SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN HOLISTIK INTEGRATIF
BAGI ANAK USIA DINI
Oleh: Dr. Yuliani Nurani, M.Pd
Pengembangan anak usia
dini holistik dan integratif
adalah pengembangan
anak usia dini yang
dilakukan berdasarkan
pemahaman untuk
memenui kebutuhan
esensial anak yang beragam
dan saling berkait secara
simultan dan sistimatis.
Holistik artinya penanganan anak usia dini secara
utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi
dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan
perlindungan, untuk mengoptimalkan semua
aspek perkembangan anak.
Integratif/Terpadu artinya penanganan
anak usia dini dilakukan secara terpadu
oleh berbagai pemangku kepentingan di
tingkat masyarakat, pemerintah daerah,
dan pusat
Jadi, PAUD Holistik Integratif adalah penanganan
anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang
mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan
dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk
mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak
yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai
pemangku kepentingan di tingkat masyarakat,
pemerintah daerah, dan pusat.
Tujuan Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik Integratif
• terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat,
cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Tujuan
Umum
• terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi,
rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur;
• terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan
eksploitasi di manapun anak berada;
• terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan
terkait, sesuai kondisi wilayah;
• terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah
dan Pemerintah Daerah, dalam upaya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
Tujuan
Khusus
Berdasarkan Peraturan Presiden
nomor 60 tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik Integratif
Anak indonesia emas, Anak indonesia harapan
Anak
usia dini
Anak usia 0-8
tahun
manusia kecil yang memiliki
potensi yang masih harus
ditumbuhkembangkan. Pada
masa ini proses pertumbuhan
dan perkembangan dalam
berbagai aspek sedang
mengalami masa yang cepat
dalam rentang perkembangan
hidup manusia (Berk, 1992)
bersifat egosentris, memiliki
rasa ingin tahu secara
alamiah, merupakan
makhluk sosial, unik, kaya
dengan fantasi, memiliki
daya perhatian yang pendek,
dan merupakan masa yang
paling potensial untuk
belajar (Yuliani Nurani,
2009).
periode 5 (lima)
tahun pertama
kehidupan anak
merupakan 'masa
emas' (golden period)
Pendidikan Anak Usia Dini: Kajian Teoritis Empiris dan
Kebijakan
PAUD
suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
periode 5 (lima) tahun
pertama kehidupan
anak merupakan 'masa
emas' (golden period)
Lembaga pendidikan
memegang peran dan posisi
kunci dan fundamental dalam
mengoptimalkan potensi anak,
karena pengalaman PAUD
memberikan pengaruh yang
“membekas” sehingga
melandasi proses pendidikan
dan perkembangan anak
selanjutnya.
Pengertian
Faktor yang Mempengaruhi: Tri Pusat
Pendidikan pada PAUD
KELUARGA
LINGKUNGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN
Gutama (2003) menyatakan bahwa penanganan
anak perlu dilakukan secara holistik dan
integratif dari aspek medis dan neurology, psiko-
sosiokultural maupun edukatif. Mengingat
perangsangan dan pemrograman yang salah
atau kurang pada masa usia dini dapat berakibat
buruk pada perilaku masa dewasa.
Kondisi PAUD di Indonesia
pelayanan masih bersifat
parsial (belum memenuhi
seluruh aspek kebutuhan
esensial anak)
rendahnya pemahaman
pendidik dan tenaga
kependidikan, serta para
pemangku kepentingan
tentang pentingnya
pengembangan anak usia
dini yang holistik integratif
kualitas pengelolaan
kurang profesional
fasilitas pelayanan
kurang memadai
distribusi dan kualitas
SDM
kurang merata
keterbatasan dana
lemahnya koordinasi
atau kerjasama dengan
lembaga lain yang
terkait
Solusi yang dapat diberikan
1. menjalin kerjasama
dengan pihak atau lembaga
lain yang mempunyai
kewenangan dan
kemampuan dalam
memberi layanan kepada
anak
Komisi
Perlindungan
Anak
Lembaga
Perlindungan
Anak (LPA)
Yayasan
Kesejahteraan
Anak Indonesia
(YKAI)
Ikatan Bidan
Indonesia
(IBI)
Dinas
Kesehatan
(puskesmas)
Ikatan
Dokter Anak
Indonesia
(IDAI)
2. Parenting
Aspek yang harus ditingkatkan pada anak
dengan menggunakan pendidikan holistik
Aspek
Pendidikan
Aspek
Kesehatan dan
Gizi
Aspek
Pengasuhan
Deteksi Dini
Tumbuh
Kembang Anak
Aspek
Perlindungan
Keholistikan Peran Lembaga dalam
Pengembangan PAUD
Terjalinnya hubungan
yang harmonis antar
lembaga terkait,
sehingga memperkecil
