SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan
pada Gangguan Kesehatan Jamaah Haji di Kloter
Pelatihan TKH Kloter
Hipertensi
Hipertensi ditegakkan bila TDS ≥ 140 mmHg dan/atau TDD ≥ 90 mmHg pada pengukuran
di klinik atau fasilitas kesehatan.
Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal <130 <85
Normal-Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 ≥ 160 ≥ 100
Tatalaksana Hipertensi
1. Intervensi Pola Hidup
a. Pembatasan konsumsi garam (< 2 gram/hari)
b. Perubahan Pola makan : Konsumsi makanan
seimbang
c. Pengendalian berat badan
d. Olahraga teratur
e. Berhenti merokok
Target Pengobatan Hipertensi
a. < 65 tahun : Target TD < 130/80 mmHg
b. > 65 tahun : Target TD < 140/90 mmHg jika dapat
ditoleransi, pertimbangkan target TD secara
individual
2. Farmakologi
Krisis Hipertensi (Hipertensi Emergensi)
Hipertensi dengan TDS ≥ 180 mmHg atau TDD ≥ 110mmHg dengan
didapatkan Kerusakan target organ 🡪 Mengancam Nyawa
Hipertensi Maligna dengan kerusakan organ spesifik (penurunan kesadaran/stroke,
gagal jantung akut, gagal ginjal akut)
Hipertensi berat dengan keadaan lain yang membutuhkan penurunan tekanan
darah segera ( Disesksi aorta, Infark miokard akut, Gagal jantung akut)
Hipertensi Berat mendadak akibat feokromositoma
Ibu Hamil dengan Hipertensi berat atau preeklampsia
Krisis
Hipertensi
Tatalaksana Krisis Hipertensi
Konfirmasi organ terdampak 🡪
Penatalaksanaan spesifik
Tentukan kecepatan dan penurunan
tekanan darah yang aman
Obat Hipertensi Yang Tepat
Obat Onset Lama
Kerja
Dosis KI ES
Nicardipin 5-15
menit
30-40
menit
5-15mg/jam
kontinyu, mulai
naikan tiap 16-
30menit dengan
2,5mg sampai target
TD
Gagal Hati Pusing,
takikardi
Nitrogliserin 1-5
menit
3-5 menit 5-200 mg/menit.
Muklai 5 mg/menit
naikan tiap 5 menit
Sakit
kepala
Klonidin 5
menit
4-6 jam 150-300 microgram
dalam 5-10 menit
Sedatif,
Hipertesi
Reboun
Diltiazem 5
Menit
30 menit 0,25mg/kg IV dosis
awal dalam 2 menit,
selanjutnya drip
5mg?jam (2=5-
15mg/jam)
Bradikardia Bradikardia
Geriatri
✔ GEJALA TIDAK KHAS
✔ PENURUNAN CADANGAN
FAALI TUBUH
✔ POLIFARMASI
✔ KESULITAN KOMUNIKASI
✔ MULTIPATOLOGI
✔ GANGGUAN NUTRISI
✔ GANGGUAN PENYESUAIAN
Karakteristik
• Immobility
• Instability
• Incontinence
• Intellectual impairment
• Infection
• Impairment of hearing &
vision
• Isolation
• Inanition
• Impecunity
• Iatrogenic
• Insomnia
• Immune deficiency
• Impotence
• Irritable colon
Diabetes Melitus
Suatu kelompok penyakit metabolik yang di tandai dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau keduanya
Klasifikasi Deskripsi
DM tipe 1 Destruksi sel beta pancreas, umumnya berhubungan dengan defisiensi
insulin absolut akibat autoimun atau isiopatik
DM tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin,
Sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin
DM Gestasional Diabetes pada kehamilan dimana sebelumnya tidak didapatkan kehamilan
DM tipe lain Sindroma diabetes monogenic, penyakit eksokrin pancreas, atau diabetes
disebabkan oleh obat atau zat kimia
Diagnosis Diabetes Melitus
GDP ≥ 126 mg/dl Puasa adalah tidak ada asupan kalori minimal 8 jam
Glukosa
Plasma
≥ 200 mg/dl Cek 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75
gram
GDS ≥ 200 mg/dl Ditambah keluhan klasik ( polidipsi, polifagi, poliuri, dan penurunan berat badan
yang tidak diketahui sebabnya
HbA1C ≥ 6.5%
TATALAKSANA
DM
Edukasi
Terapi Nutrisi Medis
Aktivitas Fisik
Farmakologi
Pemantauan Gula Darah Mandiri
Krisis Hiperglikemia
KAD
• Glukosa darah tinggi (300-
600mg/dl)
• Tanda gejala asidosis dan
ketosis
• Osmolaritas plasma meningkat
(300-320 mosm/ml)
• Peningkatan anion gap
HHS
• Kadar glukosa darah sangat
tinggi (> 600mg/dl)
• Tidak ada gejala asidosis
• Osmolaritas plasma sangat
meningkat (>320 mOsm/ml)
• Anion Gap normal
Prinsip Pengobatan Krisis Hiperglikemia
Rehidrasi Insulin
Koreksi
Elektrolit
Koreksi
Asidosis
Demensia
Gangguan Daya Ingat
Gangguan
Kemampuan Berpikir
Kemampuan Sosial
1. Demensia Alzheimer
2. Demensia Vaskular
3. Demensia Penyebab Lain
Psikosis akut
Sindrom yang berupa gangguan isi/proses pikir, persepsi,
pembicaraan / perilaku tak terorganisir, dimana individu
tidak dapat membedakan fantasi dan kenyataan.
• Riwayat medis sebelumnya
• Gejala positif : Waham, Halusinasi, bicara kacau, perilaku tak terorganisisr
• Gejala negatif : afek tumpul, hilang motivasi, miskin pembicaran, apatis,
ketiadaan kemauan
• Disfungsi dalam aktivitas sosial dan pekerjaan
• Penurunan dalam mengurus diri dan kebersihan diri
• Kehilangan tilikan
