1. ANALISIS CAPAIAN STANDAR PEAYANAN MINIMAL UNTUK
PELAYANAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS TELING ATAS KOTA
MANADO
Inggrid Stevy Umboh*, Christian Tilaar*, Budi Ratag*
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK
Masalah kesehatan ibu merupakan masalah Nasional yang perlu mendapatkan
prioritas utama, karena sangat menentukan bagi kualitas sumber daya manusia pada
generasi yang akan datang. Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pelayanan ibu
hamil di Kota Manado pada tahun 2013 sebesar 88% dan lebih khususnya di
Puskesmas Teling Atas tahun 2013 sebesar 86% masih belum memenuhi standar
yang ditentukan oleh Permenkes RI No 741 Tahun 2008 yaitu 95 %. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui capaian Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan
ibu hamil di Puskesmas Teling Atas kota Manado.Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informasi dikumpulkan dari dari 5
orang informan yang terkait dalam Pelayanan Ibu hamil di Puskesmas Teling Atas
dengan menggunakan metode Trianggulasi.Dalam pelayanan kesehatan ibu di
Puskesmas Teling Atas indikator penelitian meliputi pengadaan buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), pendataan ibu hamil, pelayanan antenatal sesuai standar,
persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian imunisasi TT pada ibu hamil,
pemberian tablet FE1 dan FE3, pembuatan kantong persalinan, pelatihan/konseling,
kunjungan rumah bagi yang drop out, pencatatan dan pelaporan, supervise,
monitoring dan evaluasi. Untuk pelayanan antenatal sesuai standar, persalina
ditolong tenaga kesehatan, pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, pemberian tablet
FE1 dan FE3, pembuatan kantong persalinan, kunjungan rumah bagi yang drop out,
pencatatan dan pelaporan, supervise monitoring dan evaluasi di Puskesmas Teling
Atas sudah berjalan dengan baik dan sudah optimal. Untuk pengadaan buku KIA,
pendataan ibu hamil dan pelatihan/konseling di Puskesmas Teling Atas belum
berjalan dengan baik. Puskesmas Teling Atas belum mengadakan buku KIA,
2. pendataan ibu hamil juga tidak diadakan untuk tahun ini serta tidak dilakukan
pelatihan/konseling. Puskesmas Teling Atas masih terdapat kendala dalam
pelayanan ibu hamil dimana masih ada beberapa ibu hamil yang tidak datang
mengontrol kembali serta ada beberapa ibu hamil yang sudah terdaftar sebagai
pasien di Puskesmas Teling Atas, setelah mendekati persalinan tidak datang kenbali
mengontrol.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pelayanan
ibu hamil di Puskesmas Teling Atas sudah berjalan dengan baik.
Kata kunci : Standar Pelayanan Minimal, Pelayanan Ibu Hamil
ABSTRACT
Maternal health problem is a National problem that should be taken as top priority,
because it determines the quality of human resources on future generation. Minimum
Service Standards (SPM) for pregnant mother in Manado City on 2013 is 88% and
more specifically at Teling Atas on 2013 is 86% still do not fulfill the specified
standards by Permenkes RI No. 741 year 2008 that is 95%. This research aims to
determine the achievement of Minimum Service Standards (SPM) for pregnant
women at Teling Atas in Manado City. This 2 research is a descriptive research with
a qualitative approach. Information collected from five informants that related to
maternal services at Teling Atas Health Center with using triangulation
method.Maternal health services at Teling Atas Health Center’s the indicator of
research include the procurement of Maternal and Child Health books (KIA), data
collection on pregnant mother, antenatal care standards, births attended by health
personnel, TT immunization for pregnant mother, awarding of FE1 and FE2 tablets,
making of childbirth pouch, training/counseling, home visits for those who drop out,
recording and reporting, supervision monitoring and evaluation at Teling Atas
already going well and optimal. For the procurement of Maternal and Child Health
books (KIA), data collection on pregnant mother and training/counseling at Teling
Atas Health Center has not gone well. Teling Atas Health Center yet to hold the
Maternal and Child Health books (KIA), data collection on pregnant women also not
held for this year so does training/counseling. There is still a view obstacle on
3. maternal services in Teling Atas Health Center where the pregnant mother who does
not return for control and some pregnant mother that registered as patient at Teling
Atas Health Center, when approaching childbirth does not return for control.Based
on the research result can be concluded that the services of pregnant women in
Teling Atas Health Center has been running well.
