Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
Turunan Numerik dengan Metode Newton-Gregory Backward (NGB)
A. Pendahuluan
Aplikasi matematika pada bidang-bidang fisika, biologi, kimia ataupun sosial
seringkali memerlukan perhitungan diferensial atau derivatif dari suatu fungsi. Kita dapat
menentukan derivatif atau turunan dari suatu fungsi dengan rumus-rumus derivative yang
telah baku atau diketahui.
Dua situasi mendasar apabila suatu proses memerlukan turunan numerik:
1. Apabila fungsi f dinyatakan hanya dengan sekumpulan titik-titik data (x0, f0 ), (x1,
f1 ), (x3, f3 ), β¦, (xn, fn ) dan nilai-nilai fungsi tersebut tidak diketahui.
2. Apabila fungsi f terlalu rumit dan diferensiasi secara analitik sukar dilakukan
meskipun nilai fungsi f mudah ditentukan.
Oleh karena itu, kita dapat menggunakan metode numerik untuk memperoleh
penyelesaiannya.
B. Turunan Numerik Newton-Gregory Backward (NGB)
Rumus-rumus turunan numerik untuk pendekatan NGB dapat diturunkan melalui dua
cara, yaitu:
1. Dengan hampiran polinom interpolasi
2. Dengan bantuan deret Taylor
Kedua cara tersebut menghasilkan rumus yang sama.
1. Penurunan Rumus Turunan Numerik dengan Polinom Interpolasi
Misalkan diberikan titik-titik data berjarak sama, xi= x0 + ih, i = 0, 1, 2, ..., n,
dan
x = xo + sh, sβR adalah titik yang akan dicari nilai interpolasinya. Polinom Newton-
Gregory yang menginterpolasi seluruh titik data tersebut adalah:
π π₯ β π π π₯
2. 2
Andaikan fungsi f teraproksimasi secara baik dengan suatu interpolasi polinom,
maka kita dapat berharap bahwa derivatif dari f; yaitu π(π₯), teraproksimasi juga dengan
derivatif dari polinom tersebut, misalkan
π π₯ = π π π₯ + π
Dengan: e = galat aproksimasi
ππ π₯ = Polinom derajat n dengan variabel π₯.
ππ π₯ diperoleh dari Newton-Gregory mundur, maka
π π π₯ = π0 + π βπ0 + β― +
π + 1
2
β2
π0 +
π + 2
3
β3
π0 β¦ +
π + π β 1
π
β π
π0
Diperoleh
π π₯ π = π π π₯π + π
= π0 + π βπ0 + β― +
π + 1
2
β2
π0 +
π + 2
3
β3
π0 β¦ +
π + π β 1
π
β π
π0 + π
Sehingga
πβ²
π₯ π β ππ
β²
π₯ π =
π
ππ
ππ (π₯ π )
ππ
ππ₯
=
1
β
π
ππ
ππ (π₯ π )
Dengan demikian
πβ²
π₯ π β
1
β
βππ +
1
2
π + π + 1 β2
ππ +
1
6
π + 2 π + 1 + π π + 2 + π π + 1 β3
ππ
+ β―
Kita mengetahui bahwa jika πsemakin besar, maka derivatif dari fungsi
π + π β 1
π
akan semakin rumit ditemukan sehingga kita perlu menyederhanakan,
dengan memisalkan bahwa
π = 0
Sehingga πβ²
π₯ π = πβ²
π₯ π maka diperoleh
π =
π₯ β π₯ π
β
β
ππ
ππ₯
=
1
β
Catatan:
3. 3
Perkiraan Galat
Dapat ditunjukkan bahwa galat dari perhitungan πβ²
π₯ π diatas adalah
π ππ
β²
π₯ π = β π+1
π π+1
(π)
π!
(π + 1)
1
β
=
1
π + 1
β π
π π+1
π
dengan
π₯ π < π < π₯ π
Contoh1:
Dengan menggunakan data pada tabel di bawah ini, hitung nilai pendekatan dari π¦β di
π₯ = 2,1 dengan h = 0,2.
