Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kembali aset tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan. Penilaian kembali dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aset tetap yang ditetapkan oleh penilai terdaftar. Selisih antara nilai buku fiskal semula dengan nilai baru dikenakan pajak penghasilan final 10% dan dapat dibayar secara angsuran. Penilaian kembali bermanfaat untuk menyesuaikan
Prinsip biaya yang diterapkan untuk asset tetap mencakup seluruh pengeluaran yg dibutuhkan untuk memperoleh aset dan membuat aset itu siap digunakan.
Harga perolehan diukur dengan kas atau setara kas yang dibayarkan
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Pajak kel.7 3 akt
1. Kelompok: 7
1. Anton Nius
2. Dicky Heriawan
3. Emilia Wati
4. Ina Yusnita Shalehah
5. Maidah
6. Novita Sari
Prodi: Akuntansi Semester 3
BAB 11
PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
1
2. PENGERTIAN PENILAIAN KEMBALI
Penilaian kembali aset tetap atau sering disebut dengan revaluasi
aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang
diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap atau sebab lain.
TUJUAN PENILAIAN KEMBALI
Perusahaan dapat melakukan perhitungan penghasilan dan biaya
lebih wajar sehingga mencerminkan kemampuan dan nilai
perusahaan yang sebenarnya
2
3. MANFAAT PENILAIAN KEMBALI
• Neraca menunjukan posisi kekayaan yang wajar.
• Kenaikan nilai aset tetap.
WP yang dapat melakukan penilaian kembali :
• WP Badan dalam negeri
• WP Badan Usaha Tetap(BUT)
3
4. ASET TETAP YANG DAPAT DINILAI
KEMBALI
• Adalah aset tetap berwujud yang terletak di Indonesia yang
dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan,menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.
4
5. DASAR PENILAIAN KEMBALI
• Berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aset tetap
yang berlaku pada saat penilaian kembali yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa/ahli penilai yang
diakui/mendapat izin pemerintah.
5
6. PENGHITUNGAN PPH ATAS SELISIH
PENILAIAN KEMBALI
• Selisih lebih revaluasi di atas nilai sisa buku fiskal
semula setelah dikompensasikan terlebih dahulu
dengan kerugian fiskal tahun sebelumnya berdasar
ketentuan pasal 6 ayat 2 UU PPh yang berlaku,
dikenakan PPh Final sebesar 10%.
6
7. 7
PPH yang Terutang Masa Angsuran
Diatas 2 milyar s/d 4 milyar 2 tahun
Diatas 4 milyar s/d 6 milyar 3 tahun
Diatas 6 milyar s/d 8 milyar 4 tahun
Diatas 8 milyar 5 tahun
Tabel Besarnya Angsuran
8. • WP yang melakukan penilaian kembali aset tetap perusahaan
untuk tujuan perpajakanwajib mendapat persetujuan dari
Kakanwil yang membawahi KPP tempat WP berdomisili, paling
lambat 30 hari setelah tanggal dilakukannya penilaian kembali
aset tetap dengan melampirkan:
1. Fotokopi surat izin usaha jasa penilai yang dilegalisir instansi
terkait
2. Laporan penilaian perusahaan jasa penilai
3. Daftar Penilaian Kembali Aset Tetap Perusahaan untuk tujuan
Perpajakan
4. Laporan Keuangan
5. Surat keterangan Tidak mempunyai tunggakan Pajak dari KPP
PERMOHONAN PENILIAIAN KEMBALI
8
9. DASAR PENYUSUTAN ASET TETAP
• Dasar penyusutan fiskal aset tetap perusahaan yang telah
memperoleh persetujuan penilaian kembali mulai bulan
dilakukannya penilaian kembali adalah nilai sisa buku fiskal
yang baru.
9
10. BATAS WAKTU
PEMBAYARAN
Paling lambat 15 hari kerja
setelah tanggal diterbitkannya
keputusan DJP
Dikenakan sanksi tambahan
PPH Final sebesar 20% karena
melakukan pengalihan aset
tetap perusahaan yang sudah
mendapat persetujuan revaluasi
10
11. WP MELAKUKAN PENGALIHAN
• Dalam hal WP melakukan pengalihan pengalihan aset
tetap perusahaan yang telah mendapat persetujuan
revaluasi sebelum berakhirnya masa manfaat baru, maka
atas pengalihan tersebut dikenakan tambahan PPh yang
bersifat final sebesar 20% dari selisih lebih revaluasi
diatas nilai sisa buku fiskal semula tanpa dikompensasi
dengan sisa kerugian fiskal tahun sebelumnya.
