SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 1
Deskripsi Peserta Latih Pelatihan
P2 Kusta bagi Petugas Ponkesdes Kabupaten Sumenep
(Karya Tulis Ilmiah)
PRIYO RAHARJO
Widyaiswara Madya
UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati
Email: masupi09@gmail.com
Abstrak
Kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh organisme intraseluler obligat mycobacterium
leprae. Bakteri ini terutama menyerang kulit dan saraf tepi serta mengakibatkan ulserasi mutilasi
dan deformita, sehingga dapat menimbulkan masalah social, psikologis, dan ekonomi. Tujuan
penelitian ini mengetahui gambaran hasil kemampuan awal dan akhir peserta latih P2 Kusta bagi
petugas Ponkesdes Kabupaten Sumenep. Jumlah sampel sebanyak 30 orang adalah peserta latih.
Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa hasil tes kemampuan awal dan kemampuan
akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pelatihan ini ternyata dapat meningkatkan hasil
tes kemampuan yan cenderung semua soal meningkat. Hasil ini tentunya dapat menjadi rujukan
bagi pelatihan sejenis untuk tenaga ponkesdes yang sangat jarang menerima pelatihan.
1. Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Penyakit kusta adalah penyakit infeksi
granulomatosa menahun yang
disebabkan oleh organisme intraseluler
obligat mycobacterium leprae
(Kementerian kesehatan RI, 2012).
Mycobacterium leprae ditemukan
pertama kali oleh Henrik Armauer
Hansen pada 28 Februari 1873
(Amiruddin, 2012) melalui penelitiannya.
Bakteri ini tidak hanya menyerang kulit
tetapi juga saraf dan membran mukosa.
Penyakit ini tergolong penyakit menular.
Daya tahan hidup kuman kusta mencapai
7 hari di luar tubuh manusia dengan
suhu yang bervariasi dan 46 hari pada
suhu kamar. Kuman kusta memiliki masa
inkubasi 2—5 tahun bahkan juga dapat
memakan waktu lebih dari 5 tahun
(Kemenkes RI, 2015).
Kusta merupakan penyakit yang
menyeramkan dan ditakuti oleh karena
adanya ulserasi mutilasi, dan deformitas
yang disebabkannya, sehingga menim-
bulkan masalah social, psikologis, dan
ekonomis. Penyakit kusta terdiri dari dua
tipe yaitu Paucibasillary (PB) dan
Multibacillary (MB). Sumber penularan
penyakit kusta adalah penderita kusta tipe
MB. Penyakit kusta ditularkan melalui
kontak langsung melalui kulit dan saluran
pernapasan secara berulang-ulang dan
dalam jangka wantu yang lama.
Penyakit kusta menjadi hal penting yang
harus diperhatikan oleh Indonesia, karena
jumlahnya masih tinggi. Pada tahun 2015
di Indonesia dilaporkan 17.202 kasus baru
kusta dengan 84,5% kasus diantaranya
merupakan tipe MB (Kemenkes RI, 2015).
Jawa timur merupakan provinsi yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap
jumlah kasus kusta di Indonesia. Beberapa
Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 2
tahun terakhir, kabupaten yang berada
di pulau Madura merupakan daerah
dengan angka penderita kusta melebihi
standar yang ditetapkan WHO.
Salah satu tujuan dari pengobatan ini
adalah untuk mencegah terjadinya cacat
atau mencegah bertambahnya cacat
yang sudah ada sebelum pengobatan.
Petugas kesehatan merupakan ujung
tombak upaya pelayanan kesehatan.
Petugas kesehatan sebaiknya
mempunyai andil besar dalam
peningkatan kualitas kesehatan.
Tingginya angka penderita kusta
menunjukkan bahwa peran petugas
kesehatan masih perlu ditingkatkan
dalam penanggulangan kusta ini.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran hasil pelatihan
dengan melihat tes kemampuan awal
dan tes kemampuan akhir. Petugas
ponkesdes yang biasanya diisi oleh bidan
perawat, merupakan garda terdepan
dalam pelayanan kesehatan. Dengan
pelatihan ini diharapkan perawat
ponkesdes mempunyai bekal dalam
penatalaksaan penyakit kusta.
2. Metode Penelitian
2.1. Lokasi dan Sasaran Penelitian
Lokasi penelitian adalah Peserta yang
mengikuti Pelatihan P2 Kusta bagi
petugas Ponkesdes kabupaten sumenep
sebanyak 30 orang yang terdiri dari 1
orang bidan dan 29 orang perawat
ponkesdes.
2.2.Data yang dikumpulkan
Data hasil kemampuan penjajagan awal
sesuai dengan materi dan pokok bahasan
