SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
PENGKAJIAN
Yoani Aty
September 2015
• Pengkajian adalah proses pengumpulan data
secara sistematis yang bertujuan untuk
menentukan status kesehatan dan fungsional
klien pada saat ini dan wktu sebelumnya, serta
untuk menentukan pola respon klien saat ini
dan waktu sebelumnya
( Potter,Perry,2009:838 ).
• Pengkajian adalah usaha yang dilakukan oleh
perawat dalam menggali permasalahan dari
klien meliputi usaha pengumpulan data
tentang status kesehatan seorang klien
secara sistematis,mnyeluruh,akurat,singkat
dan berkesinambungan
• ( Muttagin, Arif : 2010:2).
Anamnesis : kata Yunani artinya mengingat
kembali.
Anamnesa adalah : Cara pemeriksaan yang
dilakukan dengan wawancara baik langsung
pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada
orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ).
80% untuk menegakkan diagnosa didapatkan
dari anamnese.
Modalitas Anamnesis
• Hal utama dalam proses pengkajian
anamnesis adalah wawancara
• 80% diagnosis ditegakan berdasarkan hasil
anamnesis
• Penting bagi perawat untuk menanyakan hal-
hal yang aktual tentang permasalahan yang
dialami oleh klien : PERTANYAAN FOKUS PADA
MASALAH
Hal-hal yang diperhatikan dalam
wawancara
• Ketenangan : Organisasikan pikiran dan
informasi secara lengkap terhadap apa yang
akan ditanyakan kepada pasien
• Mendengar dengan aktif : Minat dan
perhatian perawat membantu keakuratan
data
• Pertanyaan yang berhubungan
• Penyusunan kata
• Klarifikasi
• Menfokuskan
• Memberi umpan balik
• Penawaran informasi
• Penyimpulan
Tahapan Proses Keperawatan
PENGKAJIAN
Evaluasi Diagnosa
Implementasi Perencanaan
TUJUAN PENGKAJIAN
Membuat penilaian klinis tentang perubahan status
kesehatan klien dan pelaksanaannya.
Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.
Mengumpulkan informasi yang relevan yang akan
membentuk dasar perencanaan,implementasi, dan
evaluasi sistemik keperawatan
CONT……..
Mengkaji secara umum dari status keadaan pasien
Mengkaji fungsi fisiologis dan patologis atau gangguan
Mengenal secara dini adanya masalah keperawatan klien baik aktual
maupun resiko
Mengidentifikasi penyebab masalah keperawatan
Menyusun data dasar ( database) mengenai kebutuhan,masalah
kesehatan dan respon klien terhadap masalah.
Menambah,mengkonfirmasi serta mengidentifikasi diagnosis
keperawatan
Komponen Pengkajian
Pengkajian keperawatan
Pengumpulan data
Anamnesis :
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan
Fisik
Pengkajian
pemeriksaan
diagnostik
Pengkajian
penatalaksanaan
medis
Analisa Data
Anamnesis
Tujuan anamnesis:
• Untuk mendapatkan keterangan sebanyak-
banyaknya mengenai penyakit pasien
• Membantu menegakkan diagnosa sementara.
Ada beberapa penyakit yang sudah dapat
ditegaskan dengan anamnese saja
• Menetapkan diagnosa banding
• Membantu menentukan penatalaksanaan
selanjutnya
Langkah-langkah anamnesis
• Mula-mula dipastikan identitas pasien dengan
lengkap (informasi biografi )
• Keluhan utama
• Riwayat kesehatan saat ini
• Riwayat penyakit terdahulu
Identitas Pasien
• Nama
• Umur
• Jenis Kelamin
• Nama Orang tua
• Alamat
• Umur, Penduduk, & Pekerjaan Orang Tua
• Agama dan Suku Bangsa
Keluhan Utama
• Gangguan terpenting yang dirasakan klien
sampai perlu pertolongan, dan menyebabkan
penderita datang berobat kemudian ditanya
keluhan tambahan.
Riwayat kesehatan saat ini
• Keluhan yang dirasakan pasien sejak gejala
pertama sampai saat dilakukan
anamnesis/klien meminta pertolongan
pertama
• sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama
dan berapa kali keluhan tersebut terjadi
• Bagaimana sifat dan hebatnya keluhan,
• dimana pertama kali keluhan timbul,
• apa yang sedang dilakukan ketika keluhan itu
terjadi,
• keadaan apa yang memperberat atau
memperingan keluhan,
• ada tidaknya usaha untuk mengurangi keluhan
sebelum mendapat pertolongan,
• serta berhasil atau tidak usaha tersebut
Riwayat penyakit terdahulu
• Pengobatan yang lalu dan riwayat alergi
• Riwayat keluarga
• Riwayat pekerjaan dan kebiasaan
• Status perkawinan
• Riwayat psikososial
• Analisis sistem ( review of system )
. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah investigasi
terhadap tubuh untuk menentukan status
kesehatan. Pemeriksaan fisik melibatkan
penggunaan teknik inspeksi, palpasi,
perkusi dan aukultasi serta pengukuran
tanda-tanda vital.
a. Keadaan Umum
Pemeriksaan fisik harus selalu dimulai
dengan penilaian keadaan umum yang
mencakup :
1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies &
posisi pasien
2) Kesadaran
3) Kesan status gizi
1. Kesan Keadaan Sakit
Dinilai apakah sakit ringan, sedang atau berat
2. Kesadaran
a. Komposmentis
b. Apatik
c. Somnolen
d. Sopor
e. Koma
f. Delirium
Here
Here
Nect
Here
3. Status Gizi
a. Secara klinis : Dengan inspeksi dan palpasi,
inspeksi lihat proporsi tubhnya kurus/gemuk.
Palpasi dengan cara cubit tebal jaringan lemak
subcutan
b. Dengan pemeriksaan fisik & antropometris (
BB, TB, Lingkaran lengan atas, tebal lipatan
kulit, lingkar kepala, dada & perut )
Nect
b. Tanda-tanda Vital
1) Nadi
2) Tekanan darah
3) Pernapasan
4) Suhu
Nect
C. STATUS GENERALIS
Mukosa kulit / subkutis yang menyeluruh
 Warna kulit
 Sianosis
 Ikterus
 Kepucatan
 Ekzema
 Eritema kulit
 Kelembapan kulit
 Turgor kulit
 Perdarahan kulit : petikei, ekimosis
Nect
Bagian-bagian Yang Diperiksa
• Kepala
• Muka
• Mata
• Telinga
• Mulut
• Leher
• Thorax
• Paru – paru
• Jantung
• Abdomen
• Hati
• Limpa
• Ginjal
• Genitalia Externa
• Anus
• Ekstremitas
Nect
a. Komposmentis
Pasien sadar sepenuhnya dan memberi respon adekuat
terhadap semua stimulus yang diberikan
b. Apatik
Pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh tak acuh
terhadap keadaan sekitarnya. Ia akan memberikan
respon yang adekuat bila diberikan stimulus
c. Somnolen
Yakni takut kesadaran dimana pasien tampak
mengantuk. Selalu ingin tidur, ia tidak respon terhadap
stimulus ringan, tetapi memberikan respon terhadap
stimulus yang agak keras, kemudian tertidur lagi
Back
d. Sopor
Pasien tidak memberikan respon ringan ataupun
sedang. Tetapi masih memberi sedikit respon
terhadap stimulus yang kuat. Reflek pupil
terhadap cahaya masih (+)
e. Koma
Pasien tidak dapat bereaksi terhadap stimulus
apapun, refleks pupil terhadap cahaya (-). Ini
adalah takut kesadaran yang paling rendah
f. Delirium
Keadaan kesadaran yang menurun serta kacau,
biasanya disertai disorientasi. Iritatif & halusinasi
Back
1) Nadi
• Frekuensi nadi
• Irama
• Kualitas nadi
• Ekualitas nadi (pada keadaan normal nadi
keempat extremitas sama, tapi koartasi aorta
atas lebih kuat dari bawah )
Back
2) Tekanan darah
Waktu mengukur hendaknya dicatat apakah
waktu duduk, berbaring / tidur
Back
3) Pernapasan
• Frekuensi pernapasan
• Irama / keteraturan
• Kedalaman
• Type / Pola pernafasan
4) Suhu tubuh
Back
Kepala
• Bentuk : Normal, hidrocephalus,
mikrosephalus
• Rambut ( warna, mudah dicabut / tidak )
• UUB ( cekung, menonjol, menutup/belum )
Back
Muka
• Simetris
• Mongoloid
• Paralisis
Back
Mata
• Palpebrae ( edema )
• Konjunctiva ( anemis )
• Sclera ( ikterus )
• Pupil : Reflex cahaya ( miosis, midriasis )
• Cornea
Back
Telinga
• Bentuk
• Liang telinga ( Membrane thympani )
• Mastoid
Back
Mulut
• Bibir : Kering, sianosis, simetris
• Gigi : Selaput lendir ( stomatitis )
• Lidah : papil atrofi
• Faring, tonsil, dan tenggorokan
Back
Leher
• Bentuk
• Bendungan vena
• Trachea ( simetris / tidak )
• Tortikolis
• Kelenjar gondok
• KGB
• Kaku kuduk
Back
Thorax
Inspeksi
Dalam keadaan diam
Dalam keadaan bergerak
Nect
Paru – paru
• Palpasi
• Perkusi
• Auskultasi
Back
Jantung
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• Auskultasi
Back
Abdomen
• Inspeksi
• Palpasi
Back
Hati
• Digunakan ujung jari
• Digunakan patokan 2 garis, yaitu :
1) Garis yang menghubungkan pusar dengan titik
potong garis mid calvicula kanan dengan arcus aorta
2) Garis yang menghubungkan pusar dengan processus
kifoideus
• Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini
dinyatakan dengan beberapa bagian dari kedua garis
tersebut. ( 1/3 – ½ ). Harus pula dicatat : Konsistensi,
tepi, permukaan dan terdapatnya nyeri tekan
Back
Limpa
 Pada neonatus : Normal masih teraba sampai 1 – 2 cm
 Dibedakan dengan hati yaitu dengan :
