SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
Penyusun:
Rosita, SKM, MPH
Tinexcelly M. Simamora, SKM, MKM
Mimi Sumiarsih, SKM, MKM
Amir Su’udi, SKM, MKM
drg. Rudi Hendro Putranto, Msi
MATERI
PENYUSUNAN RUKUNS
PADA PEMBEKALAN TIM NUSANTARA SEHAT BATCH XIV
Materi Penyusunan RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena
hanya atas perkenan-NYA tim penyusun dapat menyelesaikan Buku
Materi Penyusunan RUKUNS pada Kegiatan Pembekalan Tim
Nusantara Sehat Batch XIV dapat Materi ini berisi rangkaian proses
dalam penyusunan RUKUNS yang teridiri dari 4 materi yaitu:
1. Materi 1: Analisis masalah kesehatan
2. Materi 2: Pengantar RUKUNS
3. Materi 3: Penyusunan RUKUNS
4. Materi 4: Seminar/Galery RUKUNS
Buku materi ini merupakan pedoman bagi fasilitator dalam proses
penyusunan RUKUNS sebagai salah satu output dari kegiatan pembekalan
Tim Nusantara Sehat Batch XIV tahun 2019. Kami sangat menyadari
banyak terdapat kekurangan dalam buku pedoman ini. Untuk itu masukan
yang konstruktif sangat kami harapkan.
Pada kesempatan ini kami sebagai penyusun menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak dalam
menyelesaikan buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Jakarta, September 2019
Tim Penyusun
Materi Penyusunan RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
Daftar Tabel.................................................................................................iii
Daftar Gambar............................................................................................ iv
1. Deskripsi Singkat.....................................................................................1
2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan................................................5
3. Materi 1. Analisis Masalah Kesehatan.....................................................6
4. Materi 2. Pengantar RUKUNS ...............................................................18
5. Materi 3. Penyusunan RUKUNS ...........................................................31
6. Materi 4. Galery RUKUNS .....................................................................39
7. Penutup.................................................................................................45
Bahan Materi.............................................................................................46
Materi Penyusunan RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ iii
Daftar Tabel
Tabel 1. Identifikasi Masalah .....................................................................16
Tabel 2. Matriks Pemecahan Masalah Dengan Metode USG ....................23
Tabel 3. Cara Pemecahan Masalah ..........................................................30
Tabel 4. RUKUNS .....................................................................................37
Tabel 5. Timeline Kegiatan........................................................................38
Materi Penyusunan RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ iv
Daftar Gambar
Gambar 1. Data Kinerja dan Status Kesehatan Masyarakat ......................15
Gambar 2. Masalah Kesehatan Dan Potensi Wilayah ..............................17
Gambar 3. Why Why Framework ..............................................................24
Gambar 4. Pohon Masalah .......................................................................25
Gambar 5. Diagram Sebab Akibat Ishikawa ..............................................27
Gambar 6. Rekap Usulan Kegiatan ...........................................................44
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 1
Tenaga kesehatan merupakan salah satu pilar dalam sistem kesehatan,
selain pelayanan kesehatan, sistem informasi, teknologi, pembiayaan, dan
kepemimpinan yang dapat meningkatkan akses atau cakupan pelayanan
kesehatan (De Savigny and Adam, 2009). Tenaga kesehatan merupakan
penggerak pilar-pilar dalam sistem kesehatan. Tanpa tenaga kesehatan
pilar lainnya menjadi tidak berjalan. Dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Beberapa studi menunjukkan
adanya hubungan antara ketersediaan tenaga kesehatan dengan
pelayanan kesehatan.
Studi yang dilakukan Barber S.L., Gertler P.J., dan Harimurti P. (2007)
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan bergantung pada
ketersediaan, jenis dan jumlah tenaga kesehatan. Laporan World Health
Organization (WHO) tahun 2006 memberikan gambaran adanya keeratan
hubungan antara densitas tenaga kesehatan dengan probabilitas
keselamatan hidup, baik keselamatan hidup bayi, anak, maupun ibu.
Semakin sedikit densitas tenaga kesehatan, maka semakin kecil
probabilitas keselamatan hidupnya. Terdapat hubungan bermakna antara
densitas tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan
dengan cakupan imunisasi campak. Jika tenaga kesehatan ini dibagi dalam
2 kelompok, yaitu dokter dan tenaga keperawatan (perawat dan bidan),
maka terdapat hasil yang berbeda. Densitas dokter memiliki hubungan
DESKRIPSI SINGKAT
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 2
bermakna dengan cakupan imunisasi campak, tetapi tidak dengan tenaga
keperawatan (Speybroeck et al., 2006); (Kruk et al., 2009). Oleh karena itu,
ketersediaan tenaga kesehatan menjadi poin utama untuk mencapai
pelayanan kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
(Permenkes No. 75 tahun 2014) Jumlah puskesmas di Indonesia sampai
dengan akhir tahun 2018 tercatat sebanyak 9.993 unit.
Jenis tenaga kesehatan minimal di puskesmas terdiri dari dokter, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masayarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM), tenaga gizi, dan
tenaga kefarmasian. Ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas
berdasarkan hasil Riset Ketenagaan Bidang Kesehatan (Risnakes) tahun
2017 menunjukkan adanya peningkatan jumlah tenaga kesehatan di
puskesmas untuk peride tahun 2011-2017 dengan rasio tertinggi adalah
bidan dan perawat, namun ketidakmerataan juga semakin meningkat,
khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur. Rasio dokter berbanding
puskesmas adalah 2,08 tetapi masih ada puskesmas tanpa dokter
sebanyak 748 puskesmas (7,7%). Dokter gigi tidak terdapat di 3.637
puskesmas (37,5%), perawat tidak terdapat di 56 puskesmas (0,8%),
sedangkan puskesmas tanpa bidan adalah 106 puskesmas (1,1%). Tenaga
kesehatan masyarakat tidak terdapat di 2.325 puskesmas (24,0%),
sedangkan puskesmas tanpa tenaga kesehatan lingkungan adalah 2.933
(30,2%), puskesmas tanpa ATLM 5.851 (60,3%), puskesmas tanpa tenaga
gizi 2.528 (26,1%), dan puskesmas tanpa tenaga kefarmasian 3.185
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 3
(32,8%). Berdasarkan analisa komposit untuk seluruh jenis tenaga
kesehatan, maka hanya 0,5% puskesmas non rawat inap dan 1,4%
puskesmas rawat inap di puskesmas perkotaan yang memenuhi standar
Permenkes No. 75 tahun 2014. Kondisi ini lebih buruk lagi pada puskesmas
perdesaan dan puskesmas terpencil/sangat terpencil. Sebagian besar
provinsi bahkan tidak memiliki satu pun puskesmas yang memenuhi
standar Permenkes tersebut.
Untuk memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas, diperlukan
kebijakan khusus mengenai model penempatan tenaga kesehatan di
puskesmas disesuaikan dengan karakteristik daerah dan tidak
menyamaratakan kebijakan tersebut untuk seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah telah melakukan berbagai program dalam rangka pemenuhan
akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui penempatan dokter, dokter
gigi, dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta penugasan khusus untuk
tenaga kesehatan lulusan Diploma Tiga lainnya. Namun demikian masih
diperlukan suatu program penempatan tenaga kesehatan yang
komprehensif melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Pada tahun 2015, kementerian kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait
dengan pendayagunaan tenaga kesehatan di puskesmas melalui
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat (NS). Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara terintegrasi untuk mendukung Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga di puskesmas. Pola penempatan tenaga
kesehatan di puskesmas melalui program NS ini dilakukan dalam bentukk
penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim atau yang dikenal
sebagai NS tim dan sejak tahun 2017 terdapat mekanisme lainnya yaitu
penugasan khusus tenaga kesehatan individual.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 4
NS tim terdiri dari paling sedikit terdiri atas 5 (lima) jenis tenaga kesehatan
yang disesuaikan dengan pemetaan ketenagaan yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan dalam formasi Penugasan Khusus Tenaga
Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat Berbasis Tim.
Masa penugasannya 2 (dua) tahun.
Dalam pelaksanaannya, sebelum tenaga kesehatan NS tim ditempatkan di
puskesmas, dilakukan proses pembekalan yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi kepada para tenaga kesehatan yang akan
bertugas. Untuk mendukung kompetensi NS tim, disampaikan materi
tentang Rencana Usulan Kegiatan Usulan Nusantara Sehat (RUKUNS).
RUKUNS merupakan usulan yang disusun oleh NS tim yang akan dibawa
ke tempat penugasan. RUKUNS terkait dengan UKM essensial dan UKM
pengembangan berdasarkan informasi yang diperoleh menggunakan data
sekunder. Penyusunan RUKUNS ini merupakan suatu proses pembelajaran
bagi NS tim untuk mempersiapkan program yang akan dilakukan
puskesmas yang bersifat inovasi. Modul ini berisi materi yang merupakan
tahapan penyusunan RUKUNS bagi peserta NS tim Batch XIV tahun 2019.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 5
Pokok bahasan atau materi pembelajaran penyusunan
RUKUNS disampaikan dalam 4 sub pokok bahasan, terdiri
dari:
1. Materi 1: Analisis masalah kesehatan
a. Identifikasi data kinerja dan status kesehatan masyarakat.
b. Identifikasi masalah kesehatan.
c. Analisis masalah kesehatan.
2. Materi 2: Pengantar RUKUNS
a. Menentukan prioritas masalah
b. Analisis penyebab masalah
c. Menetapkan pemecahan masalah.
3. Materi 3: Penyusunan RUKUNS
a. Menyusun RUKUNS
b. Menyusun time line kegiatan.
4. Materi 4: Seminar/Galery RUKUNS
a. Galery RUKUNS
b. Perbaikan RUKUNS
POKOK BAHASAN DAN
SUB POKOK BAHASAN
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 6
Materi analisis masalah kesehatan disampaikan pada
pertemuan pertama kegiatan penyusunan RUKUNS.
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta mampu melakukan analisis situasi yang akan digunakan untuk
penyusunan RUKUNS melalui identifikasi kinerja dan status kesehatan di
wilayah kerja puskesmas.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Peserta mampu mengidentifikasi data kinerja dan status kesehatan di
wilayah kerja puskesmas.
2. Peserta mampu melakukan identifikasi masalah kesehatan.
3. Peserta merumuskan analisis situasi kesehatan.
Jumlah JPL:
8 JPL
Waktu pembelajaran:
360 menit
MATERI 1
ANALISIS MASALAH
KESEHATAN
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 7
Deskripsi materi:
- Materi membahas cara peserta melakukan analisis data yang dapat
menggambarkan permasalahan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
dengan menggunakan berbagai sumber data.
- Materi berisi teknik analisis data.
Metode Pembelajaran:
Ceramah, tanya jawab, praktik, diskusi
Capaian pembelajaran:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu :
1. Membuat data kinerja dan status kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
2. Menyusun identifikasi masalah.
3. Menentukan masalah prioritas.
A. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah 1: Pengkondisian (15 menit)
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta
memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan,
fasilitator menyampaikan judul materi yang akan disampaikan, capaian
pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran.
Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang
harapan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dan
menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 8
Langkah 2: Penyampaian Materi (90 menit)
Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 3
sub pokok bahasan:
1. Identifikasi data kinerja dan status kesehatan masyarakat.
2. Identifikasi masalah kesehatan.
3. Analisis situasi.
Langkah 3: Praktik (150 menit)
Latihan menyusun RUKUNS untuk tahapan analisis masalah
kesehatan.
Langkah 4: Diskusi (90 menit)
Setiap tim memaparkan hasil praktiknya kemudian dilakukan diskusi.
Selama proses diskusi fasilitator mencatat keaktifan peserta.
Langkah 5: Penutup (30 menit)
Fasilitator merangkum tentang pembahasan materi ini dengan
mengajak seluruh peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum
hambatan dalam proses pembelajaran yang dirasakan peserta), dan
merumuskan rencana tindak lanjut pembelajaran, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta.
