt tdt t t t u t C − = = = − = − + + ∫ ∫ ∫ ∫ 2sin ,x t= sin / 2t x= 2 2 2 2 2 4 cos 1 sin 1 ( / 2) 4 1 2 cos 2 1 4 csc cot 4 sin sin 2 x t t x t x t t x t x t x x − = − = − = −  = = = = − = ÷   Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 27. Dengan demikian, Contoh Hitunglah Agar lebih memudahkan, integral dipecah menjadi dua bagian Untuk integral pertama, pilih substitusi , sehingga Maka 2 2 2 4 2 4 4 4ln x x x dx C x x x x − − − = − + +∫ 0 2 2 1x dx x π π − − π ∫ 0 2 2 0 2 2 0 2 2 1x x dx dx dx x x x π π ππ − π = − − π − π − π ∫ ∫ ∫ 2 2 u x= + π 2 .du xdx= 00 2 2 0 2 2 0 2 2 2 0 1 2 2 2 ( 2 ) ( 2 1) x x x xdx du dx u ux x x π π π =π = π π − π π = = = π − π − π = π − π = π π − π = π − ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 28. Untuk integral kedua pilih substitusi sehinggatanx v= π 2 secdx vdv= π ( ) 2 0 0 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 sec sec ln sec tan sec ln 1 ln 2 1 ln 1 0 ln 2 1 , 2 1 ln 2 1 x x x x x x dx vdv dx dx vdv v v vx x x dx jadi dx x π =π =π =π = = = π π π = − = + π− π   = + + = + − − = + ÷ π π  = π − − + − π ∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 29. Soal Latihan Hitung dx x dxx ∫ − 2 2 9 2 3 4 2 x x dx − − ∫ ∫ − 22 4 xx dx dx x x2 9+ ∫ ∫ − 1622 xx dx ( ) dx x2 3 2 9+ ∫ / 3 2 52 x dx x x+ + ∫ 5 4 2− −∫ x x dx 2 1 2 22 x x x dx + + + ∫ 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 30. Melengkapkan kuadratMelengkapkan kuadrat Bila bentuk kuadratik dibawah tanda akar masih dalam bentuk ax2 +bx+c maka perlu dilakukan melengkapkan kuadrat sebelum menggunakan metoda substitusi trigonometrik. Contoh Tentukan Selanjutnya, substitusi sehingga Maka 2 16 6 dx x x− − ∫ ( )2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 16 6 ( 6 16) ( 6 9 25) ( 3) 5 , . 3. , 16 6 5 ( 3) 16 6 5 x x x x x x x dx dx jadi Misalkan v x Maka x x x dx dv x x v + − = − − − = − − + − = − − − = = − + − − − = + − − ∫ ∫ ∫ 5sin ,v w= 5cos .dv wdw= Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 31.   Latihan: Selesaikan  1 2 2 2 2 2 1 5cos 5cos sin 5cos 55 5 5 sin 3 sin 5 dv wdw wdw v dw C wv w x C − −   = = = = + ÷  − − −  = + ÷   ∫ ∫ ∫ 2 3 2 5 xdx x x+ + ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 32. 4. Integral Parsial4. Integral Parsial Bila  metoda  substitusikan  sebenarnya  adalah  balikan  dari  Aturan  Rantai,  maka  metoda  integral  parsial  didasarkan  pada  aturan turunan untuk perkalian:  Diberikan u = u(x) dan v = v(x) mempunyai turunan atau Apabila kedua ruas diintegralkan   Catatan : Diferensial                   dan    ( )( ) ( ) '( ) ( ) ( ) '( )D u x v x u x v x u x v x= + ( )( ) '( ) ( ) ( ) '( ) ( )u x v x D u x v x u x v x= − ( )( ) '( ) ( ) ( ) ( ) '( ) ( ) '( ) d u x v x dx u x v x v x u x dx uv v x u x dx dx = − = −∫ ∫ ∫ ∫ '( )dv v x dx= '( )du u x