Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme yang disebabkan oleh berlebihnya produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan gejala seperti palpitasi, kelelahan, dan penurunan berat badan."
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin khususnya tiroid dan paratiroid, meliputi proses pembentukan dan pelepasan hormon, gejala hipertiroidisme dan hipotiroidisme, serta penatalaksanaan kedua kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin khususnya tiroid dan paratiroid, meliputi proses pembentukan dan pelepasan hormon, gejala hipertiroidisme dan hipotiroidisme, serta penatalaksanaan kedua kondisi tersebut.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroidAulia Rizqi
Kelenjar tiroid dan paratiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh melalui hormon-hormonnya. Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triiodotironin, dan kalsitonin untuk mengontrol metabolisme, pertumbuhan, dan kadar kalsium darah. Gangguan produksi hormonnya dapat menyebabkan hipo atau hipertiroidisme. Sementara itu, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid untuk memelihara kese
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian sistem endokrin, termasuk anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin utama seperti hipofisis, tiroid, dan adrenal serta pengukuran parameter laboratorium untuk diagnosis gangguan sistem endokrin seperti hipertiroid dan hipotiroid.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid berlebih. Hipotiroid adalah kondisi sebaliknya dimana kelenjar tiroid kurang aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid yang kurang. Dokumen ini menjelaskan anatomi, fisiologi, gejala, tes diagnostik, pengobatan, dan komplikasi d
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin dan patologi organ endokrin utamanya. Ia menjelaskan peran hormon dalam koordinasi fungsi tubuh, hipotalamus sebagai pusat pengaturan sistem endokrin, dan kelenjar-kelenjar endokrin beserta fungsi dan gangguannya seperti hipofisis, tiroid, pankreas, dan paratiroid.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, ginjal, dan adrenal. Gangguan sistem endokrin dapat terjadi akibat kekurangan atau kelebihan hormon yang dapat memengaruhi berbagai proses fisiologis.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang berkomunikasi melalui hormon untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus, yang masing-masing memproduksi hormon untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organ tubuh.
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Kelompok:
- Dwixti Charissa Florinda
- Prihalisa Ningendah
- T. Fenni Septya Lusiyani
- Winda Maghfira
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher dan menghasilkan hormon tiroksin, triiodotironin, dan kalsitonin untuk mengatur metabolisme tubuh. Kelainan produksi hormon dapat menyebabkan gangguan seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Riwayat kesehatan pasien menunjukkan gejala hipertiroid seperti nafsu makan bertambah namun berat badan menurun beserta keluhan lemas dan pusing. Pemeriksaan menunjukkan kadar hormon tiroid T3 dan T4 meningkat.
The document discusses thyroid drugs and antithyroid drugs. It describes the structure and function of the thyroid gland and follicles. It explains the synthesis and regulation of thyroid hormones, and the physiological actions of T3 and T4. It then summarizes the mechanisms and clinical uses of levothyroxine, liothyronine, propylthiouracil, methimazole, potassium iodide, radioactive iodine, and beta-adrenergic blockers in treatment of hypothyroidism and hyperthyroidism. Adverse reactions are also outlined.
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroidAulia Rizqi
Kelenjar tiroid dan paratiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh melalui hormon-hormonnya. Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triiodotironin, dan kalsitonin untuk mengontrol metabolisme, pertumbuhan, dan kadar kalsium darah. Gangguan produksi hormonnya dapat menyebabkan hipo atau hipertiroidisme. Sementara itu, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid untuk memelihara kese
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian sistem endokrin, termasuk anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin utama seperti hipofisis, tiroid, dan adrenal serta pengukuran parameter laboratorium untuk diagnosis gangguan sistem endokrin seperti hipertiroid dan hipotiroid.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid berlebih. Hipotiroid adalah kondisi sebaliknya dimana kelenjar tiroid kurang aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid yang kurang. Dokumen ini menjelaskan anatomi, fisiologi, gejala, tes diagnostik, pengobatan, dan komplikasi d
Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin dan patologi organ endokrin utamanya. Ia menjelaskan peran hormon dalam koordinasi fungsi tubuh, hipotalamus sebagai pusat pengaturan sistem endokrin, dan kelenjar-kelenjar endokrin beserta fungsi dan gangguannya seperti hipofisis, tiroid, pankreas, dan paratiroid.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, ginjal, dan adrenal. Gangguan sistem endokrin dapat terjadi akibat kekurangan atau kelebihan hormon yang dapat memengaruhi berbagai proses fisiologis.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang berkomunikasi melalui hormon untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus, yang masing-masing memproduksi hormon untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organ tubuh.