rasa ego sektoral yang
selama ini sangat kuat.
Terwujudnya program
bersama dari lembaga
terkait dengan sasaran
anak usia dini.
Mengoptimalkan peran
masing-masing lembaga
terkait sesuai dengan
kewenangannya.
Menghindari adanya
program yang tumpang
tindih dari lembaga-
lembaga terkait, sehingga
berdampak pada
pemborosan biaya
Terwujudnya sinkronisasi
program dari masing-
masing lembaga terkait
untuk mengoptimalkan
potensi anak.
Dengan demikian layanan yang
menyeluruh (holistik) yang meliputi
layanan pendidikan, pengasuhan,
perawatan, kesehatan, gizi, dan
perlindungan anak, dengan
mengintegrasikan berbagai
lembaga terkait menjadi sangat
penting guna mengoptimalkan
potensi anak.
Merancang PAUD Holistik dan Integratif
• 1. Perencanaan
Mengidentifikasi
potensi lembaga PAUD
Menentukan kebutuhan yang
terkait dengan program
holistik dan integratif
(kebutuhan pendidikan,
pengasuhan, kesehatan dan
gizi, dan perlindungan anak)
Menyusun draft rencana
program tahunan
penyelenggaraan PAUD
holistik dan integratif.
Menyusun draft
rencana anggaran
selama satu tahun
Mendiskusikan draft
rencana program dengan
mengundang orang tua,
stake holder, tokoh
masyarakat, dan pihak
terkait.
Sosialisasi program
penyelenggaraan PAUD
holistik dan integratif
kepada semua pihak yang
terkait.
Menyiapkan sarana dan
prasarana sesuai dengan
kebutuhan.
Menggali dana dari
berbagai sumber yang
tidak mengikat, sesuai
dengan kebutuhan
Menyiapkan administrasi
yang diperlukan, seperti
surat-menyurat,
administrasi pembelajaran,
keuangan, dan lain-lain
• Pelaksanaan
Belajar dengan Media Benda Konkrit (Learning by Doing)
sesuai dengan Perkembangan Anak
Kegiatan Pembelajaran
sebaiknya pendidik dan tenaga kependidikan dapat
memilih dan memilah metode, media, sumber belajar,
sarana, serta waktu pembelajaran sesuai dengan
tahapan usia dan tumbuh kembang anak yang sesuai
dengan Permendikbud No.137 Tahun 2014 tentang
Standar PAUD.
wujud dari layanan pendidikan, yang
dalam pelaksanaannya disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masing-
masing lembaga
bentuk parenting yang dapat dilakukan guna
wewujudkan kesepahaman antara pendidik dan orang
tua dalam mendidik :
Melibatkan orang tua di kelas
sebagai peserta didik. Kegiatan ini
dapat dilakukan 6 bulan sekali.
Memberi penyuluhan tentang
bagaimana mendidik anak yang
tepat (sesuai dengan
pertumbuhan dan
perkembangannya). Hal ini dapat
dilakukan 1 bulan sekali.
Bentuk lain yang sesuai dengan
situasi dan kondisi, baik lembaga
maupun orang tua.
Untuk lebih mengoptimalkan
kualitas pembelajaran, dalam
pelaksanaannya dapat melibatkan
lembaga yang berkompeten,
seperti dinas pendidikan,
himpaudi, IGKTI, atau lembaga
lain yang terkait.
Layanan Kesehatan dan Gizi
Meliputi kesehatan
badan dan kesehatan
gigi
Pemeriksaan Kesehatan
badan : 2 bulan sekali
Kesehatan gigi : 4 bulan
sekali
Pemberian vitamin dan
vaksinasi
Dilakukan oleh tenaga
medis
PAUD dapat
bekerjasama dengan
bidan, dokter atau dinas
kesehatan (puskesmas)
terdekat
Gizi Seimbang
Asupan gizi seimbang sebaiknya diberikan
secara berkala minimal seminggu sekali
Menu yang diberikan sebaiknya bervariasi,
terjangkau (disesuaikan dengan kemampuan
orang tua), namun tetap memenuhi kebutuhan
gizi anak
lembaga PAUD dapat berkonsultasi
dengan ahli gizi dari dinas kesehatan
(puskesmas) terdekat
Orang tua dapat memanfaatkan potensi
yang ada di sekitar untuk memberikan
gizi
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
• Deteksi tumbuh
kembang anak harus
dilakukan oleh lembaga
PAUD untuk
mengetahui sedini
mungkin penyimpangan
pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Kegiatan DDTK
• pengukuran berat
badan
• tinggi badan
• lingkar kepala
• deteksi perkembangan
anak
• emosi anak
• gangguan berbicara
• gangguan pendengaran
Pelaksanaan DDTK
• Dilakukan oleh Pendidik
atau Tenaga
Kependidikan yang
terlatih
• Bekerja sama dengan
dinas kesehatan atau
puskesmas
• Dilakukan 1 bulan sekali
atau secara berkala
sesuai usia
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pengertian
•PHBS merupakan salah satu
aspek yang sangat menunjang
kesehatan anak. Pendidik
dapat mengajarkan, memberi
teladan dan membiasakan
perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dalam kegiatan
sehari-hari .
Pelaksanaan PHBS
•Mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan
•tidak jajan sembarangan
•mandi dan gosok gigi 2 kali
sehari
•buang air besar dan kecil di
toilet (toilet training)
•membuang sampah pada
tempatnya
•membersihkan lingkungan
lembaga
•olah raga secara teratur
PHBS di Rumah
•Memelihara kebersihan dan
kesehatan pribadi dengan
baik.
•Makan/minum makanan dan
minuman yang sehat
