SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
Pendahuluan
Sebenarnya, apa yang dipelajari dalam mata kuliah akuntansi pengantar, menegah dan
lanjutan sebagianbesar, sadar atau tidak, merupakan praktik I)akuntansi khususnya praktik
pelaporan keuangan yang berlaku dalam lingkungan dan kondisi tertentu. Lingkungan dan
kondisi yang dimaksud disini adalah Amerika karena bahan-bahan yang diajarkan sebagai
pengetahuan akuntansi sebagian besar merupakanpengetahuan akuntansi yang berkembang
dan dipraktikkan di negara tersebut. Dengan kata lain, apa yang dipelajari dalam akuntansi
keuangan (financial accounting), walaupun diberikan di bangku kuliah, sebagian besar
adalah praktik akuntansi atau pelaporan keuangan yang berlaku di Amerika. Perlu dicatat
bahwa akuntansikeuangan adalahcabangpengetahuanakuntansi yang membahaspelaporan
kemajuan dan prestasi suatu kesatuan usaha melalui media laporan keuangan umum
(ekstem).
Pelajaran di atas dapat disebut praktik karena yang dibahas dan diuraikan dalam
pelajaran tersebut tersebut adalah apa yang dilakukan akuntan dalam memproses dalam
menproses dan menyajikan data akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang telah
ditetapkan.Jadi,apayangdipelajari sebenarnyamerupakanpelaksanaanketentuan-ketentuan
berupa standar-standar pelaporan keuangan. Tidak dapat disangkal bahwa standar yang
digunakan dalam pengajaran akuntansi sebagai dasar penyusunan pelaporan keuangan di
Amerika. Persoalan yang dibahas adalahbagaimana prosedur, metode dan teknik pencatatan
transaksikeuangandilakukansehinggaakandiperolehdataakuntansisebagaidasarpenyusunan
laporankeuangan yang memenuhitujuanpelaporan keuangan yang telahditetapkan. Dengan
demikian, standar-standar pelaporan dan tindakan-tindakan yang dilakukan akuntan dalam
rangka memenuhi standar tersebut dapat disebut praktik, paling tidak sebagai praktik yang
diharapkan perancang model akuntansi yang berlaku dalam suatu karena disamping praktik
yang diharapkan tersebut, adajuga praktik akuntansi yang merupakan kebiasaan atau tradisi
yang tidak dilandasi oleh ketentuan atau standar akuntansi resmi. Kebiasaan atau tradisi
sering kali bukan merupakan praktik yang diharapkan karena sering tidak dilandasi oleh
1) Penulisan praktik bukannya praktek disesuaikan dengan cara penulisan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1988) agar memenuhi pedoman pembentukan istilah yang bersitem seperti: praktisi, praktikum
dan praktis.
penalaran yangjelas dan logisataubahkan dalam kebayakanhal kebiasaan atautradisi bukan
merupakan alternatif yang terbaik kalau ditinjau dari praktik yang diharapkan. Kulminasi
praktik akuntansi tercermin dalam bentuk, isi dan jenis laporan keuangan yang dihasilkan
oleh praktik tersebut.
Praktik akuntansi yang dilandasi oleh standar akuntansi sebenarnya merupakan hasil
suatu prosespemikiran danproses pemilihanberbagaikonsep untukmencapaitujuan pelaran
akuntansi tertentu (untuk selanjutnya akan disebut tujuan pelaporan keuangan atau tujuan
pelaporan). Tujuan pelaporan (financial reporting) yang ingin dicapai biasanya menjadi
pengarah dalam pemikiran dan pemilihan tersebut sehingga praktik yang terjadi dapat
menjamintercapainyatujuanpelaporankeuangantersebut.Karenaitudiperlukanlahkerangka
pemikiran dan kriteria pemilihan yang dijadikan acuan dalam menetapkan standar agar
standar yang dihasilkan danpraktik yang terjadi merupakan alatyang efektifuntuk mencapai
tujuan pelaporan informasi keuangan.
DEFINISI AKUNTANSI DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Belum ada definisi akuntansi yang pas benar untuk menggambarkan luas lingkup dan sifat
akuntansi. Barangkali itulah sebabnya badan penyusun standar yang otoritatif (seperti
Komite Prinsip Akuntansi IAI dan FASB misalnya) tidak mengemukakan definisi akuntansi
yang resmi. Namun demikian, sebagai titik tolak pembahasan dalam buku ini akan dikemukakan
definisi akuntansi yang sering dijadikan landasan operasional dalam pengajaran akuntansi.
Definisi Umum
Definisi yang menekankan pengertian akuntansi sebagai suatuproses dikemukakan oleh
Grady sebagai berikut:
Accounting is the body of knowledge and functions concerned with systematic originat-
ing, authenticating, recording, classifying, processing, summarizing, analyzing, inter-
preting, and supplying of dependable and significant information covering transactions
and event which are, in part at least, of financial character, required for the management
and operation of an entity and for reports that have to be submitted thereon to meet
fiduciary and other reproducibilities.2)
Definisi yang lebih umum dikemukakan oleh Accounting Principles Board sebagai
berikut:
2) Paul Grady, "Inventory of Generally Accepted Accounting Principle for Business Enterprises," Account-
ing Research Study NO.7 (New York: AICPA ,1965) hal2.
2
Accounting is a service activity, Its function is to provide quantitative information,
primarily financial in nature, about economic entities that is intended to be useful in
making economic decisions.3}
Definisi yang pertama menjelaskan bahwa akuntansi merupakan seperangkat
pengetahuan sebagai hasil pemikiran para ahli (akuntan) untuk menghasilkan seperangkat
informasiyangbermanfaat. Definisijuga mengisyaratkanadanyaproses pemilihaninformasi
dan proses penyediaan/pengolahan informasi tersebut. Jadi akuntansi tidak semata-mata
merupakan suatu pengetahuan yang bersifat mekanis atau ketrampilan akan tetapi
melibatkan suatu proses pemikiran dan penalaran. "Thebody knowledge" dalam definisi ini
dapat diartikan sebagai seperangkat standar/prisip akuntansi dan konsep-konsep serta
penalaran yang melandasi penyusunan prinsip tersebut sedangkan "junctions" dapat
diartikan sebagai fungsi dalam organisasi perusahaan yang melaksanakan proses tersebut.
Proses pemikiran dan penalaran ditunjukkan dalam ungkapan "dependable and significant
injormation...required for management and operation of an entity." Definisi kedua lebih
menekankan pengertian akuntansi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu menyediakan
informasi yang bermanfaat dan pelaporannya untuk pengambilan keputusan ekonomik.
Seperti pada definisi pertama, dalam definisi kedua ini terlibat suatu proses pemikiran dan
pemilihan konsep-konsep atau faktor-faktor yang sesuai dengan lingkungan agar informasi
yang dihasilkan dapat bermanfaat. Jadi kedua definisi tidak hanya menjelaskan akuntansi
sebagai proses teknis tetapijuga sebagai proses konseptual dalam menyediakan informasi.
Proses pemikiran konseptual ini sering disebutsebagai pengetahuan teoretis sebagai
pasangan (counterpart) pengetahuan praktik.
Kedua definisi dapat dikatakan sebagai definisi yang cukup umum oleh karena definisi
tersebut tidak menjelaskan di mana, kapan dan bagaimana akuntansi diterapkan. Definisi
tersebut tidak menjelaskan suatu struktur atau model akuntansi yang berlaku dalam kondisi
dan lingkungan (negara) tertentu. Untuk menjadikan akuntansi operasional dan bermanfaat
dalam lingkungan tertentu, harus ditentukan suatu konsepsi tentang apa yang akan dicapai
oleh akuntansi (tujuan pelaporan) dan apa yang harus disediakan oleh akuntansi dalam
lingkungan tersebut. Atas dasar tujuan tersebut maka dapat dirancangbangun suatu.struktur
atau model akuntansi yang cocok untuk mencapai'tujuan tersebut.Pada akhimya struktur
akuntasi dan prosespemilihan konsep-konsep yang terlibat di dalamnya akan menghasilkan
seperangkat konsep terpaduyang menjadiacuan dalammenyusun standar-standar akuntansi.
Padagilirannyastandar-satandartersebutakanmenentnkanjenis-jenisdanpenyajianinformasi
yang dianggap bermanfaat dan merupakan praktik yang diharapkan. Jadi dapat dikatakan
bahwa praktik akuntimsi merupakan "produk" proses pemikiran dan pemilihan konsep-
konsep serta faktor-faktor yang spesifik dalam lingkungan tertentu untuk mencapai tujuan
3) Accounting Princip;es Boar, "Basic Concepts and Accounting Prinsiples Underlying Financial Statement
of Business Enterprises," APB Statement No.4 (New York: AICPA, 1970), par.9
3
pelaporan keuangan dalam lingkungan tersebut. Manfaat (usefulness) informasi akuntansi
hanya dapat dinilai atas dasar tujuan pelaporan yang ingin dicapai oleh akuntansi dalam
kondisi dan lingkungan tertentu.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Akuntansi sebagai alat sebenarnya tidak mempunyai tujuan. Yang mempunyai tujuan
sebenarnya adalahpenyampaian informasikeuanganyang dihasilkan oleh akuntansi.Karena
itu, istilah pelaporan keuangan digunakan dalam pembahasan ini danbukan tujuan akuntansi
atau laporan keuangan. Tujuan pelaporan mempunyai pengertian yang lebih luas dalam
menggambarkan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan. Karena akuntansi
merupakan suatu kegiatan menghasilkan jasa berupa informasi keuangan. maka akuntansi
sebagai alat akan memenuhi fungsinya dengan baik kalaujasa yang dihasilkan benar-benar
merupakanjasa yangdibutuhkanolehpihakyangberkepentingandengan informasikeuangan
tersebut.Akuntansiakanbermanfaatkalaudapatdigunakansebagaialatuntukmengendalikan
variabel-variabel ekonomi dan sosial dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan
tertentu. untuk itu perludiidentifikasi variabel-variabellingkunagn seperti informasi tentang
apa, siapa yang memerlukan informasi keuangan dan untuk pengambilan keputusan apa
infomasi tersebut diperlukan. Setelah variabel di atas dapat diidentifikasi maka dapat
ditentukan tujuan pelaporan keuangan yang ingin dicapai yang menjadi pengarah dalam
proses pemikiran dan pemilikankonsep-konsep yangrelevan dengan tujuan tersebut. Tujuan
yang berbeda tentu saja akan mengakibatkan konsep-konsp yang dipilih akan berbeda pula
dan pada akhimya menghasilkan praktik akuntansi yang berbeda pula. (Contoh tujuan
pelaporan keuangan dibahas di Komentar Bab I)
Dari pembahasan di atas d<patdisimpulkan oleh para akuntan dari para pemikir di
bidang akuntansi, pengetahuan akuntansi keuangan sebenarnya dapat digolongkan menjadi
duabidangyaitu(1)pengetahuanyangbersangkuatandenganproses pemikirandanpemilihan
konsep-konsep yang dipilih dan (2) praktik akuntansi yang berupa standar-standar (prinsip-
prinsip) besarta pelaksanannya sebagai produk model akuntansi tersebut. Jadi, standar
beserta pelaksananya (yang dapat berupa prosedur, metode dan taktik penyajian informasi)
dalaam kebanyakan hal sangat dipengaruhi oleh hasil pemikiran proseskonseptual tersebut.
Proses pemikiran konseptual tersebut mendari praktik akuntansi sering akuntansi sering
disebut dengan penalaran logis (logical reasoning) atau kerangaka pemikiran teoritis
(theoreticalframework) yang berfungsi untuk menjelaskan praktik atau memberijustifikasi
terhadap praktik. Labih dari itu, penalaran logis ini dapat digunakan sebagai landasan untuk
mempengaruhi,memprediksi,mengubahataubahkanmenentukanpraktik.Kalaudigambarkan
secara skematis maka hubungan antara kedua bidang akuntansi keuangan tersebut akan
nampak seperti pada Gambar 0.1 di halaman berikutnya.
Kerangka Acuan Konseptual
Hasil suatu proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang diharapkan berlaku dalaam
lingkungan dan kondisi tertentu, yang merupakaan hasil pemilihan faktor- faktor dan konsep
4
Kepuasan ekonomik
Dalam Lingkungan Tertentu
Keputusan apa?
Siapa mengambil keputusan?
Bagaimana perilalrupengambil
Keputusan
Bidang
pengetahuan
penalaran logis
Informasi apa diperlukan?
Berapa banyak.dilaporkan?
Elemen apa saja diJaporkan?
Apa definisi elemen laporan keuangan?
Bagaimana mengukur elemen laporan keuangan?
Bagaimana kriteria pengalruan?
Apa media pelaporan?
Bagaimana informasi disajikan?
Seperangkat konsep-kosep yang terpadu dan saling
berkaitan yang disebutkan dengan kerangka acuan
konseptual (conceptualframework)
Standar dankonvensi akuntansi
Prosedur.teknik.metode
Bidang
pengetahuan
praktik
Bentuk dan isi laporan keuangan
Bidang pengetahuan praktik
Gambar 0.1. Hubungan Proses Pemikiran Teoritis dan Praktik Akuntansi
5
yang terpadu dan saling berkaitan yang dapat berupa kerangka aeuan konseptual (conceptual
framework). Statement of Financial Accouting Concepts No. 1-6 yang dikeluarkan oleh
FASB merupakan eontoh seperangkat konsep-kosep tersebut Kerangka aeuan tersebut
diharaapkan dapat menjadi landasan atau aeuan baik bagi badan penyusun standar akuntansi
baru maupun bagi para praktisi untuk menilai apakah suatqperlakuan akuntansi barn maupun
bagi para praktisi untuk menilai apakah suatu perlakuan akuntansi tertentu yang tidak diatur
dalam standar dapat diterima.
Kalau kegiatan akuntansi dibandingkan dengan pengelolaan (administrasi) suatu negara,
maka kerangka aeuan konseptual dapat dianalogikan dengan undang-undang dasar atau
konstitusi suatu negara sedangkan standar akuntaIisi dapat dianalogikan dengan peratuaran
hukum atau perundang-undangan yang merupakan peiaturan dan undang~undang yang
diberlakukan dalam suatu negara harus dilandasi atau dijiwai oleh semangat undang-undang
dasar negara bersangkutan agar tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu negara
bersangkutan agar tindakan-tindakan yang terjadi dalam masyarakat konsisten dengan tujuan
negara. Peraturan dan ketentuan hukum dapat berubah sesuai dengan perkembangan kondisi
negara sedangkan undang-undang dasar bersifat eukup permanen. Sebagai "undang-undang
dasar" dalam akuntansi keuangan, kerangka aeuan konseptual tentunya merupakan suatu
hasil pemikiran yang yang mendalam dengan mempertimbangkan segala aspek lingkungan
yang ada sehingga standar akuntansi yang disusun atas dasar kerangka aeuan tersebut
menimbulkan praktik akuntansi yang menjamin tereapainya tujuan pelaporan keuangan yang
ditetapkan.
Hubungan antara variabel-vatiabel yang harn.s dipertimbangkan dalam menyusun
kerangka aeuan konseptual akan membentuk suatu struktur akuntansi keuangan. Struktur
akuntansi keuangan yang sudah umum dikenal ditujukan pada Gambar 1.4 dalam bab 1
sesudah Pendahuan ini. Struktur akuntansi sebagai dieoniohkan tersebut sebenamya adalah
struktur yang digunakan di Amerika sebagai kerangka pikir dalam penyusun kerangka aeuan
konseptual. Namun demikian, sruktur tersebut dapardijadikan model untuk mengembangkan
suatu kerangka acual konseptual lain coeok untuk diterapkan dalam lingkungan tempat
diterapkannya model akuntansi tersebut. Standar akuntansi beserta tradisi, konvensi, kebiasaan
atau praktik yang dipilih dan berlaku dalam lingkungan tertentu disebut dengan prinsip
akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles).
TEORI AKUNTANSI
Dalam literatur akuntansi, bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau penalaran
di atas dikenal dengan sebutan teori akuntansi. Bahan struktur akuntansi dan seperangkat
konsep-konsep s.ebagai hasil proses pemikiran dan pemililihan konsep diatas (kerangka
aeuan konseptual) sering disebut sebagai teori akuntansi (general theory of accounting).
Nampaknya teori akuntansi ini berkembang karena adanya keyakinan bahwa praktik yang
baik atau sehat tentunya dilandasi oleh teori yang baik atausehat pula dan bahwa praktik yang
sedang berjalan tidak dengan sendirinya merefleksikan suatau praktik yang baik dan sehat.
Karena itu timbul suatu gagasan baha praktik akuntansi dapat diarahkan menuju praktik yang
6
baik dan sehat kalau terdapat suatu teori akuntansi yang baik dan mantap. Yang sering
menjadi masalah adalah seperti apakah bentuk dan isi teori akuntansi yang baik dan mantap.
Yang sering manjadi masalah adalah sperti apakah bentuk dan teori akuntansitersebut sebab
banyak sekali pengertian yang dapat dilekatkan dalam kata "teori" tersebut.
Teori Sebagi Lawan Pratik
Pengertian teori paling sederhana adalah suatu yang tidak operasional atau suatu bersifat
abstrak atau suatu yang ideal sebagai lawan dari suatu yang nyata. Biasanya teori dalam
pengertianini diasosiasikan denganapayangdiharapkan atauapayang seharusnyadilakukan
dalam kehidupan senyatanya dan tidak bersifat praktis. Teori sering dianggap sebagai Das
Sain dan praktik dianggap DS Sol/en. Teori di sini dapat mengambil bentuk atau berwujud
peraturan, ketentuan, tata-tertib, tata-cara atau pedoman mengerjakan sesuatu, sesuatu,
kesepakatan,aturanpermainan,tradisi,kebiasaandanbentuklainyangidealyangmerupakaan
ketentuan tentang sebagaimana seseorangharusbertindak ataumengerjakan sesuatu(bersifat
normatif). Karena itu seringkali didengar istilah yang menggunakan kata teori untuk
menunjukan hal-halyang ideal tersebut misalnya teori mengemudi,teori bermain catur, teori
mengarang, teori mengemudi, teori berpakaian dan sebagainya. Bahkan pengetahuan yang
diperoleh dari bangku pendidikan kadang-kadang disebut sebagai teori sebagai lawan dari
apa yang dilaksanakan dilapangan atau dunia nyata.
Dengan pengertian diatas, teoria kuntansi sering diartikan sebagai seperangkat konsep-
konsep yang membahas tentang bagai manaseharusnya praktik akuntansiberjalan atau yang
membahas alternatif-alternatif prinsip yang dapat digunakan dalam praktik. Bahkan sebagai
pasangan praktik, orang sering mengartikan teori akuntansi tidak lebih sekedar sekumpulan
prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat normatif. Dalam pengajaran teori akuntansi, orang
sering mempunyai kesan yang salah bahwa mempelajari "Prinsip Akuntansi Indonesia"
sudah dapat dikatakan belajar teoriakuntansi.
Teori Sebagai Pembenaran (Justification)
Sering teori diartikan sebagai penjelasan atau penalaran tentang fakta atau tindakan atau
perbuatanyang merupakanpraktikdalamkehidupannyata.Teoriberusahauntukmemberikan
pembenaran (Justification)terhadappraktik.Dalamhubungannya denganakuntansitertentu.
Teori memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu. Teori