1)Limpa seperti lidah menggantung ke bawah
2)Ikut bergeerak pada pernapasan
 Mempunyai insura lienalis, serta dapat didorong kearah
medial, lateral dan atas. Besarnya limpa diukur menurut
SCHUFFNER, yaitu : untuk Jarak maximal dari pusar ke garis
singgung pada arcus costae kiri dibagi 4 bagian yang sama.
Garis ini diteruskan kebawah sehingga memotong lipat
paha. Garis dari pusat kelipat paha pun dibagi 4 bagian yang
sama
 Limpa yang membesar sampai pusar dinyatakan sebagai S.IV
sampai lipat paha S.VIII Back
Ginjal
• Dalam keadaan normal ginjal tidak teraba,
kecuali pasien neonatus. Dapat diraba dengan
cara Ballotement. Yaitu dengan cara meletakkan
tangan kiri pemeriksa dibagian posterior tubuh
pasien sedemikian rupa, sehingga jari telunjuk
berada di angulus costovertebralis. Kemudian
jari telunjuk ini menekanorgan keatas.
Sementara itu tangan kanan melakukan
palpasi secara dalam dari anterior dan akan
merasakan organ tersebut menyentuh
Nect
Genitalia Externa
• Pada Pria
-Ukuran, bentuk penis dan testis
• Apakah ada : Hipospadia, epispodia,
pseudohermaphrodit
• Pada Wanita :
Bayi kurang bulan labium minora & klitoris
lebih menonjol
Back
Anus
• Pemeriksan Colok dubur terutama pada bayi
baru lahir
Back
Ekstremitas
• Simetris
• Kelainan kongenital
• Edema
Back
Dalam keadaan diam
• Bentuk : Normal, simetris, barrel chest (
cembung ), pigeon chest / dada burung )
• Retraksi : Suprasternal, intercostales,
substernal
• Kulit : Emfisema subcutis
• Sela iga melebar / tidak
Back
Dalam keadaan bergerak
 Normal
 Cheyne – Stokes
Cepat dan dalam, diikuti oleh periode pernafasan
yang lambat dan dangkal. Diakhiri apnoe beberapa
saat. Normal terdapat bayi premature.
1) Kussmaul : Cepat & dalam Pada asidosis
metabolic
2) Biot : Sama sekali tidak teratur ( kadang lambat,
kadang cepat, dalam, dangkal, kadang apnoe ).
Pada penyakit SSP ( encephalitis ) Back
Tonsil
• Periksa: ukuran, warna, kelainan
• normal: T1-T1, bila setelah diangkat T0-T0
• Peradangan tonsil membesar, merah,
mungkin ada detritus
Back
Pharynx
• Periksa warna, kelainan peradangan, merah
dengan bercak-bercak kotoran (detritus)
difteri, seperti membrane putih kelabu yang
melekat erat (sulit dilepaskan dari dinding
pharynx dan mudah berdarah.
Back
Palpasi
 Telapak tangan diletakkan datar pada dada
& meraba dengan telapak tangan dan ujung jari.
Dinilai : fremitus suara ( waktu anak menangis /
disuruh mengatakan “ tujuh-tujuh”
 Normal akan teraba gerakan yang sama pada
kedua telapak tangan
 Meninggi bila ada konsolidasi ( pneumonia )
 Berkurang bila ada obstruksi jalan napas (
atelektasis, pleuritis, tumor, efusi pleura )
 Krepitasi subcutis : Menunjukkan adanya udara
dibawah jaringan kulit
Nect
Perkusi
• Normal : Sonor
• Redup : Tidak ada udara misal pada tunor
yang luas pada paru
• Hypersonor : Udara lebih banyak dapat padat
misal pada emfisema, pnemothorax
• Thympani : Pada hernia diphragmatika
Back
Auskultasi
• Pada paru – paru
didengarkan suara :
napas dasar dan napas
tambahan
Back
Perkusi
• Menentukan besar dan batas jantung secara kasar
• Normal :
• Batas atas : Intercostalis II parasternal kiri
• Batas Kanan : Intercostalis IV garis parasternal kanan
• Batas Kiri : Intercostalis IV garis midclavicula kiri
• Perkusi dilakukan pada sela iga ketiga, keempat dan
kelima dari garis aksilaris anterior kiri ke garis aksilaris
anterior kanan. Biasanya ada perubahan dari perkusi
dari sonor ke redup kira-kira 6 cm disebelah lateral kiri
sternum. Redup ini disebabkan adanya jantung.
Back
Suara Napas Dasar
• Suara nafas vesikuler : Adalah suara nafas
normal, dimana suara inspirasi lebih keras dan
panjang dari ekspirasi
• Suara nafas bronkhial : Inspirasi keras yang
disusul oleh ekspirasi yang lenih keras. Hanya
ada didaerah parasternal atas dada sepad dan
interscapular belakang
Back
Suara napas tambahan
 Ronki Basah
 Ronki Kering
 Wheezing ( Mengi )
 Krepitasi - Suara membukanya alveoli ( pnemonia
Lobaris )
 Pleural Friction Rub ( bunyi gesekan pleural : Pada
pleuritis )
 Sukusio Hippocrates
 Kalau dada digerak-gerakkan terdengar suara
kocokan : Pada seropneumothorax
Back
Inspeksi