•Memelihara kesehatan
lingkungan : tersedianya air
bersih, tersedia tempat
pembuangan sampah dan air
limbah, dan menjaga
kebersihan dan kesehatan
kamar mandi, jamban atau
WC
Pengasuhan dan Perawatan
Pengasuhan
•salah satu kebutuhan esensi
anak yang sangat
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan anak.
•Tingkah laku dan praktik-
pratik pengasuhan :
•memenuhi kebutuhan
makan, menjaga kesehatan,
memberikan stimulasi ,
dukungan sosial dan lain-lain
Ciri-ciri pengasuhan
•hubungan kasih sayang
•kelekatan atau keeratan
hubungan
• hubungan yang tidak
terputus
• interaksi yang memberikan
rangsangan
•hubungan dengan satu orang
pengasuh,
•melakukan pengasuhan anak
di rumah sendiri.
Perawatan
•Perawatan hendaknya
dilakukan sejak anak masih
usia dini.
•melalui perawatan yang baik,
pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat
berkembang secara optimal.
• Perawatan yang perlu
dilakukan oleh orang tua
diantaranya adalah
perawatan kesehatan, fisik,
lingkungan dan perawatan
lainnya.
Perlindungan Anak
• Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak
• Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
UU yang mengatur
tentang hak anak :
•menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Tujuan Perlindungan
anak :
•perlindungan dari kekerasan fisik dan mental, diskriminasi,
eksploitasi, human trafficking, dan tindakan asusila lainnya
Hal yang perlu
mendapatkan
perlindungan :
•Sosialisasi lembaga PAUD (pendidik, orang tua, masyarakat)
•Pengadaan seminar, orientasi, sarasehan, kunjungan rumah atau bentuk lain
•Kerja sama lembaga PAUD dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Yayasan
Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), atau lembaga terkait lainnya
Solusi yang dapat
diberikan :
anak mempunyai hak yang sama dengan
orang dewasa. Mereka mempunyai hak
yang harus dihargai dan dilindungi.
Parenting
• Parenting atau pendidikan keorangtuaan bertujuan memberikan pengetahuan dan
ketrampilan kepada orang tua tentang cara mendidik, merawat dan mengasuh
anak usia dini secara tepat. Kegiatan parenting diharapkan dapat mewujudkan
adanya keselarasan (sinkronisasi) antara pendidik dan orang tua dalam mendidik
dan mengasuh anak. Jenis kegiatan parenting :
Kelompok
pertemuan orang
tua
Kelas orang tua
Keterlibatan orang
tua di kelas
Keterlibatan orang
tua pada kegiatan
di luar kelas
Kunjungan ke
rumah peserta
didik
Konsultasi dengan
ahli yang terkait
dengan anak usia
dini
Kegiatan Pengendalian mutu penyelenggaraan
PAUD Holistik
•dilakukan untuk mengetahui, apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang
telah disusun atau tidak, apakah ditemukan permasalahan atau hambatan berkenaan
dengan pelaksanaan kegiatan.
•Kegiatan monitoring dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali.
Monitoring
•Dalam kegiatan supervisi, supervisor dapat memberi masukan atau membantu
memecahkan berbagai masalah atau hambatan yang dialami oleh lembaga ataupun pihak
lain yang terlibat dalam penyelenggaraan PAUD holistik dan integratif.
Supervisi
•Melalui kegiatan ini dapat diketahui apakah lembaga PAUD berhasil, berhasil, cukup berhasil, atau kurang
berhasil dalam menyelenggarakan program PAUD holistik dan integratif.
•Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
•Evaluasi dapat dilakukan pada akhir semester dan akhir tahun pembelajaran.
Evaluasi
• Pelaporan dilakukan secara tertulis oleh lembaga PAUD pada akhir semester atau akhir tahun
pembelajaran.
• Pelaporan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga PAUD dalam penyelenggaraan
program, digunakan sebagai umpan balik bagi pengambil kebijakan dalam menentukan program-
program mendatang, agar lebih efektif dan efisien.
Pelaporan
Memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang mungkin terjadi
selama penyelenggaraan.
Menjaga konsisten dalam
penyelenggaraan, artinya menjaga
keberlangsungan program.
Siap menjadi Paud Holistik dan
Integratif Percontohan, bagi
lembaga-lembaga PAUD lainnya.
Tindak lanjut
penyelenggaraan PAUD
holistik dan integratif
melakukan stimulan pendidikan dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat
pencapaian perkembangan anak
mengoptimalkan perkembangan anak
secara holistik dan integratif
mempersiapkan pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan anak.
Keholistikan
berdasarkan
Standar PAUD
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
•Pemenuhan atas kebutuhan anak usia TK (4-6 tahun) yang
dilayani secara esensial, utuh dan terpadu melalui pelayanan
yang sistematik dan terencana mencakup layanan kesehatan,
gizi, pengasuhan, perlindungan dan rangsangan pendidikan
