Mata Dikiat mi membekali peserta dengan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dalam menyusun kegiatan organisasi melalui pembelajaran konsepsi, prinsip dan strategi berpikir kreatif dan inovatif terkait dengan program organisasi. Mata Dikiat mi disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi, dan praktik. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menginovasi kegiatan organisasi.
Berpikir kreatif dan inovasi diklatpim iv indra ridwadinataIndra Riswadinata
Bahan Tayang Berpikir Kreatif dan Inovasi,semoga tetap bisa menginsiparasi sesama widyaiswara. Bahan tayang materi lain silahkan hubungi 08111110367. Karena Berbagi selalu menginspirasi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Lokakarya Inovasi Birokrasi di Era Disrupsi, diselenggarakan oleh Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 30 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Berpikir kreatif dan inovasi diklatpim iv indra ridwadinataIndra Riswadinata
Bahan Tayang Berpikir Kreatif dan Inovasi,semoga tetap bisa menginsiparasi sesama widyaiswara. Bahan tayang materi lain silahkan hubungi 08111110367. Karena Berbagi selalu menginspirasi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Lokakarya Inovasi Birokrasi di Era Disrupsi, diselenggarakan oleh Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 30 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Disampaikan pada Webinar “Find the Best Analysis for Strategic Policy”
Diselenggarakan oleh Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan
Jakarta, 30 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Disampaikan untuk Laskar Inovasi STIA-LAN Bandung
Kampus Cimandiri, 19 Januari 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
inovasi.lan.go.id
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Dr . Tri Widodo W Utomo, SH, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Disampaikan dalam Diklat Change Management and Innovation Pemprop DKI
Jakarta, Agustus-September 2022
Disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Pusat Pendidikan Administrasi Lemdik Polri
12 Mei 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Langkah pertama ketika merencanakan dan menulis makalah penelitian adalah memilih topik yang bagus.
Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap proyek penelitian yang berhasil.
Topik yang baik adalah yang relevan dengan tugas kedalaman tesis dan memiliki cukup informasi yang tersedia untuk digunakan.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian, peristiwa, atau fenomena yang dijadikan subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki ide-ide mereka.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Untuk mempermudah pemilihan topik, maka perlu suatu pendekatan untuk memilih topik yang baik dan menguraikan topik ke dalam kalimat pertanyaan dan mengetahui kebutuhan data, proses atau metode pengolahan, dan luaran dari suatu topik penelitian yang perlu diuraian dengan jelas dan analitis.
Presentasi ini akan membantu Anda memilih subjek yang menarik minat Anda, dan memperhalus subjek tersebut ke topik tertentu.
disajikan dalam rangka sosialisasi dan drum up inovasi pelayanan publik di kota tarakan. persipan menjadi laboratorium inovasi administrasi negara 2016
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Disampaikan pada Webinar “Find the Best Analysis for Strategic Policy”
Diselenggarakan oleh Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan
Jakarta, 30 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Disampaikan untuk Laskar Inovasi STIA-LAN Bandung
Kampus Cimandiri, 19 Januari 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
inovasi.lan.go.id
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Dr . Tri Widodo W Utomo, SH, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Disampaikan dalam Diklat Change Management and Innovation Pemprop DKI
Jakarta, Agustus-September 2022
Disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Pusat Pendidikan Administrasi Lemdik Polri
12 Mei 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Langkah pertama ketika merencanakan dan menulis makalah penelitian adalah memilih topik yang bagus.
Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap proyek penelitian yang berhasil.
Topik yang baik adalah yang relevan dengan tugas kedalaman tesis dan memiliki cukup informasi yang tersedia untuk digunakan.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian, peristiwa, atau fenomena yang dijadikan subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki ide-ide mereka.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Untuk mempermudah pemilihan topik, maka perlu suatu pendekatan untuk memilih topik yang baik dan menguraikan topik ke dalam kalimat pertanyaan dan mengetahui kebutuhan data, proses atau metode pengolahan, dan luaran dari suatu topik penelitian yang perlu diuraian dengan jelas dan analitis.