Sindrom Koroner Akut
Penyakit jantung yang ditandai adanya gejala iskemia miokard akut
akibat berkurangnya aliran darah koroner
Sindrom Koroner
Akut
Biomarka
jantung
EKG
Angina
Tipikal
Penegakan
Diagnosis
Deskripsi
Angina Pektoris Nyeri dada kiri seperti rasa tertekan/berat menjalar ke
lengan kiri, leher, rahang, area interscapular, bahu, atau
epigastrium, intermiten atau persisten, disertai gejala
diaphoresis, mjual/muntah, nyeri perut, sesak nafas, dan
sinkop
EKG Elevasi/depresi segmen ST, LBBB baru, inversi gel T,
Gelombang Q yang menetap
Biomarka
Jantung
Troponon I/T, CKMB
Sindrom Koroner Akut
Klasifikasi Deskripsi
Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST Elevasi segmen ST, biomarka jantung menigkat
Infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST Tanpa elevasi segmen ST, biomarka jantung
meningkat
Angina pektoris tidak stabil Tanpa elevasi segmen ST, Biomarka jantung normal
TATALAKSANA
SKA
Tirah Baring
Oksigen
Aspirin 160-320mg
Clopidogrel 300mg atau Ticagrelor 180mg
Nitrat 5mg SL, dapat diulang tiap 5 menit maks 3x
Morfin sulfat 1-5mg IV, dapat diulang 10-30 menit
Gagal Jantung
Abnormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang menyebabkan
kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh
tubuh
Gejala Tipikal
• Sesak Nafas
• Ortopnea
• PND
• Toleransi aktivitas berkurang
• Cepat Lelah
• Bengkan pada pergelangan kaki
Tanda Spesifik
• Peningkatan JVP
• Refluks Hepatojugular
• Gallop S3
• Apeks Jantung bergeser ke
lateral
• Murmur jantung
Berdasarkan kelainan struktural
jantung
Berdasarkan kapasitas
fungsional (NYHA)
Berdasarkan fraksi ejeksi
ventrikel kiri
Stadium A
Memiliki risiko tinggi untuk
berkembang menjadi gagal
jantung
Kelas 1
Tidak ada Batasan fisik
HFrEF (HF with reduced EF)
LVEF ≤ 40%
Stadium B
Telah terbentuk kelainan pada
structural jantung yang
berhubungan dengan
perkembangan gagal jantung
tapi tidak terdapat gejala atau
tanda
Kelas II
Terdapat Batasan aktivitas ringan.
Dapat menimbulkam sesak
pada aktivitas sehari-hari
HFimpEF (HF with improved
EF)
LVEF sebelumnya ≤ 40% dan
kemudian membaik
menjadi >40%
Stadium C
Gagal Jantung yang simtomatik
yang berhubungan dengan
penyakit structural jantung
yang mendasari
Kelas III
Terdapat Batasan aktivitas yang
bermakna. Pada aktivitas
ringan menyebabkan
kelelahan, berdebar atau sesak
nafas
HFmrEF (HF with mild
reduced EF)
LVEF 41%-49%
Stadium D
Penyakit jantung structural lanjyt
serta gejala jantung yang
sangat bermakna muncul saat
istirahat walaupun sudah
mendapat terapi farmaologi
maksimal
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktivitas
fisik.
Terdapat gejala saat istirahat
HFpEF (HF with preserved
EF)
LVEF ≥50%
KLASIFIKASI
GAGAL JANTUNG
Non Farmakologi
• Manajemen perawatan mandiri
• Ketaatan pasien berobat
• Pementauan BB mandiri
• Asupan cairan
• Pengurangan BB
• Latihan Fisik
Farmakologi
• ACE-Inhibitor
• Penyekat reseptor beta
• Antagonis Aldosteron
• ARB
• ARNI
• Ivabradine
• H-ISDN
• Diuretik
Tatalaksana Gagal Jantung
PPOK
Penyakit pernafasan yang ditandai dengan gejala pernafasan yang
persisten akibat obstruksi jalan nafas dan atau abnormalitas dari
alveolar akibat pajanan partikel atau gas berbahaya
Faktor Risiko :
• Rokok
• Polusi Udara
• Faktor Genetik
• Usia dan Jenis kelamin
• Tumbuh Kembang Paru
• Status Sosio ekonomi
• Infeksi
• Asma
• Bronkitis Kronis
Diagnosis :
• Sesak Nafas
• Batuk Berdahak
• Batuk Kronik
• Riwayat Terpajan Faktor
Risiko
• Riwayat Keluarga PPOK
Tatalaksana PPOK
• Edukasi
• Berhenti Merokok
• Rehabalitisi PPOK
• Terapi Farmakologi :
1. Golongan antikolinergik
2. Agonis Beta-2
3. Golongan Xantin
4. Antiinflamasi/kortikosteroid
5. Antibiotik : pada kondisi Infeksi
6. Antioksidan
7. Mukolitik
8. Antitusif
9. Phospodiesterase-4 Inhibitos
Asma
Penyakit Inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai dengan gejala
batuk dan sesak nafas yang bervariasi baik frekuensi maupun
intensitasnya, hal ini terjadi akibat penyempitan saluran nafas akibat
berbagai rangsangan
Klasifikasi asma berdasarkan penilaian gejala dalam
4 minggu terakhir
1. Apakah gejala timbul lebih dari 2x/minggu??
2. Apakah pernah terbangun karena sesak??
3. Apakah penggunaan obat Pereda/SABA lebih dari
2x/minggu??
4. Apakah aktivitas terbatas karena Asma??
Klasifikasi Asma
• Terkontrol baik : tidak
ada jawaban iya
• Terkontrol Sebagian :
iya 1-2 pertanyaan
• Tidak terkontrol : iya
3-4 pertanyaan
TATALAKSANA ASMA
Non Farmakologi
• Berhenti merokok
• Vaksin