Pelayanan yang holistik
• Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan anak usia 4-6 tahun tanpa
membedakan latar belakang, sosial ekonomi, suku dan agama. Dengan
tetap memperhatikan empat prinsip hak anak yaitu kepentingan terbaik
untuk semua, perkembangan kelangsungan hidup, menghargai
pendapatnya dan non diskriminasi.
Pelayanan yang tidak
diskriminatif
• Pemberian layanan anak usia 4-6 tahun dengan
menggali budaya-budaya lokal yang konstruktif
dalam bentuk pelayanan kegiatan bermain anak.
Berbasis budaya yang
konstruktif
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
• Adanya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral, serta kemitraan antar
institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan dan organisasi
terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional, dalam
penyelenggaraan Pendidikan anak usia TK Holistik Integratif
Good governance
• Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa
berorientasi pada kebutuhan anak.
Berorientasi pada
kebutuhan anak
• menggunakan media edukatif dan sumber
belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan
menyenangkan
Belajar melalui
bermain
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
•Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga
menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan
keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung
kegiatan belajar melalui bermain.
Lingkungan yang
kondusif
• Pembelajaran di TK harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu
yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan
dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual.
Menggunakan
pembelajaran
terpadu
• Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui
berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksud agar anak belajar
untuk menolong diri sendiri, mandiri, dan bertanggungjawab
serta memiliki disiplin diri.
Mengembangkan berbagai
kecakapan hidup yang
dilakukan sebagai
pembiasaan
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
•Pelaksanaan stimulasi pada anak usia TK, jika
dimungkinkan dapat memanfaatkan teknologi untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi,
komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong
anak menyenangi belajar
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
• Proses pembelajaran memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk berpikir, bertindak,
berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan
bertanggung jawab.
Pembelajaran
bersifat
Demokratis
Jenis Pembelajaran Bahan Ajar PAUD Holistik
Integratif (Model Pembelajaran )
Model Pembelajaran
Klasikal
• suatu pembelajaran
dimana dalam waktu
yang sama, kegiatan
dilakukan oleh
seluruh anak, sama
dalam satu kelas.
• Sarana pembelajaran
terbatas dan kurang
memperhatikan
minat anak secara
individu.
Model Pembelajaran
Kelompok dengan
Kegiatan Pengaman
• Dalam pembelajaran
ini anak-anak dibagi
menjadi 3 kelompok,
masing-masing
kelompok melakukan
kegiatan yang
berbeda-beda.
• Dalam satu
pertemuan anak
harus menyelesaikan
2-3 kegiatan dan
secara bergantian.
Model Pembelajaran
Berdasarkan Sudut-
sudut Kegiatan
• Model pembelajaran
berdasarkan sudut,
sudut-sudut kegiatan
merupakan pusat
kegiatan.
• Alat-alat kegiatan
yang disediakan
lebih bervariasi,
sering diganti sesuai
dengan tema dan
sub tema.
Model Pembelajaran
Area
• Model pembelajaran
ini memberikan
kesempatan kepada
anak dalam memilih
/ menentukan
kegiatan sendiri
sesuai dengan
minatnya.
• pembelajaran ini
untuk memenuhi
kebutuhan anak dan
menghormati
keberagaman
budaya serta
menekankan pada
pengalaman belajar
bagi setiap anak
Model Pembelajaran
Berdasarkan Sentra
• proses pembelajaran
yang dilakukan di
dalam lingkaran dan
sentra bermain.Guru
bersama anak duduk
dengan posisi
melingkar dan saat
dalam lingkaran,
guru memberikan
pijakan pada anak
sebelum dan
sesudah bermain.
• Dalam membuka
sentra setiap hari
disesuaikan dengan
jumlah kelompok
setiap TK.
Keterpaduan Kurikulum Bermain Kreatif
Anak Membangun
Kemampuan Sosial
dan Emosional
Anak Belajar untuk
Berpikir
Anak
Mengembangkan
Kemampuan Fisik
Anak Berkembang
Dipengaruhi
Budaya
Menurut Dodge dan
Colker (2000), filosofi
kurikulum bermain
kreatif didasarkan pada
4 (empat) pertanyaan,
yaitu:
Keterpaduan Kegiatan Bermain dan Permainan
Kreasi terhadap
objek ( object
creation)
Cerita
bersambung
(continuing story)
Permainan drama
kreatif (creative
dramatic play)
Gerakan kreatif
(creative
movement)
Pertanyaan
kreatif (creative
questioning)
TERIMA KASIH
“Selamat Menjadi Pendidik Yang Dicintai Anak-anak”
Jakarta, November 2019
Yuliani Nurani