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Kelompok:
- Dwixti Charissa Florinda
- Prihalisa Ningendah
- T. Fenni Septya Lusiyani
- Winda Maghfira
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher dan menghasilkan hormon tiroksin, triiodotironin, dan kalsitonin untuk mengatur metabolisme tubuh. Kelainan produksi hormon dapat menyebabkan gangguan seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme.
Riwayat kesehatan pasien menunjukkan gejala hipertiroid seperti nafsu makan bertambah namun berat badan menurun beserta keluhan lemas dan pusing. Pemeriksaan menunjukkan kadar hormon tiroid T3 dan T4 meningkat.
The document discusses thyroid drugs and antithyroid drugs. It describes the structure and function of the thyroid gland and follicles. It explains the synthesis and regulation of thyroid hormones, and the physiological actions of T3 and T4. It then summarizes the mechanisms and clinical uses of levothyroxine, liothyronine, propylthiouracil, methimazole, potassium iodide, radioactive iodine, and beta-adrenergic blockers in treatment of hypothyroidism and hyperthyroidism. Adverse reactions are also outlined.
The document discusses thyroid stimulating hormone (TSH), triiodothyronine (T3), and thyroxine (T4) blood tests. TSH is produced in the brain and triggers the thyroid gland to produce T3 and T4, which regulate metabolism. The tests are used to diagnose hyperthyroidism and hypothyroidism, and monitor treatment. Reference ranges, test procedures, and potential signs and symptoms of thyroid disorders are provided.
This document summarizes thyroid storm, an extreme manifestation of hyperthyroidism. It describes the etiology as usually involving a precipitating factor in addition to hyperthyroidism. Signs and symptoms are severe and can involve multiple organ systems. Management requires promptly blocking thyroid hormone synthesis and secretion, blocking peripheral thyroid hormone action, and providing supportive care measures to stabilize the patient's homeostasis and address underlying causes.
Pengertian, hubungan hormon dengan sistem saraf, organ endokrin, kelenjar hipofisis, langerhans, paratiroid, pineal, kelenjar kelamin, keseimbangan insulin, hormon menstruasi, hormon yang mengatur suhu tubuh
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang dapat disebabkan oleh penyakit Graves, gondok nodular toksik, atau adenoma toksik. Gejalanya meliputi denyut jantung cepat, tremor, berat badan turun, dan pembesaran kelenjar tiroid. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan hormon tiroid seperti TSH dan T4 bebas yang menunjukkan kadar hormon tiroid tinggi. Pengobatannya mel
Hipertiroidisme dan hipotiroidisme merupakan gangguan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan atau kurang. Hipertiroidisme menyebabkan gejala seperti palpitasi dan kelelahan, sementara hipotiroidisme menimbulkan gejala seperti pembesaran kelenjar dan kulit kering. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan klinis, laboratorium dan radiologi, sementara pengobatannya melip
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pineal, adrenal, gonad, serta sel-sel di organ seperti lambung dan usus. Gangguan sistem endokrin meliputi hipertiroid, hipotiroid, dan Cushing disease.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat. Gejala hipertiroid antara lain keringat berlebihan, denyut jantung cepat, gangguan tidur, dan penurunan berat badan. Pengobatan hipertiroid meliputi obat anti tiroid, yodium radioaktif, atau tiroidektomi
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri yang berlangsung lama tanpa gejala dan meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan. Hipertensi dibedakan menjadi primer (penyebabnya belum jelas) dan sekunder (penyebabnya sudah diketahui seperti gangguan ginjal atau penggunaan obat). Dokumen ini juga menjelaskan gejala, f
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Graves, termasuk etiologi, patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, dan penatalaksanaannya. Penyakit ini disebabkan oleh autoimunitas terhadap antigen pada kelenjar tiroid dan menyebabkan hipertiroidisme. Terapi utama meliputi obat anti-tiroid, yodium radioaktif, atau bedah tiroid. Komplikasi seperti krisis tiroid dapat ditangani secara agres