Key Word : Minimum Service Standards (SPM), Pregnant Mother 3
4. PENDAHULUAN
Di Indonesia, unit penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untuk
jenjang tingkat pertama adalah Puskesmas. Puskesmas telah didirikan di hampir
seluruh pelosok tanah air. Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, terdapat
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Upaya kesehatan
ibu dan anak merupakan bagian dari upaya kesehatan wajib (Depkes RI, 2004).
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014).Untuk dapat
mewujudkan visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
yaitu tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat, Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya Kesehatan tersebut menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas dikelompokkan
menjadi dua yakni 1) Upaya Kesehatan Perorangan meliputi Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga
Berencana, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2) Upaya Kesehatan
Masyarakatmeliputi Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, Perawatan Kesehatan
Masyarakat, Kesehatan Kerja, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan
Mata, Kesehatan Usia Lanjut dan Pembinaan Pengobatan Tradisional.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu setiap
Puskesmas perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar
Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal. Dengan kata lain, Standar Pelayanan Minimal merupakan suatu Standar
Pelayanan Kesehatan yang wajib harus dipenuhi oleh suatu daerah didalamnya
terdapat sarana kesehatan seperti Puskesmas yang pelayanan kesehatannya harus
5. memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditentukan oleh Permenkes No
741 Tahun 2008.
Pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas yang harus di penuhi sesuai dengan
SPM yang ditentukan oleh Permenkes No 741 Tahun 2008 adalah Pelayanan
Kesehatan Dasar, Pelayanan Kesehatan Rujukan, Penyelidikan Epidemiologi dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB, Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat. Pelayanan ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam Pelayanan
Kesehatan Dasar yang harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang telah
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No 741 Tahun 2008.
Masalah kesehatan ibu merupakan masalah Nasional yang perlu mendapatkan
prioritas utama, karena sangat menentukan bagi kualitas sumber daya manusia pada
generasi yangakan datang. Pelayanan kesehatan ibu selama kehamilan merupakan hal
penting bagi ibu hamil. Upaya pelayanan tersebut merupakan salah satu upaya
pencegahan terhadap kondisi buruk yang dapat terjadi pada seorang ibu hamil
(DepKes RI, 2001). Berbagai kondisi dapat terjadi pada seorang ibu hamil. Adapun
kondisi paling buruk yang dapat terjadi pada seorang ibu hamil adalah kematian.
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dari tingkat kesehatan
suatu daerah. Dengan kata lain, tingginya angka kematian ibu, menunjukkan
rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu
kepada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan dan persalinan.
