SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KARASIBAZHU
(Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur)
Orang yang “Beruntung dan Rugi”
Banyak orang yang bertanya: “Siapakah orang yang beruntung dan
siapakah orang yang rugi?” Jawabnya tentu saja bergantung pada persepsi
(anggapan) masing-masing orang. Nah, sebagai seorang muslim, dalam
kesempatan ini saya akan menjelaskan siapa saja yang bisa disebut orang
beruntung dan orang yang rugi menurut ajaran Islam.
Siapakah Orang Yang Beruntung?
Dalam QS al-Baqarah – misalnya -- dijelaskan bahwa “orang yang
beruntung (al-Muflih) adalah orang yang beriman kepada perkara ghaib,
mendirikan shalat, menunaikan zakat. Termasuk pula (orang yang) beriman
kepada kitab-kitab yang Allah turunkan”.
Allah berfirman,
ۛۛ
ۖ
“Kitab1
(al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa2
, (yaitu) mereka yang beriman3
kepada yang ghaib4
, yang mendirikan
1
Allah menamakan al-Quran dengan al-Kitab, yang di sini berarti: “yang
ditulis, sebagai isyarat bahwa al-Quran diperintahkan untuk ditulis.”
2
Takwa, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala
perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; (dan) tidak
cukup diartikan dengan ‘takut’ saja.
3
Iman ialah: “Kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan
dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang
dikehendaki oleh iman itu.”
2
shalat5
, dan menafkahkan sebahagian rezeki6
yang Kami anugerahkan kepada
mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (al-Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu7
, serta mereka yakin
akan adanya (kehidupan) akhirat8
. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung9
.” (QS al-Baqarah/2:
2-5)
Dalam sebuah hadits dijelaskan: ”Orang yang beruntung adalah
orang yang bersyukur atas nikmat Allah dan bersabar atas ujian Allah.”
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, segala urusan baginya selalu
baik. Dan hal itu tidak akan terjadi kecuali pada orang yang beriman; jika dia
mendapat kesenangan dia bersyukur, dan hal itu baik baginya. Dan apabila tertimpa
kesulitan dia bersabar dan kesabaran itu baik pula baginya.” (Hadits Riwayat
Muslim dari Shuhaib, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 227, hadits no. 7692)
4
Yang ghaib ialah: “Yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya
kepada yang ghaib yaitu, mengi'tikadkan (meyakini) adanya sesuatu yang maujud (ada)
yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan
kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
5
Shalat menurut bahasa 'Arab: “Doa.” Menurut istilah syara' ialah: “ibadah
yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang
dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah.
Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-
syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti
khusyu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
6
Rezeki: “Segala yang dapat diambil manfaatnya”. Menafkahkan sebagian
rezeki, ialah: “Memberikan sebagian dari harta yang telah direzekikan oleh Tuhan
kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang
fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
7
Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad SAW ialah
Kitab-kitab yang diturunkan sebelum al-Quran, seperti: “Taurat, Zabur, Injil dan
Shuhuf yang tersebut dalam al-Quran yang diturunkan kepada Para rasul.” Allah
menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s.,
lalu Jibril menyampaikannya kepada para rasul.
8
Yakin ialah: “Kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan
sedikit pun.” Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah: “Kehidupan sesudah
dunia berakhir.” Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah: “Benar-benar percaya
akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir. “
9
Ialah: “Orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada
Allah sesudah mengusahakannya.”
3
Siapakah Orang Yang Rugi?
Sementara itu, tentang siapa orang-orang yang rugi, bisa kita simak
penjelasannya – misalnya – pada QS al-Kahfi/18: 103-106,
ْ‫ل‬
ُ
‫ق‬ْْ‫ل‬
َ
‫ه‬ْ‫م‬
ُ
‫ك‬ُ‫ئ‬ّ
ِ‫ب‬
َ
‫ن‬
ُ
‫ن‬َْْ‫ين‬ِ
َ‫َس‬‫خ‬
َ
‫اْل‬ِ‫ب‬ْْ
ً
‫ال‬َ‫م‬‫ع‬
َ
‫أ‬ْ﴿٣٠١﴾َْْ‫ين‬ِ
‫ذ‬
‫اَّل‬ْْ
‫ذ‬
‫ل‬
َ
‫ض‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ي‬‫ع‬َ‫س‬ْْ ِ‫ف‬ْ
ِْ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫اْل‬ْ‫ا‬َ‫ي‬‫ن‬ُ‫اّدل‬ْْ‫م‬
ُ
‫ه‬َ‫و‬ْْ
َ
‫ون‬ُ‫ب‬ َ‫س‬
َ
‫َي‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬
‫ذ‬
‫ن‬
َ
‫أ‬ْْ
َ
‫ون‬ُ‫ن‬ ِ‫س‬
ُ
‫َي‬ْ‫ا‬ً‫ع‬‫ن‬ ُ‫ص‬ْ﴿٣٠١﴾ْْٰ‫ـ‬
َ
‫ول‬
ُ
‫أ‬ْ
َ
‫ك‬ِ‫ئ‬ْ
َْ‫ين‬ِ
‫ذ‬
‫اَّل‬ْ‫وا‬ُ‫ر‬
َ
‫ف‬
َ
‫ك‬ِْْ‫ات‬َ‫آي‬ِ‫ب‬ْْ‫م‬ِ‫ه‬ّ
ِ‫ب‬َ‫ر‬ِْْ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬
َ
‫ق‬ِ‫ل‬َ‫و‬ْْ‫ت‬ َ‫ط‬ِ‫ب‬َ‫ح‬
َ
‫ف‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬
ُ
‫ال‬َ‫م‬‫ع‬
َ
‫أ‬ْْ
َ
‫ل‬
َ
‫ف‬ُْْ‫يم‬ِ‫ق‬
ُ
‫ن‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫ل‬ْ
َْ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ِْْ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ْ‫ا‬
ً
‫ن‬‫ز‬َ‫و‬ْ﴿٣٠١﴾ْْ
َ
‫ذ‬ْٰٰ
َ
‫ك‬ِ‫ل‬ْْ‫م‬
ُ
‫ه‬
ُ
‫اؤ‬َ‫ز‬َ‫ج‬ُْْ‫م‬
‫ذ‬
‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ْ‫وا‬ُ‫ر‬
َ
‫ف‬
َ
‫ك‬ْ‫وا‬
ُ
‫ذ‬
َ ‫ذ‬
‫اَّت‬َ‫و‬ْ
ْ ِ‫ات‬َ‫آي‬ْْ ِ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬َ‫و‬ْْ
ُ
‫ه‬‫ا‬ً‫و‬ُ‫ز‬ْ﴿٣٠١﴾
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia10
, maka hapuslah amalan-
amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka
pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan
kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-
Ku sebagai olok-olok.” (QS al-Kahfi/18: 103-106)
Dalam QS al-Kahfi/18: 103-106 tersebut dijelaskan: “Siapa sajakah
orang yang menderita kerugian; yaitu: “Allah menceritakan tentang orang
yang paling rugi semasa hidupnya. Mereka adalah orang yang menyia-
nyiakan semua amal perbuatannya. Mereka menyangka telah banyak
berbuat amal kebaikan padahal di akhirat nanti Allah tidak akan
memberikan penilaian pada semua amal kebaikan yang telah mereka
lakukan. Mereka akan dilemparkan kedalam neraka jahanam, dan semua
amal kebaikan yang telah mereka kerjakan tidak memberi manfaat sedikit
pun kepada mereka.
Sementara itu, Rasulullah SAW menjelaskan tentang orang yang
menderita kerugian itu dengan sebutan al-Muflis (Orang yang Bangkrut),
10
Maksudnya: “Tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab
dan pembalasan.”
4
“Bahwa Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para
sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat
menjawab; 'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang
tidak memiliki uang dan harta kekayaan.' Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari
kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki,
menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain.
Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka
hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi.
Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan
kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (Hadits
Riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 18, hadits
no. 6744; dan Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-
Tirmidzi, juz IX, hal. 270, hadits no. 2063)