B. Uraian materi
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 9
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, disebutkan bahwa puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dan berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, mengacu pada
kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima
Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota dengan menerapkan
manajemen puskesmas.
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing,
Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai
melalui proses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik dan
benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis situasi yang
didukung dengan data dan informasi yang akurat (evidence based).
Sedangkan efisien berarti bagaimana puskesmas memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk dapat melaksanaan upaya kesehatan
sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan
target kinerja yang telah ditetapkan.
Manajemen puskesmas merupakan serangkaian kegiatan fungsi
manajemen yang dilaksanakan puskesmas meliputi:
- perencanaan
- penggerakkan dan pelaksanaan
- pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja Proses
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 10
Proses perencanaan puskesmas akan mengikuti siklus perencanaan
pembangunan daerah, dimulai dari tingkat desa/kelurahan, selanjutnya
disusun pada tingkat kecamatan dan kemudian diusulkan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota. Proses perencanaan diawali dengan
penyusunan rencana lima tahunan dan dilanjutkan dengan penyusunan
rencana tahunan. Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus
dilengkapi dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana,
prasarana dan operasional Puskesmas. Penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang (N+1) disusun pada bulan
Januari tahun berjalan (N) berdasarkan hasil kajian pencapaian
kegiatan tahun sebelumnya (N-1), dan diharapkan proses penyusunan
RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari
tahun berjalan (N). RUK selanjutnya dilengkapi dengan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
Tahap kedua adalah penggerakan dan pelaksanaan program/ kegiatan
merupakan kegiatan lanjutan dari RPK. Dalam rangka penggerakan
dan pelaksanakan program/ kegiatan, kepala puskesmas dapat
melakukan pengorganisasian ulang petugas di puskesmas dalam
rangka penguatan dan pemantapan organisasi. Tahap ini terdiri dari
lokakarya mini bulanan dan lokakarya mini tribulanan.
Ruang lingkup yang selanjutnya adalah pengawasan, pengendalian,
dan penilaian kinerja. Pengawasan puskesmas dibedakan menjadi dua,
yaitu pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal
dilakukan oleh oleh puskesmas sendiri, baik oleh kepala puskesmas,
tim audit internal maupun setiap penanggung jawab dan
pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan eksternal
dilakukan oleh instansi dari luar puskesmas antara lain dinas kesehatan
Kabupaten/kota, institusi lain dan/atau masyarakat. Selanjutnya, dalam
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 11
,,,,,,,,
Kabupaten/kota, institusi lain dan/atau masyarakat. Selanjutnya, dalam
penilaian kinerja puskesmas yang merupakan suatu proses yang
obyektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan
menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien
pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas.
RUKUNS merupakan RUK yang disusun oleh tim NS sebagai output
pembekalan tim NS dan sebagai masukan bagi pihak puskesmas untuk
mendukung kegiatan inovatif tim NS selama 2 (dua) tahun masa
penugasannya.
Penyusunan RUKUNS
a. Identifikasi data kinerja dan status kesehatan masyarakat.
• Peserta menyiapkan laptop, carger, dan alat tulis.
• Peserta duduk menurut kelompok puskesmas.
• Siapkan flipchart, spidol, dan meta plan (post-it).
• Peserta menyiapkan dokumen bahan penyusunan RUKUNS,
terdiri dari:
1) Data Berbasis Komunitas
- IPKM 2018
- Riskesdas 2018
- Data IKS per Kecamatan
2) Data Berbasis Fasilitas
- Profil kesehatan puskesmas dan kabupaten/kota.
- Buku saku PSG 2017.
- Percepatan Eliminasi Tuberculosis & CDR-SR Kabupaten
- Data Kesling 2018.
- Cakupan Imunisasi 2018.
- Data tahunan KESGA 2018 &Data Kematian
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 12
- Fact sheet puskesmas
- Data Dasar Hasil Studi Validasi Calon Lokus NS,
Balitbangkes
Peserta dapat melengkapi dengan dokumen:
- Rencana 5 Tahunan Puskesmas
- Data Kinerja dan Status Kesehatan tahun lalu
- Kebijakan kesehatan baru (lokal & nasional)
• Cek kelengkapan dokumen.
• Bagi tugas: pembuka file dari laptop, penulis di meta-plan
dan penempel di flip-chart data kinerja puskesmas.
• Buka data berdasarkan sumber data.
• Peserta melakukan identifikasi data kinerja dan masalah
kesehatan dari berbagai sumber data.
• Salin data kinerja dan masalah kesehatan ke dalam post it
(dalam bentuk awan-awan atau bentuk lainnya).
• Untuk memudahkan dalam penelusuran sumber data,
peserta dapat menggunakan warna post it yang berbeda
untuk sumber data yang berbeda.
Contoh:
Dari sumber data riskesdas didapat data stunting, TBC,
hipertensi  gunakan post it merah
Dari sumber data kesga didapat data stunting, TBC,
hipertensi  gunakan post it hijau.
• Lakukan logical check analysis.
• Logical check analysis merupakan suatu langkah untuk
melihat validitas data. Logical check analysis dilakukan
berdasarkan dengan melihat:
- Antar indikator satu program
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 13
 Siapkan data yang akan dicek
 Ambil beberapa indikator, kemudian bandingkan
 Jika hasil perbandingan tersebut logis, maka data siap
untuk dianalisis
 Jika hasil perbandingan tersebut tidak logis, maka harus
dilakukan verifikasi (cek data) lebih lanjut ke sumber data
dan lakukan perbaikan.
 Contoh kasus program P2P  imunisasi untuk indikator
cakupan imunisasi BCG dengan DPT-HB1 pada bayi.
- Data cakupan BCG pada bayi 61% dan DPT-HB1 50%
 logis
- Data cakupan BCG pada bayi 61% dan DPT-HB1 61%
 logis
- Data cakupan BCG pada bayi 61% dan DPT-HB1 89%
 lakukan check data
Kunci: bayi yang mendapat imunisasi DPT-HB1 harus
sudah imunisasi BCG.
- Antar indikator berbeda program
 Bandingkan data berdasarkan tahapannya
 Jika hasil perbandingan tersebut logis, maka data siap
untuk dianalisis
 Jika hasil perbandingan tersebut tidak logis, maka harus
dilakukan verifikasi (cek data) lebih lanjut ke sumber data
dan lakukan perbaikan
 Contoh kasus program P2P Indikator TT2 Bumil dengan
program KIA indikator K4 Bumil.
- Di TT2 Bumil didapatkan data 73% dan K4 50%  logis
- Di TT2 Bumil didapatkan data 73% dan K4 73%  logis
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 14
- Di TT2 Bumil didapatkan data 73% dan K4 80% 
lakukan check data
Kunci: indikator Bumil K4 harus sudah TT2
- Antar indikator berbeda sumber data
 Siapkan data yang akan dicek
 Ambil beberapa sumber data, kemudian bandingkan
 Jika hasil perbandingan tersebut logis, maka data siap
untuk dianalisis
 Jika hasil perbandingan tersebut tidak logis, maka harus
dilakukan verifikasi (cek data) lebih lanjut ke sumber data
dan lakukan perbaikan
 Contoh kasus 2 (dua) sumber data yang berbeda, indikator
cakupan KB aktif (data dinkes) dengan KB aktif (BKKBN)
- Data cakupan KB aktif (dinkes) 50%
- Data cakupan KB aktif (BKKBN) 100%
Lakukan check data
Kunci: metodologi pengumpulan data pada sumber data
- Proses logical check analysis dilakukan dengan diskusi
antar anggota tim. Proses ini memerlukan pertimbangan
teori. Selain itu peserta harus mempertimbangkan peraturan
atau kebijakan, program prioritas kesehatan yang ada di
wilayah setempat atau yang bersifat nasional.
- Setelah dilakukan logical check analysis, tempelkan post it
yang berisi data kinerja dan masalah kesehatan yang telah
di telah di “screening” melalui logical check analysis
tersebut ke kertas flip chart.
- Kelompokkan data kinerja dan status kesehatan menurut
jenis UKM.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 15
- Gambar 1 merupakan contoh data kinerja dan masalah
kesehatan yang telah dikelompokkan.
Gambar 1. Data Kinerja Dan Status Kesehatan Masyarakat
b. Identifikasi masalah kesehatan.
Masalah secara sederhana didefinisikan sebagai kesenjangan
antara harapan dan kenyataan. Masalah dirumuskan berdasarkan
prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why and How ), apa
masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, kapan masalah itu
terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan bagaimana masalah
itu terjadi. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat
daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target,
pencapaian, dan masalah yang ditemukan.
Gizi Buruk
10 orang
Cakupan K4
37,5%
KEK
52%
Perilaku
BABS 73%
ASI ekslusif
21%
Cakupan
K1 67,7%
Cuci tangan
pakai sabun
41%
UCI
50%
Neonatal KN1
38,2%
Diare 37 kasus 1
orang meninggal
Imunisasi
Lengkap
60,7%
Air
Bersih
69%
Neonatal KN
Lengkap
38,2%
Jaga 59%
Rumah
Sehat 59%
Desa
ODF 0
dari 6
desa
Pasien TB yg
mnyelesaikan
pengobatan
82,3%
Proporsi
merokok
29,1%
Malaria
73 kasus
Rumah tangga
berPHBS 54%
Tidak ada dokter, dokter gigi,
tenaga gizi, analis, farmasi
UKS, kesehatan lansia
belum optimal,
kesehatan OR tidak ada
Fe
Bumil
41,5%
Persalinan
nakes 61%
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 16
• Peserta membuat tabel identifikasi masalah terdiri dari 5
kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) upaya, kolom (3) target,
kolom (4) pencapaian, dan kolom (5) masalah.
• Peserta mengelompokkan data yang bersumber dari awan-
awan menurut jenis pelayanan UKM esensial dan jika ada
UKM Pengembangan dan UKP. Tulis di kolom (2) untuk jenis
pelayanannya mulai dari UKM (promkes, kesling, gizi, KIA
dan KB, pencegahan dan pengendalian penyakit).
Pindahkan angka capaian kinerja dan status kesehatan pada
kolom (4).
• Cari informasi standar atau target pelayanan yang tercantum
pada kolom (2). Target dapat diperoleh dari laporan dinas
kesehatan, target RPJMD/N, browsing, dan atau narasumber
lintas program. Tuliskan pada kolom (3).
• Lakukan identifikasi masalah dengan membandingkan
antara capaian atau kasus dengan target.
• Rumuskan masalah dengan membandingkan antara target
dengan kasus atau capaian. Tuliskan di kolom (5).
Tabel 1. Identifikasi Masalah
No Upaya Target Pencapaian Masalah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 UKM esensial
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Gizi
d. Kesehatan Ibu dan Anak
e. Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
2 UKM pengembangan
3 UKP
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 17
c. Analisis Situasi
• Diskusikan dengan seluruh anggota tim dan buat
kesepakatan masalah kesehatan masyarakat apa saja yang
ada di wilayah kerja puskesmas. Kemudian rumuskan
dalam bentuk butir-butir masalah kesehatan.
(sumber: kolom 5 tabel identifikasi masalah)
• Lengkapi dengan data potensi yang ada di wilayah kerja
puskesmas, dengan rincian seperti pada contoh berikut.
Gambar 2. Masalah Kesehatan Dan Potensi Wilayah
• Luas wilayah: … km2
• Jumlah desa / jumlah dusun
• Jumlah sasaran penduduk
(profil/data sasaran kesga):
Bumil, Bayi, Balita, Usia
sekolah, Remaja (L+P_,
WUS, PUS, Lansia (L+P)
• Potensi wilayah UKBM
(Posyandu, posbindu,
poskesdas, dll)
• Jaringan fasilitas kesehatan
(klinik, DPM, BPM, dll)
• Dll
• Masalah 1:
........................................
........................................
• Masalah 2:
........................................
........................................
• Masalah 3:
.......................................
........................................
• Dst
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 18
MATERI 2
PENGANTAR RUKUNS
Materi pengantar RUKUNS disampaikan pada pertemuan
kedua kegiatan penyusunan RUKUNS.
