Di era globalisasi, inovasi di sektor publik merupakan suatu strategi yang harus ditempuh oleh Indonesia untuk meningkatkan daya saing bangsa guna mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kemauan berinovasi (willingness to innovate) dan kemampuan berinovasi (ability to innovate) di lingkungan birokrasi dirasakan masih rendah. Inovasi masih merupakan hal yang aneh, tidak disukai, bahkan cenderung dihindari karena pandangan yang keliru bahwa inovasi merupakan sesuatu yang tidak sejalan dengan kebijakan. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan berjalan terus namun harus dihentikan dan bahkan perlu dibalik. Kalangan birokrasi pemerintah perlu diyakinkan bahwa berinovasi di sektor publik itu menyenangkan dan mudah dilakukan.
Atas dasar itulah kami menyusun pedoman pengelolaan laboratorium inovasi administrasi negara ini. Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan para champion inovation atau fasilitator laboratorium inovasi administrasi negara dalam membantu setiap instansi pemerintah (pusat dan daerah) untuk berinovasi di sektor publik. Dalam pedoman ini, ditegaskan bahwa pengelolaan laboratorium inovasi administrasi negara ditempuh melalui lima tahap yaitu tahap drum up, diagnose, design, deliver dan display. Setiap tahap memiliki tujuan dan metode tersendiri yang saling bersinergi untuk menghasilkan suatu inovasi di sektor publik. Penguasaan yang baik dari champion innovation terhadap keseluruhan tahap tersebut diharapkan dapat mengubah mindset atau pola pikir pejabat pada instansi pemerintah untuk menyukai inovasi, mau berinovasi, dan mampu berinovasi.
Sebagai sebuah proses awal, pedoman ini tentu masih membutuhkan sentuhan-sentuhan yang lebih inovatif lagi. Untuk itu, berbagai pemikiran dan kontribusi seluruh pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan percepatan mewujudkan administrasi negara yang inovatif. Salam Inovasi Tiada Henti…!!
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran aksi perubahan kinerja pelayanan publik untuk pelatihan kepemimpinan pengawas, (2) Aksi perubahan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui inovasi dan kolaborasi, (3) Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pembelajaran aksi perubahan tersebut mulai dari konsepsi, perancangan, hing
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan yang terjadi secara cepat di dunia saat ini dan pentingnya untuk mengantisipasi perubahan tersebut dengan kecepatan dan kelincahan dalam bekerja. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya mengelola perubahan dengan baik agar dapat mencegah kegagalan organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang revitalisasi organisasi kepemudaan dengan tujuan membentuk pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing melalui penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan. Dokumen ini juga menjelaskan strategi pembangunan kepemudaan nasional, peran organisasi kepemudaan, problematika yang dihadapi, dan faktor pendukung untuk merevitalisasi organisasi kepemudaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama antar lembaga pemerintah dan dasar-dasar hukum yang mengatur kerjasama tersebut. Terdapat penjelasan mengenai konsep kerjasama kelembagaan sesuai dengan asas pemerintahan, bentuk-bentuk kerjasama daerah, dan penyelenggaraan kerjasama daerah antar lembaga dan dengan pihak ketiga.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya inovasi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah.
2. Beberapa strategi akselerasi inovasi daerah yang dibahas adalah teknik berpikir kreatif, laboratorium inovasi, dan contoh-contoh inovasi yang telah dilakukan beberapa daerah.
3
Di era globalisasi, inovasi di sektor publik merupakan suatu strategi yang harus ditempuh oleh Indonesia untuk meningkatkan daya saing bangsa guna mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kemauan berinovasi (willingness to innovate) dan kemampuan berinovasi (ability to innovate) di lingkungan birokrasi dirasakan masih rendah. Inovasi masih merupakan hal yang aneh, tidak disukai, bahkan cenderung dihindari karena pandangan yang keliru bahwa inovasi merupakan sesuatu yang tidak sejalan dengan kebijakan. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan berjalan terus namun harus dihentikan dan bahkan perlu dibalik. Kalangan birokrasi pemerintah perlu diyakinkan bahwa berinovasi di sektor publik itu menyenangkan dan mudah dilakukan.
Atas dasar itulah kami menyusun pedoman pengelolaan laboratorium inovasi administrasi negara ini. Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan para champion inovation atau fasilitator laboratorium inovasi administrasi negara dalam membantu setiap instansi pemerintah (pusat dan daerah) untuk berinovasi di sektor publik. Dalam pedoman ini, ditegaskan bahwa pengelolaan laboratorium inovasi administrasi negara ditempuh melalui lima tahap yaitu tahap drum up, diagnose, design, deliver dan display. Setiap tahap memiliki tujuan dan metode tersendiri yang saling bersinergi untuk menghasilkan suatu inovasi di sektor publik. Penguasaan yang baik dari champion innovation terhadap keseluruhan tahap tersebut diharapkan dapat mengubah mindset atau pola pikir pejabat pada instansi pemerintah untuk menyukai inovasi, mau berinovasi, dan mampu berinovasi.
Sebagai sebuah proses awal, pedoman ini tentu masih membutuhkan sentuhan-sentuhan yang lebih inovatif lagi. Untuk itu, berbagai pemikiran dan kontribusi seluruh pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan percepatan mewujudkan administrasi negara yang inovatif. Salam Inovasi Tiada Henti…!!
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran aksi perubahan kinerja pelayanan publik untuk pelatihan kepemimpinan pengawas, (2) Aksi perubahan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui inovasi dan kolaborasi, (3) Dokumen tersebut menjelaskan tahapan pembelajaran aksi perubahan tersebut mulai dari konsepsi, perancangan, hing
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan yang terjadi secara cepat di dunia saat ini dan pentingnya untuk mengantisipasi perubahan tersebut dengan kecepatan dan kelincahan dalam bekerja. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya mengelola perubahan dengan baik agar dapat mencegah kegagalan organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang revitalisasi organisasi kepemudaan dengan tujuan membentuk pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing melalui penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan. Dokumen ini juga menjelaskan strategi pembangunan kepemudaan nasional, peran organisasi kepemudaan, problematika yang dihadapi, dan faktor pendukung untuk merevitalisasi organisasi kepemudaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kerjasama antar lembaga pemerintah dan dasar-dasar hukum yang mengatur kerjasama tersebut. Terdapat penjelasan mengenai konsep kerjasama kelembagaan sesuai dengan asas pemerintahan, bentuk-bentuk kerjasama daerah, dan penyelenggaraan kerjasama daerah antar lembaga dan dengan pihak ketiga.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya inovasi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah.
2. Beberapa strategi akselerasi inovasi daerah yang dibahas adalah teknik berpikir kreatif, laboratorium inovasi, dan contoh-contoh inovasi yang telah dilakukan beberapa daerah.
3
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik untuk mendorong inovasi, yaitu Drum-up, Diagnose, Design, Deliver, dan Display. Drum-up bertujuan untuk membangkitkan semangat berinovasi, Diagnose untuk mengidentifikasi masalah, Design untuk merencanakan inovasi, Deliver untuk melaksanakan inovasi, dan Display untuk mengevaluasi hasil inovasi. Dokumen ini disampaikan dalam acara seminar di STIA LAN Bandung pada 19 Januari 2016
Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024Akademi Desa 4.0
Dokumen tersebut membahas beberapa isu strategis dan agenda pembangunan utama Indonesia menurut arahan Presiden terpilih untuk periode 2020-2024, yaitu peningkatan infrastruktur, SDM, investasi, reformasi birokrasi, dan penggunaan APBN. Dokumen ini juga mengidentifikasi beberapa kendala utama pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti regulasi, institusi, dan kualitas SDM."
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Mata Dikiat mi membekali peserta dengan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dalam menyusun kegiatan organisasi melalui pembelajaran konsepsi, prinsip dan strategi berpikir kreatif dan inovatif terkait dengan program organisasi. Mata Dikiat mi disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi, dan praktik. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menginovasi kegiatan organisasi.
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
Pelatihan ini membahas tentang akuntabilitas kinerja dalam kepemimpinan administrator. Materi pelatihan meliputi konsep akuntabilitas, prinsip-prinsip akuntabilitas, dan bentuk-bentuk akuntabilitas. Tujuannya adalah agar peserta dapat memahami pentingnya akuntabilitas kinerja dan mampu membangun budaya akuntabilitas di organisasinya."
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi kepemimpinan dan kepemimpinan berkarakter yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan yang berubah dengan cepat. Pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan adaptif, kolaboratif, dan inovatif dalam menghadapi disrupsi teknologi, bencana alam, dan krisis. Karakter kepemimpinan seperti kepemimpinan transformasional, visi kepemimpinan
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH, MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Ceramah Pelatihan Dasar CPNS
Sorong Selatan, 28 Juli 2021
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Tri Widodo W. UTOMO
Dokumen tersebut membahas tantangan sektor publik di era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan disrupsi teknologi. Pemerintah perlu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan publik, mengotomatisasi proses bisnis, dan membuat keputusan secara cerdas berbasis data. Contoh inovasi pelayanan yang diberikan adalah Sistem Informasi Manajemen Harga Pasar Segamas yang memberikan informasi harga secara online. Pemer
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045Dr. Zar Rdj
MEGATREN DUNIA 2045
1. Demografi Global
2. Urbanisasi Dunia
3. Peranan Emerging Economies
4. Perdagangan Internasional
5. Keuangan Internasional
6. Kelas Menengah
7. Persaingan Sumber Daya Alam
8. Teknologi
9. Perubahan Iklim
10. Perubahan Geopolitik
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelatihan kepemimpinan pengawas yang mencakup berbagai agenda dan materi pelatihan seperti teknik komunikasi publik, perencanaan kegiatan pelayanan publik, dan manajemen mutu.