π₯ π¦ βπ¦ β2
π¦ β3
π¦ β4
π¦
1,3
1,5
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
3,669
4,482
5,474
6,686
8,166
9,974
12,182
0,813
0,992
1,212
1,480
1,808
2,208
0,179
0,220
0,268
0,326
0,400
0,041
0,048
0,060
0,072
0,007
0,012
0,012
Penyelesaian:
a. π¦β²
2,1 β π1 2,1 =
1
0,2
1,480 = 7,4
b. π¦β²
2,1 β π2 2,1 =
1
0,2
1,480 +
1
2
0,268 = 8,07
c. π¦β²
2,1 β π3 2,1 =
1
0,2
1,480 +
1
2
0,268 +
1
3
0,048 = 8,15
4. 4
d. π¦β²
2,1 β π4 2,1 =
1
0,2
1,480 +
1
2
0,268 +
1
3
0,048 +
1
4
0,007 = 8,15879
(Jawaban benar: π¦ = π π₯
π¦β²
= π π₯
π¦ 2,1 = π 2,1
= 8,166169)
Derivatif yang lebih tinggi
Dengan memperhatikan cara kerja pada proses mendapatkan derivatif dari
fungsi f yang telah dibahas dimuka, kita dapat menurunkan rumus untuk
memeperoleh derivatif ke-n dari fungsi f dengan mendeferensialkan lebih lanjut apa
yang telah kita peroleh.
Kita mempunyai:
πβ²
π₯ π β πβ²
π π₯π =
1
β
π
ππ
(ππ (π₯π ))
πβ²β²
π₯ π β πβ²β²
π π₯ π =
1
β2
π2
ππ 2
ππ (π₯ π )
Sehingga
πβ²β²
π₯ π β
1
β2
1
2
. 2β2
ππ +
1
6
π + 1 + π + 2 + π + π + 2 + π + (π + 1) β3
ππ
+ β―
Apabila s = 0, maka
πβ²β²(π₯ π ) β
1
β2
β2
ππ + β3
ππ + β―
Kita mengetahui bahwa akan cukup sulit untuk memperoleh koefisien-
koefisisen dari suku-suku yang berada didalam kurung pada ruas kanan. Untuk itu
kita pergunakan hubungan:
πΈβ1
= 1 β β
Dan π π₯ π = πΈ π
π π₯ π ππ = πΈ π
ππ
Sehingga πβ²
π
=
π
ππ₯
πΈ π
ππ
6. 6
π¦ β² β²
2,1 β
1
0,2 2
0,268 + 0,048 +
11
12
(0,007)
= 8,06
(Jawaban benar: π¦ = π π₯
π¦ β² β² = π π₯
π¦ β² β²(2,1) = 8,166169)
2. Penurunan Rumus Turunan dengan Deret Taylor
Misalkan diberikan titik-titik (xi, fi) , i = 0, 1, 2, ..., n, yang dalam hal ini xi=
x0+ih dan fi= f(xi). Kita ingin menghitung f '(x), yang dalam hal ini x = x0 + sh, s βR .
Kurva Pendekatan Penghitungan Turunan Numerik
ο§ Pendekatan selisih mundur
ο§ Pendekatan Turunan Pertama Selisih β Mundur
Uraikan f(xi-1) disekitar xi:
f0
f-1
y = f(x)
x-1 x0
h
h
ff
h
hxfxf
xf 1000
0
)()(
)(' οο
ο½
οο
ο½
)('
''
2
'
...''
2
'
...''