yang diajarkan. Kemudian dibandingkan
dengan penjajagan akhir pada setiap
materi.
2.3.Metode Pengumpulan Data
Data penelitian yang digunakan adalah
hasil kemampuan penjajagan awal peserta
dan penjajagan akhir yang dilakukan setiap
selesai modul. Data inilah yang dilakukan
analisis oleh peneliti untuk mendapatkan
gambaran kemampuan peserta dalam
pelatihan ini.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian
3.1.1. Materi Pengantar Penyakit Kusta
Hasil jawaban peserta tentang pengantar
penyakit kusta yaitu soal nomor 1-5,
terlihat masih banyak jawaban peserta
yang salah. Untuk soal nomor 2, hanya 1
orang peserta yang menjawab salah.
Gambar 3.1.Hasil Jawaban peserta per soal
3.1.2. Materi awal pelatihan
Dari gambar 3.2 terlihat bahwa terjadi
peningkatan yang baik hasil tes awal dan
akhir pelatihan.
0.0
29.0
9.0
7.0
12.0
29.0
30.0 30.0 30.0 30.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5
Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 3
Gambar 3.2. Hasil Jawaban peserta per soal
3.1.3. Materi Inti Pelatihan
Gambar 3.3. Hasil Jawaban peserta per soal
Dari gambar 3.3 terlihat bahwa terjadi
peningkatan yang baik hasil tes awal dan
akhir pelatihan.
3.1.4. Materi Inti Pelatihan
Dari gambar 3.3 terlihat bahwa memang
pemberian materi dapat meningkatkan
pengetahuan peserta latih.
Gambar 3.4. Hasil Jawaban peserta per soal
3.1.5. Materi Inti Pelatihan
Hasil jawaban peserta yang menjawab tes
kemampuan awal dan akhir ternyata
terlihat bahwa soal ini dapat dipahami.
Gambar 3.5.Hasil Jawaban peserta per soal
3.1.6. Materi Inti Pelatihan
Gambar 3.6. Hasil Jawaban peserta per soal
2.0
10.0
9.0
10.0
3.0
29.0
30.0 30.0 30.0 30.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal
10
5.0
12.0
3.0
10.0
8.0
30.0
30.0 29.0
20.0
30.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
Soal
11
Soal
12
Soal
13
Soal
14
Soal
15
9.0
10.0
3.0
5.0
17.0
29.0
30.0
19.0
30.0
20.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
Soal
16
Soal
17
Soal
18
Soal
19
Soal
20
14.0
7.0
18.0
8.0
5.0
30.0
28.0 30.0
24.0
21.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
Soal
21
Soal
22
Soal
23
Soal
24
Soal
25
5.0
24.0
22.0
10.0
7.0
29.0
30.0 29.0 30.0 30.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
26.0
28.0
30.0
Soal
26
Soal
27
Soal
28
Soal
29
Soal
30
Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 4
Dari gambar 3.6 terlihat bahwa soal
nomor 27 dan 28 sebagian besar peserta
dapat menjawab.
3.2. Pembahasan
Pada intinya keberhasilan pembangunan
Indonesia sangat ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pembangunan sektor
kesehatan merupakan salah satu unsur
penentu, untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas,
masyarakat harus bebas dari berbagai
penyakit, termasuk penyakit kusta.
Penyakit kusta menjadi hal penting yang
harus diperhatikan oleh Indonesia,
karena jumlahnya masih tinggi. Pada
tahun 2015 di Indonesia dilaporkan
17.202 kasus baru kusta dengan 84,5%
kasus diantaranya merupakan tipe MB.
Penyakit kusta merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang ada
di Indonesia dengan rangking tertinggi di
provinsi Jawa Timur. Sumenep
merupakan rangking tertinggi juga untuk
provinsi Jawa Timur.
Menurut Notoatmodjo (2013), upaya
adalah suatu usaha, ikhtiar (untuk
mencapai maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar, dan
sebagainya). Ruang lingkup upaya
kesehatan melalui prinsip promosi
kesehatan meliputi aspek peningkatan
kesehatan (promotif), aspek pencegahan
penyakit (preventif), aspek pengobatan
(kuratif), dan aspek pemulihan kesehatan
(rehabilitative).
Keputusan menteri kesehatan nomor
128/Menkes/SK/2004 menjelaskan
bahwa dinas kesehatan sebagai induk
dari puskesmas berfungsi sebagai
regulator memegang peranan penting
dalam menentukan dan mengarahkan
puskesmas. Tugas utama puskesmas
dalam pelayanan kusta terintegrasi
adalah pengelolaan MDT, promosi
kesehatan terkait kusta serta monitoring
dan evaluasi.
Ada 2 cara penemuan penderita kusta,
yakni penemuan pasif dan penemuan aktif.
Sebagai seorang petugas kesehatan,