• Pericordial bulging ( ada pembesaran ventrikel
kanan )
• Iktuscordis ( Sela iga V garis midclavicula kiri )
Back
Palpasi
• Iktus cordis dapat diraba dengan palpasi, kuat
angkat, luas serta frekuensi dan kualitas
• Getaran ( Thrill ) : Terdapat kelainan katup
Back
Auskultasi
a. Lokasi - Iktus cordis : pada sela iga V garis midclavicula kiri
( katup mitral )
b. P : Sela iga II kiri sternum
c. A : Sela iga II kanan sternum
d. T : Sela iga IV parasternal kiri bawah
e. M : Dari apeks - Menentukan bungi jantung : BJ I. BJ II
-BJ I : Terjadi bersamaan dengan tertutupnya katup mitral
dan trikuspid
-BJ II : Terjadi bersamaan dengan tertutupnya katup aorta
dan pulmonal
-Intensitas pada kualitas BJ
-BJ III dan BJ IV
-Bila ada : Akan terdengar derap kuda ( Gaike Rytoe ) yang
menunjukkan adanya kegagalan jantung Nect
Inspeksi
• Datar, cembung, tegang atau cekung
• Simetris
• Umbilikus ( hernia )
• Gambaran vena
Back
Palpasi
• Dilakukan dengan seluruh
jari tangan
• Lokasi nyeri tidak selalu
berhubungan dengan
kelainan organ di daerah
tersebut
• Ketegangan otot perut
( Defence muskular ) terjadi
pada peradangan alat
dalam abdomen
Back
Ronki Basah
Suara nafas tambahan berupa vibrasi terputus-
putus akibat getaran yang terjadi karena cairan
dalam jalan nafas dilalui oleh udara. Dapat
berupa :
• Ronki basah halus : Dari duktus alveolus,
bronkiolus dan bronchus halus
• Ronki basah sedang : Dari bronchus kecil dan
sedang
• Ronki basah kasar : Dari bronchus diluar jaringan
paru
Back
Wheezing ( Mengi )
• Jenis ronki kering yang terdengar lebih sonor.
Wheezing pada fase inspirasi : Obstruksi
saluran nafas bagian atas : Edema laryng atau
benda asing. Wheezing pada fase
ekspirasi : Obstruksi saluran nafas bagian
bawah : asma bronkhiolitis
Back
Ronki Kering
• Suara kontinu yang terjadi oleh karena udara
melalui jalan nafas yang menyempit baik
akibat faktor intraluminar ( Spasme bronchus,
edema, lendir, benda asing ) maupun
extraluminar ( desakan olleh tumor ) lebih
jelas pada fase ekspirasi
Back
Back
LOKASI AUSKULTASI
Back
Kelainan Bentuk Toraks
Pectus Carinatum (pigeon chest) Pectus Excavatum
Back
Pemeriksaan Ekspansi Paru (palpasi dinamis)
Pemeriksaaan Ekpansi Paru Dinding Toraks Anterior & Posterior
Back
Pengkajian Pemeriksaan diagnostik
dan laboratorium
• Membantu mengidentifikasi atau
memperjelas kelainan atau penemuan yang
didapat dari riwayat keperawatan dan
pemeriksaan fisik.
• Sebagai contoh selama anamnesis klien
mengeluh demam 5 hari, saat ini mengalami
batuk produktif dengan sputum berwarna
kecoklatan, dan sesak napas.
• Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu
tubuh 38°c, suara ronchi pada lobus kanan
bawa paru. Hasil pemeriksaan diagnostik
yaitu rontgen dada didapatkan adanya infiltrat
pada lobus kanan bawa paru.Hasil uji
laboratorium didapatkan peningkatan sel
darah putih 20.000 ( normal: 4000-10.000).
• Data ini dapat merumuskan masalah
keperawatan gangguan pertukaran gas
Pengkajian penatalaksanaaan
medis
Pengkajian penatalaksanaan medis berkaitan
dengan pengobatan, riwayat pembedahan
dan tindakan lainnya yang dialami oleh pasien.
Data ini juga berkaitan dengan program
pengobatan yang dialami oleh pasien saat ini
selama dirawat di rumah sakit.
Tipe data
• Data subjektif
Adalah deskripsi verbal klien mengenai
masalah kesehatannya. Misalnya Ny. Ros
melaporkan mengenai nyeri punggung, rasa
takut berkaitan dengan tindakan operasi.
•
Tipe Data
• Data Objektif
Adalah hasil pengukuran dari status kesehatan
klien yang berasal dari pemeriksaan fisik,
pengukuran tanda-tanda vital, pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik.
Sumber Data
• Sumber data langsung
Sumber data ini berasal dari pasien sendiri
yang diperoleh melalui wawancara dan
pemeriksaan fisik.
• Sumber data tidak langsung
Semua sumber data yang berasal dari sumber
lain mislanya keluarga, rekam medik, catatan
keperawatan, tim kesehatan
Contoh format pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN.doc
Format pengkajian KEP.Gadar
• format pengkajian gadar.doc
Format pengkajian neonatus
FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS.doc
THANK
YOU