• Hindari pencetus asma
• Aktifitas fisik yang teratur
Farmakologi
• Pengontrol (Controller)
• Pelega (Reliever)
• Add on therapy : pada asma
berat yang tidak respon terapi
Tatalaksana Asma
Eksaserbasi akut
Perbedaan
PPOK dan Asma
Emerging disease
Penyakit yang muncul dan menyerang suatu populasi untuk pertama
kalinya atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat
cepat baik dalam jumlah kasus baru atau penyebarannya ke daerah
geografis yang baru.
• Mers cov
• Covid 19
Penyakit akibat Kondisi
Matra
• Dehidrasi
• Jet lag
• Heat stroke/ sengatan Panas
• Frost bite
Dehidrasi
• Satu gelas tiap jam tanpa menunggu
haus
• Minum cukup selama aktivitas
ibadah🡪Membawa air minum
Dehidrasi
1. Lidah kering
2. Turgor Kulit Menurun
3. Diuresis berkurang
4. BB Turun
5. Hipotensi
6. Suhu tubuh Naik
🡪 Gejala Tidak Khas pada
Geriati
Rehidrasi
A. Oral
B. Parenteral
🡪 Rujuk bila kondisi
tidak stabil
JET LAG
Masalah yang timbul pada penerbangan jarak jauh 🡪 gangguan
psikofisiologik
⚫Irama sirkadian memerlukan sinkronisasi siklus malam dan siang di
tempat yang baru.
⚫Gejala : - Lelah Fisik & Mental
- Dehidrasi
- Penurunan Energi, Performance & Motivasi
- Gangguan Pola Tidur
Jet Lag
Waktu istirahat, sebagai berikut:
• istirahat 12 jam, jika penerbangan > 11 jam
• istirahat 14 jam, jika penerbangan > 12 jam
• istirahat 14 jam, jika melintasi ≥ 4 zona waktu
• istirahat 32 - 96 jam setelah melintasi ≥ 4 zona waktu atau lebih
dan kembali ke tempat asal
Heat Stroke
Kelainan pada tubuh yang disebabkan karena terpaparnya dengan
udara panas yang tinggi 🡪 suhu tubuh meningkat (hipertermi) bisa
mencapai 106oF (41.1oC) disertai dengan kelainan fisik dan neurologis
Heat
Exhaution
Heat
Cramps
Heat
Stroke
Klasifikasi Heat Stroke
Heat
Exhaution
• Kulit Panas dan Kering
• Lemas
• Haus
• Pusing
• Mual
• Nafsu Makan menurun
• Disoerientasi
Heat
Cramps
• Suhu Badan Naik (38-39)
• Kejang Otot
Heat
Stroke
• Hyperpirexia (suhu > 39oC
• Takikardi, sulit bernafas
• Halusinasi, confusion,
disorientasi
• Tekanan darah meningkat
atau menurun
• Berbicara tidak menentu
(mengigau)
• Kesadaran dapat
menurun sampai koma
TATALAKSANA
• Dinginkan pasien
• Pindahkan pasien ke ruang yang sejuk atau ruang terbuka yang
terlindung dari panas matahari dan longgarkan pakaian
• Berikan air dingin pada kulit (semprotkan air dingin melalui
semprotan air)
• Kipasi pasien dengan fan atau koran dan lainnya untuk mempercepat
penguapan dan berikan kantong es di ketiak
• Berikan cairan infus fisiologis
Pencegahan
• Hindari terik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00.
• Minum air dengan jumlah yang cukup, paling sedikit minum 5-6 liter setiap hari atau 1
gelas setiap jam, jangan menunggu haus. Dianjurkan selalu membawa minuman pada
saat keluar kemah atau hotel untuk minum dan semprot (diri sendiri/petugas lain &
jama’ah)
• Jika keluar kemah atau hotel pada siang hari, gunakan payung.
• Usahakan kondisi badan dalam keadaan tetap segar dengan cukup istirahat dan tidur.
• Gunakan pakaian yang agak longgar.
• Selalu pakai masker saat keluar kemah/hotel
• Perbanyak makan buah2an yang segar dan banyak mengandung air
• Hindari makananminuman yang berakibat diuresis seperti kopi, teh.
• Hindari merokok
Aklimatisasi
🡪 Adaptasi dengan suhu lingkungan di Arab Saudi
Latihan aklimatisasi dilakukan pada siang hari ditempat terbuka, ditepi
pantai, dilapangan olah raga berupa latihan kesegaran jasmani jalan
kaki dan menjemur diri diterik matahari.
Latihan dilakukan setiap hari minimal selama satu minggu pada
minggu terakhir menjelang keberangkatan.
Frost bite
�Kerusakan kulit dan jaringan lainnya o.k terpapaR udara dingin dalam
waktu yang lama
�Intrasel, Ekstrasel, Jaringan, Sirkulasi
�Diagnosis :
1. Mati Rasa / Baal
2. Rasa Kaku /Beku
3. Pucat, Dingin, Kram, Kaku Otot
Frost bite
1. Pertahankan Kondisi Tubuh
2. Makanan yang Baik dan Hangat
3. Pakaian Sehari-hari hangat
4. Hindari Udara Dingin
5. Hindari Rokok dan Kopi
6. Mandi dengan Air Hangat
7. Jangan menggosok kulit dengan lesi
8. Jangan pakai penghangat langsung
9. Pakai krim pelembab kulit
Tatalaksana Frost bite
1. Bawa pasien ke dalam ruangan 🡪 hangatkan
2. Lepas pakaian yang basah 🡪 ganti pakaian kering
3. Kompres / Rendam air hangat 🡪 37 - 40°C
4. Berselimut, Makan Minum Hangat, Ruang Hangat
5. Analgetik topikal / sistemik (k/p)
6. Infus NaCl 0,9% bila diperlukan
7. Oksigen bila diperlukan
8. Tatalaksana luka bila didapatkan ulkus
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT……..