memberikan jawaban mengapa sruktur akuntansi atau perlakuan akuntansi terhadap suatu
pos seperti yang sekarang terjadi (dipraktikkan) dan mengapa bukan yang lain. Teori juga
menjawab mengapa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik atau lebih diajurkan dari pada
perlakuan yang lain. Miasalnya saja, mengapa historical cost digunakan sebagai dasar
penilaian elemen-elemenneraca. Penjelasanyang dapatdiberikanoleh teoriakuntansiadalah
bahwa nilai mata uang adalah pengukur yang objektif dan akuntansi mengasumsikan bahwa
nilai mata uang adalah stabil. Contoh lain adalah mengapa aktiva klasifikasi menjadi aktiva
lancardantetap dan utangdiklasifikasi menjadiutanglancardantetap dan utangdiklasifikasi
7
--- -- - - -
menjadi utang lancar dan jangka panjang. Teori akuntansi memberikan penjelasan bahwa
pemakai laporan keuangan berkepentingan dengan likuiditas perusahaan dan dianggap
bahwa informasi aktiva lancar dan utang lancar dapat mengambarkan likuiditas suatu
perusahaan.
Teori Sebagai Ilmiah (Scientific Explanations)
Sebagai penjelasan ilmiah,teori merupakanpemyataan-pemyataan tentang hubungan antara
atauperilaku variabel-variabelalam atau sosialyangdapat digunakanuntukmenjelaskan dan
memprediksi gejala-gejala alam atau sosial. Teori diwujudkan dalam bentuk hipotesis-
hipotesis hubungan antara variabel atau perilaku tiap variabel tersebut. Teori hanyalah
menjelaskan gejal-gejala tersebut dan sebagai penjelasan tertentu saja teori tersebut dapat
salah atau menjadi lemah karena adanya teori baru yang lebih baik.
Teori disusun melalui pemikiran logis dan metodologi ilmiah baik secara deduktif
maupun induktif. Bila penelitian atau penyelidikan empiris dapat membuktikan validitas
suatau teori maka dikatakan bahwa teori tersebuttelah diverifikasi. Teori yang telah
diverifikasi akan kuat dan dapat digunakan untuk memprediksi gejala alam sosial tertentu.
Arti,kalaupersyaratan-persyaratanatauasumsi-asumsiyangmendukungteoridapatdipenuhi
maka besar harapan (kemungkinan) bahwa gejala alam atau sosial tertentu akan terjadi.
Tetapi initidak berartibahwa teoritersebut menyebabkan gejalatersebut terjadi. Teorihanya
merupakan salah satu penjelasan mengapa gejala tersebut terjadi.
Teori genetika Mendel merupakan suatu contoh pemyataan yang dapat disebut teori
yang menjadi satu teori dalam biologi. Teori Mendel menyatakan bahwa sifat turunan
(hereditary trait) tergantung pada apa yang disebut dengan faktor gen (genefactors). Faktor
gen sifatnya spesifik dan tidak berubah dari generasi ke generasi danjuga tidak dipengaruhi
oleh faktorgen yang lain walaupun sifat turunan tidak selalu munculdalam generasi tertentu.
Munculnya sifat turunan tergantung pada apakah faktor gen tersebut dominan. Dengan teori
ini, dapat dijelaskan mengapa seorang anak berambut keriting padahal kedua orang tuanya
berambut lurus. Contoh teori lain adalah teori permintaan dan penawaran barang serta teori
Keynes dalam ilmu ekonomi.
Littleton menguraikan bahwa sifat penjelasan yang menjadi teori mempunyai tingkat
kemampuan menjelaskan mulai dari yang paling tidak memadai sebagai berikut:4)
Penjelasan spekulatif (berupa terkaan atau guess)
Penjelasan hipotetis (berupa kepercayaan atau belief)
4) A.C. Littleton, Structure of Accounting Theory (New York: AAA, 1974), hal. 132-136.
8
Penjelasan presumtif (berupa keyakinan atau conviction)
,Penjelasan konklusif (berupa pengetahuan atau knowledge)
Penjelasan tentang peristiwa atau kejadian yang sarna sekal tidak didukung oleh suatu
bukti akanmenjadi tidak lebih dari sekedar terkaan yang tidak dapat dijelaskan secara nalar.
Ini dapat tejadi karena tingkat peradaban atau teknologi belum memungkinkan adanya alat
atau sarana pembuktian ataupada saatkejadian ditemukansarnasekalitidak ditemukanbukti
atau petunjuk yang dapat menjelaskan kejadian tersebut. Sebagai contoh adalah peristiwa
gerhana bulan. Karena tidak adanya bukti yang dapat menjelaskan kejadian tersebut,
penjelasan yangdapatdiberikan padajaman dahulu adalahsemata-mataterkaanbahwabulan
dimakanraksasa. Dalam hal ini, logika atau penalaran sarna sekali tidak terlibat. Setingkat
lebih tinggi dari terkaan atau dugaan adalah suatu hipotesis. Penjelasan pada tingkat ini
didasarkan ataspengamatan terhadap beberapakali peristiwa yang sarnayang menimbulkan
kepercayaan bahwa ada karakteristik yang sarna antara peristiwa yang satu dengan yang
lainnya. Karakteristik yang sarna inilah yang merupakan penjelasan tentang peristiwa
tersebut dan dan menjadi suatu hipotesis. Jadi hipotesis dapat dijadikan dasar untuk
menjelaskan suatuperistiwa ataukejadian walaupun belum terbukti. Misalnya saja, sebelum
orang mengetahui bahwa bulan mengitari bumi dan bumi mengitari matahari, penjelasan
tentang gerhana bulan adalah suatu hipotesis bahwa suatu benda berjalan menutupi bulan.
Hipotesis timbul karena pengalaman sehari-hari mengajarkan pada mereka bahwa bila sinar
dihalangi oleh benda maka akan terjadi bayangan gelap. Dalam hubungan ini, teori sebagai
penjelasan praktik (atau peristiwa tertentu) sering diartikan sebagai serangkaian hipotesis-
hipotesis atau pernyataan tentang suatu peristiwa. Penjelasan di sini masih merupakan
hipotesis karena penjelasan tersebut belum dapat menjawab benda apa yang menutupi bulan
tersebut, tetapiadakemungkinanbahwahipotesis tersebut terbukti.Dalam halini,penjelasan
masih merupakan teori karena belum dapat menerangkan secara meyakinkan dan tuntas
suatu gejala atau peristiwa. Bila fakta-fakta menunjukkan bahwa kemungkinan hipotesis
menjaditerbuktisemakinbesarmaka penjelasantersebutmenjadi suatuteoriyangmeyakinkan
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi peristiwa atau gejala di masa yang
akan datang. Kalau fakta-fakta yang diketahui dapat menjelaskan secara tuntas (konklusif)
tanpa d~patdisangkal maka teori sebagai penjelasan akan menjadi pengetahuan yang telah
terbukti (proven knowledge). Misalnya saja, setelah teknologi dan peralatan ilmiah dapat
membuktikan secara tuntas bahwa bulan mengintari bumi dan bumi mengintari matahari
maka penjelasan tentang gerhana bulan bukan lagi merupakan hipotesis atau teori yang
menyakinkan melainkan telah menjadi pengetahuan. Sebagai penjelasantentu dalam bidang
inilah istilah teori digunakan dalam konteks atau arti yang sebenarnya.
Sebagai penjelasan yang bersifat tuntas dan dapat diuji validitasnya secara empiris dan
ilmiah,teori akuntansi(generaltheoryofaccounting) seringdimaksudkan sebagaisuatuilmu
pengetahuan ilmiah yang berdiri sendiri yang menjadi sumber pengetahuan dan praktik
akuntansi.Teori akuntansidiartikan sebagaibasis ilmu pengetahuan logis dan empiris setara
dengan astromomi, pengetahuan logis dan empiris setara dengan astronomi, ilmu ekonomi,
fisika, biologi dan sebagainya. Karena itu teori akuntansi akan berisi pernyataan-pernyataan
9
hipotesis yang akan menjadi dasaar untuk penjelasan dan memprediksi gejal-gejala atau
peristiwa dalam akuntansi. Pengertian teori semacam inilah yang ingin dikembangkan oleh
para teoris akuntansi. Pemberian nama teori akuntansi memang memberi kesan pengertian
dalamkonteks ini. Nama teori akuntansi memang l1)emberikesan pengertian dalam konteks
ini. (Lihat uaraian selanjutnya dalam subbahasan Akuntansi Sebagai Teknologi)
Teori Sebagai Modal
Seringkali teori diartikan sebagai model. Model merupakan representasi atau abstraksi
sesuatu yang terdapat dalam dunia nyata. faktor penting yang diperlukan dalam merancang
model adalah tujuan spesifik yang ingin dicapai dalam dunia nyata sehingga model yang
dibuat akan dapat memprediksi apa yang akan terjadi seandainya model tersebut diwujudkan
dalaam praktik.
Sebagai model, teori akuntansi sering diartikan sebagi model penalaran untuk menciptakan
suatu praktik akuntansi yang dianggap baik dan sehat serta cocok dengan lingkungan tempat
akuntansi akan dipraktikan. Struktur akuntansi seperti digambarkan pada Gambar 1.4 di Bab
I dapat diaggap sebagai model penalaran ini. Tujuan, unit organisasi (reporting entity),
pemakai laporan-Iaporan keuangan, prinsip akuntansi, dan laporan keuangan sebagai me-
dium komunika~i merupakan komponen dari model penalaran ini. Model semacam ini dapat
dijadikan landasan untuk menyusun konsep-konsep umum tentang pelaporan keuangan
dalam suatu lingkungan atau negara tertentu. Tujuan merupakan komponen dari model yang
sangat penting karena tanpa tujuan yangjelas model akuntansi menjadi kurang menggambarkan
realitas yang diharapkan dan informasi yang menghasilkan akan merupakan informasi
percuma karena memang tidak dibutuhkan. Jadi, model tentunya harus sesuai dengan realitas
sehingga tujuan yang ingin dicapai realita benar-benar dapat tercapai.
Teori Sebagai Penalaran Logis
Kalaudikaitkan dengan akuntansi,teori di siniberarti suatuproses pemikiran ataupenalaran,
dengan menggunakan konsep-konsep yang relevan sebagai landasan, untuk menjelaskan
kelayakan prinsip ataupraktik akuntansitertentu yang sudahberjalan atau untuk mendukung
prinsip atau praktik yang barn atau yang diharapkan. Penalaran di sini dapat dikatakan
sebagaisuatuprosespemikirandenagaanmenggunakankerangaka sepertiyangdigambarkan
dalam Gambar seperangkat konsep-konsep yang terpadu (kerangka acuan konseptual) yang
dijadikan acuan dalam menjelaskan dan mengembangkan praktik akuntansi. Istilah teori
akuntansi seringkali digunakan untuk menunjuk seperangkat konsep-konsep yang terpadu
tersebut.
PantondanLittletonsendiridalamkatapengemarMonographnya(yangpokokpikirannya
dibahas dalam buku ini) menyatakan:
We have attempted to weave together the fundamental ideas of accounting ratther than
to state standards as such. The intentation has been to build a fremework which a
10
- -
subsequent statement of corporate accounting standards could be erected. Accounting
theory is here conceived to be a coherent, coordinated, consistent body of doctrine which
may be compacty expressed in the form of standads if desired. 5)
Jadi, Paton dan Littleton mengartikan teori sebagai seperangkat pertanyaan-pemyataan
(a body of doctrine) beserta penalarannya. Namun demikian perlu dicatat bahwa pemyataan
dan penalaran yang diungkapkan oleh Paton dan Littleton bukanlah merupakan hipotesis
tetapilebihmerupakanpemyataantentangfaktor-faktorekonomidansosialdalamlingkungan
tertentu (Amerika) yang ingin dikendalikan melalui informasi akuntan. Dengan arti yang
kurang labih sarna, Hendriksen mendefinisi teori akuntansi sebagai penalaran logis sebagai
berikut.
...accounting theory may be defined logical reasoning in the form of a set of broad
principles that (1)provide a general frame of reference by which accounting practice be
evaluated and (2) guide the development of new practices and procedures.6)
Selanjutnya Hendriksen mengemukakan bahwa teori akuntansi (dalam arti kerangka
acuan konseptual) dapat digunakan untuk menjelaskan praktik yang berjalan untuk
mendapatkan pemahaman dan makna praktik tersebut. Teori akuntansi dalam arti penalaran
dan kerangka acuan yang dihasilkannya memang diperlukan dalam akuntansi oleh karena
penalaran dan kerangka acuan yang dihasilkannya memang diperlukandalam akuntansi oleh
kerangka acuan yang dihasilkannya memang diperlukan dalam akuntansi oleh kerangka
acuan tersebut:
1. Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar akuntansi.
2. Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakukan akuntansi
tertentu bila belum ada standar yang mengatumya.
3. Memberikanbataskeleluasaan(boundforjudgment) dalammenyusunlaporankeuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan
keuangan
5. Meningkatkan daya banding laporan keuangan.7)
Dari urain di atas tentang pengertian teori sebagai penalaran logis dan hasil penalaran
yangberupa kerangkaacuankonseptual,dapatdigambarkansecaralebihsederhanahubungan
antara penalaranlogis, kerangka acuan dan praktik akuntansi seperti Gambar 0.2 di halaman
berikut.
5) W. A. Paton and A..C. UttIeton, An Introduction to Corporate Accounting St~ndards (New York: AAA
Monogragh No, 3), hal. IX
6) Eldon S. Hendriksen, Accounting Theory (Homewood III.: Richard D. Irwin Inc., 1982), hal. 1.
7) Vemon Karn. Accounting TheOly(New York: John Wiley & Son, 1986), hal. 37.
11
I'
Penalaran logi~
Keranga Accuankonseptual
atau
Coordinate Body of Doctrine
atau
A Set of Broad p,rinciples
Menjelaskanl
mengevaluasi
<~>
Mempengaruhi/
mengembangkan
~<k ..
berjalanlsekarang masa mendatang
Gambar O.2.Hubungan Penalaran Logis, Acuan dan Praktik Akuntansi
Pengertian penjelasan dalam gambar 0.2 tersebut adalah bahwa penalaran logis dapat
digunakan untuk memberi jawaban mengapa prakt~kyang terjadi seperti yang sekarang
berjalan dan mengapa bukan yang lain. Mengevaluasi berarti membandingkan apakah
praktik yang sedang perjalan sudah selayaknya kalau ditinjau dari tujuan yang ingin dicapai
dalam pelaporan keuangan dan menentukan apakah ada altematif yang lebih baik. Dengan
kata lain, penalaran logis dapat digunakan untuk menilai apakah praktik yang sekarang
berjalan telah mendukung atau menjamin tercapainya tujuan pelaporan yang dicanangkan
dalam rangka acuan. Kalau pratik tertentu temyata sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
praktik tersebut dapat dikuatkan menjadi standar oleh badan penyusunan standar. Proses
penalaran semacam ini dikenal dengan sebutan proses penalaran induktif.
12
Mernpengaruhi berarti berarti bahwa kalau ada suatu rnasalah dalarn akuntansi dalarn
praktik yang pernecahanya belurn diatur dalarn suatu standar resrni (rnisalnya rnasalah
perlakuan, penilaian, penyajian, pengakuan atau lainnya) rnakapemecahan dapat dilakukan
oleh akuntan praktik dengan rnenggunakan penalaran logis seperti diatas sehigga praktik-
praktik yang kernudian terjadi akan rnenjadi dasar dan taat asas (consistent). Walaupun
praktisi akuntansi rnernpunyai keleluasaan untuk rnenggunakan kebijaksanaannya dalarn
rnernecahkanmasalahdalarnpraktik,penalaranlogisdankerangkaacuandapatmernpengarnhi
kebijaksanaan praktisi (axercisis of judgment) dengan rnernberikan landasan berfikir dan
batas keleluasaan rnernilih (bounds for judgment). Dengan dernikian, keputusan yang
diarnbil oleh para praktisi masih dalarn batas-batas penalaran yang dapat diterirnadan tidak
bersifat subjektif sekali, serarnpangan, dogrnatik, dan otoriter walaupun keputusn tersebut
rnungkin sekali tetap diwamai oleh faktor-faktor pragrnatik dan politik.
Meskipun rnetodenya sarna, penalaran logis di sini harns dibedakan dengan penalaran
atau penjelasan ilrniah sebagaimana dijelaskan sebelurnnya. Penjelasan ilrniah bersifat
universal dan objektif dan tidakdipengarnhi oleh tujuan-tujuan dan kebijaksaan khusus yang
berlakudalarnsuatu lingkungan. Penalaran logisakuntansijustru seringkalidigunakan untuk
rnembenarkan suatu praktik atau perlakuan dengan maksud untuk "rnernaksa"praktik atau
perlaukan tersebut. Penalaran sernacarn ini tentu saja tidak dapat lepas dari pengarnh
kebijaksanaan politik, ekonorni, maupun sosial untuk mencapai tujuan tertentu. Itulah
sebabnya penalaran dalarn akuntansi lebih cenderung untuk disebut sebagijustification dari
pada explanation.
Praktik yang sedang berjalan belurn tentu merupakan pilihan yang terbaik ditinjau dari
segi konseptual. Penalaran logis dapat digunakan sebagai dasar untuk rnengembangkan
praktik barn kalau rnernangtujuan tertentu hanya dapat dicapai dengan rnenciptakanpraktik
yang barn. Praktikyang barndapatdikernbangkandengan penerbitanstandarbarnoleh badan
yang berwenang. Dengan standar baru tersebut diharapkan praktik dirnasa rnendatang akan
rnenjaditerarahdankonsistenrnenujutercapainyatujuanpelaporankeuanganyangdiharapkan.
Penalaran seperti inilah yang paling sering dibahas dalarnliteratur teori akuntansidan proses
pernikiran sernacarnin. dikenal dengan istilahpenalaran deduktif. Prosespenalaran ini dapat
dilukiskan dalarn Garnbar 0.3.
Bertalian dengan penalaran deduktif ini, Hendriksen rnenguraikanlangkah-Iangkahdan
faktor-faktor yang harns dipertirnbangkan dalarn menyusun kerangka acuan yang rnenjadi
dasar ~trukturakuntansi yang berlaku dalarn lingkungan tertentu. Hal tersebut adalah:
1. Pemyataantentang karakteristik lingkungan ekonomi,politik, budaya dan sosialternpat
akuntansi akan diterapkan. Misalnya saja pemyataan tentang sistern ekonorni, iklim
usaha, bentuk-bentuk badan usaha yang urnurn dan cara pernenuhan rnodalnya.
2. Pemyataan tentang tujuan pelaporan keuangan.
3. Penetapan kendala-kendala (constraints)yang rnengarahkanatau rnernpengarnhiproses
penalaran. Misalnya, indentifikasi dan evaluasi terhadap kebutuhan pernakai akan
informasi keuangan dan kendala-kenala pernakai untuk mernahami, rnenginterpretasi,
danmenganalisisinformasiyang disajikankepadarnereka.Jugaidentifikasikarakteristik
13
politik)
Konsep Dasar
Prinsip Akuntansi Berterima Umurn
standar Akuntansi
+ TradisilKonvensi
+ Praktik yang lzim
Praktik
(Prosedur, metode, teknik)
Gambar 0.3. Penalaran dalam Menyusun Prinsip Akuntansi Berterima Umum
kualitatif informasi keuangan sebagai kendala pemilihan informasi yang dianggap
relevan.
4. Identifikasi dan pemilihan informasi apa yang harns disajikan dan simbol atau elemen
laporan keuangan apa yang dapat merepresentasi makna informasi tersebut.
5. Pengembangan dan pendefinisian elemen atau simbol yang menjadi sarana untuk
mengkomunikasikan informasi tentang operasi suatu unit usaha dan lingkungannya.
6. Identifikasi dan evaluasi terhadap kendala-kendala mengenai pengukuran, penilaian,
pengakuan dan pengungkapan informasi ke dalam elemen laporan keuangan.
7. Pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pengukuran, penilaian, pengakuan dan penyajian elemen laporan.
8. Perancangbangunan (designing)strukturdan format sisteminformasi (prosedur,metode