Presentasi ini akan membantu Anda memilih subjek yang menarik minat Anda, dan memperhalus subjek tersebut ke topik tertentu.
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK CilotoLuqmanSuyanto
Selamat Datang di Materi Berpikir Kreatif dalam Pelayanan..
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu berpikir kreatif dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
2. BIODATA
Sally Salsabila, S.STP, M.P.P.
Pontianak
4 November 1980
Master of Public Policy
The Australian National University
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jalan Lembu Sari II, Narmada
Kabupaten Lombok Barat
081805289989
sallysalsabila@gmail.com
3. Materi Pembelajaran
sallysalsabila@gmail.com
3
Materi Pokok 1
Materi Pokok 2
Materi Pokok 3
Konsep Berpikir
Kreatif & Inovasi
1 Pengertian, Proses
Kreatif, dan Hambatan
Berpikir Kreatif
2 Pengertian, Tipe, Jenis,
Faktor, dan Prinsip
Inovasi
3 Perbedaan Kreativitas
dan Inovasi
Teknik Berpikir
Kreatif & Inovasi
1 Teknik Kreatif Tingkat Pertama
2 Teknik Kreatif Tingkat Kedua
3 Teknik Kreatif Tingkat ketiga
Praktik Inovasi
1 Inovasi dan RB
2 Praktik-praktik Inovasi
3 Merancang Inovasi
INOVASI
4. Indikator Hasil Belajar
Menerapkan
teknik berpikir
kreatif dan inovasi
Melakukan
praktik inovasi
Menjelaskan
konsep berpikir
kreatif dan inovasi
4
sallysalsabila@gmail.com
8. Teknik Berpikir Kreatif
LEVEL 1
Merangsang kemampuan dasar
dalam mode berpikir kreatif:
fluency, flexibility, originality,
elaboration
LEVEL 2
Mengembangkan
kemampuan berpikir
kreatif yang lebih luas:
analogical, synectics,
metaphorical thinking
LEVEL 3
Mengasah kemampuan
pemecahan masalah dan
tantangan yang lebih kompleks
dikemas dengan analytical,
logical, critical, strategical,
realistical thinking
8
sallysalsabila@gmail.com
9. Teknik Berpikir Kreatif
LEVEL 1
• Warming Up Session
• Innovation Shopping
• Brainstorming
LEVEL 2
• Synectics
• Morphology
• Association
• Daydreaming
• Collective Notebook
LEVEL 3
• Creative Problem Solving (CPS)
• The 5 Stages Model (5 Rs)
9
sallysalsabila@gmail.com
10. Tingkat Pertama
LEVEL 1
• Warming Up Session
• Innovation Shopping
• Brainstorming
10
sallysalsabila@gmail.com
11. Mempersiapkan dan
menstimulus kinerja otak
kanan yang berfungsi dalam
perkembangan Emotional
Quotient (EQ) seperti
sosialisasi, komunikasi,
interaksi, pengendalian
emosi, kreativitas dan seni.