2. Salah satu materi pelatihan adalah tentang komunikasi asertif dan presentasi yang efektif yang membahas teknik berkomunikasi secara jujur namun menghargai orang lain.
"[Ringkuman]
Modul ini membahas tentang manajemen pengawasan sebagai bagian dari pelatihan kepemimpinan pengawas untuk memberikan pengetahuan tentang konsep manajemen pengawasan, sistem pengendalian intern pemerintah, peran aparat pengawasan intern pemerintah, dan pemantauan hasil pengawasan guna mencegah terjadinya kesalahan administrasi dan penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan pemerintahan."
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Disampaikan dalam Kuliah Umum Magister Administrasi Publik
Universitas 17 Agustus Surabaya, 1 Desember 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI, Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat
http://inovasi.lan.go.id
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi publik mengenai lingkup dan wujud cinta tanah air dalam perspektif wawasan nusantara dan kearifan lokal. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian persepsi publik, lingkup dan wujud cinta tanah air, wawasan nusantara, kearifan lokal, serta hubungan antara wawasan nusantara dan kearifan lokal.
Modul ini membahas tentang pentingnya diagnosa organisasi bagi perbaikan kinerja organisasi sektor publik agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategis dan meningkatkan daya saing. Diagnosa organisasi dilakukan dengan memprediksi perubahan lingkungan, menganalisis kondisi internal organisasi, dan menentukan solusi perbaikan. Pemimpin perubahan memainkan peran penting dalam menggerakkan organisasi untuk merealisasikan visi melalui program yang jel
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik untuk mendorong inovasi, yaitu Drum-up, Diagnose, Design, Deliver, dan Display. Drum-up bertujuan untuk membangkitkan semangat berinovasi, Diagnose untuk mengidentifikasi masalah, Design untuk merencanakan inovasi, Deliver untuk melaksanakan inovasi, dan Display untuk mengevaluasi hasil inovasi. Dokumen ini disampaikan dalam acara seminar di STIA LAN Bandung pada 19 Januari 2016
Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024Akademi Desa 4.0
Dokumen tersebut membahas beberapa isu strategis dan agenda pembangunan utama Indonesia menurut arahan Presiden terpilih untuk periode 2020-2024, yaitu peningkatan infrastruktur, SDM, investasi, reformasi birokrasi, dan penggunaan APBN. Dokumen ini juga mengidentifikasi beberapa kendala utama pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti regulasi, institusi, dan kualitas SDM."
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Mata Dikiat mi membekali peserta dengan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dalam menyusun kegiatan organisasi melalui pembelajaran konsepsi, prinsip dan strategi berpikir kreatif dan inovatif terkait dengan program organisasi. Mata Dikiat mi disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi, dan praktik. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menginovasi kegiatan organisasi.
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
Pelatihan ini membahas tentang akuntabilitas kinerja dalam kepemimpinan administrator. Materi pelatihan meliputi konsep akuntabilitas, prinsip-prinsip akuntabilitas, dan bentuk-bentuk akuntabilitas. Tujuannya adalah agar peserta dapat memahami pentingnya akuntabilitas kinerja dan mampu membangun budaya akuntabilitas di organisasinya."
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi kepemimpinan dan kepemimpinan berkarakter yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan yang berubah dengan cepat. Pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan adaptif, kolaboratif, dan inovatif dalam menghadapi disrupsi teknologi, bencana alam, dan krisis. Karakter kepemimpinan seperti kepemimpinan transformasional, visi kepemimpinan
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH, MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Ceramah Pelatihan Dasar CPNS
Sorong Selatan, 28 Juli 2021
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Tri Widodo W. UTOMO
Dokumen tersebut membahas tantangan sektor publik di era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan disrupsi teknologi. Pemerintah perlu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan publik, mengotomatisasi proses bisnis, dan membuat keputusan secara cerdas berbasis data. Contoh inovasi pelayanan yang diberikan adalah Sistem Informasi Manajemen Harga Pasar Segamas yang memberikan informasi harga secara online. Pemer
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045Dr. Zar Rdj
MEGATREN DUNIA 2045
1. Demografi Global
2. Urbanisasi Dunia
3. Peranan Emerging Economies
4. Perdagangan Internasional
5. Keuangan Internasional
6. Kelas Menengah
7. Persaingan Sumber Daya Alam
8. Teknologi
9. Perubahan Iklim
10. Perubahan Geopolitik
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelatihan kepemimpinan pengawas yang mencakup berbagai agenda dan materi pelatihan seperti teknik komunikasi publik, perencanaan kegiatan pelayanan publik, dan manajemen mutu.
2. Salah satu materi pelatihan adalah tentang komunikasi asertif dan presentasi yang efektif yang membahas teknik berkomunikasi secara jujur namun menghargai orang lain.
"[Ringkuman]
Modul ini membahas tentang manajemen pengawasan sebagai bagian dari pelatihan kepemimpinan pengawas untuk memberikan pengetahuan tentang konsep manajemen pengawasan, sistem pengendalian intern pemerintah, peran aparat pengawasan intern pemerintah, dan pemantauan hasil pengawasan guna mencegah terjadinya kesalahan administrasi dan penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan pemerintahan."
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Disampaikan dalam Kuliah Umum Magister Administrasi Publik
Universitas 17 Agustus Surabaya, 1 Desember 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI, Jl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat
http://inovasi.lan.go.id
Dokumen tersebut membahas tentang persepsi publik mengenai lingkup dan wujud cinta tanah air dalam perspektif wawasan nusantara dan kearifan lokal. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian persepsi publik, lingkup dan wujud cinta tanah air, wawasan nusantara, kearifan lokal, serta hubungan antara wawasan nusantara dan kearifan lokal.
Modul ini membahas tentang pentingnya diagnosa organisasi bagi perbaikan kinerja organisasi sektor publik agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategis dan meningkatkan daya saing. Diagnosa organisasi dilakukan dengan memprediksi perubahan lingkungan, menganalisis kondisi internal organisasi, dan menentukan solusi perbaikan. Pemimpin perubahan memainkan peran penting dalam menggerakkan organisasi untuk merealisasikan visi melalui program yang jel
Buku ini mendokumentasikan perjalanan Laboratorium Inovasi di Kota Jayapura yang telah menghasilkan 104 inovasi. Dokumentasi ini penting untuk membangun pengetahuan tentang proses inovasi di Kota Jayapura serta menginspirasi daerah lain."
Ada tiga poin utama dari dokumen tersebut:
1. Inovasi merupakan kunci untuk mencapai good governance dan kemakmuran masyarakat daerah.
2. Posisi rendah Indonesia dalam indeks inovasi global menunjukkan perluasan upaya untuk meningkatkan budaya inovasi di pemerintahan.
3. Keterlibatan masyarakat dalam menggunakan hasil inovasi sangat penting untuk mencapai tujuan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Dokumen tersebut membahas peran Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI) dalam mempromosikan budaya inovasi di pemerintahan daerah di Indonesia. LAN-RI melakukan berbagai upaya seperti diseminasi hasil inovasi, fasilitasi jejaring, pelatihan kader inovasi, pengukuran dampak inovasi, serta memberikan penghargaan untuk memotivasi inovasi di daerah. Tujuannya adalah memperkuat ekosistem inovasi
Program labinov pronas kota Sorong telah menghasilkan lebih dari 100 ide inovasi. Buku ini menceritakan perjalanan menemukan ide inovasi kota sorong. Ada sesuatu yang baru dan mungkin anda belum mengetahuinya.
Replikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala NasionalTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Forum Apresiasi dan Replikasi Inovasi
Jakarta, 30 Oktober 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Dipaparkan pada Seminar Nasional Akselerasi Inovasi Tata Kelola Untuk Meningkatkan Daya Saing
Jakarta, 13 November 2018
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Direktori ini menguraikan latar belakang perlunya pengembangan inovasi di bidang administrasi negara untuk mendukung reformasi birokrasi. Indonesia masih memiliki tingkat inovasi yang rendah berdasarkan penilaian Global Innovation Index. Beberapa daerah seperti Surabaya dan Surakarta telah berhasil mengimplementasikan berbagai inovasi, namun belum tersedia data bank inovasi secara nasional. Direktori ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi replikasi inov
(Profil dan Kinerja LAN di Bidang Inovasi Periode 2015-2016)
Lembaga Administrasi Negara RI
Jl, Veteran No. 10 Jakarta
http://lan.go.id/en/
http://inovasi.lan.go.id
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi di sektor publik Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat adalah tentang pentingnya inovasi kelembagaan, pelayanan, dan tata kelola pemerintahan guna meningkatkan kinerja pemerintah di tengah tantangan globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya membangun kapasitas aparatur negara dalam melakukan inovasi demi meningkatkan layanan kepada
Strategi inovasi pengembangan SDM ASN membutuhkan pembentukan laboratorium inovasi dan champions inovasi untuk mempercepat transformasi manajemen pemerintahan yang inovatif. Laboratorium inovasi akan memfasilitasi proses berpikir kreatif, menghasilkan, dan mengelola ide-ide inovasi untuk meningkatkan kinerja organisasi dan birokrasi.