More Related Content

Similar to Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf

Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan  Masa KehamilanPengkajian Kegawatdaruratan  Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilanpjj_kemenkes
 
Alur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmusAlur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmusSusi Hukubun
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)pjj_kemenkes
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannDwiNormaR
 
laporan persalinan Laporan persalinan
laporan persalinan Laporan persalinanlaporan persalinan Laporan persalinan
laporan persalinan Laporan persalinanMuhammad Mahdhy
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGIPengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGInindy cofiana
 
Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxYuliaAL1
 
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik pjj_kemenkes
 

Similar to Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf (20)

Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan  Masa KehamilanPengkajian Kegawatdaruratan  Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan
 
Askep ca serviks
Askep ca serviksAskep ca serviks
Askep ca serviks
 
Format pengkajian anak AKPER PENKAB MUNA
Format pengkajian anak AKPER PENKAB MUNAFormat pengkajian anak AKPER PENKAB MUNA
Format pengkajian anak AKPER PENKAB MUNA
 
Format pengkajian anak AKPER PEMKAB MUNA
Format pengkajian anak AKPER PEMKAB MUNA Format pengkajian anak AKPER PEMKAB MUNA
Format pengkajian anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Alur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmusAlur penegakan diagnosis marasmus
Alur penegakan diagnosis marasmus
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana AKBK (Implan)
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
laporan persalinan Laporan persalinan
laporan persalinan Laporan persalinanlaporan persalinan Laporan persalinan
laporan persalinan Laporan persalinan
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGIPengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
Pengkajian pada sistem IMUN DAN HEMATOLOGI
 
Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptx
 
Pedoman asuhan keperawatan maternitas
Pedoman asuhan keperawatan maternitasPedoman asuhan keperawatan maternitas
Pedoman asuhan keperawatan maternitas
 
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
 
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
 
CRS - sirosis hepar.pptx
CRS - sirosis hepar.pptxCRS - sirosis hepar.pptx
CRS - sirosis hepar.pptx
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
 
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docxASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
 
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docxASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
ASKEP ANAK DIARE ELIA.docx
 
Panduan praktis pemeriksaan fisik umum
Panduan praktis pemeriksaan fisik umumPanduan praktis pemeriksaan fisik umum
Panduan praktis pemeriksaan fisik umum
 