1.1. WARMING UP SESSION
11
sallysalsabila@gmail.com
15. “Berbelanja” best practices
inovasi yang telah dilakukan
oleh sektor publik, privat, dan
masyarakat di:
• United Nations Public Service
Awards (UNPSA)
• TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik
(Kementrian PAN dan RB)
• Innovative Government Awards
(Kementerian Dalam Negeri)
• Direktorat Inovasi LAN RI
• Direktori Inovasi Provinsi Jatim
• Sumber lain (online dan offline)
1.2. INNOVATION SHOPPING
sallysalsabila@gmail.com
15
16. • TUSINA BARASEGER Solusi Hemat Energi bagi
Industri Kecil Menengah di Kementerian ESDM
• LAYANAN CEPAT II3J (Izin Investasi 3 Jam) di Badan
Koordinasi Penanaman Modal
• e-POSTI DAN SAMSAT DESA di Pemerintah DIY
• SIPIL DOYAN JALAN (Sistem Pilih Dokter dan
Waktu Pelayanan Pasien Rawat Jalan) di DKI
• Government Resource Management System
(Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Pemerintahan) di Pemerintah Kota Surabaya
INNOVATION SHOPPING
16
sallysalsabila@gmail.com
17. AMATI TIRU MODIFIKASI
Mengamati
inovasi yang telah
dilakukan oleh
organisasi lain
Meniru inovasi
dengan tetap
berpegang teguh
pada prinsip
profesionalisme
Memofifikasi
untuk disesuaikan
dg kebutuhan
organisasi
17
INNOVATION SHOPPING
sallysalsabila@gmail.com
19. • Dikembangkan oleh Alex F. Osborn,
eksekutif pengiklanan Madison Avenue,
yang dituangkan dalam bukunya “Applied
Imagination” (1953).
• Merupakan teknik pemecahan masalah
yang mengombinasikan antara pendekatan
santai-informal dengan pemikiran lateral.
1.3. BRAINSTORMING
19
sallysalsabila@gmail.com
23. Tingkat Kedua
LEVEL 1
• Warming Up Session
• Innovation Shopping
• Brainstorming
LEVEL 2
• Synectics
• Morphology
• Association
• Daydreaming
• Collective Notebook
23
sallysalsabila@gmail.com
24. • Dikembangkan oleh George M. Prince dan William J.J.
Gordon pada tahun 1950an.
• Semula dikembangkan untuk kebutuhan kelompok
kreatif dalam organisasi industri dalam
mengembangkan produknya.
• Teknik berpikir kreatif melalui 2 (dua) model
pendekatan, yakni “creating something new” dimana
gagasan kreatif dihasilkan dengan membuat berbagai
bentuk metafora atau dengan model pendekatan
“making the strange seem familiar” dimana gagasan
kreatif dihasilkan dari proses analogi.
2.1. SYNECTICS
24
sallysalsabila@gmail.com
25. “creating something new”
25
TOPICS
---------------
Menetapka
n topik.
Mendeskri
psikan
sifat-sifat
persona
topik.
DIRECT
ANALOGY
---------------
Membuat
analogi
langsung.
Memilih
salah satu
analogi
untuk
dikembang
kan di fase
kedua.
PERSONAL
ANALOGY
---------------
Membuat
analogi
personal
terhadap
analogi
yang
diseleksi:
apa yang
kita
rasakan
sebagai
benda
tersebut?
COMPRESS
CONFLICT
---------------
Mendaftar
beberapa
konflik
analogi
yang dinilai
saling
kontradiksi
(oxymoron)
Memilih
salah satu
konflik
kempaan.
NEW
ANALOGY
---------------
Membuat
analogi
langsung
terhadap
konflik
kempaan
yang
dipilih.
Memilih
salah satu
analogi
untuk
dikembang
kan di fase
berikutnya.
REEXAMINED
ORI-TOPICS
---------------
Meninjau
ulang topik
atau tugas
yang
sebenarnya
dengan
menggunakan
analogi baru
yang
dihasilkan.
sallysalsabila@gmail.com
28. engkau laksana bulan
tinggi di atas kayangan
hatiku dah kau tawan
hidupku tak keruan
-P Ramlee-
28
sallysalsabila@gmail.com
29. Proses menghasilkan ide baru
dengan cara
mengombinasikan atau
memadumadankan beberapa
varian pilihan yang dimiliki
tiap dimensi pada suatu topik
permasalahan.
