MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Laporan koordinasi internal eksternal
1. 1 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
2. i | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
KATA PENGANTAR
Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
menyertai kami pusat INTAN (Inovasi Tata Pemerintahan) dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab selama 1 tahun ini.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang
Rencana Kerja Pemerintah tahun 2018 menetapkan Akselerasi
Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya
Saing Daerah sebagai salah satu kegiatan prioritas nasional.
Tujuan kegiatan ini adalah mengakselerasi
pertumbuhkembangan Inovasi tata kelola pemerintahan
dilingkungan pemerintah daerah wilayah timur dan wilayah
tengah Indonesia. Akselerasi Inovasi ini memiliki peran yang
sangat strategis dalam mengakselerasi penerapan good
governance dan peningkatan pelayanan publik.
Selama tahun 2018 ini kegiatan prioritas nasional ini sudah
dilaksanakan oleh delapan satuan kerja yang ada di Lembaga
Administrasi Negara, yaitu 4 pusat yang ada di Kedeputian
Inovasi Administrasi Negara yaitu Pusat Inovasi Tata
Pemerintahan, Pusat Inovasi Pelayanan Publik, Pusat Inovasi
Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur, Pusat Promosi
Inovasi dan Pengembangan Kapasitas, bersama dengan PKP2A
I LAN Jatinangor, PKP2A II LAN Makassar, PKP2A III LAN
Samarinda, dan PKP2A IV LAN Aceh. Terdapat 3 sub kegiatan
dalam kegiatan ini yaitu Laboratorium Inovasi, Workshop
Champion Innovation, dan Pengukuran Dampak Inovasi. Pusat
INTAN merupakan koordinator kegiatan prioritas nasional
3. ii | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Dalam
Meningkatkan Daya Saing Daerah ini.
Dalam mendukung kegiatan tersebut yang beragam dan
lintas unit kerja, koordinasi menjadi kunci utama agar semua
kegitan yang sudah direncakan dapat berjalan dengan baik.
Laporan Kegiatan Koordinasi Internal dan Eksternal: Program
Prioritas Nasional Tahun 2018 Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah ini
diharapkan dapat menjadi gambaran sekaligus bahan evaluasi
bagi kegiatan-kegiatan selanjutnya, khususnya bagi kegiatan
Prioritas Nasional.
Dibalik dari kegiatan yang sukses, 50% merupakan hasil kontribusi
dari persiapan yang matang. Oleh karena itu, urgensi dari
laporan ini pun sangat terlihat jelas guna memberikan dampak,
dan pembelajaran bagi kita semua.
Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan
Drs. Riyadi, M.Si
4. iii | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Sasaran
C. Dasar Hukum
D. Manfaat
6
7
8
BAB II METODE KEGIATAN 9
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 21
A. Waktu Pelaksanaan 24
B. Tim Pelaksana
BAB IV ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN 27
A. Anggaran 27
B. Realisasi Kegiatan 27
BAB V PENUTUP 28
A. Kesimpulan 28
B. Saran 28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Notulensi Rakornas
Lampiran 2. Notulensi Workshop
Peningkatan Kompetensi Fasilitator
Lampiran 3. Notulensi Seminar
Lampiran 4. Notulensi Rapat Internal
5. 1 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan isu strategic lingkungan global dan
tantangan ke depan bagi sumber daya manusia aparatur
dirasakan akan semakin berat. Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai salah satu unsur sumber daya manusia aparatur
dituntut untuk tampil lebih gesit menjawab tuntutan
berbagai pihak. Sumber daya aparatur harus
mengembangkan kemampuan di segala bidang baik
wawasan, pengetahuan, sikap dan perilaku guna
menghasilkan kinerja yang lebih optimal.
Saat ini aparatur sipil negara dituntut untuk berfikir kreatif dan
inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam lingkungan
pemerintah menuntut penyelesaian dengan cara-cara baru
yang kreatif dan inovatif serta tepat sasaran. Para pegawai
di lingkungan instansi pemerintah mulai diajak untuk berani
melaksanakan tugas dan peningkatan kinerja dengan pola
baru serta merubah mindset lama untuk keluar dari zona
nyaman. Sehingga kunci kata inovasi merupakan konsep
yang sangat fenomenal dalam beberapa tahun
belakangan ini.
6. 2 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian
(LPNK), Pemerintah Daerah dan Sektor Privat berlomba-
lomba untuk mengeluarkan produknya yang inovatif.
Berbagai cerita dan tokoh inovatif populer sering kita
temukan diberbagai media baik konvensional maupun
online, misalnya ”ibu risma dengan kota Surabaya”, kang
Emil dengan kota Bandung yang sering dijadikan rujukan
benchmark, dan masih banyak beberapa kepala daerah
lainnya yang makin berlomba menampilkan inovasi-inovasi
daerah masing-masing. Namun disisi lain, masih sangat
banyak tokoh dan inovasi yang relatif berhasil untuk
lingkungannya tetapi tidak ter-expose di media yang
sebenarnya tidak kalah dari beberapa daerah yang sudah
lebih dahulu dikenal publik.
Lembaga Administrasi Negara sejak tahun 2014 telah
mengenalkan beberapa kegiatan terkait inovasi sebagai
bentuk produk kegiatan dari Kedeputian Bidang Inovasi
Administrasi Negara yang baru berdiri awal tahun 2014.
Salah satu bentuk kegiatan yang dikenal oleh beberapa
pemerintah daerah dalah kegiatan Laboratorium inovasi.
Kegiatan ini sebagai bentuk pendampingan LAN kepada
pemerintah daerah dalam menumbuhkembangkan
munculnya inovasi-inovasi dari tiap unit untuk meningkatkan
kinerja nya dengan intervensi inovasi.
7. 3 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Ada beberapa kegiatan terkait inovasi yang Ide gagasan
dan inovasi yang dihasilkan dari Laboratorium Inovasi
Administrasi Negara, dimana pada tahun 2015 telah
menghasilkan 232 ide inovasi. Pendidikan dan pelatihan
(Diklat) kepemimpinan pola baru Lembaga Administrasi
Negara yang telah menghasilkan 30 inovasi per angkatan,
baik untuk tingkat IV, tingkat III, tingkat II dan Tingkat I. Dan
tentunya masih banyak sekali yang belum teridentifikasi
secara detail.Dari melimpahnya inovasi yang dihasilkan oleh
pemerintah daerah, kementerian dan LPNK, tentunya akan
mampu mengakselerasi pembangunan Indonesia
umumnya dan pemerintah daerah khususnya
Dengan adanya Undang-undang No. 23 Tahun 2014 pasal
386 yang salah satu kalimat berbunyi ”Dalam rangka
peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan Inovasi” hal
tersebut menjadi momen dan ajang untuk saling asah,
saling asuh dan saling asih antar elemen bangsa dalam
mengefektifkan dan mengefisiensikan kinerja
penyelenggaraan pemerintah. Pada tiga tahun terakhir,
Kedeputian Inovasi Administrasi Negara (DIAN), telah
melakukan beberapa kegiatan guna mendorong dan
mengakselerasi tumbuhnya inovasi pada pemerintah
daerah. Secara garis besar, kegiatan tersebut berupa proses
fasilitasi inovasi dan dokumentasi inovasi. Kegiatan fasilitasi
inovasi dilakukan dalam bentuk penyelenggaraan
8. 4 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
laboratorium inovasi yang telah dilaksanakan pada
beberapa pemerintah daerah yang menghasilkan sekitar
sekitar 3500 co_creating ide inovasi. Sedangkan kegiatan
dokumentasi inovasi telah dilakukan dalam beberapa
produk output kegiatan INTAN seperti buku Handbook
Inovasi Administrasi Negara (HIAN), INAGARA Kota
Yogyakarta dan Kabupaten Muara Enim serta Buku Seri
Inovasi Administrasi Negara (BSIAN) yang diterbitkan dalam
2 (dua) edisi serta Buku Model Inovasi Tata Pemerintahan.
Pada tahun 2018, berdasarkan pertemuan trilateral meeting
antara Kementerian Perencanaan dan Pembangunan
Nasional/Bappenas, Kementerian Keuangan, serta instansi
terkait dalam hal ini LAN, diberi kepercayaan
menyelenggarakan Program Prioritas Nasional yang terkait
dengan inovasi, yaitu Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dalam meningkatkan Daya Saing Daerah.
Program ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu 1) Laboratorium
Inovasi, 2) Workshop Champion Innovation dan 3)
Pengukuran Dampak Inovasi. Penyelenggaraan kegiatan ini
dilaksanakan oleh beberapa unit dilingkungan LAN, yang
terdiri dari 8 unit, yaitu :
1. Pusat Inovasi Tata Pemerintahan (Pusat INTAN).
2. Pusat Inovasi Pelayanan Publik (PIPEL).
3. Pusat Inovasi Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur
(PIKSA).
9. 5 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
4. Pusat Promosi Inovasi dan Pengembangan Kapasitas
(PROSPEK).
5. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I
LAN Jatinangor.
6. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II
LAN Makassar.
7. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III
LAN Samarinda.
8. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur IV
LAN Aceh.
Sedangkan untuk lokus kegiatan ada 29 lokus yang dibagi
menjadi beberapa kelompok kegiatan, yaitu :
Penentuan lokus dalam intervensi akselerasi inovasi tata
kelola pemerintahan menerapkan prinsip affirmative dan
equality. Lokus Akselerasi Pengembangan Inovasi Tata
Kelola Pemerintahan yang menjadi laboratorium inovasi
adalah sebagai berikut :
1. Kota Jayapura –
Provinsi Papua
2. Kota Sorong – Provinsi
Papua Barat
3. Kabupaten Belu
4. Kabupaten Tidore
Kepulauan
5. Kabupaten Dompu
6. Kabupaten Wakatobi
7. Kabupaten Minahasa
Utara
8. Kabupaten Tanah Bumbu
9. Kabupaten Kotawaringin
Timur
10.Kabupaten Mentawai
11. Kepulauan Aru
10. 2 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Lokus Akselerasi Pengembangan Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dengan penciptaan kader inovasi dalam
Workshop Champion Innovation sebagai berikut;
1. Provinsi Papua
2. Provinsi Papua Barat
3. Provinsi Sulawesi
Tenggara
4. Provinsi Sulawesi
Tengah
5. Provinsi Maluku Utara
6. Provinsi Jambi
7. Provinsi Kepulauan Riau
8. Provinsi Bangka Belitung
9. Provinsi Bengkulu
10. Provinsi Sulawesi Barat
11. Provinsi Kalimantan
Selatan.
Lokus Akselerasi Pengembangan Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dengan penciptaan kader inovasi dalam
innovation impact assessment sebagai berikut :
1. Kabupaten Kebumen
2. Kabupaten
Purbalingga
3. Kabupaten Ciamis
4. Kota Pontianak
5. Kota Samarinda
6. Kota Yogyakarta
7. Kabupaten Muara
Enim
B. TUJUAN & SASARAN
Kegiatan Koordinasi Internal dan Eksternal ini sebagai
pendukung kegiatan Prioritas Nasional Akselerasi Inovasi Tata
Kelola Pemerintahan dalam meningkatkan daya saing
11. 2 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
daerah yang membutuhkan kesamaan persepsi antar
stakeholder yang terlibat, baik yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung, yaitu unsur-unsur dari beberapa unit
di LAN maupun lokus kegiatan di beberapa pemerintah
daerah provinsi/kota/kabupaten, serta beberapa
stakeholder yaitu Kemeterian Perencanaan dan
Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian
Keuangan, Kemenpan dan RB, Kemendagri, Kemenristek,
dan BPPT.
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
3. UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan danTeknologi;
4. UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN)
2005-2025;
5. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 38 Tahun 2017
tentang Inovasi Daerah,
6. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang
Lembaga Administrasi Negara;
7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Administrasi Negara
12. 3 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
C. MANFAAT
Kegiatan Koordinasi Internal dan Ekstrernal ini memberikan
manfaat baik secara langsung dan tidak langsung, antara
lain;
Manfaat Langsung
Unit-unit penyelenggara kegiatan akan mendapat
kejelasan setiap tahap kegiatan. Akan ada mekanisme
koordinasi dan sharing progres dan permasalahan untuk
memonitor penyelengaraan kegiatan serta untuk
membahas solusi apabila ada hambatan dalam
pelaksanaan. Unit Perencanaan LAN dan Unit Inspektorat
juga dapat memonitor penyelenggaraan kegiatan prioritas
nasional ini sehingga memudahkan untuk proses pelaporan
ke Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional
dan begitu pula Unit Inspektorat juga dapat memonitor
untuk menghindari adanya penyimpangan.