dan teknik) untuk mengumpulkan dan mengolah data serta untuk meringkas dan
melaporkan informasi yang relevan.
14
9. Penerapan standar dalam situasi yang sesungguhnya berdasarkan prosedur dan metode
yang dipilih.8)
Dalamproses diatas,tujuan merupakankomponenyangpaling pentinguntukditentukan
oleh karena tujuan yang berbeda akan memerlukan struktur yang berbeda pula. Kalau
penalaran ini dapat disebut sebagai teori umum akuntansi maka penalaran semacam ini akan
membentuk apayang dikenaldenganteori akuntansinormatif. Kalaukarakteristik ataufaktor
yang diidentifikasi yangdihasilkan dariproses diatas(khususnya langkah 1sid6)dituangkan
dalam seperangkat pernyataan resmi maka hasilnya adalah apa yang dikenal sekarang
sebagai kerangka acuan konseptual (conceptual framework) pelaporan keuangan yang
berlaku untuk kondisi lingkungan tertentu.
Urutan langkah seperti di atas akan menjadi logis kalau'tujuan pembentukan struktur
akuntansi adalah untuk menciptakan praktik akuntansi yang barn (pendekatan deduktif
normatif). Untuk tujuan yang lain, misalnya untuk mengevaluasi praktik akuntansi yang
sedang beIjalan, pertimbangan dapat dimulai dari langkah yang manapun tergantung pada
bagian struktur yang ingin dievaluasi.
AKUNTANSISEBAGAITEKNOLOGI
Uraian di atas memperlihatkan bahwa banyak pengertian yang dapat dilekatkan pada istilah
teori danteori akuntansi.Banyaknyapengertiantersebut menjadikan isimateiteoriakuntansi
sebagai cabangpengetahuan akuntansijuga sangat bervariasi dan tidak adasuatu sistematika
pembahasan yang runtut dan utuh. Setiap buku teks teori akuntansi nampaknya membahas
objek yang berbeda karena pendefinisian teori akuntansi yang berbeda-beda. Karena itu,
sebagai mata pelajaran, teori akuntansi menjadi tidak mudah dipelajari dan bahkan
membingungkan.
Memang harusadakesepakatanpengertianteoriakuntansisehingga teoriakuntansiakan
nampak membahas objek yang sarna danjelas. Kalau kesepakatan pengertian harns dicapai
maka pengertian teori dalam bidang ilmu yang lain yang sudah mantap. Ini beerarti bahwa
teori akuntansi harns diartikan sebagaipenjelasan ilmiahyang berisi pernyataan-pernyataan
hipotesis yang berdiri sendiri dan menjadi sumber atau induk pengetahuan akuntansi. Kalau
hal ini yang ingin dicapai maka sebagai konsekuensi adalah bahwa akuntansi harns
dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan murni yang mempunyai teori sendiri (general or
comprehensive theory of accounting).
Hendriksen terpaksa mendefinisi teori akutansi secara pragmatis barangkali karena dia
tahu benar bahwa apa yang dibahas dalam bukunya tidak mencerminkan pengertian teori
sebagai penjelasan ilmiah tersebut. Hal ini diungkapkan dalam bukunya sebagai berikut:
8) Hendkriksen, op,cit., l;Ia'. 7 dati 58-59,
15
A single general theory of accounting may be desirable, but accounting as a logical and
empirical science is still in too primitive a stage for such a development. The best that
can be accomplished in this developmental stage is a set of theories (models) and
subtheories that may be complementary or competing.9)
Dengan mempelajari isi buku yang ditulis Hendriksen tersebut, dapat disimpulkan
bahwamodelsdan subtheoriesyang dimaksudadalahteoridariilmupengetahuan mumi.yang
sudah mapan seper;titeori ekonomi (misalnya tentang penilaian dan pengukuran), psikologi
(misalnya tentang perilaku terhadap informasi) dan statistika (misalnya tentang hubungan
antara harga saham dan kandungan informasi laporan keuangan). Dengan nada yang hampir
sarna, Belkaoui juga mengungkapkan pendapatnya tentang kemungkinan teori akuntansi
sebagai teori dalam ilmu pengetahuan mumi:
The pri,maryobjective of accounting theory is to provide a basis for the prediction and
explanation of accounting behavior and events. We assume, as an article pf faith, that an
accounting theory is possible. ... It must be recognized at the outset that at the present
time, no comprehensive theory of accounting exists. Instead, different theories have
been and continued to be proposed in the liteature.to)
Jadi, menurut Belkaoui teori akuntansi hanyalah suatu kemungkinan dan itupunbukan
didasarkan atas adanya kebutuhan atau penelitian ilmiah akan tetapi atas dasar keyakinan
atau perasaan semata-mata (as an article of faith). Karena itu Belkoui juga terpaksa
mendasarkan pembahasan teori akuntansinya atas dasar pengertianyang "middle range"
yangberartibukanteorisebagaipenjelasanilmiahdanmetodologinyatidakharvsmetodologi
ilmiah bahkan dapat menggunakan berbagai metodologi dan pendekatan. Selanjutnya ia
juga mengemukakanbaQwahasilpenyusunanteorisemacamituadalahtheoriticalframework
for the discipliine. Kerangka teoritis ini digunakan untuk membenarkan (tojustify) praktik-
praktik akuntansi yang dipandang bermanfaat dan untuk membenarkan praktik yang harus
dianut.11)
Kalau disepakati bahwa istilah teori akuntansi hanya digunakan untuk menunjuk teori
dalam arti penjelasan ilmiah, maka apa namauntuk seperangkatpengetahuan yang sekarang
dikenal dengan nama teori akuntansi? Kalauteori akuntansi sebagai penjelasan ilmiahdapat
dikembangkan,dengankonsekuensibahwaakuntansipenjelasanilmiahdapatdikembangkan,
dengan konsekuensi bahwa akuntansi akan menjadi ilmu pengetahuan mumi, apakah hal
tersebut perlu dan mendesak? ;pakah akuntansi pada kenyataannya memang mempunyai
9) Hendriksen, op. cit., hat 1.
10) Ahmed Belkaoui, Accounting Theory (New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc., 1981), hal. 4. (Huruf
miring dari penulis)
11) Ahmed Bekoui, Ibid. ha.l. 3-5.
16
sifat-sifatsebagadisiplinmurni?Kalaumemang tidakdemikian,apasebenarnyakarakteristik
pengetahuan atau disiplin akuntansi tersebut?
Bertalian dengan masalahtersebut, Bambang Sudibyomengemukakan bahwakalaukita
ingin konsekuen maka pengertian teori akuntansi.harus mengacu ke pengertian toeri yang
baku yang disuSUIlberdasarkan metodologi yang baku pula dan bukannya pengertian teori
akuntansi yang didefinisi secara khusus atau unik sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan
waktusebagaimana seringdigunakan dewasaini.Akuntansilebihmerupakansuatuteknologi
dan oleh karenanya harus dikembangkan sesuai dengan sifat teknologi tersebut agar lebih
bermanfaat dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan sosial tertentu. Teknologi
digunakanuntukmengendalikanvariabel-variabelalamdan sosialuntukmencapaikehidupan
tertentu yang lebih baik. Apa yang dibahas dalam liteatur "teori akuntansi" lebih
menggambarkan .suatuteknologi akuntansi keuangan daripada suatu teori akuntansi. Hal ini
disebabkan adanya unsurjudgment dan tujuan khusus atau lingkungan tertentu yang terlibat
di dalampenyusunan "teoriakuntansi" tersebut. Di lain pihak, teori harus bebas dapat secara
langsung mempengaruhipraktik karena teori tidak mengendalikan variabel-variabel yang
diteorikan. Dikemukakan pula bahwa sebagai teknologi, akuntansi dapat didefinisi sebagai
"rekayasa informasi dan pengendalian keuangan."12)
Dalam buku Structure of Accounting Theory, Littleton juga menyebutkan bahwa
akuntansi merupakan suatu teknologi. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dan uraian
Littleton tentang karakteristik akuntansi.
Accounting is a technology, a modified statistical technology. The details ofa technical
methodology are prescribed by and at the same time are limited by its objectives, major
and minor. Those who use accounting intimately and those who teach its intricacies
develop a keen awareness of the service this technology can be made to render, and
experience an increasing appreciation of the interrelation of objectives and methods.I3)
Accounting as technology, after a slow start, has finally become a much improved
instrument for managerial control in the interest of efficiency and profit.14)
Even though accounting is a highly complex technology, ideas be involved in it that
could reasonably be called accounting principles.I5
Littleton menjelaskan bahwa struktur akuntansi termasuk metode dan tekniknya sangat
dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai dengan digunakannya akuntansi tersebut
(prescribed and limited by its objectives). Juga ditegaskan bahwa ada suatu antar hubungan
12) Bambang Sudibyo, "Rekayasa Akuntansi dan PermasalahannyCdi Indonesia," Akuntansi, Edisi No.6
Juni 1987.
13) Littleton, op.cit., 1al.74
14) Ibid., hat 7
15) Ibid., hal. 170. Uhat juga hal. 58,144, 171, 232.
17
tujuan dan metode. Hubungan ini dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan (ideas) tentang
bagaimana akuntansidapatdigunakan sebagai alatuntuk tujuan keuangandan pengendalian.
Struktur teori akuntansi yang dibahas Littleton dalam bukunya sebenarnya lebih
menggambarkan suatu kerangka acuan yang terdiri atas elemen tujuan, definisi, postulat,
prinsip, metode, dan teknik yang saling berkaitan secara terpadu. Elemen-elemen tersebut
berhubungan secara konseptual dan menggambarkan gagasan-gagasan tentang apa yang
akan dicapai dengan akuntansi. Kalau didaarkan pada pandangan Bambang Subidyo di atas,
makastrukturtersebut tidakdapatdisebutteoridanlebihtepat kalaudisebut strukturrekayasa
akuntansi.
Transfer Teknologi Akuntansi
Kalau disepakati bahwa akuntansi masuk ke dalam lingkup pengetahuan teknologi maka
penalaran logis dan pemilihan konsep-konsep yang relevan dengan tujuan pelaporan yang
dibahas dalam literatur teori akuntansi kemudian dapat disebut sebagai suatu perekayasaan
(engineering). Hasil akhirdari suatu perekayasaan adalah suatu produk. Telah disebutkan di
muka bahwa dalam hal akuntansi produk ini tidak lain adalah standar akuntansi dan praktik
yang diharapkan. Bila perIu dapat pula dihasilkan suatu kerangka acuan konseptual yang
berfungsi sebagai "blueprint" atau "masterplan" agar praktik di kemudian hari konsisten
dengan tujuan.
Menurut pendapatan penulis, khususnya untuk tujuan pengajaran, pengartian akuntansi
sebagaiteknologisepertidiutarakanBambangSudibyoakanmemudahkanuntukmenjelaskan
dan memahamkan materi yang dibahas dalam literatur teori akuntansi keuangan. Akuntansi
keuangan kemudian dapat dibagi menjadi dua bidang pengajaran yaitu perekayasaan yang
masuk dalam bidang penalaran sebagaimana melaksanakan produk prekayasaan tersebut.
Buku ini menggunanakan judul Perekayasaan Akuntansi Keuangan bukannya Seri Teori
Akuntansi seperti terbitan pertama karena isinya memang menggambarkan perekayaan
akuntansi dan bukan teori akuntansi itu sendiri.
Telah disinggung di muka bahwa apa yang dipelajari dalam mata kuliah akuntansi
keuangan (pengantar, menengah dan lanjutan) sebenamya adalah produk dari perekayasaan
akuntansiAmerika danbukanteknologiitu sendiri.Kalauhalinitidakdisadari makahal yang
mungkin terjadi adalahkita berpikirbahwa produktersebut merupakanmodel yang universal
dan dapat diterapkan dalam segala situasi. Yang lebih parah lagi, kita menjadi cenderung
menolak gagasan-gagasan baru. Karena itu perIu dibedakan antara transfer teknologi dan
transfer produk. Transfer produk selalu membawa serta faktor-faktor dan karakteristik
lingkungan yang dipertimbangkan dalam merekayasa dan merancang produk aslinya.
Transfer teknologi dalam merekayasa dan merancang produk aslinya. Transfer teknologi
akan lebih membawa manfaat karena dengan teknologi tersebut dapat direkayasa suatu
produk yang cocok dengan lingkungan diterapkannya teknologi tersebut.
Kalauproses perekayasaan akuntansidapatdilukiskan sepertiGambar 03. yang dibahas
sebelumnya, makaproses transfer teknologi akuntansidari suatunegara (misalnya Amerika)
18
Prinsip Akuntansi
Berterima Umum
(termasuk standar)
Prinsip AkIJlltansi
Berterima Umum
(termasuk standar)
y yPraktik
(Prosedur,metode,teknik)
Praktik
(Prosedur, metode, teknik)
y
transfer
9produk
Laporan Keuangan
(Bentuk, jenis, isi)
o
Laporan Keuangan
(Bentuk, jenis, isi)
o
Gambar 04. Transfer Teknologi Akuntansi
19
Teknologi Akuntansi
I
transfer
r
TeknologiAkuntansi.Amerika
teknologi
Indonesia
1,.- _ "._""'W '
FaktorLingkungan FaktorLingkungan
9 9TujuanPelaporan Tujuan Pelaporan
y transfer
y.Konsep Dasar perekayasaan Konsep Dasar
y yKerangka Acuan Kerangka Acuan
ke negara lain (misalnya Indonesia) dapat diterangkan secara sederhana dalam Gambar 0.4
di halaman berikut.
Gambar 0.4 tersebut menunjukkan bahwa transfer teknologi lebih dari sekedar transfer
produk apabilateknologitersebut akandimanfaatkanuntukkepentingan lingkungantertentu.
Di.duniapendidikan akuntansi, kalau toh produk akuntansi tertentu akan digunakan sebagai
bahan ajaran utama maka perekayasaan akuntansi yang melandasi perancangan produk
tersebut juga harns diajarkan dengan bobot yang cukup agar pemahaman terhadap praktik
akuntansi (yang berjalan dan yang diharapkan) menjadi lebih mantap dan praktik akuntansi
menjadi 1ebih masuk akal, bermakna dan efektif. Di samping itu, dengan pemahaman
teknologi akuntansi dan perekayasaannya dapat diciptakan praktik pemahaman teknologi
akuntansi dan perekayasaannya dapat diciptakan praktik akuntansi (produk) yang paling
sesuai dengan lingkungan. Teknologi dan perekayasaannya selalu dapat ditiru dan
dimanfaatkan dan dijadikan landasan berpikir untuk menciptakan sesuatu kepentingan
masyarakat tertentu. Modifikasi teknologi selalu dapat dilakukan untuk menghasilkan
faktor-faktor lingkungan yang tidak cocok dengan lingkungan diterapkannay teknologi
tersebut. Di sinilah arti penting mempelajari teknologi dan perekayasaannya dibandingkan
dengan hanya mempelajari produk suatu teknologi. Memang dalam kasus-kasus tertentu,
transfer produk terpaksa harnsdilakukan akantetapi dalamkebanyakan halhasil tidak begitu
menggembirakan.
Yang Dibahas dalam Buku Ini
Buku ini membahas sebagian aspek teknologi danperekayasaan akuntansidi Amerika untuk
menyusun standar akuntansi untuk pelaporan unit organisasi perusahan khususnya yang
berbentuk perseroan atau badan usaha yang sejenis.
Monograph No.3 terbitan American Accounting Association (AAA) yang berjudul An
Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton dijadikan basis
pembahasandalambukuiniolehkerenabukutersebutmemeuatvariabel-variabelperekayasaan
akuntansi yang cukup lengkap dan terpadu. Buku tersebutjuga dipilih karena pembahasan
meteri di dalamnya sistematis dan runtut sehingga mudah untuk mengorganisasi pemberian
mata kuliah teori akuntansi, atau barangkali lebih tepatnya rekayasa akuntansi.
Jadi,buku PerekayasaanAkuntansi Keuangan ini bukan merupakan materi pokok akan
tetapi lebih merupakan pengorganisasian gagasan-gagasan atau topik-topik yang perlu
dibahas dalam pengajaran rekayasa akuntansi. Materi yang lebih 1engkapdan rinci dapat
diambilkan dari sumber-sumberacuan yang lain sepertiditunjukkan dalam bacaantambahan
pada tiap akhir bab.
20
BACAANTAMBAHAN
Accounting Principles Board (APB). "Basic and Accounting Principles Underlying Finan-
cial Statements of Business Enterprises," APB Statement No.4. New York: AICPA,
1970.
Bambang Sudibyo. "Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya di Indonesia." Akuntansi,
Edisi No.6, Juni 1987.
Belkaoui, Ahmed. Accounting Theory. New York;Harcourt Brace Jovanovich, Inc, 1981.
chapter I dan 2.
Grady, Paul. "Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enter-
prises," Accounting Research Study No.7 New York: AICPA, 1965.Chapter 1.
Hendriksen, Eldon S. Accounting Theory. Homewood III.: Richard D. Irwin Inc, 1982.
Chapter I dan 3.
Littleton, A. C. Structure of Accounting Theory. New York: AAA, 1974.Chapter 8.
Mulyadi. "Dampak Penyebaran Teknologi Akuntansi Terhadap Perilaku Manusia Indone-
sia." Akuntansi, Edisi No.6, Agustus 1987.
Paton, W.A. Paton and A. C. Littleton.An Introduction to CorporateAccounting Standards.
New York: AAA Monograph No.3.
PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian teori menurut pemahaman saudara dan beri contoh untuk lebih
menggambarkan arti teori tersebut.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori akuntansi!
3. Jelaskan pengertian teori akuntansi sebagai penalaran logis!
4. Jelaskan alasanBambang Sudibyo yang menegaskan bahwa akuntansimerupakan suatu
teknologi bukan suatu teoti?
5. Apakah teori akuntasi yang setara dengan teori dalam ilmu pengetahuan murni itu
memang ada dan mungkin?
6. Sebutkan salah satu pengertian akuntansi danjelaskan luas lingkup akuntansi!
7. Apakah yang dimaksud dengan kerangka acuan konseptual dan apakah kerangka
tersebut merupakan teori akuntansi?
8. Apakah yang dimaksud dengan penalaran deduktif? Berilah contoh penalaran deduktif
dalam Akuntansi!
9. Apakah yang dimaksud dengan penalaran induktif? Berilah contoh penalaran induktif
dalam akuntansi!
10. Sebutkan berbagai faktor lingkungan sosial, politik, ekonomi dan budaya yang
berpengaruh terhadap akuntansi?
II. Kalau akuntansi dipandang sebagai teknologi, apakah wujud produk perekayasaan
akuntansi?
12. Apakahsaudarasetujubahwaakuntansikeuanganyangkita pelajarisekarangmerupakan
suatu produk dan bukannya teknologi itu sendiri?
21
13. Apakah yang dirnaksud bahwa kerangka acuan konseptual dapat digunakan untuk
menjelaskan praktik? Berilah contoh dalarn akuntansi!
14. Apakah yang dirnaksud bahwa kerangka acuan konseptual dapat digunakan untuk
rnernpengaruhi praktik? Berilah contoh dalarn akuntansi?
15. Bandingkan kerangka acuan konseptual dengan suatu konstitusi negara!
16. Jelaskan rnengapapenalaran dalarnakuntansi lebih tepat kalaudisebut sebagaijustifica-
tion daripada explanation?
17. Diskusikan rnasalah transfer teknologi akuntansi dari Arnerika ke Indonesia!
18. Mengapa rnasalah "teoriakuntansi" hanyatirnbuldalarnbidang akuntansi keuangandan
bukan dalarn akuntansi rnanajernen?
19. Terangkan dengan ringkas proses perekayasaan akuntansi dalarn rnenghasilkan
seperangkat standar akuntansi!
20. Apa rnanfaat rnernpelajarirekayasa akuntansi?
22