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri yang berisiko menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Hipertensi dibedakan menjadi primer dan sekunder, dan diagnosisnya didasarkan pada pemeriksaan tekanan darah, anamnesis, dan pemeriksaan laboratorium. Pengobatan hipertensi meliputi pendekatan non-farmakologis seperti diet dan olahraga, serta
Tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar yang menghasilkan hormon T4 dan T3 untuk mengatur metabolisme. Gangguan tiroid dapat berupa hipotiroid, hipertiroid, atau struma. Kasusnya adalah wanita 38 tahun dengan gejala kelebihan hormon tiroid seperti turun berat badan besar dan tanda-tanda hipermetabolisme lainnya. Diagnosanya hipertiroid karena penyakit Graves yang dibuktikan dari pemeriksaan labor
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai hipertiroidisme dan masalah ovulasi. Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, menyebabkan metabolisme yang lebih cepat. Masalah ovulasi adalah penyebab umum kemandulan karena ovarium tidak melepaskan sel telur setiap bulan. Kedua kondisi dapat diobati dengan obat anti-tiroid, iodin radioaktif, atau hormon untuk mem
Tiroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher yang memproduksi hormon untuk meningkatkan metabolisme. Gangguan tiroid dapat terjadi karena hipotiroidisme, hipertiroidisme, atau tiroiditis yang menyebabkan perlambatan atau percepatan metabolisme dan gejala lainnya. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan tes laboratorium sementara pengobatan meliputi obat, iodium, atau blokade sistem syaraf.
Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid berlebihan yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit Graves, nodul toksik, konsumsi hormon tiroid berlebihan, atau produksi hormon yang tidak normal oleh kelenjar lain. Gejalanya bervariasi mulai dari ringan hingga berat seperti kecemasan, keringat berlebihan
Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid berlebihan yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit Graves, nodul toksik, konsumsi hormon tiroid berlebihan, atau produksi hormon yang tidak normal oleh kelenjar lain. Gejalanya bervariasi mulai dari ringan hingga berat seperti takikardi dan gangguan tidur. Pemer
Terdapat ringkuman mengenai berbagai aspek gangguan tiroid meliputi definisi, jenis gangguan berdasarkan fungsi tiroid, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan hipertiroid seperti obat antitiroid, inhibitor iodida, beta bloker, dan radioaktif iodida.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit Graves, nodul toksik pada tiroid, konsumsi obat tiroid berlebihan, atau produksi TSH yang tidak normal. Gejala klinisnya antara lain kelelahan, tremor, berkeringat berlebihan, dan pembesaran tiroid.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit inflamasi usus atau inflamatory bowel disease (IBD) yang memiliki dua jenis yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Chron dengan gejala utama diare kronik. IBD merupakan penyakit kronis dengan penyebab yang belum diketahui secara pasti dan pengobatannya lebih diarahkan untuk menghambat proses inflamasi.
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal kronik yang didefinisikan sebagai kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan dengan laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2. Dokumen ini juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, pencegahan, penatalaksanaan, dan aspek farmakologi dari gagal ginjal kronik.
This document contains 4 sections that each have 4 paragraphs. The sections discuss different topics related to education, including classroom structure, subjects, schedules, and educational goals. Specifically, the paragraphs describe the layout of classrooms, list the core subjects taught, outline daily schedules, and define the intended outcomes of the educational program.