Manfaat Tidak Langsung
Stakeholder yang terdiri Pemerintah daerah yang menjadi
lokus dapat memanfaatkan kegiatan koordinasi eksternal
untuk mendapat kejelasan kegiatan ini. Instansi terkait juga
mendapat informasi tntang kegiatan ini melalui kegiatan
Rakornas dan Seminar Nasional.
13. 4 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
BAB II
METODE KEGIATAN
Kegiatan Koordinasi Internal dan Eksternal ini merupakan sebuah
upaya untuk mendukung keberhasilan program prioritas
nasional yang melibatkan beberapa pihak dalam mendorong
kapasitas inovasi di lingkungan birokrasi khususnya pemerintah
daerah. Sehubungan kegiatan Prioritas nasional ini dilaksanakan
oleh delapan unit yang ada di Lembaga Administrasi Negara,
baik unit yang ada di Kantor LAN Pusat di Jakarta maupun unit-
unit yang ada di empat kantor LAN daerah, yaitu Jatinangor,
Makassar, Samarinda, dan Aceh. Adapun kegiatan koordinasi
internal dan eksternal ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1. Rapat Koordinasi internal
2. Rapat Koordinasi Nasional Inovasi (Rakornas)
3. Workshop Peningkatan Kompetensi Fasilitator
4. Seminar Nasional
A. RAPAT KOORDINASI INTERNAL
Rapat Koordinasi internal ini merupakan kegiatan untuk
menkoordinasikan kegiatan prioritas nasional yang diantara
unit-unit penyelenggara kegiatan yaitu 8 unit yang terdiri dari
: Pusat Inovasi Tata Pemerintahan (Pusat INTAN), Pusat Inovasi
Pelayanan Publik (PIPEL), Pusat Inovasi Kelembagaan dan
14. 5 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Sumber Daya Aparatur (PIKSA), Pusat Promosi Inovasi dan
Pengembangan Kapasitas (PROSPEK), Pusat Kajian dan
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur I LAN Jatinangor, Pusat
Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II LAN
Makassar, Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur III LAN Samarinda, Pusat Kajian dan Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur IV LAN Aceh, serta unit-unit terkait, yaitu
Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan, Bagian Protokol dan
Kearsipan, Bagian Humas, Bagian Rumah Tangga dan Umum
serta Inspektorat.
Adapun rincian kegiatan Koordinasi Inovasi internal ini
dilaksanakan dengan metode : rapat/pertemuan, komunikasi
melalui Whatsap Group, Email dan komunikasi personal
secara langsung. Dalam kegiatan koordinasi internal ini juga
selalu dibahas progress triwulanan yang harus disampaikan ke
Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional
/Bappenas.
15. 6 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.1
Rapat Koordinasi Kedeputian Inovasi
Gambar 2.2
Rapat Koordinasi Kedeputian Inovasi, Unit PKP2A serta Unit Supporting
16. 7 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.3
Rapat Koordinasi Kedeputian Inovasi, Unit PKP2A serta Unit Supporting
Gambar 2.4
Rapat Koordinasi Progress Lintas Unit Penyelenggara dan Unit
Pendukung
17. 8 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.5
Rapat Koordinasi Progress Lintas Unit Penyelenggara dan Unit
Pendukung
B. RAPAT KOORDINASI NASIONAL INOVASI (RAKORNAS)
Rapat Koordinasi Nasional ini adalah rapat besar yang
diikuti oleh seluruh unit penyelenggara kegiatan dari 8 unit
yang ada di LAN beserta seluruh lokus daerah yang akan
dilaksanakan kegiatan ini serta mengundang para
narasumber baik dari internal LAN maupun dari beberapa
instansi terkait. Tujuan kegiatan rakornas ini adalah
menyamakan persepsi tentang kegiatan ini dari seluruh
stakeholder. Adapun sebaai narasumber adalah Deputi
Inovasi Administrasi Negara, Deputi Pelayanan Publik
Kemenpan dan RB, Kepala Badan Litbang Kemendagri,
dan Direktur Aparatur Negara Kementerian
PPN/Bappenas.
18. 9 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.6
Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara Meberikan
Sambutan dalam Pembukaan Rakornas Inovasi
Gambar 2.6
Rapat Koordinasi Nasional Inovasi
19. 10 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.7
Rapat Koordinasi Nasional Inovasi
Gambar 2.8
Rapat Koordinasi Nasional Inovasi
20. 11 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.9
Rapat Koordinasi Unit Penyelenggaran dengan Lokus Daerah 1
Gambar 2.10
Rapat Koordinasi Unit Penyelenggaran dengan Lokus Daerah 2
21. 12 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
C. WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI FASILITATOR
Kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi diantara
para fasilitator yang akan bertugas memberikan materi dan
menjadi pengarah dalam kegiatan laboratorium inovasi dan
Workshop Champion Innovation. Dalam kegiatan ini
membahas berbagai hal terkait kurikulum, metode
pemberian materi serta substansi bahan/materi yang akan
disampaikan dalam kegiatan selama tahun 2018. Kegiatan
dilaksanakan selama 2 hari dan dilaksanakan di kantor LAN
jalan Veteran.
Gambar 2.11
Deputi Bidang Inovasi Administrasi Memberikan Materi
Peningkatan Kompetensi Fasilitator
22. 13 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.12
Workshop Peningkatan Kompetensi Fasilitator
Gambar 2.13
Workshop Peningkatan Kompetensi Fasilitator
23. 14 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
D. SEMINAR NASIONAL
Kegaiatan seminar nasional ini merupakan kegiatan puncak
dari kegiatan prioritas nasional yang diberi tema seminar
sesuai program nasionalnya, yaitu Akselerasi Inovasi Tata
Kelola Pemerintahan dalam meningkatkan daya saing
daerah. Kegiatan ini selain untuk mempublikasikan
selesainya seluruh kegiatan pronas di 29 lokus daerah,
diharapkan kegiatan ini juga sebagai akuntabilitas kepada
stakeholder untuk menunjukkan bahwa kegiatan ini
diaharapkan dapat menghasilkan outcome berupa
peningkatan daya saing daerah.
Gambar 2.14
Foto Bersama Narasumber Seminar Nasional Pronas 2018
24. 15 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Gambar 2.15
Diskusi Seminar Nasional Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan
Gambar 2.16
Seminar Nasional Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan
25. 16 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan dalam
rangka Peninmgkatan Daya Saing Daerah ini dilaksanakan
dalam waktu 10 (sepuluh) bulan, mulai bulan Februari 2018
sampai dengan bulan November 2018, dengan jadwal
seperti terlampir di bawah ini;
No Tahapan
Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov
1
Tahap
Persiapan:
Penyiapan
Bahan
2
Tahap
Pelaksanaan
3
Tahap
Penyusunan
Laporan
Matrik rincian kegiatan koordinasi internal dan eksternal yang
terencana secara resmi dilaksanakan melalui berbagai bentuk
sebagai berikut :
26. 17 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Tabel Rincian dan Metode Pelaksanaan Kegiatan
per-Tahapan
No Tanggal Kegiatan Output Peserta
1 2
Februari
Rapat
Koordinasi
Internal.
Persiapan
Rakornas
4 unit Substansi
yang ada di
Jakarta dan unit-
unit supporting
2 8
Februari
Rakornas
Rapat
Koordinasi
Nasional
- Kesamaan
persepsi
tentang
kegiatan
Pronas
- Kesepakatan
antara LAN
dan 29 Lokus
tentang
kegiatan
Pronas di
masing-masing
daerah yang
telah
ditetapkan
- Seluruh unsur
unit terkait di
LAN
- 29 Daerah
Lokus
Kegiatan
- Kementerian
Perencanaan
dan
Pembangun-
an
- Kemenpan
dan RB
- Kemendagri
3 1-2 Maret Workshop
Peningkatan
Kompetensi
Fasilitator
Persamaan
persepsi seluruh
fasilitator yang
akan bertugas
pada kegiatan
Laboratorium
Inovasi dan
Workshop
Champion
Innovation.
Seluruh tim
fasilitator yang
akan bertugas
27. 18 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
4 16
Oktober
Rapat
Koordinasi
Internal
Monitoring
progress kegiatan
Pronas
8 unit pelaksana
kegiatan pronas
dan unit –unit
supporting
5 12
Novemb
er
Rapat
Koordinasi
Internal dan
Pra Seminar
Nasional.
Persiapan
Seminar Nasional
8 unit pelaksana
kegiatan pronas
dan unit –unit
supporting serta
seluruh tim
Panitia seminar
6 13
Novemb
er
Seminar
Nasional
Tersosialisasinya
penyelesaian
program prioritas
nasional kepada
seluruh
stakeholders.
8 unit
Penyelenggara
kegiatan, wakil
dari 29 Lokus
daerah dan
peserta seminar
lain dari berbagai
kalangan.
Catatan : Selebihnya beberapa kegiatan koordinasi yang
bersifat informal dalam rangka kelancaran penyelenggaraan
kegiatan, misal komunikasi via WA dan Telepon, Mailinglist dll.
28. 19 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
B. TIM PELAKSANA
Kegiatan Akselerasi Pengembangan Inovasi Administrasi
Negara ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana sesuai
Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Satker
450417 LAN Jakarta Nomor: 119/KPAB.1.1/HKM.02.2/2018
tentang Perubahan Atas Keputusan Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang Satuan Kerja 450417LAN Jakarta Nomor
13/KPAB.1.1/HKM.02.2/2018 tentang Tim Pelaksana
Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan dalam
Meningkatkan Daya Saing Daerah, tanggal 21 Mei 2018
sebagaimana terlampir.
No. Nama Jabatan Dalam Tim
1. Dr. Adi Suryanto, S.Sos, M.Si Pengarah
2. Dr. Triwidodo Wahyu Utomo,SH,MA Penanggung Jawab
3. Drs. Riyadi , M.Si Ketua
4. Dra.Isti Heriani ,MBA. Sekretaris
5. Irma Dewi Sofia,S.Sos Anggota
6. Dita Shara Dewi A. Md. Anggota
7. Sutilah Anggota
8. Samiaji. S.Sos Anggota
9. Tatar Marpaung, A.Md. Anggota
29. 20 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
10. Tri Atmojo Sejati, ST., SH., MSi. Anggota
11. Adhitya Budi Laksana, SH., LLM. Anggota
12. Raden Arel Prasetya Junata, SH. Anggota
13. Widya Puspitaayu Sutisna, SE. Anggota
14. Muhammad Rudiyanto, S.Sos Anggota
15. Yuniati Anggota
16. Mitro Santoso Anggota
17. Edy Wanto Anggota
18. Ngatidjan Anggota
19. Pramono Anggota
20. Supriyanto Anggota
21. Suripto, S.Sos, MAB Peneliti Madya
22. Abdul Muis, S.Sos,MM Peneliti Madya
23. Dewi Oktaviani,S.Ip Peneliti Muda
24. Dedi Cahyadi,S.E Peneliti Pertama
25. Selfy Andreani, S.AB, MAB Analis Kebijakan
Pertama
26. Ant Galih Prasetyo, S.Ip, MM Analis Kebijakan
Pertama
27. Nugroho Ario S, S.AP Analis Kebijakan
Pertama
28. Yulvikar Dwirendro A,S.Ip Analis Kebijakan
Pertama
30. 21 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
29. Rahayu Eka Putri, SIp. Non Fungsional
Peneliti
30. Mulia Ela Syifaurrohmah SIP Non Fungsional
Peneliti
31. Amrillah, SIP Non Fungsional
Peneliti
32. Adhityo Nugraha Barsei, SAP Non Fungsional
Peneliti
33. Nova Yulanda Putri Sipahutar, SAP,
MPA.
Non Fungsional
Peneliti
34. Muhammad Asphian Arwin SH.
MH.
Non Fungsional
Peneliti
35. Nurhuda Firmansyah, SKM., MAP Non Fungsional
Peneliti
36. Fahri Ardiansyah Tamsir, S.Sos., MA. Non Fungsional
Peneliti
37. Rengga Vernanda S.Sos, MA., MSi. Non Fungsional
Peneliti
31. 22 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
BAB IV
ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN
A. ANGGARAN
Berdasarkan RAB revisi terakhir, setelah ada optimalisasi
anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan
Koordinasi Internal dan Eksternal sebagai bagian dari
kegiatan induknya yaitu Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah
adalah sebesar Rp. 280.856.000,00 (Dua Ratus Delapan
Puluh Juta Delapan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah).