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta mampu menetapkan pemecahan masalah kesehatan yang akan
digunakan untuk penyusunan RUKUNS melalui penetapan prioritas dan
perumusan akar penyebab masalah serta penetapan alternatif pemecahan
masalah.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Peserta mampu menetapkan prioritas masalah kesehatan.
2. Peserta mampu melakukan analisis penyebab masalah kesehatan.
3. Peserta mampu menetapkan pemecahan masalah kesehatan.
Jumlah JPL:
8 JPL
Waktu pembelajaran:
360 menit
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 19
Deskripsi materi:
- Materi membahas cara peserta untuk menentukan prioritas masalah
melalui tabel perhitungan USG.
- Materi membahas cara peserta menentukan akar penyebab masalah
melalui diagram pohon masalah dan fihbone.
- Materi membahas cara peserta menentukan alternatif cara pemecahan
masalah melalui brainstorming dan tabel pemecahan masalah.
Metode Pembelajaran:
Ceramah, tanya jawab, praktik, diskusi
Capaian pembelajaran:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu :
1. Menentukan prioritas masalah kesehatan.
2. Menentukan akar penyebab masalah kesehatan.
3. Menentukan alternatif cara pemecahan masalah.
A. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah 1: Pengkondisian (15 menit)
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta
memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan,
fasilitator menyampaikan judul materi yang akan disampaikan, capaian
pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi terhadap materi pertama
tentang analisis masalah kesehatan.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 20
Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang
harapan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dan
menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran.
Langkah 2: Penyampaian Materi (90 menit)
Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 3
sub pokok bahasan:
1. Prioritas masalah kesehatan.
2. Akar penyebab masalah kesehatan.
3. Alternatif cara pemecahan masalah kesehatan.
Langkah 3: Praktik (150 menit)
Latihan menyusun RUKUNS untuk tahapan penentuan prioritas
masalah kesehatan, akar penyebab masalah kesehatan, dan alternatif
cara pemecahan masalah kesehatan.
Langkah 4: Diskusi (90 menit)
Setiap tim memaparkan hasil praktiknya kemudian dilakukan diskusi.
Selama proses diskusi fasilitator mencatat keaktifan peserta.
Langkah 5: Penutup (30 menit)
Fasilitator merangkum tentang pembahasan materi ini dengan
mengajak seluruh peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum
hambatan dalam proses pembelajaran yang dirasakan peserta), dan
merumuskan rencana tindak lanjut pembelajaran, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 21
B. Uraian materi
Penyusunan RUKUNS
a. Prioritas masalah kesehatan
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi
masalah, ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya
keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih
masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai
kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain.
Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat mempergunakan
berbagai macam metode diantaranya metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu
yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan
skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Berikut uraiannya::
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency
dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 22
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut
terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode
USG, adalah:
- Hasil analisa situasi
- Informasi tentang sumber daya/potensi wilayah yang dimiliki
- Dokumen perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan
pemerintah yang berlaku.
Langkah-langkah dalam USG
• Peserta membuat tabel USG terdiri dari 6 kolom. Kolom (1)
nomor, kolom (2) masalah, kolom (3) U untuk urgensy, kolom
(4) S untuk seriousness, kolom (5) G untuk growth, dan kolom
(6) total.
• Isi kolom masalah secara berurutan (sumber: kolom (4) tabel
identifikasi masalah).
• Berikan nilai USG, dimulai dari kolom U, kolom S, dan terakhir
kolom G. Range nilai U-S-G 5 sampai 1 atau 10 sampai 1
(dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah).
• Pemberian nilai pada masing-masing kolom U, S, dan G
dilakukan berdasarkan jenis pelayanan (masalah).
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 23
• Pada kolom total, jumlahkan nilai dari kolom U-S-G untuk
setiap permasalahan. Berdasarkan nilai total, peserta
menentukan rangking prioritas masalah berdasarkan nilai
tertinggi.
Tabel 2. Matriks Pemecahan Masalah dengan Metode USG
No Masalah U S G Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 UKM esensial
a.Promosi kesehatan
b.Kesehatan Lingkungan
c.Gizi
d.Kesehatan Ibu dan Anak
e.Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
2 UKM pengembangan
3 UKP
b. Akar penyebab masalah kesehatan
Setelah dilakukan identifikasi dan menentukan prioritas masalah
selanjutnya dilakukan pencarian akar penyebab masalah dengan
why-why framework melalui aktivitas curah pendapat (brainstorming).
Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di puskesmas.
Beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu dengan Diagram
pohon masalah (Problem Trees) atau Diagram Sebab Akibat dari
Ishikawa (diagram tulang ikan/ fishbone).
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 24
Gambar 3. Contoh why why framework
1. Pohon Masalah (Problem Trees)
Langkah-langkah penyusunan pohon masalah:
• Tuliskan “masalah” pada kotak di puncak pohon masalah.
• Buat garis panah vertikal menuju kotak tersebut.
• Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada
kotak dibawahnya dengan arah panah menuju ke kotak
masalah.
Gizi Buruky
z
e
c
a
d
x
b
X1
x2 X2
X2
X3
X3
X4
WHY-WHY FRAMEWORK
d1
d2
d2
d2
b1
b1
b1
Z1
Z
1
Z2
Z3
a1
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 25
• Lakukan curah pendapat dan fokuskan pada masing-
masing kategori dan setelah dianggap cukup, dengan cara
yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain.
• Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada kotak
yang ada dibawahnya.
• Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data
untuk menghilangkan duplikasi, tidak sesuai dengan
masalah, dan lain-lain.
Gambar 4. Pohon Masalah
(sumber: Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas)
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 26
Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari:
- Input (sumber daya): sarana, prasarana, alat kesehatan,
tenaga, obat dan bahan habis pakai, anggaran dan data.
- Proses (pelaksanaan kegiatan).
- Lingkungan.
2. Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/
fish bone)
Langkah-langkah penyusunan diagram sebab akibat:
• Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
• Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah
kepala ikan.
• Tetapkan kategori utama dari penyebab.
• Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis
horizontal.
• Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan
pada masing-masing kategori.
• Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan
untuk kategori utama yang lain.
• Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang
yang lebih kecil.
• Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klarifikasi
data untuk menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian
dengan masalah, dll.
Yang perlu diperhatikan:
- Fish bone diagram hanya menggambarkan tentang
kemungkinan suatu penyebab, bukan fakta/penyebab yang
sesungguhnya, untuk itu diperlukan konfirmasi dengan data di
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 27
puskesmas untuk memastikannya.
- Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas
sehingga tidak terjadi kerancuan dalam mencari kemungkinan
penyebabnya.
- Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab secara terfokus sehingga dapat
dihindari kemungkinan terlewatnya penyebab.
- Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh
dalam proses penyusunan fish bone diagram tersebut.
Gambar 5. Diagram Sebab Akibat Dari Ishikawa
c. Alternatif cara pemecahan masalah kesehatan
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan
kesepakatan di antara anggota tim dengan didahului brainstorming
FaktorFaktor
Metode SDM
Sarana
Dana Lingkungan
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 28
(curah pendapat). Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan tabel
cara pemecahan masalah.
1. Brainstorming (curah pendapat)
Dilaksanakan untuk membangkitkan ide/gagasan/pendapat tentang
suatu topik atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam
periode waktu yang singkat dan bebas dari kritik. Manfaat dari
brainstorming adalah untuk:
- Mendapatkan ide/pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya
- Pengembangan kreatifitasi berpikir dari anggota tim
- Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim).
Tipe brainstorming:
- Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/gagasan
bergiliran.
- Tidak terstruktur, tiap peserta yang mempunyai ide/gagasan dapat
langsung menyampaikannya.
Langkah-langkah brainstorming:
• Tetapkan suatu topik/masalah sejelas mungkin.
• Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami
dan memikirkannya.
• Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat,
misalnya 30-45 menit.
• Anggota tim menyampaikan ide.
• Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi,
gunakan curah pendapat terstruktur sehingga seluruh anggota
mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang dipilih secara
terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan pendapat pada
gilirannya harus mengucapkan “Pass” dan kesempatan
diberikan pada anggota berikutnya.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 29
• Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani memberikan/
mengajukan pendapat.
• Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan menanggapi
pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila ini terjadi,
pimpinan sidang harus segera menegur.
• Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart sehingga
dapat dilihat oleh seluruh anggota.
• Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan
habis.
• Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang dari
topik atau duplikasi yang terjadi.
• Buat list pendek yang berhubungan dengan topik yang
dibahas.
2. Kesepakatan di antara anggota tim
Kesepakatan dilakukan berdasarkan hasil brainstorming.
3. Metode tabel cara pemecahan masalah
Langkah-langkah dalam pembuatan tabel cara pemecahan msalah.
• Peserta membuat tabel cara pemecahan masalah terdiri
dari 6 kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) prioritas masalah,
kolom (3) penyebab masalah, kolom (4) alternatif
pemecahan masalah, kolom (5) pemecahan masalah
terpilih, dan kolom (6) keterangan.
• Isi kolom (2) prioritas masalah berdasarkan hasil USG,
diurut berdasarkan nilai tertinggi sampai terrendah per
jenis pelayanan secara berurutan.
• Tentukan penyebab masalah pada kolom (3) per jenis
prioritas masalah. Penyebab masalah ini bisa diambil dari
akar atau cabang pada pohon masalah, atau tulang ikan
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 30
pada fishbone. Penyebab masalah bisa diperoleh
berdasarkan hasil diskusi antar anggota tim dengan
didukung dengan teori.
• Tentukan alternatif pemecahan masalah pada kolom (4)
berdasarkan hasil diskusi antar anggota tim dengan
mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang
dimiliki. Alternatif pemecahan masalah hendaknya bersifat
inovatif yang merupakan suatu pembaharuan baik berupa
pengetahuan, cara, objek, teknologi, atau penemuan.
• Tentukan pemecahan masalah terpilih pada kolom (5)
berdasarkan alternatif pemecahan masalah yang ada di
kolom (4). Peserta bisa memilih seluruh alternatif masalah
yang ada di kolom (2) sebagai pemecahan masalah atau
hanya sebagian atau hanya salah satunya sebagai
pemecahan masalah terpilih.
• Kolom (6) keterangan bisa diisi jika diperlukan.
Tabel 3. Cara Pemecahan Masalah
No
Prioritas
masalah
Penyebab
masalah
Alternatif
pemecahan
masalah
Pemecahan
masalah
terpilih
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 31
Materi penyusunan RUKUNS disampaikan pada pertemuan
ketiga kegiatan penyusunan RUKUNS.
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta mampu menyusun RUKUNS berdasarkan hasil penetapan
prioritas, perumusan akar penyebab masalah dan penetapan alternatif
pemecahan masalah.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Peserta mampu menyusun RUKUNS.
2. Peserta mampu menyusun time line kegiatan.
Jumlah JPL:
8 JPL
Waktu pembelajaran:
360 menit
Deskripsi materi:
- Materi membahas cara peserta untuk menyusun RUKUNS .
- Materi membahas cara peserta menyusun time line kegiatan.
MATERI 3
PENYUSUNAN RUKUNS
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 32
Metode Pembelajaran:
Ceramah, tanya jawab, praktik, diskusi
Capaian pembelajaran:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu :
1. Menyusun RUKUNS.
2. Menyusun time line kegiatan.
A. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah 1: Pengkondisian (15 menit)
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta
memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan,
fasilitator menyampaikan judul materi yang akan disampaikan, capaian
pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi terhadap materi kedua
tentang penyusunan RUKUNS.
Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang
harapan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dan
menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran.
Langkah 2: Penyampaian Materi (45 menit)
Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 2
sub pokok bahasan:
1. RUKUNS.
2. Time line kegiatan.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 33
Langkah 3: Praktik (195 menit)
Latihan menyusun RUKUNS. Pada proses praktik ini peserta
mendapatkan pembimbingan dari narasumber yang dihadirkan dalam
pertemuan tahap ketiga ini.
Langkah 4: Diskusi (90 menit)
Setiap tim memaparkan hasil praktiknya kemudian dilakukan diskusi.
Selama proses diskusi fasilitator mencatat keaktifan peserta.
Langkah 5: Penutup (30 menit)
Fasilitator merangkum tentang pembahasan materi ini dengan
mengajak seluruh peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum
hambatan dalam proses pembelajaran yang dirasakan peserta), dan
merumuskan rencana tindak lanjut pembelajaran, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta.
B. Uraian materi
Penyusunan RUKUNS
a. RUKUNS
RUKUNS disusun berdasarkan tahapan yang telah dilakukan
sebelumnya mulai dari identifikasi dan prioritas masalah kesehatan,
penentuan akar penyebab masalah kesehatan dan alternatif cara
pemecahan masalah kesehatan.
Langkah-langkah penyusunan RUKUNS:
• Peserta membuat tabel RUKUNS terdiri dari 13 kolom. Kolom
(1) nomor, kolom (2) upaya kesehatan, kolom (3) kegiatan,
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 34
kolom (4) tujuan, kolom (5) sasaran, kolom (6) target sasaran,
kolom (7) penanggung jawab, kolom (8) kebutuhan sumber
daya, kolom (9) mitra kerja, kolom (10) waktu pelaksanaan,
kolom (11) kebutuhan anggaran, kolom (12) indikator kinerja,
dan kolom (13) sumber pembiayaan.
• Peserta mengelompokkan data yang bersumber dari awan-
awan menurut jenis pelayanan UKM Esensial dan jika ada
UKM Pengembangan dan UKP. Tulis di kolom (2) upaya
kesehatan untuk jenis pelayanannya secara mulai dari UKM
(promkes, kesling, gizi, KIA dan KB, serta pencegahan dan
pengendalian penyakit).
• Isikan pada kolom (3) kegiatan yang bersumber dari
pemecahan masalah terpilih (kolom (5) tabel cara pemecahan
masalah). Perlu diperhatikan pada saat akan memasukkan
kegiatan, harus disesuaikan dengan jenis pelayanan.
Kegiatan pada kolom (3) harus memuat penjabaran kegiatan
dari aspek metode dan tahapannya mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Buat lebih detail untuk
memudahkan estimasi penganggaran.
• Isikan tujuan pada kolom (4). Tujuan harus menjawab akar
penyebab masalah yang ingin diurai/dicarikan solusinya.
• Sasaran pada kolom (5) diisi dengan jumlah populasi atau
area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
• Pada kolom (6) target sasaran merupakan jumlah dari
sasaran/area yang akan diberikan pelayanan, dihitung
berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber
daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
• Kolom (7) penanggung jawab diisi penanggungjawab
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 35
kegiatan. Isi jabatan atau profesi. Contoh : PJ program
kesling, PJ program promkes, dll.
• Isikan kebutuhan sumber daya pada kolom (8). Lakukan
inventarisir sumber daya yang diperlukan di luar pembiayaan,
yaitu tenaga, alat/instrumen, bahan, dan metode.
• Kolom (9). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus
terlibat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
• Kolom (10). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan
kegiatan dalam satu tahun.
• Kolom (11). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan
anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang
telah dirumuskan.
• Kolom (12). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja
yang didukung oleh pelaksanaan kegiatan tersebut. Indikator
kinerja mengacu pada indikator kesehatan (seperti indikator
SPM, istilah program, dll). Indikator harus mudah diukur.
Indikator Status Kesehatan keluarga:
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 36
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Indikator Standar Pelayanan Minimal:
1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar
2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
neonatal esensial sesuai standar
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
6. Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
7. Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan
pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
9. Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
11. Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC) mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 37
12. Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
• Kolom (13) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari
pemerintah, swasta, JKN, masyarakat atau sumber
pendanaan lain yang sah.
Tabel 4. RUKUNS
b. Time line kegiatan
Timeline merupakan gambaran proses/kegiatan. Melalui timeline
yang disusun setiap anggota tim memahami tahap kegiatan yang
akan dilaksanakan dan target yang akan dicapai. Langkah-langkah
penyusunan timeline:
• Peserta membuat tabel timeline terdiri dari 6 kolom. Kolom (1)
nomor, kolom (2) waktu, kolom (3) kegiatan, kolom (4)
metode, kolom (5) sumber biaya, dan kolom (6) pelaksana.
• Isikan waktu pada kolom (2). Untuk 2 bulan pertama pasca
penempatan, waktu diisi per-minggu. Mulai bulan ke-3 dan
seterusnya diisi per bulan.
• Kolom (3) diisi jenis kegiatan yang akan dilakukan.
• Kolom (4) merupakan metode yang akan digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pada kolom (3). Misalnya pertemuan,
kunjungan rumah, observasi, dan lain-lain.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 38
• Kolom (5) diisi dengan sumber biaya yang akan digunakan
untuk melaksanakan kegiatan. Jika kegiatan tidak
memerlukan biaya kolom (5) bisa dikosongkan.
• Kolom (6) diisi dengan pelaksana dari kegiatan. Pelaksana
adalah tenaga yang melaksanakan kegiatan, baik yang
berasal dari puskesmas atau pun dari luar puskesmas seperti
bidan desa, kader, dan sebagainya.
Tabel 5. Timeline Kegiatan
No Waktu Kegiatan Metode
Sumber
Biaya
Pelaksana
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Mingu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3
dst
Bulan .......
Bulan ........
dst
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 39
Materi Galery atau seminar RUKUNS disampaikan pada
pertemuan keempat kegiatan penyusunan RUKUNS.
Tujuan Pembelajaran Umum:
Peserta menyampaikan hasil penyusunan RUKUNS melalui galery/seminar.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Peserta melakukan galery RUKUNS.
2. Peserta memperbaiki RUKUNS.
Jumlah JPL:
6 JPL
Waktu pembelajaran:
270 menit
Deskripsi materi:
- Paparan RUKUNS .
- Perbaikan RUKUNS.
MATERI 4
GALERY RUKUNS
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 40
Metode Pembelajaran:
Paparan, diskusi
Capaian pembelajaran:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu :
1. Menyampaikan RUKUNS.
2. Memperbaiki RUKUNS.
A. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah 1: Pengkondisian (15 menit)
Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta
memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan,
fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan, capaian
pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi terhadap materi ketiga
tentang penyusunan RUKUNS.
Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang
harapan peserta terhadap kegiatan yang akan dilakukan dan
menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran.
Langkah 2: Penyampaian Materi (30 menit)
Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 2
sub pokok bahasan:
1. RUKUNS.
2. Perbaikan RUKUNS.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 41
Langkah 3: Paparan dan diskusi (165 menit)
Setiap tim secara memaparkan RUKUNS. Pada prosesnya, setiap tim
mendapatkan pendampingan dari narasumber daerah yang dihadirkan
dalam pertemuan di tahap ini yang berasal dari daerah penempatan
dan narasumber pusat.
Narasumber daerah adalah kepala puskesmas yang menjadi lokus
penempatan tim Nusantara Sehat. Narasumber pusat berasal dari
Lintas Program kementerian Kesehatan diantaranya dari Direktorat
Kesehatan Keluarga, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung (Subdit Tuberkulosis), Direktorat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat
Kesehatan Lingkungan, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
(Sub Direktorat Imunisasi), Direktorat Gizi Masyarakat.
Di dalam proses paparan ini diikuti dengan diskusi yang dilakukan di
setiap tim. Narasumber pusat dan fasilitator dapat berpindah dari satu
tim ke tim lainnya untuk mendapatkan gambaran hasil diskusi tim
dengan narasumber daerah terkait dengan RUKUNS yang telah
disusun. Di dalam proses paparan dan diskusi, beberapa anggota tim di
sisa 30 menit waktu kegiatan melakukan “belanja program” ke tim lain.
Langkah 4: Perbaikan ( 45 menit)
Setiap tim berdasarkan hasil diskusi dengan fasilitator, narasumber
pusat dan daerah serta masukan dari tim lain melalui “belanja
program”.
Langkah 5: Penutup (15 menit)
Fasilitator merangkum hasil kegiatan galery dengan mengajak seluruh
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 42
peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum hambatan dalam
proses galery yang dirasakan peserta), dan merumuskan rencana
tindak lanjut dari RUKUNS yang telah dipaparkan dalam galery,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif
peserta.
B. Uraian Materi
a. Pelaksanaan Seminar/Galery
Tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan seminar/galery
RUKUNS sebagai berikut.
 Setiap tim menampilkan hasil analisis masalah terdiri dari
data kinerja dan status kesehatan, tabel identifikasi masalah,
analisis potensi dan rangkuman masalah, penentuan prioritas
masalah, pohon masalah/fish bone, pemecahan masalah,
RUKUNS, dan Time line kepada narasumber daerah dan
narasumber pusat yang ikut dalam kegiatan galery.
 Tim melakukan paparan dari keseluruhan tampilan yang
sudah disiapkan.
 Diskusi dilakukan internal antara tim NS dengan kepala
puskesmas sebagai narasumber daerah.
 Tim NS menerima “tamu” dari lintas program yang akan
memberikan masukan terhadap RUKUNS serta memberikan
tanda “bintang” pada kegiatan yang disukai.
 Anggota dalam tim NS di akhir proses diskusi melakukan
kunjungan ke tim lain di kelas terdekat.
 Selanjutnya dilakukan “belanja program” ke tim lain dengan
catatan kegiatan yang dibeli sesuai dengan prioritas masalah
yang ada.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 43
 Tim NS dapat melakukan belanja kegiatan ke tim lain dengan
catatan kegiatan yang dibeli sesuai dengan prioritas masalah
yang ada.
 Pada saat belanja, pembeli kegiatan menempelkan tanda
“bintang” sebagai bukti pembelian Tim NS melakukan
kunjungan ke tim lain di kelas terdekat.
 Seluruh tim berkumpul kembali dan bersama dengan Kepala
Puskesmas membuat kesepakatan hasil RUKUNS yang dapat
diintegrasikan dengan kegiatan puskesmas di tahun berjalan
(2019 atau 2020).
 Kesepakatan tersebut direkap dalam lembar terpisah yang
ditandatangani oleh kepala puskesmas dan Tim NS.
 Secara bersama setiap tim menyampaikan rangkuman hasil
kegiatan galery. Narasumber daerah dan narasumber pusat
secara umum menyampaikan masukan untuk perbaikan.
b. Perbaikan RUKUNS
 Tim NS melakukan perbaikan/penyempurnaan RUKUNS dan
time line berdasarkan masukan.
 Di akhir masa pembelajaran setiap tim diminta untuk
menyampaikan hambatan dalam penyusunan RUKUNS
secara keseluruhan sebagai masukan untuk perbaikan di
masa mendatang.
 Sebagai tindak lanjut, seluruh hasil kegiatan wajib dibawa
sampai ke puskesmas untuk ditampilkan.
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 44
Gambar 6. Rekap Usulan Kegiatan
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 45
Modul ini merupakan panduan pembelajaran untuk toik penyusunan
RUKUNS dalam pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV. Materi yang
menjadi bahan dalam modul ini diambil dari berbagai sumber peraturan
yang berkaitan dengan manajemen puskesmas. Namun demikian,
pendalaan dari setiap pokok materi perlu dilakukan terutama pada aspek
impelementasi.
Kondisi nyata di lapangan kemungkinan kurang relevan dengan materi
yang disampaikan dalam modul ini. Perlu sikap positif terhadap situasi yang
ditemui di lapangan sebagai bentuk pengalaman dan pembelajaran baru,
namun tetap mengedepankan aturan formal yang berlaku.
