SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
“PEMANFAATAN BATU
APUNG SEBAGAI SUMBER
SILIKA DALAM
PEMBUATAN ZEOLIT
SINTETIS”
Oleh:
Windi Riyadi, Yuke Puspita, Tatu Ruhamalia Mawaddah
Zeolit oleh para ilmuwan dikenal sebagai mineral
serba guna yang banyak dimanfaatkan dalam
bidang industri. Zeolit memiliki kegunaan
sebagai adsorben, penukar ion dan katalis.
Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah-
celah ataupun rekahan dari batuan tersebut.
Selain itu, zeolit juga merupakan endapan dari
aktivitas volkanik yang banyak mengandung
unsur silika (Saputra, 2006).
Pendahuluan
Pemanfaatan bahan mineral dengan nilai
ekonomi rendah telah banyak dikembangkan
oleh para ahli untuk pembuatan zeolit sintetis.
batu apung dapat dimanfaatkan sebagai bahan
dasar pembuatan zeolit, dimana komposisi
penyusun batu apung terdiri dari silika, alumina,
besi oksida dan mineral lainnya. Komposisi silika
dalam batu apung yang merupakan komponen
utamanya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
zeolit.
Dehidrasi
Batuan zeolit akan terlalu banyak
melepaskan cairan (H2O). Zeolit akan
menyusut namun keangka kristalnya tidak
mengalami perubahan.
Adsorben
Zeolit mampu menyerap molekul lain
kecuali air.
Penyaringan
Dapat mengontrol molekul yang
masuk atau keluar dari situs aktif, molekul
yg lebih kecil dapat masuk melewati pori-
pori zeolit.
Penukaran Ion
Kation pada zeolit dapat ditukarkan
oleh ion lain yang terdapat pada larutan
pengelilingnya.
Katalis
Pada zeolit tersedia pusat-pusat aktif
dalam saluran antar zeolit. Pusat aktif ini
dapat mengikat molekul basa secara
kimiawi.
DEHIDRASI
ADSORBEN
PENYARINGAN
PENUKARAN
ION
KATALIST
SIFAT
ZEOLIT
11/16/2015
3
Sifat Zeolit
Tinjau Pustaka
APLIKASI ZEOLIT
4
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang
terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan
gelas vulkanik silikat.
Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung api yang mengeluarkan
materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan
terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang
tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih
gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan
lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi.
Tinjaun Pustaka
Batu apung
METODE PENELITIAN
Batu Apung
dihaluskan
Timbang 10 grm
+ 10 grm NaOH
dipanaskan
selama 4 jam
dengan suhu
350°C
padatan dilarutkan
dalam akuades
didiamkan selama
12 jam
Pembuatan Natrium Silikat
Pembuatan Natrium Aluminat
Natrium aluminat dibuat dengan mencampurkan
20 g NaOH dengan 100 mL akuades
dipanaskan pada temperatur 100°C
8,5 g Al(OH)3 dimasukkan ke dalam campuran
sedikit demi sedikit dengan pengadukan
Pembuatan Ziolit
Mencampur natrium
silikat dengan variasi
volume dan natrium
aluminat 15 ml,
Lihat table
disimpan pada
temperatur kamar
selama 24 jam
diaduk menggunakan
stirrer
Pemanasan, pencucian dan pengeringan sampel
Sampel kemudian
dikeringkan pada suhu 100°C
selama 2 jam.
Lalu dikarakterisasi
sampel
disaring dan
dicuci dengan
menggunakan
akuades
Sampel yang
telah terbentuk
kemudian
dipanaskan
dengan suhu
100°C selama
48 jam
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Pencampuran larutan natrium silikat dan natrium
aluminat membentuk gel berwarna putih yang
memperlihatkan adanya interaksi antara silikat
dan aluminat. Pembentukan inti kristal terjadi
pada saat pengadukan pada suhu kamar
(ageing) yang dilakukan selama 24 jam (Warsito,
2008). Dalam penelitian ini, sintetis hidrotermal