B. REALISASI KEGIATAN
Hasil pelaksanaan kegiatan Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah
tercapai dengan realisasi fisik sebesar 100%, yaitu dengan
terlaksananya kegiatan koordinasi internal sebanyak 5 (lima)
kali baik yang secara resmi maupun yang insidental,
terlaksananya Kegiatan rapat koordinasi nasional (Rakornas)
satu kali dengan peserta sebanyak 150 orang, Workshop
Peningkatan Kompetensi Fasilitator satu kali, serta Seminar
Nasional sebanyak satu kali dengan peserta sebanyak 225
orang. Adapun Output fisik yang lain adalah laporan
kegiatan Koordinasi Internal dan Eksternal sebanyak satu
dokumen yang disertai dengan lampiran-lampiran notulensi
kegiatan yang ada didalamnya.
32. 23 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semangat memajukan daya saing daerah melalui kegiatan
akselerasi inovasi merupakan kegiatan yang harus
dilaksanakan secara bersama oleh seluruh pihak terkait.
Dalam lingkungan birokrasi pemerintah pun terdapat
beberapa pihak yang mempunyai misi sama yang harus
diadakan media koordinasi dan konsolidasi untuk
pencapaian visi melalui sinkronisasi kegiatan yang sistematis.
Program prioritas nasional Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah ini
menjadi pengalaman yang berharga dan sebagai suatu
bukti bahwa di lingkungan instansi pemerintah fungsi
Koordinasi merupakan bagian yang wajib dilakukan agar
membantu efektivitas dan kelancaran pencapaian tujuan
besar.
B. SARAN
Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran
secara menyeluruh mengenai pentingnya kegiatan
koordinasi dalam menyatukan semua stakeholder yang
mempunyai misi sama dengan peran yang berbeda beda.
Pepatah lama yang mengatakan .. “koordinasi gampang
diucapkan....susah dilaksanakan” .....harus kita rubah
dengan kebiasaan baru di lingkungan birokrasi yaitu
33. 24 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
berkoordinasi merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan. Niscaya, dengan kebiasaan berkoordinasi
maka pepatah koordinasi sulit dilaksanakan akan berubah
dengan koordinasi mudah dilaksanakan karena sudah
menjadi kebiasaan.
34. 25 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Notulensi Rakornas
Lampiran 2. Notulensi Workshop Peningkatan Kompetensi Fasilitator
Lampiran 3. Notulensi Seminar
Lampiran 4. Notulensi Rapat Internal
35. 26 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
LAMPIRAN 1 :
NOTULENSI
RAPAT KOORDINASI NASIONAL
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2018
Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya
Saing Daerah
1. Laporan Penyelenggaraan – oleh Bapak Aswad, Kepala PIKSA
2. Sambutan Direktur Utama Tempo Inti Media
Inovasi bukan merupakan satu pilihan, tapi sudah menjadi keharusan.
3. Sambuan Bapak Dr. Tri Widodo, S.H., MA.
Hasil-hasil Pertemuan sebagai berikut :
No. Hasil Pertemuan
1. Laporan Penyelenggaraan – oleh Bapak Andi Taufik , Kepala
Pusat Inovasi Tata Pemerintahan
Penandatanganan MoU antara TEMPO (Direktur Utama PT TEMPO
INTI MEDIA, Tbk.) dengan LAN (Deputi Inovasi LAN RI).
Speech oleh Toriq Alhadad (Direktur Utama TEMPO)
Pada dasarnya Inovasi bukan merupakan satu pilihan, tapi
sudah menjadi keharusan, bahkan sebenarnya sudah harus
menjadi gaya hidup setiap orang dalam segala adpek tidak
hanya ASN saja.
Sambutan Bapak Dr. Tri Widodo, S.H., MA. (Deputi Inovasi
Adminitrasi Negara)
36. 27 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
a. Perlu kita garisbawahi lagu Indonesia Raya Stanza ketiga,
yaitu:Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi. Dari kalimat
tersebut lahir sebuah jargon, yaitu NKRI harga mati. Hal
yang perlu lakukan adalah menjaga NKRI, salah satunya
dengan berinovasi. Kita harus terus menerus melakukan
inovasi. Dalam RPJM 2015-2019 kata inovasi diulang-ulang
lebih dari 130 kali.
b. Keberhasilan program akselerasi 2018 ini menjadi tolak ukut
masa depan. Maka, inovasi dapat mendukung NKRI harga
mati. Dengan program prioritas ini memperkuat Program
Nawacita Jokowi-JK, yaitu nawacita yang kedua, yaitu
Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya. Inovasi juga diperlukan oleh pelaku usaha yang
berorientasi pada profit. Program Akselerasi Inovasi bukan
program LAN, tetapi program pemerintah pusat untuk
pemerintah daerah.
c. Pada tahun 2018, terdapat 29 kabupaten dan kota yang
sengaja dipilih untuk program prioritas nasional “Akselerasi
Inovasi Tata Kelola Pemerintahan”.
d. LAN bekerjasama dengan TEMPO: inovasi bukan hanya
tanggungjawab pemerintah, tetapi juga para pelaku usaha.
Apa yang dimanfaatkan dari negara harus dikembalikan
manfaat/keuntungannya untuk negara (bangsa).
Diskusi panel yang dimoderatori oleh Ibu Erfi (Kapus Pipel LAN)
dengan narasumber:
a. Pak Tri Widodo: Deputi Inovasi LAN.
b. Ibu Diah Natalisa: Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB
RI.
c. Pak Syafrizal: Kemendagri RI.
Pak Tri Widodo (Deputi Inovasi LAN) memberikan paparan tentang
Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan:
a. PP 38/2017: payung hukum inovasi (penguatan inovasi daerah).
b. Akselerasi inovasi penting karena masih terdapat gap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
37. 28 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
c. Inovasi perlu dilakukan untuk mewujudkan Sustainable
Development Goals (SDG).
d. Akselerasi inovasi: 11 lokus laboratorium inovasi, 11 lokus
champion innovation, dan 7 lokus pengukuran dampak inovasi.
e. Ada dua peluang untuk daerah yang belum dipilih: untuk
program prioritas nasional tahap ke-2 dan kerjasama dengan LAN.
Paparan oleh Ibu Diah Natalisa (Deputi Bidang Pelayanan Publik
Kemenpan RB RI):
a. One agency one innovation: di Kemenpan RB. Kewajiban bidang
pelayanan publik untuk menghasilkan satu inovasi setiap tahun.
b. Kebijakan Percepatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik:
harus ada minimum sepuluh inovasi Indonesia yang
mendapatkan pengakuan internasional (target).
c. Kondisi di Indonesia: daya saing rendah dan pelayanan publik
masih lamban.
d. Target Kemenpan RB dari Bappenas: (1) aplikasi LAPOR!, (2)
pelayanan elektronik (e-service), dan (3) mal pelayanan publik
sebagai penyatuan semua pelayanan publik (lokus launching
adalah Denpasar dan Batam).
e. Strategi pembinaan inovasi pelayanan publik: (1) kebijakan one
agency one innovation, (2) pengembangan inovasi
(replikasi/transfer of knowledge), dan (3) kelembagaan
berkelanjutan (agar produk inovasi yang sudah ada tidak hilang
begitu saja).
f. Kompetisi inovasi pelayanan publik: ada dua pihak yang menilai
secara independen, yaitu (1) perwakilan beberapa perguruan
tinggi di Indonesia dan (2) beberapa tokoh yang akan
mewawancarai peserta yang terpilih.
g. Kolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan
Lembaga Administrasi Negara (LAN): (1) Kemenpan RB dalam hal
database “Top Inovasi Pelayanan Publik dan JIPP”, (2)
Kemendagri dalam hal “Indeks Inovasi Daerah untuk Ukuran Daya
Saing dalam Rangka Otda”, dan (3) LAN dalam hal “inkubasi
inovasi”.
Pak Syafrizal ZA, M.Si. (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Inovasi Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri):
38. 29 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
a. IGA (Innovation Government Award): 70% pemenangnya
merupakan ‘pemain lama’.
b. Target Kemendagri: replikasi inovasi di daerah tertinggal (dua
daerah tertinggal dalam setahun).
c. Kemendagri akan menyiapkan satu aplikasi tahun 2018 untuk
mempercepat pelayanan publik.
Sesi Tanya Jawab:
1. Jogjakarta: Ibu ? (Asisten Umum ?). (1) Mengapa lomba (award)
harus terpisah antara Kemendagri, dll.; mengapa tidak dijadikan satu
payung/wadah untuk award? (2) Dengan adanya PP 38/2017, di
mana kami harus melakukan inovasi? (3) ?
2. Papua: Pak Doren (Asisten 1 Bidang Hukum Pemprov. Papua).
Bagaimana melaksanakan tata kelola pemerintahan yang efektif dan
efisien, sementara banyak pegawai yang gajinya saja belum
dibayarkan?
3. Jayapura: Pak Muhammad (Asisten Bidang Pembangunan Kota
Jayapura). (1) Regulasi membutuhkan dana, lalu bagaimana
menjalankan regulasi itu jika dana saja kurang atau bahkan tidak
ada? (2) Kota Jayapura sudah melakukan beberapa inovasi, ?
4. Bengkulu: Pak Hamka Sabri (Asisten 1 Pemda Prov. Bengkulu). (1)
Jika berbicara tentang inovasi, kita akan berbicara juga mengenai
regulasi. Sampai di mana kekuatan jastifikasi yang dilakukan oleh
Kemendagri dalam mengantisipasi tindakan inovasi yang dilakukan
oleh kepala daerah? (2) Sampai sejauh mana PP tentang inovasi akan
ditaati oleh penegak hukum? (3) Sulit berinovasi tanpa biaya. Mohon
penjelasannya.
5. Dompu: Pak? (Pemda Kab. Dompu). Kami membutuhkan
penjelasan lebih lanjut mengenai laboratorium inovasi di daerah.
6. Kalimantan Tengah: Pak Jodi (Kepala Dinas ? Kab. ?). Ada beberapa
pelayanan yang hanya tersedia di Jakarta atau sejenisnya, lalu
bagaimana cara kami yang tinggal di daerah untuk mendapatkan hak
yang sama dalam mengakses pelayanan publik tersebut?
Jawaban :
1.Pak Tri Widodo (Deputi Inovasi LAN): (1) Kita harus melihat kasus-
kasus yang serupa di tempat yang lain sebelum menerapkan suatu
inovasi. (2) Kita akan menyuarakan bahwa Indonesia bagian timur
39. 30 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
sudah cukup banyak berinovasi. (3) Kita akan mencoba untuk
meluruskan bahwa inovasi berbeda dengan pelanggaran peraturan.
Inovasi bersifat compatible dengan sistem hukum. (4) “Inovasi tanpa
biaya” memang sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. Contoh,
di Kota Bandung yang menerapkan e-kelurahan dimana dananya
tidak diambil dari APBD, tetapi mendapatkan sokongan dari sumber
lain.
2.Prof. Diah (Kemenpan RB): (1) Kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kemenpan RB untuk mensimulasi percepatan pelayanan publik. (2)
Saran dari Papua tentang sistem online dalam rekrutmen CPNS akan
disampaikan. (3) Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) sebagai
sarana untuk belajar. (4) Kemenpan RB siap membantu Waringin
Timur dalam hal pendampingan inovasi.
3.Pak Syafrizal (Kemendagri RI): (1) Inovasi untuk membuat pelayanan
publik menjadi easier, faster, cheaper. (2) Kalau berinovasi, tolong
laporkan inovasinya. Jika high risk, nanti akan dibuatkan
jastifikasinya (Kemendagri akan buatkan backup atau surat
keterangan kepada aparat penegak hukum).
4.Bu Erfi (Kapus Pipel LAN) selaku moderator: (1) Telah ditetapkan
program prioritas nasional tahun 2018. (2) Perlu penguatan berbagai
aspek untuk pelaksanaan inovasi daerah. (3) Kemenpan RB,
Kemendagri, dan LAN berkomitmen dalam berinovasi untuk
meningkatkan daya saing daerah.
Sesi Success Story (Setelah Isoma):
Pak Rahmat Sutomo (Kepala BKPSDM Pemkot Surakarta):
a. Di luar kerjasama dengan LAN, Pemkot Solo juga juga
membentuk agen perubahan.
b. Gelar Karya Inovasi Solo 2017: masyarakat menjadi tahu tentang
karya-karya inovasi kota Solo (65 inovasi). Sosialisasi Gelar Karya
Inovasi Kota Solo dilakukan melalui acara Car Free Day (CFD).
c. Hampir setiap perangkat daerah (dinas) kota Solo memiliki inovasi
dengan nama atau singkatan yang menarik, contoh: Dinas
Perdagangan Kota Solo memiliki inovasi yang bernama Tape Pasar
(Teknologi Aplikasi E-Retribusi Pasar), Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Solo memiliki inovasi Langgam Suka (Layanan Gangguan
40. 31 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Masyarakat Surakarta), bis bekas yang dijadikan meeting bus
(meeting di dalam bis sambil jalan-jalan), dsb.