Inovasi Administrasi Negara: Sebuah Perjalanan Konseptual Inno-LabTri Widodo W. UTOMO
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang inovasi administrasi negara di Indonesia, termasuk definisi, ruang lingkup, siklus, jenis, dan program kerja untuk inovasi administrasi negara;
(2) Dibahas pula model-model dan tahapan untuk laboratorium inovasi serta kerja sama antara lembaga pemerintah dalam mendukung inovasi;
(3) Disarankan beberapa pendekatan untuk mend
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negaraWitra Apdhi Almash
Lembaga Administrasi Negara melalui Pusat Inovasi
Pelayanan Publik memandang perlu untuk menyusun Direktori Inovasi
Administrasi Negara. Inovasi tersebut tersedia dalam bentuk ringkasan/
intisari/ epitome inovasi yang terangkum dalam bank data. Tujuan dari
penyusunan direktori inovasi administrasi negara adalah untuk mempermudah
daerah daerah dalam mengadopsi, mereplikasi bahkan memodifikasi inovasi
disesuaikan dengan karakteristik daerahnya sendiri. Untuk keperluan tersebut
dilakukan identifikasi bank data (koleksi rujukan/ kebijakan/ pedoman/
model/ buku) inovasi bidang administrasi negara yang telah melalui analisis
dengan indikator yang telah ditetapkan.
Similar to Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi (20)
Kritik implementasi inovasi daerah saat ini, sebagian besar tidak terencana dengan baik, tidak berdampak nyata pada pencapaian kinerja pemerintah daerah dan tidak berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas model budaya organisasi menurut Edgar Schein yang terdiri dari 3 level, yaitu artifacts atau unsur-unsur fisik dan perilaku yang dapat diamati, values atau nilai-nilai dan norma-norma, serta assumptions atau asumsi-asumsi mendasar yang mempengaruhi budaya organisasi.
Dokumen tersebut berisi ringkasan tentang aktivitas, riset, dan karya ilmiah Suripto Asli Wong Kebumen yang terkait dengan inovasi pemerintahan daerah. Juga menyinggung peraturan perundang-undangan terkait inovasi di Indonesia serta kondisi saat ini mengenai tata kelola, inovasi, dan daya saing di Indonesia dan perkembangan inovasi daerah.
Pendampingan SMP, Puskesmas dan Rumah Sakit di Lingkungan Kabupaten Tangerang menemukan ide kreatif dalam penyelenggaraan layanan pendidikan dan kesehatan
Model kesejahteraan ASN yang bekerja di daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal. Jenis kompensasi apa saja yang harus diberikan kepada mereka untuk dapat meningkatkan kinerjanya.
Kajian ini membahas model kesejahteraan ASN berkinerja tinggi yang adil dan layak. Penelitian menemukan bahwa kinerja birokrasi Indonesia belum optimal berdasarkan beberapa indeks global. Upaya reformasi birokrasi juga belum sesuai target. Kajian ini mengusulkan kerangka konseptual manajemen kinerja yang terdiri atas empat tahap untuk meningkatkan kinerja melalui penilaian dan reward yang adil. Hasilnya diharapkan d
Dokumen tersebut membahas tiga hal utama: (1) rencana pembangunan aparatur sipil negara Indonesia dari tahun 2005-2024 untuk membangun birokrasi yang profesional, efektif, dan akuntabel, (2) delapan bidang perubahan reformasi birokrasi, dan (3) langkah-langkah strategis penyederhanaan birokrasi seperti identifikasi unit kerja, memetakan kesetaraan jabatan, dan sosialisasi.
Dokumen tersebut merangkum hasil diskusi pada sebuah workshop yang membahas inovasi di pemerintahan. Workshop tersebut menghasilkan ide untuk mengembangkan pusat ekonomi baru di Kota Mojokerto dengan merelokasi pedagang kaki lima ke suatu lokasi terpusat untuk mengurangi kemacetan dan sampah di jalan-jalan utama. Ide tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan perlu strategi komunikasi untuk mendukung rencana
Roadmap Inovasi 2020 Kabupaten Banjar menggambarkan berbagai kebutuhan penelitian, pengembangan, dan inovasi di pemerintah Kabupaten Banjar untuk mencapai tujuan RPJMD secara terintegrasi dan sinergi. Dokumen ini diharapkan dapat mengarahkan program dan kegiatan litbang menjadi lebih baik, cepat, efisien, dan berkelanjutan.
Sistem merit bertujuan untuk menciptakan aparatur negara yang unggul dengan mengevaluasi kinerja pegawai negeri sipil berdasarkan kompetensi, integritas, dan kinerja. Indonesia berada di peringkat 50 dari 141 negara dalam Indeks Daya Saing Global 2019, dan berada di peringkat 4 di ASEAN. Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan kompetensi, penilaian kinerja, dan manajemen karir berbasis sistem merit
Dokumen tersebut membahas tentang Laboratorium Inovasi Pemerintah Kota Padang, yang bertujuan untuk mendorong semangat inovasi dan kreativitas di kalangan birokrat dan masyarakat umum demi meningkatkan pelayanan publik di Kota Padang."
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. i | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
2. ii | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
LABORATORIUM INOVASI
AKSELERASI INOVASI TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING DAERAH
Diterbitkan dan dipublikasikan oleh:
Pusat INTAN – DIAN – LAN
Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax: 021 386 8201-05 ext 149-151
www.inovasi.lan.go.id
3. iii | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
PEDOMANPENYELENGGARAANLABORATORIUMINOVASI:
AKSELERASIINOVASI TATA KELOLAPEMERINTAHAN DALAM
MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH
ISBN:XXX-XXXX-XXX-X
Pengarah :Dr.AdiSuryanto
PenanggungJawab :Dr.TriWidodoWahyuUtomo
Editor :Riyadi&Basseng
TimPenulis :Suripto,AbdulMuis,DewiOktaviani,SelfyAndreany,
AntoniousGalih,DediCahyadi,AmrillahM,Rengga
Vernanda,MuhammadAsphianArwin.
TimPendukung :IstiHeriani,IrmaDewiSofia,NurhudaFirmansyah,Nova
YulandaP.Sipahutar,FahriArdiansyahTamsir,Rahayu
Eka Putri,dan,MuliaElaS.,AdhityoNugrahaBarsei
HakCipta@2018padaPusatInovasiTataPemerintahanLembagaAdministrasi
Negara
Diterbitkandandipublikasikan
PUSATINOVASITATAPEMERINTAHANLEMBAGAADMINISTRASINEGARA
Jl.VeteranNo.10JakartaPusat
10110 DKI Jakarta
Telp. 021-3868201 ext. 147 – 151
Website: www.lan.go.id
4. iv | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
KATA PENGANTAR
DEPUTI BIDANG INOVASI ADMINISTRASI NEGARA
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA.
KATA PENGANTAR
Tahun 2018 menjadi tonggak sejarah baru dalam
perkembangan inovasi dilingkungan birokrasi, dimana
Peraturan Presiden No.79 Tahun 2017 Tentang Rencana
Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2018 telah menetapkan
Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan Dalam Meningkatkan
Daya Saing Daerah. Dalam memeratakan perkembangan
inovasi pemerintah daerah, Kegiatan Akselerasi ini menerapkan
metode Affirmative & Equality. Oleh karena itu, Tim fasilitator
menetapkan Kota Jayapura, Kota Sorong, Kab. Tidore, Kab.
Belu, Kab. Dompu, Kab. Minahasa Utara, Kab. Wakatobi, Kab.
Mentawai, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Tanah Bumbu dan
Kab. Kepualauan Aru sebagai lokus laboratorium.
11 Lokus Laboratorium Inovasi Yang Telah Ditetapkan Tersebut
Akan Difasilitasi Oleh Seluruh Pusat Dilingkungan Deputi Inovasi
Adminsitrasi Negara Dan Semua Pusat Kajian Dan Pendidikan
Dan Pelatihan Aparatur I, II, III Dan IV LAN. Atas Dasar Hal
Tersebut, Kami Menyusun Pedoman Penyelenggaraan
Laboratorium Inovasi: Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah ini.
Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan para fasilitator
laboratorium inovasi Program Prioritas Nasional dalam
membantu setiap lokus laboratorium inovasi. Dalam pedoman
5. v | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
ini, ditegaskan bahwa pengelolaan laboratorium inovasi
administrasi negara ditempuh melalui lima tahap yaitu tahap
drum up, diagnose, design, deliver dan display. Setiap tahap
memiliki tujuan dan metode tersendiri yang saling bersinergi
untuk menghasilkan suatu inovasi di sektor publik. Penguasaan
yang baik dari champion innovation terhadap keseluruhan
tahap tersebut diharapkan dapat mengubah mindset atau pola
pikir pejabat pada instansi pemerintah untuk menyukai inovasi,
mau berinovasi, dan mampu berinovasi.
Sebagai sebuah proses awal, pedoman ini tentu masih
membutuhkan sentuhan- sentuhan yang lebih inovatif lagi.
Untuk itu, berbagai pemikiran dan kontribusi seluruh pihak
sangat diharapkan demi perbaikan dan percepatan
mewujudkan administrasi negara yang inovatif. Salam Inovasi
Tiada Henti…!!
Jakarta, Januari 2018
Tri Widodo Wahyu Utomo
6. vi | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Halaman Cover II
Lembar Orisinalitas III
Sambutan IV
Kata Pengantar VI
Pendahuluan 1
Drum-up 11
Diagnose 33
Design 44
Deliver 50
Display 59
MANUAL PRAKTIS: PELAKSANAAN PROGRAM
PRIORITAS NASIONAL 66
PENUTUP 93
DAFTAR ISI
7. 1 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Pada tahun 2017 Global Competitiveness Index merilis hasilnya
yang menempatkan Indonesia pada peringkat 36 dari 140
negara. Nilai ini tentunya sudah cukup baik, dimana Indonesia
masih dalam peringkat 30 % di atas. Mestipun naik ke posisi 36,
peringkat daya saing Indonesia masih di bawah 3 negara
tetangga di ASEAN seperti Thailand (32), Malaysia (23), dan
Singapura (3). Tapi, Indonesia masih berada di atas Vietnam (55)
dan Filipina (56) serta Brunei Darussalam (46). Namun demikian,
kita tetap harus belajar pada tahun sebelumnya yang peringkat
daya saing Indonesia turun dari posisi 37 ke 41. Beberapa faktor
yang membuat daya saing Indonesia turun tahun lalu, di
antaranya adalah korupsi, inefisiensi birokrasi pemerintah,
infrastruktur yang terbatas, akses pendanaan, inflasi,
ketidakstabilan kebijakan, tingkat pajak dan lainnya
Kunci Kemenangan suatu negara / daerah dalam kompetisi
global ditentukan kemampuan berinovasi. Dari empat indikator
yang disurvei Bank Dunia (1995), Inovasi memiliki pengaruh 45 %,
Jejaring 25 %, Teknologi 20% dan Sumber Daya Alam hanya 10%
untuk memenangkan persaingan. Global Innovation Index
menempatkan Indonesia pada peringkat 87 pada tahun 2017.