PENUTUP
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 46
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter
dan Dokter Gigi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015 tentang
Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil dan
Sangat Terpencil;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Indonesia Sehat Pendekatan keluarga;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
BAHAN MATERI
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 47
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2018 tentang
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus NonFisik Bidang Kesehatan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 Tentang Sistem
Imformasi Puskesmas;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/190/2019 Tentang Lokus Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga Tahun 2019;
18. Ringkasan, 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil
(Stunting), Cetakan Pertama, Agustus 2017;
19. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017;
20. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018;
21. Buku Sinergisme Pusat Dan Daerah Dalam Mewujudkan Universal
Health Coverage (UHC) Melalui Percepatan eliminasi Tuberkulosis
Tahun 2018;
22. Hasil Utama Riskesdas Tahun 2018;
Materi Penyusun RUKUNS
Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 48
23. Buku IPKM 2018;
24. Factsheet Lokus Penempatan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Tahun
2019;
25. Data CDR tahun 2018 dan SR Tahun 2017 per Kabupaten/Kota;
26. Data PTM Hasil Riskesdas 2018;
27. Data Kegiatan Program Propinsi PUSAT Tahun 2018;
28. Data Cakupan Bulan Imunisasi Anak Sekalah tahun 2018;
29. Data UCI Desa Tahun 2018;
30. Data Akses Kemajuan (Kesehatan Lingkungan) Kabupaten/Kota per
September Tahun 2019;
31. Data Laporan ODF Kabupaten/Kota per September tahun 2019;
32. Data Rekapitulasi Indeks Keluarga Sehat per Kecamatan di
Kabupaten/Kota per September 2019;
33. Data Laporan Hasil Imunisasi per Provinsi per September 2019.
Materi tentang rukuns

More Related Content

Similar to Materi tentang rukuns

#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
rosintauli1
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Ainur
 

Similar to Materi tentang rukuns (20)

Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf''Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
 
Pedoman rs pt
Pedoman rs ptPedoman rs pt
Pedoman rs pt
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
MODUL%20PENGGUNAAN%20OBAT%20RASIONAL.pdf
MODUL%20PENGGUNAAN%20OBAT%20RASIONAL.pdfMODUL%20PENGGUNAAN%20OBAT%20RASIONAL.pdf
MODUL%20PENGGUNAAN%20OBAT%20RASIONAL.pdf
 
Modul_MTBS_2015. pdf.pdf
Modul_MTBS_2015. pdf.pdfModul_MTBS_2015. pdf.pdf
Modul_MTBS_2015. pdf.pdf
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
MAKALAH KEL 1
MAKALAH KEL 1MAKALAH KEL 1
MAKALAH KEL 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 
Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1Makalah kelompok 1
Makalah kelompok 1
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Materi tentang rukuns

  • 1. Penyusun: Rosita, SKM, MPH Tinexcelly M. Simamora, SKM, MKM Mimi Sumiarsih, SKM, MKM Amir Su’udi, SKM, MKM drg. Rudi Hendro Putranto, Msi MATERI PENYUSUNAN RUKUNS PADA PEMBEKALAN TIM NUSANTARA SEHAT BATCH XIV
  • 2. Materi Penyusunan RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ i Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena hanya atas perkenan-NYA tim penyusun dapat menyelesaikan Buku Materi Penyusunan RUKUNS pada Kegiatan Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV dapat Materi ini berisi rangkaian proses dalam penyusunan RUKUNS yang teridiri dari 4 materi yaitu: 1. Materi 1: Analisis masalah kesehatan 2. Materi 2: Pengantar RUKUNS 3. Materi 3: Penyusunan RUKUNS 4. Materi 4: Seminar/Galery RUKUNS Buku materi ini merupakan pedoman bagi fasilitator dalam proses penyusunan RUKUNS sebagai salah satu output dari kegiatan pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV tahun 2019. Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku pedoman ini. Untuk itu masukan yang konstruktif sangat kami harapkan. Pada kesempatan ini kami sebagai penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak dalam menyelesaikan buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Jakarta, September 2019 Tim Penyusun
  • 3. Materi Penyusunan RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ ii Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................................ i Daftar Isi...................................................................................................... ii Daftar Tabel.................................................................................................iii Daftar Gambar............................................................................................ iv 1. Deskripsi Singkat.....................................................................................1 2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan................................................5 3. Materi 1. Analisis Masalah Kesehatan.....................................................6 4. Materi 2. Pengantar RUKUNS ...............................................................18 5. Materi 3. Penyusunan RUKUNS ...........................................................31 6. Materi 4. Galery RUKUNS .....................................................................39 7. Penutup.................................................................................................45 Bahan Materi.............................................................................................46
  • 4. Materi Penyusunan RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ iii Daftar Tabel Tabel 1. Identifikasi Masalah .....................................................................16 Tabel 2. Matriks Pemecahan Masalah Dengan Metode USG ....................23 Tabel 3. Cara Pemecahan Masalah ..........................................................30 Tabel 4. RUKUNS .....................................................................................37 Tabel 5. Timeline Kegiatan........................................................................38
  • 5. Materi Penyusunan RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV ______________________________ iv Daftar Gambar Gambar 1. Data Kinerja dan Status Kesehatan Masyarakat ......................15 Gambar 2. Masalah Kesehatan Dan Potensi Wilayah ..............................17 Gambar 3. Why Why Framework ..............................................................24 Gambar 4. Pohon Masalah .......................................................................25 Gambar 5. Diagram Sebab Akibat Ishikawa ..............................................27 Gambar 6. Rekap Usulan Kegiatan ...........................................................44
  • 6. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 1 Tenaga kesehatan merupakan salah satu pilar dalam sistem kesehatan, selain pelayanan kesehatan, sistem informasi, teknologi, pembiayaan, dan kepemimpinan yang dapat meningkatkan akses atau cakupan pelayanan kesehatan (De Savigny and Adam, 2009). Tenaga kesehatan merupakan penggerak pilar-pilar dalam sistem kesehatan. Tanpa tenaga kesehatan pilar lainnya menjadi tidak berjalan. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara ketersediaan tenaga kesehatan dengan pelayanan kesehatan. Studi yang dilakukan Barber S.L., Gertler P.J., dan Harimurti P. (2007) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan bergantung pada ketersediaan, jenis dan jumlah tenaga kesehatan. Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2006 memberikan gambaran adanya keeratan hubungan antara densitas tenaga kesehatan dengan probabilitas keselamatan hidup, baik keselamatan hidup bayi, anak, maupun ibu. Semakin sedikit densitas tenaga kesehatan, maka semakin kecil probabilitas keselamatan hidupnya. Terdapat hubungan bermakna antara densitas tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dengan cakupan imunisasi campak. Jika tenaga kesehatan ini dibagi dalam 2 kelompok, yaitu dokter dan tenaga keperawatan (perawat dan bidan), maka terdapat hasil yang berbeda. Densitas dokter memiliki hubungan DESKRIPSI SINGKAT
  • 7. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 2 bermakna dengan cakupan imunisasi campak, tetapi tidak dengan tenaga keperawatan (Speybroeck et al., 2006); (Kruk et al., 2009). Oleh karena itu, ketersediaan tenaga kesehatan menjadi poin utama untuk mencapai pelayanan kesehatan yang optimal. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. (Permenkes No. 75 tahun 2014) Jumlah puskesmas di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2018 tercatat sebanyak 9.993 unit. Jenis tenaga kesehatan minimal di puskesmas terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masayarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM), tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian. Ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas berdasarkan hasil Riset Ketenagaan Bidang Kesehatan (Risnakes) tahun 2017 menunjukkan adanya peningkatan jumlah tenaga kesehatan di puskesmas untuk peride tahun 2011-2017 dengan rasio tertinggi adalah bidan dan perawat, namun ketidakmerataan juga semakin meningkat, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur. Rasio dokter berbanding puskesmas adalah 2,08 tetapi masih ada puskesmas tanpa dokter sebanyak 748 puskesmas (7,7%). Dokter gigi tidak terdapat di 3.637 puskesmas (37,5%), perawat tidak terdapat di 56 puskesmas (0,8%), sedangkan puskesmas tanpa bidan adalah 106 puskesmas (1,1%). Tenaga kesehatan masyarakat tidak terdapat di 2.325 puskesmas (24,0%), sedangkan puskesmas tanpa tenaga kesehatan lingkungan adalah 2.933 (30,2%), puskesmas tanpa ATLM 5.851 (60,3%), puskesmas tanpa tenaga gizi 2.528 (26,1%), dan puskesmas tanpa tenaga kefarmasian 3.185
  • 8. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 3 (32,8%). Berdasarkan analisa komposit untuk seluruh jenis tenaga kesehatan, maka hanya 0,5% puskesmas non rawat inap dan 1,4% puskesmas rawat inap di puskesmas perkotaan yang memenuhi standar Permenkes No. 75 tahun 2014. Kondisi ini lebih buruk lagi pada puskesmas perdesaan dan puskesmas terpencil/sangat terpencil. Sebagian besar provinsi bahkan tidak memiliki satu pun puskesmas yang memenuhi standar Permenkes tersebut. Untuk memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan di puskesmas, diperlukan kebijakan khusus mengenai model penempatan tenaga kesehatan di puskesmas disesuaikan dengan karakteristik daerah dan tidak menyamaratakan kebijakan tersebut untuk seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai program dalam rangka pemenuhan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui penempatan dokter, dokter gigi, dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta penugasan khusus untuk tenaga kesehatan lulusan Diploma Tiga lainnya. Namun demikian masih diperlukan suatu program penempatan tenaga kesehatan yang komprehensif melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pada tahun 2015, kementerian kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait dengan pendayagunaan tenaga kesehatan di puskesmas melalui Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat (NS). Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi untuk mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di puskesmas. Pola penempatan tenaga kesehatan di puskesmas melalui program NS ini dilakukan dalam bentukk penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim atau yang dikenal sebagai NS tim dan sejak tahun 2017 terdapat mekanisme lainnya yaitu penugasan khusus tenaga kesehatan individual.
  • 9. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 4 NS tim terdiri dari paling sedikit terdiri atas 5 (lima) jenis tenaga kesehatan yang disesuaikan dengan pemetaan ketenagaan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam formasi Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat Berbasis Tim. Masa penugasannya 2 (dua) tahun. Dalam pelaksanaannya, sebelum tenaga kesehatan NS tim ditempatkan di puskesmas, dilakukan proses pembekalan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepada para tenaga kesehatan yang akan bertugas. Untuk mendukung kompetensi NS tim, disampaikan materi tentang Rencana Usulan Kegiatan Usulan Nusantara Sehat (RUKUNS). RUKUNS merupakan usulan yang disusun oleh NS tim yang akan dibawa ke tempat penugasan. RUKUNS terkait dengan UKM essensial dan UKM pengembangan berdasarkan informasi yang diperoleh menggunakan data sekunder. Penyusunan RUKUNS ini merupakan suatu proses pembelajaran bagi NS tim untuk mempersiapkan program yang akan dilakukan puskesmas yang bersifat inovasi. Modul ini berisi materi yang merupakan tahapan penyusunan RUKUNS bagi peserta NS tim Batch XIV tahun 2019.
  • 10. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 5 Pokok bahasan atau materi pembelajaran penyusunan RUKUNS disampaikan dalam 4 sub pokok bahasan, terdiri dari: 1. Materi 1: Analisis masalah kesehatan a. Identifikasi data kinerja dan status kesehatan masyarakat. b. Identifikasi masalah kesehatan. c. Analisis masalah kesehatan. 2. Materi 2: Pengantar RUKUNS a. Menentukan prioritas masalah b. Analisis penyebab masalah c. Menetapkan pemecahan masalah. 3. Materi 3: Penyusunan RUKUNS a. Menyusun RUKUNS b. Menyusun time line kegiatan. 4. Materi 4: Seminar/Galery RUKUNS a. Galery RUKUNS b. Perbaikan RUKUNS POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
  • 11. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 6 Materi analisis masalah kesehatan disampaikan pada pertemuan pertama kegiatan penyusunan RUKUNS. Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta mampu melakukan analisis situasi yang akan digunakan untuk penyusunan RUKUNS melalui identifikasi kinerja dan status kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Peserta mampu mengidentifikasi data kinerja dan status kesehatan di wilayah kerja puskesmas. 2. Peserta mampu melakukan identifikasi masalah kesehatan. 3. Peserta merumuskan analisis situasi kesehatan. Jumlah JPL: 8 JPL Waktu pembelajaran: 360 menit MATERI 1 ANALISIS MASALAH KESEHATAN
  • 12. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 7 Deskripsi materi: - Materi membahas cara peserta melakukan analisis data yang dapat menggambarkan permasalahan kesehatan di wilayah kerja puskesmas dengan menggunakan berbagai sumber data. - Materi berisi teknik analisis data. Metode Pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, praktik, diskusi Capaian pembelajaran: Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu : 1. Membuat data kinerja dan status kesehatan di wilayah kerja puskesmas. 2. Menyusun identifikasi masalah. 3. Menentukan masalah prioritas. A. Langkah-langkah pembelajaran Langkah 1: Pengkondisian (15 menit) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan, fasilitator menyampaikan judul materi yang akan disampaikan, capaian pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang harapan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dan menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran.