3. TERMINOLOGI
Tiroid : organ yg berbentuk
seperti kupu2 berbeda di bagian
di bagian anterior leher bawah
di anterior trakea berfungsi
sebagai pengedali aktivitas
metabolisme selular. Terdiri atas
2 lobus yang dihubungkan oleh
isthimus.
Dispneu : gejala subjekly berupa
keinginan seseorang untuk
meningkatan upaya dalam
mendapatkan udara pernafasan
(sukar bernafar = nafas terasa
pendek)
Palpitasi : denyut jantung
yg tdk beraturan
(abnormal) disebabkan
aritmia jantung yang
irreguler
Exoftalmus : penonjolan
abnormal bola mata.
Nodul soliter : berjalan
padat yg berbatas tegas
atau satu-satu nya tidak
berkelompok
Kelainan tiroid : suatu
kelainan pd kelenjar
endokrin murni (tiroid)
4. T4 : (Tetra iodotironin/troxin) = iodin kristal hormon yg
mengandung iodium kristal dan terbentuk dr triglobulin dan
disekresi oleh kelenjar tiroid yg berfungsi utama untuk
meningkatkan metabolisme sel.
Hormon : substansi kimia yg dibuat dr asam amino yg bekerja pd
jaringan tubuh dan organ serta mempengaruhi aktifitas selular.
TSH : (Thyroid stimulating hormon) hormon yg glikoprotein dan
merangsang diproduksi oleh hipofisis anterior yg mempercepat
pertumbungan mempertahankan sekresi hormon tiroid.
Indeks Wayne & New Castle : suatu checklist yg berisi ada atau
tidaknya gejala dan tanda-tanda seperti palpitasi, mudah lelah, BB
menurun dgn skor masing-masing hipertiroid> 19 ; hiportiroid <
11.
8. Penyakit Graves
• Merupakan penyakit autoimun (adanya antibodi
imunoglobulin=TSI) dimana tubuh secara salah
menghasilkan Long Acting Thyroid Stimulator
(LATS)merangsang sekresi & pertumbuhan tiroid mirip
dgn yg dilakukan TSH tp LATS tdk dipengaruhi inhibisi
umpan balik shgga sekresi dan pertumbuhan tiroid
berlanjut tanpa kendali.
• Graves berasal dari nama seorang dokter Irlandia yg
lahir tahun 1796 ‘Robert James Graves’, beliau
menyampaikan kuliahnya yg menggambarkan keadaan
pasien dgn palpitasi, tiroid membesar dan mata
menonjol.
9. Manifestasi Klinis
• Pembesaran kelenjar
tiroid/struma difus
• Gejala khas yaitu oftalmopati
(eksoftalmus/ mata menonjol)
akibat pengendapan karbohidrat
kompleks penahan air
dibelakang mataretensi cairan
mendorong bola mata ke depan
shgga menonjol dr tulang
orbitatrjd kerusakan mata
akibat kelopak mata tdk dpt
menutup sempurna saat
berkedippermukaan epitel
mata mnjd kering,mudah iritasi
dan infeksi hingga timbul ulkus
kornea; dan kadang-kadang
dengan dermopati.
10. • Gejala hipertiroidisme umumnya pada Penyakit Graves:
- Pe↑ metabolisme basal dan pe↑ produksi panas
keringat >> serta intoleransi panas
- nafsu makan me↑ namun berat badan biasanya me↓
krn tubuh menggunakan bahan bakar jauh lebih cepat
- Terjadi penguraian karbohidrat, lemak, protein serta
berkurangnya protein otottubuh lemah
- Kelainan kardiovaskular disebabkan efek lgsg hormon
tiroin maupun interaksinya dgn katekolaminpalpitasi
- Kelainan psikis spt cemas, rasa capai >> dan tremor
11. Uji Diagnostik:
- FT4 (Free T4) yg secara metabolik lebih aktif
- Konsentrasi TSH plasma (normalnya 0,02-
5,0µU/mL)
- Kadar total T4 dan T3 serum (normal T4= 4-
11µg/dL; T3= 80-160ng/dL)
12. Penatalaksanaan
Penggunaan OAT :
• golongan tionamid, yaitu
tiourasil (PTU) : dimulai
dengan 3×100-200 mg/hari
• imidazol (metimazol &
karbimazol) dimulai dengan
20-40 mg/hari dosis terbagi
untuk 3-6 minggu pertama.