More Related Content

What's hot

Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansiMaya Rusli
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuSandhi Akbar
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiJM Lee
 
Pengertian akuntansi
Pengertian akuntansiPengertian akuntansi
Pengertian akuntansiAries Twell
 
teori akuntansi
teori akuntansiteori akuntansi
teori akuntansiahmadfuadi
 
PENGANTAR AKUNTANSI (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)
PENGANTAR AKUNTANSI  (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)PENGANTAR AKUNTANSI  (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)
PENGANTAR AKUNTANSI (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)Merul Romadhani
 
Materi teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansiMateri teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansiAnisa Muvit
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Jiantari Marthen
 
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13Zia Ulhaq
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
 
Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1Putra Jaya
 
Persentase akuntansi manajemen
Persentase akuntansi  manajemenPersentase akuntansi  manajemen
Persentase akuntansi manajemenMaya Rusli
 
Bahan ajar-pengantar-akuntansi
Bahan ajar-pengantar-akuntansiBahan ajar-pengantar-akuntansi
Bahan ajar-pengantar-akuntansiyantomcr
 
teori akuntansi
teori akuntansiteori akuntansi
teori akuntansiEl Loen
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansichikma jaoharah
 
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
Bab iii   dasar & lingkup akuntansiBab iii   dasar & lingkup akuntansi
Bab iii dasar & lingkup akuntansiAzwan Habibie
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitekosukabumi
 

What's hot (20)

Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilaku
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Pengertian akuntansi
Pengertian akuntansiPengertian akuntansi
Pengertian akuntansi
 
teori akuntansi
teori akuntansiteori akuntansi
teori akuntansi
 
PENGANTAR AKUNTANSI (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)
PENGANTAR AKUNTANSI  (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)PENGANTAR AKUNTANSI  (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)
PENGANTAR AKUNTANSI (INTRODUCTION TO ACCOUNTING)
 
