Sistem merit bertujuan untuk menciptakan aparatur negara yang unggul dengan mengevaluasi kinerja pegawai negeri sipil berdasarkan kompetensi, integritas, dan kinerja. Indonesia berada di peringkat 50 dari 141 negara dalam Indeks Daya Saing Global 2019, dan berada di peringkat 4 di ASEAN. Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan kompetensi, penilaian kinerja, dan manajemen karir berbasis sistem merit
5. Global Competitiveness Index 4.0 |
2019
Indonesia berada di Peringkat ke-50 dari 141 Negara.*
Peringkat ke-4 di ASEAN, di bawah Singapura (1); Malaysia (27);
dan Thailand (40).
30%
20%
10%
*The Global Competitiveness Report 2019, WEC.
6. No Negara ASEAN Peringkat
(dari 132
negara)
1 Singapura 3
2 Malaysia 26
3 Brunei
Darussalam
38
4 Filipina 46
5 Indonesia 65
6 Thailand 67
7 Vietnam 96
8 Laos 98
9 Kamboja 117
GlobalTalentCompetitivenessIndex2020
GTCI ASEAN
2020
7. Visi & Misi 2020 - 2024
Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong-royong Peningkatan kualitas manusia indonesia
Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan
berdaya saing
Pembangunan yang merata dan berkeadilan
Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan
Kemajuan budaya yang mencerminkan
kepribadian bangsa
Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya
Perlindungan bagi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga
Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif,
dan terpercaya
Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka
negara kesatuan
8. PRIORITAS KERJA
2019 - 2024
SDM yang pekerja keras, dinamis,
terampil, dan menguasai IPTEK
Mengundang talenta global
penghubung produksi dan distribusi
mempermudah akses wisata
mendongkrak lapangan kerja
nilai tambah perekonomian
Kendala regulasi disederhanakan,
dipotong, dan dipangkas
Omnibus Law
Penyederhanaan Birokrasi Menjadi 2
Level Eselon
Peralihan Jabatan Struktural Menjadi
Fungsional
• Daya saing manufaktur dan
jasa modern bernilai tambah
tinggi
• Penggunaan APBN yang fokus
dan tepat sasaran
32 4
1 5
PEMBANGUNAN SDM
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PENYEDERHANAAN
BIROKRASI
SIMPLIFIKASI REGULASI
TRANSFORMASI
EKONOMI
5
8
9.
10. Birokrasi 4.0
ASN UNGGUL
ASN dituntut untuk menjadi birokrat
SMART pada era digital yang memiliki
profil integritas, nasionalisme,
profesionalisme, berwawasan global,
menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality,
berjiwa entrepreneurship, dan
memiliki jaringan luas. Dengan 4
indikator yang mencakup
percepatanan layanan, efisiensi
layanan, akurasi layanan, fleksibilitas
kerja, dan berdampak sosial
.
BIROKRASI 4.0
Peningkatan kompetisi,
perubahan tatanan demografi,
labor market, keamanan siber
imbas dari Industri 4.0
diantisipasi oleh Pemerintah
melalui Kolaborasi, Inovasi, dan
Penggunaan Teknologi Informasi
oleh Birokrat Profesional
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Digitisasi produk, otomatisasi,
dan Elektronik data interchange
merubah kebutuhan masyarakat
akan regulasi yang tepat sasaran
dan pelayanan publik yang
efektif dan efisien.
01
02
03
17. Tantangan Eksternal
Sistem Merit
Penerapan
Komitmen PPK dalam
Menerapkan Sistem
Merit
TANTANGAN/
HAMBATAN
Kuatnya Intervensi Politik
Keterbatasan anggaran
IP dalam implementasi
Sistem Merit
Kualitas Sumber Daya
Aparatur IP
18. Hambatan Internal Penerapan
Sistem Merit
Kelembagaan
Sistem MeritPermasalahanPeraturan terkait
31Perpres Tentang
Permasalahan
yang Melanggar REGULASI
2 Penguatan
1. Perubahan Pengawasan
Sistem Merit; KELEMBAGAAN
2. Percepatan
Rancangan
Sanksi Bagi PPK Permasalahan ANGGARAN
Sistem Merit; Peningkatan Alokasi
Pendanaan Program
Prioritas Sistem Merit
19. STRATEGY HCM 6 P
6
1
2
3
4
5
6. PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
Reformasi kebijakan gaji,
tunjangan, dan fasilitas ASN,
serta sistem pensiun dan
Jaminan Hari Tua
5. PENGEMBANGAN
KARIER
Berbasis sistem merit
dengan memperhatikan
kebutuhan nasional
berdasarkan manajemen
talenta
4. PENILAIAN
KINERJA DAN
PENGHARGAAN
Pemeringkatan hasil penilaian
kinerja dan penilaian perilaku
secara 360 derajat sebagai
dasar pemetaan talenta,
remunerasi dan penghargaan
3. PENGEMBANGA
N KOMPETENSI
Penetapan standar kompetensi
jabatan, melaksanakan kebijakan
diklat 20 jam pelajaran per tahun,
dan perbaikan metode
pengembangan kompetensi
2. PEREKRUTAN
Rekrutmen Dan Seleksi CPNS
Menggunakan Computer
Assisted Test (CAT) Dengan
Hasil Real-time, Serta Seleksi
Terbuka Bagi JPT
1. PERENCANAAN
Perencanaan ASN seluruh instansi
harus didasarkan pada arah
pembangunan nasional/potensi
daerah sesuai kebutuhan instansi
(core business) berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja
19
HUMAN
CAPITAL
MANAGEMENT
STRATEGY (6P)
20.