dx= Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 33. Teorema Integral ParsialTeorema Integral Parsial Jika fungsi-fungsi             dan             mempunyai turunan,  maka       Sedangkan integral parsial untuk integral tentu adalah Misalkan Sehingga   Catatan: pilihlah u dan v  sehingga  mudah dihitung ( )u u x= ( )v v x= udv uv vdu= −∫ ∫ [ ] [ ]( ) ( ) ( ) ( ) x bx b x b x b x a x a x ax a udv uv vdu u b v b u a v a vdu == = = = = == = − = − −∫ ∫ ∫ 1 2 1 2( ), ( ), ( ), ( ),u u a u b v v a v v b= = = = [ ]2 2 1 2 x b x b x a x a udv u v u v vdu = = = = = − −∫ ∫ vdu∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 34. Formula Integral Parsial : Caranya : pilih u yang turunannya lebih sederhana Contoh : Hitung      misal u = x, maka du=dx                                      sehingga  u dv uv v du= − ∫∫ ∫ dxex x   dxedv x =       ∫ ==⇒ xx edxev Ceexdxeexdxex xxxxx +−=−= ∫∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 35. Integral parsial dapat dilakukan lebih dari satu kali Contoh: Hitung ∫ dxxx sin2 Jawab  2 xu =(i) Misal du = 2xdx dv = sinxdx v=-cosx 2 cos 2 cosx x x xdx= − + ∫ Integral parsial (ii) Misal   u = 2x du = 2dx dv = cosx dx v = sinx 2 cos (2 sin 2sin )x x x x xdx= − + − ∫ 2 cos 2 sin 2cosx x x x x C= − + + + Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 36. Contoh Hitunglah  Misalkan                          sehingga              dan              . Maka                                                  Untuk integral ke dua, misalnya                                Maka   dan                  Diperoleh Dengan demikian Pindahan                     pada ruas kiri. Akhirnya diperoleh cosx e xdx∫ , cos ,x ue dv dx= x du e dx= sinv x= cos sin sinx x x e xdx e x e xdx= −∫ ∫ , sin .x w e dv xdx= = x dw e dx= cos .v x= − cos cos cosx x x e xdx e x e xdx= +∫ ∫ cosx e xdx∫ sin cos cos 2 x x x e x e x e xdx − =∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD cos sin cos cosx x x x e xdx e x e x e xdx = − +  ∫ ∫
  • 37. Pada contoh di atas, perhatikan bahwa kita dapat  menyelesaikan                  karena integral tersebut kembali  muncul pada ruas kanan. Contoh  Hitunglah  Misalkan                        sehingga                      , maka     Rumus Reduksi Formula atau rumus berbentuk disebut  rumus    reduksi,  karena  nilai  pangkat  f  mengalami  penurunan.  Formula  semacam  ini  biasa  ditemukan  dalam  integral parsial. cosx e xdx∫ 2 1 ln xdx∫ ln , ,u x dv dx= = 1 ,du dx v x x = = ( ) ( ) ( ) ,n k f x dx g x f x dx k n= + <∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD [ ] 2 2 22 11 1 1 1 ln ln 2ln 2 2ln 2 1xdx x x x dx dx x = − = − = −∫ ∫ ∫