Sasaran pembangunan kesehatan dalam MDGs yang terkait dengan Kesehatan Ibu
adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) ¾ dibandingkan antara tahun 1900-
2015. Oleh karena itu, telah ditetapkan indikator Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) tahun 2010 – 2014 sekaligus disesuaikan dengan target
pencapaian MDGs, yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dari 307/100.000 jiwa
menjadi 226/100.000 jiwa. Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan ibu hamil di
Kota Manado adalah 88%masih dibawah standar yang ditentukan oleh Permenkes RI
No 741 Tahun 2008 yaitu 95%. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan mutu
pelayanan ibu hamil melalui SPM di setiap Puskesmas sangat diperlukan
6. Menurut Siriyei dan Wulandari (2013) dalam penelitian mereka tentang Standar
Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Puskesmas Mojo Kota Surabaya, faktor input
yang menjadi determinan rendahnya pencapaian yaitu faktor pelatihan dan faktor
beban kerja dan faktor proses yang menjadi determinan rendahnya pencapaian adalah
faktor proses perencanaan. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Shadikin (2014)
dalam penelitiannya tentang Implementasi Standar Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat, Pelayanan kesehatan Ibu dan
Bayi serta pelayanan pengobatan/perawatan dalam pelaksanaannya sudah sangat
bagus, hal tersebut dapat dilihat dari adanya kejelasan alur pelayanan, batasan waktu
pada masing-masing loket, serta biaya pelayanan yang terjangkau, kemampuan
petugas yang baik, namun sarana prasarana pelayanan seperti pelayanan kesehatan
yang ada peralatan kesehatan masih minim dan kondisi luas ruang pelayanan
kesehatan masih minim. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Khozin (2010)
tentang Evaluasi Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten Gunung Kidul, kebijakan SPM diyakini dapat meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Puskesmas Teling Atas merupakan salah satu Puskesmas di Kota Manado yang
mengembangkan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan. Berdasarkan observasi awal
yang dilakukan di Puskesmas Teling Atas terdapat indikator-indikator yang belum
sesuai target yang ditentukan menurut Permenkes No 741 Tahun 2008, khususnya
pelayanan ibu hamil. Cakupan pelayanan ibu hamil yang ada di Puskesmas Teling
Atas adalah 86% pada tahun 2013 sedangakan SPM pelayanan ibu hamil menurut
Permenkes No 741 tahun 2008 adalah 95% pada tahun 2015. Berdasarkan beberapa
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan pertimbangan waktu penelitian yang
akan diambil peneliti, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis
Pelaksanaan Capaian Standar Pelayanan Minimal Untuk Pelayanan Ibu Hamil di
Puskesmas Teling Atas.
7. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian dilaksanakan
di wilayah kerja Teling Atas Kecamatan Wanea Kota Manado. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November tahun 2015. Informan dalam
penelitian ada 5 orang yaitu : Penanggung Jawab Program Pelayanan Ibu Hamil Di
Dinkes Kota Manado, Kepala Puskesmas Teling Atas, Penanggung Jawab Program
Pelayanan Ibu Hamil di Puskesmas Teling Atas, Ibu Hamil yang berkunjung di
Puskesmas Teling Atas. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.Instrument penelitian adalah peneliti sendiri
selanjutnya dibantu dengan instrument tambahan berupa alat rekam, alat tulis menulis,
kamera serta daftar pertanyaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengadaan Buku KIA
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen tentang pengadaan
buku KIA dengan Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga mengiyakan diadakan
buku KIA, Kepala Puskesmas mengiyakan tetapi yang ada hanya fotocopy yang
diberikan dinas kesehatan, Pemegang program mengatakan pengadaan dari dinas
namun untuk sekarang kosong sedangkan ibu hamil mengiyakan diadakan pengadaan
buku KIA. Berdasarkan telaah dokumen mengenai pengadaan buku KIA maka dapat
dianalisis makna adanya kesenjangan antara para informan dan yang sebenarnya buku
KIA tidak diadakan untuk tahun ini di Puskesmas Teling Atas.
Pendataan Ibu Hamil
Hasil wawancara tentang pendataan Ibu Hamil menurut Kepala Seksi Gizi dan
Kesehatan Keluarga mengiyakan diadakan pendataan Ibu Hamil, Kepala Puskesmas
mengatakan untuk tahun ini tidak diadakan pendataan sedangkan pemegang program
dan ibu hamil mengiyakan diadakan pendataan maka dapat dianalisis makna bahwa
adanya kesenjangan antara Kepala Puskesmas Teling Atas dan Pemegang program
Puskesmas Teling Atas.
8. Pelayanan Antenatal Sesuai Standar
Berdasarkan hasil wawancara tentang pelayanan antenatal sesuai standar apakah
sudah sesuai standar di Fasilitas kesehatan dariKepala Seksi Gizi dan Kesehatan
Keluarga, Kepala Puskesmas, pemegang program dan ibu hamil mengiyakan
pelayanan antenatal sesuai standar di fasilitas kesehatan, maka dapat dianalisis makna
bahwa pelayanan kesehatan pelayanan ibu hamil yang ada di Puskesmas Teling Atas
sudah optimal.
Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara tentang persalinan ditolong tenaga kesehatan dengan
Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga, Kepala Puskesmas, Pemegang Program
dan Ibu Hamil mengiyakan bahwa persalinan ditolong tenaga kesehatan. Maka dapat
dianalisis makna bahwa persalinan ditolong tenaga kesehatan yanag ada di
Puskesmas Teling Atas sudah optimal.
Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Hasil wawancara tentang pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, Kepala Seksi
Gizi dan Kesehatan Keluarga, Kepala Puskesmas, Pemegang program dan Ibu Hamil
mengiyakan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.Maka dianalisis makna bahwa
pemberian imunisasi TT pada ibu hamil di Puskesmas Teling Atas sudah optimal.
Pemberian tablet FE1 dan FE3
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga,
Kepala Puskesmas, Pemegang program dan Ibu Hamil mengiyakan pemberian tablet
FE1 dan FE3. Maka dianalisis makna bahwa pemberian tablet FE1 dan FE3 di
Puskesmas Teling Atas sudah optimal.
Pembuatan Kantong Persalinan
Berdasarkan hasil wawancara tentang pembuatan kantong persalinan dari Kepala
Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga, Kepala Puskesmas dan Pemegang Program
mengiyakan pembuatan kantong persalinan. Maka dapat dianalisis makna bahwa
pembuatan kantong persalinan di Puskesmas Teling Atas sudah berjalan dengan baik.
9. Pelatihan KIP/Konseling
Hasil wawancara tentang pelatihan KIP/Konseling, dari Kepala Seksi Gizi dan
Kesehatan Keluarga mengiyakan dilakukan pelatihan dan konseling sedangkan
Kepala Puskesmas dan Pemegang Program mengatakan tidak diadakan pelatihan
KIP/Konseling. Maka dianalisis makna bahwa pelatihan KIP/Konseling di Puskesmas
Teling Atas tidak optimal.
Kunjungan Rumah Bagi yang Drop Out
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga,
Kepala Puskesmas dan Pemegang Program mengatakan bahwa telah dilakukan
pelayanan kunjungan rumah bagi yang drop out. Pelayanan kunjungan rumah bagi
ibu hamil merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
menunjang pelayanan kesehatan kepada ibu hamil yang tidak datang ke Puskesmas
atau Posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pencatatan dan Pelaporan
Hasil wawancara tentang pencatatan dan pelaporan, dari Kepala Seksi Gizi dan
Kesehatan Keluarga, Kepala Puskesmas dan Pemegang Program mengiyakan
dilakukan pencatatan dan pelaporan. Maka dapat dianalisis makna bahwa pencatatan
dan pelaporan di Puskesmas Telinga Atas sudah optimal.
Supervise, Monitoring dan Evaluasi
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga,
Kepala Puskesmas dan Pemegang Program mengiyakan dilakukan supervise,
monitoring dan evaluasi. Maka dapat dianalisis makna bahwa supervise, monitoring
dan evaluasi di Puskesmas Teling Atas sudah optimal.
Hasil wawancara dengan informan untuk mengetahui kendala yang dialami dalam
pelayanan ibu hamil, dari Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga mengatakan ibu
hamil yang sudah terdaftar sebagai pasien di puskesmas, setelah mendekati persalinan
tidak datang kembali mengontrol, menurut Kepala Puskesmas Teling Atas kendala
yang dihadapi yaitu ada beberapa ibu hamil yang tidak datang mengontrol kembali.