sebaiknya hasil pelatihan ini menjadikan
petugas kesehatan yang secara aktif
menemukan penderita kusta.
Pelayanan kusta di sumenep masih
mengandalkan peranan wasor. Wasor
merupakan satu-satunya pemegang
peranan penting dalam upaya
pemberantasan penyakit kusta. Oleh
sebab itu dengan adanya pelatihan ini bagi
petugas kesehatan lainnya (bidan dan
perawat) diharapkan penanganan kusta di
sumenep dapat lebih baik. Wasor dan
petugas kesehatan seharusnya bersama-
sama melakukan usaha dalam rangka
mengurangi angka pasien kusta.
Pada pelatihan ini petugas kesehatan
diberi bekal untuk menangani penderita
kusta, namun mereka tidak sepenuhnya
diberi tanggung jawab untuk melakukan
tatalaksana pengobatan penderita kusta.
Selanjutnya peserta latih akan diberi tugas
untuk melakukan deteksi dini dan
pelaporan pada petugas P2 kusta
puskesmas.
Hasil penilaian kemampuan awal peserta
terlihat masih ada soal yang seluruh
peserta latih salah dalam menjawabnya.
Soal nomor 1 mengenai kekebalan tubuh
yang efektif. Sedang soal mengenai kapan
pemeriksaan POD, alat yang digunakan
untuk tes rasa raba di telapak tangan, soal
mengenai kasus hanya 3 (tiga) orang yang
benar. Sedangkan soal mengenai salah
satu tanda/gejala pasien yang mengalami
reaksi berat, jawaban pada penilaian
kemampuan awal masih ada 10 (sepuluh)
orang yang benar, namun pada penilaian
kemampuan akhir, semua jawaban peserta
latih salah. Padahal kemampuan
mengenai tanda/gejala ini penting bagi
Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 5
peserta latih dalam mendeteksi pasien
kusta.
Hasil jawaban peserta tentang pengantar
penyakit kusta yaitu soal nomor 1-5,
terlihat masih banyak jawaban peserta
yang salah. Terutama soal nomor 1
mengenai system kekebalan tubuh yang
efektif melawan kuman kusta, semua
peserta tidak dapat menjawab dengan
benar. Namun untuk cara yang paling
efektif untuk memutuskan mata rantai
penularan penyakit kusta, hanya 1
peserta yang tidak dapat menjawab.
Jawaban yang benar adalah MDT. Jika
peserta sudah mengetahui pengobatan
kusta.
Hasil setiap pokok bahasan terlihat
bahwa ada 1 (satu) soal dari setiap pokok
bahasan yang penting, namun sebagian
besar peserta masih salah. Pokok
bahasan penemuan kasus malaria,
tentang sumber terjadinya kekambuhan
(relapse) hanya ada satu yang benar. Ini
tentunya harus mendapatkan perhatian.
Peserta latih selain untuk mendeteksi
dini penyakit kusta, juga akan
mengajarkan bagaimana cara merawat
diri untuk mencegah berlanjutnya cacat
ke tingkat yang lebih berat. Peran
peserta latih juga memberikan
pendidikan tentang perawatan luka.
Menurut Fatimah (2013), penderita kusta
harus bisa melakukan perawatan diri
dengan teratur agar kecacatan yang
sudah terlanjur terjadi tidak bertambah
parah. Menurut hasil penelitian
perawatan diri dapat mengurangi tingkat
keparahan.
Pengalaman merupakan keseluruhan
yang didapat seseorang dari peristiwa
yang dilaluinya, artinya pengalaman
seseorang dapat mempengaruhi perilaku
dalam kehidupannya. Pengalaman
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan. Semakin
banyak pengalaman seseorang terhadap
suatu hal, maka akan semakin
bertambah pula pengetahuan seseorang
akan hal tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Sekali lagi, penerapan hasil pelatihan di
lapangan lebih penting dibanding hasil
pelatihan, agar tujuan dari pembangunan
kesehatan dapat terwujud menjadikan
masyarakat sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2014.
Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2014.
Surabaya.
Farha. Siti. 2015. Peran petugas kesehatan
dalam upaya menekan penularan kusta di
Kabupaten Sampang (studi antropologis
tentang penderita kusta). Departemen
Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Airlangga. Surabaya.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman
Nasional Program Pengendalian Penyakit
Kusta. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan.
Mulyadi. Arif dkk. 2017. Upaya penderita kusta
dalam mencegah peningkatan derajat
kecacatan. Jurnal Ners dan Kebidanan,
Volume 4, No.3, Desember. Malang.