  • 38. Contoh   Tentukan rumus reduksi untuk  Misalkan                                   , maka                                                          Jadi Apabila               pada ruas kanan dipindahkan ke ruas kiri dan bila diselesaikan, diperoleh   sinn dx∫ 1 sin , sinn u x dv xdx− = = 2 ( 1)sin cos ,n du n x xdx− = − cos .dan v x= − 1 2 2 1 2 2 1 2 sin sin cos ( 1) sin cos sin cos ( 1) sin (1 sin ) sin cos ( 1) sin ( 1) sin n n n n n n n n dx x x n x xdx x x n x x dx x x n xdx n xdx − − − − − − = − + − = − + − − = − + − − − ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ sinn xdx∫ 1 2 sin sin cos ( 1) sinn n n n xdx x x n xdx− − = − + −∫ ∫ 1 2sin cos ( 1) sin sin n n nx x n xdx xdx n n − −− = − +∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 39. 5. Integral Fungsi Rasional5. Integral Fungsi Rasional Metoda Pecahan Parsial Metoda  pecahan  parsial  adalah  tehnik  untuk  mengintegralkan  fungsi-fungsi rasional, yaitu fungsi-fungsi berbentuk Ide dasar adalah metoda ini adalah menuliskan fungsi rasional  sebagai jumlah dari fungsi pecahan yang lebih sederhana. Contoh  Tentukan  Perhatikan bahwa  ( ) ( ) , ( ) ( ) ( ) p x R x p x dan q x adalah polinomial q x = 2 5 1 1 x dx x − −∫ 2 5 1 5 1 1 ( 1)( 1) 1 1 x x A B x x x x x − − = = + − − + − + Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 40. Langkah berikutnya adalah menentukan koefisien A dan B  .  Ini dilakukan  dengan mengalikan kedua ruas dengan                       sehingga Maka haruslah                dan                 . Dengan menyelesaikan  sistem persamaan ini diperoleh  A = 2 dan B = 3   ( 1)( 1)x x− + 5 1 ( 1) ( 1) ( ) ( )x A x B x A B x A B− = + + − = + + − 5A B+ = 1A B− = − 2 2 3 5 1 2 3 2 3 1 1 1 1 1 ( 1) ( 3) 2 3 2ln 1 3ln 1 1 1 ln 1 1 x dx dx dx dx x x x x x d x d x dx x x x x x x C −    = + = + ÷  − − + − +    − + = + = − + + − + = − + + ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 41.  Integral Fungsi Rasional • Integran berbentuk fungsi rasional :                        , der (P) <  der(Q)   Ada 4 kasus dari pemfaktoran penyebut ( Q(x) )  yaitu : 1. Faktor linear tidak berulang. 2. Faktor linear berulang. 3. Faktor kuadratik tidak berulang. 4. Faktor kuadratik berulang. Kasus 1. ( linear tidak berulang ) Misal         maka,        dengan                           konstanta yang dicari. ( ) ( ) ( ) f x P x Q x =    ( ) ( ) ( ) ( )Q x a x b a x b a x bn n= + + +1 1 2 2 ...    ( ) ( ) P x Q x A a x b A a x b A a x b n n n ≡ + + + + + + 1 1 1 2 2 2 ...    A A An1 2, , ... ,    Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 42. ∫ − + dx x x 9 1 2   ( ) ( ) )3)(3( )3()3( 339 1 2 +− ++− = − + + = − + xx xBxA x B x A x x   ( ) ( )331 ++−=+⇔ xBxAx   ( ) ( )BAxBA 33 +−++=    ( ) ( )∫ ∫∫ − + + = − + dx x dx x dx x x 3 3 2 3 3 1 9 1 2                  Contoh: Hitung Jawab:  Faktorkan penyebut :  )3)(3(92 +−=− xxx Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan A   +B  =1 -3A+3B=1 x3 