• Diberikan selama 18-24
bulan.
• Dosis tergantung beratnya
tampilan klinis.
• Obat Beta bloker yaitu
Propranolol Hidroklorida
untuk mengendalikan
manifestasi klinis
hyperadrenergic state
(palpitasi, tremor, cemas,
dan intoleransi panas
melalui blokadenya pada
reseptor adrenergik). Dosis
awal propranolol
umumnya berkisar 80
mg/hari
13. • Indikasi tiroidektomi subtotal pada penyakit Graves : bila
struma besar hingga menyebabkan pendesakan, respons
terhadap OAT kurang memadai, atau terdapat efek
samping obat.
• Terapi Iodium radioaktif = terapi pilihan pada pasien
yang mengalami kekambuhan setelah terapi OAT jangka
panjang dengan problem cardiac, atau pasien Graves
berat karena diperkirakan akan sulit mencapai remisi
dengan OAT
• Pada oftalmopati berat : Glukokortikoid (Prednison 40-
80 mg/hari, dosis diturunkan bertahap, paling tidak
selama 3 bulan)
14. KRISIS TIROID
Krisis tiroid merupakan suatu
keadaan klinis hipertiroidisme
yang paling berat mengancam
jiwa.
15. Etiologi
• Penyebab utama
• Penyakit Grave
• Toxic multinodular
• “Solitary toxic adenoma”
• Penyebab lain
• Tiroiditis
• Penyakit troboblastis
• Ambilan hormon tiroid secara berlebihan
• Pemakaian yodium yang berlebihan
• Kanker pituitari
• Obat-obatan seperti Amiodarone
16. Patofisiologi
Mekanisme timbulnya krisis tiroid mungkin oleh karena:
• Pengeluaran T4 atau T3 dari tiroid meningkat
mendadak.
Hal ini ditemukan pada : palpasi yang berlebihan pada tiroid, sesudah
terapi yodium 131, penghentian obat PTU, sesudah pemberian yodium
atau bahan kontras yodium.
• Berkurangnya pengikatan pada hormon
tiroid.
• Ditemukan pada keadaan stress, operasi, infeksi,
ketoasidosis dimana tiroksin bebas (Free
Thyroxine=FT4) meningkat oleh karena menurunnya
kemampuan mengikat protein mungkin oleh karena
ada hambatan dalam sirkulasi. Pada stress akut dapat
juga terjadi penghambatan perubahan T4 menjadi T3
sehingga terjadi keadaan hipometabolik.
17. • Peranan sistim saraf simpatis.
• katekholamin berperan dalam timbulnya krisis tiroid terbukti pada
perbaikan klinis setelah pemberian obat-obatan yang
menghambat katekholamin seperti reserpin, sekat beta dan
guanetidin.
• Hormon tiroid dan katekolamin saling mempengaruhi
menyebabkan peningkatan sensitivitas dan fungsi organ efektor.
Namun interaksi tiroid katekolamin dapat mengakibatkan
peningkatan kecepatan reaksi kimia, meningkatkan konsumsi
nutrien dan oksigen, meningkatkan produksi panas, perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit, dan status katabolik.
18. Manifestasi klinik
• Gejala dan tanda dari hipertiroidi termasuk struma,
adanya penyakit Graves dan oftalmopati
• Kadang krisis tiroid ditemukan pada penderita dengan
“apathetic thyrotoxicosis” dimana gejala dan tanda
hipertiroidi tidak ditemukan. Gejala karakteristiknya
adalah hiperpireksia yaitu kenaikan suhu tubuh setinggi
41,2 C atau lebih.