More Related Content

What's hot

Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2pjj_kemenkes
 
Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009Suprijanto Rijadi
 
Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...
Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...
Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...nitasasmita2
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha ipjj_kemenkes
 
Draft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan DiknasDraft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan DiknasSuprijanto Rijadi
 
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunKb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Evapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsaEvapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsairfana efendi
 
Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologialpjj_kemenkes
 
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1Sirajamaspul Bambapuang
 

What's hot (20)

Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Kti kusnaenih terbaru
Kti kusnaenih terbaruKti kusnaenih terbaru
Kti kusnaenih terbaru
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan poltekkes AKBID PARAMATA RAHA
 
Liske makalah
Liske makalahLiske makalah
Liske makalah
 
Laporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangiLaporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangi
 
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
Modul 1 pedoman praktek klinik keperawatan anak 2
 
Modul 1 kdk ii
Modul 1 kdk iiModul 1 kdk ii
Modul 1 kdk ii
 
Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009Standar RS Pendidikan Depkes 2009
Standar RS Pendidikan Depkes 2009
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...
Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...
Tugas standarisasi pelayanan kesehatan pert 11 nita sasmita erlina puspitalok...
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Draft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan DiknasDraft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan Diknas
 
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunKb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Evapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsaEvapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsa
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologial
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1Panduan manual pengalaman belajar lapangan  2014-1
Panduan manual pengalaman belajar lapangan 2014-1
 

Similar to OPTIMALKAN PENGETAHUAN

Modul rukuns
Modul rukunsModul rukuns
Modul rukunsroscici
 
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfBuku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfklinikkhurniamedika
 
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfkurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfRaceNugroho
 
Artikel evaluasi pelaksanaan ddtk balita
Artikel evaluasi pelaksanaan ddtk balitaArtikel evaluasi pelaksanaan ddtk balita
Artikel evaluasi pelaksanaan ddtk balitaDamsen Husen
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)pjj_kemenkes
 
Overall combined final edited
Overall combined final editedOverall combined final edited
Overall combined final editedFarid Zaine
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)pjj_kemenkes
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxAditiaSulistio
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxJansenFernando1
 
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMagang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMuhamad Rosadi
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
document (1).pdf
document (1).pdfdocument (1).pdf
document (1).pdfElisMarifah
 
Ppt skripsi (1)
Ppt skripsi  (1)Ppt skripsi  (1)
Ppt skripsi (1)P2PTMKeswa
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmpjj_kemenkes
 

Similar to OPTIMALKAN PENGETAHUAN (20)

Modul rukuns
Modul rukunsModul rukuns
Modul rukuns
 
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdfBuku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
Buku Panduan Orientasi Kader Posyandu.pdf
 
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfkurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
 
