2. Dalam persaingan yang amat ketat seperti sekarang ini,
kunci untuk bisa bertahan hidup adalah pada sumber daya
manusia yang dimiliki oleh perusahaan.
Perusahaan mungkin saja memiliki teknologi mutakhir,
metoda paling canggih, dan produk yang hebat, namun
tanpa sumber daya manusia yang unggul, kelebihan tadi
tidaklah terlalu banyak berarti untuk memenangkan
persaingan.
Namun agar SDM bisa unggul, maka SDM tadi harus
dikelola secara efektif. SDM harus diperlakukan sebagai
asset.
3. Karena sebagai asset sebagai mana asset lainnya, maka
SDM tadi mestinya harus diusahakan agar nilai (value)
dari SDM tadi bisa meningkat dari tahun ke tahun.
Karena biaya SDM seringkali merupakan komponen biaya
yang besar, maka pengelolaan SDM harus efektid dan
efisien.
Usaha yang efektif dan efisien mengandung arti bahwa
output yang dihasilkan oleh setiap karyawan memenuhi
apa yang ditargetkan oleh
organisasi.
Berdasarkan jumlah output atau hasil kerja yang mampu
dihasilkan oleh setiap karyawan, dapat diketahui berapa
jumlah karyawan yang sesungguhnya diperlukan oleh
perusahaan untuk mencapai target.
4. Hal tersebut dapat dilakukan melalui suatu pengukuran
beban kerja, sehingga karyawan dapat bekerja optimal
sesuai kemampuannya.
Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk
standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya.
Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat
terjadi dalam tiga kondisi.
• Pertama, beban kerja sesuai standar.
• Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity).
• Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity).
5. Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak
terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu
ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja.
Kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji
jumlah karyawan lebih banyak dengan produktifitas yang
sama sehingga terjadi inefisiensi biaya.
Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau
banyaknya pekerjaan dengan jumlah karyawan yang
dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik
maupun psikologis bagi karyawan. Akhirnya karyawan
pun menjadi tidak produktif karena terlalu lelah.
Perencanaan tenaga kerja yang baik adalah hal yang
penting untuk dilakukan yaitu meliputi analisis pekerjaan
dan beban kerja perusahaan secara.
6. Analisis beban kerja merupakan metode yang
biasa digunakan untuk menentukan jumlah atau
kuantitas tenaga kerja yang diperlukan.
Beban kerja yang didistribusikan secara tidak
merata dapat mengakibatkan ketidaknyamanan
suasana kerja karena karyawan merasa beban
kerja yang dilakukannya terlalu berlebihan atau
bahkan kekurangan.
Pelatihan ini akan mengajarkan peserta tentang
bagaimana cara melakukan analisis beban
kerja, termasuk cara melakukan perhitungan-
perhitungan, dan juga studi kasus tentang
bagaimana analisis beban kerja diterapkan pada
situasi yang riil.
7. Materi Pelatihan
• Perencanaan Sumber Daya Manusia
• Analisis Pekerjaan
• Teknik Pengumpulan Informasi Analisis
Pekerjaan
• Memahami Deskripsi Pekerjaan
• Memahami pengertian Spesifikasi Jabatan
• Memahami Beban Kerja
8. • Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja
• Memahami Kerangka Pemikiran Beban
Kerja
• Menghitung Jumlah Kebutuhan Pegawai
• Metoda Sampling untuk Mengamati Waktu
Kerja Pegawai
• Menghitung Waktu Produktif dan Tidak
Produktif Pegawai
• Menyusun Waktu Penyelesaian Tugas
• Perbandingan Jumlah Kebutuhan
Karyawan terhadap Kondisi Aktual
• Studi Kasus
9. Jadwal-jadwal Pelatihan Analisis Beban
Kerja yang akan datang:
2 - 3 Februari 2016
3 - 4 Maret 2016
5 - 6 April 2016
10-11 Mei 2016
7-8 Juni 2016
20-21 Juli 2016
2-3 Agustus 2016
6-7 September 2016
4-5 Oktober 2016
29-30 November 2016
29-30 Desember 2016
10. Biaya Pelatihan adalah sebesar Rp. 2.900.000,-
per peserta.
Untuk mendaftar pelatihan ini, silakan klik dan isi
form pendaftaran pelatihan.http://borobudur-
training.com/contactus.php
Atau anda bisa telpon atau sms kami pada no:
022-61610108
atau 0813-2161-6080
atau 0856-2421-9062
atau 0819-1058-7707