3. Pendahuluan
• Sistem Endokrin disebut juga Sistem Hormon.
• Menghasilkan hormon yang bertugas mengatur dan
mengkoordinir organ-organ yang berbeda dalam tubuh
merupakan salah satu sistem regulasi.
• Hormon dihasilkan dalam jumlah yang kecil di dalam kelenjar
hormon.
• Hormon disalurkan di dalam tubuh melalui darah.
7. Kelenjar Pineal (epifisis)
• Terletak dalam cekungan di midline antara thalamus
dan colliculi rostralis encephalon
• Memproduksi melatonin yang berfungsi untuk kontrol
sintesa dan pelepasan gonadotrophic hormone
releasing factors
9. Kelenjar Pituitari (hipofisis)
• Disebut sebagai “Master Gland”
• Menghasilkan hormon-hormon yang mempengaruhi kerja hormon lain :
– thyroid stimulating hormone (TSH)
– Somatotropin- hormon pertumbuhan
– LH (Lutenizing Hormone): menyebabkan ovulasi
– ICSH : menstimulasi testes untuk menghasilkan testoteron
– ADH (Antidiuretic hormone)
– FSH (Follicle Stimulating Hormone) : menstimulasi pembentukan folikel sel telur.
– Oxytosin : mempengaruhi produksi ASI
10. Kelenjar Pituitari (hipofisis)
• Gigantisme : disebabkan oleh kelebihan
somatotropin pada masa sebelum pubertas.
• Kerdil : disebabkan kekurangan
somatotropin.
• Diabetes insipidus disebabkan oleh
kekurangan ADH
11. Kelenjar Tiroid
• Terletak di daerah leher.
• Menghasilkan hormon :
– Tiroksin : mengontrol
metabolisme dan suhu tubuh.
– Calcitonin : mengatur kadar
kalsium darah.
• Hipotiroidisme
• Hipertiroidisme
12. Kelenjar Paratiroid
• Menghasilkan parathormon
• Berfungsi mengatur kadar kalsium pada darah.
• Hipoparatiroidisme
• Hiperparatiroidisme
13. Kelenjar Thimus
Fungsi
− Mengaktifkan pertumbuhan badan
− Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
− Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk
merangsang limfosit.
Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian
atas.
Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah
dewasa.
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon
somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa
tidak berfungsi lagi.
14. Kelenjar Adrenal
Korteks menghasilkan hormon
deoksikortison dan kortison dengan
fungsi mempengaruhi penyerapan.
Apabila kekurangan menyebabkan
penyakit adison.
Pada medulla menghasilkan hormon
adrenalin (epinefrin)
Mengubah glikogen menjadi
glukosa, menaikkan gula darah dan
mempercepat kerja jantung.
Hormon adrenalin bekerja antagonis
dengan hormon insulin dalam
mengatur gula dalam darah agar
tetap normal.
15. Kelenjar Pankreas
Menghasilkan hormon insulin
di Kelenjar Pulau Langerhans
Insulin mengubah glukosa
(gula darah) menjadi glikogen
(gula otot)
Kekurangan insulin dapat
mengakibatkan Diabetes
Mellitus (penyakit kencing
manis)
16. Kelenjar Kelamin Wanita
Ovarium
− Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf.
Mempengaruhi pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder
pada wanita.
− Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum
Mempersiapkan dinding uterus untuk menerima embrio.
perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
17. Kelenjar Kelamin Wanita :
Siklus menstruasi
Hipofisis FSH LH
Ovarium Perkembangan
folikel sel telur
folikel de Graff
Hormon estrogen
Pematangan sel telur
ovulasi
terbentuk corpus luteum
Hormon progesteron
Penebalan endometrium
12
18.
19. Kelenjar Kelamin Pria
Testes tersusun dari tubulus yang disebut tubulus
seminiferus.
Testes menghasilkan hormon testoteron
− Mempengaruhi pematangan sperma (spermatogenesisi)
− Mempengaruhi pembentukan tanda – tanda kelamin
sekunder pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut,
bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
Sekresi hormon tersebut distimulasi oleh ICTH yang
dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Gejala Hipotiroidisme Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi tubuh. Gejalanya ringan dan timbul secara bertahap, Ekspresi wajah menjadi tumpul, suara menjadi serak dan berbicara menjadi lambat, kelopak mata menutup dan mata serta wajah menjadi bengkak. Banyak penderita yang mengalami penambahan berat badan, sembelit dan tidak tahan terhadap cuaca dingin. Rambut menjadi tipis, kasar dan kering; kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan menebal. Banyak penderita yang mengalami sindroma terowongan karpal. Denyut nadi bisa melambat, telapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye (karotenemia) dan alis mata bagian samping mulai rontok. Beberapa penderita, terutama yang berusia lanjut, menjadi pelupa, bingung dan pikun. Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder.
Hipoparatiroidisme Terjadinya kekurangan didalam darah atau Hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut telani. Dengan gejala khas kejang dan konvulsi, kususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal spasmus. Gejala—ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium. Hiperparatiroidisme Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distrusi kalium terganggu, kalsium dikeluarkan lagi dari tulang dan dimasukan kembali keserum darah akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda yang khas beberapa bagian kropos, yang dikenal sebagai otatis fibrosc stistika parens dan terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan didalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal hiperfungsi paratiroid terjadi memproduksi lebih banyak hormon paratiroksin dari biasanya.
Hubungan Kelenjar Adrenal dengan Emosi Kelenjar adrenal, khususnya hormon yang dihasilkannya (efinefrin dan norefinefrin) mempunyai hubungan kerja dengan sistem emosi manusia. Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid (Campbell, 1952 : 146).