Sesi Diskusi Teknis :
INTAN:
Lab Inovasi dengan Jayapura dan Sorong:
Mas Suripto (Intan LAN):
Kota Sorong dan Jayapura setelah menjadi lab diharapkan dapat
menjadi
contoh bagi daerah sekitarnya.
Sekarang, bahkan sekolah juga diminta untuk berinovasi.
Tahap pertama, siapa yang menyiapkan konsumsi dan backdrop.
Stay di daerah sekitar empat hari. Pertemuan 1 diisi dengan drum
up, diagnose, design. Tiga hari sisanya adalah setiap SKPD wajib
berkonsultasi dengan tim dari LAN.
Jayapura dan Sorong tolong membuat tim inovasi daerah yang
akan berdampingan dengan tim LAN (sebagai perpanjangan
tangan).
Tolong cari pula anak muda (tidak harus pejabat) yang kreatif dan
bersemangat dimana satu tim anak muda ini tidak perlu terlalu
banyak anggotanya.
Litbang berperan; Bappeda diangkat menjadi wakilnya.
Instruksi dari Kemendagri: setiap inovasi harus dibarengi dengan
aturan.
Perlu adanya Perjanjian Kerja Inovasi sebagai dasar pemantauan
implementasi inovasi (apakah inovasi tersebut benar dijalankan atau
tidak dan sejauh mana kesuksesannya).
Kami akan tunggu implementasi setelah 2 atau 3 bulan setelah
launching (monitoring pertama). Idealnya, monitoring dilakukan
minimal 2x. Nanti kita akan atur strategi selanjutnya.
Display inovasi biasanya akan diselenggarakan saat Hari Jadi Daerah
tersebut untuk menghemat biaya/anggaran. Kita akan mengundang
seluruh kabupaten di daerah tersebut agar mereka melihat inovasi
yang sudah ada dan tergerak untuk berinovasi.
Salah satu kelemahan kita dalam berinovasi: kita mampu
melakukannya dengan baik, namun kita lupa untuk
mendokumentasikannya. Padahal, dokumen itu merupakan bukti
41. 32 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
kongkrit bahwa kita sudah berinovasi dan dapat menjadi bahan
bacaan/pembelajaran untuk daerah lain yang ingin berinovasi.
Inovasi di Jayapura dan Sorong sebaiknya membuat roadmap
inovasi daerah. Hal ini bukan sebagai lawan RPJM, namun sebagai
guidance.
Kami mendorong daerah untuk berinovasi dengan menggunakan
sumberdaya yang sudah ada dan berkoordinasi dengan kegiatan
yang lain ataupun yang sebelumnya.
(Jayapura):
Pertanyaan kepada kami adalah mengapa banyak tim yang
dibentuk untuk
tahun 2018 karena asumsinya adalah banyak tim banyak anggaran.
Jawaban Mas Suripto: salah satu lokus yang terpilih untuk
program prioritas nasional tahun 2018 adalah Papua dan Jayapura
dimana hal ini dapat menjadi dasar (alasan) perlunya dibentuk tim
inovasi daerah.
Perjanjian MoU apakah sebelum atau sesudah?
Jawaban Mas Suripto: skenario kedua adalah pada saat tahap
kedatangan LAN pertama; itulah saat penandatanganan MoU.
Kami juga didorong oleh KPK untuk menerapkan e-budgeting, dll.
Tanggapan Mas Suripto: kita menginginkan seluruh SKPD
menggali ide yang baru; yang sudah ada biarkan saja berjalan.
Champion Innovation (Prov. Papua, Prov. Sulawesi Tengah dan
Prov. Sulawesi Tenggara)
Pengadaan dan Penyediaan sertifikat pada Champion Inovation
khusus di Provinsi Papua akan didiskusikan lebih lanjut antara
INTAN dan Prov. Papua
Pelaksanaan didaerah terkait Champion Innovation akan
dilaksanakan selama 3 hari
Penentuan ( kondisi ) kapan terselenggaranya kegiatan
Champion Inovation menunggu konfirmasi dari pihak daerah.
Catatan : untuk mengefektifkan kapan kegiatan terlaksana maka
komunikasi antara kedua belah pihak lebih intensif
Masing-masing daerah yang terlibat dalam Champion Inovation
akan melibatkan kabupaten/ kota
Bagi Provinsi Sulteng dan Sultra pengadaan sertifikat wajib ada
42. 33 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
INTAN akan menanggung penyediaan sertifikat, spanduk dll,
sementara daerah akan menyediakan fasiltas kelengkapan
selama kegiatan berlansgung
Pengukuran Dampak Inovasi :
PIPEL (Pusat Inovasi Pelayanan Publik) :
LAB INOVASI
Durasi waktu pelaksaaan untuk Lab. Inovasi selama 10 bulan
dari Bulan Februari sampai dengan November
Lab inovasi menggunakan model 5D dengan tahapan :
i. Drum-up, adanya komitmen kepala daerah dengan OPD
bahwa inovasi merupakan kebutuhan.
ii. Diagnose, maping persoalan di daerah dengan potensi yang
ada kemudian digali menjadi ide-ide
iii. Design, produknya berupa rencana aksi dan proposal inovasi
iv. Deliver, implementasi yang diawali dengan launching inovasi
sebagai wujud komitmen terhadapa inovasi yang dirancang
yang dapat diwujudkan dalam bentuk penandatanganan
kontrak inovasi janji kepala OPD kepada Bupati. Serta dalam
tahapan ini dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pihak LAN
dalam 3 bulan.
v. Display
Ada 2 teknis MoU; (1) desk to desk (2) secara seremonial
MoU menjadi payung kerja sama antara daerah dengan LAN
yang meliputi 4 sektor kerjasama: tata pemerintahan, diklat,
sekolah tinggi. Apabila telah melakukan MoU dengan LAN,
daerah dapat melakukan kerjasama dengan LAN di tingkat pusat
dibidang lainnya hanya tinggal di ikuti oleh perjanjian kerjasama
Masukkan dari peserta untuk melibatkan Litbang pada saat MoU
sehingga terjadi pelibatan Litbang dari pra-tahapan
Untuk Belu tidak perlu ada lagi penandatangannya MoU lagi
tetapi cukup menggunakan perjanjian kerja sama
Penggunaan tahapan model inovasi diberikan dua opsi; pertama,
disatukan untuk tahap D1-D3 sesuai dengan manual praktis
ataukah tahap drum-up dan diagnose disatukan sedangkan
rencana aksi dibuat terpisah.
Opsi kedua diadakan dengan pertimbangan rencana aksi harus
dikonsultasikan kepada Litbang selaku leading sector inovasi di
43. 34 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
daerah. Sebetulnya leading sector inovasi di daerah dapat
beragam, namun sebagaimana amanat PP No 38/2017 berada
pada Litbang yang merupakan tupoksinya
Litbang harus mengevaluasi ide inovasi apakah dapat dibuat
rencana aksi atau tidak. Rencana aksi inovasi dibuat proposal
inovasi daerah dinilai layak atau tidak oleh Litbang. Hal ini terkait
dengan legalitas dan keberlanjutan. Karena dengan inovasi
diperdakan adanya kepastian anggaran dan keberlanjutannya
bagi inovasi tersebut.
Pemaparan anggaran dan workplan secara garis besar:
i.dengan pendampingan yang akan disesuaikan dengan jadwal
daerah terkait dengan kata lain waktu bersifat fleksibel.
ii.Konsumsi 1 tahap untuk 35 orang, maka apabila ingin
mengundang lebih perlu dilakukan co-sharing
iii.Display dalam 1 hari pelaksanaan (3 hari pulang-pergi)
WORKSHOP CHAMPION INNOVATION
Membahas mengenai teknis pelaksanaan workshop champion
innovation meliputi pembagian peran dan tugas antara LAN dan
Daerah
Menggunakan teknis snowball berawal dari provinsi ke kab/kota
hingga ke tingkat kelurahan. Namun LAN hanya terbatas pada
level provinsi. Pemilihan wakil kab/kota dipilih oleh BKPSDM
karena BKPSDM memegang peta potensi
Tujuannya agar mereka mampu melakukan innovasi untuk diri
sendiri terlebih dahulu dan menjadi agent of change ke
depannya ketika kembali ke unti masing-masing
Pendampingan LAN hingga sampai workshop ini
Karena budget yang terbatas, untuk akomodasi transportasi
peserta perlu disebutkan untuk dibiayai oleh masing-masih
institusi (cost-sharing), namun perlu surat pengantar
Jambi: Ada inisiatif kediklatan dari kumham selama 3 bulan,
hingga perlu kepastian kapan jadwal untuk kegiatan ini agar
bias diplotkan di jadwal yang pasti, perkiraan usul pelaksanaan:
Oktober
Kepri: perkiraan september, atau kalau mendadak akan dibantu
oleh biro umum
Penentuan fasilitator oleh daerah sedangkan TOR oleh LAN
44. 35 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
PENGUKURAN DAMPAK INOVASI
Mengukur khusus untuk lab inovasi yang dilakukan LAN, daerah
yang sudah melakukan inovasi akan diukur hasil inovasinya dan
dampaknya pada peningkatan kualitas kerja daerah
PIKSA ( Pusat Inovasi Kelembagaan Dan SDA):
Champion Innovation:
Mbak Riris :
Untuk selanjutnya, CP di Prov. Bengkulu siapa? CP nya sementara
Ibu Fefri.
Untuk melaksanakan lab inovasi di kabupaten/kota dibutuhkan
fasilitator dari provinsi. Kegiatan ini akan ada workshop selama
maksimal 3 hari.
Sedangkan orang yang diundang adalah orang-orang yang akan
dijadikan sebagai pionir untuk melakukan inovasi di daerah.
Peserta dalam workshop ini maksimal adalah 30 orang, tetapi
boleh kurang dari 30. Kami meminta bantuan untuk provinsi
mengundang peserta dari daerah, boleh dari SKPD manapun.
Akan lebih baik pesertanya adalah orang yang daerahnya tidak
jauh dari daerah sehingga tidak berat di ongkos. Setelah
mengikuti workshop nanti peserta akan mendapat sertifikat.
Kami hanya satu kali saja ke provinsi.
Karena ada dua lokus, maka kami samakan waktunya antara
Maluku Utara dan Bengkulu.
Kami jadwalkan sekitar bulan Mei. Setelah workshop selesai
akan dibuat grup WA champion innovation di Bengkulu.
Tambahan Bu Niken :
WI biasa diselenggarakan di provinsi. Sedangkan lab inovasi
diselenggarakan di kabupaten/kota. Kalau bisa peserta jangan
jauh-jauh karena anggaran terbatas untuk peserta. Pihak Prov.
Bengkulu hanya perlu menyediakan ruangan, peserta dan
akomodasi penjemputan untuk pihak LAN.
Ibu Fefri
Kalau dilihat gambaran yang sudah disampaikan, menjadi lebih
jelas terutama mengenai anggaran. Kalau misalnya mau pakai
background gimana?
45. 36 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Mba Riris
Untuk Background tidak ada anggaran dari kami, hanya saja
mengenai desain backdrop dari kami.
Dari pihak LAN ada maksimal 5 orang yang ke sana. Anggaran
untuk snack dari pihak LAN hanya 25 orang.
Laboratorium Inovasi (Kota Tidore Kepulauan)
Mas Adi
Anggaran sama seperti Workshop Innovation.
Metode yang digunakan 6 D, dengan D yang keenam yaitu
Dokumentasi.
Kami sepakati kunjungan untuk ke masing masing lokus adalah
maksimal 3 kali. Satu rangkaian kegiatan 6D akan kami
selesaikan dalam 3 kali kunjungan dengan masing-masing
kunjungan 3 hari
Dalam bulan Agustus ada 2 kegiatan besar. Yang pertama, kita
melihat sejauh mana implementasi dari ide inovasi yang ada.
Yang kedua, yaitu display inovasi, adalah kegiatan
memamerkan inovasi mulai dari drum-up hingga launching.
Terkait dengan pelaksanaan display ini, yang termasuk kegiatan
besar, jika dimungkinkan ada anggaran besar maka kegiatan ini
bisa dijalankan. Jika tidak ada anggaran, bisa diikutsertakan ke
kegiatan yang cukup besar.