dilakukan dalam sistem autoclave dengan
perlakuan statis pada suhu 100°C selama 48
jam. Dalam waktu 48 jam telah terjadi
pembentukan kristal yang disertai hilangnya
kadar air dalam sampel.
 Karakterisasi dengan menggunakan XRD
dilakukan pada sampel 2 dengan rasio Si/Al
15:15. Data XRD menunjukkan pola difraksi
dari zeolit dengan rasio Si/Al 15:15 memiliki
sudut 2θ utama yang ditunjukkan dalam
Tabel 4, dimana sudut-sudut ini
menunjukkan pola yang sama dengan zeolit-
A (Cesium Sodium Hydrogen Aluminum
Silicate) sesuai dengan data JCPDS nomor
82-1285
Tabel 4
Pada Gambar 3(a) terlihat puncak yang dimiliki oleh zeolit dengan rasio 15:15 memiliki kesamaan dengan Gambar
3(b) yang merupakan pola XRD JCPDS 82-1285. Zeolit-A (Cesium Sodium Hydrogen Aluminum Silicate) diketahui
memiliki bentuk kristal kubik.
Zeolit A memiliki kemampuan dalam selektifitas adsorpsi yang tinggi terhadap
ion Ca2+ dan Mg2+ (Sholichah, 2013). Zeolit-A memiliki ukuran partikel kecil
dari 30μm sehingga luas permukaannya lebih besar dan baik digunakan
sebagai adsorben. Dalam penelitian ini, pembentukan pori zeolit tidak
menggunakan templat yang merupakan molekul pengarah pembentukan pori.
Batu apung memiliki ukuran pori berkisar antara 5 mm – 30 mm (Rosda,
2011). Dengan pemanfaatan batu apung sebagai sumber silika, didapatkan
hasil sintesis zeolit berupa zeolit A yang manfaatnya telah diketahui sangat
baik sebagai adsorben.
Pengukuran konduktivitas menunjukkan bahwa sampel yang dihasilkan termasuk
dalam bahan jenis semikonduktor, dimana kisaran nilai konduktivitasnya antara 0,375
mS/m hingga 0,404 mS/m dengan konduktivitas terbesar dihasilkan oleh zeolit
dengan rasio 10:15 seperti yang terlihat dalam Tabel 5.
Tabel 5 Nilai konduktivitas zeolit terhadap rasio
Selisih nilai konduktivitas dari setiap sampel menunjukkan nilai yang tidak terlalu
besar. Dari uji konduktivitas ini diketahui zeolit sintetis yang dihasilkan dengan rasio
Si/Al kecil secara keseluruhan mempunyai nilai konduktivitas yang besar.
Dalam penelitian ini perubahan nilai konduktivitas terhadap rasio Si/Al menghasilkan nilai
yang tidak linier. Pada Gambar 4 terlihat bahwa dengan kenaikan rasio Si/Al terjadi
penurunan konduktivitas, akan tetapi pada rasio 20:15 konduktivitas yang dihasilkan lebih
besar dari zeolit rasio 15:15. Nilai konduktivitas dari dua zeolit ini memperlihatkan nilai
yang tidak seharusnya, dimana zeolit rasio 20:15 seharusnya memiliki nilai konduktivitas
yang lebih kecil bukan lebih besar dari zeolit 15:15.
Pada zeolit rasio 15:15 terjadi penurunan
terhadap nilai konduktivitas.
Dari keseluruhan zeolit sintetis, zeolit dengan
rasio 10:15 memiliki konduktivitas terbesar
,jumlah kation yang banyak, maka zeolit rasio
10:15 yang dihasilkan dalam penelitian
merupakan zeolit yang paling baik sebagai
penukar ion.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa batu apung dapat dimanfaatkan
sebagai sumber silika dalam proses pembuatan zeolit
sintetis secara hidrotermal.
Berdasarkan hasil difraktometer sinar-X diketahui bahwa
dengan perbandingan rasio Si/Al rendah zeolit sintetis
dari batu apung menghasilkan zeolit tipe A. Zeolit dengan
rasio 10:15 merupakan zeolit yang memiliki nilai
pertukaran ion paling tinggi karena memiliki nilai
konduktivitas paling tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Melta, Febri Mahaddilla, Ardian Putra. PEMANFAATAN BATU APUNG SEBAGAI
SUMBER SILIKA DALAM PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS. Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