x1 3A +3B=3 -3A+3B=1 + 6B=4 B=2/3 ,A=1/3Sehingga  Cxx +−++= |3|ln 3 2 |3|ln 3 1 Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 43. ( ) ( ) 1 2 1 2 x x dx + − ∫ ( ) ( )Q x a x bi i p= + ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )p ii p p ii p iiii bxa A bxa A bxa A bxa A xQ xP + + + ++ + + + ≡ − − 1 1 2 21 ... pp AAAA ,,...,, 121 − ( ) ( ) ( ) ( ) ( )2 2 1 2 12 1 2 A B C x xx x x = + + + −+ − + Kasus 2. Linear berulang Misal  Maka  dengan konstanta                               akan dicari Contoh: Hitung  Jawab : Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 44. ( ) ( ) ( ) ( )12 )2()1()1)(2( 12 1 2 2 2 −+ ++−+−+ = −+ xx xCxBxxA xx 2 )2()1()1)(2(1 ++−+−+= xCxBxxA )24()4()(1 2 BACxCBAxCA −−+++++= Penyebut ruas kiri = penyebut ruas kanan  A+C=0 A+B+4C=0 -2A-B+4C=1 A+B+4C=0 -2A-B+4C=1 + -A+8C=1 A+C=0 -A+8C=1 + 9C=1 C=1/9 A=-1/9 B=-1/3 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) dx x dx x dx x dx xx ∫∫∫∫ − + + − + − = −+ 1 1 9 1 2 1 3 1 2 1 9 1 12 1 22 Cx x x +−+ + ++−= |1|ln 9 1 )2(3 1 |2|ln 9 1 Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 45.        ( ) ( ) ( ) ( )Q x a x b x c a x b x c a x b x cn n n= + + + + + +1 2 1 1 2 2 2 2 2...    ( ) ( ) P x Q x A x B a x b x c A x B a x b x c A x B a x b x c n n n n n ≡ + + + + + + + + + + + + 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 ...   nn BBBAAA ,...,,dan,,...,, 2121       Kasus 3. Kuadratik tak berulang Misal Maka  dengan   konstanta yang akan dicari Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 46. Contoh :Hitung ( )∫ + 12 xx dx ( ) ( )11 1 22 + + += + x CxB x A xx ( ) ( )1 )(1 2 2 + +++ = xx xcBxxA Jawab: ( ) xcBxxA )(11 2 +++= AcxxBA +++= 2 )(1 A+B=0 C=0 A=1 B=-1 ( ) ( ) dx x x dx x dx xx ∫∫∫ + −= + 1 1 1 1 22 ( ) ∫∫ + + = + x xd x x dx x x 2 )1( 11 2 22 ∫ + + = 1 )1( 2 1 2 2 x xd Cxx ++−= )1ln( 2 1 ||ln 2 Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 47. ( ) ( )Q x a x b x ci i i p = + +2 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )p iii pp p iii pp iiiiii cxbxa BxA cxbxa BxA cxbxa BxA cxbxa BxA xQ xP ++ + + ++ + ++ ++ + + ++ + ≡ − −− 212 11 22 22 2 11 ... pppp BBBBdanAAAA ,,...,,,,...,, 121121 −− Kasus 4. Kuadratik berulang Misal Maka Dimana konstanta yang akan dicari Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 48. Contoh: Hitung ( )( ) 6 15 22 3 2 2 2 2 x x x x dx − + + + ∫ ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 2 2 222 2 6 15 22 3 23 2 2 x x A B x C Dx E x xx x x − + + + = + + + ++ + + ( ) ( )( ) ( )( )22 222 23 )3)((32)(2 ++ ++++++++ = xx xEDxxxCxBxA Jawab : ( ) ( )( ) )3)((32)(222156 2222 ++++++++=+− xEDxxxCxBxAxx ++++++++=+− 2342 )324()3()(22156 xDCBAxCBxBAxx )364()326( ECAxEDCB ++++++ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 49. Dengan menyamakan koefisien ruas kiri dan kanan