Recently uploaded

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 

Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf

  • 2. • Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan wktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien saat ini dan waktu sebelumnya ( Potter,Perry,2009:838 ).
  • 3. • Pengkajian adalah usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data tentang status kesehatan seorang klien secara sistematis,mnyeluruh,akurat,singkat dan berkesinambungan • ( Muttagin, Arif : 2010:2).
  • 4. Anamnesis : kata Yunani artinya mengingat kembali. Anamnesa adalah : Cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ). 80% untuk menegakkan diagnosa didapatkan dari anamnese.
  • 5. Modalitas Anamnesis • Hal utama dalam proses pengkajian anamnesis adalah wawancara • 80% diagnosis ditegakan berdasarkan hasil anamnesis • Penting bagi perawat untuk menanyakan hal- hal yang aktual tentang permasalahan yang dialami oleh klien : PERTANYAAN FOKUS PADA MASALAH
  • 6. Hal-hal yang diperhatikan dalam wawancara • Ketenangan : Organisasikan pikiran dan informasi secara lengkap terhadap apa yang akan ditanyakan kepada pasien • Mendengar dengan aktif : Minat dan perhatian perawat membantu keakuratan data • Pertanyaan yang berhubungan • Penyusunan kata
  • 7. • Klarifikasi • Menfokuskan • Memberi umpan balik • Penawaran informasi • Penyimpulan
  • 8. Tahapan Proses Keperawatan PENGKAJIAN Evaluasi Diagnosa Implementasi Perencanaan
  • 9. TUJUAN PENGKAJIAN Membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan pelaksanaannya. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan. Mengumpulkan informasi yang relevan yang akan membentuk dasar perencanaan,implementasi, dan evaluasi sistemik keperawatan
  • 10. CONT…….. Mengkaji secara umum dari status keadaan pasien Mengkaji fungsi fisiologis dan patologis atau gangguan Mengenal secara dini adanya masalah keperawatan klien baik aktual maupun resiko Mengidentifikasi penyebab masalah keperawatan Menyusun data dasar ( database) mengenai kebutuhan,masalah kesehatan dan respon klien terhadap masalah. Menambah,mengkonfirmasi serta mengidentifikasi diagnosis keperawatan
  • 11. Komponen Pengkajian Pengkajian keperawatan Pengumpulan data Anamnesis : Keluhan Utama Riwayat Kesehatan Pemeriksaan Fisik Pengkajian pemeriksaan diagnostik Pengkajian penatalaksanaan medis Analisa Data
  • 12. Anamnesis Tujuan anamnesis: • Untuk mendapatkan keterangan sebanyak- banyaknya mengenai penyakit pasien • Membantu menegakkan diagnosa sementara. Ada beberapa penyakit yang sudah dapat ditegaskan dengan anamnese saja • Menetapkan diagnosa banding • Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya
  • 13. Langkah-langkah anamnesis • Mula-mula dipastikan identitas pasien dengan lengkap (informasi biografi ) • Keluhan utama • Riwayat kesehatan saat ini • Riwayat penyakit terdahulu
  • 14. Identitas Pasien • Nama • Umur • Jenis Kelamin • Nama Orang tua • Alamat • Umur, Penduduk, & Pekerjaan Orang Tua • Agama dan Suku Bangsa
  • 15. Keluhan Utama • Gangguan terpenting yang dirasakan klien sampai perlu pertolongan, dan menyebabkan penderita datang berobat kemudian ditanya keluhan tambahan.
  • 16. Riwayat kesehatan saat ini • Keluhan yang dirasakan pasien sejak gejala pertama sampai saat dilakukan anamnesis/klien meminta pertolongan pertama • sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama dan berapa kali keluhan tersebut terjadi
  • 17. • Bagaimana sifat dan hebatnya keluhan, • dimana pertama kali keluhan timbul, • apa yang sedang dilakukan ketika keluhan itu terjadi, • keadaan apa yang memperberat atau memperingan keluhan, • ada tidaknya usaha untuk mengurangi keluhan sebelum mendapat pertolongan, • serta berhasil atau tidak usaha tersebut
  • 18. Riwayat penyakit terdahulu • Pengobatan yang lalu dan riwayat alergi • Riwayat keluarga • Riwayat pekerjaan dan kebiasaan • Status perkawinan • Riwayat psikososial • Analisis sistem ( review of system )
  • 19. . Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah investigasi terhadap tubuh untuk menentukan status kesehatan. Pemeriksaan fisik melibatkan penggunaan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan aukultasi serta pengukuran tanda-tanda vital.
  • 20. a. Keadaan Umum Pemeriksaan fisik harus selalu dimulai dengan penilaian keadaan umum yang mencakup : 1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies & posisi pasien 2) Kesadaran 3) Kesan status gizi
  • 21. 1. Kesan Keadaan Sakit Dinilai apakah sakit ringan, sedang atau berat
  • 22. 2. Kesadaran a. Komposmentis b. Apatik c. Somnolen d. Sopor e. Koma f. Delirium Here Here Nect Here
  • 23. 3. Status Gizi a. Secara klinis : Dengan inspeksi dan palpasi, inspeksi lihat proporsi tubhnya kurus/gemuk. Palpasi dengan cara cubit tebal jaringan lemak subcutan b. Dengan pemeriksaan fisik & antropometris ( BB, TB, Lingkaran lengan atas, tebal lipatan kulit, lingkar kepala, dada & perut ) Nect
  • 24. b. Tanda-tanda Vital 1) Nadi 2) Tekanan darah 3) Pernapasan 4) Suhu Nect
  • 25. C. STATUS GENERALIS Mukosa kulit / subkutis yang menyeluruh  Warna kulit  Sianosis  Ikterus  Kepucatan  Ekzema  Eritema kulit  Kelembapan kulit  Turgor kulit  Perdarahan kulit : petikei, ekimosis Nect
  • 26. Bagian-bagian Yang Diperiksa • Kepala • Muka • Mata • Telinga • Mulut • Leher • Thorax • Paru – paru • Jantung • Abdomen • Hati • Limpa • Ginjal • Genitalia Externa • Anus • Ekstremitas Nect