• Gejala-gejala dan tanda-tanda lain ialah :
• Sistem saraf pusat : gambaran ensefalopati seperti agitasi,
gelisah, tremor, delirium, stupor, koma, psikosis, kejang dan
perubahan perilaku.
• Sistem kardiovaskuler : takhikardi, aritmia, gagal jantung
kongestif, syok kardiovaskuler.
• Sistem gastrointestinal : nyeri abdomen, muntah-muntah, diare,
hepatomegali, splenomegali, ikterus.
19. Pendekatan diagnostik
Anamnesis
riwayat penyakit dahulu mencakup tirotoksikosis
atau gejala dan keluhan pasien
Pemeriksaan fisik
•demam >38,5 derajat celcius.
• bahkan dapat hiperpireksia > 41 C dan keringat berlebih.
• Tanda-tanda kardiovaskular :
- hipertensi dengan tekanan nadi yang melebar
- atau hipotensi pada fase berikutnya disertai syok
- Takikardi
- Tanda-tanda gagal jantung : aritmia (supraventrikular spt :
fibrilasi atrium, takikardi ventrikular dapat terjadi).
• Tanda neurologik : agitasi dan kebingungan, hiperrefleksia dan tanda
piramidal transien, tremor, kejang, dan koma.
20. Kecurigaan akan terjadi krisis
thyroid apabila terdapat triad
gejala, yaitu
1. menghebatnya tanda
tirotoksikosis,
2. kesadaran menurun
3. dan hipetermi.
krisis thyroid dari burch-
wartosky.
•Skor > 45 :mengalam krisis
tiroid,
•25-44 : ancaman krisis tiroid
• < 25 mengindikasikan bukan
krisis tiroid.
21. Pemeriksaan Laboratorium
• Diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis. Terapi
tidak boleh ditunda.
• Tiroksin total (TT4), Triyodotironin total (TT3), T3 resin uptake
(T3RU) dan tes pengambilan yodium radioaktif 24 jam
meningkat.
• Pemeriksaan laboratorium lain dapat ditemukan :
-hiperglikemia tanpa DM,
-leukositosis
-elektrolit normal, kecuali ca meningkat sedikit karena hemo
konsentrasi atau pengaruh hormon tiroid pada resorbsi tulang
- LDH, glutamik oksaloasetat transaminase serum (SGOT) dan
bilirubin meningkat akibat dari gangguan fungsi hati.
- Peningkatan kadar serum untuk SGPT, LDH, kreatinin kinase
dan alkali fosfatase.
22. Tatalaksana
Pengobatan krisis tiroid dapat dibagi atas 4 bagian:
• Pengobatan langsung terhadap kelenjar tiroid.
Obat anti tiroid PTU dan metimazole (Tapazole)
bersamaan juga diberikan preparat yodium spt :
cairan Lugol per oral (8 tetes tiap 6 jam)
atau natrium yodida (0,5 –1 gr tiap 12 jam) intravena.
• Pengobatan langsung menghambat kerja hormon tiroid di
perifer.
Sekat beta : dosis propranolol dinaikkan 60-120 mg tiap 6 jam.
Untuk mengurangi : agitasi, konfulsi, psikotik, tremor, diare,
febris.
Penggunaan propranolol harus hati-hati ! pada penderita
diabetes yang mendapat insulin atau obat anti diabetes
golongan sulfonilurea karena dapat terjadi hipoglikemi. Kontra
indikasi propranolol : penderita riwayat asma atau spasme
bronchus.
23. Prognosis
Krisis tiroid dapat berakibat fatal jika tidak ditangani.
Angka kematian keseluruhan akibat krisis tiroid
diperkirakan berkisar antara 10-20% tetapi terdapat
laporan penelitian yang menyebutkan hingga 75%,
tergantung faktor pencetus atau penyakit yang
mendasari terjadinya krisis tiroid.
Dengan diagnosis yang dini dan penanganan yang
adekuat, prognosis biasanya akan baik.