Materi teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansiMateri teorii-akuntansi
Materi teorii-akuntansi
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
makalah teori akuntansi
makalah teori akuntansimakalah teori akuntansi
makalah teori akuntansi
 
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
Dimensi prilaku dalam pengendalian internal bab 13
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
 
Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1Akuntansi perhotela1
Akuntansi perhotela1
 
Pengertian Teori Akuntansi
Pengertian Teori AkuntansiPengertian Teori Akuntansi
Pengertian Teori Akuntansi
 
Persentase akuntansi manajemen
Persentase akuntansi  manajemenPersentase akuntansi  manajemen
Persentase akuntansi manajemen
 
Bahan ajar-pengantar-akuntansi
Bahan ajar-pengantar-akuntansiBahan ajar-pengantar-akuntansi
Bahan ajar-pengantar-akuntansi
 
teori akuntansi
teori akuntansiteori akuntansi
teori akuntansi
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
 
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
Bab iii   dasar & lingkup akuntansiBab iii   dasar & lingkup akuntansi
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 

Similar to UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxNiluhEkaMurniati1
 
Modul t.akuntansi
Modul t.akuntansiModul t.akuntansi
Modul t.akuntansivitalfrans
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAHPUTRIMAWARSARI
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
 
Bab iii dasar &amp; lingkup a kuntansi
Bab iii   dasar &amp; lingkup a kuntansiBab iii   dasar &amp; lingkup a kuntansi
Bab iii dasar &amp; lingkup a kuntansiAbi Bie
 
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptxInisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptxAnnisaNurrulIkhsani
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiSaiful Jadi Ipoel
 
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxBAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxrivanasri
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayanurzakiah07
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayanurzakiah07
 
Rpp akuntansi
Rpp akuntansiRpp akuntansi
Rpp akuntansievy1978
 
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...Nur Putriana
 
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdftinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdfAgus arwani
 
Tugas Besar Akuntansi Kel.10.pdf
Tugas Besar Akuntansi Kel.10.pdfTugas Besar Akuntansi Kel.10.pdf
Tugas Besar Akuntansi Kel.10.pdfIbnuSulthon
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 

Similar to UNTUK PELAPORAN KEUANGAN (20)

MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
 
Modul t.akuntansi
Modul t.akuntansiModul t.akuntansi
Modul t.akuntansi
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
Bab iii dasar &amp; lingkup a kuntansi
Bab iii   dasar &amp; lingkup a kuntansiBab iii   dasar &amp; lingkup a kuntansi
Bab iii dasar &amp; lingkup a kuntansi
 
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptxInisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
Inisiasi 3-Kerangka Konseptual dan Pencarian Prinsip-prinsip.pptx
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
 
Tugas ke
Tugas keTugas ke
Tugas ke
 
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxBAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biaya
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biaya
 
Rpp akuntansi
Rpp akuntansiRpp akuntansi
Rpp akuntansi
 
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
 
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdftinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
 
Tugas Besar Akuntansi Kel.10.pdf
Tugas Besar Akuntansi Kel.10.pdfTugas Besar Akuntansi Kel.10.pdf
Tugas Besar Akuntansi Kel.10.pdf
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 

Recently uploaded

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 

Recently uploaded (17)