Modul_MTBS_2015. pdf.pdf
Modul_MTBS_2015. pdf.pdfModul_MTBS_2015. pdf.pdf
Modul_MTBS_2015. pdf.pdf
 
Artikel evaluasi pelaksanaan ddtk balita
Artikel evaluasi pelaksanaan ddtk balitaArtikel evaluasi pelaksanaan ddtk balita
Artikel evaluasi pelaksanaan ddtk balita
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
Overall combined final edited
Overall combined final editedOverall combined final edited
Overall combined final edited
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
 
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMagang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
document (1).pdf
document (1).pdfdocument (1).pdf
document (1).pdf
 
Ppt skripsi (1)
Ppt skripsi  (1)Ppt skripsi  (1)
Ppt skripsi (1)
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 

More from Upi_raharjo

Kompetensi Dasar.pptx
Kompetensi Dasar.pptxKompetensi Dasar.pptx
Kompetensi Dasar.pptxUpi_raharjo
 
Bina Suasana KAP.pptx
Bina Suasana KAP.pptxBina Suasana KAP.pptx
Bina Suasana KAP.pptxUpi_raharjo
 
Profil peserta MP II 20.1.pdf
Profil peserta MP II 20.1.pdfProfil peserta MP II 20.1.pdf
Profil peserta MP II 20.1.pdfUpi_raharjo
 
01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptxUpi_raharjo
 
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptxUpi_raharjo
 
Data profil peserta dfi 161021
Data profil peserta dfi 161021Data profil peserta dfi 161021
Data profil peserta dfi 161021Upi_raharjo
 
Koordinasi malang raya
Koordinasi malang rayaKoordinasi malang raya
Koordinasi malang rayaUpi_raharjo
 
2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data
2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data
2.2 priyo raharjo rp micro manajemen dataUpi_raharjo
 
Pembelajaran Orang Dewasa
Pembelajaran Orang DewasaPembelajaran Orang Dewasa
Pembelajaran Orang DewasaUpi_raharjo
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiUpi_raharjo
 
Rujukan tanazul murnajati
Rujukan tanazul murnajatiRujukan tanazul murnajati
Rujukan tanazul murnajatiUpi_raharjo
 
Promkes puskesmas
Promkes puskesmasPromkes puskesmas
Promkes puskesmasUpi_raharjo
 

More from Upi_raharjo (18)

Kompetensi Dasar.pptx
Kompetensi Dasar.pptxKompetensi Dasar.pptx
Kompetensi Dasar.pptx
 
Bina Suasana KAP.pptx
Bina Suasana KAP.pptxBina Suasana KAP.pptx
Bina Suasana KAP.pptx
 
Profil peserta MP II 20.1.pdf
Profil peserta MP II 20.1.pdfProfil peserta MP II 20.1.pdf
Profil peserta MP II 20.1.pdf
 
01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx01. Latihan Analisis Data.pptx
01. Latihan Analisis Data.pptx
 
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
15_Puspita Sari_P1,P2,P3.pptx
 
Data profil peserta dfi 161021
Data profil peserta dfi 161021Data profil peserta dfi 161021
Data profil peserta dfi 161021
 
Koordinasi malang raya
Koordinasi malang rayaKoordinasi malang raya
Koordinasi malang raya
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data
2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data
2.2 priyo raharjo rp micro manajemen data
 
Pemberdayaan
PemberdayaanPemberdayaan
Pemberdayaan
 
Pemberdayaan
PemberdayaanPemberdayaan
Pemberdayaan
 
Pembelajaran Orang Dewasa
Pembelajaran Orang DewasaPembelajaran Orang Dewasa
Pembelajaran Orang Dewasa
 
Kolb
KolbKolb
Kolb
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
Kebijakan 1
Kebijakan 1Kebijakan 1
Kebijakan 1
 
Rujukan tanazul murnajati
Rujukan tanazul murnajatiRujukan tanazul murnajati
Rujukan tanazul murnajati
 
