Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk aljabar dan pecahan bentuk aljabar, termasuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat pada bentuk aljabar dan pecahan bentuk aljabar."
Dokumen tersebut membahas relasi rekursif dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan persamaan karakteristik dan teorema-teorema yang terkait. Secara singkat, relasi rekursif adalah persamaan yang menyatakan suatu deret bilangan dalam bentuk deret sebelumnya, dan dapat diselesaikan dengan menentukan akar-akar persamaan karakteristiknya.
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
RPP ini membahas tentang induksi matematika dengan memberikan contoh-contoh pembuktian menggunakan prinsip induksi matematika seperti rumus jumlah deret bilangan, ketidaksamaan, dan keterbagian. Peserta didik akan belajar mengenali perbedaan penalaran induktif dan deduktif serta mempelajari dan menerapkan prinsip induksi matematika dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk aljabar dan pecahan bentuk aljabar, termasuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat pada bentuk aljabar dan pecahan bentuk aljabar."
Dokumen tersebut membahas relasi rekursif dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan persamaan karakteristik dan teorema-teorema yang terkait. Secara singkat, relasi rekursif adalah persamaan yang menyatakan suatu deret bilangan dalam bentuk deret sebelumnya, dan dapat diselesaikan dengan menentukan akar-akar persamaan karakteristiknya.
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
RPP ini membahas tentang induksi matematika dengan memberikan contoh-contoh pembuktian menggunakan prinsip induksi matematika seperti rumus jumlah deret bilangan, ketidaksamaan, dan keterbagian. Peserta didik akan belajar mengenali perbedaan penalaran induktif dan deduktif serta mempelajari dan menerapkan prinsip induksi matematika dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Refleksi adalah transformasi geometri yang memindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri terhadap suatu garis tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semula. Terdapat beberapa jenis refleksi, yaitu refleksi terhadap sumbu koordinat, garis y=x, y=-x, dan garis x=k.
Dokumen ini membahas sistem pertidaksamaan linear dua variabel, termasuk definisi, contoh, dan cara menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan menggambar garis batas dan menentukan daerah himpunan penyelesaian.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh โa dan monoton turun. Limitnya adalah โa.
Matriks eselon dan matriks eselon tereduksi merupakan bentuk matriks khusus yang memenuhi syarat-syarat tertentu, dimana matriks eselon tereduksi merupakan bentuk lebih sederhana dari matriks eselon. Eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan merupakan metode untuk mengoperasikan matriks menjadi bentuk eselon atau eselon tereduksi sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Pengembangan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai referensi belajar bagi peserta didik dalam memahami materi peluang khususnya pada peluang empiris dan teoritis kelas VIII semester II.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang himpunan, termasuk cara mendefinisikan himpunan, istilah-istilah yang terkait, hubungan antar himpunan, operasi pada himpunan, dan contoh-contoh himpunan bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem persamaan linear tiga variabel dan berbagai metode penyelesaiannya, yaitu metode eliminasi, substitusi, campuran, determinan, dan invers matriks. Diberikan contoh soal dan penyelesaiannya menggunakan berbagai metode di atas, yang menunjukkan bahwa hasilnya akan sama walaupun menggunakan metode yang berbeda.
1. Ringkasan materi aljabar linier meliputi penjelasan tentang persamaan linier, sistem persamaan linier, matriks, operasi baris elementer, eliminasi Gauss, eliminasi Gauss-Jordan, sistem persamaan linier homogen dan simultan, determinan matriks, serta aturan Cramer.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Refleksi adalah transformasi geometri yang memindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri terhadap suatu garis tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semula. Terdapat beberapa jenis refleksi, yaitu refleksi terhadap sumbu koordinat, garis y=x, y=-x, dan garis x=k.
Dokumen ini membahas sistem pertidaksamaan linear dua variabel, termasuk definisi, contoh, dan cara menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan menggambar garis batas dan menentukan daerah himpunan penyelesaian.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh โa dan monoton turun. Limitnya adalah โa.
Matriks eselon dan matriks eselon tereduksi merupakan bentuk matriks khusus yang memenuhi syarat-syarat tertentu, dimana matriks eselon tereduksi merupakan bentuk lebih sederhana dari matriks eselon. Eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan merupakan metode untuk mengoperasikan matriks menjadi bentuk eselon atau eselon tereduksi sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Pengembangan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai referensi belajar bagi peserta didik dalam memahami materi peluang khususnya pada peluang empiris dan teoritis kelas VIII semester II.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang himpunan, termasuk cara mendefinisikan himpunan, istilah-istilah yang terkait, hubungan antar himpunan, operasi pada himpunan, dan contoh-contoh himpunan bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem persamaan linear tiga variabel dan berbagai metode penyelesaiannya, yaitu metode eliminasi, substitusi, campuran, determinan, dan invers matriks. Diberikan contoh soal dan penyelesaiannya menggunakan berbagai metode di atas, yang menunjukkan bahwa hasilnya akan sama walaupun menggunakan metode yang berbeda.