  • 27. a. Komposmentis Pasien sadar sepenuhnya dan memberi respon adekuat terhadap semua stimulus yang diberikan b. Apatik Pasien dalam keadaan sadar, tetapi acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya. Ia akan memberikan respon yang adekuat bila diberikan stimulus c. Somnolen Yakni takut kesadaran dimana pasien tampak mengantuk. Selalu ingin tidur, ia tidak respon terhadap stimulus ringan, tetapi memberikan respon terhadap stimulus yang agak keras, kemudian tertidur lagi Back
  • 28. d. Sopor Pasien tidak memberikan respon ringan ataupun sedang. Tetapi masih memberi sedikit respon terhadap stimulus yang kuat. Reflek pupil terhadap cahaya masih (+) e. Koma Pasien tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun, refleks pupil terhadap cahaya (-). Ini adalah takut kesadaran yang paling rendah f. Delirium Keadaan kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya disertai disorientasi. Iritatif & halusinasi Back
  • 29. 1) Nadi • Frekuensi nadi • Irama • Kualitas nadi • Ekualitas nadi (pada keadaan normal nadi keempat extremitas sama, tapi koartasi aorta atas lebih kuat dari bawah ) Back
  • 30. 2) Tekanan darah Waktu mengukur hendaknya dicatat apakah waktu duduk, berbaring / tidur Back
  • 31. 3) Pernapasan • Frekuensi pernapasan • Irama / keteraturan • Kedalaman • Type / Pola pernafasan 4) Suhu tubuh Back
  • 32. Kepala • Bentuk : Normal, hidrocephalus, mikrosephalus • Rambut ( warna, mudah dicabut / tidak ) • UUB ( cekung, menonjol, menutup/belum ) Back
  • 34. Mata • Palpebrae ( edema ) • Konjunctiva ( anemis ) • Sclera ( ikterus ) • Pupil : Reflex cahaya ( miosis, midriasis ) • Cornea Back
  • 35. Telinga • Bentuk • Liang telinga ( Membrane thympani ) • Mastoid Back
  • 36. Mulut • Bibir : Kering, sianosis, simetris • Gigi : Selaput lendir ( stomatitis ) • Lidah : papil atrofi • Faring, tonsil, dan tenggorokan Back
  • 37. Leher • Bentuk • Bendungan vena • Trachea ( simetris / tidak ) • Tortikolis • Kelenjar gondok • KGB • Kaku kuduk Back
  • 39. Paru – paru • Palpasi • Perkusi • Auskultasi Back
  • 40. Jantung • Inspeksi • Palpasi • Perkusi • Auskultasi Back
  • 42. Hati • Digunakan ujung jari • Digunakan patokan 2 garis, yaitu : 1) Garis yang menghubungkan pusar dengan titik potong garis mid calvicula kanan dengan arcus aorta 2) Garis yang menghubungkan pusar dengan processus kifoideus • Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini dinyatakan dengan beberapa bagian dari kedua garis tersebut. ( 1/3 – ½ ). Harus pula dicatat : Konsistensi, tepi, permukaan dan terdapatnya nyeri tekan Back
  • 43. Limpa  Pada neonatus : Normal masih teraba sampai 1 – 2 cm  Dibedakan dengan hati yaitu dengan : 1)Limpa seperti lidah menggantung ke bawah 2)Ikut bergeerak pada pernapasan  Mempunyai insura lienalis, serta dapat didorong kearah medial, lateral dan atas. Besarnya limpa diukur menurut SCHUFFNER, yaitu : untuk Jarak maximal dari pusar ke garis singgung pada arcus costae kiri dibagi 4 bagian yang sama. Garis ini diteruskan kebawah sehingga memotong lipat paha. Garis dari pusat kelipat paha pun dibagi 4 bagian yang sama  Limpa yang membesar sampai pusar dinyatakan sebagai S.IV sampai lipat paha S.VIII Back
  • 44. Ginjal • Dalam keadaan normal ginjal tidak teraba, kecuali pasien neonatus. Dapat diraba dengan cara Ballotement. Yaitu dengan cara meletakkan tangan kiri pemeriksa dibagian posterior tubuh pasien sedemikian rupa, sehingga jari telunjuk berada di angulus costovertebralis. Kemudian jari telunjuk ini menekanorgan keatas. Sementara itu tangan kanan melakukan palpasi secara dalam dari anterior dan akan merasakan organ tersebut menyentuh Nect
  • 45. Genitalia Externa • Pada Pria -Ukuran, bentuk penis dan testis • Apakah ada : Hipospadia, epispodia, pseudohermaphrodit • Pada Wanita : Bayi kurang bulan labium minora & klitoris lebih menonjol Back
  • 46. Anus • Pemeriksan Colok dubur terutama pada bayi baru lahir Back
  • 47. Ekstremitas • Simetris • Kelainan kongenital • Edema Back
  • 48. Dalam keadaan diam • Bentuk : Normal, simetris, barrel chest ( cembung ), pigeon chest / dada burung ) • Retraksi : Suprasternal, intercostales, substernal • Kulit : Emfisema subcutis • Sela iga melebar / tidak Back
  • 49. Dalam keadaan bergerak  Normal  Cheyne – Stokes Cepat dan dalam, diikuti oleh periode pernafasan yang lambat dan dangkal. Diakhiri apnoe beberapa saat. Normal terdapat bayi premature. 1) Kussmaul : Cepat & dalam Pada asidosis metabolic 2) Biot : Sama sekali tidak teratur ( kadang lambat, kadang cepat, dalam, dangkal, kadang apnoe ). Pada penyakit SSP ( encephalitis ) Back
  • 50. Tonsil • Periksa: ukuran, warna, kelainan • normal: T1-T1, bila setelah diangkat T0-T0 • Peradangan tonsil membesar, merah, mungkin ada detritus Back
  • 51. Pharynx • Periksa warna, kelainan peradangan, merah dengan bercak-bercak kotoran (detritus) difteri, seperti membrane putih kelabu yang melekat erat (sulit dilepaskan dari dinding pharynx dan mudah berdarah. Back
  • 52. Palpasi  Telapak tangan diletakkan datar pada dada & meraba dengan telapak tangan dan ujung jari. Dinilai : fremitus suara ( waktu anak menangis / disuruh mengatakan “ tujuh-tujuh”  Normal akan teraba gerakan yang sama pada kedua telapak tangan  Meninggi bila ada konsolidasi ( pneumonia )  Berkurang bila ada obstruksi jalan napas ( atelektasis, pleuritis, tumor, efusi pleura )  Krepitasi subcutis : Menunjukkan adanya udara dibawah jaringan kulit Nect
  • 53. Perkusi • Normal : Sonor • Redup : Tidak ada udara misal pada tunor yang luas pada paru • Hypersonor : Udara lebih banyak dapat padat misal pada emfisema, pnemothorax • Thympani : Pada hernia diphragmatika Back