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan ringkas tetang siapa orang yang beruntung
dan menderita kerugian, dalam pandangan syariat Islam. Orang yang
beruntung ialah: “Orang yang beriman dan beramal shaleh, dalam kaitannya
dengan kewajibannya kepada Allah dan (kepada) sesama makhluk Allah
(hablun minallâh dan hablun minannâs)” secara utuh (timbal-balik). Sementara
itu orang yang menderita kerugian ialah: “Orang yang tidak beriman dan
tidak beramal shaleh dalam kaitannya dengan kewajibannya kepada Allah
dan (kepada) sesama makhluk Allah (hablun minallâh dan hablun minannâs)”
secara utuh (timbal-balik).
Oleh karena itu, marilah kita bangun sikap dan perilaku yang
‘shaleh’ dengan pondasi iman kita yang kokoh, dalam semua aspek
kehidupan (duniawi dan ukhrawi secara utuh), dan jangan sampai kita
5
terjebak dalam perbuatan maksiat sekecil apa pun karena lemahnya iman
kita.
Ingat, bahwa setan akan selalu menggoda diri kita dari arah mana
pun dengan berbagai cara. Dan mereka (setan) tak akan pernah mengenal
kata putus asa dalam menggoda umat manusia di mana pun dan kapan pun.
Al-‘Ibrah: “Mari Kita Menjadi Orang Yang Beruntung (Arb: al-Muflih, Jw.
‘Wong Bejo’)”
Kita perlu merenungkan kembali makna firman Allah yang
dinyatakan dengan kalimat: "la'allakum tuflihûn", yang terungkap' sebanyak
11 kali di dalam kitab suci al-Quran. Ternyata semuanya bukan tanpa syarat.
(QS al-Baqarah/2: 189; QS Āli ‘Imrân/3: 130; QS Āli ‘Imrân/3: 200; QS al-
Mâidah/5: 35; QS al-Mâidah/5: 90; QS al-Mâidah/5: 100; QS al-A’râf/7:
69; QS al-Anfâl/8: 45; QS al-Hajj/22: 77; QS an-Nûr/24: 31 dan QS al-
Jumu’ah/62: 10)
Keberuntungan, seperti kata sahabat saya -- M. Husaini – dalam
sebuah buku (karya tulis)-nya yang berjudul: “Hidup Bahagia dengan Energi
Positif: Menyingkap Inspirasi Hikmah Keseharian” (Malang: Genius Media,
2014), tidak selalu bermula dari proses yang mudah dan menyenangkan,
apalagi serba kebetulan. Bahkan -- dalam banyak hal - berawal dari proses-
proses yang sangat melelahkan.
 Ada orang yang rumahnya terbakar, tetapi setelah itu berhasil
membangun rumah baru yang jauh lebih megah.
 Ada yang terkena PHK, tetapi setelah itu diterima bekerja di
perusahaan yang lebih bonafide.
 Ada yang gagal mendapatkan seseorang yang sangat dicintai dan
didambakan, setelah 'merasa sangat kecewa, ternyata -- pada akhirnya
-- mendapatkan 'jodoh' atau 'pasangan hidup'' yang jauh lebih setia,
dan bahkan jauh lebih berkualitas.
 Ada yang gagal untuk menembus kampus harapan, ternyata justeru
ujung-ujungnya diterima di kampus yang kelak melambungkan
karirnya.
Tetapi, yang terpenting adalah: "jangan pernah bermimpi untuk
mendapatkan keberuntungan apa pun tanpa upaya, karena 'ternyata' orang-
orang yang beruntung itu 'kebanyakan' dari mereka adalah orang-orang yang
sebelumnya telah bekerja keras dengan cucuran keringat dan bahkan 'tetesan
darah pejuang' yang pada akhirnya meraih 'panen besar' karena kerja
kerasnya.
6
Siapa yang menanam, dialah yang akan mengetam. Siapa yang
menabur benih dan merawatnya dengan sebaik-baiknya, dialah yang akan
memanen dengan panen yang terbaik.
Untuk menjadi al-muflih (orang yang beruntung atau dalam istilah
Jawa: "Wong Bejo"), kita perlu "bekerja keras, cerdas dan ikhlas". Cobalah
'baca' kembali -- dengan cermat -- makna firman Allah yang berisi kalimat:
"la'allakum tuflihûn". insyâallâh kita akan semakin faham dan selanjutnya
lebih siap, 'mau dan berani' berbuat sesuatu, untuk menjadi orang yang
beruntung (Al-Muflih/‘Wong Bejo’).
Fastabiqul Khairât.
(Dikutip dan diselaraskan dari
http://journalofannisya.blogspot.com/2013/06/orang-yang-beruntung-dan-
orang-yang.html)