1. Ringkasan materi aljabar linier meliputi penjelasan tentang persamaan linier, sistem persamaan linier, matriks, operasi baris elementer, eliminasi Gauss, eliminasi Gauss-Jordan, sistem persamaan linier homogen dan simultan, determinan matriks, serta aturan Cramer.
Dokumen tersebut membahas sistem persamaan linear tiga variabel, termasuk definisi, bentuk umum, dan metode penyelesaiannya seperti substitusi, eliminasi, dan determinan.
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom. Matriks dapat berupa matriks nol, kolom, baris, persegi, atau identitas. Operasi pada matriks meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks dengan skalar dan matriks lain, serta pembentukan determinan dan invers matriks. Matriks dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Sistem persamaan linear tiga variabel dapat diselesaikan dengan metode eliminasi untuk menghilangkan satu variabel pada dua persamaan sehingga diperoleh persamaan baru, kemudian dilanjutkan dengan eliminasi variabel lainnya hingga diperoleh satu persamaan satu variabel yang dapat diselesaikan, lalu substitusi nilai variabel yang telah diketahui ke persamaan semula untuk mendapatkan nilai variabel lainnya.
Persamaan eksponen adalah persamaan yang memuat variabel pada bilangan pokok atau pangkatnya. Terdapat beberapa sifat yang berlaku pada persamaan eksponen seperti penjumlahan dan pengurangan pangkat, perkalian dan pembagian bilangan berpangkat, serta penentuan himpunan penyelesaian berdasarkan bentuk persamaan eksponen tertentu.
Sistem persamaan linear tiga variabel dapat diselesaikan dengan metode substitusi atau eliminasi. Metode substitusi melibatkan substitusi nilai satu variabel ke persamaan lain untuk mendapatkan sistem persamaan dua variabel yang kemudian diselesaikan. Metode eliminasi melibatkan eliminasi satu variabel untuk mendapatkan sistem persamaan dua variabel. Contoh mendemonstrasikan penyelesaian masalah pembelian barang dengan sistem persamaan tiga variabel.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep matematika dasar seperti nilai mutlak, persamaan dan pertidaksamaan satu variabel, sistem persamaan linear dua dan tiga variabel beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi dan antiturunan. Secara singkat, integrasi merupakan proses membalikkan diferensiasi untuk menentukan fungsi asal dari suatu turunan, sedangkan antiturunan adalah fungsi yang diturunkan menghasilkan fungsi awal. Diberikan contoh rumus dan aturan integrasi untuk berbagai fungsi seperti konstan, kuadrat, pangkat, dan logaritma.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi dan integral tak tentu. Materi dimulai dari konsep antiturunan dan integral tak tentu, kemudian membahas rumus-rumus integrasi untuk fungsi konstan, fungsi kekuasaan, dan latihan soal.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi dan diferensiasi. Terdapat penjelasan tentang konsep integral tak tentu dan pasti, serta beberapa rumus dan contoh soal integrasi fungsi konstan, kekuasaan, dan lainnya. Diberikan juga latihan soal untuk mempraktikkan konsep yang diajarkan.
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme sel, termasuk katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses pembebasan energi dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana, yang terjadi melalui respirasi aerob atau anaerob. Respirasi aerob melibatkan glikolisis, siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron untuk memecah glukosa menjadi CO2, menghasilkan total 38 ATP. Respirasi anaerob terjadi melal
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan pada manusia dan hewan. Secara singkat, sistem pencernaan manusia meliputi proses penelan, pencernaan di lambung, usus halus dan besar, serta penyerapan zat gizi. Dokumen juga menjelaskan gangguan pencernaan seperti maag, diare dan sembelit. Sistem pencernaan hewan dijelaskan pada hewan ruminansia, invertebrata, ikan, amfibi, burung
Transformasi Galileo dan Lorentz merupakan transformasi koordinat antara dua sistem acuan yang bergerak relatif. Transformasi Galileo hanya berlaku untuk kecepatan jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya, sedangkan Transformasi Lorentz berlaku untuk semua kecepatan termasuk kecepatan cahaya. Teori Relativitas Khusus menjelaskan fenomena kontraksi Lorentz, dilatasi waktu, dan simultanitas yang terjadi akibat gerakan antara dua sistem acuan.
Dokumen tersebut membahas tentang himpunan, termasuk definisi, penyajian, jenis, operasi, hukum aljabar, dan konsep-konsep terkait himpunan seperti partisi dan himpunan ganda.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
ย
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP โCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)โ akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel โ BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini๐ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
ย
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
1.
2. Definisi metode eliminasi
Gauss (EG) dan metode
eliminasi Gauss-Jordan
(EGJ)
Menyelesaikan SPL dengan
metode eliminasi Gauss
(EG)
Menyelesaikan SPL dengan
metode Invers Matriks
Menyelesaikan SPL dengan
metode eliminasi Gauss-
Jordan (EGJ)
Menyelesaikan SPL dengan
metode Cramer
DAFTAR ISI
4. Eliminasi Gauss adalah prosedur pemecahan sistem persamaan linear dengan
merepresentasikannya (mengubahnya) menjadi bentuk matriks, matriks tersebut
lalu diubah menjadi Matriks Eselon Baris melalui Operasi Baris Elementer. Atau
lebih jelasnya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks
yang diperluas dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon Baris,
lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
Metode Eliminasi Gauss
(EG)
Carl Friedrich Gauss (1777-1855)
5. Metode Eliminasi Gauss-Jordan
(EGJ)
Camille Jordan (1838-
1922)
Kemudian, eliminasi Gauss disempurnakan menjadi eliminasi Gauss-Jordan.