diperoleh A+B=0 3B+C=0 4A+2B+3C+D=6 6B+2C+3D+E=-15 4A+6C+3E=22 Dengan eliminasi : A=1,B=-1, C=3 D=-5, E=0 ( )( ) ( ) ( ) ( )∫∫ ∫∫ + − + − − + = ++ +− dx x x dx x x dx x dx xx xx 22222 2 2 5 2 3 3 1 23 22156 ∫ ∫∫∫ + − + + + − + = dx x x x dx dx x x x dx 2222 )2( 2 2 5 2 3 2 2 2 1 3 . )2(2 5 2 tan 2 3 )2ln( 2 1 |3|ln 2 12 C x x xx + + +      ++−+= − Sehingga Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 50. Contoh selesaikan Kalikan kedua ruas dengan , sehingga Maka koefisien kedua polinomial haruslah sama. Ini memberikan sebuah sistem persamaan yang penyelesaiannya adalah A = 1/4, B = -1 4, C= 3/2. Maka, 3 2 1 4 4 x dx x x x + − +∫ 3 2 2 2 2 1 1 1 4 4 ( 4 4) ( 2) 2 ( 2) x x x A B C x x x x x x x x x x x + + + = = = + + − + − + + − − 2 ( 2)x x + 2 2 ( 1) ( 2) ( 2) 1 ( ) ( 4 2 ) 4 x A x Bx x Cx x A B x A B C x A + = + + + + + = + + − − + + 0, 4 2 1, 4 1A B A B C A= = − − + = = 3 2 2 1 1 1 3 4 4 4 4 2 2 ( 2) x dx dx dx dx x x x x x x + = − + − + − −∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 51. Dua integral terakhir diselesaikan dengan substitusi u = x – 2. Contoh Tentukanlah Setelah kedua ruas dikalikan dengan penyebut. maka diperoleh Kesamaan kedua polinomial berarti koefisiean-koefisien harus sama. Maka 2 = A + B ,1 = C , -1 = 4A . Penyelesaian sistem persamaan ini adalah 2 1 1 ( 2) 3 ( 2) ln 4 4 2 2 ( 2) 1 1 3 1 ln ln 2 4 4 2 2 d x d x x x x x x x − − = − + − − = − − − − ∫ ∫ 2 3 2 1 4 x x dx x x + − +∫ 2 2 3 2 2 2 1 2 1 4 ( 4) 4 x x x x A Bx C x x x x x x + − + − + = = + + + + 2 2 2 2 1 ( 4) ( ) ( ) 4x x A x Bx C x A B x Cx A+ − = + + + = + + + Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 52. Apabila digunakan pada integral di atas, kita peroleh Untuk integral kedua, gunakan substitusi sehingga Jadi, 1/ 4, 9/ 4, 1A B C= − = = 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 1 9 4 4 4 4 4 1 9 ln 4 4 4 4 1 9 1 ln tan 4 4 4 2 2 x x dx x dx dx x x x x xdx dx x x x xdx x x x − + − + = − + + + = − + + + + = − + + + ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ 2 4w x= + 2dw xdx= 2 2 2 1 2 1 1 ln 4 4 2 4 2 2 dx xdx dw x x x x = = = + + +∫ ∫ ∫ 2 2 1 3 2 1 1 9 1 ln ln 4 tan 4 4 8 2 2 x x x dx x x C x x −+ − = + + + + +∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 53. Contoh Selesaikan Kalikan kedua ruas dengan sehingga Maka koefisien kedua polinomial haruslah sama. Ini memberikan sebuah sistem persamaan 2 2 (1 )( 1) x dx x x− +∫ 2 2 2 2 2 2 , 1 (1 )( 1) 1 1 ( 1) x A Bx C Dx E x irreducible x x x x x + + = = = + − + − + + 2 2 (1 )( 1)x x− + 2 2 2 4 3 2 ( 1) ( )(1 )( 1) ( )(1 ) ( ) ( ) (2 ) ( ) ( ) x A x Bx C x x Dx E x x A B x B C x A B C D x B C D E x A E C = + + + − + + + − = − + − + − + − + − + − + + + 0, 0, 2 0, 1, 0A B B C A B C D B C D A C E− = − = − + − = − + = + + = Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 