Untuk tahap pertama drum-up, diharapkan peserta adalah para
pimpinan OPD.
Untuk anggaran dari kami, peserta dari seluruh tahapan kegiatan
maksimal 40 peserta.
Perlu pembentukan tim di daerah.
Terkait dengan display, anggaran full dari tidore. Pihak LAN
hanya menganggarkan untuk tim LAN ke Tidore.
Pengukuran Dampak Inovasi ( Kab Muara Enim):
Mbak Reni
Kegiatan PDI lebih bersifat kajian.
Untuk tahun ini kami akan mengukur dampak dari inovasi-inovasi
yang dilakukan dari tahun 2015.
Di sini kami mempunyai 4 tahapan kegiatan, yaitu penyusunan
instrument, pengumpulan data (datang ke lokus), analisis data,
dan penyusunan laporan.
46. 37 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Juni hingga
November.
Kunjungan pertama pada bulan Juli. Kunjungan ke daerah lokus
selama 2 hari. Tidak semua inovasi/OPD kami ukur, jadi kami
mengambil 4 inovasi sebagai sampel untuk dilakukan
pengukuran dampak inovasi. Pengambilan data dilakukan
dengan FGD, wawancara dan observasi ke masyarakat.
Untuk anggaran konsumsi dan peserta belum ada dari kami,
sehingga kami meminta bantuan ke pihak Muara Enim untuk
memfasilitasi anggaran tersebut.
Pihak Muara Enim :
Mengenai anggaran Muara Enim sudah siap. Yang perlu
diperhatikan adalah masalah jadwal, karena pada bulan Juni ada
pilkada. Sedangkan bulan September ada pelantikan.
PKP2A I LAN Jatinangor :
Hasil notulensi diskusi rencana pelaksanaan kegiatan
Laboratorium Inovasi di Kabupaten Dompu yang diwakili Pak
Maujud selaku Kabag Ortala Kabupaten Dompu dengan PKP2A
Jatinangor yang diwakili oleh Pak Zulfikar dan Ibu Ana.
Dompu sangat setuju dan mendukung dengan kegiatan ini
Diperlukan surat resmi dari pihak Lembaga Administrasi Negara
terkait penunjukan dompu sebagai program prioritas 2018 agar
Kepala Daerah Kabupaten Dompu tergugah untuk all-out
mendukung Program Prioritas Nasional ini.
Akan dilakukan MOU antara Dompu dengan LAN terkait
pelaksanaan Kegiatan Program Pripritas ini.
Akan ada revisi jadwal terkait pelaksanaan tahap laboratorium
inovasi ini dikarenakan pada bulan maret sampai dengan April di
Kabupaten Dompu akan diadakan kegiatan persiapan peringatan
HUT Kabupaten Dompu yang puncaknya adalah pada tanggal 15
April 2018, yang mana acara tersebut telah menjadi acara
nasional yaitu Festival Tambora yang rencananya akan dihadiri
oleh Presiden/Wakil Presiden
PKP2A II LAN Makasar :
Workshop champion (Sulawesi Barat)
Pengarahan dari PKP2A II Makassar: Untuk akomodasi,
transportasi, dan honor pemateri akan disiapkan oleh LAN.
47. 38 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Untuk transportasi peserta adalah tanggung jawab pemda.
Kegiatan selama 3 hari. Diminta setiap kabupaten/ kota bisa
hadir.
Rencana pelaksanaan workshop champion bulan Mei untuk
provinsi Sulawesi Barat. Untuk workshop champion harus 35
peserta.
Laboratorium Inovasi (Wakatobi, Minahasa Utara)
Pengarahan dari PKP2A LAN Makassar: Narasumber
menyampaikan tahapan 6D.
untuk laboratorium inovasi diharapkan pelaku inovasi adalah
SKPD atau OPD. Saat drum up diharapkan kepala SKPD hadir.
Tetapi pada saat diagnose tidak masalah jika kepala SKPD
meninggalkan tempat.
Dalam proses diagnose akan dikelompokkan untuk dilakukan
coaching clinic. Diberikan waktu 1 bulan untuk proses diagnose
dan diskusi dilakukan jarak jauh dengan LAN. Setelah itu masuk
ke tahap design , tim LAN akan kembali ke lokus.
Untuk anggaran disampaikan sesuai dengan ketentuan
operasional yang sudah dibagikan. Untuk design dilaksanakan
selama 2 hari. Rancangan design diharapkan bulan April sudah
ada.
(Kab Wakatobi) Apakah semua ide harus didisplay?
Tergantung hasil diagnose yang dilakukan oleh SKPD. Dalam
perencanaan didesain lebih banyak lebih baik. Tetapi belum tentu
semua mampu di display.
(Prov. Sulbar) Apakah inovasi bisa diambil dari diklatpim
LAN sudah memiliki list inovasi. Pada saat delivery maka akan
dicari yang bisa dilaksanakan. Dalam tahap ini pejabat setingkat
Deputi atau bahkan setingkat mentri hadir. Dari design ke delivery
ada komunikasi jarak jauh untuk menentukan inovasi yang akan
segera dilakukan. Pada saat launching inovasi diharapkan wakil
Bupati/ Walikota bisa hadir karena eselon I dari LAN akan hadir.
Dari launching ke Monev ada waktu 2 bulan. Setelah itu tim LAN
akan turun untuk melakukan analisis mengapa ada inovasi yang
jalan dan tidak jalan.
48. 39 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Yang hadir saat drum up dan diagnose adalah pihak yang
diharapkan dapat merealisasikan inovasi.
Target 50 ide inovasi dari 1 lab inovsi. Keseluruhan tahap drum up
dan diagnose bisa selesai dilaksanakan bulan April.
Untuk dislay akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing
daerah. Untuk setiap tahapan akan didkoumnetasikan dan
bekerjasama dengan Tempo. Setiap perkembangan inovasi akan
publikasi lewat media dan dihharapkan masing-masing lokus juga
bisa disupport oleh daerah minimal dipublikasi lewat RRI. Untuk
publikasi nasional akan dilakukan oleh LAN.
Penjadwalan untuk penandatanganan MoU dnegan Kabupaten
Minut (jadwal kepala LAN dan Bupati).
PKP2A III Samarinda :
Pelaksanaan Laboratium Inovasi menggunakan tahapan 6D
Diperlukan surat penunjukan Lokus dari LAN ke daerah baik
sebagai Laboratorium Inovasi maupun Workshop Champion
Inovasi , untuk memperkuat legal drafting pelaksanaan kegiatan di
daerah
49. 40 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
LAMPIRAN 2
NOTULENSI WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI FASILITATOR
Kamis- Jumat , 1- 2 Maret 2018
Hari/Tanggal : Kamis - Jumat, 1-2 Maret 2018
Pukul : 08.00 sd. 16.00 WIB
Tempat Rapat : Gedung A , Kelas A dan B Kantor LAN, Jl. Veteran No. 10,
Jakarta Pusat
Agenda : Workshop Peningkatan Kompetensi Fasilitator “Akselerasi
Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Dalam
Meningkatkan Daya Saing
Daerah“
Hadir dalam Konsolidasi :
Peserta
1. Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA (Deputi Bidang Inovasi
Administrasi Negara)
2. Dr Andi Taufik, M.Si
3. Dr PM Marpaung
4. Fidelis
5. Priyatna
6. Semua undangan workshop
50. 41 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Bapak Andi (sambutan) :
- Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada peserta (PKP2A Jatinangor,
PKP2A Makassar, PKP2A samarinda dan Banda Aceh serta seluruh yang
hadir) Harapan acara dapat menjembatani informasi-informasi penting
pada program prioritas nasional sehingga program prioritas nasional dapat
berjalan baik.
- Tujuan untuk mematangkan program kita karena untuk pertama kali kita
mendapat kepercayaan untuk menjalankan program prioritas nasional.
- Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang 2 hari sampai sore.
- Kita akan mengembangkan program baru yang akan dikembangkan peserta
dan satu lagi materi dari Pak Tri yaitu “D” yang keenam, dokumentasi, untuk
itu kita telah menandatangani MoU dengan Tempo Media. Besok pusat data
dari Tempo Media akan berbagi informasi.
Bapak Tri Widodo (sambutan) :
- Para Kapus dan pemangku jabatan dan para newcomer, kita selalu
berbahagia ketika ada newcomer dalam proses pembelajaran.
- Wujud mandat adalah berkarya, karya bisa apapun, tapi dalam kesempatan
kali ini, karya adalah laboratorium inovasi. Tahun ke 4 ini milestonenya
adalah menjadikan laboratorium inovasi sebagai program prioritas nasional.
- Jika pada sebuah kurva, kira-kira pada kurva mana? Pada growing atau
peak? Atau jangan-jangan decline?” Kalau sudah mulai decline sudah harus
kita bunuh. Kita tidak boleh mempertahankan sesuatu yang ada pada kurva
decline. Seorang pejabat jika pada kurva decline harus dirotasi atau
promosi. Jika kita yakin ini masih growing, maka harus ada perbaikan pada
5D, sehingga dari hari ke hari hasilnya akan lebih baik.
- 2018 ini harus kita serius dalam menangani. Wujud serius adalah kawan-
kawan DIAN harus berani menarik kekuatan-kekuatan baru dan kekuatan-
kekuatan baru adalah dari sini. Teman-teman harus berani mentakeover
program-program.
- Kita disini punya keunggulan tapi juga punya kelemahan dan keunggulan
tersebut kita share. Bukan membekali diri tentang content tapi upaya kita
untuk mensinergikan kekuatan inovasi. Program Prioritas Nasional
sebenarnya sudah akan bergerak dalam waktu dekat. Bahwa laboratorium
inovasi bukan pola baku yang dari Jakarta harus diikuti, selain komitmen dan
pembelaaran terus menerus, saya ingin menjadikan ini kompetisi.
51. 42 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
- Mari kita sambut 2018 dengan optimisme bahwa negara kita akan lebih
baik, kita akan sangat menyesal jika program yang dikatakan sebagai
program prioritas nasional tidak memberikan kemanfaaatannya. Semoga
program prioritas nasional ini dapat dirasakan keberadaannya dan
kebermanfaatannya bagi masyarakat.
- Kita jadikan program ini sebagai kesempatan untuk membuktikan kiprah.
Perjuangan mengatasi masalah-masalah yangg selama ini kita hadapi.
Bapak Tri Widodo (tentang Akselerasi Inovasi) :
- Ketika berinovasi kita menjalani rute ketidaknyamanan tapi dalam
ketidaknyamanan itu kita menemukan kenyamanan jadi jangan ada
dikotomi anatara kenyamanan dan ketidaknyamanan. Perubahan
menghampiri kita. Saya ingin memberi istilah VUCA. Apa itu ? V = Volatile ,
U = Uncertainty, C = Complexity, dan A = Ambiguity. Dunia kita adalah dunia
VUCA. Ini adalah dunia yang kita hadapi. Sesungguhnya dengan berinovasi
kita memberikan obat kepada VUCA dengan VUCA , yaitu V = Vision, U =
Understanding, C = Clarity, A = Awareness.
- Kalau kita melihat dunia ini, dunia kita sekarang pada dunia VUCA. Yaitu
volatile, tidak stabil. Ada uncertainty, ketidakpastian. Ada kompleksitas.
Juga ambiguity. Salah satu dunia VUCA adalah apa yang Pak Adi sampaikan
tentang revolusi industri 4.0. Bagamana respon kita terhadap revolusi
industry itu? Ini belum lama, melihat sejarah istilah revolusi industri 4.0
diinisiasi PM Jerman pada World Economic Forum. Pada saat itu muncul
isitilah Revolusi Industri 4.0.
- Saat ini terjadi integrasi dunia industri dengan internet. Maka perubahan
komposisi lapangan pekerjaan menjadi berubah total dengan revolusi
industri ini. Banyak tenaga kerja diganti mesin tapi banyak dibutuhkan
tenaga kerja baru yang mengerti teknologi. Negara-negara yg menjalani
Revolusi Industri 4.0 di satu sisi akan membutuhkan lapangan pekerjaan
dalam jumlah banyak. Negara-negara yang tidak bisa merespon akan
tergilas meskipun sangat kaya. Kemarin saya posting tentang Negara kecil di
Pasifik, Nauru.