Eliminasi Gauss Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang
hasilnya lebih sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris
elementer dari eliminasi Gauss, sehingga menghasilkan matriks Eselon Baris
Tereduksi.
Dan untuk penyelesaian sistem persamaan linear dapat dilakukan dengan cara
mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks yang diperluas. Lalu
ubah menjadi matriks Eselon Baris Tereduksi melalui metode OBE. Setelah
menjadi matriks Eselon Baris Tereduksi, maka langsung dapat ditentukan nilai
dari variabel variabelnya tanpa substitusi balik.
16. Metode CRAMER
Salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan
persamaan linear yang terdiri dari beberapa
persamaan dan variabel yang tidak diketahui
(jumlah persamaan harus sama dengan jumlah variabel)
Beberapa istilah berikut harus dipahami terlebih dahulu karena akan dimunculkan dalam penjelasan mengenai Aturan
Cramer nantinya.
1. Matriks koefisien, yaitu matriks yang entrinya disusun dari koefisien variabel pada suatu sistem persamaan linear.
Sebagai contoh, jika diberikan sistem persamaan linear dua variabel
3๐ฅ โ 2๐ฆ = 6
2๐ฅ โ ๐ฆ = 4
, maka matriks koefisiennya
adalah
๐ โ๐
๐ โ๐
2. Matriks konstanta, yaitu matriks yang entrinya disusun dari konstanta pada suatu sistem persamaan linear. Sebagai
contoh, jika diberikan sistem persamaan linear dua variabel
3x โ 2y = 6
2x โ y = 4
, maka matriks konstantanya adalah
๐
๐
.
Jika persamaan linear yang terdiri dari n persamaan dan n variabel yang tidak diketahui dinyatakan dengan A x = b
dan det(A) โ 0, maka persamaan tersebut mempunyai penyelesaian :
๐๐ =
๐๐๐ญ (๐จ๐)
๐๐๐ญ (๐จ)
, ๐๐ =
๐๐๐ญ (๐จ๐)
๐๐๐ญ (๐จ)
, โฆ , ๐๐ =
๐๐๐ญ (๐จ๐)
๐๐๐ญ (๐จ)
dimana ๐จ๐ matriks yang diperoleh dengan mengganti entri-entri di kolom ke-n pada matriks A
dengan entri-entri pada matriks konstanta b =
๐๐
๐๐
โฎ
๐๐
17. 3. Mengganti kolom ๐จ๐ dengan matriks b, dan mencari determinan ๐จ๐
det(๐ด1)=
โ13 โ3
4 2
= โ13 2 โ (โ3) 4
= -26 + 12 = -14
det(๐ด2) =
2 โ13
1 4
= 2 4 โ (โ13) 1 = 8 + 13 = 21
2 ๐๐ โ 3 ๐๐ = -13
๐๐ + 2 ๐๐ = 4
CONTOH 1
1. Mengubah persamaan linear
diatas kedalam bentuk matriks
2 โ3
1 2
๐ฅ1
๐ฅ2
=
โ13
4
2. Mencari determinan matriks A
det(๐ด) =
2 โ3
1 2
= 2 2 โ โ3 1
= 4 + 3 = 7
๐ฅ1 =
det (๐ด1)
det (๐ด)
=
โ14
7
= โ2
๐ฅ2 =
det (๐ด2)
det (๐ด)
=
21
7
= 3
4. Mencari nilai ๐ฅ1 dan ๐ฅ2
Jadi, nilai ๐ฅ1 dan ๐ฅ2 yang
memenuhi SPLDV di atas
yaitu ๐ฅ1 = โ2 dan ๐ฅ2 = 3
22. METODE INVERS MATRIKS
Ingat 2 sifat perkalian matrik berikut:
1. ๐ด ร ๐ดโ1
= ๐ผ atau ๐ดโ1
ร ๐ด = ๐ผ
2. ๐ด ร ๐ผ = ๐ด atau ๐ผ ร ๐ด = ๐ด
Dengan demikian:
๐ด๐ฅ = ๐ โก ๐ดโ1
. ๐ด . ๐ฅ = ๐ดโ1
. ๐
โก ๐ผ. ๐ฅ = ๐ดโ1
. ๐
โก ๐ฅ = ๐ดโ1
. ๐
Oleh sebab itu, untuk mencari solusi dari sebuah spl dapat menggunakan metode
invers dengan rumus:
๐ = ๐จโ๐
ร ๐
Pada metode invers matriks berlaku
juga aturan bahwa jumlah persamaan
harus sama dengan jumlah variabel.