Posisi ini meningkat 1 peringkat dibandingkan tahun 2016.
Mestipun, peringkatnya meningkat masih kalah dengan
Singapura dan Malaysia yang turun peringkatnya dibandingkan
PENDAHULUAN
8. 2 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
tahun sebelumnya. Beberapa
negara ASEAN yang memiliki
indek lebih baik antara lain
Philipina (73), Brunei Darussalam
(71), Thailand (51), Vietman (47),
Malaysia (37), dan Singapura (7).
Seiring dengan meningkatnya
indeks inovasi meningkat juga
indeks daya saing Indonesia.
Trend positif tersebut tentunya
membanggakan, tapi
peningkatan itu masih harus terus ditingkatkan lagi untuk
mengejar ketertinggalan dari beberapa negara ASEAN lainnya.
Oleh karena itu, seluruh level pererintahan di Indonesia perlu
meningkatkan kemampuan berinovasinya untuk semakin
meningkatkan kemampuan daya saing.
Tumbuhkembangnya inovasi dilingkungan pemerintah saat ini
semakin kondusif dengan terbitnya kebijakan yang mendukung
(UU 23/2014 Ps. 386)
(Joko Widodo - finance.detik.com – 5 Desember 2015)
9. 3 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
berkembangnya inovasi. Strategi indonesia untuk
memenangkan persaingan telah berubah dari bermodal
keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.
Undang-undang (UU) No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah yang secara jelas tertuang dalam pasal 386 yang
mengamanatkan bahwa ”Dalam rangka peningkatan kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah
dapat melakukan Inovasi”. Serta arahan dan instruksi presiden
dalam berbagai momen agenda kenegaraan bahwa ” kita
semua coba keluar rutinitas business as usual, monoton, sekali
lagi agar kita membawa tradisi-tradisi baru, pola baru, cara
baru” dan "Semuanya harus berani membalikkan bahwa
orientasi kita bukan prosedur tapi hasil. Prosedur itu mengikuti. Ini
harus dibalik total. Semuanya harus pada orientasi hasil, bukan
prosedur,“
(Joko Widodo – www.kominfo.go.id – 5 Desember 2015)
10. 4 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Mestipun, telah diterbitkan berbagai kebijakan inovasi dan
komitmen tinggi presiden dalam berinovasi, tetapi secara
nasional pertumbuhannya masih sangat lambat.
Berdasarkan Laboratorium inovasi pada tiga tahun terakhir 2015-
2017 mengalami peningaktan yang luar biasa, baik dari jumlah
pemerintah daerah maupun jumlah ide inovasinya. Dengan
melihat data tersebut telihat pertumbuhan inovasi dilingkungan
pemerintah yang sangat positif. Tapi, Jika dibandingkan dengan
kebutuhan, maka akan sangat kurang. Dibutuhkan >28 tahun
untuk mewujudkan seluruh pemda berinovasi. Dengan asumsi
jumlah 576 pemda dengan kemampuan fasilitasi 20
pemda/tahun. Hal lainnya yang perlu diperhatikan yakni
perkembangan dan pertumbuhan inovasi di pemerintah
daerah masih didominasi pemerintah daerah indoensia wilayah
barat terutama pulau Jawa.
Hambatan terbesar perkembangan inovasi dilingkungan
pemerintah daerah berdasarkan hasil observasi pada
11. 5 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pendampingan program labolatorium inovasi adalah perpespsi
inovasi yang tidak tepat dan kurangnya kapasitas aparatur
dalam berinovasi. Persepsi yang kurang tepat antara lain inovasi
harus hal yang baru (zero to one), inovasi harus memiliki
kandungan teknologi tinggi, inovasi merupakan hal ”besar dan
fantastis”. Sedangkan terkait kapasitas berinovasi antara lain
mereka beranggapan sulit untuk berinovasi karena
membutuhkan pendidikan tinggi dan mereka tidak mengetahui
bagaimana berinovasi, bagaimana memulainya, bagaimana
tahapannya dan lain sebagainya.
Setiap pemerintah daerah pada prinsipnya mampu untuk
berinovasi. Ini didasarkan pengalaman Deputi Inovasi
Administrasi Negara - Lembaga Adminsitrasi Negara (DIAN-LAN)
dalam memfasilitasi pengembangan inovasi pemerintah
daerah tahun 2015 – 2016. Program labolatorium inovasi
dengan menggunakan model 5 D (Drum up, Diagnose, Disign,
Deliver dan Display) memberikan avidance bahwa setiap
pemerintah daerah mampu berinovasi.
Merujuk data dan evidance tersebut diatas, Lembaga
Adminsitrasi Negara (LAN) memandang pentingnya akselerasi
pengembangan inovasi tata kelola pemerintahan di lingkungan
pemerintah daerah. Akselerasi ini sangat penting dalam rangka
meningkatkan kemampuan daya saing nasional secara merata.
Untuk itu, Lembaga Adminsitrasi Negara mengusulkan kegiatan
Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan dalam Meningkatkan
12. 6 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Daya Saing Daerah dalam program prioritas reformasi birokrasi
tahun 2018.
Tujuan
Inovasi di sektor publik pada prinsipnya berisikan dimensi sikap
(soft) dan dimensi teknis (hard). Dimensi sikap berurusan dengan
bagaimana menggugah pengambil kebijakan untuk berinovasi,
sedangkan dimensi teknis berurusan dengan penguasaan
pengetahuan teknis (manajerial dan substantif) yang
dibutuhkan oleh suatu inovasi. Oleh karena itu, buku pedoman
ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dalam
memfasilitasi lokus laboratorium inovasi, yang ditunjukkan
dengan kemampuan dalam:
Menginspirasi pengambil kebijakan untuk mau berinovasi
dan mau menggalang dukungan untuk berinovasi (drum up
support)
Menggali ide-ide inovasi baik yang berangkat dari
permasalahan yang dihadapinya maupun untuk
mewujudkan visi atau impiannya (diagnose)
Merancang rencana aksi inovasi yang komprehensif (design)
Melaksanakan inovasi secara fokus dan konsisten (deliver)
Menyampaikan progres dan manfaat inovasi kepada
stakeholder atau lingkungannya (display)
13. 7 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Metode
Untuk mewujudkan kedua dimensi (soft dan hard) yang
disebutkan di atas, maka model laboratorium inovasi dibagi ke
dalam lima tahap yaitu Drum Up, Diagnose, Design, Deliver dan
Display atau disingkat 5D. Seperti pada Gambar 1.
Gambar 1 : Model 5 D
Pada gambar di atas, dimensi soft (mindset) yang berorientasi
sikap lebih terkonsentrasi pada tahap drum up, sedangkan
dimensi hard (teknokratis) berada pada diagnose, design,
deliver dan display. Meskipun demikian, dalam praktek dimensi
soft tersebut perlu terus diikutkan agar keseluruhan proses inovasi
terlaksana dengan penuh semangat sehingga tujuan inovasi
dapat dicapai dengan baik. Drum Up merupakan tahapan
14. 8 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pertama untuk menginspirasi dan menggugah semangat
berinovasi. Diagnose merupakan tahapan kedua untuk
mengidentifikasi dan menemukan ide inovasi. Design
merupakan langkah ketiga untuk merancang desain/prototype
inovasi secara lebih detail dan siap untuk diimplementasikan.
Deliver adalah langkah keempat yakni mengimplementasikan,
memonitoring, dan mengevaluasi implementasi inovasi. Display
merupakan tahap kelima untuk melakukan festival dan promosi
inovasi.
15. 9 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Tahapan dan Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama sepuluh (10) bulan, yakni dari
mulai bulan Februari sampai November 2018;
NO. TAHAPAN BULAN
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov
1 Drum-up &
Diagnose
2 Design
3 Deliver
4 Display
5 Penyusunan
Laporan
16. 10 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Kata Drum Up dalam bahasa Inggris berarti menabuh
genderang. Jika kata ini digabung dengan kata support
sehingga menjadi Drum Up Support maka akan berarti
menggalang dukungan. Dalam pedoman ini, kata ini sengaja
dipergunakan untuk menunjukkan bahwa inovasi di sektor publik
berawal dari adanya perubahan mindset, adanya kemauan
dan kesadaran untuk berinovasi.
Tahap drum up ini merupakan tahapan awal yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan pengelolaan
laboratorium inovasi. Tingkat kemauan dan motivasi untuk
berinovasi pada setiap orang dan atau organsiasi sangat
berbeda. Untuk itu, drum up dibutuhkan untuk membangun
kesadaran kolektif untuk berinovasi. Tanpa kesadaran kolektif,
gagasan inovasi yang secara teknis bagus dan memiliki manfaat
yang luas tidak akan berarti. Gagasan tersebut pada akhirnya
hanya tertuang dalam rencana tanpa pernah dilaksanakan
dengan baik, karena kesadaran kolektif belum muncul untuk
menerapkannya secara sungguh-sungguh.