  • 13. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 8 Langkah 2: Penyampaian Materi (90 menit) Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 3 sub pokok bahasan: 1. Identifikasi data kinerja dan status kesehatan masyarakat. 2. Identifikasi masalah kesehatan. 3. Analisis situasi. Langkah 3: Praktik (150 menit) Latihan menyusun RUKUNS untuk tahapan analisis masalah kesehatan. Langkah 4: Diskusi (90 menit) Setiap tim memaparkan hasil praktiknya kemudian dilakukan diskusi. Selama proses diskusi fasilitator mencatat keaktifan peserta. Langkah 5: Penutup (30 menit) Fasilitator merangkum tentang pembahasan materi ini dengan mengajak seluruh peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum hambatan dalam proses pembelajaran yang dirasakan peserta), dan merumuskan rencana tindak lanjut pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta. B. Uraian materi Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri
  • 14. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 9 Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dan berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota dengan menerapkan manajemen puskesmas. Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi yang akurat (evidence based). Sedangkan efisien berarti bagaimana puskesmas memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk dapat melaksanaan upaya kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan. Manajemen puskesmas merupakan serangkaian kegiatan fungsi manajemen yang dilaksanakan puskesmas meliputi: - perencanaan - penggerakkan dan pelaksanaan - pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja Proses
  • 15. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 10 Proses perencanaan puskesmas akan mengikuti siklus perencanaan pembangunan daerah, dimulai dari tingkat desa/kelurahan, selanjutnya disusun pada tingkat kecamatan dan kemudian diusulkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Proses perencanaan diawali dengan penyusunan rencana lima tahunan dan dilanjutkan dengan penyusunan rencana tahunan. Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus dilengkapi dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang (N+1) disusun pada bulan Januari tahun berjalan (N) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (N-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (N). RUK selanjutnya dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Tahap kedua adalah penggerakan dan pelaksanaan program/ kegiatan merupakan kegiatan lanjutan dari RPK. Dalam rangka penggerakan dan pelaksanakan program/ kegiatan, kepala puskesmas dapat melakukan pengorganisasian ulang petugas di puskesmas dalam rangka penguatan dan pemantapan organisasi. Tahap ini terdiri dari lokakarya mini bulanan dan lokakarya mini tribulanan. Ruang lingkup yang selanjutnya adalah pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja. Pengawasan puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan oleh oleh puskesmas sendiri, baik oleh kepala puskesmas, tim audit internal maupun setiap penanggung jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar puskesmas antara lain dinas kesehatan Kabupaten/kota, institusi lain dan/atau masyarakat. Selanjutnya, dalam
  • 16. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 11 ,,,,,,,, Kabupaten/kota, institusi lain dan/atau masyarakat. Selanjutnya, dalam penilaian kinerja puskesmas yang merupakan suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. RUKUNS merupakan RUK yang disusun oleh tim NS sebagai output pembekalan tim NS dan sebagai masukan bagi pihak puskesmas untuk mendukung kegiatan inovatif tim NS selama 2 (dua) tahun masa penugasannya. Penyusunan RUKUNS a. Identifikasi data kinerja dan status kesehatan masyarakat. • Peserta menyiapkan laptop, carger, dan alat tulis. • Peserta duduk menurut kelompok puskesmas. • Siapkan flipchart, spidol, dan meta plan (post-it). • Peserta menyiapkan dokumen bahan penyusunan RUKUNS, terdiri dari: 1) Data Berbasis Komunitas - IPKM 2018 - Riskesdas 2018 - Data IKS per Kecamatan 2) Data Berbasis Fasilitas - Profil kesehatan puskesmas dan kabupaten/kota. - Buku saku PSG 2017. - Percepatan Eliminasi Tuberculosis & CDR-SR Kabupaten - Data Kesling 2018. - Cakupan Imunisasi 2018. - Data tahunan KESGA 2018 &Data Kematian
  • 17. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 12 - Fact sheet puskesmas - Data Dasar Hasil Studi Validasi Calon Lokus NS, Balitbangkes Peserta dapat melengkapi dengan dokumen: - Rencana 5 Tahunan Puskesmas - Data Kinerja dan Status Kesehatan tahun lalu - Kebijakan kesehatan baru (lokal & nasional) • Cek kelengkapan dokumen. • Bagi tugas: pembuka file dari laptop, penulis di meta-plan dan penempel di flip-chart data kinerja puskesmas. • Buka data berdasarkan sumber data. • Peserta melakukan identifikasi data kinerja dan masalah kesehatan dari berbagai sumber data. • Salin data kinerja dan masalah kesehatan ke dalam post it (dalam bentuk awan-awan atau bentuk lainnya). • Untuk memudahkan dalam penelusuran sumber data, peserta dapat menggunakan warna post it yang berbeda untuk sumber data yang berbeda. Contoh: Dari sumber data riskesdas didapat data stunting, TBC, hipertensi  gunakan post it merah Dari sumber data kesga didapat data stunting, TBC, hipertensi  gunakan post it hijau. • Lakukan logical check analysis. • Logical check analysis merupakan suatu langkah untuk melihat validitas data. Logical check analysis dilakukan berdasarkan dengan melihat: - Antar indikator satu program
  • 18. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 13  Siapkan data yang akan dicek  Ambil beberapa indikator, kemudian bandingkan  Jika hasil perbandingan tersebut logis, maka data siap untuk dianalisis  Jika hasil perbandingan tersebut tidak logis, maka harus dilakukan verifikasi (cek data) lebih lanjut ke sumber data dan lakukan perbaikan.  Contoh kasus program P2P  imunisasi untuk indikator cakupan imunisasi BCG dengan DPT-HB1 pada bayi. - Data cakupan BCG pada bayi 61% dan DPT-HB1 50%  logis - Data cakupan BCG pada bayi 61% dan DPT-HB1 61%  logis - Data cakupan BCG pada bayi 61% dan DPT-HB1 89%  lakukan check data Kunci: bayi yang mendapat imunisasi DPT-HB1 harus sudah imunisasi BCG. - Antar indikator berbeda program  Bandingkan data berdasarkan tahapannya  Jika hasil perbandingan tersebut logis, maka data siap untuk dianalisis  Jika hasil perbandingan tersebut tidak logis, maka harus dilakukan verifikasi (cek data) lebih lanjut ke sumber data dan lakukan perbaikan  Contoh kasus program P2P Indikator TT2 Bumil dengan program KIA indikator K4 Bumil. - Di TT2 Bumil didapatkan data 73% dan K4 50%  logis - Di TT2 Bumil didapatkan data 73% dan K4 73%  logis
  • 19. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 14 - Di TT2 Bumil didapatkan data 73% dan K4 80%  lakukan check data Kunci: indikator Bumil K4 harus sudah TT2 - Antar indikator berbeda sumber data  Siapkan data yang akan dicek  Ambil beberapa sumber data, kemudian bandingkan  Jika hasil perbandingan tersebut logis, maka data siap untuk dianalisis  Jika hasil perbandingan tersebut tidak logis, maka harus dilakukan verifikasi (cek data) lebih lanjut ke sumber data dan lakukan perbaikan  Contoh kasus 2 (dua) sumber data yang berbeda, indikator cakupan KB aktif (data dinkes) dengan KB aktif (BKKBN) - Data cakupan KB aktif (dinkes) 50% - Data cakupan KB aktif (BKKBN) 100% Lakukan check data Kunci: metodologi pengumpulan data pada sumber data - Proses logical check analysis dilakukan dengan diskusi antar anggota tim. Proses ini memerlukan pertimbangan teori. Selain itu peserta harus mempertimbangkan peraturan atau kebijakan, program prioritas kesehatan yang ada di wilayah setempat atau yang bersifat nasional. - Setelah dilakukan logical check analysis, tempelkan post it yang berisi data kinerja dan masalah kesehatan yang telah di telah di “screening” melalui logical check analysis tersebut ke kertas flip chart. - Kelompokkan data kinerja dan status kesehatan menurut jenis UKM.
  • 20. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 15 - Gambar 1 merupakan contoh data kinerja dan masalah kesehatan yang telah dikelompokkan. Gambar 1. Data Kinerja Dan Status Kesehatan Masyarakat b. Identifikasi masalah kesehatan. Masalah secara sederhana didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why and How ), apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, kapan masalah itu terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan bagaimana masalah itu terjadi. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah yang ditemukan. Gizi Buruk 10 orang Cakupan K4 37,5% KEK 52% Perilaku BABS 73% ASI ekslusif 21% Cakupan K1 67,7% Cuci tangan pakai sabun 41% UCI 50% Neonatal KN1 38,2% Diare 37 kasus 1 orang meninggal Imunisasi Lengkap 60,7% Air Bersih 69% Neonatal KN Lengkap 38,2% Jaga 59% Rumah Sehat 59% Desa ODF 0 dari 6 desa Pasien TB yg mnyelesaikan pengobatan 82,3% Proporsi merokok 29,1% Malaria 73 kasus Rumah tangga berPHBS 54% Tidak ada dokter, dokter gigi, tenaga gizi, analis, farmasi UKS, kesehatan lansia belum optimal, kesehatan OR tidak ada Fe Bumil 41,5% Persalinan nakes 61%
  • 21. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 16 • Peserta membuat tabel identifikasi masalah terdiri dari 5 kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) upaya, kolom (3) target, kolom (4) pencapaian, dan kolom (5) masalah. • Peserta mengelompokkan data yang bersumber dari awan- awan menurut jenis pelayanan UKM esensial dan jika ada UKM Pengembangan dan UKP. Tulis di kolom (2) untuk jenis pelayanannya mulai dari UKM (promkes, kesling, gizi, KIA dan KB, pencegahan dan pengendalian penyakit). Pindahkan angka capaian kinerja dan status kesehatan pada kolom (4). • Cari informasi standar atau target pelayanan yang tercantum pada kolom (2). Target dapat diperoleh dari laporan dinas kesehatan, target RPJMD/N, browsing, dan atau narasumber lintas program. Tuliskan pada kolom (3). • Lakukan identifikasi masalah dengan membandingkan antara capaian atau kasus dengan target. • Rumuskan masalah dengan membandingkan antara target dengan kasus atau capaian. Tuliskan di kolom (5). Tabel 1. Identifikasi Masalah No Upaya Target Pencapaian Masalah (1) (2) (3) (4) (5) 1 UKM esensial a. Promosi kesehatan b. Kesehatan Lingkungan c. Gizi d. Kesehatan Ibu dan Anak e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2 UKM pengembangan 3 UKP
  • 22. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 17 c. Analisis Situasi • Diskusikan dengan seluruh anggota tim dan buat kesepakatan masalah kesehatan masyarakat apa saja yang ada di wilayah kerja puskesmas. Kemudian rumuskan dalam bentuk butir-butir masalah kesehatan. (sumber: kolom 5 tabel identifikasi masalah) • Lengkapi dengan data potensi yang ada di wilayah kerja puskesmas, dengan rincian seperti pada contoh berikut. Gambar 2. Masalah Kesehatan Dan Potensi Wilayah • Luas wilayah: … km2 • Jumlah desa / jumlah dusun • Jumlah sasaran penduduk (profil/data sasaran kesga): Bumil, Bayi, Balita, Usia sekolah, Remaja (L+P_, WUS, PUS, Lansia (L+P) • Potensi wilayah UKBM (Posyandu, posbindu, poskesdas, dll) • Jaringan fasilitas kesehatan (klinik, DPM, BPM, dll) • Dll • Masalah 1: ........................................ ........................................ • Masalah 2: ........................................ ........................................ • Masalah 3: ....................................... ........................................ • Dst
  • 23. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 18 MATERI 2 PENGANTAR RUKUNS Materi pengantar RUKUNS disampaikan pada pertemuan kedua kegiatan penyusunan RUKUNS. Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta mampu menetapkan pemecahan masalah kesehatan yang akan digunakan untuk penyusunan RUKUNS melalui penetapan prioritas dan perumusan akar penyebab masalah serta penetapan alternatif pemecahan masalah. Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Peserta mampu menetapkan prioritas masalah kesehatan. 2. Peserta mampu melakukan analisis penyebab masalah kesehatan. 3. Peserta mampu menetapkan pemecahan masalah kesehatan. Jumlah JPL: 8 JPL Waktu pembelajaran: 360 menit
  • 24. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 19 Deskripsi materi: - Materi membahas cara peserta untuk menentukan prioritas masalah melalui tabel perhitungan USG. - Materi membahas cara peserta menentukan akar penyebab masalah melalui diagram pohon masalah dan fihbone. - Materi membahas cara peserta menentukan alternatif cara pemecahan masalah melalui brainstorming dan tabel pemecahan masalah. Metode Pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, praktik, diskusi Capaian pembelajaran: Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu : 1. Menentukan prioritas masalah kesehatan. 2. Menentukan akar penyebab masalah kesehatan. 3. Menentukan alternatif cara pemecahan masalah. A. Langkah-langkah pembelajaran Langkah 1: Pengkondisian (15 menit) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan, fasilitator menyampaikan judul materi yang akan disampaikan, capaian pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi terhadap materi pertama tentang analisis masalah kesehatan.