More Related Content

What's hot

USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
khoiril anwar
 
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdf
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdfMerdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdf
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdf
Muhammad Hendra Ab
 
Pengelolaan posyandu
Pengelolaan posyanduPengelolaan posyandu
Pengelolaan posyandu
asih gahayu
 

What's hot (20)

Sekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
Sekilas Tentang Sekolah Ramah AnakSekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
Sekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
 
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
 
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah SehatPetunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
 
Sambutan-Bunda-PAUD.doc
Sambutan-Bunda-PAUD.docSambutan-Bunda-PAUD.doc
Sambutan-Bunda-PAUD.doc
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
 
Kurikulum abk-abc
Kurikulum abk-abcKurikulum abk-abc
Kurikulum abk-abc
 
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
 
Proposal pendirian sekolah inklusi
Proposal pendirian sekolah inklusiProposal pendirian sekolah inklusi
Proposal pendirian sekolah inklusi
 
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdf
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdfMerdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdf
Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data.pdf
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
 
Pidato selamatan Desa 2021
Pidato selamatan  Desa 2021Pidato selamatan  Desa 2021
Pidato selamatan Desa 2021
 
Posyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptxPosyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptx
 
Proposal kegiatan jalan sehat
Proposal kegiatan jalan sehatProposal kegiatan jalan sehat
Proposal kegiatan jalan sehat
 
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfBuku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
 
Pengelolaan posyandu
Pengelolaan posyanduPengelolaan posyandu
Pengelolaan posyandu
 
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptxMateri Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
 
SOSIALISASI BOSP 2023--.pptx
SOSIALISASI BOSP 2023--.pptxSOSIALISASI BOSP 2023--.pptx
SOSIALISASI BOSP 2023--.pptx
 
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
 
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
 

Similar to PENDIDIKAN HOLISTIK INTEGRATIF BAGI ANAK USIA DINI.pptx

Merancang PAUD Holistik dan Integratif.pdf
Merancang PAUD Holistik dan Integratif.pdfMerancang PAUD Holistik dan Integratif.pdf
Merancang PAUD Holistik dan Integratif.pdf
Milawati44
 
Proposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalProposal ijin operasional
Proposal ijin operasional
Arya Dinpanggah
 
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paudHakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Andi Uli
 

Similar to PENDIDIKAN HOLISTIK INTEGRATIF BAGI ANAK USIA DINI.pptx (20)

PPT MODUL
PPT MODUL PPT MODUL
PPT MODUL
 
Merancang PAUD Holistik dan Integratif.pdf
Merancang PAUD Holistik dan Integratif.pdfMerancang PAUD Holistik dan Integratif.pdf
Merancang PAUD Holistik dan Integratif.pdf
 
PAUD HI 2020-1.pptx
PAUD HI 2020-1.pptxPAUD HI 2020-1.pptx
PAUD HI 2020-1.pptx
 
Arah kebijakan PAUD Holistik Integratif.pdf
Arah kebijakan PAUD Holistik Integratif.pdfArah kebijakan PAUD Holistik Integratif.pdf
Arah kebijakan PAUD Holistik Integratif.pdf
 
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.pptMateri pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
Materi pertemuan Integrasi posyandu paud.ppt
 
URGENSI PAUD
URGENSI PAUDURGENSI PAUD
URGENSI PAUD
 
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdfJuknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
 
Panduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdfPanduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdf
 
2686237_2BKBHOLISTIKLUTHFI (1).pptx
2686237_2BKBHOLISTIKLUTHFI (1).pptx2686237_2BKBHOLISTIKLUTHFI (1).pptx
2686237_2BKBHOLISTIKLUTHFI (1).pptx
 
Pembinaan uks
Pembinaan uksPembinaan uks
Pembinaan uks
 
Proposal ijin operasional
Proposal ijin operasionalProposal ijin operasional
Proposal ijin operasional
 
Program tumbang anak kel1
Program tumbang anak  kel1Program tumbang anak  kel1
Program tumbang anak kel1
 
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
 
01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah
 
6. revisi final permen 58
6. revisi final permen 586. revisi final permen 58
6. revisi final permen 58
 
6. revisi final permen 58
6. revisi final permen 586. revisi final permen 58
6. revisi final permen 58
 
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
Materi Tentang Sekolah Ramah Anak ( SRAA )
 
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paudHakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
 
kesehatan-remaja-di-sekolahppt.pptx
kesehatan-remaja-di-sekolahppt.pptxkesehatan-remaja-di-sekolahppt.pptx
kesehatan-remaja-di-sekolahppt.pptx
 
13932402.ppt
13932402.ppt13932402.ppt
13932402.ppt
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