Untuk membangun kesadaran kolektif tersebut, maka peranan
pimpinan puncak (Bupati, Walikota, Gubernur, Pejabat
Pimpinan Tinggi) adalah sangat strategis karena kewenangan
Drum Up
17. 11 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
formal yang dimilikinya. Dengan kewenangan tersebut,
pimpinan puncak dapat menggerakkan bawahannya secara
kolektif untuk mendukung pelaksanaan inovasi selanjutnya.
Oleh karena itu, dalam rangka membangun kesadaran kolektif
untuk berinovasi ini, maka seorang champion innovation perlu
memastikan bahwa kesadaran, kemauan, dan motivasi untuk
berinovasi harus lahir dari pimpinan puncak terlebih dahulu. Jika
belum, maka sudah menjadi tugas seorang champion
innovation untuk terus menyusun strategi untuk mengubah sikap
atau mindset mereka.
Dalam tahap drum up, champion innovation pada dasarnya
bekerja dalam ranah afektif atau sikap perilaku. Bahan-bahan
yang dipergunakan lebih banyak diarahkan untuk menginspirasi
atau menggugah kesadaran untuk berinovasi. Contoh-contoh
best practice atau success story seseorang menjadi bahan yang
sangat penting untuk digunakan. Apalagi jika bahan tersebut
mengandung efek drama yang dapat menggugah perasaan.
Untuk meningkatkan penerimaan audience dalam suatu acara
drum up, seorang champion innovation perlu
mengontekstualkan bahan-bahan yang dimiliki. Misalnya, jika
akan melakukan drum up di kabupaten X, maka diupayakan
menggali informasi- informasi kontekstual dari Kabupaten X.
Lampiran 1 Pedoman ini memuat bahan- bahan drum up yang
mengandung prinsip-prinsip yang diuraikan di atas.
18. 12 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk dapat menginspirasi, kepada para calon inovator dalam
suatu forum drum up, dapat diberikan beberapa pertanyaan
yang mampu mengungkit semangat inovasi seperti: Bagaimana
perasaan Anda/instansi jika menjadi model RB Nasional?
Menjadi daerah termaju dan pusat pertumbuhan ekonomi
indonesia? Menjadi benchmark dan barometer pembangunan
daerah? Dan menjadi daerah yang menghasilkan inovasi
terbanyak dan terbaik di indonesia? Dan, selanjutnya diteruskan
dengan pertanyaan inginkah, mungkinkah, mampukah,
maukah?
Jawaban dari pertanyaan di atas sangat mungkin terbentur
oleh adanya blockset (hambatan/sumbatan) di antara para
calon inovator dengan mitos inovasi yakni bahwa inovasi itu
mahal, inovasi itu sulit, tidak memiliki ide, dan tidak tahu caranya
berinovasi. Dalam menghancurkan blockset tersebut perlu
ditunjukan dengan menyajikan antonim mitos dengan
menyajikan berbagai evidence bahwa inovasi itu mudah,
inovasi itu murah, banyak ide berinovasi, dan caranya sangat
sederhana untuk berinovasi seperti kreatif, berpikir berbeda,
berbuat berbeda, dan melakukan pembaharuan.
19. 13 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Tujuan
Tahapan drum up ini bertujuan untuk menginspirasi dan
mengembangkan semangat inovasi para calon inovator baik
secara individu mapun kolektif. Dengan demikian, willingness to
innovate atau kemauan berinovasi terbentuk dan merupakan
modal awal untuk melanjutkan ke tahap-tahap pengelolaan
laboratorium inovasi berikutnya.
Metode
Mengingat fungsinya sebagai instrumen untuk menggugah
semangat berinovasi, maka drum up dapat dilakukan dengan
berbagai metode seperti sosialisasi, kuliah umum, visitasi ke
instansi yang telah berhasil berinovasi, dan lain sebagainya.
Metode atau kombinasi metode apapun yang dipilih, pada
gilirannya kompetensi champion innovation memainkan
peranan yang sangat signifikan.
Materi Drum Up
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan drum up adalah
untuk menginspirasi dan mengembangkan semangat inovasi
para calon inovator baik secara individu mapun kolektif. Maka
materi ini didesain untuk menggugah urgensinitas dari inovasi
mulai dari kebijakan, data, vidio inspirasi, urgensi lokus masing-
masing, dan beberapa kendala mental blok dan solusinya serta
20. 14 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pernyatakaan komitmen. Berinovasi. Beberapa contoh materi
sebagai berikut :
Memberikan gambaran kebijakan
21. 15 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Data Inovasi hasil Laboratorium Inovasi 2015 - 2017
22. 16 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan agenda Progran Prioritas NAsional
23. 17 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
24. 18 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan data, mengapa kita harus berinovasi
25. 19 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Gap data antara yang ingin dicapai dan kondisi riilnya
Contoh dengan vidio antara negara maju dengan inovasi dan
negara dengan rutinitas
26. 20 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Potensi dan Posisi Indoensia di lingkungan global
27. 21 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
28. 22 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Data lokus Laboratorium Inovasi (Prestasi, Potensi dan Gap)
Mental blok inovator ASN
29. 23 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
30. 24 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
31. 25 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
32. 33 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Esensi inovasi administrasi negara adalah adanya kebaruan
dalam pelaksanaan suatu tugas di sektor publik. Kebaruan
sering dimaknai sebagai sesuai yang bersifat out of the box atau
di luar kotak yang berarti sesuatu yang selama ini tidak pernah
dipraktekkan. Tentu saja kebaruan-kebaruan tersebut muncul
dari ide-ide kreatif dan proses berpikir kreatif, sehingga mampu
meng-create, yaitu menciptakan sesuatu yang baru.
Oleh karena itu, tahap diagnose perlu dimaknai sebagai proses
memfasilitasi calon-calon inovator untuk memunculkan ide-ide
inovasi mereka. Pada tahap diagnose ini, terdapat dua cara
yang dapat ditempuh untuk membantu champion innovation
memunculkan potensi mereka dalam melahirkan ide-ide
inovasi, yaitu berbasis masalah dan berbasis non-masalah.
Pada cara yang berbasis masalah, seorang inovator
menemukan ide inovasi dengan berangkat dari adanya
permasalahan yang ditemukan dalam organisasinya. Cara ini
dapat dianalogkan dengan seorang dokter yang melakukan
diagnose terhadap seorang pasien. Tentu dia terlebih dahulu
harus menentukan jenis penyakit dan kemudian menentukan
tindakan yang harus dilakukan. Kesalahan dalam mendiagnosa
organisasi dapat mengakibatkan kesalahan dalam
Diagnose
33. 34 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
menentukan penyakit organisasi yang berujung pada tindakan
yang diambil juga keliru sehingga membahayakan organisasi.
Cara mendiagnosa organisasi berbasis masalah ini dilakukan
dengan tiga tahapan kegiatan yang berurut, yaitu inovator
terlebih dahulu harus mengendalikan dirinya, atau menata
niatnya bahwa ide inovasi yang akan dimunculkan
sesungguhnya untuk kepentingan publik dan bukan
kepentingan dirinya atau kelompok tertentu, kemudian
menentukan tingkat kinerja organisasi, dan terakhir menentukan
intervensi atau tindakan yang akan diambil. Intervensi atau
tindakan inilah yang harus mengandung ide-ide kreatif yang
memiliki unsur kebaruan.
Dalam menentukan tingkat kinerja organisasi diagnosa ini, calon
inovator perlu menentukan kesenjangan dengan
mendeskripsikan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan.
Kesenjangan-kesenjangan tersebut bisa ditemukan pada unsur-
unsur organisasi seperti output, proses, dan input organisasi.
Berangkat dari kesenjangan tersebutlah, dapat dimunculkan
ide-ide kreatif untuk menutup kesenjangan tersebut. Bahan-
bahan tentang cara mendiagnosa organisasi berbasis masalah
ini dapat dilihat pada Lampiran 2 pedoman ini.
Kedua adalah cara mendiagnosa organisasi yang berbasis non-
masalah. Ide inovasi dengan cara ini dimunculkan dengan
menggunakan teknik atau template berpikir kreatif. Dengan
teknik ini, seorang calon inovator dapat menemukan ide kreatif
34. 35 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
secara langsung. Oleh karena itu, seorang calon inovator perlu
menguasai teknik atau template tersebut. Beberapa template
yang dapat dipergunakan adalah innovation shopping, analisis
morfologi, berpikir terbalik, dan lain-lain. Lampiran 2 Pedoman ini
memperlihatkan berbagai teknik dan template berpikir kreatif.
Ide-ide inovasi yang dihasilkan baik melalui teknik mendiagnosa
organisasi maupun melalui teknik template berpikir kreatif perlu
dikomunikasikan dengan kepala daerah atau pimpinan puncak
tempat laboratorium inovasi dilaksanakan. Persetujuan mereka
terhadap ide-ide inovasi dibutuhkan untuk melanjutkan proses
inovasi ke tahap berikutnya yaitu tahap design. Seorang
champion innovation wajib menjadikan persetujuan pimpinan
puncak sebagai persyaratan ke tahap design.
Tujuan
Tahap diagnose ini bertujuan untuk memfasilitasi champion
innovation untuk menemukan ide inovasi, yaitu gagasan-
gagasan yang mengandung unsur kebaruan. Oleh calon
inovator, ide inovasi ini diyakini dapat meningkatkan kinerja
organisasinya.