2
'
...)(''
!2
)(
)('
!1
)(
)()(
1
1
2
1
2
1
2
11
1
hO
h
ff
f
f
h
h
ff
f
f
h
ffhfi
f
h
hfff
xf
xx
xf
xx
xfxf
ii
i
i
ii
i
iii
iiii
i
ii
i
ii
ii
ο«
ο
ο½
ο
ο
ο½
ο«ο«οο½
ο«ο«οο½
ο«
ο
ο«
ο
ο«ο½
ο
ο
ο
ο
οο
ο
7. 7
Untuk nilai-nilai f di x0 dan x1 persamaan rumusnya:
ο§ Pendekatan Turunan Kedua Selisih β Mundur
Dengan cara yang sama seperti di atas, diperoleh
Untuk nilai-nilai f di x-2, x0 dan x1 persamaan rumusnya:
Contoh:
1. Backward difference (dua titik)
πΉππππ βΆ πβ²
π =
π π β π(π β π)
π
Diketahui data sebagai berikut
π₯ π π₯ = πβπ₯
πππ (π₯)
0.4 0.261035
0.6 0.309882
0.8 0.322329
1 0.309560
1.2 0.280725
1.4 0.243009
1.6 0.201810
πβ²
1 = β0.110794 (πππ ππ)
Hitung nilai pendekatan fβ(1) dan galat dengan selisih h = 0.2 !
yang dalam hal ini galat berupaO(h) = -h/2 fββ(t), xi-1<t<xi
)(' 10
0 hO
h
ff
f ο«
ο
ο½ ο dalam hal ini, O(h) = -h/2 fββ(t), xi-1<t<xi
)(
2
'' 2
12
hO
h
fff
f iii
i ο«
ο«ο
ο½ οο
dalam hal ini, O(h) = h fββ(t), xi-2<t<xi
)(
2
'' 2
012
0 hO
h
fff
f i
ο«
ο«ο
ο½ οο
dalam hal ini, O(h) = hfββ(t), xi-2<t<xi
10. 10
Rumus apa yang digunakan untuk menghitung f '(2.5)?
Penyelesaian:
untuk menghitung nilai f '(2.5) digunakan rumus hampiran selisih-mundur,
sebab x = 2.5 hanya mempunyai titik-titik sebelumnya (mundur).
Hampiran selisih-mundur:
πβ²
0
=
π0 β πβ1
β
+ π β
πβ²
2,5 =
12,182 β 9,974
0,2
= 11,04
C. Ringkasan Rumus-Rumus Turunan dengan metode Newton Gregory Mundur
a) Rumus untuk data tanpa diketahui fungsi
οΌ Rumus untuk turunan pertama selisih mundur
πβ²
π₯ π β
1
β
βππ +
1
2
β2
ππ +
1
3
β3
ππ +
1
4
β4
ππ + β― +
1
π
β π
ππ
οΌ Rumus untuk turunan kedua selisih mundur
π β² β² π₯0 β
1
β2
β2
π0 + β3
π0 +
11
12
β4
π0 +
5
6
β5
π0 + β―
b) Rumus untuk data dengan diketahui fungsi
οΌ Rumus untuk turunan pertama selisih mundur (dengan dua titik)
π0
β²
=
π0 β πβ1
β
+ π(β)
οΌ Rumus untuk turunan pertama selisih mundur (dengan tiga titik)
πβ²(π₯π) =
3π π₯π β 4π π₯πβ1 + π(π₯πβ2)
2β
οΌ Rumus untuk turunan kedua selisih mundur (dengan tiga titik)
11. 11
π0
β²β²
=
πβ2 β 2πβ1 + π0
β2
+ π(β)
οΌ Rumus untuk turunan kedua selisih mundur (dengan empat titik)
πβ²β²(π₯π) =
2π π₯π β 5π π₯πβ1 + 4π π₯πβ2 β π π₯πβ3
β2
Daftar Pustaka
Fuad, Yusuf. 1994. Metode Numerik I. Surabaya: Unesa Press
Munir, Rinaldi.2010. Metode Numerik. Bandung: informatika
Salusu, A. 2008. Metode Numerik Dilengkapi dengan Animasi Matematika dan
Panduan Singkat Maple. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sangadji. 2008. Metode Numerik. Yogyakarta: Graha Ilmu