More Related Content

What's hot

laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminaqlp
 
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewanTM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewanKartika Dewanti
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremNuruliswati
 
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetriAnalisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetrilombkTBK
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Raden Saputra
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukLeo Simanjuntak
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 

What's hot (20)

laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewanTM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
TM pengamatan jaringan tanaman dan hewan
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada Brem
 
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetriAnalisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
Aseton
AsetonAseton
Aseton
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 

Similar to Pemanfaatan Batu apung sebagai Zeolit Sintesis

pembuatan silika gel dari bata merah
pembuatan silika gel dari bata merahpembuatan silika gel dari bata merah
pembuatan silika gel dari bata merahIrham Maladi
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPrayoga Wibhawa
 
Sintesis Material Alam
Sintesis Material AlamSintesis Material Alam
Sintesis Material AlamLinaSuryanti2
 
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padiSintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padiIrham Maladi
 
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAZeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen Punyusunnya
Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen PunyusunnyaPemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen Punyusunnya
Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen PunyusunnyaAdifa Putri Ramandani
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2Amanda Farliana
 

Similar to Pemanfaatan Batu apung sebagai Zeolit Sintesis (13)

Zeolit,ppt
Zeolit,pptZeolit,ppt
Zeolit,ppt
 
pembuatan silika gel dari bata merah
pembuatan silika gel dari bata merahpembuatan silika gel dari bata merah
pembuatan silika gel dari bata merah
 
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gelPembuatan SiO2 dengan metode sol gel
Pembuatan SiO2 dengan metode sol gel
 
Sol gel
Sol gelSol gel
Sol gel
 
Sintesis Material Alam
Sintesis Material AlamSintesis Material Alam
Sintesis Material Alam
 
sitohistologi 6b.pptx
sitohistologi 6b.pptxsitohistologi 6b.pptx
sitohistologi 6b.pptx
 
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padiSintesis Asam Oksalat dari sekam padi
Sintesis Asam Oksalat dari sekam padi
 
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAZeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
Zeolit - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Koloid 1
Koloid 1Koloid 1
Koloid 1
 
Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen Punyusunnya
Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen PunyusunnyaPemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen Punyusunnya
Pemisahan Campuran Berdasarkan Perbedaan Sifat Fisika Komponen Punyusunnya
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
 
Laporan koloid
Laporan koloidLaporan koloid
Laporan koloid
 

More from Yuke Puspita

Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairMetode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairYuke Puspita
 
Panduan penulisan jurnal
Panduan penulisan jurnalPanduan penulisan jurnal
Panduan penulisan jurnalYuke Puspita
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisYuke Puspita
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Yuke Puspita
 

More from Yuke Puspita (9)

Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi CairMetode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
Metode AOP untuk Mengolah Limbah Resi Cair
 
Panduan penulisan jurnal
Panduan penulisan jurnalPanduan penulisan jurnal
Panduan penulisan jurnal
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
HAKI
HAKI HAKI
HAKI
 
Kimia industri
Kimia industriKimia industri
Kimia industri
 
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipisCara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
Cara Pemisahan menggunakan kromotografi lapis tipis
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 