Metode
Untuk mencapai tujuan tahap diagnose, maka metode yang
dipergunakan adalah workshop. Dengan metode ini, calon
inovator akan bekerja, menggali potensi yang dimilikinya, dan
35. 36 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
mengerahkan segala kompetensinya untuk menemukan ide-ide
inovasi. Dalam workshop ini berbagai tool diperkenalkan untuk
dipergunakan, yaitu:
1. Organizational diagnosis
2. Innovation shopping
3. Morphology analysis
4. Template/Fast idea generation
Materi Diagnose
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
champion innovation untuk menemukan ide inovasi, yaitu
gagasan-gagasan yang mengandung unsur kebaruan. Oleh
calon inovator, ide inovasi ini diyakini dapat meningkatkan
kinerja organisasinya. Maka materi ini didesain untuk tehnik
mendiagnosa dan tehnik berfikir kreatif. Beberapa contoh
materi sebagai berikut :
36. 37 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan pengertian umum tentang diagnosa inovasi
37. 38 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
38. 39 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
39. 40 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan Tool mendiagnosa,Area gap untuk meningkatkan
kinerja dan tehnik berfikir kreatif
40. 41 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
41. 42 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Contoh berfikir kreatif
42. 43 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Seperti halnya tahap diagnose, tahap design ini juga bersifat
teknis, yaitu bagaimana menuangkan ide inovasi ke dalam
suatu rancangan rencana aksi yang detail. Oleh karena itu,
desain inovasi sangat penting karena akan mendetailkan
langkah- langkah mewujudkan ide inovasi yang sudah
diperoleh.
Dalam merencanakan inovasi yang dibutuhkan adalah
menyusun rencana aksi inovasi. Tidak ada format baku untuk
penulisan rencana aksi. Namun demikian, rencana aksi inovasi
minimal mengandung:
1. Sejumlah langkah/kegiatan yang harus dilakukan untuk
mewujudkan kondisi yang diharapkan;
2. Siapa dan/atau dengan siapa langkah/kegiatan tersebut
dilaksanakan;
3. Apa produk atau output setiap langkah/kegiatan
tersebut;
4. Metode apa yang digunakan untuk menghasilkan output
suatu kegiatan;
5. Kapan langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan;
6. Di mana langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan;
Design
43. 44 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
7. Berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan/langkah tersebut.
Perlu diketahui oleh setiap champion innovation bahwa
rencana aksi inovasi sarat dengan pengetahuan teknis baik
yang bersifat administratif atau manajerial maupun yang
bersifat substantif. Oleh karena itu, untuk memastikan
keakuratan dari rencana aksi ini, seorang calon inovator perlu
didampingi oleh pihak atau lembaga yang memiliki keahlian
(expertise) di bidang substantif tersebut. Misalnya, seorang calon
inovator yang akan berinovasi di sektor pertanian maka
rencana aksinya perlu divalidasi oleh pihak atau lembaga yang
memiliki keahlian di bidang pertanian.
Di samping rencana aksi inovasi, seorang calon inovator perlu
memetakan stakeholder dan menyusun strategi komunikasi
untuk stakeholder. Hal ini tidak berlaku umum, namun hanya
pada inovasi tertentu terutama yang memiliki stakeholder
eksternal atau yang di luar jangkauan kewenangan calon
inovator. Tujuan utama pemetaan stakeholder ini adalah
sebagai alat bantu bagi calon inovator dalam menyusun
strategi komunikasi terutama kepada stakeholder yang tidak
diuntungkan oleh suatu inovasi. Stakeholder seperti ini memiliki
kecenderungan resistensi yang tinggi terhadap inovasi dan
karena itu kemungkinan besar akan menolak inovasi tersebut.
Oleh karena itu, seorang champion innovation perlu menguasai
teknik membangun koalisi yaitu kemampuan menyusun strategi
44. 45 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
komunikasi yang tepat untuk menggiring (framing) stakeholder
tertentu yang menolak inovasi menjadi menerima inovasi. Bahan
pemetaan stakeholder pada Lampiran 3 dalam pedoman
dapat dipergunakan untuk memetakan stakeholder.
Rencana aksi inovasi dan pemetaan stakeholder (jika
dibutuhkan) juga perlu terus dikomunikasikan dengan pimpinan
puncak (Bupati, Walikota, Gubernur, Pimpinan Tinggi) untuk
mendapat persetujuan. Jika sudah disetujui, maka proses inovasi
dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap deliver atau
pelaksanaan inovasi.
Tujuan
Tahap design inovasi bertujuan untuk menghasilkan rencana
aksi inovasi, termasuk pemetaan stakeholder berikut strategi
komunikasinya jika diperlukan.
Metode
Untuk menghasilkan rencana aksi dan/atau pemetaan
stakeholder, maka tahap design inovasi ini menggunakan
metode workshop. Dengan metode ini, calon inovatorlah yang
akan bekerja membuat rencana aksi tersebut. Champion
innovation bertugas memfasilitasi mereka dengan
45. 46 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan rencana
aksi dan/atau pemetaan stakeholder.
Materi Design
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini
didesain untuk membuat rencana aksi inovasi. Beberapa
contoh materi sebagai berikut :
46. 47 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
47. 48 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
48. 49 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
49. 50 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Tahap deliver atau tahap pelaksanaan inovasi merupakan
tahap yang memiliki waktu yang cukup panjang. Jumlah
kegiatan/langkah dan lamanya waktu pelaksanaan setiap
kegiatan/langkah berkontribusi terhadap jangka waktu
pelaksanaan suatu inovasi. Mungkin ada inovasi yang
membutuhkan waktu beberapa bulan, satu tahun, bahkan
beberapa tahun.
Seorang champion innovation pelaksanaan suatu inovasi tidak
menjadi masalah. Calon inovator perlu diberi kebebasan untuk
menentukan waktu penyelesaian pelaksanaan rencana aksi
sesuai kebutuhan waktu yang diperlukan.
Tahap deliver ini diawali dengan pelaksanaan launching atau
peluncuran pelaksanaan inovasi. Bentuk kegiatannya bisa
bersifat formal seremonial namun bisa juga bersifat informal. Jika
berbentuk formal seremonial, seorang champion innovation
perlu memastikan penanda apa yang dipergunakan untuk
menyatakan bahwa inovasi sudah mulai diluncurkan.
Penandanya bisa bervariasi mulai dari pemukulan gong,
penandatanganan rencana aksi, pengetukan palu, dan lain-
lain. Intinya adalah acara tersebut menginformasikan kepada
berbagai pihak bahwa inovasi sudah mulai dilaksanakan.
Deliver
50. 51 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk beberapa instansi tertentu, bisa saja peluncuran inovasi ini
dikaitkan dengan kinerja calon inovator sehingga dapat
menjadi kontrak kinerja antara pimpinan puncak dengan calon
inovator. Dengan demikian, acara peluncuran inovasi dapat
berupa acara penandatangan kontrak kinerja. Format kontrak
kinerja yang dipergunakan hendaknya diserahkan kepada
pihak yang melaksanakan inovasi.
Selain peluncuran inovasi, dalam masa deliver ini, seorang
champion innovation juga perlu melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan setiap langkah/kegiatan. Dengan
menggunakan rencana aksi, seorang champion innovation
perlu memantau progres pelaksanaan dari masing-masing
langkah/kegiatan. Tujuan utama kegiatan monitoring ini adalah
untuk memastikan inovator tetap disiplin melaksanakan
langkah-langkah yang sudah direncanakan. Instrumen
monitoring menggunakan instrumen rencana aksi yang sudah
terisi lengkap sebagaimana terlihat pada Tabel 1 sehingga
champion innovation cukup melakukan check dan recheck
terhadap implementasi rencana aksi tersebut.
Setiap permasalahan yang menyebabkan perlambatan atau
bahkan kemandekan pelaksanaan inovasi perlu diatasi oleh
champion innovation. Champion inovation perlu menyadari
bahwa pada umumnya permasalahan dapat bersumber dari
dimensi soft inovasi, yaitu willingness to innovate mengendor,
sehingga semangat untuk mengerjakan inovasi menjadi
menurun. Di samping itu, permasalahan juga bersumber dari
51. 52 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
ability to innovate yaitu inovator tidak memiliki pengetahuan
(manajerial atau substantif) yang cukup untuk melaksanakan
inovasi. Melalui kegiatan monitoring, champion innovation
seyogianya dapat memahami sumber permasalahan dan
memberikan solusi yang tepat.
Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui pemantauan jarak
jauh dengan menggunakan teknologi informasi melalui situs
inovasi Lembaga Administrasi Negara. Jika diperlukan,
pemantauan juga dapat dilakukan dengan memonitor
pelaksanaan inovasi secara langsung di lapangan.
Tujuan
Tahapan deliver bertujuan untuk melaksanankan inovasi sesuai
dengan rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi
diawali dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan
monitoring untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan
dalam implementasi inovasi serta memastikan pelaksanaan
inovasi tetap berjalan hingga inovasi selesai.
Metode
Selama deliver terdapat dua kegiatan utama yaitu peluncuran
pelaksanaan inovasi dan monitoring inovasi. Peluncuran
pelaksanaan inovasi dilakukan dengan acara seremonial yang
dapat bersifat formal maupun informal. Sedangkan monitoring
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
52. 53 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
dilakukan antara lain dengan observasi dan survei lapangan.
Sedangkan monitoring secara tidak langsung dilihat dengan
berbagai media online.
Materi Deliver
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini
didesain untuk untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan
rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali
dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring
untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan dalam
implementasi inovasi. Beberapa contoh materi sebagai berikut :
Pengertian umum
53. 54 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Contoh one slide one innovation pada saat launching inovasi
54. 55 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
55. 56 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Monitoring inovasi
56. 57 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
menjelaskan instrumen monitoring
57. 58 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
58. 59 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk mengumumkan kepada stakeholder termasuk kepada
masyarakat, seorang inovator perlu melaporkan kegiatan
inovasi yang telah dilakukan. Kegiatan ini disebut display dan
merupakan salah satu bentuk akuntabilitas inovator kepada
publik. Di samping itu, kegiatan display dimaksudkan sebagai
ajang show off, blow your own trumpet, pengumuman kepada
dunia luar bahwa Anda sebagai inovator sudah berbuat sesuatu
untuk kepentingan publik.