More Related Content

What's hot

Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...
Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...
Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...
Jordano Santos Cerqueira
 
7 constitutional supremacy myth 6(2)
7 constitutional supremacy myth 6(2)7 constitutional supremacy myth 6(2)
7 constitutional supremacy myth 6(2)
Ainnabila Rosdi
 
MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2
MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2
MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2
xareejx
 

What's hot (20)

2. mekanisme rujukan arab saudi edit
2. mekanisme rujukan arab saudi edit2. mekanisme rujukan arab saudi edit
2. mekanisme rujukan arab saudi edit
 
Resume medis
Resume medisResume medis
Resume medis
 
Bedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsiBedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsi
 
Two land mark case on injunction
Two land mark case on injunctionTwo land mark case on injunction
Two land mark case on injunction
 
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptxGOUTHIPERURISEMIA.pptx
GOUTHIPERURISEMIA.pptx
 
Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...
Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...
Direito das Sucessões - Faceli - Unidade II - Casos concretos de sucessão leg...
 
7 constitutional supremacy myth 6(2)
7 constitutional supremacy myth 6(2)7 constitutional supremacy myth 6(2)
7 constitutional supremacy myth 6(2)
 
Resulting Trust
Resulting TrustResulting Trust
Resulting Trust
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
Procedure in syariah trail
Procedure in syariah trailProcedure in syariah trail
Procedure in syariah trail
 
Pedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptxPedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptx
 
A. sop penanganan tumpahan merkuri pkm rbt
A. sop penanganan tumpahan merkuri pkm rbtA. sop penanganan tumpahan merkuri pkm rbt
A. sop penanganan tumpahan merkuri pkm rbt
 
Seizures & Epilepsy, chapt. #1: Diagnosis, at a glance, for beginners
Seizures & Epilepsy, chapt. #1: Diagnosis, at a glance, for beginnersSeizures & Epilepsy, chapt. #1: Diagnosis, at a glance, for beginners
Seizures & Epilepsy, chapt. #1: Diagnosis, at a glance, for beginners
 
Stcw gemi̇mo şakir demi̇rel 2012
Stcw gemi̇mo şakir demi̇rel 2012Stcw gemi̇mo şakir demi̇rel 2012
Stcw gemi̇mo şakir demi̇rel 2012
 
form pemberian informasi dan edukasi.docx
form pemberian informasi dan edukasi.docxform pemberian informasi dan edukasi.docx
form pemberian informasi dan edukasi.docx
 
Relief
ReliefRelief
Relief
 
What is land
What is landWhat is land
What is land
 
Kejang
KejangKejang
Kejang
 
Standar dan Instrumen Akreditasi Puskesmas edisi II, versi tahun 2019, dr.sam...
Standar dan Instrumen Akreditasi Puskesmas edisi II, versi tahun 2019, dr.sam...Standar dan Instrumen Akreditasi Puskesmas edisi II, versi tahun 2019, dr.sam...
Standar dan Instrumen Akreditasi Puskesmas edisi II, versi tahun 2019, dr.sam...
 
MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2
MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2
MALAYSIAN LEGAL SYSTEM Administration of justice part 2
 

Similar to MPI 4. Pelayanan Medik dalam operasional haji

Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
KANDA IZUL
 
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptxUpaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
elizzah78
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
liasaint
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Marito Simanungkalit
 

Similar to MPI 4. Pelayanan Medik dalam operasional haji (20)

Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdffarmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit berat
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit berat
 
UTS Sofia hanin.pptx
UTS Sofia hanin.pptxUTS Sofia hanin.pptx
UTS Sofia hanin.pptx
 
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptxUpaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
 
Tiroid 1
Tiroid 1Tiroid 1
Tiroid 1
 
Hiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypHiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine yp
 
MATERI_GERIATRI.ppt
MATERI_GERIATRI.pptMATERI_GERIATRI.ppt
MATERI_GERIATRI.ppt
 
Hipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptxHipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptx
 
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdfHIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
 
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
 
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIANKardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
 
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptPenyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
 
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapPpt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
 
PPT HIPERTENSI KEL 3.pptx
PPT HIPERTENSI KEL 3.pptxPPT HIPERTENSI KEL 3.pptx
PPT HIPERTENSI KEL 3.pptx
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 

Recently uploaded

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 

MPI 4. Pelayanan Medik dalam operasional haji

  • 1. Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kesehatan Jamaah Haji di Kloter Pelatihan TKH Kloter
  • 2. Hipertensi Hipertensi ditegakkan bila TDS ≥ 140 mmHg dan/atau TDD ≥ 90 mmHg pada pengukuran di klinik atau fasilitas kesehatan. Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg) Normal <130 <85 Normal-Tinggi 130-139 85-89 Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99 Hipertensi Derajat 2 ≥ 160 ≥ 100
  • 3. Tatalaksana Hipertensi 1. Intervensi Pola Hidup a. Pembatasan konsumsi garam (< 2 gram/hari) b. Perubahan Pola makan : Konsumsi makanan seimbang c. Pengendalian berat badan d. Olahraga teratur e. Berhenti merokok Target Pengobatan Hipertensi a. < 65 tahun : Target TD < 130/80 mmHg b. > 65 tahun : Target TD < 140/90 mmHg jika dapat ditoleransi, pertimbangkan target TD secara individual 2. Farmakologi
  • 4. Krisis Hipertensi (Hipertensi Emergensi) Hipertensi dengan TDS ≥ 180 mmHg atau TDD ≥ 110mmHg dengan didapatkan Kerusakan target organ 🡪 Mengancam Nyawa Hipertensi Maligna dengan kerusakan organ spesifik (penurunan kesadaran/stroke, gagal jantung akut, gagal ginjal akut) Hipertensi berat dengan keadaan lain yang membutuhkan penurunan tekanan darah segera ( Disesksi aorta, Infark miokard akut, Gagal jantung akut) Hipertensi Berat mendadak akibat feokromositoma Ibu Hamil dengan Hipertensi berat atau preeklampsia Krisis Hipertensi
  • 5. Tatalaksana Krisis Hipertensi Konfirmasi organ terdampak 🡪 Penatalaksanaan spesifik Tentukan kecepatan dan penurunan tekanan darah yang aman Obat Hipertensi Yang Tepat Obat Onset Lama Kerja Dosis KI ES Nicardipin 5-15 menit 30-40 menit 5-15mg/jam kontinyu, mulai naikan tiap 16- 30menit dengan 2,5mg sampai target TD Gagal Hati Pusing, takikardi Nitrogliserin 1-5 menit 3-5 menit 5-200 mg/menit. Muklai 5 mg/menit naikan tiap 5 menit Sakit kepala Klonidin 5 menit 4-6 jam 150-300 microgram dalam 5-10 menit Sedatif, Hipertesi Reboun Diltiazem 5 Menit 30 menit 0,25mg/kg IV dosis awal dalam 2 menit, selanjutnya drip 5mg?jam (2=5- 15mg/jam) Bradikardia Bradikardia
  • 6. Geriatri ✔ GEJALA TIDAK KHAS ✔ PENURUNAN CADANGAN FAALI TUBUH ✔ POLIFARMASI ✔ KESULITAN KOMUNIKASI ✔ MULTIPATOLOGI ✔ GANGGUAN NUTRISI ✔ GANGGUAN PENYESUAIAN
  • 7. Karakteristik • Immobility • Instability • Incontinence • Intellectual impairment • Infection • Impairment of hearing & vision • Isolation • Inanition • Impecunity • Iatrogenic • Insomnia • Immune deficiency • Impotence • Irritable colon
  • 8. Diabetes Melitus Suatu kelompok penyakit metabolik yang di tandai dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya Klasifikasi Deskripsi DM tipe 1 Destruksi sel beta pancreas, umumnya berhubungan dengan defisiensi insulin absolut akibat autoimun atau isiopatik DM tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin, Sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin DM Gestasional Diabetes pada kehamilan dimana sebelumnya tidak didapatkan kehamilan DM tipe lain Sindroma diabetes monogenic, penyakit eksokrin pancreas, atau diabetes disebabkan oleh obat atau zat kimia
  • 9. Diagnosis Diabetes Melitus GDP ≥ 126 mg/dl Puasa adalah tidak ada asupan kalori minimal 8 jam Glukosa Plasma ≥ 200 mg/dl Cek 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram GDS ≥ 200 mg/dl Ditambah keluhan klasik ( polidipsi, polifagi, poliuri, dan penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya HbA1C ≥ 6.5% TATALAKSANA DM Edukasi Terapi Nutrisi Medis Aktivitas Fisik Farmakologi Pemantauan Gula Darah Mandiri
  • 10. Krisis Hiperglikemia KAD • Glukosa darah tinggi (300- 600mg/dl) • Tanda gejala asidosis dan ketosis • Osmolaritas plasma meningkat (300-320 mosm/ml) • Peningkatan anion gap HHS • Kadar glukosa darah sangat tinggi (> 600mg/dl) • Tidak ada gejala asidosis • Osmolaritas plasma sangat meningkat (>320 mOsm/ml) • Anion Gap normal
  • 11. Prinsip Pengobatan Krisis Hiperglikemia Rehidrasi Insulin Koreksi Elektrolit Koreksi Asidosis
  • 12. Demensia Gangguan Daya Ingat Gangguan Kemampuan Berpikir Kemampuan Sosial 1. Demensia Alzheimer 2. Demensia Vaskular 3. Demensia Penyebab Lain
  • 13. Psikosis akut Sindrom yang berupa gangguan isi/proses pikir, persepsi, pembicaraan / perilaku tak terorganisir, dimana individu tidak dapat membedakan fantasi dan kenyataan. • Riwayat medis sebelumnya • Gejala positif : Waham, Halusinasi, bicara kacau, perilaku tak terorganisisr • Gejala negatif : afek tumpul, hilang motivasi, miskin pembicaran, apatis, ketiadaan kemauan • Disfungsi dalam aktivitas sosial dan pekerjaan • Penurunan dalam mengurus diri dan kebersihan diri • Kehilangan tilikan
  • 14. Sindrom Koroner Akut Penyakit jantung yang ditandai adanya gejala iskemia miokard akut akibat berkurangnya aliran darah koroner Sindrom Koroner Akut Biomarka jantung EKG Angina Tipikal Penegakan Diagnosis Deskripsi Angina Pektoris Nyeri dada kiri seperti rasa tertekan/berat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area interscapular, bahu, atau epigastrium, intermiten atau persisten, disertai gejala diaphoresis, mjual/muntah, nyeri perut, sesak nafas, dan sinkop EKG Elevasi/depresi segmen ST, LBBB baru, inversi gel T, Gelombang Q yang menetap Biomarka Jantung Troponon I/T, CKMB
  • 15. Sindrom Koroner Akut Klasifikasi Deskripsi Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST Elevasi segmen ST, biomarka jantung menigkat Infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST Tanpa elevasi segmen ST, biomarka jantung meningkat Angina pektoris tidak stabil Tanpa elevasi segmen ST, Biomarka jantung normal TATALAKSANA SKA Tirah Baring Oksigen Aspirin 160-320mg Clopidogrel 300mg atau Ticagrelor 180mg Nitrat 5mg SL, dapat diulang tiap 5 menit maks 3x Morfin sulfat 1-5mg IV, dapat diulang 10-30 menit
  • 16. Gagal Jantung Abnormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang menyebabkan kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh Gejala Tipikal • Sesak Nafas • Ortopnea • PND • Toleransi aktivitas berkurang • Cepat Lelah • Bengkan pada pergelangan kaki Tanda Spesifik • Peningkatan JVP • Refluks Hepatojugular • Gallop S3 • Apeks Jantung bergeser ke lateral • Murmur jantung
  • 17. Berdasarkan kelainan struktural jantung Berdasarkan kapasitas fungsional (NYHA) Berdasarkan fraksi ejeksi ventrikel kiri Stadium A Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal jantung Kelas 1 Tidak ada Batasan fisik HFrEF (HF with reduced EF) LVEF ≤ 40% Stadium B Telah terbentuk kelainan pada structural jantung yang berhubungan dengan perkembangan gagal jantung tapi tidak terdapat gejala atau tanda Kelas II Terdapat Batasan aktivitas ringan. Dapat menimbulkam sesak pada aktivitas sehari-hari HFimpEF (HF with improved EF) LVEF sebelumnya ≤ 40% dan kemudian membaik menjadi >40% Stadium C Gagal Jantung yang simtomatik yang berhubungan dengan penyakit structural jantung yang mendasari Kelas III Terdapat Batasan aktivitas yang bermakna. Pada aktivitas ringan menyebabkan kelelahan, berdebar atau sesak nafas HFmrEF (HF with mild reduced EF) LVEF 41%-49% Stadium D Penyakit jantung structural lanjyt serta gejala jantung yang sangat bermakna muncul saat istirahat walaupun sudah mendapat terapi farmaologi maksimal Kelas IV Tidak dapat melakukan aktivitas fisik. Terdapat gejala saat istirahat HFpEF (HF with preserved EF) LVEF ≥50% KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
  • 18. Non Farmakologi • Manajemen perawatan mandiri • Ketaatan pasien berobat • Pementauan BB mandiri • Asupan cairan • Pengurangan BB • Latihan Fisik Farmakologi • ACE-Inhibitor • Penyekat reseptor beta • Antagonis Aldosteron • ARB • ARNI • Ivabradine • H-ISDN • Diuretik Tatalaksana Gagal Jantung
  • 19. PPOK Penyakit pernafasan yang ditandai dengan gejala pernafasan yang persisten akibat obstruksi jalan nafas dan atau abnormalitas dari alveolar akibat pajanan partikel atau gas berbahaya Faktor Risiko : • Rokok • Polusi Udara • Faktor Genetik • Usia dan Jenis kelamin • Tumbuh Kembang Paru • Status Sosio ekonomi • Infeksi • Asma • Bronkitis Kronis Diagnosis : • Sesak Nafas • Batuk Berdahak • Batuk Kronik • Riwayat Terpajan Faktor Risiko • Riwayat Keluarga PPOK
  • 20. Tatalaksana PPOK • Edukasi • Berhenti Merokok • Rehabalitisi PPOK • Terapi Farmakologi : 1. Golongan antikolinergik 2. Agonis Beta-2 3. Golongan Xantin 4. Antiinflamasi/kortikosteroid 5. Antibiotik : pada kondisi Infeksi 6. Antioksidan 7. Mukolitik 8. Antitusif 9. Phospodiesterase-4 Inhibitos
  • 21. Asma Penyakit Inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai dengan gejala batuk dan sesak nafas yang bervariasi baik frekuensi maupun intensitasnya, hal ini terjadi akibat penyempitan saluran nafas akibat berbagai rangsangan Klasifikasi asma berdasarkan penilaian gejala dalam 4 minggu terakhir 1. Apakah gejala timbul lebih dari 2x/minggu?? 2. Apakah pernah terbangun karena sesak?? 3. Apakah penggunaan obat Pereda/SABA lebih dari 2x/minggu?? 4. Apakah aktivitas terbatas karena Asma?? Klasifikasi Asma • Terkontrol baik : tidak ada jawaban iya • Terkontrol Sebagian : iya 1-2 pertanyaan • Tidak terkontrol : iya 3-4 pertanyaan
  • 22. TATALAKSANA ASMA Non Farmakologi • Berhenti merokok • Vaksin • Hindari pencetus asma • Aktifitas fisik yang teratur Farmakologi • Pengontrol (Controller) • Pelega (Reliever) • Add on therapy : pada asma berat yang tidak respon terapi
  • 25. Emerging disease Penyakit yang muncul dan menyerang suatu populasi untuk pertama kalinya atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat baik dalam jumlah kasus baru atau penyebarannya ke daerah geografis yang baru. • Mers cov • Covid 19
  • 26. Penyakit akibat Kondisi Matra • Dehidrasi • Jet lag • Heat stroke/ sengatan Panas • Frost bite
  • 27. Dehidrasi • Satu gelas tiap jam tanpa menunggu haus • Minum cukup selama aktivitas ibadah🡪Membawa air minum
  • 28. Dehidrasi 1. Lidah kering 2. Turgor Kulit Menurun 3. Diuresis berkurang 4. BB Turun 5. Hipotensi 6. Suhu tubuh Naik 🡪 Gejala Tidak Khas pada Geriati Rehidrasi A. Oral B. Parenteral 🡪 Rujuk bila kondisi tidak stabil
  • 29. JET LAG Masalah yang timbul pada penerbangan jarak jauh 🡪 gangguan psikofisiologik ⚫Irama sirkadian memerlukan sinkronisasi siklus malam dan siang di tempat yang baru. ⚫Gejala : - Lelah Fisik & Mental - Dehidrasi - Penurunan Energi, Performance & Motivasi - Gangguan Pola Tidur
  • 30. Jet Lag Waktu istirahat, sebagai berikut: • istirahat 12 jam, jika penerbangan > 11 jam • istirahat 14 jam, jika penerbangan > 12 jam • istirahat 14 jam, jika melintasi ≥ 4 zona waktu • istirahat 32 - 96 jam setelah melintasi ≥ 4 zona waktu atau lebih dan kembali ke tempat asal
  • 31. Heat Stroke Kelainan pada tubuh yang disebabkan karena terpaparnya dengan udara panas yang tinggi 🡪 suhu tubuh meningkat (hipertermi) bisa mencapai 106oF (41.1oC) disertai dengan kelainan fisik dan neurologis Heat Exhaution Heat Cramps Heat Stroke
  • 32. Klasifikasi Heat Stroke Heat Exhaution • Kulit Panas dan Kering • Lemas • Haus • Pusing • Mual • Nafsu Makan menurun • Disoerientasi Heat Cramps • Suhu Badan Naik (38-39) • Kejang Otot Heat Stroke • Hyperpirexia (suhu > 39oC • Takikardi, sulit bernafas • Halusinasi, confusion, disorientasi • Tekanan darah meningkat atau menurun • Berbicara tidak menentu (mengigau) • Kesadaran dapat menurun sampai koma
  • 33. TATALAKSANA • Dinginkan pasien • Pindahkan pasien ke ruang yang sejuk atau ruang terbuka yang terlindung dari panas matahari dan longgarkan pakaian • Berikan air dingin pada kulit (semprotkan air dingin melalui semprotan air) • Kipasi pasien dengan fan atau koran dan lainnya untuk mempercepat penguapan dan berikan kantong es di ketiak • Berikan cairan infus fisiologis
  • 34. Pencegahan • Hindari terik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00. • Minum air dengan jumlah yang cukup, paling sedikit minum 5-6 liter setiap hari atau 1 gelas setiap jam, jangan menunggu haus. Dianjurkan selalu membawa minuman pada saat keluar kemah atau hotel untuk minum dan semprot (diri sendiri/petugas lain & jama’ah) • Jika keluar kemah atau hotel pada siang hari, gunakan payung. • Usahakan kondisi badan dalam keadaan tetap segar dengan cukup istirahat dan tidur. • Gunakan pakaian yang agak longgar. • Selalu pakai masker saat keluar kemah/hotel • Perbanyak makan buah2an yang segar dan banyak mengandung air • Hindari makananminuman yang berakibat diuresis seperti kopi, teh. • Hindari merokok
  • 35. Aklimatisasi 🡪 Adaptasi dengan suhu lingkungan di Arab Saudi Latihan aklimatisasi dilakukan pada siang hari ditempat terbuka, ditepi pantai, dilapangan olah raga berupa latihan kesegaran jasmani jalan kaki dan menjemur diri diterik matahari. Latihan dilakukan setiap hari minimal selama satu minggu pada minggu terakhir menjelang keberangkatan.
  • 36. Frost bite �Kerusakan kulit dan jaringan lainnya o.k terpapaR udara dingin dalam waktu yang lama �Intrasel, Ekstrasel, Jaringan, Sirkulasi �Diagnosis : 1. Mati Rasa / Baal 2. Rasa Kaku /Beku 3. Pucat, Dingin, Kram, Kaku Otot
  • 37. Frost bite 1. Pertahankan Kondisi Tubuh 2. Makanan yang Baik dan Hangat 3. Pakaian Sehari-hari hangat 4. Hindari Udara Dingin 5. Hindari Rokok dan Kopi 6. Mandi dengan Air Hangat 7. Jangan menggosok kulit dengan lesi 8. Jangan pakai penghangat langsung 9. Pakai krim pelembab kulit
  • 38. Tatalaksana Frost bite 1. Bawa pasien ke dalam ruangan 🡪 hangatkan 2. Lepas pakaian yang basah 🡪 ganti pakaian kering 3. Kompres / Rendam air hangat 🡪 37 - 40°C 4. Berselimut, Makan Minum Hangat, Ruang Hangat 5. Analgetik topikal / sistemik (k/p) 6. Infus NaCl 0,9% bila diperlukan 7. Oksigen bila diperlukan 8. Tatalaksana luka bila didapatkan ulkus