Promkes puskesmas
Promkes puskesmasPromkes puskesmas
Promkes puskesmas
 
Kemitraan
KemitraanKemitraan
Kemitraan
 

Recently uploaded

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 

Recently uploaded (15)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

OPTIMALKAN PENGETAHUAN

  • 1. Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 1 Deskripsi Peserta Latih Pelatihan P2 Kusta bagi Petugas Ponkesdes Kabupaten Sumenep (Karya Tulis Ilmiah) PRIYO RAHARJO Widyaiswara Madya UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Email: masupi09@gmail.com Abstrak Kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh organisme intraseluler obligat mycobacterium leprae. Bakteri ini terutama menyerang kulit dan saraf tepi serta mengakibatkan ulserasi mutilasi dan deformita, sehingga dapat menimbulkan masalah social, psikologis, dan ekonomi. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran hasil kemampuan awal dan akhir peserta latih P2 Kusta bagi petugas Ponkesdes Kabupaten Sumenep. Jumlah sampel sebanyak 30 orang adalah peserta latih. Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa hasil tes kemampuan awal dan kemampuan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pelatihan ini ternyata dapat meningkatkan hasil tes kemampuan yan cenderung semua soal meningkat. Hasil ini tentunya dapat menjadi rujukan bagi pelatihan sejenis untuk tenaga ponkesdes yang sangat jarang menerima pelatihan. 1. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Penyakit kusta adalah penyakit infeksi granulomatosa menahun yang disebabkan oleh organisme intraseluler obligat mycobacterium leprae (Kementerian kesehatan RI, 2012). Mycobacterium leprae ditemukan pertama kali oleh Henrik Armauer Hansen pada 28 Februari 1873 (Amiruddin, 2012) melalui penelitiannya. Bakteri ini tidak hanya menyerang kulit tetapi juga saraf dan membran mukosa. Penyakit ini tergolong penyakit menular. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 7 hari di luar tubuh manusia dengan suhu yang bervariasi dan 46 hari pada suhu kamar. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2—5 tahun bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun (Kemenkes RI, 2015). Kusta merupakan penyakit yang menyeramkan dan ditakuti oleh karena adanya ulserasi mutilasi, dan deformitas yang disebabkannya, sehingga menim- bulkan masalah social, psikologis, dan ekonomis. Penyakit kusta terdiri dari dua tipe yaitu Paucibasillary (PB) dan Multibacillary (MB). Sumber penularan penyakit kusta adalah penderita kusta tipe MB. Penyakit kusta ditularkan melalui kontak langsung melalui kulit dan saluran pernapasan secara berulang-ulang dan dalam jangka wantu yang lama. Penyakit kusta menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh Indonesia, karena jumlahnya masih tinggi. Pada tahun 2015 di Indonesia dilaporkan 17.202 kasus baru kusta dengan 84,5% kasus diantaranya merupakan tipe MB (Kemenkes RI, 2015). Jawa timur merupakan provinsi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap jumlah kasus kusta di Indonesia. Beberapa
  • 2. Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 2 tahun terakhir, kabupaten yang berada di pulau Madura merupakan daerah dengan angka penderita kusta melebihi standar yang ditetapkan WHO. Salah satu tujuan dari pengobatan ini adalah untuk mencegah terjadinya cacat atau mencegah bertambahnya cacat yang sudah ada sebelum pengobatan. Petugas kesehatan merupakan ujung tombak upaya pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan sebaiknya mempunyai andil besar dalam peningkatan kualitas kesehatan. Tingginya angka penderita kusta menunjukkan bahwa peran petugas kesehatan masih perlu ditingkatkan dalam penanggulangan kusta ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pelatihan dengan melihat tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Petugas ponkesdes yang biasanya diisi oleh bidan perawat, merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Dengan pelatihan ini diharapkan perawat ponkesdes mempunyai bekal dalam penatalaksaan penyakit kusta. 