Dalam kegiatan ini, inovator memamerkan proses inovasi yang
dilakukan. Jika memungkinkan, kegiatan ini juga memamerkan
hasil inovasi apabila inovasi telah selesai dilaksanakan. Kegiatan
display dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan
seperti pameran, festival, maupun seminar.
Lalu apa saja yang dipamerkan atau ditampilkan dan
bagaimana cara melakukannya? Seorang champion
innovation perlu memastikan bahwa inovator melakukan
pendokumentasian yang lengkap terutama dalam bentuk
gambar atau foto. Inovator perlu memamerkan bagaimana
kondisi awal sebelum iovasi dilakukan, kondisi setelah inovasi
Display
59. 60 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
dilakukan atau kondisi akhir setelah inovasi, dan milestones atau
langkah yang ditempuh untuk mewujudkan inovasi.
Untuk membuat kegiatan display lebih semarak, champion
innovation dapat menambahkan kegiatan penilaian hasil
inovasi dengan menghadirkan juri yang akan menentukan
inovator mana yang menjadi pemenang. Dalam penjurian ini,
dua kriteria perlu dipertimbangkan yaitu kebaruan yang
terkandung dalam suatu inovasi dan keluasaan manfaat yang
ditimbulkannya.
Efektivitas kegiatan display tentu ditentukan oleh banyak jumlah
pengunjung dan luasnya kegiatan tersebut diekspose di media.
Oleh karena itu, inovator perlu mengundang sebanyak mungkin
stakeholder untuk mengunjungi kegiatan display ini, dan
menghadirkan sebanyak mungkin media untuk meliputnya.
Model berinovasi 5D yang berisi lima langkah dalam
melaksanakan laboratorium inovasi administrasi yaitu drum up,
diagnose, design, deliver, dan display merupakan model yang
diperkenalkan oleh Lembaga Administrasi Negara dalam
berinovasi di sektor publik. Seorang champion innovation perlu
menguasai model ini terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan
melakukan fasilitasi atau pendampingan ke instansi pemerintah
(pusat dan daerah) untuk melaksanakan kegiatan laboratorium
inovasi.
60. 61 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Model berinovasi 5D ini adalah jawaban konkret untuk
memecahkan dua tantangan utama dalam berinovasi di sektor
publik yaitu willingnes to inovate dan ability to innovate. Model
berinovasi 5D diyakini dapat membuat pejabat instansi
pemerintah dari tidak menyukai inovasi menjadi menyukai
inovasi, melakukan inovasi, dan memiliki inovasi di instansi yang
dipimpinnya.
Untuk menjangkau pelaksanaan laboratorium inovasi ke seluruh
instansi pemerintah mulai dari kementerian, lembaga, provinsi,
kota dan kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan dan desa,
Lembaga Administrasi Negara saat ini sedang membangun
sistem pengelolaan laboratorium inovasi dengan menjadikan
model berinovasi 5D sebagai inti yang akan menggerakkan
sistem tersebut. Dimulai dari Lembaga Administrasi Negara di
mana para innovation master bekerja akan membentuk tim
champion inovation di setiap Pemerintah Provinsi, Kementerian,
dan Lembaga. Para champion innovation inilah yang akan
menggunakan model berinovasi 5D untuk membimbing para
innovation practitioner melakukan inovasi di kabupaten/kota
dan unit organisasinya masing-masing. Dengan demikian, arus
inovasi diharapkan akan lebih masif menjangkau seluruh instansi
pemerintah pusat dan daerah di Indonesia.
Tentu saja model berinovasi 5D beserta sistem pengelolaan
laboratorium inovasi tersebut perlu diperlakukan sebagai model
berinovasi yang dinamis. Pandangan kritis perlu terus diberikan
61. 62 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
agar kinerja model berinovasi ini dapat lebih di tingkatkan lagi
dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu, segala jenis kritikan
konstruktif yang disampaikan akan kami apresiasi setinggi-
tingginya.
Tujuan
Tujuan dari festival inovasi adalah untuk memperkenalkan,
mensosialisasikan, dan mendapatkan masukan stakeholders
mengenai inovasi yang telah dilakukan sehingga ke depannya,
inovasi dapat dilanjutkan dan dikembangkan menjadi lebih
baik.
Metode
Kegiatan display dilakukan antara lain melalui pameran inovasi,
festival inovasi, seminar inovasi, atau gabungan dua atau ketiga
hal ini.
Materi Display
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini
didesain untuk untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan
rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali
dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring
untuk memperkenalkan, mensosialisasikan, dan mendapatkan
62. 63 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
masukan stakeholders mengenai inovasi yang telah dilakukan.
Beberapa contoh materi sebagai berikut :
Menjelaskan pengertian umum tentang display
63. 64 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
64. 65 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
65. 66 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan program prioritas
nasional sehingga mampu mencapai tujuan dan manfaat yang telah
ditetapkan, maka dibutuhkan manual praktis untuk memahami setiap
tahapan, aktifitas, peran dan waktu pelaksanaannya.
Lokus Pronas Lab. Inovasi Tahun
2018
Penetapan lokus Laboratorium Inovasi sesuai dengan arahan
Kementerian Perencanaan Nasional sebagai berikut:
1. Kota Jayapura – Provinsi Papua
2. Kota Sorong – Provinsi Papua Barat
3. Kabupaten Tidore – Provinsi Maluku Utara
4. Kabupaten Belu – Provinsi Nusa Tenggara Timur
5. Kabupaten Dompu – Provinsi Nusa Tenggara Barat
6. Kabupaten Minahasa Utara – Provinsi Sulaweai Utara
7. Kabupaten Wakatobi – Provinsi Sulawesi Tenggara
8. Kabupaten Mentawai – Provinsi Sumatera Barat
9. Kabupaten Kota Waringin Timur – Provinsi Kalimantan Tengah
10. Kabupaten Tanah Bumbu – Provinsi Kalimantan Selatan
11. Kabupaten Aru – Provinsi Maluku
Manual Praktis
Pelaksanaan Program Prioritas Nasional 2018
66. 67 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Agenda Tahun 2018
NO. LOKUS TAHAP I TAHAP II TAHAP III
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1 Kota Jayapura
2 Kota Sorong
3 Kabupaten Tidore
4 Kabupaten Belu
5 Kabupaten Dompu
6 Kabupaten Minahasa Utara
7 Kabupaten Wakatobi
8 Kabupaten Mentawai
9 Kabupaten Kota Waringin Timur
10 Kabupaten Tanah Bumbu
67. 68 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
11 Kabupaten Aru
Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap I)
Jam Kegiatan Penanggung Jawab
/ Narasumber
Keterangan
HARI 1
Berangkat
HARI 2
08.00 –
09.00
Registrasi Team PIC
09.00 –
09.10
Pembukaan Acara:
- Menyayikan Lagu
Indonesia Raya
- Doa
MC
68. 69 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
09.10 –
09.25
Sambutan Kepala Daerah Panitia Daerah Kepala Daerah
09.25 –
09.40
Sambutan Perwakilan LAN Team PIC Kepala LAN / Deputi /
Kapus
09.40 -
10.00
Cofee Break Panitia Daerah
10.00 -
11.00
Drum Up Deputi / Kapus
11.00 –
12.00
Diagnose Kapus / Peneliti
Madya
12.00 –
13.00
Design Kapus / Peneliti
Madya
13.00 –
14.00
Ishoma
14.00 –
16.00
Diskusi di SKPD masing-masing
69. 70 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
HARI 3
08.00 –
10.00
Diskusi di SKPD masing-masing
10.00 –
11.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
11.00 –
12.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
12.00 –
13.00
Ishoma
13.00 –
14.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
14.00 –
15.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
15.00 –
16.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8SKPD
HARI 4
70. 71 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
09.00 –
10.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
11.00 –
12.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
12.00 –
13.00
Ishoma
13.00 –
16.00
- Analisa Ide Inovasi /
Sinkronisasi
- Pembuatan Laporan
Team PIC & Team
Daerah
HARI 5
Perjalanan Pulang
Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap II)
71. 72 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Jam Kegiatan Penanggung
Jawab /
Narasumber
Keterangan
HARI 1
Berangkat
HARI 2
08.00 – 09.00 Registrasi Team PIC
09.00 – 09.30 Pembukaan Acara
Launching:
- Hiburan (Kesenian
Daerah)
MC Coffee break (snack)
09.30 – 10.30 Laporan dari Panitia Team PIC Membacakan seluruh
deskripsi ide inovasi
dengan tambahan PPT
dan video
10.30 – 10.45 Sambutan Kepala Daerah Panitia Daerah Kepala Daerah
72. 73 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
10.45 – 11.00 Sambutan Perwakilan LAN Team PIC Kepala LAN / Deputi /
Kapus
11.00 - 11.30 Seremonial Launcing Ide
Inovasi
Panitia Daerah Acara simbolik
(pemukulan gong, alat
tradisional, dll)
11.30 - 12.00 - Penandatanganan
Peraturan Kepada Daerah
tentang Inovasi Pemda
tahun 2018
- Penandatanganan
Perjanjian Kinerja Inovasi
Panitia Daerah Antara Kepala Daerah
dan Kepala SKPD,
disaksikan oleh perwakilan
LAN
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 14.00 Pemaparan Materi Deliver
(Monitoring)
Peneliti Madya
14.00 – 16.00 Pemaparan Materi Display
dan Pendokumentasian
Peneliti Madya
HARI 3
73. 74 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
08.00– 16.00 - Konsultasi Implementasi
Inovasi
- Pembuatan Laporan
Kegiatan
Team PIC dan
Daerah
HARI 4
Perjalanan Pulang
Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap III)
Jam Kegiatan Penanggung
Jawab /
Narasumber
Keterangan
HARI 1
Berangkat
HARI 2
09.00 – 12.00 Paparan Progres Inovasi Team PIC @ paparan inovasi maks.