  • 25. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 20 Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang harapan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dan menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran. Langkah 2: Penyampaian Materi (90 menit) Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 3 sub pokok bahasan: 1. Prioritas masalah kesehatan. 2. Akar penyebab masalah kesehatan. 3. Alternatif cara pemecahan masalah kesehatan. Langkah 3: Praktik (150 menit) Latihan menyusun RUKUNS untuk tahapan penentuan prioritas masalah kesehatan, akar penyebab masalah kesehatan, dan alternatif cara pemecahan masalah kesehatan. Langkah 4: Diskusi (90 menit) Setiap tim memaparkan hasil praktiknya kemudian dilakukan diskusi. Selama proses diskusi fasilitator mencatat keaktifan peserta. Langkah 5: Penutup (30 menit) Fasilitator merangkum tentang pembahasan materi ini dengan mengajak seluruh peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum hambatan dalam proses pembelajaran yang dirasakan peserta), dan merumuskan rencana tindak lanjut pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta.
  • 26. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 21 B. Uraian materi Penyusunan RUKUNS a. Prioritas masalah kesehatan Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah, ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam metode diantaranya metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Berikut uraiannya:: 1. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. 2. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
  • 27. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 22 dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. 3. Growth Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, adalah: - Hasil analisa situasi - Informasi tentang sumber daya/potensi wilayah yang dimiliki - Dokumen perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang berlaku. Langkah-langkah dalam USG • Peserta membuat tabel USG terdiri dari 6 kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) masalah, kolom (3) U untuk urgensy, kolom (4) S untuk seriousness, kolom (5) G untuk growth, dan kolom (6) total. • Isi kolom masalah secara berurutan (sumber: kolom (4) tabel identifikasi masalah). • Berikan nilai USG, dimulai dari kolom U, kolom S, dan terakhir kolom G. Range nilai U-S-G 5 sampai 1 atau 10 sampai 1 (dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah). • Pemberian nilai pada masing-masing kolom U, S, dan G dilakukan berdasarkan jenis pelayanan (masalah).
  • 28. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 23 • Pada kolom total, jumlahkan nilai dari kolom U-S-G untuk setiap permasalahan. Berdasarkan nilai total, peserta menentukan rangking prioritas masalah berdasarkan nilai tertinggi. Tabel 2. Matriks Pemecahan Masalah dengan Metode USG No Masalah U S G Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 UKM esensial a.Promosi kesehatan b.Kesehatan Lingkungan c.Gizi d.Kesehatan Ibu dan Anak e.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2 UKM pengembangan 3 UKP b. Akar penyebab masalah kesehatan Setelah dilakukan identifikasi dan menentukan prioritas masalah selanjutnya dilakukan pencarian akar penyebab masalah dengan why-why framework melalui aktivitas curah pendapat (brainstorming). Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di puskesmas. Beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu dengan Diagram pohon masalah (Problem Trees) atau Diagram Sebab Akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fishbone).
  • 29. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 24 Gambar 3. Contoh why why framework 1. Pohon Masalah (Problem Trees) Langkah-langkah penyusunan pohon masalah: • Tuliskan “masalah” pada kotak di puncak pohon masalah. • Buat garis panah vertikal menuju kotak tersebut. • Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya dengan arah panah menuju ke kotak masalah. Gizi Buruky z e c a d x b X1 x2 X2 X2 X3 X3 X4 WHY-WHY FRAMEWORK d1 d2 d2 d2 b1 b1 b1 Z1 Z 1 Z2 Z3 a1
  • 30. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 25 • Lakukan curah pendapat dan fokuskan pada masing- masing kategori dan setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain. • Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya. • Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan duplikasi, tidak sesuai dengan masalah, dan lain-lain. Gambar 4. Pohon Masalah (sumber: Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas)
  • 31. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 26 Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari: - Input (sumber daya): sarana, prasarana, alat kesehatan, tenaga, obat dan bahan habis pakai, anggaran dan data. - Proses (pelaksanaan kegiatan). - Lingkungan. 2. Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish bone) Langkah-langkah penyusunan diagram sebab akibat: • Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan. • Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan. • Tetapkan kategori utama dari penyebab. • Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal. • Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori. • Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain. • Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil. • Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah, dll. Yang perlu diperhatikan: - Fish bone diagram hanya menggambarkan tentang kemungkinan suatu penyebab, bukan fakta/penyebab yang sesungguhnya, untuk itu diperlukan konfirmasi dengan data di
  • 32. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 27 puskesmas untuk memastikannya. - Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas sehingga tidak terjadi kerancuan dalam mencari kemungkinan penyebabnya. - Alat ini merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab secara terfokus sehingga dapat dihindari kemungkinan terlewatnya penyebab. - Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh dalam proses penyusunan fish bone diagram tersebut. Gambar 5. Diagram Sebab Akibat Dari Ishikawa c. Alternatif cara pemecahan masalah kesehatan Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di antara anggota tim dengan didahului brainstorming FaktorFaktor Metode SDM Sarana Dana Lingkungan Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor
  • 33. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 28 (curah pendapat). Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan tabel cara pemecahan masalah. 1. Brainstorming (curah pendapat) Dilaksanakan untuk membangkitkan ide/gagasan/pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang singkat dan bebas dari kritik. Manfaat dari brainstorming adalah untuk: - Mendapatkan ide/pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya - Pengembangan kreatifitasi berpikir dari anggota tim - Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim). Tipe brainstorming: - Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/gagasan bergiliran. - Tidak terstruktur, tiap peserta yang mempunyai ide/gagasan dapat langsung menyampaikannya. Langkah-langkah brainstorming: • Tetapkan suatu topik/masalah sejelas mungkin. • Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami dan memikirkannya. • Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat, misalnya 30-45 menit. • Anggota tim menyampaikan ide. • Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi, gunakan curah pendapat terstruktur sehingga seluruh anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan pendapat pada gilirannya harus mengucapkan “Pass” dan kesempatan diberikan pada anggota berikutnya.
  • 34. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 29 • Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani memberikan/ mengajukan pendapat. • Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur. • Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota. • Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan habis. • Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang dari topik atau duplikasi yang terjadi. • Buat list pendek yang berhubungan dengan topik yang dibahas. 2. Kesepakatan di antara anggota tim Kesepakatan dilakukan berdasarkan hasil brainstorming. 3. Metode tabel cara pemecahan masalah Langkah-langkah dalam pembuatan tabel cara pemecahan msalah. • Peserta membuat tabel cara pemecahan masalah terdiri dari 6 kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) prioritas masalah, kolom (3) penyebab masalah, kolom (4) alternatif pemecahan masalah, kolom (5) pemecahan masalah terpilih, dan kolom (6) keterangan. • Isi kolom (2) prioritas masalah berdasarkan hasil USG, diurut berdasarkan nilai tertinggi sampai terrendah per jenis pelayanan secara berurutan. • Tentukan penyebab masalah pada kolom (3) per jenis prioritas masalah. Penyebab masalah ini bisa diambil dari akar atau cabang pada pohon masalah, atau tulang ikan
  • 35. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 30 pada fishbone. Penyebab masalah bisa diperoleh berdasarkan hasil diskusi antar anggota tim dengan didukung dengan teori. • Tentukan alternatif pemecahan masalah pada kolom (4) berdasarkan hasil diskusi antar anggota tim dengan mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Alternatif pemecahan masalah hendaknya bersifat inovatif yang merupakan suatu pembaharuan baik berupa pengetahuan, cara, objek, teknologi, atau penemuan. • Tentukan pemecahan masalah terpilih pada kolom (5) berdasarkan alternatif pemecahan masalah yang ada di kolom (4). Peserta bisa memilih seluruh alternatif masalah yang ada di kolom (2) sebagai pemecahan masalah atau hanya sebagian atau hanya salah satunya sebagai pemecahan masalah terpilih. • Kolom (6) keterangan bisa diisi jika diperlukan. Tabel 3. Cara Pemecahan Masalah No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif pemecahan masalah Pemecahan masalah terpilih Ket (1) (2) (3) (4) (5) (6)
  • 36. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 31 Materi penyusunan RUKUNS disampaikan pada pertemuan ketiga kegiatan penyusunan RUKUNS. Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta mampu menyusun RUKUNS berdasarkan hasil penetapan prioritas, perumusan akar penyebab masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Peserta mampu menyusun RUKUNS. 2. Peserta mampu menyusun time line kegiatan. Jumlah JPL: 8 JPL Waktu pembelajaran: 360 menit Deskripsi materi: - Materi membahas cara peserta untuk menyusun RUKUNS . - Materi membahas cara peserta menyusun time line kegiatan. MATERI 3 PENYUSUNAN RUKUNS
  • 37. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 32 Metode Pembelajaran: Ceramah, tanya jawab, praktik, diskusi Capaian pembelajaran: Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu : 1. Menyusun RUKUNS. 2. Menyusun time line kegiatan. A. Langkah-langkah pembelajaran Langkah 1: Pengkondisian (15 menit) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan, fasilitator menyampaikan judul materi yang akan disampaikan, capaian pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi terhadap materi kedua tentang penyusunan RUKUNS. Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang harapan peserta terhadap materi yang akan disampaikan dan menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran. Langkah 2: Penyampaian Materi (45 menit) Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 2 sub pokok bahasan: 1. RUKUNS. 2. Time line kegiatan.