PENDIDIKAN HOLISTIK INTEGRATIF BAGI ANAK USIA DINI.pptx

  • 1. PENDIDIKAN HOLISTIK INTEGRATIF BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dr. Yuliani Nurani, M.Pd
  • 2. Pengembangan anak usia dini holistik dan integratif adalah pengembangan anak usia dini yang dilakukan berdasarkan pemahaman untuk memenui kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling berkait secara simultan dan sistimatis. Holistik artinya penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak. Integratif/Terpadu artinya penanganan anak usia dini dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat Jadi, PAUD Holistik Integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat.
  • 3. Tujuan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif • terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Tujuan Umum • terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur; • terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada; • terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah; • terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif. Tujuan Khusus Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif
  • 4. Anak indonesia emas, Anak indonesia harapan Anak usia dini Anak usia 0-8 tahun manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus ditumbuhkembangkan. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk, 1992) bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara alamiah, merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar (Yuliani Nurani, 2009). periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan 'masa emas' (golden period)
  • 5. Pendidikan Anak Usia Dini: Kajian Teoritis Empiris dan Kebijakan PAUD suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan 'masa emas' (golden period) Lembaga pendidikan memegang peran dan posisi kunci dan fundamental dalam mengoptimalkan potensi anak, karena pengalaman PAUD memberikan pengaruh yang “membekas” sehingga melandasi proses pendidikan dan perkembangan anak selanjutnya. Pengertian
  • 6. Faktor yang Mempengaruhi: Tri Pusat Pendidikan pada PAUD KELUARGA LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN Gutama (2003) menyatakan bahwa penanganan anak perlu dilakukan secara holistik dan integratif dari aspek medis dan neurology, psiko- sosiokultural maupun edukatif. Mengingat perangsangan dan pemrograman yang salah atau kurang pada masa usia dini dapat berakibat buruk pada perilaku masa dewasa.
  • 7. Kondisi PAUD di Indonesia pelayanan masih bersifat parsial (belum memenuhi seluruh aspek kebutuhan esensial anak) rendahnya pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan, serta para pemangku kepentingan tentang pentingnya pengembangan anak usia dini yang holistik integratif kualitas pengelolaan kurang profesional fasilitas pelayanan kurang memadai distribusi dan kualitas SDM kurang merata keterbatasan dana lemahnya koordinasi atau kerjasama dengan lembaga lain yang terkait
  • 8. Solusi yang dapat diberikan 1. menjalin kerjasama dengan pihak atau lembaga lain yang mempunyai kewenangan dan kemampuan dalam memberi layanan kepada anak Komisi Perlindungan Anak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dinas Kesehatan (puskesmas) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2. Parenting
  • 9. Aspek yang harus ditingkatkan pada anak dengan menggunakan pendidikan holistik Aspek Pendidikan Aspek Kesehatan dan Gizi Aspek Pengasuhan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Aspek Perlindungan
  • 10. Keholistikan Peran Lembaga dalam Pengembangan PAUD Terjalinnya hubungan yang harmonis antar lembaga terkait, sehingga memperkecil rasa ego sektoral yang selama ini sangat kuat. Terwujudnya program bersama dari lembaga terkait dengan sasaran anak usia dini. Mengoptimalkan peran masing-masing lembaga terkait sesuai dengan kewenangannya. Menghindari adanya program yang tumpang tindih dari lembaga- lembaga terkait, sehingga berdampak pada pemborosan biaya Terwujudnya sinkronisasi program dari masing- masing lembaga terkait untuk mengoptimalkan potensi anak. Dengan demikian layanan yang menyeluruh (holistik) yang meliputi layanan pendidikan, pengasuhan, perawatan, kesehatan, gizi, dan perlindungan anak, dengan mengintegrasikan berbagai lembaga terkait menjadi sangat penting guna mengoptimalkan potensi anak.
  • 11.
  • 12. Merancang PAUD Holistik dan Integratif • 1. Perencanaan Mengidentifikasi potensi lembaga PAUD Menentukan kebutuhan yang terkait dengan program holistik dan integratif (kebutuhan pendidikan, pengasuhan, kesehatan dan gizi, dan perlindungan anak) Menyusun draft rencana program tahunan penyelenggaraan PAUD holistik dan integratif. Menyusun draft rencana anggaran selama satu tahun Mendiskusikan draft rencana program dengan mengundang orang tua, stake holder, tokoh masyarakat, dan pihak terkait. Sosialisasi program penyelenggaraan PAUD holistik dan integratif kepada semua pihak yang terkait. Menyiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan. Menggali dana dari berbagai sumber yang tidak mengikat, sesuai dengan kebutuhan Menyiapkan administrasi yang diperlukan, seperti surat-menyurat, administrasi pembelajaran, keuangan, dan lain-lain
  • 13. • Pelaksanaan Belajar dengan Media Benda Konkrit (Learning by Doing) sesuai dengan Perkembangan Anak Kegiatan Pembelajaran sebaiknya pendidik dan tenaga kependidikan dapat memilih dan memilah metode, media, sumber belajar, sarana, serta waktu pembelajaran sesuai dengan tahapan usia dan tumbuh kembang anak yang sesuai dengan Permendikbud No.137 Tahun 2014 tentang Standar PAUD. wujud dari layanan pendidikan, yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing- masing lembaga