11
12. PENYESUAIAN ATURAN DALAM
PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
• Pertimbangan dilakukannya penyesuaian atau
penyempurnaan kebijakan di bidang perpajakan
mengenai penilaian kembali aset tetap perusahaan
dimaksud karena ketidaksesuaian unsur biaya dengan
penghasilan karena perkembangan harga.
12
14. ASET YANG DIAJUKAN PERMOHONAN
Seluruh aset tetap berwujud
Seluruh aset tetap berwujud
tidak termasuk tanah
14
15. Aset tetap yang telah dilakukan penilaian
kembali tidak dapat dilakukan penilaian
kembali
Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan
Nomor 79/PMK.3/2008
15
16. AKUNTANSI PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
1) Harus dilakukan berdasarkan nilai
pasar atau nilai wajar aset tetap
tersebut
2) Nilai pasar/nilai wajar yang
ditetapkan perusahaan jasa penilai
tidak mencerminkan keadaan
yang sebenarnya Direktur Jendral
Pajak menetapkan kembali nilai
pasar atau nilai wajar aset yang
bersangkutan
3) Dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 1 tahun sejak tanggal
laporan
4) Merupakan keuntungan atau
kerugian berdasarkan ketentuan
UU PPh
5) Harus dibukukan dalam neraca
komersial pada perkiraan modal
dengan nama “Selisih Lebih
Penilaian Kembali Aset Tetap
Perusahaan Tunggal
6) objek pajak berdasarkan pasal 4
ayat 1 huruf G UU Pajak
Penghasilan jo pasal 1 huruf B
Peraturan Pemerintah No 138
Tahun 2000
7) pemberian saham bonus atas
pencatatan tambahan nilai nominal
saham tanpa penyetoran yang
bukan merupakan objek pajak
hanya sampai dengan sebesar
sekisih penilaian kembali secara
komersial
16
17. TARIF PPH ATAS PENILAIAN KEMBALI
ASET TETAP
Setelah dilakukan penilaian kembali terdapat selisih lebih,
dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 10% yang pengenaanya
bersifat final
Perusahaan yang karena kondisi keuangannya tidak
memungkinkan untuk melunasi Pajak penghasilan terutang
dapat mengajukan permohonan pembayaran secara angsuran
paling lama 12 bulan
17
18. DASAR PENYUSUTAN DALAM HAL DILAKUKAN
PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
Sejak bulan diberlakukannya penilaian kembali aset tetap perusahaan berlaku ketentuan
sebagai berikut:
1. Dasar penyusutan fiskal aset tetap yang telah memperoleh persetujuan penilaian
kembali adalah nilai pada saat penilaian kembali.
2. Masa manfaat fiskal aset tetap yang telah dilakukan penilaian kembali aset tetap
perusahaan disesuaikan kembali menjadi masa manfaat penuh untuk kelompok aset
tersebut.
3. Perhitungan penyusutan dimulai sejak bulan dilakukannya penilaian kembali aset
tetap perusahaan.
4. Untuk bagian tahun pajak sampai dengan bulan sebelum bulan dilakukannya
penilaian kembali aset tetap perusahaan berlaku ketentuan-ketentuan.
5. Penyusutan fiskal aset tetap yang tidak memperoleh persetujuan penilaian kembali
aset tetap perusahaan, tetap menggunakan dasar penyusutan fiskal dan sisa manfaat
fiskal semula sebelum dilakukannya penilaian kembali aset tetap perusahaan.
18
19. PENGENAAN TAMBAHAN PAJAK
PENGHASILAN
“Jika terjadi selisih lebih penilaian kembali di
atas nilai sisa buku fiskal semula, maka
dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang
bersifat final dengan tarif tertinggi Pajak
Penghasilan WP Badan dalam negeri yang
berlaku pada saat penilaian kembali dikurangi
10%.”
19
20. SESI 1
• Vega: perhitungan PPH final 10%
• Afmita: jelaskan lebih lanjut tentang penilaian
kembali aset tetap
• Zul: kegiatan penilaian kembaliaset tetap
apakah perusahaan mendapat keuntungan
20