  • 38. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 33 Langkah 3: Praktik (195 menit) Latihan menyusun RUKUNS. Pada proses praktik ini peserta mendapatkan pembimbingan dari narasumber yang dihadirkan dalam pertemuan tahap ketiga ini. Langkah 4: Diskusi (90 menit) Setiap tim memaparkan hasil praktiknya kemudian dilakukan diskusi. Selama proses diskusi fasilitator mencatat keaktifan peserta. Langkah 5: Penutup (30 menit) Fasilitator merangkum tentang pembahasan materi ini dengan mengajak seluruh peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum hambatan dalam proses pembelajaran yang dirasakan peserta), dan merumuskan rencana tindak lanjut pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta. B. Uraian materi Penyusunan RUKUNS a. RUKUNS RUKUNS disusun berdasarkan tahapan yang telah dilakukan sebelumnya mulai dari identifikasi dan prioritas masalah kesehatan, penentuan akar penyebab masalah kesehatan dan alternatif cara pemecahan masalah kesehatan. Langkah-langkah penyusunan RUKUNS: • Peserta membuat tabel RUKUNS terdiri dari 13 kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) upaya kesehatan, kolom (3) kegiatan,
  • 39. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 34 kolom (4) tujuan, kolom (5) sasaran, kolom (6) target sasaran, kolom (7) penanggung jawab, kolom (8) kebutuhan sumber daya, kolom (9) mitra kerja, kolom (10) waktu pelaksanaan, kolom (11) kebutuhan anggaran, kolom (12) indikator kinerja, dan kolom (13) sumber pembiayaan. • Peserta mengelompokkan data yang bersumber dari awan- awan menurut jenis pelayanan UKM Esensial dan jika ada UKM Pengembangan dan UKP. Tulis di kolom (2) upaya kesehatan untuk jenis pelayanannya secara mulai dari UKM (promkes, kesling, gizi, KIA dan KB, serta pencegahan dan pengendalian penyakit). • Isikan pada kolom (3) kegiatan yang bersumber dari pemecahan masalah terpilih (kolom (5) tabel cara pemecahan masalah). Perlu diperhatikan pada saat akan memasukkan kegiatan, harus disesuaikan dengan jenis pelayanan. Kegiatan pada kolom (3) harus memuat penjabaran kegiatan dari aspek metode dan tahapannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Buat lebih detail untuk memudahkan estimasi penganggaran. • Isikan tujuan pada kolom (4). Tujuan harus menjawab akar penyebab masalah yang ingin diurai/dicarikan solusinya. • Sasaran pada kolom (5) diisi dengan jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan. • Pada kolom (6) target sasaran merupakan jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu. • Kolom (7) penanggung jawab diisi penanggungjawab
  • 40. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 35 kegiatan. Isi jabatan atau profesi. Contoh : PJ program kesling, PJ program promkes, dll. • Isikan kebutuhan sumber daya pada kolom (8). Lakukan inventarisir sumber daya yang diperlukan di luar pembiayaan, yaitu tenaga, alat/instrumen, bahan, dan metode. • Kolom (9). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus terlibat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. • Kolom (10). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun. • Kolom (11). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan. • Kolom (12). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh pelaksanaan kegiatan tersebut. Indikator kinerja mengacu pada indikator kesehatan (seperti indikator SPM, istilah program, dll). Indikator harus mudah diukur. Indikator Status Kesehatan keluarga: 1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
  • 41. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 36 10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat Indikator Standar Pelayanan Minimal: 1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar 2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar 3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar 4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 6. Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 7. Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar 8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 9. Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 10. Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 11. Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
  • 42. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 37 12. Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar • Kolom (13) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, JKN, masyarakat atau sumber pendanaan lain yang sah. Tabel 4. RUKUNS b. Time line kegiatan Timeline merupakan gambaran proses/kegiatan. Melalui timeline yang disusun setiap anggota tim memahami tahap kegiatan yang akan dilaksanakan dan target yang akan dicapai. Langkah-langkah penyusunan timeline: • Peserta membuat tabel timeline terdiri dari 6 kolom. Kolom (1) nomor, kolom (2) waktu, kolom (3) kegiatan, kolom (4) metode, kolom (5) sumber biaya, dan kolom (6) pelaksana. • Isikan waktu pada kolom (2). Untuk 2 bulan pertama pasca penempatan, waktu diisi per-minggu. Mulai bulan ke-3 dan seterusnya diisi per bulan. • Kolom (3) diisi jenis kegiatan yang akan dilakukan. • Kolom (4) merupakan metode yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan pada kolom (3). Misalnya pertemuan, kunjungan rumah, observasi, dan lain-lain.
  • 43. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 38 • Kolom (5) diisi dengan sumber biaya yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Jika kegiatan tidak memerlukan biaya kolom (5) bisa dikosongkan. • Kolom (6) diisi dengan pelaksana dari kegiatan. Pelaksana adalah tenaga yang melaksanakan kegiatan, baik yang berasal dari puskesmas atau pun dari luar puskesmas seperti bidan desa, kader, dan sebagainya. Tabel 5. Timeline Kegiatan No Waktu Kegiatan Metode Sumber Biaya Pelaksana (1) (2) (3) (4) (5) (6) Mingu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 dst Bulan ....... Bulan ........ dst
  • 44. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 39 Materi Galery atau seminar RUKUNS disampaikan pada pertemuan keempat kegiatan penyusunan RUKUNS. Tujuan Pembelajaran Umum: Peserta menyampaikan hasil penyusunan RUKUNS melalui galery/seminar. Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Peserta melakukan galery RUKUNS. 2. Peserta memperbaiki RUKUNS. Jumlah JPL: 6 JPL Waktu pembelajaran: 270 menit Deskripsi materi: - Paparan RUKUNS . - Perbaikan RUKUNS. MATERI 4 GALERY RUKUNS
  • 45. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 40 Metode Pembelajaran: Paparan, diskusi Capaian pembelajaran: Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu : 1. Menyampaikan RUKUNS. 2. Memperbaiki RUKUNS. A. Langkah-langkah pembelajaran Langkah 1: Pengkondisian (15 menit) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat serta memperkenalkan diri (apabila belum diperkenalkan). Pada pembukaan, fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan, capaian pembelajaran yang diinginkan dan peran fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dilakukan refleksi terhadap materi ketiga tentang penyusunan RUKUNS. Pada bagian akhir pengkondisian dilakukan curah pendapat tentang harapan peserta terhadap kegiatan yang akan dilakukan dan menyepakati kontrak waktu serta mekanisme pembelajaran. Langkah 2: Penyampaian Materi (30 menit) Fasilitator menyampaikan paparan lengkap materi yang terdiri dari 2 sub pokok bahasan: 1. RUKUNS. 2. Perbaikan RUKUNS.
  • 46. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 41 Langkah 3: Paparan dan diskusi (165 menit) Setiap tim secara memaparkan RUKUNS. Pada prosesnya, setiap tim mendapatkan pendampingan dari narasumber daerah yang dihadirkan dalam pertemuan di tahap ini yang berasal dari daerah penempatan dan narasumber pusat. Narasumber daerah adalah kepala puskesmas yang menjadi lokus penempatan tim Nusantara Sehat. Narasumber pusat berasal dari Lintas Program kementerian Kesehatan diantaranya dari Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Subdit Tuberkulosis), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (Sub Direktorat Imunisasi), Direktorat Gizi Masyarakat. Di dalam proses paparan ini diikuti dengan diskusi yang dilakukan di setiap tim. Narasumber pusat dan fasilitator dapat berpindah dari satu tim ke tim lainnya untuk mendapatkan gambaran hasil diskusi tim dengan narasumber daerah terkait dengan RUKUNS yang telah disusun. Di dalam proses paparan dan diskusi, beberapa anggota tim di sisa 30 menit waktu kegiatan melakukan “belanja program” ke tim lain. Langkah 4: Perbaikan ( 45 menit) Setiap tim berdasarkan hasil diskusi dengan fasilitator, narasumber pusat dan daerah serta masukan dari tim lain melalui “belanja program”. Langkah 5: Penutup (15 menit) Fasilitator merangkum hasil kegiatan galery dengan mengajak seluruh
  • 47. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 42 peserta melakukan refleksi (termasuk merangkum hambatan dalam proses galery yang dirasakan peserta), dan merumuskan rencana tindak lanjut dari RUKUNS yang telah dipaparkan dalam galery, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apresiasi atas partisipasi aktif peserta. B. Uraian Materi a. Pelaksanaan Seminar/Galery Tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan seminar/galery RUKUNS sebagai berikut.  Setiap tim menampilkan hasil analisis masalah terdiri dari data kinerja dan status kesehatan, tabel identifikasi masalah, analisis potensi dan rangkuman masalah, penentuan prioritas masalah, pohon masalah/fish bone, pemecahan masalah, RUKUNS, dan Time line kepada narasumber daerah dan narasumber pusat yang ikut dalam kegiatan galery.  Tim melakukan paparan dari keseluruhan tampilan yang sudah disiapkan.  Diskusi dilakukan internal antara tim NS dengan kepala puskesmas sebagai narasumber daerah.  Tim NS menerima “tamu” dari lintas program yang akan memberikan masukan terhadap RUKUNS serta memberikan tanda “bintang” pada kegiatan yang disukai.  Anggota dalam tim NS di akhir proses diskusi melakukan kunjungan ke tim lain di kelas terdekat.  Selanjutnya dilakukan “belanja program” ke tim lain dengan catatan kegiatan yang dibeli sesuai dengan prioritas masalah yang ada.
  • 48. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 43  Tim NS dapat melakukan belanja kegiatan ke tim lain dengan catatan kegiatan yang dibeli sesuai dengan prioritas masalah yang ada.  Pada saat belanja, pembeli kegiatan menempelkan tanda “bintang” sebagai bukti pembelian Tim NS melakukan kunjungan ke tim lain di kelas terdekat.  Seluruh tim berkumpul kembali dan bersama dengan Kepala Puskesmas membuat kesepakatan hasil RUKUNS yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan puskesmas di tahun berjalan (2019 atau 2020).  Kesepakatan tersebut direkap dalam lembar terpisah yang ditandatangani oleh kepala puskesmas dan Tim NS.  Secara bersama setiap tim menyampaikan rangkuman hasil kegiatan galery. Narasumber daerah dan narasumber pusat secara umum menyampaikan masukan untuk perbaikan. b. Perbaikan RUKUNS  Tim NS melakukan perbaikan/penyempurnaan RUKUNS dan time line berdasarkan masukan.  Di akhir masa pembelajaran setiap tim diminta untuk menyampaikan hambatan dalam penyusunan RUKUNS secara keseluruhan sebagai masukan untuk perbaikan di masa mendatang.  Sebagai tindak lanjut, seluruh hasil kegiatan wajib dibawa sampai ke puskesmas untuk ditampilkan.
  • 49. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 44 Gambar 6. Rekap Usulan Kegiatan
  • 50. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 45 Modul ini merupakan panduan pembelajaran untuk toik penyusunan RUKUNS dalam pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV. Materi yang menjadi bahan dalam modul ini diambil dari berbagai sumber peraturan yang berkaitan dengan manajemen puskesmas. Namun demikian, pendalaan dari setiap pokok materi perlu dilakukan terutama pada aspek impelementasi. Kondisi nyata di lapangan kemungkinan kurang relevan dengan materi yang disampaikan dalam modul ini. Perlu sikap positif terhadap situasi yang ditemui di lapangan sebagai bentuk pengalaman dan pembelajaran baru, namun tetap mengedepankan aturan formal yang berlaku. PENUTUP
  • 51. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 46 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil dan Sangat Terpencil; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Indonesia Sehat Pendekatan keluarga; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; BAHAN MATERI
  • 52. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 47 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat; 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus NonFisik Bidang Kesehatan; 16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 Tentang Sistem Imformasi Puskesmas; 17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/190/2019 Tentang Lokus Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga Tahun 2019; 18. Ringkasan, 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting), Cetakan Pertama, Agustus 2017; 19. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017; 20. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018; 21. Buku Sinergisme Pusat Dan Daerah Dalam Mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) Melalui Percepatan eliminasi Tuberkulosis Tahun 2018; 22. Hasil Utama Riskesdas Tahun 2018;
  • 53. Materi Penyusun RUKUNS Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Hal 48 23. Buku IPKM 2018; 24. Factsheet Lokus Penempatan Tim Nusantara Sehat Batch XIV Tahun 2019; 25. Data CDR tahun 2018 dan SR Tahun 2017 per Kabupaten/Kota; 26. Data PTM Hasil Riskesdas 2018; 27. Data Kegiatan Program Propinsi PUSAT Tahun 2018; 28. Data Cakupan Bulan Imunisasi Anak Sekalah tahun 2018; 29. Data UCI Desa Tahun 2018; 30. Data Akses Kemajuan (Kesehatan Lingkungan) Kabupaten/Kota per September Tahun 2019; 31. Data Laporan ODF Kabupaten/Kota per September tahun 2019; 32. Data Rekapitulasi Indeks Keluarga Sehat per Kecamatan di Kabupaten/Kota per September 2019; 33. Data Laporan Hasil Imunisasi per Provinsi per September 2019.