Menurut Pemegang program tidak ada kendala yang dihadapi. Maka dianalisis makna
bahwa terdapat kendala-kendala yang dialami oleh Puskesmas Teling Atas.
10. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Capaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) untuk Pelayanan Ibu Hamil di Puskesmas Teling Atas disusunlah kesimpulan
sebagai berikut :
• Pengadaan buku KIA belum optimal karena di Puskesmas sendiri belum ada
buku KIA
• Pendataan Ibu Hamil belum optimal dikarenakan tahun ini tidak diadakan
pendataan
• Pelayanan antenatal sesuai standar difasilitas kesehatan sudah berjalan dengan
baik namun sarana dan prasarana belum lengkap
• Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sudah optimal
• Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sudah berjalan dengan baik
• Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 sudah berjalan dengan baik
• Pembuatan kantong persalinan sudah optimal
• Pelatihan KIP/Konseling belum optimal
• Pelayanan kunjungan rumah bagi yang drop out sudah berjalan dengan baik
• Pencatatan dan pelaporan sudah berjalan dengan baik
• Supervise, monitoring dan evaluasi sudah optimal
Saran
Disarankan bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk dapat :
• Mengadakan buku KIA
• Mengadakan pendataan Ibu Hamil
• Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil agar sesuai dengan standar yang
ditentukan oleh KMK no 828 Tahun 2008
• Dilakukan pelatihan KIP/Konseling
11. DAFTAR PUSTAKA
Aisyiyah, 2013. Kantong Persalinan. Yogyakarta: Muha Medika
Asriani. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong
persalinan oleh Ibu bersalin. Yogyakarta: Muha Medika
Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang : Binarupa Aksara
Bappenas, 2003.Tujuan MDGs. Jakarta:
Depkes RI. 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Muha Medika
Depkes RI. 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Muha
Medika
Fitriah, Arlayd. 2013. Latar belakang imunisasi TT. Jakarta: Kedokteran EGC
Kadir, 2013.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan Ibu Hamil minum
tablet Fe. Yogyakarta: D-Medika
Kemenkes RI 2015 tentangpetunjuk teknis penggunaan buku kesehatan ibu dan anak
Kemenkes RI No 828 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
Khozin, M. 2010. Evaluasi Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Studi Pemerintahan, Vol.
I, Nomor 1, Hal 29-56. Yogyakarta.diakses tanggal 27 September 2014
Kusmiyati, 2009. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta: Rineka Cipta
Nasir, 2008. Pengembangan SIK pelayanan KIA untuk mendukung evaluasi program
KIA. Yogyakarta: Muha Medika
Permenkes No 741 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kab/Kota
Permenkes No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Pusdiknakes, 2003.Pedoman pemantauan dan penyeliaan program kesehatan ibu dan
bayi baru lahir. Jakarta: Rineka Cipta
Prasetyawati, 2012.Kesehatan Ibu dan Anak.Yogyakarta:Muha Medika
Propenas, 2004.Kebijakan dan Program MDGs. Jakarta:
Shadikin.2013. Implementasi Standar Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Brong
Tongkok Kabupaten Kutai Barat.Jurnal Administrasi Negara, Vol. 2, Hal 40-
52.diakses tgl 26 September 2014
12. Siriyei, I dan Wulandari, R, D. 2013.Faktor Determinan Rendahnya Pencapaian
Cakupan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Puskesmas Mojo
Kota Surabaya.Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, Vol. I, Nomor 3, Hal
244-251.Surabaya.diakses tanggal 25 September 2014
Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sunarwan, Sanjaya, Laziardi, Emilla. 2012. Bentuk pencatatan dan pelaporan.
Bandung: Alfabeta
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2004. Millenium Development Goals
Wiknjosaatro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Muha Medika
Sumber: http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/Inggrid-
Umboh.pdf