54. Penyelesaiannya adalah A = B = C = 1/4, D = 1/2, E = -1/2. Maka, Substitusi dan maka 2 2 2 2 2 1 1 ( 1) 1 ( 1) (1 )( 1) 4 1 4 1 2 ( 1) x dx x dx x dx dx x x x x x + − = + + − + − + +∫ ∫ ∫ ∫ 1u x= − 2 1,v x= + , 2 .du dx dv xdx= − = 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 ( 1) 1 1 1 4 1 4 1 4 4 2 1 1 1 1 ln 1 ln 1 tan 4 8 4 1 ( 1) 1 1 1 1 1 2 ( 1) 2 ( 1) 2 ( 1) 2 2 2 ( 1) 1 1 4( 1) 2 ( 1) dx x dx du dv dx x x u v x x x x x dx xdx dx dv dx x x x v x dx x x − +   + = − + + ÷ − + +  = − − + + + −   = − = − ÷ + + + +  = − − + + ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 55. Untuk menyelesaikan integral terakhir, misalkan dan2 tan , sec ,x dx d= θ = θ θ 2 2 2 1 tan 1 sec .x + = θ + = θ ( )( ) 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 sec 1 sin2 cos (1 cos2 ) 4 (sec ) 2 2 4 2 1 1 1tan 2sin cos tan 2 4 2 4 tan 2 2( 1) dx d d d x x x xx x x x x − − − θ θ θ θ = = θ θ = + θ θ = + + θ + +θ θ = + = + = + + ∫ ∫ ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 56. Jadi, 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 ln 1 ln 1 tan (1 )( 1) 4 8 4 1 1 tan 4( 1) 2 2 2( 1) 1 1 1 1 ln 1 ln 1 4 8 4 ( 1) x dx x x x x x x x C x x x x x C x − − = − − + + + − +   − − + + ÷ + +  + = − − + + − + + ∫ Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 57. ALGORITMA DEKOMPOSISI PECAHAN PARSIALALGORITMA DEKOMPOSISI PECAHAN PARSIAL Langkah 1 : Lakukan pembagian sehingga diperoleh polinom dan sehingga Jika derajat dengan maka dan Langkah 2 : Faktorkan dengan suku perkalian dari bentuk atau dengan yaitu tidak mempunyai akar. Langkah 3 : Tulis sebagai jumlah dari fungsi pecahan yang lebih sederhana, disebut pecahan parsial, sebagai berikut: ( )P x ( )r x ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) p x r x R x P x q x q x = = + ( )( )p x < ( )( )q x ( ) 0P x = ( ) ( )r x p x= ( )q x ( )n ax b+ 2 ( )n ax bx c+ + 2 ax bx c irreducible+ + 2 0ax bx c+ + = ( ) ( ) r x q x Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 58. a. Untuk setiap faktor diperoleh b. Untuk setiap faktor diperoleh Langkah 4 : Kalikan kedua ruas dengan sehingga diperoleh polinom dengan koefisien memuat Ai, Bi, Ci Dari kesamaan di atas, semua konstanta Ai, Bi, dan Ci dapat ditentukan. ( )k x a+ 1 2 2 ... ( ) ( ) k k AA A x x x + + + + α + α + α 2 ( )k ax bx c+ + 1 1 2 2 2 1 2 2 2 ... ( ) ( ) ( ) k k k B x CB x C B x C ax bx c ax bx c ax bx c ++ + + + + + + + + + + ( )q x ( ) ( )R x q x = Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD
  • 59. Soal Latihan 2 1 6 182 x x x dx − − + ∫ dx xx∫ −+ )1()5( 1 2 ∫ + −+ dx xx xx 23 2 2 235 ∫ + 22 )1(xx dx ( )( ) 2 3 36 2 1 9 2 2 x x x x dx − − − + ∫ dx xx xx ∫ ++ + 5 2 23 2 43 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hitung Fakultas MIPAFakultas MIPA -- UNPADUNPAD