- Apa yang terjadi di Nauru maupun Afrika Selatan adalah contoh tentang
bagaimana kita harus berinovasi. Ketika dikaruniai sumber daya alam
berlimpah tetapi tidak mampu berinovasi maka yang terjadi adalah
penderitaan yang luar biasa. Teman-teman sekalian, dengan revolusi
industry 4.0, sebenarnya ada 2 (dua) hal yang bisa kita liat :
52. 43 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
1. Peluang perubahan tenaga kerja dengan skill baru;
2. Ancaman tenaga kerja lama yang diganti mekanisasi.
- Tantangan bagi kita semua, Indonesia dihadapkan pada situasi yang
dilematis. Di berbagai sumber dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara
yang mendapatkan bonus demografi terbesar. Bonus demografi tersebut
apabila tidak dimanfaatkan akan menjadikan Indonesia sebagai paling
produktif di dunia. Jumlah pemuda 16 – 30 tahun adalah 61,8 Juta atau 25%
dari total penduduk.
- Di SDGs kita ada 17 tujuan, dimana tujuan tersebut jawabannya harus ada
inovasi. Kita tidak bisa menjawab tanpa inovasi. Kita sempat tercoreng
ketika di papua terjadi kelaparan. Mengindikasikan masih ada yang keliru.
No poverty sebagai SDGs ternyata 2018 ini kita tercoreng. Belum lagi “Zero”
hunger, kita masih ada problem seperti itu. Isu yang paling krusial yang
dihadapai 30 thn keatas isu kelaparan. Penduduk Indonesia 30 tahun keatas
melihat isu kelaparan penting. Tidak heran jika operasi beras dsb masih
dilakukan.
- Kita butuh upaya akselerasi melalui program ini. Untuk tahun depan kita
belum bisa menggaransi bahwa program ini akan semakin massif.
Manajemen talenta akan diakselerasi dengan inovasi. Di beberapa daerah
ada 3 (tiga) program agenda akselerasi. Mayoritas berada pada program
no.1. Metode akselerasi dilakukan dengan affirmative dan equity. Kita ingin
merata tetapi ada keberpihakan pada daerah-daerah yang perlu kita bantu.
11 lokus Lab Inov dan Champion yang kita harapkan mencerminkan daerah
di Indonesia. Ini adalah daerah-daerah yang telah menyelesaikan, dampak
inovasi.
- Kondisi yang ada dan yang ingin kita capai pada akhir periode. Gap masih
cukup tinggi (terkait RPJMN). IPM kita masih ada kesenjangan, maka kita
ingin ada keberpihakan pada daerah-daerah yang secara indek
pembangunan masih rendah. Kesenjangan kawasan juga masih tinggi. Maka
kita harus mendidik upaya dengan inovasi kita mengurangi GAP. Kalai kita
melihat kalau dulu tahun 1999, Korea mengalami krisis yang sama dengan
Indonesia. Karakteristik kita juga mirip. Starting point kita sama. Pada saat
itu berniat melakukan reformasi total tetapi kini Korea Selatan telah jauh
melesat. Ini Nauru yang tadi kita bicarakan. Negara yang kaya sumber daya
tetapi sekarang menipis.
53. 44 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Tanya jawab
Pak Mariman (Samarinda) :
Kami sebenarnya sudah mengagendakan kegiatan ini, secara khusus kami sudah
buat laporan ke Pak Deputi, kapan kegiatan kami dimulai. 2 (dua) hal yang kita bahas
waktu dan cost sharing. Perlu segera ditetapkan SK. Masalahnya adalah dari waktu
yang kita sepakati, tampaknya harus molor karena hingga saat ini mereka berharap
SK tersebut segera ada menjadi dasar penetapan Pak Bupati. Untuk pelaksanaan
yang pertama kita tuntaskan tentu dengan penyesuaian tanggal. Kami akan coba
tetap pada jadwal semula. Tidak menjadikan SK sebagai alasan molor.
PKP2A IV Aceh :
Saya mendukung yang disampaikan Pak Mariman, saya ingin menambahkan soal
D6, dokumentasi. Ada kata-kata dokumentasi.
Pak Lukman :
Wakatobi surat yang masuk 8 Januari, minimal untuk tanggal 22 feb sudah surat ke
Jakarta. Kami akan konsultasi dengan Pak Deputi, pengalaman berinovasi di daerah.
Mereka ingin memperoleh penghargaan dalam program Sinovik yang ada di
Menpan, jadi kita harus kawal itu. Inagara, IGA, sinovik. Bagaimana mereka bisa
dapat itu?
Pak Andi Taufik :
Mohon ada yang merespon terkait keterkaitan program kita dengan program
Menpan
Pak Tri Widodo :
Semangat kita tidak jalan masing-masing, tidak ada seperti sekat. Kita bisa saling
memahami, urusan penghargaan jadi overlap. Kemendagri memberikan tiga award
mekanisme nya sama dgn Sinovik. Mereka ke daearah, daerah presentasi, penilaian
per inovasi. Kita tidak memberikan penghargaan berinovasi Inagara adalah
penghargaan terhadap daerah yang berinovasi. IGA seolah-olah hanya menilai
inovasi, seolah-olah daerah inovatif.
Teman-teman Kemendagri dan Kemenpan sudah paham bahwa posisi kita tidak
overlap. Kita justru ingin menjadi feeder bagi program Kemenpan dan Kemendagri.
Feeder bagi perlombaan-perlombaan yang diadakan. Secara prbadi saya tidak
melihat LAN, Kemendagri, dan Kemenpan tumpang tindih. Kita berada pada
innovation production dan mereka innovation awarding. Mereka langsung loncat
pada penilaian, kita pada proses.
54. 45 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Pak Andi Taufik:
Jagan sampai ada kesan kita memberikan penilaian yang lebih baik pada diri kita
sementara org lain tidak baik. Dalam Bahasa kami, dalam proses berinovasi tujuan
kita sama. Inovasi menjadi gaya hidup bagi ASN, maka perlu ada program akselerasi.
Kebetulan kita berada pada tempat yang strategis. Karena kita di hulu sementara
Kemendagri dan Kemenpan di hilir. Tinggal nanti tapi siapa yang membentuk
mindset. Itu ada di kita. Dalam beberapa kesempatan, Kemendagari meminta kita
untuk datang sebagai penilai dalam IGA. Bukti bahwa kita bersinergi.
Saat ini kurang lebih 3405 ide yang kita jalani. Ada kecenderungan kab/kota
mengambil inisiatif atas biaya sendiri. Artinya apa yang disampaikan Pak Tri diawal
ceramah, saat ini ada kecenderungan daerah sebagai pintu masuk melakukan
perubahan oleh karena itu mereka berusaha membiayai secara mandiri. Kawan-
kawan yang ada di ruangan ini saya harap dapat bersinergi mensukseskan program
prioritas nasional tetapi juga ada beberapa kab/kota yang mendaftaar pada LAN
meminta difasilitasi.
Yang kedua saya ingin mengingatkan program prioritas nasional ini tugas yang berat
buat LAN karena itu ada indikator suksesnya. Bukan hanya jumlah tapi juga
kualitasnya, kita minimal 50 . Tujuannya adalah siapapun yang memfaslitasi Lab itu
sudah kita siapkan secara terstandar bahwa nanti saat menjalankan tugas
memfasilitasi teman-teman yang sudah kaya dalam proses mentransfer ilmu,
silahkan ber improve tetapi jangan sampai improve menghilangkan template utama.
Karena itu kami di CD Rom sudah tersedia semua bahan utama, sudah dicek tim
bersama. Paket hemat tapi utama. Nanti silahkan widyaiswara menambahkan film,
info-info penting. Tapi jangan dibalik, terlalu banyak entertainment. Kenapa
program prioritas nasional dipantau bukan hanya pemeriksa tetapi juga Bappenas.
Ini pertaruhan lembaga. Kalau kita sukses, maka LAN akan semakin dipercaya
institusi lain dalam menyampaikan Prioritas Nasional.
Pak Marpaung (sesi kelompok):
Pengenalan kapus inovasi.
Setelah workshop ini maka kawan-kawan akan siap untuk memfasilitasi baik pada
Laboratorium Inovasi dan Champion inovasi. Apa yang menjadi focus drum up?
Membangkitkan semangat berinovasi. Menyentuh kesadaran untuk berinovasi.
Fokus diagnose adalah mencoba mendeteksi. Sehat? Kurang sehat? Jika kurang
sehat mencari jalan untuk berinovasi. Apa kelebihan kekurangan tentu dihubungkan
55. 46 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
renstra. Apa yang menjadi fokus design? Ada kerangka, denah, maket yang mau kita
bangun. Di design, kita firm inikah yang akan benar-benar kita lakukan? Dari sini ada
tindak lanjut untuk mengaktulisasikan. Deliver? Mulai membangun rumahnya.
Melaksanakan inovasinya. Dengan pertimbangan stakeholder, waktu, dll. Display ?
publikasi dan dokumentasi, memamerkan karya-karya kita. Inilah hasil-hasil nya.
Pada saat display mungkin belum semua tetapi tidak apa karna kita semua belajar.
Documentation? Mungkin ada dokumen-dokumen yang ada dalam kegiatan-
kegiatan ini. Kita tidak akan membahas D1 s.d D5. CD adalah bahan fasilitas yang
akan memperkaya. Tolong bahan pada CD dicermati.
Membuat lingkaran besar (seluruh peserta)
Pada saat workshop, andaragogi cenderung duduk pada satu wilayah, satu kantor
(maka saat ini akan dipisah)
Mengambil kertas undian kelompok
Pembagian kelompok
Sharing pengamalan/tanggapan anda tentang statement pada kartu (2 menit)
Kelompok 5:
Nihil tindak lanjut inovasi, di Bau-bau ada 105 ide, yang bisa di launching hanya 13.
Yang 13 ini tdk boleh stagnan. 1 bln jadi berapa? 2 bulan jadi berapa? Kita tidak
punya data lagi. Daerah punya tanggung jawab, Waktu kita raker PKP kita undang
Balitbang Kota Makassar, Kota Makassar sudah bergulir, Pak Walikota dan Bu
Balitbang mengatakan mereka sudah presentasi keliling dunia tanpa Lab Inov dari
kita. Ada 20 yang kita dampingi tapi ada lagi. Jadi definisi kota sebagai kota inovasi
perlu kita pikirkan.
Kelompok 4 :
Tidak ada koordinator lokal di daerah antara Bappeda. Menurut PP 14, kalau dia
Bappeda maka dia ada Balitbang. Kalau PP 18 maka dia Badan Litbang. Semua ini
masing-masing mau mengambil inisiatif mau melakukan. Misal Pare-pare, dilakukan
Bappeda kemudian Walikota merasa gemes, disini juga perlu disepakati, karena kita
tidak bisa intervensi di daerah, jadi kita sepakati siapapun yang berinisiatif kita
dorong. Sebagai champion dan sebagai pengampu inovasi pahami kebijakan tetapi
pahami juga daerah
Kelompok 3:
Kolaborasi. Bagaiman membangun kolaborasi dengan Pemda sebagai representasi
dari LAN.
Kelompok 2 :
56. 47 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Bicara top down, inovasi Negara kita mindsetnya dibentuk secara topdown.
Menyeragamkan dari Aceh sampai Papua. Konsep yang dekat dengan inovasi adalah
knowledge management dimana manusia yang paling lemah sekalipun diakui
pemikirannya.
Kelompok 1:
ASN resisten terhadap Inovasi. Pada kenyataannya ASN pernah resis terhadap
inovasi sebabnya macam-macam, ketakutan, malas, khawatir pada pimpinan, maka
solusinya harus ada arahan dari pimpinan karena kalau yang atas menginisiasi maka
yang bawah ikut.
Pak Marpaung :
Senang tidak senang anda akan berhadapan dengan kelompok lain, baik champion
inovasi maupun Lab Inov. Kita akan berhadapan dengan beragam manusia. Tapi
sebagi orang LAN tujuan kita mulia, membangun inovasi. Kita sudah sepakat 5D tadi.
Untuk alasan operasional Kel.5 dan 4 digabung. Pelajari materi diskusikan esensi
dari drum up, diagnose, design dan seterusnya. Jelaskan tahapan tersebut
berdasarkan pengalaman anda. Yang di CD Rom adalah bahan ajar minimla. Anda
boleh memperkaya bahan sesuai kebutuhan klien. Apa alat ukur dalam memfasilitas
5D?
Waktu diskusi 30 menit
Hasil diskusi
Kelompok 1 (drum up) : demokratis
Kelompok 2 (diagnose) : kerjasama
Kelompok 3 (design) : sharing dari orang-orang yang berpengalaman
Kelompok 4 dan 5 (display) : melihat bagaimana yang terjadi di daerah
Window Shopping
Kelompok Terbaik
Kelompok 1 : Kelompok design
Kelompok 2 : Kelompok 1
Kelompok 3 : Kelompok 1
Kelompok 4 dan 5 : Kelompok diagnose
Favorit kelompok 2 atau kelompok 3?