2. Metode Penelitian 2.1. Lokasi dan Sasaran Penelitian Lokasi penelitian adalah Peserta yang mengikuti Pelatihan P2 Kusta bagi petugas Ponkesdes kabupaten sumenep sebanyak 30 orang yang terdiri dari 1 orang bidan dan 29 orang perawat ponkesdes. 2.2.Data yang dikumpulkan Data hasil kemampuan penjajagan awal sesuai dengan materi dan pokok bahasan yang diajarkan. Kemudian dibandingkan dengan penjajagan akhir pada setiap materi. 2.3.Metode Pengumpulan Data Data penelitian yang digunakan adalah hasil kemampuan penjajagan awal peserta dan penjajagan akhir yang dilakukan setiap selesai modul. Data inilah yang dilakukan analisis oleh peneliti untuk mendapatkan gambaran kemampuan peserta dalam pelatihan ini. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian 3.1.1. Materi Pengantar Penyakit Kusta Hasil jawaban peserta tentang pengantar penyakit kusta yaitu soal nomor 1-5, terlihat masih banyak jawaban peserta yang salah. Untuk soal nomor 2, hanya 1 orang peserta yang menjawab salah. Gambar 3.1.Hasil Jawaban peserta per soal 3.1.2. Materi awal pelatihan Dari gambar 3.2 terlihat bahwa terjadi peningkatan yang baik hasil tes awal dan akhir pelatihan. 0.0 29.0 9.0 7.0 12.0 29.0 30.0 30.0 30.0 30.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5
  • 3. Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 3 Gambar 3.2. Hasil Jawaban peserta per soal 3.1.3. Materi Inti Pelatihan Gambar 3.3. Hasil Jawaban peserta per soal Dari gambar 3.3 terlihat bahwa terjadi peningkatan yang baik hasil tes awal dan akhir pelatihan. 3.1.4. Materi Inti Pelatihan Dari gambar 3.3 terlihat bahwa memang pemberian materi dapat meningkatkan pengetahuan peserta latih. Gambar 3.4. Hasil Jawaban peserta per soal 3.1.5. Materi Inti Pelatihan Hasil jawaban peserta yang menjawab tes kemampuan awal dan akhir ternyata terlihat bahwa soal ini dapat dipahami. Gambar 3.5.Hasil Jawaban peserta per soal 3.1.6. Materi Inti Pelatihan Gambar 3.6. Hasil Jawaban peserta per soal 2.0 10.0 9.0 10.0 3.0 29.0 30.0 30.0 30.0 30.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 5.0 12.0 3.0 10.0 8.0 30.0 30.0 29.0 20.0 30.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14 Soal 15 9.0 10.0 3.0 5.0 17.0 29.0 30.0 19.0 30.0 20.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20 14.0 7.0 18.0 8.0 5.0 30.0 28.0 30.0 24.0 21.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 5.0 24.0 22.0 10.0 7.0 29.0 30.0 29.0 30.0 30.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 Soal 26 Soal 27 Soal 28 Soal 29 Soal 30
  • 4. Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 4 Dari gambar 3.6 terlihat bahwa soal nomor 27 dan 28 sebagian besar peserta dapat menjawab. 3.2. Pembahasan Pada intinya keberhasilan pembangunan Indonesia sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan sektor kesehatan merupakan salah satu unsur penentu, untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, masyarakat harus bebas dari berbagai penyakit, termasuk penyakit kusta. Penyakit kusta menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh Indonesia, karena jumlahnya masih tinggi. Pada tahun 2015 di Indonesia dilaporkan 17.202 kasus baru kusta dengan 84,5% kasus diantaranya merupakan tipe MB. Penyakit kusta merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia dengan rangking tertinggi di provinsi Jawa Timur. Sumenep merupakan rangking tertinggi juga untuk provinsi Jawa Timur. Menurut Notoatmodjo (2013), upaya adalah suatu usaha, ikhtiar (untuk mencapai maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya). Ruang lingkup upaya kesehatan melalui prinsip promosi kesehatan meliputi aspek peningkatan kesehatan (promotif), aspek pencegahan penyakit (preventif), aspek pengobatan (kuratif), dan aspek pemulihan kesehatan (rehabilitative). Keputusan menteri kesehatan nomor 128/Menkes/SK/2004 menjelaskan bahwa dinas kesehatan sebagai induk dari puskesmas berfungsi sebagai regulator memegang peranan penting dalam menentukan dan mengarahkan puskesmas. Tugas utama puskesmas dalam pelayanan kusta terintegrasi adalah pengelolaan MDT, promosi kesehatan terkait kusta