2.2. MORPHOLOGY
29
sallysalsabila@gmail.com
30. MORPHOLOGY
30
Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Dimensi 4 Dimensi 5 Dimensi 6
Varian 1 D1V1 D2V1 D3V1 D4V1 D5V1 D6V1
Varian 2 D1V2 D2V2 D3V2 D4V2 D5V2 D6V2
Varian 3 D1V3 D2V3 D3V3 D4V3 D5V3 D6V3
Varian 4 D1V4 D2V4 D3V4 D4V4 D5V4 D6V4
Varian 5 D1V5 D2V5 D3V5 D4V5 D5V5 D6V5
Varian 6 D1V6 D2V6 D3V6 D4V6 D5V6 D6V6
Apabila suatu topik memiliki 6 dimensi topik dan tiap
dimensi memiliki 6 varian pilihan, maka akan tersedia 36
kemungkinan kombinasi ide baru yang dapat dihasilkan.
sallysalsabila@gmail.com
31. MORPHOLOGY
31
Peserta Tempat Waktu Metode Media Pengajar
Varian 1 Eselon I kantor pagi ceramah ppt menteri
Varian 2 Eselon II kelas siang diskusi flipchart politisi
Varian 3 Eselon III rumah sore praktik komputer toga/ma
Varian 4 Eselon IV alam malam TJ metaplan TNI
Varian 5 JFU kawasan hari kerja e-learning film WI
Varian 6 JFT hotel hari libur BS peraga JFT
BPSDM Provinsi NTB berencana untuk mengembangkan
Program Diklat baru. Maka, analisis kombinasi dengan
teknik morfologi yang dapat dihasilkan antara lain adalah
154362:
sallysalsabila@gmail.com
32. • Memanfaatkan kekuatan berpikir untuk membuat
hubungan yang lateral antara berbagai gagasan-
gagasan yang tidak konkrit, baik berupa kata,
gambar, simbol, angka.
• Semula, teknik ini digunakan dalam terapi
psikoanalisis untuk menolong pasien gangguan
jiwa belajar lebih banyak tentang apa yang mereka
pikirkan dan rasakan.
• Dikembangkan oleh Sigmund Freud sebagai Bapak
Terapi Psikoanalisis.
2.3. FREE ASSOCIATION
32
sallysalsabila@gmail.com
35. • Mengembangkan gagasan
melalui proses melamun atau
berangan-angan.
• Hasil penelitian menunjukkan
bahwa melamun merupakan
“stirahat mental atau situasi
dimana kontrol eksekutif
bergeser dari tugas utama ke
pemrosesan tujuan pribadi
yang seringkali terjadi tanpa
disadari”.
2.4. DAYDREAMING
35
sallysalsabila@gmail.com
38. Mengumpulkan beragam
gagasan individual yang
dituangkan oleh partisipan
pada buku catatan untuk
kemudian diorganisir menjadi
ide kolektif.
2.5. COLLECTIVE NOTEBOOK
38
sallysalsabila@gmail.com
41. Tingkat Ketiga
LEVEL 1
• Warming Up Session
• Innovation Shopping
• Brainstorming
LEVEL 2
• Synectics
• Morphology
• Association
• Daydreaming
• Collective Notebook
LEVEL 3
• Creative Problem Solving (CPS)
• The 5 Stages Model (5 Rs)
41
sallysalsabila@gmail.com
42. • Dikembangkan sejak tahun 1940an oleh Alex F.
Osborn dan Sid Parnes, saat Osborn
mengembangkan teknik brainstorming.
• Merupakan teknik pemecahan masalah yang
memisahkan antara tahapan yang menggunakan
pemikiran divergen dengan tahapan yang
menggunakan pemikiran konvergen, yang
umumnya digunakan secara bersamaan dalam
proses pemecahan masalah.