Juara 1 kelompok 1, juara 2 kelompok 2
Ketua kelompok dan penyaji kedepan
Kesan yang dialami tiap Kelompok
57. 48 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Kelompok 1 :
Kalau kita menjadi fasilitator skill apa yang harus dimiliki, pertama public speaking,
bagaima bicara di depan umum dengan cara yang baik, menarik, tidak bertele-tele.
Kita harus betul-betul menguasai bahan apa yang dimaksud Lab Inov dari D1 sampe
6. Punya pengetahuan cukup tentang lokus. Semua tahap D1 s.d 5 itu hanya
panduan tapi biss dimodifikasi dan tidak kaku. Paparan harus menarik. Kita harus
bisa mengantisipasi kendala-kendala daerah, punya manajerial bagus, leadership
komitmen, dari unit maupun OPD. Kapasitas innovator berbeda-beda, bagaimana
menghadapi berbagai macam orang dengan latar berbeda menerima sesuatu yang
sama tetapi penerimaannya berbeda-beda. Saat ini pelaksanaan Lab Inov baru
sampai orang tau tapi belum menjadi habitual. Belum dapat rohnya. Masih
mengandalkan siapa yang bicara. Pada praktiknya siapa yang datang mempengaruhi
kalau yang datang deputi mereka respect tapi kalau yang datang bawahan agak
kurang
Kelompok 2:
Lebih memahami proses tahapan melakukan inovasi. Pengayaan pemahaman
terhadap apa yang kita lakukan. Pengayaan pemahaman terhadap kekurangan
kelebihan yang selama ini kita miliki. Membangun solidaritas tim dalam membangun
Lab Inovasi. Menambah wawasan terkait esensi straegi bahan indikator.
Kelompok 3:
Lab Inov adalah suatu media dimana seluruh pikiran kita, tenaga kita, kita curahkan
untuk melakukan perubahan di Indonesia. Tahapan-tahapan memang sudah kita
lakukan tetapi masih ada yang perlu dilakukan. Perlu ada penyamaan persepsi
antara kita di LAN. Kita perlu membangun suatu kesamaan. Apa yang akan kita
targetkan kepada mitra kita sehingga mereka mau secara sadar dan konsisten
melakukan inovasi. Bahwa inovasi adalah hal penting bukan karena kita paksakan.
58. 49 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
LAMPIRAN 3
NOTULENSI
SEMINAR NASIONAL PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Hari/tanggal : Selasa, 13 November 2018
Tempat : Aula Prof. Agus Dwiyanto, Lembaga
Administrasi Negara
Topik Pembahasan : AKSELERASI INOVASI TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING DAERAH
Waktu : 09.00 – 15.00
Panelis Sesi I : 1. Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo (Keynote
Speech)
2. Drs. Riyadi, M.Si (Lembaga Administrasi
Negara)
3. Dr. Velix Vernando Wanggai (Bappenas)
4. Agung Firman Sampurna (BPK)
Moderator : Wardoyo, SE
Panelis Sesi II 1. Bupati Banggai
2. Walikota Sorong
Moderator : Trixsaningtyas Gayatri, S.IP., M.Si.
Jumlah Peserta : 217 orang
59. 50 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Acara seminar ini dibuka oleh Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara,
Dr. Triwidodo Wahyu Utomo, S.H., MA. Sebelumnya Beliau memberikan
keynote speech sebagai panduan awal seminar ini. Adapaun kutipan utama
yang disampaikan oleh Pak Tri Widodo bahwa Daerah masih banyak yang
ragu untuk melaksanakan inovasi karena besarnya resiko dari inovasi itu
sendiri, namun akan lebih berbahaya dan beresiko jika tidak melaksanakan
Inovasi. Setelah itu dilanjutkan panel sesi pertama yang dimoderatori oleh
Bapak Wardoyo, SE.
Sesi I
A. Pemaparan Materi Oleh Narasumber
Sesi pertama ini diawali pemaparan oleh Kepala Pusat Inovasi Tata
Pemerintahan Bapak Drs. Riyadi, M.Si. Beliau memparakan tentang
tantangan yang dihadapi oleh birokrasi saat ini. Tantangan yang dihadapi
oleh birokrasi kurang lebih masih sama seperti birokrasi pada masa yang
lalu. Padahal tantangan zaman saat ini sudah semakin tinggi. Oleh karena
itu perlu melakukan inovasi untuk menjawab tantangan zaman. Lembaga
Administrasi Negara mengambil bagian dalam memfasilitasi pelaksanaan
laboratorium inovasi di daerah dan Kementrian/ Lembaga. Pada tahun
2018 telah dilaksanakan laboratorium inovasi di 26 lokus dan
menghasilkan 3224 inovasi sektor publik. Selain laboratorium inovasi, juga
dilaksanakan Workshop Champion Innovation di 11 Provinsi dan
menghasilkan 408 peserta. Ada juga kegiatan Pengukuran Dampak Inovasi
yang dilakukan pada 7 lokus. Setelah terlaksananya 3 kegiatan ini maka
yang perlu dilakukan selanjutnya ada next strategy. Yang harus dikerjakan
60. 51 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
LAN bersama seluruh stakeholders untuk memastikan inovasi tetap
berjalan di pemerintah pusat/ daerah adalah: tetap menjalin networking,
melakukan fasilitasi dan advokasi, replikasi inovasi, menciptakan fasilitator
dan kader inovasi, serta diseminasi kajian dan hasil inovasi.
Pemaparan kedua oleh Anggota I BPK RI, Bapak Dr. Agung Firman
Sampurna. Mendorong inovasi tata kelola pemerintahan. Membangun
inovasi yang aman dan efektif. Beliau menyampaikan beberapa hal berikut:
- Inovasi bukan sesuatu yang menakutkan, tetapi suatu keniscayaan
- Inovasi tidak sama dan tidak harus dengan melanggar hukum
- Inovasi harus memperkuat akuntabilitas.
Akuntabilitas di inodesia merupakan suatu hal “Unik”
Di indonesia sistem akuntabilitas sangat unik, laporan keuangan
(Kemenkeu), laporan penyelenggaraan daerah (Dagri), lakip (PANRB)
Dasar pemeriksanaan keuangan UU no 1 2004, laporan keuangan di
indonesia pertama kali dilaksanakan tahun 2005
- Inovasi bukan sekedar mebuat hal-hal baru, tetapi memang ditujukan
untuk meningkatkan kinerja
Pemerintah sangat serius terhadap inovasi, mengapa harus
berinovasi?
1. kemajuan teknologi.
2. tuntutan masyarakat
3. Kompleksitas masalah
4. Kompleksitas birokrasi
5. Resistensi untuk berubah
Berfikir Out of the box
61. 52 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Keluar dari zona nyaman
Tahap inovasi tata pemerintahan
Curent conditon , akuntability, performance, continous innovation.
Pemaparan Ketiga oleh Direktur Aparatur Negara BAPPENAS, Dr. Velix
Vernando Wanggai, SIP, MPA. Pada kesempatan tersebut, Beliau
menyampaikan Paparan dengan tema “Strategi Inovasi dalam
meningkatkan Daya saing Daerah”
- Aspek inovasi menjadi penting dalam menempatkan suatu birokrasi
- Bappenas mencoba menggali tentang kolaboratif innovation untuk
jangka 5 tahun kedepan.
Perkembangan Lingkungan Global
Perubahan demografi kependudukan dunia yang semakin
bertambah.
Glibal Megatrend= Demografi Global, Urbanisasi Dunia, Kelas
menengah, Persaingan sumber daya alam, perubahan iklim,
perubahan geopolitik.
Tantangan era Industri revolusi 4.0= tantangan ekonomi, tantangan
lingkungan, tantangan politik dan regulasi (gojek), tantangan sosial,
tantangan teknis.
Data statistik lingkugan digital dunia tahun 2018=pengguna
mobilphone 68%, pengguna sosmed 39%, pengguna internet 53%.
Global Inovation Index, Indonesia berada diperingkat 85 dan
ditingkat Asia berada pada tingkat 126.
Indonesia dalam konteks Benchmarking International =
Government effective index, open Government
62. 53 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Strategi Inovasi yang berdaya saing, dlam RPJM 2015-2019,
mendorong kawasan-kawasan strategis daerah, pendekatan
aparatur berbasis Geospasial (kekhususan daerah).
Pentingnya Kebijakan Inovasi Kolaboratif meliputi
- Penajaman kerangka perencanaan inovasi yng Inklusif
- Penataan kerangka kebijakan Inovasi Sektoral
- Penataan kerangka regulasi yang responsif
- Peningkatan kerangka pelaksanaan inovasi yang kolaboratif
- Peningkatan kerangk Kelembagaan adaptif
- Peningkatan kerangk SDM yang profesional
B. Sesi Tanya Jawab
Tanggapan Pertama oleh Ibu Rini dari Kab. Bogor
1. Kab Bogor ingin melakukan kerjasama dengan LAN terkait Lab
Inovasi.
2. Bagaimana meningkatkan budaya inovasi bagi ASN?bagaimana
inovasi dilindungi perkada? (Bappenas dan BPK)
Respon
1. Pak Riyadi: Kami dapat mewadahi keinginan dan harapan Kab
Bogor untuk melakukan kerjasama di bidang Lab Inov tahun depan.
2. Pak Agung: Jika kita ingin membudayakan inovasi. Kebijakan harus
masuk akal (logos), menyentuh emosi setiap unsur yang terlibat
(Partos), harus memberikan manfaat dan harapan (etos)-
Aristoreles. Perubahan adalah untuk merubah situasi, inovasi
merupakan sebuah alat. Contoh smart kampung banyuwangi
menjadi kampung paling inovatif di dunia. Mendorong daya saing
63. 54 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
masyarakat pedesaan dengan TIK. Contoh lainnya Bandung smart
city. Dihadirkan untuk memangkas jarak dan waktu, mengurus
urusan pelayana publik melalui online. Sistem pelaporan
masyarakat melalui media sosial OPD. Salah satu strategi yang unik
adalah dengan menanamkan kecintaan terhadap daerah oleh
seluruh elemen masyarakat.
3. Pak Velix wanggai: Ide akan terus berkembang dengan perubahan
situasi dan zaman. Inovasi dalam konteks urusan. Inovasi dapat
menjadi tools dalam mengelola pemerintahan, untuk
mempercepat proses pelaksanaan pemerintahan. Mempercepat
pelayanan dan mengintegrasikan kebijakan-kebijakan yang ada.
Yang akan dilaksanakan Bappenas-Penataan kelembagaan dalam 5
tahun kedepan melalui RPJMN. Inovasi yang dilaksanakan oleh
daerah maupun pusat akan berimplikasi pada pembangunan
nasional. Inovasi dilaksanakan untuk membangun trust masyarakat
terhadap pemerintah.
Tanggapan kedua oleh Ibu Yohana dari BPSDM Provinsi Papua
1. Saran - WCI dilakukan didaerah Papua, masukan kpd LAN ada
Fungsi Kontrol terhadap WCI
Respon
1. Terima kasih atas masukannya. Akan dilakukan monitoring yang
lebih baik lagi kedepannya.
Tanggapan Ketiga oleh Ahmad dari BKN
1. Upaya-upaya strategis untuk membuat Inovasi-inovasi dan
replikasi inovasi
Respon
64. 55 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
1. Replikasi sedang kami garap, menyusun Direktori, apa yang
diharapkan sedang diproses. Proses yang sedang berjalan adalah
membuat nomor register inovasi dan membuat clustering inovasi
sehingga mudah untuk direplikasi.
Sesi II
Sesi II ini diberikan kesempatan kepada para kepala daerah yang sudah
melaksanakan inovasi untuk berbagi pengalaman dalam berinovasi sesuai
dengan konteks daerahnya masing-masing. Dalam kesempatan ini hadir
Bupati Banggai dan Walikota Sorong sebagai narasumber. Sesi ini
dimoderatori oleh Ibu Trixsaningtyas Gayatri, S.IP., M.Si.
A. Pemaparan Materi Oleh Narasumber
Pemaparan Pertama oleh Bupati Banggai, Bapak Ir. H. Herwin Yatim, MM.
Upaya menumbuhkembangkan daya kreatifitas dan inovasi birokrasi
dalam menghadapi tantangan global.
Bupati banggai berbicara mengenai potensi daerah, profil darah, dan
perangkat daerah.
- Menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih menuju
pemerintahan yang berwibawa
- Arah kebijakan yang mendorong inovasi
- Strategi menumbuhkan kreativitas dan inovasi birokrasi
- Pelaksanaan Lab inov menghasilkan 190 inovasi
- Bursa inovasi desa, memanfaatkan Dana desa untuk berinovasi.
- Perangkat daerah melaksanaan laboratorium inovasi di tempat
kantornya masing-masing.
- Inovasi yang dilaksanakan dilakukan diberbagai sektor, mulai dari
tingkat Desa sampai ke OPD. Beberapa yang dilaksanakan adalah
65. 56 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
inovasi untuk mengentaskan stunting. Program kesehatan terpadu
“membuat simiskin tersenyum”. Beasiswa dan bus sekolah.
- Inovasi yang dilaksanakan meningkatkan daya saing daerah kabupaten
banggai. Mengalahkan beberapa daerah tetangga di provinsi sulawesi
tengah dalam hal pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM. (data
BPS)
Pemaparan Kedua oleh Walikota Sorong Drs. Ec Lambert Jitmau, MM.
pada kesempatan ini Beliau memaparkan:
- Visi dan Misi Kota Sorong
- Memaparkan tentang gambaran umum kota Sorong secara geografi
- Usia kota sorong sudah berjalan 18 tahun.
- Peningkatan Indeks pembangunan Manusia kota sorong 17,6%
- Pertumbuhan PDRB kota sorong semakin tahun mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun
- Menggerakkan ASN yang ada dikota Sorong untuk menumbuhkan
inovasi di kota Sorong.
- Pertumbuhan ekonomi kota Sorong salah satunya adanya beberapa
hotel berbintang yang ada dikota Sorong.
- Inovasi Kota Sorong meliputi
1. Bursa kerja online
2. Nyanduan
3. kampung Noken
4. K-LADI
5. Sobat Investor
6. OPPO
7. Kejutan 7
66. 57 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Penghargaan yang diterima Walikota Sorong
1. Penghargaan LPPD 216
2. Penghargaan tata kelola pemerintahan yang baik oleh IIIPG
3. BAWASLU AWORD
4. Penghargaan Inovasi Administrasi Negara oleh LAN
5. Penghargaan khusus pemerintah daerah tata kelola pemerintahan
yang baik diwilayah Indonesia Timur oleh IIIPG
6. Penghargaan Universal Health Coverage JKN-KIS oleh BPJS
Kesehatan.
B. Sesi Tanya Jawab
Tanggapan pertama oleh Romi dari Kemenpan RB
1. Langkah bapak membangun semangat kompetitif ASN, apakah
bapak juga membangun culture kompetitif ASN di Kabupaten
Banggai?
Respon
1. Bupati Banggai: Gebrakan yang muncul terinspirasi dari sektor
swasta dan Pemda yang telah dianggap sukses. ASN didorong untuk
study banding ke daerah/opd yang dianggal maju, seperti bandung
dan banyuwangi. Mendorong desa-desa untuk melaksanakan
inovasi. Pemda sedang membuat payung hukum terkait dengan
inovasi dan insentif terhadap daerah yang memiliki inovasi,
sehingga jika siapapun yang menjabat sebagai kepala daerah akan
tunduk kepada payung hukum tersebut. Salah satu cara
menanmkan budaya inovasi adalah mensinergikan potensi daerah.
67. 58 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Tanggapan kedua oleh Ibu Esti dari Kota Depok
1. Bagaimana kiat dan strategi menghasilkan 190 inovasi seperti yang
dilakukan oleh Kabupaten Banggai?
Respon
1. Bupati Banggai: Mendorong setiap unsur yang terlibat di Pemda
untuk terus melakukan inovasi, salah satunya dengan cara
memberikan insentif dan study banding ke daerah yang dianggap
telah maju.
Tanggapan Ketiga Oleh Bapak Ibu Mike dari Minahasa Utara
1. Dalam memberikan jasa kepada para wisatawan yang akan
berkunjung ke Raja Ampat, apa saja inovasi yang dilakukan oleh
kota Sorong.
Respon
1. Walikota Sorong: kita terbuka pada investasi. Untuk perizinan kita
permudah. Penyediaan tempat menginap yang nyaman, seperti
hotel Aston, fave hotel sudah ada di kota Sorong. Kita harus terbuka
tetapi tetap menyaring hal-hal yang berpotensi merusak. Selain itu,
kami juga menjalin kolaborasi dengan Kabupaten tetangga untuk
sama-sama memajukan tanah Papua.
68. 59 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
LAMPIRAN 4
NOTULENSI RAPAT KOORDINASI INTERNAL
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
AKSELERASI INOVASI PENGELOLAAN TATA PEMERINTAHAN
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH
LAN 12 November 2018
TANGGAL : 12 November 2018
TEMPAT : Kantor LAN Gedung B lantai 5 Ruang Rapat
Administrator
Peserta :
1. Deputi Inovasi Administrasi Negara
2. Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan + Kepala Bagian Administrasi
3. Kepala Pusat Inovasi Pelayanan Publik + Kepala Bagian Administrasi
4. Kepala Pusat Inovasi Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur + Kepala
Bagian Administrasi
5. Kepala Pusat Promosi Inovasi dan Pengembangan Kapasitas + Kepala
Bagian Administrasi
6. Kepala PKP2A I LAN Jatinanganor
7. Kepala PKP2A II LAN Makassar
8. Kepala PKP2A III LAN Samarinda
9. Kepala PKP2A IV LAN Aceh
10. Kepala Biro PH2P, Kepala Bagian Perencanaan, Kasubag Perencanaan
11. Inspektur LAN
12. Para pejabat Fungsional Peneliti dan Analis Kebijakan
13. Tim Panitia Seminar Nasional
CATATAN RAPAT :
Rapat koordinasi ini adalah rapat besar yang dihadiri oleh seluruh tim yang
terkait dengan kegiatan Pronas, baik dari unsur seluruh unit penyelenggara
kegiatan (unsur substansi) maupun pihak pendukung secara administrative
kegiatan serta tim panitia penyelenggaraan seminar nasional.
69. 60 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
Pembahasan rapat dibagi menjadi dua sessi yaitu Sessi pembahasan
substansi peyelesaian kegiatan dan pembahasan substansi seminar, sessi
kedua adalah pembahasan koordinasi teknis penyelenggaraan seminar
nasional.
Deputi Inovasi Administrasi Negara :
1. Arahan Deputi terkait pengecekan progress akhir seluruh
pelaksanaan kegiatan program akselerasi inovasi penegelolaan tata
pemerintahan dalam meningkatkan daya saing daerah untuk
memastikan pelaksanaan sesuai kesepakatan dalam Rakornas dan
pencapaian output sesuai rencana.
2. Penjadwalan kepada Kepala dan JPT Mady/Pratama untuk acara
pembukaan kegiatan Seminar Nasional mengingat agenda para JPT
yang padat.
3. Apresiasi kepada unit-unit yang telah melaksanakan kegiatan
Laboratorium Inovasi dengan pencapaian output cocreating ide
inovasi melebihi target dari yang sudah ditentukan.
4. Untuk kegiatan Workshop Champion Innovation ada penambahan 1
daerah tetap disampaikan sebagai output pronas.
5. Kegiatan PDI sudah selesai pengolahan datanya dan penyusunan
laporan dilaksanakan secara sistematis dengan koordinasi di Pusat
Inovasi Tata Pemerintahan.
Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan :
1. Kegiatan Laboratorium Inovasi sudah dilaksanakan sesuai
kesepakatan tahapan sampai pada Launching Inovasi dengan tiga
tahap kedatangan ke lokus laboratorium inovasi pemda.
2. Untuk tahap selanjutnya sebaiknya LAN menyampaikan kepada
Pemda agar dapat menindaklanjuti kegiatan laboratorium inovasi
dengan tahap monitoring dan Display inovasi. Lebih baik apabila
dapat disiapkan anggaran untuk tahun 2019 agar dapat mensupport
kegiatan Labinov.
3. Penyusunan buku laboratorium inovasi daerah ada 6 buku yang
sudah selesai. Format penyusunan sesuai standar yang sudah
ditetapkan oleh unit Pusat Intan. Bagi yang belum selesai
diharapkan segera dapat diselesaikan sebagai output kegiatan
70. 61 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
pronas. Buku dengan sambutan dari Kepala LAN dan Deputi Inovasi
Administrasi Negara.
4. Rencana Seminar Nasional pada 13 November sudah didapatkan
konfirmasi para narasumber terutama dari pihak Bappenas yaitu
Direktur Aparatur Negara, Ketua BPK I untuk penyampaian materi
terkait keamanan pemda melakukan inovasi dari sisi pemeriksaan
keuangan, wakil dari daerah laboratorium inovasi untuk
menyampaikan pengalamannya dalam kegiatan labinov adalah
Walikota Sorong dan Bupati Banggai sebagai salah satu mitra LAN
yang hasil Labinov nya cukup berhasil. Dari pihak internal LAN akan
dibawakan Deputi atau Kapus untuk menyampaikan gambaran
pelaksanaan kegiatan pronas tahun 2018.
Kepala PKP2A III LAN Samarinda :
1. Penyusunan buku sudah selesai dengan dua buah judul buku
labinov dan format ada penyesuaian sedikit. Untuk desain cover
ada kesamaan symbol antar unit dan penerbitan diserahkan ke
masing-masing unit penyelenggara. Sebaiknya ada ISBN nya.
Fungsional Peneliti PKP2A II LAN Makassar :
1. Untuk pencetakan buku apakah ada ketentuan jumlah ?
mengusulkan karena ada keterbatasan anggaran karena optimalisasi
anggaran maka pencetakan tidak bias dalam jumlah yang besar.
Apabila memungkinkan akan diperbanyak tahun depan atau
bekerjasama dengan pihak Pemda.
Kepala PKP2A I LAN Jatinangor :
1. Seluruh kegiatan labinov yang ditugaskan di PKP2A I LAN Jatinangor
sudah dilaksanakan. Untuk penyusunan buku juga sudah
disampaikan hari ini sampelnya. Untuk pencetakan akan mengikuti
kesepakatan cover dengan logo yang seragam. Untuk penyerahan
laporan akhir akan segera disampaikan melalui email yang sudah
disediakan setelah selesai seminar besok.
Kepala Bagian Administrasi Pusat Intan :
71. 62 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
1. TerkaitKepada seluruh Unit agar segera menyiapkan bahan-
bahan laporan kegiatan dan dikirim ke Pusat Intan yang
mendapat tugas untuk mengkoordinasikan dan merekap seluruh
laporan penyelenggaraan kegiatan Prioritas Nasional. Untuk
selanjutnya Pusat Intan akan menyusun beberapa laporan sesuai
pertanggungjawaban.
2. Seluruh bahan laporan kegiatan dikirim melalui email LAN sesuai
format yang sudah disampaikan. Mohon laporan juga disertai
foto-foto kegiatan.
Kepala PH2P (Perencanaan)
1. Untuk pencapaian target output kegiatan dalam kuantitas jumlah
output lokus disampaikan ke Bappenas. Ada penjelasan alasan
penambahan satu lokus dengan penyesuaian anggaran yang ada,
khususnya di Pusat Intan yaitu ada penghematan perjalanan.
Sessi kedua yang terdiri dari persiapan teknis Seminar Nasional :
- Masing-masing koordinator menyampaikan laporannya atas
kesiapan penyelenggaraan kegiatan seminar nasional tanggal 13
November 2018.
- Terkait rencana penyelenggaraan seminar yang tadinya bersamaan
dengan unit lain sudah bias diatasi dengan pengaturan jadwal,
sehingga raung aula dapat digunakan secara maksimal.
- Peserta sudah cukup banyak yang konfirmasi untuk hadir,
kemungkinan target peserta 200 sd 225 dapat terpenuhi, yaitu dari
lokus daerah penyelenggaraan kegiatan, dari daerah-daerah mitra
kegiatan inovasi LAN, dari beberapa K/L pemerintah pusat,
Perguruan Tinggi, serta pihak internal LAN (para pejabat fungsional
tertentu).
- Semua peserta akan mendapat sertifikat kehadiran yang akan
diberikan langsung pada akhir sessi seminar, sertifikat sudah siap
dan pada hari seminar tinggal memasukkan nama peserta.
- Setiap Peserta akan mendapatkan seminar kit dan bahan seminar
berupa fotocopy dan soft file melalui media online.
72. 63 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l
- Akan diadakan display hasil-hasil karya tulisan dari unit Inovasi LAN
yang ditempatkan didepan meja daftar hadir, bahan-bahan tulisan
dishare melalui media online.
73. 64 | L a p o r a n K o o r d i n a s i
K e g i a t a n I n t e r n a l