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 

UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

  • 1. Pendahuluan Sebenarnya, apa yang dipelajari dalam mata kuliah akuntansi pengantar, menegah dan lanjutan sebagianbesar, sadar atau tidak, merupakan praktik I)akuntansi khususnya praktik pelaporan keuangan yang berlaku dalam lingkungan dan kondisi tertentu. Lingkungan dan kondisi yang dimaksud disini adalah Amerika karena bahan-bahan yang diajarkan sebagai pengetahuan akuntansi sebagian besar merupakanpengetahuan akuntansi yang berkembang dan dipraktikkan di negara tersebut. Dengan kata lain, apa yang dipelajari dalam akuntansi keuangan (financial accounting), walaupun diberikan di bangku kuliah, sebagian besar adalah praktik akuntansi atau pelaporan keuangan yang berlaku di Amerika. Perlu dicatat bahwa akuntansikeuangan adalahcabangpengetahuanakuntansi yang membahaspelaporan kemajuan dan prestasi suatu kesatuan usaha melalui media laporan keuangan umum (ekstem). Pelajaran di atas dapat disebut praktik karena yang dibahas dan diuraikan dalam pelajaran tersebut tersebut adalah apa yang dilakukan akuntan dalam memproses dalam menproses dan menyajikan data akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan.Jadi,apayangdipelajari sebenarnyamerupakanpelaksanaanketentuan-ketentuan berupa standar-standar pelaporan keuangan. Tidak dapat disangkal bahwa standar yang digunakan dalam pengajaran akuntansi sebagai dasar penyusunan pelaporan keuangan di Amerika. Persoalan yang dibahas adalahbagaimana prosedur, metode dan teknik pencatatan transaksikeuangandilakukansehinggaakandiperolehdataakuntansisebagaidasarpenyusunan laporankeuangan yang memenuhitujuanpelaporan keuangan yang telahditetapkan. Dengan demikian, standar-standar pelaporan dan tindakan-tindakan yang dilakukan akuntan dalam rangka memenuhi standar tersebut dapat disebut praktik, paling tidak sebagai praktik yang diharapkan perancang model akuntansi yang berlaku dalam suatu karena disamping praktik yang diharapkan tersebut, adajuga praktik akuntansi yang merupakan kebiasaan atau tradisi yang tidak dilandasi oleh ketentuan atau standar akuntansi resmi. Kebiasaan atau tradisi sering kali bukan merupakan praktik yang diharapkan karena sering tidak dilandasi oleh 1) Penulisan praktik bukannya praktek disesuaikan dengan cara penulisan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) agar memenuhi pedoman pembentukan istilah yang bersitem seperti: praktisi, praktikum dan praktis.
  • 2. penalaran yangjelas dan logisataubahkan dalam kebayakanhal kebiasaan atautradisi bukan merupakan alternatif yang terbaik kalau ditinjau dari praktik yang diharapkan. Kulminasi praktik akuntansi tercermin dalam bentuk, isi dan jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh praktik tersebut. Praktik akuntansi yang dilandasi oleh standar akuntansi sebenarnya merupakan hasil suatu prosespemikiran danproses pemilihanberbagaikonsep untukmencapaitujuan pelaran akuntansi tertentu (untuk selanjutnya akan disebut tujuan pelaporan keuangan atau tujuan pelaporan). Tujuan pelaporan (financial reporting) yang ingin dicapai biasanya menjadi pengarah dalam pemikiran dan pemilihan tersebut sehingga praktik yang terjadi dapat menjamintercapainyatujuanpelaporankeuangantersebut.Karenaitudiperlukanlahkerangka pemikiran dan kriteria pemilihan yang dijadikan acuan dalam menetapkan standar agar standar yang dihasilkan danpraktik yang terjadi merupakan alatyang efektifuntuk mencapai tujuan pelaporan informasi keuangan. DEFINISI AKUNTANSI DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN Belum ada definisi akuntansi yang pas benar untuk menggambarkan luas lingkup dan sifat akuntansi. Barangkali itulah sebabnya badan penyusun standar yang otoritatif (seperti Komite Prinsip Akuntansi IAI dan FASB misalnya) tidak mengemukakan definisi akuntansi yang resmi. Namun demikian, sebagai titik tolak pembahasan dalam buku ini akan dikemukakan definisi akuntansi yang sering dijadikan landasan operasional dalam pengajaran akuntansi. Definisi Umum Definisi yang menekankan pengertian akuntansi sebagai suatuproses dikemukakan oleh Grady sebagai berikut: Accounting is the body of knowledge and functions concerned with systematic originat- ing, authenticating, recording, classifying, processing, summarizing, analyzing, inter- preting, and supplying of dependable and significant information covering transactions and event which are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for reports that have to be submitted thereon to meet fiduciary and other reproducibilities.2) Definisi yang lebih umum dikemukakan oleh Accounting Principles Board sebagai berikut: 2) Paul Grady, "Inventory of Generally Accepted Accounting Principle for Business Enterprises," Account- ing Research Study NO.7 (New York: AICPA ,1965) hal2. 2
  • 3. Accounting is a service activity, Its function is to provide quantitative information, primarily financial in nature, about economic entities that is intended to be useful in making economic decisions.3} Definisi yang pertama menjelaskan bahwa akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan sebagai hasil pemikiran para ahli (akuntan) untuk menghasilkan seperangkat informasiyangbermanfaat. Definisijuga mengisyaratkanadanyaproses pemilihaninformasi dan proses penyediaan/pengolahan informasi tersebut. Jadi akuntansi tidak semata-mata merupakan suatu pengetahuan yang bersifat mekanis atau ketrampilan akan tetapi melibatkan suatu proses pemikiran dan penalaran. "Thebody knowledge" dalam definisi ini dapat diartikan sebagai seperangkat standar/prisip akuntansi dan konsep-konsep serta penalaran yang melandasi penyusunan prinsip tersebut sedangkan "junctions" dapat diartikan sebagai fungsi dalam organisasi perusahaan yang melaksanakan proses tersebut. Proses pemikiran dan penalaran ditunjukkan dalam ungkapan "dependable and significant injormation...required for management and operation of an entity." Definisi kedua lebih menekankan pengertian akuntansi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu menyediakan informasi yang bermanfaat dan pelaporannya untuk pengambilan keputusan ekonomik. Seperti pada definisi pertama, dalam definisi kedua ini terlibat suatu proses pemikiran dan pemilihan konsep-konsep atau faktor-faktor yang sesuai dengan lingkungan agar informasi yang dihasilkan dapat bermanfaat. Jadi kedua definisi tidak hanya menjelaskan akuntansi sebagai proses teknis tetapijuga sebagai proses konseptual dalam menyediakan informasi. Proses pemikiran konseptual ini sering disebutsebagai pengetahuan teoretis sebagai pasangan (counterpart) pengetahuan praktik. Kedua definisi dapat dikatakan sebagai definisi yang cukup umum oleh karena definisi tersebut tidak menjelaskan di mana, kapan dan bagaimana akuntansi diterapkan. Definisi tersebut tidak menjelaskan suatu struktur atau model akuntansi yang berlaku dalam kondisi dan lingkungan (negara) tertentu. Untuk menjadikan akuntansi operasional dan bermanfaat dalam lingkungan tertentu, harus ditentukan suatu konsepsi tentang apa yang akan dicapai oleh akuntansi (tujuan pelaporan) dan apa yang harus disediakan oleh akuntansi dalam lingkungan tersebut. Atas dasar tujuan tersebut maka dapat dirancangbangun suatu.struktur atau model akuntansi yang cocok untuk mencapai'tujuan tersebut.Pada akhimya struktur akuntasi dan prosespemilihan konsep-konsep yang terlibat di dalamnya akan menghasilkan seperangkat konsep terpaduyang menjadiacuan dalammenyusun standar-standar akuntansi. Padagilirannyastandar-satandartersebutakanmenentnkanjenis-jenisdanpenyajianinformasi yang dianggap bermanfaat dan merupakan praktik yang diharapkan. Jadi dapat dikatakan bahwa praktik akuntimsi merupakan "produk" proses pemikiran dan pemilihan konsep- konsep serta faktor-faktor yang spesifik dalam lingkungan tertentu untuk mencapai tujuan 3) Accounting Princip;es Boar, "Basic Concepts and Accounting Prinsiples Underlying Financial Statement of Business Enterprises," APB Statement No.4 (New York: AICPA, 1970), par.9 3
  • 4. pelaporan keuangan dalam lingkungan tersebut. Manfaat (usefulness) informasi akuntansi hanya dapat dinilai atas dasar tujuan pelaporan yang ingin dicapai oleh akuntansi dalam kondisi dan lingkungan tertentu. Tujuan Pelaporan Keuangan Akuntansi sebagai alat sebenarnya tidak mempunyai tujuan. Yang mempunyai tujuan sebenarnya adalahpenyampaian informasikeuanganyang dihasilkan oleh akuntansi.Karena itu, istilah pelaporan keuangan digunakan dalam pembahasan ini danbukan tujuan akuntansi atau laporan keuangan. Tujuan pelaporan mempunyai pengertian yang lebih luas dalam menggambarkan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan. Karena akuntansi merupakan suatu kegiatan menghasilkan jasa berupa informasi keuangan. maka akuntansi sebagai alat akan memenuhi fungsinya dengan baik kalaujasa yang dihasilkan benar-benar merupakanjasa yangdibutuhkanolehpihakyangberkepentingandengan informasikeuangan tersebut.Akuntansiakanbermanfaatkalaudapatdigunakansebagaialatuntukmengendalikan variabel-variabel ekonomi dan sosial dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. untuk itu perludiidentifikasi variabel-variabellingkunagn seperti informasi tentang apa, siapa yang memerlukan informasi keuangan dan untuk pengambilan keputusan apa infomasi tersebut diperlukan. Setelah variabel di atas dapat diidentifikasi maka dapat ditentukan tujuan pelaporan keuangan yang ingin dicapai yang menjadi pengarah dalam proses pemikiran dan pemilikankonsep-konsep yangrelevan dengan tujuan tersebut. Tujuan yang berbeda tentu saja akan mengakibatkan konsep-konsp yang dipilih akan berbeda pula dan pada akhimya menghasilkan praktik akuntansi yang berbeda pula. (Contoh tujuan pelaporan keuangan dibahas di Komentar Bab I) Dari pembahasan di atas d<patdisimpulkan oleh para akuntan dari para pemikir di bidang akuntansi, pengetahuan akuntansi keuangan sebenarnya dapat digolongkan menjadi duabidangyaitu(1)pengetahuanyangbersangkuatandenganproses pemikirandanpemilihan konsep-konsep yang dipilih dan (2) praktik akuntansi yang berupa standar-standar (prinsip- prinsip) besarta pelaksanannya sebagai produk model akuntansi tersebut. Jadi, standar beserta pelaksananya (yang dapat berupa prosedur, metode dan taktik penyajian informasi) dalaam kebanyakan hal sangat dipengaruhi oleh hasil pemikiran proseskonseptual tersebut. Proses pemikiran konseptual tersebut mendari praktik akuntansi sering akuntansi sering disebut dengan penalaran logis (logical reasoning) atau kerangaka pemikiran teoritis (theoreticalframework) yang berfungsi untuk menjelaskan praktik atau memberijustifikasi terhadap praktik. Labih dari itu, penalaran logis ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mempengaruhi,memprediksi,mengubahataubahkanmenentukanpraktik.Kalaudigambarkan secara skematis maka hubungan antara kedua bidang akuntansi keuangan tersebut akan nampak seperti pada Gambar 0.1 di halaman berikutnya. Kerangka Acuan Konseptual Hasil suatu proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang diharapkan berlaku dalaam lingkungan dan kondisi tertentu, yang merupakaan hasil pemilihan faktor- faktor dan konsep 4
  • 5. Kepuasan ekonomik Dalam Lingkungan Tertentu Keputusan apa? Siapa mengambil keputusan? Bagaimana perilalrupengambil Keputusan Bidang pengetahuan penalaran logis Informasi apa diperlukan? Berapa banyak.dilaporkan? Elemen apa saja diJaporkan? Apa definisi elemen laporan keuangan? Bagaimana mengukur elemen laporan keuangan? Bagaimana kriteria pengalruan? Apa media pelaporan? Bagaimana informasi disajikan? Seperangkat konsep-kosep yang terpadu dan saling berkaitan yang disebutkan dengan kerangka acuan konseptual (conceptualframework) Standar dankonvensi akuntansi Prosedur.teknik.metode Bidang pengetahuan praktik Bentuk dan isi laporan keuangan Bidang pengetahuan praktik Gambar 0.1. Hubungan Proses Pemikiran Teoritis dan Praktik Akuntansi 5
  • 6. yang terpadu dan saling berkaitan yang dapat berupa kerangka aeuan konseptual (conceptual framework). Statement of Financial Accouting Concepts No. 1-6 yang dikeluarkan oleh FASB merupakan eontoh seperangkat konsep-kosep tersebut Kerangka aeuan tersebut diharaapkan dapat menjadi landasan atau aeuan baik bagi badan penyusun standar akuntansi baru maupun bagi para praktisi untuk menilai apakah suatqperlakuan akuntansi barn maupun bagi para praktisi untuk menilai apakah suatu perlakuan akuntansi tertentu yang tidak diatur dalam standar dapat diterima. Kalau kegiatan akuntansi dibandingkan dengan pengelolaan (administrasi) suatu negara, maka kerangka aeuan konseptual dapat dianalogikan dengan undang-undang dasar atau konstitusi suatu negara sedangkan standar akuntaIisi dapat dianalogikan dengan peratuaran hukum atau perundang-undangan yang merupakan peiaturan dan undang~undang yang diberlakukan dalam suatu negara harus dilandasi atau dijiwai oleh semangat undang-undang dasar negara bersangkutan agar tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu negara bersangkutan agar tindakan-tindakan yang terjadi dalam masyarakat konsisten dengan tujuan negara. Peraturan dan ketentuan hukum dapat berubah sesuai dengan perkembangan kondisi negara sedangkan undang-undang dasar bersifat eukup permanen. Sebagai "undang-undang dasar" dalam akuntansi keuangan, kerangka aeuan konseptual tentunya merupakan suatu hasil pemikiran yang yang mendalam dengan mempertimbangkan segala aspek lingkungan yang ada sehingga standar akuntansi yang disusun atas dasar kerangka aeuan tersebut menimbulkan praktik akuntansi yang menjamin tereapainya tujuan pelaporan keuangan yang ditetapkan. Hubungan antara variabel-vatiabel yang harn.s dipertimbangkan dalam menyusun kerangka aeuan konseptual akan membentuk suatu struktur akuntansi keuangan. Struktur akuntansi keuangan yang sudah umum dikenal ditujukan pada Gambar 1.4 dalam bab 1 sesudah Pendahuan ini. Struktur akuntansi sebagai dieoniohkan tersebut sebenamya adalah struktur yang digunakan di Amerika sebagai kerangka pikir dalam penyusun kerangka aeuan konseptual. Namun demikian, sruktur tersebut dapardijadikan model untuk mengembangkan suatu kerangka acual konseptual lain coeok untuk diterapkan dalam lingkungan tempat diterapkannya model akuntansi tersebut. Standar akuntansi beserta tradisi, konvensi, kebiasaan atau praktik yang dipilih dan berlaku dalam lingkungan tertentu disebut dengan prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles). TEORI AKUNTANSI Dalam literatur akuntansi, bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau penalaran di atas dikenal dengan sebutan teori akuntansi. Bahan struktur akuntansi dan seperangkat konsep-konsep s.ebagai hasil proses pemikiran dan pemililihan konsep diatas (kerangka aeuan konseptual) sering disebut sebagai teori akuntansi (general theory of accounting). Nampaknya teori akuntansi ini berkembang karena adanya keyakinan bahwa praktik yang baik atau sehat tentunya dilandasi oleh teori yang baik atausehat pula dan bahwa praktik yang sedang berjalan tidak dengan sendirinya merefleksikan suatau praktik yang baik dan sehat. Karena itu timbul suatu gagasan baha praktik akuntansi dapat diarahkan menuju praktik yang 6
  • 7. baik dan sehat kalau terdapat suatu teori akuntansi yang baik dan mantap. Yang sering menjadi masalah adalah seperti apakah bentuk dan isi teori akuntansi yang baik dan mantap. Yang sering manjadi masalah adalah sperti apakah bentuk dan teori akuntansitersebut sebab banyak sekali pengertian yang dapat dilekatkan dalam kata "teori" tersebut. Teori Sebagi Lawan Pratik Pengertian teori paling sederhana adalah suatu yang tidak operasional atau suatu bersifat abstrak atau suatu yang ideal sebagai lawan dari suatu yang nyata. Biasanya teori dalam pengertianini diasosiasikan denganapayangdiharapkan atauapayang seharusnyadilakukan dalam kehidupan senyatanya dan tidak bersifat praktis. Teori sering dianggap sebagai Das Sain dan praktik dianggap DS Sol/en. Teori di sini dapat mengambil bentuk atau berwujud peraturan, ketentuan, tata-tertib, tata-cara atau pedoman mengerjakan sesuatu, sesuatu, kesepakatan,aturanpermainan,tradisi,kebiasaandanbentuklainyangidealyangmerupakaan ketentuan tentang sebagaimana seseorangharusbertindak ataumengerjakan sesuatu(bersifat normatif). Karena itu seringkali didengar istilah yang menggunakan kata teori untuk menunjukan hal-halyang ideal tersebut misalnya teori mengemudi,teori bermain catur, teori mengarang, teori mengemudi, teori berpakaian dan sebagainya. Bahkan pengetahuan yang diperoleh dari bangku pendidikan kadang-kadang disebut sebagai teori sebagai lawan dari apa yang dilaksanakan dilapangan atau dunia nyata. Dengan pengertian diatas, teoria kuntansi sering diartikan sebagai seperangkat konsep- konsep yang membahas tentang bagai manaseharusnya praktik akuntansiberjalan atau yang membahas alternatif-alternatif prinsip yang dapat digunakan dalam praktik. Bahkan sebagai pasangan praktik, orang sering mengartikan teori akuntansi tidak lebih sekedar sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang bersifat normatif. Dalam pengajaran teori akuntansi, orang sering mempunyai kesan yang salah bahwa mempelajari "Prinsip Akuntansi Indonesia" sudah dapat dikatakan belajar teoriakuntansi. Teori Sebagai Pembenaran (Justification) Sering teori diartikan sebagai penjelasan atau penalaran tentang fakta atau tindakan atau perbuatanyang merupakanpraktikdalamkehidupannyata.Teoriberusahauntukmemberikan pembenaran (Justification)terhadappraktik.Dalamhubungannya denganakuntansitertentu. Teori memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu. Teori memberikan jawaban mengapa sruktur akuntansi atau perlakuan akuntansi terhadap suatu pos seperti yang sekarang terjadi (dipraktikkan) dan mengapa bukan yang lain. Teori juga menjawab mengapa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik atau lebih diajurkan dari pada perlakuan yang lain. Miasalnya saja, mengapa historical cost digunakan sebagai dasar penilaian elemen-elemenneraca. Penjelasanyang dapatdiberikanoleh teoriakuntansiadalah bahwa nilai mata uang adalah pengukur yang objektif dan akuntansi mengasumsikan bahwa nilai mata uang adalah stabil. Contoh lain adalah mengapa aktiva klasifikasi menjadi aktiva lancardantetap dan utangdiklasifikasi menjadiutanglancardantetap dan utangdiklasifikasi 7 --- -- - - -