3.1. CREATIVE PROBLEM
SOLVING (CPS) PROCESSES
42
sallysalsabila@gmail.com
43. CREATIVE PROBLEM
SOLVING (CPS) PROCESSES
43
FACT
FINDING
PROBLEM
DEFINITION
IDEA
FINDING
SOLUTION
FINDING
ADOPTION
FINDING
Mendaftar
semua fakta
terkait
masalah yang
ingin
diselesaikan
Mendefinisi
masalah dan
mengidentifi-
kasi sub
masalah
Menemukan
dan
mengembang
kan gagasan
Menyeleksi
gagasan dan
mengembang
kan solusi
Mengimple-
mentasikan
solusi dan
menyusun
rencana
tindak lanjut
sallysalsabila@gmail.com
44. • Digagas oleh Sharon O’Neill dan Doris Shallcross
pada tahun 1994 dalam essay mereka yang
berjudul “Sensational Thinking: A
Teaching/Learning Model for Creativity” dengan
premis bahwa setiap individu memiliki potensi
kreatif dalam memecahkan masalah paradoks.
• Model pemecahan masalah ini mengombinasikan
lima tahapan kegiatan yang dikenal sebagai 5 R’s,
yakni: Readiness, Reception, Reflection,
Revelation, dan Re-creation.
3.2. THE 5 STAGES MODEL
44
sallysalsabila@gmail.com
45. THE 5 STAGES MODEL
45
READINESS RECEPTION REFLECTION REVELATION RECREATION
Kesiapan
untuk
membuka diri
terhadap
segala
kemungkinan
Kesadaran
reseptif
dalam
merumuskan
masalah dan
gagasan
Merefleksi,
mengevaluasi
serta
memperkaya
gagasan
Menyingkap
gagasan yang
sudah mulai
berkembang
Menyempur-
nakan
gagasan yang
akan
digunakan
sallysalsabila@gmail.com
47. PENUGASAN
• Pelajari kasus yang
diberikan!
• Dengan menggunakan
kombinasi Teknik Free
Association dan Mind
Mapping, tuangkan gagasan-
gasasan solutif yang dapat
Anda kembangkan untuk
menindaklanjuti
permasalahan yang
digambarkan dalam kasus!
• Paparkan dengan metode
Window Shopping!
sallysalsabila@gmail.com
52. PATOLOGI BIROKRASI
52
Struktur
organisasi
gemuk dan
tidak fit dengan
fungsi
Produk hukum
kontradiktif, belum
tertata dan
ditegakkan
SDM Aparatur
overstaffed
sekaligus
understaffed
Masalah
integritas
Akuntabilitas
kinerja belum
optimal
Prosedur, biaya dan
waktu belum pasti
Pelayanan
publik belum
prima
Budaya
kerja
belum
terbangun
MENGAPA
BIROKRASI
KITA BUTUH
INOVASI?
sallysalsabila@gmail.com
53. 8 AREA PERUBAHAN
53
organisasi tatalaksana
peraturan
perUUan
SDM aparatur
pengawasanakuntabilitas
pelayanan
publik
pola pikir &
budaya kerja
sallysalsabila@gmail.com
54. TUJUAN
54
Pemerintahan
yang efektif
dan efisien
SDM aparatur
yang
kompeten dan
kompetitif
Pemerintahan
terbuka dan
berbasis TI
Pemerintahan
yang
partisipatif
dan melayani
• BEBAS KKN
• AKUNTABEL &
BERKINERJA
• PELAYANAN
PUBLIK PRIMA
sallysalsabila@gmail.com
61. PENUGASAN
• Pada agenda sebelumnya,
Anda telah melakukan
diagnosa perubahan
terhadap unit kerja Anda.
• Dengan menggunakan
Kanvas Model Inovasi,
disainlah kerangka kerja
inovasi yang dapat Anda
kembangkan untuk
menindaklanjuti diagnosa
yang telah Anda lakukan!
sallysalsabila@gmail.com
63. SOSIAL BUDAYA
• Pendidikan
• Kesehatan
• Pemuda
• Narkotika
sallysalsabila@gmail.com 63
SARANA PRASARANA
• Pekerjaan Umum
• Perhubungan
• Biro Umum
• Biro Hukum
EKONOMI
• Kelautan
• Perdagangan
• Penanaman Modal
PENUNJANG
• Pendapatan
• Keuangan
• Perencanaan
• Perpustakaan
MANAJEMEN KELAS