  • 14. bentuk parenting yang dapat dilakukan guna wewujudkan kesepahaman antara pendidik dan orang tua dalam mendidik : Melibatkan orang tua di kelas sebagai peserta didik. Kegiatan ini dapat dilakukan 6 bulan sekali. Memberi penyuluhan tentang bagaimana mendidik anak yang tepat (sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya). Hal ini dapat dilakukan 1 bulan sekali. Bentuk lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi, baik lembaga maupun orang tua. Untuk lebih mengoptimalkan kualitas pembelajaran, dalam pelaksanaannya dapat melibatkan lembaga yang berkompeten, seperti dinas pendidikan, himpaudi, IGKTI, atau lembaga lain yang terkait.
  • 15. Layanan Kesehatan dan Gizi Meliputi kesehatan badan dan kesehatan gigi Pemeriksaan Kesehatan badan : 2 bulan sekali Kesehatan gigi : 4 bulan sekali Pemberian vitamin dan vaksinasi Dilakukan oleh tenaga medis PAUD dapat bekerjasama dengan bidan, dokter atau dinas kesehatan (puskesmas) terdekat
  • 16. Gizi Seimbang Asupan gizi seimbang sebaiknya diberikan secara berkala minimal seminggu sekali Menu yang diberikan sebaiknya bervariasi, terjangkau (disesuaikan dengan kemampuan orang tua), namun tetap memenuhi kebutuhan gizi anak lembaga PAUD dapat berkonsultasi dengan ahli gizi dari dinas kesehatan (puskesmas) terdekat Orang tua dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitar untuk memberikan gizi
  • 17. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK) • Deteksi tumbuh kembang anak harus dilakukan oleh lembaga PAUD untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan DDTK • pengukuran berat badan • tinggi badan • lingkar kepala • deteksi perkembangan anak • emosi anak • gangguan berbicara • gangguan pendengaran Pelaksanaan DDTK • Dilakukan oleh Pendidik atau Tenaga Kependidikan yang terlatih • Bekerja sama dengan dinas kesehatan atau puskesmas • Dilakukan 1 bulan sekali atau secara berkala sesuai usia
  • 18. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pengertian •PHBS merupakan salah satu aspek yang sangat menunjang kesehatan anak. Pendidik dapat mengajarkan, memberi teladan dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kegiatan sehari-hari . Pelaksanaan PHBS •Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan •tidak jajan sembarangan •mandi dan gosok gigi 2 kali sehari •buang air besar dan kecil di toilet (toilet training) •membuang sampah pada tempatnya •membersihkan lingkungan lembaga •olah raga secara teratur PHBS di Rumah •Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi dengan baik. •Makan/minum makanan dan minuman yang sehat •Memelihara kesehatan lingkungan : tersedianya air bersih, tersedia tempat pembuangan sampah dan air limbah, dan menjaga kebersihan dan kesehatan kamar mandi, jamban atau WC
  • 19. Pengasuhan dan Perawatan Pengasuhan •salah satu kebutuhan esensi anak yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. •Tingkah laku dan praktik- pratik pengasuhan : •memenuhi kebutuhan makan, menjaga kesehatan, memberikan stimulasi , dukungan sosial dan lain-lain Ciri-ciri pengasuhan •hubungan kasih sayang •kelekatan atau keeratan hubungan • hubungan yang tidak terputus • interaksi yang memberikan rangsangan •hubungan dengan satu orang pengasuh, •melakukan pengasuhan anak di rumah sendiri. Perawatan •Perawatan hendaknya dilakukan sejak anak masih usia dini. •melalui perawatan yang baik, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. • Perawatan yang perlu dilakukan oleh orang tua diantaranya adalah perawatan kesehatan, fisik, lingkungan dan perawatan lainnya.
  • 20. Perlindungan Anak • Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak • Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak UU yang mengatur tentang hak anak : •menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Tujuan Perlindungan anak : •perlindungan dari kekerasan fisik dan mental, diskriminasi, eksploitasi, human trafficking, dan tindakan asusila lainnya Hal yang perlu mendapatkan perlindungan : •Sosialisasi lembaga PAUD (pendidik, orang tua, masyarakat) •Pengadaan seminar, orientasi, sarasehan, kunjungan rumah atau bentuk lain •Kerja sama lembaga PAUD dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), atau lembaga terkait lainnya Solusi yang dapat diberikan : anak mempunyai hak yang sama dengan orang dewasa. Mereka mempunyai hak yang harus dihargai dan dilindungi.
  • 21. Parenting • Parenting atau pendidikan keorangtuaan bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada orang tua tentang cara mendidik, merawat dan mengasuh anak usia dini secara tepat. Kegiatan parenting diharapkan dapat mewujudkan adanya keselarasan (sinkronisasi) antara pendidik dan orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak. Jenis kegiatan parenting : Kelompok pertemuan orang tua Kelas orang tua Keterlibatan orang tua di kelas Keterlibatan orang tua pada kegiatan di luar kelas Kunjungan ke rumah peserta didik Konsultasi dengan ahli yang terkait dengan anak usia dini