  • 8. menjadi utang lancar dan jangka panjang. Teori akuntansi memberikan penjelasan bahwa pemakai laporan keuangan berkepentingan dengan likuiditas perusahaan dan dianggap bahwa informasi aktiva lancar dan utang lancar dapat mengambarkan likuiditas suatu perusahaan. Teori Sebagai Ilmiah (Scientific Explanations) Sebagai penjelasan ilmiah,teori merupakanpemyataan-pemyataan tentang hubungan antara atauperilaku variabel-variabelalam atau sosialyangdapat digunakanuntukmenjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial. Teori diwujudkan dalam bentuk hipotesis- hipotesis hubungan antara variabel atau perilaku tiap variabel tersebut. Teori hanyalah menjelaskan gejal-gejala tersebut dan sebagai penjelasan tertentu saja teori tersebut dapat salah atau menjadi lemah karena adanya teori baru yang lebih baik. Teori disusun melalui pemikiran logis dan metodologi ilmiah baik secara deduktif maupun induktif. Bila penelitian atau penyelidikan empiris dapat membuktikan validitas suatau teori maka dikatakan bahwa teori tersebuttelah diverifikasi. Teori yang telah diverifikasi akan kuat dan dapat digunakan untuk memprediksi gejala alam sosial tertentu. Arti,kalaupersyaratan-persyaratanatauasumsi-asumsiyangmendukungteoridapatdipenuhi maka besar harapan (kemungkinan) bahwa gejala alam atau sosial tertentu akan terjadi. Tetapi initidak berartibahwa teoritersebut menyebabkan gejalatersebut terjadi. Teorihanya merupakan salah satu penjelasan mengapa gejala tersebut terjadi. Teori genetika Mendel merupakan suatu contoh pemyataan yang dapat disebut teori yang menjadi satu teori dalam biologi. Teori Mendel menyatakan bahwa sifat turunan (hereditary trait) tergantung pada apa yang disebut dengan faktor gen (genefactors). Faktor gen sifatnya spesifik dan tidak berubah dari generasi ke generasi danjuga tidak dipengaruhi oleh faktorgen yang lain walaupun sifat turunan tidak selalu munculdalam generasi tertentu. Munculnya sifat turunan tergantung pada apakah faktor gen tersebut dominan. Dengan teori ini, dapat dijelaskan mengapa seorang anak berambut keriting padahal kedua orang tuanya berambut lurus. Contoh teori lain adalah teori permintaan dan penawaran barang serta teori Keynes dalam ilmu ekonomi. Littleton menguraikan bahwa sifat penjelasan yang menjadi teori mempunyai tingkat kemampuan menjelaskan mulai dari yang paling tidak memadai sebagai berikut:4) Penjelasan spekulatif (berupa terkaan atau guess) Penjelasan hipotetis (berupa kepercayaan atau belief) 4) A.C. Littleton, Structure of Accounting Theory (New York: AAA, 1974), hal. 132-136. 8
  • 9. Penjelasan presumtif (berupa keyakinan atau conviction) ,Penjelasan konklusif (berupa pengetahuan atau knowledge) Penjelasan tentang peristiwa atau kejadian yang sarna sekal tidak didukung oleh suatu bukti akanmenjadi tidak lebih dari sekedar terkaan yang tidak dapat dijelaskan secara nalar. Ini dapat tejadi karena tingkat peradaban atau teknologi belum memungkinkan adanya alat atau sarana pembuktian ataupada saatkejadian ditemukansarnasekalitidak ditemukanbukti atau petunjuk yang dapat menjelaskan kejadian tersebut. Sebagai contoh adalah peristiwa gerhana bulan. Karena tidak adanya bukti yang dapat menjelaskan kejadian tersebut, penjelasan yangdapatdiberikan padajaman dahulu adalahsemata-mataterkaanbahwabulan dimakanraksasa. Dalam hal ini, logika atau penalaran sarna sekali tidak terlibat. Setingkat lebih tinggi dari terkaan atau dugaan adalah suatu hipotesis. Penjelasan pada tingkat ini didasarkan ataspengamatan terhadap beberapakali peristiwa yang sarnayang menimbulkan kepercayaan bahwa ada karakteristik yang sarna antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang sarna inilah yang merupakan penjelasan tentang peristiwa tersebut dan dan menjadi suatu hipotesis. Jadi hipotesis dapat dijadikan dasar untuk menjelaskan suatuperistiwa ataukejadian walaupun belum terbukti. Misalnya saja, sebelum orang mengetahui bahwa bulan mengitari bumi dan bumi mengitari matahari, penjelasan tentang gerhana bulan adalah suatu hipotesis bahwa suatu benda berjalan menutupi bulan. Hipotesis timbul karena pengalaman sehari-hari mengajarkan pada mereka bahwa bila sinar dihalangi oleh benda maka akan terjadi bayangan gelap. Dalam hubungan ini, teori sebagai penjelasan praktik (atau peristiwa tertentu) sering diartikan sebagai serangkaian hipotesis- hipotesis atau pernyataan tentang suatu peristiwa. Penjelasan di sini masih merupakan hipotesis karena penjelasan tersebut belum dapat menjawab benda apa yang menutupi bulan tersebut, tetapiadakemungkinanbahwahipotesis tersebut terbukti.Dalam halini,penjelasan masih merupakan teori karena belum dapat menerangkan secara meyakinkan dan tuntas suatu gejala atau peristiwa. Bila fakta-fakta menunjukkan bahwa kemungkinan hipotesis menjaditerbuktisemakinbesarmaka penjelasantersebutmenjadi suatuteoriyangmeyakinkan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi peristiwa atau gejala di masa yang akan datang. Kalau fakta-fakta yang diketahui dapat menjelaskan secara tuntas (konklusif) tanpa d~patdisangkal maka teori sebagai penjelasan akan menjadi pengetahuan yang telah terbukti (proven knowledge). Misalnya saja, setelah teknologi dan peralatan ilmiah dapat membuktikan secara tuntas bahwa bulan mengintari bumi dan bumi mengintari matahari maka penjelasan tentang gerhana bulan bukan lagi merupakan hipotesis atau teori yang menyakinkan melainkan telah menjadi pengetahuan. Sebagai penjelasantentu dalam bidang inilah istilah teori digunakan dalam konteks atau arti yang sebenarnya. Sebagai penjelasan yang bersifat tuntas dan dapat diuji validitasnya secara empiris dan ilmiah,teori akuntansi(generaltheoryofaccounting) seringdimaksudkan sebagaisuatuilmu pengetahuan ilmiah yang berdiri sendiri yang menjadi sumber pengetahuan dan praktik akuntansi.Teori akuntansidiartikan sebagaibasis ilmu pengetahuan logis dan empiris setara dengan astromomi, pengetahuan logis dan empiris setara dengan astronomi, ilmu ekonomi, fisika, biologi dan sebagainya. Karena itu teori akuntansi akan berisi pernyataan-pernyataan 9
  • 10. hipotesis yang akan menjadi dasaar untuk penjelasan dan memprediksi gejal-gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Pengertian teori semacam inilah yang ingin dikembangkan oleh para teoris akuntansi. Pemberian nama teori akuntansi memang memberi kesan pengertian dalamkonteks ini. Nama teori akuntansi memang l1)emberikesan pengertian dalam konteks ini. (Lihat uaraian selanjutnya dalam subbahasan Akuntansi Sebagai Teknologi) Teori Sebagai Modal Seringkali teori diartikan sebagai model. Model merupakan representasi atau abstraksi sesuatu yang terdapat dalam dunia nyata. faktor penting yang diperlukan dalam merancang model adalah tujuan spesifik yang ingin dicapai dalam dunia nyata sehingga model yang dibuat akan dapat memprediksi apa yang akan terjadi seandainya model tersebut diwujudkan dalaam praktik. Sebagai model, teori akuntansi sering diartikan sebagi model penalaran untuk menciptakan suatu praktik akuntansi yang dianggap baik dan sehat serta cocok dengan lingkungan tempat akuntansi akan dipraktikan. Struktur akuntansi seperti digambarkan pada Gambar 1.4 di Bab I dapat diaggap sebagai model penalaran ini. Tujuan, unit organisasi (reporting entity), pemakai laporan-Iaporan keuangan, prinsip akuntansi, dan laporan keuangan sebagai me- dium komunika~i merupakan komponen dari model penalaran ini. Model semacam ini dapat dijadikan landasan untuk menyusun konsep-konsep umum tentang pelaporan keuangan dalam suatu lingkungan atau negara tertentu. Tujuan merupakan komponen dari model yang sangat penting karena tanpa tujuan yangjelas model akuntansi menjadi kurang menggambarkan realitas yang diharapkan dan informasi yang menghasilkan akan merupakan informasi percuma karena memang tidak dibutuhkan. Jadi, model tentunya harus sesuai dengan realitas sehingga tujuan yang ingin dicapai realita benar-benar dapat tercapai. Teori Sebagai Penalaran Logis Kalaudikaitkan dengan akuntansi,teori di siniberarti suatuproses pemikiran ataupenalaran, dengan menggunakan konsep-konsep yang relevan sebagai landasan, untuk menjelaskan kelayakan prinsip ataupraktik akuntansitertentu yang sudahberjalan atau untuk mendukung prinsip atau praktik yang barn atau yang diharapkan. Penalaran di sini dapat dikatakan sebagaisuatuprosespemikirandenagaanmenggunakankerangaka sepertiyangdigambarkan dalam Gambar seperangkat konsep-konsep yang terpadu (kerangka acuan konseptual) yang dijadikan acuan dalam menjelaskan dan mengembangkan praktik akuntansi. Istilah teori akuntansi seringkali digunakan untuk menunjuk seperangkat konsep-konsep yang terpadu tersebut. PantondanLittletonsendiridalamkatapengemarMonographnya(yangpokokpikirannya dibahas dalam buku ini) menyatakan: We have attempted to weave together the fundamental ideas of accounting ratther than to state standards as such. The intentation has been to build a fremework which a 10
  • 11. - - subsequent statement of corporate accounting standards could be erected. Accounting theory is here conceived to be a coherent, coordinated, consistent body of doctrine which may be compacty expressed in the form of standads if desired. 5) Jadi, Paton dan Littleton mengartikan teori sebagai seperangkat pertanyaan-pemyataan (a body of doctrine) beserta penalarannya. Namun demikian perlu dicatat bahwa pemyataan dan penalaran yang diungkapkan oleh Paton dan Littleton bukanlah merupakan hipotesis tetapilebihmerupakanpemyataantentangfaktor-faktorekonomidansosialdalamlingkungan tertentu (Amerika) yang ingin dikendalikan melalui informasi akuntan. Dengan arti yang kurang labih sarna, Hendriksen mendefinisi teori akuntansi sebagai penalaran logis sebagai berikut. ...accounting theory may be defined logical reasoning in the form of a set of broad principles that (1)provide a general frame of reference by which accounting practice be evaluated and (2) guide the development of new practices and procedures.6) Selanjutnya Hendriksen mengemukakan bahwa teori akuntansi (dalam arti kerangka acuan konseptual) dapat digunakan untuk menjelaskan praktik yang berjalan untuk mendapatkan pemahaman dan makna praktik tersebut. Teori akuntansi dalam arti penalaran dan kerangka acuan yang dihasilkannya memang diperlukan dalam akuntansi oleh karena penalaran dan kerangka acuan yang dihasilkannya memang diperlukandalam akuntansi oleh kerangka acuan yang dihasilkannya memang diperlukan dalam akuntansi oleh kerangka acuan tersebut: 1. Mengarahkan badan penyusun standar dalam menetapkan standar akuntansi. 2. Memberikan landasan konseptual untuk memecahkan masalah perlakukan akuntansi tertentu bila belum ada standar yang mengatumya. 3. Memberikanbataskeleluasaan(boundforjudgment) dalammenyusunlaporankeuangan. 4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan 5. Meningkatkan daya banding laporan keuangan.7) Dari urain di atas tentang pengertian teori sebagai penalaran logis dan hasil penalaran yangberupa kerangkaacuankonseptual,dapatdigambarkansecaralebihsederhanahubungan antara penalaranlogis, kerangka acuan dan praktik akuntansi seperti Gambar 0.2 di halaman berikut. 5) W. A. Paton and A..C. UttIeton, An Introduction to Corporate Accounting St~ndards (New York: AAA Monogragh No, 3), hal. IX 6) Eldon S. Hendriksen, Accounting Theory (Homewood III.: Richard D. Irwin Inc., 1982), hal. 1. 7) Vemon Karn. Accounting TheOly(New York: John Wiley & Son, 1986), hal. 37. 11
  • 12. I' Penalaran logi~ Keranga Accuankonseptual atau Coordinate Body of Doctrine atau A Set of Broad p,rinciples Menjelaskanl mengevaluasi <~> Mempengaruhi/ mengembangkan ~<k .. berjalanlsekarang masa mendatang Gambar O.2.Hubungan Penalaran Logis, Acuan dan Praktik Akuntansi Pengertian penjelasan dalam gambar 0.2 tersebut adalah bahwa penalaran logis dapat digunakan untuk memberi jawaban mengapa prakt~kyang terjadi seperti yang sekarang berjalan dan mengapa bukan yang lain. Mengevaluasi berarti membandingkan apakah praktik yang sedang perjalan sudah selayaknya kalau ditinjau dari tujuan yang ingin dicapai dalam pelaporan keuangan dan menentukan apakah ada altematif yang lebih baik. Dengan kata lain, penalaran logis dapat digunakan untuk menilai apakah praktik yang sekarang berjalan telah mendukung atau menjamin tercapainya tujuan pelaporan yang dicanangkan dalam rangka acuan. Kalau pratik tertentu temyata sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, praktik tersebut dapat dikuatkan menjadi standar oleh badan penyusunan standar. Proses penalaran semacam ini dikenal dengan sebutan proses penalaran induktif. 12
  • 13. Mernpengaruhi berarti berarti bahwa kalau ada suatu rnasalah dalarn akuntansi dalarn praktik yang pernecahanya belurn diatur dalarn suatu standar resrni (rnisalnya rnasalah perlakuan, penilaian, penyajian, pengakuan atau lainnya) rnakapemecahan dapat dilakukan oleh akuntan praktik dengan rnenggunakan penalaran logis seperti diatas sehigga praktik- praktik yang kernudian terjadi akan rnenjadi dasar dan taat asas (consistent). Walaupun praktisi akuntansi rnernpunyai keleluasaan untuk rnenggunakan kebijaksanaannya dalarn rnernecahkanmasalahdalarnpraktik,penalaranlogisdankerangkaacuandapatmernpengarnhi kebijaksanaan praktisi (axercisis of judgment) dengan rnernberikan landasan berfikir dan batas keleluasaan rnernilih (bounds for judgment). Dengan dernikian, keputusan yang diarnbil oleh para praktisi masih dalarn batas-batas penalaran yang dapat diterirnadan tidak bersifat subjektif sekali, serarnpangan, dogrnatik, dan otoriter walaupun keputusn tersebut rnungkin sekali tetap diwamai oleh faktor-faktor pragrnatik dan politik. Meskipun rnetodenya sarna, penalaran logis di sini harns dibedakan dengan penalaran atau penjelasan ilrniah sebagaimana dijelaskan sebelurnnya. Penjelasan ilrniah bersifat universal dan objektif dan tidakdipengarnhi oleh tujuan-tujuan dan kebijaksaan khusus yang berlakudalarnsuatu lingkungan. Penalaran logisakuntansijustru seringkalidigunakan untuk rnembenarkan suatu praktik atau perlakuan dengan maksud untuk "rnernaksa"praktik atau perlaukan tersebut. Penalaran sernacarn ini tentu saja tidak dapat lepas dari pengarnh kebijaksanaan politik, ekonorni, maupun sosial untuk mencapai tujuan tertentu. Itulah sebabnya penalaran dalarn akuntansi lebih cenderung untuk disebut sebagijustification dari pada explanation. Praktik yang sedang berjalan belurn tentu merupakan pilihan yang terbaik ditinjau dari segi konseptual. Penalaran logis dapat digunakan sebagai dasar untuk rnengembangkan praktik barn kalau rnernangtujuan tertentu hanya dapat dicapai dengan rnenciptakanpraktik yang barn. Praktikyang barndapatdikernbangkandengan penerbitanstandarbarnoleh badan yang berwenang. Dengan standar baru tersebut diharapkan praktik dirnasa rnendatang akan rnenjaditerarahdankonsistenrnenujutercapainyatujuanpelaporankeuanganyangdiharapkan. Penalaran seperti inilah yang paling sering dibahas dalarnliteratur teori akuntansidan proses pernikiran sernacarnin. dikenal dengan istilahpenalaran deduktif. Prosespenalaran ini dapat dilukiskan dalarn Garnbar 0.3. Bertalian dengan penalaran deduktif ini, Hendriksen rnenguraikanlangkah-Iangkahdan faktor-faktor yang harns dipertirnbangkan dalarn menyusun kerangka acuan yang rnenjadi dasar ~trukturakuntansi yang berlaku dalarn lingkungan tertentu. Hal tersebut adalah: 1. Pemyataantentang karakteristik lingkungan ekonomi,politik, budaya dan sosialternpat akuntansi akan diterapkan. Misalnya saja pemyataan tentang sistern ekonorni, iklim usaha, bentuk-bentuk badan usaha yang urnurn dan cara pernenuhan rnodalnya. 2. Pemyataan tentang tujuan pelaporan keuangan. 3. Penetapan kendala-kendala (constraints)yang rnengarahkanatau rnernpengarnhiproses penalaran. Misalnya, indentifikasi dan evaluasi terhadap kebutuhan pernakai akan informasi keuangan dan kendala-kenala pernakai untuk mernahami, rnenginterpretasi, danmenganalisisinformasiyang disajikankepadarnereka.Jugaidentifikasikarakteristik 13
  • 14. politik) Konsep Dasar Prinsip Akuntansi Berterima Umurn standar Akuntansi + TradisilKonvensi + Praktik yang lzim Praktik (Prosedur, metode, teknik) Gambar 0.3. Penalaran dalam Menyusun Prinsip Akuntansi Berterima Umum kualitatif informasi keuangan sebagai kendala pemilihan informasi yang dianggap relevan. 4. Identifikasi dan pemilihan informasi apa yang harns disajikan dan simbol atau elemen laporan keuangan apa yang dapat merepresentasi makna informasi tersebut. 5. Pengembangan dan pendefinisian elemen atau simbol yang menjadi sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang operasi suatu unit usaha dan lingkungannya. 6. Identifikasi dan evaluasi terhadap kendala-kendala mengenai pengukuran, penilaian, pengakuan dan pengungkapan informasi ke dalam elemen laporan keuangan. 7. Pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengukuran, penilaian, pengakuan dan penyajian elemen laporan. 8. Perancangbangunan (designing)strukturdan format sisteminformasi (prosedur,metode dan teknik) untuk mengumpulkan dan mengolah data serta untuk meringkas dan melaporkan informasi yang relevan. 14