21.
22. Nilai dan Indeks Sistem Merit
NO KATEGORI NILAI INDEKS SEBUTAN
1 IV 325 - 400 0.81 – 1 Sangat Baik
2 III 250 - 324 0.61 - 0.8 Baik
3 II 175 - 249 0.41 - 0.6 Kurang
4 I 100 - 174 0.2 - 0.4 Buruk
23. Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Penilaian Mandiri
Kelompok
Rencana
Sukses
Terbuka dan
kompetitif
Penerapan
Sistem Merit
NO KATEGORI REKOMENDASI KETERANGAN
1 SANGAT BAIK DAPAT DIREKOMENDASIKAN UNTUK
DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN MENGENAI
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI SECARA
TERBUKA DAN KOMPETITIF.
WAJIB MELAPORKAN SECARA BERKALA PADA SETIAP
AKHIR TAHUN KEPADA KASN UNTUK MENDAPATKAN
PERSETUJUAN BARU MENGENAI PENGISIAN
JABATAN PIMPINAN TINGGI DAN AKAN DIEVALUASI
SETIAP 2 (DUA) TAHUN SEKALI
2 BAIK DAPAT DIREKOMENDASIKAN UNTUK
DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN MENGENAI
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
TERTENTU SECARA TERBUKA DAN KOMPETITIF
NAMUN TETAP DALAM PENGAWASAN KASN
AKAN DIEVALUASI SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI
3 KURANG AKAN DIBIMBING OLEH TIM SAMPAI DENGAN
MENDAPATKAN NILAI DENGAN KATEGORI BAIK
PENILAIAN KEPADA INSTANSI PEMERINTAH DALAM
PENERAPAN SISTEM MERIT DILAKUKAN OLEH TIM
YANG TERDIRI DARI KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI, LAN, BKN, DAN KASN
DENGAN MENGACU PADA TATA CARA PENILAIAN
MANDIRI.
4 BURUK AKAN DIEVALUASI KEMBALI OLEH KASN SETIAP
TAHUN DAN WAJIB MELAPORKAN
PELAKSANAAN PENGISIAN JABATAN PIMPINAN
TINGGI KEPADA KASN
24. PEMETAAN K/L/PEMDA DALAM PENERAPAN
MANAJEMEN ASN BERBASIS SISTEM MERIT
1 PEMETAANSIKLUS
MGT ASN
SUVEY
PENGISIAN
KUESIONER
2 PENILAIAN
PIMPINAN
3UPAYA
PERBAIKAN
PENDAMPINGAN
KOMITMEN DATA
DUKUNG
EVALUASI &
PRAKTEK
MGT ASN
25. POLA KARIER BERDASARKAN MERIT
KUALIFIKASI
KOMPETENSI
KINERJA
KEBUTUHAN ORGANISASI
MANAJEMEN
TALENTA ASN
POLA KARIER ASN NASIONAL
BERBASIS SISTEM MERIT DAN
MANAJEMEN TALENTA
KINERJA
HIGH
974
2
31
5 8
6
POTENSIALLOW HIGH
PermenPANRB No 3 tahun 2020 Manajemen talenta ASN 25
28. TERIMA Kasih
0813 8558 6665 0815 1464 0497 suriptox3@gmail.com Suripto Asli Wong Kebumen
www.slideshare.net/suripto3x
Editor's Notes
Peraturan Presiden No 54 Tahun 2018 – Sistem Merit menjadi Program Prioritas Nasional
Era Revolusi Industri 4.0 menyebabkan organisasi dan bisnis mengalami peningkatan
Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity yang biasa dikenal dengan istilah ‘VUCA’
VOLATILITY : lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar
UNCERTAINTY : sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi
COMPLEXITY : tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait
AMBIGUITY ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya