Kelompok 1 terdiri dari 4 orang yang mengerjakan soal-soal tentang geometri analitik datar dan ruang. Soal-soal tersebut meliputi tentukan persamaan garis, titik potong garis, dan hubungan antar garis.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi metrik pada ruang riil satu dan dua dimensi, contoh himpunan terbuka dan tertutup, konvergensi barisan Cauchy, dan kontinuitas peta kontraksi.
This document contains exercises and solutions related to monotone sequences, convergent subsequences, and the Bolzano-Weierstrass theorem from an introduction to real analysis course. It includes 4 problems examining properties of specific sequences, showing whether they are bounded/monotone and finding their limits, as well as examples of an unbounded sequence with a convergent subsequence and sequences that diverge. The solutions provide detailed proofs of the properties of each sequence using induction and algebraic manipulations.
Power point ini saya upload guna membantu siswa - siswi belajar Sistem PertidaksamaanDua Variabel, juga bagi Bapak Ibu Guru yang mengajar matematikadi SMA,.. semoga bermanfaat... :)
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Dokumen tersebut merupakan catatan kuliah tentang Teori Bilangan (MX 127) yang mencakup beberapa bab seperti aksioma dasar bilangan bulat, bukti dengan induksi, keterbagian, kongruensi, faktorisasi, algoritma Euclid, dan fungsi-fungsi bilangan teoritik."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi metrik pada ruang riil satu dan dua dimensi, contoh himpunan terbuka dan tertutup, konvergensi barisan Cauchy, dan kontinuitas peta kontraksi.
This document contains exercises and solutions related to monotone sequences, convergent subsequences, and the Bolzano-Weierstrass theorem from an introduction to real analysis course. It includes 4 problems examining properties of specific sequences, showing whether they are bounded/monotone and finding their limits, as well as examples of an unbounded sequence with a convergent subsequence and sequences that diverge. The solutions provide detailed proofs of the properties of each sequence using induction and algebraic manipulations.
Power point ini saya upload guna membantu siswa - siswi belajar Sistem PertidaksamaanDua Variabel, juga bagi Bapak Ibu Guru yang mengajar matematikadi SMA,.. semoga bermanfaat... :)
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Dokumen tersebut merupakan catatan kuliah tentang Teori Bilangan (MX 127) yang mencakup beberapa bab seperti aksioma dasar bilangan bulat, bukti dengan induksi, keterbagian, kongruensi, faktorisasi, algoritma Euclid, dan fungsi-fungsi bilangan teoritik."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat, termasuk bentuk umum, sifat, cara menggambar grafik, dan cara menyusun fungsi kuadrat berdasarkan informasi titik-titik yang diketahui. Di antaranya adalah penjelasan bahwa grafik fungsi kuadrat memiliki sifat seperti kurva mulus, memiliki sumbu simetri, dan memiliki titik balik berupa maksimum atau minimum.
Fungsi dua variabel atau lebih merupakan pemetaan dari domain dua variabel atau lebih ke kodomain. Grafik fungsi dua variabel ditampilkan pada tiga sumbu koordinat. Level kurva merupakan proyeksi kurva pada bidang dua variabel bebas.
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
Pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak mencakup konsep harga mutlak dan sifat-sifatnya seperti persamaan dan pertidaksamaan yang melibatkan harga mutlak. Dibahas pula teorema-teorema terkait persamaan dan pertidaksamaan harga mutlak beserta contoh penerapannya.
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllNur Ahmad Abrori
Dokumen tersebut berisi:
1. Penjelasan singkat tentang beberapa soal matematika olimpiade dan kompetisi;
2. Contoh-contoh soal beserta jawabannya dalam bidang aljabar dan olimpiade matematika;
3. Materi soal-soal olimpiade matematika dari berbagai sumber.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Pada bab pertama membahas tentang akar persamaan kuadrat, sifat-sifat akar, akar persekutuan, dan aplikasi persamaan kuadrat. Bab kedua membahas tentang definisi fungsi kuadrat, nilai ekstrim dan grafik fungsi kuadrat, serta aplikasinya.
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
Dokumen tersebut membahas tentang integral sebagai salah satu topik dalam mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah. Dibahas mengenai pengertian integral, integral tak tentu, integral tertentu, sifat-sifat integral, dan teknik pengintegralan."
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
powerpoint ini dibuat untuk tugas presentasi mata kuliah Geometri Analitik bab 4 tentang ellips. dalam slide terdapat penjelasan tentang:
apa itu elips?
bagaimana menggambar elips?
bagaimana menemukan persamaan elips pada sumbu o(0,0)
bagaimana perbandingan elips vertikal dan ellips horizontal
bagaimana persamaan elips pada sumbu S(g,h)
serta dilengkapi contoh soal dan soal latihan
semoga bermanfaan :)
1. Dokumen menjelaskan konsep limit dan kontinuitas fungsi satu, dua, dan tiga variabel.
2. Limit fungsi mendefinisikan nilai yang didekati oleh fungsi ketika variabel mendekati suatu nilai tertentu.
3. Fungsi dikatakan kontinu jika limitnya terdefinisi dan sama dengan nilai fungsi di titik tersebut.
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaarif_baehaqi
Modul ini membahas sistem pertidaksamaan linear dua variabel, termasuk menentukan penyelesaian dan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut. Modul ini juga membahas cara merumuskan model matematika dari masalah-masalah yang dapat direpresentasikan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Terdapat contoh-contoh soal dan latihan untuk membantu pemahaman materi.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat, termasuk bentuk umum, sifat, cara menggambar grafik, dan cara menyusun fungsi kuadrat berdasarkan informasi titik-titik yang diketahui. Di antaranya adalah penjelasan bahwa grafik fungsi kuadrat memiliki sifat seperti kurva mulus, memiliki sumbu simetri, dan memiliki titik balik berupa maksimum atau minimum.
Fungsi dua variabel atau lebih merupakan pemetaan dari domain dua variabel atau lebih ke kodomain. Grafik fungsi dua variabel ditampilkan pada tiga sumbu koordinat. Level kurva merupakan proyeksi kurva pada bidang dua variabel bebas.
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
Pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak mencakup konsep harga mutlak dan sifat-sifatnya seperti persamaan dan pertidaksamaan yang melibatkan harga mutlak. Dibahas pula teorema-teorema terkait persamaan dan pertidaksamaan harga mutlak beserta contoh penerapannya.
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllNur Ahmad Abrori
Dokumen tersebut berisi:
1. Penjelasan singkat tentang beberapa soal matematika olimpiade dan kompetisi;
2. Contoh-contoh soal beserta jawabannya dalam bidang aljabar dan olimpiade matematika;
3. Materi soal-soal olimpiade matematika dari berbagai sumber.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Pada bab pertama membahas tentang akar persamaan kuadrat, sifat-sifat akar, akar persekutuan, dan aplikasi persamaan kuadrat. Bab kedua membahas tentang definisi fungsi kuadrat, nilai ekstrim dan grafik fungsi kuadrat, serta aplikasinya.
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
Dokumen tersebut membahas tentang integral sebagai salah satu topik dalam mata kuliah Kapita Selekta Matematika Pendidikan Menengah. Dibahas mengenai pengertian integral, integral tak tentu, integral tertentu, sifat-sifat integral, dan teknik pengintegralan."
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
powerpoint ini dibuat untuk tugas presentasi mata kuliah Geometri Analitik bab 4 tentang ellips. dalam slide terdapat penjelasan tentang:
apa itu elips?
bagaimana menggambar elips?
bagaimana menemukan persamaan elips pada sumbu o(0,0)
bagaimana perbandingan elips vertikal dan ellips horizontal
bagaimana persamaan elips pada sumbu S(g,h)
serta dilengkapi contoh soal dan soal latihan
semoga bermanfaan :)
1. Dokumen menjelaskan konsep limit dan kontinuitas fungsi satu, dua, dan tiga variabel.
2. Limit fungsi mendefinisikan nilai yang didekati oleh fungsi ketika variabel mendekati suatu nilai tertentu.
3. Fungsi dikatakan kontinu jika limitnya terdefinisi dan sama dengan nilai fungsi di titik tersebut.
Modul sistem pertidaksamaan linear dan permasalahannyaarif_baehaqi
Modul ini membahas sistem pertidaksamaan linear dua variabel, termasuk menentukan penyelesaian dan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut. Modul ini juga membahas cara merumuskan model matematika dari masalah-masalah yang dapat direpresentasikan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Terdapat contoh-contoh soal dan latihan untuk membantu pemahaman materi.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen menjelaskan cara menentukan persamaan logaritma yang tepat untuk menyelesaikan persamaan log3x = x - 6 dengan menggunakan teknologi. Persamaan tersebut dapat diselesaikan menggunakan persamaan logaritma nomor 1 dan 3, dengan solusi x = 7.8789 dan x = 0.0013738.
Bab VI membahas penerapan diferensiasi, termasuk persamaan garis singgung dan normal, jari-jari kelengkungan, dan nilai ekstrim suatu fungsi. Metode yang dibahas digunakan untuk menentukan garis singgung, garis normal, dan kelengkungan suatu kurva di titik tertentu. Bab ini juga memperkenalkan konsep nilai maksimum dan minimum lokal serta mutlak suatu fungsi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran tentang Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Pembelajaran akan dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan berbagai kegiatan seperti pengamatan, diskusi kelompok, dan penugasan untuk mencapai tujuan pemahaman konsep dan penyelesaian soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
1. Dokumen menjelaskan tentang persamaan garis lurus, termasuk cara menentukan gradien, persamaan, dan hubungan antara titik-titik yang melalui garis.
2. Metode yang dijelaskan adalah menentukan gradien dari satu titik, dua titik, dan persamaan; menentukan persamaan dari gradien dan titik; serta menentukan persamaan tegak lurus dari garis lain.
3. Contoh soal diberikan untuk mem
RPP PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013randiramlan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran materi Hubungan Antar Garis untuk siswa kelas XI SMA Negeri 12 Bandung. RPP ini menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran interaktif, dan penilaian hasil pembelajaran.
Dokumen ini memberikan panduan penggunaan program PowerPoint untuk pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Pagar Alam. PowerPoint digunakan untuk mendemonstrasikan konsep-konsep matematika seperti translasi, dilatasi, rotasi, dan refleksi pada bangun datar melalui animasi dan contoh soal.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Soal ujian matematika tentang hubungan antar garis. Terdiri dari 12 soal yang membahas persamaan garis, gradien garis, garis sejajar dan tegak lurus, jarak titik ke garis, dan sudut antar garis.
2. Soal-soal tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus-rumus dasar hubungan antar garis seperti persamaan umum garis, gradien garis, sifat garis sejajar dan tegak lurus,
Dokumen tersebut berisi 15 soal tentang materi garis lurus dan grafik fungsi linear. Soal-soal tersebut meliputi penentuan persamaan garis, gradien garis, titik potong garis dengan sumbu koordinat, dan hubungan antar garis.
1. Dokumen tersebut berisi soal-soal transformasi geometri yang meliputi pencerminan, rotasi, dan transformasi linier.
2. Diberikan penjelasan rumus dan langkah-langkah penyelesaian untuk setiap soal transformasi geometri.
3. Soal-soal tersebut diambil dari berbagai ujian nasional dan olimpiade matematika tingkat SMA.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kuadrat dan soal-soal matematika terkait fungsi kuadrat. Diberikan penjelasan tentang rumus-rumus dasar fungsi kuadrat seperti nilai maksimum dan minimum, grafik, dan cara penyelesaian soal-soal yang melibatkan fungsi kuadrat.
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi kuadrat dan grafiknya. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa:
1. Fungsi kuadrat memiliki bentuk umum y=ax^2+bx+c dan grafiknya berbentuk parabola.
2. Parabola dapat menghadap ke atas atau ke bawah tergantung nilai a yang positif atau negatif.
3. Titik balik parabola ditentukan oleh rumus x=-b/
[Ringkasan]
1. Soal memberikan persamaan garis lingkaran dan meminta salah satu persamaan garis singgung pada titik tertentu.
2. Menemukan koordinat titik singgung dengan menggantikan nilai titik ke persamaan lingkaran.
3. Mengubah persamaan lingkaran menjadi persamaan garis singgung dengan membagi adil.
4. Mengubah hasil persamaan garis singgung menjadi bentuk ax + by + c = 0 untuk mendapatkan jawaban.
Persamaan garis lurusSMA YABAKII 130408013121-phpapp01imam ghozali
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan garis lurus dan gradien. Secara singkat, dibahas tentang hubungan antara nilai x dan y pada garis lurus yang ditulis dalam persamaan y = mx + c, dan cara menentukan gradien baik dari persamaan maupun dari grafik.
Dokumen tersebut berisi tentang menu utama yang terdiri dari fungsi, persamaan kuadrat, pertidaksamaan kuadrat, dan soal latihan. Juga terdapat penjelasan singkat tentang relasi dan fungsi, fungsi linear, serta fungsi kuadrat.
Dokumen tersebut berisi soal-soal integral dan turunan fungsi. Secara keseluruhan memberikan soal-soal yang berkaitan dengan menentukan integral suatu fungsi, turunan suatu fungsi, serta menentukan fungsi asli berdasarkan turunannya. Soal-soal tersebut mencakup pengetahuan dasar integral dan turunan fungsi.
1. Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang lingkaran yang meliputi penentuan pusat lingkaran, persamaan lingkaran, garis singgung lingkaran, dan jarak antara titik dengan sumbu.
2. Terdapat 11 soal yang mencakup konsep-konsep dasar lingkaran seperti persamaan lingkaran, pusat lingkaran, garis singgung, dan jarak sumbu-titik.
3. Soal-soal tersebut berasal dari berbagai sumber seperti EBT
Tutorial mengajar integral tentu volume benda putarNuurwashilaah -
Tutoria mengajarkan integral tentu volume benda putar dengan menggunakan timun sebagai benda putar, dimana siswa akan memotong timun menjadi tabung lalu mengukur volume tabung tersebut. Siswa dibagi kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan soal-soal integral volume benda putar sebelum, selama, dan sesudah pembelajaran menggunakan video dan slide penjelasan.
Dokumen tersebut memberikan data statistik berupa nilai-nilai dan menginstruksikan untuk mengelompokkan data, membuat distribusi frekuensi, serta ogif frekuensi kumulatif kurang dari untuk data tersebut.
Kelompok 3 ppt - pemilihan media pembelajaran atematikaNuurwashilaah -
Matematika sering tidak disukai karena cara belajarnya yang abstrak dan membutuhkan khayalan, padahal matematika justru penuh khayalan dan menyenangkan. Untuk meningkatkan minat belajar matematika, perlu ada perubahan penyampaian materi menjadi lebih konkret dan interaktif.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang rumus volume benda putar dan cara menghitungnya dengan menggunakan integral. Rumus umum untuk menghitung volume benda putar adalah mengalikan luas alas dengan tinggi, di mana luas alas dihitung dengan rumus luas lingkaran dan tinggi dihitung sebagai integral dari batas bawah sampai batas atas.
Dokumen tersebut membahas tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV), mulai dari pengertian PLSV, contoh-contohnya, cara menyelesaikan PLSV dengan substitusi dan membentuk setara, serta contoh soal-soal untuk latihan. Terdapat juga pembahasan tentang membuat dan menyelesaikan model matematika berkaitan dengan PLSV.
Dokumen ini berisi penjelasan tentang Kompetensi Dasar untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai bagian dari Kurikulum 2013. Dokumen ini memuat Kompetensi Inti, Struktur Kurikulum, dan Kompetensi Dasar untuk setiap mata pelajaran di SMP/MTs."
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
Persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel membahas tentang pengenalan PLSV/PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel, menentukan bentuk setara PLSV/PtLSV, menentukan penyelesaian PLSV/PtLSV, dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan PLSV/PtLSV.
Silabus matematika smp kelas 7 kurikulum 2013Nuurwashilaah -
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran tentang Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel untuk siswa kelas VII SMP/MTs selama 2 pertemuan dengan alokasi waktu total 3 jam. Materi akan disampaikan melalui diskusi kelompok dan penugasan siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan tanggung jawab.
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Nama kelompok
1. Nama Kelompok:
1. Indah Oktriani
2. Novelia Citra Resmi
3. Sherly Oktaviani
4. Nurwasilah
Tugar Geometri Analitik Datar dan Ruang (Rawuh, 18-19)
21. Tentukan PGL yang melalui (0, -1) dan tegak lurus garis y = 2x.
Jawab:
y = 2x, maka m = 2. Karena tegak lurus
m1m2 = −1
2 m2 = −1
1
m =
−2
y
=
mx + c
−1
=
− 2(0) + c
−1
c
y
=
=
=
0+c
−1
mx + c
=
−2x −1
1
1
1
Jadi PGL nya adalah y = − 2 x − 1
2. 22. Tentukan PGL yang melalui (2, 1) dan sejajar garis x + 2y + 3 = 0.
Jawab:
Karena sejajar, maka m1 = m2
x + 2y + 3 =
0
2y =
−x−3
y
=
m
=
y
=
=
=
=
=
−1 + c
2
mx + c
=
1
−2
− 2(2) + c
1
c
y
2
mx + c
1
−x−3
− 2 x +2
1
1
1
Jadi, PGL nya adalah y = − x +2
2
3. 23. Tentukan PGL yang melalui (2, 0) dan yang bersudut 450 dengan garis y = 2x.
Jawab:
Misalkan m1 kemiringan (gradient) garis l1 yang akan dicari. Diketahu garis yang yang diminta
membentuk sudut 450 dengan gradient
l2 y = 2x
m2= 2
dalam hal ini ada dua kasus garis yang memenuhi sifat garis yang dicari yaitu:
Kasus 1
Jika 𝜃 = Sudut (l1 , l2) = 450
Jika 𝜃 = Sudut (l2 , l1) = 450
tan 𝜃
=
tan 450
=
1
=
M
=
m 2−m 1
1+m 1 m 2
2−m 1
1+m 12
2−m 1
1+2m 1
1
=
y−0
=
Y
=
3y
=
1
3
1
3
1
3
=
tan 450 =
1 =
m =
3
Karena garis melalui titik (2, 0) dan
1
mempunyai gradient, m = 3 maka,
y−0
tan 𝜃
(x − 2)
2
x−3
2
x − 3 atau
x−2
m 1−m 2
1+m 1 m 2
m 1−2
1+m 1 2
m 1−2
1+2m 1
−3
Karena garis melalui titik (2, 0) dan
mempunyai gradient, m = −3 maka,
y−0 =
−3(x − 2)
y−0 =
−3x + 6
y =
−3x + 6
4. 24. Buktikan, bahwa dalam ∆ABC (lihat soal no. 5) dua sisi tegak lurus sesamanya
Jawab:
mAC
=
=
=
y2−y1
x2−x1
2−1
2−(−5)
1
7
mBC
=
=
=
Jika kedua garis berpotongan tegak lurus maka
m1 m2 = −1
1
7
− 7 = −1 (terbukti ACBC)
y2−y1
x2−x1
2−(−5)
2−3
−7
5. 25. Tentukan persamaan garis tinggi dari C (soal no.5).
Jawab:
AC =
(x1 − x2)2 + (y1 − y2)2
BC
=
(x1 − x2)2 + (y1 − y2)2
=
(−5 − 2)2 + (1 − 2)2
=
(3 − 2)2 + (−5 − 2)2
=
(−7)2 + 12
=
12 + (−7)2
=
49 + 1
=
1 + 49
=
=
50
50
Karena panjang AC = BC, maka garis tinggi dari C membagi garis AB sama panjang.
Titik tengah AB, misal D
D
x1+x2
(
=
y −y1
y2−y1
y −2
−2−2
y −2
−4
2
=
=
=
,
y1+y2
2
)
=
x−x1
x2−x1
x−2
−1−2
x−2
−3
−3y + 6
=
−4x + 8
−3y
=
−4x + 8 − 6
−3y
=
−4x + 2
y
=
y
=
−4x+2
−3
4x−2
3
Jadi, PGL nya adalah y =
4x−2
3
−5+3
(
2
,
1+(−5)
2
)
=
−2
(2 ,
−4
2
)
=
(−1 , −2)
6. 26. Tentukan persamaan garis berat dari A (soal no. 5).
Jawab:
Garis berat adalah garis yang membagi sisi didepan sudut menjadi sama panjang. Titik tengah BC misal
D, maka
D
=
x1+x2
(
y −y1
y2−y1
y −1
−1.5−1
y −1
−2.5
2
=
=
=
,
y1+y2
2
)
=
2+3
(
2
,
x−x1
x2−x1
x−(−5)
2.5−(−5)
x+5
7.5
7.5y − 7.5
=
−2.5x − 12.5
7.5y
=
−2.5x − 12.5 + 7.5
7.5y
=
−2.5x − 5 (x2)
15y
=
−5x − 10 (:5)
3y
x + 3y + 2
=
=
−x − 2
0
2−5
2
)
=
5
−3
2
2
( ,
)
=
(2.5 , −1.5)
7. 27. Apakah ke tiga titik (1, -3), (4, 3), dan (2, -1) terletak pada satu garis?
Jawab:
Iya.
8. 28. Apakah suatu garis lurus yang ditentukan oleh (2, -3) dan (-4, 5) melalui titik pangkal O?
Jawab:
y −y1
y2−y1
y −(−3)
5−(−3)
y +3
8
=
=
=
x−x1
x2−x1
x−2
−4−2
x−2
−6
−6y − 18
=
8x − 16
−6y
=
8x − 16 + 18
−6y
=
8x + 2
y
=
y
=
0
=
0
=
0
≠
8x+2
−6
−4x−1
3
−4(0)−1
3
−1
3
−1
3
Itu berarti PGL dari titik-titik (2, -3) dan (-4, 5) tidak melalui titik pangkal O
9. 29. Apakah artinya y = ax + b dan y = 3x + a, bila a dapat berubah-ubah?
Jawab:
y = ax + 3 adalah garis-garis yang yang berputar melalui titik 0,3.
y = 3x + a adalah garis-garis yang sejajar denga y = 3x, karena memiliki gradien yang sama. Suatu garis
akan sejajar dengan garis yang lain apabila m1 = m2
10. 30. Selidiki, apakah titik-titik (2, -3) dan (-3, 4) terletak pada garis 3x + 2y + 1 = 0.
Untuk titik (2, -3)
Untuk titik (-3, 4)
0
0
0
3x + 2y + 1 =
3𝑥 + 2𝑦 + 1 =
0
3(2) + 2(−3) + 1 =
0
3(−3) + 2(4) + 1 =
0
0
6−6+1 =
−9 + 8 + 1 =
0
0
1 ≠
0 =
Titik (2, -3) tidak melalui garis 3x + 2y + 1 = 0 karena tidak memenuhi PGL tersebut. Titik (-3, 4)
adalah titik yang melalui garis 3x + 2y + 1 = 0 yang melalui PGL tersebut.
Dalam hal manakah garis y = 3x + a melalui titik (2, 2)?
y =
3x + a
2 =
3 2 +a
2 =
6+a
a =
−4
Pada saat a = −4, maka PGL tersebut melalui titik (2, 2).
11. 31. Tetukan titik potong garis x + 2y – 3 = 0 dengan sb-x; juga dengan sb-y
Jawab:
Tipot pada sb-x, maka y = 0
Tipot pada sb-y, maka x = 0
0
0
x + 2y − 3 =
x + 2y − 3 =
0
0
x + 2(0) − 3 =
0 + 2y − 3 =
0
3
x−3 =
2y =
x
=
y
3
=
3
2
≈ 1.5
32. Tentukan sebuah titik C pada garis y = -2x, sehingga AC = BC, jika A(5, 1) dan B(3, 7).
Jawab: y = -2x (2x + y = 0)
Karena AC = BC, maka agar AC = BC kita dapat mencari titik tengah AB (misal D) terlebih dahulu
D
mAB
x1+x2
(
=
=
=
=
=
2
,
y2−y1
x2−x1
7−1
3−5
6
−2
−3
y1+y2
2
)
=
5+3
(
2
,
1+7
2
)
=
8
8
(2 , 2)
m1 m2
=
−1
−3 m2
=
−1
m2
=
1
3
=
(4, 4)
12. =
y
=
4
4
=
c
=
y
=
=
3y
=
mx + c
1
3
4
3
Kita gunakan metode eliminasi subtitusi
(4) + c
2x + y
+c
2x +
=
16
=
0
8 (x2)
2x + y
=
0
2x
=
−
−2x + 6y
mx + c
=
16
x
=
−7
x+3
7y
x+8
8
7
+
8
Jadi titik C adalah (− 7 ,
16
7
=
y
=
−x + 3y = 8
16
16
7
)
Pembuktian:
=
(x1 − x2)2 + (y1 − y2)2
=
(5 + )2 + (1 −
=
(
=
=
(x1 − x2)2 + (y1 − y2)2
=
(3 + )2 + (7 −
7−16 2
)
7
=
(
( 7 )2 + (− 7)2
9
=
( 7 )2 + ( 7 )2
=
1849
=
841
=
AC
0
=
3
3
2x + y
0 (x1)
−x + 3y
8
1
=
1930
=
1930
8
7
35+8 2
)
7
16 2
)
7
+(
43
49
BC
81
+ 49
49
8
Terbukti bahwa AC = BC, berarti titik C (− 7 ,
16
7
).
8
7
27+8 2
)
7
+(
29
49
49
33
+
1089
49
16 2
)
7
49−16 2
)
7
16
7
8
13. 33. Bilamana garis-garis ax + by + c = 0 dan px – qy – r = 0 berpotongan? Sejajar? Berimpit? Tentukan titik
potong garis-garis x + 2y + 3 = 0 dan y = x – 3.
Jawab:
garis-garis ax + by + c = 0 dan px – qy – r = 0 akan:
Berpotongan apabila
Sejajar apabila
a
p
Berimpit apabila
=
a
p
a
p
b
−q
=
≠
≠
b
−q
b
−q
c
−r
=
c
−r
Titik perpotongan garis-garis x + 2y + 3 = 0 dan y = x − 3
x + 2y + 3 = 0 x + 2y = −3 dan y = x − 3 − x + y = −3
x + 2y
=
−3
−x + y
=
−3
3y
y
=
=
−6
−2
+
Jadi, titik potongnya adalah (1, −2)
x + 2y
x + 2(−2)
=
−3
=
−3
x−4
x
=
=
−3
1
14. 34. Tentukan PGL yang melalui (2, 2) dan yang bersudut 450 dengan garis x – 2y + 3 = 0.
Jawab:
Misalkan m1 kemiringan (gradient) garis l1 yang akan dicari. Diketahui garis yang yang diminta
membentuk sudut 450 dengan gradient
l2 x – 2y + 3 = 0
1
m2= 2
dalam hal ini ada dua kasus garis yang memenuhi sifat garis yang dicari yaitu:
Kasus 1
Jika 𝜃 = Sudut (l1 , l2) = 450
Jika 𝜃 = Sudut (l2 , l1) = 450
tan 𝜃
=
m 2−m 1
1+m 1 m 2
1
−m 1
2
tan 450
=
1
=
1
1+ m 1
2
m
=
−3
1+m 1
y−2
=
=
=
tan 450 =
1
2
2−m 1
1 =
1
m =
Karena garis melalui titik (2, 2) dan
1
mempunyai gradient, m = − 3 maka,
y−2
tan 𝜃
1
− 3 (x − 2)
1
2
1
2
3
1
3
−3x +3
m 1−m 2
1+m 1 m 2
1
2
m 1−
1
2
1+m 1
1
2
m 1−
1
2
1+ m 1
3
Karena garis melalui titik (2, 2) dan
mempunyai gradient, m = 3 maka,
y−2 =
3(x − 2)
y−2 =
3x − 6
y
=
− x− +2
y =
3x − 6 + 2
y
=
− 3 x + 8 atau
y =
3x − 4
3y
=
−x + 8
15. 35. Diketahui jajaran genjang ABCD dengan A(-1, 1), B(5, 4), dan D(0, 6). Tentukan titik C dan luas
ABCD
Jawab:
Untuk mencari titik C, mula-mula kita mencari gradient dari AB dan gradient AD, kemudian kita
tentukan PGL dari gradient AB yang sejajar garis AB melalui titik D dan kita tentukan PGL dari
gradient AD yang sejajarAD melalui titik B. Setelah dapat kedua PGL tersebut lalu kita tentukan titik
potong dari kedua garis tersebut yaitu titik C
mAB
y2−y1
=
x2−x1
mAD
4−1
=
3
6−1
0−(−1)
1
=
2
5
PGL yang sejajar AB melalui titik D (0, 6)
y
=
mx + c
6
=
6
c
=
=
y
=
2y
=
1
2
PGL yang sejajar AD melalui titik B (5, 4)
y =
mx + c
0 +c
4
2
5(5) + c
=
=
25 + c
−21
y
x+6
=
4
c
c
6
1
karena sejajar, maka m1 = m2
5
=
6
1
=
x2−x1
=
5−(−1)
=
y2−y1
=
=
5x − 21 − 5x + y = −21
x + 12 − x + 2y = 12
Metode eliminasi subtitusi
12 (x1)
−x + 2y =
−21 (x2)
−5x + y =
−x + 2y =
12
−10x + 2y =
−42
9x =
54
x =
6
y
Titi C (6, 9)
=
=
=
=
5x − 21
5(6) − 21
30 − 21
9
17. 36. Diketahui ∆ABC dengan A(-1, -2) dan B(7, 2). Garis tinggi dari C melaui (0, 1), sedangkan AC = 5 2.
Tentukan C dan jari-jari lingkaran luarnya.
Jawab: jika diketahui panjang AC = 5 2 , garis tinggi melalui C dan memotong garis AB di D berarti
panjang AD = DC = 5 dengan siku-siku di D (perpotongan garis AB dan garis tinggi yang melalui titik
(0, 1).
C
cos 𝜃
A
=
=
D
=
𝜃
=
AD
AC
5
5 2
1
2
2
450
Persamaan garis AB
y −y1
y2−y1
y −(−2)
2−(−2)
y +2
4
=
=
=
x−x1
m1 m2
x−(−1)
1
7−(−1)
2
x+1
8
=
−1
m2
=
−1
m2
x2−x1
=
−2
8y + 16
=
4x + 4
8y
=
4x + 4 − 16
y
=
mx + c
8y
2y
=
=
4x − 12
x−3
1
1
=
=
−2 0 + c
c
m
=
y
=
−2x + 1
−x + 2y
=
Titik potong D
−x + 2y
2x + y
−2x + 4y
2x + y
5y
y
1
2
−3
= −3 (x 2)
(x 1)
= 1
= −6
= 1
= −5
= −1
2x + y
2x − 1
2x
x
+
=
=
=
=
1
1
2
1
D (1, -1)
Titik C
x = x1 + AC cos θ
1
= −1 + 5 2 (2 2)
= −1 + 5
= 4
Titik C1 (4, -7)
y =
=
=
=
y1 − AC sin θ
1
−2 − 5 2 (2 2)
−2 − 5
−7
18. Jika kita rotasikan dengan = 1800 , maka akan diperoleh satu titik lagi, yaitu:
x′ − h =
x − h cos 𝜃 − y − k sin θ
x′ − 1 =
4 − 1 cos 180 − −7 + 1 sin 180
′
x − 1 = 3 −1 + 6(0)
x ′ − 1 = −3
x′
= −2
y′ − k
y′ + 1
y′ + 1
y′ + 1
y′
=
=
=
=
=
x − h sin 𝜃 + y − k cos θ
4 − 1 sin 180 + −7 + 1 cos 180
3 0 − 6(−1)
6
5
Titik C2 (-2, 5)
Panjang jari-jari lingkaran luarnya adalah 5
19. 37. Selidiki, apakah garis-garis x + 2y + 3 = 0, 3x + 2y + 1 = 0 dan y + 2x = 0
manakah itu?
Jawab:
x + 2y + 3 = 0 x + 2y = −3
3x + 2y + 1 = 0 3x + 2y = −1
x + 2y = −3
x + 2y =
3x + 2y = −1
1 + 2y =
−
−2x = −2
2y =
x =
1
y =
Titik potongnya adalah (1, -2)
y + 2x
−2 + 2(1)
0
=
=
=
0
0
0
Ketiga garis tersebut melalui satu titik yaitu titik (1,-2)
melalui satu titik. Titik
−3
−3
−4
−2
20. 38. Dalam hal manakah ketiga garis ax + 2y + 3 = 0, y = -2 dan x = 1 tidak melalui satu titik?
Jawab:
ax + 2y + 3 = 0
a 1 + 2 −2 + 3 = 0
a−4+3 = 0
a−1 = 0
a = 1
Agar ketiga garis tersebut tidak melalui satu maka pada saat a ≠ 1
21. 39. Tentukan persamaan garis sumbu segment garis AB, kalau A(3, 1) dan B(1, -3).
Jawab:
Garis sumbu adalah garis membagi suatu garis menjadi dua sama panjang, sekaligus tegak lurus
terhadap garis tersebut.
Titik tengan AB (misal D)
D
=
mAB
x1+x2
(
=
=
=
=
y =
−1 =
2
,
y1+y2
2
y2−y1
x2−x1
−3−1
1−3
−4
−2
)
=
3+1
(
2
,
1+(−3)
2
) =
(2 , −1)
mAD m2
=
−1
2 m2
=
−1
m2
=
−2
1
2
mx + c
1
− 2 (2) + c
−1 = −1 + c
c = 0
y
=
mx + c
y
=
−2x +0
y
=
−2x
1
Jadi, persamaan garis sumbunya adalah y = − 2 x
1
1
22. 40. Tentukan persamaan kedua garis yang melalui P(-2, 5) sedemikian, sehingga titik-titik A(3, -7) dan
B(-4, 1) berjarak sama terhadap garis itu.
Jawab:
Persamaan garis yang melaui titik P dan berjarak sama terhadap titik A dan B adalah garis yang sejajar
dengan titik-titik tersebut dan garis yang melalui titik tengah AB.
a. Garis yang sejajar AB
y2−y1
=
mAB
x2−x1
1−(−7)
=
−7
8
=
mx + c
−7
8
16
=
7
19
mx + c
=
−7x +
7y
+c
=
y
− 7 (−2) + c
=
c
=
y
8
=
5
m2
−7
=
5
=
m2
8
=
y
m1
−4−3
=
−8x + 19
8
19
7
7
b. Garis yang melaui titik tengah AB (misal C)
D
=
x1+x2
(
y −y1
y2−y1
y −5
−3−5
y −5
−8
2
,
=
=
=
y1+y2
2
)
=
3+(−4)
(
2
x−x1
x2−x1
x−(−2)
−0.5−(−2)
x+2
1.5
1.5y − 7.5
=
−8x − 16
1.5y
=
−8x − 16 + 7.5
1.5y
=
−8x − 8.5 (x2)
3y
=
−16x − 17
16x + 3y
=
−17
,
−7+1
2
)
=
−1
(2 ,
−6
2
)
=
(−0.5 , −3)