More Related Content

What's hot

3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan HidupErwin Wahyu
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratEko Sufian
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaDani Al-Fath
 
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-MusawaMeniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-MusawaMohammad Luqman Firmansyah
 
Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1imamtarmuji
 
Menepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang htMenepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang htDawat Fadhila
 
Keutamaan Shodaqah
Keutamaan ShodaqahKeutamaan Shodaqah
Keutamaan ShodaqahErwin Wahyu
 
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ahPelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ahalhazimy
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranErwin Wahyu
 
Id forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawiId forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawiMohd Nur Addin
 

What's hot (15)

Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup
 
Dalil syara (2)
Dalil syara (2)Dalil syara (2)
Dalil syara (2)
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sunda
 
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-MusawaMeniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
 
Kitab iman
Kitab imanKitab iman
Kitab iman
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1Khutbah jumat-setahun edisi 1
Khutbah jumat-setahun edisi 1
 
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
 
Menepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang htMenepis persepsi salah tentang ht
Menepis persepsi salah tentang ht
 
Keutamaan Shodaqah
Keutamaan ShodaqahKeutamaan Shodaqah
Keutamaan Shodaqah
 
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ahPelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
Pelatihan Militer dalam Perspektif Syari’ah
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
 
Id forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawiId forty hadith_of_nawawi
Id forty hadith_of_nawawi
 

Similar to Orang yang beruntung dan rugi

Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
E proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutma
E proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutmaE proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutma
E proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutmaFori Suwargono
 
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelPerbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelEdi Awaludin
 
Hakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam Berkeluarga
Hakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam BerkeluargaHakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam Berkeluarga
Hakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam BerkeluargaRatih Aini
 
اسراء دان معراج
اسراء دان معراجاسراء دان معراج
اسراء دان معراجKamarudin Jaafar
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMuhsin Hariyanto
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....FatimaZahara5
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaMuhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Visi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimVisi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimibrahim salim
 
ppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptx
ppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptxppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptx
ppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptxAisyahAyun1
 
Tauhid sebagai Intisari Agama Islam
Tauhid sebagai Intisari Agama IslamTauhid sebagai Intisari Agama Islam
Tauhid sebagai Intisari Agama Islamwindashavira
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEdi Awaludin
 

Similar to Orang yang beruntung dan rugi (20)

Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
dauroh.pptx
dauroh.pptxdauroh.pptx
dauroh.pptx
 
E proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutma
E proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutmaE proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutma
E proposal pondok tahfidzul qur'an bakhutma
 
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelPerbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
 
Hakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam Berkeluarga
Hakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam BerkeluargaHakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam Berkeluarga
Hakekat Akhir Zaman. Akhlaq Pribadi. Akhlaq dalam Berkeluarga
 
Perisai mukmin
Perisai mukminPerisai mukmin
Perisai mukmin
 
اسراء دان معراج
اسراء دان معراجاسراء دان معراج
اسراء دان معراج
 
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihadMenggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
Menggapai keberuntungan dengan tawasul dan jihad
 
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s....
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekah
 
Beberapa rahasia al quran
Beberapa rahasia al quranBeberapa rahasia al quran
Beberapa rahasia al quran
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Visi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimVisi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslim
 
ppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptx
ppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptxppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptx
ppt-bab-2-penuhi-janji-syukuri-nikmat-jaga-lisan-tutup-aib.pptx
 
Saatnya menjadi pemenang
Saatnya menjadi pemenangSaatnya menjadi pemenang
Saatnya menjadi pemenang
 
#1. iman islam-ihsan
#1. iman islam-ihsan#1. iman islam-ihsan
#1. iman islam-ihsan
 