serta monitoring dan evaluasi. Ada 2 cara penemuan penderita kusta, yakni penemuan pasif dan penemuan aktif. Sebagai seorang petugas kesehatan, sebaiknya hasil pelatihan ini menjadikan petugas kesehatan yang secara aktif menemukan penderita kusta. Pelayanan kusta di sumenep masih mengandalkan peranan wasor. Wasor merupakan satu-satunya pemegang peranan penting dalam upaya pemberantasan penyakit kusta. Oleh sebab itu dengan adanya pelatihan ini bagi petugas kesehatan lainnya (bidan dan perawat) diharapkan penanganan kusta di sumenep dapat lebih baik. Wasor dan petugas kesehatan seharusnya bersama- sama melakukan usaha dalam rangka mengurangi angka pasien kusta. Pada pelatihan ini petugas kesehatan diberi bekal untuk menangani penderita kusta, namun mereka tidak sepenuhnya diberi tanggung jawab untuk melakukan tatalaksana pengobatan penderita kusta. Selanjutnya peserta latih akan diberi tugas untuk melakukan deteksi dini dan pelaporan pada petugas P2 kusta puskesmas. Hasil penilaian kemampuan awal peserta terlihat masih ada soal yang seluruh peserta latih salah dalam menjawabnya. Soal nomor 1 mengenai kekebalan tubuh yang efektif. Sedang soal mengenai kapan pemeriksaan POD, alat yang digunakan untuk tes rasa raba di telapak tangan, soal mengenai kasus hanya 3 (tiga) orang yang benar. Sedangkan soal mengenai salah satu tanda/gejala pasien yang mengalami reaksi berat, jawaban pada penilaian kemampuan awal masih ada 10 (sepuluh) orang yang benar, namun pada penilaian kemampuan akhir, semua jawaban peserta latih salah. Padahal kemampuan mengenai tanda/gejala ini penting bagi
  • 5. Bukti Fisik 38 | Karya Tulis ilmiah Diklat -Priyo Raharjo 5 peserta latih dalam mendeteksi pasien kusta. Hasil jawaban peserta tentang pengantar penyakit kusta yaitu soal nomor 1-5, terlihat masih banyak jawaban peserta yang salah. Terutama soal nomor 1 mengenai system kekebalan tubuh yang efektif melawan kuman kusta, semua peserta tidak dapat menjawab dengan benar. Namun untuk cara yang paling efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit kusta, hanya 1 peserta yang tidak dapat menjawab. Jawaban yang benar adalah MDT. Jika peserta sudah mengetahui pengobatan kusta. Hasil setiap pokok bahasan terlihat bahwa ada 1 (satu) soal dari setiap pokok bahasan yang penting, namun sebagian besar peserta masih salah. Pokok bahasan penemuan kasus malaria, tentang sumber terjadinya kekambuhan (relapse) hanya ada satu yang benar. Ini tentunya harus mendapatkan perhatian. Peserta latih selain untuk mendeteksi dini penyakit kusta, juga akan mengajarkan bagaimana cara merawat diri untuk mencegah berlanjutnya cacat ke tingkat yang lebih berat. Peran peserta latih juga memberikan pendidikan tentang perawatan luka. Menurut Fatimah (2013), penderita kusta harus bisa melakukan perawatan diri dengan teratur agar kecacatan yang sudah terlanjur terjadi tidak bertambah parah. Menurut hasil penelitian perawatan diri dapat mengurangi tingkat keparahan. Pengalaman merupakan keseluruhan yang didapat seseorang dari peristiwa yang dilaluinya, artinya pengalaman seseorang dapat mempengaruhi perilaku dalam kehidupannya. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Semakin banyak pengalaman seseorang terhadap suatu hal, maka akan semakin bertambah pula pengetahuan seseorang akan hal tersebut (Notoatmodjo, 2010). Sekali lagi, penerapan hasil pelatihan di lapangan lebih penting dibanding hasil pelatihan, agar tujuan dari pembangunan kesehatan dapat terwujud menjadikan masyarakat sehat. DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2014. Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2014. Surabaya. Farha. Siti. 2015. Peran petugas kesehatan dalam upaya menekan penularan kusta di Kabupaten Sampang (studi antropologis tentang penderita kusta). Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Surabaya. Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Mulyadi. Arif dkk. 2017. Upaya penderita kusta dalam mencegah peningkatan derajat kecacatan. Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 4, No.3, Desember. Malang.