10 menit, dibuat 2
74. 75 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
kelompok, dibuatkan
jadwal paparan
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 16.00 Paparan Progres Inovasi Team PIC @ paparan inovasi maks.
10 menit, dibuat 2
kelompok, dibuatkan
jadwal paparan
HARI 3
08.00 – 16.00 Kunjungan Lapangan Team Daerah Team dibagi 2 kelompok
HARI 4
08.0 – 16.00 - Kunjungan Lapangan
- Pembuatan Laporan
Team Daerah Team dibagi 2 kelompok
HARI 5
Perjalanan Pulang
Peran LAN dan Pemda
Rekapitulasi
75. 76 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
No. Aktivitas Tahap Penanggung
Jawab
Keterangan
D1 D2 D3 D4L D4M D5 LAN Pemda
1. Pembuatan Materi v v v v v Tim INTAN
2. Penyampaian Materi v v v v v Deputi / Kapus /
Peneliti Madya
3. Penyiapan Daftar Hadir v v v v v v v Tim Administrasi
PIC
4. Konsumsi Peserta v v v v v v v v Konsumsi
disediakan oleh
LAN dan
tambahan oleh
Pemda
5. Penyediaan Ruang
(Perlengkapan acara
LCD, Proyektor, Sound
System, Alat
Pembukaan Acara)
v v v v v v v Disesuaikan
dengan jumlah
peserta
76. 77 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
6. Backdrop Acara v v v v LAN (Desain),
PEMDA (Cetak)
7. Undangan Peserta v v v
8. Susunan Acara v v v v Penyediaan
Sambutan
Masing-masing
9. Penggandaan Materi v v v v v Penggandaan
bahan
Launching D4L
10. Pemberian Sovenir
(Plakat, Buku, dll)
v v v
11. Dokumentasi (Foto,
video)
v v v v v v v v Humas Pemda /
Media Lokal
12. Dokumentasi Ide
Inovasi
v v v v v Rencana Aksi D3,
Hasil Monitoring
D4.
13. Pembuatan Log Book v v v v v Tim INTAN
77. 78 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
14. Pembuatan Jadwal
Konsultasi
v v v v v Jadwal paparan
D4M
15. Konsultasi Team Inovasi v v v v Team Pemda
diwakili oleh OPD
yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
16. Bahan Launching Ide
dan Rencana Aksi
Inovasi (Power Point,
Video)
v v v Tim PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / TIM
Inovasi Daerah
17. Pembuatan peraturan
Kepala Daerah dan
perjanjian kinerja
v v
18. Surat Perjanjian Inovasi
Kepala OPD, Kepala
v v v Kepala LAN /
Deputi / Sestama
/ Pemda
78. 79 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Daerah, Perwakilan
LAN
19. Hiburan (Kesenian
Daerah)
v v
20. Pembuatan Instrumen
Monitoring
v v Team INTAN
21. Teknis Monitoring v v Team PIC
22. Kunjungan Lapangan
Inovasi
v v v Team PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
23. Desain Pameran dan
Expo Inovasi
v v v Team PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
79. 80 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
24. Pelaksanaan Pameran
atau Expo Inovasi
v v Team PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
25. Dokumentasi Ide
Inovasi
Tahap dokumentasi v v Buku Story Line /
Deskripsi Inovasi
oleh TIM PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / TIM
Inovasi Daerah
Peran LAN dan Pemda
Detail
TAHAP AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB
KETERANGAN
LAN PEMDA
80. 81 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
KUNJUNGAN I
D1 (Drum-Up) Pembuatan Materi Drum-Up V Tim Intan
Penyampaian Materi Drum-Up V Deputi / Kapus / Peneliti Madya
Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
Penyediaan Ruang Pertemuan
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System, Alat
Pembukaan Acara)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
Backdrop Acara V V LAN (Desain), PEMDA (Cetak)
Undangan Peserta V -
Susunan Acara V V Penyediaan Sambutan Masing-
masing
Penggadaan Materi V -
Pemberiaan Sovenir (Plakat, Buku,
dll)
V V -
Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
81. 82 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
D2 (Diagnose) Pembuatan Materi Diagnose V Tim Intan
Penyampaian Materi Diagnose V TIM PIC
Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
Penyediaan Ruang Pertemuan/
Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan
acara LCD, Proyektor, Sound
System)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
Penggadaan Materi V -
Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
Dokumentasi Ide Inovasi V V -
Pembuatan Log Book V Tim Intan
Pembuatan Jadwal Konsultasi V V -
Konsultasi TIM Inovasi V V -
D3 (Desain) Pembuatan Materi Desain V Tim Intan
Penyampaian Materi Desain V TIM PIC
82. 83 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
Penyediaan Ruang Pertemuan/
Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan
acara LCD, Proyektor, Sound
System)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
Penggadaan Materi V -
Pembuatan Log Book V Tim Intan
Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
Dokumentasi Rencana Aksi Inovasi V V -
Tim Notulensi Klinik Konsultasi V V TIM Pemda diwakili oleh OPD yang
membidangi Litbang / TIM Inovasi
Daerah
Pembuatan Log Book V Tim Intan
Pembuatan Jadwal Konsultasi V -
KUNJUNGAN II
83. 84 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
D4(Deliver,
Launching)
Bahan Launching Ide dan Rencana
Aksi Inovasi (Power Point, Video)
V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
Pembuatan peraturan kepala
darah dan perjanjian kinerja
V
Surat Perjanjian Inovasi Kepala OPD,
Kepala Daerah, Perwakilan LAN
V V Kepala LAN / Deputi / Sestama /
Pemda
Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
Penyediaan Ruang Pertemuan
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System, Alat
Pembukaan Acara)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
Backdrop Acara V V LAN (Desain), PEMDA (Cetak)
Pembuatan Log Book V Tim Intan
Undangan Peserta V -
Susunan Acara V V Penyediaan Sambutan Masing-
masing
84. 85 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Hiburan (Kesenian Daerah) V
Penggadaan Bahan Launching V -
Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
KUNJUNGAN III
D4
(Monitoring)
Pembuatan Instrumen Monitoring V Tim Intan
Teknis Monitoring V TIM PIC
Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
Penyediaan Ruang rapat / Kelas
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System)
V Paparan Progres Inovasi
Paparan Progres Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
Dokumentasi Hasil Monitoring V V -
85. 86 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Pembuatan Log Book V Tim Intan
Jadwal Paparan V -
Kunjungan Lapangan Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
D5 (Display) Pembuatan Materi Display V Tim Intan
Penyampaian Materi Display V TIM PIC
Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
Penyediaan Ruang Pertemuan
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
Penggadaan Materi V -
Pembuatan Log Book V Tim Intan
Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
86. 87 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Desain Pameran atau Expo Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
Pelaksanaan Pameran atau Expo
Inovasi
V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
Dokumentasi Dokumentasi Inovasi V V Buku Story Line / Deskripsi Inovasi
oleh TIM PIC dan Pemda diwakili
oleh OPD yang membidangi Litbang
/ TIM Inovasi Daerah
87. 88 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Logbook Labinov
Log Book merupakan cacatan rekam perjalanan mulai dari
penggagasan ide inovasi sampai implementasi invoasi. Cacatan ini
dibuat oleh seluruh kosultan / pendamping inovasi. Pengayaan Log
Book daapa ditambahkan dengan data-data sekunder / foto / video,
dll.
88. 89 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Buku Catatan Harian (Log Book)
Lab Inovasi Program Prioritas Nasional
Tahun 2018
Unit Penanggung Jawab: INTAN / PIPEL / PIKSA / P2IPK*
Pemda : ______________________________
SKPD : ______________________________
Tanggal / Hari : ______________________________
Tahapan : Drum Up / Diagnose / Design / Deliver / Display /
Documentation*
No. Ide Inovasi Catatan Kemajuan Konsultasi Ket.
1.
____(Nama)____
(Paraf)
2.
____(Nama)____
(Paraf)
3.
____(Nama)____
(Paraf)
___________,
____ / ____ / 20__
Konsultan
(____________________________)
Catatan Khusus / Tambahan:
89. 90 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
90. 91 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
91. 92 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
92. 93 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Model berinovasi 5D yang berisi lima langkah dalam
melaksanakan laboratorium inovasi administrasi yaitu drum up,
diagnose, design, deliver, dan display merupakan model yang
diperkenalkan oleh Lembaga Administrasi Negara dalam
berinovasi di sektor publik.
Seorang champion innovation perlu menguasai model ini
terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan melakukan fasilitasi
atau pendampingan ke instansi pemerintah (pusat dan daerah)
untuk melaksanakan kegiatan laboratorium inovasi.
Untuk menjangkau pelaksanaan laboratorium inovasi ke seluruh
instansi pemerintah mulai dari kementerian, lembaga, provinsi,
kota dan kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan dan desa,
Lembaga Administrasi Negara saat ini sedang membangun
sistem pengelolaan laboratorium inovasi dengan menjadikan
model berinovasi 5D sebagai inti yang akan menggerakkan
sistem tersebut.
Tentu saja model berinovasi 5D beserta sistem pengelolaan
laboratorium inovasi tersebut perlu diperlakukan sebagai model
berinovasi yang dinamis. Pandangan kritis perlu terus diberikan
agar kinerja model berinovasi ini dapat lebih di tingkatkan lagi
dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu, segala jenis kritikan
konstruktif yang disampaikan akan kami apresiasi setinggi-
tingginya.
PENUTUP
93. 94 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i