24. Pada anak, hipertiroid dibedakan 2 jenis :
a. Hipertiroid bawaan (congenital)
• tiro-toksikosis (keracunan tiroid yang berlebihan) pada ibunya dan hanya ditemukan pada 1 dari 70 ibu
dengan tirotoksikosis.
• kejadian tirotoksikosis pada ibu hamil adalah 1-2 per 1.000 ibu hamil.
• kejadian bayi hipertiroid kongenital : 1-2 dari 70.000 kelahiran.
• hipertiroid kongenital jarang terjadi, tetapi bila tidak diketahui dan bayi tidak mendapat terapi, akibatnya
bisa fatal.
b.Hipertiroid yang didapat setelah lahir (acquired)
• Kejadiannya jarang. Biasanya, mengenai anak perempuan usia remaja dan berhubungan dengan
penyakit-penyakit autoimun seperti penyakit Grave dan penyakit Hashimoto (hipotiroid autoimun) pada
fase toksik akut.
25. Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
• Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk nodul padat, bisa
satu atau banyak yg tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid
yang berlebihan.
• Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan ini tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang
minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek
samping.
• Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga
merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
• Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca
persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian
keluar gejala hpotiroid.
• Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul
apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
26. Manifestasi klinis Hipertiroid yaitu :
- Banyak keringat
- Tidak tahan panas
- Sering BAB, kadang diare
- Jari tangan gementar (tremor)
- Nervus, tegang, gelisah, cemas,
mudah tersinggung
- Jantung berdebar cepat
- Haid menjadi tidak teratur
- Bola mata menonjol dapat disertai
dengan penglihatan ganda
- Denyut nadi tidak teratur terutama
pada usia diatas 60 th
- Tekanan darah meningkat
- Denyut nadi cepat, seringkali
>100x/menit
- Berat badan turun, meskipun banyak
makan rasa capai
- Otot lemas, terutama lengan atas
dan paha
- Rambut rontok
- Kulit halus dan tipis
- Pikiran sukar konsentrasi
- Kehamilan sering berakhir dengan
keguguran
- Terjadi perubahan pada mata
bertambahnya pembentukan air
mata, iritasi dan peka terhadap
cahaya
27. Pemeriksaan Penunjang
• TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
• Bebas T4 (tiroksin) FT4
• Bebas T3 (triiodotironin) FT3
• USG kel. Thyroid
• Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
• Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
• Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat
menyebabkan hiperglikemia
• X Ray atau CT Scan untuk mendeteksi adanya Tumor
28.
29. Pemeriksaan Fisik
• Status Lokalis :
• Pada pemeriksaan fisik nodul harus dideskripsikan:
• lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus
• ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang
• jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari satu
(multinodosa)
• konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, keras
• nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi
• mobilitas: ada atau tidak perlekatan terhadap trakea,
muskulus sternokleidomastoidea
• pembesaran KGB di sekitar tiroid: ada atau tidak.
30. Pemeriksaan Fisik_
• Status Generalis : (Hipertiroid)
• Tekanan darah meningkat
• Nadi meningkat
• Mata :
• Exopthalmus
• Stelwag Sign : Jarang berkedip
• Von Graefe Sign : Palpebra superior tidak mengikut bulbus okuli
waktu melihat ke bawah
• Moebius Sign : Sukar konvergensi
• Joffroy Sign : Tidak dapat mengerutkan dahi
• Ressenbach Sign : Tremor palpebra jika mata tertutup
• Hipertroni simpatis : Kulit basah dan dingin, tremor halus
• Jantung : Takikardi
32. Pemeriksaan Fisik
• Dibagi ke dalam derajat:
• Derajat 0: tidak teraba pada pemeriksaan
• Derajat 0a : tidak terlihat atau teraba tidak besar dari
normal
• Derajat 0b : jelas teraba lebih besar dari normal, tetapi
tidak terlihat bila kepala ditegakkan
• Derajat I : teraba pada pemeriksaan, terlihat
hanya kalau kepala ditegakkan
• Derajat II: mudah terlihat pada posisi kepala
normal
• Derajat III : terlihat pada jarak jauh