  • 22. Kegiatan Pengendalian mutu penyelenggaraan PAUD Holistik •dilakukan untuk mengetahui, apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun atau tidak, apakah ditemukan permasalahan atau hambatan berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan. •Kegiatan monitoring dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali. Monitoring •Dalam kegiatan supervisi, supervisor dapat memberi masukan atau membantu memecahkan berbagai masalah atau hambatan yang dialami oleh lembaga ataupun pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan PAUD holistik dan integratif. Supervisi •Melalui kegiatan ini dapat diketahui apakah lembaga PAUD berhasil, berhasil, cukup berhasil, atau kurang berhasil dalam menyelenggarakan program PAUD holistik dan integratif. •Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. •Evaluasi dapat dilakukan pada akhir semester dan akhir tahun pembelajaran. Evaluasi • Pelaporan dilakukan secara tertulis oleh lembaga PAUD pada akhir semester atau akhir tahun pembelajaran. • Pelaporan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga PAUD dalam penyelenggaraan program, digunakan sebagai umpan balik bagi pengambil kebijakan dalam menentukan program- program mendatang, agar lebih efektif dan efisien. Pelaporan
  • 23. Memperbaiki kekurangan- kekurangan yang mungkin terjadi selama penyelenggaraan. Menjaga konsisten dalam penyelenggaraan, artinya menjaga keberlangsungan program. Siap menjadi Paud Holistik dan Integratif Percontohan, bagi lembaga-lembaga PAUD lainnya. Tindak lanjut penyelenggaraan PAUD holistik dan integratif melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak. Keholistikan berdasarkan Standar PAUD
  • 24. Kurikulum PAUD Holistik Integratif •Pemenuhan atas kebutuhan anak usia TK (4-6 tahun) yang dilayani secara esensial, utuh dan terpadu melalui pelayanan yang sistematik dan terencana mencakup layanan kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan dan rangsangan pendidikan Pelayanan yang holistik • Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan anak usia 4-6 tahun tanpa membedakan latar belakang, sosial ekonomi, suku dan agama. Dengan tetap memperhatikan empat prinsip hak anak yaitu kepentingan terbaik untuk semua, perkembangan kelangsungan hidup, menghargai pendapatnya dan non diskriminasi. Pelayanan yang tidak diskriminatif • Pemberian layanan anak usia 4-6 tahun dengan menggali budaya-budaya lokal yang konstruktif dalam bentuk pelayanan kegiatan bermain anak. Berbasis budaya yang konstruktif
  • 25. Kurikulum PAUD Holistik Integratif • Adanya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral, serta kemitraan antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan dan organisasi terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional, dalam penyelenggaraan Pendidikan anak usia TK Holistik Integratif Good governance • Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak. Berorientasi pada kebutuhan anak • menggunakan media edukatif dan sumber belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan Belajar melalui bermain
  • 26. Kurikulum PAUD Holistik Integratif •Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain. Lingkungan yang kondusif • Pembelajaran di TK harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Menggunakan pembelajaran terpadu • Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksud agar anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri, dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup yang dilakukan sebagai pembiasaan
  • 27. Kurikulum PAUD Holistik Integratif •Pelaksanaan stimulasi pada anak usia TK, jika dimungkinkan dapat memanfaatkan teknologi untuk kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong anak menyenangi belajar Pemanfaatan Teknologi Informasi • Proses pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, bertindak, berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan bertanggung jawab. Pembelajaran bersifat Demokratis
  • 28. Jenis Pembelajaran Bahan Ajar PAUD Holistik Integratif (Model Pembelajaran ) Model Pembelajaran Klasikal • suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak, sama dalam satu kelas. • Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat anak secara individu. Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman • Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. • Dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2-3 kegiatan dan secara bergantian. Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut- sudut Kegiatan • Model pembelajaran berdasarkan sudut, sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan. • Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema dan sub tema. Model Pembelajaran Area • Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada anak dalam memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. • pembelajaran ini untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra • proses pembelajaran yang dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain.Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah bermain. • Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK.
  • 29. Keterpaduan Kurikulum Bermain Kreatif Anak Membangun Kemampuan Sosial dan Emosional Anak Belajar untuk Berpikir Anak Mengembangkan Kemampuan Fisik Anak Berkembang Dipengaruhi Budaya Menurut Dodge dan Colker (2000), filosofi kurikulum bermain kreatif didasarkan pada 4 (empat) pertanyaan, yaitu:
  • 30. Keterpaduan Kegiatan Bermain dan Permainan Kreasi terhadap objek ( object creation) Cerita bersambung (continuing story) Permainan drama kreatif (creative dramatic play) Gerakan kreatif (creative movement) Pertanyaan kreatif (creative questioning)
  • 31. TERIMA KASIH “Selamat Menjadi Pendidik Yang Dicintai Anak-anak” Jakarta, November 2019 Yuliani Nurani