Tauhid sebagai Intisari Agama Islam
Tauhid sebagai Intisari Agama IslamTauhid sebagai Intisari Agama Islam
Tauhid sebagai Intisari Agama Islam
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islam
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlMuhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisMuhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikMuhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiMuhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahMuhsin Hariyanto
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
 
Hukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatanHukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatan
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Orang yang beruntung dan rugi

  • 1. 1 UNIVERSITY RESIDENCE - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KARASIBAZHU (Kajian Rabu Siang Ba’da Zhuhur) Orang yang “Beruntung dan Rugi” Banyak orang yang bertanya: “Siapakah orang yang beruntung dan siapakah orang yang rugi?” Jawabnya tentu saja bergantung pada persepsi (anggapan) masing-masing orang. Nah, sebagai seorang muslim, dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan siapa saja yang bisa disebut orang beruntung dan orang yang rugi menurut ajaran Islam. Siapakah Orang Yang Beruntung? Dalam QS al-Baqarah – misalnya -- dijelaskan bahwa “orang yang beruntung (al-Muflih) adalah orang yang beriman kepada perkara ghaib, mendirikan shalat, menunaikan zakat. Termasuk pula (orang yang) beriman kepada kitab-kitab yang Allah turunkan”. Allah berfirman, ۛۛ ۖ “Kitab1 (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa2 , (yaitu) mereka yang beriman3 kepada yang ghaib4 , yang mendirikan 1 Allah menamakan al-Quran dengan al-Kitab, yang di sini berarti: “yang ditulis, sebagai isyarat bahwa al-Quran diperintahkan untuk ditulis.” 2 Takwa, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; (dan) tidak cukup diartikan dengan ‘takut’ saja. 3 Iman ialah: “Kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.”
  • 2. 2 shalat5 , dan menafkahkan sebahagian rezeki6 yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu7 , serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat8 . Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung9 .” (QS al-Baqarah/2: 2-5) Dalam sebuah hadits dijelaskan: ”Orang yang beruntung adalah orang yang bersyukur atas nikmat Allah dan bersabar atas ujian Allah.” Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, segala urusan baginya selalu baik. Dan hal itu tidak akan terjadi kecuali pada orang yang beriman; jika dia mendapat kesenangan dia bersyukur, dan hal itu baik baginya. Dan apabila tertimpa kesulitan dia bersabar dan kesabaran itu baik pula baginya.” (Hadits Riwayat Muslim dari Shuhaib, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 227, hadits no. 7692) 4 Yang ghaib ialah: “Yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghaib yaitu, mengi'tikadkan (meyakini) adanya sesuatu yang maujud (ada) yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya. 5 Shalat menurut bahasa 'Arab: “Doa.” Menurut istilah syara' ialah: “ibadah yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat- syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusyu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya. 6 Rezeki: “Segala yang dapat diambil manfaatnya”. Menafkahkan sebagian rezeki, ialah: “Memberikan sebagian dari harta yang telah direzekikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain. 7 Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad SAW ialah Kitab-kitab yang diturunkan sebelum al-Quran, seperti: “Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf yang tersebut dalam al-Quran yang diturunkan kepada Para rasul.” Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada para rasul. 8 Yakin ialah: “Kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikit pun.” Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah: “Kehidupan sesudah dunia berakhir.” Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah: “Benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir. “ 9 Ialah: “Orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.”
  • 3. 3 Siapakah Orang Yang Rugi? Sementara itu, tentang siapa orang-orang yang rugi, bisa kita simak penjelasannya – misalnya – pada QS al-Kahfi/18: 103-106, ْ‫ل‬ ُ ‫ق‬ْْ‫ل‬ َ ‫ه‬ْ‫م‬ ُ ‫ك‬ُ‫ئ‬ّ ِ‫ب‬ َ ‫ن‬ ُ ‫ن‬َْْ‫ين‬ِ َ‫َس‬‫خ‬ َ ‫اْل‬ِ‫ب‬ْْ ً ‫ال‬َ‫م‬‫ع‬ َ ‫أ‬ْ﴿٣٠١﴾َْْ‫ين‬ِ ‫ذ‬ ‫اَّل‬ْْ ‫ذ‬ ‫ل‬ َ ‫ض‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ي‬‫ع‬َ‫س‬ْْ ِ‫ف‬ْ ِْ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫اْل‬ْ‫ا‬َ‫ي‬‫ن‬ُ‫اّدل‬ْْ‫م‬ ُ ‫ه‬َ‫و‬ْْ َ ‫ون‬ُ‫ب‬ َ‫س‬ َ ‫َي‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ َ ‫أ‬ْْ َ ‫ون‬ُ‫ن‬ ِ‫س‬ ُ ‫َي‬ْ‫ا‬ً‫ع‬‫ن‬ ُ‫ص‬ْ﴿٣٠١﴾ْْٰ‫ـ‬ َ ‫ول‬ ُ ‫أ‬ْ َ ‫ك‬ِ‫ئ‬ْ َْ‫ين‬ِ ‫ذ‬ ‫اَّل‬ْ‫وا‬ُ‫ر‬ َ ‫ف‬ َ ‫ك‬ِْْ‫ات‬َ‫آي‬ِ‫ب‬ْْ‫م‬ِ‫ه‬ّ ِ‫ب‬َ‫ر‬ِْْ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬ َ ‫ق‬ِ‫ل‬َ‫و‬ْْ‫ت‬ َ‫ط‬ِ‫ب‬َ‫ح‬ َ ‫ف‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ ُ ‫ال‬َ‫م‬‫ع‬ َ ‫أ‬ْْ َ ‫ل‬ َ ‫ف‬ُْْ‫يم‬ِ‫ق‬ ُ ‫ن‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ْ َْ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ِْْ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ال‬ْ‫ا‬ ً ‫ن‬‫ز‬َ‫و‬ْ﴿٣٠١﴾ْْ َ ‫ذ‬ْٰٰ َ ‫ك‬ِ‫ل‬ْْ‫م‬ ُ ‫ه‬ ُ ‫اؤ‬َ‫ز‬َ‫ج‬ُْْ‫م‬ ‫ذ‬ ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ْ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ْ‫وا‬ُ‫ر‬ َ ‫ف‬ َ ‫ك‬ْ‫وا‬ ُ ‫ذ‬ َ ‫ذ‬ ‫اَّت‬َ‫و‬ْ ْ ِ‫ات‬َ‫آي‬ْْ ِ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬َ‫و‬ْْ ُ ‫ه‬‫ا‬ً‫و‬ُ‫ز‬ْ﴿٣٠١﴾ Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia10 , maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok.” (QS al-Kahfi/18: 103-106) Dalam QS al-Kahfi/18: 103-106 tersebut dijelaskan: “Siapa sajakah orang yang menderita kerugian; yaitu: “Allah menceritakan tentang orang yang paling rugi semasa hidupnya. Mereka adalah orang yang menyia- nyiakan semua amal perbuatannya. Mereka menyangka telah banyak berbuat amal kebaikan padahal di akhirat nanti Allah tidak akan memberikan penilaian pada semua amal kebaikan yang telah mereka lakukan. Mereka akan dilemparkan kedalam neraka jahanam, dan semua amal kebaikan yang telah mereka kerjakan tidak memberi manfaat sedikit pun kepada mereka. Sementara itu, Rasulullah SAW menjelaskan tentang orang yang menderita kerugian itu dengan sebutan al-Muflis (Orang yang Bangkrut), 10 Maksudnya: “Tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.”