  • 15. 9. Penerapan standar dalam situasi yang sesungguhnya berdasarkan prosedur dan metode yang dipilih.8) Dalamproses diatas,tujuan merupakankomponenyangpaling pentinguntukditentukan oleh karena tujuan yang berbeda akan memerlukan struktur yang berbeda pula. Kalau penalaran ini dapat disebut sebagai teori umum akuntansi maka penalaran semacam ini akan membentuk apayang dikenaldenganteori akuntansinormatif. Kalaukarakteristik ataufaktor yang diidentifikasi yangdihasilkan dariproses diatas(khususnya langkah 1sid6)dituangkan dalam seperangkat pernyataan resmi maka hasilnya adalah apa yang dikenal sekarang sebagai kerangka acuan konseptual (conceptual framework) pelaporan keuangan yang berlaku untuk kondisi lingkungan tertentu. Urutan langkah seperti di atas akan menjadi logis kalau'tujuan pembentukan struktur akuntansi adalah untuk menciptakan praktik akuntansi yang barn (pendekatan deduktif normatif). Untuk tujuan yang lain, misalnya untuk mengevaluasi praktik akuntansi yang sedang beIjalan, pertimbangan dapat dimulai dari langkah yang manapun tergantung pada bagian struktur yang ingin dievaluasi. AKUNTANSISEBAGAITEKNOLOGI Uraian di atas memperlihatkan bahwa banyak pengertian yang dapat dilekatkan pada istilah teori danteori akuntansi.Banyaknyapengertiantersebut menjadikan isimateiteoriakuntansi sebagai cabangpengetahuan akuntansijuga sangat bervariasi dan tidak adasuatu sistematika pembahasan yang runtut dan utuh. Setiap buku teks teori akuntansi nampaknya membahas objek yang berbeda karena pendefinisian teori akuntansi yang berbeda-beda. Karena itu, sebagai mata pelajaran, teori akuntansi menjadi tidak mudah dipelajari dan bahkan membingungkan. Memang harusadakesepakatanpengertianteoriakuntansisehingga teoriakuntansiakan nampak membahas objek yang sarna danjelas. Kalau kesepakatan pengertian harns dicapai maka pengertian teori dalam bidang ilmu yang lain yang sudah mantap. Ini beerarti bahwa teori akuntansi harns diartikan sebagaipenjelasan ilmiahyang berisi pernyataan-pernyataan hipotesis yang berdiri sendiri dan menjadi sumber atau induk pengetahuan akuntansi. Kalau hal ini yang ingin dicapai maka sebagai konsekuensi adalah bahwa akuntansi harns dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan murni yang mempunyai teori sendiri (general or comprehensive theory of accounting). Hendriksen terpaksa mendefinisi teori akutansi secara pragmatis barangkali karena dia tahu benar bahwa apa yang dibahas dalam bukunya tidak mencerminkan pengertian teori sebagai penjelasan ilmiah tersebut. Hal ini diungkapkan dalam bukunya sebagai berikut: 8) Hendkriksen, op,cit., l;Ia'. 7 dati 58-59, 15
  • 16. A single general theory of accounting may be desirable, but accounting as a logical and empirical science is still in too primitive a stage for such a development. The best that can be accomplished in this developmental stage is a set of theories (models) and subtheories that may be complementary or competing.9) Dengan mempelajari isi buku yang ditulis Hendriksen tersebut, dapat disimpulkan bahwamodelsdan subtheoriesyang dimaksudadalahteoridariilmupengetahuan mumi.yang sudah mapan seper;titeori ekonomi (misalnya tentang penilaian dan pengukuran), psikologi (misalnya tentang perilaku terhadap informasi) dan statistika (misalnya tentang hubungan antara harga saham dan kandungan informasi laporan keuangan). Dengan nada yang hampir sarna, Belkaoui juga mengungkapkan pendapatnya tentang kemungkinan teori akuntansi sebagai teori dalam ilmu pengetahuan mumi: The pri,maryobjective of accounting theory is to provide a basis for the prediction and explanation of accounting behavior and events. We assume, as an article pf faith, that an accounting theory is possible. ... It must be recognized at the outset that at the present time, no comprehensive theory of accounting exists. Instead, different theories have been and continued to be proposed in the liteature.to) Jadi, menurut Belkaoui teori akuntansi hanyalah suatu kemungkinan dan itupunbukan didasarkan atas adanya kebutuhan atau penelitian ilmiah akan tetapi atas dasar keyakinan atau perasaan semata-mata (as an article of faith). Karena itu Belkoui juga terpaksa mendasarkan pembahasan teori akuntansinya atas dasar pengertianyang "middle range" yangberartibukanteorisebagaipenjelasanilmiahdanmetodologinyatidakharvsmetodologi ilmiah bahkan dapat menggunakan berbagai metodologi dan pendekatan. Selanjutnya ia juga mengemukakanbaQwahasilpenyusunanteorisemacamituadalahtheoriticalframework for the discipliine. Kerangka teoritis ini digunakan untuk membenarkan (tojustify) praktik- praktik akuntansi yang dipandang bermanfaat dan untuk membenarkan praktik yang harus dianut.11) Kalau disepakati bahwa istilah teori akuntansi hanya digunakan untuk menunjuk teori dalam arti penjelasan ilmiah, maka apa namauntuk seperangkatpengetahuan yang sekarang dikenal dengan nama teori akuntansi? Kalauteori akuntansi sebagai penjelasan ilmiahdapat dikembangkan,dengankonsekuensibahwaakuntansipenjelasanilmiahdapatdikembangkan, dengan konsekuensi bahwa akuntansi akan menjadi ilmu pengetahuan mumi, apakah hal tersebut perlu dan mendesak? ;pakah akuntansi pada kenyataannya memang mempunyai 9) Hendriksen, op. cit., hat 1. 10) Ahmed Belkaoui, Accounting Theory (New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc., 1981), hal. 4. (Huruf miring dari penulis) 11) Ahmed Bekoui, Ibid. ha.l. 3-5. 16
  • 17. sifat-sifatsebagadisiplinmurni?Kalaumemang tidakdemikian,apasebenarnyakarakteristik pengetahuan atau disiplin akuntansi tersebut? Bertalian dengan masalahtersebut, Bambang Sudibyomengemukakan bahwakalaukita ingin konsekuen maka pengertian teori akuntansi.harus mengacu ke pengertian toeri yang baku yang disuSUIlberdasarkan metodologi yang baku pula dan bukannya pengertian teori akuntansi yang didefinisi secara khusus atau unik sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan waktusebagaimana seringdigunakan dewasaini.Akuntansilebihmerupakansuatuteknologi dan oleh karenanya harus dikembangkan sesuai dengan sifat teknologi tersebut agar lebih bermanfaat dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan sosial tertentu. Teknologi digunakanuntukmengendalikanvariabel-variabelalamdan sosialuntukmencapaikehidupan tertentu yang lebih baik. Apa yang dibahas dalam liteatur "teori akuntansi" lebih menggambarkan .suatuteknologi akuntansi keuangan daripada suatu teori akuntansi. Hal ini disebabkan adanya unsurjudgment dan tujuan khusus atau lingkungan tertentu yang terlibat di dalampenyusunan "teoriakuntansi" tersebut. Di lain pihak, teori harus bebas dapat secara langsung mempengaruhipraktik karena teori tidak mengendalikan variabel-variabel yang diteorikan. Dikemukakan pula bahwa sebagai teknologi, akuntansi dapat didefinisi sebagai "rekayasa informasi dan pengendalian keuangan."12) Dalam buku Structure of Accounting Theory, Littleton juga menyebutkan bahwa akuntansi merupakan suatu teknologi. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dan uraian Littleton tentang karakteristik akuntansi. Accounting is a technology, a modified statistical technology. The details ofa technical methodology are prescribed by and at the same time are limited by its objectives, major and minor. Those who use accounting intimately and those who teach its intricacies develop a keen awareness of the service this technology can be made to render, and experience an increasing appreciation of the interrelation of objectives and methods.I3) Accounting as technology, after a slow start, has finally become a much improved instrument for managerial control in the interest of efficiency and profit.14) Even though accounting is a highly complex technology, ideas be involved in it that could reasonably be called accounting principles.I5 Littleton menjelaskan bahwa struktur akuntansi termasuk metode dan tekniknya sangat dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai dengan digunakannya akuntansi tersebut (prescribed and limited by its objectives). Juga ditegaskan bahwa ada suatu antar hubungan 12) Bambang Sudibyo, "Rekayasa Akuntansi dan PermasalahannyCdi Indonesia," Akuntansi, Edisi No.6 Juni 1987. 13) Littleton, op.cit., 1al.74 14) Ibid., hat 7 15) Ibid., hal. 170. Uhat juga hal. 58,144, 171, 232. 17
  • 18. tujuan dan metode. Hubungan ini dapat diartikan sebagai gagasan-gagasan (ideas) tentang bagaimana akuntansidapatdigunakan sebagai alatuntuk tujuan keuangandan pengendalian. Struktur teori akuntansi yang dibahas Littleton dalam bukunya sebenarnya lebih menggambarkan suatu kerangka acuan yang terdiri atas elemen tujuan, definisi, postulat, prinsip, metode, dan teknik yang saling berkaitan secara terpadu. Elemen-elemen tersebut berhubungan secara konseptual dan menggambarkan gagasan-gagasan tentang apa yang akan dicapai dengan akuntansi. Kalau didaarkan pada pandangan Bambang Subidyo di atas, makastrukturtersebut tidakdapatdisebutteoridanlebihtepat kalaudisebut strukturrekayasa akuntansi. Transfer Teknologi Akuntansi Kalau disepakati bahwa akuntansi masuk ke dalam lingkup pengetahuan teknologi maka penalaran logis dan pemilihan konsep-konsep yang relevan dengan tujuan pelaporan yang dibahas dalam literatur teori akuntansi kemudian dapat disebut sebagai suatu perekayasaan (engineering). Hasil akhirdari suatu perekayasaan adalah suatu produk. Telah disebutkan di muka bahwa dalam hal akuntansi produk ini tidak lain adalah standar akuntansi dan praktik yang diharapkan. Bila perIu dapat pula dihasilkan suatu kerangka acuan konseptual yang berfungsi sebagai "blueprint" atau "masterplan" agar praktik di kemudian hari konsisten dengan tujuan. Menurut pendapatan penulis, khususnya untuk tujuan pengajaran, pengartian akuntansi sebagaiteknologisepertidiutarakanBambangSudibyoakanmemudahkanuntukmenjelaskan dan memahamkan materi yang dibahas dalam literatur teori akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan kemudian dapat dibagi menjadi dua bidang pengajaran yaitu perekayasaan yang masuk dalam bidang penalaran sebagaimana melaksanakan produk prekayasaan tersebut. Buku ini menggunanakan judul Perekayasaan Akuntansi Keuangan bukannya Seri Teori Akuntansi seperti terbitan pertama karena isinya memang menggambarkan perekayaan akuntansi dan bukan teori akuntansi itu sendiri. Telah disinggung di muka bahwa apa yang dipelajari dalam mata kuliah akuntansi keuangan (pengantar, menengah dan lanjutan) sebenamya adalah produk dari perekayasaan akuntansiAmerika danbukanteknologiitu sendiri.Kalauhalinitidakdisadari makahal yang mungkin terjadi adalahkita berpikirbahwa produktersebut merupakanmodel yang universal dan dapat diterapkan dalam segala situasi. Yang lebih parah lagi, kita menjadi cenderung menolak gagasan-gagasan baru. Karena itu perIu dibedakan antara transfer teknologi dan transfer produk. Transfer produk selalu membawa serta faktor-faktor dan karakteristik lingkungan yang dipertimbangkan dalam merekayasa dan merancang produk aslinya. Transfer teknologi dalam merekayasa dan merancang produk aslinya. Transfer teknologi akan lebih membawa manfaat karena dengan teknologi tersebut dapat direkayasa suatu produk yang cocok dengan lingkungan diterapkannya teknologi tersebut. Kalauproses perekayasaan akuntansidapatdilukiskan sepertiGambar 03. yang dibahas sebelumnya, makaproses transfer teknologi akuntansidari suatunegara (misalnya Amerika) 18
  • 19. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (termasuk standar) Prinsip AkIJlltansi Berterima Umum (termasuk standar) y yPraktik (Prosedur,metode,teknik) Praktik (Prosedur, metode, teknik) y transfer 9produk Laporan Keuangan (Bentuk, jenis, isi) o Laporan Keuangan (Bentuk, jenis, isi) o Gambar 04. Transfer Teknologi Akuntansi 19 Teknologi Akuntansi I transfer r TeknologiAkuntansi.Amerika teknologi Indonesia 1,.- _ "._""'W ' FaktorLingkungan FaktorLingkungan 9 9TujuanPelaporan Tujuan Pelaporan y transfer y.Konsep Dasar perekayasaan Konsep Dasar y yKerangka Acuan Kerangka Acuan
  • 20. ke negara lain (misalnya Indonesia) dapat diterangkan secara sederhana dalam Gambar 0.4 di halaman berikut. Gambar 0.4 tersebut menunjukkan bahwa transfer teknologi lebih dari sekedar transfer produk apabilateknologitersebut akandimanfaatkanuntukkepentingan lingkungantertentu. Di.duniapendidikan akuntansi, kalau toh produk akuntansi tertentu akan digunakan sebagai bahan ajaran utama maka perekayasaan akuntansi yang melandasi perancangan produk tersebut juga harns diajarkan dengan bobot yang cukup agar pemahaman terhadap praktik akuntansi (yang berjalan dan yang diharapkan) menjadi lebih mantap dan praktik akuntansi menjadi 1ebih masuk akal, bermakna dan efektif. Di samping itu, dengan pemahaman teknologi akuntansi dan perekayasaannya dapat diciptakan praktik pemahaman teknologi akuntansi dan perekayasaannya dapat diciptakan praktik akuntansi (produk) yang paling sesuai dengan lingkungan. Teknologi dan perekayasaannya selalu dapat ditiru dan dimanfaatkan dan dijadikan landasan berpikir untuk menciptakan sesuatu kepentingan masyarakat tertentu. Modifikasi teknologi selalu dapat dilakukan untuk menghasilkan faktor-faktor lingkungan yang tidak cocok dengan lingkungan diterapkannay teknologi tersebut. Di sinilah arti penting mempelajari teknologi dan perekayasaannya dibandingkan dengan hanya mempelajari produk suatu teknologi. Memang dalam kasus-kasus tertentu, transfer produk terpaksa harnsdilakukan akantetapi dalamkebanyakan halhasil tidak begitu menggembirakan. Yang Dibahas dalam Buku Ini Buku ini membahas sebagian aspek teknologi danperekayasaan akuntansidi Amerika untuk menyusun standar akuntansi untuk pelaporan unit organisasi perusahan khususnya yang berbentuk perseroan atau badan usaha yang sejenis. Monograph No.3 terbitan American Accounting Association (AAA) yang berjudul An Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton dijadikan basis pembahasandalambukuiniolehkerenabukutersebutmemeuatvariabel-variabelperekayasaan akuntansi yang cukup lengkap dan terpadu. Buku tersebutjuga dipilih karena pembahasan meteri di dalamnya sistematis dan runtut sehingga mudah untuk mengorganisasi pemberian mata kuliah teori akuntansi, atau barangkali lebih tepatnya rekayasa akuntansi. Jadi,buku PerekayasaanAkuntansi Keuangan ini bukan merupakan materi pokok akan tetapi lebih merupakan pengorganisasian gagasan-gagasan atau topik-topik yang perlu dibahas dalam pengajaran rekayasa akuntansi. Materi yang lebih 1engkapdan rinci dapat diambilkan dari sumber-sumberacuan yang lain sepertiditunjukkan dalam bacaantambahan pada tiap akhir bab. 20
  • 21. BACAANTAMBAHAN Accounting Principles Board (APB). "Basic and Accounting Principles Underlying Finan- cial Statements of Business Enterprises," APB Statement No.4. New York: AICPA, 1970. Bambang Sudibyo. "Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya di Indonesia." Akuntansi, Edisi No.6, Juni 1987. Belkaoui, Ahmed. Accounting Theory. New York;Harcourt Brace Jovanovich, Inc, 1981. chapter I dan 2. Grady, Paul. "Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enter- prises," Accounting Research Study No.7 New York: AICPA, 1965.Chapter 1. Hendriksen, Eldon S. Accounting Theory. Homewood III.: Richard D. Irwin Inc, 1982. Chapter I dan 3. Littleton, A. C. Structure of Accounting Theory. New York: AAA, 1974.Chapter 8. Mulyadi. "Dampak Penyebaran Teknologi Akuntansi Terhadap Perilaku Manusia Indone- sia." Akuntansi, Edisi No.6, Agustus 1987. Paton, W.A. Paton and A. C. Littleton.An Introduction to CorporateAccounting Standards. New York: AAA Monograph No.3. PERTANYAAN 1. Jelaskan pengertian teori menurut pemahaman saudara dan beri contoh untuk lebih menggambarkan arti teori tersebut. 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori akuntansi! 3. Jelaskan pengertian teori akuntansi sebagai penalaran logis! 4. Jelaskan alasanBambang Sudibyo yang menegaskan bahwa akuntansimerupakan suatu teknologi bukan suatu teoti? 5. Apakah teori akuntasi yang setara dengan teori dalam ilmu pengetahuan murni itu memang ada dan mungkin? 6. Sebutkan salah satu pengertian akuntansi danjelaskan luas lingkup akuntansi! 7. Apakah yang dimaksud dengan kerangka acuan konseptual dan apakah kerangka tersebut merupakan teori akuntansi? 8. Apakah yang dimaksud dengan penalaran deduktif? Berilah contoh penalaran deduktif dalam Akuntansi! 9. Apakah yang dimaksud dengan penalaran induktif? Berilah contoh penalaran induktif dalam akuntansi! 10. Sebutkan berbagai faktor lingkungan sosial, politik, ekonomi dan budaya yang berpengaruh terhadap akuntansi? II. Kalau akuntansi dipandang sebagai teknologi, apakah wujud produk perekayasaan akuntansi? 12. Apakahsaudarasetujubahwaakuntansikeuanganyangkita pelajarisekarangmerupakan suatu produk dan bukannya teknologi itu sendiri? 21
  • 22. 13. Apakah yang dirnaksud bahwa kerangka acuan konseptual dapat digunakan untuk menjelaskan praktik? Berilah contoh dalarn akuntansi! 14. Apakah yang dirnaksud bahwa kerangka acuan konseptual dapat digunakan untuk rnernpengaruhi praktik? Berilah contoh dalarn akuntansi? 15. Bandingkan kerangka acuan konseptual dengan suatu konstitusi negara! 16. Jelaskan rnengapapenalaran dalarnakuntansi lebih tepat kalaudisebut sebagaijustifica- tion daripada explanation? 17. Diskusikan rnasalah transfer teknologi akuntansi dari Arnerika ke Indonesia! 18. Mengapa rnasalah "teoriakuntansi" hanyatirnbuldalarnbidang akuntansi keuangandan bukan dalarn akuntansi rnanajernen? 19. Terangkan dengan ringkas proses perekayasaan akuntansi dalarn rnenghasilkan seperangkat standar akuntansi! 20. Apa rnanfaat rnernpelajarirekayasa akuntansi? 22