Recently uploaded (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 

Pemanfaatan Batu apung sebagai Zeolit Sintesis

  • 1. “PEMANFAATAN BATU APUNG SEBAGAI SUMBER SILIKA DALAM PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS” Oleh: Windi Riyadi, Yuke Puspita, Tatu Ruhamalia Mawaddah
  • 2. Zeolit oleh para ilmuwan dikenal sebagai mineral serba guna yang banyak dimanfaatkan dalam bidang industri. Zeolit memiliki kegunaan sebagai adsorben, penukar ion dan katalis. Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah- celah ataupun rekahan dari batuan tersebut. Selain itu, zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas volkanik yang banyak mengandung unsur silika (Saputra, 2006). Pendahuluan Pemanfaatan bahan mineral dengan nilai ekonomi rendah telah banyak dikembangkan oleh para ahli untuk pembuatan zeolit sintetis. batu apung dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan zeolit, dimana komposisi penyusun batu apung terdiri dari silika, alumina, besi oksida dan mineral lainnya. Komposisi silika dalam batu apung yang merupakan komponen utamanya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan zeolit.
  • 3. Dehidrasi Batuan zeolit akan terlalu banyak melepaskan cairan (H2O). Zeolit akan menyusut namun keangka kristalnya tidak mengalami perubahan. Adsorben Zeolit mampu menyerap molekul lain kecuali air. Penyaringan Dapat mengontrol molekul yang masuk atau keluar dari situs aktif, molekul yg lebih kecil dapat masuk melewati pori- pori zeolit. Penukaran Ion Kation pada zeolit dapat ditukarkan oleh ion lain yang terdapat pada larutan pengelilingnya. Katalis Pada zeolit tersedia pusat-pusat aktif dalam saluran antar zeolit. Pusat aktif ini dapat mengikat molekul basa secara kimiawi. DEHIDRASI ADSORBEN PENYARINGAN PENUKARAN ION KATALIST SIFAT ZEOLIT 11/16/2015 3 Sifat Zeolit Tinjau Pustaka
  • 5. Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat. Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung api yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Tinjaun Pustaka Batu apung
  • 6. METODE PENELITIAN Batu Apung dihaluskan Timbang 10 grm + 10 grm NaOH dipanaskan selama 4 jam dengan suhu 350°C padatan dilarutkan dalam akuades didiamkan selama 12 jam Pembuatan Natrium Silikat
  • 7. Pembuatan Natrium Aluminat Natrium aluminat dibuat dengan mencampurkan 20 g NaOH dengan 100 mL akuades dipanaskan pada temperatur 100°C 8,5 g Al(OH)3 dimasukkan ke dalam campuran sedikit demi sedikit dengan pengadukan
  • 8. Pembuatan Ziolit Mencampur natrium silikat dengan variasi volume dan natrium aluminat 15 ml, Lihat table disimpan pada temperatur kamar selama 24 jam diaduk menggunakan stirrer
  • 9. Pemanasan, pencucian dan pengeringan sampel Sampel kemudian dikeringkan pada suhu 100°C selama 2 jam. Lalu dikarakterisasi sampel disaring dan dicuci dengan menggunakan akuades Sampel yang telah terbentuk kemudian dipanaskan dengan suhu 100°C selama 48 jam
  • 10. HASIL DAN PEMBAHASAN  Pencampuran larutan natrium silikat dan natrium aluminat membentuk gel berwarna putih yang memperlihatkan adanya interaksi antara silikat dan aluminat. Pembentukan inti kristal terjadi pada saat pengadukan pada suhu kamar (ageing) yang dilakukan selama 24 jam (Warsito, 2008). Dalam penelitian ini, sintetis hidrotermal dilakukan dalam sistem autoclave dengan perlakuan statis pada suhu 100°C selama 48 jam. Dalam waktu 48 jam telah terjadi pembentukan kristal yang disertai hilangnya kadar air dalam sampel.  Karakterisasi dengan menggunakan XRD dilakukan pada sampel 2 dengan rasio Si/Al 15:15. Data XRD menunjukkan pola difraksi dari zeolit dengan rasio Si/Al 15:15 memiliki sudut 2θ utama yang ditunjukkan dalam Tabel 4, dimana sudut-sudut ini menunjukkan pola yang sama dengan zeolit- A (Cesium Sodium Hydrogen Aluminum Silicate) sesuai dengan data JCPDS nomor 82-1285