  • 54. Auskultasi • Pada paru – paru didengarkan suara : napas dasar dan napas tambahan Back
  • 55. Perkusi • Menentukan besar dan batas jantung secara kasar • Normal : • Batas atas : Intercostalis II parasternal kiri • Batas Kanan : Intercostalis IV garis parasternal kanan • Batas Kiri : Intercostalis IV garis midclavicula kiri • Perkusi dilakukan pada sela iga ketiga, keempat dan kelima dari garis aksilaris anterior kiri ke garis aksilaris anterior kanan. Biasanya ada perubahan dari perkusi dari sonor ke redup kira-kira 6 cm disebelah lateral kiri sternum. Redup ini disebabkan adanya jantung. Back
  • 56. Suara Napas Dasar • Suara nafas vesikuler : Adalah suara nafas normal, dimana suara inspirasi lebih keras dan panjang dari ekspirasi • Suara nafas bronkhial : Inspirasi keras yang disusul oleh ekspirasi yang lenih keras. Hanya ada didaerah parasternal atas dada sepad dan interscapular belakang Back
  • 57. Suara napas tambahan  Ronki Basah  Ronki Kering  Wheezing ( Mengi )  Krepitasi - Suara membukanya alveoli ( pnemonia Lobaris )  Pleural Friction Rub ( bunyi gesekan pleural : Pada pleuritis )  Sukusio Hippocrates  Kalau dada digerak-gerakkan terdengar suara kocokan : Pada seropneumothorax Back
  • 58. Inspeksi • Pericordial bulging ( ada pembesaran ventrikel kanan ) • Iktuscordis ( Sela iga V garis midclavicula kiri ) Back
  • 59. Palpasi • Iktus cordis dapat diraba dengan palpasi, kuat angkat, luas serta frekuensi dan kualitas • Getaran ( Thrill ) : Terdapat kelainan katup Back
  • 60. Auskultasi a. Lokasi - Iktus cordis : pada sela iga V garis midclavicula kiri ( katup mitral ) b. P : Sela iga II kiri sternum c. A : Sela iga II kanan sternum d. T : Sela iga IV parasternal kiri bawah e. M : Dari apeks - Menentukan bungi jantung : BJ I. BJ II -BJ I : Terjadi bersamaan dengan tertutupnya katup mitral dan trikuspid -BJ II : Terjadi bersamaan dengan tertutupnya katup aorta dan pulmonal -Intensitas pada kualitas BJ -BJ III dan BJ IV -Bila ada : Akan terdengar derap kuda ( Gaike Rytoe ) yang menunjukkan adanya kegagalan jantung Nect
  • 61. Inspeksi • Datar, cembung, tegang atau cekung • Simetris • Umbilikus ( hernia ) • Gambaran vena Back
  • 62. Palpasi • Dilakukan dengan seluruh jari tangan • Lokasi nyeri tidak selalu berhubungan dengan kelainan organ di daerah tersebut • Ketegangan otot perut ( Defence muskular ) terjadi pada peradangan alat dalam abdomen Back
  • 63. Ronki Basah Suara nafas tambahan berupa vibrasi terputus- putus akibat getaran yang terjadi karena cairan dalam jalan nafas dilalui oleh udara. Dapat berupa : • Ronki basah halus : Dari duktus alveolus, bronkiolus dan bronchus halus • Ronki basah sedang : Dari bronchus kecil dan sedang • Ronki basah kasar : Dari bronchus diluar jaringan paru Back
  • 64. Wheezing ( Mengi ) • Jenis ronki kering yang terdengar lebih sonor. Wheezing pada fase inspirasi : Obstruksi saluran nafas bagian atas : Edema laryng atau benda asing. Wheezing pada fase ekspirasi : Obstruksi saluran nafas bagian bawah : asma bronkhiolitis Back
  • 65. Ronki Kering • Suara kontinu yang terjadi oleh karena udara melalui jalan nafas yang menyempit baik akibat faktor intraluminar ( Spasme bronchus, edema, lendir, benda asing ) maupun extraluminar ( desakan olleh tumor ) lebih jelas pada fase ekspirasi Back
  • 66. Back
  • 68. Kelainan Bentuk Toraks Pectus Carinatum (pigeon chest) Pectus Excavatum Back
  • 69. Pemeriksaan Ekspansi Paru (palpasi dinamis) Pemeriksaaan Ekpansi Paru Dinding Toraks Anterior & Posterior Back
  • 70. Pengkajian Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium • Membantu mengidentifikasi atau memperjelas kelainan atau penemuan yang didapat dari riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik.
  • 71. • Sebagai contoh selama anamnesis klien mengeluh demam 5 hari, saat ini mengalami batuk produktif dengan sputum berwarna kecoklatan, dan sesak napas.
  • 72. • Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38°c, suara ronchi pada lobus kanan bawa paru. Hasil pemeriksaan diagnostik yaitu rontgen dada didapatkan adanya infiltrat pada lobus kanan bawa paru.Hasil uji laboratorium didapatkan peningkatan sel darah putih 20.000 ( normal: 4000-10.000). • Data ini dapat merumuskan masalah keperawatan gangguan pertukaran gas
  • 73. Pengkajian penatalaksanaaan medis Pengkajian penatalaksanaan medis berkaitan dengan pengobatan, riwayat pembedahan dan tindakan lainnya yang dialami oleh pasien. Data ini juga berkaitan dengan program pengobatan yang dialami oleh pasien saat ini selama dirawat di rumah sakit.
  • 74. Tipe data • Data subjektif Adalah deskripsi verbal klien mengenai masalah kesehatannya. Misalnya Ny. Ros melaporkan mengenai nyeri punggung, rasa takut berkaitan dengan tindakan operasi. •
  • 75. Tipe Data • Data Objektif Adalah hasil pengukuran dari status kesehatan klien yang berasal dari pemeriksaan fisik, pengukuran tanda-tanda vital, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
  • 76. Sumber Data • Sumber data langsung Sumber data ini berasal dari pasien sendiri yang diperoleh melalui wawancara dan pemeriksaan fisik. • Sumber data tidak langsung Semua sumber data yang berasal dari sumber lain mislanya keluarga, rekam medik, catatan keperawatan, tim kesehatan
  • 78. Format pengkajian KEP.Gadar • format pengkajian gadar.doc
  • 79. Format pengkajian neonatus FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS.doc