  • 4. 4 “Bahwa Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab; 'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.' Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 18, hadits no. 6744; dan Hadits Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at- Tirmidzi, juz IX, hal. 270, hadits no. 2063) Kesimpulan Demikianlah penjelasan ringkas tetang siapa orang yang beruntung dan menderita kerugian, dalam pandangan syariat Islam. Orang yang beruntung ialah: “Orang yang beriman dan beramal shaleh, dalam kaitannya dengan kewajibannya kepada Allah dan (kepada) sesama makhluk Allah (hablun minallâh dan hablun minannâs)” secara utuh (timbal-balik). Sementara itu orang yang menderita kerugian ialah: “Orang yang tidak beriman dan tidak beramal shaleh dalam kaitannya dengan kewajibannya kepada Allah dan (kepada) sesama makhluk Allah (hablun minallâh dan hablun minannâs)” secara utuh (timbal-balik). Oleh karena itu, marilah kita bangun sikap dan perilaku yang ‘shaleh’ dengan pondasi iman kita yang kokoh, dalam semua aspek kehidupan (duniawi dan ukhrawi secara utuh), dan jangan sampai kita
  • 5. 5 terjebak dalam perbuatan maksiat sekecil apa pun karena lemahnya iman kita. Ingat, bahwa setan akan selalu menggoda diri kita dari arah mana pun dengan berbagai cara. Dan mereka (setan) tak akan pernah mengenal kata putus asa dalam menggoda umat manusia di mana pun dan kapan pun. Al-‘Ibrah: “Mari Kita Menjadi Orang Yang Beruntung (Arb: al-Muflih, Jw. ‘Wong Bejo’)” Kita perlu merenungkan kembali makna firman Allah yang dinyatakan dengan kalimat: "la'allakum tuflihûn", yang terungkap' sebanyak 11 kali di dalam kitab suci al-Quran. Ternyata semuanya bukan tanpa syarat. (QS al-Baqarah/2: 189; QS Āli ‘Imrân/3: 130; QS Āli ‘Imrân/3: 200; QS al- Mâidah/5: 35; QS al-Mâidah/5: 90; QS al-Mâidah/5: 100; QS al-A’râf/7: 69; QS al-Anfâl/8: 45; QS al-Hajj/22: 77; QS an-Nûr/24: 31 dan QS al- Jumu’ah/62: 10) Keberuntungan, seperti kata sahabat saya -- M. Husaini – dalam sebuah buku (karya tulis)-nya yang berjudul: “Hidup Bahagia dengan Energi Positif: Menyingkap Inspirasi Hikmah Keseharian” (Malang: Genius Media, 2014), tidak selalu bermula dari proses yang mudah dan menyenangkan, apalagi serba kebetulan. Bahkan -- dalam banyak hal - berawal dari proses- proses yang sangat melelahkan.  Ada orang yang rumahnya terbakar, tetapi setelah itu berhasil membangun rumah baru yang jauh lebih megah.  Ada yang terkena PHK, tetapi setelah itu diterima bekerja di perusahaan yang lebih bonafide.  Ada yang gagal mendapatkan seseorang yang sangat dicintai dan didambakan, setelah 'merasa sangat kecewa, ternyata -- pada akhirnya -- mendapatkan 'jodoh' atau 'pasangan hidup'' yang jauh lebih setia, dan bahkan jauh lebih berkualitas.  Ada yang gagal untuk menembus kampus harapan, ternyata justeru ujung-ujungnya diterima di kampus yang kelak melambungkan karirnya. Tetapi, yang terpenting adalah: "jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan keberuntungan apa pun tanpa upaya, karena 'ternyata' orang- orang yang beruntung itu 'kebanyakan' dari mereka adalah orang-orang yang sebelumnya telah bekerja keras dengan cucuran keringat dan bahkan 'tetesan darah pejuang' yang pada akhirnya meraih 'panen besar' karena kerja kerasnya.
  • 6. 6 Siapa yang menanam, dialah yang akan mengetam. Siapa yang menabur benih dan merawatnya dengan sebaik-baiknya, dialah yang akan memanen dengan panen yang terbaik. Untuk menjadi al-muflih (orang yang beruntung atau dalam istilah Jawa: "Wong Bejo"), kita perlu "bekerja keras, cerdas dan ikhlas". Cobalah 'baca' kembali -- dengan cermat -- makna firman Allah yang berisi kalimat: "la'allakum tuflihûn". insyâallâh kita akan semakin faham dan selanjutnya lebih siap, 'mau dan berani' berbuat sesuatu, untuk menjadi orang yang beruntung (Al-Muflih/‘Wong Bejo’). Fastabiqul Khairât. (Dikutip dan diselaraskan dari http://journalofannisya.blogspot.com/2013/06/orang-yang-beruntung-dan- orang-yang.html)