  • 11. Tabel 4 Pada Gambar 3(a) terlihat puncak yang dimiliki oleh zeolit dengan rasio 15:15 memiliki kesamaan dengan Gambar 3(b) yang merupakan pola XRD JCPDS 82-1285. Zeolit-A (Cesium Sodium Hydrogen Aluminum Silicate) diketahui memiliki bentuk kristal kubik.
  • 12. Zeolit A memiliki kemampuan dalam selektifitas adsorpsi yang tinggi terhadap ion Ca2+ dan Mg2+ (Sholichah, 2013). Zeolit-A memiliki ukuran partikel kecil dari 30μm sehingga luas permukaannya lebih besar dan baik digunakan sebagai adsorben. Dalam penelitian ini, pembentukan pori zeolit tidak menggunakan templat yang merupakan molekul pengarah pembentukan pori. Batu apung memiliki ukuran pori berkisar antara 5 mm – 30 mm (Rosda, 2011). Dengan pemanfaatan batu apung sebagai sumber silika, didapatkan hasil sintesis zeolit berupa zeolit A yang manfaatnya telah diketahui sangat baik sebagai adsorben.
  • 13. Pengukuran konduktivitas menunjukkan bahwa sampel yang dihasilkan termasuk dalam bahan jenis semikonduktor, dimana kisaran nilai konduktivitasnya antara 0,375 mS/m hingga 0,404 mS/m dengan konduktivitas terbesar dihasilkan oleh zeolit dengan rasio 10:15 seperti yang terlihat dalam Tabel 5. Tabel 5 Nilai konduktivitas zeolit terhadap rasio Selisih nilai konduktivitas dari setiap sampel menunjukkan nilai yang tidak terlalu besar. Dari uji konduktivitas ini diketahui zeolit sintetis yang dihasilkan dengan rasio Si/Al kecil secara keseluruhan mempunyai nilai konduktivitas yang besar.
  • 14. Dalam penelitian ini perubahan nilai konduktivitas terhadap rasio Si/Al menghasilkan nilai yang tidak linier. Pada Gambar 4 terlihat bahwa dengan kenaikan rasio Si/Al terjadi penurunan konduktivitas, akan tetapi pada rasio 20:15 konduktivitas yang dihasilkan lebih besar dari zeolit rasio 15:15. Nilai konduktivitas dari dua zeolit ini memperlihatkan nilai yang tidak seharusnya, dimana zeolit rasio 20:15 seharusnya memiliki nilai konduktivitas yang lebih kecil bukan lebih besar dari zeolit 15:15. Pada zeolit rasio 15:15 terjadi penurunan terhadap nilai konduktivitas. Dari keseluruhan zeolit sintetis, zeolit dengan rasio 10:15 memiliki konduktivitas terbesar ,jumlah kation yang banyak, maka zeolit rasio 10:15 yang dihasilkan dalam penelitian merupakan zeolit yang paling baik sebagai penukar ion.
  • 15. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa batu apung dapat dimanfaatkan sebagai sumber silika dalam proses pembuatan zeolit sintetis secara hidrotermal. Berdasarkan hasil difraktometer sinar-X diketahui bahwa dengan perbandingan rasio Si/Al rendah zeolit sintetis dari batu apung menghasilkan zeolit tipe A. Zeolit dengan rasio 10:15 merupakan zeolit yang memiliki nilai pertukaran ion paling tinggi karena memiliki nilai konduktivitas paling tinggi.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Melta, Febri Mahaddilla, Ardian Putra. PEMANFAATAN BATU APUNG SEBAGAI SUMBER SILIKA DALAM PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas